resume mineral 2

14
RESUME MINERAL PEMBENTUK BATUAN 2 1. Karakteristik Mineral Mineral merupakan bahan padat anorganik yang tebentuk secara alami di dalam atau muka bumi ini. Biasanya mineral- mineral mempunyai suatu karakteristik masing yang dapat kita bedakan dengan melihat dan mengamati sifat fisik dan sifat kimianya. Mineral merupakan suatu bahan padat yang salah satu kegunaannya adalah sebagai mineral pembentuk batuan, dengan proses alam mineral-mineral ini dapat menjadi satu buah batuan yang terdiri dari berbagai macam mineral. Untuk resume kali ini diterangkan apa saja yang menjadi karakteristik dari suatu mineral menurut sifat fisik dan kimianya. Adapun untuk karakteristik dari mineral diantaranya, yaitu : 2. Sifat Fisik Mineral Salah satu cara untuk lebih mangenal dan mengatahui suatu mineral, salah satu caranya dengan mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk kedalam sifat fisik diantaranya, yaitu : 2.1 Warna mineral Warna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat membedakan antara mineral yang satu dengan

Upload: gilar-antasya-muharam

Post on 26-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

RESUMEMINERAL PEMBENTUK BATUAN 2

1. Karakteristik Mineral Mineral merupakan bahan padat anorganik yang tebentuk secara alami di dalam atau muka bumi ini. Biasanya mineral-mineral mempunyai suatu karakteristik masing yang dapat kita bedakan dengan melihat dan mengamati sifat fisik dan sifat kimianya.Mineral merupakan suatu bahan padat yang salah satu kegunaannya adalah sebagai mineral pembentuk batuan, dengan proses alam mineral-mineral ini dapat menjadi satu buah batuan yang terdiri dari berbagai macam mineral.Untuk resume kali ini diterangkan apa saja yang menjadi karakteristik dari suatu mineral menurut sifat fisik dan kimianya. Adapun untuk karakteristik dari mineral diantaranya, yaitu :2. Sifat Fisik MineralSalah satu cara untuk lebih mangenal dan mengatahui suatu mineral, salah satu caranya dengan mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk kedalam sifat fisik diantaranya, yaitu :2.1 Warna mineralWarna mineral memang bukan merupakan penciri utama untuk dapat membedakan antara mineral yang satu dengan lainnya. Namun paling tidak ada warna - warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsur tertentu didalamnya. Sebagai contoh warna gelap dipunyai mineral, menandakan terdapatnya unsur besi. Disisi lain mineral dengan warna terang, diindikasikan banyak mengandung aluminium.Sebab-sebab timbulnya warna dari suatu mineral adalah :1. Komposisi kimia mineral2. Struktur kristal dan ikatan ion3. Pengotoran pada mineral,4. Perbedaan panjang gelombang yang diserap

2.2 Bentuk KristalBentuk Kristal dari suatu mineral merupakan suatu hal yang memang pasti ada dalam suatu mineral, bentuk Kristal ini dipengaruhi oleh perkembangannya, jika suatu mineral mendapat hambatan, maka bentuk kristalnya juga akan terganggu. Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi sebagai akibat dari susunan kristalnya didalam.Bentuk-bentuk kristal antara lain adalah Triklin, Monoklin, Tetragonal, Orthorombik, Hexagonal, Kubik, Trigonal dan lain-lain.2.3 Berat JenisSetiap mineral mempunyai berat jenis tertentu. Besarnya ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan kristalnya.2.4 Bidang BelahMineral mempunyai kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunyai arah tertentu. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam dari atom-atomnya. Dapat dikatakan bahwa bidang tersebut merupakan bidang lemah yang dimiliki oleh suatu mineral. Macam-macam belahan atas dasar arah bidang diantaranya, yaitu : Satu arah (pinakoid/basal) Dua arah (prismatic) Tiga arah (rombohedral) Empat arah (octahedral) Enam arah (dodekahedral)2.5 KekerasanSalah satu karakteristik dari suatu mineral adalah jenis kekerasannya yang akan lebih mudah dalam melakukan pengamatan terhadap suatu mineral tersebut. Sifat kekerasan mineral bersifat relative dan kekerasan dari mineral adalah sifat resistensi dari suatu mineral terhadap kemudahan mengalami abrasi atau mudah tergores. Skala kekerasan mineral dari yang terlunak sampai yang terkeras sering menggunakan prinsip Mosh atau Skala Mosh yang urutannya dimulai dari :Tabel 2.5Skala MoshKEKERASANMINERALKEKERASANMINERAL

