resusitasi cairan pada anak new
TRANSCRIPT
CAIRAN PADA ANAK
OLEH : KHOIRIL NISAH, SKep, Ns
J*adJ*ad
J*ad
J*adJ*ad
J*ad
Jenis cairan
• Cairan Kristaloid• Cairan Koloid• Cairan Parenteral nutrisi
1. Cairan kristaloid adalah cairan yang mempunyai komposisi isotonis /
hipotonis dengan osmolaritas < 300 RL, NS, Dex 5% dll
Jenis cairan
2. Cairan koloid adalah cairan yang mempunyai viskositas tinggi / hypertonis, nilai osmolaritas > 500, berkomposisi menyerupai plasma. Pemberiannya di anjurkan melalui vena central plasma darah, hemacel, aminovel dll
Jenis cairan
3. Cairan parenteral nutrisi adalah cairan yang viskositasnya tinggi, nilai osmolaritasnya > 500, komposisi yang lebih dominan adalah karbohidrat, protein dan lemak triofusin 1000, aminofusin L 1600 dll
Kebutuhan cairan
• 1 - 3 bulan : 150 – 200 cc / kg BB• 3 - 6 bulan : 140 – 175 cc / kg BB• 6 - 9 bulan : 125 – 140 cc / kg BB• 1 tahun : 100 – 140 cc / kg BB• > 1 tahun : 80 cc / kg BB
Maintenance parenteral• 1 hari : 60 cc / kg BB• 2 hari : 90 cc / kg BB• 3 hari : 120 cc / kg BB• s/d 3 bulan : 100 cc / kg BB• 3 – 12 bln : 90 cc / kg BB • 1 – 2 th : 80 cc / kg BB • 2 – 4 th : 70 cc / kg BB • 4 – 8 th : 60 cc / kg BB • 8 – 12 th : 50 cc / kg BB
Kebutuhan cairan neonatus
• 1 hari : 60 cc / kg BB• 2 hari : 90 cc / kg BB• 3 hari : 120 cc / kg BB• 4 hari : 150 cc / kg BB• 5 hari : 180 cc / kg BB• 6 hari dst : 200 cc / kg BBCairan dapat di berikan secara bersama – sama2/3 parenteral 1/3 peroral modifikasi
Penggunaan cairan di bangsal
• Cairan diare• Cairan non diare
MACAM CAIRAN1. CAIRAN I2. CAIRAN II3. CAIRAN III
CAIRAN I Cairan dengan komposisi masih
murni, di berikan pada klien dg dehidrasi berat, syok, nutrisi, pendamping transfusi Ringer laktat
Nacl 0, 9 % Dextrose 5%, Dex 10% Cairan elektrolit
CAIRAN II
Cairan yang komposisinya bervariasi dengan elektrolit, sebagian besar adalah cairan untuk pemeliharaan ( maintenence )
cairan 1: 1 cairan 1: 2 cairan 1: 4 cairan 1: 5 HSD
Cairan 1: 1 ( dextrose 5% : Nacl 0,9 % )usia > 5 th, non diare
Cairan 1: 2 ( dextrose 5% : Nacl 0,45 % ) usia 3 – 5 th, non diare
Cairan 1: 4 ( dextrose 5% : Nacl 0,225 % ) usia 1 bulan – 3 th, non diare
Cairan 1: 5 ( dextrose 10% : Nacl 0,18 % ) usia 3 hari s/d 3 bulan, non diare
HSD ( dextrose 5% : Nacl 0,45 % + Kcl + Nabic) usia > 3 bln , diare DS
CAIRAN III
cairan yang komposisinya menyerupai cairan II di tambahkan beberapa elemen elektrolit, di gunakan pada pasien diare dg usia < 3 bulan
cairan 1: 5 + na bic 7,5 cc + Kcl 5 cc
Bayi dg BBLR
• 0-3 hr BB < 1500 gr : Dextrose 5%• > 3 hr : CN 5%• 0-3 hr BB > 1500 gr : Dextrose 10%• > 3 hr : CN 10%
Cara lain
• 10 Kg pertama x 100 cc• 10 Kg kedua x 50 cc• 10 Kg ketiga x 20 cc
Indikasi
• Dehidrasi• Intoxikasi• Pre dan post operasi tertentu• Pre tranfusi• Tidak dapat / boleh makan• Syok• Perlu pengobatan tertentu
Intake cairan
• Jumlah cairan ( makan dan minum ) dalam 24 jam
• Jumlah pemberian infus dan enteral dalam 24 jam
• Keluhan atau kesulitan lain dalam pemberian cairan
Out put cairan
• IWL• Urine / 24 jam• Muntah / perdarahan• Tindakan khusus• Kehilangan panas tubuh
Cara perhitungan dan pemberian
• Kebutuhan normal anak + out put cairan / 24 jam di berikan dalam 24 jam
• Parenteral, oral dan enteral situasional
RESUSCITATIONRESUSCITATION MAINTENANCEMAINTENANCE
NUTRITIONNUTRITIONCrystalloidCrystalloid
1. Replace acute loss (hemorrhage, GI loss, 3rd space etc)
1. Replace acute loss (hemorrhage, GI loss, 3rd space etc)
