skenario a blok 27 2015

12
a b c d e f g present an Ade Ikhsan Devu Icha S Fauzan Rudi Mba wid sekmej Reska Samuel Ismel Risma Neneng Icha A Ciput PPT Icha A. Neneng Ismel Mba wid Devu Fauzan Ciput ngeprin t Icha S. Ade Ikhsan Risma Rudi Reska Samuel KUMPUL PALING LAMBAT BESOK, SELASA 15 SEPTEMBER 2015, PUKUL 19.00 WIB!!!! KLARIFIKASINYA JUGA DIISI SESUAI PEMBAGIAN FORMAT PENULISAN SAMA KAYA TUTORIAL SEBELUMNYA! DAFTRA PUSTAKA WAJIB DITULIS!

Upload: devuandre-naziat

Post on 07-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

nah ini yang paling keren

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario a BLOK 27 2015

a b c d e f g

presentan Ade Ikhsan Devu Icha S Fauzan Rudi Mba wid

sekmej Reska Samuel Ismel Risma Neneng Icha A Ciput

PPT Icha A. Neneng Ismel Mba wid Devu Fauzan Ciput

ngeprint Icha S. Ade Ikhsan Risma Rudi Reska Samuel

KUMPUL PALING LAMBAT BESOK, SELASA

15 SEPTEMBER 2015, PUKUL 19.00 WIB!!!!

KLARIFIKASINYA JUGA DIISI SESUAI PEMBAGIAN

FORMAT PENULISAN SAMA KAYA TUTORIAL SEBELUMNYA!

DAFTRA PUSTAKA WAJIB DITULIS!

Skenario A Blok 27

Page 2: Skenario a BLOK 27 2015

Dr. Thamrin, dokter di RSUD yang terletak sekitar 40 km dari Palembang. Sekitar

100 meter dari RSUD, terjadi kecelakaan lalu lintas. Mobil minibus yang melaju dengan

kecepatan tinggi menabrak pohon beringin. Bagian depan mobil hancur, kaca depan

pecah. Sang sopir, satu-satunya penumpang mobil terlempar keluar melalui kaca depan.

Dr. Thamrin yang mendengar tabrakan langsung pergi ke tempat kejadian dengan

membawa peralatan tatalaksana trauma seadainya. Di tempat kejadian, terlihat sang sopir,

laki-laki 30 tahun, tergeletak dan merintih, mengeluh dadanya sesak, nyeri di dada kanan

dan nyeri di paha kiri.

Melalui pemeriksaan sekilas, didapatkan gambaran

Pasien sadar tapi terlihat bingung, cemas dan kesulitan bernafas

Tanda vital: laju respirasi: 40 x/menit, nadi: 110x/menit; lemah, TD: 90/50 mmHg

Wajah dan bibir terlihat kebiruan

Kulit pucat, dingin, berkeringat dingin

Terlihat deformitas di paha kiri

GCS: 13 (E:3, M:6, V:4)

Setelah melakukan penanganan seadanya, dr. Thamrin langsung membawa sang sopir

ke UGD, setelah penanganan awal di UGD RSUD, pasien dipersiapkan untuk dirujuk ke

RSMH.

Data tambahan:

Kepala:

Terdapat luka lecet di dahi dan pelipis kanan diameter 2-4 cm

Yang lain dalam batas normal

Leher:

Trakea bergeser ke kiri dan vena jugularis distensi

Thorax:

Inspeksi

Gerakan dinding dada asimetris, kanan tertinggal, frekuensi napas 40 x/menit

Tampak memar di sekitar dada kanan bawah sampai ke samping

Auskultasi

Bunyi napas kanan melemah, bising napas kiri terdngar jelas

Page 3: Skenario a BLOK 27 2015

Bunyi jantung terdengar jelas, cepat, frekuensi 110x/menit

Palpasi

Nyeri tekan pada dada kanan bawah sampai ke samping (lokasi memar)

Krepitasi pada castae 9, 10, 11, kanan depan

Perkusi: kanan hipersonor, kiri sonor

Abdomen

Inspeksi: dinding perut datar

Auskultasi: bising usus normal

Palpasi: nyeri tekan (-)

Ekstremitas:

Paha kiri:

Inspeksi: tampak deformitas, memar, hematom pada paha tengah kanan

Palpasi: nyeri tekan, krepitasi (tidak boleh diperiksa)

ROM:

Pasif: limitasi gerakan

Aktif: limitasi gerakan

A. KLARIFIKAS ISTILAH

1. Minibus: RISMA, DEVU, SAMUEL, NENENG

2. Trauma: luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan

emosional yang hebat.

3. Peralatan tatalaksana trauma: RISMA, DEVU, SAMUEL, NENENG

4. Merintih: RISMA, DEVU, SAMUEL, NENENG

5. Dada sesak: RISMA, DEVU, SAMUEL, NENENG

6. Nyeri dada: CIPUT, NISA, FAUZAN

7. Nyeri paha: CIPUT, NISA, FAUZAN

8. Deformitas: perubahan bentuk tubuh atau bagian tubuh secara umum

9. GCS (Glasgow Coma Scale): CIPUT, NISA, FAUZAN

10. RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah): CIPUT, NISA, FAUZAN

11. UGD (Unit Gawat Darurat): RETNO, ADE, SYARIFA, IKHSAN

Page 4: Skenario a BLOK 27 2015

12. Pelipis: RETNO, ADE, SYARIFA, IKHSAN

13. Luka lecet: RETNO, ADE, SYARIFA, IKHSAN

14. Trakea: batang tenggorokan, tabung kartilago dan membranosa yang turun dari

laring dan bercabang menjadi bronkus utama kanan dan kiri.

15. Distensi: RETNO, ADE, SYARIFA, IKHSAN

16. Memar: ISMEL, RESKA, RUDI

17. Bunyi napas: ISMEL, RESKA, RUDI

18. Krepitasi: suara berderak seperti bila kita menggesekkan ujung-ujung tulang

yang patah

19. Hematom: ISMEL, RESKA, RUDI

20. ROM: ISMEL, RESKA, RUDI

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Kronologi kecelakaan: terjadi kecelakaan lalu lintas, mobil minibus yang melaju

dengan kecepatan tinggi menabrak pohon beringin. Bagian depan mobil hancur,

kaca depan pecah. Sang sopir, satu-satunya penumpang mobil terlempar keluar

melalui kaca depan. Setelah melakukan penanganan seadanya, dr. Thamrin,

seorang dokter RSUD langsung membawa sang sopir ke UGD, setelah

penanganan awal di UGD RSUD, pasien dipersiapkan untuk dirujuk ke RSMH

2. Sang sopir, laki-laki 30 tahun, tergeletak dan merintih. Keadaan umum: sadar

tampak bingung, cemas, kesulitan bernapas

3. Tanda vital, RR 40 x/menit; HR 110 x/menit, lemah; TD 90/50 mmHg, GCS: 13

(E:3, M:6, V:4)

4. Pemeriksaan fisik

a) Kepala: wajah dan bibir terlihat kebiruan, terdapat luka lecet di dahi dan

pelipis kanan diameter 2-4 cm

b) Leher: trakea bergeser ke kiri dan vena jugularis distensi

c) Thorax: dadanya sesak, nyeri dada kanan

Inspeksi

Page 5: Skenario a BLOK 27 2015

Gerakan dinding dada asimetris, kanan tertinggal, frekuensi napas

40 x/menit

Tampak memar di sekitar dada kanan bawah sampai ke samping

Auskultasi

Bunyi napas kanan melemah, bising napas kiri terdngar jelas

Bunyi jantung terdengar jelas, cepat, frekuensi 110x/menit

Palpasi

Nyeri tekan pada dada kanan bawah sampai ke samping (lokasi

memar)

Krepitasi pada castae 9, 10, 11, kanan depan

Perkusi: kanan hipersonor, kiri sonor

d) Ekstremitas: nyeri di paha kiri, kulit pucat, dingin, berkeringat dingin

Paha kiri:

Inspeksi: tampak deformitas, memar, hematom pada paha tengah

kanan

Palpasi: nyeri tekan, krepitasi (tidak boleh diperiksa)

e) ROM:

Pasif: limitasi gerakan

Aktif: limitasi gerakan

C. ANALISIS MASALAH

1. Kronologi kecelakaan: terjadi kecelakaan lalu lintas, mobil minibus yang melaju

dengan kecepatan tinggi menabrak pohon beringin. Bagian depan mobil hancur,

kaca depan pecah. Sang sopir, satu-satunya penumpang mobil terlempar keluar

melalui kaca depan. Setelah melakukan penanganan seadanya, dr. Thamrin,

seorang dokter RSUD langsung membawa sang sopir ke UGD, setelah

penanganan awal di UGD RSUD, pasien dipersiapkan untuk dirujuk ke RSMH

Page 6: Skenario a BLOK 27 2015

a. Bagaimana mekanisme traumanya pada kasus ini? RISMA, DEVU,

SAMUEL, NENENG

b. Apa saja kemungkinan trauma yang terjadi? RISMA, DEVU, SAMUEL,

NENENG

c. Bagaimana prinsip tatalaksana di tempat kejadian? (ALAT tatalaksana

trauma)

