skripsi bab i, ii,iii,iv,v

Upload: auliafadhilahtasruddin

Post on 27-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    1/33

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan pembangunan yang semakin maju berdampak pada

    majunya industri asetilin atau yang disebut dengan las karbit. Kondisi lingkungan

    kerja industri las berpotensi menimbulkan dampak buruk terhadap pekerja

    terutama pada organ mata, seperti sinar yang ditimbulkan pada proses pengelasan

    dan trauma yang bisa melukai organ mata (Suratman, 2001).

    Banyak pekerja las selama ini hanya memperoleh pelayanan kesehatan

    seara umum, namun belum dikaitkan dengan pekerjaannya. Pada umumnya

    !asilitas pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja lebih banyak dinikmati oleh

    tenaga kerja yang bekerja pada industri berskala besar (jumlah pekerja lebih dari

    "00 orang). Pada industri berskala keil dan menengah, !asilitas pelayanan

    kesehatan kerja masih bersi!at parsial dan mungkin tidak sama sekali. #paya

    kesehatan kerja merupakan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja

    dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja seara sehat tanpa

    membahayakan diri sendiri, maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh

    produkti!itas kerja yang optimal (Sona$an dan Suratman, 2000).

    Saat mengelas banyak terdapat sinar ultra%iolet, sinar tersebut berpengaruh

    terhadap kelelahan pada mata, penglihatan kabur, !oto!obia, konjungti%a kemotik,

    kekeruhan pada lensa, katarak dan mata terasa sakit yang dirasakan pekerja.

    Kejadian trauma pada pekerja las juga sering terjadi seperti trauma mekanik yang

    bisa melukai palpebra, sistem lakrimalis, laserasi konjungti%a, erosi kornea,

    trauma kimia dan trauma !isik seperti luka bakar dan luka akibat radiasi (&lyas,

    200').

    alaupun mata mempunyai sistem pelindung yang ukup baik seperti

    rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobular selain terdapatnya re!leks

    memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar.

    rauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, sara! mata

    dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan

    penyulit sehingga mengganggu !ungsi penglihatan. Pada mata dapat terjadi trauma

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    2/33

    2

    dalam bentuk berikut * trauma tumpul, trauma tembus bola mata, trauma kimia,

    trauma radiasi. rauma dapat mengenai jaringan mata seperti kelopak,

    konjungti%a, kornea, lensa, retina, papil sara! optik dan orbita. rauma tumpul

    pada mata dapat diakibatkan benda yang keras atau benda yang tidak keras,

    dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan keras (kenang) ataupun

    lambat. Sedangkan trauma tembus pada mata dapat terjadi karena benda tajam

    mengenai mata seara kenang atau lambat yang dapat mengenai organ mata dari

    yang terdepan sampai yang terdalam (&lyas, 200'). Ketidak rutinan pekerja las

    dalam memakai +lat Pelindung ata mengakibatkan mata pekerja las terpapar

    seara langsung oleh benda asing dan sinar tampak, sinar in!ra merah serta sinar

    ultra%iolet. +kibat dari pemajanan seara langsung oleh benda asing dan sinar-

    sinar yang bersi!at radiasi tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada mata dan

    idera pada bagian tubuh lainnya. Penegahan dapat dilakukan dengan ara

    menghindari kemungkinan mata terpapar sinar ultra%iolet dan perikan

    bahan las dengan menggunakan alat pelindung mata yang mampu melindungi

    mata dari benda asing (Budiono, 200).

    enghindari kejadian tersebut diharuskan menggunakan pelindung mata

    khusus, jenis pelindung mata yang digunakan sebagai alat pelindung diri oleh

    pekerja las karbit adalah kaamata las (gogel). Kaa mata las (gogel) sangat

    penting digunakan pada saat mengelas, untuk menegah terjadinya trauma

    in!ramerah. /ogel tersebut harus mampu menurunkan kekuatan panaran sinar

    tampak dan harus dapat melindungi mata dari panaran sinar ultra %iolet dan

    in!ramerah sehingga pekerja bisa bekerja dengan aman dan nyaman (Budiono,

    200).

    enurut Sumamur (1), penyebab keelakaan kerja seara umumadalah karena adanya kondisi yang tidak aman dan tindakan yang tidak aman dari

    pekerja. Khusus mengenai tindakan tidak aman ini sangat erat kaitannya dengan

    !aktor manusia atau terjadi karena kesalahan manusia. enurut penelitian yang

    dilakukan yang dilakukan oleh Patrik Sherry, 30-04 penyebab keelakaan

    kerja berkaitan dengan human error atau !aktor prilaku pekerja. Pekerja

    enderung untuk berperilaku dengan mengabaikan keselamatan $alaupun itu

    sangat berguna untuk kepentingannya sendiri seperti dalam melaksanakan

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    3/33

    tugasnya pekerja seringkali tidak mengikuti langkah-langkah yang sudah

    ditetapkan dalam Standard Operating Prosedure (S5P) dan hanya bekerja

    berdasarkan pengalamannya saja. asalah lain adalah pekerja seringkali tidak

    mau menggunakan +lat Pelindung 6iri (+P6) yang sudah disediakan dengan

    berbagai alasan. enurut 7otoatmodjo (200), persepsi merupakan salah satu

    !aktor yang mempengaruhi perilaku. 5leh karena itu jika persepsi seseorang

    terhadap bahaya sudah buruk maka perilaku yang timbulpun akan enderung

    mengabaikan pajanan bahaya tersebut.

    Keelakaan kerja umumnya disebabkan karena kurang hati-hati pada

    pengerjaan las, pemakaian alat pelindung diri yang kurang benar, pengaturan

    lingkungan yang tidak tepat. #ntuk menghindari keelakaan tersebut perlu

    diperlukan adanya pengetahuan yang baik terhadap penggunaan alat pelindung

    diri dan mengetahui tindakan-tindakan yang bisa menyebabkan !aktor-!aktor

    terjadinya keelakaan kerja (Sumamur, 1).

    8asil penelitian ketajaman penglihatan oleh risno$iyanto tahun (2002)

    terhadap pekerja pengelasan listrik di pasar semanggi Surakarta didapati hasil

    sebesar 2,034 responden yang diteliti mengalami gangguan ketajaman

    penglihatan ringan dan 04 responden mengalami konjungti%is.

    emperhatikan uraian di atas, maka penting dilakukan penelitian tentang

    hubungan pengetahuan dan sikap pekerja las dengan pemakaian pelindung mata.

    aka judul yang diambil dalam penelitian ini oleh penulis adalah 98ubungan

    Pengetahuan dan Sikap Pekerja :as dengan Pemakaian Pelindung ata pada

    Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh ahun 2012;.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    4/33

    '

    1.3 Tujuan

    ujuan yang ingin diapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut *

    1. engetahui hubungan pengetahuan pekerja las dengan pemakaian alat

    pelindung mata.2. engetahui hubungan sikap pekerja las dengan pemakaian alat pelindung

    mata.

