sap kmb

16
S AP Irigasi Lambung SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) 1.Pokok Bahasan : Irigasi Lambung 2.Sub Pokok Bahasan : Pelaksanaan Irigasi Lambung a. Waktu : 30 menit b.Sasaran : Mahasiswa Stikes Surya Global c.Hari/tanggal : 3 Desember 2012 d.Tempat : Laboratorium NSP V Stikes Surya Global e.Pelaksana : 1.Dian Puspita Rini 2.I Gusti Ayu Merta 3.Tujuan Instruksional Umum: Setelah dilakukan pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang irigasi lambung. 4. Tujuan Instruksional Khusus: Setelah dilaksanakan pembelajaran tentang irigasi lambung diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian tentang irigasi lambung 2. Menjelaskan cara melakukan irigasi lambung 3. Menyebutkan indikasi dilakukan irigasi lambung 4.Menjelaskan tujuan dari irigasi lambung

Upload: 55121

Post on 05-Aug-2015

125 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP KMB

SAP Irigasi Lambung

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

1.Pokok Bahasan : Irigasi Lambung

2.Sub Pokok Bahasan : Pelaksanaan Irigasi Lambung

a. Waktu : 30 menit

b.Sasaran : Mahasiswa Stikes Surya Global

c.Hari/tanggal : 3 Desember 2012

d.Tempat : Laboratorium NSP V Stikes Surya Global

e.Pelaksana : 1.Dian Puspita Rini

2.I Gusti Ayu Merta

3.Tujuan Instruksional Umum:

Setelah dilakukan pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang irigasi

lambung.

4. Tujuan Instruksional Khusus:

Setelah dilaksanakan pembelajaran tentang irigasi lambung diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian tentang irigasi lambung

2. Menjelaskan cara melakukan irigasi lambung

3. Menyebutkan indikasi dilakukan irigasi lambung

4.Menjelaskan tujuan dari irigasi lambung

5.Materi

a.Pengertian irigasi lambung

b.Tujuan irigasi lambung

c.Teknik pelaksanaan irigasi lambung

Page 2: SAP KMB

6.Metoda

a.Ceramah

b.Diskusi

c.Demonstrasi

Page 3: SAP KMB

E.     Waktu

( 40 menit ), Hari Sabtu 20 November 2010 jam 09.00 – 09.40 WIB

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu

1 Pembukaan -      Mengucapkan salam

-      Memperkenalkan diri

-      Menyampaikan maksud

dan tujuan

-      Membagi leaflet

-      Menjawab salam

-      Menerima leaflet

5 menit

2 Isi -      Menjelaskan pengertian/

definisi gastritis

-      Menyebutkan klasifikasi

gastritis

-      Menjelaskan penyebab

gastritis

-      Menyebutkan tanda dan

gejala gastritis

-      Menyebutkan akibat lanjut

dari gastritis

-      Menjelaskan tentang cara

pengobatan gastritis

-      Memperhatikan

-      Memperhatikan

-      Memperhatikan

-      Memperhatikan

-      Memperhatikan

-      Memperhatikan

20 menit

3 Evaluasi -      Evaluasi memberikan

pertanyaan pada pasien

-      Menjawab

pertanyaan

10 menit

4 Penutup -      Membuat kesimpulan

-      Salam penutup

Memperhatikan

-      Menjawab salam

5 menit

Page 4: SAP KMB

F.     Materi

Terlampir

Page 5: SAP KMB

G.    Metode

a.       Ceramah

b.      Tanya jawab

H.    Media

a.       Lembar balik

b.      Leaflet

I.       Evaluasi

Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit, klien dapat :

a.       Menjelaskan definisi/pengertian gastritis

b.      Menjelaskan klasifikasi gastritis dengan baik

c.       Menjelaskan penyebab gastritis dengan baik.

d.      Menyebutkan tanda dan gejala gastritis dengan baik.

e.       Menyebutkan akibat lanjut dari gastritis (komplikasi)

f.       Menjelaskan pengobatan gastritis dengan baik.

