makalah resume

55
MAKALAH diajukan untuk memenuhi salah satu tugas MSDM Stratejik Dosen : Ade Fauji, SE, MM Oleh : Estu Rachmawati ( 11131231 ) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

Upload: estu-rachmawati

Post on 14-Jan-2017

74 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah resume

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas MSDM Stratejik

Dosen : Ade Fauji, SE, MM

Oleh :

Estu Rachmawati ( 11131231 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

BINA BANGSA

JURUSAN MANAJEMEN

2016

Page 2: Makalah resume

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Penulis bisa menyusun dan menyajikan makalah sebagai salah satu tugas mata kuliah MSDM Stratejik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman, dosen, orang tua yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis dalam proses penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi.

            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah atau tugas-tugas selanjutnya.

            Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.

Serang, Juni 2016

Penulis

Page 3: Makalah resume

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................iDAFTAR ISI..................................................................................................iiBAB I.............................................................................................................1 I.1 Latar Belakang..........................................................................................1I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2I.3 Tujuan Masalah.........................................................................................2BAB II PEMBAHASAN................................................................................3II.1 Analisis Pekerjaan....................................................................................3

II.1.1 Tujuan Analisis Pekerjaan.............................................................4II.1.2 Pengumpulan Informasi Analisis Pekerjaan..................................5II.1.3 Langkah-langkah dalam Analisis Pekerjaan..................................7II.1.4 Teknik Analisis Pekerjaan.............................................................8

II.2 Perencanaan Pekerjaan Sumber Daya Manusia.....................................10II.2.1Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Pekerjaan SDM11II.2.2 Manfaat Perencanaan SDM.........................................................12

II.3 Analisis Kebutuhan SDM......................................................................15II.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan SDM..................15

II.4 Pengertian Rekrutmen dan Seleksi........................................................18II.4.1 Tujuan Rekrutmen dan Seleksi....................................................19II.4.2 Tahap Proses Rekrutmen dan Seleksi..........................................20

II.5 Pengertian Wawancara...........................................................................21II.5.1 Tujuan Wawancara......................................................................22II.5.2 Bentuk-bentuk Wawancara..........................................................22II.5.3 Fungsi Wawancara.......................................................................22

II.6 Pelatihan dan Pengembangan.................................................................23II.6.1 Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi 23

II.7 Perencanaan dan Pengembangan Karir..................................................24II.7.1 Pengertian Perencanaan Karir......................................................24II.7.2 Jenis-jenis Perencanaan Karir......................................................25II.7.3 Tujuan Program Perencanaan Karir.................................................

26II.8 Pengertian Kompensasi dan Manajemen Kompetensi...........................26

II.8.1 Tujuan Kompensasi.....................................................................27II.8.2 Tujuan Manajemen Kompensasi..................................................28II.8.3 Metode Kompensasi.....................................................................29

II.9 SDM dan Agribisnis...............................................................................30II.9.1 Kepentingan Mutu di Sektor Agribisnis......................................31

Page 4: Makalah resume

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam

organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu

organisasi dalam melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin berperannya

sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi dan semakin

meningkatnya perhatian terhadap manajemen SDM. Para manajer memberikan

perhatian penting kepada ketersediaan kemampuan-kemampuan dan keahlian-

keahlian yang dibutuhkan dalam rangka pertumbuhan bisnis, kualitas kemampuan

manajerial dan pengendalian terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan

pengelolaan sebagian besar karyawan yang memiliki kemampuan tinggi.

Agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik, dibutuhkan sumber daya

manusia yang memenuhi syarat-syarat dan kriteria organisasi. Dari semua kriteria

tersebut diharapkan akan terbentuk sumber daya manusia yang produktif yang

berguna terhadap pencapaian tujuan organisasi. Manajemen yang baik akan cepat

tanggap dalam memenuhi kebutuhan karyawan yang memiliki kemampuan dari

keinginan untuk melaksanakan program-program organisasi. Untuk mengatasi

kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka diperlukan perencanaan sumber daya

manusia. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa mereka mempunyai

karyawan yang benar pada saat yang tepat untuk melaksanakan rencana

organisasi.

I.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud Analisis Pekerjaan dan Rancangan Pekerjaan?

2. Apa yang dimaksud Perencanaan Pekerjaan Sumber Daya Manusia?

3. Apa yang dimaksud Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia?

4. Apa yang dimaksud Rekrutmen dan Seleksi?

Page 5: Makalah resume

5. Apa yang dimaksud Teknik Wawancara?

6. Apa yang dimaksud Pelatihan dan Pengembangan?

7. Apa yang dimaksud Perencanaan dan Pengembangan karir ?

8. Apa yang dimaksud Manajemen Kompensasi?

9. Apa yang dimaksud Sumber Daya Manusia dan Agrabisnis?

I.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui Analisis Pekerjaan dan Rancangan Pekerjaan?

2. Untuk Mengetahui Perencanaan Pekerjaan Sumber Daya Manusia?

3. Untuk Mengetahui Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia?

4. Untuk Mengetahui Rekrutmen dan Seleksi?

5. Untuk Mengetahui Teknik Wawancara?

6. Untuk Mengetahui Pelatihan dan Pengembangan?

7. Untuk Mengetahui Perencanaan dan Pengembangan karir ?

8. Untuk Mengetahui Manajemen Kompensasi?

9. Untuk Mengetahui Sumber Daya Manusia dan Agrabisnis?

Page 6: Makalah resume

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Analisis Pekerjaan

Pekerjaan dianalisis sebagai kegiatan rutin pada manajemen strategis.

Kemudian diperbarui dengan pengertian mengenai pengukuran kinerja, biaya

dan standardisasi, peningkatan produktivitas prosedur teknik industri lainnya.

Beberapa terminologi tentang analisis pekerjaan, antara lain yaitu:

1. Analisis pekerjaan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

pekerjaan dan proses menentukan persyaratan yang harus disiapkannya,

termasuk didalamnya sistematika rekrutmen, evaluasi atau pengendalian,

dan organisasi atau perusahaannya. Dengan kata lain analisis pekerjaan

adalah mempelajari mencari, dan mmenentukan gambaran atau desain

dari aktivitas-aktivitas yang menentukan tugas-tugas, kewajiban dan

wujud tanggung jawab dari setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan.

