take home ppwk(wahyu septiana)

29
TAKE HOME TEST PPWK WAHYU SEPTIANA 3612100011

Upload: wahyu-septiana

Post on 11-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Take Home Test

TRANSCRIPT

Page 1: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

TAKE HOME TEST PPWK

WAHYU SEPTIANA

3612100011

Page 2: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

1. Deskripsikan lokasi tugas anda masing-masing, kemudian jawablah pertanyaan

berikut ini :

Kelurahan Medokan Semampir merupakan daerah di wilayah Surabaya Timur yang

terletak di perbatasan Rungkut dan semolowaru. Daerah ini juga berbatasan langsung dengan

sungai Wonokromo. Daerah ini mempunyai luas wilayah sekitar 186.7 Ha dengan ketinggian

daratan sekitar 2 m. Disebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kelurahan Semolowaru, di

sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Wonokromo namun ada juga yang menyebutnya

Sungai Brantas, disebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Nginden Jangkunagn dan

disebelah timur berbatasan dengan Wonorejo.

a. Apa permasalahan yang anda identifikasikan di lokasi tugas anda? Sebutkan dan

jelaskan masing-masing sesuai materi yang telah anda dapatkan (minimal 5 masalah).

Jawab :

No

.

Tentang Masalah

1 Fasilitas

Pemerintahan dan

Pelayanan Umum

Seperti terlihat pada gambar disamping, bahwa belum tersedianya tempat parkir di kantor kelurahan, sehingga para staf dan tamu memarkirkan kendaraan

mereka sembarangan dan mengakibatkan area parkir tidak terlihat rapi.

2 Fasilitas Olahraga Di daerah terdapat beberapa fasilitas olahraga yaitu lapangan sepak bola, namun kondisi sangat memprihatinkan. Dan juga di daerah Kelurahan Medokan Semampir belum ada fasilitas

olahraga lainnya.

Page 3: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

3 Hidrologi Permasalahan hidrologi yang terjadi di wilayah Kelurahan Medokan Semampir ini adalah banyaknya eceng gondok di perairan sungai yang mengindikasikan bahwa sungai

tercemar logam berat.4 Fasilitas

Keamanan

Kurang efektifnya fasilitas keamanan di dearah ini salah satunya disebabkan oleh malfungsinya pos-pos kampling. Ada beberapa pos kampling yang beralih fungsi menjadi gudang penyimpanan

barang-barang yang dimiliki oleh warga kampung.5 Fasilitas

Kebudayaan,

Pertemuan, dan

Hiburan

Di daerah ini belum mempunyai gedung pertemuan atau hiburan tersendiri sehingga masyarakat menggunakan balai kelurahan untuk menyelenggarakan acara-acara mereka.

b. Apa potensi yang anda identifikasikan ? Sebutkan dan jelaskan masing-masing sesuai

materi yang telah anda dapatkahn (minimal 5 potensi).

Page 4: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

No

.

Tentang Potensi

1 Fisiografis Daerah ini mempunyai banyak potensi pada perairan sungainya. Sungai Wonokromo yang berbatasan langsung dengan dearah Kelurahan Medokan Semampir ini sangat

berpotensi untuk dijadikan sebagai wisata air.2 Fasilitas

Pendidikan

Di Semampir ini banyak terdapat fasilitas pendidikan yang mudah di akses, selain itu dalam satu jalan terdapat beberapa sekolah sekaligus, yaitu SMP 30, SMA 20,

Sekolah Alam, STIKES dan masih banyak yang lainnya.

3 Fasilitas

Pemerintahan dan

Pelayanan Umum

Di Kelurahan Medokan Semampir terdapat balai-balai RW yang bisa dijadikan multifungsi. Mengingat persediaan lahan yang sempit dan sewa tanah mahal,

umumnya balai RW di Kelurahan Medokan Semampir tidak hanya dijadikan tempat pertemuan warga satu RW saja, tetapi juga difungsikan sebagai Posyandu.

4 Jaringan Kabel

Telpon

Potensi jaringan telepon di kelurahan Semampir adalah sistem jaringan telepon yang telah berjalan dengan baik. Jaringan telepon juga sudah tersebar merata ke seluruh wilayah kelurahan Seammapir. Kabel-kabel primer jaringan telepon tertata rapi, serta kondisi rumah kabel cukup terawat. Kondisi telepon umum di

lingkungan Semampir cukup baik.

