strategi pengembangan usaha nata de coco pt. daya …

150
i STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA AGRO MITRA MANDIRI, JOMBANG-CIPUTAT, KOTA TANGERANG SELATAN Restu Widya Lestari 11140920000016 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1440 H

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

i

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

NATA DE COCO PT. DAYA AGRO MITRA MANDIRI,

JOMBANG-CIPUTAT, KOTA TANGERANG SELATAN

Restu Widya Lestari

11140920000016

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019/1440 H

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

i

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT

DAYA AGRO MITRA MANDIRI, JOMBANG-CIPUTAT,

KOTA TANGERANG SELATAN

Restu Widya Lestari

NIM : 11140920000016

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pertanian Pada Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019/1440 H

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …
Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

3

SURAT PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL

KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

4

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Restu Widya Lestari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 22 Januari 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Bina Asih 2 No 123 Rt 04/Rw 09

Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat

No. Hp : 082213931773

E-mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

2014-2019 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2011-2014 : SMA Negeri 11 BEKASI

2008-2011 : SMP Negeri 30 BEKASI

2002-2008 : SDN 1 Jati Asih

PENDIDIKAN NON-FORMAL

2012 : Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa - Cibubur

2013 - 2015 : Beladiri Karate JKA (Japan Karate Assosiation)

PENGALAMAN ORGANISASI

2009-2011 : Bendahara OSIS SMPN 30 BEKASI

2014-2015 : Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis

2015 – sekarang : Bendahara Kegiatan Sosial UNKNOWN

PENGALAMAN Bekerja

2017 : Bagian Produksi Rollade Sapi dan Ayam

CV. Fiva Food Meat & Supply

PELATIHAN DAN SEMINAR

Seminar Internasional : Readiness of Agriculture in Indonesia to

Face AEC (Asean Economic Community) Jakarta,

17-18 November, 2014

Sociopreneur Expo 2014 : “Empowering People with Social Business”

UIN Jakarta, 11 Desember 2014

Seminar Nasional : Sosialisasi Buku Strategi Induk Pembangunan

Pertanian 2015-2045

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

5

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang telah Allah berikan

tetapi sedikit sekali yang dapat kita ingat. Puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang tiada terkira

besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi

Pengembangan Bisnis Nata De Coco PT Daya Agro Mitra Mandiri, Jombang-

Ciputat, Tangerang Selatan”. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi

Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau serta semua kaum muslimin.

Semoga kita selalu mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat serta diberikan

syafa’at oleh beliau.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis

memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini,

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan

dan arahan yang diberikan kepada penulis selama menyusun skripsi ini. Oleh

karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang tidak

terhingga kepada:

1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan segalanya dalam hidup ini,

selalu memberi semangat, nasihat serta doa yang tidak pernah putus. Semoga

Allah SWT membalas dengan Rahmat-Nya.

2. Kakak tersayang, Debriyanto yang selalu memberi motivasi dan semangat

selama penyusunan skripsi.

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

vi

3. Keluarga Besar Alm. Sukidi atas suport serta dukungan kepada penulis selama

kuliah dan penyelesaian skripsi.

4. Pembimbing satu dan dua Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Ibu Dr.

Lilis Imamah Ichdayati, M.Si terimakasih telah mencurahkan waktu, tenaga,

dukungan, teguran serta nasihat yang telah diberikan secara tulus kepada

penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak Sularto PT. Daya Agro Mitra Mandiri selaku pembimbing lapang

penelitian dan segenap staff yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan

bantuan selama penulian skripsi.

6. Bapak Dr. Ir. Edmon Daris, MS. dan Bapak Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si

selaku ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak/Ibu dosen Prodi Agribisnis yang telah membagi ilmunya dan

memberikan pengarahan.

8. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta jajarannya.

9. Pinka, Raisha, Noviana, dan Ani selaku sahabat seperjuangan yang selalu

memberikan semangat dan saran selama penyusunan skripsi ini dan telah

memberikan warna selama perkuliahan.

10. Sahabat UNKNOWN (Jeni, Ditya, Desy, Andang, Defri, Bewok, Rachmad,)

yang selalu memberikan semangat dan doa selama penyusunan skripsi ini.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

vii

11. Sahabat SD Putri, Mala, Bulan, dan Zahra serta sahabat SMA Rizki, Khansa,

Sabila, Eka, Novil, Utami, Nandy, Rafika, Agung, Reva, Kidut, yang selalu

memberikan semangat, candaan dan doa selama penyusunan skripsi ini.

12. Keluarga Besar Agribisnis 2014 terimakasih atas keseruan dan kebersamaan

dari awal hingga akhir penulis dapat menyelesaikan romansa perkuliahan.

13. Teman-teman KKN DIALEKTIKA 084 yang telah memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis.

14. Para oppa pemain drama korea yang selalu memberikan semangat dan

keceriaan kepada penulis dikala bosan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, segala kekurangan ini masih

mampu memberikan manfaat kepada seluruh pembaca. Semoga skripsi ini dapat

berguna bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bekasi, Januari 2019

Penulis

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

viii

RINGKASAN

Restu Widya Lestari. Strategi Pengembangan Usaha Nata De Coco PT Daya

Agro Mitra Mandiri, Jombang-Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Di bawah

bimbingan Mudatsir Najamuddin dan Lilis Imamah Ichdayati.

Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial,

budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Saat ini kelapa

menjadi salah satu komoditas perkebunan unggulan nasional. Salah satu bagian

dari kelapa adalah air, manfaat air kelapa sebagai minuman penyegar. Air kelapa

dapat digunakan sebagai seed nut atau diproses fermentasi menjadi nata de coco.

Sari kelapa atau lebih dikenal lagi sebagai nata de coco adalah jenis bahan

makanan dan atau bahan minuman yang diolah dari bahan dasar air kelapa dengan

ditambahkan komposisi tertentu dan diproses dengan menggunakan bakteri

actobacter cyllinum. Proses ini disebut sebagai proses fermentasi. Permintaan

berdasarkan data Kementerian Perindustrian (2018a:1) produk nata de coco

setengah jadi, di Indonesia tahun 2013-2017 mengalami kenaikan, dapat menjadi

peluang bagi usaha minuman segar. PT. Daya Agro Mitra Mandiri merupakan

salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pemanfaatan dan pengolahan air

kelapa menjadi Nata de coco setengah jadi. Berdasarkan data PT Daya Agro Mitra

Mandiri, produksi dan penjualan nata de coco tahun 2016-2017 mengalami

kenaikan, namun terjadi fluktuatif disetiap bulannya pada tahun 2016 dan 2017.

Hal ini disebabkan karena adanya perubahan selera masyarakat terhadap produk

nata de coco sehingga permintaan nata de coco setengah jadi, oleh pelanggan

yang merupakan perusahaan olahan minuman siap saji mengalami penurunan.

Selain itu, pelanggan yang ada di PT. Daya Agro Mitra Mandiri tidak memiliki

ikatan kontrak sehingga penjualan nata de coco mengalami naik turun setiap

bulannya karena permintaan yang tidak tetap. Hal ini diperlukan alternatif strategi

pengembangan bisnis agar perusahaan dapat mengembangkan usahanya.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi faktor-faktor

perusahaan yang dapat menjadi peluang serta ancaman dan kekuatan serta

kelemahan bagi perusahaan, 2) Merumuskan strategi alternatif agar perusahaan

dapat mengembangkan usahanya, 3) Menetapkan prioritas strategi yang tepat

untuk mengembangkan bisnis PT. Daya Agro Mitra Mandiri. Data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer

bersumber dari penyebaran kuesiner kepada para narasumber yang ada di PT

Daya Agro Mitra Mandiri. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik,

Kementerian Perindustrian dan instansi terkait. Pengolahan data dilakukan dengan

proses beberapa alat bantu antara lain menggunakan matriks Eksternal Factor

Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE) pada tahap input data,

matriks Grand Strategy, dan matriks SWOT pada tahap pencocokkan, dan matriks

QSPM pada tahap pemilihan prioritas alternatif strategi.

Hasil pengolahan matriks lingkungan eksternal (EFE) PT Daya Agro

Mitra Mandiri yang menjadi peluang utama perusahaan adalah kemajuan

teknologi produksi, informasi dan komunikasi, dengan ancaman utama

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

ix

perusahaan adalah daya tawar pembeli. Pada lingkungan internal (IFE) PT Daya

Agro Mitra Mandiri yang menjadi kekuatan utama adalah produk bervariasi,

sedangkan yang menjadi kelemahan utama adalah belum adanya fasilitas

penanganan limbah. Hasil matriks Grand Strategy, strategi inti yang dapat

dilakukan perusahaan merupakan strategi pertumbuhan dan pembangunan. Hasil

analisis SWOT didapatkan enam alternatif strategi yaitu pengembangan pasar

yang lebih luas, peningkatan kualitas produk, peningkatan kualitas SDM,

menetapkan harga produk yang terjangkau, meningkatkan loyalitas pelanggan,

dan memperbaiki sistem manajemen produksi. urutan prioritas yang diperoleh dari

matriks QSPM antara lain peningkatan kualitas produk dengan total skor 6,616,

pengembangan pasar yang lebih luas dengan total skor 6,220, meningkatan

loyalitas pelanggan dengan total skor 6,115, menetapkan harga produk yang

terjangkau dengan total skor 6,088, peningkatan kualitas SDM dengan total skor

6,059, dan memperbaiki sistem manajemen produksi dengan total skor 5,960.

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

x

DAFTAR ISI

Halaman

DARTAR ISI .................................................................................................... x

DARTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DARTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………….. .......................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa ............................................................................................... 8

2.2 Nata De Coco. .................................................................................... 10

2.3 Sistem Agribisnis. .............................................................................. 12

2.4 Manajemen Agribisnis ...................................................................... 14

2.4.1 Pengertian Manajemen Agribisnis .. .......................................... 14

2.4.2 Fungsi-fungsi Manajemen …. .................................................... 15

2.4.3 Potensi Pengembangan Usaha.................................................... 18

2.5 Manajemen Strategi .......................................................................... 20

2.5.1 Definisi Manajemen Strategi ................................................... 20

2.5.2 Model Manajemen Strategi ..................................................... 21

2.5.3 Visi dan Misi Organisasi .......................................................... 23

2.5.4 Audit Lingkungan Eksternal ................................................... 24

2.5.5 Audit Lingkungan Internal ...................................................... 27

2.6 Matriks Grand Strategy ..................................................................... 31

2.7 Matriks SWOT…………………………. .......................... ………… 32

2.8 Matriks QSPM ………. ..................................................................... 33

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

xi

2.9 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 34

2.10 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 38

3.2 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 38

3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 39

3.4 Metode Penelitian Analisis Data ....................................................... 40

3.4.1 Internal Factor Evaluation Matriks (MATRIKS IFE) Dan

Eksternal Factor Evaluation Matriks (MATRIKS EFE) ........ 41

3.4.2 Matriks Grand Strategy. ........................................................... 45

3.4.3 Matriks SWOT ......................................................................... 46

3.4.4 Matriks QSPM. ......................................................................... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Perusahaan.............................................................................. 50

4.2 Lokasi Perusahaan. .............................................................................. 51

4.3 Visi dan Misi Perusahaan. ................................................................... 51

4.4 Struktur Organisasi Perusahaan. ......................................................... 52

4.5 Aktifitas Produksi. .............................................................................. 54

4.5.1 Bahan Baku Nata De Coco. ...................................................... 54

4.5.2 Alat dan Mesin.......................................................................... 55

4.5.3 Proses Produksi......................................................................... 55

4.6 Produk. ................................................................................................ 59

4.7 Pelanggan. ........................................................................................... 59

4.8 Kondisi Perusahaan. ............................................................................ 60

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal PT DAMM. ...................... 63

5.1.1 Identifikasi Faktor Eksternal.. .................................................. 63

5.1.2 Identifikasi Faktor Internal. ...................................................... 70

5.2 Analisis Hasil Identifikasi Faktor Strategis......................................... 79

5.2.1 Analisis Matriks EFE (External Factor Evaluation). ............... 79

5.2.2 Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation). ................. 81

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

xii

5.3 Posisi Perusahaan. ............................................................................... 83

5.4 Alternatif Strategi. ............................................................................... 85

5.5 Prioritas Strategi. ................................................................................. 89

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan. ........................................................................................ 92

6.2 Saran. ................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 95

LAMPIRAN. ..................................................................................................... 98

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

xiii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Permintaan Nata De Coco Setengah Jadi di Indonesia Tahun 2013-2017 .. 2

2. Perusahaan Nata De Coco Setengah Jadi di Indonesia ................................ 3

3. Produksi dan Penjualan Nata De Coco PT. Daya Agro Mitra Mandiri

Tahun 2016-2017 ......................................................................................... 4

4. Penilaian Bobot Faktor Internal Strategis .................................................... 42

5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Strategis ................................................. 42

6. Matriks IFE .................................................................................................. 44

7. Matriks EFE ................................................................................................. 44

8. Matriks SWOT ............................................................................................ 47

9. Matriks QSPM ............................................................................................. 49

10. Produksi, Penjualan dan Volume Nata De Coco PT Daya Agro Mitra

Mandiri Tahun 2016-2017. .......................................................................... 61

11. Ekspor Nata De Coco. ................................................................................. 67

12. Perhitungan Matriks EFE. ............................................................................ 79

13. Perhitungan Matriks IFE. ............................................................................. 82

14. Perhitungan Matriks Grand Strategy. .......................................................... 83

15. Matriks SWOT. ............................................................................................ 86

16. Prioritas Strategi Pengembangan PT. DAMM. ............................................ 91

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

xiv

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Pohon Industri Kelapa .................................................................................. 11

2. Sistem Agribisnis dan Lembaga Penunjang. ................................................ 13

3. Model Komprehensif Manajemen Strategis . .............................................. 23

4. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 37

5. Matriks Grand Strategy. .............................................................................. 45

6. Analisis Matriks Grand Strategy. ................................................................ 84

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Struktur Organisasi PT Daya Agro Mitra Mandiri. ..................................... 98

2. Sertifikat Halal PT Daya Agro Mitra Mandiri. ............................................ 99

3. Sertifikat Kalibrasi. ...................................................................................... 100

4. Form Pengaduan Pelanggan. ........................................................................ 101

5. Pelanggan PT Daya Agro Mitra Mandiri. .................................................... 103

6. Produk PT Daya Agro Mitra Mandiri. ......................................................... 104

7. Kuesioner Penentuan Faktor Strategis Eksternal dan Internal ………. ....... 105

8. Hasil Penentuan Faktor Eksternal dan Internal ………… ........................... 107

9a. Kuesioner Penentuan Bobot Dan Rating . .................................................... 109

9b. Penentuan Peringkat (Rating) Faktor Strategis Eksternal Dan Internal...... 112

10a. Hasil Pembobotan Faktor Eksternal dan Internal dari 5 Narasumber....... 114

10b. Hasil Penilain Rating Faktor Eksternal dan Internal................................ 124

11. Hasil Penilaian Bobot Rating ....................................................................... 125

12. Kuesioner Penentuan Prioritas Alternatif Strategi. ..................................... 127

13. Hasil Kuesioner Penentuan Prioritas Alternatif Strategi............................. 129

14. Matriks QSPM. ........................................................................................... 134

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkebunan merupakan salah satu sektor penting dalam struktur

perekonomian saat ini, juga sebagai mata rantai dalam dunia usaha yang utama.

Perkebunan sangat memberi arti penting dalam pembangunan serta pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Perkebunan berperan penting dalam menghasilkan devisa

untuk pembangunan bangsa dan Negara. Selain itu perkebunan juga sebagai

penghasil komoditi ekspor di Negara Indonesia setelah sub sektor pertambangan,

minyak dan gas serta kehutanan. Dilihat dari letak geografisnya, Indonesia

mempunyai struktur tanah dan curah hujan yang cocok bagi perkebunan

khususnya bagi perkebunan kelapa.

Menurut Kementerian Pertanian (2014:1), kelapa merupakan salah satu

komoditi perkebunan unggulan nasional. Kelapa merupakan komoditas strategis

yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat

Indonesia. Hampir seluruh bagian tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sehingga

tanaman kelapa dijuluki sebagai pohon kehidupan (tree of life). Menurut

Kementerian Perdagangan (2017:8), komposisi dari komponen buah kelapa

adalah sabut 35%, daging 28%, air kelapa 25% dan tempurung 12%.

Seperempat bagian kelapa adalah air kelapa yang dapat menjadi minuman

penyegar. Air kelapa memiliki kemurnian atau purity melebihi air minum

komersial manapun, yang dianggap paling canggih. Di pasaran, air kelapa juga

sudah berhasil dikemas dalam keadaan steril melalui ascbetic packaging. Air

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

2

kelapa, dapat digunakan sebagai seed nut atau diproses fermentasi menjadi sari

kelapa yang kini disebut sebagai nata de coco yang sering dijadikan hidangan

dessert lepas santap malam (Winarno, 2014:21-23).

Sari kelapa atau lebih dikenal lagi sebagai nata de coco adalah jenis bahan

makanan dan atau bahan minuman yang diolah dari bahan dasar air kelapa. Nata

de coco ditambahkan komposisi tertentu dan diproses dengan menggunakan

bakteri actobacter cyllinum atau lebih lebih spesifik lagi disebut sebagai proses

fermentasi. Nata de coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang

memiliki kandungan serat tinggi dan kandungan kalori rendah, sehingga cocok

untuk makanan diet dan baik untuk sistem pencernaan serta tidak mengandung

kolesterol. Nata de coco mulai populer di kalangan masyarakat yang memiliki

kesadaran tinggi dan perhatian terhadap kesehatan dirinya (Fajar, 2013 ) dalam

Mumpuni dan Swastika (2013:151). Permintaan produk nata de coco setengah

jadi di Indonesia tahun 2013-2017 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Permintaan Nata De Coco Setengah Jadi di Indonesia Tahun 2013-2017

No Tahun Permintaan Nata De Coco (Kg)

Total (Kg) Lembaran Potongan

1 2013 1.436.260 9.475.970 10.912.230

2 2014 1.568.480 11.241.956 12.810.436

3 2015 1.571.476 13.259.932 14.831.408

4 2016 1.576.860 14.992.450 16.569.310

5 2017 1.582.556 16.259.250 17.841.806

Sumber: Kemenprin (2018a:1)

Berdasarkan Tabel 1 permintaan nata de coco setengah jadi, terus

mengalami peningkatan setiap tahunnya sebesar 13.14%. Hal ini menjadikan

banyaknya bermunculan perusahaan pengolahan nata de coco setengah jadi di

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

3

Indonesia. Perusahaan pengolahan nata de coco setengah jadi di Indonesia dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perusahaan Nata De Coco Setengah Jadi di Indonesia

No Nama Perusahaan Jenis Olahan

1 CV. Bintang Mas

(Karanganyar)

Nata De Coco

2 PD. Risna Sari (Cianjur) Nata De Coco

3 Perusahaan M. Zaenal Abidin

(Cianjur)

Nata De Coco

4 CV. Agrindo Suprafood

(Bantul)

Nata De Coco

5 Hardjoni (Lampung) Nata De Coco

6 Darussalam Yamani (Bekasi) Nata De Coco

7 PT. Daya Agro Mitra Mandiri

(Ciputat)

Nata De Coco

Sumber: Dari berbagai sumber (2018)

Mengikuti pertumbuhan masyarakat yang terus meningkat setiap tahunnya,

tentu semakin banyak permintaan produk nata de coco. Peluang ini menyebabkan

banyak muncul perusahaan baru pengolahan nata de coco setengah jadi. Karena

banyaknya permintaan nata de coco dari industri minuman siap saji. Oleh sebab

itu, satu perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan olahan nata de

coco setengah jadi lainnya.

Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pemanfaatan dan

pengolahan air kelapa menjadi Nata de coco setengah jadi yaitu PT. Daya Agro

Mitra Mandiri. PT. Daya Agro Mitra Mandiri beroperasi pada tahun 2011 dan

merupakan salah satu perusahaan yang mengolah nata lembaran menjadi nata de

coco setengah jadi. Perusahaan ini telah menerapkan sistem Good Manufacturing

Practice (GMP) untuk setiap produk dan pada saat ini sedang menyusun HACCP

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

4

(Hazard Analysis and Critical Control Point). Pelanggan dari PT. Daya Agro

Mitra Mandiri berjumlah enam (perusahaan pengolah minuman siap saji). Skala

produksi yang tidak terlalu besar PT. Daya Agro Mitra Mandiri mampu memiliki

pelanggan yang berada di sekitar daerah JABODETABEK yaitu Pepsi/Pcib,

Forisa, Gershindo Aroma, Hale, Suntory Garuda Food dan Pakistan.

PT. Daya Agro Mitra Mandiri terus berupaya meningkatkan produksi serta

memperluas jaringan pemasaran. Hal ini dapat menambah permintaan dari

pelanggan berupa produk nata de coco setengah jadi. Hal ini dapat dilihat dari

data penjualan nata de coco PT. Daya Agro Mitra Mandiri pada tahun 2016-2017

pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Produksi dan Penjualan Nata De Coco PT. Daya Agro Mitra

Mandiri Tahun 2016-2017

No Bulan

Tahun 2016 Tahun 2017

Produksi

(Kg)

Penjualan

(Kg)

Produksi

(Kg)

Penjualan

(Kg)

1 Januari 52,358 50,510 98,700 81,324

2 Februari 59,543 56,531 121,302 80,156

3 Maret 90,815 86,700 118,170 111,192

4 April 110,315 102,310 100,516 78,372

5 Mei 107,407 98,820 120,628 117,956

6 Juni 76,032 72,350 87,072 60,540

7 Juli 82,074 74,584 72,944 76,787

8 Agustus 98,900 91,410 120,064 85,700

9 September 78,610 71,120 60,620 93,624

10 Oktober 78,520 73,030 63,424 101,208

11 November 72,300 64,810 78,576 83,260

12 Desember 86,262 79,810 56,772 49,949

Total 993,136 921,985 1,098,788 1,020,068 Sumber: PT. Daya Agro Mitra Mandiri (2018:1)

Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa data produksi dan

penjualan nata de coco PT. Daya Agro Mitra Mandiri pada tahun 2016-2017

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

5

mengalami peningkatan. Namun pada bulan Januari hingga Desember 2016 dan

2017 baik produksi atau penjualan mengalami fluktuatif. Berdasarkan pendapat

salah satu pegawai di PT. Daya Agro Mitra Mandiri hal ini disebabkan karena

perubahan selera masyarakat terhadap produk nata de coco sehingga permintaan

nata de coco setengah jadi oleh pelanggan yang merupakan perusahaan olahan

minuman siap saji mengalami penurunan. Selain itu, pelanggan yang ada di PT.

Daya Agro Mitra Mandiri tidak memiliki ikatan kontrak sehingga penjualan nata

de coco mengalami naik turun setiap bulannya karena permintaan yang tidak

tetap.

Hal ini perlu mencari alternatif strategi pengembangan bisnis agar kedepan

perusahaan dapat mengembangkan usahanya. PT. Daya Agro Mitra Mandiri perlu

merumuskan kajian mengenai strategi pengembangan bisnis berdasarkan

lingkungan internal dan eksternal bisnis perusahaan. Perubahan yang begitu cepat

terjadi dalam lingkungan bisnis, menuntut setiap pelaku bisnis memberikan

perhatian dan respon terhadap lingkungannya, yang kemudian merumuskan

strategi agar mampu mengantisipasi perubahaan dalam pencapaian tujuan

perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, penulis perlu melakukan penelitian dengan

judul “Strategi Pengembangan Usaha Nata De Coco PT. Daya Agro Mitra

Mandiri ”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal tersebut maka rumusan masalah penelitian adalah:

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

6

1. Faktor-faktor eksternal dan internal apa yang menjadi peluang dan ancaman

serta kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan?

2. Apa alternatif strategi yang diterapkan perusahaan agar dapat berkembang?

3. Apa prioritas strategi pengembangan bisnis yang sesuai dengan perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai

berikut :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor perusahaan yang dapat menjadi peluang serta

ancaman dan kekuatan serta kelemahan bagi perusahaan.

2. Merumuskan strategi alternatif agar perusahaan dapat mengembangkan

usahanya.

