resume kuliah
DESCRIPTION
ya begitulahTRANSCRIPT
Nama : Pudyo Kristamtomo
NIM : 101610101009
Fakultas : Pendidikan Kedokteran Gigi
RESUME KULIAH
Pengaruh Ketahanan Negara Kepada Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Meliputi
Aspek Trigatra, Pancagatra, UUD 1945 Alinea 4 dan Wawasan Nusantara
1. Pengertian Ketahanan Negara
Ketahanan berasal dari bahasa jawa yaitu “tahan” artinya kuat, tangguh dan ulet.
ketahanan berarti kekuatan, ketangguhan, keuletan.
Jadi ketahanan negara adalah kondisi dinamik bangsa yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yg terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik
dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas , identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasional.
Konsepsi ketahanan negara adalah konsep pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yg seimbang, serasi
dan selaras dalam aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berdasarkan
UUD 1945 dan wasantara.
2. Ciri-Ciri Ketahanan Negara
1. Merupakan kondisi sebagai persyaratan utama negara berkembang
2. Survive bangsa (cara bangsa bertahan)
3. Sebagai kondisi dinamis bangsa guna mengembangkan kekuatan nasional
4. Untuk menghadapi tantangan, hambatan, ancaman dan gangguan negara Indonesia
5. Menggunakan metode astagatra
6. Berpedoman pada wawasan nasional
7. Dilaksanakan dengan kemandirian
3. Asas-Asas Ketahanan Negara
1. asas kesejahteraan dan keamanan
2. asas menyeluruh dan terpadu
3. asas mawas ke dalam dan ke luar
4. asas kekeluargaan
4. Sifat-Sifat Ketahanan Negara
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Manunggal
4. Wibawa
5. Konsultasi Dan Kerja Sama
Ketahanan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1. Ketahanan negara aspek alamiah (trigatra)
aspek geografi
aspek kekayaan alam
aspek kependudukan
2. Ketahanan negara aspek sosial (pancagatra)
aspek ketahanan negara ideology
aspek ketahanan negara politik
aspek ketahanan negara ekonomi
aspek ketahanan negara pertahanan dan keamanan
aspek ketahanan negara sosbud
Penjelasan Mengenai Aspek Trigatra Dan Pancagatra
Pancagatra merupakan komponen kenegaraan yang terdiri dari aspek hukum,
ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Sedangkan Trigatra terdiri dari letak astronomis
bangsa Indonesia, SDM , dan SDA yang dimiliki. Pancagatra dan Trigatra dapat
berhubungan erat. Untuk menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia, pancagatra
dan trigatra harus dikelola dengan baik. Tidak boleh ada kecacatan dalam mengurus
kedua hal tersebut bila bangsa ini ingin mengalami kemajuan.
Sebagai contoh aspek Trigatra yang dimiliki Indonesia sebenarnya sudah mencukupi
sebagai modal menjadi bangsa yang terhormat dan terdepan dalam pergaulan dunia.
Coba bayangkan, negara Indonesia terletak di tempat yang amat strategis. Diantara
dua benua dan dua samudra. Yang di era globalisasi ini merupakan jalur perdagangan
dan lalu lintas internasional (baik laut & udara) yang sangat sibuk. Indonesia dapat
mengambil keuntungan dari pungutan retribusi atas tiap kapal lau dan pesawat asing
yang melalui wilayah kedaulatan negara kita. Hal itu memang sudah dilakukan
namun kadangkala keuntungan tersebut tidak pernah sampai ke kas negara atau
daerah yang mana hasilnya dapat digunakan untuk pembangunan nasional maupun
daerah. Namun, justru berakhir di kantong para pejabat yang berkepentingan.
Hal itu pun berkaitan dengan aspek kedua dari Trigatra yaitu SDM. Negara kita
merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke 4 di dunia. Namun, fakta tersebut
tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pembangunan nasional. Jikalau sudah
dimanfaatkan, itupun tidak dengan cara yang bermatabat. Contoh, Indonesia justru
melakukan pengiriman besar-besaran TKI dan TKW ke luar negeri hingga para TKI
dan TKW tersebut berjuluk “Pahlawan Devisa” namun dengan cerita yang sangat
miris. Contohnya adalah para TKI dan TKW yang mengalami penyiksaan dari
majikan dan tidak diperlakukan secara manusiawi. Lalu para masyarakat kita yang
kalah kualitas jika dibanding masyarakat luar negeri. Sehingga muncullah
slogan “Jadi Kuli di Negeri Sendiri”. Jika pemerintah sadar bahwa pemanfaatan
SDM yang dimiliki harus dengan cara yang bermartabat maka pemerintah harus
membuat kebijakan-kebijakan yang membuat terciptanya lapangan pekerjaan. Bukan
dengan mengirim TKI atau TKW. Namun andaikan harus mengirim, maka
pemerintah wajib memberdayakan para TKI atau TKW dengan kemampuan agar di
luar negeri nanti mendapatkan pekerjaan yang layak. Lalu pemerataan pendidikan dan
peningkatan kualitas intelektual individu masyarakat Indonesia.