    1.4 Manaat

    an!aat dari penelitian ini adalah sebagai berikut *

    1. 6apat mengetahui bagaimana pengetahuan dan sikap pekerja las terhadap

    pemakaian alat pelindung mata pada bengkel las di Keamatan Syiah Kuala

    Banda +eh.

    2. #ntuk menambah $a$asan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmukedokteran serta memberi man!aat terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan

    bagi peneliti-peneliti lainnya yang akan meneliti masalah yang berkaitan

    dengan penyakit yang diakibatkan karena pekerjaannya dimasa yang akan

    datang.

    1.! H"#$tes"s

    8ipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut *

    1. +da hubungan pengetahuan pekerja las dengan pemakaian alat pelindung

    mata pada bengkel las di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh.

    2. +da hubungan sikap pekerja las dengan pemakaian alat pelindung mata pada

    bengkel las di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh.

    BAB II

    TIN%AUAN PU&TA'A

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    5/33

    "

    2.1 Alat Pel"n(ung D"r"

    2.1.1 De"n"s"

    +lat Pelindung 6iri (+P6) merupakan seperangkat alat yang digunakan

    oleh tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya

    potensi bahaya dan keelakaan kerja (7urdin, 1). enurut Sumamur (1),

    alat pelindung diri adalah suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh

    terhadap bahaya-bahaya keelakaan kerja. . 8arus memenuhi standar yang telah ada.

    3. idak membatasi gerakan pemakainya.

    . Suku adangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    6/33

    enurut Sumamur (1) persyaratan yang harus dipenuhi alat pelindung

    diri adalah enak dipakai, tidak mengganggu kerja, memberikan perlindungan

    e!ekti! terhadap jenis bahayanya. anpa peralatan yang tepat, pelatihan yang

    memadai, penyimpanan dan pera$atan yang baik, aplikasi peralatan pelindung

    tenaga kerja tidak akan e!ekti! dalam mengendalikan bahaya (:aurenta, 2001).

    2.1.3 %en"s Alat Pel"n(ung D"r" #a(a Pekerja Las

    enurut Sumamur (1) alat-alat proteksi beraneka ragam bentuknya.

    Penggolongan +P6 berdasarkan bagian-bagian tubuh yang dilindunginya, seperti

    1. +lat pelindung kepala

    +lat ini terdiri dari alat pengikat rambut, penutup rambut, topi dari berbagai

    bahan. Penggunaan alat ini bertujuan untuk melindungi kepala dari bahaya

    terbentur dengan benda tajam atau keras yang menyebabkan luka tergores,

    tepotong, tertusuk, tertimpa oleh benda-benda jatuh, melayang dan melunur.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    7/33

    >

    harus dapat melindungi mata dari panaran sinar ultra %iolet dan in!ramerah.

    Bahan dari kaamata las (gogel) dapat terbuat dari plastik yang transparan dengan

    lensa yang dilapisi kobalt untuk melindungi bahaya radiasi gelombang

    elektromagnetik non ionisasi dan kesilauan atau lensa yang terbuat dari kaa yang

    dilapisi timah hitam untuk melindungi dari radiasi gelombang elektromagnetik

    dan mengion (Budiono, 200). 6alam negara-negara tertentu sudah dilaksanakan

    persyaratan pelindung mata terhadap kemampuannya menahan sinar ultra %iolet

    dan in!ramerah. 8al-hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih gogel

    adalah 1) harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap ahaya tampak, 2)

    harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap ahaya tampak, ) harus

    mempunyai si!at-si!at yang tidak melelahkan mata, ') harus tahan lama dan

    mempunyai si!at yang tidak mudah berubah, ") harus memberikan rasa nyaman

    kepada pemakai.

    . +lat pelindung $ajah

    +lat ini digunakan untuk melindungi $ajah dari bahaya idera dari perikan api

    atau bahan berbahaya lainnya pada saat bekerja seperti pada pengelasan.

    '. +lat pelindung tangan dan jari

    enurut bentuknya sarung tangan dapat dibedakan menjadi * sarung tangan biasa

    (Gloves), grontles * sarung tangan yang dilapisi plat logam. Mitts * sarung tangan

    yang keempat jarinya terbungkus menjadi satu.

    ". +lat pelindung kaki

    Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari bahaya kejatuhan

    benda-benda berat, perikan larutan asam dan basa yang korosi! atau airan yang

    panas dan melindungi dari benda tajam.

    . +lat pelindung pernapasan+lat pelindung pernapasan masker diperlukan ditempat kerja dimana udara

    didalamnya teremar. Penemaran udara berkisar dari penemaran yang tidak

    berbahaya sampai kepada penemaran yang sangat berbahaya. Bahan penemar

    udara biasanya dalam bentuk debu, uap, gas, asap, atau kabut. #ntuk menentukan

    alat pelindung diri pernapasan maka lebih dahulu harus ditentukan jenis dan kasar

    bahan penemar yang ada serta die%aluasi tingkat bahayanya.

    >. +lat pelindung telinga

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    8/33

    3

    +lat ini bekerja sebagai alat penutup telinga dan melindungi telinga dalam dari

    kebisingan. +da dua maam alat pelindung telinga yaitu * sumbat telinga (ear

    plug) mempunyai daya atenuasi suara sebesar 2"-0 dB. utup telingan (ear muff)

    mempunyai daya atenuasi suara sebesar 10-1" dB lebih besar dari ear plug.

    3. +lat pelindung tubuh

    Pakaian pelindung dapat berbentuk apron yang menutupi sebagian tubuh yaitu

    mulai dari dada sampai lutut dan o%eralls yang menutupi seluruh badan. Pakaian

    pelindung digunakan untuk melindungi pemakainya dari perikan api, larutan

    bahan-bahan kimia korosi! dan oli, uaa kerja yang panas, dingin dan lembab.

    2.1.4 Tujuan (an Manaat Pemaka"an APD #a(a Pekerja LasPemakaian +P6 bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan merupakan

    salah satu upaya menegah terjadinya keelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

    oleh bahaya potensial pada suatu perusahaan yang tidak dapat dihilangkan dan

    dikendalikan (Sumamur, 1).