1. Replace normal loss (IWL + urine+ faecal)2. Nutrition support
1. Replace normal loss (IWL + urine+ faecal)2. Nutrition support
ELECTROLYTESELECTROLYTES
FLUID THERAPYFLUID THERAPY
Colloid
INTRA CELL INTERSITIEL
40%
20%
BODY FLUIDS COMPARTEMENT
INTRAVASCULAR
EXTRA CELL
PERCENT
OF BODY WEIGHT
NORMAL FLUID DITRIBUTION
INTRA CELL INTERSITIEL
40%
20%
INTRAVASCULAR
DIARRHEA
BODY FLUIDS COMPARTEMENT
PERCENT
OF BODY WEIGHT
Kadar elektrolit dalam tubuh plasma inters intra selNa 145 143 14Cl 100 110 -HCO3 27 27 10K 4 4 150Ca 5 5 -Mg 3 3 26PO4 3 3 113SO4 1 1 -PRO 16 2 74
DAFTAR PUSTAKA• Brunner & Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah vol 1 edisi 8. Penerbit Buku• Kedokteran EGC. Jakarta. 2002.• Hidayat Alimul et al. Kebutuhan Dasar Manusia. Penerbit Buku• Kedokteran EGC. Jakarta. 2004.• Hidayat Alimul. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Penerbit Buku• Kedokteran EGC. Jakarta. 2002.• Markum AH et al. Kegawatan Pada Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas• Kedokteran UI. 1991• Nelson Pomerhn. Nursing Care Plan for the Pediatric Patient. Mosby
Company. • Washington. 1987.• Rasyid Harun. Kumpulan Kuliah Pediatri. Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya. • Malang. 2002
Puskesmas okay….
Pengertian
• Suatu sindroma akut yang timbul karena disfungsi kardiovaskular dan ketidakmampuan sistem sirkulasi memberikan O2 dan nutrien untuk memenuhi kebutuhan metabolisme organ vital
Etiologi
• Shock Hipovolemik• Shock Kardiogenik• Shock Distributif
Manifestasi klinik • Kulit pucat, dingin dan lembab • Anak yang semula rewel, cengeng dan gelisah
lambat laun kesadarannya menurun menjadi apatik, sopor dan coma
• Perubahan nadi, baik frekwensi maupun amplitudonya
• Tekanan darah menurun• Oliguri sampai anuri • CVP menurun• Kelainan metabolik
Hemorrhage or other fluid loss decreases intravascular volume
Cardiac output
Tissue perfusion
Compensatory mechanisms are actived
Epinephrine & norepinephrine release RAS stimulationADH release
ICF shifts to the Ivasc. space Blood volume
Cardiac output
Cardiac output
HR & SVR
BP
perfusion of vital organ
MSOF
Compensatory mechanisms failDevelopment
of hypovolemic shock
Fase syok
Fase KompensatoriFase ProgresifFase Irreversibel
Pemeriksaan• Anamnesa• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan laboratorium• Pemeriksaan lain:– Pengukuran tekanan vena central– Pengukuran keseimbangan asam basa– Pengukuran keseimbangan elektrolit dengan melakukan
pemeriksaan kadar natrium dan kalium– Pemeriksaan elektrokardiogram – Pemeriksaan mikro organisme
SYOK HIPOVOLEMIK
• PengertianKehilangan cairan atau sekunder akibat dilatasi arteri dan vena yang menyebabkan meningkatnya kapasitas ruang vaskuler (vascular space)
Etiologi
• Diare• Dengue Shock Syndrome• Luka bakar• Kelainan endokrin
Manifestasi klinik
• Takikardi, hipotensi dengan tekanan nadi kecil dan lemah
• Vena kolaps dan pengisian kapiler terlambat, pucat, keringat berlebihan, ekstremitas dingin
• Nadi cepat dan kecil• Oliguria• Tekanan vena sentral rendah
PRINSIP PENATALAKSANAAN
• Prinsip penatalaksanaan syok hipovolemik bertujuan untuk –Memulihkan volume intravaskuler–Meredistribusi volume cairan–Memperbaiki penyebab yang mendasari
Penatalaksanaan keperawatan
• Pencegahan primer pemantauan ketat pasien yang beresiko untuk mengalami déficit cairan dan membantu dalam penggantian cairan sebelum volume intravaskuler menipis.
