askep luka bakar dan resusitasi cairan_a2
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
1/57
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangLuka merupakan masalah kulit yang sering di alami manusia, salah
satunya yaitu luka bakar. Luka bakar adalah rusaknya sebagian jaringan tubuh
yang disebabkan karena perubahan suhu yang tinggi, sengatan listrik,
ledakan, maupun terkena bahan kimia (Sjamsuhidajat & Jong, 2004). Luka
bakar merupakan salah satu jenis trauma yang mempunyai angka morbiditas
dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak a al
(!ase syok ) sampai !ase lanjut. "enurut #udak dan $allo, bah a %edera luka
bakar mempengaruhi semua sistem organ, besarnya respon pato!isiologis ini
adalah berkaitan erat dengan luasnya luka bakar, dan men%apai masa stabil
ketika terjadi luka bakar kira kira '0 dari seluruh luas permukaan tubuh.
inamik kardio*askular terpengaruh se%ara signi!ikan karena %edera luka
bakar, yang dapat mengakibatkan terjadinya syok hipo*olemik. ampak luka
bakar yang tidak segera tertangani menjadi masalah utama dari kasus luka
bakar yang bisa menimbulkan ke%a%atan hingga kematian.
+urang lebih 2, juta orang mengalami luka bakar di -merika Serikat
setiap tahunnya, 200.000 pasien memerlukan penanganan ra at jalan dan
00.000 pasien dira at di rumah sakit, dan 2.000 orang meninggal setiap
tahunnya akibat luka bakar dan %edera inhalasi yang berhubungan dengan
luka bakar (/runner & Suddart, 200 ). "enurut epartemen +esehatan
eplublik 1ndonesia (200 ), pre*alensi %edera luka bakar di 1ndonesia sebesar
2,2 dimana pre*alensi luka bakar tertinggi terdapat di 3ro*insi anggroe
-%eh arussalam dan +epulauan iau sama sama 5, sedangkan di
3ro*insi Lampung ter%atat sebesar ,6 dari keseluruhan kasus %edera. /iaya
yang dibutuhkan untuk penanganan luka bakarpun %ukup tinggi. 3enyebab
luka bakar selain terbakar api langsung atau tidak langsung, juga pajanan
suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia. Luka bakar karena api
atau akibat tidak langsung dari api, misalnya tersiram air panas, banyak
terjadi pada ke%elakaan rumah tangga (Sjamsuhidajat, 20047 83+8S 1,
2006).
1
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
2/57
3ada kasus luka bakar terjadi kenaikan nyata pada tekanan hidrostatik
kapiler pada jaringan yang %edera, disertai dengan peningkatan permeabilitas
kapiler. #al ini mengakibatkan perpindahan %epat %airan plasma dari
kompartemen intra*askular menembus kapiler yang rusak karena panas,
dalam daerah interstisial yang mengakibatkan edema dan luka bakar itu
sendiri. +ehilangan plasma dan protein %airan mengakibatkan penurunan
tekanan osmotik koloid pada kompartemen *askular7 kemudian, kebo%oran
%airan elektrolit dari kompartemen *askular berlanjut dan mengakibatkan
pembentukan edema tambahan pada jaringan yang terbakar dan ke seluruh
tubuh. +ebo%oran ini, yang terdiri atas atrium, air, dan protein plasma,
diikuti dengan penurunan %urah jantung, hemokonsentrasi sel sel darah
merah, berkurangnya per!usi pada organ organ besar, edema tubuh merata.
3ada luka bakar terjadi kehilangan %airan di kompartemen intersisil se%ara
masi! dan bermakna, sehingga dalam 24 jam pertama resusitasi perlu untuk
dilakukan. esusitasi %airan bertujuan mengupayakan sirkulasi yang dapat
menjamin kelangsungan per!usi, sehingga oksigenisasi jaringan terpelihara.
engan demikian %edera jaringan seperti - S, - 9, dan sebagainya dapat
dihindari, S1 S, ": S tidak akan terjadi, pasien akan terhindar darikematian dan mengalami penyembuhan.
"emperhatikan prinsip prinsip dasar resusitasi pada trauma dan
penerapannya pada saat yang tepat diharapkan akan dapat menurunkan
seke%il mungkin angka angka tersebut diatas. 3rinsip prinsip dasar tersebut
meliputi ke aspadaan akan terjadinya gangguan jalan na!as pada penderita
yang mengalami trauma inhalasi, mempertahankan hemodinamik dalam batas
normal dengan resusitasi %airan, mengetahui dan mengobati penyulit penyulit yangmungkin terjadi akibat trauma listrik, misalnya rabdomiolisis
dan disritmia jantung. "engendalikan suhu tubuh dan menjuhkan ;
mengeluarkan penderita dari lingkungan trauma panas juga merupakan
prinsip utama dari penanganan trauma termal (-meri%an 6).
2
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
3/57
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah proses pembelajaran mata kuliah +epera atan +ritis 11
mahasis a mampu menjelaskan dan memaparkan konsep teori luka
bakar dan resusitasi %airan serta memberikan asuhan kepera atan pada
pasien dengan luka bakar se%ara komperhensi!.
1.2.2 Tujuam Khusus
1. "ahasi a mengerti dan memahami de!inisi luka bakar dan
resusitasi %airan.
2. "ahasis a mengerti dan memahami etiologi serta mani!estasi
klinis luka bakar dan resusitasi %airan.
5. "ahasis a mengerti dan memahami pato!isiologi luka bakar dan
resusitasi %airan.
4. "ahasis a mengerti dan memahami pemeriksaan diagnostik pada
pasien dengan luka bakar dan resusitasi %airan.
. "ahasis a mengerti dan memahami penatalaksanaan pada pasien
dengan luka bakar dan resusitasi %airan.
'. "ahasis a mengerti dan memahami komplikasi pada pasiendengan luka bakar dan resusitasi %airan.
6. "ahasis a mengerti dan memahami prognosis pada pasien luka
bakar dan resusitasi %airan.
. "ahasis a mengerti dan memahami Web of Causation luka bakar
dan resusitasi %airan.
>. "ahasis a mampu memberikan asuhan kepera atan pada pasien
luka bakar dan resusitasi %airan.
1.3 Manfaat
"ahasis a mengerti dan memahami asuhan kepera atan pada pasien
dengan luka bakar dan resusitasi %airan sehingga mampu menerapkan dalam
praktik kepera atan se%ara komperhensi! untuk membantu men%egah dan
mengatasi respon pada pasien dengan kega atdaruratan luka bakar.
3
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
4/57
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defnisi
Luka bakar merupakan cedera paling berat yang
mengakibatkan permasalahan yang kompleks, tidak hanya
menyebabkan kerusakan kulit namun juga seluruh sistem
tubuh (Nina,2008) Luka bakar adalah trauma yang
diakibatkan oleh panas, bahan kimia, arus listrik, dan petir
yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam
Luas permukaan tubuh yang terbakar akan mempengaruhi
metabolisme dan !ungsi sel tubuh dan mengganggu semua
sistem terutama sistem kardio"askuler (#ahayuningsih,
2012)
Luka bakar merupakan respon kulit dan jaringan
subkutan terhadap trauma termal $erdapat dua jenis luka
bakar menurut ketebalannya Luka bakar dengan ketebalan
parsial adalah luka bakar yang tidak merusak epitel atau
merusak sebagian dari epitel, sedangkan luka bakar dengan
ketebalan penuh merusak semua sumber%sumber
pertumbuhan kembali epitel kulit dan jika permukaan kulit
yang terluka luas akan membutuhkan eksisi dan cangkok kulit
(&race ' orley,200 )
Luka bakar merupakan kondisi terjadinya luka akibat
terbakar yang disebabkan oleh panas yang tinggi, senya*a
kimia, kistrik dan pemajanan sinar matahari yang berlebihan
+engobatan luka bakar harus dibedakan berdasarkan luasnya
+ada prinsip rule o! nine luka bakar dibagi menjadi beberapa
bagian yakni bagian kepala -, dada 18-, punggung 18-,
anggota gerak atas 18-, paha 18- dan anggota gerak
ba*ah 18-, perineum dan genitalia 1- (.idayat, 2008)
/
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
5/57
danya luka bakar pada tubuh akan merusak !ungsi kulit
yakni melindungi tubuh dari kotoran dan in!eksi pabila
banyak permukaan tubuh yang terbakar, maka dapat
mengancam ji*a seseorang karena adanya kerusakan
pembuluh darah, ketidakseimbangan elektrolit dan suhu
tubuh, gangguan pernapasan serta !ungsi sara! ( dibah '
inasis,201/ dalam ari,201 )
Luka bakar yang luas dapat menyebabkan shock .al ini
terjadi karena cairan tubuh sebagian besar dikirim ke daerah
yang terbakar sehingga "olume darah yang dialirkan ke otak
dan jantung berkurang hock pada anak%anak dapat terjadi
jika luka bakar seluas 10-, sedangkan pada orang de*asa
seluas 20- (4ohamad,200 )
2.2 Klasifikasi Luka Bakar
American College of Surgeon Health Policy Research Institute (20 )
membagi luka bakar menjadi tiga tingkatan, yakni ?