2. Analisis pekerjaan juga dapat diartikan sebagai proses pengumpulan dari

pemeriksaan atas aktvitas-aktivitas kerja pokkok di dalam sebuah posisi

serta kualifikasi (keahlian, pengetahuan, kemampuan, serta sifat-sifat

individu lainnya) yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas-

aktivitasnya.

3. Analisis pekerjaan merupakan kegiatan atau proses menghimpun dan

menyusun berbagai informasi yang berkenaan dengan setiap pekerjaan,

tugas-tugas, jenis pekerjaan, dan tanggung jawab secara operasional

untuk mewujudkan tujuan organisasi atau bisnis sebuah perusahaan.

4. Analisis pekerjaan adalah pengumpulan, penilaian, dan penyusunan

informasi secara sistematis mengenai tugas-tugas dalam perusahaan .

5. Analisis pekerjaan adalah suatu usaha untuk mencari tahu tentang jabatan

atau pekerjaan yang berkaitan dengan tugas-tugas yang dilakukan dalam

jabatan teresbut.

6. Analisis pekerjaan adala studi sistematis suatu pekerjaan dari organisasi

untuk memperoleh informasi guna menentukan faktor yang dapat

dikompensasikan dari suatu pekerjaan.

Page 7: Makalah resume

7. Analisis pekerjaan menyediakan informasi bagi informasi yang telah

mereka dapatkan dari deskripsi tugas dan melakukan penilaian pekerjaan,

proses menentukan tingkat kesulitan suatu pekerjaan untuk kompensasi

dimaksud.

8. Analisis pekerjaan aalah suatu proses sistematis untuk mengumpulkan

informasi atas aspek penting yang berkaitan dengan suatu pekerjaan.

Dengan demikian, pada intinya analisis pekerjaan adalah menempatkan

orang yang tepat pada suatu pekerjaan tertentu, sesuai dengan kemampuan,

keahlian dan pengalaman dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Jadi, hal ini

dapat menghindari hal-hal yang kurang menguntungkan bagi perusahaan,

seperti seringnya mengganti atau menempatkan orang yang kurang tepat

untuk suatu jabatan di dalam organisasi atau perusahaan.

II.1.1Tujuan Analisis Pekerjaan

Menciptakan SDM yang handal dalam menghadapai tantangan

teknologi modern, merasakan kenyamanan dalam bekerja, bermartabat

dan berkeadilan di dalam suatu perusahaan ada beberapa hal penting

yang harus diperhatikan. Pertama, penggunaan teknologi canggih

sekalipun, analisis pekerjaan harus berpikir panjang untuk memenuhi

tuntutan suatu pekerjaan, seperti keterampilan dan pelatihan. Kedua,

kenyamanan dan suasana kerja akan menciptakan hasil kerja yang

maksimal dengan menjunjung tinggi harkat dan martabatnya sebagai

manusia.

Untuk menghadapi tantangan tersebut analisis pekerjaan SDM

harus dilaksanakan secara profesional, karena akan menentukan

kualifikasi yang secara langsung dan berpengaruh terhadap

keberhasilan perusahaan yang ditentukan oleh manajer dalam

mewujudkan keberadaannya yang penuh kompetisi di masa depan.

Tindakan-tindakan yang diperlukan oleh manajemen SDM untuk

mencapai tujuan yang didasarkan pada informasi analisis pekerjaan

adalah sebagai berikut:

Page 8: Makalah resume

a. Evaluasi peran lingkungan terhadap pekerjaan individu

b. Kaji kembali kemungkinan ada persyaratan kerja yang usang

c. Ciptakan peraturan yang dapat menguntungkan semua pihak

d. Rancang kebutuhan SDM masa depan

e. Sesuaikan antara jumlah pelamar dan pekerjaan yang tersedia

f. Rancang kebutuhan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan baru

maupun karyawan yang sudah berpengalaman

g. Rancang rencana pengembangan potensi karyawan

h. Tentukan standar kerja/prestasi realistis

i. Penempatan karyawan hendaknya sesuai dengan minatnya

j. Penempatan karyawan harus sesuai dengan keahliannya

k. Berikan kompensasi secara wajar

II.1.2 Pengumpulan Informasi Analisis Pekerjaan

Sistem informasi SDM juga berperan sangat signifikan dalam

analisis pekerjaan. Melalui uraian spesifikasi dan standar pekerjaan,

satuan kerja yang mengelola SDM dapat mengambil berbagai langkah

yang diperlukan. Berbagai langkah yang dimaksud tentunya yang

berguna baik untuk kepentingan internal dan eksternal. Internal, artinya

informasi pekerjaan dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya seperti

ekspor-impor, marketing, account officer, costumer service, dan

general administration department ataupun lainnya. Keuntungan secara

eksternal adalah pembuktian kepada aoarat pemerintah bahwa

perusahaan telah menaati berbagai ketentuan perundang-undangan di

bidang ketenagakerjaan, seperti: Upah Minimum Regional (UMR),

kondisi kerja, hak cuti kerja dan jam kerja yang ditentukan pemerintah.

Seorang analis pekerjaan harus memiliki salah satu fungsi

pokoknya, yaitu mengumpulkan informasi tentang semua pekerjaan

dalam suatu perusahaan dan ciri-ciri pekerja yang melakukan pekerjaan

tersebut. Identifikasi pekerjaan, penyusunan kuesioner dan

Page 9: Makalah resume

pengumpulan informasi adalah hal penting dalam menyusun analisis

pekerjaan.

Sebelum pengumpulan informasi dilakukan, perlu dijelaskan

terlebih dahulu kepada karyawan yang akan melakukan analisis

pekerjaan. Penjelasan ini sangat diperlukan agar informasi dapat

diperoleh selengkap dan sebaik mungkin, karena nantinnya akan

digunakan sebagai alat pengambilan keputusan di bidang SDM.

Setiap karyawan perlu memahami betul maksud dan tujuan

pengumpulan informasi analisis pekerjaan. Dengan analisis pekerjaan

yang benar akan diperoleh kepercayaan sebagai sarana sosialisasi dan

pemahaman yang menyeluruh dalam lingkungan perusahaan,

lingkungan kerja, dan bagi karyawan dalam melakukan analisis

pekerjaan ini tidak terlepas dari peran penyelia atau atasan langsung

dari karyawan tersebut.