• Tindakan keperawatan umummemastikan pemberian cairan dengan aman dan medikasi serta mendokumentasikan pemberian tersebut serta efeknya.
• Pemberian transfusi darah dengan aman• Pemantauan pemberian cairan
• Pada 7 jam berikutnya di berikan sebanyak 10 ml/kgBB atau 3 tetes/kgBB/menit, sisanya di berikan oralit 125 ml/kgBB ( 16 jam )
• Pada usia lebih 2 tahun 100 ml/ kgBB dalam 4 jam pertama, sisanya di berikan oralit 100 ml/kgBB ( 20 jam )
• Pemberian larutan oralit ad libitum ( O ) • Pemberian cairan ini di lakukan simultan
( S ) dengan pemberian cairan intravena• Pendidikan ( education ) pada orang tua ( E )
Cara praktis lain
< 3 bulan > 3 bulan
Dehidrasi beratC III 5tts/kgBB/mnt (2
jam)CI 10 tts/kgBB/mnt ( 1 jam)
Dehidrasi sedang CIII 3tts/kgBB/mnt (6 jam) CII 3tts/kgBB/mnt ( 7 jam )
Dehidrasi ringanCIII 2tts/kgBB/mnt
(16jam)CII 2 tts/kgBB/mnt (16 jam)
DENGUE SHOCK SYNDROME ( DSS)
• Penatalaksanaan• Terapi DHF adalah “volume replacement”• Pada dasarnya penatalaksanaan penderita DHF bersifat
suportif• Pada penderita tersangka DHF untuk memeriksa nilai
hemetokrit dan trombosit setiap hari mulai hari ke tiga sakit sampai 1 – 2 hari setelah demam menjadi normal
• Pada penderita DSS – Penggantian cairan intravaskular ialah dasar
pengobatan Ringers laktat atau cairan Nacl 0,9% : glukosa 10% ( a:a ). Kecepatan 30 ml/kgBB/jam 10 ml/lgBB/jam atau 2 - 3 tts/kgBB/mnt2 ml/kgBB/ hari, dengan tetesan maksimal 20 tts/mnt
– Pada syok berat pemberian ringers laktat pengganti cairan intravaskuler memberinya secara di guyur ( klem di buka ). syok plasma expander atau preparat gelatin Hemacel 15 – 20 ml/kgBB
– Perdarahan gastrointestinal hebat ( hematemisis dan atau melena ) transfusi darah, apabila mungkin darah segar 20 ml/kgBB selama 1 – 2 jam selanjutnya cek Hb dan Ht, jika Ht > 40% dapat di hentikan
– Indikasi lain pemberian darah penderita DSS penurunan kadar Hb dan Ht. perdarahan gastro intestinal berat yang tidak terlihat.
– Pemberian cairan intravena tidak melebihi 48 jam setelah syok teratasi. cairan dalam ruang ekstravaskular akan di reabsorpsi kembali kedalam ruang vaskular. pemberian cairan berhati –hatihipervolemia, edema paru, dan payah jantung. Penurunan nilai Ht # perdarahan gastrointestinal denyut nadi kuat dan tekanan darah membaik, diuresis, tanda vital baik masa reabsorpsi.
– Pemberian cairan gagal berkolaborasi dopamin dengan dosis 7 ug/kgBB – Asidosis metabolik natrium bicarbonat– Asidosis respiratorik terapi oksigen dosis tinggi– Bila masih syok dapat di gunakan koloid jenis hidroksi etil stearat ( HES )
LUKA BAKAR
• Penatalaksanaan• Syok primer akibat rasa nyeri analgetika.• Penatalaksanaan cairan rumus Evan praktis masih di pakai• Untuk 24 jam pertama di perlukan :• koloid / plasma sejumlah : BB X % Luas luka bakar (LLB) X 1 ml• Elektrolit di berikan ( sesuai dengan usia ) sejumlah BB X LLB X 1 ml • Cairan maintenence di berikan sebanyak 50% pada 8 jam pertama
Cont…
• Formula parkland• 2cc X kebutuhan faali• Kebutuhan faali : 0 – 1 th : 100 cc X BB• 1 – 3 th : 75 cc X BB• 5 th : 50 cc• > 5 th : gunakan seperti dewasa
• 24 jam kedua koloid / plasma dan elektrolit di berikan
dalam jumlah BB X %LLB X 1 ml• Pemberian darah indikasi jelas anemia ( pada hari
pertama atau kedua kadar Hb tinggi oleh karena adanya hemokonsentrasi )
• Bila anak sudah tidak muntah dan bising usus baik anak di berikan minum bebas