askep luka bakar dan resusitasi cairan_a2

Upload: toni-subarkah

Post on 06-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    1/57

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangLuka merupakan masalah kulit yang sering di alami manusia, salah

    satunya yaitu luka bakar. Luka bakar adalah rusaknya sebagian jaringan tubuh

    yang disebabkan karena perubahan suhu yang tinggi, sengatan listrik,

    ledakan, maupun terkena bahan kimia (Sjamsuhidajat & Jong, 2004). Luka

    bakar merupakan salah satu jenis trauma yang mempunyai angka morbiditas

    dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak a al

    (!ase syok ) sampai !ase lanjut. "enurut #udak dan $allo, bah a %edera luka

    bakar mempengaruhi semua sistem organ, besarnya respon pato!isiologis ini

    adalah berkaitan erat dengan luasnya luka bakar, dan men%apai masa stabil

    ketika terjadi luka bakar kira kira '0 dari seluruh luas permukaan tubuh.

    inamik kardio*askular terpengaruh se%ara signi!ikan karena %edera luka

    bakar, yang dapat mengakibatkan terjadinya syok hipo*olemik. ampak luka

    bakar yang tidak segera tertangani menjadi masalah utama dari kasus luka

    bakar yang bisa menimbulkan ke%a%atan hingga kematian.

    +urang lebih 2, juta orang mengalami luka bakar di -merika Serikat

    setiap tahunnya, 200.000 pasien memerlukan penanganan ra at jalan dan

    00.000 pasien dira at di rumah sakit, dan 2.000 orang meninggal setiap

    tahunnya akibat luka bakar dan %edera inhalasi yang berhubungan dengan

    luka bakar (/runner & Suddart, 200 ). "enurut epartemen +esehatan

    eplublik 1ndonesia (200 ), pre*alensi %edera luka bakar di 1ndonesia sebesar

    2,2 dimana pre*alensi luka bakar tertinggi terdapat di 3ro*insi anggroe

    -%eh arussalam dan +epulauan iau sama sama 5, sedangkan di

    3ro*insi Lampung ter%atat sebesar ,6 dari keseluruhan kasus %edera. /iaya

    yang dibutuhkan untuk penanganan luka bakarpun %ukup tinggi. 3enyebab

    luka bakar selain terbakar api langsung atau tidak langsung, juga pajanan

    suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia. Luka bakar karena api

    atau akibat tidak langsung dari api, misalnya tersiram air panas, banyak

    terjadi pada ke%elakaan rumah tangga (Sjamsuhidajat, 20047 83+8S 1,

    2006).

    1

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    2/57

    3ada kasus luka bakar terjadi kenaikan nyata pada tekanan hidrostatik

    kapiler pada jaringan yang %edera, disertai dengan peningkatan permeabilitas

    kapiler. #al ini mengakibatkan perpindahan %epat %airan plasma dari

    kompartemen intra*askular menembus kapiler yang rusak karena panas,

    dalam daerah interstisial yang mengakibatkan edema dan luka bakar itu

    sendiri. +ehilangan plasma dan protein %airan mengakibatkan penurunan

    tekanan osmotik koloid pada kompartemen *askular7 kemudian, kebo%oran

    %airan elektrolit dari kompartemen *askular berlanjut dan mengakibatkan

    pembentukan edema tambahan pada jaringan yang terbakar dan ke seluruh

    tubuh. +ebo%oran ini, yang terdiri atas atrium, air, dan protein plasma,

    diikuti dengan penurunan %urah jantung, hemokonsentrasi sel sel darah

    merah, berkurangnya per!usi pada organ organ besar, edema tubuh merata.

    3ada luka bakar terjadi kehilangan %airan di kompartemen intersisil se%ara

    masi! dan bermakna, sehingga dalam 24 jam pertama resusitasi perlu untuk

    dilakukan. esusitasi %airan bertujuan mengupayakan sirkulasi yang dapat

    menjamin kelangsungan per!usi, sehingga oksigenisasi jaringan terpelihara.

    engan demikian %edera jaringan seperti - S, - 9, dan sebagainya dapat

    dihindari, S1 S, ": S tidak akan terjadi, pasien akan terhindar darikematian dan mengalami penyembuhan.

    "emperhatikan prinsip prinsip dasar resusitasi pada trauma dan

    penerapannya pada saat yang tepat diharapkan akan dapat menurunkan

    seke%il mungkin angka angka tersebut diatas. 3rinsip prinsip dasar tersebut

    meliputi ke aspadaan akan terjadinya gangguan jalan na!as pada penderita

    yang mengalami trauma inhalasi, mempertahankan hemodinamik dalam batas

    normal dengan resusitasi %airan, mengetahui dan mengobati penyulit penyulit yangmungkin terjadi akibat trauma listrik, misalnya rabdomiolisis

    dan disritmia jantung. "engendalikan suhu tubuh dan menjuhkan ;

    mengeluarkan penderita dari lingkungan trauma panas juga merupakan

    prinsip utama dari penanganan trauma termal (-meri%an 6).

    2

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    3/57

    1.2 Tujuan

    1.2.1 Tujuan Umum

    Setelah proses pembelajaran mata kuliah +epera atan +ritis 11

    mahasis a mampu menjelaskan dan memaparkan konsep teori luka

    bakar dan resusitasi %airan serta memberikan asuhan kepera atan pada

    pasien dengan luka bakar se%ara komperhensi!.

    1.2.2 Tujuam Khusus

    1. "ahasi a mengerti dan memahami de!inisi luka bakar dan

    resusitasi %airan.

    2. "ahasis a mengerti dan memahami etiologi serta mani!estasi

    klinis luka bakar dan resusitasi %airan.

    5. "ahasis a mengerti dan memahami pato!isiologi luka bakar dan

    resusitasi %airan.

    4. "ahasis a mengerti dan memahami pemeriksaan diagnostik pada

    pasien dengan luka bakar dan resusitasi %airan.

    . "ahasis a mengerti dan memahami penatalaksanaan pada pasien

    dengan luka bakar dan resusitasi %airan.

    '. "ahasis a mengerti dan memahami komplikasi pada pasiendengan luka bakar dan resusitasi %airan.

    6. "ahasis a mengerti dan memahami prognosis pada pasien luka

    bakar dan resusitasi %airan.

    . "ahasis a mengerti dan memahami Web of Causation luka bakar

    dan resusitasi %airan.

    >. "ahasis a mampu memberikan asuhan kepera atan pada pasien

    luka bakar dan resusitasi %airan.

    1.3 Manfaat

    "ahasis a mengerti dan memahami asuhan kepera atan pada pasien

    dengan luka bakar dan resusitasi %airan sehingga mampu menerapkan dalam

    praktik kepera atan se%ara komperhensi! untuk membantu men%egah dan

    mengatasi respon pada pasien dengan kega atdaruratan luka bakar.

    3

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    4/57

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Defnisi

    Luka bakar merupakan cedera paling berat yang

    mengakibatkan permasalahan yang kompleks, tidak hanya

    menyebabkan kerusakan kulit namun juga seluruh sistem

    tubuh (Nina,2008) Luka bakar adalah trauma yang

    diakibatkan oleh panas, bahan kimia, arus listrik, dan petir

    yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam

    Luas permukaan tubuh yang terbakar akan mempengaruhi

    metabolisme dan !ungsi sel tubuh dan mengganggu semua

    sistem terutama sistem kardio"askuler (#ahayuningsih,

    2012)

    Luka bakar merupakan respon kulit dan jaringan

    subkutan terhadap trauma termal $erdapat dua jenis luka

    bakar menurut ketebalannya Luka bakar dengan ketebalan

    parsial adalah luka bakar yang tidak merusak epitel atau

    merusak sebagian dari epitel, sedangkan luka bakar dengan

    ketebalan penuh merusak semua sumber%sumber

    pertumbuhan kembali epitel kulit dan jika permukaan kulit

    yang terluka luas akan membutuhkan eksisi dan cangkok kulit

    (&race ' orley,200 )

    Luka bakar merupakan kondisi terjadinya luka akibat

    terbakar yang disebabkan oleh panas yang tinggi, senya*a

    kimia, kistrik dan pemajanan sinar matahari yang berlebihan

    +engobatan luka bakar harus dibedakan berdasarkan luasnya

    +ada prinsip rule o! nine luka bakar dibagi menjadi beberapa

    bagian yakni bagian kepala -, dada 18-, punggung 18-,

    anggota gerak atas 18-, paha 18- dan anggota gerak

    ba*ah 18-, perineum dan genitalia 1- (.idayat, 2008)

    /

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    5/57

    danya luka bakar pada tubuh akan merusak !ungsi kulit

    yakni melindungi tubuh dari kotoran dan in!eksi pabila

    banyak permukaan tubuh yang terbakar, maka dapat

    mengancam ji*a seseorang karena adanya kerusakan

    pembuluh darah, ketidakseimbangan elektrolit dan suhu

    tubuh, gangguan pernapasan serta !ungsi sara! ( dibah '

    inasis,201/ dalam ari,201 )

    Luka bakar yang luas dapat menyebabkan shock .al ini

    terjadi karena cairan tubuh sebagian besar dikirim ke daerah

    yang terbakar sehingga "olume darah yang dialirkan ke otak

    dan jantung berkurang hock pada anak%anak dapat terjadi

    jika luka bakar seluas 10-, sedangkan pada orang de*asa

    seluas 20- (4ohamad,200 )

    2.2 Klasifikasi Luka Bakar

    American College of Surgeon Health Policy Research Institute (20 )

    membagi luka bakar menjadi tiga tingkatan, yakni ?