. First degree ( partial thickness ) ? pada daerah super!isial, ber arna merah,
terasa nyeri.
2 Second degree !Partial thickness" ? kulit kemerahan, melepuh, bengkak,
dan sangat nyeri.
3. #hird degree !full thickness" ? kulit ber arna keputihan, hangus, tembus
hingga sara!, ada sensasi seperti tusukan jarum di area yang terbakar.
"enurut i "aio & ana ( >> ), luka bakar dibedakan menjadi 4derajat berdasarkan kedalaman jaringan yang rusak, yaitu ?
. Luka bakar derajat !superficial burn"
=erjadi kerusakan hanya di permukaan kulit, kulit kemerahan, tidak ada
bulla, sedikit oedem dan nyeri, dan tidak menimbulkan jaringan parut
setelah sembuh.
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
6/57
$ambar 2. Luka /akar erajat Satu (Sumber ? . mediskus.%om)
2. Luka bakar derajat 2 !partial thickness burn"
=erj-di kerusakan pada semua lapisan epidermis dan sebagian dermis.
=erdapat bula, sedikit oedema, dan nyeri berat.
$ambar 2.2 Luka /akar erajat ua (Sumber ? . mediskus.%om)
5. Luka bakar derajat 5 !full partial thickness burn"
=erjadi kerusakan pada semua lapisan kulit dan terdapat nekrosis, lesi
tampak putih, hilang sensasi rasa pada kulit dan akan menimbulkan
jaringan parut setelah sembuh.
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
7/57
$ambar 2.5 Luka /akar erajat =iga (Sumber ? . mediskus.%om)
4. Luka bakar derajat 4 !charring in$ury"
+ulit tampak hitam seperti arang akibat jaringan yang terbakar. +erusakan
terjadi pada seluruh kulit, jaringan subkutan dan tulang akan hangus.
"enurut James ( >>0) dalam e i (20 5), berdasarkan derajat dan
luasnya kulit yang terkena luka bakar dikategorikan menjadi 5 yakni ringan,
sedang dan berat.
. Luka bakar ringan jika ada luka bakar derajat 1 sebesar @ atau derajat
11 sebesar @2 .
2. Luka bakar sedang jika ada luka bakar derajat 1 sebesar 0 atau
derajat 11 sebesar 0 .
5. Luka bakar berat jika ada luka bakar derajat 11 sebesar A20 atau derajat
111 sebesar A 0 atau mengenai ajah, tangan kaki, alat kelamin,
persendian, sekitar ketiak atau akibat listrik tegangan tinggi (A 000B) atau
dengan komplikasi patah tulang maupun kerusakan jaringan
lunak;gangguan jalan napas.
2.3 Etiologi
1. Luka bakar termal
Luka bakar thermal disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan
api, %airan atau gas panas dan bahan padat ( solid ). Luka bakar paling
sering disebabkan karena terpajan suhu panas seperti terbakar api se%ara
langsung atau terkena logam yang panas (/orley & $ra%e, 200'7
ahayuningsih,20 2).
2. Luka bakar kimia
Luka bakar kimia disebabkan oleh kontak jaringan kulit dengan asam
atau basa kuat. erajat luka bakar karena bahan kimia berhubungan
langsung dengan lama kontak, konsentrasi Cat kimia dan banyaknya
jaringan yang terpapar. Semua pakaian yang terkena harus dilepas dan
kulit diperiksa untuk melihat daerah luka. +arena kedalaman luka juga
ditentukan oleh konsentrasi agen yang ada pada kulit, maka pengen%eran
5
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
8/57
dengan bilasan air yang banyak menjadi tahapan dalam penatalaksanaan
pasien luka bakar akibat basa kuat lebih merusak daripada akibat asam
kuat (Sabiston, >> 6 /orley & $ra%e, 200'7 ahayuningsih,20 2).
3. Luka bakar listrik
Luka bakar akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi ketika arus listrik
mengalir ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun
menyebabkan terganggunya !ungsi suatu organ dalam. =ubuh manusia
merupakan penghantar listrik yang baik. -rus listrik yang mengalir ke
dalam tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat membakar
dan menghan%urkan jaringan tubuh. "eskipun luka bakar listrik tampak
ringan, tetapi mungkin saja telah terjadi kerusakan organ dalam yang
serius, terutama pada jantung, otot atau otak. /erat ringannya luka
dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya *oltage, dan %ara
gelombang listrik mengenai tubuh (/orley & $ra%e, 200' 6
ahayuningsih,20 2 )
-rus listrik bisa menyebabkan terjadinya %edera melalui 5 %ara?
) #enti jantung (%ardia% arrest) akibat e!ek listrik terhadap jantung
2) 3erusakan otot, sara! dan jaringan oleh arus listrik yang mele atitubuh
5) Luka bakar termal akibat kontak dengan sumber listrik.
4. Luka bakar radiasi
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioakti!.
#al ini berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau
dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran.
=erpapar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga
merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi. - alnya luka ini dengan
kedalaman sebagian, tetapi dapat berlanjut ke trauma yang lebih dalam
(/orley & $ra%e, 200'7 ahayuningsih,20 2).
2.4 Penentuan Luas Luka Bakar
8
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
9/57
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
10/57
metode ini, tubuh dibagi menjadi beberapa bagian anatomi dan setiap
bagian me akili > ke%uali daerah genital.
a. +epala dan leher ? >
b. 8kstremitas atas ? 2 F > (kanan dan kiri)
%. 3aha dan betis kaki ? 4 F > (kanan dan kiri)
d. ada, perut, punggung, bokong ? 4 F > (kanan dan kiri)
e. 3erineum dan genitalia ?
2. Lund and Browder
3ada metode ini total area tubuh yang terkena dikalkulasikan
berdasarkan lokasi dan usia. "etode lund and bro(der merupakan
modi!ikasi prosentase bagian tubuh menurut usia yang memberikan
perhitungan lebih akurat tentang luas luka bakar. (#ardisman,20 4). 3ada
anak di ba ah usia tahun kepala sebesar > dan setiap pertambahan
usia satu tahun , prosentase kepala tutun hingga ter%apai nilai de a sa
10
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
11/57
$ambar 2. 3enilaian Luka /akar dengan "etode &und and 'ro(der
(Sumber ? google.%om)
3. Hand Palm
3ada metode permukaan telapak tangan ( hand palm ), area permukaan
tangan pasien adalah sekitar dari total luas permukaan tubuh. /iasanya
metode ini digunakan untuk luka bakar ke%il ($urnida & Lilisari,20 ).
2.5 Patofisiologi
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke
tubuh. 3anas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi atau radiasi
kulit dengan luka bakar akan mengalami keusakan pada epidermis, dermis,
maupun jaringan subkutan tergantung lamanya kulit kontak dengan sumber
panas (8!!endi, >>>).
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
12/57
sara! yang dapat menimbulkan rasa nyeri. asa nyeri terseut dapat
mengganggu mobilitas pasien.
+etika terjadi kehilangan %airan dalam sitem *askuler, terjadi homo
konsentrasi dan hematokrit naik, %airan darah menjadi kurang lan%ar pada
daerah luka bakar dan nutrisi kurang. -danya %idera luka bakar menyebabkan
tahanan *askuler peri!er meningkat sebagai akibat respon stress
neurohomoral. #al tersebut dapat meningkatkan a!terload jantung dan
mengakibatkan penurunan %urah jantung lebih lanjut. -kibat penuruna %urah
jantung, menyebabakan metabolisme anaerob dan hasil akhir produk asam
ditahan karena rusaknya !ungsi ginjal. Selanjutnya timbul asidosis metabolik
yang menyebabkan per!usi jaringan terjadi tidak sempurna.
