torch tr repro ii sukses

7/24/2019 Torch Tr Repro II Sukses

1/42

TORCHKELOMPOK II

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

2015


2/42

TORCHTORCH adalah sebuah akronim dari group yang

terdiri dari lima penyakit infeksi :Toxoplasmosis

Other (Hepatitis B)

Rubella (German measles)

Cytomegalovirus (CMV)

Herpes Simplex Virus (HSV)


3/42

Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit

Toxoplasma gondii

Toksoplasmosis pada kehamilan dapat

menyebabkan infeksi janin kongenital.

Janin yang terinfeksi kongenital tersebut dapat

mengalami kerusakan organ/struktur.

Toksoplasmosis


4/42

TRANSMISSION

Menelan telur toxoplasma dari tanah

Memakan makanan mentah seperti daging

Kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi

Transplasenta


5/42

SIKLUS HIDUP

T. GONDII


6/42

TANDA DAN GEJALA

Tak ada gejala yang spesifikFlu

Nyeri otot


7/42

Toksoplasmosis terjadi pada kehamilan < 20

minggu20% janin mengalami infeksi

kongengital25% kerusakan organ berat; 15%

kerusakan organ ringan; 60% subklinis


8/42

DIAGNOSIS TOKSOPLASMOSIS

PADA KEHAMILAN

Nama Keterangan

Kehamilan dengan seropositif ditemukan adanya antibodi IgG

anti toksoplasma dengan titer

1/20-1/1000.

Kehamilan dengan antibodi IgG

atau IgM spesifik titer tinggi

ibu hamil seropositif memperoleh

ulangan infeksi (reinfeksi).

Kehamilan dengan seronegatif darah ibu tidak mengandung

antibodi spesifikmengulangi

uji serologik tiap trimester (3bulan) sekali

Kehamilan dengan serokonversi adanya perubahan dari

seronegatif menjadi seropositif

selama kehamilan.


9/42

DIAGNOSTIK PRENATAL

Kordosentesis (pengambilan sampel darah janin

melalui tali pusat)

Amniosentesis (aspirasi cairan ketuban)

dilakukan pada usia kehamilan 14-27 minggu(trimester II).


10/42

PRINSIP ULTRASONOGRAFI


11/42

CHORDOCYNTHESIS


12/42


13/42

AMNIOSENTESIS


14/42

TERAPI

Spiramycin1-3 g/hari diberikan selama 3 minggu

diselingi 25 mgpyrimethamine, 3 g

sulfadiazine/hari selama 3 minggu juga sampai

kelahiran


15/42

PENCEGAHAN

Wanita sebelum kehamilan sebaiknya melakukan

test

Gunakan sarung tangan dan cuci tangan dengan

baik dan benar seteasak daginglah memegang

tanahMasak daging hingga matang (tidak berwarna pink

dan cairannya hilang)

Cuci tangan dan peralatan masak yang bersentuhan

dengan daging dengan sabun dan air panasJaga kucing di dalam rumah cegah untuk memakan

tikus liar. Hindari berhubungan langsung dengan

anak kucing


16/42

RUBELLA


17/42

RUBELLA

Selama kehamilan, virus ini menjadi penyebab

langsung kematian janin dan bahkan yang

paling penting malformasi kongenital berat.

Dianjurkan untuk melakukan vaksinasi,

terutama pada wanita berusia subur.


18/42

TRANSMISSION

Masa inkubasi : 2-3 minggu

Menyebar melalui sekresi nasopharyngeal

transplasenta


19/42

GEJALA KLINIS

Kemerahan ( kira-kira 3 hari )

Susah menelan

Demam

Nyeri ototKehilangan nafsu makan

Serak

Biasanya asimtomatis


20/42

DIAGNOSIS

Konfirmasi infeksi rubelasulit dilakukan.

Gambaran klinisnya mirip dengan penyakit lain,

dan sekitar seperempat dari infeksi rubela

bersifat subklinis walaupun terjadi viremia yang

telah menginfeksi mudigah atau janin.


21/42

Seiring dengan meningkatnya usia kehamilan,

infeksi pada janin semakin kecil menyebabkan

malformasi kongenital.


22/42

SINDROM RUBELA KONGENITAL

Lesi mata, termasuk katarak, glaukoma

Penyakit jantung, termasuk duktus arteriosus

paten, defek septum.