3. Menetapkan prioritas strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnis PT.

Daya Agro Mitra Mandiri.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi

berbagai pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi Peneliti, hasil ini menjadi pengalaman yang berharga dalam rangka

meningkatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti

perkuliahan dan sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana

Program Studi Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

7

2 Bagi perusahaan PT. Daya Agro Mitra Mandiri, penelitian ini dapat berfungsi

sebagai bahan masukan bagi pemilik perusahaan PT. Daya Agro Mitra

Mandiri agar usaha yang dijalankan dapat berkembang.

3 Bagi Perguruan Tinggi dan masyarakat umum, hasil penelitian ini berfungsi

untuk menambah literatur beserta pengetahuan tentang usaha PT. Daya Agro

Mitra Mandiri.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu matriks EFE (External

Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation) yang berguna untuk

mengetahui faktor eksternal dan faktor internal perusahaan yang menjadi peluang,

ancaman, kekuatan, dan kelemahan utama dalam pengembangan usaha. Alat

matriks Grand Strategy dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,

and Threat) untuk mengetahui alternatif strategi yang dapat digunakan untuk

pengembangan usaha PT Daya Agro Mitra Mandiri, dan selanjutnya dilakukan

penentuan prioritas strategi dengan menggunakan matriks QSPM (Quantitative

Strategic Planning). Penelitian ini hanya sampai pada tahap formulasi dari

manajemen strategi, sedangkan untuk tahap implementasi dan evaluasi strategi

menjadi wewenang pihak manajemen PT Daya Agro Mitra Mandiri.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa

Menurut Winarno (2014:1) kelapa merupakan tanaman tropis yang telah

lama dikenal masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari penyebaran tanaman

kelapa di hampir seluruh wilayah Nusantara, yaitu di Sumatera dengan areal 1,20

juta ha (32,90%), Jawa 0,903 juta ha (24,30%), Sulawesi 0,716 juta ha (19,30%),

Bali, NTB, dan NTT 0,305 juta ha (8,20%), Maluku dan Papua 0,289 juta ha

(7,80%), dan Kalimantan 0,277 juta ha (7,50%).

Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tanaman yang paling berguna di

dunia. Tanaman kelapa mampu menyediakan pangan, minuman, perlindungan

atau papan, perlengkapan upacara, dan ketahanan finansial. Jarang bahkan sangat

kecil kemungkinan ada bagian dari tanaman kelapa yang terbuang. Sebagian besar

masyarakat di negara penghasil kelapa, seperti Indonesia dan Filipina, sangat

bergantung pada tanaman ini untuk kelangsungan hidup. Tanaman kelapa di

Filipina sering disebut sebagai tree of life. Sementara di Indonesia karena sangat

kaya akan manfaat, tanaman kelapa disebut “memiliki berbagai manfaat sebanyak

jumlah hari dalam satu tahun” (Winarno, 2014:8).

Produk-produk alternatif (selain minyak) dari kelapa dengan added-

value tinggi dan berprospek di pasar global ada 12 macam, lima di antaranya

adalah kelapa parut kering (desiccated coconut), santan maupun coconut

cream kalengan, santan bubuk, kelapa muda segar, dan air kelapa; produk-produk

tersebut kompetitif dengan kopra. Enam macam produk lain adalah nata de coco,

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

9

sabut kelapa, produk-produk serat, fiber dust, arang tempurung, dan karbon aktif

(Winarno, 2014:8).

Buah kelapa berkhasiat untuk kesehatan, dengan kulit keras dan daging

berwarna putih. Buah kelapa ini dapat digunakan untuk mengobati keracunan.

Konsumsi buah dan air kelapa ketika tidak sengaja mengkonsumsi makanan basi

atau kadaluwarsa dapat menetralkan racun yang ada (Ridwana (2012) dalam

Mumpuni dan Rahmawati (2013:150).

Winarno (2014:23) menjelaskan bahwa air kelapa mengandung 46 kalori

per cup (1 cup = 230ml) dan 2 gram protein. Kandungan garam sodium atau

natrium relatif sangat tinggi, yaitu sekitar 252 mg. Demikian halnya dengan serat

yang mencapai 3 gr. Total kandungan lemaknya sangat rendah, yaitu sekitar 0,5 gr

dengan 0,4 gr jenuh. Hal ini ditambahkan oleh Awang (1991) dalam Sihmawati

dkk (2014:64) bahwa dalam air kelapa terdiri kandungan air sebanyak 91,23%,

protein 0,29%, lemak 0,15%, karbohidrat 7,27%, dan kadar abu 1,06%. Selain itu,

air kelapa juga mengandung sukrosa, dekstrosa, fruktosa, vitamin B kompleks

yang terdiri dari asam niotinat 0,01 mikrogram, asam pentotenat 0,52 mikrogram,

biotin 0,02 mikrogram, riboflavin 0,01 mikrogram, dan asam folat 0,003

mikrogram per mililiter.

Adanya berbagai kandungan nutrisi tersebut maka air kelapa merupakan

media yang baik untuk pertumbuhan mikroba Acetobacter xylinum. Air kelapa

digunakan sebagai substrat bagi Acetobacter xylinum untuk dapat tumbuh dan

berkembang dalam air kelapa dan membentuk nata. Di Filipina, air kelapa

dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran, cuka, dan

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

10

nata de coco. Di Indonesia, air kelapa digunakan sebagai minuman (air kelapa

muda) dan media pembuatan nata de coco (Abidanish (2009) dalam Mumpuni

dan Rahmawati (2013:150).

Adapun pohon industri air kelapa dapat dimanfaatkan untuk bahan baku

nata de coco, sebagaimana terlihat pada Gambar 1 berikut.

2.2 Nata De Coco

Nata de coco berasal dari bahasa Spanyol yang berarti cream of coconut.

Cream disini berarti lemak dari santan kelapa, meskipun dalam kenyataannya, ini

tidak banyak terkait dengan lemak. Pangan yang disebut nata de coco ini

dipandang sebagai pangan yang tingi kadar seratnya atau dietary fibers-nya,

sangat rendah lemak, dan tanpa atau bebas dari kolesterol. Nata de coco adalah

senyawa selulosa (dietary fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses

fermentasi dengan melibatkan mikroba, yang dikenal dengan bibit nata. Mikroba

aktif dalam bibit nata adalah bakteri dengan nama Acetobacter xylinum. Bakteri

ini pembentuk asam asetat. Bakteri tersebut akan mengubah glukosa menjadi

selulosa. Jalinan selulosa inilah yang membuat nata menjadi putih. Bakteri ini

diperbanyak dengan membuat starter. Komposisi media starter biasanya hampir

sama dengan komposisi cairan fermentasi. Perbedaannya terletak pada proses

pembuatannya yang lebih bersih, dan memerlukan perlakuan khusus (Winarno,

2014:25).

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

11

Gambar 1. Pohon Industri Kelapa Sumber: Kemenprin (2018

b:1)

Minuman

dari Kelapa

Tepung

Arang

Karbon Aktif

Kelapa

Buah

Kelapa

Air

Kelapa

Nata de coco

Coco Vinegar

Kecap Kelapa

Daging

Kelapa

Daging

Kelapa Parut

Low Fat

Dessicated

Coconut

Dessicated

Coconut

Coco Mix

Virgin

coconut

oil Coco

Shake

Kulit Ari

D.

Kelapa

Semi Virgin

Oil

Coco cake

Kopra

Minyak

Kelapa

Bungkil

Kopra

Pakan

Ternak

Coco

chemical

Minyak

Goreng

Tempurung

Kelapa

Tepung

T.K

Arang

Sabut

Kelapa

Corflex

Sabut

Berkare

t

Matras

Jok Kursi

Bahan

Banguna

n

Batang

Kelapa

Furniture

Bahan

Bangunan

Lidi Barang

Kerajinan

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

12

Bakteri Acetobacter xylinum dapat membentuk nata jika ditumbuhkan

dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon (C) dan Nitrogen (N)

melalui proses yang terkontrol. Nata de coco memiliki kadar lemak 0.2%, tidak

mengandung protein dan kadar serat kasar 1.05%. Bila dibandingkan dengan

kolang kaling memiliki kadar serat 0.95%. Berdasarkan karakteristik tersebut,

maka nata de coco tergolong jenis makanan yang rendah kalori, yaitu hanya 1.8

kalori dan kolang kaling 16.32 kalori (Rindengan (2004) dalam Layuk dkk,

2012:41-42).

2.3 Sistem Agribisnis

Agribisnis diadopsi dari bahasa Inggris, agribusiness, yang berasal dari

agriculture (Pertanian) dan business (bisnis). Ada banyak definisi yang

berkembang, antara lain: Davis dan Golberg (1957) dalam Wastra (2016:9)

mendefinisikan agribusiness is of farm of all operations involved in the

manufacture and distribution of farm supplies; production operations on the

farm’ and storage, processing and distribution of farm commodities and items.

Agribisnis adalah keseluruhan dari serangkaian operasi yang terlibat dalam

produksi dan distribusi masukan (input) pertanian, operasi produksi di lahan

pertanian, penyimpanan, pengolahan dan distribusi komoditas pertanian dan

lainnya (Wastra, 2016:9). Sedangkan menurut Firdaus (2010:7) agribisnis yang

sempit dan tradisional hanya menunjuk pada para produsen dan pembuat bahan

masukan untuk produksi pertanian. Beberapa badan usaha yang dicakup di sini

antara lain penyalur bahan kimia, pupuk buatan dan mesin pertanian, pembuat

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

13

benih dan makanan ternak, serta kredit pertanian dan lembaga keuangan lain yang

melayani sektor produksi. Agribisnis digambarkan sebagai sebuah sistem yang

terdiri atas lima subsistem, sistem agribisnis dan lembaga penunjang dapat dilihat

pada Gambar 2 (Said dkk, 2004:21):

Gambar 2.

Sistem Agribisnis dan Lembaga Penunjang Sumber: Said dkk, (2004:21)

a. Setiap subsistem dalam sistem agribisnis mempunyai keterkaitan kebelakang

dan ke depan. Tanda panah ke belakang (ke kiri) pada subsistem pengolahan

(SS-III dalam Gambar 1) menunjukkan bahwa SS-III akan berfungsi dengan

baik apabila ditunjang oleh ketersediaan bahan baku yang dihasilkan oleh SS-

II. Tanda panah ke depan (ke kanan) pada SS-III menunjukkan bahwa

subsistem pengolahan (SS-III) akan berhasil dengan baik jika menemukan

pasar untuk produknya. Pada Gambar 2 hanya terfokus pada subsistem

pengolahan.

SS I

(Pengadaan,

dan

Penyaluran

Sarana

Produksi)

SS II

(Produks

Primer)

SS III

(Pengolahan)

SS IV

(Pemasaran)

Lembaga Penunjang Agribisnis

(Pertanian, Keuangan, Penelitian,

dll)

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

14

b. Agribisnis memerlukan lembaga penunjang, seperti lembaga pertanahan,

pembiayaan/keuangan, pendidikan, penelitian dan perhubungan. Lembaga

penelitian dan pelatihan mempersiapkan para pelaku agribisnis yang

professional, sedangkan lembaga penelitian memberikan sumbangan berupa

teknologi dan informasi. Lembaga-lembaga penunjang kebanyakan berada di

luar sektor pertanian, sehingga sektor pertanian semakin erat terkait dengan

sektor lainnya.

c. Agribisnis melibatkan pelaku dari berbagai pihak (BUMN, swasta, dan

koperasi) dengan profesi sebagai penghasil produk primer, pengolah,

pedagang, distributor, importer, eksportir, dan lain-lain.

2.4 Manajemen Agribisnis

2.4.1 Pengertian Manajemen Agribisnis

Manajemen agribisnis dalam buku Firdaus (2010:11-12) menjelaskan apa

adanya fenomena agribisnis (sebagaimana ilmu ekonomi atau ekonomi pertanian),

tetapi lebih menekankan bagaimana seharusnya. Oleh karena itu, manajemen

agribisnis tidak cukup hanya memiliki landasan teori ekonomi saja, tetapi juga

teori pengambilan keputusan. Keunikan dari manajemen agribisnis terletak pada

karakteristik agribisnis yang berbeda dengan bisnis atau sektor ekonomi yang lain,

bukan dari teori ekonomi dan teori pengambilan keputusan yang digunakan.

Manajemen dalam agribisnis mempunyai sifat yang unik karena sifat produk

pertanian yang sangat bergantung pada musim, mudah rusak, dan produksinya

melibatkan banyak petani yang berlahan sempit dan bermodal sangat terbatas.

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

15

2.4.2 Fungsi-fungsi Manajemen Agribisnis

Menurut Firdaus (2010:24) perusahaan melakukan bermacam-macam

kegiatan sebagai bagian dari proses operasional. Kegiatan tersebut antara lain

membeli bahan mentah, berproduksi, memasarkan barang/jasa, melakukan

kegiatan-kegiatan personalia, dan administrasi. Kegiatan-kegiatan tersebut

dilakukan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, yaitu bertahan hidup,

memperoleh kentungan, tujuan sosial, dan sebagainya. Agar tujuan dapat dicapai

secara efektif dan efisien, kegiatan perusahaan perlu diatur dengan baik.

Pengaturan proses perusahaan dalam pengertian keseluruhan dikenal sebagai

fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen terdiri atas (Firdaus, 2010:25-35):

a. Perencanaan

Perencanaan atau planning dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran

yang mengarah ke masa depan, menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan

pemahaman yang mendalam terhadap semua faktor yang terlibat dan yang

diarahkan kepada sasaran khusus. Dengan kata lain, perencanaan adalah

penentuan serangkaian tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai alternatif

data yang ada, dirumuskan dalam bentuk keputusan yang akan dikerjakan untuk

masa yang akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

Perencanaan pada hakikatnya merupakan fungsi dasar dari manajemen atau

pimpinan perusahaan. Adanya perencanaan memberikan pandangan yang

menyeluruh terhadap pekerjaan yang harus dilakukan dan dapat menjadi tuntutan

bagi pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan menjadi efektif dan

efisien. Dalam batang tubuh pengetahuan manajemen, perencanaan merupakan

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

16

otot dan urat, yaitu bagian dari pengelolaan yang menimbulkan gerakan ke arah

yang diinginkan.

b. Pengorganisasian

Organisasi merupakan kelompok orang yang mempunyai kegiatan dan

bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi bukanlah

suatu tujuan, tetapi sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan. Setelah

perencanaan, langkah berikutnya adalah menciptakan organisasi untuk

melaksanakan rencana yang telah dirumuskan. Organisasi pada hakikatnya

mempunyai tiga komponen, yaitu fungsi, personalia, dan faktor-faktor sarana

fisik. Proses organisasi berusaha mempersiapkan ketiga komponen tersebut

sedemikian rupa agar dapat memperlancar pencapaian tujuan perusahaan. Dengan

demikian, pengorganisasian didefinisikan sebagai suatu proses menciptakan

hubungan antara fungsi-fungsi, personalia, dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan

yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan

bersama.

c. Pengarahan

Pengarahan dapat diartikan sebagai aspek hubungan manusiawi dalam

kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan

menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Berarti ruang lingkup pengarahan pengelolaan

sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Pengarahan merupakan jantung

dari proses manajemen dan harus didasarkan pada rencana organisasi yang baik,

yang menentukan tanggung jawab, wewenang, dan evaluasi. Fungsi pengarahan

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

17

dapat juga diartikan secara lebih luas, yaitu sebagai tugas untuk membuat

organisasi tetap hidup, untuk menciptakan kondisi yang menumbuhkan minat

kerja, kekuatan untuk bertindak, pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja

yang berkelanjutan.

d. Pengordinasian

Suatu organisasi, sering terjadi tujuan masing-masing anggota dalam

organisasi berbeda satu sama lain, padahal suatu organisasi disusun untuk

mencapai satu tujuan bersama. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan yang pada

akhirnya dapat memengaruhi keputusan yang akan diambil oleh manajemen. Oleh

karena itu, berbagai pendapat tersebut perlu dipadukan agar harmonis dalam suatu

tindakan koordinasi yang akan menuju ke suatu tujuan organisasi.

Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan

tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam

batang tubuh dari keahlian manajemen. Perintah yang baik dan lazim dari bidang

keahlian manajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak begitu dibutuhkan.

Akan tetapi, pada organisasi yang dikelola dengan baik sekalipun, ada bidang

yang memerlukan koordinasi.

e. Pengawasan

Pengawasan atau controlling merupakan fungsi terakhir yang harus

dilakukan dalam manajemen, sebab dengan pengawasan dapat diketahui hasil

yang telah tercapai. Hal ini berarti bahwa dengan pengawasan akan dapat

mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah

direncanakan.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

18

Pengawasan perlu dilakukan pada setiap tahap fungsi manajemen agar

mudah diadakan perbaikan jika terjadi penyimpangan. Untuk melakukan

perbaikan, manajer perlu mempelajari terlebih dahulu rencana-rencana yang

lampau agar diketahui kelemahan-kelemahannya, memastikan apa yang telah

terjadi dan mencari sebab-sebabnya.

Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-

apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang ada dalam suatu

kegiatan organisasi. Pengawasan memiliki tujuan untuk segera mengetahui

kemungkinan terjadinya hambatan dan penyimpangan, sekaligus mengadakan

koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan. Fungsi ini akan menjamin bahwa

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang diinginkan.

2.4.3 Potensi Pengembangan Usaha

Menurut Alyas dan Rakib (2017:2) pengembangan dapat diartikan sebagai

suatu usaha untuk meningkatkan konseptual, teoritis, teknis dan moral individu

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.

Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau

wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas

(Anoraga, 2007:66). Jika hal ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka

besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala

menengah bahkan menjadi sebuah usaha besar.

Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil pasal 1

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

19

ayat 1 menyatakan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala

kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta

sebagaimana telah diatur dalam undang-undang. Kriteria usaha kecil dalam

Undang-Undang Tahun 1995 tercantum pada pasal 5 ayat 1, yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasul penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu

miliyar rupiah).

3. Milik warga negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan usaha menengah dan besar.

5. Badan usaha milik perseorangan, badan usaha berbadan hukum, atau tidak

berbadan hukum, badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Menurut Anoraga (2002) secara umum sektor usaha kecil memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti

kaidah administrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak di

up to date, sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya.

2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan sangat tinggi.

3. Modal terbatas.

4. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan sangat terbatas.

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

20

5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit menekan biaya mencapai

titik efisiensi jangka panjang.

6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar yang

terbatas.

7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah.

2.5 Manajemen Strategi

2.5.1 Definisi Manajemen Strategi

Manajemen strategis menurut Suyanto (2007:10) merupakan sekumpulan

keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan.

Dengan demikian manajemen strategis melibatkan pengambilan keputusan

berjangka panjang dan rumit serta berorientasi ke masa depan, yang untuk itu

membutuhkan sumber daya yang besar dan partisipasi manajemen puncak.

Manajemen strategis merupakan proses tiga tingkat yang melibatkan para rencana

di tingkat perusahaan, unit bisnis dan funsional serta para pendukung lainnya.

Manajemen strategis menurut David (2011:3) adalah seni dan pengetahuan

untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan melakukan evaluasi

keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan.

Pendapat ini menekankan bahwa strategi pada dasarnya adalah sebuah cara

sistematis yang telah dirancang oleh perusahaan agar mampu mencapai tujuannya.

Manajemen strategik didefinisikan sebagai seni dan sains dalam

memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional

yang membuat organisasi dapat memperoleh tujuannya. Manajemen strategik

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

21

berfokus pada pengintergasian manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntasi,

produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi untuk

memperoleh kesuksesan organisasi. Tujuan manajemen strategik adalah untuk

menemukan dan menciptakan kesempatan yang baru serta berbeda untuk esok

(David, 2016:3).

2.5.2 Model Manajemen Strategi

Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi,

pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Menurut David (2016:4-5) proses

manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu:

a. Tahap formulasi strategi

Tahap ini mencakup pengembangan visi dan misi, mengidentifikasi

kesempatan dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan

kelemahan internal, menciptakan tujuan jangka panjang, memulai strategi

alternatif, dan memilih strategi khusus untuk dicapai.

b. Tahap implementasi strategi

Tahap ini memerlukan perumusan tahunan, kebijakan yang memotivasi

karyawan, dan pengalokasian sumber daya oleh perusahaan, sehingga strategi

yang diformulasikan dapat dilakukan. Implementasi strategi mencakup

pengembangan budaya suportif-strategi, penciptaan struktur organisasi yang

efektif, pengarahan kembali usaha pemasaran, persiapan anggaran, pengembangan

dan penggunaan sistem informasi, serta pengaitan kompensasi karyawan dengan

kinerja organisasi.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

22

c. Tahap evaluasi strategi

Tahap ini adalah tahapan final dalam manajemen strategi. Manajer harus

mengetahui ketika strategi tertentu tidak bekerja dengan baik. Evaluasi strategi

adalah cara yang tepat untuk mengetahui informasi ini. Semua strategi merupakan

subjek untuk modifikasi dimasa yang akan datang karena faktor internal dan

eksternal senantiasa berubah.

Formulasi, implementasi dan evaluasi strategi adalah aktivitas-aktivitas

yang terjadi dalam tiga level hierarki di organisasi yang besar: perusahaan, unit

divisi strategis, dan fungsional. Dengan membantu komunikasi dan interaksi antar

manajer dan karyawan lintas level hierarki, manajemen strategik membantu fungsi

firma sebagai tim yang kompetitif. Sebagian besar bisnis kecil dan beberapa bisnis

besar tidak memiliki divisi atau unit strategi bisnis. Manajer dan karyawan pada

dua level ini sebaliknya secara aktif terlibat dalam aktivitas manajemen strategik.

Menurut David (2006:18) proses manajemen strategis merupakan hal yang

dinamis dan berkelanjutan. Suatu perubahan dalam salah satu komponen utama

dalam model dapat meyebabkan perubahan dalam satu atau semua komponen

lainnya. Sebagai contoh, perubahan dalam ekonomi dapat mereprensentasikan

peluang besar dan membutuhkan perubahan dalam tujuan tahunan jangka panjang

dan strategi. Kegagalan dalam mencapai tujuan tahunan dapat memerlukan

perubahan dalam kebijakan. Perubahan besar dalam strategi pesaing dapat

membutuhkan perubahan dalam misi perusahaan. Dengan demikian, aktivitas

formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi seharusnya dilakukan secara

berkelanjutan, tidak hanya pada akhir tahun atau setiap setengah tahun. Kerangka

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

23

kerja yang terdapat dalam model manajemen strategi yang diterima secara luas

dapat dilihat pada Gambar 3 (David, 2006:19).

Gambar 3. Model Komprehensif Manajemen Strategis

Sumber: David (2006:19)

2.5.3 Visi dan Misi Organisasi

Menurut Suyanto (2007:11) visi adalah tujuan unik perusahaan yang

membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang sejenis dan

mengidentifikasi cakupan operasinya. Visi merupakan pernyataan atau rumusan

yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau tujuan perusahaan. Visi

yang benar merupakan suatu gagasan yang sangat ampuh yang dapat membuat

loncatan awal ke masa depan dengan memadukan segala sumberdaya untuk

mewujudkan visi tersebut. Visi yang benar memiliki daya tarik dan menyebabkan

orang lain membuat komitmen, membangkitkan tenaga dan semangat, mampu

menciptakan makna bagi kehidupan perusahaan, mampu menciptakan standar

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

24

yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan, dan dapat

digunakan orang luar (pelanggan) untuk mengukur manfaat perusahaan baginya.

Menurut Suyanto (2007:33) misi perusahaan merupakan perwujudan dari

visi perusahaan. Keduanya merupakan acuan utama dari segala perubahan yang

terjadi dalam perusahaan. Jika visi merupakan keinginan perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu penurunan visi menjadi misi mencerminkan perubahan yang

diharapkan, yang menggambarkan perjalanan dari titik berangkat sebagai keadaan

awal kea rah titik pencapaian sebagai keadaan yang diharapkan. Menurut David

(2006:82) pernyataan misi yang efektif tidak boleh terlalu panjang; panjang

direkomendasikan adalah kurang dari 200 kata. Pernyataan misi yang efektif juga

harus menciptakan rasa dan emosi yang positif tentang organisasi; mampu

memberikan inspirasi dalam arti bisa memotivasi pembacanya untuk melakukan

tindakan.