"engikuti periode pergeseran %airan, pasien tetap dalam kondisi akut.
3eriode ini ditandai dengan anemia dan malnutrisi. -nemia akan berkembang
akibat banyak kehilangan eritrosit. +eseimbangan nitrigen negati! mulai
terjadi pada aktu terjadi luka bakar yang disebabkan kerusakan jaringan
kehilangan protein dan akibat respon stress. #al ini akan berlangsung selama
periode akut karena terus menerus kehilangan protein melalui luka.
$angguan respiratori timbu karena obstruksi saluran na!as bagian atasatau karena e!ek syok hipo*olemik. :bstruksi saluran na!as bagian atas
disebabkan karena inhalasi bahan yang merugikan atau udara yang terlalu
panas, menimbulkan iritasi pada saluran na!as, edema laring dan obstruksi
potensial.
Luka bakar suhu pada tubuh terjadi baik karena kondisi panas
langsung atau radiasi elektromagnetik. Sel sel dapat menahan temperatur
sampai 440< tanpa kerusakan bermakna, ke%epatan kerusakan jaringan berlipat ganda untuk tiap drajat kenaikan temperatur. Sara! dan pembuluh
darah merupakan struktur yang kurang tahan dengan konduksi panas.
+erusakan pembuluh darah ini mengakibatkan %airan intra*askuler keluar
dari lumen pembuluh darah, dalam hal ini bukan hanya %airan tetapi protein
plasma dan elektrolit. 3ada luka bakar ekstensi! dengan perubahan
permeabilitas yang hampir menyelutruh, penimbunan jaringan masi! di
intersitial menyebabakan kondisi hipo*olemik. Bolume %airan intra*askuler
12
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
13/57
mengalami de!isit, timbul ketidak mampuan menyelenggarakan proses
transportasi ke jaringan, kondisi ini dikenal dengan syok ("oenajat, 200 ).
Luka bakar juga dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh
kegagalan organ multi sistem. - al mula terjadi kegagalan organ multi sistem
yaitu terjadinya kerusakan kulit yang mengakibatkan peningkatan pembuluh
darah kapiler, peningkatan ekstra!asasi %airan (#2:, elektrolit dan protein),
sehingga mengakibatkan tekanan onkotik dan tekanan %airan intraseluler
menurun, apabila hal ini terjadi terus menerus dapat mengakibatkan
hipopolemik dan hemokonsentrasi yang mengakibatkan terjadinya gangguan
per!usi jaringan. -pabila sudah terjadi gangguan perkusi jaringan maka akan
mengakibatkan gangguan sirkulasi makro yang menyuplai sirkulasi orang
organ organ penting seperti ? otak, kardio*askuler, hepar, traktus
gastrointestinal dan neurologi yang dapat mengakibatkan kegagalan organ
multi sistem
Kea aan !ang mem"er#erat luka #akar
. Syok hipo*olemik
3ada luka bakar yang berat akan mengakibatkan koagulasi disertai
dengan nekrosis jaringan yang akan menimbulkan respon !isiologis padasetiap system organ, tergantung pada ukuran luka bakar yang terjadi.
estruksi jaringan akan disertai dengan peningkatan permebilitas kapiler
sehingga %airan intra*ena akan keluar ke interstisial. #al ini akan disertai
dengan proses e*aporasi pada bagian kulit yang rusak sehingga %airan
tidak akan bertahan lama. +eadaan ini selanjutnya akan mengakibatkan
terjadinya syok hipo*olemik.
3ada kondisi ini perlu dilakukan resusitasi %airan segera. Selamaini digunakan %airan isotonik ( L)7 dengan %ara ini %ukup e!ekti!
menangani syok hipo*olemik dan juga dapat mengurangi kebutuhan
terhadap trans!use darah.
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
14/57
Setelah syok teratasi pemberian %airan menga%u kepada regimen
resusitasi %airan berdasarkan !ormula yang ada. 3ada keadaan yang
menyertai syok seperti sepsis, hipoksi jaringan, proses gluko neogenesis
dan oksidasi hepatik yang melemah merupakan !aktor!aktor yang
mempengaruhi terjadinya kenaikan laktat dalam plasma (s;d '00 ). +adar
laktat plasma yang meningkat ini berhubungan dengan kerja miokardial
rang meningkatkan mortalitas. alam kondisi ini penggunaan L
seringkali tidak memperbaiki keadaan, bahkan membahayakan. Sebagai
alternati!, -setat inger merupakan %airan yang se%ara !isiologik sama
dengan L , tanpa kandungan laktat. engan pemberian -setat ringer ini
asetat segera di metabolisme dengan %epat sehingga akan diikuti dengan
perbaikan keseimbangan asambasa.
2. 1n!eksi, Sepsis, S1 S, dan ": S
1n!eksi luka bakar Jarang terjadi pada partial thi%kness burns
ke%uali jika terdapat kelalaian dalam penanganan luka bakar derajat 11 ini.
in!eksi jaringan in*asi*e sering terjadi pada pasien dengan luka bakar
derajat 111 yang meliputi lebih dari 50 permukaan tubuhnya. esiko
terjadinya in!eksi pada luka bakar meningkat jika terdapat luka terbukaatau karena komorbiditas.
S1 S dan ": S merupakan penyebab utama tingginya angka
mortalitas pada pasien luka bakar maupun pasien trauma lainnya. alam
penelitian dilaporkan bah a S1 S dan ": S menyebabkan kematian
sebesar pas%a trauma.
S1 S adalah suatu bentuk respon klinik yang bersi!at sistemik
terhadap berbagai stimulus klinik berat akibat in!eksi ataupun nonin!eksiseperti trauma, luka bakar, reaksi autoimun, sirosis, pankreatitis, dll.
espon ini merupakan dampak dari pelepasan mediator mediator in!lamasi
(proin!lamasi) yang mulanya bersi!at !isiologik dalam proses
penyembuhan luka, namun oleh karena pengaruh beberapa !aktor
predisposisi dan !aktor pen%etus, respon ini berubah se%ara berlebihan
(mengalami eksagregasi) dan menyebabkan kerusakan pada organ organ
sistemik, menyebabkan dis!ungsi dan berakhir dengan kegagalan organ
1/
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
15/57
terkena menjalankan !ungsinya7 ": S ("ulti system :rgan is!un%tion
Syndrome) bahkan sampai kegagalan berbagai organ ("ulti system :rgan
9ailure;":9).
S1 S dan ": S merupakan penyebab utama tingginya angka
mortalitas pada pasien luka bakar maupun trauma berat lainnya. alam
penelitian dilaporkan S1 S dan ": S keduanya menjadi penyebab
kematian pas%a trauma7 dan dapat dibuktikan pula bah a S1 S sendiri
mengantarkan pasien pada ": S.
-da hal yang bisa menjadi akti*ator timbulnya S1 S, yaitu
in!e%tion, injury, in!lamation, inadeHuate blood !lo , dan is%hemia
reper!usion injury. +riteria klinik yang digunakan, mengikuti hasil
konsensus -meri%an
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
16/57
Taha" $
3ato!isiologi espon in!lamasi sistemik didahului oleh suatu
penyebab, misalnya luka bakar atau trauma berat lainnya. +erusakan lokal
merangsang pelepasan berbagai mediator proin!lamasi seperti sitokin7
yang selain membangkitkan respon in!lamasi juga berperan pada proses
penyembuhan luka dan mengerahkan sel sel retikuloendotelial. Sitokin
adalah pemba a pesan !isiologik dari respon in!lamasi. "olekul utamanya
meliputi =umor e%rotiCing 9a%tor (= 9 ), interleukin (1L =ahap 1 ,
1L'), inter!eron,
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
17/57
berubah menjadi destrukti!. Sirkulasi dibanjiri mediator mediator
in!lamasi sehingga integritas dinding kapiler rusak. Sitokin merambah ke
dalam berbagai organ dan mengakibatkan kerusakan. espon destrukti!
regional dan sistemik (terjadi peningkatan *asodilatasi peri!er, gangguan
permeabilitas mikro*askular, akselerasi trombosis mikro*askular, akti*asi
sel leukosit endotel) yang mengakibatkan perubahan perubahan patologik
di berbagai organ. Jika reaksi in!lamasi tidak dapat dikendalikan, terjadi
syok septik, isseminated 1ntra*as%ular
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
18/57
=ubular e%rosis (-= ) yang berakhir dengan gagal ginjal (-%ute
enal 9ailure;- 9). $angguan sirkulasi peri!er menyebabkan iskemi
otot otot dengan dampak peme%ahan glikoprotein yang meningkatkan
produksi itri% :Fide ( :)7 : ini berperan sebagai modulator
sepsis. $angguan sirkulasi ke kulit dan sitem integumen menyebabkan
terutama gangguan sistim imun7 karena penurunan produksi lim!osit
dan penurunan !ungsi barrier kulit.