Tuli sensorineuralDefek susunan saraf pusatmicrocephaly

Hambatan pertumbuhan janin


23/42


24/42

Bayi yang lahir dengan rubelakongenital menyebarkan virus sehingga

merupakan ancaman bagi bayi lain,

serta orang dewasa rentan yang

berkontak dengan bayi tersebut.


25/42

CYTOMEGALOVIRUS


26/42

PENDAHULUAN

Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang

karakteristik sehingga terlihat sel membesar

(sitomegali) dan tampak sebagaigambaran

mata burung hantu.


27/42

PENULARAN

Transmisi horisontal terjadi melaluidroplet

infectiondan kontak dengan saliva, urine, feces,

darah, mukus

Transmisi vertikalpenularan proses infeksi

maternal ke janin.transplasenta.


28/42

Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan

pertama kali atas individuinfeksi primer.

Infeksi primer berlangsung simtomatis ataupun

asimtomatis serta virus akan menetap dalam

jaringan hospes dalam waktu yang tak terbatas

infeksi laten.


29/42

Transmisi CMV dari ibu ke janin dapat terjadi

selama kehamilan, dan infeksi pada umur

kehamilan kurang sampai 16 minggu

menyebabkan kerusakan serius.


30/42

DIAGNOSIS

Metode serologisdiagnosa infeksi maternal

primer dapat ditunjukkan dengan adanya

perubahan dari seronegatif menjadi seropositif

(tampak adanya IgM dan IgG anti CMV)

Metode virologis, viremia maternal dapat

ditegakkan dengan menggunakan uji immuno

fluoresen.


31/42

DIAGNOSIS PRENATAL

Diagnosis prenatal harus dikerjakan terhadap

ibu dengan kehamilan yang menunjukkan infeksi

primer pada umur kehamilan sampai 20 minggu.

Diagnosis prenatalmetode PCR dan isolasi

virus pada cairan ketuban yang diperoleh setelah

amniosentesis.


32/42

TERAPI DAN KONSELING

Saat ini terminasi kehamilan merupakan satu-

satunya terapi intervensi karena pengobatan

dengan anti virus(ganciclovir) tidak memberi

hasil yang efektif serta memuaskan.

Dengan demikian konseling, infeksi primer yangterjadi pada umur kehamilan20 minggu

setelah memperhatikan hasil diagnosis prenatal

dapat dipertimbangkan terminasi kehamilan


33/42

HERPES


34/42

VIROLOGI

Berdasarkan perbedaan imunologi dapat dikenali

2 jenis herpes simpleks virus (HSV)

HSV tipe 1 (Non genital)

HSV tipe 2 (Genital) dan ditularkan melalui

hubungan seksual.


35/42

TRANSMISSION

Berhubungan denga virus- di saliva

Proses jalan lahir

Kontak dengan luka akibat herpes


36/42

GEJALA KLINIS

Nyeri

Lesi genital

Lesi primerDemam, malaise, lymphadenopathy


37/42

DIAGNOSIS

Penemuan virus dengan biakan jaringan

merupakan konfirmasi paling optimal untuk

membuktikan infeksi klinis.


38/42

PATOGENESIS SELAMA KEHAMILAN

80 persen wanita yang terjangkit infeksi herpes

genitalis mengalami kekambuhan simtomatik

sebanyak 2-4 kali selama hamil

Kekambuhan klinis tampaknya sedikit lebih

sering pada kehamilan tahap lanjut.


39/42

PADA JANIN DAN NEONATUS

Janin hampir selalui terinfeksi oleh virus yang di

keluarkan dari serviks atau saluran genital

bawah.

Virus menginvasi uterus setelah selaput ketuban

pecah atau berkontak dengan janin saatpersalinan


40/42

INFEKSI PADA NEONATUS

Diseminataketerlibatan organ-organ dalam

mayor

LokalisataKeterlibatan terbatas pada mata,

kulit atau mukosa


41/42

PENATALAKSANAAN ANTEPARTUM

Seksio sesarea diindikasikan pada wanita

dengan lesi genital aktif.

Dengan demikian seksio sesarea dilakukan

hanya apabila tampak lesi primer atau rekuren

saat mejelang persalinan atau saat selaputketuban pecah.


42/42

Terima Kasih

torch tr repro ii sukses

Documents