2.5.4 Audit Lingkungan Eksternal

Menurut David (2016:45) lingkungan eksternal berfokus mengidentifikasi

dan mengevaluasi trend dan kejadian di luar kendali suatu perusahaan. Audit

lingkungan eksternal mengungkapkan kesempatan dan ancaman penting yang

dihadapi oleh organisasi, sehingga manajer dapat memformulasikan strategi untuk

mengambil keuntungan dan kesempatan dan menghindar atau mengurangi

dampak ancaman. Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan sejumlah

kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Perusahaan sebaiknya

merespon secara ofensif atau defensif terhadap faktor-faktor ini dengan

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

25

memformulasikan strategi yang dapat memanfaatkan kesempatan atau

meminimalisasi dampak ancaman potensial.

David (2016:45) mengungkapkan bahwa kekuatan eksternal dapat dibagi

menjadi lima kategori luas, yaitu:

a. Kekuatan Ekonomi

Menurut Pearce dan Robinson (2014:92-93) faktor ekonomi berkaitan

dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu perusahaan beroperasi. Karena

pola konsumsi dipengaruhi oleh kemakmuran relatif dari berbagai segmen pasar.

Setiap perusahaan harus mempertimbangkan tren ekonomi pada segmen yang

mempengaruhi industrinya, baik pada tingkatan nasional maupun internasional,

manajer harus mempertimbangkan ketersediaan kredit, tingkat pendapatan bersih

sesudah pajak, dan kecenderungan konsumsi. Suku bunga utama, tingkat inflasi,

dan tren pertumbuhan penduduk nasional bruto merupakan faktor-faktor ekonomi

lainnya yang harus dipantau.

b. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkugan

Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh

besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi

kecil/besar, berorientasi laba/nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan

ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variabel sosial,

budaya, demografi, dan lingkungan. Tren baru menciptakan tipe konsumen yang

berbeda, jasa yang berbeda, dan strategi yang berbeda (David, 2006:112).

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

26

c. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum

Pemerintah negara federal, bagian, lokal, dan asing adalah pembuat

peraturan utama, deregulator, pemberi subsidi, pemilik serta pelanggan organisasi.

Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk

perusahaan kecil maupun besar. Meningkatnya keterkaitan global antara ekonomi,

pasar, pemerintah, dan organisasi mengharuskan perusahaan untuk memikirkan

pengaruh variabel politik terhadap formulasi dan implementasi strategi yang

komprehensif (David, 2016:53).

d. Kekuatan Teknologi

Kekuatan teknologi menggambarkan kesempatan dan ancaman utama

yang harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kecanggihan teknologi

dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing,

pelanggan, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan

secara dramatis. Kecanggihan teknologi dapat menciptakan pasar baru, yang

menghasilkan penciptaan produk baru dan produk yang lebih baik, perubahan

posisi biaya kompetitif dalamsuatu industri, dan membuat produk dan jasa saat ini

menjadi ketinggalan jaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau

menghilangkan hambatan biaya antar perusahaan, menciptakan siklus produksi

yang pendek, menciptakan kekurangan dalam keterampilan teknis, serta

menghasilkan perubahan dalam nilai-nilai dan harapan karyawan, manajer, dan

pelanggan (David, 2016;56).

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

27

e. Kekuatan Persaingan

Menurut David (2016:56-59) bagian yang penting dalam audit eksternal

adalah mengidentifikasi perubahan pesaing dan menentukan kekuatan,

kelemahan, kemampuan, peluang, ancaman, tujuan, dan strategi. Mengumpulkan

dan mengevaluasi informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting untuk

keberhasilan formulasi strategi. Identifikasi pesaing utama tidak selalu mudah

karena banyak perusahaan memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang

berbeda. Menurut Porter dalam David (2016:59), sifat persaingan dalam industri

dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan:

1. Persaingan diantara perusahaan bersaing

2. Masuknya pesaing baru atau potensial

3. Potensi pengembangan produk subtitusi

4. Kekuatan posisi tawar menawar

5. Kekuatan posisi tawar konsumen

Model lima kekuatan Porter dalam analisis bersaing adalah pendekatan

kompetitif yang secara luas digunakan untuk mengembangkan strategi dalam

banyak industri. Persaingan di antara perusahaan yang ada sangat ketat,

persaingan baru dapat memasuki industri dengan relatif mudah, serta pemasok

dan pelanggan dapat melakukan tawar menawar.

2.5.5 Audit Lingkungan Internal

Dalam buku Suyanto (2007:47) dalam merancang kekuatan dan

kelemahan biasanya dipilih dari keunggulan dan kelemahan perusahaan yang

sangat menonjol. Analisis lingkungan internal meliputi analisis PIMS (Profit

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

28

Impact Of Market Strategy), analisis fungsional, analisis rantai nilai dan analisis

kurva nilai. Sedangkan menurut David (2016:81) dalam melakukan audit

lingkungan internal dibutuhkan pengumpulan, asimilasi, dan evaluasi informasi

mengenai operasi perusahaan. Faktor-faktor strategis internal, seperti kekuatan

dan kelemahan dapat diidentifikasi dan diprioristaskan. Audit internal

mensyaratkan pengumpulan dan asimilasi informasi mengenai manajemen,

pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, R&D, dan sistem

informasi perusahaan. Faktor-faktor strategis sebaiknya diprioritaskan, sehingga

kekuatan dan kelemahan perusahaan yang paling penting dapat ditentukan secara

efektif.

Melalui pendekatan fungsional komponen-komponen dapat menyusun

kekuatan dan kelemahan perusahaan yang terdiri dari:

a. Manajemen

Menurut David (2016:85) fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas

dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan karyawan,

dan pengendalian. Aktivitas-aktivitas ini penting untuk kegiatan pengukuran

dalam perencanaan strategik karena organisasi sebaiknya terus mengambil

keuntungan kekuatan manajemen dan memperbaiki area manajemen yang lemah.

b. Pemasaran

Menurut David (2016:90) pemasaran dapat dideskripsikan dengan

mendefinisikan, mengantisipasi, membuat dan memenuhi kebutuhan pelanggan

untuk produk dan jasa. Terdapat tujuh fungsi pemasaran: 1) analisis pelanggan, 2)

menjual produk dan jasa, 3) perencanaan produk dan jasa, 4) harga, 5) distribusi,

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

29

6) penelitian pemasaran, dan 7) analisis kesempatan. Memahami fungsi-fungsi ini

membantu para penyusun strategi mengindentifikasi kekuatan serta kelemahan

pemasaran. Sedangkan menurut Suyanto (2007:48) kekuatan dan kelemahan

pemasaran dapat dlihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk,

keanekaragaman produk, merek produk, kemasan produk, model produk, ukuran

produk, garansi produk, kualitas pelayanan, efektivitas penetapan harga,

efektivitas distribusi, efektivitas promosi, kekuatan penjualan, efektivitas inovasi

dan cakupan geografis.

c. Keuangan dan Akuntansi

Kondisi keuangan sering dipertimbangkan sebagai pengukuran tunggal

terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan kepada

investor. Menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi penting agar secara

efektif memformulasikan strategi. Likuiditas, leverage, modal kerja, profitabilitas,

penggunaan asset, aliran kas, dan ekuitas dapat mengeliminasi beberapa strategi

alternatif yang layak. Faktor-faktor keuangan sering mengubah strategi yang

sudah ada dan merubah rencana implementasi (David, 2016:95).

d. Produksi dan Operasi

Fungsi produksi/operasi dari bisnis terdiri atas semua aktivitas yang

megubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi dan operasi terkait

dengan input, perubahan, dan keluaran yang bervariasi antar industri dan pasar.

Operasi manufaktur mengubah input, seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,

mesin, dan fasilitas menjadi barang jadi dan jasa. Aktivitas produksi dan operasi

sering kali menjadi bagian terbesar dari aset manusia dan modal organisasi.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

30

Manajemen produksi dan operasi terdiri atas lima fungsi atau area-area keputusan:

proses, kapasitas, persediaan, angkatan kerja, dan kualitas. Sebagian besar

industri, biaya terbesar dari memproduksi produk atau jasa terjadi pada aktivitas

operasi, sehingga produksi dan operasi dapat memiliki nilai yang besar sebagai

senjata bersaing dalam keseluruhan strategi perusahaan. Kekuatan dan kelemahan

dalam lima fungsi dapat berarti keberhasilan atau kegagalan perusahaan (David,

2017: 103-104).

e. Penelitian dan Pengembangan

Menurut David (2016: 105) manajemen fungsi R&D yang efektif

mensyaratkan kemitraan sttrategis dan operasi antara R&D dan fungsi bisnis

utama lainnya. Pendistribusian biaya untuk aktivitas-aktivitas R&D bervariasi di

perusahaan dan industri, namun total biaya R&D secara umum tidak melebihi

biaya produksi dan pemasaran. R&D dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar:

1) R&D internal, dimana organisasi mengoperasikan departemen R&D-nya, atau

2) mengontrak R&D, dimana perusahaan mempekerjakan peneliti independen

atau badan independen untuk mengembangkan produk tertentu. Kekuatan R&D

(kapabilitas) dan kelemahan (batasan) memainkan peranan penting dalam

formulasi strategi dan implementasi strategi.

f. Sistem Informasi Manajemen

Tujuan SIM adalah untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan dengan

meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sistem informasi yang efektif

kemudian mengumpulkan, memberikan kode, menyimpan, menyintesiskan, dan

menyajikan informasi sehingga dapat menjawab pertanyaan operasi dan strategik

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

31

yang penting. Inti dari sistem informasi adalah pusat data yang berisi catatan dan

data yang penting bagi manajer.

2.6 Matriks Grand Strategy

Menurut David (2016:183) matriks Grand Strategy telah menjadi alat

yang popular untuk memformulasikan strategi alternatif. Semua organisasi dapat

diposisikan di dalam salah satu dari empat kuadran strategi Matriks Grand

Strategy. Posisi pada matriks Grand Strategy didasarkan oleh dua dimensi

evaluatif: posisi bersaing dan pertumbuhan pasar (industri). Beberapa industri

yang pertumbuhan tahunannya dalam penjualan melebihi 5% dapat dianggap

sebagai pertumbuhan yang cepat. Strategi yang dapat dipertimbangkan oleh suatu

organisasi disusun berdasarkan urutan daya tariknya dalam setiap kuadran

matriks.

Perusahaan yang berada dalam Kuadran I matriks Grand Strategy

memiliki posisi strategis yang sangat baik. Untuk perusahaan-perusahaan tersebut,

konsentrasi berkelanjutan pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan

pasar) dan produk (pengembangan produk) adalah strategi yang sesuai.

Perusahaan Kuadran I dapat mengambil keuntungan dari kesempatan eksternal

dalam beberapa area.

Perusahaan yang diposisikan dalam Kuadran II perlu mengevaluasi

pendekatan saat ini ke pasar yang serius. Perusahaan dalam Kuadran II adalah

industri dengan pertumbuhan pasar yang cepat, strategi yang intensif (sebagai

lawan dari integratif atau diversifikasi) biasanya merupakan opsi pertama untuk

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

32

dipertimbangkan. Namun, jika perusahaan kekurangan kompetensi khusus atau

keunggulan bersaing, maka integrasi horizontal sering kali merupakan alternatif

yang diinginkan.

Perusahaan yang berada dalam Kuadran III pesaing di industri dengan

pertumbuhan yang lambat dan memiliki posisi bersaing lemah. Perusahaan-

perusahaan ini harus segera membuat beberapa perusahaan drastis untuk

menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Startegi alternatif

adalah menggeser sumber daya jauh dari bisnis saat ini ke are-area yang berbeda

(diversifikasi). Jika semuanya gagal, opsi terakhir untuk bisnis Kuadaran III

adalah divestasi atau likuidasi.

Terakhir, Perusahaan yang berada dalam Kuadran IV memiliki posisi

bersaing yang kuat namun berada di dalam industri yang tumbuh dengan lambat.

Perusahaan-perusahaan ini memiliki kekuatan untuk meluncurkan program

terdiversifikasi ke area pertumbuhan yang lebih menjanjikan. Perusahaan Kuadran

IV memiliki karakter level aliran kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan

yang terbatas dan sering kali berhasil meraih diversifikasi terkait (David,

2016:183-184).

2.7 Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat)

Menurut David (2016:171) matriks SWOT adalah alat pencocokkan

penting yang membantu manajer mengembangkam empat strategi: strategi

kekuatan-kesempatan (strength-opportunities-SO), strategi kelemahan-

kesempatan (weakness-oppprtunities-WO), strategi kekuatan-ancaman (strength-

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

33

threats-ST), dan strategi kelemahan-ancaman (weakness-threats-(WT).

Mencocokkan faktor internal dan eksternal strategis adalah bagian yang paling

sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang

baik, serta tidak ada satu set pun pencocokan terbaik. Berikut ini penjelasan untuk

setiap strategi:

a. Strategi SO (Strength- Opportunity) adalah strategi dengan menggunakan

kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

b. Strategi WO (Weaknees-Opportunity) adalah bertujuan untuk memperbaiki

kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

c. Strategi ST (Strength-Threat) adalah strategi dengan menggunakan kekuatan

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman

eskternal.

d. Strategi WT (Weaknees-Threat) adalah taktik difensif yang diarahkan pada

pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

2.8 Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning)

Menurut David (2016:184-185) menyatakan QSPM (Quantitative

Strategic Planning Matrix) merupakan salah satu teknik analitis dalam literatur

yang di desain untuk menentukan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang

layak. Teknik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) yang membentuk

Tahap 3 kerangka analitis formulasi strategi. Teknik ini secara objektif

mengindikasikan strategi alternatif yang terbaik. QSPM menggunakan input dari

analisis Tahap 1 dan mencocokkan dari hasil analisis Tahap 2 untuk memutuskan

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

34

secara objektif di antara berbagai strategi alternatif. Matriks IFE, dan matriks EFE

membentuk Tahap 1, bersama dengan matriks Grand Strategy yang membentuk

Tahap 2, memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat QSPM (Tahap

3). QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi

faktor strategis internal.

Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai

strategi berdasarkan sejauh mana faktor kesuksesan strategis internal dan

eksternal dimanfaatkan atau ditingkatkan. Daya tarik relatif untuk setiap strategi

dalam seperangkat alternatif dihitung dengan menentukan dampak kumulatif dari

setiap faktor kesuksesan internal dan eksternal yang penting. Berapapun perangkat

startegi alternatif dapat dicakup dalam QSPM, dan berapapun startegi dapat

membentuk suatu perangkat, namun hanya strategi-strategi di dalam perangkat itu

yang dievaluasi relatif satu dengan yang lain.

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Asih (2014) yang menganalisis strategi pengembangan usaha kecil ayam goreng

fast food f-chick Kabupaten Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis

faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal serta menyusun alternatf strategi

pengembangan usaha. Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah

Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Matriks SWOT dan Matriks QSPM. Dari hasil

analisis diperoleh alternatif strategi yaitu mengevaluasi dan mengoptimalkan

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

35

manajemen SDM dan sistem perekrutan karyawan untuk mendapatkan SDM yang

tepat.

Penelitian rujukan selanjutnya yakni dilakukan oleh Rochman (2011) yang

menganalisis strategi pengembangan bisnis PT. Ojid Kharisma Nusantara. Tujuan

dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor lingkungan eksternal dan

internal, menyusun alternatf strategi pengembangan usaha serta prioritas strategi

pengembangan bisnis yang sesuai dengan perusahaan. Dalam penelitian ini alat

analisis yang digunakan adalah Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Matriks SWOT

dan Matriks QSPM. Dari hasil analisis diperoleh alternatif strategi yaitu

peningkatan kualitas dan kapasitas produksi perusahaan dengan mengadakan

penelitian dan pengembangan serta meningkatkan kapasitas produksi agar dapat

memenuhi permintaan pasar.

Penelitian rujukan selanjutnya yakni dilakukan oleh Prihardiputra (2012)

yang menganalisis strategi pengembangan usaha kecil menengah: studi kasus di

Sentra Kerajinan Bambu (SKB) Putra Handicraft Kota Tasikmalaya. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengidentifikasi lingkungan internal organisasi yang

menjadi kekuatan dan kelemahan, mengidentifikasi lingkungan eksternal

organisasi yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan, mengidentifikasi

posisi dan kondisi usaha dan memberikan alternatif strategi pengembangan bagi

perusahaan. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah Matriks IFE dan

EFE, Matriks SWOT dan AHP (Analysis Hierarchy Process). Dari hasil analisis

diperoleh alternatif strategi terpilih yaitu peningkatan kemampuan bahasa asing

bagi staf serta keterampilan desain dan produksi untuk pengrajin, serta pembuatan

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

36

identitas perusahaan yang sesuai standar dengan bantuan tenaga kerja yang kreatif

sebagai prioritas strategi pengembangan.

Berdasarkan rujukan penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini memiliki kesamaan dalam alat analisis yang digunakan dengan

penelitian Asih (2014) dan Rochman (2011) yaitu Matriks IFE, EFE, SWOT, dan

QSPM. Sedangkan Prihardiputra (2012) memiliki kesamaan dalam alat analisis

Matriks SWOT. Adapun perbedaan dengan menggunakan Matriks Grand

Strategy, berdasarkan waktu, lokasi dan subjek penelitian.

2.10 Kerangka Pemikiran

Nata de coco merupakan jenis minuman yang memiliki pangsa pasar yang

luas hingga ke mancanegara. Oleh sebab itu banyak perusahaan yang mendirikan

usaha dengan memproduksi nata de coco tersebut. PT. Daya Agro Mitra Mandiri

merupakan salah satu perusahaan yang mengolah nata lembaran menjadi nata de

coco dengan produksi dan penjualan pertahun kurang lebih 1000 ton. Pada tahun

2016-2017 produksi dan penjualan nata de coco mengalami fluktuatif atau naik

turun setiap bulannya. Hal ini disebabkan oleh perubahan selera masyarakat akan

produk nata de coco. Selain itu, PT Daya Agro Mitra Mandiri sampai saat ini

belum memiliki pelanggan tetap sehingga produksinya tidak tetap. Tahap pertama

yang dilakukan dalam penelitian ini mengetahui sejarah usaha, kegiatan usaha

serta keadaan lingkungan internal dan eksternal melalui wawancara dengan

narasumber yaitu manajer karyawan dan pemilik yang dianggap sebagai pakar

untuk menganalisis faktor eksternal dan intenal yang berpengaruh terhadap usaha

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

37

ini. Variabel-variabel eksternal dan internal tersebut dicocokkan berdasarkan

matriks IFE dan EFE dengan menggunakan matriks Grand Strategy, kemudian

dicocokan dengan matriks SWOT. Tahap akhir yaitu dengan menggunakan

matriks QSPM, tujuannya mendapatkan strategi yang paling tepat di antara

alternatif strategi yang ada sebagaimana terlampir pada Gambar 4.

Produksi dan penjualan setiap bulannya

mengalami naik turun pada tahun 2016-

2017

PT Daya Agro Mitra Mandiri

Nata De Coco

Setengah Jadi

Visi, Misi dan

Tujuan Perusahaan

Kondisi Perusahaan

saat ini

Posisi Perusahaan dan

Alternatif Strategi

Prioritas Strategi

Pengembangan Usaha

Analisis

Lingkungan

Internal

Analisis

Lingkungan

Eksternal

Matriks

IFE

Matriks

EFE

Matriks

Grand

Strategy dan

Matriks

SWOT Matriks

QSPM

Gambar 4. Kerangka Pemikiran

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Daya Agro Mitra Mandiri (DAYA AGRO

MITRA MANDIRI) terletak di Jl. Merpati Raya No. 32B Jombang, Sawah Baru,

Tanah Tingal, Ciputat, Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Juli 2018 sampai dengan bulan Oktober 2018 yang terdiri dari dua tahap yaitu: (1)

Proses penyusunan proposal sebagai tahap awal penelitian pendahuluan pada

bulan Maret 2018, dan (2) pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data

sebagai hasil penelitian dimulai dari Juli hingga Oktober 2018 .

3.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer yang diperlukan berupa visi misi perusahaan, faktor-faktor

strategis internal dan eksternal, dan informasi mengenai pesaing PT. Daya Agro

Mitra Mandiri. Data tersebut diperoleh dari hasil pengisian kuisioner, survey,

observasi dan wawancara dengan para narasumber.

Sumber data sekunder yang digunakan penelitian ini berasal dari literatur,

dokumen, catatan atau laporan serta data-data ataupun tulisan yang relevan

dengan penelitian ini, baik berasal dari perusahaan maupun lembaga-lembaga

terkait.

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

39

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara,

diskusi, pemberian kuesioner dan observasi langsung di lapangan. Narasumber

dipilih dengan sengaja dengan pertimbangan bahwa narasumber merupakan

orang-orang yang berpengaruh dan memahami kondisi internal dan eksternal PT.

Daya Agro Mitra Mandiri yaitu :

1. A. Riza Fadhila (Direktur)

2. Sularto (Research and Development dan Quality Assurance)

3. Lilis (Divisi Keuangan)

4. Fidi (Persediaan Bahan Baku)

5. Marwati (Mantan Pegawai yang menjabat sebagai Quality Control)

Penulis melakukan wawancara untuk memperoleh gambaran umum

mengenai PT. Daya Agro Mitra Mandiri serta informasi tentang lingkungan

internal dan eksternal yang dimiliki oleh PT. Daya Agro Mitra Mandiri. Hal ini

sangat penting untuk memperoleh input dalam perumusan strategi. Selain itu

penulis juga membuat kuesioner untuk mengumpulkan data tentang kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi PT. Daya Agro Mitra Mandiri.

Sedangkan observasi dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi tambahan

yang dibutuhkan dalam penelitan.

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

40

3.4 Metode Penelitian dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pertimbangan

adanya kesediaan dari pemilik perusahaan untuk menganalisis kondisi perusahaan.

Selanjutnya mengidentifikasi faktor eksternal dan internal untuk merumuskan

strategi pengembangan perusahaan dengan menggunakan matriks EFE dan IFE,

matriks Grand Strategy, dan matriks SWOT untuk mendapatkan beberapa

alternatif strategi serta matriks QSPM untuk mendapatkan strategi yang paling

tepat di antara alternatif strategi yang ada. Perangkat analisis yang digunakan

untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

a. Tahap Input

Tahapan input menggunakan matriks EFE dan IFE untuk dapat

menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal strategis, sehingga dapat melihat

peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan.

b. Tahap Pencocokkan

Pada tahap ini menggunakan matriks Grand Strategy. Alat digunakan

untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini sehingga dapat menemukan kerangka

strategi yang dihasilkan. Setelah mengetahui posisi perusahaan, dicocokkan

dengan menggunakan matriks SWOT.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

41

c. Tahap Keputusan

Pada tahap akhir ini digunakan matriks QSPM untuk menentukan prioritas

dari strategi alternatif perusahaan.

3.4.1 Internal Factor Evaluation Matriks (Matriks IFE) dan Eksternal

Factor Evaluation Matriks ( Matriks EFE)

Matriks IFE digunakan untuk menganalisis faktor internal perusahaan

yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan. Sedangkan Matriks EFE

digunakan untuk menganalisis faktor eksternal perusahaan sehingga menghasilkan

faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Matriks IFE

dan EFE diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Pada awalnya langkah yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi

faktor-faktor internal kedalam daftar kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Selanjutnya mengidentifikasi faktor-faktor eksternal kedalam daftar peluang dan

ancaman perusahaan. Hasil dari kedua identifikasi tersebut menjadi faktor internal

strategis dan faktor eksternal strategis yang selanjutnya akan diberikan bobot dan

rating. Pernyataan untuk masing-masing faktor eksternal dan internal tercantum

pada Lampiran 7.

b. Penentuan Bobot Setiap Faktor

Bobot menunjukan kepentingan relatif suatu faktor terhadap keberhasilan

suatu perusahaan dalam suatu industri. Adapun skala yang digunakan adalah

sebagai berikut: Nilai 1 = Jika indikator horizontal kurang penting dari indikator

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

42

vertikal, Nilai 2 = Jika indikator horizontal sama penting dari indikator vertikal,

dan Nilai 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal

Indikator horizontal dan indikator vertikal adalah variabel-variabel

kekuatan dan kelemahan pada faktor strategis internal serta variabel peluang dan

ancaman pada faktor strategis eksternal disajikan pada Tabel 4 dan 5

Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Internal Strategis

No Faktor Internal

Strategis A B C D … Total Bobot

1.

2.

3.

4.

Total

Sumber : David, (2006:171)

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Strategis

No Faktor Eksternal

Strategis A B C D … Total Bobot

1.

2.

3.

4.