Tugas para penyelia tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi pekerjaan yang harus dianalisis

b. Mengembangkan dan mempersiapkan daftar analisis pekerjaan,

dengan jalan menentukan:

1) Status dan identifikasi, maksud dan tujuan, pengelompokan,

penggunaan hasil analisis, atasan dan waktu.

2) Tugas-tugas dan tanggung jawab (duties and responsibiltity)

3) Karakterisitik karyawan dan kondsi kerja (human

characteristics and working conditions)

4) Standar kinerja karyawan (performance standar)

c. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan, melalui:

1) Wawancara langsung dengan karyawan (interwiews)

2) Diskusi dengan tenaga ahli (panel of experts)

3) Daftar kuesioner (mail questionnaires)

4) Catatan kerja karyawan (employee log)

5) Observasi langsung (observation)

6) Kombinasi teknik pengumpulan data (combination)

Page 10: Makalah resume

Ada empat metode dasar yang dapat digunakan secara terpisah atau

kombinasi dalam mengumpulkan informasi analisis pekerjaan, yaitu

pengamatan, wawancara, daftar pertanyaan, catatan/buku harian

pekerjaan, informasi dari karyawan yang lebih senior dan temuan

auditor (SPI, Internal Control/audit, Akuntan Publik, BPKP, BPK).

Pada setiap metode ini, informasi tentang pekerjaan dikumpulkan dan

kemuadian dipelajari dalam kaitan dengan tugasnya. Analisis pekerjaan

seperti ini dikenal sebagai berorientasi tugas (job oriented). Pada sisi

lain, suatu pekerjaan dapat dianalisis dalam kaitan dengan perilaku atau

apa yang dikerjakan oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan

tersebut (seperti komputasi, mengoordinir, atau bernegosiasi). Hal ini

dikenal sebagai analisis pekerjaan berorientasi kerja (work oriented).

II.1.3 Langkah-Langkah dalam Analisis Pekerjaan

a. Langkah 1, menyediakan suatu pandangan yang luas bagaimana

masing-masing pekerjaan, berkait dengan perusahaan secara

keseluruhan. Struktur organisasi dan tabel proses digunakan untuk

melengkapi langkah 1.

b. Langkah 2, untuk mendorong menentukan bagaimana analisis

pekerjaan dan informasi rancang pekerjaan akan digunakan. Pada

umumnya langkah ini memerlukan waktu dan biaya yang mahal

untuk meneliti tiap-tiap pekerjaan, sehingga suatu contoh yang

mewakili pekerjaan perlu untuk terpilih. Sejalan dengan hal

tersebut, pada langkah 3 dipilih pekerjaan untuk dianalisis.

c. Langkah 3, melibatkan penggunaan dari teknik analisis pekerjaan

yang bisa diterima. Teknik analisis digunakan untuk

mengumpulkan data atas karakteristik pekerjaan, perilaku yang

diperlukan, dan karakteristik suatu karyawan yang harus

melaksanakan pekerjaan tersebut:

d. Langkah 4, mengumpulkan informasi yang digunakan

e. Langkah 5, untuk mengembangkan suatu deskripsi tugas

Page 11: Makalah resume

f. Langkah 6, mempersiapkan suatu spesifikasi pekerjaan

II.1.4 Teknik Analisis Pekerjaan

Ada beberapa metode pengumpulan data, seperti tanya jawab,

pengisian daftar pertanyaan serta catatan kerja harian. Untuk itu analis

perlu memilih metode yang dianggap terbaik atau kombinasi optimal

dari metode yang ada.

a. Pengamatan

Merupakan cara untuk mengamati perilaku karyawan yang dapat

dilakukan secara langsung dan tidak langsung kepada individu

maupun kelompok. Ada 3 hal yang harus diperhatikan agar hasil

pengamatan akurat dan valid, yaitu:

1. Diperlukan metode sedemikian rupa sehingga hasilnya tidak

bias dan tidak subjektif

2. Tidak menilai karyawan saja, tetapi seharusnya lebih

memfokuskan pada penilaian perilaku persyaratan pekerjaan

yang sudah ditetapkan

3. Hasil pengamatan akan relatif lebih cermat dan objektif,

manakala objek telaahnya pada jenis pekerjaan yang tangible

daripada yang intangible.

Kelemahan teknik ini:

1. Informasi yang dikumpulkan tidak terlalu akurat karena ketika

dianalisis pekerjaannya para karyawan berusaha bekerja lebih

keras, lebih baik, dan lebih produktif karena mereka sadar

bahwa cara kerja mereka sedang diamati

2. Diperlukan biaya yang banyak

3. Proses pelaksanaannya memerlukan waktu lama

b. Wawancara

Melalui wawancara dengan pemegang pekerjaan dan jabatan, baik

secara individu maupun kelompok, akan diperoleh informasi

tentang hubungan antara persyaratan kerja dan kinerja atau perilaku

Page 12: Makalah resume

yang bersangkutan. Walaupun banyak memerlukan waktu dan

biaya, hasil teknik ini cukup akurat.

c. Pandangan pejabat, atasan langsung atau karyawan senior

Kelemahan pendekatan ini adalah:

1. Kemungkinan ada pertanyaan yang tidak dijawab

2. Jawaban sulit dipertanggungjawabkan

3. Adanya karyawan yang tidak mengembalikan kuesioner

4. Terkadang terpaksa dilakukan penelitian ulang karena adanya

indikator yag tidak diwakili

Keuntungan penggunaan teknik ini adalah:

1. Biaya relatif murah

2. Jumlah responden tidak terbatas

3. Menghemat waktu

d. Catatan harian pekerjaan karyawan

Teknik ini dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat.

Kelemahan teknik ini, karyawan enggan mengisi buku catatan

harian masing-masing karena adanya anggapan menambah beban

serta adanya kesan terlampau ketatnya pengawasan dan tidak

dipercaya.

e. Teknik kombinasi

Teknik dari gabungan berbagai teknik pengumpulan informasi.

