aditya m.t 027 take home test uts pengantar manajemen

Upload: aditya-warman-notonegoro

Post on 06-Jul-2018

635 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    1/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |1| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    BAB 1 Pendahuluan

    Pengertian Manajemen

    A. 

    Definisi Manajemen

    Sebelum membahas lebih dalam serta lebih jauh tentang manajemen, perlu dipelajari

    terlebih dahulu apa itu manajemen dalam arti kata dan makna terkandung dalamnya. Menurut

    Kamus Besar Bahasa Indonesia manajemen memiliki 2 (dua) arti, yang pertama ialah

     penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran dan yang ke-2 (dua) ialah

     pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Serta dalam arti

    sempit bahasa manajemen ialah kelola, mengatur dan menata. Perlu diketahui pula bahwa

    manajemen ialah bahasa adopsi dari Bahasa Inggris “management ” yang artinya pengelolaan

    dan pengendalian.

    Manajemen memiliki hubungan yang luas bila dikaitkan dengan kata yang lainnya

    sehingga akan memiliki maksud dan penjabaran yang lain pula, sehingga perlu dikerucutkan

    terlebih dahulu agar lebih mudah untuk memahami dan menerapkan di dalam kehidupan

     bermasyarakat. Manajemen disini ialah penggunaan sumber daya baik sumber daya manusia

    maupun sumber daya alat/teknologi tinggi secara efektif dalam mencapai tujuan tertentu.

    Sehingga berdasarkan penjelasan tersebut diatas manajement ialah ilmu yang

    mempelajari segala hal yang berkaitan dengan suatu hubungan antar beberapa manusia beserta

    alat kerjanya dalam suatu wadah/ atau badan/atau suatu perkumpulan resmi secara hukum atau

    tanpa adanya hukum, dengan memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing dan

    hubungan antar manusia tersebut memiliki satu tujuan tertentu, baik itu tujuan menguntungkan

    atau tujuan sosial.

    Aspek kunci dalam menajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Pemikir manajemen

    mahzhab perilaku yakni Mary Parker Follet (Daft dan Marcic,2007) menegaskan bahwa pada

    dasarnya manajemen adalah, “the art of getting things done through people”  (seni

    menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain).

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    2/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |2| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    Peter Drucker (1974) menambahkan bahwa tugas penting manajer adalah menetapkan arah

    tujuan perusahaan, memberikan kepemimpinan untuk menccapai tujuan tersebut serta membuat

    keputusan mengenai bagaimana menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan

    tujuan yang telah di tetapkan.

    Koontz (1950) memopulerkan konsep fungsi fungsi manajemen (management functions), yang

    mencakup :

    1.  Perencanaan (planning)

    2.  Pengorganisasian (organizing)

    3.  Pengisian staf (staffing)

    4. 

    Memimpin (leading)

    5.  Pengendalian (controlling)

    Henry Fayol (1916) membagi fungsi manajemen ke dalam lima fugsi yakni :

    1.  Planning (perencanaan)

    2.  Organizing (pengorganisasian)

    3.  Commanding (pemberian komando)

    4.  Coordinating (pengkoordinasian)

    5.  Controlling (pengendalian)

    Koontz (Koontz, O’Donnel dan Weihrich, 1984) menyatakan fungsi adalah sekumpulan

     pekerjaan yang bisa dibedakan secara nyata dari kumpulan pekerjaan lainnya.

    Pada perkembangan selanjutnya, fungsi fungsi manajemen disusutkan menjadi empat fungsi,

    yang mencakup planning, organizing, leading/directing dan controlling. (Robbins dan

    Coulter,2003). Ahli manajemen berperndapat bahwa fungsi pengisian staf (staffing) telah

    tercakup dalam fungsi pengorganisasian (organizing).

    Berdasarkan berbagai paparan di atas, manajemen dapat didefinisikan sebagai “proses perencaan,

     pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk

    mencapai tujuan secara efektif dan efisien.”

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    3/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |3| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    B.  Fungsi-fungsi manajemen (Management Functions)

    Koontz (Koontz dan Weihrich, 1993) berpendapat bahwa fungsi manajemen di

    kelompokkan ke dalam lima fungsi. Fungsi pertama yang dijalankan oleh seorang manajer

    adalah plann ing (perencanaan), yaitu suatu proses mengembangkan tujuan tujuan perusahaan

    serta memilih serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.

    Perencaan mencakup :

    a.  Menetapkan tujuan

     b.  Mengembangkan berbagai premis mengenai lingkungan perusahaan di mana tujuan

    tujuan perusahaan hendak dicapai.

    c.  Memilih tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.

    d.  Merumuskan berbagai aktifitas yang di perlukan untuk menerjemahkan rencana menjadi

    aksi

    e.  Melakukan perencaan ulang untuk mengoreksi berbagai kekurangan dalam perencaan

    terdahulu.

    Tanpa adanya tujuan yang jelas perusahaan tidak akan memiliki hasil akhir yang jelas

    untuk di capai dalam kurun waktu tertentu.selain itu ketiadaan tujuan akan menyulitkan

     perusahaan untuk

    melakukan proses evaluasi yang merupakan perbandingan antara rencana dengan realisasi

     pencapaian sesungguhnya. Dalam hal ini berlaku peribahasa “fail to plan is planning to fail”.

    Manager melakukan fungsi yang kedua yakni organizing (pengorganisasian).

    Pengorganisasian adalah proses dimana karyawan dan pekerjaannya saling di hubungkan untuk

    mencapai tujuan perusahaan. Fungsi yang ketiga yaitu staff ing (pengisian staf), yaitu suatu

     proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten dapat di pilih, dikembangkan dan di

     beri imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan.

    Sumber daya manusia yang telah diorganisasi tersebut selanjutnya perlu di arahkan

    aktifitasnya agar menghasilkan pencapain tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan melalui

     pelaksaan fungsi keempat yaitu leading (memimpin). Memimpin adalah suatu proses

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    4/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |4| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    memotivasi individu atau kelompok dalam suatu aktifitas hubungan kerja agar mereka dapat

     bekerja dengan sukarela dan harmonis dalam mencapaiu tujuan perusahaan. Untuk memastikan

    hal tersebut, ,manajemen perusahaan melakukan fungsi kelima yaitu contr olli ng (pengendalian),

    yang merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja yang efisien dalam pencapaian

    tujuan perusahaan. Pengendalian mencakup :

    a.  Menetapkan berbagai tujuan dan standar

     b. 

    Membandingkan kinerja yang sesungguhnya dengan tujuan dan standar yang ditetapkan.

    c.  Mendorong keberhasilan dan mengoreksi kelemahan.

    C.  Peran Peran Manajerial (Managerial Roles)

    Henry Mintzberg (1998) mengemukakan konsep peranan manager untuk lebih

    mempertajam pemahaman mengenai apa yang sebenarnya di lakukan oleh manajer. Dalam hal

    ini Mintzberg merumuskan manajer sebagai orang yang memiliki wewenang di dalam suatu

    organisasi karena manajer di berikan wewenang formal ( formal authority ) oleh perusahaan.

    Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan oleh Mintzberg terhadap apa yang

    sesungguhnya di lakukan oleh para manajer dalam menjalankan statusnya, di peroleh sepuluh

     peran yang di lakukan oleh manajer yang terbagi dalam tiga kelompok peran, yaitu :

    1.   Interpersonal Roles, yang mencakup di dalamnya figure heat role, leader role dan liaison

    role

    Berdasarkan status serta kewenangan yang dimilikinya, manajer harus melakukan

    interaksi dengan sumber daya manusia lainnya di dalam organisasi. Dari interaksi inilah akan

    muncul peran manajer yang bersifat interpersonal yang di wujudkan dalam tiga peran penting

    yakni figure heat role, leader role dan liaison role 

    2.   Informational roles, yang mencakup di dalamnya monitor role, disseminator role, dan

     spokesman role.

    Akibat kedudukannya ini maka manajer memiki informasi lebih actual dan dalam jumlah

    relative lebih banyak di bandingkan dengan para bawahannya. Dari sinilah muncul peran

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    5/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |5| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    manajer yang kedua yakni informational role, yang selanjutnya di cabarkan menjadi tiga peran

    yakni monitor role, disseminator role, dan spokesman role.

    3. 

     Decisional roles. Informasi yang di miliki oleh para manajer akan memiliki nilai guna

    apabila informasi tersebut di gunakan pada saat manajer mengambil keputusan. Oleh

    sebab itu, peran ketiga yang di lakukan para manajer adalah decisional roles  yang

    mencakup entrepreneurial role, disturbance handler role, resource allocator role dan

    negotiator role. 

    D. Keahlian Manajerial ( Managerial Skill) 

    Study awal yang di lakukan oleh Robert L. Katz pada tahun 1970-an, menunjukan bahwa

     para manaajer yang efektif harus memiliki tiga keahlian (Skills) (Katz, 1974 : 98-102). Ketiga

    keahlian tersebut adalah :

    1.  Technical Skills, yaitu keahlian dan pengetahuan para manajer yang berkaitan dengan

    suatu bidang pekerjaan atau ilmu.

    2.  Humans Skills, yaitu kemampuan yang dimilki para manajer untuk dapat bekerja dengan

     baik bersama orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok.

    3. 

    Conceptual Skills, yaitu kemampuan yang harus di miliki oleh manajer untuk

    mengkonseptualisasikan situasi yang abstrak dan kompleks.

    Clark Wilson (Creitner, 2007 :15) melakukan penelitian selama 30 tahun yang

    melibatkan ribuan manajer sebagai objek penelitiannya. Wilson menyimpulkan bahwa terdapat

    tiga kategori keahlian (skills) yang di butuhkan oleh para manajer, yaitu Technical skills,

    Teamwelding skills, dan Drive Skills.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    6/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |6| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    E.  Sumber Daya Organisasi (Organizational Resources)

    Sumber daya organisasi tersebut dapat dibagi kedalam dua kategori. Pertama Tangible

    Resources  (sumber daya berwujud) yang mencakup segala jenis sumber daya yang dapat di lihat

     bentuk fisiknya seperti tanah, bangunan, pabrik, peralatan , mesin , uang, dan persediaan.

