resume

6
Telah diperiksa seorang wanita berusia 83 tahun, anak ke 4 dari 5 bersaudara. Masuk panti tanggal 12 Agustus 2004. Dengan keluhan utama mata kanan dan kiri merah. Disertai nyeri seperti di tusuk – tusuk, rasa mengganjal di kedua mata, belekan, dan terkadang gatal. Nyeri dirasakan paling berat saat bangun tidur. Nyeri memberat jika terpapar debu atau asap, karena di depan jendela kamar oma sedang ada pembangunan gedung serbaguuna dan terkadang asap bakar sampah juga masuk ke dalam kamar oma lewat ventilasi udara yang hanya di tutupi oleh kawat sarang nyamuk. Nyeri berkurang saat diteteskan obat erlamycetin tetes mata 2x1tetes dan berkurang jika kotoran dibersihkan dengan kapas basah. Nyeri mata ini sudah dirasakan oma sejak ±2 tahun hilang timbu. Oma sudah beberapa kali berkonsultasi dan diperiksa oleh dokter yang merawatnya di PWK Hana, dan diberikan obat erlamycetin tetes 2x1tetes, namun saat ini tidak lagi dikonsumsi oleh oma dikarenakan oleh dokter Sp.M di RS Sari Asih oma diberikan obat lain berupa Bralifex 0,3%. Namun setelah oma mengkonsumsi obat tersebut oma merasa tidak cocok karena matanya semakin kabur setiap setelah meneteskan obat tersebut serta rasa nyeri, merah, beekan pada mata tidak berkurang. Sehingga oma ingin kontrol kembali, sekarang oma menghentikan obat tersebut dan kembali mengkonsumsi erlamycetin karena menurut oma setelah di tetes obat tersebut nyeri pada mata oma hilang dan penglihatan menjadi lebih jelas serta keluhan merah, nyeri dan belekan juga berkurang banyak.

Upload: sheila-anisa

Post on 24-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Telah diperiksa seorang wanita berusia 83 tahun, anak ke 4 dari 5 bersaudara. Masuk panti tanggal 12 Agustus 2004. Dengan keluhan utama mata kanan dan kiri merah. Disertai nyeri seperti di tusuk tusuk, rasa mengganjal di kedua mata, belekan, dan terkadang gatal. Nyeri dirasakan paling berat saat bangun tidur. Nyeri memberat jika terpapar debu atau asap, karena di depan jendela kamar oma sedang ada pembangunan gedung serbaguuna dan terkadang asap bakar sampah juga masuk ke dalam kamar oma lewat ventilasi udara yang hanya di tutupi oleh kawat sarang nyamuk. Nyeri berkurang saat diteteskan obat erlamycetin tetes mata 2x1tetes dan berkurang jika kotoran dibersihkan dengan kapas basah. Nyeri mata ini sudah dirasakan oma sejak 2 tahun hilang timbu. Oma sudah beberapa kali berkonsultasi dan diperiksa oleh dokter yang merawatnya di PWK Hana, dan diberikan obat erlamycetin tetes 2x1tetes, namun saat ini tidak lagi dikonsumsi oleh oma dikarenakan oleh dokter Sp.M di RS Sari Asih oma diberikan obat lain berupa Bralifex 0,3%. Namun setelah oma mengkonsumsi obat tersebut oma merasa tidak cocok karena matanya semakin kabur setiap setelah meneteskan obat tersebut serta rasa nyeri, merah, beekan pada mata tidak berkurang. Sehingga oma ingin kontrol kembali, sekarang oma menghentikan obat tersebut dan kembali mengkonsumsi erlamycetin karena menurut oma setelah di tetes obat tersebut nyeri pada mata oma hilang dan penglihatan menjadi lebih jelas serta keluhan merah, nyeri dan belekan juga berkurang banyak. Mata kanan oma hanya dapat melihat sinar. sehingga sekarang oma hanya menggunakan mata kirinya untuk melihat, oleh karena itu oma sangat khawatir takut kalau mata kirinya juga bisa seperti mata kanannya jika sakit mata seperti ini terus. Oma juga menggunakan kacamata untuk membantu penglihatannya. Oma mengeluh dyspneu jika terpapar debu, asap, dan dingin. Dyspneu dirasakan sejak usia 15 tahun dan saat muda oma melakukan terapi untuk asmanya. Setelah tinggal di PWK Hana dyspneu hilang timbul, sebulan 2x. Tapi 1 bulan ini dyspneu tidak kambuh, menurut oma jika matanya sakit dyspneu berkurang. Oma merasa setiap sore dyspneu tapi tidak mengganggu sehingga oma hanya membiarkannya saja. Jika dyspneu mengganggu oma menggunakan ventolin inhaler. Oma sudah berobat untuk asmanya dan diberikan obat. Setiap sebelum tidur oma d sarankan oleh dokter pwk hana untuk menggunakan inheler seritide. Oma mempunyai riwayat Hipertensi sejak tahun 2005 ( pernah mencapai 150/ 90 mmHg) dan sekarang tekanan darah berkisar 130 / 70 mmHg.Oma juga mengaku mempunyai riwayat sakit jantung sejak tahun 2010 dengan keluhan sakit seperti ditindih di dada kiri. Oma berobat dan minum obat ISDN 5 mg 3x1 hari dan gejala tidak dirasakan kembali sampai sekarang. Saat ini Oma C dapat melakukan kegiatan keseharian dengan mandiri tanpa bantuan caregiver.Obat- obatan yang dikonsumsi oma S saat ini: Amlodipin 5mg 1 x 1tab a.c pagi ISDN 5mg 3 x 1tab Neuroboran 1 x 1 tab p.c. pagi (Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 100 mg, Vitamin B12 200 mcg, Vitamin E 30 mg, Nicotinic Acid 20 mg, Glutamic Acid 200 mg) Kalk 1 x 1 Euphyllin 125 mg (anhydrous theophylline) dimakan jika kambuh