Total

Sumber : David, (2006:171)

Bobot tiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai tiap faktor terhadap

total nilai faktor. Bobot yang diberikan pada tiap faktor berada pada kisaran 0,0

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

43

(tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Jumlah dari semua bobot terhadap

faktor harus sama dengan 1,0. Pernyataan untuk penentuan bobot setiap faktor

tercantum pada Lampiran 9a.

c. Penentuan Peringkat (Ratting)

Menurut David (2016:65) faktor eksternal dan internal diberi peringkat

antara 1 hingga 4 bagi setiap faktor strategis untuk mengindikasikan seberapa

efektif strategi perusahaan saat ini merespon terhadap faktor itu. Penyataan untuk

penentuan peringkat tercantum pada Lampiran 9b. Penilaian peringkat untuk

faktor eksternal strategis diberikan dalam skala sebagai berikut: Nilai 1 = jika

responnya buruk, Nilai 2 = jika responnya rata-rata, Nilai 3 = jika responnya di

atas rata-rata, dan Nilai 4 = jika responnya superior. Penilaian peringkat untuk

faktor internal strategis diberikan dalam skala sebagai berikut: Nilai 1 =

kelemahan utama, Nilai 2 = kelemahan kecil, Nilai 3 = kekuatan kecil, Nilai 4 =

kekuatan utama

d. Perkalian Bobot dan Peringkat

Setiap bobot faktor dikalikan dengan peringkatnya untuk menentukan skor

tertimbang. Kemudian dijumlah skor tertimbang setiap variabel untuk menentukan

skor total tertimbang bagi organisasi. Perkalian bobot dan peringkat tercantum

pada Lampiran 10a. Matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7.

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

44

Tabel 6. Matriks IFE

Faktor Internal

Strategis Bobot Peringkat Skor Tertimbang

Kekuatan

1.

2.

Jumlah

Kelemahan

1.

2.

Jumlah

Total (Skor kekuatan + Skor kelemahan)

Sumber : David, (2006:207)

Tabel 7. Matriks EFE

Faktor Eksternal

Strategis Bobot Peringkat Skor Tertimbang

Peluang

1.

2.

Jumlah

Ancaman

1.

2.

Jumlah

Total (Skor peluang + Skor ancaman)

Sumber : David, (2006:145)

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

45

3.4.2 Matriks Grand Strategy

Menurut David (2006:307) identifikasi faktor internal dan eksternal

perusahaan pada tahap input, selanjutnya adalah tahap pencocokan (matching

stage) yang pada pencocokan suatu organisasi antara sumber daya dan

keterampilan internalnya dengan peluang dan risiko yang diciptakan. Alat ini

bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan

peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal untuk

menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif. Salah satu alat analisis

yang digunakan dalam menentukan posisi perusahaan adalah Matriks Grand

Strategy, karena alat analisis tersebut dapat memposisikan semua organisasi

dalam salah satu dari empat kuadran yang terdapat dalam matriks. Selain itu,

divisi perusahaan juga dapat diposisikan dengan jelas. Matriks Grand Strategy

dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Matriks Grand Strategy

Sumber: David (2006:307)

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

46

3.4.3 Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat)

Analisis matriks SWOT menggambarkan tentang kekuatan dan peluang

yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk mengatasi kelemahan serta

ancaman yang dihadapi perusahaan. Penyusunan strategi dengan menggunakan

matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 8. Berikut ini delapan langkah dalam

penyusunan matriks SWOT (David, 2016:172)

1. Menuliskan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan

2. Menuliskan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan

3. Menuliskan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan

4. Menuliskan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan

5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan

strategi S-O dalam sel yang ditentukan.

6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan

strategi W-O dalam sel yang ditentukan.

7. Mencocokan kekuatan internal dengan kelemahan eksternal untuk

mendapatkan strategi S-W dalam sel yang ditentukan.

8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk

mendapatkan strategi W-T dalam sel yang ditentukan.

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

47

Tabel 8. Matriks SWOT

Strength (S)

Menentukan 5-10 faktor

peluang internal

Weaknees (W)

Menentukan 5-10 faktor

peluang internal

Opportunity (O)

Menentukan 5-10

faktor peluang

eksternal

Strategi SO

Strategi yang disusun untuk

memanfaatkan kekuatan

yang ada dalam upaya

meraih peluang

Strategi WO

Strategi yang disusun

untuk menutupi atau

mengurangi kelemahan

yang ada dalam upaya

meraih peluang

Threat (T)

Menentukan 5-10

faktor peluang

eksternal

Strategi ST

Strategi yang disusun untuk

memanfaatkan kekuatan

yang ada dalam upaya

menghadapi peluang

Strategi WT

Strategi yang disusun

untuk menutupi atau

mengurangi kelemahan

yang ada dalam upaya

menghadapi ancaman Sumber : David, (2016:173)

3.4.4 Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning)

Buku David (2016:184-188) menjelaskan bahwa matriks QSPM

(Quantitative Strategic Planning) atau matriks perencanaan startegis kuantitatif,

secara sasaran menunjukkan strategi alternatif mana yang terbaik untuk

diprioritaskan berdasarkan faktor-faktor strategis eksternal dan internal. Input dari

matriks ini adalah hasil dari pemanduan matriks SWOT yang disusun

sebelumnya. Matriks QSPM digunakan untuk merumuskan prioritas strategi

terlihat pada Tabel 10. Dalam mengembangkan matriks QSPM dapat

menggunakan enam langkah, yaitu:

1. Membuat daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan

internal utama di kolom kiri QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari

Matriks EFE dan Matriks IFE. Daftar matriks QSP tercantum pada Lampiran

12.

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

48

2. Memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut. Bobot

ini sama dengan bobot yang ada dalam Matriks EFE dan Matriks IFE.

3. Memeriksa tahap pencocokkan strategi dan mengindentifikasi strategi

alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diimplementasikan.

4. Menetapkan nilai daya tarik yang menunjukkan daya tarik relatif dari setiap

strategi yang lainnya. Nilai daya tariknya sebagai berikut:

a. 1 = Tidak Menarik 3 = Cukup Menarik

b. 2 = Agak Menarik 4 = Sangat Menarik

5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Score) yang merupakan

hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik di setiap baris.

6. Menghitung jumlah keseluruhan daya tarik total. jumlahkan skor daya tarik

total di setiap kolom strategi dari QSPM. Jumlah keseluruhan daya tarik total

menunjukkan strategi yang paling menarik di setiap rangkaian alternatif. Skor

yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik, mengingat

semua faktor eksternal dan internal relevan yang dapat memengaruhi

keputusan strategis.

Pada dasarnya matriks ini menentukan prioritas alternatif strategi yang

didasarkan oleh nilai daya tarik setiap alternatif strateginya. Pemberian nilai daya

tarik diharapkan tidak memberikan daya tarik yang sama pada alternatif strategi

yang dimiliki.

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

49

Tabel 9. Matriks QSPM

Faktor

Strategis

Strategi Alternatif

Bobot Alternatif

Strategi 1

Alternatif

Strategi 2

Alternatif

Strategi 3

Alternatif

Strategi 4

Kekuatan

Kelemahan

Peluang

Ancaman

Total

Sumber : David, (2016:185)

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

50

BAB IV

GAMBARAN UMUM PT DAYA AGRO MITRA MANDIRI

4.1 Sejarah Perusahaan PT Daya Agro Mitra Mandiri

PT Daya Agro Mitra Mandiri merupakan perusahaan pengolahan sari

kelapa (dikenal dengan nata de coco) yang termasuk salah satu produk turunan

kelapa yang dijadikan nata lembaran setengah jadi. Perusahaan ini berdiri pada

tahun 2011 di Ciputat, Tangerang Selatan dengan tujuan membangun perusahaan

yang bergerak dalam bidang Agrobisnis. Awal perjalanan perusahaan ini dari kota

Jogjakarta sekitar tahun 2006, perusahaan ini memulai usaha dengan skala usaha

rumahan yang bergerak di bidang Agroindustri yaitu produk utama nata de coco.

Skala industri rumahan ini memproduksi nata de coco dari proses fermentasi air

kelapa hingga menjadi nata de coco ukuran kubus atau lembaran yang biasa dijual

di pasar.

Beriring berjalannya waktu, pada tahun 2007 pelaku usaha ini bertemu

dengan pihak PT Indofood Sukses Makmur,Tbk yang mengajak kerjasama untuk

memasok nata de coco ke perusahaan mereka. Hal ini menjadi langkah awal yang

baik bagi usaha nata de coco sehingga ditanggapi dengan amat baik. Salah satu

syarat memasok ke perusahaan besar ini ialah harus memiliki badan hukum yang

jelas sehingga perusahaan mulai mengembangkan dan menata manajemen

menjadi lebih baik dan profesional. Pada tahun 2008 perusahaan ini resmi

merubah badan usahanya menjadi Perseroan Terbatas yang sekarang dikenal

dengan nama PT Daya Agro Mitra Mandiri.

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

51

Pada awal perjalanan, perusahaan menyewa lokasi produksi di Jl Merpati

Raya No. 32B Jombang, Sawah Baru, Tanah Tingal, Ciputat, Tangerang Selatan

dengan memproduksi nata de coco dari proses fermentasi air kelapa hingga

menjadi nata de coco kubus dan lembaran disesuaikan dengan pesanan pelanggan.

Namun demikian, karena suhu dan kelembapan udara yang tidak cocok dengan

proses fermentasi, menjadikan perusahaan mengalami kegagalan produksi.

Kemudian, pimpinan perusahaan membuat kebijakan untuk membina petani di

daerah sebagai pemasok nata de coco lembaran dan diproses lebih lanjut oleh

perusahaan untuk memenuhi keinginan pelanggan.

4.2 Lokasi Perusahaan

PT Daya Agro Mitra Mandiri terletak di Jl. Merpati Raya No. 32 B

Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Telp 02174639826, Fax 02174635223,

email: [email protected]. Perusahaan ini terletak di kawasan yang

berdampingan dengan sekolah alam Tanah Tingal. Perusahaan memiliki luas

lahan sekitar 1 ha telah memiliki bangunan yang terdiri dari kantor, dan pabrik

untuk melakukan produksi.

4.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi merupakan pedoman yang dipegang teguh oleh perusahaan

dalam setiap pengambilan keputusan. Visi dan misi perusahaan PT Daya Agro

Mitra Mandiri adalah:

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

52

a. Visi

PT Daya Agro Mitra Mandiri bertujuan untuk menjadi perusahaan yang

menghargai kualitas, keandalan dan layanan pelanggan dalam bisnis pertanian dan

perusahaan yang bebas dari pencemaran lingkungan.

b. Misi

1. Memenuhi persyaratan sehubungan dengan standar keselamatan

2. Memenuhi standar “Halal LPPOM MUI”

3. Perbaikan dimasa depan untuk sistem dan proses produksi yang hiegenis

4. Melindungi pelanggan untuk memenuhi visi perusahaan

4.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT Daya Agro Mitra Mandiri dipimpin oleh direktur

utama yang memiliki kekuasaan penuh dalam setiap kebijakan perusahaan.

Perusahaan ini terdiri dari PPIC (Production Planning Inventory Control) yang

membawahi dua bagian yaitu produksi dan fermentasi, RnD QAS Halal, dan

keuangan dan pemasaran yang membawahi dua bagian yaitu accounting dan

umum. Karyawan produksi yang bekerja di pabrik berjumlah 24 orang dan

karyawan kantor 5 orang yang memiliki tugas pokok tiap proses. Tenaga kerja

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang dan perempuan sebanyak 14 orang

dengan rata-rata berusia 18 sampai 30 tahun. Kegiatan yang dilakukan PT Daya

Agro Mitra Mandiri berlangsung selama 8 jam per hari dengan jam kerja dimulai

pada pukul 08.00 – 16.00 WIB dari hari Senin sampai dengan Sabtu. Struktur

organisasi dapat dilihat pada Lampiran 8. Tiap struktur organisasi memiliki tugas

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

53

dan wewenang yang berbeda-beda. Adapun tugas dan wewenang tiap karyawan

adalah:

a. Direktur Utama. Merupakan pimpinan tertinggi yang mengatur segala

kebijakan dan keputusan demi keberlangsungan perusahaan.

b. PPIC (Production Planning Inventory Control). Memiliki tugas umum

yaitu menerima order dari bagian penjualan dan memastikan order tersebut

telah sampai kepada costumer.

c. RnD, QAS dan Halal. Memiliki tugas dalam perencanaan prosedur

jaminan kualitas suatu produk, bertanggung jawab untuk segala aktivitas

riset dan pengembangan di perusahaan dan mengurus sertifikasi kehalalan

sebuah produk.

d. Keuangan dan Pemasaran. Bertanggung jawab kepada direktur utama

untuk melaporkan kondisi keuangan perusahaan dan membuat strategi

pemasaran produk agar produk nata de coco dapat masuk ke perusahaan

besar lainnya.

e. Produksi. Bertanggung jawab untuk mengakomodir dan mengawasi proses

produksi yang dilakukan mulai dari penerimaan hingga sampai ke tangan

pelanggan.

f. Fermentasi. Mengatur dan mengawasi selama proses fermentasi

berlangsung.

g. Accounting. Bertanggung jawab dalam pembuatan laporan keuangan

perusahaan dan melaporkannya kepada manajer keuangan dan pemasaran

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

54

h. Umum. Bertanggung jawab dalam membantu semua bagian dalam

perusahaan.

4.5 Aktifitas Produksi

Proses produksi yang dilakukan PT Daya Agro Mitra Mandiri ialah

mengolah produk setengah jadi. Mengolah air kelapa menjadi nata lembaran

dengan bentuk yang bervariasi. Aktifitas produksi nata de coco meliputi beberapa

komponen yaitu bahan baku dan bahan pelengkap, serta alat dan mesin yang

digunakan dalam proses produksi.

4.5.1 Bahan Baku Nata De Coco

Bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan berupa bahan baku utama

dan bahan baku pelengkap. Bahan baku utama produksi nata de coco di

perusahaan adalah air kelapa yang di dapat dari pasar dan nata de coco lembaran

yang di dapat dari petani yang bermitra dengan PT Daya Agro Mitra Mandiri.

Bahan baku air kelapa di dapat dari pemasok yang berasal dari pasar Kebayoran,

Pandeglang, Pondok Labu dan Kunciran. Sedangkan nata de coco lembaran

dipasok oleh petani yang berasal dari Balaraja (Banten) dan Bogor. Bahan baku

nata de coco lembaran memiliki ukuran persegi kurang lebih 30 x 20 cm dengan

kriteria tekstrur kenyal, warna putih gading, bebas dari kontaminasi jamur dan

bintik hitam, tidak berbau busuk, tidak berlubang serta ketebalan minimal 1,2 cm.

Bahan baku pelengkap yang digunakan yaitu asam sitrat, gula dan cuka. Asam

sitrat yang digunakan untuk mengembangkan nata de coco, pemasakan, dan

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

55

campuran nata dalam kemasan agar tidak mudah busuk. Penggunaan gula dan

cuka pada saat fermentasi sebagai nutrisi untuk bakteri acetobacter xylinum.

4.5.2 Alat dan Mesin

Peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi nata de coco meliputi

gunting, ember, drum, tong air, pisau, panci masak, botol, panci doublejacket,

peralatan kupas kulit ari (mika), timbangan, dan nampan. Sedangkan beberapa

mesin yang digunakan dalam proses produksi yaitu:

1. Mesin pengembang nata

Fungsi mesin ini adalah untuk mengembangkan nata yang dibeli dalam bentuk

lembaran kering/press dari pemasok. Lembaran kering nata ini dipilih untuk

meminimalisir biaya transportasi sehingga mengangkut lebih banyak nata

dalam truk. Mesin ini akan memutarkan nata yang direndam dalam air asam

sampai mengembang sehingga nata siap untuk masuk tahap pengupasan.

2. Mesin pembelah dan pemotong nata

Fungsi mesin ini adalah untuk membelah nata mencapai tebal 0,3 mm dan

memotong nata sesuai dengan jenis produk.

3. Mesin kedap udara (vacuum) dan sealer

Fungsi mesin ini adalah untuk mengemas produk dengan metode vacuum

(kedap udara) lalu direkatkan dengan sealer agar kemasan tidak bocor.

4.5.3 Proses Produksi

Proses produksi nata de coco di PT DAYA AGRO MITRA MANDIRI

meliputi 11 tahapan, yaitu:

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

56

1. Penerimaan

Tahapan penerimaan merupakan perlakuan pertama kali yang diberikan

perusahaan terhadap bahan baku yang masuk. Bahan baku yang akan diproses

yaitu nata lembaran kembangan dan nata lembaran kempesan. Nata lembaran

kembangan adalah lembaran nata de coco yang telah mengembang dan

langsung bisa dilanjutkan ke proses selanjutnya, namun harus direndam

terlebih dahulu dalam air asam untuk menyesuaikan pH air produksi.

Sedangkan nata lembaran kempesan adalah lembaran nata de coco yang tidak

mengembang dan harus diberikan perlakuan khusus terlebih dahulu yaitu

direndam dalam air asam pH 3,5 atau 4 sampai mengembang sambil diputar

dengan menggunakan mesin pengembang kurang lebih selama waktu 1 jam.

Apabila nata lembaran telah mengembang, proses dapat dilanjutkan ke tahap

selanjutnya.

2. Pengupasan

Tahapan pengupasan merupakan tahapan yang dikhususkan untuk menyortir

barang masuk yang tidak sesuai. Pada tahap ini karyawan harus mengupas

kulit ari yang ada pada nata lembaran. Selain itu, karyawan harus memisahkan

nata apabila terdapat jamur, bintik hitam dan nata lembaran berlubang (tretep).

3. Pencucian

Tahapan pencucian merupakan tahapan proses untuk membersihkan nata

lembaran dari kotoran, kuman, dan jamur dengan air pH normal yang

mengalir. Pada tahap ini, karyawan mengamati nata lembaran yang tidak

sesuai spesifikasi dan mengembalikannya ke proses pengupasan untuk

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

57

dibersihkan. Apabila telah selesai dicuci, nata de coco ditimbang dengan drum

dengan berat 40 kg per drum.

4. Pembelahan dan Pemotongan

Tahapan pembelahan dan pemotongan merupakan proses pembentukan nata

de coco sesuai dengan jenisnya yaitu kubus atau serut dengan menggunakan

mesin belah potong.

5. Sortasi

Tahapan sortasi merupakan proses penyortiran nata de coco yang tidak sesuai

permintaan. Tahapan ini menggunakan metode jari yaitu mengambil nata de

coco dengan jari-jari tangan dan membuang nata de coco yang ukurannya

tidak sesuai dengan ukuran nata yang lainnya. Dari satu drum pada tahapan

sebelumnya, menjadi 2 ember pada tahapan sortasi. Selanjutnya, nata

dimasukkan kedalam karung transparan dan diikat dengan kuat untuk

mengikuti tahapan selanjutnya yaitu pemasakan.

6. Pemasakan

Tahapan pemasakan adalah tahapan untuk mematangkan nata de coco hingga

layak untuk diolah kembali. Nata de coco dimasak dengan suhu 100oC dengan

waktu selama 1 jam dalam air asam kurang lebih 50 liter.

7. Pengepresan

Tahapan ini dikhususkan untuk membuang air masak agar dapat dikemas

plastik. Pengepresan yang dilakukan dengan cara menyimpan karung jaring

transparan berisi nata ke dalam peti, lalu ditimpa dengan menggunakan drum

berisikan air sampai air masak tersebut keluar sempurna.

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

58

8. Pengemasan

Tahapan pengemasan terdiri dari 4 langkah proses, yaitu memasukkan nata

yang telah masak ke dalam plastik kemasan, menimbang isi kemasan sesuai

dengan permintaan pelanggan. Selanjutnya masuk pada langkah kemasan

kedap udara untuk membuang air berlebih yang terdapat pada kemasan dan

kegiatan sealing menggunakan mesin vacuum sealer sampai kemasan rapat

sempurna dan tidak bocor. Pada proses ini suhu ruangan harus sekitar 18oC.

9. Pasteurisasi

Tahapan pasteurisasi merupakan tahapan untuk mematikan bakteri nata yang

masih menempel bahkan setelah nata masuk dalam kemasan. Pada tahapan ini,

nata de coco dalam kemasan dimasukkan kembali dalam panci doublejacket

dengan suhu 100oC dengan waktu selama 1 jam.

10. Pendinginan (Shock-termal)

Tahapan ini merupakan tahapan yang ditujukan untuk menetralisir suhu nata

setelah pasteurisasi. Tahapan shock-termal dilakukan dengan cara mengaliri

air ke dalam panci pasteurisasi secara terus-menerus sampai nata de coco

dalam kemasan tidak lagi panas.

11. Penyimpanan

Tahapan penyimpanan merupakan tahapan terakhir pada proses produksi nata

de coco. Nata de coco yang telah siap dikirim ini dimasukkan ke dalam

gudang penyimpanan nata de coco sesuai dengan tanggal produksi. Nata de

coco yang akan dikirim keesokan harinya dimasukkan ke dalam wadah berupa

ember dan diberikan keterangan nama pelanggan dan kode produksi. Proses

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

59

produksi nata de coco PT Daya Agro Mitra Mandiri dapat dilihat pada

lampiran 5.

4.6 Produk

Proses produksi yang dilakukan oleh PT Daya Agro Mitra Mandiri yaitu

mengolah air kelapa dan nata lembaran hingga menjadi nata de coco pesanan

pelanggan. Berikut ini variasi produk yang di produksi oleh PT Daya Agro Mitra

Mandiri:

a. Nata de coco bentuk kubus dengan sisi 0.3 cm dikemas dengan kemasan

vakum plastik PP (Polypropylene) persegi dengan berat 4,5 kg.

b. Nata de coco bentuk serut dengan panjang 1 cm dan lebar 0.3 cm dikemas

dengan kemasan vakum plastik PP (Polypropylene) persegi dengan berat 28

kg.

c. Nata de coco crunchy dengan sisi 0.3 cm dikemas dengan kemasan vakum

plastik PP (Polypropylene) persegi dengan berat 5 kg.

4.7 Pelanggan

Pelanggan yang dimiliki oleh PT Daya Agro Mitra Mandiri merupakan

pelanggan tetap yang telah bekerjasama namun tidak terikat kontrak dengan

perusahaan. Saat ini pelanggan berjumlah enam perusahaan dan seluruh

pelanggan berada di sekitar JABODETABEK. Kerjasama telah dilakukan

perusahaan terhadap beberapa perusahaan besar dan berikut daftar nama

perusahaan yang masih bekerja sama sampai saat ini, diantaranya:

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

60

a. PT. Pepsi Cola Indobeverages

b. PT. Forisa Nusapersada

c. PT. Greshindo Aroma

d. PT. Hale International

e. PT. Suntory Garuda Beverages

f. Pakistan

4.8 Kondisi Perusahaan

Sejak berdirinya usaha produksi nata de coco setengah jadi di PT Daya

Agro Mitra Mandiri, banyak rintangan yang dihadapi oleh perusahaan terkait

mempertahankan perusahaan agar dapat bertahan dari para pesaingnya dan juga

perubahan ekonomi global. PT Daya Agro Mitra Mandiri merupakan perusahaan

yang memproduksi nata de coco setengah jadi, yang kemudian dipasarkan ke

industri-industri minuman besar yang ada di Jabodetabek. Hingga saat ini

pelanggan yang ada di PT Daya Agro Mitra Mandiri sebanyak enam perusahaan

industri minuman, diantaranya adalah (1) PT Pepsi Cola Indobeverages, (2) PT

Forisa Nusapersada, (3) PT Gershindo Aroma, (4) PT Hale International, (5) PT

Suntory Garuda Beverages dan (6) Pakistan.

Para pelanggan PT Daya Agro Mitra Mandiri bekerjasama dengan tanpa

adanya kontrak perjanjian, dikarenakan permintaan produk yang tidak menentu

dari industri minuman. Berikut ini data produksi, penjualan dan volume nata de

coco PT Daya Agro Mitra Mandiri pada tahun 2016-2017, dapat dilihat pada

Tabel 10.

