tes 3 take home-s1

2
TES 3 TAKE HOME MATA KULIAH : Pengantar Bioteknologi WAKTU : 100 menit 1. Fitoremediasi Enceng gondok merupakan salah satu contoh Bioteknologi lingkungan yang memberikan jasa bagi masyarakat. Jelaskan secara utuh mekanisme dalam bioteknologi tersebut serta uraikan secara jelas agen hayati yang berperan, teknologi, berbagai macam integrasi keilmuannya serta macam produk/jasa yang ditawarkan ! 2. Pelacakan hubungan kekeluargaan berdasarkan penurunan maternal, dapat dilakukan dengan finger printing DNA mitokondria. Jelaskan mengapa fingerprinting dalam pelacakan ini menggunakan DNA mitokondria dan bagaimana pula proses pelacakan tersebut dapat dilakukan ! 3. Embrio yang sudah tidak dapat dipakai setelah proses bayi tabung selesai dapat digunakan sebagai sumber stem cell karena umumnya diperoleh blastosis yang melebihi keperluan, dan dapat disimpan ataupun dibuang. Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa daripada sisa blastosis lebih baik dipakai sebagai sumber SCT/Stem Cell Totipoten, namun sebagian yang lain berpendapat walaupun tujuan memperoleh SCT baik tetapi dalam perolehannya terjadi pemusnahan embrio manusia. Ada pula yang berpendapat bahwa jika kegiatan pengambilan SCT dari embrio diizinkan maka akan membuka jalan kearah hal yang bertentangan dengan kemanusiaan seperti pengklonan bayi, penggunaan janin untuk suku cadangan, dan komersialisasi kehidupan manusia. Bagaimana dan jelaskan dasar hukum dalam pelaksanaan bioetik untuk pekerjaan ini, dan bagaimana pula pendapat anda tentang tawaran ASC (Adult Stem Cell) dalam pengembangan SCT ini ! Semua anak perempuan mempunyai DNA mitokondria yang sama dengan ibu mereka karena mitokondria embrio berasal dari sel telur ibu. Sperma ayah hanya memberikan DNA nukleus saja bukan mitokondria. Membandingkan profil mtDNA dari sisa-sisa tidak teridentifikasi dengan profil potensi relatif dari ibu dapat menentukan apakah mereka berbagi profil mtDNA yang sama dan terkait. DNA mitokondria diwariskan oleh parental dan sangat berguna dalam kasus-kasus orang hilang ketika kerabat dalam satu orang tua dipisahkan oleh beberapa generasi dapat bertindak sebagai sampel referensi. Untuk meningkatkan penggunaan saat DNA mitokondria dalam ilmu forensik, kualitas mtDNA sequencing dan basis data yang sesuai telah ditingkatkan dengan pelaksanaan pemeriksaan jaminan kualitas dari data yang disebut proyek EMPOP (http://empop.org). Selanjutnya kopi urutan DNA akan dikarakterisasi dengan elektroforesis untuk melihat pola pitanya. Karena urutan DNA setiap orang berbeda maka jumlah dan lokasi pita DNA (pola elektroforesis) setiap individu juga berbeda. Pola pita inilah yang dimaksud DNA fingerprint. Adanya kesalahan bahwa kemiripan pola

Upload: gentongcantik

Post on 09-Apr-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TES 3 TAKE HOME-S1

TES 3 TAKE HOMEMATA KULIAH : Pengantar BioteknologiWAKTU : 100 menit

1. Fitoremediasi Enceng gondok merupakan salah satu contoh Bioteknologi lingkungan yang memberikan jasa bagi masyarakat. Jelaskan secara utuh mekanisme dalam bioteknologi tersebut serta uraikan secara jelas agen hayati yang berperan, teknologi, berbagai macam integrasi keilmuannya serta macam produk/jasa yang ditawarkan !

2. Pelacakan hubungan kekeluargaan berdasarkan penurunan maternal, dapat dilakukan dengan finger printing DNA mitokondria. Jelaskan mengapa fingerprinting dalam pelacakan ini menggunakan DNA mitokondria dan bagaimana pula proses pelacakan tersebut dapat dilakukan !

3. Embrio yang sudah tidak dapat dipakai setelah proses bayi tabung selesai dapat digunakan sebagai sumber stem cell karena umumnya diperoleh blastosis yang melebihi keperluan, dan dapat disimpan ataupun dibuang. Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa daripada sisa blastosis lebih baik dipakai sebagai sumber SCT/Stem Cell Totipoten, namun sebagian yang lain berpendapat walaupun tujuan memperoleh SCT baik tetapi dalam perolehannya terjadi pemusnahan embrio manusia. Ada pula yang berpendapat bahwa jika kegiatan pengambilan SCT dari embrio diizinkan maka akan membuka jalan kearah hal yang bertentangan dengan kemanusiaan seperti pengklonan bayi, penggunaan janin untuk suku cadangan, dan komersialisasi kehidupan manusia. Bagaimana dan jelaskan dasar hukum dalam pelaksanaan bioetik untuk pekerjaan ini, dan bagaimana pula pendapat anda tentang tawaran ASC (Adult Stem Cell) dalam pengembangan SCT ini !

Semua anak perempuan mempunyai DNA mitokondria yang sama dengan ibu mereka karena mitokondria embrio berasal dari sel telur ibu. Sperma ayah hanya memberikan DNA nukleus saja bukan mitokondria. Membandingkan profil mtDNA dari sisa-sisa tidak teridentifikasi dengan profil potensi relatif dari ibu dapat menentukan apakah mereka berbagi profil mtDNA yang sama dan terkait.• DNA mitokondria diwariskan oleh parental dan sangat berguna dalam kasus-kasus orang

hilang ketika kerabat dalam satu orang tua dipisahkan oleh beberapa generasi dapat bertindak sebagai sampel referensi.

• Untuk meningkatkan penggunaan saat DNA mitokondria dalam ilmu forensik, kualitas mtDNA sequencing dan basis data yang sesuai telah ditingkatkan dengan pelaksanaan pemeriksaan jaminan kualitas dari data yang disebut proyek EMPOP (http://empop.org).

Selanjutnya kopi urutan DNA akan dikarakterisasi dengan elektroforesis untuk melihat pola pitanya. Karena urutan DNA setiap orang berbeda maka jumlah dan lokasi pita DNA (pola elektroforesis) setiap individu juga berbeda. Pola pita inilah yang dimaksud DNA fingerprint. Adanya kesalahan bahwa kemiripan pola pita bisa terjadi secara random (kebetulan) sangat kecil kemungkinannya, mungkin satu diantara satu juta. Finishing dari metode ini adalah mencocokkan tipe-tipe DNA fingerprint dengan pemilik sampel jaringan (tersangka pelaku kejahatan).DNA fingerprinting adalah teknik untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan pada profil DNAnya. Ada dua aspek DNA yang digunakan dalam DNA fingerprinting, yaitu di dalam satu individu terdapat DNA yang seragam dan variasi genetik terdapat diantara individu. Prosedur DNA fingerprinting memiliki kesamaan dengan mencocokkan sidik jari seseorang dengan orang lain. Hanya saja perbedannya adalah proses ini dilakukan tidak menggunakan sidik jari, tetapi menggunakan DNA individu karena secara individu DNA seseorang itu unik. Digunakan DNA karena DNA memiliki materi hereditas yang berfungsi untuk menentukan suatu urutan keturunan dalam suatu keluarga secara turun-menurun dengan pola yang acak (karena berasal dari fusiinti ovum dan sperma) sehingga dapat digunakan untuk identifikasi pelaku kejahatan walaupun telah berganti wajah.