Page 5: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

c. Bagaimana fakta yang anda identifikasikan di lokasi tugas anda? Jelaskan sesuai

materi yang telah anda dapatkan.

1.1. Fisiografis

Data fisiografis merupakan data yang menggambarkan suatu wilayah dari segi fisiknya,

seperti dari ketinggian tanah, luas wilayah, letak wilayah, dan iklimnya. Dalam makalah ini, data

fisiografis kami terdiri atas Geologi, Batas Wilayah, Orbitasi, Topografi, Hidrologi, serta

Klimatologi. Kami menggunakan data sekunder untuk Geologi, Batas Wilayah, Orbitasi,

Topografi, dan Klimatologi; serta menggunakan data primer untuk Hidrologi melalui survey

lapangan.

1.1.1. Geologi

Ketinggian Daratan : 2 meter

Luas Wilayah : 186.7 Ha

Penggunaan Tanah

a. Perumahan : 176 Ha

b. Perdagangan : 0.24 Ha

c. Perkantoran : 0.2 Ha

d. Industri : 0 Ha

e. Lain-lain : 9.56 Ha

Dari data diatas dapat dilihat bahwa Kelurahan Medokan Semampir memiliki

ketinggian daratan 2 meter dari permukaan laut. Dengan luas wilayah 186.7 Ha, penggunaan

tanah di Kelurahan Medokan Semampir cukup beragam dengan didominasi untuk area

perumahan sebanyak 176 Ha. Hal ini wajar mengingat Kelurahan Medokan Semampir

merupakan kawasan padat penduduk.

1.1.2. Batas Wilayah

Sebelah Utara : Kelurahan Semolowaru

Sebelah Selatan : Sungai Brantas

Sebelah Barat : Kelurahan Nginden Jangkungan

Page 6: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

Sebelah Timur : Kelurahan Wonorejo

1.1.3. Orbitasi

Jarak Dari Pusat Pemerintah Kecamatan : 2 Km

Jarak Dari Pusat Pemerintahan Kota : 12 Km

Jarak Dari Pusat PemerintahanPropinsi : 15 Km

Jarak Dari Pusat Ibukota Negara : 670 Km

1.1.4. Topografi

Wilayah Kelurahan Medokan Semampir terdiri atas dataran dan tidak memiliki

perbukitan/pegunugan. Lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kontur Wilayah Kelurahan Medokan Semampir

No Uraian Luas (ha)

1 Dataran 186.77

2 Perbukitan / pegunungan Tidak ada

Sumber: Data Kelurahan Medokan Semampir

1.1.5. Hidrologi

Untuk hidrologi, kami melakukan survey lapangan untuk mengetahui keadaan sungai

yang menjadi batas selatan Kelurahan Medokan Semampir, kemudian keadaan sumur di rumah

warga, dan saluran air/got yang terdapat pada areal pemukiman. Berikut hasil survey kami.

a. Sungai Brantas

Sungai ini memiliki tembok/tanggul tinggi yang membatasinya dengan ruas jalan di

sebelah sungai. Hingga saat survey, aliran dan debit air pada sungai brantas tampak

normal. Oleh warga sekitar, sungai ini kadang-kadang digunakan sebagai tempat untuk

memancing.

Page 7: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

Gambar 1. Sungai Brantas yang Melalui Kelurahan Medokan Semampir

b. Sumur

Ketersediaan air tanah yang menjadi sumber air sumur pada Kelurahan Medokan

Semampir masih terbilang cukup baik. Sumur galian dengan kedalaman sekitar 2-3 meter

sudah bisa mendapatkan air tanah.

Gambar 2. Keadaan sumur di salah satu rumah warga

c. Saluran air/got

Saluran air yang terdapat pada Wilayah Kelurahan Medokan Semampir cukup besar dan

aliran airnya lancar. Namun kamingnya masih banyak sampah yang bertebaran di got.

Saluran air ini terletak di Semampir AWS Gg. 3, sebelum Kelurahan Semolowaru.