    . First degree ( partial thickness ) ? pada daerah super!isial, ber arna merah,

    terasa nyeri.

    2 Second degree !Partial thickness" ? kulit kemerahan, melepuh, bengkak,

    dan sangat nyeri.

    3. #hird degree !full thickness" ? kulit ber arna keputihan, hangus, tembus

    hingga sara!, ada sensasi seperti tusukan jarum di area yang terbakar.

    "enurut i "aio & ana ( >> ), luka bakar dibedakan menjadi 4derajat berdasarkan kedalaman jaringan yang rusak, yaitu ?

    . Luka bakar derajat !superficial burn"

    =erjadi kerusakan hanya di permukaan kulit, kulit kemerahan, tidak ada

    bulla, sedikit oedem dan nyeri, dan tidak menimbulkan jaringan parut

    setelah sembuh.

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    6/57

    $ambar 2. Luka /akar erajat Satu (Sumber ? . mediskus.%om)

    2. Luka bakar derajat 2 !partial thickness burn"

    =erj-di kerusakan pada semua lapisan epidermis dan sebagian dermis.

    =erdapat bula, sedikit oedema, dan nyeri berat.

    $ambar 2.2 Luka /akar erajat ua (Sumber ? . mediskus.%om)

    5. Luka bakar derajat 5 !full partial thickness burn"

    =erjadi kerusakan pada semua lapisan kulit dan terdapat nekrosis, lesi

    tampak putih, hilang sensasi rasa pada kulit dan akan menimbulkan

    jaringan parut setelah sembuh.

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    7/57

    $ambar 2.5 Luka /akar erajat =iga (Sumber ? . mediskus.%om)

    4. Luka bakar derajat 4 !charring in$ury"

    +ulit tampak hitam seperti arang akibat jaringan yang terbakar. +erusakan

    terjadi pada seluruh kulit, jaringan subkutan dan tulang akan hangus.

    "enurut James ( >>0) dalam e i (20 5), berdasarkan derajat dan

    luasnya kulit yang terkena luka bakar dikategorikan menjadi 5 yakni ringan,

    sedang dan berat.

    . Luka bakar ringan jika ada luka bakar derajat 1 sebesar @ atau derajat

    11 sebesar @2 .

    2. Luka bakar sedang jika ada luka bakar derajat 1 sebesar 0 atau

    derajat 11 sebesar 0 .

    5. Luka bakar berat jika ada luka bakar derajat 11 sebesar A20 atau derajat

    111 sebesar A 0 atau mengenai ajah, tangan kaki, alat kelamin,

    persendian, sekitar ketiak atau akibat listrik tegangan tinggi (A 000B) atau

    dengan komplikasi patah tulang maupun kerusakan jaringan

    lunak;gangguan jalan napas.

    2.3 Etiologi

    1. Luka bakar termal

    Luka bakar thermal disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan

    api, %airan atau gas panas dan bahan padat ( solid ). Luka bakar paling

    sering disebabkan karena terpajan suhu panas seperti terbakar api se%ara

    langsung atau terkena logam yang panas (/orley & $ra%e, 200'7

    ahayuningsih,20 2).

    2. Luka bakar kimia

    Luka bakar kimia disebabkan oleh kontak jaringan kulit dengan asam

    atau basa kuat. erajat luka bakar karena bahan kimia berhubungan

    langsung dengan lama kontak, konsentrasi Cat kimia dan banyaknya

    jaringan yang terpapar. Semua pakaian yang terkena harus dilepas dan

    kulit diperiksa untuk melihat daerah luka. +arena kedalaman luka juga

    ditentukan oleh konsentrasi agen yang ada pada kulit, maka pengen%eran

    5

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    8/57

    dengan bilasan air yang banyak menjadi tahapan dalam penatalaksanaan

    pasien luka bakar akibat basa kuat lebih merusak daripada akibat asam

    kuat (Sabiston, >> 6 /orley & $ra%e, 200'7 ahayuningsih,20 2).

    3. Luka bakar listrik

    Luka bakar akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi ketika arus listrik

    mengalir ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun

    menyebabkan terganggunya !ungsi suatu organ dalam. =ubuh manusia

    merupakan penghantar listrik yang baik. -rus listrik yang mengalir ke

    dalam tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat membakar

    dan menghan%urkan jaringan tubuh. "eskipun luka bakar listrik tampak

    ringan, tetapi mungkin saja telah terjadi kerusakan organ dalam yang

    serius, terutama pada jantung, otot atau otak. /erat ringannya luka

    dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya *oltage, dan %ara

    gelombang listrik mengenai tubuh (/orley & $ra%e, 200' 6

    ahayuningsih,20 2 )

    -rus listrik bisa menyebabkan terjadinya %edera melalui 5 %ara?

    ) #enti jantung (%ardia% arrest) akibat e!ek listrik terhadap jantung

    2) 3erusakan otot, sara! dan jaringan oleh arus listrik yang mele atitubuh

    5) Luka bakar termal akibat kontak dengan sumber listrik.

    4. Luka bakar radiasi

    Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioakti!.

    #al ini berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau

    dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran.

    =erpapar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga

    merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi. - alnya luka ini dengan

    kedalaman sebagian, tetapi dapat berlanjut ke trauma yang lebih dalam

    (/orley & $ra%e, 200'7 ahayuningsih,20 2).

    2.4 Penentuan Luas Luka Bakar

    8

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    9/57

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    10/57

    metode ini, tubuh dibagi menjadi beberapa bagian anatomi dan setiap

    bagian me akili > ke%uali daerah genital.

    a. +epala dan leher ? >

    b. 8kstremitas atas ? 2 F > (kanan dan kiri)

    %. 3aha dan betis kaki ? 4 F > (kanan dan kiri)

    d. ada, perut, punggung, bokong ? 4 F > (kanan dan kiri)

    e. 3erineum dan genitalia ?

    2. Lund and Browder

    3ada metode ini total area tubuh yang terkena dikalkulasikan

    berdasarkan lokasi dan usia. "etode lund and bro(der merupakan

    modi!ikasi prosentase bagian tubuh menurut usia yang memberikan

    perhitungan lebih akurat tentang luas luka bakar. (#ardisman,20 4). 3ada

    anak di ba ah usia tahun kepala sebesar > dan setiap pertambahan

    usia satu tahun , prosentase kepala tutun hingga ter%apai nilai de a sa

    10

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    11/57

    $ambar 2. 3enilaian Luka /akar dengan "etode &und and 'ro(der

    (Sumber ? google.%om)

    3. Hand Palm

    3ada metode permukaan telapak tangan ( hand palm ), area permukaan

    tangan pasien adalah sekitar dari total luas permukaan tubuh. /iasanya

    metode ini digunakan untuk luka bakar ke%il ($urnida & Lilisari,20 ).

    2.5 Patofisiologi

    Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke

    tubuh. 3anas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi atau radiasi

    kulit dengan luka bakar akan mengalami keusakan pada epidermis, dermis,

    maupun jaringan subkutan tergantung lamanya kulit kontak dengan sumber

    panas (8!!endi, >>>).

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    12/57

    sara! yang dapat menimbulkan rasa nyeri. asa nyeri terseut dapat

    mengganggu mobilitas pasien.

    +etika terjadi kehilangan %airan dalam sitem *askuler, terjadi homo

    konsentrasi dan hematokrit naik, %airan darah menjadi kurang lan%ar pada

    daerah luka bakar dan nutrisi kurang. -danya %idera luka bakar menyebabkan

    tahanan *askuler peri!er meningkat sebagai akibat respon stress

    neurohomoral. #al tersebut dapat meningkatkan a!terload jantung dan

    mengakibatkan penurunan %urah jantung lebih lanjut. -kibat penuruna %urah

    jantung, menyebabakan metabolisme anaerob dan hasil akhir produk asam

    ditahan karena rusaknya !ungsi ginjal. Selanjutnya timbul asidosis metabolik

    yang menyebabkan per!usi jaringan terjadi tidak sempurna.