2) =eori kedua menjelaskan pelepasan Lipid 3rotein
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
19/57
'erajat 'ua
(Partial-
Thickness *
=ersiram airmendidih,
terbakar oleh
nyala api
2a + !u"erficial
"artial thickness
2# + #ee" "artial
thickness
8pidermis dan
bagian dermis.
8pidermis dan
lapisan atas dari
dermis
8pidermis dan
lapisan dalam dari
dermis
yeri,
hiperestesia,
sensiti! terhadap
udara yangdingin.
yeri dan sangat
sensiti! oleh
tekanan.
yeri dan sensiti!.
"elepuh, dasar
luka berbintik
bintik merah,
epidermis retak, permukaan luka
basah, terdapat
edema.
+ulit tampak
kemerahan, oedem
dan rasa nyeri lebih
berat daripada luka
bakar grade 1,
ditandai dengan
bula yang mun%ul
beberapa jam
setelah terkena
luka, bila bula
disingkirkan akan
terlihat luka
be arna merah
muda yang basah,
Luka sangat
sensiti*e dan akan
menjadi lebih pu%at
bila terkenatekanan.
isertai juga
dengan bula,
permukaan luka
berbe%ak merah
muda dan putih
karena *ariasi dari
*askularisasi
+esembuhan
dalam aktu 2 5
minggu,
pembentukan parut dan
depigmentasi,
in!eksi dapat
mengubahnya
menjadi derajat
tiga.
-kan sembuh
dengan sendirinya
dalam 5 minggu
(bila tidak terkena
in!eksi ), =api
arna kulit tidak
akan sama seperti
sebelumnya.
Luka akan
sembuh dalam 5 >
minggu. :rgan
organ kulit seperti
!olikel !olikel
rambut, kelenjar
keringat, kelenjar
1
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
20/57
pembuluh darah
( bagian yang putih
punya hanya sedikit
pembuluh darahdan yang merah
muda mempunyai
beberapa aliran
darah.
sebasea sebagian
besar masih utuh.
'erajat Tiga
)$ull-Thickness %
=erbakar nyala
api, terkena %airan
mendidih dalamaktu yang lama,
tersengat arus
listrik
8pidermis,
keseluruhan
dermis dan
kadang kadang
jaringan subkutan
=idak terasa
nyeri, syok,
hematuria
(adanya darah
dalam urin) dankemungkinan
pula hemolisis
(destruksi sel
darah merah),
kemungkinan
terdapat luka
masuk dan keluar
(pada luka bakar
listrik)
+ering, luka bakar
ber arna putih
seperti bahan kulit
atau gosong, kulit
retak dengan bagianlemak yang tampak,
terdapat edema
3embentukan
skar, diperlukan
pen%angkokan,
pembentukan
parut danhilangnya kontur
serta !ungsi kulit,
hilangnya jari
tangan atau
ekstrenitas dapat
terjadi
2., Kom"likasi
a. $agal jantung kongesti! dan edema pulmonal.
b. Sindrom kompartemenSindrom kompartemen merupakan proses terjadinya pemulihan
integritas kapiler, syok luka bakar akan menghilang dan %airan mengalir
kembali ke dalam kompartemen *askuler, *olume darah akan meningkat.
+arena edema akan bertambah berat pada luka bakar yang melingkar.
=ekanan terhadap pembuluh darah ke%il dan sara! pada ekstremitas distal
menyebabkan obstruksi aliran darah sehingga terjadi iskemia.%. -dult espiratory istress Syndrome, akibat kegagalan respirasi terjadi
jika derajat gangguan *entilasi dan pertukaran gas sudah mengan%am ji a
pasien.d. 1leus 3aralitik dan Dlkus
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
21/57
mengakibatnause. 3erdarahan lambung yang terjadi sekunder akibat stress
!isiologik yang massi! (hipersekresi asam lambung) dapat ditandai oleh
darah okulta dalam !e%es, regurgitasi muntahan atau *omitus yang
berdarha, ini merupakan tanda tanda ulkus %urling.e. Syok sirkulasi terjadi akibat kelebihan muatan %airan atau bahkan
hipo*olemik yang terjadi sekunder akibat resusitasi %airan yang adekuat.
=andanya biasanya pasien menunjukkan mental berubah, perubahan status
respirasi, penurunan haluaran urine, perubahan pada tekanan darah, %urah
janutng, tekanan %ena sentral dan peningkatan !rekuensi denyut nadi.!. $agal ginjal akut
#aluran urine yang tidak memadai dapat menunjukkan resusiratsi %airan
yang tidak adekuat khususnya hemoglobin atau mioglobin terdektis dalam
urine.g. +ontraktur
2.- Pemeriksaan 'iagnostik
"enurut oenges, 2000, diperlukan pemeriksaan diagnostik pada
luka bakar yaitu ?
. Laboratorium
) #itung darah lengkap ? #b (#emoglobin) turun menunjukkan adanya
pengeluaran darah yang banyak sedangkan peningkatan lebih dari
mengindikasikan adanya %edera, pada #t (#ematokrit) yang
meningkat menunjukkan adanya kehilangan %airan sedangkan #t
turun dapat terjadi sehubungan dengan kerusakan yang diakibatkan
oleh panas terhadap pembuluh darah.
2) Leukosit ? Leukositosis dapat terjadi sehubungan dengan adanya
in!eksi atau in!lamasi.
5) $ - ($as arah -rteri) ? Dntuk mengetahui adanya ke%urigaaan
%edera inhalasi. 3enurunan tekanan oksigen (3a:2) atau peningkatan
21
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
22/57
tekanan karbondioksida (3a
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
23/57
2. Penatalaksanaan
1. Pengkajian "rimer
) -ir ay
"enurut "oenadjat (200>), membebaskan jalan na!as dari sumbatanyang terbentuk akibat edema mukosa jalan na!as ditambah sekret yang
diproduksi berlebihan (hiperekskresi) dan mengalami pengentalan.
3ada luka bakar kritis disertai trauma inhalasi, intubasi (pemasangan
pipa endotrakeal) dan atau krikotiroidektomi emergensi dikerjakan
pada kesempatan pertama sebelum dijumpai obstruksi jalan na!as
yang dapat menyebabkan distres perna!asan. 3ada luka bakar akut
dengan ke%urigaan trauma inhalasi. 3emasangan pipa naso!aringeal,endotrakeal merupakan prioritas pertama pada resusitasi, tanpa
menunggu adanya distres na!as. /aik pemasangan naso!aringeal,
intubasi dan atau krikotiroidektomi merupakan sarana pembebasan
jalan na!as dari sekret yang diproduksi, mem!asilitasi terapi inhalasi
yang e!ekti! dan memungkinkan la*ase bronkial dikerjakan. amun
pada kondisi sudah dijumpai obstruksi, krikotiroidektomi merupakan
indikasi dan pilihan.2) /reathing
-danya kesulitan berna!as, masalah pada pengembangan dada terkait
keteraturan dan !rekuensinya. -danya suara na!as tambahan ronkhi,
heeCing atau stridor."oenadjat (200>), 3astikan perna!asan adekuat dengan ?a. 3emberian oksigen
:ksigen diberikan 2 4 L;menit adalah memadai. /ila sekret
banyak, dapat ditambah menjadi 4 ' L;menit. osis ini sudah
men%ukupi, penderita trauma inhalasi mengalami gangguan aliran
masuk (input) oksigen karena patologi jalan na!as7 bukan karena
kekurangan oksigen. #indari pemberian oksigen tinggi (A 0
L;mnt) atau dengan tekanan karena akan menyebabkan hiperoksia
(dan barotrauma) yang diikuti terjadinya stres oksidati!.
b. #umidi!ikasi
23
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
24/57
:ksigen diberikan bersama uap air. =ujuan pemberian uap air
adalah untuk mengen%erkan sekret kental (agar mudah
dikeluarkan) dan meredam proses in!lamasi mukosa.