Penggunaan teknik dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas

informasi, serta mengurangi beban biaya

II.2 Perencanaan Pekerjaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Perencanaan kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM)

dimaksudkan agar jumlah kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa depan

sesuai dengan beban pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat dihindarkan dan

Page 13: Makalah resume

semua pekerjaan dapat dilaksanakan. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja ini

harus didasarkan pada informasi dari faktor internal & faktor eksternal

perusahaan.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan

memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang

selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting

menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:

1. Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.

Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar

92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar

87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open

unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini

berjumlah sekitar 8 juta.

2. Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur

pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu

sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan

kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di

berbagai sektor ekonomi.Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang

berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja

terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan

kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada

sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang

terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak

angka pengangguran sarjana di Indonesia.

II.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya

Manusia

Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, antara lain:

1. Lingkungan Eksternal

Page 14: Makalah resume

Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan

kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.

a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit

diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga

sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.

b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber

daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan

sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.

c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit

diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat

merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan

gejolak sumber daya manusia.

d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan

mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh,

“pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan

penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.

2. Keputusan-keputusan Organisasional

Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber

daya manusia.

a. Rencana strategis perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.

Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-

sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru.

Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang

dibutuhkan di waktu yang akan datang.

b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana

strategi menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran

adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber

daya manusia.

c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga

menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.

d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.

Page 15: Makalah resume

e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan

dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat

ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.

3. Faktor-faktor Persediaan Karyawan

Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan

karyawan.Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya

menaikkan kebutuhan personalia.Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan

trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang

akurat.

II.2.2 Manfaat Perencanaan SDM

Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut

antara lain:

1. Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam

perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu

diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah

terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:

a. Jumlah karyawan yang ada

b. Berbagai kualifikasinya

c. Masa kerja masing-masing karyawan

d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal maupun

program pelatihan kerja yang pernah diikuti

e. Bakat yang masih perlu dikembangkan

f. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas

pekerjaan

g. Hasil inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam rangka

pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-tugas

sekarang, akan tetapi setidaknya berhubungan dengan empat kepentingan di

masa depan, yaitu: promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan

jabatan yang lebih tinggi jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan,

Page 16: Makalah resume

peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama, dalam hal

terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan ke lokasi baru

tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan.

2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja

juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai

pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif,

perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing sumber daya manusia telah

tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan

baik, dapat diterapkan secara baik fungsi organisasi serta penempatan sumber

daya manusia telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

3. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang

pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia.

Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai pendidikan dan pelatihan,

akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui

pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan

sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatan disiplin kerja yang akan

menghasilkan sesuatu secara lebih professional dalam menangani pekerjaan yang

berkaitan langsung dengan kepentingan perusahaan.

4. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan

tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk

mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.

5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini

dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan

tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan,

terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan

cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri maupun di luar

negeri).

Dengan adanya informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan

perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang berbasis

Page 17: Makalah resume

pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan

di era perubahan yang serba cepat.

6. Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam

melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah

penelitian. Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang dilakukan

untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul pemahaman

yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti:

a. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi jumlah,

jenis, kualifikasi dan lokasinya.

b. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan, latar

belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.

Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun dapat

disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut.

7. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program

kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam perusahaan.

Salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna

memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan

perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.Tanpa perencanaan sumber

daya manusia, sukar menyusun program kerja yang realistik.

8. Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk

mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima

(recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber daya

manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok dengan kebutuhan,

dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan lain yang memerlukan sumber

daya manusia.

9. Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.

Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagi salah satu sumbangan

acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya data yang

lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih mempermudah dalam

menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui manfaat dari perencanaan sumber

Page 18: Makalah resume

daya manusia dalam suatu perusahaan sebagai sesuatu yang sangat penting, demi

kelancaran dan tercapainya tujuan dari perusahaan.

II.3 Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Kebutuhan (demand) atau permintaan akan sumber daya manusia oleh suatu

organisasi adalah merupakan ramalan kebutuhan akan sumber daya manusia ini

bukan sekedar kuantitas atau jumlah saja tetapi juga menyangkut soal kualitas.

Dalam meramalkan kebutuhan sumber daya manusia yang akan datang perlu

memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan organisasi

itu.

II.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan SDM

Faktor-faktor yang mempengaruhi dan harus diperhitungkan dalam membuat

ramalan kebutuhan sumber daya manusia pada waktu yang akan datang antara

lain:

II.3.1.1 Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar

kendali perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana

operasional, sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada

perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan

sebagai sebab atau alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah

organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan terdiri dari:

a.       Ekonomi Nasional dan Internasional (Global)

Page 19: Makalah resume

Faktor ini pada dasarnya berupa kondisi dan kecendrungan pertumbuhan ekonomi

dan moneter nasional dan/atau Internasional yang berpengaruh pada kegiatan

bisnis setiap dan semua organisasi atau perusahaan.

b.      Sosial, politik dan budaya.

Faktor ini tercermin dalam kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara di wilayah Negara tempat operasional sebuah organisasi atau

perusahaan menjalankan operasional bisnisnya.

c.       Perkembangan ilmu dan teknologi

Perkembangan dan kemajuan Ilmu dan Teknologi berpengaruh pada kecepatan

dan kualitas proses produksi dalam bentuk teknologi untuk mendesain produk,

meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas dan kualitas produk, termasuk juga

teknologi pemberian pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen. Organisasi yang tidak mampu mengadaptasi kemajuan dan

perkembangan teknologi baru yang canggih dalam melaksanakan pekerjaan, akan

ditinggalkan atau tersisih dalam berkompetisi.

d.      Pasar Tenaga Kerja dan Perusahaan pesaing

Pasar tenaga kerja adalah areal geografi yang memiliki persediaan tenaga kerja

yang dibutuhkan (demand) sebuah perusahaan. Dan perusahaan pesaing adalah

hal yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi kebutuhan SDM.

