resusitasi cairan pada anak pp

16
RESUSITASI CAIRAN PADA ANAK OLEH : FITRI INDAH LESTARI 0510070100017 PEMBIMBING : dr. AZWARTO,Sp.B

Upload: kaspari-arnando-harianja

Post on 05-Jul-2016

59 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

Page 1: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

RESUSITASI CAIRAN PADA

ANAKOLEH : FITRI INDAH LESTARI

0510070100017PEMBIMBING : dr. AZWARTO,Sp.B

Page 2: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

RESUSITASI CAIRAN PADA ANAK

PENDAHULUANIstilah “resusitasi cairan” mulai diperkenalkan sebagai istilah untuk terapi cairan dalam jumlah banyak yang diberikan dalam waktu singkat, guna mengatasi gangguan akut yang dalam waktu singkat dapat menyebabkan kematian.Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Air dan zat-zat yang terkandung didalamnya yang terdapat didalam tubuh disebut juga cairan tubuh berfungsi menjadi pengangkut zat makanan ke seluruh sel tubuh dan mengeluarkan bahan sisa dari hasil metabolisme sel untuk menunjang berlangsungnya kehidupan. Jumlah cairan tubuh berbeda-beda tergantung dari usia, jenis kelamin, dan banyak atau sedikitnya lemak tubuh.

Page 3: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH DAN FUNGSINYAEnam puluh persen dari berat tubuh kita adalah air. Cairan tubuh dipisahkan oleh membran sel sehingga ada yang terdapat di dalam sel (intraseluler) yang berjumlah 40 % dan ada yang terdapat diluar sel (ekstraseluler) yang berjumlah 20 %. Cairan ekstraseluler terdiri atas cairan interstitial yaitu cairan yang berada di ruang antar sel berjumlah 15 % dan plasma darah yang hanya berjumlah 5 %. Selain itu juga dikenal cairan antar sel khusus disebut cairan transeluler misalnya, cairan cerebrospinal, cairan persendian, cairan peritoneum, cairan pleura, dan lain-lain.

Page 4: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

PERAN NATRIUM

Natrium merupakan kation terpenting dalam tubuh dan terutama terdapat pada cairan ekstraseluler. Eksresi air hampir selalu disertai dengan eksresi natrium baik lewat urin, tinja, atau keringat, karena itu terapi dehidrasi selalu diberikan cairan infus yang mengandung natrium.Natrium mempertahankan tekanan osmotik tubuh dan memelihara cairan ekstraseluler dalam keadaan konstan. Kadar Na serum normal adalah 135-145 mEq/L.

Page 5: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

PERAN KALIUM

Kalium merupakan elektrolit terpenting di cairan intraseluler. Kalium memainkan peranan penting dalam saraf dan perangsangan otot serta penghantaran impuls listrik.Kadar normal kalium dalam serum adalah 3-5 mEq/L. Hipokalemi menyebabkan keletihan otot, lemas, ileus paralitik, kembung, gangguan irama jantung. Sedangkan hiperkalemi dapat menyebabkan aritmia, tetani, dan kejang.

Page 6: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

KEBUTUHAN CAIRAN PER HARIPada orang sehat asupan dan pengeluaran air seimbang. Bila terjadi gangguan keseimbangan maka mungkin diperlukan koreksi dengan nutrisi parenteral

Dengan perhitungan yang lebih akurat lagi dapat dicari :volume urin normal : 0,5-1 cc/kg/jamAir metabolisme : Dewasa : 5 cc/kg/hari, anak 12-14 th : 5-6 cc/kg/hari, 7-11 th : 6-7 cc/kg/hari, balita : 8 cc/kg/hariInsensible water loss IWL : Dewasa : 15 cc/kg/hari, Anak : 30-usia(th) cc/kg hari. Jika ada kenaikan suhu : IWL + 200.

 

Page 7: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

KEBUTUHAN AIR DAN ELEKTROLIT PER HARI

Pada anak dan bayi :Air : 0-10 kg : 100 ml/kg/hr10-20 kg : 1000 ml + 50 ml/kg diatas 10 kg/hr> 20 kg : 1500 ml + 20 ml/kg diatas 20 kg/hrNa +: 3 Meq/kg/hrK + : 2,5 Meq/kg/hr.

Page 8: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

FAKTOR-FAKTOR MODIFIKASI KEBUTUHAN CAIRANKebutuhan ekstra / meningkat pada :

Demam ( 12% tiap kenaikan suhu 1C )HiperventilasiSuhu lingkungan tinggiSetiap kehilangan abnormal ( ex: diare, poliuri, dll )

Page 9: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

Kebutuhan menurun pada :

Hipotermi ( 12% tiap penurunan suhu 1C )Kelembaban sangat tinggiOligouri atau anuriaAktivitas menurun / tidak beraktivitasRetensi cairan ( ex: gagal jantung, gagal ginjal, dll )

Page 10: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

GANGGUAN KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT

Gangguan keseimbangan cairanKehilangan cairan dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan yang mengakibatkan dehidrasi, misalnya pada keadaan gastroenteritis, demam tinggi, pembedahan, luka bakar.Dehidrasi Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh. Penyebabnya yaitu kehilangan cairan yang berlebihan atau kekurangan pemasukan cairan tubuh. Diare dan muntah adalah penyakit yang sering menyebabkan dehidrasi pada bayi dan anak.

 

Page 11: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

Dehidrasi berdasarkan kehilangan elektrolit :1. Dehidrasi hipotonik2. Dehidrasi isotonic3. Dehidrasi isotonic

Page 12: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

Jenis dehidrasi berdasarkan penilaiannya :1. Dehidrasi ringan2. Dehidrasi sedang3. Dehidrasi berat

Page 13: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

TERAPI CAIRAN RESUSITASITerapi cairan resusitasi ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh atau ekspansi cepat dari cairan intravaskuler untuk memperbaiki perfusi jaringan. Misalnya pada keadaan syok dan luka bakar.Terapi cairan resusitasi dapat dilakukan dengan pemberian infus Normal Saline (NS), Ringer Asetat (RA), atau Ringer laktat (RL) sebanyak 20 ml/kg selama 30-60 menit.

Page 14: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

TERAPI CAIRAN RUMATANTerapi rumatan bertujuan memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. Diberikan dengan kecepatan 80 cc/jam. Untuk anak gunakan rumus 4:2:1, yaitu :4 cc/kg/jam untuk 10 kg pertama2 cc/kg/jam untuk 10 kg kedua1 cc/kg/jam tambahan untuk sisa berat badan

Page 15: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

Terapi rumatan dapat diberikan infus cairan elektrolit dengan kandungan karbohidrat atau infus yang hanya mengandung karbohidrat saja. Larutan elektrolit yang juga mengandung karbohidrat adalah larutan KA-EN, dextran + saline, Ringer's dextrose, dll. Sedangkan larutan rumatan yang mengandung hanya karbohidrat adalah dextrose 5%.

Page 16: Resusitasi Cairan Pada Anak Pp

KESIMPULANTubuh mengandung 60 % air yang disebut juga cairan tubuh. Cairan tubuh ini didalamnya terkandung nutrisi-nutrisi yang amat penting peranannya dalam metabolisme sel, sehingga amat penting dalam menunjang kehidupan.Dalam terapi cairan harus diperhatikan kebutuhannya sesuai usia dan keadaan pasien, serta cairan infus itu sendiri. Pemberian infus yang tidak sesuai untuk keadaan tertentu akan sia-sia dan tidak bisa menolong pasien