    "engikuti periode pergeseran %airan, pasien tetap dalam kondisi akut.

    3eriode ini ditandai dengan anemia dan malnutrisi. -nemia akan berkembang

    akibat banyak kehilangan eritrosit. +eseimbangan nitrigen negati! mulai

    terjadi pada aktu terjadi luka bakar yang disebabkan kerusakan jaringan

    kehilangan protein dan akibat respon stress. #al ini akan berlangsung selama

    periode akut karena terus menerus kehilangan protein melalui luka.

    $angguan respiratori timbu karena obstruksi saluran na!as bagian atasatau karena e!ek syok hipo*olemik. :bstruksi saluran na!as bagian atas

    disebabkan karena inhalasi bahan yang merugikan atau udara yang terlalu

    panas, menimbulkan iritasi pada saluran na!as, edema laring dan obstruksi

    potensial.

    Luka bakar suhu pada tubuh terjadi baik karena kondisi panas

    langsung atau radiasi elektromagnetik. Sel sel dapat menahan temperatur

    sampai 440< tanpa kerusakan bermakna, ke%epatan kerusakan jaringan berlipat ganda untuk tiap drajat kenaikan temperatur. Sara! dan pembuluh

    darah merupakan struktur yang kurang tahan dengan konduksi panas.

    +erusakan pembuluh darah ini mengakibatkan %airan intra*askuler keluar

    dari lumen pembuluh darah, dalam hal ini bukan hanya %airan tetapi protein

    plasma dan elektrolit. 3ada luka bakar ekstensi! dengan perubahan

    permeabilitas yang hampir menyelutruh, penimbunan jaringan masi! di

    intersitial menyebabakan kondisi hipo*olemik. Bolume %airan intra*askuler

    12

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    13/57

    mengalami de!isit, timbul ketidak mampuan menyelenggarakan proses

    transportasi ke jaringan, kondisi ini dikenal dengan syok ("oenajat, 200 ).

    Luka bakar juga dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh

    kegagalan organ multi sistem. - al mula terjadi kegagalan organ multi sistem

    yaitu terjadinya kerusakan kulit yang mengakibatkan peningkatan pembuluh

    darah kapiler, peningkatan ekstra!asasi %airan (#2:, elektrolit dan protein),

    sehingga mengakibatkan tekanan onkotik dan tekanan %airan intraseluler

    menurun, apabila hal ini terjadi terus menerus dapat mengakibatkan

    hipopolemik dan hemokonsentrasi yang mengakibatkan terjadinya gangguan

    per!usi jaringan. -pabila sudah terjadi gangguan perkusi jaringan maka akan

    mengakibatkan gangguan sirkulasi makro yang menyuplai sirkulasi orang

    organ organ penting seperti ? otak, kardio*askuler, hepar, traktus

    gastrointestinal dan neurologi yang dapat mengakibatkan kegagalan organ

    multi sistem

    Kea aan !ang mem"er#erat luka #akar

    . Syok hipo*olemik

    3ada luka bakar yang berat akan mengakibatkan koagulasi disertai

    dengan nekrosis jaringan yang akan menimbulkan respon !isiologis padasetiap system organ, tergantung pada ukuran luka bakar yang terjadi.

    estruksi jaringan akan disertai dengan peningkatan permebilitas kapiler

    sehingga %airan intra*ena akan keluar ke interstisial. #al ini akan disertai

    dengan proses e*aporasi pada bagian kulit yang rusak sehingga %airan

    tidak akan bertahan lama. +eadaan ini selanjutnya akan mengakibatkan

    terjadinya syok hipo*olemik.

    3ada kondisi ini perlu dilakukan resusitasi %airan segera. Selamaini digunakan %airan isotonik ( L)7 dengan %ara ini %ukup e!ekti!

    menangani syok hipo*olemik dan juga dapat mengurangi kebutuhan

    terhadap trans!use darah.

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    14/57

    Setelah syok teratasi pemberian %airan menga%u kepada regimen

    resusitasi %airan berdasarkan !ormula yang ada. 3ada keadaan yang

    menyertai syok seperti sepsis, hipoksi jaringan, proses gluko neogenesis

    dan oksidasi hepatik yang melemah merupakan !aktor!aktor yang

    mempengaruhi terjadinya kenaikan laktat dalam plasma (s;d '00 ). +adar

    laktat plasma yang meningkat ini berhubungan dengan kerja miokardial

    rang meningkatkan mortalitas. alam kondisi ini penggunaan L

    seringkali tidak memperbaiki keadaan, bahkan membahayakan. Sebagai

    alternati!, -setat inger merupakan %airan yang se%ara !isiologik sama

    dengan L , tanpa kandungan laktat. engan pemberian -setat ringer ini

    asetat segera di metabolisme dengan %epat sehingga akan diikuti dengan

    perbaikan keseimbangan asambasa.

    2. 1n!eksi, Sepsis, S1 S, dan ": S

    1n!eksi luka bakar Jarang terjadi pada partial thi%kness burns

    ke%uali jika terdapat kelalaian dalam penanganan luka bakar derajat 11 ini.

    in!eksi jaringan in*asi*e sering terjadi pada pasien dengan luka bakar

    derajat 111 yang meliputi lebih dari 50 permukaan tubuhnya. esiko

    terjadinya in!eksi pada luka bakar meningkat jika terdapat luka terbukaatau karena komorbiditas.

    S1 S dan ": S merupakan penyebab utama tingginya angka

    mortalitas pada pasien luka bakar maupun pasien trauma lainnya. alam

    penelitian dilaporkan bah a S1 S dan ": S menyebabkan kematian

    sebesar pas%a trauma.

    S1 S adalah suatu bentuk respon klinik yang bersi!at sistemik

    terhadap berbagai stimulus klinik berat akibat in!eksi ataupun nonin!eksiseperti trauma, luka bakar, reaksi autoimun, sirosis, pankreatitis, dll.

    espon ini merupakan dampak dari pelepasan mediator mediator in!lamasi

    (proin!lamasi) yang mulanya bersi!at !isiologik dalam proses

    penyembuhan luka, namun oleh karena pengaruh beberapa !aktor

    predisposisi dan !aktor pen%etus, respon ini berubah se%ara berlebihan

    (mengalami eksagregasi) dan menyebabkan kerusakan pada organ organ

    sistemik, menyebabkan dis!ungsi dan berakhir dengan kegagalan organ

    1/

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    15/57

    terkena menjalankan !ungsinya7 ": S ("ulti system :rgan is!un%tion

    Syndrome) bahkan sampai kegagalan berbagai organ ("ulti system :rgan

    9ailure;":9).

    S1 S dan ": S merupakan penyebab utama tingginya angka

    mortalitas pada pasien luka bakar maupun trauma berat lainnya. alam

    penelitian dilaporkan S1 S dan ": S keduanya menjadi penyebab

    kematian pas%a trauma7 dan dapat dibuktikan pula bah a S1 S sendiri

    mengantarkan pasien pada ": S.

    -da hal yang bisa menjadi akti*ator timbulnya S1 S, yaitu

    in!e%tion, injury, in!lamation, inadeHuate blood !lo , dan is%hemia

    reper!usion injury. +riteria klinik yang digunakan, mengikuti hasil

    konsensus -meri%an

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    16/57

    Taha" $

    3ato!isiologi espon in!lamasi sistemik didahului oleh suatu

    penyebab, misalnya luka bakar atau trauma berat lainnya. +erusakan lokal

    merangsang pelepasan berbagai mediator proin!lamasi seperti sitokin7

    yang selain membangkitkan respon in!lamasi juga berperan pada proses

    penyembuhan luka dan mengerahkan sel sel retikuloendotelial. Sitokin

    adalah pemba a pesan !isiologik dari respon in!lamasi. "olekul utamanya

    meliputi =umor e%rotiCing 9a%tor (= 9 ), interleukin (1L =ahap 1 ,

    1L'), inter!eron,

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    17/57

    berubah menjadi destrukti!. Sirkulasi dibanjiri mediator mediator

    in!lamasi sehingga integritas dinding kapiler rusak. Sitokin merambah ke

    dalam berbagai organ dan mengakibatkan kerusakan. espon destrukti!

    regional dan sistemik (terjadi peningkatan *asodilatasi peri!er, gangguan

    permeabilitas mikro*askular, akselerasi trombosis mikro*askular, akti*asi

    sel leukosit endotel) yang mengakibatkan perubahan perubahan patologik

    di berbagai organ. Jika reaksi in!lamasi tidak dapat dikendalikan, terjadi

    syok septik, isseminated 1ntra*as%ular

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    18/57

    =ubular e%rosis (-= ) yang berakhir dengan gagal ginjal (-%ute

    enal 9ailure;- 9). $angguan sirkulasi peri!er menyebabkan iskemi

    otot otot dengan dampak peme%ahan glikoprotein yang meningkatkan

    produksi itri% :Fide ( :)7 : ini berperan sebagai modulator

    sepsis. $angguan sirkulasi ke kulit dan sitem integumen menyebabkan

    terutama gangguan sistim imun7 karena penurunan produksi lim!osit

    dan penurunan !ungsi barrier kulit.

