resusitasi cairan pada luka bakar.ppt

Upload: anna

Post on 17-Oct-2015

139 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • RESUSITASI CAIRANPASIEN LUKA BAKARMaria Diah CT

  • PENDAHULUANDefinisi Luka bakar suatu btk kerusakan atau kehilangan jaringan yg disebabkan kontak dgn sumber panas/dingin shg dpt menyebabkan kematian

  • DEFINISILuka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.

  • Penyebab Luka BakarPaparan suhu tinggi (api, air panas)ListrikPetirZat kimia (asam atau basa kuat)Radiasi Suhu yang sangat rendah (frost bite).Sunburn

  • Anatomi Kulit3 lapisan utama : epidermis, dermis dan lapisan subkutis. Lapisan Epidermis t.d 5 lapisan : stratum corneum, stratum lucidium,stratum granulosum, stratum spinosum stratum basale (germinativum)

  • Gambar anatomi Kulit

  • Faal Kulitproteksi, absorbsi, eksresi, persepsi, pengatur suhu tubuh, membentuk pigmen membentuk vitamin D, dan keratinisasi.

  • Patofisiologi Luka BakarPembuluh kapiler rusak & permeabilitas edema bulla (membawa elektrolit) volume cairan intravaskuler Sel darah rusak anemia Fase Luka bakar - cedera inhalasi (gang. sal. napas) - gang. mekanisme bernapas - gang. sirkulasi (keseimbangan cairan elektrolit, syok hipovolemia)

  • PATOFISIOLOGIPD yg terpajan suhu tinggi rusak& permeabilitas sel darah rusak anemiaPermeabilitas edema bula yang mengandung banyak elektrolit volume cairan intravaskuler Kerusakan kulit akibat luka bakar cairan akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat II, dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat III.

  • Gejala berupa suara serak/stridor, sulit bernafas, gelisah (hipoksik)

  • Clinical Lung InjuryAlveolar Epithelial DamageType II pneumocyte damageDecrease surfactant productionAtelectasis and Impaaired lung compliance Endothelial damagePlatelet agrgegationRelease of neutrophil chemotactic aggregationNeutrophil aggregation and release of mediator: Oxygen Radicals Proteolytic enzymes Arachidonic Acid Metabolites- PAFAlveolocapilary membrane permeabilityExudation of fluid protein. RBCs into interstitium Pulmonary edema and hemorrhage with severe impairment of alveolar ventilationRight to left shunt, hyaline membrane formation, and finally fibrosisAcute respiratory failureComplement (C5a) ActivationEndotoxinMacrophage mobilizationRelease of cytokines (TNF, IL-1)VasocontrictionDecreased flow to selected areasV/Q MismatchingScheme of ARDS !!

  • Cedera PanasKehilangan EpitelHipermetabolismImunosupresiSepsisMalnutrisiKehilangan proteinMODSKematianTransl. BakteriParuGinjalUsusSyokEdemaInsuf.ParuARFIleusARDSATNInfeksi Luka

  • FASE LUKA BAKARFase awal, fase akut, fase syokGangguan pada saluran nafas akibat eskar melingkar di dada atau trauma multipel di rongga toraks; dan gangguan sirkulasi seperti keseimbangan cairan elektrolit, syok hipovolemia. Fase setelah syok berakhir, fase sub akutSystemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan Multi-system Organ Dysfunction Syndrome (MODS) dan sepsis. Fase lanjutBerlangsung setelah penutupan luka sampai terjadinya maturasi jaringan. Masalah yang dihadapi adalah penyulit dari luka bakar seperti parut hipertrofik, kontraktur dan deformitas lain

  • Pembagian zona kerusakan jaringanZona koagulasi, zona nekrosis (Daerah yang lsg mgalami kerusakan)Zona statis Daerah yang berada disekitar zona koagulasiKerusakan endotel p. darah, trombosit, leukosit gangguan perfusi (no flow phenomena) --> perubahan permeabilitas kapiler dan respon inflamasi lokal12-24 jam pasca cedera

  • Zona hiperemiDaerah diluar zona statisVasodilatasi, reaksi sellular (-)

  • Zona hiperemiDaerah diluar zona statisVasodilatasi, reaksi sellular (-)

    EpidermisDermisJaringan Sub-KutisZona KoagulasiZona StatisZona Hiperemi

  • Cedera Inhalasi Obstruksi sal. napas bag. atas : - Edema mukosa - Percampuran epitel mukosa yg nekrosis dgn sekret kental (fibrin >>) Obstruksi sal. napas bag. bawah : Fibrin yg menumpuk pd mukosa alveoli mbentuk membran hialin gang. difusi & perfusi O2 ARDS

  • Gangguan Mekanisme BernapasEskar yg melingkar di perm. rongga toraks gang. ekspansi rongga thoraks pada saat inspirasi. Gangguan Sirkulasi Ekspansi cairan intravaskuler, plasma (protein) elektrolit ke ruang intersisiel cairan di jar.intersisiel gang. keseimbangan tek. hidrostatik & onkotik, gang. perfusi metabolisme seluler

  • Gangguan SirkulasiSerebral EnsefalopatiGinjal ATN ARFUsus Stress UlcerPerifer iskemi otot NO Sepsis

  • Pembagian zona kerusakan jaringanZona koagulasi / nekrosis Daerah yg mengalami kontak dgn sumber panas.2. Zona statisTerjadi kerusakan endotel pembuluh darah, trombosit dan leukosit gangguan perfusi (no flow phenomena)3. Zona Hiperemis Mengalami reaksi berupa vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi seluler.

