ske go

7
Absrtak Pemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X- ray dari tuba falopi dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui cervik uteri. Pada kasus infertilitas pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya sumbatan pada salah satu atau kedua tuba falopi yang dapat menghambat penyatuan sperma dan sel telur. Disamping itu, HSG juga dapat memberikan gambaran dari cavum uteri dan mendeteksi adanya abnormalitas uterus yang juga dapat menyebabkan infertilitas atau keguguran yang berulang. Pada pasien didapatkan keluhan infertilitas sejak 5 tahun menikah. Pada pemeriksaan USG didapatkan sumbatan pada tuba falopi. Keywords: infertilitas, histerosalpingografi, ginekologi History Seorang perempuan,usia 30 tahun, datang dengan keluhan tidak kunjung mempunyai anak setelah 5 tahun menikah. Pasien aktif berhubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontasepsi apapun. Pasien sudah memeriksakan diri ke petugas kesehatan tetapi keluhan belum membaik. Pasien disarankan untuk dilakukan Hysterosalpingografi (HSG). Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak baik, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 78 x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,3 0 C. Pada Hysterosalpingografi (HSG) didapatkan besar dan bentuk uterus normal, tak tampak filling defect ataupun additional shadow, Kedua tuba tak terisi kontras, caliber tidak normal, spill sign negatif. Kesan: sumbatan pada tuba falopi. Diagnosis Kesan: Curiga Hidrosalping Diskusi

Upload: sinu-pajar-sigit-nugroho

Post on 03-Jul-2015

174 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ske GO

Absrtak

Pemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X-ray dari tuba falopi dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui cervik uteri. Pada kasus infertilitas pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya sumbatan pada salah satu atau kedua tuba falopi yang dapat menghambat penyatuan sperma dan sel telur. Disamping itu, HSG juga dapat memberikan gambaran dari cavum uteri dan mendeteksi adanya abnormalitas uterus yang juga dapat menyebabkan infertilitas atau keguguran yang berulang. Pada pasien didapatkan keluhan infertilitas sejak 5 tahun menikah. Pada pemeriksaan USG didapatkan sumbatan pada tuba falopi.

Keywords: infertilitas, histerosalpingografi, ginekologi

 

History

Seorang perempuan,usia 30 tahun, datang dengan keluhan tidak kunjung mempunyai anak setelah 5 tahun menikah. Pasien aktif berhubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontasepsi apapun. Pasien sudah memeriksakan diri ke petugas kesehatan tetapi keluhan belum membaik. Pasien disarankan untuk dilakukan Hysterosalpingografi (HSG). Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak baik, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 78 x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,30C. Pada Hysterosalpingografi (HSG) didapatkan besar dan bentuk uterus normal, tak tampak filling defect ataupun additional shadow, Kedua tuba tak terisi kontras, caliber tidak normal, spill sign negatif. Kesan: sumbatan pada tuba falopi.

 

Diagnosis

Kesan: Curiga Hidrosalping

 

Diskusi

Pada pasien ini mengeluh tidak mendapatkan keturunan setelah 5 tahun menikah padahal pasien aktif berhubungan seksual dan tidak memakai kontrasepsi apapun. Hasil pemeriksaan penunjang HSG menunjukkan adanya tuba falopi yang tetutup, sehingga didapatkan diagnosis hidrosalping. Hidrosalping sendiri merupakan salah satu bentuk peradangan kronik pada salping dan sering merupakan hasil akhir dari pyosalping dengan resorbsi eksudat purulan diganti dengan cairan jernih. Pada HSG akan terlihat uterus normal dengan tuba yang tertutup. Tidak ada spill yang mengisi cavum peritoneum. Pada kasus ini masih dapat dilakukan fertilisasi in vitro.

 

Pemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X-ray dari tuba falopi dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui cervik uteri. Pada kasus

Page 2: ske GO

infertilitas pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya sumbatan pada salah satu atau kedua tuba falopi yang dapat menghambat penyatuan sperma dan sel telur. Disamping itu, HSG juga dapat memberikan gambaran dari cavum uteri dan mendeteksi adanya abnormalitas uterus yang juga dapat menyebabkan infertilitas atau keguguran yang berulang. Kadang pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosa penyebab nyeri pelvis yang berasal dari dalam uterus atau memberikan informasi keberhasilan operasi tuba beberapa minggu atau bulan pasca operasi.