d. Bagaimana membawa pasien ke UGD? CIPUT, NISA, FAUZAN

e. Bagaimana prinsip tatalaksan di UGD? CIPUT, NISA, FAUZAN

f. Apa kriteria pasien yang dirujuk pada kasus ini? RISMA, DEVU,

SAMUEL, NENENG

2. Sang sopir, laki-laki 30 tahun, tergeletak dan merintih. Keadaan umum: sadar

tampak bingung, cemas, kesulitan bernapas. Tanda vital, RR 40 x/menit; HR 110

x/menit, lemah; TD 90/50 mmHg, GCS: 13 (E:3, M:6, V:4)

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas? RETNO, ADE,

SYARIFA, IKHSAN

3. Pemeriksaan fisik

a) Kepala: wajah dan bibir terlihat kebiruan, terdapat luka lecet di dahi dan

pelipis kanan diameter 2-4 cm

a. Apa makna klinis pemerisaan kepala dan bagaimana mekanismenya?

RETNO, ADE, SYARIFA, IKHSAN

b) Leher: trakea bergeser ke kiri dan vena jugularis distensi

b. Apa makna klinis pemerisaan kepala dan bagaimana mekanismenya?

ISMEL, RESKA, RUDI

c) Thorax: dadanya sesak, nyeri dada kanan

Inspeksi

Page 7: Skenario a BLOK 27 2015

Gerakan dinding dada asimetris, kanan tertinggal, frekuensi napas

40 x/menit

Tampak memar di sekitar dada kanan bawah sampai ke samping

Auskultasi

Bunyi napas kanan melemah, bising napas kiri terdngar jelas

Bunyi jantung terdengar jelas, cepat, frekuensi 110x/menit

Palpasi

Nyeri tekan pada dada kanan bawah sampai ke samping (lokasi

memar)

Krepitasi pada castae 9, 10, 11, kanan depan

Perkusi: kanan hipersonor, kiri sonor

a. Bagaimana anatomi rongga thoraks? RETNO, ADE, SYARIFA,

IKHSAN

b. Bagaimana fisiologi mekanisme pernapasan? ISMEL, RESKA, RUDI

c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas? RETNO, ADE,

SYARIFA, IKHSAN

d. Apa kemungkinan yang terjadi pada sopir? RETNO, ADE, SYARIFA,

IKHSAN

e. Apa tatalaksana awal sesak dada pasien ini? ISMEL, RESKA, RUDI

f) Ekstremitas: nyeri di paha kiri, kulit pucat, dingin, berkeringat dingin

Paha kiri:

Inspeksi: tampak deformitas, memar, hematom pada paha tengah

kanan

Palpasi: nyeri tekan, krepitasi (tidak boleh diperiksa)

a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal? CIPUT, NISA,

FAUZAN

b. Bagaimana anatomi paha kiri? CIPUT, NISA, FAUZAN

c. Apa yang terjadi pada paha kiri sopir? CIPUT, NISA, FAUZAN

d. Bagaimana tatalaksana awal ekstremitas bawah pasien? RISMA,

DEVU, SAMUEL, NENENG

Page 8: Skenario a BLOK 27 2015

e. Bagaimana tatalaksana lanjut pada ekstremitas bawah pasien? RISMA,

DEVU, SAMUEL, NENENG

f. Bagaimana mekanisme kompensasi bila sirkulasi mengalami gangguan?

(pada kasus ini) RISMA, DEVU, SAMUEL, NENENG

d) ROM:

Pasif: limitasi gerakan

Aktif: limitasi gerakan

a. Bagaimana interpretasi dan mekanismenya? ISMEL, RESKA, RUDI

D. HIPOTESIS

Sopir mengalami trauma multipel yang menimbulkan gangguan tension

pneumothoraks kanan, dan fraktur tertutup pada paha kiri.

E. LEARNING ISSUE

1. Tension pneumothoraks RETNO, ADE, SYARIFA, IKHSAN, ISMEL, RESKA,

RUDI

2. Fraktur tertutup paha kiri (jelasin dulu fraktur secara umum, baru setelah itu

ke fraktur pahanya) RISMA, DEVU, SAMUEL, NENENG, CIPUT, NISA,

FAUZAN