  • Klasifikasi Luka BakarDerajat I :Hanya mengenai lap-epidermisKulit tampak eritema, kering tanpa terbentuk bulla.Terasa nyeri/hipersensifSembuh dlm 5 10 hari Derajat II dangkal :Mengenai epidermis dan superficial dermisKulit tampak hiperemis, lembab, nyeri dan terbentuk bullaSembuh < 3 minggu

  • Derajat II Dalam :Mengenai epidermis dan sebagian besar dermis Sembuh > 3 minggu dengan meninggalkan parut Derajat III :Mengenai epidermis & dermis serta lapisan di bawahnya.Kulit tampak pucat, abu-abu dan permukaan lebih rendah dari sekitarnya.Tidak ada bulla dan tidak nyeriMemerlukan skin graft, lama sembuh

  • KLASIFIKASI LUKA BAKARDerajat IKerusakan terbatas pada bagian epidermisKulit kering, eritemaNyeriTidak ada bula

  • Derajat IIMeliputi epidermis dan sebagian dermisTerdapat proses eksudasiAda bulaDasar luka berwarna merah/pucatNyeri

  • Derajat IIIKerusakan meliputi seluruh dermis dan lapisan yg lebih dalamTidak ada bulaKulit berwarna abu-abu dan pucatKeringTerdapat eskarTidak nyeri

  • LUAS LUKA BAKARBeberapa metode untuk menentukan luas luka bakar:Estimasi menggunakan luas permukaan palmar pasien. Luas telapak tangan = 1% luas permukaan tubuh.

  • Luas Luka BakarPd orang dewasa digunakan Rule of Nine dari Wallace, bayi digunakan rumus 10pada anak rumus 10-15-20

  • Rumus 9 atau rule of nine untuk orang dewasaLuas kepala dan leher, dada, punggung, pinggang dan bokong, ekstremitas atas kanan, ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri, tungkai dan kaki kanan, serta tungkai dan kaki kiri masing-masing 9%.Daerah genitalia = 1%.

  • Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Rumus 10 untuk bayiRumus 10-15-20 untuk anak.

  • Resusitasi

    Cairan intraselulerCairan Ekstraseluler40%15%5%Dextrose 5%RLNaCl 0,9% KoloidProtein plasmaDarah

  • Formula Cairan 24 jam pertama Kristaloid Pada 24 jam kedua Koloid Pada 24 jam kedua Parkland RL 4 ml / kg / %LB20-60% estimate plasma volume Pemantauan output urine 30 ml/jam Evans (Yowler, 2000) Larutan saline 1 ml/kg/%LB, 2000 ml D5W*, dan koloid 1 ml/ kg / %LB 50% volume cairan 24 jam pertama + 2000 ml D5W 50% volume cairan 24 jam pertama Slater (Yowler, 2000)RL 2 L/24 jam + fresh frozen plasma 75 ml/kg/24 jam

  • Brooke (Yowler, 2000) RL 1.5 ml / kg / %LB, koloid 0.5 ml / kg/ %LB, dan 2000 ml D5W 50% volume cairan 24 jam pertama + 2000 ml D5W 50% volume cairan 24 jam pertama Modified Brooke RL 2 ml / kg / %LB MetroHealth (Cleveland) RL + 50 mEq sodium bicarbonate per liter, 4 ml / kg / %LB lar. Saline, pantau output urine1 U fresh frozen plasma untuk tiap liter dari lar. saline yg digunakan + D5W dibutuhkan utk hipoglikemia.

  • Monafo hypertonic Demling 250 mEq/L saline pantau output urine 30 ml/jam, dextran 40 dalam lar. saline 2 ml/kg/jam untuk 8 jam, RL pantau output urine 30 ml/jam, dan fresh frozen plasma 0.5 ml/jam untuk 18 jam dimulai 8 jam setelah terbakar. 1/3 lar. Saline, pantau output urine

  • Formula Evans-Brooke

    Formula EvansForrnula Brooke1ml/kgBB/ %LB koloid (darah)lml/kgBB / %LB larutan saline(elektrolit)2000ml glukosaPemantauan :Diuresis (>50 ml/jam)0.5ml/kgBB/%LB koloid (darah) 1.5ml/kgBB/%LB larutan saline (elektrolit)2000ml glukosaPemantauan : Diuresis (30-50 ml/jam)

  • Formula Baxter/ParklandRL : 4ml / kgBB / % LB pemantauan jumlah diuresis antara 0,5 - 1 ml/kgBB/ jam

  • Resusitasi cairan pada syok Cairan kristaloid Tiga kali defisit cairan yg menyebabkan syok diberikan dlm 2 jam pertama Sisa jmlh cairan yg diperhitungkan menurut metode Baxter/ Parkland diberikan berdasarkan kebutuhan sampai dgn 24 jam.

  • Komplikasi

    SIRS, MODS, Sikatriks, kontraktur

  • PrognosisTergantung dari beratnya derajat luka bakarTergantung Kecepatan dan Ketepatan Resusitasi

  • ***************