    Kedua I ntangible Resources   (sumber daya tak berwujud) yaitu berbagai sumber daya

    nonfisik yang di ciptakan perusahaan dan para karyawannya, seperti : nama merek (brandname),

    reputasi perusahaan, pengetahuan, dan pengalaman sumber daya manusia perusahaan,kekayaan

    intelektual perusahaan yang di wujudkan dalam bentuk paten, hak cipta dan merek dagang

    (trademark).

    F. Tingkatan Tingkatan Manajemen 

    Dalam sebuah perusahaan (misalnya perusahaan korporasi) terdapat tiga tingkatan

    manajer yaitu, manajemen puncak (top management ), manajemen menengah (middle

    management ) dan manajemen lini pertama ( First line Management )

    •  Top Management   merupakan eksekutif tertinggi di perusahaan yang akan menetapkan

    tujuan dan strategi perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak memilki berbagai

    sebutan seperti Presiden Direktor, Managing Direktor, Eksekutif Directors atau Chief

    eksekutif officer (CEO). Chief Operatting Officer (COO) yaitu eksekutif puncak yang

     bertanggung jawab terhadap operasi sehari hari berbagai dapartemen atau unit usaha.

    Chief Operating Officer sering juga di sebut General Manager (GM). Chief Financial

    Officer (CFO), yaitu eksekutif senior yang bertanggung jawab atas perencanaan dan

     pengendalian keuangan untuk suatu perusahaan atau proyek.

    •  Middle Management   terdiri dari para manajer yang mengepalai dapartement tertentu

    seperti dapartemen keuangan (manajer keuangan), marketing (manajer marketing),

    maupun dapartemen produksi (manajer produksi. Manajer menengah dapat pula menjabat

    sebagai projek manajer (manajer proyek) yang bertanggung jawab mengimplementasikan

     berbagai kebijakan yang telah di buat oleh manajemen puncak.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    7/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |7| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    •  F ir st L ine Management   merupakan manajemen jenjang pertama yang memimpin

    karyawan non manajer dan berada di bawah pengendalian manajemen menengah.

    G.  Dalam Organisasi Apa Saja Manajemen dibutuhkan?

    Kegiatan manajemen di butuhkan pada berbagai jenjang organisasi, mulai dari

    manajemen puncak (Chief executive officer suatu perusahaan koorporas, rector di sebuah

    universitas, presiden di sebuah Negara) sampai pada pelaksana manajemen paling bawah

    (Supervisor,kepala seksi, dan kepala kelurahan).

    Manajemen di perlukan baik dalam organisasi yang berorientasi mencari laba (profit

    seeking) maupun pada organisasinon profit seperti rumah sakit, organisasi perlindungan satwa

    langka seperti Wolrd Wild Fund (WWF) dan lain lain. Inggris, India, dan Bangladesh di kenal

    dengan nama Sosial Enterprise.

    H.  Kesimpulan

    Manajemen dapat disimpulkan suatu pengelolaan dan pengendalian suatu hubungan

    manusia beserta alat kerjanya dalam mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan terus

    menerus. Fungsi manajemen ialah sebagai pegangan/atau peta jalan menuju suatu tujuan tertentu

    dimana peta tersebut mengandung rumusan dan ketentuan intisari tujuan yang dicapai sehingga

    mencegah terlalu melebarnya tujuan sehingga mengakibatkan tidak efektif, fungsi lainnya

    menentukan strategi yang jitu, fungsi lainnya sebagai penerjemah dari suatu rencana menjadi

    aksi nyata, fungsi lainnya sebagai pengoreksi dan analisa suatu hasil – hasil yang sudah

    dilakukan guna mencapai suatu tujuan tertentu dan fungsi lainnya ialah menentukan baku mutu

    (standar) suatu rencana tertentu serta target tertentu.

    Peran manajerial disini sangatlah penting karena harus mampu memegang kendali dan

    kemudi suatu roda organisasi yang efektif dan efisien, sehingga ketika mengambil suatukeputusan yang penting dan genting adalah tepat serta akurat tanpa menyebabkan kegagalan

    manajemen dikemudian hari. Pentingnya suatu peran manajerial disini sudah tentu menjadi suatu

    keharusan manajemen harus memiliki suatu keahlian yakni (Technical Skills) keahlian suatu

    ilmu tertentu dimana keahlian tersebut guna memecahkan masalah yang akan datang, keahlian

    lainnya ialah softskills (keahlian bersosial) yakni mampu berkomunikasi; beradaptasi dan bekerja

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    8/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |8| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    sama maupun bekerja perorangan sehingga manajer mampu bekerja secara harmonis ketika

    dalam suatu kelompok dan tangguh tatkala bekerja secara individu yang memang menjadi

    tanggung jawab pribadi manajer.

    Keahlian lainnya ialah mampu mengkonsep segala sesuatu mulai dari mengkonsep suatu

    rencana yang akan dilaksankan; maupun mengkonsep suatu permasalahan yang bersifat abstrak

    dan kompleks sehingga permasalahan yang sedang terjadi dapat dekatahui inti permasalahannya

    dan permasalahan yang belom terjadi dapat dicegah sedini mungkin dan seminimal mungkin .

    Dan yang paling terakhir ialah keahlian dalam mengatasi segala macam masalah baik masalah

     personal; masalah teknis; lingkungan dan kebijakan-kebijakan sepihak, dimana keahlian problem

    solver ini bersumber dari kemampuan mengkonsep suatu permasalahan sehingga masalah yang

    menerpa dapat segera teratasi, semakin mampu mengkonsep masalah – masalah beserta

    solusinya dapat dipastikan kesuksesan mampu dicapai.

    Sumber daya organisasi terdari fisik (seperti tanah; mesin/atau alat kerja; bangunan

    kendaraan dan lain-lain yang bersifat dapat dilihat mata), dan Non Fiksi ialah segala sesuatu

    yang tidak dapat dilihat secara kasat mata seperti karyawan; nama baik; kualitas produk yang

     baik serta berkelanjutan; intelektual karyawan yang unggul; hubungan harmonis antar karyawan

    dengan manajemen; dan kondisi – kondisi yang menguntungkan perusahaan (organisasi).

    Manajemen disni terdiri dari 3 (tiga) yakni Top Manajemen; Middle Manajemen danBottom/Firstline Manajemen dimana ketiga kategori ini adalah dalam satu wadah dan tidak dapat

    dipisahkan satu sama lain, namun masing – masing kategori tingkatan memiliki maksud dan

    tujuan tertentu dimana Top manajemen adalah Pihak penentu serta perumus kebijakan; Target

    tujuan serta strategi pencapaian; dan penentu keputusan dalam menjalankan roda organisasinya.

    Middle manajemen ialah pihak yang berwenang sebagai penerima kebijakan dan penerapan

    kebijakan serta sebagai pihak pengendali untuk memastikan kebijakan top menejemen selalu

    dipenuhi dan first linner manajemen adalah pelaksana atau pengguna kebijakan dalam

    melaksanakan tugasnya.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    9/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |9| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    SOAL – SOAL DAN JAWAB

    1.  Jelaskan Definisi manajemen secara Bahasa dan secara teori dasar manajemen!

    Jawab:

    Definisi Manajemen secara bahasa: Kamus Besar Bahasa Indonesia

    Manajemen memiliki 2 (dua) arti, yang pertama ialah penggunaan sumber daya secara

    efektif untuk mencapai sasaran dan yang ke-2 (dua) ialah pimpinan yang bertanggung

     jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Serta dalam arti sempit bahasa

    manajemen ialah kelola, mengatur dan menata. Perlu diketahui pula bahwa manajemen

    ialah bahasa adopsi dari Bahasa Inggris “management ” yang artinya pengelolaan dan

     pengendalian.

    Manajemen ialah ilmu yang mempelajari segala hal yang berkaitan dengan suatu

    hubungan antar beberapa manusia beserta alat kerjanya dalam suatu wadah/ atau

     badan/atau suatu perkumpulan resmi secara hukum atau tanpa adanya hukum, dengan

    memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing dan hubungan antar manusia

    tersebut memiliki satu tujuan tertentu, baik itu tujuan menguntungkan atau tujuan sosial.

    2.  Jelaskan dan sebutkan fungsi manajemen!

    Jawab:

    Berdasarkan Koontz (1950) memopulerkan konsep fungsi fungsi manajemen

    (management functions), yang mencakup :

    a.  Perencanaan (planning) Merencanakan segala sesuatunya mulai dari kebijakan;

    tujuan; strategi; standar; dan pencegahan pengendalian serta penyelesaian masalah.

     b.  Pengorganisasian (organizing)   Pengorganisir karyawan yang dikelompokan

    dalam jumlah tertentu dengan tugas pokok dan tanggung jawab tertentu sehingga

    terhindarlah kelebihan beban saat bekerja dan efesien.c.  Pengisian staf (staffing)   Pengisian staf adalah ketepatan dalam menempatkan

    sumber daya manusia pada tempatnya (Right Man on the right place and on the right

    time) sesuai dengan Fit and Proper test.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    10/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |10| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    d.  Memimpin (leading)  Memimpin adalah memberikan perintah secara akurat dan

    tepat, sehingga yang diperintah tidak akan mengalami kegagalan pelaksanaan dalam

    melaksanakan perintah.

    e.  Pengendalian (controlling)   Pengendalian adalah menjaga segala keharmonisan

    segala roda kemudi perusahaan untuk selalu tetap dalam jalur yang tepat sehingga

    menambah kesempatan untuk menumbuh kembangkan target pencapaian perusahaan

    secara maksimal dan efektif.