II.3.1.2 Faktor Internal

Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah

organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang

Page 20: Makalah resume

dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain

faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan

SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang

menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:

a.       Faktor Rencana Strategik dan Rencana Operasional

Faktor ini merupakan penyebab utama yang terpenting dalam memprediksi

kebutuhan SDM.

b.      Faktor Prediksi Produk dan Penjualan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus melakukan prediksi produk yang akan

dihasilkannya dan memprediksi pula produk yang bisa dipasarkan. Prediksi ini

pada dasarnya merupakan prediksi laba yang dapat diraih, dengan

mempergunakan jumlah dan kualitas SDM yang sudah dimiliki oleh

organisasi/perusahaan. Kemungkinan meningkat dan menurunnya produk dan

pemasaran atau laba perusahaan, sangat besar pengaruhnya pada prediksi

kebutuhan SDM.

c.       Faktor Pembiayaan SDM

Dalam memprediksi kebutuhan SDM sekurang-kurangnya harus sesuai dengan

kemampuan organisasi/perusahaan membayar upah/gaji tetap sebagai bagian

pembiayaan SDM dari presentase laba yang dapat diraih organisasi/perusahaan

secara berkelanjutan.

d.      Faktor Pembukaan Bisnis baru

Pengembangan produk baru akan berdampak diperlukannya penambahan SDM,

karena terjadi penambahan pekerjaan dan bahkan mungkin bertambahnya jabatan

baru. Untuk itu perlu dilakukan prediksi kebutuhan SDM dalam perencanaan

SDM, baik jumlah maupun kualitasnya, yang disebabkan oleh pengembangan

bisnis baru dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan.

Page 21: Makalah resume

e.       Faktor Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan

Semakin banyak unit kerja dalam struktur organisasi, maka semakin banyak dan

semakin bervariasi kualifikasi permintaan dalam perencanaan SDM sebuah

organisasi/perusahaan.

f.       Faktor Keterbukaan dan keikutsertaan para manajer

Pada dasarnya faktor ini berkenaan dengan keterbukaan dan kebijaksanaan

Manajer Puncak. Kebijaksanaan tanpa diskriminasi dengan nilai-nilai demokratis

memungkinkan perencanaan SDM memprediksi jumlah dan kualifikasi

permintaan SDM secara akurat dan obyektif.

II.4 Pengertian Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen adalah serangkaian aktifitas mencari dan memikat pelamar kerja

dengan motivasi,kemampuan,keahlian,dan pengetahuan yang diperlukan guna

menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian

Simamora:1997

Dalam proses rekrutmen yaitu:

Untuk memonitor perubahan lingkungan dan organisasi yang

menimbulkan kebutuhan sumber daya alam manusia, dan menetapkan

pekerjaan yang harus diisi dan tipe pelamar yang diperlukan.

Untuk menyebar luaskan kepada pelamar yang potensial bahwa ada

lowongan pekerjaan,sehingga menarik pada pelamar yang

bersangkutandan menyisihkan pelamar yanga kurang memenuhi

kualifikasi yang diperlukan.

Schuler,Jackson:1997

Page 22: Makalah resume

Terus berupanya mendapatkan informasi mengenai perkembangan kondisi

pasar tenaga kerja

Menyusun bahan rekrutmen yang efektif

Menentukan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan

dalam hal jenis pekerjaan (job title) dan levelnya dalam perusahaan.

Dan menyusu program rekrutmen yang sistematis dan terpadu.

Seleksi adalah proses dimana suatu organisasi memilih orang atau orang yang

terbaik dari suatu daftar pelamar yang memenuhi kriteria seleksi untuk posisi

yang tersedia untuk diisi (Ivancevich:1992)

II.4.1 Tujuan Rekrutmen dan Seleksi

a. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja yang memenuhi syarat

b. Wawasan dan nilai perusahaan,agar konsisten dengan strategy

c. untuk mengkoordinasi upaya perekrutan dengan program seleksi dan

pelatihan

d. memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upanya menciptakan

kesempatan kerja

II.4.2 Tahap Proses Rekrutme dan Seleksi

Proses pencarian karyawan untuk ditempatkan dalam suatu jabatan tertentu

dalam suatu perusahaan atau organisasi,pada umumnya meliputi proses

rekrutmen pencarian calon karyawan secara terinci meliputi kegiatan di

bawah ini:

1. Proses rekrutmen

A. memasang iklan di berbagai media cetak,seperti Koran,majalah,atau

radia dan televise

Page 23: Makalah resume

B. Pencari kerja melamar sendiri di perusahaan

C. Pendekatan langsung ke sekolah dan lembaga pendidikan

2. Seleksi Calon Karyawan

A. Seleksi surat lamaran

Menyeleksi surat lamran yang memenuhi syarat dan suarat lamaran

yang tidak memenuhi syarat berarti gugur,sedangkan lamaran yang

memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya.Dalam

surat panggilan harus dicantumkan waktu,tempat,dan alat yang

diperlukan untuk mengikuti seleksi tersebut.

B. Wawancara awal

Dalam wawancara tim penyeleksi perusahaan mengadakan wawancara

formal dan mendalam dengan pelamar,dengan demikian akan didaptkan

data yang lebih ko mplit dengan percakapan langsung,pewawancara

yang berpengalaman dan jeli dapat menggali kemampuan seorang

pelamar.akan diperoleh informasi dari setiap pelamar kemudian

dibandingkan satu persatu siapa yang paling tinggi kemampuanya untuk

melakukan pekerjaannya.

C. Ujian psikotes ,wawancara

adalah proses menguji kemempuan mental pelamar untuk mengukur

apakah mentalnya sesuai dengan yang didinginkan,jenis-jenis tes

psikologi:

1. Tes kecerdasan yaitu mengetes kepribadian mental pelamar

dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.

2. Tes kepribadian yaitu menguji kepribadian mental pelamar

dalam hal kesediaan bekerja sama,sifat

kepemimpinan,kejujran,dan kepribadian lainnya yang

dibutuhkan perusahaan.

3. Tes bakat yaitu mengetes kemampuanmental potensial

pelamar apakah mempunyai kesanggupan untuk

dikembangkan dikemudian hari.