    Keuntungan penggunaan +P6 dapat dirasakan oleh tiga pihak yaitu

    perusahaan, tenaga kerja, masyarakat dan pemerintah (Sumamur, 1) *

    1. Perusahaan.

    a. eningkatkan keuntungan karena hasil produksi dapat terjamin baik jumlah

    maupun mutunya.

    b. Penghematan biaya pengobatan serta pemeliharaan kesehatan para tenaga

    kerja.

    . enghindari terbuangnya jam kerja akibat absentisme tenaga kerja sehingga

    dapat terapai produkti%itas yang tinggi dengan e!isien yang optimal.

    2. enaga kerja.a. enghindari diri dari resiko pekerjaan seperti keelakaan kerja dan penyakit

    akibat kerja.

    b. emberikan perbaikan kesejateraan pada tenaga kerja sebagai akibat

    adanya keuntungan perusahaan.

    . asyarakat dan pemerintah.

    a. eningkatkan hasil produksi dan menguntungkan perekonomian 7egara

    dan jaminan yang memuaskan bagi masyarakat.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    9/33

    b. enjamin kesejahteraan masyarakat tenaga kerja,berarti melindungi

    sebagian penduduk &ndonesia dan membantu usaha-usaha kesehatan

    pemerintah.

    . Kesejahteraan tenaga kerja, berarti dapat menjamin kesejahteraan keluarga

    seara langsung.

    d. erupakan suatu usaha kesehatan masyarakat yang akan membantu kearah

    pembentukan masyarakat sejahtera.

    e. Kebiasaan hidup sehat diperusahaan akan membantu penerapannya dalam

    pembinaan kesehatan keluarga yang akan memba$a hasil bagi usaha

    kesehatan masyarakat.

    2.2 Las kar*"t

    2.2.1 De"n"s" Las 'ar*"t

    Pengelasan atau dalam bahasa &nggris 9Welding; adalah salah satu teknik

    penyambungan logam dengan ara menairkan sebagian logam induk dan logam

    pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam tambahan dan

    menghasilkan sambungan yang kontinu (Sona$an dan Suratman,2000). enurut

    Suratman (2001), las asetilin (las karbit) adalah ara pengelasan dengan

    menggunakan nyala api yang didapat dari pembakaran gas asetilin dan oksigen

    (@at asam).

    2.2.2 Perlengka#an (an alat+alat )ang ("gunakan

    Perlengkapan dan alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut *

    1. Botol gas asetilin

    Botol asetilin terbuat dari baja berisi gas asetilin yang telah dimampatkan dengan

    %olume '0 liter dan tekanan hingga 1" bar. 6alam botol ini terdapat bahan berpori

    seperti kapas, sutra tiruan atau asbes yang ber!ungsi sebagai penyerap asetor.

    2. /enerator asetilin

    /as asetilin dapat dibuat seara sederhana dengan ara menampur karbit

    (alium arbite) ditambah air, dengan rumus kimia AaA2 2825 C A282

    Aa(58)2 kalor. Penampuran ini dilakukan dalam sebuah tabung yang disebut

    generator asetilin. Bagian-bagian dari generator asetilin ini adalah ruang karbit

    dan dapur gas (retor), ruang air, ruang gas asetilin, kuni (katup) air, alat

    pembersih (penyaring), gas, dan alat pengaman bila kelebihan tekanan gas.

    3. Botol 5ksigen (Dat +sam)

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    10/33

    10

    6alam botol oksigen yang terbuat dari baja dimampatkan gas oksigen dengan

    tekanan gas sampai 1"1 bar. 6i atas botol dipasang sebuah keran. Pada keran ini

    terdapat sumbat pengaman. Bila tekanan gas di dalam botol naik karena pengaruh

    panas, maka sumbat akan peah dan gas kelebihan akan keluar. /as oksigen yang

    dapat diisikan pada botol tersebut sebanyak >'," m2 dengan kadar gas oksigen

    murni ,"4. Kadar oksigen pada nyala api las asetilin sangat berperan sebagai

    bahan penunjang untuk penghematan, keepatan, dan e!isiensi kerja pada $aktu

    pengelasan.

    . ?egulator

    ?egulator ber!ungsi mengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap

    besarnya. Pada regulator terdapat manometer yaitu manometer tekanan isi dan

    manometer tekanan kerja. ekanan isi adalah tekanan gas yang berada dalam

    botol. Sedangkan yang dimaksud dengan tekanan kerja adalah tekanan yang

    dibutuhkan pada $aktu melakukan pekerjaan las.

    !. Pembakar ("or#h)

    Eungsi pembakar pada las asetilin adalah untuk menampur oksigen dan gas

    asetilin yang jumlah isinya hampir sama. 7yala api terjadi pada ujung pembakar.

    Pembakar dapat dipasang dengan berbagai ukuran ujung pembakar, untuk

    memperoleh nyala api yang sesuai dengan tebal benda kerja yang akan dilas atau

    dipotong. Pembakar berhubungan dengan dua buah selang untuk gas

    oksigen.?uang penampur dan keran ber!ungsi mengatur banyaknya oksigen dan

    asitilin yang digunakan.

    $. Pembakar Pemotong (%utting "or#h)

    Pembakar untuk pemotong bentuknya serupa dengan pembakar untuk mengelas

    biasa, perbedaannya adalah pada pembakar pemotong terdapat pipa ketiga untuk

    saluran gas oksigen, selain itu ujung pembakarnya berbeda dengan ujung

    pembakar untuk mengelas.Setiap pembakar pemotong mempunyai alat pemegangpipa penghubung dan kepala pemotong.

    &. Selang :as

    Selang las ber!ungsi untuk menyalurkan gas dari botol gas atau generator ke

    pembakar.Selang ini harus tahan tekanan tinggi tetapi lemas atau tidak

    kaku.Selang las oksigen biasanya ber$arna hitam atau hijau. Pada ujung-ujung

    selang oksigen ini terdapat mur penguat ulir kanan. Selang gas asetilin biasanya

    ber$arna merah yang pada ujung-ujungnya terdapat pula mur pengatur dengan

    ulir kiri. Eungsi mur pengatur pada kedua ujung selang tersebut adalah untuk

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    11/33

    11

    mengikat regulator dan mengikat pada pembakar. #ntuk menjaga kekeliruan saat

    pengikatan dengan regulator dan pembakar, maka baut dan mur pengikat

    dibedakan satu sama lain, begitu juga bentuk nipelnya dibuat berbeda.

    2.2.3 Pr$ses Pengelasan Las 'ar*"t

    :as karbit disebut juga las asetilin. :as karbit sebagaimana juga las yang

    lain ber!ungsi sebagai alat untuk menyambung, memotong, atau mengerjakan

    logam dengan panas dengan ara menairkan logam tersebut. Panas untuk

    menairkan logam diperoleh dari pembakaran gas karbitFasetilin. +gar gas

    karbitmudah terbakar maka diberi oksigen melalui selang ke pembakar

    (Boentarto,1>).

    :as /asFKarbit adalah proses penyambungan logam dengan logam

    (pengelasan) yang menggunakan gas karbit (gas asetelineGA282) sebagai bahan

    bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan 5 2

    sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat menairkan logam

    induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilen,

    propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan

    adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi-

    asetelin. Karena tidak menggunakan tenaga listrik, las oksi-asetelin banyak

    dipakai di lapangan $alaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektrode

    terbungkus(Sona$an dan Suratman, 200').

    2.3 Pengaruh &"nar ,a("as" Terha(a# Mata

    Selama proses pengelasan akan timbul sinar-sinar yang bersi!at radiasi

    yang dapat membahayakan pekerja las. enurut +latas, (200), energi radiasi

    #H-B dengan panjang gelombang 230-1" nm sebagian besar diserap kornea dan

    dapat pula menapai lensa. Sinar-sinar tersebut meliputi sinar tampak, sinar ultra

    %iolet, dan sinar in!ramerah. ?adiasi adalah transmisi energi melalui emisi berkas

    ahaya atau gelombang, (%anadian %entre for '##upational ealth Safet*,

    2003). Inergi radiasi bisa terletak di rentang sinar tampak, tetapi dapat pula lebih

    besar atau lebih keil dibandingkan sinar tampak. ?adiasi energi tinggi (termasuk

    radiasi ultra %iolet) disebut radiasi ionisasi karena memiliki kapasitas melepaskan

    elektron dari atom atau molekul yang menyebabkan terjadinya ionisasi. ?adiasi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Lashttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetilenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Propanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetilenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Las_busur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrode_terbungkus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrode_terbungkus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lashttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetilenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Propanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asetilenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Las_busur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrode_terbungkus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Elektrode_terbungkus&action=edit&redlink=1
  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    12/33

    12

    energi rendah disebut radiasi non ionisasi karena tidak dapat melepaskan elektron

    dari atom atau molekul (Aor$in, 2000).

    1. I!ek radiasi pengion

    ?adiasi pengion dapat menyebabkan kematian sel baik seara langsung

    dengan merusak membran sel dan menyebakan pembengkakan intrasel sehingga

    terjadi lisis sel, atau seara tidak langsung dengan merusak ikatan antara

    pasangan-pasangan basa molekul 67+.?usaknya ikatan tersebut menyebakan

    kesalahan-kesalahan pada replikasi atau transkripsi 67+.Kesalahan-kesalahan

    tersebut sebagian dapat diperbaikiJ apabila tidak, maka kerusakan yang terjadi

    dapat menyebabkan kematian sel atau timbulnya kanker akibat hilangnya kontrol

    genetik atas pembelahan sel molekul (Aor$in, 2000).2. I!ek radiasi nonionisasi

    ?adiasi nonionisasi menakup radiasi gelombang mikro dan

    ultrasonogra!ik.?adiasi ini memiliki energi yang terlalu keil untuk dapat

    memutuskan ikatan 67+ atau merusak membran sel, tetapi radiasi ini dapat

    meningkatkan suhu suatu sistem, dan menyebabkan perubahan dalam !ungsi-

    !ungsi transportasi.I!ek radiasi nonionisasi pada kesehatan, sedang dalam

    penelitian molekul (Aor$in, 2000).

    2.4 Trauma Mata (an -r*"ta

    rauma mata merupakan penyebab umum kebutaan unilateral pada anak

    dan de$asa muda, kelompok usia ini mengalami sebagian besar idera yang

    parah. 6e$asa muda terutama pria merupakan kelompok yang paling mungkin

    mengalami trauma tembus mata. Keelakaan dirumah, kekerasan, ledakan aki,

    keelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan dan olah raga merupakan

    keadaan-keadaan yang paling sering menyebabkan trauma mata ( Haughan,2010).

    1. +brasi dan laserasi palpebraeBenda berbentuk partikel harus dikeluarkan dari palpebrae yang mengalami abrasi

    untuk mengurangi resiko pembentukan tato (tattooing)pada kulit. :uka kemudian

    diirigasi dengan saline dan ditutup dengan salep antibioti dan kasa steril.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    13/33

    1

    menimbulkan sensasi serupa. Eluoresein akan me$arnai membrane basal epitel

    yang de!ek dan dapat memperjelas kebooran aueous akibat luka tembus (uji

    seidel positi!). Pola tanda goresan %ertial di kornea mengisyaratkan adanya benda

    asing terbenam dipermukaan konjungti%a tarsalis palpebra superior. Pemakaian

    lensa kontak yang berlebihan akan menimbulkan edema kornea. 6e!ek epitel

    kornea yang ringan diterapi dengan salep antibioti dan balut tekan (pressure

    pat#h) untuk mengimobilisasi palpebrae. Pada pengeluaran benda asing, dapat

    diberika anestetik topial dan digunakan sebuahspud (alat pengorek) atau jarum

    berukuran keil untuk mengeluarkan benda asing se$aktu pemeriksaanslitlamp.

    . rauma tembus dan kontusio bola mata

    ?upture bola mata dapat terjadi akibat trauma tembus tajam atau gaya kontusi!

    tumpul. rauma tumpul menyebabkan peningkatan tekanan dalam orbita dan

    intraokular disertai de!ormasi bola mata. erjadi dekompresi epat se$aktu

    dinding mata robek atau isi orbita keluar ke sinus-sinus di sekitarnya (!raktur

    +loout). :imbus superonasal adalah lokasi tersering rupture bola mata (e!ek

    #ontre#oup-kuadran temporal ba$ah merupakan bagian yang paling sering

    terkena trauma). Aidera traumatik tumpul umunya memiliki prognosis yang lebih

    buruk dari pada trauma tembus karena meningkatnya insiden a+lation retinaejuga

    avulse dan herniasi jaringan intra okular. Sebagian besar trauma tembus

    menyebabkan penurunan penglihatan yang menolok, tetapi idera akibat partikel

    keil berkeepatan tinggi yang dihasilkan oleh tindakan menggerinda atau

    memalu mungkin hanya menimbulkan nyeri ringan dan kekaburan penglihatan.

    anda-tanda lainnya adalah kemosis hemoragik, laserasi konjungti%a, bilik mata

    depan dangkal dengan atau tanpa dilatasi pupil yang eksentrik, hi!ema, atau

    perdarahan %itreus. ekanan intra okuler mungkin rendah, normal, atau sedikit

    meninggi (jarang).'. Benda asing intraokular

    Keluhan rasa tidak enak atau penglihatan kabur pada satu mata dengan ri$ayat

    benturan antara logam dengan logam, ledakan, atau idera proyektil berkeepatan

    tinggi seharusnya memberikan keurigaan adanya benda asing intraoular. Bagian

    anterior mata harus diinspeksi dengan kaa pembesar atau slitlampsebagai usaha

    untuk menetukan lokasi tempat masuknya luka. #paya %isiulisasi benda asing

    intraoular harus dilakukan dengan o!talmoskopi lansung atau tidak langsung. A

    s#an atau pemeriksaan sinar-L jaringan lunak orbita harus dilakukan untuk

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    14/33

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    15/33

    1"

    ". Sintesis (S*nthesis) menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

    menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

    . I%aluasi (evaluation) hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    /ustifi0asi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

    2. &"ka#

    Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

    terhadap sesuatu stimulus atau objek. Sikap seara nyata menunjukan konotasi

    adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap merupakan kesiapan F

    kesediaan untuk bertindak, dan prediposisi suatu pelaku. Sikap terdiri dari

    berbagai tingkatan, yaitu * (7otoatmodjo, 200).

    1. enerima * orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan.

    2. erespon * memberikan ja$aban apabila ditanya, mengerjakan dan

    menyelesaikan tugas yang diberikan.

    . enghargai * mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

    suatu masalah.

    '. Bertanggung ja$ab * bertanggung ja$ab atas segala sesuatu yang telah

    dipilihnya dengan segala resiko.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    16/33

    1

    2./ 'erangka Te$r"

    Penggunaan alat pelindung diri merupakan usaha terakhir dalam upaya

    kesehatan dan keselamatan kerja. Eaktor manusia memegang peranan penting

    dalam mempengaruhi terjadinya keelakaan kerja. Prilaku pekerja dalam

    menggunakan alat pelindung diri penting diperhatikan dalam upaya menapai

    kesehatan dan keselamatan kerja.

    enurut teori /reen 130 yang dikutip oleh 7otoatmodjo (200), Aro$in

    (2000) dan Haughan (2010) yang mendasari timbulnya prilaku dalam pemakaian

    alat pelindung diri, dapat dikelompokan menjadi *

    Aro$in (2000)

    - I!ek ?adiasi

    Pengion

    - I!ek ?adiasi

    7onionisasi

    7otoatmodjo (200)

    - Pendidikan

    - Pengetahuan

    - Sikap

    Pemaka"an Alat

    Pel"n(ung MataHaughan (2010)

    - +brasi dan laserasi

    palpebrae

    - Benda asing

    dipermukaan mata

    dan abrasi kornea- rauma tembus dan

    kontusio bola mata

    - Benda asing

    intraokular

    - rauma tembus pada

    orbita

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    17/33

    1>

    /ambar 2.1 Kerangka eori Penelitian

    2.0 'erangka '$nse#

    Kerangka konsep adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara

    konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan

    dilakukan oleh peneliti (7otoatmodjo, 200").

    Hariabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu %ariabel dependen dan %ariabel

    independen. Hariabel dependen pada penelitian ini adalah pemakaian alat

    pelindung mata sedangkan %ariabel independen pada penelitian ini adalah sikap

    dan pengetahuan pekerja las. Kerangka konsep tersebut digambarkan sebagai

    berikut*

    Hariabel &ndependen Hariabel 6ependen

    /ambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

    Pengetahuan

    Pemakaian

    pelindung mata

    Sikap

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    18/33

    13

    BAB III

    MET-DE PENELITIAN

    3.1 %en"s (an ,anangan Penel"t"an

    Penelitian ini merupakan penelitian analitik obser%asional dengan

    pendekatan #ross se#tional surve*yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan

    dan sikap pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata pada bengkel las di

    Keamatan Syiah Kuala Banda +eh tahun 2012.

    3.2 Tem#at (an aktu Penel"t"an

    Penelitian ini akan dilakukan pada bengkel las yang terdapat di Keamatan

    Syiah Kuala Banda +eh.

    aktu penelitian dilaksanakan pada bulan Eebruari 2012 sampai dengan

    bulan 7o%ember 2012, sedangkan pengolahan data dilaksanakan pada bulan

    6esember 2012 dan disidangkan pada bulan

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    19/33

    1

    Aara pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan seara non

    pro+a+ilt* sampling dengan teknik '##idental sampling yaitu pengambilan

    sampel yang ada di tempat penelitian.

    3.4 Met$(e Pengum#ulan Data

    .'.1

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    20/33

    20

    diperaya atau diandalkan. 8al ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil

    pengumpulan itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

    terhadap masalah yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama

    (7otoatmodjo, 200"). 7ilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan #ji

    %ron+a#hs 'lpha yaitu membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dari

    %ron+a#hs 'lpha. Bila hasilnya sama dengan atau lebih besar dari 0,>0 maka

    instrumen itu dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas

    kuesioner didapatkan bah$a nilai r hitung untuk 21 pertanyaan M 0,>0, maka

    pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel.

    3.! De"n"s" -#eras"$nal6e!inisi operasional operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut*

    .".1.Hariabel Penggunaan Pelindungan mata 6e!inisi operasionalnya adalah

    penggunaan alat pelindung mata pada saat kegiatan mengelas dengan

    menggunakan alat ukur kuisioner yang dilakukan seara obser%asi yang

    akan didapat hasil menggunakan dan tidak menggunakan dengan skala ukur

    ordinal.

    .".2.Hariabel Pengetahuan 6e!inisi operasionalnya adalah hasil tahu yang

    diperoleh responden baik melalui pendidikan !ormal atau in!ormal dan juga

    melalui media terhadap pemakaian alat pelindung mata pada saat mengelas,

    dengan menggunakan alat ukur kuisioner yang dilakukan seara $a$anara

    yang akan didapat hasil baik dan kurang dengan skala ukur ordinal.

    ."..Hariabel Sikap 6e!inisi operasionalnya adalah ?eaksi atau kesediaan

    pekerja terhadap pemakaian alat pelindung mata pada saat mengelas dengan

    menggunakan alat ukur kuisioner yang dilakukan seara $a$anara yang

    akan didapat hasil baik dan kurang dengan skala ukur ordinal.

    3. Met$(e Pengukuran ar"a*el

    1. 6ata penggunaan alat pelindung mata

    6ata penggunaan alat pelindung mata diperoleh dari hasil obser%asi

    menggunakan kuisioner, dikatakan menggunakan jika pekerja las

    menggunakan alat pelindung mata pada saat mengelas. 6ikatakan tidak

    menggunakan jika pekerja las tidak menggunakan alat pelindung mata pada

    saat mengelas.

    2. 6ata pengetahuan pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    21/33

    21

    6ata pengetahuan pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata

    diperoleh dari hasil $a$anara dengan menggunakan kuesioner sebanyak >

    pertanyaan. Skor setiap pilihan adalah 2 apabila ja$abannya benar, 1 apabila

    ja$abannya kurang tepat, 0 apabila salah. Skor yang telah diperoleh dari setiap

    responden dijumlahkan dan dibagi dengan seluruh responden sehingga tingkat

    pengetahuan dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu*

    . 6ata sikap pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata

    6ata sikap pekerja las terhadap pemakaian alat pelindung mata diperoleh darihasil $a$anara dengan menggunakan kuesioner sebanyak > pertanyaan. Skor

    setiap pilihan adalah apabila ja$abannya sangat setuju, 2 apabila ja$abannya

    setuju, 1 apabila ja$abannya tidak setuju dan 0 jika ja$abannya sangat tidak

    setuju. Skor yang telah diperoleh dari setiap responden dijumlahkan dan dibagi

    dengan seluruh responden sehingga sikap pekerja las terhadap pemakaian alat

    pelindung mata dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu*

    3./ Peng$lahan Data

    6ata yang diperoleh dari kuisioner kemudian dilakukan pengolahan data

    dengan langkah-langkah sebagai berikut (+rikuntoro, 200) *

    a. diting

    6ilakukan untuk memeriksa !orm penelitian agar dapat diolah seara benar,

    sehingga pengumpulan data dapat memberikan hasil yang menggambarkan

    masalah yang diteliti.+. %oding

    6ata yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian

    diberi kode oleh peneliti seara manual sebelum diolah dengan komputer.

    #. "ransferring

    6ata yang telah diberi kode disusun seara berurutan dari responden pertama

    sampai dengan responden terakhir untuk dimasukkan ke dalam table sesuai

    dengan sub %ariabel yang ingin diteliti.

    (1) Setuju

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    22/33

    22

    d. "a+ulating

    6ata yang telah diperbaiki dan diberi kode dimasukkan dalam bentuk tabel

    distribusi !rekuensi, tujuannya untuk mempermudah menganalisis data.

    3.0 Anal"s"s Data

    1. +nalisis #ni%ariat

    +nalisis uni%ariat digunakan untuk melihat distribusi dari masing-masing %ariabel

    dengan menghitung persentase dari setiap %ariabel dengan menggunakan rumus

    (7otoatmodjo, 200")*

    P G

    Keterangan*

    P * Persentase

    ! O * Erekuensi atau jumlah nilai yang diambil

    n *

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    23/33

    2

    HA&IL DAN PEMBAHA&AN

    4.1 Has"l Penel"t"an

    Berdasarkan Penelitian yang dilakukan di beberapa Bengkel :as yang ada

    di Keamatan Syiah Kuala Kota Banda +eh pada tanggal 7o%ember sampai

    dengan 7o%ember 2012 tentang 8ubungan Pengetahuan dan Sikap Pekerja :as

    dengan Pemakaian +lat Pelindung ata pada Bengkel :as di Keamatan Syiah

    Kuala Banda +eh ahun 2012, maka di dapat hasil sebagai berikut *

    4.1.1 Letak e$gra"s

    abel '.1 6istribusi :etak /eogra!is Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala

    Banda +eh ahun 2012

    7o 7ama Bengkel +lamat

    1

    2

    '

    "

    >

    3

    iara :as

    AH. ?ahmat

    unggai :as

    :as +di SK

    :as Sinar Steel

    :as AH. 7urma

    :as Samba Stell

    :as Dha!!a Steel

    :as utia eknik

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    24/33

    2'

    abel '.2 6istribusi Erek$ensi Karakteristik ?esponden di Keamatan Syiah

    Kuala Banda +eh ahun 2012

    100

    #sia

    20-0 "0 3>,>

    M 0 > 12,

    otal "> 100

    7ama Bengkel :as *

    iara :as 10."AH. ?ahmat ' >.0

    unggai :as 3 1'.0

    :as +di SK " 3.3

    :as Sinar Stell 10."

    :as AH. 7urma 3 1'.0

    :as Samba Stell " 3.3

    :as Dha!!a Stell > 12.

    :as utia eknik 3 1'.0

    otal "> 100Berdasarkan abel '.2 diketahui jenis kelamin subjek semuanya adalah

    laki-laki sebanyak "> orang (1004), usia subjek dengan golongan umur 20-0

    tahun paling banyak yaitu "0 orang (3>,>4).

    4.1.3 Penggunaan Alat Pel"n(ung Mata

    abel '. 6istribusi Erek$ensi Penggunaan +lat Pelindung ata Pada Pekerja

    Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh ahun 2012

    +lat Pelindung ataErekuensi Persentase

    n 46igunakan 2 ".1

    idak 6igunakan 2" '.

    otal "> 100

    Berdasarkan tabel '. dapat dilihat bah$a, sebagian besar pekerja bengkel

    las menggunakan alat pelindung mata sebanyak 2 responden (",14).

    4.1.4. Pengetahuan ,es#$n(en

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    25/33

    2"

    +dapun hasil penelitian didapat nilai mean ",', median dan modus 2 dari

    pengetahuan responden terhadap pemakaian alat pelindung mata disajikan pada

    tabel '.'.

    abel '.' 6istribusi Erekuensi ingkat Pengetahuan ?esponden tentang +lat

    Pelindung ata pada Pekerja Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala

    Banda +eh ahun 2012

    PengetahuanErekuensi Persentase

    n 4

    Baik 2 '".

    Kurang 1 "'.'

    otal "> 100

    Berdasarkan hasil pengumpulan data, distribusi !rekuensi ja$aban responden

    per pertanyaan adalah sebagai berikut (tabel '.").

    abel '." 6istribusi Erekuensi Pengetahuan ?esponden tentang +lat Pelindung

    ata pada Pekerja Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh

    ahun 2012

    7o Pengetahuan ?esponden erhadap Penggunaan +lat

    Pelindung ata

    '>.' 1 . 11 1.

    '

    Pekerja menggunakan alat pelindung mata pada saat

    sebelum memasuki ruangan kerja dan sebelum

    memulai bekerja

    13 1. ">. 10."

    "

    +lat pelindung mata yang digunakan pada pekerja

    las adalah alat pelindung mata khusus yang tidak

    tembus sinar langsung, dan mampu melindungi matadari perikan las dan benda asing.

    1 22.3 3.' " 3.3

    ata terasa perih, penglihatan kabur dan masuk nya

    benda asing seperti biji besi yang bisa melukai mata

    hingga menyebabkan kebutaan jika tidak

    menggunakan alat pelindung mata.

    12 21.1 2> '>.' 13 1.

    >

    Berhenti bekerja dan melakukan pemeriksaan dan

    pengobatan ke dokter mata hingga sembuh jika

    terjadi keelakaan pada pekerjaan las.

    13 1. 3.' 0 0.0

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    26/33

    2

    abel '." menunjukkan bah$a pekerja bengkel las rata-rata menja$ab

    pertanyaan kuesioner tentang pengetahuan kurang benar yaitu antara ,24

    sampai 32,"4

    4.1.!. &"ka# ,es#$n(en

    +dapun hasil penilaian didapat nilai mean 1',1 median 1' dan modus 10

    dari sikap terhadap pemakaian alat pelindung mata disajikan pada tabel '..

    abel '. 6istribusi Erekuensi Sikap ?esponden tentang +lat Pelindung ata

    pada Pekerja Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh

    ahun 2012

    SikapErekuensi Persentase

    n 4

    Setuju " 1.'

    idak Setuju 22 3.

    otal "> 100

    Berdasarkan tabel '. diketahui bah$a manyoritas responden memiliki

    sikap yang setuju dengan pemakaian alat pelindung mata yaitu sebesar " atau

    1,'4.

    abel '.> 6istribusi Erekuensi Sikap ?esponden tentang +lat Pelindung ata

    pada Pekerja Bengkel :as di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh

    ahun 2012

    7oSikap ?esponden erhadap Penggunaan +lat

    Pelindung ata

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    27/33

    2>

    SS * Sangat Setuju S * idak Setuju

    S * Setuju SS * Sangat idak Setuju

    4.1.. Hu*ungan Pengetahuan ,es#$n(en (engan Penggunaan Alat

    Pel"n(ung Mata

    abel '.3 6istribusi 8ubungan Pengetahuan ?esponden dengan Penggunaan +lat

    Pelindung ata pada Pekerja :as di Keamatan Syiah Kuala Banda

    +eh ahun 2012

    Pengetahuan

    +lat Pelindung ata

    otalp value ?P ("4-A&)

    6igunakan

    idak

    6igunakan

    n 4 n 4 n 4

    Baik 1 >.1 > 2. 2 1000.013 1,>' 1,22-11,"'Kurang 1 '1. 13 "3.1 1 100

    6ari tabel '.3 dapat kita ketahui bah$a dari 2 responden dengan

    pengetahuan baik paling banyak yang menggunakan alat pelindung mata pada

    pekerjaan bengkel yaitu >,14 dan dari 1 responden yang pengetahuan kurang

    paling banyak yang tidak menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan

    bengkel yaitu "3,14. Berdasarkan hasil uji#hi s4uarediketahuip value sebesar

    0,013 (p valueM 0,0"), sehingga dapat disimpulkan bah$a terdapat hubungan

    antara pengetahuan responden dengan penggunaan alat pelindung mata pada

    pekerja las di Keamatan Syiah Kuala Banda +eh ahun 2012.

    Pada penelitian ini ratio prevalen#e(?P) yaitu 1,>' ("4 A&* 1,22-11,"')

    artinya adalah responden yang mepunyai pengetahuan baik berkemungkinan

    besar menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las dengan

    peluang 2 kali.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    28/33

    23

    4.1./. Hu*ungan &"ka# ,es#$n(en (engan Penggunaan Alat Pel"n(ung mata

    abel '. 6istribusi 8ubungan Sikap ?esponden dengan Penggunaan +lat

    Pelindung ata pada Pekerja :as 6i Keamatan Syiah Kuala Banda

    +eh ahun 2012

    Sikap

    +lat Pelindung ataotal

    p value ?P ("4-A&)6igunakan

    idak

    6igunakan

    n 4 n 4 n 4

    Setuju 2" >1.' 10 23. " 100

    0.00 2,' 1,3-1>,0idak

    Setuju

    > 1.3 1" 3.2 22 100

    6ari tabel '.> dapat kita ketahui bah$a dari " responden dengan sikap

    setuju paling banyak yang menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan

    bengkel las yaitu >1,'4 dan dari 22 responden dengan sikap tidak setuju paling

    banyak yang tidak menggunakan alat pelingdung mata pada pekerjaan bengkel las

    yaitu 3,24. Berdasarkan hasil uji #hi s4uare diketahui p value sebesar 0,00

    (p value M 0,0"), sehingga dapat disimpulkan bah$a terdapat hubungan antara

    sikap responden dengan penggunaan alat pelindung mata pada pekerja las di

    Keamatan Syiah Kuala Banda +eh ahun 2012.

    Pada penelitian ini ratio prevalen#e(?P) yaitu 2,' ("4 A&* 1,3-1>,0)

    artinya adalah responden yang bersikap setuju berkemungkinan besar

    menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las dengan peluang

    2 kali.

    4.2. Pem*ahasan

    4.2.1. Pengetahuan

    abel '.' menunjukkan bah$a pengetahuan pekerja bengkel las tentang

    alat pelindung mata di Keamatan Syiah Kuala lebih banyak berpengetahuan

    kurang sebesar "','4 sedangkan yang berpengetahuan baik hanya '",4. 8asil

    penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh +n$aruddin (2003)

    yang menyatakan bah$a pengetahuan pekerja bengkel las terhadap penggunaan

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    29/33

    2

    alat pelindung mata baik, dalam penelitian tersebut menyebutkan bah$a

    pengetahuan yang baik didapat karena meman!aatkan sumber in!ormasi media.

    Perbedaan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian yang di peroleh

    +n$aruddin dapat disebabkan oleh perbedaan pertanyaan yang diukur dalam

    kuesioner. +n$aruddin mengukur dari mana responden mendapat pengetahuan,

    sedangkan penelitian ini mengukur tingkat pengetahuan responden yang

    mempengaruhi pemakaian alat pelindung mata.

    Berdasarkan hasil analisa data untuk seluruh pertanyaan pada (abel '."),

    rata-rata responden menja$ab pertanyaan dengan ja$aban dengan skor (1) yang

    dapat diartikan ja$aban benar 1,4-32,"4 pada setiap item pertanyaan.

    Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku,

    namun hubungan positi! antara kedua %ariabel tersebut didalam sejumlah

    penelitian. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum

    suatu tindakan kesehatan terjadi, tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan

    mungkin tidak akan terjadi keuali seseorang mendapat isyarat yang ukup kuat

    untuk memoti%asi bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya, hal ini

    penggunaan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las (+ndryansyah, 2000).

    8asil penelitian diatas sesuai dengan teori 7otoatmodjo (200), yaituPengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

    pengindraan (sebagian besar diperoleh dari indra mata dan telinga) terhadap objek

    tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang paling penting untuk terbentuknya

    tindakan seseorang (over +ehavior) dan pengetahuan dapat diukur dengan

    melakukan $a$anara.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    30/33

    0

    enderung menggunakan alat pelindung mata lengkap dibandingkan dengan

    respondenFpekerja bengkel las yang berpengetahuan kurang.

    6ari hasil penelitian ini diketahui bah$a manyoritas responden memiliki

    pengetahuan yang baik dan menggunakan alat pelindung mata. 7amun demikian

    masih terdapat responden yang tidak menggunakan alat pelindung mata, hal ini

    dikarenaka responden tidak mengetahui man!aat atau kegunaan menggunakan alat

    pelindung mata dan juga didukung oleh !aktor malas dalam menggunakan alat

    pelindung mata. 8al ini tampak pada keluhan responden yang mengatakan bah$a

    dengan menggunakan alat pelindung mata maka mata terasa panas dan berair.

    #ntuk mengatasi hal ini maka pekerja perlu diberikan pengarahan mengenai

    pentingnya menggunakan alat pelindung mata untuk meminimalisir penyakit yang

    timbul atau risiko keelakaan kerja pada mata.

    6ari hasil penelitian diketahui bah$a manyoritas responden mengetahui

    apa yang dimaksud dengan alat pelindung mata dan tahu betul man!aatnya, akan

    tetapi masih terdapat pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung mata. 8al

    ini dikarenakan pekerja menganggap bah$a tanpa menggunakan alat pelindung

    mata maka mereka akan tetap terhindar dari penyakit kerja, padahal mereka tahu

    betul kegunaan dari alat pelindung mata tapi mereka tetap mengabaikannya. 8al

    ini jika dibiarkan terus-menerus akan menjadi kebiasaan buruk dan menimbulkan

    persepsi yang salah terhadap penggunaan alat pelindung mata, oleh karena itu

    diharapkan ada terguran atau tindakan nyata dari pihak perusahaan untuk

    mengatasi masalah ini.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    31/33

    1

    4.2.2. &"ka#

    abel '. menunjukkan bah$a Sikap pekerja bengkel las tentang alat

    pelindung mata di Keamatan Syiah Kuala lebih banyak bersikap setuju sebesar

    1,'4 sedangkan yang bersitap tidak setuju sebesar 3,4. 8asil penelitian ini

    sangat sejalan dengan penelitian yang dilakukan Irmayanti (200>) menyebutkan

    bah$a sikap pekerja las ketok terhadap alat pelindung diri setuju, dalam hal ini

    menyebutkan bah$a sikap yang baik akan menujukkan pemakaian alat pelindung

    mata enderung digunakan.

    Berdasarkan hasil analisa data untuk seluruh pertanyaan (abel '.>), rata-

    rata responden menja$ab pertanyaan dengan ja$aban (S) yang dapat diartikansetuju yaitu 2,4-"','4 pada setiap item pertanyaan.

    6ari hasil diatas peneliti berasumsi bah$a semakin setuju sikap responden

    maka akan semakin menggunakan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel

    las, dan sebaliknya semakin tidak setuju sikap responden maka semakin tidak

    digunakan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las, hal ini sejalan dengan

    penelitian yang dilakukan 7o%al tahun 2002 tentang !aktor-!aktor yang

    berhubungan dengan penggunaan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las

    teralis di AH. Aahaya eralis Blang Pidie Kabupaten +B6+ dengan p value

    0,021 yang disimpulkan terdapat hubungan antara sikap pekerja dengan

    penggunaan alat pelindung mata pada pekerjaan bengkel las teralis di AH. Aahaya

    eralis Kabupaten +B6+ tahun 2002.

    6ari hasil penelitian diketahui bah$a responden setuju dengan

    penggunaan alat pelindung mata, dengan menggunakan alat pelindung mata maka

    akan menurunkan risiko terjadinya penyakit akibat kerja. 8al ini dikarenakan

    menurut mereka jika menggunakan alat pelindung mata maka mata tidak terasa

    pedih dan tidak silau sehingga mereka dapat berkerja dengan nyaman. +kan tetapi

    terdapat pula responden yang tidak setuju dengan penggunaan alat pelindung mata

    ini, hal ini dikerenakan !aktor pengetahuan yang kurang dan !aktor malas dalam

    memakai alat pelindung mata. #ntuk menghilangkan kebiasaan ini hendaknya

    pihak perusahaan memberikan pelatihan untuk menambah $a$asan pekerja dan

    memberikan sanksi atau teguran kepada pekerja yang tidak menggunakan alat

    pelindung mata.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    32/33

    2

    8asil penelitian ini sesuai dengan pendapat 7otoatmodjo (200),

    mengemukakan bah$a, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

    dari seseorang terhadap sesuatu stimulus atau objek. Sikap seara nyata

    menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap

    merupakan kesiapanFkesediaan untuk bertindak, dan prediposisi suatu pelaku.

  • 7/25/2019 Skripsi Bab i, II,III,IV,V

    33/33

    1. 6iharapkan kepada 6inas Kesehatan dan instansi terkait

    agar meningkatkan penyuluhan khususnya bagi pekerja las tentang bahaya

    tidak menggunakan alat pelindung mata pada saat melakukan pekerjaan las.

    2. 6iharapkan kepada pimpinan bengkel agar menerapkan

    penggunaan alat pelindung mata bagi pekerja demi menghindari bahaya

    yang dapat menyebabkan gangguan pada mata pekerja.

    . 6iharapkan pada pekerja las agar membiasakan

    penggunaan alat pelindung mata demi menghindari kejadian yang dapat

    membahayakan mata baik yang bersi!at sementara maupun permanen.