    3.  Jelaskan dan sebutkan Peran – peran manajerial:

    Jawab:

    a.  Interpersonal Roles : figure roles sebagai contoh secara keseluruhan bagi seluruh

     jajaran; leader roles sebagai pemimpin yang ideal bagi seluruh jajaran and liaison

    roles sebagai pihak yang mampu berhubungan/atau berkomunikasi dengan seluruh

     jajaran secara tepat dan terukur.

     b.  Informational Roles: Mampu memberikan segala kepastian informasi demi

    keharmonisan roda perusahaan sehingga informasi yang kekinian yang

    mempengaruhi akan segera dapat dikonsep penyelesaiannya.

    c.  Decesional Roles: Mampu mengambil kebijakan dan keputusan yang tepat dan sesuai

    kebutuhan perusahaan sehingga keharmonisan perusahaan akan selalu dapat berlangsung.

    4.  Jelaskan dan sebutkan Keahlian manajerial!

    Jawab:

    oleh Robert L. Katz pada tahun 1970-an, menunjukan bahwa para manaajer yang efektif

    harus memiliki tiga keahlian (Skills) (Katz, 1974 : 98-102). Ketiga keahlian tersebut

    adalah : 

    a.  Technical Skills, yaitu keahlian dan pengetahuan para manajer yang berkaitan dengan

    suatu bidang pekerjaan atau ilmu.

     b.  Humans Skills, yaitu kemampuan yang dimilki para manajer untuk dapat bekerja

    dengan baik bersama orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok.

    c.  Conceptual Skills, yaitu kemampuan yang harus di miliki oleh manajer untuk

    mengkonseptualisasikan situasi yang abstrak dan kompleks.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    11/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |11| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    5.  Jelaskan dan sebutkan Sumber Daya Organisasi!

    Jawab:

    Sumber daya organisasi tersebut dapat dibagi kedalam dua kategori. Pertama

    Tangibl e Resour ces   (sumber daya berwujud) yang mencakup segala jenis sumber daya

    yang dapat di lihat bentuk fisiknya seperti tanah, bangunan, pabrik, peralatan , mesin ,

    uang, dan persediaan.

    Kedua I ntangible Resources  (sumber daya tak berwujud) yaitu berbagai sumber

    daya nonfisik yang di ciptakan perusahaan dan para karyawannya, seperti : nama merek

    (brandname), reputasi perusahaan, pengetahuan, dan pengalaman sumber daya manusia

     perusahaan,kekayaan intelektual perusahaan yang di wujudkan dalam bentuk paten, hak

    cipta dan merek dagang (trademark).

    6.  Jelaskan dan sebutkan tingkatan – tingkatan manajemen!

    Jawab:

    Manajemen disni terdiri dari 3 (tiga) yakni Top Manajemen; Middle Manajemen

    dan Bottom/Firstline Manajemen dimana ketiga kategori ini adalah dalam satu wadah dan

    tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun masing – masing kategori tingkatan

    memiliki maksud dan tujuan tertentu dimana

    Top manajemen adalah Pihak penentu serta perumus kebijakan; Target tujuan

    serta strategi pencapaian; dan penentu keputusan dalam menjalankan roda organisasinya.

    Middle manajemen ialah pihak yang berwenang sebagai penerima kebijakan dan

     penerapan kebijakan serta sebagai pihak pengendali untuk memastikan kebijakan top

    menejemen selalu dipenuhi.

    First linner manajemen adalah pelaksana atau pengguna kebijakan dalam

    melaksanakan tugasnya.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    12/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |12| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    BAB 2

    SUMBER DAYA YANG DIKELOLA MANAGER

    Suatu kegiatan manajemen dikatakan efektif apabila kegiatan manajemen tersebut dapat

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pencapaian tujuan dikatakan efisien apabila

    dalam aktivitas pencapaian tujuan tersebut, perusahaan mengeluarkan sumber daya organisasi

    dalam jumlah paling minimum

    A.  TUJUAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ORGANISASI

    Peter Drucker menyebutkan adanya sejumlah tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan

    melalui pengelolaan sumber berikut :

    1.  Market Standing

    Manajer akan berupaya mengelola sumber daya organisasi perusahaan

    sedemikian rupa sehingga produk yang mereka hasilkan dapat memuaskan kebutuhan dan

    keinginan pelanggan. Melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan maka

     perusahaan akan memperoleh pendapatan penjualan (sales revenue) dan laba (profit).

    Pendapatan penjualan diperoleh dari hasil perkalian antara harga produk dengan

    kuantitas produk yang terjual (Sales Revenue (SR) = P x Q dimana P = Price (harga) dan

    Q = Quantity (jumlah barang yang dijual). Sedangkan laba (profit) merupakan selisih

    antara pendapatan penjualan yang diterima perusahan dengan biaya tetap (fixed cost atau

    FC) dan biaya variabel (variable cost atau VC) atau Laba = SR – (FC+VC).

    Sebagai contoh apabila penjualan produk rokok merek A mencapai 10 miliar per

    tahun, sedangkan penjualan produk rokok secara keseluruhan pada tahun tersebut

    mencapai angka 100 miliar, maka produk A dikatakan memiliki pangsa pasar sebesar

    10% (10/100x100%).

    2. 

    InnovationInovasi berkaitan dengan penciptaan nilai (value creation) yang akan memberi

    konsumen kepuasan lebih besar untuk setiap Rupiah yang dibelanjakan. Dalam hal ini

    harus diingat bahwa konsumen sebagai pembeli bersedia menukar uang yang mereka

    miliki dengan barang dan jasa, karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai (value).

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    13/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |13| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    Oleh sebab itu tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai

     pada suatu produk.

    3.  Physical and financial resources

    Apabila perusahaan dapat memperoleh sumber daya fisik (physical resouces

    seperti bahan baku) yang lebih murah dibanding pesaing, maka perusahaan memiliki

     peluang besar dibanding pesaing untuk memperoleh struktur biaya yang lebih rendah.

    4.  Profitability

    Bila perusahaan memiliki profitabilitas (Profitability) yang memadai, perusahaan

    memiliki peluang untuk mempertahankan keberlanjutan usahanya begitupun sebaliknya.

    5.  Manager Performance and Development

    Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan terus-menerus keahlian

    manager adalah melalui pelatihan (training) dan pengembangan (development).

    6.  Worker perfomance and attitude

    Selain manajer, sumber daya manusia yang hanya memperoleh perhatian besar

    dari perusahaan adalah para karyawan. Satu hal yang penting yang harus diketahui oleh

     perusahaan selain masalah kinerja kerja karyawan adalah sikap para karyan terhadap

     pekerjaan dan juga perusahaan.

    Sikap karyawan terhadap perusahaan antara lain dipengaruhi oleh kondisi kerjadan kompensasi yang diterima oleh para karyawan. Oleh sebab itu untuk kepentingan

     jangka panjang, perusahaan harus membuat tujuan yang spesifik berkaitan dengan

     pemeliharaan dan pengembangan karyawan agar karyawan-karyawan tersebut dapat

     bekerja dengan baik.

    7.  Public Responsibility

    Pengelolaan sumber daya organisasi dalam kerangka pelaksana usaha, harus

    memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukankesejahteraan masyarakat, mencegah

    terjadinya polusi, menciptakan lapangan kerja,dan sebagainya.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    14/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |14| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    B.  KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN (COMPETITIVE ADVANTAGE)

    Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing dibanding perusahaan

    lainnya, apabila perusahaan memiliki profitabilitas (profitability) yang lebih besar

    dibanding rata rata profitabilitas pesaing dalam suatu industri.

    Sedangkan perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing yang

     berkelanjutan (sustanable competitive advantage) bila perusahaan mampu

    mempertahankan profitabilitasnya diatas profitabilitas rata-rata selama bertahun tahun.

    Contoh : PT.Indofood Sukses Makmur memiliki keunggulan biaya dibanding

     produsen mie instan lainnya karena harga pokok produksi per unit indofood lebih rendah

    dibanding pesaing. Hal ini terjadi karena jumlah produksi per hari yang lebih besar

    dibanding produsen mie lainnya di indonesia.

    C.  KLASIFIKASI SUMBER DAYA ORGANISASI

    Berdasarkan klasifikasi, sumber daya organisasi dapat dikelompokkan menjadi :

    1.  Sumber Daya Manusia (Man/Human Resousces)

    Menurut Norton dan Kaplan (1996) terdapat tiga sumber yang dapat meningkatkan

    kemampuan organisasi untuk melakukan pembelajaran (learning) dan pertumbuhan

    (growth). Ketiga sumber tersebut adalah :a.  Employee capabilities (kemampuan karyawan)

     b.  Information system capabilities (kemampuan sistem inormasi)

    c.  Organizational procedures (prosedur organisasi yang akan memungkinkan

    karyawan memiliki motivasi dan inisiatif dalam bekerja).

    2.  Keuangan (Money/Capital)

    3.  Bahan Baku Produksi (Materials)

    Bahan baku suatu industri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

    keseluruhan nilai suatu produk yang dapat ditawarkan oleh perusahaan kepada

    konsumen.

    Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku yang kualitasnya

    sama dengan bahan baku pesaing tetapi dengan harga yang lebih murah, perusahaan

     berpeluang lebih besar memperoleh keunggulan bersaing dibanding para pesaingnya.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    15/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |15| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    4.  Mesin-Mesin dan Peralatan (Machineries and Equipments)

    Mesin dan peralatan berperan sangat besar dalam penciptaan keunggulan bersaing

    sebuah perusahaan. Produktivitas mesin yang tinggi akan mengakibatkan biaya per unit

    lebih kecil dibandingkan mesin yang produktivitasnya rendah.

    5.  Teknologi (Technology)

    Teknologi merupakan pemicu terjadinya perubahan (change drive). Teknologi

     baru dapat mengubah peta persaingan usaha kepada suatu wilayah persaingan usaha

    kepada suatu wilayah persaingan yang sama sekali baru. Contoh : hadirnya produk

    telepon seluler

    6.  Pasar (Market)

    Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dan permintaan produk.

    Suatu produk dapat ditransaksikan di pasar karena produk tersebut memiliki nilai.

