siap print
Post on 25-Nov-2015
40 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
Laporan Praktek Industri
Teknik Elektro Komunikasi UNESA 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan mahasiswa tidak
hanya dilakukan pembelajaran di kelas atau dengan praktek di
laboratorium saja. Perlu terobosan yang lebih dapat mengenalkan dan
memberikan pendekatan antara ilmu yang didapat mahasiswa dibangku
kuliah dan di dunia kerja. Universitas Negeri Surabaya merupakan suatu
lembaga akademis yang berorientasi terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi, menetapkan sebuah mata kuliah yang dapat mengakomodasi
perkembangan yang ada, yaitu mata kuliah Praktek Industri.
Dengan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mengetahui aplikasi
dari mata kuliah yang didapatkan selama duduk di bangku kuliah.
Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan wawasannya
diluar kampus serta mendapatkan ilmu dan pengalaman baru.
Kerja praktek merupakan sebuah penugasan magang kepada
Mahasiswa pada sebuah Perusahaan selama kurun waktu tertentu. Ruang
lingkup dari kerja praktek ini adalah Perusahaan yang telah ditunjuk oleh
pihak Mahasiswa dan disetujui oleh pihak Jurusan. Kerja praktek
ditujukan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang memenuhi
syarat-syarat akademis tertentu. Kuliah yang berisi teori dan praktek di
laboratorium merupakan pendahuluan yang kemudian pengaplikasian ilmu
dapat direalisasikan melalui kerja praktek.
Penulis melaksanakan Kerja Praktek di PT. Telkom Kebalen.
Alasan penulis melaksanakan kerja praktek di perusahaan tersebut
dikarenakan instansi tersebut pada saat melaksanakan kinerja di setiap
harinya menggunakan peralatan sistem elektronika untuk membantu dalam
penyelesaian tugas. Dengan keadaan yang sedemikaian tersebut menurut
pengamatan penulis, bisa sebagai ajang mengukur kemampuan diri sendiri
sejauh mana penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek. Kerja Praktek
Laporan Praktek Industri
Teknik Elektro Komunikasi UNESA 2
memberikan gambaran nyata mengenai ilmu Teknik Elektro Komunikasi.
Sehingga pengalaman di lapangan diharapkan mampu mamperdalam
pemahaman ilmu Teknik Elektro Komunikasi di bangku kuliah.
1.2 Tempat dan Tujuan Praktik
1.2.1 Tempat
Praktek Industri dilaksanakan di PT. Telkom Kebalen di jalan
Kebalen Timur No. 1-3 yang tepatnya di Divisi Acces Area
Surabaya Utara.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari Praktek Industri di PT. Telkom Kebalen ini antara lain:
a. Menerapkan kemampuan teoritis yang diperoleh di bangku
perkuliahan.
b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang
Elektronika Komunikasi
c. Memenuhi mata kuliah wajib tempuh di Jurusan Teknik
Elektro UNESA.
d. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmu
yang telah didapat di perusahaan.
e. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja
perusahaan dan terjun atau turut serta dalam proses.
f. Kerja praktek ini bertujuan untuk memahami system kerja
konfigurasi PSTN
g. Mengenal dan membiasakan diri terhadap suasana kerja yang
sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik,
serta seabagai upaya untuk memeperluas cakrawala wawasan
kerja.
h. Memahami dan mengerti secara langsung tentang elektronika
dan bidang-bidang pendukung pada dunia industri, dengan hal
ini diharapkan dapat tercipta calon tenaga kerja yang terampil.
1.3 Batasan Masalah
Laporan Kerja Praktek ini hanya akan melaporkan kegiatan selama
4 minggu menjalani program kerja praktek terhitung mulai tanggal 2
Laporan Praktek Industri
Teknik Elektro Komunikasi UNESA 3
Januari 31 Januari 2012 di Devisi Accea Area Jl. Kebalen Timur No. 1-3
Surabaya mengenai Konfigurasi PSTN.
1.4 Metodologi Penulisan
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek untuk mengumpulkan data,
penulis menggunakan metode kegiatan sebagai berikut :
1. Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan
mempelajari cara kerja jaringan.
2. Interview
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara meminta penjelasan
langsung dari nara sumber yaitu pembimbing kerja praktek dan
karyawan.
3. Literatur
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencari data-data yang
berhubungan dengan pengendalian kualitas dari referensi buku, karya
ilmiah yang berkaitan dengan hal tersebut, sehingga penulis dapat
membandingkan bahan tulisan pendukung maupun pembanding dari
data-data yang dikumpulkan.
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Pada laporan ini kami membagi menjadi 4 bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan,
metodologi penulisan, serta sistematika penulisan.
Bab II : Aspek Umum
Pada bab ini menguraikan tentang sejarah PT. Telekomunikasi
Indonesia, visi dan misi, serta arti logo, kredo, dan maskot PT.
Telkom.
Bab III : Kegiatan selama kerja praktek
Bab IV : Konfigurasi PSTN
Bab ini menguraikan tentang sisstem konfigurasi PSTN
Bab V : Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
Laporan Praktek Industri
Teknik Elektro Komunikasi UNESA 4
LEMBAR INI SENGAJA DIKOSONGKAN
Laporan Praktek Industri
Teknik Elektro Komunikasi UNESA 5
BAB II
ASPEK UMUM
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Telekomunikasi Indonesia
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau PT. TELKOM merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan Departemen Komunikasi
dan Informasi (Infokom) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa
telekomunikasi untuk umum dalam dan luar negeri. Keberadaan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. tidak terlepas dari sejarah panjang
pertelekomunikasian Indonesia yang dimulai dengan Badan Usaha bernama Post
en Telegraafdients yang didirikan dengan Staatsblad No. 52 Tahun 1884.
Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia Belanda waktu itu pada
mulanya oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 Perusahaan
Telekomunikasi dan pada tahun 1906, semua perusahaan tersebut diambil alih
oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan Staatsblad No. 395 Tahun
1906. Sejak itu berdirilah Post Telegraaf en Telefoondients atau disebut PTT-
Dients.
PTT-Dients yang ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar
Staatsblad No. 419 Tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijven Wet (IBW) atau
Undang-Undang Perusahaan Negara. Jawatan PTT ini berlangsung sampai
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 19
Tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia tentang persyaratan suatu
Perusahaan Negara dan PTT-Dients memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu
Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240
Tahun 1961 tentang pendirian Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
disebutkan bahwa Perusahaan Negara sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2
IBW dilebur ke dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Pos dan
Telekomunikasi).
Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah memandang perlu untuk
membagi PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua Perusahaan Negara yang
berdiri sendiri. Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
Laporan Praktek Industri
Teknik Elektro Komunikasi UNESA 6
1965 maka berdirilah Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1965.
Seiring dengan berjalannya waktu, bentuk Perusahaan Negara ini
berkembang menjadi Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1974. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut
dinyatakan pula bahwa Perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL)
sebagai badan usaha tunggal penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri
maupun luar negeri.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum,
pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1980 mengenai
telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 22 Tahun 1974. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut
PERUMTEL ditetapkan sebagai Badan Usaha penyelenggara telekomunikasi
untuk umum dalam dan luar negeri dan PT. Indonesian Satellite Corporation 36
(INDOSAT) ditetapkan sebagai Badan Usaha penyelengara telekomunikasi untuk
umum internasional.
Memasuki Repelita V, pemerintah merasakan perlunya percepatan
pembangunan telekomunikasi karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat
memacu pembangunan sektor lainnya. Selain hal tersebut, penyelenggara
telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu
perlu meningkatkan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 25 Ta