%. =erapi inhalasi
=erapi inhalasi menggunakan nebuli*er e!ekti! bila dihembuskan
melalui pipa endotrakea atau krikotiroidektomi. 3rosedur ini
dikerjakan pada kasus trauma inhalasi akibat uap gas atau sisa
pembakaran bahan kimia yang bersi!at toksik terhadap mukosa.
asarnya adalah untuk mengatasi bronko konstriksi yang potensial
terjadi akibat Cat kimia. $ejala hipersekresi diatasi dengan
pemberian atropin sul!as dan mengatasi proses in!alamasi akut
menggunakan steroid.
d. La*ase bronkoal*eolar
3rosedur la*ase bronkoal*eolar lebih dapat diandalkan untuk
mengatasi permasalahan yang timbul pada mukosa jalan na!as
dibandingkan tindakan humidi!ier atau nebuli*er Sumbatan oleh
sekret yang melekat erat ( mucusplug ) dapat dilepas dan
dikeluarkan. 3rosedur ini dikerjakan menggunakan metode
endoskopik (bronkoskopik) dan merupakan gold standart Selain
bertujuan terapeutik, tindakan ini merupakan prosedur diagnostik
untuk melakukan e*aluasi jalan na!as.
e. ehabilitasi perna!asan
3roses rehabilitasi sistem perna!asan dimulai sea al mungkin.
/eberapa prosedur rehabilitasi yang dapat dilakukan sejak !ase
akut antara lain?
a) 3engaturan posisi
b) "elatih re!lek batuk
2/
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
25/57
%) "elatih otot otot perna!asan.
3rosedur ini a alnya dilakukan se%ara pasi! kemudian dilakukan
se%ara akti! saat hemodinamik stabil dan pasien sudah lebihkooperati!
!. 3enggunaan *entilator
3enggunaan *entilator diperlukan pada kasus kasus dengan
distresparperna!asan se%ara bermakna memperbaiki !ungsi sistem
perna!asan dengan positi+e end,e-piratory pressure !P..P" dan
*olume kontrol.
5)
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
26/57
yang berlebihan akibat pemberian koloid atau plasma akan
menyebabkan hiper*olemia yang ditandai dengan terjadinya
peningkatan
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
27/57
4) +aji adanya !aktor G !aktor lain yang memperberat luka bakar seperti
adanya !raktur, ri ayat penyakit sebelumnya (seperti diabetes,
hipertensi, gagal ginjal, dll)
) 3asang in!us (1B line), jika luka bakar A20 derajat 11 ; 111 biasanyadipasang ) $anti posisi pasien setiap 5 jam (perhatikan posisi yang benar bagi
pasien)0) 3era atan daerah in*asi! seperti daerah pemasangan
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
28/57
) $anti kateter dan $= setiap minggu2) :bser*asi letak tube (8==) setiap shi!t5) :bser*asi setiap aspirasi %airan lambung4) 3eriksa laboratorium darah ? elektrolit, ureum;kreatinin, -$ , protein
(albumin), dan gula darah (kolaborasi dokter)) 3era atan luka bakar sesuai protokol rumah sakit
') 3emberian medikasi sesuai dengan petunjuk dokter
Prose ur tin akan "era atan luka "a a "asien luka #akar ?)
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
29/57
', 2 jam dari aktu terjadinya luka bakar. /iasanya menggunakan
larutan koloid, albumin atau plasma.
%. Luka akibat terbakar diobati sebagai luka bakar ringan
d. 3ertimbangkan untuk merujuk ke pusat luka bakar
2) Luka bakar ringan (luka bakar @20 pada de asa, @ 0 pada anak)a. =erapi terbuka bersihkan luka dan biarkan terpapar pada
lingkungan khusus yang bersih b. =erapi tertutup tutup luka dengan kasa yang dibasahi dengan
klorheksidin atau sil*er sul!adiaCine yang ditutup tipis%. ebridemen eskar dan split skin gra!t.
esusitasi airan
"enurut Sunatrio (2000), pada luka bakar mayor terjadi perubahan
permeabilitas kapiler yang akan diikuti dengan ekstrapasasi %airan (plasma
protein dan elektrolit) dari intra*askuler ke jaringan interstisial
mengakibatkan terjadinya hipo*olemik intra*askuler dan edema interstisial.
+eseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik terganggu sehingga sirkulasi
kebagian distal terhambat, menyebabkan gangguan per!usi sel atau jaringanatau organ. 3ada luka bakar yang berat dengan perubahan permeabilitas
kapiler yang hampir menyeluruh, terjadi penimbunan %airan massi! di
jaringan interstisial menyebabkan kondisi hipo*olemik. Bolume %airan
intra*askuler mengalami de!isit, timbul ketidakmampuan menyelenggarakan
proses transportasi oksigen ke jaringan. +eadaan ini dikenal dengan sebutan
syok. Syok yang timbul harus diatasi dalam aktu singkat, untuk men%egah
kerusakan sel dan organ bertambah parah, sebab syok se%ara nyata bermakna
memiliki korelasi dengan angka kematian.
/eberapa penelitian membuktikan bah a penatalakannan syok
dengan menggunakan metode resusitasi %airan kon*ensional (menggunakan
regimen %airan yang ada) dengan penatalaksanaan syok dalam aktu singkat,
menunjukan perbaikan prognosis, derajat kerusakan jaringan diperke%il
(pemantauan kadar asam laktat), hipotermi dipersingkat dan koagulati!
2
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
30/57
diperke%il kemungkinannya, ketiganya diketahui memiliki nilai prognostik
terhadap angka mortalitas.
) esusitasi pada pasien yang mengalami syok hipo*olemi
esusitasi segera melalui 1B dengan larutan elektrolit isotoni%,
keseimbangan larutan elektrolit (misal, ingerPs Laktat) dianjurkan
karena a mengandung natrium dan klorida dalam jumalh yang
sangat banyak (#orne, " & 3amela L 2000).
3erbaiki *olume %airan yang bersirkulasi seperti kristaloid, koloid
atau darah melalui 1B. esusitasi %airan intra*ena yaitu %airan isotoni%,
seperti inger Laktat jika pasien syok.
2) esusitasi pada pasien yang tidak syok hipo*olemi
"enggunakan regimen yang telah direkomendasi oleh unit luka
bakar setempat. Se%ara umum, koloid lebih baik daripada larutan
elektrolit, terutama bila anak akan dirujuk. /ila %airan yang dianjurkantidak tersedia, gunakan plasma dengan *olume yang sama dengan larutan
elektrolit ( Hartmann ) untuk resusitasi. Separuhnya diberikan jam
pertama setelah luka bakar dan separuhnya lagi diberikan dalam ' jam
berikutnya (1nsley J, 2005)
3enghitungan berat badan pada pasien menjadi langkah a al. +ateter
urin ditinggalkan sebagai indeks per!usi ginjal dan untuk menge*aluasi
kee!ekti!an resusitasi %airan. -da beberapa rumus yang telah dikembangkan
oleh berbagai pusat pera atan untuk menghitung kebutuhan %airan pada
penderita luka bakar. =erdapat dua sistem yang sering digunakan sekarang
adalah modi!ikasi 'rooked dan Parkland . +edua rumus ini menghitung
kebutuhan %airan berdasarkan luas daerah luka bakar dikali berat pasien
dalam kilogram. ikali *olume larutan inger yang akan diberikan dalam 24
jam pas%a luka bakar. 3ada kedua perhitungan, setengah jumlah %airan
diberikan dalam jam pertama sesusitasi, dengan seperempat dari seluruh
30
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
31/57
jumlah semula diberikan tiap jam berikutnya. 3emantauan yang teliti dan
%ermat mengenai pengeluaran urin dan tekanan *askuler sentral (bila tepat)
merupakan metode resusitasi yang tepat. /ila pengeluaran urin rendah dan
terjadi ketidakstabilan kardio*askular pada pemberian *olume intra*ena maka
perlu adanya pemasangan kateter termodilusi S an $anC untuk memantau
tekanan jantung kiri dan kanan serta %urah jantung. (Sabiston, >> )
9ormula untuk esusitasi
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
32/57
%. 2000 %% eFtrose ; 24 jam (untuk mengganti %airan yang
hilang akibat penguapan)
Separuh dari jumlah %airan R2R5 diberikan dalam jam pertama,
sisanya diberikan dalam ' jam berikutnya. 3ada hari kedua diberikan
setengah jumlah %airan pada hari pertama. an hari ketiga diberikan
setengah jumlah %airan hari kedua.