    7.  Informasi (Information)

    Perusahaan saat ini berupaya mendayagunakan informasi semaksimal mungkin,

    misalnya untk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing pelanggan terhadap

    keseluruhan pendapatan penjualan.

    Dengan memiliki inormasi perusahaan akan dapat membangun hubungan yang

    lebih saling menguntungkan dengan pelanggan yang potensial.D.  Kesimpulan

    Manajer sudah tentu memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam hal mengelola

    sumber daya yang menjadi tanggung jawabnya langsung. Tujuan pengelolaan memiliki

     beberapa tujuan antara lain:

    a.  Tujuan Penguasaan Pasar dimana dengan mengelola sumber daya dengan segala daya

    upaya agar mampu memenuhi dan menguasai kebutuhan pasar dengan

    mengedepankan kualitas dan kuantitas serta menggunakan biaya sedikit mungkin.

     b. 

    Innovasi segar dimana mengelola sumber daya dengan mengharapkan mampu

    menciptakan innovasi baru yang diminati pasar dan menjadi pertama diterima pasar.

    c.  Phsiycal and Financial Resources dimana mengelola sumber daya dalam

    mendapatkan sumber bahan baku yang lebih murah dan berkualitas bahkan bila perlu

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    16/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |16| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    hasil samping produksi dan limbah dapat dijadikan sumber pemasukan kepada

     perusahaan.

    d.  Profitability dimana mengelola sumber daya untuk mencapai keuntungan secara

     berkelanjutan dan lebih baik lagi mampu berkembang secara tumbuh dan kembang.

    e.  Manager performance dan development dimana mengelola sumber daya dengan

    tujuan mengambangkan kualitas jajaran manajemen demi mencapai tujuan yang

    menguntungkan.

    f.  Worker performance and attitude dimana mengelola sumber daya karyawan dalam

    hal sikap dan tingkah laku dalam lingkungan kerja maupun luar lingkungan kerja

    dimana performa dan sikap karyawan dipengaruhi beberapa faktor, disinilah tujuan

    mengelola sumber daya dengan formula yang adil dan berimbang demi keberlanjutan

     perusahaan.

    g.  Public Relation dimana mengelola sumber daya pada seluruh stakeholder terutama

     pihak – pihak yang sangat mempengaruhi laju organisasi perusahaan. Sehingga bila

    mengelola dengan tepat dan sesuai kondisi dapat dipastikan menuai keuntungan

    disaat diperlukan.

    Tujuan lainnya ialah mengelola keuntungan dalam persaingan, maksud dan tujuannya

    disini bila perusahaan telah memiliki keuntungan yang sustainable (berkelanjutan) dan memilikinilai lebih dengan perusahaan lainnya dalam waktu yang cukup lama sehingga perusahaan dapat

    sedikit mengurangi kekhawatiran terhadap pesaing.

    Tujuan pengelolaan sumber daya terdiri beberapa klasifikasi antara lain:

    1.  SDM Sumber Daya Manusia, sudah tentu SDM sangatlah mempengaruhi roda organisasi

     perusahaan, karena unsur manusia sangatlah mutlak dan tidak dapat digantikan

    sepenuhnya oleh alat. Sehingga pengelolaan manusia adalah Utama.

    2.  Keuangan dikelola sedemikian rupa agar dapat menjalankan perputaran keuangan dengan

    stabil dan sesuai penggunaan yang efektif dan efisien. Sehingga pengelolaan keuangan

    adalah salah satu bagian vital yang tidak dapat dilakukan secara sederhana namun

    memerlukan perencanaan pengelolaan keuangan yang matang dan bijak.

    3.  Mesin – mesin, mengelola alat – alat kerja adalah sama pentingnya dengan mengelola

    manusia namun sifatnya optional dan penuh perhitungan. Dimana manfaat mengelola

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    17/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |17| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    mesin – mesin atau alat – alat kerja dengan benar dan baik akan mampu mendongkrak

     produksi atau menstabilkan produksi suatu perusahaan.

    4.  Teknologi Tinggi, mengelola teknologi disini adalah mengelola suatu alat kerja / mesin

    dengan menilai suatu perkembangan teknologi yang sudah terkini sehingga mampu

    menilai secara financial dan waktu terkait perlu tidaknya menganti teknologi lama

    menuju teknologi baru.

    5.  Bahan Baku, mengelola bahan baku dengan baik dan benar sangatlah penting karena

    dengan demikian mampu menghemat waktu produksi; menjaga kualitas produksi dan

    meningkatkan nilai kompetitif di pasaran.

    6.  Pasar, mengelola pasar termasuk bagian dari ujung tujuan akhir perusahaan dimana

    kemampuan menilai pasar, distribusi ke pasar dan keinginan pasar sangatlah penting

    karena sehebat apapun kualitas produk bila mana tidak ada pasarnya akan menjadi suatu

     pemborosan yang nyata.

    7.  Informasi, mengelola informasi disini adalah mengelola informasi segala aspek yang

    mempengaruhi segala bagian dari manajemen dan perusahaan lebih – lebih aspek

     peraturan dan informasi dari stakeholder yang mampu mempengaruhi keberlangsungan

     perusahaan.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    18/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |18| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    SOAL – SOAL

    a.  Sebutkan tujuan pengelolaan sumber daya Organisasi! dan mengapa?Tolong dijelaskan.

    Tujuan utama pengelolaan ialah agar pencapaian tujuan tertentu suatu perusahaan dapat

    dicapai secara efektif dan efisien.

    Macam – macam tujuan pengelolaan sumber daya berdasarkan beberapa aspek antara

    lain:

    a. 

    Tujuan Penguasaan Pasar dimana dengan mengelola sumber daya dengan segala daya

    upaya agar mampu memenuhi dan menguasai kebutuhan pasar dengan

    mengedepankan kualitas dan kuantitas serta menggunakan biaya sedikit mungkin.

     b.  Innovasi segar dimana mengelola sumber daya dengan mengharapkan mampu

    menciptakan innovasi baru yang diminati pasar dan menjadi pertama diterima pasar.

    c.  Phsiycal and Financial Resources dimana mengelola sumber daya dalam

    mendapatkan sumber bahan baku yang lebih murah dan berkualitas bahkan bila perlu

    hasil samping produksi dan limbah dapat dijadikan sumber pemasukan kepada

     perusahaan.

    d.  Profitability dimana mengelola sumber daya untuk mencapai keuntungan secara

     berkelanjutan dan lebih baik lagi mampu berkembang secara tumbuh dan kembang.

    e. 

    Manager performance dan development dimana mengelola sumber daya dengan

    tujuan mengambangkan kualitas jajaran manajemen demi mencapai tujuan yang

    menguntungkan.

    f.  Worker performance and attitude dimana mengelola sumber daya karyawan dalam

    hal sikap dan tingkah laku dalam lingkungan kerja maupun luar lingkungan kerja

    dimana performa dan sikap karyawan dipengaruhi beberapa faktor, disinilah tujuan

    mengelola sumber daya dengan formula yang adil dan berimbang demi keberlanjutan

     perusahaan.g.  Public Relation dimana mengelola sumber daya pada seluruh stakeholder terutama

     pihak – pihak yang sangat mempengaruhi laju organisasi perusahaan. Sehingga bila

    mengelola dengan tepat dan sesuai kondisi dapat dipastikan menuai keuntungan

    disaat diperlukan.

    2.  Apa saja yang perlu dikelola dalam sumber daya organisasi?sebutkan dan jelaskan!

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    19/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |19| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    a.  SDM Sumber Daya Manusia, sudah tentu SDM sangatlah mempengaruhi roda organisasi

     perusahaan, karena unsur manusia sangatlah mutlak dan tidak dapat digantikan

    sepenuhnya oleh alat. Sehingga pengelolaan manusia adalah Utama.

     b.  Keuangan dikelola sedemikian rupa agar dapat menjalankan perputaran keuangan dengan

    stabil dan sesuai penggunaan yang efektif dan efisien. Sehingga pengelolaan keuangan

    adalah salah satu bagian vital yang tidak dapat dilakukan secara sederhana namun

    memerlukan perencanaan pengelolaan keuangan yang matang dan bijak.

    c.  Mesin – mesin, mengelola alat – alat kerja adalah sama pentingnya dengan mengelola

    manusia namun sifatnya optional dan penuh perhitungan. Dimana manfaat mengelola

    mesin – mesin atau alat – alat kerja dengan benar dan baik akan mampu mendongkrak

     produksi atau menstabilkan produksi suatu perusahaan.

    d.  Teknologi Tinggi, mengelola teknologi disini adalah mengelola suatu alat kerja / mesin

    dengan menilai suatu perkembangan teknologi yang sudah terkini sehingga mampu

    menilai secara financial dan waktu terkait perlu tidaknya menganti teknologi lama

    menuju teknologi baru.

    e.  Bahan Baku, mengelola bahan baku dengan baik dan benar sangatlah penting karena

    dengan demikian mampu menghemat waktu produksi; menjaga kualitas produksi dan

    meningkatkan nilai kompetitif di pasaran.f.  Pasar, mengelola pasar termasuk bagian dari ujung tujuan akhir perusahaan dimana

    kemampuan menilai pasar, distribusi ke pasar dan keinginan pasar sangatlah penting

    karena sehebat apapun kualitas produk bila mana tidak ada pasarnya akan menjadi suatu

     pemborosan yang nyata.

    g.  Informasi, mengelola informasi disini adalah mengelola informasi segala aspek yang

    mempengaruhi segala bagian dari manajemen dan perusahaan lebih – lebih aspek

     peraturan dan informasi dari stakeholder yang mampu mempengaruhi keberlangsungan

     perusahaan.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    20/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |20| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    BAB 3

    PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

    Berdasarkan seorang pemikir manajemen mahzab perilaku yakni Mary Parker Follet

    (Daft And Marcic, 2007) menegaskan bahwa pada dasarnya manajemen adalah, “ the art of

    getting things done through people ’’ (seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain).

    Sejak kapan manusia mempraktikkan manajemen ?pertanyaan ini sulit untuk dijawab dengan

     pasti. Tetapi, diperkirakan manusia sudah mempraktikkan manajemen ribuan tahun yang

    lalu.Sebagai contoh, bangsa Mesir kuno yang hidup 5000 tahun yang lalu telah berhasil

    membangun piramida.Salah satu piramida besar yang ada di Mesir dibangun untuk menghormati

    raja-raja Cheop.Pembangunan piramida tersebut diperkirakan membutuhkan tenaga kerja

    sebanyak 100.000 orang dan penyelesaiannya memerlukan waktu 20 tahun (Kreitner, 2007:

    32).Pencapaian yang luar biasa tersebut diduga kuat merupakan hasil dari sebuah manajemenyang sangat cermat.

    Praktik manajemen di Indonesia juga diperkirakan sudah berlangsung selama ratusan

    tahun yang lalu.Hal tersebut bisa dilihat dari pencapaian budaya bangsa Indonesia dimasa lalu

    yang berhasil membangun Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini

    diperkirakan didirikan sekitar tahun 824 masehi oleh para penganut Budha Mahayana pada masa

     pemrintahan wangsa Syailendra.

    Kendati praktik manajemen sudah dilaksanakan sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu,

    namun berbagai peradaban masa lalu tersebut belum berhasil mensistematisasi manajemen

    menjadi sebuah kumpulan pengetahuan sistematis yang akan melahirkan disiplin ilmu

    manajemen (Lawrence, 1984). Studi manajemen secara sistematis merupakan hal yang baru dan

    dapat dikatakan bahwa kajian akademik terhadap ilmu manajemen merupakan produk abad ke-

    20.

    Berikut ini akan dijelaskan berbagai pendekatan yang digunakan dalam disiplin ilmu

    manajemen. Pendekatan tersebut adalah :universal process approach, operational approach,

    behavioral approach, system approach, dan contingency approach.

    A.  Universal Proces Approach

    Pendekatan proses universal merupakan pendekatan yang paling tua dan paling popular

    di dalam pemikiran manajemen (Kreitner, 2007 : 34). Pendekatan ini dikenal pula sebagai

     pendekatan fungsional ( funcsional approach).Pendekatan ini didasari oleh dua asumsi

    utama. Pertama, meskipun tujuan perusahaan memiliki keragaman, namun proses inti

    manajemennya adalah sama untuk seluruh organisasi tersebut. Kedua, proses manajemen secara

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    21/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |21| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    universal dapat disederhanakan menjadi sekumpulan fungsi dan prinsip yang saling

     berhubungan.

    Salah seorang tokoh terkemuka tentang pendekatan proses universal adalah Henry

    Fayol. Pada tahun 1916 Henry Fayol menerbitkan buku berjudul  Administration Industrielle et

    Generelle, yang kemudian menjadi sebuah buku klasik di dalam pemikiran ilmu manajemen.

    Pada awalnya Fayol adalah seoran insinyur dan belakangan menjadi administrator yang

    sukses di sebuah perusahaan pertambangan dan metalurgi yang besar di Perancis. Berdasarkan

     pengalamannya sebagai manajer di perusahaan ini, Fayol berkeyakinan bahwa pekerjaan manajer

    dapat dibagi ke dalam lima fungsi yang mencerminkan tanggung jawab manajer. Kelima fungsi

    tersebut adalah planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling .

    Untuk menjalankan kelima fungsi tersebut, manajer membutuhkan sejumlah prinsip dalam

     pengelolaan organisasi yang dinyatakan oleh Fayol sebagai 14 prinsip manajemen, yaitu:

    1.  Division of works (pembagian kerja). Pembagian kerja memungkinkan suatu pekerjaan

    dapat dilaksanakan dengan baik sehingga akan memperoleh hasil yang baik.

    2.  Authority (wewenang). Yaitu hak untuk memerintah bawahan.

    3.  Discipline (disiplin). Yaitu sikap patuh terhadap aturan organisasi yang harus dimiliki

    oleh manajer maupun karyawan.

    4.  Unity of Command (kesatuan perintah). Perintah hanya dari satu atasan agar karyawan

    terhindar dari kebingungan didalam melaksanakan tugas.

    5.  Unity of Direction (kesatuan arah). Usaha yang dilakukan harus dikoordinasikan dan

    difokuskan kepada suatu tujuan yang sama.6.  Subordination of individual interest to the general interest (meletakkan kepentingan

    umum diatas kepentingan pribadi).Harus meletakkan kepentingan organisasi diata

    kepentingan pribadi sehingga tidak terjadi perbedaan kepentingan (conflict of interest )

    yang akan menghambat tujuan organisasi.

    7.  Remuneration (penggajian). Setiap karyawan harus dibayar secara wajar sesuai dengan

    kontribusi yang mereka beikan bagi organisasi.

    8.  Centralization (pemusatan wewenang). Agar pemberian perintah dapat berjalan dengan

    efektif, dibutuhkan pemusatan wewenang.

    9.  Scalar chain (rantai scalar). Menunjukkan rantai komando yang tergambar didalam

    struktur organisasi formal.

    10. Order (keteraturan). Menunjukkan penataan orang dan material secara teratur di tempat

    kerja.

    11. Equity (keadilan). Manajer harus memperlakukan karyawan dengan adil untuk

    memperoleh loyalitas.

    12. Stability and tenure of personnel (stabilitas tenaga kerja). Perusahaan harus berupaya

    mempertahankan karyawan yang memiliki kinerja baik.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    22/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |22| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    13. Initiative (inisiatif). Manajer harus merangsang karyawan untuk memikirkan rencana

    dan melaksanakan rencana tersebut.

    14. Esprit de Corps (menghormati korps).Manajer dan karyawan harus menghormati

    organisasi tempat dimana dia bekerja.

    B.  Operational Approach

    Pendekatan ini bertujuan meningkatkan efisiensi produksi, memangkas terjadinya

     pemborosan serta meningkatkan mutu.(Kreitner, 2007).Memasuki abad ke -21, pendekatan ini

    sering juga disebut sebagai  scientific management, management science, operation research,

     production management dan operation management.

    Peletak dasar pendekatan operasional atau  scientific management   adalah Frederick

    Winslow Taylor.Pendekatan ini dinamakan  scientific management karena Taylor menerapkan

    kaidah-kaidah ilmiah dalam kegiatan manajemen produksi untuk menggantikan praktik

    tradisional yang berdasarkan kebiasaan (rule of thumb).

    Pemikiran Taylor mengenai  scientific management , tertuang didalam karyanya yang

    terkenal The Principles of Scientific management yang terbit pada tahun 1911. Taylor memulai

    gerakan scientific management dalam empat bidang kajian, yaitu: standardisasi ( standardization),

    studi waktu dan tugas (time and task study), seleksi sistematis dan pelatihan ( systematic selection

    andtraining ), dan pembayaran insentif ( pay insentives).

    Standardisasi (standardization ).  Proses pembuatan standar dilakukan melalui suatu observasi

    yang cermat.

    Studi Waktu dan Tugas (Time And Task Study). Untuk meningkatkan efisiensi kerja, Taylor

    melakukan studi waktu dan gerak untuk mendeteksi berbagai kekeliruan didalam bekerja yang

    dilakukan menurut kebiasaan.

    Seleksi Sistematis Dan Pelatihan (Systematic Selection And Training).Hasil penelitian yang

    dilakukan Taylor menunjukkan bahwa melalui seleksi karyawan yang tepat guna mengerjakan

     pekerjaan tertentu dan memberikan kepada mereka pelatihan yang dibutuhkan dapat

    meningkatkan produktivitas kerja secara signifikakan.

    Pembayaran Insentif (Pay Insentives).Berdasarkan hasil pengamatannya, Taylor

    menyimpulkan bahwa setiap pemberian upah tradisional yang memberikan upah dengan besaran

    tetap untuk setiap unit yang dihasilkan tidak dapat memotivasi karyawan untuk mencapai

     produktivitas yang lebih tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, Taylor memberlakukan sistem

     pengupahan differensial untuk setiap unit produk yang dihasilkan (differential piece-rate plan).

    Dengan menerapkan differential piece-rate plan, perusahaan taylor mampu meningkatkan

     produktivitas karyawan. Sedangkan menurut pasangan suami istri Frank Gilbert dan Lilian

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    23/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |23| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    Gilberth bahwa kurangnya produktivitas para karyawan bukan berasal dari sifat pekerjaan yang

    monoton, melainkan karena pihak manajemen kurang memiliki perhatian terhadap para

    karyawan.Kesimpulan ini merupakan salah satu tonggak bagi lahirnya pendekatan baru dibidang

    manajemen yang disebut behavioral approach. 

    C.  Behavioral Approach

    Sebagaimana pendekatan manajemen lainnya, pendekatan perilaku merupakan suatu

     pendekatan yang mengalami perkembangan secara evolusioner.Tokoh penting yang dianggap

    memberikan kontribusi paling besar bagi berkembangnya pendekatan perilaku adalah Elton

    Mayo.Bermula dari sebuah penelitian yang dimulai tahun 1924, para peneliti pada saat itu ingin

    mengetahui pengaruh berbagai kondisi kerja terhadap produktivitas karyawan.Salah satu kondisi

    kerja yang dimaksud adalah tingkat penerangan (illumination) di ruang pabrik.Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa pada saat tingkat penerangan dinaikkan, maka terjadi pula peningkatan

     produktivitas dan pada saat tingkat penerangan diturunkan bahkan sampai tingkat penerangan

     paling minimum, produktivitas karyawan tetap menunjukkan peningkatan.

    Setelah dilakukan investigasi secara intensif, akhirnya Mayo dan tim peneliti lainnya

    menemukan bahwa peningkatan produktivitas terjadi karena para karyawan tersebut berinteraksi

    dengan para peneliti yang memperlakukan mereka dengan baik, tidak seperti perlakuan para

    mandor. Mayo dan peneliti lainnya menamakan efek ini sebagai Hawthorne Effect.Fenomena

    ini membuka mata para peneliti untuk sampai pada satu kesimpulan bahwa peningkatan

     produktivitas karyawan bukan hanya semata-mata diakibatkan oleh lingkungan fisik saja

    melainkan dipengaruhi pula oleh faktor manusia.

    Tokoh kedua yang memberi sumbangan bagi perkembangan pendekatan perilaku adalah

    Mary Parker Follet.Dia berkesimpulan bahwa manajer lebih memerlukan upaya untuk

    mengkoordinasi dan mengharmoniskan usaha yang dilakukan oleh kelompok, dibanding

     pemaksaan apalagi penyiksaan terhadap para pekerja.

    Follet berkeyakinan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang dinamis dan tidak

    statis seperti yang dikonsepsikan oleh Taylor maupun Fayol. Follet berargumentasi bahwa

    karyawan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan apabila keputusan itu nantinya akan

    mempengaruhi karyawan.

    Tokoh ketiga yang memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan pendekatan

     perilaku adalah Douglas McGregor.Dia dikenal dengan Teori X  dan Teori Y. Kedua asumsi

    mengenai karyawan tersebut, dituangkan oleh McGregor dalam bukunya yang berjudul The

     Human Side of Enterprise yang terbit pada tahun 1960 (Kreitner, 2007).

    Teori X berasumsi bahwa bawahan kurang memiliki ambisi, menghindari tanggung jawab dan

    lebih senang untuk diarahkan. Manajer yang memiliki kecenderungan menganggap karyawan

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    24/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |24| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    seperti itu, akan memilih untuk menerapkan gaya kepemimpinan otoriter dengan memerintahkan

     bawahannya apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

    Teori Y  berasumsi bahwa bawahan memiliki tanggung jawab, ambisi, dan menggunakan

    imajinasi, kreativitas, serta keahlian mereka untuk memenuhi target pekerjaan yang telah

    dibebankan kepada mereka. Manajer yang memiliki kecenderungan mempersepsi karyawannya

    seperti Teori Y, akan lebih memilih gaya kepemimpinan partisipatori ( participatory style),

    melakukan konsultasi dengan bawahan, memperoleh pendapat mereka serta mendorong

     bawahannya untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

    D.  System Approach

    Tokoh utama pendekatan sistem adalah Chester I. Barnard.  Di dalam bukunya The

     Function of Executive yang terbit pada tahun 1938, Barnard memandang organisasi sebagai suatu

    sistem kerja sama (cooperative system) merupakan suatu “kumpulan yang terdiri dari komponen-komponen fisik, biologi, manusia secara pribadi dan sosial yang memiliki hubungan sistematis

    dan bekerja sama untuk setidak-tidaknya mencapai tujuan yang jelas’’.

    Pemikiran manajemen modern lainnya yang sangat dipengaruhi oleh pendekatan sistem

    adalah pandangan bahwa organisasi seperti halnya manusia yang merupakan suatu sistem

    terbuka, memiliki kemampuan untuk berpikir dan belajar. Dasar pemikiran ini membentuk apa

    yang kemudian disebut sebagai knowledge management, yakni suatu inisiatif strategik yang

    dilakukan oleh perusahaan untuk mengeksploitasi berbagai ide yang berharga dari sumber daya

    manusia, baik yang berasal dari internal organisasi maupun dari luar organisasi agar organisasi

    dapat memperoleh keunggulan bersaing (Kreitner : 2007).

    E.  Contingency Approach

    Pada tahun 1960-an, para manajer semakin sadar bahwa efektivitas berbagai gaya

    manajemen bervariasi dan dipengaruhi oleh situasi. Fenomena ini melahirkan pendekatan baru

    didalam manajemen yang disebut pendekatan kontingensi (contingency approach ) atau disebut

     juga situational approach.Pendekatan ini merupakan suatu upaya untuk menentukan praktik dan

    teknik manajerial yang paling sesuai dengan situasi tertentu.Secara umum istilah kontingensi

    memiliki arti pilihan dari suatu alternatif rangkaian tindakan.

    Tokoh pemikir manajemen yang memberikan kontribusi bagi perkembangan pendekatan

    kontingensi adalahFred Luthans  (Kreitner, 2007).Luthans berpendapat bahwa munculnya

     pendekatan kontingensi dalam ilmu manajemen bukanlah berarti bahwa pendekatan tradisional

    mengenai manajemen adalah keliru, (Kreitner, 2007) melainkan berbagai pendekatan tradisional

    tersebut sudah tidak memadai lagi untuk menjeaskan fenomena yang terjadi di era 1960-an.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    25/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |25| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    Pendekatan kontingensi memiliki arti tersendiri dalam kajian ilmu manajemen dan

    memperoleh dukungan bukti-bukti empiris yang kuat. Hal ini antara lain disebabkan manajemen

     bukanlah merupakan ilmu yang pasti. Oleh sebab itu berbagai persoalan seperti gaya

    kepemimpinan apa yang harus dijalankan seorang manajer, struktur organisasi bagaimana yangcocok untuk perusahaan maupun strategi apa yang harus dipilih oleh perusahaan, semuanya

    sangat bergantung kepada situasi disaat keputusan dibuat.

    F.  Kesimpulan

    1.  Universal Approach(Approach F unctional )

    Pendekatan secara universal atau pendekatan fungsional ialah pendekatan secara

    menyeluruh terhadap segala faktor – faktor dari berdirinya manajemen dimana berujung

     pada satu tujuan yakni pencapaian target. Sehingga pendekatan ini akan memaparkan

     pada masing faktor yang terdiri dari fungsi Planning; organizing; commanding;

    coordinating and controlling.2.  Operational Approach (Pendekatan Operasional)

    Pendekatan Operasional berawal dari perusahaan manufaktur yang berfokus dan

    menitikberatkan kegiatan produksi, dimana pendekatan operasional lebih tepat bila

    menitik beratkan pembuatan standar bahan baku sampai dengan standar bahan siap jual

    ke pasar; Menganalisa tata cara produksi hingga mampu efektif secara waktu dan tenaga;

    menitikan pelatihan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan dan penambahan

    Insentif untuk memacu motivasi bekerja.

    3.  Behavior Approach

    Pendekatan sikap ialah pendekatan manajemen terhadap karyawan yang lebih humanis

    atau lebih manusia, dimana menitik beratkan psikologi dan empati karyawan sehinggadengan ini tidak menyebabkan konflik yang tidak menguntungkan kedua belah pihak.

    Pendekatan secara psikologi dan menilai kondisi lingkungan dimana kondisi lingkungan

    secara fisik dapat mempengaruhi produktifitas. Pendekatan sikap arti lainnya ialah

    meletakan kepercayaan perusahaan sebagian untuk menerapkan konsep pemikirannya

    dengan syarat tanpa harus melenceng dari Visi Misi dan strategi perusahaan.

    4.  System Approach

    Salah satu sifat manusia ialah bersosialisasi ke seluruh manusia dimana manusia tidak

    dapat terpisahkan pada suatu sistem kehidupan masyarakat; lingkungan dan alam itulah

    yang dinamakan pendekatan sistem. Pendekatan sistem lebih menitik beratkan pada

     pendekatan kesesama karyawan dan lingkungan alam sekitar sehingga mampu

    menumbuhkan rasa inisiatif dalam diri masing – masing karyawan.

    5.  Contingency Approach

    Pendekatan situasional ialah pendekatan yang dilakukan sesuai situasi kondisi terkini

    terhadap karyawan dan pemangku stakeholder. Pendekatan situasional disini

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    26/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |26| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

     pemutakhiran teori – teori pendekatan yang lalu sehingga pendekatan situasional jelas

    memiliki unsur – unsur terdahulu guna menjadikan manajemen yang ideal dan sesuai

    kondisi terkini saat mengambil suatu keputusan. Teori ini menjadi ideal dikarenakan

    manajemen adalah ilmu yang dinamis bukan statis.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    27/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |27| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    SOAL – SOAL

    1.  Apa tujuan dari mempelajari perkembangan Ilmu Manajemen?Jelaskan! 

    Jawab:

    Tujuan utama mempelajari Perkembangan ilmu manajemen ialah untuk menentukan

     pendekatan manajemen seperti apa yang paling ideal dan tepat dalam menjalan roda

    organisasi suatu perusahaan. Sehingga pencapaian suatu cita – cita perusahaan akan

    segera dapat dicapai dengan segera.

    2.  Jelaskan dan sebutkan macam – macam pendekatan manajemen dalam pengelolaan suatu

    organisasi!

    Jawab:

    Pendekatan Universal    Pendekatan secara keseluruhan aspek unsur – unsur

    tersusunnya rantai organisasi sehingga diharapkan menjadikan fungsi perusahaan yang

    ideal.Pendekatan Operasional  Yaitu pendekatan lebih kespesifik ke salah satu keahlian

    ilmu tertentu yang bermanfaat untuk peningkatan produktifitas produksi sehingga lebih

    mendalami efesiensi dan efektifitas dalam melakukan kegiatan produksi. Akan lebih

    cocok melakukan peningkatan ketrampilan dengan pelatihan kepada karyawan yang

    ditunjuk.

    Pendekatan Sikap Yaitu pendekatan secara human dan menitik beratkan ke rasa dan

    asa (empati & simpati) lebih spesifiknya ialah pendekatan psikologis tiap – tiap karyawan

    terhadap manajemen sehingga timbul harmonis antar satu sama lain dan diharapkan

    mampu menimbulkan rasa inisiatif dalam melakukan suatu pekerjaan. Dan meletakan

    kepercayaan kepada karyawan sehingga karyawan merasa difasilitasi untuk beraktualisasi

    dengan syarat tidak keluar dari jalur visi misi strategi dan tujuan utama perusahaan.

    Pendekatan Sistem Yaitu pendekatan yang menitik beratkan kepada sesama

    karyawan; lingkungan masyarakat sekitar dan kondisi lingkungan secara fisik dan

    tersistem, tersistem disini dikarenakan saling terkait dan membutuhkan satu sama lain,

    sehingga bila terjadi penyimpangan akan menjadikan penyimpangan sistem itu sendiri,

    dengan demikian rasa inisiatif karywan akan timbul dan meningkatkan produktifitas.

    Pendekatan Situasional salah satu metode pendekatan yang paling terkini dan paling

    mutakhir dalam penerapannya. Karena segala unsur – unsur teori pendahulu turut serta

    menjadi kerangka dasar pendekatan situasional, sehingga menjalankan roda organisasi

    tidak terjadi tumpang tindih dan keseteraan tugas serta tanggung jawab masing – masing.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    28/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |28| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    BAB 4

    LINGKUNGAN PERUSAHAAN

    Disiplin ilmu manajemen telah mengadopsi beberapa pendekatan dari disiplin ilmu lain

    yang lebih mapan seperti fisika. Dalam teori fisika sistem merupakan kumpulan dari beberapa

     bagian yang berjalan secara independen tetapi saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan

    tertentu. Melalui adospi pendekatan sistem yang berasal dari ilmu fisika ke dalam teori

    manajemen, maka lahirlah pendekatan sistem. Pendekatan ini telah mengubah cara pandang

    terhadap organisasi dengan menganggap organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang akan

    memperoleh pengaruh dari lingkungannya seperti halnya sistem terbuka yang lain. Adopsi

     pendekatan sistem ke dalam teori manajemen telah melahirkan konsep baru yang kemudian

    dikenal dengan nama konsep lingkungan perusahaan ( business environment  ).

    Pengelompokan terhadap lingkungan perusahaan secara sistematis mulai dilakukan oleh

    Dill (Bourgeois, 1980) yang membagi lingkungan perusahaan ke dalam dua kategori, yaitu

    lingkungan umum ( general environment ) dan lingkungan tugas (task environment ).Baik

    lingkungan umum maupun lingkungan tugas, kedua-duanya merupakan lingkungan luar

     perusahaan (external environment ).Selain memiliki lingkungan eksternal, perusahaan juga

    memiliki lingkungan internal (internal environment ) dimana sumber daya organisasi perusahaan

     berada. Kedua jenis lingkungan perusahaan ini akan mempengaruhi perusahaan yang dikelola

    oleh para manajer dalam mencapai tujuan.

    A.  Lingkungan Eksternal Perusahaan

    Menurut Duncan (1972) yang dimaksud dengan lingkungan eksternal perusahaan

    (external business environment ) adalah berbagai faktor yang memiliki kekuatan ( forces) dan

    dapat mempengaruhi perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat memberikan ancaman

    (threats) yang akan menghambat tujuan perusahaan. Selain itu, dapat pula memberikan sejumlah

     peluang (opportunities) dan apabila perusahaan dapat memanfaatkan berbagai peluang tersebut,

    maka perusahaan berpeluang untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Lingkungan eksternal

     perusahaan dibagi ke dalam dua kategori yakni lingkungan umum ( general environment ) dan

    lingkungan tugas (task environment ).

    1. 

    Lingkungan Umum Perusahaan. Grant (1999) menyebutkan bahwa lingkungan umum perusahaan terdiri atas berbagai faktor seperti nilai-nilai sosial ( social value), taraf

     pendidikan (educational ), politik, ekonomi, hukum, demografi, lingkungan, sumber daya

    alam, dan teknologi.Value-based Management (2001) menyebut analisis terhadap

    lingkungan umum perusahaan ini sebagai PEST Analysis yang mencakup analisis

    terhadap  political factors,  Economic factors, Social factors, dan Technological factors.

    Selain analisis PEST, saat ini telah banyak perusahaan yang menggunakan analisis

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    29/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |29| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    STEEPLE (Social/demographic, Technological, Economic, Environmental (Natural),

     Political, Legal and Ethical ) saat melakukan analisis lingkungan. 

    Bila lingkungan umum terdiri atas berbagai faktor yang relatif tidak dapat dikendalikan

    oleh perusahaan serta memiliki pengaruh terhadap industri secara keseluruhan, maka

    lingkungan tugas (task envir onment ) merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh langsung

    terhadap perusahaan karena memiliki interaksi langsung dengan faktor-faktor yang ada di

    lingkungan tugas.Lingkungan tugas terdiri dari berbagai faktor seperti para pelanggan, para

     pesaing, para pemasok, pasar tenaga kerja, industri serta lembaga keuangan.(Ashegian dan

    Ebrahimi, 1990).

    2.  Lingkungan Internal Perusahaan

    Berbagai faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan mencakup resources  

    and capabilities . Baik resources  maupun capabilities  yang dimiliki perusahaan saat ini akanmembatasi misi, tujuan, maupun strategi yang akan dibuat oleh perusahaan.

    a.  Resources  (sumber daya)(Barney and Hesterly, 2008) merupakan sekumpulan aset, baik

    dalam bentuk aset berwujud (misalnya fasilitas pabrik yang dimiliki perusahaan, produk

    yang dihasilkan oleh perusahaan, persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan,

    dan sebagainya) maupun dalam bentuk aset tidak berwujud   (misalnya citra merek

     perusahaan, atau reputasi perusahaan) yang berada didalam kendali perusahaan serta akan

    membantu perusahaan dalam melakukan implementasi strategi untuk memperoleh

    keunggulan bersaing.

    b. 

    Capabilities adalah kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk mengkoordinasikansumber daya yang dimiliki dan memberdayakan sumber daya tersebut secara produktif.

    Kapabilitas perusahaan terdiri dari tiga hal, yaitu struktur organisasi, proses organisasi,

    dan sistem pengendalian organisasi. Proses organisasi menjadi faktor penentu untuk

    menjalankan strategi tertentu guna mencapai tujuan perusahaan. Faktor penting lainnya

    yang sangat berpengaruh terhadap kapabilitas perusahaan adalah keahlian dan

     pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia (Hitt, Ireland dan Hoskisson,

    2005). Dalam hal ini perusahaan secara berkelanjutan harus mampu mengembangkan

    kemampuan modal manusia (human capital ) dalam menyerap informasi dan ilmu

     pengetahuan sehingga akan dapat berkontribusi terhadap peningkatan mutu koordinasi

     penggunaan sumber daya yang dimiliki.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    30/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |30| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    B.  Tujuan Analisis Lingkungan Perusahaan

    Analisis lingkungan perusahaan dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu analisis

    lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal.Tujuan yang ingin diperoleh melalui

     pelaksanaan kegiatan analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengidentifikasi adanya

     berbagai peluang (opportunities) dan ancaman (threats).Peluang dan ancaman merupakan bagian

    dari analisis SWOT ( strengths, weaknesses, opportunities, and threats).

    Ancaman  (threats ) adalah berbagai kondisi di dalam lingkungan eksternal perusahaan yang

    dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing (Hitt,

    Ireland dan Hoskisson, 2005).

    Peluang (opportunities )adalah berbagai kondisi di lingkungan eksternal perusahaan yang

    apabila dimanfaatkan akan membantu perusahaan mencapai keunggulan bersaing.

    Bila analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan ditujukan untuk mengidentifikasi

     berbagai peluang dan ancaman, maka analisis terhadap lingkungan internal perusahaan ditujukan

    untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan (strengths ) dan kelemahan (weaknesses )  yang ada

     pada sumber daya dan kapabilitas perusahaan.Dalam hal ini perusahaan melakukan komparasi

    antara sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan dengan sumber daya dan

    kapabilitas yang dimiliki pesaing.Komparasi sumber daya dan kapabilitas perusahaan ini sangat

    diperlukan untuk menjaga kelangsungan usaha perusahaan.

    C.  Alat Analisis Untuk Memahami Perkembangan Lingkungan Luar Perusahaan

    Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan

    ancaman adalah analisis struktur industri atau yang lebih dikenal dengan model fi ve for ces  

    dari Michael Porter.Dalam hal ini Porter (1998) mendefinisikan strukur industri sebagai “the

    underlying economic and technical characteristics of an industry’’.Selanjutnya Porter

    menyebutkan adanya lima kekuatan persaingan dalam suatu struktur industri yang akan

     berpengaruh terhadap profitabilitas suatuindustri, yaitu : the entry of new competitors (potensial

    entrants), the threat of subtitutes (subtitutes), the bargaining power of buyers (buyers), the

    bargaining power of suppliers (suppliers), and the rivalry among the existing

    competitors.Kelima kekuatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

    Entry Barr iers (hambatan masuk) merupakan berbagai faktor yang akanmenghambat pendatang

     baru ( potensial new entrants) memasuki suatu industri. Hambatan masuk yang rendah akan

    mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin

    meningkatnya persaingan diantara perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya hambatan masuk

    yang tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industry untuk jangka waktu

    yang panjang. Elemen-elemen struktur industri yang akan mempengaruhi entry barriers adalah:

    economies of scale, proprietary product differences, brand identity, switching cost, capital

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    31/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |31| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    requirements, acces to distribution, absolute cost andvantages, government policy, expected

    retaliation.

    Determinants of Supplier Power . Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat

     perdaganngan yang menguntungkan bagi dirinya maupun yang menguntungkan bagi kedua belah

     pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut: differentiation of

    inputs, switching cost of supplier and firm in the industry, presence of substitute inputs, supplier

    concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchase in the industry,

    impact of inputs on cast or differentiation, threat of forward integration. Apabila perusahaan

    dapat memperoleh pasokan bahan baku dari beberapa pemasok, maka kedudukan perusahaan

    relative lebih kuat dibandingkan pemasok sehingga tidak ada ancaman yang berarti bagi

     perusahaan. Tetapi apabila perusahaan bergantung hanya kepada satu pemasok, maka kedudukan

     pemasok menjadi kuat dan dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan.

    Rivalry Determinants . Menurut Porter, intensitas persaingan (intensity of rivalry)  antar

     perusahaan dalam suatu industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry

     growth,fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product differencies, brand identity,

     switching costs, concentration and balance, informational complexity, diversity of competitors,

    corporate stakes, dan exit barriers. Perusahaan yang melakukan inovasi dapat menikmati profit

    yang besar pada saat pesaing lain belum memasuki pasar yang sama. Tetapi sebagaimana

    dinyatakan oleh Hermawan Kartajaya (2002), persaingan saat ini sudah memasuki tahap wild .