12345TalkGipsumKalsitFluoriteApatite678910OrtoklasKwarsaTopasKorondumIntan

Kekerasan suatu mineral akan semakin besar apabila : Susunan atom ion minral Kristal semakin kecil. Valensi dari muatan ion semamkin besar. Kerapatan massa semakin besar.2.6 kilapKilap dari suatu mineral adalah kenampakan kualitas pantulan cahaya dari luar permukaan suatu mineral yang dapat memudahkan dalam melakukan pendeskripsian apakah mineral itu bersifat logam atau non logam. Dalam pengelompokannya, kilap dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu kilap logam dan logam. Namun untuk kilap non logam dibagi beberapa bagian lagi diantaranya,yaitu : Kilap kaca (vitreous) Kilap intan (adamantin) Kilap lemak (greasy) Kilap lilin (waxy) Kilap sutra (silky) Kilap mutiara (pearly) Kilap seperti lempung (dull)

2.7 GoresanBeberapa jenis mineral dapat dibedakan dari bentuk goresannya, bentuk goresan ini biasanya berupa garis-garis berwarna dari suatu mineral.2.8 KemagnetanUntuk sifat fisik mineral yang terakhir adalah sifat kemagnetan dari mineral tersebut. Perbedaan sifat kemagnetan ini dapat memudahkan dalam menentukan mineral yang bersifat logam yang dapat ditarik oleh magnet dan non logam yang tidak dapat ditarik oleh magnet.3. Sifat Kimiawi MineralSelain sifat fisik , mineral pun dapat kita kelompokan kedalam beberapa sifat kimiawinya yang mempunyai perbadaan dari proses penyusun batuan di kerak bumi dan mantel bumi. Mineral-mineral ini dikelompokan menjadi empat bagian, yaitu :3.1 Mineral SilikatMerupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi. Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.Berikut adalah Mineral Silikat: 1. Kwarsa

Gambar 3.1Kwarsa

2. Fledspar Alkali

Gambar 3.1.2Fledspar alkali

3. Fledspar Plagiklas

Gambar 3.1.3Fledspar plagiklas4. Mika Muskovit

Gambar 3.1.4Mika Muskovit

5. Mika Biotit

Gambar 3.1.5Mika biotite6. Amphibole

Gambar 3.1.6Amphibole7. Piroksin

Gambar 3.1.7Piroksin

8. Olivine

Gambar 3.1.8Olivine

Yang merupakan kelompik mineral ferromagnesium adalah mika biotite, amphibole, piroksin dan olivine.Sedangkan untuk kelompok mineral non ferromagnesium adalah kuarsa, fledspar alkali, fledspar plagiklas dan mika muskovit. 3.2 Mineral OksidaSusunan dari mineral oksida ini lebih sederhana dibandingkan dengan mineral silikat juga mineral oksida ini mempunyai berat yang lebih dan umummnya mempunyai kekerasan yang lebih. Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu.Unsur yang paling utama dalam oksida adalah mineral besi, chroom, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang lainnya adalah korondum, hematite dan kassiterit, yang mempunyai unsur logam didalamnya.

Gambar 3.2.1Mineral besiGambar 3.2.2Mineral chrooml besi

Gambar 3.2.4Mineral timahGambar 3.2.3Mineral mangan

Gambar 3.2.6HematiteGambar 3.2.5korondum

Gambar 3.2.7Kassiterit

3.3 Mineral Sulfida Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Beberapa dari kelompok mineral sulfida ini mempunyai hatga atau nilai yang ekonomis untuk dipasarkan diantaranya pirit, chalcocite, galena, dan sphalerit.

Gambar 3.3.1PiritGambar 3.3.2Chalcocite

Gambar 3.3.4SphaleritGambar 3.3.3Galena

3.4 Mineral Karbonat dan SulfatMineral karbonat dan sulfat ini merupakan persenyawaan dari unsur tertentu dengan CO2. Sebgai contoh adalah mineral kalsit.

Gambar 3.4Kalsit

KESIMPULAN

Dari resume yang telah saya buat, saya dapat menarik kesimpulan yaitu suatu mineral terbentuk karena proses alami di alam. Agar lebih mempermudah kita dalam menghapal setiap jenis mineral, maka mineral-mineral tersebut dipisahkan kedalam beberapa sifatnya. Perbadaan-perbadaan ini dari setiap mineral dapat kita bedakan berdasarkan sifat fisik dan kimiawinya. Dari perbadaan sifat fisik dan kimiawinya maka maka kita akan mengetahui dari mana mineral tesebut terbentuk dan proses apa yang dialami mineral tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Putrawan, 2012, Sifat Kimia Mineral Berdasarkan Senyawanya. http://putrawan1.blogspot.com/2012/02/sifat-kimia-mineral-berdasarkan-senyawa.html. Diakses tanggal 15 maret 2013 (html, online).Geologis, 2011, Sifat fisik Mineral. http://geologist24.blogspot.com/2011/09/sifat-fisik-mineral.html. Diakses tanggal 15 maret 2013 (html, online).