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

61

Tabel 10. Produksi, Penjualan dan Volume Nata De Coco PT Daya Agro Mitra

Mandiri Tahun 2016-2017

No Bulan

Tahun 2016 Tahun 2017

Volume

Produksi

(Kg)

Volume

Penjualan

(Kg)

Nilai

Penjualan

(Rp)

Volume

Produksi

(Kg)

Volume

Penjualan

(Kg)

Nilai

Penjualan

(Rp)

1 Januari 52.358 50.510 126.275.000 98.700 81.324 203.310.000

2 Februari 59.543 56.531 141.327.500 121.302 80.156 200.390.000

3 Maret 90.815 86.700 216.750.000 118,170 111.192 277.980.000

4 April 110.315 102.310 255.775.000 100.516 78.372 195.930.000

5 Mei 107.407 98.820 247.050.000 120.628 117.956 294.890.000

6 Juni 76.032 72.350 180.875.000 87.072 60.540 151.350.000

7 Juli 82.074 74.584 186.460.000 72.944 76.787 191.967.500

8 Agustus 98.900 91.410 228.525.000 120.064 85.700 214.250.000

9 September 78.610 71.120 177.800.000 60.620 93.624 234.060.000

10 Oktober 78.520 73.030 182.575.000 63.424 101.208 253.020.000

11 November 72.300 64.810 162.025.000 78.576 83.260 208.150.000

12 Desember 86.262 79.810 199.525.000 56.772 49.949 124.872.500

Total 993.136 921.985 2.304.962.500 1.098.788 1.020.068 2.550.170.000

Sumber: PT Daya Agro Mitra Mandiri, 2018 (Diolah)

Berdasarkan pada Tabel 10, dapat dilihat omset yang didapat perusahaan

PT Daya Agro Mitra Mandiri pada tahun 2016 sebesar Rp. 2.304.62.500,-

sedangkan pada tahun 2017 sebesar Rp. 2.550.170.000,-. Dapat dilihat omset yang

diraih perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dari tahun 2016 ke 2017. Hal

ini dapat terus terjadi jika perusahaan terus berupaya dalam memajukan bisnisnya.

Berdasarkan hasil wawancara kepada direktur perusahaan PT Daya Agro

Mitra Mandiri, selama terjadinya perubahan ekonomi global yang dialami sejak

tahun 2014 hingga saat ini, perusahaan menggunakan banyak cara untuk bisa

mempertahankan perusahaan. Cara yang digunakan agar para pelanggan tetap

bekerjasama dengan perusahaan dan tidak memutus pesanan adalah tetap menjaga

kualitas produk dengan baik dan tetap menjaga loyalitas pelanggan. Selain itu,

perusahaan juga tetap menjaga harga produk untuk tidak dinaikkan dengan cara

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

62

menurunkan margin perusahaan, walaupun biaya produksi mengalami kenaikan

terus-menerus.

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

63

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal PT Daya Agro Mitra

Mandiri

Identifikasi faktor eksternal PT Daya Agro Mitra Mandiri merupakan hal-

hal yang berasal dari luar lingkungan perusahaan dan mempengaruhi

pengembangan usaha perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung,

sedangkan identifikasi faktor internal PT Daya Agro Mitra Mandiri merupakan

identifikasi hal-hal yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan dan

mempengaruhi pengembangan usaha perusahaan secara langsung. Penjabaran

identifikasi faktor eksternal dan internal PT Daya Agro Mitra Mandiri diperoleh

dari hasil wawancara terhadap direksi perusahaan dan pengamatan langsung

penulis terhadap PT Daya Agro Mitra Mandiri.

5.1.1 Identifikasi Faktor Eksternal

Berdasarkan hasil identifikasi faktor eksternal pada Lampiran 8 diperoleh

beberapa hal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Faktor-faktor yang

menjadi peluang perusahaan adalah tingkat pendapatan masyarakat, bertambahnya

jumlah penduduk, kemajuan teknologi produksi komunikasi dan informasi,

kebijakan pemerintah mengenai UKM, dan terbukanya pasar ekspor nata de coco.

Sedangkan yang menjadi ancaman bagi perusahaan adalah kenaikan harga bahan

penolong, kenaikan TDL dan BBM, perusahaan pesaing, daya tawar pembeli, dan

kontinuitas jumlah pasokan bahan baku.

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

64

A. Peluang

1. Tingkat pendapatan masyarakat

Tingkat pendapatan masyarakat sangat mempengaruhi permintaan nata de

coco di PT Daya Agro Mitra Mandiri. Menurut BPS (2018b:1) pendapatan per

kapita atau rata-rata orang Indonesia mendekati Rp 4 juta per bulan. Hal ini dapat

memberikan peluang besar bagi pelaku usaha terutama nata de coco. Dengan

meningkatnya pendapatan masyarakat, peluang pembelian nata de coco juga

semakin besar. Jika tingkat pendapatan masyarakat terus mengalami peningkatan,

akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

2. Bertambahnya Jumlah Penduduk

Pertambahan jumlah penduduk memberi dampak positif bagi

perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data BPS (2018a:1) menyebutkan bahwa

pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia ada 238.518.800 jiwa penduduk, dan

pada tahun 2015 meningkat 7,1% menjadi 255.461.700 jiwa penduduk. Hal ini

memberikan peluang yang tinggi kepada sektor industri pengolahan nata de coco.

Sebagai produk agribisnis, nata de coco merupakan produk yang baik untuk

kesehatan. Salah satu adanya peningkatan kebutuhan masyarakat tersebut dapat

dilihat dari jumlah populasi penduduk. Pertambahan penduduk Kota Tangerang

Selatan meningkat dari tahun ke tahun dan masih yang tertinggi di Banten yaitu

sebanyak 1,6 juta jiwa (BPS Banten, 2018:1). Kondisi ini merupakan peluang bagi

perusahaan untuk meningkatkan produksi perusahaan.

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

65

3. Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi

Setiap kegiatan usaha agar terus berkembang harus selalu mengikuti

perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi saat ini berkembang sangat cepat

seiring dengan kemajuan zaman yang memberikan perubahan terhadap proses

produksi, informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi produksi memberikan

sebuah peluang bagi perusahaan untuk menghasilkan produk dengan efektif dan

efisien. Kecanggihan teknologi dapat secara langsung memengaruhi produk,jasa,

pasar, pemasok, distributor, pesaing, dan peanggan (David, 2016:56).

Teknologi yang digunakan oleh PT Daya Agro Mitra Mandiri sebagian

proses produksinya sudah menggunakan mesin. Dalam pemotongan dan

pembelahan nata lembaran menggunakan mesin potong, dalam proses

pengemasan menggunakan mesin vacuum dan sealer. Dengan adanya teknologi

produksi dapat mempermudah proses kerja perusahaan sehingga dapat secara

optimal menghasilkan produk yang dihasilkan.

Teknologi komunikasi dan informasi juga penting untuk diperhatikan

dalam aktivitas bisnis. Media komunikasi dan informasi yang digunakan PT Daya

Agro Mitra Mandiri adalah telepon. Selain itu dengan adanya kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi dapat mempermudah hubungan antar pelanggan dalam

proses pemesanan produk, mempermudah promosi produk, dan mempermudah

administrasi dengan adanya komputer dan internet.

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

66

4. Kebijakan Pemerintah Mengenai UKM

Usaha kecil dan mikro merupakan sektor yang penting dan besar

kontribusinya dalam mewujudkan sasaran-sasaran pembangunan ekonomi

nasional, seperti pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, peningkatan devisa

negara dan pembangunan ekonomi daerah. Berkembangnya UKM di Indonesia

dapat memberikan peluang pekerjaan yang besar sehingga mengurangi

pengangguran di Indonesia. Kebijakan pemerintah untuk mempercepat

pertumbuhan ekonomi yang terkait langsung dengan UKM berdasarkan UU No.

20 tahun 2008 diantaranya Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

diantaranya:

a. Peningkatan layanan jasa keuangan khususnya untuk pelaku UKM, yang

meliputi perbaikan layanan jasa perbankan, pasar modal, multifinance, dan

asuransi.

b. Peningkatan infrastruktur layanan jasa keuangan, berupa akses pasar, layanan

penagihan dan pembayaran, kemudahan investasi dan menabung, serta

dukungan umum atas transaksi perdagangan.

c. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan aspek-aspek teknis dan

manajemen usaha, pengembangan produk dan penjualan, administrasi

keuangan dan kewirausahaan secara menyeluruh.

5. Terbukanya Pasar Ekspor Nata De Coco

Nata de coco memiliki potensi besar untuk pasar ekspor dunia,

berdasarkan data ekspor menurut BPS (2018c:1) dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

67

Tabel 11. Ekspor Nata De Coco Indonesia ke Mancanegara Tahun 2014-2017

Tahun Total (kg) Nilai (US)

2014 311.020.454 50.478.867

2015 420.561.389 54.510.713

2016 290.749.305 61.824.805

2017 238.704 1.764.093

Sumber: BPS, (2018c;1(Diolah)

Berdasarkan data Tabel 11 dapat dilihat bahwa jumlah ekspor nata de coco

dari tahun 2014-2017 terjadi fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor,

salah satunya adalah ekonomi global yang sedang menurun menyebabkan

permintaan ekspor cenderung fluktuatif. Namun, walaupun terjadi fluktuatif

ekspor nata de coco, produk ini tetap memiliki peluang yang tinggi dan potensi

yang besar kedepannya.

B. Ancaman

1. Kenaikan Harga Bahan Penolong

Upaya memproduksi nata de coco setengah jadi diperlukan bahan baku

utama berupa air kelapa dan bahan baku penolong seperti gula pasir, cuka, dan

sitrat. Menurut BPS (2018d;1) harga bahan penolong gula pasir pada tahun 2017

sebesar Rp. 13.333,-/kg kemudian pada tahun 2018 naik 5% menjadi Rp. 14.000,-

,/kg. Kenaikan juga terjadi pada harga cuka tahun 2017 sebesar Rp. 340.000,-

/jerigen kemudian pada tahun 2018 naik 8,8% menjadi Rp. 370.000,-/jerigen

sedangkan untuk asam sitrat pada tahun 2017 sebesar Rp. 12.000/pak naik 14,1%

pada tahun 2018 menjadi Rp. 13.700/pak. Dengan kenaikan harga bahan penolong

yang cukup besar, perusahaan harus mengurangi margin penjualan untuk

menghindari kenaikan harga pokok produksi sehingga harga jual produk tetap.

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

68

Hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan jika kenaikan harga terus-menerus

mengalami kenaikan.

2. Kenaikan Tarif Dasar Listrik dan Bahan Bakar Minyak

Kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM dan TDL (tarif dasar

listrik) berdampak langsung pada usaha pengolahan nata de coco. Kenaikan harga

BBM berdampak pada biaya distribusi nata de coco. Alat distribusi yang

digunakan berupa mobil box dan mobil pick up yang menggunakan bahan bakar

berupa bensin pertamax terjadi kenaikan harga sebesar 16,8% yang awalnya Rp.

8.900,-/liter menjadi Rp. 10.400,-/liter. Hal ini sangat berdampak pada biaya

pengeluaran distribusi perusahaan yang melonjak sangat tinggi. Selain itu dengan

kenaikan TDL sebesar 41% yang awalnya Rp. 1.035,78,- menjadi Rp. 1.467,28,-,

biaya opersional dan produksi menjadi meningkat, oleh sebab itu hal ini

berdampak besar terhadap perusahaan dalam menjalankan usahanya.

3. Perusahaan Pesaing

Pendatang baru dapat dengan mudah masuk dalam industri tertentu,

intensitas persaingan di antara perusahaan meningkat. Perusahaan baru sering kali

masuk ke industri dengan produk berkualitas yang lebih tinggi, harga rendah, dan

sumber daya pemasaran substansial. Persaingan yang cukup tinggi pada industri

pengolahan nata de coco setengah jadi cukup kompetitif. Persaingan yang tinggi

membuat para industri pengolahan nata de coco mencoba membuat strategi

diferensiasi untuk menciptakan perbedaan produk dengan para pesaing. Selain

pesaing yang ada, adanya peluang kemudahan untuk dapat masuk kedalam pasar

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

69

nata de cocoa menjadikan ancaman bagi perusahaan untuk bersaing dengan para

pendatang baru. Pada awal tahun 2012 sampai 2015, menurut pemilik PT Daya

Agro Mitra Mandiri, jumlah pesaing hanya 7 perusahaan, namun pada tahun 2017

terjadi perubahan sebesar 100% menjadi 15 perusahaan. Saat ini pesaing utama

PT Daya Agro Mitra Mandiri adalah CV Bintang Mas, PD. Risna Sari, CV

Agrindo Suprafood dan M. Zaenal Abidin. Hal ini berakibat harga jual produk

dapat menjadi turun atau biaya produksi meningkat sehingga mengurangi

pendapatan, akibatnya perusahaan yang sudah ada harus lebih efektif dan efisien

serta berusaha bersaing dalam dimensi baru.

4. Daya Tawar Pembeli

Segmentasi perusahaan yang memilih pelanggan berupa perusahaan

industri minuman besar menjadikan pembeli memiliki daya tawar tinggi jika

dibandingkan dengan industri-industri kecil. Hal ini karena pelanggan berupa

perusahaan ingin membeli produk dengan harga murah tetapi memiliki kualitas

produk yang baik. Pelanggan PT Daya Agro Mitra Mandiri merupakan industri

minuman yang menjual minuman siap saji. Pada umumnya mereka membeli nata

de coco setengah jadi dalam jumlah yang besar dan berlangganan karena PT Daya

Agro Mitra Mandiri telah terbukti menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan

pesanan dalam jumlah besar, para pelanggan melakukan daya tawar yang cukup

tinggi terhadap penawaran produk. Namun, PT Daya Agro Mitra Mandiri tetap

menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya, terlebih semua pelanggan PT

Daya Agro Mitra Mandiri merupakan industri minuman yang sudah besar.

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

70

5. Kontinuitas Jumlah Pasokan Bahan Baku

Perusahaan mengambil bahan baku air kelapa di beberapa pasar tradisional

yaitu Pasar Kebayoran, Pandeglang, Pondok Labu, dan Kunciran. Sedangkan

bahan baku nata lembaran diperoleh dari petani yang bermitra dengan perusahaan

yang berada di Balaraja (Banten) dan Bogor. Pengiriman bahan baku air kelapa

dikirim 5 hari sekali sebanyak 2000 liter. Pemesanan dilakukan langsung

ketempat lokasi atau melalui telepon. Bahan baku yang digunakan dalam proses

pembuatan nata de coco berasal dari air kelapa. Buah kelapa merupakan buah

yang ada setiap saat keberadaannya. Walaupun buah kelapa bukan buah musiman,

namun ketersediaan air kelapa terkadang sulit untuk ditemukan. Hal tersebut

terjadi karena beberapa faktor diantaranya, jika musim hujan tiba, banyak buah

kelapa dibiarkan tua karena sulit memetik akibatnya air kelapa yang sudah tua

tidak bagus untuk pembuatan nata de coco. Faktor lain, pemasok yang berjualan

kelapa dipasar, jika tiba hari besar Idul Adha lapak jualannya dipakai untuk

penjualan hewan qurban. Dan banyak juga pemasok yang gagal membuat air

kelapa menjadi nata lembaran karena tempat pembuatan kurang higienis,

terkontaminasi bakteri dan air kelapa yang berkualitas buruk.

5.1.2 Identifikasi Faktor Internal

Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal pada Lampiran 8 diperoleh

beberapa hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor

yang menjadi kekuatan perusahaan adalah produk bervariasi, produk berkualitas,

modal usaha dari pemilik, respon terhadap keluhan pelanggan cepat, kualifikasi

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

71

SDM sesuai standar, dan menggunakan pasteurisasi dalam proses produksi.

Sedangkan yang menjadi kelemahan bagi perusahaan adalah lokasi perusahaan

tidak strategis, tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi, moda distribusi

belum berpendingin, harga produk relatif mahal, manajemen persediaan belum

optimal dan belum adanya fasilitas penanganan limbah.

A. Kekuatan

1. Produk Bervariasi

Produk yang dimiliki PT Daya Agro Mitra Mandiri bervariasi bentuk dan

ukurannya (Lampiran 6) dibandingkan dengan perusahaan pesaing seperti CV.

Bintang Mas, PD Risna Sari, Perusahaan M Zaenal Abidin, CV. Agrindo

Suprafood, Hardjoni, dan Darussalam Yamani. Banyaknya varian dan ukuran

yang diproduksi menjadikan PT Daya Agro Mitra Mandiri dipilih oleh industri-

industri minuman besar untuk dijadikan pelanggan. Berikut produk yang

dipasarkan PT Daya Agro Mitra Mandiri antara lain:

1. Nata de coco bentuk kubus dengan sisi 0.3 cm dikemas dengan kemasan

vakum plastik PP (Polypropylene)

2. Nata de coco bentuk serut dengan panjang 1 cm dan lebar 0.3 cm dikemas

dengan kemasan vakum plastik PP (Polypropylene)

3. Nata de coco crunchy dengan sisi 0.3 cm dikemas dengan kemasan vakum

plastik PP (Polypropylene)

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

72

2. Produk Berkualitas

Produk yang dihasilkan oleh PT Daya Agro Mitra Mandiri memiliki

kualitas yang baik dan dijamin kehalalannya (Lampiran 2). Perusahaan menjaga

kualitas produknya, dan menggunakan bahan baku yang langsung diambil dari

pemasok air kelapa yang sudah dijamin kualitasnya dan bermitra dengan petani

pembuat nata lembaran. Dalam menunjang kegiatan produksi dan operasi,

kebutuhan bahan baku nata de coco yang diperlukan sekitar 15.000 liter/bulan.

Bahan baku utama berupa air kelapa dan nata lembaran yang diambil dari petani

yang bermitra dengan perusahaan. Bahan penolong yang digunakan berupa gula

pasir, cuka dan asam sitrat. Bahan baku air kelapa didapatkan dari beberapa

pemasok diantaranya dari Pasar Kebayoran, Pandeglang, Pondok Labu dan

Kunciran. Sedangkan petani yang membuat nata lembaran berasal dari Balaraja

dan Bogor.

Produk nata yang sudah jadi dikemas dengan menggunakan kemasan

khusus berjenis kemasan plastik PP (Polypropylene). Kemasan tersebut digunakan

agar produk dapat bertahan lama dan tidak terkontaminasi oleh bakteri dan jamur.

Seluruh produk yang dihasilkan perusahaan sudah memiliki sertifikat Halal

LPPOM MUI No 00250062620912 periode 25 Juli 2017 sampai dengan 24 Juli

2019 dan Halal Assurance System Status No. HS3B6987/07201/DAM periode 25

Juli 2017 sampai dengan 24 Juli 2019, sertifikat kalibrasi untuk alat yang

digunakan (Lampiran 3) serta produk yang dihasilkan dilakukan uji laboratorium

untuk meyakinkan para pelanggan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas. Hal

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

73

ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan para pelanggan perusahaan untuk terus

menggunakan produk perusahaan.

3. Modal Usaha Dari Pemilik

Modal perusahaan PT Daya Agro Mitra Mandiri berasal dari pemilik

usaha sendiri. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 2006 yang berlokasi di

Yogyakarta dengan skala rumahan. Modal awal yang dikeluarkan pada saat itu

sekitar Rp. 50.000.000,- yang digunakan untuk membeli peralatan produksi nata

lembaran dan beberapa bahan baku yang digunakan. Setelah usaha tersebut

dijalankan sekitar 2 tahun, PT Daya Agro Mitra Mandiri ditawarkan untuk

bekerjasama dengan PT Indofood Tbk dengan pesanan produk yang besar. Pada

tahun 2008 perusahaan pindah lokasi ke daerah Tangerang Selatan dan

menambahkan modal usahanya yang berasal dari akumulasi keuntungan sebesar

Rp. 300.000.000,- untuk menyewa tempat atau pabrik dan membeli mesin untuk

produksi. Usaha yang dijalankan berjalan dengan lancar dan beberapa investor

ingin menginvestasikan modalnya di PT Daya Agro Mitra Mandiri agar

perusahaan dapat maju dan menjadi perusahaan besar yang menghasilkan produk

berkualitas. Dalam mengelola usahanya, PT Daya Agro Mitra Mandiri membuat

pencatatan keuangan secara rapi dan terkomputerisasi. PT Daya Agro Mitra

Mandiri sudah melakukan sistem pencatatan keuangan, baik transaksi keluar

mapun masuknya uang yang dicatat dalam buku keuangan kemudian di input ke

komputer.

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

74

4. Respon Terhadap Keluhan Pelanggan Cepat

Perusahaan selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan para

pelanggannya. Para pelanggan perusahaan diberikan pelayanan pengaduan yang

langsung tersambung ke telepon kantor atau manajer pemasaran perusahaan.

Dengan adanya layanan pengaduan seperti ini keluhan pelanggan dapat teratasi

dengan mudah dan cepat. Keluhan yang diajukan oleh para pelanggan seperti

waktu pengiriman produk dan masalah finansial. Keluhan lainnya yang jarang

terjadi seperti retur produk karena ada beberapa kemasan yang ditemukan terdapat

jamur dan tretep. Berdasarkan pada Lampiran 4 selama sebulan kurang lebih

terjadi 3 complain dari pelanggan dan manajer pemasaran (Lampiran) dengan

cepat merespon langsung. Respon pihak perusahaan dengan cepat berupa

pengiriman kembali ke pelanggan yang melakukan complain sehingga pelanggan

tidak kecewa dan tetap berhubungan baik dengan perusahaan.

5. Kualifikasi SDM Sesuai Standar

Pertimbangan yang dilakukan perusahaan dalam penerimaan karyawan

disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan PT Daya Agro Mitra

Mandiri merupakan perusahaan perseorangan, sehingga pengelolaan manajemen

dilakukan oleh pemilik. Tingkat pendidikan untuk karyawan pabrik bervariasi dari

sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, sedangkan staff kantor minimal

pendidikan D3. Gaji yang diberikan berupa bulanan dan ditambah dengan uang

makan yang diberikan setiap minggu.

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

75

Sumber daya manusia dalam perusahaan merupakan asset yang menjadi

salah satu faktor keberhasilan dalam menjalankan roda usaha. Tenaga kerja PT

Daya Agro Mitra Mandiri secara keseluruhan berjumlah 29 orang. Tenaga kerja

yang ada di perusahaan telah memenuhi standar kualifikasi perusahaan. Tenaga

kerja yang ada di dalam pabrik berjumlah 24 orang dengan alokasi jumlah yang

berbeda-beda setiap bagian. Berdasarkan latar belakang pendidikan terakhir,

tenaga kerja pabrik memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari lulusan

sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas.

Sistem penerimaan tenaga kerja untuk didalam pabrik dilakukan secara

sederhana, yaitu dengan proses wawancara atau berbicara langsung kepada

pemilik perusahaan. Tidak ada syarat khusus untuk penerimaan tenaga kerja

hanya saja harus memenuhi standar perusahaan seperti memiliki kemauan,

keterampilan, ketelitian dan loyalitas kepada pekerjaan yang akan ditekuni.

Sedangkan untuk penerimaan tenaga kerja bagian kantor terdapat beberapa

persyaratan khusus yaitu minimal pendidikan D3, memiliki kemampuan MS

Office dan dapat bekerja sama dengan tim. Secara keseluruhan tenaga kerja yang

ada di PT Daya Agro Mitra Mandiri telah memenuhi kualifikasi yang diditerapkan

perusahaan.

6. Menggunakan Pateurisasi dalam Proses Produksi

Alur produksi yang ada di PT Daya Agro Mitra Mandiri terdiri dari

penerimaan bahan baku, pengupasan, pencucian, pemotongan dan pembelahan,

sortasi, pemasakan, pengepresan, pengemasan, pasteurisasi, pendinginan dan

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

76

penyimpanan. Salah satu proses produksi yang dilakukan yaitu pasteurisasi atau

lebih dikenal dengan proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh

organisme seperti bakteri, jamur, dan kapang untuk memperlambat pertumbuhan

mikroba pada makanan. Proses pasteurisasi ini yang menjadikan pembeda antara

PT Daya Agro Mitra Mandiri dengan pesaing lainnya. Dalam proses pasteurisasi

dilakukan dengan waktu satu jam pada suhu 1000C menggunakan panci

doublejacket khusus untuk pasteurisasi. Dengan dilakukannya alur ini, produk

yang dihasilkan akan tahan lama dan lebih berkualitas.