5) ), metode resusitasi ini menga%u pada
pemberian %airan kristaloid dalam hal ini inger Laktat (karena
mengandung elektrolit dengan komposisi yang lebih !isiologis
dibandingkan dengan atrium +lorida) dengan alasan7 %airan saja sudah
%ukup untuk mengantikan %airan yang hilang (perpindahan ke jaringan
interstisium), pemberian kristaloid adalah tindakan resusitasi yang paling
!isiologis dan aman
a. e asa ? inger laktat 4%% F berat badan F luas luka bakar per
24jam b. -nak ? inger laktat ? eFtran K 6 ? 5
2%% F berat badan F luas luka bakar ditambah kebutuhkan !aal
+ebutuhan !aal ?
a. @ tahun ? // F 00%%
32
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
33/57
b. 5 tahun ? // F 6 %%
%. 5 tahun ? // F 0%%
d. jumlah %airan diberikan alam jam pertama
e. diberikan ' jam berikutnya
3roto%ol resusitasi ?
+ebutuhan %airan dalam 24 jam pertama adalah 4 ml;kg; luas luka
bakar, pemberian berdasarkan pedoman berikut.
3edoman
a. Separuh kebutuhan diberikan dalam jam 1 (dihitung mulai saat
kejadian luka bakar)
b. Separuh kebutuhan diberikan dalam ' jam sisanya
4) +ebutuhan kalori pasien de asa dengan menggunakan !ormula
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
34/57
9ormula 8lektrolit +oloid $lukosa
dalam air
Consensus
A'A
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
35/57
bakar pada daerah perinium, ketiak, leher, dan tangan sulit dalam
pera atannya, karena mudah mengalami kontraktur.
B9B 3
9(U:9/ KEPE 909T9/
3.1 9suhan Ke"era atan Umum
3.1.1 Pengkajian
1. Primar& !ur'e&
a. -ir ay
+aji ada tidaknya sumbatan pada jalan na!as pasien.L K &ook ;Lihat gerakan na!as atau pengembangan dada, adanya
retraksi sela iga, arna mukosa;kulit dan kesadaranL K &isten; engar aliran udara perna!asan9 K Feel ; asakan adanya aliran udara perna!asan dengan
menggunakan pipi pera at
b. /reathing
+aji pergerakan dinding thoraF simetris atau tidak, ada atau
tidaknya kelainan pada perna!asan misalnya dispnea, takipnea,
bradipnea, ataupun sesak. +aji juga apakah ada suara na!as
tambahan seperti snoring, gargling, rhonki atau heeCing.Selain itu
kaji juga kedalaman na!as pasien.
%.
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
36/57
+aji ada tidaknya peningkatan tekanan darah, kelainan detak
jantung misalnya takikardi, bradikardi. +aji juga ada tidaknya
sianosis dan %apilar re!il.+aji juga kondisi akral dan nadi pasien.
d. isability
+aji ada tidaknya penurunan kesadaran, kehilangan sensasi dan
re!leks, pupil anisokor dan nilai $
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
37/57
sirosis) atau bila terdapat masalah masalah ginjal, pernapasan atau
gastro intestinal. /eberapa masalah seperti diabetes, gagal ginjal
dapat menjadi akut selama proses pembakaran. Jika terjadi %edera
inhalasi pada keadaan penyakit kardiopulmonal (misalnya gagal
jantung kongesti!, em!isema) maka status pernapasan akan sangat
terganggu (#udak dan $allo, >>').
e. i a!at Pen!akit Keluarga* kaji ri ayat penyakit keluarga yang
kemungkinan bisa ditularkan atau diturunkan se%ara genetik
kepada pasien seperti penyakit ", hipertensi, asma, =/< dll.
f. e'F; menit, /3 ?
60; 00 mm#g
% /5 ? pupil normal, orientasi tempat aktu orang baik, re!lek
bi%ara baik, pendengaran baik, penglihatan baik, penghidu
baik, $
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
38/57
% $erakan dada tidak simetris
% A 20 F;mnt3ola napas %epat dan
dangkal==B ? K 52 F; mnt, K>0 F; mnt, = K 00; 60mm#g, =K 5' o<
3enyumbatan sal. a!as bagian atas
8dema paru
#iper*entilasi
+erusakan pertukaran gas
2. S? :?
% pasien tampak sesak % pasien batuk batuk % $erakan dada tidak
simetris% A 20 F;mnt3ola napas %epat dandangkal
Luka bakar
1nhalasi asap
8dema laring
:bstruksi jalan na!as
/ersihan jalan na!asine!ekti!
/ersihan jalannapas tidak
e!ekti!
5. s? o?
=urgor kulit kering"ukosa kering
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
39/57
+ulit tidak utuh-kral dingin, lembab
1n!lamasi, Lesi
+erusakan integritaskulit
' S? pasien mengeluh panas dansakit
:?
adi 20F;menit
50F;menit
3asien nampak meringiskesakitan sambil memegang dadayang sakit.
3?trauma luka bakar
? terasa panas
? sisi trauma;%idera yang sakit
S ? Skala nyeri 6
=? #ilang timbul dan meningkat jika adanya akti*itas
Luka bakar
+erusakan kulit; jaringan dan edema
yeri
yeri
3.1.3 '$9&/8(9 KEPE 909T9/ '9/ P $8 $T9( '$9&/8(9
. +erusakan pertukaran gas berhubungan dengan kera%unan karbon
monoksida, inhalasi asap dan obstruksi saluran na!as atas
2. /ersihan jalan napas tidak e!ekti! berhubungan dengan edema dan
e!ek dari inhalasi asap
5. e!isit *olume %airan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler dan kehilangan le at e*aporasi dari luka bakar
4. $angguan per!usi jaringan tidak e!ekti! berhubungan dengan
penurunan atau interupsi aliran darah arteri ; *ena
. +erusakan integritas kulit berhubungan dengan in!lamasi, lesi
'. yeri berhubungan dengan kerusakan kulit ; jaringan
3.1.4 $/TE =E/($
3
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
40/57
:'iagnosa /8 /$
F? +erusakan
pertukaran gas
berhubungan
dengan
kera%unan
karbon
monoksida,
inhalasi asap
dan obstruksi
saluran na!as
atas
.
Setelah dilakukan tindakan
kepera atan pasien
mendapatkan oksigenasi
yang adekuat.+riteria hasil?
. 2 24 F;mnt
2. Earna kulit normal
5. $ - dalam renatng
normal
4. =idak ada kesulitan
berna!as
. 3antau laporan $ - dan kadar
karbon monoksida serum.
2. /erikan suplemen oksigen pada
tingkat yang ditentukan.
5. 3asang atau bantu dengan
selang endotrakeal dan
tempatkan pasien pada
*entilator mekanis sesuai
indikasi bila terjadi insu!isiensi
perna!asan (dispneu hipoksia,
hiperkapnia, rales, takipnea dan
perubahan sensorium).
4. -njurkan perna!asan dalam
dengan penggunaan spirometri
selama tirah baring.
. 3ertahankan posisi semi !o ler, bila hipotensi tak ada.
2 F? /ersihan
jalan napas
tidak e!ekti!
berhubungan
dengan edema
dan e!ek dari
inhalasi asap
Setelah dilakukan tindakan
kepera atan selama F24
jam jalan napas klien
kembali paten (terbebas
dari sumbatan), dengan
kriteria hasil?
a. normal ( 2
24F;menit)
b. itme pernapasan
reguler
%. Suara na!as normal
d. =idak ada penggunaan
oto bantu na!as
irwa& )ana*ement *
-uskultasi suara napas sebelum
dan sesudah dilakukan
pembebasan jalan napas, %atat
hasilnya
2 Lakukan !iksasi pada daerahkepala leher untuk
meminimalkan terjadinya
gerakan
5 Lakukan pembebasan jalan
napas se%ara manual dengan
teknik $a( thrust maneu+er
se%ara hati hati untuk
/0
http://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.html
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
41/57
men%egah terjadinya gerakan
leher
4 Lakukan pembebasan jalan
napas dengan alat
oropharyngeal air(ay jika
dibutuhkan
"onitoring pernapasan dan
status oksigenasi klien
5 F? e!isit
*olume %airan
berhubungan
dengan
peningkatan
permeabilitas
kapiler dan
kehilangan
le ate*aporasi dari
luka bakar
Setelah diberikan asuhan
kepera atan selama T.
jam tidak ditemukan
tanda tanda kekurangan
*olume %airan atau
dehidrasi dengan +#?
a. membran mukosa
lembab
b. integritas kulit baik
nilai elektrolit dalam
batas normal.