    2) =eori kedua menjelaskan pelepasan Lipid 3rotein

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    19/57

    'erajat 'ua

    (Partial-

    Thickness *

    =ersiram airmendidih,

    terbakar oleh

    nyala api

    2a + !u"erficial

    "artial thickness

    2# + #ee" "artial

    thickness

    8pidermis dan

    bagian dermis.

    8pidermis dan

    lapisan atas dari

    dermis

    8pidermis dan

    lapisan dalam dari

    dermis

    yeri,

    hiperestesia,

    sensiti! terhadap

    udara yangdingin.

    yeri dan sangat

    sensiti! oleh

    tekanan.

    yeri dan sensiti!.

    "elepuh, dasar

    luka berbintik

    bintik merah,

    epidermis retak, permukaan luka

    basah, terdapat

    edema.

    +ulit tampak

    kemerahan, oedem

    dan rasa nyeri lebih

    berat daripada luka

    bakar grade 1,

    ditandai dengan

    bula yang mun%ul

    beberapa jam

    setelah terkena

    luka, bila bula

    disingkirkan akan

    terlihat luka

    be arna merah

    muda yang basah,

    Luka sangat

    sensiti*e dan akan

    menjadi lebih pu%at

    bila terkenatekanan.

    isertai juga

    dengan bula,

    permukaan luka

    berbe%ak merah

    muda dan putih

    karena *ariasi dari

    *askularisasi

    +esembuhan

    dalam aktu 2 5

    minggu,

    pembentukan parut dan

    depigmentasi,

    in!eksi dapat

    mengubahnya

    menjadi derajat

    tiga.

    -kan sembuh

    dengan sendirinya

    dalam 5 minggu

    (bila tidak terkena

    in!eksi ), =api

    arna kulit tidak

    akan sama seperti

    sebelumnya.

    Luka akan

    sembuh dalam 5 >

    minggu. :rgan

    organ kulit seperti

    !olikel !olikel

    rambut, kelenjar

    keringat, kelenjar

    1

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    20/57

    pembuluh darah

    ( bagian yang putih

    punya hanya sedikit

    pembuluh darahdan yang merah

    muda mempunyai

    beberapa aliran

    darah.

    sebasea sebagian

    besar masih utuh.

    'erajat Tiga

    )$ull-Thickness %

    =erbakar nyala

    api, terkena %airan

    mendidih dalamaktu yang lama,

    tersengat arus

    listrik

    8pidermis,

    keseluruhan

    dermis dan

    kadang kadang

    jaringan subkutan

    =idak terasa

    nyeri, syok,

    hematuria

    (adanya darah

    dalam urin) dankemungkinan

    pula hemolisis

    (destruksi sel

    darah merah),

    kemungkinan

    terdapat luka

    masuk dan keluar

    (pada luka bakar

    listrik)

    +ering, luka bakar

    ber arna putih

    seperti bahan kulit

    atau gosong, kulit

    retak dengan bagianlemak yang tampak,

    terdapat edema

    3embentukan

    skar, diperlukan

    pen%angkokan,

    pembentukan

    parut danhilangnya kontur

    serta !ungsi kulit,

    hilangnya jari

    tangan atau

    ekstrenitas dapat

    terjadi

    2., Kom"likasi

    a. $agal jantung kongesti! dan edema pulmonal.

    b. Sindrom kompartemenSindrom kompartemen merupakan proses terjadinya pemulihan

    integritas kapiler, syok luka bakar akan menghilang dan %airan mengalir

    kembali ke dalam kompartemen *askuler, *olume darah akan meningkat.

    +arena edema akan bertambah berat pada luka bakar yang melingkar.

    =ekanan terhadap pembuluh darah ke%il dan sara! pada ekstremitas distal

    menyebabkan obstruksi aliran darah sehingga terjadi iskemia.%. -dult espiratory istress Syndrome, akibat kegagalan respirasi terjadi

    jika derajat gangguan *entilasi dan pertukaran gas sudah mengan%am ji a

    pasien.d. 1leus 3aralitik dan Dlkus

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    21/57

    mengakibatnause. 3erdarahan lambung yang terjadi sekunder akibat stress

    !isiologik yang massi! (hipersekresi asam lambung) dapat ditandai oleh

    darah okulta dalam !e%es, regurgitasi muntahan atau *omitus yang

    berdarha, ini merupakan tanda tanda ulkus %urling.e. Syok sirkulasi terjadi akibat kelebihan muatan %airan atau bahkan

    hipo*olemik yang terjadi sekunder akibat resusitasi %airan yang adekuat.

    =andanya biasanya pasien menunjukkan mental berubah, perubahan status

    respirasi, penurunan haluaran urine, perubahan pada tekanan darah, %urah

    janutng, tekanan %ena sentral dan peningkatan !rekuensi denyut nadi.!. $agal ginjal akut

    #aluran urine yang tidak memadai dapat menunjukkan resusiratsi %airan

    yang tidak adekuat khususnya hemoglobin atau mioglobin terdektis dalam

    urine.g. +ontraktur

    2.- Pemeriksaan 'iagnostik

    "enurut oenges, 2000, diperlukan pemeriksaan diagnostik pada

    luka bakar yaitu ?

    . Laboratorium

    ) #itung darah lengkap ? #b (#emoglobin) turun menunjukkan adanya

    pengeluaran darah yang banyak sedangkan peningkatan lebih dari

    mengindikasikan adanya %edera, pada #t (#ematokrit) yang

    meningkat menunjukkan adanya kehilangan %airan sedangkan #t

    turun dapat terjadi sehubungan dengan kerusakan yang diakibatkan

    oleh panas terhadap pembuluh darah.

    2) Leukosit ? Leukositosis dapat terjadi sehubungan dengan adanya

    in!eksi atau in!lamasi.

    5) $ - ($as arah -rteri) ? Dntuk mengetahui adanya ke%urigaaan

    %edera inhalasi. 3enurunan tekanan oksigen (3a:2) atau peningkatan

    21

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    22/57

    tekanan karbondioksida (3a

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    23/57

    2. Penatalaksanaan

    1. Pengkajian "rimer

    ) -ir ay

    "enurut "oenadjat (200>), membebaskan jalan na!as dari sumbatanyang terbentuk akibat edema mukosa jalan na!as ditambah sekret yang

    diproduksi berlebihan (hiperekskresi) dan mengalami pengentalan.

    3ada luka bakar kritis disertai trauma inhalasi, intubasi (pemasangan

    pipa endotrakeal) dan atau krikotiroidektomi emergensi dikerjakan

    pada kesempatan pertama sebelum dijumpai obstruksi jalan na!as

    yang dapat menyebabkan distres perna!asan. 3ada luka bakar akut

    dengan ke%urigaan trauma inhalasi. 3emasangan pipa naso!aringeal,endotrakeal merupakan prioritas pertama pada resusitasi, tanpa

    menunggu adanya distres na!as. /aik pemasangan naso!aringeal,

    intubasi dan atau krikotiroidektomi merupakan sarana pembebasan

    jalan na!as dari sekret yang diproduksi, mem!asilitasi terapi inhalasi

    yang e!ekti! dan memungkinkan la*ase bronkial dikerjakan. amun

    pada kondisi sudah dijumpai obstruksi, krikotiroidektomi merupakan

    indikasi dan pilihan.2) /reathing

    -danya kesulitan berna!as, masalah pada pengembangan dada terkait

    keteraturan dan !rekuensinya. -danya suara na!as tambahan ronkhi,

    heeCing atau stridor."oenadjat (200>), 3astikan perna!asan adekuat dengan ?a. 3emberian oksigen

    :ksigen diberikan 2 4 L;menit adalah memadai. /ila sekret

    banyak, dapat ditambah menjadi 4 ' L;menit. osis ini sudah

    men%ukupi, penderita trauma inhalasi mengalami gangguan aliran

    masuk (input) oksigen karena patologi jalan na!as7 bukan karena

    kekurangan oksigen. #indari pemberian oksigen tinggi (A 0

    L;mnt) atau dengan tekanan karena akan menyebabkan hiperoksia

    (dan barotrauma) yang diikuti terjadinya stres oksidati!.

    b. #umidi!ikasi

    23

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    24/57

    :ksigen diberikan bersama uap air. =ujuan pemberian uap air

    adalah untuk mengen%erkan sekret kental (agar mudah

    dikeluarkan) dan meredam proses in!lamasi mukosa.