Page 6: SAP KMB

Lampiran 1

GASTRITIS

A.    Definisi

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung (Medicastore, 2003). Gastritis adalah proses

inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung (Suyono, 2001). David Ovedorf (2002)

mendefinisikan gastritis sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau kronik. Pengertian yang lebih

lengkap dari gastritis yaitu peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang

berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain

(Reeves, 2002).

B.     Klasifikasi Gastritis

1. Gastritis akut

Gastritis akut yaitu penyakit yang sering ditemukan merupakan respon lapisan dalam lambung

terhadap luka/iritasi local. Jenisnya adalah: gastritis stress akut, gastritis erosive kronis,gastritis

eosinofilik,gastritis bakterialis. (Brunner(2002), Mansoer (2001))

2. Gastritis kronis

Yaitu gastritis yang Terjadi setelah serangan gastriris akut yang berkali-kali. Jenisnya adalah

gastritis sel plasma. (Brunner(2002), Mansoer (2001))

klasifikasi gastritis kronik dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:

a.       Gastritis kronik Tipe A

-          Kerusakan meliputi badan dan fundus lambung

-          Diduga penyebabnya adalah autoimun

-          Sering menimbulkan anemia pernisiosa

b.      Gastritis kronik Tipe B

-          Kerusakan meliputi antrium lambung

-          Penyebabnya helicobakteri

c.       Gastritis kronik atropik

-          Kerusakan meliputi semua lapisan lambung

Page 7: SAP KMB

-          Diikuti adanya penurunan fungsi sel-sel lambung

-          Diduga penyebabnya iritasi kronik pada lambung

C.    Etiologi/Penyebab

1. Gastritis akut

-          Analgetik anti inflamasi/aspirin

-          Bahan kimia

-          Merokok

-          Alkohol

-          Reflek asam lambung

-          Stress fisik

2. Gastritis kronis

-          Gastritis akut berulang

-          Anemia pernicioca

-          Ulkus lambung kronik

-          Imunologi

D.    Gejala Klinis

1. Gastritis Akut

-          Muntah darah

-          Nyeri epigastrium

-          Nausea dan vomitus

-          Nyeri tekan epigastrium

2. Gastritis kronis

-          Nyeri ulu hati

-          Anorexia

-          Nausea

-          Nyeri seperti ulkus

-          Anemia

Page 8: SAP KMB

-          Nyeri tekan epigastrium

-          Kadar serum gaster tinggi

E.     Proses Penyakit

Penyebab

Respon lambung

Asam lambung meningkat

Dinding lambung teriritasi

Sistem saraf autonom

Luka

Nyeri

Perdarahan

Lubang

Komplikasi

(Brunner(2002), Mansoer (2001))

F.     Komplikasi/Akibat Lanjut

1. Gastritis akut

-          Perdarahan saluran cerna bagian atas

-          Hematemesis

-          Melena

-          Syok hemoragik

2. Gastritis kronik

-          Perdarahan saluran cerna bagian atas

-          Ulkus

-          Perforasi

-          Anemia karena gangguan absorbs

G.    Penatalaksanaan

1. Gastritis akut

-          Menghindari makanan yang terlalu merangsang

-          Memenuhi kebutuhan nutrisi (oral, parenteral, enteral)

Page 9: SAP KMB

-          Netralisasi lambung

a. Bila asam berikan antosida atau bila alkali kuat gunakan jus lemon, gula encer

b. Lakukan bilas lambung, ingat bila korosif sudah luas jangan melakukan bilas lambung

-          Terapi pendukung: analgetik dan sedatif, endoscopi, pembedahan (bila dikaibatkan oleh

kanker atau jaringan necrotic yang luas)

2. Gastritis kronis

-          Modifikasi diet

-          Tangan stress (fisik dan psikologi)

-          Tingkatkan istirahat

-          Farmakoterapi: antibiotik dan garam bismut

Page 10: SAP KMB

ASUHAN KEPERAWATAN

A.    Pengkajian

1.      Faktor predisposisi dan presipitasi

Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok, kafein, steroid, obat analgetik, anti

inflamasi, cuka atau lada.