%. 1ntake dan output
%airan tubuh pasien
seimbang
. "onitoring
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
42/57
periode akut, dan setiap 4 jam
selama periode rehabilitasi.
Earna urine. "asukan dan
haluaran setiap jam selama
periode darurat, setiap 4 jam
selama periode akut, setiap
jam selama periode
rehabilitasi. Status umum
setiap jam.4 F? $angguan
per!usi jaringan tidak
e!ekti!
berhubungan
dengan
penurunan
atau interupsi
aliran darah
arteri ; *ena
Setelah dilakukan tindakan
kepera atan, diharapkanaliran darah pasien ke
jaringan peri!er adekuat
+riteria #asil ?
. adi peri!er teraba
dengan kualitas dan
kekuatan yang sama2. 3engisian kapiler baik
5. Earna kulit normal
pada area yang %edera
. +aji arna, sensasi, gerakan,
dan nadi peri!er.2. =inggikan ekstremitas yang
sakit.
5. Dkur = pada ektremitas yang
mengalami luka bakar
4. orong latihan gerak akti!
. Lakukan kolaborasi dalam
mempertahankan penggantian
%airan
'. +olaborasi dalam menga asi
elektrolit terutama natrium,
kalium, dan kalsium
6. Lakukan kolaborasi untuk
menghindari injeksi 1" atau S<
F? +erusakan
integritas kulit
b;d kerusakan
permukaan
kulit sekunder
destruksi
lapisan kulit .
. +aji;%atat ukuran,
arna, kedalaman
luka, perhatikan
jaringan nekrotik dan
kondisi sekitar luka.
2. Lakukan pera atan
luka bakar yang tepat
. "emberikan in!ormasi dasar
tentang kebutuhan penanaman
kulit dan kemungkinan
petunjuk tentang sirkulasi pada
aera gra!t.
2. "enyiapkan jaringan untuk
penanaman dan menurunkan
/2
http://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.htmlhttp://www.healthyenthusiast.com/kulit.html
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
43/57
=ujuan?
Setelahdilakukan
tindakan
kepera atan,
diharapkan
pasien
menunjukkan
regenerasi
jaringan
+riteria hasil?
"en%apai
penyembuhan
tepat aktu
pada area luka
bakar.
dan tindakan kontrol
in!eksi.
5. 3ertahankan
penutupan luka sesuai
indikasi.
4. =inggikan area gra!t
bila
mungkin;tepat. 3ertah
ankan posisi yang
diinginkan dan
imobilisasi area bila
diindikasikan.
. 3ertahankan balutan
diatas area gra!t baru
dan;atau sisi donor
sesuai indikasi.
'.
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
44/57
terkontrol dg +#?
a. +lien melaporkan
nyeri berkurang dgs%ala nyeri 2 5
b. 8kspresi ajah tenang
%. +lien dapat istirahat
dan tidur
presipitasi).
2. :bser*asi reaksi non*erbal
dari ketidaknyamanan.
5. $unakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
sebelumnya.
4. +ontrol !aktor lingkungan
yang mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pen%ahayaan, kebisingan.
. +urangi !aktor presipitasi
nyeri.
'. 3ilih dan lakukan penanganan
nyeri (!armakologis;non
!armakologis).
6. -jarkan teknik non
!armakologis (relaksasi,distraksi dll) untuk mengatasi
nyeri.
. +olaborasi untuk pemberian
analgetik
>. 8*aluasi tindakan pengurang
nyeri;kontrol nyeri.
3.2 9suhan Ke"era atan Khusus
Seorang pasien bernama =n. S berusia 26 tahun dengan // '0 kg
datang ke SD- jam .00 pagi karena terkena ledakan tabung gas.
+ejadian pasien terluka bakar pada jam 0 .00. aerah luka bakar terjadi
pada sebagian besar dada klien ( ilai ? ). +eluhan utama klien saat
dating ke SD- merintih kesakitan saat di kaji skala nyeri 6. +lien juga
//
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
45/57
mengeluhkan sesak, batuk batuk, serta klien merasa lemas. 3asien
mendapatkan 00 %% %airan.
esusitasi airan
umus /aFter ? ( luka bakar) F (//) F (4 %%)
F '0 F 4 K 4520 ml;24 jam
jam pertama K 2 '0 ml 00ml K ''0 ml utk jam berikutnya
' jam berikutnya 2 '0 ml %airan
a Pengkajian
1 -namnesaa ama ? =n. S# Jenis kelamin ? Laki Laki
=anggal masuk ? 5 "aret 20 'Dsia ? 26 tahun
e Status perka inan ? "enikahf Suku bangsa ? Ja a;1ndonesiag -lamat ? Surabayah -gama ? 1slami 3ekerjaan ? 3ega ai s asta
j 3endidikan ? =amat S"3
2) 3engkajian dan 3emeriksaan 9isik a Keluhan Utama* +lien merintih kesakitan karena luka bakar 5
jam sebelum " S.# i a!at Pen!akit (ekarang* 5 jam sebelum masuk SD-, =n.
S menderita luka bakar karena terkena ledakan tabung gas elpiji .
=n. S tidak memiliki ri ayat iabetes dan hipertensi. +esadaran
%omposmentis, = ? 00;60 mm#g, adi? 0F;mnt, S? 5', oF;menit, =/? ' %m, //? '0 kg
i a!at Pen!akit 'ahulu* =n.S mengatakan belum pernahmempunyai ri ayat masuk rumah sakit;operasi di S
sebelumnya. i ayat iabetes "elitus tidak ada dan #ipertensi
tidak ada.i a!at Pen!akit Keluarga* =idak ada ri ayat ", hipertensi,
asma, =/<e Pemeriksaan ;isik*i. Status $eneralis
+eadaanDmum ? =ampak sakitberat
/
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
46/57
+esadaran ?
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
47/57
#. 9nalisa 'ata
/o 'ata Etiologi Masalah
Ke"era atan
. S? +lien merasa lemas:?
a. =urgor kulit
kering
b. "ukosa kering
%.
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
48/57
b. 3asien batuk
batuk
%. $erakan dada
tidak simetris
d. K 2> F;mnt
e. 3ola napas
%epat dan
dangkal
:bstruksi jalan na!as
/ersihan jalan na!as ine!ekti!
4. S? klien mengeluh
panas dan sakit:?
a. = ? >0;60 mm#g,
adi? 00F;mnt b. 3asien nampak
meringis kesakitan
sambil memegang
dada yang sakit.
3? trauma luka bakar
? terasa panas
? sisi trauma;%idera
yang sakit
S ? Skala nyeri 6
=? #ilang timbul dan
meningkat jika adanyaakti*itas
Luka bakar
+erusakan kulit; jaringan dan
edema
yeri
yeri akut
. S? pasien mengeluh
perih, sakit
:?
a. =erdapat edema
b. +ulit kemerahan
hingga nekrosis
Luka bakar
+erusakan kulit; jaringan
1n!lamasi, Lesi
$angguan
integritas kulit
/8
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
49/57
%. +ulit tidak utuh
d. -kral dingin,
lembab
+erusakan integritas kulit
. 'iagnosa Ke"era atan
1 e!isit *olume %airan b.d banyaknya penguapan;%airan tubuh
yang keluar
2 $angguan pertukaran gas;oksigen b.d kerusakan jalan na!as
3 /ersihan jalan na!as ine!ekti! b.d obstruksi jalan na!as4 yeri akut b.d kerusakan kulit dan jaringan
5 $angguan integritas kulit b.d kerusakan kulit dan jaringan yang
terkena luka bakar
. $nter
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
50/57
b. 3roduksi urine
A50 ml;jam
(minimal
ml;kg //;jam)
%. #t 56 45
d. =urgor elasti%
e. "u%osa lembab
!. -kral hangat
g. asa haus tidak
ada
2. $angguan pertukarangas;oksigen b.d
kerusakan jalan na!as
Setelah dilakukantindakan
kepera atan
dalam aktu 2 F
24 jam oksigenasi
jaringan adekuat
+riteria #asil?
a.=idak ada tanda
tanda
sianosis
b. 9rekuensina!as
2 24 F;mnt
%. S3 :2 A >
."engkaji tanda tandadistress na!as, bunyi,
!rekuensi, irama,
kedalaman na!as.