Page 24: Makalah resume

4. Tes minat yaitu mengetes jenis pekerjaan yang paling

disenangi oleh pelamar dan mengukur apa pelamar cocok atau

antusias mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

5. Tes prestasi yaitumengetes dan mengukur apakah pelamar

akan mampu berprestasi mengerjakan pekerjaan yang

diberikannya.Tes prestasi ini dilakukan secara cermat dan

mendalam untuk mengetahui apa pelamar mempunyai mental

serta kemampuan besar dalam mencapai prestasi kerja

optimal.

II.5 Pengertian Wawancara

Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara

untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan tersebut. (Lexy J, 2006 :186).

Menurut Kartono (1980: 171) interview atau wawancara adalah suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses

tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.

II.5.1 Tujuan Wawancara

1. Untuk memperoleh informasi guna menjelaskan suatu situasi dankondisi

tertentu.

2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.

3. Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau

orangtertentu.

4. Untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,

motivasi serta memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang

dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Page 25: Makalah resume

II.5.2 Bentuk-bentuk Wawancara

1. Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.

2. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.

3. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat

telepon.

4. Wawancara pribadi.

5. Wawancara dengan banyak orang.

6. Wawancara dadakan / mendesak.

7. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai

seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.

II.5.3 Fungsi-fungsi Wawancara

1. Wawancara dapat mengumpulkan atau menyampaikan informasi,

mempengaruhi sikap orang-orang dan kadang-kadang mempengaruhi

perilaku mereka

2. Wawancara juga merupakan alat penelitian yang berharga, dimana

memungkinkan pewawancara untuk mengumpulkan informasi lengkap

yang dapat diperoleh lewat kuesioner atau percakapan telepondan juga

memanfaatkan isyarat verbal dan nonverbal

3. Wawancara juga memungkinkan pewawancara untuk menafsirkan atau

menjelaskan pertanyaan-pertanyaan secara lebih mudah, sehingga

meningkatkan kemungkinan mendapatkan jawaban dari responden.

II.6 Pelatihan dan Pengembangan

Pengertian SDM ada dua macam, yaitu:

1) Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam

proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, dan

2) Manusia yang memiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi,

baik barang atau jasa (Simanjuntak, 1985).

Page 26: Makalah resume

Pengembangan SDM merupakan suatu istilah yang digunakan untuk

menggambarkan suatu pendekatan bersifat terintegrasi dan holistik dalam

mengubah prilaku orang-orang yang terlibat dalam suatu proses pekerjaan,

dengan menggunakan serangkaian teknik dan strategi belajar yang relevan

(Megginson, Joy-Mattews, dan Banfield, 1993). Konsep ini mengandung

makna adanya berbagai unsur kegiatan selama terjadinya proses mengubah

prilaku, yaitu adanya unsur pendidikan, adanya unsur belajar, dan

perkembangan. Unsur pendidikan dimaksudkan untuk menentukan teknik dan

strategi yang relevan untuk mengubah prilaku. Unsur belajar dimaksudkan

untuk menggambarkan proses terjadinya interaksi antara individu dengan

lingkungan, termasuk dengan pendidik. Adapun unsur perkembangan

dimaksudkan sebagai proses gradual dalam perubahan dari suatu keadaan,

misalnya dari keadaan tidak dimilikinya kompetensi menjadi keadaan

memiliki kompetensi, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.

II.6.1 Pengembangan  Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pengembangan SDM yang membawa misi sebagaimana disebutkan di

atas difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu

yang terlibat atau akan terlibat dalam proses pembangunan. Peningkatan

ketahanan dan kompetensi ini di antaranya dilaksanakan melalui pendidikan.

Bila dikaitkan dengan pengembangan SDM dalam rangka meningkatkan

kemampuan menyesuaikan diri, pendidikan juga merupakan upaya

meningkatkan derajat kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable 

terhadap berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi. Selain itu,

pendidikan yang diselenggarakan seharusnya juga memberi bekal-bekal

kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu jenis pekerjaan tertentu

yang dibutuhkan agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan (Boediono,

1992). Program semacam ini harus dilaksanakan dengan disesuaikan dengan

keperluan dan usaha yang mengarah kepada antisipasi berbagai perubahan

yang terjadi, baik di masa kini maupun yang akan datang (Han, 1994;

Dertouzas, Lester, dan Solow, 1989).

Page 27: Makalah resume

Sebagaimana dijelaskan di atas, pembangunan pada dasarnya

merupakan suatu proses melakukan perubahan, dalam rangka perbaikan,

untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kualitas sumber daya manusia

(SDM). Kesejahteraan terkait dengan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup

rakyat, baik material maupun mental dan spiritual. Adapun kualitas SDM

terkait dengan derajat kemampuan, termasuk kreatifitas, dan moralitas

pelaku-pelaku pembangunan. Atas dasar ini, proses perubahan yang

diupayakan melalui pembangunan seharusnya menjangkau perbaikan semua

sektor secara menyeluruh dan berimbang, pada satu sisi, dan pada sisi lain

merupakan upaya meningkatkan kualitas SDM.

II.7 Perencanaan dan Pengembangan Karir

II.7.1 Pengertian Perencanaan Karir

Menurut Cuningham Perencanaan adalah menyeleksi dan menggabungkan

pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan

tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan

yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan

digunakan dalam penyelesaian.

Jadi perencanaan karir dapat diartikan sebagai pola pengalaman

berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang

dialami oleh setiap individu / pegawai dan secara luas dapat dirinci ke dalam

objective events yang dapat dijadikan asumsi untuk masa yang akan datang

dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan

kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima dan

digunakan dalam penyelesaian, atau dalam arti yang lebih ringkas perencanaan

karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir

untuk mencapai tujuan tersebut.

Page 28: Makalah resume

II.7.2 Jenis-jenis Perencanaan Karir

1.     Perencanaan Karir Individual (Individual Career Planning)

Perencanaan karir individual terfokus pada individual yang meliputi latihan

diagnostic, dan prosedur untuk membantu individual tersebut menentukan “siapa

kami” dari segi potensi dan kemampuannya.

·          Perencanaan karir individual meliputi :

a.    Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi

kebutuhan, ataupunjangka karirnya (career anchor)

b.    Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik

di dalam maupun di luar organisasi

c.    Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri

d.   Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan

strategi karir

e.    Perencanaan transisi karir.

.    

