resume sifat fisik mineral

22
SIFAT-SIFAT FISIK MINERAL 1. Kilap (Luster) Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya. Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis: 1.1 Kilap Logam (metallic luster) Bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap logam: 1.1.1 Gelena Gambar 1.1 Galena 1.1.2 Pirit Gambar 1.2

Upload: muhammad-rizal

Post on 11-Dec-2014

221 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

tugas resume lab geologi umum jurusan tek.pertambangan univesrsitas islam bandung (unisba)

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Sifat Fisik Mineral

SIFAT-SIFAT FISIK MINERAL

1. Kilap (Luster)

Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan

mineral saat terkena cahaya.

Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi  jenis:

1.1 Kilap Logam (metallic luster)

Bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan seperti logam. Contoh

mineral yang mempunyai kilap logam:

1.1.1 Gelena

Gambar 1.1Galena

1.1.2 Pirit

Gambar 1.2

Pirit

Page 2: Resume Sifat Fisik Mineral

1.1.3 Magnetit

Gambar 1.3

Magnetit

1.1.4 Kalkopirit

Gambar 1.4Kalkopirit

1.1.5 Grafit

Page 3: Resume Sifat Fisik Mineral

Gambar 1.5

Grafit

1.1.6 Hematit

Gambar 1.6

Hematit

1.2 Kilap Bukan Logam (non metallic luster), terbagi atas:

1.2.1 Kilap Intan (adamantin luster), cemerlang seperti intan.

Page 4: Resume Sifat Fisik Mineral

Gambar 1.7

Adamantine Luster

1.2.2 Kilap kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.

Gambar 1.8

Viteorus Luster

1.2.3 Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada umumnya

terdapat pada mineral yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes,

alkanolit, dan gips.

1.2.4 Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada

spharelit.

Page 5: Resume Sifat Fisik Mineral

Gambar 1.9Resinous Luster

1.2.5 Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun, misalnya pada

serpentin,opal dan nepelin.

Gambar 1.10Pearly Luster

1.2.6 Kilap tanah (dull luster), kilap suram seperti tanah lempung misalnya pada

kaolin, bouxit dan limonit.

Gambar 1.11Dull Luster

Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat

dipakai dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan

membedakan kilap mineral satu dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang

Page 6: Resume Sifat Fisik Mineral

akan dijumpai kesulitan karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak

begitu tegas.

2. Warna (Colour)

Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan

tetapi tidak dapat diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu mineral dapat

berwarna lebih dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan

pengotoran padanya. Sebagai contoh, kuarsa dapat berwarna putih susu, ungu,

coklat kehitaman atau tidak berwarna. Walau demikian ada beberapa mineral yang

mempunyai warna khas, seperti:

2.1 Putih : Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz

(Kuarsa Susu) (SiO2)

Gambar 2.1

Gypsum

2.2 Kuning: Belerang (S)

Gambar 2.2

Belerang

Page 7: Resume Sifat Fisik Mineral

2.3 Emas : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au)

Gambar 2.3

Pirit

2.4 Hijau : Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)), Malasit (Cu CO3Cu(OH)2)

Gambar 2.4

Malasit

2.5 Biru :  Azurit [2CuCO3Cu(OH)2], Beril [Be3Al2 (Si6O18)]

Page 8: Resume Sifat Fisik Mineral

Gambar 2.5

Azurit

2.6 Merah : Jasper, Hematit (Fe2O3)

Gambar 2.6

Jasper

Page 9: Resume Sifat Fisik Mineral

2.7 Coklat : Garnet, Limonite (Fe2O3)

2.8 Abu-abu : Galena (PbS)

Gambar 2.7

Galena

2.9 Hitam : Biotit [K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)], Grafit (C), Augit

Gambar 2.8

Page 10: Resume Sifat Fisik Mineral

Biotit

3. Kekerasan (Haedness)

Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu

mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai

kekerasan yang standard. Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan

mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar kekerasan yang biasa

dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan

dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1

untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras .

Tabel 3.1Skala Mohs

Skala Kekerasan Mineral Rumus Kimia

1 Talc H2Mg3 (SiO3)4

2 Gypsum CaSO4. 2H2O

3 Calcite CaCO3

4 Fluorite CaF2

5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)2

6 Orthoklase K Al Si3 O8

7 Quartz SiO2

8 Topaz Al2SiO3O8

9 Corundum Al2O3

10 Diamond C

Sumber: http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/23/sifat-sifat-fisikmineral/

Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan

kekerasan dari alat penguji standar :

Tabel 3.2Alat Penguji Kekerasan

Alat Penguji Derajat Kekerasan Mohs

Kuku manusia 2,5

Page 11: Resume Sifat Fisik Mineral

Kawat Tembaga 3

Paku 5,5

Pecahan Kaca 5,5 – 6

Pisau Baja 5,5 – 6

Kikir Baja 6,5 – 7

Kuarsa 7

Sumber: http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/23/sifat-sifat-fisikmineral/

4. Cerat (Streak)

Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat

dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin

atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat

dapat sama dengan warna asli mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk

mineral tertentu umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubah-ubah.