    %. =erapi inhalasi

    =erapi inhalasi menggunakan nebuli*er e!ekti! bila dihembuskan

    melalui pipa endotrakea atau krikotiroidektomi. 3rosedur ini

    dikerjakan pada kasus trauma inhalasi akibat uap gas atau sisa

    pembakaran bahan kimia yang bersi!at toksik terhadap mukosa.

    asarnya adalah untuk mengatasi bronko konstriksi yang potensial

    terjadi akibat Cat kimia. $ejala hipersekresi diatasi dengan

    pemberian atropin sul!as dan mengatasi proses in!alamasi akut

    menggunakan steroid.

    d. La*ase bronkoal*eolar

    3rosedur la*ase bronkoal*eolar lebih dapat diandalkan untuk

    mengatasi permasalahan yang timbul pada mukosa jalan na!as

    dibandingkan tindakan humidi!ier atau nebuli*er Sumbatan oleh

    sekret yang melekat erat ( mucusplug ) dapat dilepas dan

    dikeluarkan. 3rosedur ini dikerjakan menggunakan metode

    endoskopik (bronkoskopik) dan merupakan gold standart Selain

    bertujuan terapeutik, tindakan ini merupakan prosedur diagnostik

    untuk melakukan e*aluasi jalan na!as.

    e. ehabilitasi perna!asan

    3roses rehabilitasi sistem perna!asan dimulai sea al mungkin.

    /eberapa prosedur rehabilitasi yang dapat dilakukan sejak !ase

    akut antara lain?

    a) 3engaturan posisi

    b) "elatih re!lek batuk

    2/

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    25/57

    %) "elatih otot otot perna!asan.

    3rosedur ini a alnya dilakukan se%ara pasi! kemudian dilakukan

    se%ara akti! saat hemodinamik stabil dan pasien sudah lebihkooperati!

    !. 3enggunaan *entilator

    3enggunaan *entilator diperlukan pada kasus kasus dengan

    distresparperna!asan se%ara bermakna memperbaiki !ungsi sistem

    perna!asan dengan positi+e end,e-piratory pressure !P..P" dan

    *olume kontrol.

    5)

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    26/57

    yang berlebihan akibat pemberian koloid atau plasma akan

    menyebabkan hiper*olemia yang ditandai dengan terjadinya

    peningkatan

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    27/57

    4) +aji adanya !aktor G !aktor lain yang memperberat luka bakar seperti

    adanya !raktur, ri ayat penyakit sebelumnya (seperti diabetes,

    hipertensi, gagal ginjal, dll)

    ) 3asang in!us (1B line), jika luka bakar A20 derajat 11 ; 111 biasanyadipasang ) $anti posisi pasien setiap 5 jam (perhatikan posisi yang benar bagi

    pasien)0) 3era atan daerah in*asi! seperti daerah pemasangan

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    28/57

    ) $anti kateter dan $= setiap minggu2) :bser*asi letak tube (8==) setiap shi!t5) :bser*asi setiap aspirasi %airan lambung4) 3eriksa laboratorium darah ? elektrolit, ureum;kreatinin, -$ , protein

    (albumin), dan gula darah (kolaborasi dokter)) 3era atan luka bakar sesuai protokol rumah sakit

    ') 3emberian medikasi sesuai dengan petunjuk dokter

    Prose ur tin akan "era atan luka "a a "asien luka #akar ?)

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    29/57

    ', 2 jam dari aktu terjadinya luka bakar. /iasanya menggunakan

    larutan koloid, albumin atau plasma.

    %. Luka akibat terbakar diobati sebagai luka bakar ringan

    d. 3ertimbangkan untuk merujuk ke pusat luka bakar

    2) Luka bakar ringan (luka bakar @20 pada de asa, @ 0 pada anak)a. =erapi terbuka bersihkan luka dan biarkan terpapar pada

    lingkungan khusus yang bersih b. =erapi tertutup tutup luka dengan kasa yang dibasahi dengan

    klorheksidin atau sil*er sul!adiaCine yang ditutup tipis%. ebridemen eskar dan split skin gra!t.

    esusitasi airan

    "enurut Sunatrio (2000), pada luka bakar mayor terjadi perubahan

    permeabilitas kapiler yang akan diikuti dengan ekstrapasasi %airan (plasma

    protein dan elektrolit) dari intra*askuler ke jaringan interstisial

    mengakibatkan terjadinya hipo*olemik intra*askuler dan edema interstisial.

    +eseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik terganggu sehingga sirkulasi

    kebagian distal terhambat, menyebabkan gangguan per!usi sel atau jaringanatau organ. 3ada luka bakar yang berat dengan perubahan permeabilitas

    kapiler yang hampir menyeluruh, terjadi penimbunan %airan massi! di

    jaringan interstisial menyebabkan kondisi hipo*olemik. Bolume %airan

    intra*askuler mengalami de!isit, timbul ketidakmampuan menyelenggarakan

    proses transportasi oksigen ke jaringan. +eadaan ini dikenal dengan sebutan

    syok. Syok yang timbul harus diatasi dalam aktu singkat, untuk men%egah

    kerusakan sel dan organ bertambah parah, sebab syok se%ara nyata bermakna

    memiliki korelasi dengan angka kematian.

    /eberapa penelitian membuktikan bah a penatalakannan syok

    dengan menggunakan metode resusitasi %airan kon*ensional (menggunakan

    regimen %airan yang ada) dengan penatalaksanaan syok dalam aktu singkat,

    menunjukan perbaikan prognosis, derajat kerusakan jaringan diperke%il

    (pemantauan kadar asam laktat), hipotermi dipersingkat dan koagulati!

    2

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    30/57

    diperke%il kemungkinannya, ketiganya diketahui memiliki nilai prognostik

    terhadap angka mortalitas.

    ) esusitasi pada pasien yang mengalami syok hipo*olemi

    esusitasi segera melalui 1B dengan larutan elektrolit isotoni%,

    keseimbangan larutan elektrolit (misal, ingerPs Laktat) dianjurkan

    karena a mengandung natrium dan klorida dalam jumalh yang

    sangat banyak (#orne, " & 3amela L 2000).

    3erbaiki *olume %airan yang bersirkulasi seperti kristaloid, koloid

    atau darah melalui 1B. esusitasi %airan intra*ena yaitu %airan isotoni%,

    seperti inger Laktat jika pasien syok.

    2) esusitasi pada pasien yang tidak syok hipo*olemi

    "enggunakan regimen yang telah direkomendasi oleh unit luka

    bakar setempat. Se%ara umum, koloid lebih baik daripada larutan

    elektrolit, terutama bila anak akan dirujuk. /ila %airan yang dianjurkantidak tersedia, gunakan plasma dengan *olume yang sama dengan larutan

    elektrolit ( Hartmann ) untuk resusitasi. Separuhnya diberikan jam

    pertama setelah luka bakar dan separuhnya lagi diberikan dalam ' jam

    berikutnya (1nsley J, 2005)

    3enghitungan berat badan pada pasien menjadi langkah a al. +ateter

    urin ditinggalkan sebagai indeks per!usi ginjal dan untuk menge*aluasi

    kee!ekti!an resusitasi %airan. -da beberapa rumus yang telah dikembangkan

    oleh berbagai pusat pera atan untuk menghitung kebutuhan %airan pada

    penderita luka bakar. =erdapat dua sistem yang sering digunakan sekarang

    adalah modi!ikasi 'rooked dan Parkland . +edua rumus ini menghitung

    kebutuhan %airan berdasarkan luas daerah luka bakar dikali berat pasien

    dalam kilogram. ikali *olume larutan inger yang akan diberikan dalam 24

    jam pas%a luka bakar. 3ada kedua perhitungan, setengah jumlah %airan

    diberikan dalam jam pertama sesusitasi, dengan seperempat dari seluruh

    30

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    31/57

    jumlah semula diberikan tiap jam berikutnya. 3emantauan yang teliti dan

    %ermat mengenai pengeluaran urin dan tekanan *askuler sentral (bila tepat)

    merupakan metode resusitasi yang tepat. /ila pengeluaran urin rendah dan

    terjadi ketidakstabilan kardio*askular pada pemberian *olume intra*ena maka

    perlu adanya pemasangan kateter termodilusi S an $anC untuk memantau

    tekanan jantung kiri dan kanan serta %urah jantung. (Sabiston, >> )

    9ormula untuk esusitasi

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    32/57

    %. 2000 %% eFtrose ; 24 jam (untuk mengganti %airan yang

    hilang akibat penguapan)

    Separuh dari jumlah %airan R2R5 diberikan dalam jam pertama,

    sisanya diberikan dalam ' jam berikutnya. 3ada hari kedua diberikan

    setengah jumlah %airan pada hari pertama. an hari ketiga diberikan

    setengah jumlah %airan hari kedua.

    5) ), metode resusitasi ini menga%u pada

    pemberian %airan kristaloid dalam hal ini inger Laktat (karena

    mengandung elektrolit dengan komposisi yang lebih !isiologis

    dibandingkan dengan atrium +lorida) dengan alasan7 %airan saja sudah

    %ukup untuk mengantikan %airan yang hilang (perpindahan ke jaringan

    interstisium), pemberian kristaloid adalah tindakan resusitasi yang paling

    !isiologis dan aman

    a. e asa ? inger laktat 4%% F berat badan F luas luka bakar per

    24jam b. -nak ? inger laktat ? eFtran K 6 ? 5

    2%% F berat badan F luas luka bakar ditambah kebutuhkan !aal

    +ebutuhan !aal ?

    a. @ tahun ? // F 00%%

    32

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    33/57

    b. 5 tahun ? // F 6 %%

    %. 5 tahun ? // F 0%%

    d. jumlah %airan diberikan alam jam pertama

    e. diberikan ' jam berikutnya

    3roto%ol resusitasi ?

    +ebutuhan %airan dalam 24 jam pertama adalah 4 ml;kg; luas luka

    bakar, pemberian berdasarkan pedoman berikut.

    3edoman

    a. Separuh kebutuhan diberikan dalam jam 1 (dihitung mulai saat

    kejadian luka bakar)

    b. Separuh kebutuhan diberikan dalam ' jam sisanya

    4) +ebutuhan kalori pasien de asa dengan menggunakan !ormula

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    34/57

    9ormula 8lektrolit +oloid $lukosa

    dalam air

    Consensus

    A'A

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    35/57

    bakar pada daerah perinium, ketiak, leher, dan tangan sulit dalam

    pera atannya, karena mudah mengalami kontraktur.

    B9B 3

    9(U:9/ KEPE 909T9/

    3.1 9suhan Ke"era atan Umum

    3.1.1 Pengkajian

    1. Primar& !ur'e&

    a. -ir ay

    +aji ada tidaknya sumbatan pada jalan na!as pasien.L K &ook ;Lihat gerakan na!as atau pengembangan dada, adanya

    retraksi sela iga, arna mukosa;kulit dan kesadaranL K &isten; engar aliran udara perna!asan9 K Feel ; asakan adanya aliran udara perna!asan dengan

    menggunakan pipi pera at

    b. /reathing

    +aji pergerakan dinding thoraF simetris atau tidak, ada atau

    tidaknya kelainan pada perna!asan misalnya dispnea, takipnea,

    bradipnea, ataupun sesak. +aji juga apakah ada suara na!as

    tambahan seperti snoring, gargling, rhonki atau heeCing.Selain itu

    kaji juga kedalaman na!as pasien.

    %.

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    36/57

    +aji ada tidaknya peningkatan tekanan darah, kelainan detak

    jantung misalnya takikardi, bradikardi. +aji juga ada tidaknya

    sianosis dan %apilar re!il.+aji juga kondisi akral dan nadi pasien.

    d. isability

    +aji ada tidaknya penurunan kesadaran, kehilangan sensasi dan

    re!leks, pupil anisokor dan nilai $

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    37/57

    sirosis) atau bila terdapat masalah masalah ginjal, pernapasan atau

    gastro intestinal. /eberapa masalah seperti diabetes, gagal ginjal

    dapat menjadi akut selama proses pembakaran. Jika terjadi %edera

    inhalasi pada keadaan penyakit kardiopulmonal (misalnya gagal

    jantung kongesti!, em!isema) maka status pernapasan akan sangat

    terganggu (#udak dan $allo, >>').

    e. i a!at Pen!akit Keluarga* kaji ri ayat penyakit keluarga yang

    kemungkinan bisa ditularkan atau diturunkan se%ara genetik

    kepada pasien seperti penyakit ", hipertensi, asma, =/< dll.

    f. e'F; menit, /3 ?

    60; 00 mm#g

    % /5 ? pupil normal, orientasi tempat aktu orang baik, re!lek

    bi%ara baik, pendengaran baik, penglihatan baik, penghidu

    baik, $

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    38/57

    % $erakan dada tidak simetris

    % A 20 F;mnt3ola napas %epat dan

    dangkal==B ? K 52 F; mnt, K>0 F; mnt, = K 00; 60mm#g, =K 5' o<

    3enyumbatan sal. a!as bagian atas

    8dema paru

    #iper*entilasi

    +erusakan pertukaran gas

    2. S? :?

    % pasien tampak sesak % pasien batuk batuk % $erakan dada tidak

    simetris% A 20 F;mnt3ola napas %epat dandangkal

    Luka bakar

    1nhalasi asap

    8dema laring

    :bstruksi jalan na!as

    /ersihan jalan na!asine!ekti!

    /ersihan jalannapas tidak

    e!ekti!

    5. s? o?

    =urgor kulit kering"ukosa kering

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    39/57

    +ulit tidak utuh-kral dingin, lembab

    1n!lamasi, Lesi

    +erusakan integritaskulit

    ' S? pasien mengeluh panas dansakit

    :?

    adi 20F;menit

    50F;menit

    3asien nampak meringiskesakitan sambil memegang dadayang sakit.

    3?trauma luka bakar

    ? terasa panas

    ? sisi trauma;%idera yang sakit

    S ? Skala nyeri 6

    =? #ilang timbul dan meningkat jika adanya akti*itas

    Luka bakar

    +erusakan kulit; jaringan dan edema

    yeri

    yeri

    3.1.3 '$9&/8(9 KEPE 909T9/ '9/ P $8 $T9( '$9&/8(9

    . +erusakan pertukaran gas berhubungan dengan kera%unan karbon

    monoksida, inhalasi asap dan obstruksi saluran na!as atas

    2. /ersihan jalan napas tidak e!ekti! berhubungan dengan edema dan

    e!ek dari inhalasi asap

    5. e!isit *olume %airan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas

    kapiler dan kehilangan le at e*aporasi dari luka bakar

    4. $angguan per!usi jaringan tidak e!ekti! berhubungan dengan

    penurunan atau interupsi aliran darah arteri ; *ena

    . +erusakan integritas kulit berhubungan dengan in!lamasi, lesi

    '. yeri berhubungan dengan kerusakan kulit ; jaringan

    3.1.4 $/TE =E/($

    3

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    40/57

    :'iagnosa /8 /$

    F? +erusakan

    pertukaran gas

    berhubungan

    dengan

    kera%unan

    karbon

    monoksida,

    inhalasi asap

    dan obstruksi

    saluran na!as

    atas

    .

    Setelah dilakukan tindakan

    kepera atan pasien

    mendapatkan oksigenasi

    yang adekuat.+riteria hasil?

    . 2 24 F;mnt

    2. Earna kulit normal

    5. $ - dalam renatng

    normal

    4. =idak ada kesulitan

    berna!as

    . 3antau laporan $ - dan kadar

    karbon monoksida serum.

    2. /erikan suplemen oksigen pada

    tingkat yang ditentukan.

    5. 3asang atau bantu dengan

    selang endotrakeal dan

    tempatkan pasien pada

    *entilator mekanis sesuai

    indikasi bila terjadi insu!isiensi

    perna!asan (dispneu hipoksia,

    hiperkapnia, rales, takipnea dan

    perubahan sensorium).

    4. -njurkan perna!asan dalam

    dengan penggunaan spirometri

    selama tirah baring.

    . 3ertahankan posisi semi !o ler, bila hipotensi tak ada.

    2 F? /ersihan

    jalan napas

    tidak e!ekti!

    berhubungan

    dengan edema

    dan e!ek dari

    inhalasi asap

    Setelah dilakukan tindakan

    kepera atan selama F24

    jam jalan napas klien

    kembali paten (terbebas

    dari sumbatan), dengan

    kriteria hasil?

    a. normal ( 2

    24F;menit)

    b. itme pernapasan

    reguler

    %. Suara na!as normal

    d. =idak ada penggunaan

    oto bantu na!as

    irwa& )ana*ement *

    -uskultasi suara napas sebelum

    dan sesudah dilakukan

    pembebasan jalan napas, %atat

    hasilnya

    2 Lakukan !iksasi pada daerahkepala leher untuk

    meminimalkan terjadinya

    gerakan

    5 Lakukan pembebasan jalan

    napas se%ara manual dengan

    teknik $a( thrust maneu+er

    se%ara hati hati untuk

    /0

    http://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.html

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    41/57

    men%egah terjadinya gerakan

    leher

    4 Lakukan pembebasan jalan

    napas dengan alat

    oropharyngeal air(ay jika

    dibutuhkan

    "onitoring pernapasan dan

    status oksigenasi klien

    5 F? e!isit

    *olume %airan

    berhubungan

    dengan

    peningkatan

    permeabilitas

    kapiler dan

    kehilangan

    le ate*aporasi dari

    luka bakar

    Setelah diberikan asuhan

    kepera atan selama T.

    jam tidak ditemukan

    tanda tanda kekurangan

    *olume %airan atau

    dehidrasi dengan +#?

    a. membran mukosa

    lembab

    b. integritas kulit baik

    nilai elektrolit dalam

    batas normal.