Pemeriksaan HSG juga memiliki efek terapetik. Kehamilan sering terjadi dalam tiga siklus setelah pemeriksaan dilakukan dan juga sering terjadi segera sesudah pemeriksaan HSG. Kemungkinan besar bahan kontras membuka secara mekanis obstruksi-obstruksi yang disebabkan oleh sekret, melepaskan adhesi, meluruskan bengkokan tuba, dan menimbulkan peristaltik yang lebih aktif karena masuknya bahan kontras.

 

Pada tahun-tahun terakhir ini, lipiodol dipakai untuk pemeriksaan HSG. Kontras lipiodol, jika masuk ke rongga peritoneum sangat lama mengalami resorpsi kembali. Ahli radiologi di Indonesia lebih banyak memakai bahan kontras cair dalam air. Bahan yang sering dipakai adalah urografin 60% (maglumin diatrizoate 60% atau sodium diatrizoate 10%). Bahan kontras ini sifatnya encer, memberikan opasitas yang memuaskan dan mudah masuk ke dalam tuba dan menimbulkan pelimpahan kontras ke dalam rongga peritoneum dengan segera.

Bahan kontras lain yang sering dipakai adalah hipaque 50% (sodium diatrizoate), endografin (meglumine iodipamide), diaginol viscous (sodium acetrizoate plus polyvinyl pyrolidone), isopaque (metrizoate), lipiodol ultrafluid, dan sebagainya.

 

Indikasi HSG yang paling sering ialah dalam bidang ginekologi, meliputi:

1. Sterilitas primer maupun sekunder, untuk melihat potensi tuba. Pada tuba yang paten akan terjadi pelimpahan kontras dari tuba ke dalam rongga peritoneum. Selain itu, HSG memberikan gambaran tentang kelainan-kelainan uterus dan kanalis servikalis, sehingga kelainan bawaan uterus dapat diketahui.

2.Untuk menentukan apakah IUD (Intra Uterine Device) masih ada dalam cavum uteri.

3.Pada perdarahan pervaginam sedikit, misalnya yang disebabkan mioma uteri, polip endometrium, adenomatorus.

4.Abortus habitualis dalam trimester II, dengan HSG dapat diketahui lebar dan konfigurasi ostium uteri internum. Jika lebar OUI lebih dari 7 mm, mungkin ada inkompetensi servik.

5.Kelainan bawaan uterus atau adhesi bila kanalis servisis dan cavum uteri yang dapat menyebabkan abortus.

6.Tumor maligna cavum uteri, dilakukan HSG untuk melihat lokasi, ekstensi, dan bentuk tumor yang khas.

Page 3: ske GO

7.Graviditas ekstra-uterin yang lanjut, yang secara klinis dan radiogram polos masih susah untuk membuat diagnosis pasti.

 

Pelaksanaan HSG memiliki kontraindikasi sebagai berikut:

1.Proses inflamasi akut pada abdomen.

2.Trimester awal kehamilan. Pada masa ini, sel-sel fetus masih dalam stadium pembagian aktif. Dalam radiologi, sel-sel yang aktif sensitif terhadap radiasi (radiosensitif).

3.Perdarahan pervaginam berat.

4.Setelah curettage atau dilatasi kanalis servisis.

5.Penyakit ginjal dan jantung yang lanjut.

6.Segera sebelum dan sesudah mentruasi. Pada fase ini, endotel menebal dan dapat terjadi intravasasi kontras, dan interpretasi foto akan menjadi sulit.

 

Hal-hal yang mungkin timbul setelah pemeriksaan Hysterosalpingografi antara lain:

1.Bercak darah pervaginal selama beberapa hari.

2.Nyeri atau rasa kram yang moderat mungkin dapat timbul beberapa jam setelah beberapa jam post pemeriksaan.

3.Demam atau nyeri yang persisten dapat merupakan indikasi berkembangnya infeksi. Gejala-gejala ini sebaiknya dilaporkan kepada dokter jika menetap lebih dari beberapa jam.

 

Sebelum pemeriksaan dilaksanaan, sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu kepada pasien tentang riwayat alergi terhadap bahan X-ray dan riwayat alergi obat – obatan atau makanan, Riwayat asma, sedang dalam terapi atau tidak, memiliki kelainan perdarahan atau tidak, dan jika pasien mempunyai infeksi pelvis, sebaiknya diberikan antibiotik sebelum tes dilakukan

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pemeriksaan HSG  meliputi menandatangani blangko persetujuan pemeriksaan HSG, didampingi oleh suami, dianjurkan makan pagi sebelum pemeriksaan dimulai, Mencukur dan membersihkan rambut disekitar kemaluan, setelah bersih dari haid sampai hari H dan dilarang senggama, serta pemeriksaan dilakukan pada hari ke 10 dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT).