B. Kelemahan

1. Lokasi Perusahaan Tidak Strategis

Lokasi perusahaan PT Daya Agro Mitra Mandiri berada di Kota

Tangerang Selatan yang bukan kawasan industri pabrik pengolahan. Lokasi

perusahaan berada di tengah-tengah pemukiman warga dan wilayah yang tidak

cocok dengan jenis usaha pengolahan nata de coco lembaran. Lokasi perusahaan

saat ini memiliki keterbatasan lahan terutama pada area pabrik dan sarana

penanganan limbah. Pembangunan tata letak juga belum sesuai dengan peraturan

pemerintah mengenai industri. Pabrik yang didirikan masih kekurangan tempat

untuk proses fermentasi dan gudang penyimpanan. Selain itu lokasi perusahaan

saat ini juga sangat jauh jaraknya berkisar 30-40 km dengan sumber bahan baku.

Hal ini menjadikan terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku dan biaya

distribusi yang tinggi

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

77

2. Tingkat Keluar Masuk Karyawan Relatif Tinggi

Karyawan perusahaan PT Daya Agro Mitra Mandiri pada tahun 2014-2015

hampir mencapai 70 orang terdiri dari 65 orang di area pabrik dan 5 orang

dibagian kantor. Pada saat itu permintaan pesanan pelanggan sangat banyak

sehingga karyawan terus bertambah. Namun, seiring berjalannya waktu banyak

karyawan yang keluar karena permintaan pelanggan mulai menurun. Karyawan

tidak diberhentikan ataupun dirumahkan oleh perusahaan, namun banyak faktor

yang menyebabkan hal itu terjadi, yaitu kurang cocok dengan gaji yang

ditawarkan oleh perusasahaan, karyawan yang kulitnya sensitif jika terlalu lama

melakukan aktivitas di dalam air. Selain itu juga ada karyawan yang ingin

mendapatkan gaji lebih besar dan pekerjaan lebih baik lagi. Tingkat keluar masuk

karyawan terus terjadi hingga saat ini, karyawan yang keluar hampir 50%, namun

setelah itu banyak juga karyawan yang melamar ke perusahaan, tetapi tidak

dengan waktu lama hanya sekitar 1-2 bulan saja bertahan di perusahaan.

3. Moda Distribusi Belum Berpendingin

Alat distribusi produk merupakan salah satu faktor terpenting dalam

menjaga kualitas produk tetap terjaga. Moda distribusi yang ada di PT Daya Agro

Mitra Mandiri berjumlah 2 mobil box yang belum berpendingin. Produk nata de

coco merupakan salah satu produk yang rentan rusak karena aktivitas mikroba dan

jamur. Nata de coco yang telah dikemas dan di pasteurisasi pada saat akan dikirim

ke pelanggan harus tetap terjaga kualitasnya. Suhu yang baik agar nata de coco

tetap awet dan terhindar dari mikroba dan jamur yaitu dengan suhu antara 8-120C

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

78

tetap dalam keadaan dingin. Hal ini akan menghindari aktivitas bakteri dan jamur

dalam produk serta tidak mengurangi kualitas produk.

4. Harga Produk Relatif Mahal

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha karena

harga menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh pengusaha dari

penjualan produknya baik berupa barang atau jasa. Dalam penetapan harga

produk, faktor yang dipertimbangkan perusahaan adalah harga bahan baku, biaya

opersional produksi, dan upah karyawan. Harga produk nata de coco yang

dipasarkan perusahaan PT Daya Agro Mitra Mandiri menjadi salah satu faktor

kelemahan perusahaan karena memiliki harga yang relatif tinggi yaitu Rp. 3500,-

/kg. Jika dibandingkan dengan pesaing lainnya yang hanya menjual produknya

dengan harga berkisar Rp. 1500,- sampai Rp. 2500,-/kg, PT Daya Agro Mitra

Mandiri memiliki harga produk yang relatif tinggi. Perusahaan menetapkan harga

produk tersebut berdasarkan bahan baku, kemasan, upah tenaga kerja, sewa

tempat dan proses pasteurisasi. Walaupun produk yang dihasilkan PT Daya Agro

Mitra Mandiri berkualitas, namun pembeli tetap ingin memilih produk dengan

harga yang murah dan kualitas yang baik.

5. Manajemen Persediaan Belum Optimal

Manajemen persediaan yang dilakukan PT Daya Agro Mitra Mandiri

menggunakan sistem FIFO (First In Firs Out) sehingga bahan baku yang lama

tetap digunakan sesuai dengan tanggal datangnya bahan baku. Namun, dalam

pengaturan persediaan belum dilakukan secara optimal, karena bahan baku air

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

79

kelapa yang diantar oleh pemasok tidak disesuaikan dengan kebutuhan bahan

baku yang diperlukan, sehingga banyak air kelapa yang terbuang. Selain itu, untuk

bahan baku penolong produksi nata de coco juga belum dilakukan dengan

optimal, karena beberapa kali sering terjadi keterlambatan pengiriman dan

kehabisan bahan baku.

6. Belum Adanya Fasilitas Penanganan Limbah Cair

Fasilitas penangan limbah merupakan salah satu faktor penting dalam

menjalankan usaha pengolahan. Fasilitas penanganan limbah di PT Daya Agro

Mitra Mandiri belum tersedia. Pada area luar pabrik hanya terdapat saluran kecil

untuk pembuangan limbah cair tanpa diolah dengan sistem IPAL (Instalasi

Pengolahan Air Limbah). Dengan adanya fasilitas penanganan limbah diharapkan

dapat mengurangi bau tak sedap dilingkungan sekitar, menstabilkan pH agar

sesuai dengan mutu lingkungan dan dapat meminimalisir bahan pencemar yang

dihasilkan agar tidak berdampak pada lingkungan.

5.2 Analisis Hasil Identifikasi Faktor Strategis

5.2.1 Analisis matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)

Analisis matriks EFE dilakukan terhadap faktor-faktor strategis PT Daya

Agro Mitra Mandiri yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan.

Identifikasi faktor strategis eksternal dilakukan untuk menentukan faktor-faktor

yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Hasil identifikasi tersebut

diperoleh dari hasil perhitungan matriks EFE yang disajikan pada Tabel 12.

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

80

Analisis matriks EFE menghasilkan 10 faktor strategis sukses eksternal

yang terdiri dari lima peluang dan lima ancaman eksternal. Faktor strategis berupa

peluang dan ancaman tersebut diberi bobot terlebih dahulu menggunakan metode

paired comparison (Lampiran 10a), kemudian diberi peringkat pada setiap faktor

(Lampiran 10b).

Tabel 12. Perhitungan Matriks EFE

Peluang Rataan

Rating

Rataan

Bobot Skor

Tingkat pendapatan

masyarakat 3.2 0.106 0.339

Bertambahnya jumlah

penduduk 2.8 0.112 0.314

Kemajuan Teknologi

Produksi, Informasi &

Komunikasi

4 0.094 0.376

Kebijakan pemerintah

mengenai pengembangan

UKM

2.2 0.104 0.229

Terbukanya pasar ekspor

nata de coco 3.8 0.098 0.372

Ancaman

Kenaikan Harga Bahan

Penolong 4 0.103 0.412

Kenaikan TDL dan BBM 3.4 0.103 0.350

Perusahaan pesaing 3 0.094 0.282

Daya tawar pembeli 2.2 0.078 0.172

Kontinuitas jumlah pasokan

bahan baku 2.6 0.107 0.278

1 2.712 Sumber: Lampiran 11

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

81

Pemberian bobot dan peringkat dilakukan oleh lima narasumber yang yang

menjadi penilai aspek eksternal dan internal PT Daya Agro Mitra Mandiri yaitu

pemilik usaha, RnD, keuangan, persediaan bahan baku, dan ex QC.

Hasil analisis pada Tabel 12 diperoleh faktor peluang utama perusahaan

adalah kemajuan teknologi produksi, komunikasi, dan informasi dengan nilai skor

sebesar 0,376. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman utama bagi perusahaan

adalah daya tawar pembeli dengan skor sebesar 0.172, hal ini diakui sangat

berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan.

5.2.2 Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Analisis matriks IFE di lakukan terhadap faktor-faktor strategis PT Daya

Agro Mitra Mandiri yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan bagi

perusahaan. Identifikasi faktor strategis internal dilakukan untuk menentukan

faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan. Dari hasil

identifikasi tersebut diperoleh hasil perhitungan matriks IFE yang disajikan pada

Tabel 13.

Analisis matriks IFE menghasilkan 12 faktor strategis sukses internal yang

terdiri dari enam kekuatan dan enam kelemahan internal. Faktor strategis berupa

kekuatan dan kelemahan tersebut diberi bobot terlebih dahulu menggunakan

metode paired comparison (Lampiran 10a), kemudian diberi peringkat pada setiap

faktor (Lampiran 10b). Pemberian bobot dan peringkat dilakukan oleh lima

narasumber yang penilai aspek internal dan eksternal PT Daya Agro Mitra

Mandiri yaitu pemilik usaha, RnD, keuangan, persediaan bahan baku, dan ex QC.

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

82

Dari hasil analisis Tabel 13 diperoleh faktor kekuatan utama perusahaan

adalah produk bervariasi dengan nilai skor 0,380 telah diakui sebagai faktor yang

paling menentukan dalam produksi dan merupakan kekuatan perusahaan yang

harus dipertahankan untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan.

Sedangkan faktor yang menjadi kelemahan utama perusahaan adalah belum

adanya fasilitas penanganan limbah cair dengan nilai skor yaitu 0,073. Faktor

kelemahan utama hendaknya diatasi dengan memfasilitasi peralatan yang

dibutuhkan dalam penanganan limbah di pabrik, sehingga dapat teratasi dengan

baik.

Tabel 13. Perhitungan Matriks IFE

Kekuatan Rataan

Rating Rataan Bobot Skor

Produk bervariasi 4 0.095 0.380

Produk berkualitas 3.6 0.102 0.367

Modal usaha dari pemilik 3.6 0.095 0.342

Respon terhadap keluhan

pelanggan cepat 3.6 0.091 0.328

Kualifikasi sdm sesuai standar 3.6 0.072 0.259

Menggunakan Pasteurisasi

dalam proses produksi 4 0.091 0.364

Kelemahan

Lokasi perusahaan tidak

strategis 1 0.078 0.078

Tingkat keluar masuk

karyawan relatif tinggi 1.2 0.077 0.092

Moda distribusi produk belum

berpendingin 2 0.077 0.154

Harga produk relatif mahal 2 0.077 0.154

Manajemen persediaan belum

optimal 1.4 0.073 0.102

Belum adanya fasilitas

penanganan limbah cair 1 0.073 0.073

1 2.694 Sumber: Lampiran 11

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

83

5.3 Posisi perusahaan

Berdasarkan hasil matriks yang diperoleh dari matriks EFE (Tabel 12) dan

matriks IFE (Tabel 13) maka dapat disusun posisi perusahaan menggunakan

matriks Grand Strategy. Nilai matriks EFE diperoleh sebesar 2,712 terdiri dari

peluang sebesar 1,630 serta ancaman 1,082 dan matriks IFE diperoleh sebesar

2,694 terdiri dari kekuatan sebesar 2,040 serta kelemahan 0,654. Dengan

demikian kedua skor tersebut dapat dihitung posisi pada sumbu x dan y

menggunakan matriks grand strategy seperti tercantum pada Tabel 14.

Tabel 14. Perhitungan Matriks Grand Strategy

Komponen Total

Internal

Kekuatan (S) 2,040

Kelemahan (W) 0,654

2,694

Eksternal

Peluang (O) 1,630

Ancaman (T) 1,082

2,712

Sumbu X = S + (-W) Sumbu Y = O + (-T)

Sumbu X = 1,386 Sumbu Y = 0,548

Hasil perolehan sumbu x dan y pada Tabel 14 dapat dipetakan pada

Gambar 6. Berdasarkan matriks grand strategy diatas maka diperoleh posisi

perusahaan berada di kuadran I.

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

84

Gambar 6. Analisis Matriks Grand Strategy

Beberapa alternatif strategi berdasarkan teori David (2016:183) yang dapat

diterapkan oleh perusahaan diantaranya:

1. Pengembangan Pasar

2. Penetrasi Pasar

3. Pengembangan Produk

4. Integrasi Ke Depan

5. Integrasi Ke Belakang

6. Integrasi Horizontal

7. Diversifikasi Konsentrik

Menurut David (2016:183) perusahaan yang berada pada kuadran I dalam

Matriks Grand Strategy berada pada posisi pasar yang cepat dengan posisi

persaingan yang kuat. Strategi yang dapat diterapkan untuk bagian kuadran ini

adalah strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk,

integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal dan diversifikasi

konsentrik. Berdasarkan hasil Gambar 6 maka diperoleh empat pola strategi yaitu:

(1) jika perusahaan berkosentrasi pada pasar saat ini, maka strategi pengembangan

X 0,5 1 1,5

0,5

Y

2

Kuadran I

X = 1,386

Y = 0,548

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

85

pasar dan penetrasi pasar adalah pilihan yang sesuai, Sedangkan (2) jika

berkosentrasi pada produk yang dimiliki saat ini, maka strategi pengembangan

produk adalah strategi yang sesuai. Tidaklah bagus untuk perusahaan di kuadran I

untuk bergerak jauh dari keunggulan kompetitif yang dimiliki saat ini. (3) Ketika

perusahaan pada kuadran I memiliki sumber daya yang berlebih, maka integrasi

ke depan, ke belakang atau horizontal dapat menjadi strategi yang efektif. (4) Bila

perusahaan pada kuadran I terlalu berkomitmen pada satu produk, maka

diversifikasi konsentrik dapat mengurangi risiko yang berhubungan dengan lini

produk yang sempit. Perusahaan kuadran I mampu mengambil keuntungan dari

peluang eksternal dalam beberapa area. Strategi kuadran I dapat mengambil risiko

secara agresif ketika dibutuhkan. Dari empat strategi ini, PT Daya Agro Mitra

Mandiri perlu mencari strategi yang tepat, agar strategi yang dipilih sesuai

kebutuhan perusahaan maka diperlukan mencari alternatif strategi dengan

menggunakan matriks SWOT.

5.4 Alternatif Strategi

Matriks SWOT terdiri dari 9 sel yang memberikan gambaran dengan jelas

faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta peluang

dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Matriks SWOT berisi alternatif-

alternatif strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Alternatif-alternatif tersebut

dikembangkan berdasarkan matriks grand strategy. Alternatif strategi berdasarkan

analisis matriks SWOT yang dapat diterapkan pada PT Daya Agro Mitra Mandiri

dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

86

Dari enam strategi yang diperoleh dari pencocokkan antara kekuatan

dengan peluang (S-O) menghasilkan tiga alternatif strategi, kelemahan dengan

peluang (W-O) menghasilkan satu alternatif strategi, kekuatan dengan ancaman

menghasilkan satu alternatif strategi (S-T) dan kelemahan dengan ancaman (W-T)

menghasilkan satu alternatif strategi dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 15. Matriks SWOT

IFE

EFE

Kekuatan (Strenghts)

1. Produk bervariasi

2. Produk berkualitas

3. Menggunakan

pasteurisasi dalam

proses produksi

4. Modal usaha dari

pemilik

5. Respon terhadap

keluhan pelanggan

cepat

6. Kualifikasi SDM sesuai

standar

Kelemahan (Weakness)

1. Belum adanya fasilitas

penanganan limbah

2. Lokasi perusahaan tidak

srategis

3. Tingkat keluar masuk

karyawan relatif tinggi

4. Manajemen persediaan

belum optimal

5. Harga produk relatif mahal

6. Moda distribusi produk

belum berpendingin

Peluang (opportunities)

1. Kemajuan teknologi

produksi, informasi &

komunikasi

2. Terbukanya pasar

ekspor nata de coco

3. Tingkat pendapatan

masyarakat

4. Bertambahnya jumlah

penduduk

5. Kebijakan pemerintah

mengenai

pengembangan UKM

Strategi S-O

1. Pengembangan pasar

yang lebih luas

(S1,S2,S3,O1,O2,O4,O5

)

2. Peningkatan kualitas

produk (S2,S6,O3)

3. Peningkatkan kualitas

SDM (S1,S2,S5,O3,05)

Strategi W-O

1. Menetapkan harga produk

yang terjangkau

(W4,W5,O1,O2,O4)

Ancaman (Threats)

1. Daya tawar pembeli

2. Kontinuitas jumlah

pasokan bahan baku

3. Perusahaan pesaing

4. Kenaikan TDL dan

BBM

5. Kenaikan harga bahan

penolong

Strategi S-T

1. Meningkatkan loyalitas

pelanggan

(S1,S2,S4,T3,T4)

Strategi W-T

1. Memperbaiki sistem

manajemen produksi

(W2,W3,W5,W6,T1,T2,T3,

T4)

Sumber: Matriks Grand Strategy

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

87

1. Strategi S-O

Strategi S-O dibuat berdasarkan kekuatan yang dimiliki dan peluang yang

dihadapi perusahaan. strategi ini dibuat untuk mengoptimalkan kekuatan yang

dimiliki untuk merespon peluang yang ada. alternatif strategi S-O antara lain:

a. Pengembangan pasar yang lebih luas (S1,S2,S3,O1,O2,O4,O5)

Pengembangan pasar yang lebih luas dapat dilakukan dengan mencoba

jaringan pelanggan baru dan memasuki wilayah geografis yang potensial yang

belum terjangkau oleh perusahaan sampai saat ini. Dengan hal ini perusahaan

dapat diharapkan dapat menambah tingkat penjualan, laba dan pelanggan menjadi

lebih banyak.

b. Meningkatkan kualitas produk (S2,S6,O3)

Meningkatkan kualitas produk agar lebih baik lagi perlu dilakukan oleh

perusahaan agar memberi kepercayaan kepada pelanggan. Dengan meningkatkan

kualitas produk perusahaan dapat mempertahankan pasar untuk saat ini dan dalam

jangka panjang, sehingga perusahaan dapat memasuki pasar ekspor dengan lebih

mudah.

c. Meningkatkan kualitas SDM (S1,S2,S5,O3,05)

Peningkatan kualitas SDM secara bersamaan dapat menghasilkan produk

yang berkualitas. Dengan memiliki SDM yang terampil, maka produk yang

dihasilkan akan memiliki nilai yang berbeda dibanding produk lain. Selain itu,

dengan meningkatkan kualitas SDM perusahaan akan menjadi lebih baik dan

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

88

memiliki peluang dimasa mendatang agar perusahaan dapat maju dan

berkembang.

2. Strategi W-O

Strategi ini dibuat berdasarkan kelemahan yang dimiliki dan peluang yang

dihadapi perusahaan. Strategi ini dibuat untuk memperbaiki kelemahan yang

dimiliki perusahaan untuk merespon peluang yang ada. Alternatif strategi W-O

hanya ada satu yang disarankan untuk perusahaan yaitu:

Menetapkan harga produk yang terjangkau (W4,W5,O1,O2,O4)

Adanya peluang pada tingkat pendapatan konsumen dapat meningkatkan

permintaan nata de coco. Dengan menetapkan harga produk yang terjangkau,

memberikan peluang untuk masyarakat membeli produk nata de coco. Dengan

menetapkan harga produk yang terjangkau merupakan salah satu strategi yang

mampu menghadapi pesaing yang memiliki usaha yang sama, serta merupakan

salah satu cara menambah pelanggan baru. Selain itu, menetapkan harga produk

yang terjangkau, dapat menjaga dan mempertahankan pelangan agar memiliki

loyalitas kepada perusahaan.

3. Strategi S-T

Strategi S-T dibuat berdasarkan kekuatan yang dimiliki dan ancaman yang

dihadapi perusahaan. Strategi ini dibuat untuk mengoptimalkan kekuatan yang

dimiliki untuk menghindari ancaman yang ada. alternatif strategi S-T hanya ada

satu yang disarankan untuk perusahaan yaitu:

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

89

Meningkatkan loyalitas pelanggan (S1,S2,S4,T3,T4)

Meningkatkan loyalitas konsumen adalah strategi penting yang perlu

dilakukan PT Daya Agro Mitra Mandiri. Dengan menggunakan bahan-bahan yang

aman untuk dikonsumsi dan menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga

dalam menghadapi banyaknya pesaing dalam bisnis yang sama, perlu untuk

meyakinkan pelanggan bahwa produk yang digunakan aman dan berkualitas

dengan cara memberikan dan meyakinkan produk yang dimiliki perusahaan.

4. Strategi W-T

Strategi W-T dibuat berdasarkan kelemahan yang dimiliki dan ancaman

yang dihadapi perusahaan. strategi ini dibuat untuk memperbaiki kelemahan yang

dimiliki untuk menghindari ancaman yang ada. terdapat satu alternatif strategi W-

O yaitu:

Memperbaiki sistem manajemen produksi (W2,W3,W5,W6,T1,T2,T3,T4)

Memperbaiki sistem manajemen produksi merupakan salah salah satu

strategi yang cocok untuk perusahaan agar manajemen yang masih belum optimal

dan belum sesuai dengan yang diharapkan dapat menjadi lebih baik lagi. Dengan

memperbaiki sistem manajemen produksi, secara keseluruhan memperbaiki

manajemen yang ada di perusahaan. Dengan ini, perusahaan dapat

mempertahankan posisi perusahaan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain.

5.5 Prioritas Strategi

Hasil yang didapatkan setelah merumuskan strategi dengan matriks

SWOT, maka tahap terakhir adalah pemilihan strategi terbaik dengan

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

90

menggunakan alat analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

Tujuan penggunaan QSPM adalah untuk memperoleh prioritas strategi terbaik

yang menarik untuk diimplementasikan sesuai dengan arah kebijakan dan kondisi

perusahaan. Matriks QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi

yang diperoleh oleh matriks SWOT serta seberapa besar pengaruh faktor-faktor

strategis yang telah terindentifikasi pada pengembangan PT Daya Agro Mitra

Mandiri. Penggunaan strategi S-O (mengoptimalisasi kekuatan untuk

memanfaatkan peluang) sebagai alternatif strategi terpilih yang digunakan pada

penentuan prioritas strategi melalui matriks QSPM, dilakukan dengan

menyesuaikan posisi PT Daya Agro Mitra Mandiri yang berada pada kuadran I

pada matriks Grand Strategy dimana pada kuadran tersebut mengindikasikan

suatu perusahaan mengalami pertumbuhan yang cepat dan posisi kompetitif yang

kuat. Adapun alternatif strategi lain dapat dijadikan pertimbangan oleh

perusahaan. Berdasarkan hasil total skor yang diperoleh dari matriks QSPM dapat

dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Prioritas Strategi Pengembangan PT. Daya Agro Mitra Mandiri

No Prioritas Strategi Total Skor

1 Pengembangan pasar yang lebih luas 6.220

2 Peningkatan kualitas produk 6.616

3 Peningkatan kualitas SDM 6.059

4 Menetapkan harga produk yang terjangkau 6.088

5 Meningkatan loyalitas pelanggan 6.115

6 Memperbaiki sistem manajemen produksi 5.960

Sumber: Lampiran 13 & 14

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

91

Berdasarkan Tabel 16, dapat disimpulkan bahwa alternatif strategi yang

menjadi prioritas perusahaan adalah strategi 2, yaitu peningkatan kualitas produk,

dengan total skor adalah 6,616. Dengan adanya bahan baku, fasilitas produksi dan

SDM yang menunjang dapat lebih meningkatkan kualitas produk perusahaan

sehingga dapat bersaing dan bertahan diantara para pesaing yang ada.

Peningkatan kualitas produk oleh PT Daya Agro Mitra Mandiri sangat

perlu diterapkan agar pelanggan yang saat ini masih melakukan kerjasama dengan

perusahaan dapat terus berjalan dan bertahan lama. Produk yang memiliki kualitas

akan selalu dipercaya oleh para pelanggannya serta dengan meningkatkan kualitas

sebuah produk dapat menjadi nilai lebih bagi perusahaan disbanding dengan

pesaing lain. PT Daya Agro Mitra Mandiri harus terus berupaya meningkatkan

kualitas produknya dengan selalu berpedoman pada aturan-aturan yang ada seperti

GMP (Good Manufacturing Product) dan LPPOM MUI.

Pengembangan pasar yang lebih luas harus diterapkan oleh PT Daya Agro

Mitra Mandiri agar perusahaan tidak berada pada pasar yang sama terus-menerus.

Perusahaan harus berupaya melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan

sebuah produk saat ini ke area geografis baru. Dengan tujuan pelanggan yang

dimiliki perusahaan tidak hanya terpaku pada satu wilayah saja, tetapi memiliki

pelanggan dengan area yang berbeda dengan pesaing.