Riwayat Penyakit Dahulu Sejak tahun 2010, oma memiliki riwayat gastritis dan sekarang pasien bisa mengatur jenis dan jadwal makanannya sehingga gastritisnya sudah terkontrol dengan baik tanpa obat. Sejak tahun 2010 yang lalu, oma mengaku pernah mengalami gejala sakit didada kiri seperti tertindih, sakitnya tidak menjalar. Oleh dokter oma didiagnosis sakit jantung, dan sudah di terapi dengan obat ISDN yang diminum 3 kali sehari sesudah makan. Hingga sekarang keluhan sakit dada sebelah kiri sudah tidak dirasakan kembali. Pada tahun 1992 operasi katarak mata kanan dan di tanam Intra Ocular Lensa tetapi operasi gagal, sehingga mata kanan oma tidak dapat digunakan kembali. Pada tahun 1993 mata kiri oma di operasi dan ditanam Intra Ocular Lensa dan berhasil. Sejak oma berumur 15 tahun oma sering mengalami sesak nafas, dan didiagnosis asma. Sudah diterapi dan gejala membaik. Operasi Polip hidung saat usia 12 tahun. Oma juga mengakui alergi terhadap udang, jika oma makan udang maka badan oma gatal, dan merah-merah.Riwayat Penyakit Dalam KeluargaDarah tinggi : diakui diderita oleh ayah dan ibu Oma CKencing manis : diakui diderita oleh ayah dan ibu Oma CStroke : Ayah dan Ibu

Keadaan Umum :Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tidak dyspneu, tidak anemis, tidak sianosis, status gizi baik.

Tanda Vital :Tekanan darah: 130 / 70 mmHgNadi: 80x / menitPernafasan: thoraco abdominal, RR: 18x/ mntBerat badan: 50 kg, tinggi badan: 149cmStatus gizi: 22,5 (Normoweight)

Pemeriksaan fisik :Mata KananMata Kiri

1/~, persepsi chaya burukVisus1/60

inj silier (+)sklerainj. Silier (+)

Inj. Konj (+)KonjungtivaInj. Konj (+)

Leukoma (+)KorneaJernih (+)

Tidak dapat dinilaiCOACukup, jernih

Leukokoria (+), tdk dpt dinilai, IOL ?Pupil 3mm, bulat, IOL +

-Reflek cahaya langsung+

-Reflek cahaya tidak langsung+

+Arcus senilis+

+Sekret+

kifosis.

Pemeriksaan status neurologis :Status neurologi baik

Pemeriksaan status mentalis : Ditemukan mood eutimik, afek luas, produktivitas pikiran baik, kontinuitas pikiran baik, memori segera, jangka pendek, jangka sedang, jangka panjang baik , daya konsentrasi dan kalkulasi baik. Pasien kooperatif dalam melakukan wawancara atau pemeriksaan ini.

SHORT PORTBALE MENTAL STATUS QUESTIONER (SPMSQ)Benar semua (Fungsi Intelektual Utuh)MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)Score 30 (tidak ada gangguan kognitif)GERIATRIC DEPRESSION SCLAE (GDS)Score 5 (Tidak ada depresi)ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)Score 19 (Ketergantungan Ringan) : butuh pertolongan untuk naik- turun tangga.INSTRUMENTAL ACTIVITY DAILY LIVING (IADL)Score 11 (Mandiri Tanpa Bantuan)