Tata cara pemeriksaan HSG meliputi adalah sebagai berikut: Pasien diminta membuka pakaian dan berbaring pada meja pemeriksaan, masukkan speculum kedalam vagina, tempatkan tabung kedalam servik, lalu kontras di injeksikan kedalam uterus, kontras akan

Page 4: ske GO

mengisi uterus dan tuba fallopii dan akhirnya akan tumpah memenuhi cavum pelvis disekeliling uterus dan tuba, beberapa foto akan diambil selama pemeriksaan berlangsung.

 

Kesimpulan

Pemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X-ray dari tuba falopi dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui cervik uteri. Pemeriksaan HSG paling sering dilakukan dalam bidang ginekologi. Selain digunakan sebagai pemeriksaan penunjang diagnostik, HSG dapat berfungsi sebagai terapi.

 

Daftar Pustaka

1.            Abington Reproductive Medicine.Com. 2002. Hysterosalpingography.

2.            David E. Meldrum. 1995. Infertilitas, Essensial Obstetri dan ginekologi, Ed. 2, Hal 598 – 610, Hipokrates.

3.            Anonim. 2007. Mioma Uteri. http://www.google.abnormalHSG .org.my/bm/what_i.htm diakses tanggal 27 Mei 2010.

4.            Suradji Sumapraja. 1997. Infertilitas, Ilmu Kandungan, Ed. 2, Hal 496 – 533, Hal 309 – 321, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

5.            Yumizone. 2009. hysterosalpingography. http://www.hysterosalpingography.org.my/bm/what_i.htm diakses tanggal 27 Mei 2010.

Pemeriksaan HSG (Hysterosalpingography) Written by dokdevTuesday, 04 January 2011 14:4827 Comments

Oleh : dr. Devi Triyadi (dokter PARAHITA Cabang Dharmawangsa Surabaya)

Pemeriksaan HSG (Hysterosalpingography) atau biasanya banyak disebut Tiup Rahim merupakan pemeriksaan yang seringkali direkomendasikan oleh dokter kepada pasien wanita yang mengalami infertilitas atau sudah 1 tahun menikah tapi belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan.

Apakah sebenarnya pemeriksaan HSG (Hysterosalpingography) itu?

Page 5: ske GO

Pemeriksaan HSG merupakan suatu pemeriksaan sinar-x dengan memasukkan zat kontras melalui alat khusus (kateter) ke dalam rongga rahim dan saluran telur melalui vagina kemudian di-foto (rontgen) untuk melihat aliran zat kontras tersebut.

Manfaat dari pemeriksaan HSG (Hysterosalpingography) adalah:

1. Mendiagnosis ada tidaknya sumbatan dan lokasinya pada salah satu atau kedua saluran telur (Tuba falopii) yang dapat menghambat bertemunya sel sperma dan sel telur.

2. Untuk melihat bentuk dan struktur rahim3. Mendeteksi ketidaknormalan pada rahim misalnya kelainan bentuk rahim, polip,

mioma atau jaringan parut yang dapat menyebabkan infertilitas atau keguguran berulang.

Kapan Pemeriksaan HSG (Hysterosalpingography) ini dilakukan?

Pemeriksaan ini dilakukan pada hari ke 9 – 12 setelah hari pertama menstruasi dikarenakan pada rentang waktu tersebut belum terjadi pembuahan atau dilepaskannya sel telur dari indung telur dan juga biasanya pada hari ke 9 haid telah selesai.

Di PARAHITA pemeriksaan HSG dilakukan pada hari ke 10, 11, 12

Siapa yang melakukan pemeriksaan HSG  ini?

Yang melakukan pemeriksaan ini adalah dokter ahli radiologi dengan dibantu petugas radiologi (radographer). Sampaikan kepada dokter bila memiliki alergi terhadap obat-obatan, makanan atau bahan sinar X(kontras).

Apa persiapan pemeriksaan HSG ?

Tidak melakukan hubungan sex 2 hari sebelumnya dan tidak mengalami menstruasi atau perdarahan pervaginam.

Keluhan yang mungkin timbul setelah dilakukan HSG (Hysterosalpingography) :

1. Nyeri sedang pada perut yang timbul sampai beberapa jam setelah pemeriksaan.2. Bercak darah pada vagina selama beberapa hari.3. Reaksi alergi terhadap bahan kontras yang dapat mengakibatkan shock.