Contohnya :

4.1 Pirit :  Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan

meninggalkan jejak berwarna hitam.

4.2 Hematit :  Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan

meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.

4.3 Augite :  Ceratnya abu-abu kehijauan

4.4 Biotite :  Ceratnya tidak berwarna

4.5 Orthoklase  :  Ceratnya putih

Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara

keseluruhan, sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral.

5. Belahan (Cleavage)

Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu

atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang

mampu membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur,

tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral

mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar

Page 12: Resume Sifat Fisik Mineral

dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur

kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah

melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui suatu

bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut.

Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar dan

teratur.

Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga

arah belahan sedang kuarsa tidak mempunyai belahan.

Berikut contoh mineralnya:

5.1 Belahan satu arah, contoh : muscovite.

5.2 Belahan dua arah, contoh : feldspar.

5.3 Belahan tiga arah, contoh : halit dan kalsit.

6. Pecahan (Fracture)

Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah

yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan

belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar.

Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti

cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan

tidak teratur.

Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:

6.1 Concoidal: bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan

pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh

Kuarsa.

Page 13: Resume Sifat Fisik Mineral

Gambar 6.1Concoidal

6.2 Splintery/fibrous: Bila menunjukkan gejala seperti serat, misalnya asbestos,

augit, hipersten

Gambar 6.2

Splintery

6.3 Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan

halus, contoh pada kelompok mineral lempung. Contoh Limonit.

Page 14: Resume Sifat Fisik Mineral

Gambar 6.3

Even

6.4 Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan

yang kasar, contoh: magnetit, hematite, kalkopirite, garnet.

Gambar 6.4

Uneven

6.5 Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur

dan runcing-runcing. Contoh pada native elemen emas dan perak.

Page 15: Resume Sifat Fisik Mineral

Gambar 6.5

Hackly

7. Bentuk (Form)

Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk teratur yang

dikendalikan oleh system kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang

membentuk kristal disebut mineral kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai

bangun yang khas disebut amorf.

Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:

7.1 Bangun kubus                     : galena, pirit.

7.2 Bangun prismatik                  : piroksen, ampibole.

7.3 Bangun doecahedon         : garnet.

7.4 Mineral amorf : chert, flint.

8. Berat Jenis (Specific Gravity)

Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara

yang umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut

terlebih dahulu, misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam

keadaan di dalam air, misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam keadaan di

dalam air adalah berat miberal dikurangi dengan berat air yang volumenya sama

dengan volume butir mineral tersebut.

Page 16: Resume Sifat Fisik Mineral

9. Sifat Dalam

Adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong,

menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini adalah

9.1 Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh kwarsa,

orthoklas, kalsit, pirit.

9.2 Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti

emas, tembaga.

9.3 Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh, contoh

gypsum.

9.4 Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan

sesudah bengkok tidak dapat kembali seperti semula. Contoh mineral talk,

selenit.

9.5 Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah

dan dapat kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh:

muskovit.

10. Kemagnitan

Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan sebagai feromagnetic

bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-

mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah

yaitu paramagnetic. Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau

tidak kita gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi

sedikit mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati

berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya

sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertical.

11. Kelistrikan

Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar

arus atau londuktor dan idak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada

lagi istilah semikonduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam

batas-batas tertentu.

Page 17: Resume Sifat Fisik Mineral

12. Daya Lebur Mineral

Yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan

dengan membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam

derajat keleburan.

Page 18: Resume Sifat Fisik Mineral

KESIMPULAN

Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan  penyusun atom-

atom yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik/kimia

tersendiri. Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat

dikenal, sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu.

Page 19: Resume Sifat Fisik Mineral

DAFTAR PUSTAKA

Tri Setyobudi, Prihatin, 2010, “Sifat-Sifat Fisik Mineral”,

http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/23/sifat-sifat-fisikmineral/. Diakses

tanggal 13 Maret 2013 (online)

Richard Natanael, Samuel, 2011, “Sifat-Sifat Fisik Mineral”, http://

samuelmodeon.blogspot.com/2011/04/sifat-sifat-fisik-mineral.html. Diakses

tanggal 13 Maret 2013 (online)

Gibran, 2011, “Pengertian Mineral dan Sifat Sifat Fisiknya”, http://

semangatgeos.blogspot.com/2011/11/pengertian-mineral-dan-sifat-sifat.html.

Diakses tanggal 13 Maret 2013 (online)

Samsul, 2009, “Batuan dan Mineral”. http://marskrip.blogspot.com/2009/12/batuan-

dan-mineral.html. Diakses tanggal 13 Maret 2013 (online)

Supardi, Aji, 2012. “Sifat Fisik Mineral”. http://geografi-geografi.

blogspot.com/2012/02/sifat-fisik-mineral.html. Diakses tanggal 13 Maret 2013

(online)