Page 8: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

Gambar 3. Saluran Air di Salah Satu Sudut Wilayah Kelurahan Medokan Semampir

1.1.6. Klimatologi

Tabel 2. Klimatologi Kelurahan Medokan Semampir

No Uraian Nilai

1 Curah hujan (mm/tahun) 178,1

2 Jumlah bulan hujan (bulan) 10

3 Kelembapan (%) 48,1-95

4 Suhu rata-rata harian (derajat celsius) 22,3-33,3

5 Tinggi tempat dari permukaan laut (mdl) 2

Sumber: Badan Pusat Statistik

1.2. Kependudukan

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di

Indonesia. Sedangkan kependudukan adalah hal -hal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,

umur, jenis kelamin, agama, serta mobilitas, dll. Dengan menggunakan data sekunder yang

kami peroleh dari Kantor Kecamatan Sukolilo dan Kantor Kelurahan Medokan Semampir,

berikut data yang dapat kami sajikan;

1.2.1. Berdasarkan Usia

Dilihat dari usia, penduduk Kelurahan Medokan Semampir mayoritas merupakan umur

produktif. Kelompok usia balita memiliki angka paling tinggi yaitu sebanyak 3.159 jiwa. Hal ini

Page 9: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

cukup menunjukkan bahwa di Kelurahan Medokan Semampir memiliki angka kelahiran yang

tinggi. Untuk kelompok usia 60 tahun ke atas memiliki jumlah paling sedikit yaitu sebanyak 458

jiwa. Untuk lebih lengkapnya, penduduk Kelurahan Medokan Semampir berdasar kelompok

usia bisa dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Kelompok Usia

No.Kelompok Usia

(Thn)

Jumlah

Penduduk

1. 0-5 3.159

2. 6-9 1.093

3. 10-16 1.602

4. 17 1.535

5. 18-25 2.797

6. 26-40 3.926

7. 41-59 2.505

8. 60+ 458

Total 77

Sumber: Data Kecamatan Sukolilo

1.2.2. Jenis Kelamin

Jika dilihat dari jenis kelamin, penduduk Kelurahan Medokan Semampir memiliki

jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yag seimbang tidak berbeda jauh. Lebih lengkapnya

terdapat pada Tabel 4.

Page 10: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

Tabel 4. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Jenis Kelamin

No. KriteriaJumlah

Penduduk

1. Laki-laki 8.697

2. Perempuan 8.376

Total 17.073

Sumber: Data Kecamatan Sukolilo

1.2.3. Pendidikan

Sebagian besar penduduk Kelurahan Medokan Semampir, yaitu sebanyak 12.840 jiwa

sudah mengeyam pendidikan meskipun yang mencapai tahap sarjana baru 591 jiwa. Untuk lebih

lengkapnya bisa dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No

.Jenjang Pendidikan

Jumlah

Penduduk

1. Taman Kanak-kanak 3.120

2. Sekolah Dasar 3.356

3. SMP/SLTP 2.519

4. SMU/SLTA 3.024

5. Akademi (D1-D3) 230

6. Sarjana (S1-S3) 591

Total 0

Sumber: Data Kelurahan Medokan Semampir

Page 11: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

1.2.4. Pekerjaan

Dari total 17.516 penduduk Kelurahan Medokan Semampir yang melakukan pekerjaan,

sebanyak 6.894 merupakan mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan jumlah pekerjaan yang

paling banyak terdapat pada Kelurahan Medokan Semampir. Selanjutnya Ibu Rumah Tangga

sebanyak 4.133 menempati terbanyak kedua. Kemudian sebanyak 3.469 penduduk Kelurahan

Medokan Semampir memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta. Pengangguran / penduduk

Kelurahan Medokan Semampir yang belum bekerja ada sebanyak 1.915.

Untuk berikutnya, data lengkap mengenai pekerjaan penduduk Kelurahan Medokan

Semampir dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No. Jenis PekerjaanJumlah

Penduduk

1. PNS 145

2. TNI 60

3. POLRI 8

4. Pegawai Swasta 3.469

5. Pensiunan/ Purnawirawan 143

6. Wiraswasta 204

7. Tani/Ternak 2

8. Pelajar/Mahasiswa 6.894

9. Buruh/Pembantu 432

10. Dagang 99

11. Nelayan 12

12. Ibu Rumah Tangga 4.133

Page 12: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

13. Belum Bekerja 1.915

Total 0

Sumber: Data Kelurahan Medokan Semampir

1.2.5. Agama

Mayoritas agama yang dipeluk oleh warga Kelurahan Medokan Semampir adalah agama Islam.

Kemudian Protestan di nomor 2, dan Katolik di nomor berikutnya. Secara keseluruhan ada 5 jenis agama

yang dianut oleh penduduk Kelurahan Medokan Semampir. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada

Tabel

Tabel 7. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Agama yang Dianut

No. AgamaJumlah

Penduduk

1. Islam 13.946

2. Protestan 1.769

3. Katolik 942

4. Hindu 201

5. Budha 215

Total 0

Sumber: Data Kelurahan Medokan Semampir

Page 13: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

2. Jelaskan :

a. Perbedaan antara : perencanaan kota, perancangan kota, perancangan arsitektur.

Sebutkan minimal 5 perbedaan.

No.

Jenis Perbedaan

Perancangan Kota Perencanaan Kota Perancangan Arsitektur

1 Definisi Berkaitan erat dengan kebijakan dalam perancangan fisik kota, yang melibatkan sekelompok orang dalam suatu kurun waktu tertentu, disamping juga berkaitan erat dengan rnanajemen pembangunan fisik kota, baik dalam lingkungan alarni, maupun linakungan binaan (Shirvani).

- Suatu implementasi rencana kota

- Berkaitan dengan tata ruang (ekonomi, sosial, budaya), tetapi biasanya tidak berkaitan dengan kualitas visual lingkungan.

Berfokus pada bangunan secara individual

2 Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan hasil perancangan kota mempunyai jangka waktu yang lebih lama

Jangka waktu pelaksanaan hasil perencanaan kota mempunyai jangka waktu yang apa?

Jangka waktu pelaksanaan hasil perancangan arsitektur mempunyai jangka waktu yang sebentar

3 Anonim/ Non-anonim

Perancangan kota sering dilakukan secara anonim

Perencanaan kota Perancangan arsitektur dilakukan non-anonim (nama arsitek ditonjolkan)

4 Lingkup Kerja

Skala yang digunakan lebih mendetail. Dia dapat termasuk seni dari perancangan perkotaan dan unsur arsitektur dan arsitektur lansekap.

Lingkungan binaan perspektif munisipal dan metropolitan, tingkatannya kurang mendetail.

Skalanya lebih detil dari perancangan kota; perancangan arsitektur digunakan untuk desain bangunan, lingkungan, atau struktur fisik lainnya.

Page 14: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

5 Fokus Bidang

Perhatian kolektif serius untuk ruang tiga-dimensi dan pemikiran sebanyak mungkin terhadap area publik antara atau di bawah gedung.

Pengorganisasian atau pengaturan distribusi penggunaan tanah dalam wilayah yang telah dibuat atau dimaksudkan untuk dibuat.

Menciptakan keseimbangan dan koordinasi antara nilai estetika, kegunaan, dan kekuatan bangunan.

b. Proses perkembangan kota secara sistematis. Jawaban dilengkapi gambar.

Kota Pada Zaman Pra

Sejarah

Kota Utopian Kota Modern

Kota Industri

Zaman Peradaban

Kota Pada Periode Klasik

Kota Abad Pertengahan

Page 15: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

1. Pra Sejarah

Gambar: Manusia pra sejarah tinggal di gua

Sebelum mengenal peradaban, kehidupan manusia (homo sapiens) dilakukan dengan cara

mengeksplorasi alam. Untuk mencari makanan mereka langsung mencari dari alam dengan cara

memetik buah-buahan di hutan, berburu binatang untuk mendapatkan daging, mencari ikan di

sungai atau danau, menggali tanah untuk mencari umbi-umbian. Tempat tinggal dibuat dengan

memanfaatkan alam; yaitu tinggal di gua; di atas pohon; atau membuat tenda dari kulit binatang

(cara hidup nomaden).

2. Mengenal Peradaban

Setelah mengenal alat (batu, besi, roda) manusia mampu membudidayakan makanan dengan

cara bercocok tanam, beternak, memelihara ikan. Surplus makanan menyebabkan terjadinya

segregasi masyarakat; muncul kelompok petani, pedagang, prajurit dan pemimpin (awal

kehidupan kota yang dipimpin penguasa).

Page 16: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

Wilayah kekuasaan di luar tempat tinggalnya ditandai dengan menhir yang ditempatkan

pada batas-batas wilayah.

3. Kota pada Periode Klasik

Diawali dengan penguasaan kelompok satu terhadap kelompok lain yang melahirkan

hegemoni kekuasaan oleh raja dan bangsawan, militer, kelompok agama, rakyat. Masing-masing

membangun kota sesuai dengan kepentingannya.

Hegemoni raja : pendopo istana Raja Xerxes di Persepolis; taman bergantung Baylonia.

Kelompok militer : kota kolonial Romawi di Timgad Afrika Utara; Miletus di Yunani;

yang dirancang untuk memudahkan pergerakan kavaleri.

Kelompok agama : kuil Parthenon di bukit Acropolis; zygurat di Ur Turki.

Rakyat atau kelompok masyarakat: forum dan stoa pada masa kejayaan Romawi.

Kota-kota yang dirancang dan dibangun berdasarkan hegemoni penguasa berlangsung

selama ribuan tahun, sejak dibangunnya kota-kota tertua di dunia (7 000 SM) sampai kota-kota

sebelum abad pertengahan.

.

Page 17: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

4. Kota Abad Pertengahan

Kota-kota abad pertengahan mulai dibangun pada abad ke-11 sampai abad ke-13 yang

ditujukan untuk kepentingan kegiatan perdagangan, pemasaran dan pertanahan.

Kota abad pertengahan Toledo, Spanyol

Kota abad pertengahan yang tumbuh menjadi besar, antara lain adalah :

Florence yang merupakan tempat kedudukan dari kekuatan politik;

Venesia yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia;

Siena yang terbagi menjadi beberapa kelompok politik yang menguasai topografi tertentu

yang disatukan oleh sebuah piazza berbentuk kerang bernama Piazza del Campo;

Paris yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia.

5. Kota Industri

Periode ini diawali oleh penemuan mesin uap pada tahun 1712 oleh Thomas New Conen

kemudian disempurnakan dan dipatenkan oleh James Watt pada tahun 1796; menandai

dimulainya revolusi industri di Inggris, yang berarti tenaga manusia dapat dibantu atau

digantikan oleh mesin-mesin.

Page 18: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

Sebuah konsep kota baru untuk menjawab permasalah yang ditimbulkan revolusi industri

diusulkan oleh Ebenezer Howard. Ia ingin mengatasi kepadatan kota-kota industri dengan

membangun garden city di luar wilayah terbangun agar penduduk dapat hidup kembali ke

alam.

6. Kota Modern

Referensi perkembangan kota modern adalah kota-kota di Amerika Serikat. Walaupun

awalnya berasal dari kota kecil yang lebih besar dari benteng pertahanan untuk

mempertahankan diri dari serangan orang Indian, namun lambat laun mengalami

perkembangan yang mengesankan, dengan membangun perumahan baru, jaringan jalan

berpola grid, pusat-pusat bisnis dan pusat pemerintahan.

Salah satu kota modern di Amerika Serikat adalah New York yang awalnya adalah

permukiman orang Belanda yang dinamakan New Amsterdam. Kota semakin berkembang

setelah dibangunnya kanal-kanal baru, jaringan tram, industri, pusat bisnis Manhattan yang

kelak menjadi pusat perdagangan dunia.

Kota New York; kota modern dengan pencakar langitnya.

7. Kota Utopian

Pada awal abad ke-20 muncul pemikiran para visioner untuk mengatasi masalah-masalah

perkotaan yang semakin kompleks.

Page 19: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

Edgar Chambless, seorang Amerika mengusulkan kota dengan bangunan-bangunan

menerus yang bagian atapnya dapat dilewati kendaraan. Di Inggris diperkenalkan dengan

nama “Motopia”.

Pada tahun 1910, seorang Perancis bernama Eugene Henard mempublikasikan “The

Cities of The Future”, yang mengusulkan jaringan jalan, jaringan jalan bawah tanah, dan

pesawat yang bisa mendarat di atap bangunan.

Seorang futuris italia bernama Antonio Sant’Elia menggagas sebuah metropolis bernama

“La Citta Nuova”, sebuah kota berbasis pergerakan transportasi vertikal maupun

horisontal.

Richrad Buckminster Füller dengan teori dymaxion yang menghasilkan bangunan-

bangunan dan kota berbentuk kubah yang bisa dibangun dimana dan kapan saja.

Inteligent city yang dibangun oleh Mitshubishi di Jepang,

Gagasan pembangunan floating city dan flying city

Floating City

Page 20: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

Flying City

3. Jelaskan proses perkembangan perencanaan kota di Indonesia mulai pra

kemerdekaan sampai sesudah kemerdekaan. Buat dalam bentuk diagram, kemudian

jelaskan dengan narasi.

Masa VOC Dan Penjajahan Belanda

Masa PD II Tahun 1950-an

Masa Pada Tahun 1950-1960

Masa Tahun 1970-2000

Masa Tahun 2000-an

Page 21: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

a. Masa VOC dan Penjajahan Belanda

Secara teknis, perencanaan fisik di Indonesia sudah dimulai sejak masa VOC di abad 17 yaitu

dengan telah adanya De Statuten Van 1642, yaitu ketentuan perencanaan jalan, jembatan, batas

kapling, pertamanan, garis sempadan, tanggul-tanggul, air bersih dan sanitasi kota.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda terjadi 2 hal yang dapat dikatakan sebagai dasar

perencanaan kota, yaitu: munculnya Regeringsregelement 1854 (RR 1854), berisi sistem

pemerintahan dengan penguasa tunggal di daerah residen, dan diundangkannya Staatblad 1882

Nomor 40 yang memberikan wewenang kepada residen untuk mengadakan pengaturan

lingkungan dan mendirikan bangunan di wilayah (gewent) kewenangannya.

Sejak tahun 1905 yaitu sejak diundangkannya Decentralisatie Besluit Indische Staatblad

1905/137, maka perencanaan kota lebih eksplisit sehubungan dengan pemberian kewenangan

otonomi bagi kota praja untuk menyusun perencanaan kotanya.Usaha tersebut diikuti dengan

munculnya kewenangan bagi kabupaten (province regentschap) untuk mengatur penataan ruang.

Beberapa Peristiwa yang cukup berpengaruh pada masa tersebut yaitu Revolusi industri, politik

kulturstelsel pada masa Van den Bosch, Politik Etis dan terbitnya perangkat institusi dan

konstitusi.

b. Masa Perang Dunia II (1950)

Pada tahun 1948 diterbitkan peraturan perencanaan pembangunan kota sebagai peraturan

pokok perencanaan fisik kota khususnya untuk kota Batavia, wilayah Kebayoran dan Pasar

Minggu, Tanggerang, Bekasi, Tegal, Pekalongan, Cilacap, Semarang, Salatiga, Surabaya,

Malang, Padang, Palembang dan Banjarmasin.

Muncul gagasan-gagasan tentang pembangunan kota baru, baik kota satelit seperti wilayah

Candi di Semarang maupun Kebayoran Baru di Jakarta, serta kota baru mandiri seperti

Palangkaraya di Kalimantan Tengah dan Banjar Baru di Kalimantan Selatan. Pembangunan

nasional pada saat itu mendapat bantuan dari negara-negara maju.

Page 22: Take Home Ppwk(Wahyu Septiana)

c. Masa Tahun 1950-1960

Perkembangan penduduk kota-kota, khususnya di Jawa dan Sumatera berdampak terhadap

berbagai segi, baik fisik, budaya, sosial dan politik.

Konflik regional;

Pembangunan nasional semakin kompleks;

Peningkatan tenaga ahli perencanaan wilayah dan kota.

d. Masa Tahun 1970-2000

Kompleksitas pembangunan nasional, regional dan lokal semakin meningkat;

Pengaruh metode-metode dan teknologi negara maju

Peningkatan program transmigrasi untuk membuka lahan-lahan pertanian baru di luar

Jawa

Pembangunan yang sentralistik

Industrialisasi mulai digalakkan ditandai dengan munculnya kawasan-kawasan industri

Munculnya UU Tata Ruang Nomor 24 Tahun 1992;

Standarisasi hirarki perencanaan dari yang umum, detail dan terperinci untuk tiap daerah

tingkat I dan II.

e. Masa Tahun 2000’an

Berlakunya Otonomi Daerah;

Kabupaten dan Kota berlomba-lomba meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD);

Tingginya wacana partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.

Tingginya wacana perkembangan berkelanjutan (sustainable development)