    %. 1ntake dan output

    %airan tubuh pasien

    seimbang

    . "onitoring

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    42/57

    periode akut, dan setiap 4 jam

    selama periode rehabilitasi.

    Earna urine. "asukan dan

    haluaran setiap jam selama

    periode darurat, setiap 4 jam

    selama periode akut, setiap

    jam selama periode

    rehabilitasi. Status umum

    setiap jam.4 F? $angguan

    per!usi jaringan tidak

    e!ekti!

    berhubungan

    dengan

    penurunan

    atau interupsi

    aliran darah

    arteri ; *ena

    Setelah dilakukan tindakan

    kepera atan, diharapkanaliran darah pasien ke

    jaringan peri!er adekuat

    +riteria #asil ?

    . adi peri!er teraba

    dengan kualitas dan

    kekuatan yang sama2. 3engisian kapiler baik

    5. Earna kulit normal

    pada area yang %edera

    . +aji arna, sensasi, gerakan,

    dan nadi peri!er.2. =inggikan ekstremitas yang

    sakit.

    5. Dkur = pada ektremitas yang

    mengalami luka bakar

    4. orong latihan gerak akti!

    . Lakukan kolaborasi dalam

    mempertahankan penggantian

    %airan

    '. +olaborasi dalam menga asi

    elektrolit terutama natrium,

    kalium, dan kalsium

    6. Lakukan kolaborasi untuk

    menghindari injeksi 1" atau S<

    F? +erusakan

    integritas kulit

    b;d kerusakan

    permukaan

    kulit sekunder

    destruksi

    lapisan kulit .

    . +aji;%atat ukuran,

    arna, kedalaman

    luka, perhatikan

    jaringan nekrotik dan

    kondisi sekitar luka.

    2. Lakukan pera atan

    luka bakar yang tepat

    . "emberikan in!ormasi dasar

    tentang kebutuhan penanaman

    kulit dan kemungkinan

    petunjuk tentang sirkulasi pada

    aera gra!t.

    2. "enyiapkan jaringan untuk

    penanaman dan menurunkan

    /2

    http://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.html

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    43/57

    =ujuan?

    Setelahdilakukan

    tindakan

    kepera atan,

    diharapkan

    pasien

    menunjukkan

    regenerasi

    jaringan

    +riteria hasil?

    "en%apai

    penyembuhan

    tepat aktu

    pada area luka

    bakar.

    dan tindakan kontrol

    in!eksi.

    5. 3ertahankan

    penutupan luka sesuai

    indikasi.

    4. =inggikan area gra!t

    bila

    mungkin;tepat. 3ertah

    ankan posisi yang

    diinginkan dan

    imobilisasi area bila

    diindikasikan.

    . 3ertahankan balutan

    diatas area gra!t baru

    dan;atau sisi donor

    sesuai indikasi.

    '.

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    44/57

    terkontrol dg +#?

    a. +lien melaporkan

    nyeri berkurang dgs%ala nyeri 2 5

    b. 8kspresi ajah tenang

    %. +lien dapat istirahat

    dan tidur

    presipitasi).

    2. :bser*asi reaksi non*erbal

    dari ketidaknyamanan.

    5. $unakan teknik komunikasi

    terapeutik untuk mengetahui

    pengalaman nyeri klien

    sebelumnya.

    4. +ontrol !aktor lingkungan

    yang mempengaruhi nyeri

    seperti suhu ruangan,

    pen%ahayaan, kebisingan.

    . +urangi !aktor presipitasi

    nyeri.

    '. 3ilih dan lakukan penanganan

    nyeri (!armakologis;non

    !armakologis).

    6. -jarkan teknik non

    !armakologis (relaksasi,distraksi dll) untuk mengatasi

    nyeri.

    . +olaborasi untuk pemberian

    analgetik

    >. 8*aluasi tindakan pengurang

    nyeri;kontrol nyeri.

    3.2 9suhan Ke"era atan Khusus

    Seorang pasien bernama =n. S berusia 26 tahun dengan // '0 kg

    datang ke SD- jam .00 pagi karena terkena ledakan tabung gas.

    +ejadian pasien terluka bakar pada jam 0 .00. aerah luka bakar terjadi

    pada sebagian besar dada klien ( ilai ? ). +eluhan utama klien saat

    dating ke SD- merintih kesakitan saat di kaji skala nyeri 6. +lien juga

    //

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    45/57

    mengeluhkan sesak, batuk batuk, serta klien merasa lemas. 3asien

    mendapatkan 00 %% %airan.

    esusitasi airan

    umus /aFter ? ( luka bakar) F (//) F (4 %%)

    F '0 F 4 K 4520 ml;24 jam

    jam pertama K 2 '0 ml 00ml K ''0 ml utk jam berikutnya

    ' jam berikutnya 2 '0 ml %airan

    a Pengkajian

    1 -namnesaa ama ? =n. S# Jenis kelamin ? Laki Laki

    =anggal masuk ? 5 "aret 20 'Dsia ? 26 tahun

    e Status perka inan ? "enikahf Suku bangsa ? Ja a;1ndonesiag -lamat ? Surabayah -gama ? 1slami 3ekerjaan ? 3ega ai s asta

    j 3endidikan ? =amat S"3

    2) 3engkajian dan 3emeriksaan 9isik a Keluhan Utama* +lien merintih kesakitan karena luka bakar 5

    jam sebelum " S.# i a!at Pen!akit (ekarang* 5 jam sebelum masuk SD-, =n.

    S menderita luka bakar karena terkena ledakan tabung gas elpiji .

    =n. S tidak memiliki ri ayat iabetes dan hipertensi. +esadaran

    %omposmentis, = ? 00;60 mm#g, adi? 0F;mnt, S? 5', oF;menit, =/? ' %m, //? '0 kg

    i a!at Pen!akit 'ahulu* =n.S mengatakan belum pernahmempunyai ri ayat masuk rumah sakit;operasi di S

    sebelumnya. i ayat iabetes "elitus tidak ada dan #ipertensi

    tidak ada.i a!at Pen!akit Keluarga* =idak ada ri ayat ", hipertensi,

    asma, =/<e Pemeriksaan ;isik*i. Status $eneralis

    +eadaanDmum ? =ampak sakitberat

    /

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    46/57

    +esadaran ?

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    47/57

    #. 9nalisa 'ata

    /o 'ata Etiologi Masalah

    Ke"era atan

    . S? +lien merasa lemas:?

    a. =urgor kulit

    kering

    b. "ukosa kering

    %.

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    48/57

    b. 3asien batuk

    batuk

    %. $erakan dada

    tidak simetris

    d. K 2> F;mnt

    e. 3ola napas

    %epat dan

    dangkal

    :bstruksi jalan na!as

    /ersihan jalan na!as ine!ekti!

    4. S? klien mengeluh

    panas dan sakit:?

    a. = ? >0;60 mm#g,

    adi? 00F;mnt b. 3asien nampak

    meringis kesakitan

    sambil memegang

    dada yang sakit.

    3? trauma luka bakar

    ? terasa panas

    ? sisi trauma;%idera

    yang sakit

    S ? Skala nyeri 6

    =? #ilang timbul dan

    meningkat jika adanyaakti*itas

    Luka bakar

    +erusakan kulit; jaringan dan

    edema

    yeri

    yeri akut

    . S? pasien mengeluh

    perih, sakit

    :?

    a. =erdapat edema

    b. +ulit kemerahan

    hingga nekrosis

    Luka bakar

    +erusakan kulit; jaringan

    1n!lamasi, Lesi

    $angguan

    integritas kulit

    /8

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    49/57

    %. +ulit tidak utuh

    d. -kral dingin,

    lembab

    +erusakan integritas kulit

    . 'iagnosa Ke"era atan

    1 e!isit *olume %airan b.d banyaknya penguapan;%airan tubuh

    yang keluar

    2 $angguan pertukaran gas;oksigen b.d kerusakan jalan na!as

    3 /ersihan jalan na!as ine!ekti! b.d obstruksi jalan na!as4 yeri akut b.d kerusakan kulit dan jaringan

    5 $angguan integritas kulit b.d kerusakan kulit dan jaringan yang

    terkena luka bakar

    . $nter

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    50/57

    b. 3roduksi urine

    A50 ml;jam

    (minimal

    ml;kg //;jam)

    %. #t 56 45

    d. =urgor elasti%

    e. "u%osa lembab

    !. -kral hangat

    g. asa haus tidak

    ada

    2. $angguan pertukarangas;oksigen b.d

    kerusakan jalan na!as

    Setelah dilakukantindakan

    kepera atan

    dalam aktu 2 F

    24 jam oksigenasi

    jaringan adekuat

    +riteria #asil?

    a.=idak ada tanda

    tanda

    sianosis

    b. 9rekuensina!as

    2 24 F;mnt

    %. S3 :2 A >

    ."engkaji tanda tandadistress na!as, bunyi,

    !rekuensi, irama,

    kedalaman na!as.