2.       Perencanaan Karir Organisasional (Organizational Career Planning)

Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan

sejumlah aktivitas karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir

(career path).

II.7.3 Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah :

a.    Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.

b.  Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir

tradisional atau jalur karir yang baru.

c.   Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara

divisi dan/atau lokasi geografis

d.   Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan

Page 29: Makalah resume

e.  Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh

perpindahan karir vertical dan horizontal

f. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan

berkurangnya perputaran karyawan

g.  Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

II.8 PENGERTIAN KOMPENSASI DAN MANAJEMEN KOMPENSASI

Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi

merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan

semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam

melakukan tugas keorganisasian. Kompensasi merupakan biaya utama atas

keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan pada abad ke-21

ini.Manajemen kompensasi merupakan kegiatan merencanakan, melaksanakan

dan mengendalikan serta mengembangkan sistem dan mekanisme kompensasi

dalam suatu organisasi sehingga terbentuk suatu keseimbangan penerimaan antara

individu dan organisasi.

II.8.1 TUJUAN KOMPENSASI

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2000 : 121), tujuan pemberian kompensasi

(balas jasa) adalah antara lain :

Ikatan Kerja Sama

Dengan pemberian kompensasi maka terjalinlah ikatan kerja sama

formal antara majikan dengan bawahan, di mana karyawan harus

mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedang pengusaha atau

majikan wajib membayar kompensasi itu sesuai dengan perjanjian

yang disepakati.

Kepuasan Kerja

Page 30: Makalah resume

Dengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-

kebutuhan fisik, status, sosial dan egoistiknya sehingga ia memperoleh

kepuasan kerja dari jabatannya itu.

Pengadaan Efektif

Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, maka pengadaan

karyawan yang qualified untuk perusahaan itu akan lebih mudah.

Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah

memotivasi bawahannya.

Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi agar prinsip adil dan layak serta

eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih

terjamin karena turnover relatif kecil.

Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin

karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati

peraturan-peraturan yang berlaku.

Pengaruh Serikat Buruh

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat

dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada kerjaannya.

Pengaruh Pemerintah

Jika program kompensasi itu sesuai dengan undang-undang

perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka

intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

II.8.2 TUJUAN MANAJEMEN KOMPENSASI

Memperoleh SDM yang Berkualitas

Page 31: Makalah resume

Kompensasi yang sudah cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk

memberi daya tarik kepada pelamar. Tingkat pembayaran harus

responsive terhadap penawaran dan permintaan pasar kerja karena

para pengusaha berkompetensi untuk mendapatkan karyawan yang

diharapkan.

Mempertahankan Karyawan yang Ada

Para karyawan dapat keluar jika besaran kompensasi tidak kompetitif

dan akibatnya akan menimbulkan perputaran karyawan yang semakin

tinggi.

Menjamin Keadilan

Manajemen kompensasi selalu berusaha agar keadilan internal dan

eksternal dapat terwujud. Keadilan internal mensyaratkan bahwa

pembayaran dikaitkan dengan nilai relative sebuah pekerjaan sehingga

pekerjaan yang sama dibayar dengan besaran yang sama. Keadilan

eksternal berarti pembayaran terhadap pekerja merupakan yang dapat

dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja.

Penghargaan terhadap Perilaku yang Diinginkan

Pembayaran hendaknya memperkuat perilaku yang diinginkan dan

bertindak sebagai insentif untuk perbaikan perilaku di masa depan,

rencana kompensasi efektif, menghargai kinerja, ketaatan,

pengalaman, tanggung jawab, dan perilaku-perilaku lainnya.

Mengendalikan Biaya

System kompensasi yang rasional membantu perusahaan memperoleh

dan mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan.

Tanpa manajemen kompensasi efektif, bisa jadi pekerja dibayar

dibawah atau diatas standar.

Mengikuti Aturan Hukum

System gaji dan upah yang sehat mempertimbangkan factor-faktor

legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan

kebutuhan karyawan.

Memfasilitasi Pengertian

Page 32: Makalah resume

System manajemen kompensasi hendaknya dengan mudah dipahami

oleh spesialis SDM, manajer operasi, dan para karyawan.

Meningkatkan Efesiensi Administrasi

Program pengupahan dan penggajian hendaknya dirancang untuk

dapat dikelola dengan efisien, membuat system informasi SDM

optimal, meskipun tujuan ini hendaknya sebagai pertimbangan

sekunder dibandingkan dengan tujuan-tujuan lain.

II.8.3 METODE KOMPENSASI

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2000 : 123), metode kompensasi (balas jasa)

dikenal metode tunggal dan metode jamak.

a. Metode Tunggal

Metode tunggal yaitu suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok

hanya didasarkan atas ijazah terakhir dari pendidikan formal yang

dimilki karyawan.

b. Metode Jamak

Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan

atas beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan

informal bahkan hubungan keluarga ikut menentukan besarnya gaji

pokok seseorang. Jadi standar gaji pokok yang pasti tidak ada. Ini

terdapat pada perusahaan-perusahaan diskriminasi.

II.9 SDM dan Agribisnis

Kedudukan Sumber Daya Manusia

a) Intuisi dan emosi: artinya sebagai potensi makhluk hidup, manusia tidak

dapat diperlukan, seperti faktor produksi lainnya, yang bersifat pasif.

b) Kepribadian aktif; artinya setiap manusia cenderung ingin meraih kinerja

semaksimal mungkin

Page 33: Makalah resume

c) Kinerja manusia merupakan fungsi dari tingkatan kemampuan, sikap, dan

derajat motivasinya.

d) Manusia memiliki tiga tahap pengembangan individu.

1) Tahap ketergantungan (depedensi) terhadap orang lain.

2) Tahap kebebasan (independensia).

3) Saling ketergantungan (Interdependensia).

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam SDM di atas faktor

produksi lainnya, yaitu:

a) Tidak semua SDM memiliki kualitas unggul.

b) Produktifitas kerja di sektor agribisnis relative lebih rendah di banding

sektor lainnya. Khususnya pada sektor manufaktur dan jasa.

c) Keragaman dalam kualitas SDM menyebabkan produk pada bagian

subsistem akan beragam pula.

d) Pemahaman dan penguasaan wawasan agribisnis oleh setiap SDM belum

merata.