Faktor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan rokok, penggunaan obat-obatan,

pola makan dan diet yang tidak teratur, serta gaya hidup seperti kurang istirahat.

2.      Test dignostik

a.    Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.

b.   Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah

melewati mukosa muskularis.

c.    Pemeriksaan radiology.

d.   Pemeriksaan laboratorium.

e.    Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien

dengan gastritis kronik.

f.    Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang

rendah merupakan anemia megalostatik.

g.   Kadar hemagiobi, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.

h.   Gastroscopy.

Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan

mengambil jaringan untuk biopsi.

B.     Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

1.    Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.

2.   Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang tidak adekuat, anorexia.

3.   Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.

4.   Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

Page 11: SAP KMB

5.   Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.

C.    Intervensi

Diagnosa Keperawatan 1. :

Tujuan :

Resti gangguan keseimbangan cairan tidak terjadi.

Kriteria Hasil :

Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal, pengisian kapiler berwarna

merah muda, tanda vital stabil, input dan output seimbang.

Intervensi :

Kaji tanda dan gejala dehidrasi, observasi TTV, ukur intake dan out anjurkan klien untuk minum ±

1500-2500ml, observasi kulit dan membran mukosa, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

cairan infus.

Diagnosa Keperawatan 2. :

Tujuan :

Gangguan nutrisi teratasi.

Kriteria Hasil :

Berat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal, tidak mual dan muntah BB dalam batas

normal, bising usus normal.

Intervensi :

Kaji intake makanan, timbang BB secara teratur, berikan perawatan oral secara teratur, anjurkan

klien makan sedikit tapi sering, berikan makanan dalam keadaan hangat, auskultasi bising usus, kaji

makanan yang disukai, awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht, Albumin.

Diagnosa Keperawatan 3. :

Tujuan :

Nyeri dapat berkurang/hilang.

Kriteria Hasil :

Nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur/istirahat, skala nyeri menunjukkan angka 0.

Page 12: SAP KMB

Intervensi :

Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri, observasi TTV, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman,

anjurkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam, lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai

dengan indikasi untuk mengurangi nyeri.

Diagnosa Keperawatan 4. :

Tujuan :

Keterbatasan aktifitas teratasi.

Kriteria Hasil :

K/u baik, klien tidak dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas.

Intervensi :

Tingkatkan tirah baring atau duduk, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, batasi

pengunjung, dorong penggunaan tekhnik relaksasi, kaji nyeri tekan pada gaster, berikan obat sesuai

dengan indikasi.

Diagnosa Keperawatan 5. :

Tujuan :

Kurang pengetahuan teratasi.

Kriteria Hasil :

Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan

pengobatan.

Intervensi :

Kaji tingkat pengetahuan klien, beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit, beri

kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya, beritahu tentang pentingnya obat-obatan untuk

kesembuhan klien.

D.    Evaluasi

Evaluasi pada klien dengan Gastrtitis, yaitu :

1.    Keseimbangan cairan dan elektrolit teratasi

2.    Kebutuhan nutrisi teratasi

3.    Gangguan rasa nyeri berkurang

Page 13: SAP KMB

4.    Klien dapat melakukan aktifitas

5.    Pengetahuan klien bertambah.

Page 14: SAP KMB

DAFTAR PUSTAKA

1.      Brunner, Suddarth (2002), Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: Buku kedokteran EGC.

2.      http:/ilmupenyakitdalam.com

3.      Mansoer, dkk (2001), Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius FKUI.

4.      T. Laksman, dr. Hendra (2005), Kamus Kedoktran, Jakarta: Djambatan

5.      http://www.kesehatanseorang.co.cc/2010/02/askep-gastritis.html