Peningkatan kualitas SDM pelu ditingkatkan oleh PT Daya Agro Mitra

Mandiri. Memiliki SDM yang berkompeten dan terampil merupakan salah satu

kunci sukses keberhasilan sebuah perusahaan. perusahaan akan menghasilkan

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

92

produk yang berkualitas dengan SDM yang memiliki keterampilan dan kompeten

dalam setiap bidang. Perusahaan perlu mengadakan pelatihan minimal 3 bulan

sekali untuk para karyawan berupa pengetahuan sesuai dengan bidang yang

ditekuni oleh karyawan. Dengan ini, karyawan perusahaan akan memiliki

pengetahuan lebih serta memiliki kemauan tinggi untuk terus menghasilkan

produk berkualitas.

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

93

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pada lingkungan eksternal (EFE) PT Daya Agro Mitra Mandiri yang

menjadi peluang utama perusahaan adalah kemajuan teknologi produksi,

informasi dan komunikasi, dengan ancaman utama perusahaan adalah daya

tawar pembeli. Pada lingkungan internal (IFE) PT Daya Agro Mitra

Mandiri yang menjadi kekuatan utama adalah produk bervariasi,

sedangkan yang menjadi kelemahan utama adalah belum adanya fasilitas

penanganan limbah cair.

2. Berdasarkan hasil matriks Grand Strategy, diperoleh posisi perusahaan

berada pada kuadran I yang menunjukkan posisi pasar yang cepat dengan

posisi persaingan yang kuat. Kemudian dengan analisis SWOT yang

didapatkan enam alternatif strategi yaitu pengembangan pasar yang lebih

luas, peningkatan kualitas produk, peningkatan kualitas SDM, menetapkan

harga produk yang terjangkau, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan

memperbaiki sistem manajemen produksi.

3. Berdasarkan pada matriks QSPM, alternatif strategi yang menjadi prioritas

perusahaan adalah peningkatan kualitas produk. Kualitas produk saat ini

sudah tergolong baik, namun perusahaan harus terus meningkatkan

kualitasnya agar dapat bertahan pada pasar yang cepat dan bersaing

dengan para pesaing yang kuat.

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

94

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, maka saran yang diberikan

kepada PT Daya Agro Mitra Mandiri adalah:

1. Perusahaan sebaiknya memilih lokasi perusahaan yang lebih strategis,

disesuaikan dengan jenis olahan produk yang membutuhkan area yang luas,

jauh dari wilayah pemukiman warga, kawasan industri dan adanya fasilitas

khusus penanganan limbah.

2. Perusahaan harus meningkatkan lagi kualitas produk yang dihasilkan agar

pelanggan perusahaan tetap loyal kepada perusahaan dan dapat menambah

pelanggan lebih banyak lagi melalui promosi seperti mengikuti pameran.

3. Perusahaan harus lebih memperhatikan sistem manajamen produksi agar

sistem berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ada.

4. Perusahaan lebih memperluas pangsa pasar, agar perusahaan dapat bekembang

dan maju serta dapat bertahan diantara persaingan yang ada dengan cara

pendekatan pasar .

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

95

DAFTAR PUSTAKA

Alyas & Rakib,Muhammad. 2017. Strategi Pengembangan Usaha Mikro,Kecil

dan Mnengah dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Studi Kasus pada

Usaha Roti Maros di Kabupaten Maros). Universitas Negeri Makassar.

http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/download/12249/pdf,

diakses pada tanggal 31 Mei 2018: 6:32 WIB

Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era

Globalisasi. Rieneka Cipta: Jakarta

Asih, Tresna Resmi. 2014. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Ayam Goreng

Fast Food F-Chick Kabupaten Bogor. [skripsi]. Departemen Agribisnis,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor

Badan Pusat Statistik. 2018a. Jumlah Penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistik,

Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2018b. Pendapatan Perkapita Indonesia. Badan Pusat

Statistik, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2018c. Ekspor Komoditi. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2018d. Harga Bahan Pangan. Badan Pusat Statistik,

Jakarta.

Badan Pusat Statistik Banten. 2018. Jumlah Penduduk Provinsi Banten. Badan

Pusat Statistik, Jakarta.

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis: Konsep (Edisi 10). Salemba Empat,

Jakarta.

David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis: Konsep (Edisi 13). Salemba Empat,

Jakarta.

David, Fred R. 2016. Manajemen Strategik: Konsep (Edisi 15). Salemba Empat,

Jakarta.

Firdaus, Muhammad. 2010. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara, Jakarta.

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

96

Kementerian Perdagangan. 2017. Optimalisasi Bahan Baku Kelapa. Kementerian

Perdagangan, Jakarta.

https://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/publication/81215

19022680.pdf, diakses pada tanggal 27 Mei 2018: 14:00 WIB

Kementerian Perindustrian. 2018a. Data Permintaan Nata De Coco. Kementerian

Perindustrian, Jakarta

Kementerian Perindustrian. 2018b. Pohon Industri Kelapa. Kementerian

Perindustrian, Jakarta

Kementerian Pertanian. 2014. Outlook Komoditi Kelapa. Kementrian Pertanian,

Jakarta.

Layuk. dkk. 2012. Pengaruh Waktu Fermentasi Air Kelapa Terhadap Produksi

Dan Kualitas Nata De Coco. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

(BPTP) Sulawesi Utara.

http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/palma/article/view/5590/4

765, diakses pada tanggal 26 April 2018: 20:56 WIB.

Mumpuni, Sarastri & Swastika Rahmawati. 2013. Pelatihan Pembuatan Dan

Pengemasan Nata De Coco. Universitas Islam Indonesia. Jurnal Inovasi

dan Kewirausahaan, Vol 2, No.2 Mei 2013, hal 149-153.

https://jurnal.uii.ac.id/ajie/aticle/download/7868/6877, diakses pada

tanggal 26 April 2018: 10:31 WIB.

Pearce, John & Richard Robinson. 2014. Manajemen Strategi Formulasi,

Implementasi, dan Pengendalian. Salemba Empat, Jakarta.

Prihardiputra, Moh Ferry. 2012. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah:

Studi Kasus Di Sentra Kerajinan Bamboo (SKB) Putra Handicraft Kota

Tasikmalaya. [skripsi]. Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan.

IPB. Bogor

Rochman, Fadlika Fatchur. 2011. Strategi Pengembangan Bisnis PT. Ojid

Kharisma Nusantara. [skripsi]. Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi.

UIN Jakarta. Jakarta

Sa’id, Gumbira dkk. 2004. Manajemen Teknologi Agribisnis. Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

97

Sihmawati. dkk. 2014. Aspek Mutu Produk Nata De Coco Dengan Penambahan

Sari Buah Mangga. UNTAG Surabaya.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=402011&val=8812

&title=ASPEK%20MUTU%20PR, diakses pada tanggal 26 April 2018:

20:36 WIB.

Suyanto, M. 2007. Strategic Management. CV Andi Offset, Yogyakarta.

PT Daya Agro Mitra Mandiri. 2018. Laporan Tahunan Produksi dan Penjualan.

Banten

Wastra, Akhmad Riyadi. 2016. Inovasi Agribisnis. UIN Jakarta Press, Jakarta.

Winarno, F.G. 2014. Kelapa Pohon Kehidupan. PT Gramedia Pustaka utama,

Jakarta.

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

98

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. DAYA AGRO MITRA MANDIRI

DIREKTUR

PURNO SURYAWAN

A RIZA F

PPIC

GANCAR IMAN

SATOTO

RnD, QAS, Halal

SULARTO

KEUANGAN/

PEMASARAN

A. RIZA F

PRODUKSI

IQBAL FERMENTASI

BAYU

ACCOUNTING

LILIS

PERSEDIAAN

FIDI

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

99

Lampiran 2. Sertifikat Halal PT Daya Agro Mitra Mandiri

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

100

Lampiran 3. Sertifikat Kalibrasi

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

101

Lampiran 4. Form Pengaduan Pelanggan

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

102

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

103

Lampiran 5. Pelanggan PT Daya Agro Mitra Mandiri

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

104

Lampiran 6. Produk PT Daya Agro Mitra Mandiri

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

105

Lampiran 7. Kuesioner penentuan Faktor Strategis Eksternal Dan Internal

Kuesioner Putaran Pertama

Strategi Pengembangan Usaha Nata De Coco PT. Daya Agro Mitra Mandiri,

Jombang-Ciputat, Tangerang Selatan

Nama Responden :

Jabatan/Profesi :

Tujuan :

Mendapatkan penilaian narasumber mengenai penentuan faktor strategi eksternal

dan internal guna merumuskan strategi bersaing PT Daya Agro Mitra Mandiri,

untuk selanjutnya dikelompokkan menjadi aspek peluang, ancaman, kekuatan dan

kelemahan.

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh narasumber

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber

3. Dalam pengisian kuesioner narasumber diharapkan untuk melakukannya

secara sekaligus (tidak tertunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban

4. Narasumber berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuesioner dengan alasan yang jelas dan kuat

5. Seluruh definisi yang digunakan dalam kuesioner ini sepenuhnya menjadi

hak narasumber, dalam pengertian bahwa narasumber dapat saja memiliki

pandangan yangberbeda suatu faktor di dalam kuesioner ini, dengan

narasumber lainnya ataupun dengan penelitian. Hal ini dibenarkan jika

dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Teknis :

1. Faktor strategi eksternal dan faktor strategi internal merupakan suatu hal

yang mempunyai dampak yang kuat dan langsung terhadap aktifitas bisnis

PT Daya Agro Mitra Mandiri.

2. Peluang dan ancaman (external factor) merupakan tinjauan terhadap

situasi politik dan hukum, ekonomi, demografi, sosial budaya, teknologi

dan alam Sedangkan kekuatan dan kelemahan (internal factor) meliputi

sumber daya manusia, pemasaran, penelitian, sistem manajemen

informasi, produksi dan operasi.

3. Faktor strategis eksternal : beri tanda (√) pada ruang peluang atau

ancaman perusahaan sesuai dengan pilihan atau jawaban narasumber.

Faktor strategis internal: beri tanda (√) pada ruang kekuatan atau

kelemahan perusahaan sesuai dengan pilihan atau jawaban narasumber.

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

106

A. Faktor Strategis Eksternal

No. Faktor-Faktor Strategis

Eksternal

Peluang Ancaman Alasan

1 Tingkat Pendapatan masyarakat

2 Bertambahnya jumlah penduduk

3 Kemajuan Teknologi

Informasi,Komunikasi, dan

Teknologi Pengolahan

4 Kebijakan pemerintah mengenai

pengembangan UKM

5 Terbukanya pasar ekspor nata de

coco

6 Harga bahan penolong

7 Kenaikan TDL dan BBM

8 Pesaing

9 Daya tawar pembeli

10 Kontinuitas jumlah pasokan

bahan baku

B. Faktor Strategi Internal

No. Faktor-Faktor Strategis

Internal

Kekuatan Kelamahan Alasan

1 Kualitas produk

2 Harga produk

3 Modal usaha

4 Variasi produk

5 Respon terhadap keluhan

pelanggan

6 Moda distribusi

7 Lokasi perusahaan

8 Manajemen persediaan

9 Penggunaan pasteurisasi pada

proses produksi

10 Tingkat keluar masuk

karyawan

11 Kualifikasi SDM

12 Fasilitas penanganan limbah

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

107

Lampiran 8. Hasil Penentuan Faktor Eksternal dan Internal

Hasil Penentuan Faktor Eksternal

No. Faktor-Faktor Strategis Eksternal Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Pakar 4 Pakar 5 Keterangan

+ - + - + - + - + -

1 Tingkat Pendapatan masyarakat X x x x x O=5

2 Bertambahnya jumlah penduduk X x x x x O=5

3 Kemajuan Teknologi

Informasi,Komunikasi, dan Teknologi

Pengolahan

X x x x x O=3

4 Kebijakan pemerintah mengenai

pengembangan UKM

x x x x x O=3

5 Terbukanya pasar ekspor nata de coco X x x x x O=5

6 Harga bahan penolong x x x x x T=4

7 Kenaikan TDL dan BBM x x x x x T=4

8 Pesaing x x x x x T=5

9 Daya tawar pembeli x x x x x T=3

10 Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku x x x x x T=3

Keterangan Narasumber

1. Pakar 1 : Direktur

2. Pakar 2 : RnD

3. Pakar 3 : Divisi Keuangan

4. Pakar 4 : Manajer Persediaan

5. Pakar 5 : Ex QC

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

108

Hasil Penentuan Faktor Internal

No. Faktor-Faktor Strategis Internal Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Pakar 4 Pakar 5 Keterangan

+ - + - + - + - + -

1 Kualitas produk x x x x x S=3

2 Harga produk x x x x x W=3

3 Modal usaha x x x x x S=4

4 Variasi produk x x x x x S=3

5 Respon terhadap keluhan pelanggan x x x x x S=5

6 Moda distribusi belum berpendingin x x x x x W=3

7 Lokasi perusahaan x x x x x W=5

8 Manajemen persediaan x x x x x W=3

9 Penggunaan pasteurisasi pada proses

produksi

x x x x x S=5

10 Tingkat keluar masuk karyawan x x x x x W=5

11 Kualifikasi SDM x x x x x S=3

12 Fasilitas penanganan limbah x x x x x W=4

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

109

Lampiran 9a. Kuesioner Penentuan Bobot Dan Rating

Kuesioner Putaran Kedua

Strategi Pengembangan Usaha Nata De Coco PT. Daya Agro Mitra Mandiri,

Jombang-Ciputat, Tangerang Selatan

Nama Responden :

Jabatan/Profesi :

Tujuan :

Mendapatkan penilaian para responden terhadap tingkat kepentingan faktor-faktor

strategis eksternal dan internal dalam mengembangkan usaha berdasarkan polling

pendapat dari para narasumber melalui kuesioner putaran pertama. Tingkat

kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot-bobot terhadap

faktor-faktor strategi untuk melihat seberapa besar faktor-faktor tersebut

menentukan tingkat keberhasilan untuk strategi bersaing PT Daya Agro Mitra

Mandiri.

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuesioner, narasumber diharapkan untuk melakukannya

secara sekaligus (tidak tertunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban

4. Seluruh definisi yang digunakan dalam kuesioner bersifat mutlak, karena

merupakan rangkuman dari jawaban narasumber pada polling putaran

pertama.

Petunjuk Khusus :

Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategi internal dan eksternal

yang tersedia untuk kuisioner ini adalah dengan memberikan nilai 1, 2, atau 3

yang paling sesuai menurut responden dengan cara sebagai berikut:

1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Contoh :

a. Jika kemudahan ditempuh aksebilitas lokasi (poin 1) kurang penting

daripada pelayanan karyawan (poin B), maka nilai untuk kolom B pada

baris 1 = 1

b. Jika kemudahan ditempuh / aksesbilitas lokasi (poin 1) sama penting

dengan peran litbang dalam pengembangan wisata (poin C), maka nilai

untuk kolom C pada baris 1 = 2

c. Jika kemudahan ditempuh / aksesbilitas lokasi (poin 1)lebih penting

daripada kualitas SDM (poin D, maka nilai untuk kolom D pada baris 1

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

110

Penentuan Bobot Faktor Strategis Eksternal

No Faktor-Faktor Strategis Eksternal A B C D E F G H I J

A Tingkat pendapatan masyarakat

B Bertambahnya jumlah penduduk

C Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi

D Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM

E Terbukanya pasar ekspor nata de coco

F Kenaikan Harga Bahan Penolong

G Kenaikan TDL dan BBM

H Perusahaan pesaing

I Daya tawar pembeli

J Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku

Total

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

111

Penentuan Bobot Faktor Strategis Internal

No faktor-faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L

A Produk bervariasi

B Produk berkualitas

C Modal usaha dari pemilik

D Respon terhadap keluhan pelanggan cepat

E Kualifikasi sdm sesuai standar

F Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi

G Lokasi perusahaan tidak strategis

H Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi

I Moda distribusi produk belum berpendingin

J Harga produk relatif mahal

K Manajemen persediaan belum optimal

L Belum adanya fasilitas penanganan limbah

Total

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

112

Lampiran 9b. Penentuan Peringkat (Rating) Faktor Strategis Eksternal Dan

Internal

1. Faktor-Faktor Strategis Eksternal

Tujuan :

Untuk mengukur pengaruh faktor-faktor strategis lingkungan eksternal (peluang

dan ancaman) dan internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan terhadap

kemampuannya dalam mengembangkan usaha.

Petunjuk Penilaian:

a. Penilaian diberikan dengan memberi tanda (√) pada angka 1,2,3, atau 4 pada

Tabel di bawah ini.

b. Penilaian:

4 = Jika faktor-faktor tersebut sangat kuat pengaruhnya terhadap perusahaan

3 = Jika faktor-faktor tersebut kuat pengaruhnya terhadap perusahaan

2 = Jika faktor-faktor tersebut kurang kuat pengaruhnya terhadap perusahaan

1 = Jika faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap perusahaan

a. Penilaian faktor peluang :

1 = rendah, responden kurang

2 = sedang, responden sama dengan rata-rata

3 = tinggi, responden di atas rata-rata

4 = sangat tinggi, respon superior

b. Penilaian faktor ancaman :

1 = ancaman sangat tinggi

2 = tinggi, ancaman di atas rata-rata

3 = sedang, ancaman sama dengan rata-rata

4 = ancaman rendah

Faktor Eksternal Rating

1 2 3 4

Peluang

1. Tingkat pendapatan masyarakat

2. Bertambahnya jumlah penduduk

3. Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi

4. Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM

5. Terbukanya pasar ekspor nata de coco

Ancaman

1. Kenaikan Harga Bahan Penolong

2. Kenaikan TDL dan BBM

3. Perusahaan pesaing

4. Daya tawar pembeli

5. Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

113

2. Faktor-faktor Strategis Internal

Petunjuk Penilaian:

a. Penilaian diberikan dengan memberi tanda (√) pada angka 1,2,3, atau 4 pada

Tabel di bawah ini.

b. Penilaiann:

4 = Jika faktor-faktor tersebut merupakan kekuatan utama perusahaan

3 = Jika faktor-faktor tersebut merupakan kekuatan kecil perusahaan

2 = Jika faktor-faktor tersebut merupakan kelemahan kecil perusahaan

1 = Jika faktor-faktor tersebut merupakan kelemahan utama perusahaan

Faktor Internal Rating

1 2 3 4

Kekuatan

1. Produk bervariasi

2. Produk berkualitas

3. Modal usaha dari pemilik

4. Respon terhadap keluhan pelanggan cepat

5. Kualifikasi sdm sesuai standar

6. Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi

Kelemahan

1. Lokasi perusahaan tidak strategis

2. Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi

3. Moda distribusi produk belum berpendingin

4. Harga produk relatif mahal

5. Manajemen persediaan belum optimal

6. Belum adanya fasilitas penanganan limbah

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

114

Lampiran 10a. Hasil Pembobotan Faktor Eksternal dan Internal dari 5 Narasumber

Pakar 1

Nama : A Riza Fadilla

Jabatan : Direktur

FAKTOR EKSTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Eksternal A B C D E F G H I J TOTAL BOBOT

A Tingkat pendapatan masyarakat 2 2 3 2 1 1 2 2 2 17 0.094

B Bertambahnya jumlah penduduk 2 2 3 2 1 2 2 3 2 19 0.106

C Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi &

Komunikasi 2 2 2 2 1 1 1 3 2 16 0.089

D Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 1 1 2 2 1 1 2 2 2 14 0.078

E Terbukanya pasar ekspor nata de coco 2 2 2 2 1 1 1 2 2 15 0.083

F Kenaikan Harga Bahan Penolong 3 3 3 3 3 2 3 3 2 25 0.139

G Kenaikan TDL dan BBM 3 2 3 3 3 2 3 3 2 24 0.133

H Perusahaan pesaing 2 2 3 2 3 1 1 2 2 18 0.100

I Daya tawar pembeli 2 1 1 2 2 1 1 2 1 13 0.072

J Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 2 2 2 2 2 2 2 2 3 19 0.106

Total 19 17 20 22 21 11 12 18 23 17 180 1

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

115

Pakar 1

Nama : A Riza Fadilla

Jabatan : Direktur

FAKTOR INTERNAL

No faktor-faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT

A Produk bervariasi 0 2 2 2 1 1 3 2 3 2 3 2 23 0.087

B Produk berkualitas 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 26 0.098

C Modal usaha dari pemilik 2 1 1 1 2 3 3 2 3 2 3 23 0.087

D Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 2 2 3 3 2 3 2 1 3 2 2 25 0.095

E Kualifikasi sdm sesuai standar 3 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 26 0.098

F Menggunakan Pasteurisasi dalam proses

produksi 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 25 0.095

G Lokasi perusahaan tidak strategis 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 14 0.053

H Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 22 0.083

I Moda distribusi produk belum berpendingin 1 1 2 3 1 1 2 1 3 2 2 19 0.072

J Harga produk relatif mahal 2 1 1 1 2 3 3 2 1 1 2 19 0.072

K Manajemen persediaan belum optimal 1 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 22 0.083

L Belum adanya fasilitas penanganan limbah 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 20 0.076

Total 21 18 21 19 18 19 30 22 25 25 22 24 264 1

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

116

Pakar 2

Nama : Sularto

Jabatan : RnD & QA

FAKTOR EKSTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Eksternal A B C D E F G H I J TOTAL BOBOT

A Tingkat pendapatan masyarakat 2 3 2 1 2 2 3 3 2 20 0.111

B Bertambahnya jumlah penduduk 2 2 1 1 3 3 2 3 2 19 0.106

C Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi &

Komunikasi 1 2 2 3 1 2 3 2 2 18 0.100

D Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 2 3 2 3 2 2 2 3 2 21 0.117

E Terbukanya pasar ekspor nata de coco 3 3 1 1 2 2 3 2 1 18 0.100

F Kenaikan Harga Bahan Penolong 2 1 3 2 2 2 3 2 2 19 0.106

G Kenaikan TDL dan BBM 2 1 2 2 2 2 3 2 2 18 0.100

H Perusahaan pesaing 1 2 1 2 1 1 1 3 2 14 0.078

I Daya tawar pembeli 1 1 2 1 2 2 2 1 1 13 0.072

J Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 2 2 2 2 3 2 2 2 3 20 0.111

Total 16 17 18 15 18 17 18 22 23 16 180 1

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

117

Pakar 2

Nama : Sularto

Jabatan : RnD & QA

FAKTOR INTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT

A Produk bervariasi 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 27 0.102

B Produk berkualitas 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 26 0.098

C Modal usaha dari pemilik 1 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 24 0.091

D Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 25 0.095

E Kualifikasi sdm sesuai standar 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 21 0.080

F Menggunakan Pasteurisasi dalam proses

produksi 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 3 22 0.083

G Lokasi perusahaan tidak strategis 1 1 1 3 2 2 3 2 1 2 3 21 0.080

H Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 20 0.076

I Moda distribusi produk belum berpendingin 1 2 1 2 1 3 2 2 3 1 2 20 0.076

J Harga produk relatif mahal 1 1 2 2 3 2 3 2 1 2 3 22 0.083

K Manajemen persediaan belum optimal 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 21 0.080

L Belum adanya fasilitas penanganan limbah 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 15 0.057

Total 17 18 20 19 23 22 23 24 24 22 23 29 264 1

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

118

Pakar 3

Nama : Lilis

Jabatan : Div. Keuangan

FAKTOR EKSTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Eksternal A B C D E F G H I J TOTAL BOBOT

A Tingkat pendapatan masyarakat 2 3 2 1 2 2 3 3 2 20 0.111

B Bertambahnya jumlah penduduk 2 2 1 1 3 3 2 3 2 19 0.106

C Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi &

Komunikasi 1 2 2 3 1 2 3 2 2 18 0.100

D Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 2 3 2 3 2 2 2 3 2 21 0.117

E Terbukanya pasar ekspor nata de coco 3 3 1 1 2 2 3 2 1 18 0.100

F Kenaikan Harga Bahan Penolong 2 1 3 2 2 2 3 2 2 19 0.106

G Kenaikan TDL dan BBM 2 1 2 2 2 2 3 2 2 18 0.100

H Perusahaan pesaing 1 2 1 2 1 1 1 3 2 14 0.078

I Daya tawar pembeli 1 1 2 1 2 2 2 1 1 13 0.072

J Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 2 2 2 2 3 2 2 2 3 20 0.111

Total 16 17 18 15 18 17 18 22 23 16 180 1

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

119

Pakar 3

Nama : Lilis

Jabatan : Div. Keuangan

FAKTOR INTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT

A Produk bervariasi 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 24 0.091

B Produk berkualitas 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 26 0.098