2."onitor tanda tanda
hypoFia
(agitsi,takhipnea,
stupor,sianosis)
5."onitor hasil
laboratorium, -$ ,
kadar
oksihemoglobin, hasil
oFimetri nadi,
4.+olaborasi dengan tim
medis untuk
pemasangan
endotra%heal tube
atau tra%heostomi
tube bila diperlukan.
.+olabolarasi dengan
tim medis untuk
pemasangan
*entilator bila
0
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
51/57
diperlukan.
'.+olaborasi dengan tim
medis untuik
pemberian inhalasi
terapi bila diperlukan5. /ersihan jalan na!as
ine!ekti! b.d obstruksi
jalan na!as
Setelah dilakukan
tindakan
kepera atan
dalam aktu 2
F24 jam jalan
na!as kembalie!ekti!
+riteria hasil ?
a.=idak ada sekret
di saluran
perna!asan
b.3asien bisa
berna!as dengan
normal
.+aji status perna!asan
klien 62 jam pertama
2. Latihan na!as dalam
dan batuk e!ekti! jika
memungkinkan
5. =inggikan kepala 50 derajat
4.Lakukan postural
drainase dan%laping
*ibrating jika
memungkinkan
. Lakukan
penghisapan
(su%tion) sesuai
dengan yang
dibutuhkan oleh klien4. yeri akut b.d
kerusakan kulit dan
jaringan
Setelah dilakukan
tindakan
kepera atan
dalam selama
masa pera atan
nyeri berkurang
+riteria #asil?
a.Skala 2
b.8Fpresi ajah
tenang
%. adi '0 00
F;mnt
. +aji rasa nyeri yang
dirasakan klien
2.-tur posisi tidur
dengan nyaman
5. -njurkan klien untuk
teknik relaksasi
4.Lakukan prosedur
pen%u%ian luka
dengan hati hati
. -njurkan klien untuk
mengekspresikan rasa
nyeri yang dirasakan
1
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
52/57
d.+lien tidak
gelisah
'./eri tahu klien tentang
penyebab rasa sakit
pada luka bakar
6.+olaborasi dengan
tinm medis untuik
pemberian analgesik . $angguan integritas
kulit b.d kerusakan
kulit dan jaringan yang
terkena luka bakar
Setelah dilakukan
tindakan
kepera atan
selama masa
penyembuhanluka bakar
sembuh dengan
baik dan integritas
kulit
+riteria hasil?
a.Luka sembuh
sesuai dengan
!ase
penyembuhan
luka
. +aji luka pada !ase
akut (perubahan
arna kulit)
2.
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
53/57
nekrotomi dan
debridement.
5. =indakan nekrotomi
dan debridement
dilakukan bertujuan
membuang eskar
atau jaringan
nekrosis maupun
debris yang memi%u
respon in!lamasi dan
menghalangi proses
penyembuhan luka
karena berpotensi
besar untuk
berkembang
menjadi !okus
in!eksi. =indakan ini
dilakukan sea almungkin, dan dapat
dilakukan tindakan
ulangan sesuai
kebutuhan. Uang
dimaksud tindakan
a al adalah dalam
5 4 hari pertama pas%a trauma, saat
konsistensi eskar
masih padat dan
belum mengalami
lisis, eskar yang
mengalami lisis
memi%u respon
3
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
54/57
in!lamasi sangat
kuat dan sulit
dilakukan. 3ada
prosedur ini, luka
di%u%i menggunakan
larutan steril.
4. 3era atan pas%a
nekrotomi dan
debridement, luka
di%u%i setiap kali
penggantian balutan.
.3emberian
antimikroba topikal
membantu
men%egah in!eksi.
"engikuti prinsip
aseptik melindungi
pasien dari in!eksi.+ulit yang gundul
menjadi media yang
baik untuk kultur
pertumbuhan
bakteri.
e. E
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
55/57
5. S? +lien mengatakan batuk batuk berkurang:? +lien kadang kadang batuk dan mengeluarkan se%ret-? "asalah teratasi sebagian3? 1nter*ensi dilanjutkan
4. S? +lien mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 4:? +lien tidak meringis dan nadi > kali; detik -? "asalah teratasi sebagian3? 1nter*ensi dilanjutkan
. S? +lien masih mengeluhkan perih pada luka:? "asih ada luka terbuka-? "asalah belum teratasi3? 1nter*ensi dilanjutkan
B9B 4
PE/UTUP
4.1 Kesim"ulan
Luka bakar (%ombustio;burn) adalah %edera sebagai akibat kontak
langsung atau terpapar dengan sumber sumber panas (termal), listrik
(ele%tri%t), Cat kimia (%hemy%al) atau radiasi. Luka bakar thermal (panas)
disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, %airan panas atau
objek objek panas lainnya. Luka bakar %hemi%al (kimia) disebabkan oleh
kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. Luka bakar ele%tri%
(listrik) disebabkan oleh panas yang digerakkan dari energy listrik yang
dihantarkan melalui tubuh. Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar
dengan sumber radioakti!.3enatalaksanaan syok dengan menggunakan metode resusitasi %airan
kon*ensional (menggunakan regimen %airan yang ada) dengan
penatalaksanaan syok dalam aktu singkat, menunjukkan perbaikan
prognosis, derajat kerusakan jaringan diperke%il (pemantauan kadar asam
laktat), hipotermi dipersingkat dan koagulati! diperke%il kemungkinannya,
ketiganya diketahui memiliki nilai prognosti% terhadap angka mortalitas.
4.2 (aran
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
56/57
engan adanya makalah ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan bagi pera at, sehingga dalam memberikan pera atan kepada
klien dengan luka nakar dapat dilakukan se%ara maksimal sesuai dengan hal
yang dibutuhkan pasien.
'9;T9 PU(T9K9
/orley . eil dan$rase -. 3ier%e. 2006. At a glance Ilmu'edah .disi 3 . Jakarta
8rlangga
e i, Uulia atna Sintia. 20 5. &uka 'akar 4 5onsep 6mum dan In+estigasi
'erbasis 5linis &uka Antemortem dan Postmortem 9akultas +edokteranDni*ersitas Ddayana.
i "aio, B.J.". & ana, S.8. >> . Fire and #hermal In$uries% in4 7i 8aio%
/ 9 8 : 7ana% S . !eds" Hand 'ook of Forensic Pathology DS-? Landes
/ios%ien%e
$ra%e, 3.- & /orley, . . 200'. At a ;lance Ilmu 'edah edisi ketiga . Jakarta?
3enerbit 8rlangga
$urnida, ida dan "elisa Lilisari. 20 . 7ukungan )utrisi pada Penderita &uka
'akar /agian 1lmu +esehatann -nak,9akultas +edokteran Dni*ersitas
3adjajaran, umah Sakit #asan Sadikin,/andung.
#ardisman. 20 4. ;a(at 7arurat 8edis Praktis Uogyakarta ? $osyen 3ublising.
#idayat, - -CiC -limul. 200 . Pengantar Ilmu 5esehatan Anak untuk Pendidikan
5ebidanan . Jakarta. Salemba "edika
#orne, "., 3amela L. 2000. 5eseimbangan Cairan .lektrolit : Asam basa .
8$< ? Jakarta
-
8/17/2019 Askep Luka Bakar Dan Resusitasi Cairan_A2
57/57
1nsley, J. 2000. /ade,8ecum Pediatri . 8$< ? Jakarta
"oenadjat U. 200>. &uka bakar masalah dan tatalaksana . Jakarta ? /alai penerbit
9+D1
"ohamad, +artono. 200 . Pertolongan Pertama Jakarta ? $ramedia 3ustaka
Dtama.
ina, . 200 . .fek Penyembuhan &uka 'akar dalam Sediaan ;el .kstrak .tanol