    Hal ini ditandai dengan semakin cepatnya pesaing memperoleh akses teknologi sehingga dalam

    waktu yang relatif singkat mereka akan dapat menghasilkan produk yang serupa dengan produk

    yang dihasilkan oleh perusahaan innovator.

    Determinant of Subtituti on Threat . Persaingan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan

    tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga

    menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa juga berasal dari

     perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang

    dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subtitusi ( substitute products).

    Determinant of Buyer Power .Pembeli memiliki posisi penting terhadap keberlangsunganhidup

     perusahaan karena  sales revenue  yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan produk

     perusahaan kepada buyer .Posisi tawar menawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual

     barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan  price

     sensitivity. Bargaining leverage  pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai

     berikut: buyer concentration versus firm concentration, buyer volume, buyer switching costs

    relative to firm switching costs, buyer information, ability to backward integrate, substitute

     products. Faktor lain yang menjadi determinan kekuatan pembeli adalah sensitivitas harga.

    Sedangkan  price sensitivity  ditentukan oleh beberapa faktor seperti:  price/total purchases,

     product differences, brand identity, buyer profits, dan decision makers’ insentives.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    32/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |32| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    D.  Alat Analisis Untuk Memahami Perkembangan Lingkungan Internal Perusahaan

    Selain melakukan analisis terhadap lingkungan luar, perusahaan juga harus melakukan

    analisis terhadap lingkungan internal perusahaan untuk dapat mengidentifikasi berbagai kekuatan

    dan kelemahan yang dimiliki oleh sumber daya dan kapabilitas perusahaan.Salah satu alat

    analisis yang dapat digunakan adalah dengan melakukan value chain analysis   (analisis rantai

    nilai). Analisis rantai nilai bertujuan untuk melakukan analisis terhadap kemampuan sumber

    daya internal organisasi yang terdiri dari berbagai fungsi organisasi seperti fungsi marketing,

    keuangan, produksi, riset dan fungsi lainnya dimana keseluruhan kemampuan fungsi perusahaan

    tersebut bermuara kepada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan margin .

    Menurut Porter (1998) setiap korporasi memiliki rantai nilai internal yang berbeda.

    Sebagai contoh bagi perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, Porter membagi aktivitas

     perusahaan yang memiliki sumbangan terhadap pembentukan margin perusahaan kepada dua

    kelompok kegiatan, yaitu primary activities (aktivitas utama perusahaan) yang mencakup

    inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing and  sales, service;  dan support

    activities   (aktivitas pendukung) yang mencakup  firm infrastructure, human resources

    management, technology development  dan procurement .

    Analisis rantai nilai korporasi dilakukan melaui tiga tahapan (Wheelen and Hunger, 2004:86)

    sebagai berikut:

    1.  Memeriksa rantai nilai dari masing-masing lini produk yang menyangkut berbagai

    aktivitas yang berkaitan dengan produksi masing-masing produk atau jasa. Melalui

     pemeriksaan ini akan dapat ditentukan aktivitas yang dapat dipandang sebagai kekuatan perusahaan (core competencies) atau merupakan sumber kelemahan (core deficiencies)?

    Apakah setiap kekuatan yang dimiliki perusahaan menimbulkan keunggulan bersaing

    sehingga dapat dikategorikan sebagai kompetensi yang unggul (distinctive competencies).

    2.  Memeriksa keterkaitan (linkages) rantai nilai di dalam masing-masing lini produk untuk

    memastikan bahwa setiap bagian perusahaan akan dapat meningkatkan margin dan

    menekan biaya.

    3.  Memeriksa kemungkinan terjadinya sinergi diantara nilai untuk berbagai lini produk yang

     berbeda. Dalam hal ini perusahaan dapat mengupayakan terjadinya economies of scope

    yang dihasilkan ketika rantai nilai dari dua produk yang terpisah melakukan aktivitas

     bersama yang dapat menekan biaya. Sebagai contoh biaya yang dikeluarkan dalam

     bentuk  joint production untuk multiple product dengan menggunakan fasilitas produksi

    yang sama akan jauh lebih rendah dibandingkan bila produk tersebut diproduksi secara

    individual.

    Tujuan akhir dari kegiatan manajemen adalah memperoleh keunggulan bersaing yang

    dicirikan oleh, salah satunya, kepemimpinan biaya (cost leadership). Perusahaan yang

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    33/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |33| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    melakukan analisis rantai nilai akan dapat mengidentifikasi di bagian aktivitas manakah (apakah

     primary activities ataukah  supported activities). Perusahaan masih dapat melakukan perbaikan

    struktur biaya sehingga akan mempengaruhi margin perusahaan.

    Sumber daya dan kapabilitas perusahaan dikatakan memiliki kekuatan dibanding pesaing

    apabila penggunaan sumber dayadan kapabilitas tersebut dapat menjadikan perusahaan lebih

    unggul dibanding pesaing.Misalnya perusahaan memiliki keunggulan dari sisi biaya produksi.

    Keunggulan biaya yang dimiliki oleh perusahaan memungkinkan perusahaan memperoleh

    margin lebih besar dibanding pesaing, sekalipun perusahaan dan pesaing menetapkan harga jual

     produk yang sama.

    E.  Kesimpulan

    1.  Perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun baik perusahaan profit maupun sosial

    haruslah memperhatikan gejolak lingkungan perusahaan, memperhatikan secara

    internal maupun eksternal. Gejolak yang harus diperhatikan ialah prinsip SWOT

    seperti diterangkan pada bab sebelumnya dan menitik beratkan pada solusi ancaman

    langsung tidak langsung jangka panjang dan pendek.

    2.  Dengan memahami dan mampu menerapkan Lingkungan Perusahaan beserta analisa

    lingkungan perusahaan, dapat dipastikan segala ancaman dan bayang – bayang

     bencana kerugian tidak akan berdampak pada suatu perusahaan, kemampuan

    manajemen dalam hal lingkungan haruslah terus diasah dengan cara mengikuti

     perkembangan informasi dalam segala bidang seperti kondisi politik serta hukum,

    kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat, dan perkembangan teknologi sehingga

    terpaan segala macam ancaman dapat diselesaikan dari segala penjuru kesempatan. 

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    34/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |34| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    SOAL – SOAL

    1.  Tujuan memahami lingkungan perusahaan?Jelaskan beserta alasannya!

    Jawab:

    Tujuan memahami lingkungan perusahaan ialah untuk mengenal lebih jauh lingkunganseperti apa yang mampu mempengaruhi keberlangsungan roda organisasi perusahaan,

    lebih memahami sifat – sifat lingkungan perusahaan beserta dampak penting serta

    dampak gentingnya dalam terhadap perusahaan.

    2.  Tujuan memahami analisa lingkungan perusahaan? Dan Jelaskan!

    Jawab:

    Tujuan utamanya ialah untuk mampu menilai gejala – gejala yang terjadi di lingkungan

     perusahaan, baik lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan sehingga

    membantu manajemen untuk mengambil keputusan dalam menjalankan roda kemudi

     perusahan.

    3. 

    Sebutkan macam – macam lingkungan perusahaan beserta penjelasannya!Jawab:

    Lingkungan Internal yakni lingkungan yang masih bisa dijangkau oleh kewenangan –

    kewenangan manajemen dan relatif dapat dikendalikan atau bahkan dicegah dampaknya.

    Lingkungan Eksternal yakni lingkungan yang relatif tidak dapat dikendalikan oleh

    kewenangan perusahaan dan memerlukan daya upaya yang ekstar untuk menghindari

    dampak penting terhadap perusahaan.

    4.  Sebutkan unsur – unsur lingkungan Internal perusahaan?dan Jelaskan!

    Jawab:

    Unsur – unsur lingkungan Internal perusahaan Yaitu terdiri dari:

    a. 

    Lingkungan Capabilitas perusahaan (Pemegang Kewenangan) yakni kemampuan

     perusahaan mengkoordinasikan; memanfaatkan dan mengendalikan secara efektif dan

    efisien segala sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

     b.  Lingkungan Resources perusahaan ialah segala sumber yang dimiliki seperti memiliki

    karyawan Middle manajemen dan firstlinner yang unggul pada masing – masing

    tanggung jawab; memiliki segala alat-alat kerja yang selalu dikembangkan pada

     pemutakhiran terkini; memiliki sumber bahan baku kualitas tinggi dan harga

    kompetitif; memiliki nama baik perusahaan dan merk yang reputasinya baik.

  • 8/17/2019 Aditya M.T 027 Take Home Test UTS Pengantar Manajemen

    35/56

     TAKE HOME TEST PENGANTAR MANAJEMEN

    Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum

    UNIVERSITAS GRESIK  

    Halaman |35| dari |56| Halaman

    Oleh :

    Aditya Mochamad Triwibowo

    2015010027

    Dosen:

    Bapak Cahyani

    UTS Smester 2

    BAB 5

    “MANAJEMEN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN”

    A. 

    Konsep Stakeholder (Pemangku kepentingan) Perusahaan.

    Melalui pengakuan terhadap berbagai elemen di lingkungan luar perusahaan yang

    akan berpengaruh terhadap efektivitas pencapaian tujuan, para peneliti di Stanford Research

     Institute  (SRI) memperkenalkan konsep stakeholder pada tahun 1963 (Freeman dan Reid,

    1983 : 89) yang mula-mula merujuk kepada pengertian :

    “those groups without support the organization would cease to exist ”

    (berbagai kelompok tertentu yang tanpa dukungan mereka perusahaan akan berhenti).

    Freeman (1983 : 46), mendifinisikan stakeholder sebagai “ setiap kelompok atau

    individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan”.

    Stakeholder mencakup para pemegang saham ( share owners), para karyawan (employees), para

     pelanggan (customers), para pemasok ( suppl