II.9.1 Kepentingan Mutu di Sektor Agribisnis

Pemahaman tentang mutu SDM karyawan dalam pendekatan manajemen

mutu sdm (MMSDM) moderen, dicermati sebagai upaya membangun pendekatan

yang lebih holistik dan komprehensif serta integral. Para karyawan tidak dipahami

sebagai manusia yang memiliki ciri-ciri yang sama karena dalam kenyataan sifat

mereka cenderung beragam dan karyawan tidak mampu bekerja sendiri tetapi

harus bekerja sama. Karena itu pemahaman tentang karyawan dalam kerangka

pengembangan organisasi yang utuh atau dengan pendekatan MSDM moderen

dicirikan oleh serangkaian karakteristik.

1. Persaingan Bisnis

Perusahaan di sector agribisnis yang akan mampu bersaing di pasar global

dapat dilihat dari kinerja antarsbsistem itu sendiri. Upaya-upaya

memaksimumkan daya saing perusahaan di sector agribisnis melalui

perbaikan yang terencana dan berkelanjutan terhadap proses jasa, SDM,

Page 34: Makalah resume

dan lingkungan belum memperlihatkan hasil yang memadai. Semua

berhenti pada tahap keinginan dan retorika politik. Kesadaran akan

perlunya sector pertanian ditingkatan posisi dan perannya dalam

pembangunan nasional semakin dirasakan ketika bangsa ini terkena krisis

moneter dan krisis ekonomi pada pertengahan 1997.

Penampilan sector pertanian sebagai “pemain utama” dalam pembangunan

tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi lebih dari itu adalah pada

kemampuan bersaing dipasar global. Upaya peningkatan mutu dalam

subsector perikanan dan pengelolaan buah-buahan, seharusnya menjadi

agenda tersendiri pemerintah. Karena sifatnya yang mudah rusak, ekspor

buah-buahan dan ikan tidaklah mudah dikemabangkan. Pola

pengembangan masih didominasi dalam bentuk pekarangan dan tersebar

terpisah-pisah,sehingga kesulitan dalam pengumpulan hasil.

Ilustrasi tersebut merupakan contoh bagaimana tidak mudahnya dan masih

rendahnya kemampuan Indonesia dalam persaingan pasar global.

2. Arti dan Pendekatan Mutu

Apa sesungguhnya mutu itu? Bagaimana mutu dijabarkan secara

spesifik pada sektor agribisnis sebagai kesatuan usaha dari seluruh

komponen subsistemnya? Jawaban atas pertanyaan tersebut dapat

beragam dan sangat tergantung pada sisi pandang produsen dan konsumen

atau tergantung konteksnya. Mutu itu sendiri banyak ragam kriteria yang

dipakai dan bersifat dinamis serta berkelanjutan.

Dari sudut konseptual, definisi tentang mutu dapat diawali dari

identifikasi dan pensolusian masalah/akar persoalan yang sebenarnya

(Juran;1995). Dia berpendapat mutu diartikan sebagai ketepatan untuk

dipakai dan orientasinya ditekankan pada pemenuhan harapan pelanggan.

Agak berbeda dengan Juran, Crosby dalam Juran (1995) lebih

menekankan pada transformasi budaya mutu. Pendekatannya merupakan

proses arus atas ke bawah yaitu menekankan kesesuaian individual

terhadap perkembangan persyaratan/tuntutan masyarakat. Sementara,

Page 35: Makalah resume

Deming dalam Juran (1995) lebih menekankan pada kondisi-kondisi

faktual empiris dan cenderung berorintasi arus bawah ke atas. Artinya

mutu dapat terus dikembangkan asalkan didukung oleh sumberdaya

manusia yang bermutu.

Meskipun tidak ada satu pun definisi yang diterima secara universal, namun ada

unsur-unsur kesamaannya seperti:

1. Mutu ditinjau dari sisi proses sebagai upaya memenuhi atau melebihi

harapan pelanggan;

2. Mutu mencakup aspek-aspek proses, produk, jasa, manusia, dan

lingkungan

3. Mutu memiliki karakteristik kondisi yang selalu berubah/dinamis sejalan

dengan perubahan waktu dan dinamika sosial masyarakat (persepsi).

Dari batasan di atas, mutu memiliki dua kata/kalimat kunci strategis yaitu

1. keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen, dan

2. bebas dari defisiensi. Implikasi praktisnya dalam sektor agribisnis, antara

lain adalah:

Keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen, dimana mutu

yang lebih tinggi memungkinkan prusahaan untuk:

Meningkatkan kepuasan konsumen; misalnya dalam hal keamanan

pangan, derajat kandungan air, kotoran, pencemaran, tampilan, daya

tahan, estetika, dan pelayanan.

Menjadikan produk terjual, misalnya tanpa hambatan proteksi, sistem

distribusi lancar, dan dukungan informasi harga yang akurat.

Mampu menghadapi persaingan lokal, regional, nasional dan bahkan

internasinal.

Mampu meningkatkan pangsa pasar dengan merek dagang nasional

tanpa harus melalui pihak ketiga (perusahaan lain), nasional maupun

internasional.

Page 36: Makalah resume

Bebas dari defisiensi, dimana mutu yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan

untuk:

Mengurangi tingkat kesalahan, baik pada subsistem produksi, pengolahan,

maupun pada subsistem pemasaran hasil.

Mengurangi pemborosan-pemborosan dalam hal penggunaan input, proses

produksi dan pemasaran hasil

Mengurangi kegagalan hasil dengan memperhatikan pemilihan kualitas

input dan keunggulan teknologi proses yang didukung SDM yang

bermutu.

Memperpendek waktu penempatan produk baru di pasar dengan cara

pengembangan jaringan bisnis dengan dukungan sarana distribusi yang

tangguh.

Mengurangi ketidakpuasan pelanggan dengan cara mengidentifikasi

dinamika kebutuhan pelanggan, preferensi, dan daya beli pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas maka batasan mutu dapat dijabarkan sebagai suatu

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Apabila batasan

mutu di atas dikaitkan pada keseluruhan subsistem agribisnis maka beberapa kata

kunci/strategis dapat dijabarkan antara lain sebagai berikut: