bab i,ii,iii,iv,v iceu

78
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya penanggulangan anemia yang selama ini telah dilakukan pemerintah adalah penyuluhan gizi untuk meningkatkan kesadaran konsumsi gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan setiap individu dan kelompok sasaran melalui nasehat gizi. Selain itu suplementasi zat besi berupa pemberian tablet besi atau tablet tambah darah telah dilaksanakan bagi kelompok sasaran yang paling rentan yaitu ibu hamil. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan  perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dari kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus di jaga status gizi dan kesehatannya agar dapat melahirkan  bayi yang sehat (Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2010). Menurut kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) bahwa kejadian anemia pada ibu hamil antara 20% sampai 89% (Manuaba 2010). WHO  juga melaporkan bahwa prevalensi kejadian anemia pada kehamilan sebanyak

Upload: naomi-dhoy-avida

Post on 13-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangUpaya penanggulangan anemia yang selama ini telah dilakukan pemerintah adalah penyuluhan gizi untuk meningkatkan kesadaran konsumsi gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan setiap individu dan kelompok sasaran melalui nasehat gizi. Selain itu suplementasi zat besi berupa pemberian tablet besi atau tablet tambah darah telah dilaksanakan bagi kelompok sasaran yang paling rentan yaitu ibu hamil. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dari kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus di jaga status gizi dan kesehatannya agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2010).Menurut kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) bahwa kejadian anemia pada ibu hamil antara 20% sampai 89% (Manuaba 2010). WHO juga melaporkan bahwa prevalensi kejadian anemia pada kehamilan sebanyak 55%. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia (Sarwono, 2010).Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir, kematian perinatal tinggi, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan karena kurangnya cadangan zat besi (Serilaila, dkk, 2007).Sebagian besar anemia yang sering dijumpai adalah kekurangan zat besi. Kebutuhan zat besi pada wanita tiga kali lebih besar dari pada kebutuhan pria. Hal ini antara lain karena wanita mengalami haid setiap bulan yang berarti kehilangan darah secara rutin dalam jumlah yang cukup banyak. Pada saat masa hamil ibu membutuhkan zat besi lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil tiga kali lebih besar dibandingkan wanita tidak hamil. Wanita juga mengeluarkan darah dalam jumlah yang cukup banyak pada masa kehamilan (Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2010)Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) masih berada pada kisaran 34 per 100.000. adapun faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, abortus 5%, partus lama atau macet 5%, emboli 3%, komplikasi masa puerperium 8% dan lain-lain 11%. Perdarahan merupakan faktor utama penyebab tingginya AKI. Perdarahan salah satu penyebabnya bisa dikarenakan anemia, sebaliknya anemia dapat menyebabkan perdarahan (SDKI, 2007).Di Indonesia prevalensi anemia pada wanita hamil cukup tinggi yaitu 28% - 52% (16 40 tahun) penderita. Prevalensi anemia yang tinggi dapat membawa akibat negatif seperti gangguan dan hambatan pada pertumbuhan dan kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang ditransfer ke sel tubuh maupun otak (Ratna Dewi Pudiastuti, 2012).Data profil kesehatan provinsi Bengkulu tahun 2010, AKI pada tahun 2009 sebesar 80,14/100.000 kelahiran hidup sedangkan AKI pada tahun 2010 mengalami penurunan yaitu 50,7/100.000 kelahiran hidup. Di Provinsi Bengkulu tercatat sebanyak 48.051 ibu hamil. Yang mendapatkan tablet Fe1 sebanyak 40.588 (84,47%). Cakupan tertinggi terdapat di Bengkulu Selatan sebesar 94,14% dan cakupan terendah terdapat di Kabupaten Rejang Lebong yaitu sebesar 75,09%. Sedangkan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe3 sebanyak 36.510 ibu hamil (75.98%). Cakupan tertinggi terdapat di Kota Bengkulu yaitu sebesar 85,77% dan cakupan terendah adalah Kabupaten Kaur yaitu sebesar 54,02% (Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2010). Data profil kesehatan Kota Bengkulu tahun 2011, tercatat sebanyak 7037 ibu hamil. Yang tercatat Hb 11 gr% sebanyak 267 ibu hamil. Cakupan tertinggi terdapat di Puskesmas Sawah Lebar yaitu sebesar 96 ibu hamil dengan Hb 11 gr%, kemudian Puskesmas Sukamerindu sebesar 36 ibu hamil dengan Hb 11 gr% dan Puskesmas Anggut Atas sebesar 32 ibu hamil dengan Hb 11 gr% (Profil Kesehatan Kota Bengkulu, 2011).Pemeriksaan kehamilan banyak dilakukan di Puskesmas, karena biayanya yang murah sehingga terjangkau untuk semua golongan ekonomi. Salah satu puskesmas yang ada di Kota Bengkulu yang banyak dikunjungi adalah Puskesmas Sukemerindu, puskesmas ini merupakan puskesmas dengan kunjungan terbesar ke II. Kunjungan ibu hamil pada tahun 2011 terhitung 361 orang, pada kunjungan ibu hamil dilakukan pemeriksaan Hb, hasil pemeriksaan 36 orang ( dengan kadar Hb kurang dari 11 gr%. Pada survey awal data dari bulan Januari sampai Juni tahun 2012, kunjungan ibu hamil terhitung 97 orang dan terdapat 21 orang (21,64%) dengan kadar Hb kurang dari 11 gr% (Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2011).Berdasarkan data diatas penulis tertarik mengambil kasus dengan judul Asuhan Kebidanan pada ibu Hamil dengan Anemia di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2012.

B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. G P A dengan Anemia di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2012, dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut SOAP?

C. Manfaat Studi Kasus1. Manfaat TeoritisHasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah wacana ilmu pengetahuan dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi lingkungan akademik tentang anemia pada kehamilan dan dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pada mata kuliah asuhan kebidanan.2. Manfaat PraktisDapat menambah keterampilan kearah pelayanan dalam menyusun perencanaan, penanggulangan dan penurunan anemia pada ibu hamil.

D. Tujuan Studi Kasus1. Tujuan UmumUntuk dapat melaksanakan dan meningkatkan kemampuan penulis dalam penanganan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sesuai teori manajemen kebidanan yang diaplikasikan dalam asuhan kebidanan menurut SOAP.2. Tujuan KhususPenulis mampu : a. Melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan anemia.b. Melakukan pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan penunjang pada ibu hamil dengan anemia.c. Menganalisa data ibu hamil dengan anemia. d. Melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada ibu hamil dengan anemia.

E. Keaslian Studi KasusStudi kasus tentang ibu hamil dengan Anemia pernah dilakukan oleh Nunuk Ayu (2010) dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ny.S Umur Kehamilan 24 Minggu Dengan Anemia di Puskesmas Minasa Upa Makassar. Penanganannya yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan, melakukan pemeriksaan Hb, makan makanan yang banyak mengandung zat besi, pemberian vitamin C, kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg asam folat peroral sehari sekali.Perbedaan studi kasus diatas dengan studi kasus ini adalah subjek, waktu dan tempat pelaksanaan.

F. Sistematika PenulisanAdapun sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sistematika penulisan meliputi :BAB IPENDAHULUANDalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang, perumusan masalah, manfaat studi kasus, tujuan studi kasus, keaslian studi kasus, dan sistematika penulisan.BAB II TINJAUAN TEORIDalam bab ini berisi tentang teori medis kehamilan, anemia, teori asuhan kebidanan yang meliputi pengertian, manajemen kebidanan SOAP, data perkembangan, landasan hukum, dan kerangka konsep.BAB IIIMETODOLOGIDalam bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subyek studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan data, dan alat-alat yang dibutuhkan.BAB IVTINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAANBab ini menyajikan laporan kasus dengan menggunakan manejemen kebidanan menurut SOAP yaitu mulai dari pengkajian data, perencanaan, pelaksanaan, dan pembahasan.Pembahasaan berisi tentang kesenjangan teori praktek yang penulis temukan sewaktu pengambilan kasus dengan pendekatan asuhan kebidanan menurut SOAP.BAB V PENUTUPBerisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dirumuskan untuk menjawab tujuan penulis dan merupakan inti dari pembahasaan penanganan kehamilan dengan anemia.Saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan anggapan kesimpulan yang berupa kesenjangan, pemecahan masalah hendaknya bersifat realitas oprasionaal yang artinya saran itu dapat dilakukan. DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

31

9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis1. Kehamilana. Pengertian KehamilanKehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Ratna Dewi Pudiastuti, 2012).Kehamilan adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008).Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, kehamilan adalah bertemunya spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan implantasi dengan lamanya kehamilan normal 280 hari atau 40 minggu (Pudiastuti, 2012 dan Hanafiah, 2008).b. Kehamilan di bagi menjadi 3 bagian yaitu:1) Kehamilan triwulan I dari pertama kehamilan sampai 3 bulan.2) Kehamilan triwulan II dari bulan ke-4 sampai ke-6.3) Kehamilan triwulan III dari bulan ke-7 sampai ke-9. (Ratna Dewi Pudiastuti, 2012).c. Tanda-tanda Kehamilan.1) Menurut Rukiyah (2009) tanda-tanda kehamilan tidak pasti adalah :a) Amenorhoe (tidak dapat haid ), gejala ini penting karena wanita hamil tidak dapat haid lagi.b) Nause (enek) dan emesis (Mual). Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari.c) Mammae menjadi tegangd) Mengidam, sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan) terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya pola makan dijaga jangan sampai tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.f) Sering miksi (sering kencing). Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang membesar.g) Perubahan pada perut. Uterus tetap berada pada rongga panggul sampai minggu ke 12, setelah itu uterus mulai diraba di atas simfisis pubis.2) Tanda-tanda kemungkinan hamil, adalah:a) Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilanb) Tanda hegar (perlunakan pada daerah ismus)c) Tanda Chadwicks (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih merah dan kebiru-biruan)d) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan)e) Tanda Braxton hicks (uterus dirangsang mudah kontraksi)f) Suhu basalg) PP tes. Cara khas yang dipakai untuk menentukan kehamilan adalah air kencing pertama pagi hari. Air kencing pada pagi hari ini dapat membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.3) Tanda-tanda pasti kehamilan, adalah :a) Ada gerakan janin (pada primigravida dapat dirasakan ibunya usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu).b) Palpasi atau perabaanTeraba bagian-bagian janin (20 minggu)c) Adanya ballotemen (lentingan dari bagian bawah janin)d) Rontgen (adanya gambaran kerangka janin)e) Dengan memakai alat sistem Doppler dan stetoskop laennec terdengar denyut jantung janin (DJJ), dapat didengar pada kehamilan mulai dari 18-20 minggu.f) Dengan ultrasonografi (USG) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, tuanya kehamilan, dan pertumbuhan janin.

d. Komplikasi kehamilanMenurut Wiknjosastro, komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil adalah :1) PerdarahanPerdarahan dibedakan menjadi 2 yaitu :a) Perdarahan atau Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin bisa hidup diluar kandungan terjadi pada usia kehamilan 28 minggu.b) Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan 28 minggu, Biasanya perdarahan antepartum lebih banyak dan berbahaya.Perdarahan salah satu penyebabnya bisa dikarenakan anemia, sebaliknya anemia dapat menyebabkan perdarahan.2) Hiperemesis gravidarumAdalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena keaadan umumnya menjadi buruk.3) HipertensiAdalah tekanan darah sistolik mencapai 140mmHg atau lebih dan tekanan diastolik mencapai 90mmHg atau lebih. Nilai tersebut diukur minimal dua kali dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat.

4) Pre eklamsiaAdalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema.5) EklamsiaAdalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin, dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema yang kadang-kadang disertai konvulsi (kejang) sampai koma.

2. Anemia a. PengertianAnemia adalah keadaan dimana terjadi kekurangan darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 9,5 gr% dalam tubuh ibu hamil (Hb normal > 11 gr%) (Tarwoto, dkk, 2007).Anemia gizi adalah keadaan kadar hemoglobin lebih rendah dari nilai normal menurut umur, jenis kelamin, berat badan karena kekurangan satu atau lebih bahan-bahan nutrisi essensial tanpa memandang penyebab kekurangannya (Ratna Dewi Pudiastuti, 2012). b. EtiologiMenurut Pudiastuti (2012) penyebab anemia adalah Rusaknya butir darah merah, gangguan pembentukan darah akibat beberapa bahan essensial seperti kekurangan zat besi, vitamin B kompleks, vitamin C, asam folat dan kehilangan darah baik yang akut maupun yang kronis (perdarahan).Menurut Tarwoto (2007) penyebab anemia adalah genetik, kekurangan nutrisi, perdarahan, infeksi seperti hepatitis dan malaria, obat-obatan dan zat kimia, penyakit kronis seperti penyakit ginjal/hati dan infeksi kronis, efek fisik seperti trauma dan luka bakar.Menurut Nugraheny (2010) pada umumnya anemia disebabkan oleh kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet seperti daging, kacang-kacangan, sayuran, kehilangan darah yang banyak pada persalinan yang lalu, haid, penyakit kronik seperti tuberculosis, cacing usus dan malaria.c. Klasifikasi AnemiaMenurut Tarwoto (2007) klasifikasi anemia dalam kehamilan yaitu :1) Anemia Defisiensi BesiAnemia defisiensi besi merupakan jenis anemia terbanyak didunia, terutama pada negara miskin dan berkembang. Penyebabnya adalah suplai besi kurang dalam tubuh. Kurangnya besi berpengaruh dalam pembentukan hemoglobin sehingga konsentrasinya dalam sel darah merah berkurang, hal ini akan mengakibatkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen keseluruh jaringan tubuh. Pengobatannya yaitu pemberian diet tinggi zat besi, atasi penyebab seperti cacingan dan perdarahan, pemberian preparat zat besi seperti sulfas fero-sus (dosis : 3 x 200 mg), ferro glukonat 3 x 200 mg/hari atau diberikan secara parenteral jika alergi dengan obat peroral 250 mg Fe (dosis : 3 mg/kg BB) dan iron dextran mengandung Fe 50 mg/ml dengan IM.2) Anemia MegaloblastikPenyebab anemia megaloblastik adalah kurang vitamin B 12, kurang asam folik. Pengobatannya yaitu diet nutrisi dengan B 12 dan asam folat, berikan asam folat 5 mg/hari selama 4 bulan, vitamin B 12 3 x 1 tablet per hari, sulfat ferosus 3 x 1 tablet per hari, pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.3) Anemia HipoplastikPenyebab anemia hipoplastik adalah hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah merah baru. Pengobatannya yaitu pengobatan infeksi seperti jamur dan bakteri, pendidikan kesehatan untuk mencegah infeksi. Dengan pengobatan mungkin tidak memuaskan, mungkin pengobatan yang paling baik yaitu transfusi darah, yang perlu sering diulang.4) Anemia HemolitikDisebabkan oleh penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Pengobatannya yaitu pencegahan faktor resiko, cairan yang adekuat, pendidikan kesehatan dan transfusi darah yang berulang merupakan pengobatan yang paling baik.d. PatofisiologiPada anemia diketahui bahwa rendahnya Hb secara langsung juga mempengaruhi kondisi penderita, dimana tanda dan gejala tersebut terutama terjadi pada anemia defisiensi yang berat dan berkepanjangan. Pada gilirannya ini akan mengganggu metabolisme enzim intrasel yang memerlukan besi (disfungsi enzim) yang kemudian berperan pada stamina yang menurun, kebingungan dan depresi. Komplikasi terakhir ini ternyata terjadi melalui mekanisme yang independen dari anemia itu sendiri (Purwita W. Laksmi, dkk, 2008).Setiap ibu hamil akan mengalami hemodilusi. Hemodilusi adalah pengenceran darah untuk mengatasi pengentalan darah. Pengenceran darah dianggap penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita dan dapat meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil yang disebabkan oleh peningkatan cardic output akibat hipervolemia (volume darah bertambah banyak), kerja jantung kebih ringan apabila viskositas darah rendah sehingga tekanan darah tidak naik. Bertambahnya darah dalam kehamilan mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan umur 32-36 minggu (Proverawati, 2011).e. Derajat anemiaDepartemen Kesehatan menetapkan derajat anemia sebagai berikut :1) Anemia ringanJika kadar Hb 8 gr% - < 11gr%. 2) Anemia sedang Jika kadar Hb 5 gr% - < 8 gr%.3) Anemia beratJika kadar Hb < 5 gr%.f. Tanda dan gejala.Menurut Purwita W. Laksmi (2008) tanda dan gejala anemia pada ibu hamil, yaitu : 1) Anemia ringanKelelahan, detak jantung meningkat, penurunan perfusi jaringan, ekstraksi O2 jaringan meningkat.2) Anemia sedangFatig, sulit konsentrasi, detak jantung > 100/m, berdebar, dispnoe pada aktivitas, pucat.3) Anemia beratFatig, depresi, gangguan tidur, dispnoe pada istirahat, vertigo.Menurut Tarwoto (2007) tanda gejala anemia secara umum adalah pucatpada mata, cepat lelah, sering pusing dan sakit kepala, sering terjadi kram pada kaki, terjadi sariawan, peradangan gusi, pada pemeriksaan hemoglobin < 9,5 gr% dan tekanan darah menurun.g. Pengaruh anemia terhadap kehamilan.Menurut Nugraheny (2010) pengaruh anemia terhadap kehamilan dapat menimbulkan berbagai masalah berikut :1) Saat hamila) Tumbuh kembang janin terlambat.b) Abortus.c) Persalinan prematur.d) Tumbuh kembang janin dalam rahim terhambat.e) Perdarahan antepartum.f) Ketuban pecah dini (KPD).2) Saat persalinana) Persalinan berlangsung lama.b) Sering terjadi fetal distress.c) Terjadi emboli air ketuban.d) Atonia uteri.e) Retensio placenta.3) Saat postpartuma) Terjadi perdarahan postpartum.b) Mudah terjadi infeksi puerperium.c) Dapat terjadi retensio plasenta.d) Anemia kala nifas.e) Bayi lahir dengan anemia.h. Penanggulangan anemia.Menurut Ratna Dewi Pudiastuti (2012) Penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu :1) Makan tablet tambah darah sehari 1 tablet/minimal 90 tablet selama hamil2) Makan yang banyak mengandung zat besi misalnya daging, sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung, kacang-kacangan dan lain-lain.Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil agar tidak terkena anemia yaitu :a) Kehamilan triwulan IBeri makan porsi kecil tapi sering, makanan yang segar-segar contohnya susu, sop, buah-buahan, biscuit dan lain-lain.b) Kehamilan triwulan IIMeningkatkan makanan zat tenaga seperti nasi, roti, mie dan meningkatkan makanan zat pembangun berupa lauk pauk dan zat pengatur yaitu sayur dan buah.c) Kehamilan triwulan IIIJumlah makanan yang dibutuhkan sama dengan kehamilan triwulan II dan minum tablet tambah darah 1 butir perhari (minimal 90 butir selama hamil) (Ratna Dewi Pudiastuti, 2012).i. Penatalaksanaan anemia.Menurut Tarwoto (2007) penatalaksanaan anemia yaitu :1) Pada saat kunjungan awal, kaji riwayat pasien. Telusuri riwayat anemia dan kaji riwayat keluarga.2) Pastikan tanda dan gejala anemia yang terjadi pada ibu hamil3) Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi, asam folat.4) Makan yang cukup, dua kali lipat dari pola makan sebelum hamil.5) Konsumsi vitamin C yang lebih banyak.6) Hindari atau kurangi minum kopi dan teh,7) Hindari penggunaan alcohol dan obat-obatan/zat penenang.8) Minum suplemen zat besi (sulfa ferrosus) 90 tablet selama kehamilan.9) Hindari aktivitas yang berat.10) Istirahat yang cukup.11) Ukur tekanan darah.12) Periksalah Hb pada tempat pelayanan kesehatan.J. Terapi pada anemia menurut Purwita W. Laksmi (2008) :1) Terapi pencegahan a) Fe dosis rendah 30 mg.b) Feritin 20 ug/L.2) Ibu hamil dengan anemia defisiensi memerlukan :a) Fe sulfat 325 mgb) Pemberian folat 1 mg perhari3) Nasehata) Banyak makan buah dan sayuran yang berwarna hijau.b) Lebih banyak istirahat.c) Meningkatkan jumlah porsi makan lebih dari sebelum hamil.d) Mengenali tanda-tanda anemia.e) Segera periksa apabila terjadi mata berkunang-kunang, gangguan tidur, vertigo, berdebar,pucat, lesu, sulit konsentrasi.4) Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat dan diperketatUntuk memasukkan penderita ke rumah sakit atau merujuk penderita perlu memperhatikan hal berikut :a) Bila kadar Hb kurang dari 8gr%. b) Vertigo. c) Mata berkunang-kunang.d) Detak jantung > 100/m.

B. Teori Kebidanan secara SOAP1. PengertianManajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode, dimana bidan harus memiliki kemampuan berfikir secara kritis nutuk menegakkan diagnosis atau masalah potensial kebidanan, selain itu diperlukan kemampuan kolaborasi atau kerjasama. SOAP adalah proses pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan. SOAP merupakan kepanjangan dari subjektif, objektif, assesment, planning (Sudarti, 2010).2. Langkah-langkah manajemen kebidanan SOAP1) Langkah I : SubyektifData subjektif adalah pendokumentasian manajemen kebidanan langkah pertama adalah pengkajian data, terutama data yang diperoleh dari anamnesis (Sudarti, 2010).a) Biodata yang diambil untuk pasien (suami,istri).Pengkajian biodata antara lain :(1) Nama: Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk menghidari adanya kekeliruan atau untuk membedakan dengan klien atau pasien lainnya.(2) Umur: Untuk mengetahui faktor resiko.(3) Agama: Untuk memberikan motivasi dorongan moril sesuai dengan agama yang dianut.(4) Suku bangsa:Untuk mengetahui adat istiadat yang menguntungkan dan merugikan.(5) Pendidikan: Untuk mengetahui tingkat intelektual, tingkat penerimaan informasi hal-hal baru atau pengetahuan baru karena tingkat pendidikan yang lebih tinggi mudah mendapatkan informasi.(6) Pekerjaan: Untuk mengetahui status ekonomi keluarga.(7) Alamat: Untuk mempermudah hubungan jika diperlukan dalam keadaan mendesak sehingga bidan mengetahui tempat tinggal pasien.a) Keluhan UtamaUntuk mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan serta berhubungan dengan kehamilan. Pada kasus ibu hamil dengan Anemia yaitu : letih, lesu, sering sakit kepala dan mata berkunang-kunang, sariawan, kram pada kaki sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari.b) Riwayat kehamilan/jumlah persalinan yang laluUntuk mengetahui jumlah kehamilan, jumlah anak yang hidup, apakah mempunyai riwayat keguguran, riwayat kehamilan dengan anemia.c) Riwayat kesehatan(1) Riwayat kesehatan yang laluUntuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat penyakit seperti : Preeklampsia dan Perdarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta), Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, Gravid empat atau lebih, hiperemesis gravidarum, anemia, Partus lama atau partus macet, Demam selama persalinan, Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV). Kehamilan lewat waktu (sesudah 42 minggu kehamilan).(2) Riwayat kesehatan sekarangDikaji apakah keadaan umum ibu, apakah ibu kelihatan lemas, nafsu makan ibu berkurang, berat badan ibu menurun, letih, lesu, apakah ada kelainan-kelainan yang lain dan obat-obatan lain.(3) Riwayat kesehatan keluargaUntuk mengetahui adanya penyakit menurun seperti asma, jantung, serta penyakit menular seperti TBC, epilepsi, yang dapat menyertai penyakit sekarang.d) Pola kebiasaan sehari-hari(1) Pola nutrisiMakanFrekuensi: 3x sehariJenis: nasi, tahu, tempe.Masalah: tidak ada(2) Pola eliminasiFrekuensi: 1 x sehariKonsistensi: lembekMasalah: tidak adae) Personal hygieneDikaji untuk mengetahui apakah ibu menjaga kebersihan badannya dan daerah kemaluannya menggunakan sabun atau tidak.f) Pola istirahatMenggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur, kebiasaan pasien sebelum tidur, kebiasaan tidur siang, dan penggunaan waktu luang.

g) Psikososial budayaUntuk mengetahui apakah ada pantangan makan atau kebiasaan yang tidak diperbolehkan selama kehamilan dan mengenai kepercayaan terhadap anemia itu sendiri.2) Data Objektif Merupakan data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian (Sudarti, 2010).a) Pemeriksaan fisik :1) Keadaan umum:Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, sedang, lemah. 2) Kesadaran:Untuk mengetahui tingkat kesadaran yaitu compos mentis, somnolen. Pada ibu hamil dengan anemia kesadarannya compos mentis.3) Suhu:Apakah ada peningkatan atau tidak. Normalnya suhu tubuh berfrekuensi dalam rentang yang relatif sempit. Suhu tubuh normal 35,6C-37,6C.4) Denyut nadi:Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam menit. Batas normal nadi pada dewasa 80-100 kali per menit. Pada ibu hamil dengan anemia nadi meningkat sampai 100 kali per menit. 5) Respirasi:Untuk mengetahui frekuensi pernafasan yang dihitung dalam 1 menit batas normal. Batas normal pernapasan dewasa 16-24 kali per menit.b) Pemeriksaan Sistematis(1) Kepala(a) Rambut:Untuk menilai warna, ketebalan, ada ketombe atau tidak.(2) Muka: Keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan dan edema. Pada ibu dengan anemia akan kelihatan pucat.(3) Mata: Konjungtiva berwarna pucat atau kemerahan, dan sklera putih atau tidak. Pada ibu anemia konjungtiva pucat.(4) Hidung:Untuk mengetahui kebersihannya.(5) Telinga: Bagaimana keadaan telinga ibu, bersih atau tidak, bentuknya simetris atau tidak.(6) Mulut, lidah:Untuk mengetahui apakah lidah kering atau tidak, kebersihan, mukosa lembab atau tidak, dan berbau.(7) Leher:Untuk mengetahui apakah leher nyeri, kaku dan pembesaran tiroid.(8) Dada(a) Mammae: Untuk mengetahui bentuk dada simetris atau tidak, puting susu menonjol atau tidak.(9) Abdomen: Untuk mengetahui apakah ada, bekas luka operasi, nyeri epigastrium atau tidak membuncit atau tidak, pembesaran perut sesuai usia kehamilan atau tidak, mengetahui letak janin.Leopold I: Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus.Leopold II: Untuk menentukan batas samping rahim kanan-kiri dan letak punggung janin.Leopold III: untuk menentukan bagian terbawah janin dan masih bisa digoyang atau tidak.Leopold IV : untuk mengetahui seberapa jauh sudah masuk pintu atas panggul.(10) Genetalia:Untuk mengetahui adakah oedema dan pengeluaran atau tidak, adanya pendarahan atau tidak, adanya varices atau tidak.(11) EkstremitasEkstremitas atas: Simetris: ya Odema: Tidak ada Kelainan: tidak adaEkstremitas bawah: Simetris: ya Odema: Tidak ada Varices: Tidak ada Reflek patella: +/+ Kelainan: Tidak adac) Pemeriksaan PenunjangDilakukan untuk mendukung penegakan diagnosa seperti pemeriksaan laboratorium yang berguna untuk pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah leukosit, eritosit, dan trombosit agar dapat diketahui kondisi umum pasien (Sudarti, 2010). Data penunjang yang diperlukan adalah pemeriksaan kadar hemoglobin.

3) AssessmentAssessment menggambarkan dokumentasi hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif (Sudarti, 2010).Diagnosa kebidanan pada ibu hamil dengan anemia : Ny...Umur..G..P..A..hamil..minggu, janin tunggal hidup dengan anemia.4) PenatalaksanaanPenatalaksanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data (Sudarti, 2010). Penatalaksanaan pada ibu hamil dengan anemia antara lain :a) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan rencana asuhan, ibu mengetahuinya.b) Mengobservasi tanda-tanda vital ibu (TD, suhu, pernapasan dan nadi ibu), tanda-tanda vital ibu sudah diobservasi.c) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat jika Hb ibu tidak mengalami kenaikan.d) Melakukan pemeriksaan Hb, ibu mau dilakukan pemeriksaan.e) Memberikan ibu vitamin C, ibu mau meminumnya.f) Memberikan ibu tablet zat besi (sulfat ferrosus) 90 tablet selama kehamilan, ibu mau meminumnya secara teratur.g) Memantau keadaan janin ibu, ibu mau diperiksa.h) Menjelaskan tanda-tanda anemia pada ibu seperti lelah, lesu, pucat, sering terjadi kram kaki, penglihatan berkunang-kunang, sariawan, tekanan darah turun, sering pusing dan sakit kepala, ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.i) Memberikan penkes tentang :(1) Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi seperti daging, ikan, kangkung, daun singkong, bayam dan kacang-kacangan, ibu mau makan-makanan yang mengandung zat besi.(2) Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang cukup, 2 kali lipat dari pola makan biasanya, ibu mau menuruti anjuran yang diberikan.(3) Menganjurkan ibu untuk menghindari atau mengurangi minum kopi dan teh karena kopi dan teh dapat mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh, ibu mau menuruti anjuran yang diberikan.(4) Memberikan penkes tenteng istirahat yang cukup dan hindari aktivitas yang berat, ibu mau menuruti anjuran yang diberikan.

C. Landasan HukumBidan dalam menjalankan prakteknya berlandaskan pada kepmenkes RI Nomer 900/MENKES/SK/VII/2002 pasal 16 yaitu pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus, hiperemesis gravidarum tingkat 1, pre-eklamsia ringan dan anemia (Kepmenkes, 2002).D. Kerangka konsep

Hasil asuhan kebidanan:Keadaan umum dan tanda-tanda vital normalKonjungtiva merah muda.Hb meningkat.Bersemangat, tidak gampang letih, lesu dan sakit kepala. bibir, kuku tidak pucat.Asuhan kebidanan menurut manajemen SOAP :S: Data subjektif.Meliputi pengkajian data awal yang didapat dari pasien.O: Data objektif.Pendataan yang didapatkan dari hasil pemeriksaan.A: Analisa data.Diagnosa hasil pemeriksaan.P: Penatalaksanaan tindakan.Meliputi rencana dan evaluasi.Ibu hamil dengan anemia INPUTPROSESOUTPUT

Bagan 1. Kerangka Konsep Soap (Sudarti 2010).

BAB IIIMETODOLOGI A. Jenis Studi Kasus Jenis Karya Tulis Ilmiah adalah menggunakan asuhan kebidanan dengan SOAP yang terdiri dari 4 langkah, laporan studi kasus pada ibu Anemia dengan menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan atau area populasi tertentu yang bersifat factual secara objektif, sistematis dan akurat. (Sulistyaningsih, 2011).sStudi kasus adalah meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal (Saryono, 2011).

B. Lokasi Studi KasusMenjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini studi kasus dilaksanakan di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2012.

C. Subyek Studi KasusMerupakan hal atau orang yang dikenai kegiatan pengambilan kasus dilakukan (Arikunto, 2010). Subyek pengambilan kasus ini adalah Ny. A G5P3A1 hamil dengan Anemia.

D. Waktu Studi KasusWaktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan penulis untuk pelaksanaan laporan kasus (Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus 13 agustus 2012.

E. Instrumen Studi KasusInstrument studi kasus adalah alatalat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Pada studi kasus ini penulis menggunakan instrument format SOAP pada ibu hamil untuk pengumpulan data.

F. Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data catatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan atau karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung studi kasus (Sulistyaningsih, 2011).Data berdasarkan cara memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder.1. Data PrimerMerupakan materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung (Chandra, 2008).a. WawancaraSuatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, di mana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2010). Pada pengambilan kasus ini penulis melakukan wawancara dengan pasien, keluarga dan tenaga medis.b. ObservasiObservasi adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris (Notoatmodjo, 2010).Pelaksanaan observasi dilakukan dengan mengobservasi kadar Hb pada ibu hamil dengan dengan anemia.c. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik digunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis (Priharjo, 2007).1) InspeksiAdalah proses observasi dengan menggunakan mata, dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik dan mulai melakukan inspeksi pada saat pertama kali bertemu dengan pasien (Priharjo, 2007). Pada kasus ini inspeksi pemeriksaan konjungtiva pada mata.2) PalpasiDigunakan sentuhan atau rabaan, metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ, palpasi biasanya dilakukan terakhir setelah inspeksi, auskultasi dan perkusi (Priharjo, 2007). Pada kasus Anemia dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen menurut Leopold mulai dari Leopold 1, 2, 3, dan 4 yang bertujuan untuk menentukan besarnya rahim dan menentukan besarnya kehamilan.3) PerkusiAdalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk membandingkan kaki kiri dan kanan pada setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suatu perkusi untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk, dan konsisten jaringan. Dalam hal ini pemeriksaan dilakukan di daerah reflek patella. Pada kasus anemia ringan dilakukan pemeriksaan reflek patella kanan kiri dan terdapat pemeriksaan positif.4) AuskultasiAdalah metode pengkajian dengan menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran, stetoskop digunakan untuk mendengarkan bunyi jantung, bising usus (Priharjo, 2007). Pada kasus Anemia dilakukan dengan mendengarkan denyut jantung janin (DJJ) yang bertujuan untuk memastikan adanya tanda pasti kehamilan dan bunyi jantung janin.b. Data SekunderData sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang punya data (Agus Riyanto, 2009).a. Studi DokumentasiAdalah semua bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen. Pengambilan kasus ini menggunakan catatan yang ada di list / status pasien untuk memperoleh informasi data medik yang ada di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu.b. Studi KepustakaanMerupakan bahan-bahan pustaka yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu penelitian (Aziz Alimul Hidayat, 2011). Pada kasus Anemia penulis menggunakan bahan referensi dari tahun 2007 2012.

G. Alat-alat yang dibutuhkanAlat dan bahan yang dibutuhkan dengan teknik pengumpulan data antara lain :1. Alat dan bahan dalam pengambilan data :a. Format pengkajian pada ibu hamilB. Alat tulis (buku dan bolpoint).2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi :a. Timbang berat badanb. Alat pengukur tinggi badanc. Pita pengukur lingkar lengan atasd. Tensi metere. Termometerf. Stetoskopg. Meteranh. Jam tangani. Reflek hammerj. Klinek / Dopplerk. Jangka panggull. Alat untuk pemeriksaan Hb yaitu haemometer set yang terdiri dari : 1) Tabung pengukur2) Pipet Hb dengan pipa karetnya3) Pipet HCl4) Batang pengaduk5) Botol tempat HCl dan aquadest6) Sikat pembersih7) Perlak kecil dan pengalas8) Kapas alcohol 70%9) Jarum/lancet10) Handscoon steril11) Kapas Kering12) Bengkok3. Alat dan bahan untuk dokumentasi :a. Status atau catatan pasienb. Dokumen yang ada di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu.

BAB IVTINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUSNo Register: 347Tanggal: 3 Agustus 2010Waktu: 09.45 WIBTempat: Puskesmas Sukamerindu Kota BengkuluNama Pengkaji: Iceu Mayasari1. IdentitasNama istri: Ny. ANama Suami: Tn. YUmur: 37 tahunUmur: 37 tahunKebangsaan: IndonesiaKebangsaan: IndonesiaAgama: IslamAgama: IslamPendidikan: SMPPendidikan: SMAPekerjaan: IRTPekerjaan: PNSAlamat: Villa Danau Indah RT 16 Blok. B No.7, Kel. Surabaya, Kecamatan Sungai Serut Bengkulu.

2. Data SubjektifIbu mengatakan: - Hamil 6 bulan, hamil anak ke-5 dan pernah 1x keguguran. - Haid terakhirnya tanggal 07 02 2012. - Merasakan gerakan janinnya dengan kuat. - Badannya lemas dan cepat letih. - Sering sakit kepala dan kurang nafsu makan. - Tidak ada riwayat penyakit berbahaya, keturunan dan menular seperti hipertensi, jantung, DM, Asma dan hepatitis.

3. Data Objektifa. Pemeriksaan Umum1) Keadaan Umum: Lemah2) Kesadaran: Compos Mentisb. Tanda tanda vital1) TD: 100/70 mmHg2) Pols: 88 x/m3) RR: 23 x/m4) Temp: 36,6 C5) Lila: 33 cm6) TB: 155 cm7) BB sebelum hamil: 60 kg8) BB hamil: 56 kg9) TP: 14 11 2012.c. Pemeriksaan Fisik1) KepalaBenjolan patologis: Tidak adaKelainan: Tidak adaMasalah: Sering pusing2) RambutKebersihan: BersihKerontokan: Tidak adaWarna: Hitam3) MukaWarna: PucatOdema: Tidak ada4) MataBentuk: SimetrisConjungtiva: AnemisSclera: An ikterikReflek pupil: BaikKelainan: Tidak ada5) HidungKebersihan: BersihPengeluaran secret: Tidak adaPeradangan polip: Tidak ada6) MulutMukosa bibir: LembabCaries: Tidak adaSariawan: Tidak adaKebersihan: Bersih7) TelingaBentuk: SimetrisKebersihan: BersihPengeluaran: Tidak adaKelainan: Tidak ada8) LeherPembengkakan kelenjar tyroid: Tidak adaPembengkakan kelenjar limfe: Tidak adaPembengkakan vena jugolaris: Tidak ada9) PayudaraBentuk: SimetrisAreola mamae: HyperpigmentasiPapila mamae: MenonjolColostrum: -Nyeri tekan: Tidak adaBekas operasi: Tidak adaBenjolan patologis: Tidak ada10) AbdomenPembesaran perut: Sesuai dengan umur kehamilanLinea: Tidak adaStriae: Tidak adaBekas operasi: Tidak adaPemeriksaan Leopolda) Leopold I: TFU sepusat (22 cm), pada fundus teraba kurang bundar, lunak dan tidak melenting (bokong).b) Leopold II: Pada bagian perut sebelah kiri ibu teraba tahanan memanjang seperti papan (punggung) dan pada bagian kanan perut ibu teraba bagian bagian terkecil janin (ekstremitas).c) Leopold III: Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar, keras dan melenting (kepala).d) Leopold IV: Bagian terbawah janin belum masuk PAP (pintu atas panggul).DJJ: Punctum maksimum: di kuadran kiri, 3 jari bawah Pusat ibu. Frekuensi: 145 x/m Irama: Teratur Kekuatan: Kuat11) GenitaliaPengeluaran cairan: Tidak adaOdema: Tidak adaVarices: Tidak adaPembengkakan kelenjar bartolini: Tidak ada12) Ekstremitas Ekstremitas Atas BawahBentuk: SimetrisKelengkapan: LengkapTurgor kulit: Kembali cepatOdema: Tidak adaVarices: Tidak adaKelainan: Tidak adaReflek patella: +/+d. Pemeriksaan PenunjangHb: 8,8 gr %

4. AnalisaNy. A umur 37 tahun, G5P3A1, hamil 25 26 minggu, janin tunggal hidup dengan anemia.

5. Penatalaksanaana. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, Ibu mengetahuinya.TD: 100/70 mmHgRR: 23 x/mPols: 88 x/mBB: 56 kgHb: 8,8 gr %b. Mengobservasi tanda tanda vital ibu, tanda tanda vital ibu sudah diobservasi.c. Melakukan pemeriksaan Hb, ibu mau dilakukan pemeriksaan.d. Memantau keadaan janin ibu, ibu mau diperiksa.e. Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, asam mefenamat jika kepala ibu terasa sakit, vitamin C 1 x 1 tablet, ibu mau meminumnya.f. Menjelaskan tanda tanda anemia kepada ibu seperti cepat lelah, lesu, pucat, terjadi kram kaki, penglihatan berkunang kunang, tekanan darah turun, sering pusing dan sakit kepala, ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.g. Memberikan penkes tentang :1) Makan makanan yang mengandung zat besi seperti daging, ikan, kangkung, daun singkong, bayam dan kacang kacangan, ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan bidan.2) Makan makanan yang cukup, dua kali dari porsi makan sebelum hamil, ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan.3) Menghindari atau mengurangi minum kopi dan teh karena kopi dan teh dapat mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh, ibu mau menuruti anjuran yang diberikan.4) Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas yang berat, ibu mau mengikuti anjuran yang diberikan.

Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A

CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :

Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama & Paraf

Senin, 06 Agustus 2012Jam : 10.00 WIBS : Ibu mengatakan :1. Masih sering sakit kepala.2. Badannya masih lemas dan cepat letih.3. Nafsu makan masih berkurang.4. Telah meminum obat yang diberikan.

O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis- TTV : TD : 100/70 mmHg Pols : 89 x/m RR : 24 x/m Temp :2. Pemeriksaan fisik - Kepala. Masalah : Sakit kepala.- Muka : Pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : Sesuai Dengan umur kehamilan.- DJJ : 142 x/m.- Hb : 8,8 gr %.A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26 minggu janin tunggal hidup dengan anemia.

P : - Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu.Ibu mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau dilakukan pemeriksaanHb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, vitamin C dan asam mefenamat jika kepala ibu sakit. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau makan makananyang mengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang cukup.

Iceu Mayasari

Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A

CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :

Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama & Paraf

Selasa, 07 Agustus 2012Jam : 10.00 WIBS : Ibu mengatakan :1. Masih sering sakit kepala.2. Badannya masih lemas dan cepat letih.3. Sudah ada nafsu makan.4. Telah meminum obat yang diberikan secara teratur.

O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis- TTV : TD : 100/70 mmHg Pols : 87 x/m RR : 23 x/m Temp :

2. Pemeriksaan fisik - Kepala Masalah : sakit kepala.- Muka : Pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : sesuai dengan umur kehamilan. - DJJ : 143 x/m.- Hb : 9 gr %.

A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26-27 minggu janin tunggal hidup dengan anemia.

P : - Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu.Ibu mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau dilakukanpemeriksaanHb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau makan makananyangbanyak mengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang cukup.

Iceu Mayasari

Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A

CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :

Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama & Paraf

Rabu, 08 Agustus 2012Jam : 09.30 WIBS : Ibu mengatakan :1. Sakit kepala sudah mulai berkurang.2. Badannya masih lemas dan cepat letih.3. Sudah ada nafsu makan.4. Telah meminum obat yang diberikan secara teratur.

O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis- TTV : TD : 100/70 mmHg Pols : 86 x/m RR : 22 x/m Temp :2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.- Muka : Masih terlihat pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan.- DJJ : 147 x/m.- Hb : 9 gr %.

A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26- 27 minggu janin tunggal hidup dengan anemia.

P : - Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu.Ibu mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau dilakukan pemeriksaanHb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet, asam mefenamat jika kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau meningkatkanmakan makanan yangbanyak mengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang cukup.

Iceu Mayasari

Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A

CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :

Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama & Paraf

Kamis, 09 Agustus 2012Jam : 09.00 WIBS : Ibu mengatakan :1. Sakit kepalanya sudah mulai berkurang.2. Badannya masih lemas dan letih.3. Sudah ada nafsu makan.4. Telah meminum obat yang diberikan secara teratur.O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis- TTV : TD : 100/70 mmHg Pols : 88 x/m RR : 21 x/m Temp :2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.- Muka : Masih terlihat pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan. - DJJ : 152 x/m.- Hb : 9 gr %.

A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26- 27 minggu janin tunggal hidup dengan anemia.

P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau dilakukanPemeriksaan Hb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau meningkatkanmakan- makanan yang banyakmengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang cukup.

Iceu Mayasari

Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A

CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :

Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama & Paraf

Jumat, 10 Agustus 2012Jam : 09.30 WIBS : Ibu mengatakan :1. Sakit kepalanya sudah mulai berkurang.2. Badannya masih lemas dan letih.3. Nafsu makannya sudah mulai membaik.4. Telah meminum obat yang diberikan secara teratur.

O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis- TTV : TD :110/80mmHg Pols : 85 x/m RR : 24 x/m Temp :

2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.- Muka : Masih terlihat pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan. - DJJ : 150 x/m.- Hb : 9 gr %.

A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26- 27 minggu janin tunggal hidup dengan anemia.

P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau dilakukanPemeriksaan Hb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau meningkatkanmakan- makanan yang banyak mengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang cukup.

Iceu Mayasari

Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A

CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :

Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama & Paraf

Sabtu, 11 Agustus 2012Jam : 09.30 WIBS : Ibu mengatakan :1. Sakit kepalanya sudah berkurang.2. Masih sedikit lemas dan letih.3. Nafsu makannya sudah membaik.4. Telah meminum obat yang diberikan secara teratur.

O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis- TTV : TD :110/80mmHg Pols : 87 x/m RR : 22 x/m Temp :

2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.- Muka : Masih terlihat sedikit pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kahamilan.- DJJ : 148 x/m.- Hb : 9,2 gr %.

A : Ny. A umur 37 tahun hamil 26- 27 minggu janin tunggal hidup dengan anemia.

P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu sudahdiobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau dilakukanpemeriksaanHb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika kepala ibu sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau meningkatkanmakan-makanan yang banyakmengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang cukup.

Iceu Mayasari

Puskesmas SukamerinduNo. RM : 347Nama Pasien: Ny. A

CATATAN PERKEMBANGANNama Bidan :

Hari, Tanggal & JamCatatan Perkembangan (SOAP)Nama & Paraf

Senin, 13 Agustus 2012Jam : 11.15 WIBS : Ibu mengatakan :1. Sakit kepalanya sudah berkurang.2. Masih sedikit lemas dan letih.3. Nafsu makannya sudah membaik.4. Telah meminum obat yang diberikan secara teratur.

O : 1. Pemeriksaan Umum- K / U : Lemah- Kesadaran :Composmentis- TTV : TD :110/80mmHg Pols : 89 x/m RR : 23 x/m Temp :

2. Pemeriksaan fisik - Kepala : Sakit kepala sudah berkurang.- Muka : Masih terlihat Sedikit pucat.- MataConjungtiva : Anemis.- Abdomen Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan.- DJJ : 150 x/m.- Hb : 9,2 gr %.

A : Ny. A umur 37 tahun hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan anemia.

P : - Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.Ibu mengetahuinya. Mengobservasi tanda tanda vital ibu.Tanda tanda vital ibu sudah diobservasi. Melakukan pemeriksaan Hb.Ibu mau dilakukanpemeriksaan Hb. Memantau keadaan janin ibu.Ibu mau dilakukanpemeriksaan.- Memberikan ibu obat tablet Fe 1 x 1 tablet, kalk 1 x 1 tablet, vitamin C 1 x 1 tablet dan asam mefenamat jika kepala ibu terasa sakit dan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur. Ibu mau minum obat secara teratur.- Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.Ibu mau meningkatkanmakan-makanan yang banyakmengandung zat besi.- Menganjurkan ibu untuk tetap makan dua kali dari porsi makan sebelum hamil. Ibu mau meningkatkan pola makannya.- Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat. Ibu bersedia untuk membatasi aktivitasnya yang berat dan istirahat yang cukup.

Iceu Mayasari

A. PEMBAHASANPada bab ini penulis membahas perbedaan yang ada antara penatalaksanaan kasus dengan konsep teori yang telah diuraikan pada Bab II. Karena penulis menggunakan manajemen kebidanan SOAP, maka pembahasan akan diuraikan langkah demi langkah sebagai berikut:1. S (Subjektif)Pendokumentasian manajemen kebidanan, langkah pertama adalah pengkajian data, terutama data yang diperoleh dari anamnesis (Sudarti, 2010). Menurut Tarwoto (2007) ibu hamil dengan anemia yaitu ibu hamil dengan mengeluh sering pusing dan sakit kepala, cepat lelah, sering terjadi kram pada kaki, terjadi sariawan, peradangan gusi, pucat pada mata, pada pemeriksaan hemoglobin < 9,5 gr% dan tekanan darah menurun. Pada kasus Ny. A G5P3A1 hamil 25 minggu disertai keluhan cepat lelah, sering pusing dan sakit kepala.Jadi terdapat perbedaan antara praktik dan teori, pada praktek tidak ditemukan sariawan dan kram pada kaki.2. O (Objektif)Merupakan data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian (Sudarti, 2010). Data objektif menggambarkan dokumentasi hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan sebagai langkah kedua SOAP. Pada kasus Ny.A dengan anemia mata terlihat pucat, tekanan darah menurun dan hemoglobin 8,8 gr%.Jadi terdapat perbedaan antara teori dan praktek, pada praktek tidak ditemukan peradangan gusi.3. A (Assessment) Assessment menggambarkan dokumentasi hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif (Sudarti, 2010).Pada kasus ini, penulis mendapatkan diagnose kebidanan seorang ibu hamil Ny. A umur 37 tahun G5P3A1, hamil 25 minggu, janin tunggal hidup dengan anemia. Dalam langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek. 4. P (Penatalaksanaan)Penatalaksanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data ( Sudarti, 2010). Penatalaksanaan ibu hamil dengan anemia adalah melakukan pemeriksaan hemoglobin, mengukur tekanan darah, memberikan suplemen zat besi 90 tablet selama kehamilan, mengkonsumsi vitamin C yang lebih banyak, makan makanan yang banyak mengandung zat besi dan asam folat, makan dua kali lipat dari pola makan sebelum hamil, hindari atau kurangi minum teh dan kopi, hindari aktivitas yang berat dan istirahat yang cukup.Pada kasus Ny. A setelah dilakukan pemantauan selama 1 minggu, umur kehamilan 26 minggu diperoleh hasil tekanan darah meningkat 110/70 mmHg, sakit kepala dan cepat lelah ibu sudah berkurang dan hemoglobin meningkat dari 8,8 gr% menjadi 9,2 gr%.36Jadi pada penanganan kasus Ny. A telah sesuai dengan yang diharapkan dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan.76BAB VPENUTUP

Dalam bab terakhir penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. A umur 37 tahun G5P3A1 hamil 25 minggu dengan Anemia di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu ini penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:A. KesimpulanAsuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia dapat diterapkan melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut SOAP diantaranya sebagai berikut :1. Dalam melakukan pengkajian terhadap ibu hamil Ny. A G5P3A1 dengan anemia ibu mengeluh sering pusing, cepat lelah dan nafsu makan berkurang. Setelah diberikan asuhan selama 1 minggu, sering pusing dan cepat lelah ibu sudah berkurang dan nafsu makan ibu membaik.2. Objektif diperoleh dari pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan yang diperoleh adalah TD : 100/70 mmHg, RR : 23 x/m, Pols : 89 x/m. pada pemeriksaan fisik, mata dan muka terlihat pucat dan pada pemeriksaan hemoglobin 8,8 gr%. Setelah dilakukan asuhan selama 1 minggu tekanan darah ibu meningkat menjadi 110/80 mmHg, RR : 23 x/m, Pols : 89 x/m, mata dan muka masih terlihat sedikit pucat dan hemoglobin meningkat menjadi 9,2 gr%.3. Dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan akurat sehingga didapatkan diagnose kebidanan Ny. A umur 37 tahun G5P3A1 hamil 25 minggu, janin tunggal hidup dengan anemia. Setelah dilakukan asuhan selama 1 minggu didapatkan diagnose kebidanan Ny. A umur 37 tahun G5P3A1 hamil 26 minggu, janin tunggal hidup dengan anemia.4. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan anemia sesuai dengan rencana yang telah dibuat yaitu melakukan pemeriksaan Hb, ukur tekanan darah, hindari aktivitas yang berat dan istirahat yang cukup, minum suplemen zat besi 90 tablet selama kehamilan, hindari atau kurangi minum teh dan kopi, konsumsi vitamin C yang lebih banyak, makan dua kali lipat dari pola makan sebelum hamil, makan-makanan yang banyak mengandung zat besi. Setelah diberikan asuhan selama 1 minggu, ibu mau minum obat secara teratur dan meningkatkan porsi makan sehingga sakit kepala dan cepat letih ibu berkurang dan hemoglobin ibu meningkat menjadi 9,2 gr%.

B. SaranDari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:1. Bagi Pasien Pasien disarankan untuk segera datang ketenaga kesehatan jika terjadi tanda-tanda bahaya kehamilan dan dianjurakn ANC secara rutin guna mendeteksi adanya tanda bahaya kehamilan secara dini.2. Bagi Bidan Diharapkan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia hendaknya tetap mempertahankan standar pelayanan kebidanan3. Bagi institusia. PuskesmasUntuk Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu diharapkan untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan pendekatan menejemen kebidanan secara komperhensif, sehingga pasien merasa senang dan nyaman terhadap pelayanan yang diberikan.b. Pendidikan Diharapkan mahasiswa dapat memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan anemia sesuai dengan teori karena teori mendasari setiap praktek, sehingga antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan serta dapat dijadikan bahan referensi.