    2."onitor tanda tanda

    hypoFia

    (agitsi,takhipnea,

    stupor,sianosis)

    5."onitor hasil

    laboratorium, -$ ,

    kadar

    oksihemoglobin, hasil

    oFimetri nadi,

    4.+olaborasi dengan tim

    medis untuk

    pemasangan

    endotra%heal tube

    atau tra%heostomi

    tube bila diperlukan.

    .+olabolarasi dengan

    tim medis untuk

    pemasangan

    *entilator bila

    0

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    51/57

    diperlukan.

    '.+olaborasi dengan tim

    medis untuik

    pemberian inhalasi

    terapi bila diperlukan5. /ersihan jalan na!as

    ine!ekti! b.d obstruksi

    jalan na!as

    Setelah dilakukan

    tindakan

    kepera atan

    dalam aktu 2

    F24 jam jalan

    na!as kembalie!ekti!

    +riteria hasil ?

    a.=idak ada sekret

    di saluran

    perna!asan

    b.3asien bisa

    berna!as dengan

    normal

    .+aji status perna!asan

    klien 62 jam pertama

    2. Latihan na!as dalam

    dan batuk e!ekti! jika

    memungkinkan

    5. =inggikan kepala 50 derajat

    4.Lakukan postural

    drainase dan%laping

    *ibrating jika

    memungkinkan

    . Lakukan

    penghisapan

    (su%tion) sesuai

    dengan yang

    dibutuhkan oleh klien4. yeri akut b.d

    kerusakan kulit dan

    jaringan

    Setelah dilakukan

    tindakan

    kepera atan

    dalam selama

    masa pera atan

    nyeri berkurang

    +riteria #asil?

    a.Skala 2

    b.8Fpresi ajah

    tenang

    %. adi '0 00

    F;mnt

    . +aji rasa nyeri yang

    dirasakan klien

    2.-tur posisi tidur

    dengan nyaman

    5. -njurkan klien untuk

    teknik relaksasi

    4.Lakukan prosedur

    pen%u%ian luka

    dengan hati hati

    . -njurkan klien untuk

    mengekspresikan rasa

    nyeri yang dirasakan

    1

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    52/57

    d.+lien tidak

    gelisah

    './eri tahu klien tentang

    penyebab rasa sakit

    pada luka bakar

    6.+olaborasi dengan

    tinm medis untuik

    pemberian analgesik . $angguan integritas

    kulit b.d kerusakan

    kulit dan jaringan yang

    terkena luka bakar

    Setelah dilakukan

    tindakan

    kepera atan

    selama masa

    penyembuhanluka bakar

    sembuh dengan

    baik dan integritas

    kulit

    +riteria hasil?

    a.Luka sembuh

    sesuai dengan

    !ase

    penyembuhan

    luka

    . +aji luka pada !ase

    akut (perubahan

    arna kulit)

    2.

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    53/57

    nekrotomi dan

    debridement.

    5. =indakan nekrotomi

    dan debridement

    dilakukan bertujuan

    membuang eskar

    atau jaringan

    nekrosis maupun

    debris yang memi%u

    respon in!lamasi dan

    menghalangi proses

    penyembuhan luka

    karena berpotensi

    besar untuk

    berkembang

    menjadi !okus

    in!eksi. =indakan ini

    dilakukan sea almungkin, dan dapat

    dilakukan tindakan

    ulangan sesuai

    kebutuhan. Uang

    dimaksud tindakan

    a al adalah dalam

    5 4 hari pertama pas%a trauma, saat

    konsistensi eskar

    masih padat dan

    belum mengalami

    lisis, eskar yang

    mengalami lisis

    memi%u respon

    3

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    54/57

    in!lamasi sangat

    kuat dan sulit

    dilakukan. 3ada

    prosedur ini, luka

    di%u%i menggunakan

    larutan steril.

    4. 3era atan pas%a

    nekrotomi dan

    debridement, luka

    di%u%i setiap kali

    penggantian balutan.

    .3emberian

    antimikroba topikal

    membantu

    men%egah in!eksi.

    "engikuti prinsip

    aseptik melindungi

    pasien dari in!eksi.+ulit yang gundul

    menjadi media yang

    baik untuk kultur

    pertumbuhan

    bakteri.

    e. E

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    55/57

    5. S? +lien mengatakan batuk batuk berkurang:? +lien kadang kadang batuk dan mengeluarkan se%ret-? "asalah teratasi sebagian3? 1nter*ensi dilanjutkan

    4. S? +lien mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 4:? +lien tidak meringis dan nadi > kali; detik -? "asalah teratasi sebagian3? 1nter*ensi dilanjutkan

    . S? +lien masih mengeluhkan perih pada luka:? "asih ada luka terbuka-? "asalah belum teratasi3? 1nter*ensi dilanjutkan

    B9B 4

    PE/UTUP

    4.1 Kesim"ulan

    Luka bakar (%ombustio;burn) adalah %edera sebagai akibat kontak

    langsung atau terpapar dengan sumber sumber panas (termal), listrik

    (ele%tri%t), Cat kimia (%hemy%al) atau radiasi. Luka bakar thermal (panas)

    disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, %airan panas atau

    objek objek panas lainnya. Luka bakar %hemi%al (kimia) disebabkan oleh

    kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. Luka bakar ele%tri%

    (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakkan dari energy listrik yang

    dihantarkan melalui tubuh. Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar

    dengan sumber radioakti!.3enatalaksanaan syok dengan menggunakan metode resusitasi %airan

    kon*ensional (menggunakan regimen %airan yang ada) dengan

    penatalaksanaan syok dalam aktu singkat, menunjukkan perbaikan

    prognosis, derajat kerusakan jaringan diperke%il (pemantauan kadar asam

    laktat), hipotermi dipersingkat dan koagulati! diperke%il kemungkinannya,

    ketiganya diketahui memiliki nilai prognosti% terhadap angka mortalitas.

    4.2 (aran

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    56/57

    engan adanya makalah ini diharapkan dapat meningkatkan

    pengetahuan bagi pera at, sehingga dalam memberikan pera atan kepada

    klien dengan luka nakar dapat dilakukan se%ara maksimal sesuai dengan hal

    yang dibutuhkan pasien.

    '9;T9 PU(T9K9

    /orley . eil dan$rase -. 3ier%e. 2006. At a glance Ilmu'edah .disi 3 . Jakarta

    8rlangga

    e i, Uulia atna Sintia. 20 5. &uka 'akar 4 5onsep 6mum dan In+estigasi

    'erbasis 5linis &uka Antemortem dan Postmortem 9akultas +edokteranDni*ersitas Ddayana.

    i "aio, B.J.". & ana, S.8. >> . Fire and #hermal In$uries% in4 7i 8aio%

    / 9 8 : 7ana% S . !eds" Hand 'ook of Forensic Pathology DS-? Landes

    /ios%ien%e

    $ra%e, 3.- & /orley, . . 200'. At a ;lance Ilmu 'edah edisi ketiga . Jakarta?

    3enerbit 8rlangga

    $urnida, ida dan "elisa Lilisari. 20 . 7ukungan )utrisi pada Penderita &uka

    'akar /agian 1lmu +esehatann -nak,9akultas +edokteran Dni*ersitas

    3adjajaran, umah Sakit #asan Sadikin,/andung.

    #ardisman. 20 4. ;a(at 7arurat 8edis Praktis Uogyakarta ? $osyen 3ublising.

    #idayat, - -CiC -limul. 200 . Pengantar Ilmu 5esehatan Anak untuk Pendidikan

    5ebidanan . Jakarta. Salemba "edika

    #orne, "., 3amela L. 2000. 5eseimbangan Cairan .lektrolit : Asam basa .

    8$< ? Jakarta

  • 8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2

    57/57

    1nsley, J. 2000. /ade,8ecum Pediatri . 8$< ? Jakarta

    "oenadjat U. 200>. &uka bakar masalah dan tatalaksana . Jakarta ? /alai penerbit

    9+D1

    "ohamad, +artono. 200 . Pertolongan Pertama Jakarta ? $ramedia 3ustaka

    Dtama.

    ina, . 200 . .fek Penyembuhan &uka 'akar dalam Sediaan ;el .kstrak .tanol