C Modal usaha dari pemilik 1 1 2 3 2 1 2 2 3 2 3 22 0.083

D Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 25 0.095

E Kualifikasi sdm sesuai standar 2 1 1 2 2 1 2 3 2 2 1 19 0.072

F Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 25 0.095

G Lokasi perusahaan tidak strategis 2 2 3 1 3 1 2 3 2 3 2 24 0.091

H Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 21 0.080

I Moda distribusi produk belum berpendingin 2 1 2 1 1 2 1 2 2 3 3 20 0.076

J Harga produk relatif mahal 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 20 0.076

K Manajemen persediaan belum optimal 1 1 2 1 2 2 1 3 1 2 2 18 0.068

L Belum adanya fasilitas penanganan limbah 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 20 0.076

Total 20 18 22 19 25 19 20 23 24 24 26 24 264 1

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

120

Pakar 4

Nama : Fidi

Jabatan : Persediaan Bahan Baku

FAKTOR EKSTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J TOTAL BOBOT

A Tingkat pendapatan masyarakat 2 3 2 2 2 3 1 1 2 18 0.100

B Bertambahnya jumlah penduduk 2 3 2 2 3 2 2 3 3 22 0.122

C Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi &

Komunikasi 1 1 2 2 2 1 1 3 2 15 0.083

D Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 2 2 2 2 2 3 3 2 2 20 0.111

E Terbukanya pasar ekspor nata de coco 2 2 2 2 3 2 2 3 3 21 0.117

F Kenaikan Harga Bahan Penolong 2 1 2 2 1 2 2 3 2 17 0.094

G Kenaikan TDL dan BBM 1 2 3 1 2 2 2 3 1 17 0.094

H Perusahaan pesaing 3 2 3 1 2 2 2 3 2 20 0.111

I Daya tawar pembeli 3 1 1 2 1 1 1 1 2 13 0.072

J Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 2 1 2 2 1 2 3 2 2 17 0.094

Total 18 14 21 16 15 19 19 16 23 19 180 1

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

121

Pakar 4

Nama : Fidi

Jabatan : Persediaan Bahan Baku

FAKTOR INTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT

A Produk bervariasi 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 26 0.098

B Produk berkualitas 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 26 0.098

C Modal usaha dari pemilik 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 24 0.091

D Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 2 1 1 2 3 2 2 1 3 2 2 21 0.080

E Kualifikasi sdm sesuai standar 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 22 0.083

F Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 21 0.080

G Lokasi perusahaan tidak strategis 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 23 0.087

H Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 18 0.068

I Moda distribusi produk belum berpendingin 1 1 1 3 2 3 2 3 3 2 2 23 0.087

J Harga produk relatif mahal 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 19 0.072

K Manajemen persediaan belum optimal 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 21 0.080

L Belum adanya fasilitas penanganan limbah 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 20 0.076

Total 18 18 20 23 22 23 21 26 21 25 23 24 264 1

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

122

Pakar 5

Nama : Marwati

Jabatan : Expert

FAKTOR EKSTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J TOTAL BOBOT

A Tingkat pendapatan masyarakat 2 3 2 2 3 3 2 2 1 20 0.111

B Bertambahnya jumlah penduduk 2 2 3 2 3 2 3 3 2 22 0.122

C Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi &

Komunikasi 1 2 2 3 3 2 1 2 2 18 0.100

D Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 2 1 2 3 3 2 2 1 2 18 0.100

E Terbukanya pasar ekspor nata de coco 2 2 1 1 2 2 3 2 1 16 0.089

F Kenaikan Harga Bahan Penolong 1 1 1 1 2 2 2 2 1 13 0.072

G Kenaikan TDL dan BBM 1 2 2 2 2 2 1 2 2 16 0.089

H Perusahaan pesaing 2 1 3 2 1 2 3 2 3 19 0.106

I Daya tawar pembeli 2 1 2 3 2 2 2 2 2 18 0.100

J Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 3 2 2 2 3 3 2 1 2 20 0.111

Total 16 14 18 18 20 23 20 17 18 16 180 1

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

123

Pakar 5

Nama : Marwati

Jabatan : Expert

FAKTOR INTERNAL

No Faktor-Faktor Strategis Internal A B C D E F G H I J K L TOTAL BOBOT

A Produk bervariasi 1 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 25 0.095

B Produk berkualitas 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 27 0.102

C Modal usaha dari pemilik 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 25 0.095

D Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 24 0.091

E Kualifikasi sdm sesuai standar 2 1 1 2 1 1 2 2 2 3 2 19 0.072

F Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 24 0.091

G Lokasi perusahaan tidak strategis 1 2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 21 0.080

H Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 1 20 0.076

I Moda distribusi produk belum berpendingin 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 20 0.076

J Harga produk relatif mahal 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 22 0.083

K Manajemen persediaan belum optimal 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 15 0.057

L Belum adanya fasilitas penanganan limbah 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 22 0.083

Total 19 17 19 20 25 20 23 24 24 22 29 22 264 1

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

124

Lampiran 10b. Hasil Penilain Rating Faktor Eksternal dan Internal

Hasil Penilaian Rating Faktor Strategis Eksternal

Faktor Eksternal

Rating

N1 N2 N3 N4 N5 Rataan Rating

Peluang

Tingkat pendapatan masyarakat 3 3 4 3 3 3.2

Bertambahnya jumlah penduduk 3 3 3 3 2 2.8

Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi &

Komunikasi

4 4 4 4 4 4

Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan

UKM

2 3 3 1 2 2.2

Terbukanya pasar ekspor nata de coco 3 4 4 4 4 3.8

Ancaman

Kenaikan Harga Bahan Penolong 4 4 4 4 4 4

Kenaikan TDL dan BBM 4 3 2 4 4 3.4

Perusahaan pesaing 4 3 3 3 2 3

Daya tawar pembeli 2 2 1 3 3 2.2

Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 3 2 3 2 3 2.6

Hasil Penilaian Rating Faktor Strategis Internal

Faktor Internal

Rating

N1 N2 N3 N4 N5 Rataan Rating

Kekuatan

Produk bervariasi 4 4 4 4 4 4

Produk berkualitas 4 4 4 3 3 3.6

Modal usaha dari pemilik 4 4 3 4 3 3.6

Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 4 3 3 4 4 3.6

Kualifikasi sdm sesuai standar 3 4 4 4 3 3.6

Menggunakan Pasteurisasi dalam proses

produksi

4 4 4 4 4 4

Kelemahan

Lokasi perusahaan tidak strategis 1 1 1 1 1 1

Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 2 1 1 1 1 1.2

Moda distribusi produk belum berpendingin 2 2 2 2 2 2

Harga produk relatif mahal 2 2 2 2 2 2

Manajemen persediaan belum optimal 1 2 2 1 1 1.4

Belum adanya fasilitas penanganan limbah 1 1 1 1 1 1

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

125

Lampiran 11. Hasil Penilaian Bobot Rating Eksternal dan Internal

Rataan Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal

Faktor Eksternal Rating

Rataan Rating

Bobot Rataan Bobot

Skor

N1 N2 N3 N4 N5 N1 N2 N3 N4 N5

Peluang

Tingkat pendapatan masyarakat 3 3 4 3 3 3.2 0.094 0.111 0.111 0.100 0.111 0.106 0.339

Bertambahnya jumlah penduduk 3 3 3 3 2 2.8 0.106 0.106 0.106 0.122 0.122 0.112 0.314

Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi 4 4 4 4 4 4 0.089 0.100 0.100 0.083 0.100 0.094 0.376

Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 2 3 3 1 2 2.2 0.078 0.117 0.117 0.111 0.100 0.104 0.229

Terbukanya pasar ekspor nata de coco 3 4 4 4 4 3.8 0.083 0.100 0.100 0.117 0.089 0.098 0.372

Jumlah 1.630

Ancaman

Kenaikan Harga Bahan Penolong 4 4 4 4 4 4 0.139 0.106 0.106 0.094 0.072 0.103 0.412

Kenaikan TDL dan BBM 4 3 2 4 4 3.4 0.133 0.100 0.100 0.094 0.089 0.103 0.350

Perusahaan pesaing 4 3 3 3 2 3 0.100 0.078 0.078 0.111 0.106 0.094 0.282

Daya tawar pembeli 2 2 1 3 3 2.2 0.072 0.072 0.072 0.072 0.100 0.078 0.172

Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 3 2 3 2 3 2.6 0.106 0.111 0.111 0.094 0.111 0.107 0.278

Jumlah 1.082

Total (skor peluang+skor ancaman) 2.712

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

126

Rataan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal

Faktor Internal Rating

Rataan Rating

Bobot Rataan Bobot

Skor

N1 N2 N3 N4 N5 N1 N2 N3 N4 N5

Kekuatan

Produk bervariasi 4 4 4 4 4 4 0.087 0.102 0.091 0.098 0.095 0.095 0.380

Produk berkualitas 4 4 4 3 3 3.6 0.098 0.098 0.098 0.098 0.102 0.102 0.367

Modal usaha dari pemilik 4 4 3 4 3 3.6 0.087 0.091 0.083 0.091 0.095 0.095 0.342

Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 4 3 3 4 4 3.6 0.095 0.095 0.095 0.080 0.091 0.091 0.328

Kualifikasi sdm sesuai standar 3 4 4 4 3 3.6 0.098 0.080 0.072 0.083 0.072 0.072 0.259

Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 4 4 4 4 4 4 0.095 0.083 0.095 0.080 0.091 0.091 0.364

Jumlah 2.040

Kelemahan

Lokasi perusahaan tidak strategis 1 1 1 1 1 1 0.053 0.080 0.091 0.087 0.080 0.078 0.078

Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 2 1 1 1 1 1.2 0.083 0.076 0.080 0.068 0.076 0.077 0.092

Moda distribusi produk belum berpendingin 2 2 2 2 2 2 0.072 0.076 0.076 0.087 0.076 0.077 0.154

Harga produk relatif mahal 2 2 2 2 2 2 0.072 0.083 0.076 0.072 0.083 0.077 0.154

Manajemen persediaan belum optimal 1 2 2 1 1 1.4 0.083 0.080 0.068 0.080 0.057 0.073 0.102

Belum adanya fasilitas penanganan limbah 1 1 1 1 1 1 0.076 0.057 0.076 0.076 0.083 0.073 0.073

Jumlah 0.654

Total (skor kekuatan+skor kelemahan) 2.694

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

127

Lampiran 12. Kuesioner Penentuan Prioritas Alternatif Strategi

Kuesioner Putaran Ketiga

Strategi Pengembangan Usaha Nata De Coco PT Daya Agro Mitra Mandiri

Nama Responden :

Jabatan :

Tujuan

Mendapatkan penilaian para responden tentang daya tarik faktor-faktor strategis

terhadap alternatif-alternatif strategi yang ada, yang selanjutnya akan digunakan untuk

menentukan strategi alternatif mana yang terbaik dan menjadi prioritas dalam

pelaksanaannya.

Petunjuk Penilaian:

1. Pemberian nilai pada faktor-faktor strategis dengan mengajukan pertanyaan

terlebih dahulu, “apakah faktor ini mempengaruhi strategi pilihan dalam

pelaksanaannya (strategi 1.2.3,……dst)? Dan seberapa besar pengaruhnya?”

2. Alternatif penilaian : 1 = tidak menarik 3 = cukup menarik

2 = agak menarik 4 = amat menarik

3. Alternatif strategi pilihan yang akan diberikan penilaian:

Strategi 1 : Pengembangan pasar yang lebih luas

Strategi 2 : Peningkatan kualitas produk

Strategi 3 : Peningkatan kualitas SDM

Strategi 4 : Menetapkan harga produk yang terjangkau

Strategi 5 : Meningkatan loyalitas pelanggan

Strategi 6 : Memperbaiki sistem manajemen produksi

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

128

Keterangan:

Strategi 1 : Pengembangan pasar yang lebih luas

Strategi 2 : Peningkatan kualitas produk

Strategi 3 : Peningkatan kualitas SDM

Strategi 4 : Menetapkan harga produk yang terjangkau

Strategi 5 : Meningkatan loyalitas pelanggan

Strategi 6 : Memperbaiki sistem manajemen produksi

No Kekuatan Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6

1 Produk bervariasi

2 Produk berkualitas

3 Modal usaha dari pemilik

4   Respon terhadap keluhan pelanggan cepat

5 Kualifikasi sdm sesuai standar

6 Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi

Kelemahan

1 Lokasi perusahaan tidak strategis

2 Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi

3 Moda distribusi produk belum berpendingin

4 Harga produk relatif mahal

5 Manajemen persediaan belum optimal

6 Belum adanya fasilitas penanganan limbah

Peluang

1 Tingkat pendapatan masyarakat

2 Bertambahnya jumlah penduduk

3 Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi

4 Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM

5 Terbukanya pasar ekspor nata de coco

Ancaman

1 Kenaikan Harga Bahan Penolong

2 Kenaikan TDL dan BBM

3 Perusahaan pesaing

4 Daya tawar pembeli

5 Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku

Altenatif StrategiFaktor Kunci

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

129

Lampiran 13. Hasil Kuesioner Penentuan Prioritas Alternatif Strategi

Nama : Bu A Riza Fadilla

Jabatan : Direktur

No Kekuatan Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6

1 Produk bervariasi 4 4 2 3 4 4

2 Produk berkualitas 4 4 3 3 2 4

3 Modal usaha dari pemilik 3 2 3 4 4 3

4   Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 4 3 3 3 2 4

5 Kualifikasi sdm sesuai standar 4 2 3 4 4 3

6 Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 4 4 4 3 3 3

Kelemahan

1 Lokasi perusahaan tidak strategis 4 4 3 2 3 3

2 Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 4 4 2 2 3 4

3 Moda distribusi produk belum berpendingin 2 4 3 4 3 4

4 Harga produk relatif mahal 4 4 2 3 4 3

5 Manajemen persediaan belum optimal 3 1 4 3 3 2

6 Belum adanya fasilitas penanganan limbah 3 3 2 2 3 3

Peluang

1 Tingkat pendapatan masyarakat 4 4 4 3 3 3

2 Bertambahnya jumlah penduduk 3 4 4 2 2 3

3 Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi 3 3 2 2 4 2

4 Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 3 4 4 4 2 3

5 Terbukanya pasar ekspor nata de coco 4 4 4 3 3 3

Ancaman

1 Kenaikan Harga Bahan Penolong 3 3 2 2 1 3

2 Kenaikan TDL dan BBM 3 3 3 3 4 4

3 Perusahaan pesaing 3 3 2 3 4 2

4 Daya tawar pembeli 3 3 4 2 2 1

5 Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 2 4 3 2 2 3

Altenatif StrategiFaktor Kunci

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

130

Nama : Bapak Sularto

Jabatan : RnD

No Kekuatan Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6

1 Produk bervariasi 3 4 4 3 2 4

2 Produk berkualitas 4 2 4 3 2 4

3 Modal usaha dari pemilik 2 4 4 4 4 4

4   Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 4 4 4 3 2 4

5 Kualifikasi sdm sesuai standar 4 3 3 3 3 2

6 Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 2 2 2 3 4 3

Kelemahan

1 Lokasi perusahaan tidak strategis 4 4 4 2 3 2

2 Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 3 3 3 2 2 1

3 Moda distribusi produk belum berpendingin 3 3 2 4 4 3

4 Harga produk relatif mahal 3 3 3 2 2 3

5 Manajemen persediaan belum optimal 3 2 3 4 3 2

6 Belum adanya fasilitas penanganan limbah 4 4 4 3 3 2

Peluang

1 Tingkat pendapatan masyarakat 3 4 3 2 3 4

2 Bertambahnya jumlah penduduk 3 3 3 2 4 3

3 Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi 2 3 1 4 4 3

4 Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 3 3 4 4 4 2

5 Terbukanya pasar ekspor nata de coco 3 3 3 2 2 2

Ancaman

1 Kenaikan Harga Bahan Penolong 3 4 4 4 2 3

2 Kenaikan TDL dan BBM 3 3 2 4 4 1

3 Perusahaan pesaing 4 2 3 4 4 3

4 Daya tawar pembeli 4 4 4 3 3 3

5 Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 3 4 3 4 2 2

Faktor Kunci Altenatif Strategi

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

131

Nama : Bu Lilis

Jabatan : Keuangan

No Kekuatan Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6

1 Produk bervariasi 3 4 2 3 4 3

2 Produk berkualitas 3 3 3 3 2 2

3 Modal usaha dari pemilik 3 4 4 4 4 4

4   Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 3 3 2 2 4 4

5 Kualifikasi sdm sesuai standar 4 4 4 4 2 3

6 Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 3 3 3 3 3 3

Kelemahan

1 Lokasi perusahaan tidak strategis 3 3 4 4 2 4

2 Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 1 3 4 3 4 2

3 Moda distribusi produk belum berpendingin 3 3 3 4 2 1

4 Harga produk relatif mahal 2 3 4 2 3 4

5 Manajemen persediaan belum optimal 2 4 3 2 3 4

6 Belum adanya fasilitas penanganan limbah 4 3 2 4 3 3

Peluang

1 Tingkat pendapatan masyarakat 4 4 3 2 3 3

2 Bertambahnya jumlah penduduk 3 3 3 4 4 4

3 Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi 2 2 2 2 4 4

4 Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 3 3 3 3 3 4

5 Terbukanya pasar ekspor nata de coco 4 4 4 3 4 3

Ancaman

1 Kenaikan Harga Bahan Penolong 3 3 2 1 2 3

2 Kenaikan TDL dan BBM 3 4 3 2 2 3

3 Perusahaan pesaing 3 3 2 3 4 4

4 Daya tawar pembeli 3 1 3 4 3

5 Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 4 4 4 3 3 3

Faktor Kunci Altenatif Strategi

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

132

Nama : Bapak Fidi

Jabatan : Persediaan

No Kekuatan Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6

1 Produk bervariasi 3 3 2 3 4 3

2 Produk berkualitas 3 3 4 2 4 3

3 Modal usaha dari pemilik 3 3 3 3 2 4

4   Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 3 4 2 3 4 3

5 Kualifikasi sdm sesuai standar 3 4 3 3 2 3

6 Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 3 4 2 4 3 3

Kelemahan

1 Lokasi perusahaan tidak strategis 3 3 3 4 2 4

2 Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 4 4 4 3 3 4

3 Moda distribusi produk belum berpendingin 2 3 4 4 4 3

4 Harga produk relatif mahal 3 3 3 4 4 4

5 Manajemen persediaan belum optimal 4 4 4 4 4 3

6 Belum adanya fasilitas penanganan limbah 3 2 3 4 3 2

Peluang

1 Tingkat pendapatan masyarakat 3 4 2 2 3 4

2 Bertambahnya jumlah penduduk 4 4 4 3 3 3

3 Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi 3 4 3 2 3 3

4 Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 4 4 4 3 3 3

5 Terbukanya pasar ekspor nata de coco 4 4 4 4 4 4

Ancaman

1 Kenaikan Harga Bahan Penolong 4 3 2 4 2 2

2 Kenaikan TDL dan BBM 2 3 1 3 4 2

3 Perusahaan pesaing 2 4 3 2 2 1

4 Daya tawar pembeli 2 1 2 3 4 3

5 Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 3 2 3 4 2 2

Faktor Kunci Altenatif Strategi

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

133

Nama : Ibu Marwati

Jabatan : Ex QC

No Kekuatan Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6

1 Produk bervariasi 3 3 1 2 3 4

2 Produk berkualitas 4 4 4 4 2 3

3 Modal usaha dari pemilik 3 3 3 3 4 4

4   Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 2 3 4 3 3 3

5 Kualifikasi sdm sesuai standar 3 3 3 3 3 3

6 Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 3 4 2 4 2 3

Kelemahan

1 Lokasi perusahaan tidak strategis 4 4 4 3 3 3

2 Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 3 3 3 2 3 2

3 Moda distribusi produk belum berpendingin 3 4 2 2 1 3

4 Harga produk relatif mahal 3 3 2 3 2 2

5 Manajemen persediaan belum optimal 3 2 3 2 4 2

6 Belum adanya fasilitas penanganan limbah 2 2 2 3 4 4

Peluang

1 Tingkat pendapatan masyarakat 3 3 3 2 2 2

2 Bertambahnya jumlah penduduk 3 4 2 4 4 2

3 Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi 3 4 4 4 3 3

4 Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 3 3 4 4 4 4

5 Terbukanya pasar ekspor nata de coco 3 4 3 4 4 4

Ancaman

1 Kenaikan Harga Bahan Penolong 4 4 4 4 3 2

2 Kenaikan TDL dan BBM 2 1 3 3 3 3

3 Perusahaan pesaing 2 3 4 4 4 2

4 Daya tawar pembeli 3 4 4 3 4 2

5 Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 4 3 3 3 3 3

Faktor Kunci Altenatif Strategi

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO PT. DAYA …

134

Lampiran 14. Matriks QSPM

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

Produk bervariasi 0.095 3.2 0.303 3.6 0.341 2.2 0.208 2.8 0.265 3.4 0.322 3.6 0.341

Produk berkualitas 0.099 3.6 0.357 3.2 0.318 3.6 0.357 3 0.298 2.4 0.238 3.2 0.318

Modal usaha dari pemilik 0.089 2.8 0.250 3.2 0.286 3.4 0.304 3.6 0.322 3.6 0.322 3.8 0.340

  Respon terhadap keluhan pelanggan cepat 0.091 3.2 0.291 3.4 0.309 3 0.273 2.8 0.255 3 0.273 3.6 0.327

Kualifikasi sdm sesuai standar 0.081 3.6 0.292 3.2 0.259 3.2 0.259 3.4 0.276 2.8 0.227 2.8 0.227

Menggunakan Pasteurisasi dalam proses produksi 0.089 3 0.266 3.4 0.301 2.6 0.230 3.4 0.301 3 0.266 3 0.266

Kelemahan

Lokasi perusahaan tidak strategis 0.078 3.6 0.281 3.6 0.281 3.6 0.281 3 0.234 2.6 0.203 3.2 0.250

Tingkat keluar masuk karyawan relatif tinggi 0.077 3 0.230 3.4 0.260 3.2 0.245 2.4 0.184 3 0.230 2.6 0.199

Moda distribusi produk belum berpendingin 0.077 2.6 0.201 3.4 0.263 2.8 0.216 3.6 0.278 2.8 0.216 2.8 0.216

Harga produk relatif mahal 0.077 3 0.232 3.2 0.247 2.8 0.216 2.8 0.216 3 0.232 3.2 0.247

Manajemen persediaan belum optimal 0.073 3 0.220 2.6 0.191 3.4 0.250 3 0.220 3.4 0.250 2.6 0.191

Belum adanya fasilitas penanganan limbah 0.073 3.2 0.235 2.8 0.206 2.6 0.191 3.2 0.235 3.2 0.235 2.8 0.206

Peluang

Tingkat pendapatan masyarakat 0.106 3.4 0.359 3.8 0.401 3 0.317 2.2 0.232 2.8 0.296 3.2 0.338

Bertambahnya jumlah penduduk 0.112 3.2 0.359 3.6 0.404 3.2 0.359 3 0.337 3.4 0.382 3 0.337

Kemajuan Teknologi Produksi, Informasi & Komunikasi 0.094 2.6 0.246 3.2 0.302 2.4 0.227 2.8 0.264 3.6 0.340 3 0.283

Kebijakan pemerintah mengenai pengembangan UKM 0.104 3.2 0.334 3.4 0.355 3.8 0.397 3.6 0.376 3.2 0.334 3.2 0.334

Terbukanya pasar ekspor nata de coco 0.098 3.6 0.352 3.8 0.372 3.6 0.352 3.2 0.313 3.4 0.332 3.2 0.313

Ancaman 0

Kenaikan Harga Bahan Penolong 0.103 3.4 0.351 3.4 0.351 2.8 0.289 3 0.310 2 0.207 2.6 0.269

Kenaikan TDL dan BBM 0.103 2.6 0.269 2.8 0.289 2.4 0.248 3 0.310 3.4 0.351 2.6 0.269

Perusahaan pesaing 0.094 2.8 0.264 3 0.283 2.8 0.264 3.2 0.302 3.6 0.340 2.4 0.227

Daya tawar pembeli 0.078 2.4 0.187 3 0.233 3 0.233 2.8 0.218 3.4 0.264 2.4 0.187

Kontinuitas jumlah pasokan bahan baku 0.107 3.2 0.341 3.4 0.363 3.2 0.341 3.2 0.341 2.4 0.256 2.6 0.277

Total 6.220 6.616 6.059 6.088 6.115 5.960

Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6Faktor Kunci Bobot

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3