Lalu yang ketiga adalah SDA. Jika kita ingin membahas SDA yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia pasti tidak akan habis. Apa aja ada di Indonesia. Jika diumpamakan
alam Indonesia bagaikan “Surga Dunia” dikarenakan keindahan dan beragamnya SD
yang dimiliki. Itupun sebelum dihancurkan, dirusak, dieksploitasi besar-besaran oleh
orang-orang yang gila keuntungan. Indonesia pun tidak dapat menikmati hasil
eksploitasi SD secara penuh dan menyeluruh karena kebanyakan dinikmati oleh orang
asing atau orang berduit yang dekat dengan kekuasaan. Itulah yang membuat
Indonesia terus terpuruk. Ketidakberesan dalam mengurus Trigatra akhirnya juga
merembet ke Pancagatra. Karena untuk mengelola pancagtra dan trigatra dibutuhkan
orang-orang yang berkualitas baik secara akal maupun moral. Kalau dalam
pembentukan manusia yang akan mengelola kedua hal tersebut sudah rusak maka
bagaimana kita berharap bangsa ini dapat mengalami kemajuan.
a. Trigatra
1. Aspek ketahanan bidang posisi dan lokasi geografi Indonesia
Indonesia sebenarnya sudahmencukupi sebagai modal menjadi bangsa yang
terhormat dan terdepan dalam pergaulan dunia. Coba bayangkan, negara
Indonesia terletak di tempat yang amat strategis. Diantara dua benua dan dua
samudra. Yang di era globalisasi ini merupakan jalur perdagangan dan lalu lintas
internasional (baik laut & udara) yang sangat sibuk.Indonesia dapat mengambil
keuntungan dari pungutan retribusi atas tiap kapal lau dan pesawat asing yang
melalui wilayah kedaulatan negara kita. Hal itu memang sudah dilakukan namun
kadangkala keuntungan tersebut tidak pernah sampai ke kas Negara atau daerah
yang mana hasilnya dapat digunakan untuk pembangunan nasional maupun
daerah. Namun, justru berakhir di kantong para pejabat yang berkepentingan.
Negara sebagai wadah bangsa indonesia memilikiki batas wilayah tertentu yang
membedakan antara negara indonesia dengan negara – negara lain. Bangsa
indonesia memandang wilayahnya sebagai satu kesatuan yang utuh dan bulat
dengan segenap isinya sehingga memberikan peluang bagi penggunaan segenap
potensi dan sumber daya efektif yang berkaitan dengan posisi dan lokasi geografi
indonesia.
Perkembangan kajian posisi dan lokasi negara dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Negara yang seluruhnya berupa daratan atau negara sarwa atau serba daratan.
2. Negara pulau yaitu negara yang sebagian besar wilayahnya berupa daratan dan
hanya memiliki wilayah laut yang sempit.
3. Negara kepulauan yaitu yang wilayah lautnya lebih luas daripada daratannya.
Pengaruh posisi lokasi geografi Indonesia :
ke dalam, menampakkan bahwa wilayah indonesia merupakan satu kesatuan yang
utuh an bulat serta manunggal dengan segenap isinya.
Ke luar, indonesia terletak pada posisi silang yang merupakan aset bangsa yang
tak ternilai harganya namun mengandung sumber bahaya yang dapat terjadi setiap
saat.
2. Gatra keadaan dan kekayaan alam
kekayaan alam adalah segala potensi dan sumber daya alam, baik hayati maupun
non-hayati yang terdapat di bumi, air / laut dan udara di seluruh wilayah
kekuasaan / yurisdiksi indonesia. Kekayaan alam; kekayaan alam hayati meliputi
seluruh kekayaan yang bersifat hewani ( fauna ) dan nabati ( flora ) kekayaan
alam non-hayati terdiri dari berbagai macam hasil tambang, mineral dan benda
mati lainnya. Indonesia memiliki kekayaan alam yang tak terbatas segala -
galanya
permasalahan
bangsa indonesia menyadari bahwa belum semua kekayaan alam tersebut
teridentifikasi secara jelas baik jumlah, sebaran maupun kualitasnya sehingga
pemanfaatan selama ini cenderung belum dilaksanakan secara benar.
3. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah.
Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan Nasional adalah sebagai
berikut :
1) Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang
yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah
pertambahan angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour
force). Dan dari segi negatifnya ialah apabila pertumbuhan penduduk tidak
seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tidak diikuti dengan usaha
peningkatan kualitas penduduk.
2) Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku
bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi
oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar
terhadap umur dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan
persoalan penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan
sebagainya.
3) Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi
persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena
itu diperlukan kebijakan pemerintah yang mengatur penyebaran penduduk,
misalnya dengan cara transmigrasi, pusat-pusat pengembangan (growth centers),
pusat-pusat industri, dan sebagainya.
jumlah penduduk dipengaruhi oleh kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),
dan migrasi. Jumlah penduduk indonesia yang lebih dari 250 juta ini, di satu sisi
menguntungkan dan di sisi lain merugikan.
Menguntungkan: potensi yang menguntungkan bagi masa depan bangsa indonesia
terutama dalam penyediaan tenaga kerja yang sangat diiperlukan untuk kegiatan
produksi barang dan jasa.
Merugikan: menjadi beban bangsa indonesia karena masih banyak pengangguran
baik yang terbuka maupun terselubung.
Komposisi penduduk adalah tata susunan penduduk baik dari segi umur, jenis
kelamin, agama, suuku bangsa, tingkat pendidikan maupun pekerjaan utama yang
ada dalam masyarakat indonesia.
Keseimbangan komposisi penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi
ketahanan nasional ( tannas ) secara keseluruhan, sehingga bila salah satu atau
beberapa unsur keseimbangan terganggu maka sangat rentan terhadap timbulnya
berbagai macam konflik yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
Penyebaran penduduk dapat dipandang sebagai keberadaan penduduk di setiap
wilayah yang menggambarkan keseimbangan penduduk di seluruh penjurum
wilayah
b. Pancagatra
1. Aspek Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita.
Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-
citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata.
Ideologi dapat dijabarkan kedalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai
yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin.
Dalam strategi pembinaan ideologi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
yaitu :
• Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI
• Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI
• Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya
• Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan
• Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dan
dijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat
• Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkan cita-
cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan
bangsa
• Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis,
nasionalis, dan berkeadilan
• Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi
untuk mewujudkan cita-cita bangsa
2. Politik
Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam
dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output.
Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di
negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan
berdasarkan pancasila dan merupakan pencerminan dari demokrasi pancasila.
Ketahanan politik dalam negeri menyangkut hal–hal berikut :
• Sistem pemerintahan berdasarkan hokum
• Dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat, tetapi bukan menyangkut nilai dasar
• Kepemimpinan nasional diharapkan mampu mengakomodasikan aspirasi yang
hidup dalam masyarakat dengan tetap memegang teguh nilai-nilai pancasila
• Terjalin komunikasi timbal balik antara masyarakat dan pemerintah untuk
mewujudkan tujuan nasional
Ketahanan aspek politik luar negeri menyangkut hal-hal :
• Meningkatkan kerjasama di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan dan
meningkatakan citra politik di Indonesia dan memantapkan persatuan dan kesatuan
• Meningkatkan persahabatan dan kerja sama antarnegara berkembang dan negara
maju sesuai dengan kepentingan nasional
• Citra positif bangsa Indonesia perlu ditingkatkan melalui promosi, diplomasi, lobi
internasional, pertukaran pemuda, dan kegiatan olahraga
3. Aspek Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan
rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan
kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh
wilayah negara.
Upaya untuk menciptakan ketahan ekonomi adalah
• Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat
• Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak
dibenarkan adanya monopoli
• Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antarsektor
• Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan.
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan secara selaras
dan seimbang antarwilayah dan antarsektor
• Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian
ekonomi. Ketahanan dibidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan
nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis
dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.
4. Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang
berisai keuletan untuk mengembangkankekuatan nasional dalm menghadapi dan mengatasi
ATHG, baik dari dalam maupun luar, baik yang langsung maupun yang tidak langsung, yang
membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Sedangkan esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kehidupan sosial budaya. Dengan demikian, ketahanan budaya merupakan pengembangan
sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi
dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai pancasila
5. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan dibidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela
negara, dimana seluruh IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahan Nasional
Prinsip – prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain :
• Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan
• Pertahanan keamanan dilandasi dengan landasan ideal pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara
• Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap
potensi dan kekuatan nasional
• Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas (Sishankamrata)\
UNDANG-UNGDANG DASAR 1945
Undang-undang dasar Negara Rl 1945 secara sistematika pada sebelum
perubahan/amandemen UUD 1945 terdiri atas tiga unsur yaitu ; pembukaan batan tubuh dan
penjelasan, pembukaan berisi empat pokok pikiran yang secara yuridis merupakan nilai-nulai
pancasila sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan dan penyelengaraan negar yang
direalisasikan lebih lanjut. Pada pasal UUD 1945 paragraf-paragraf yang berisi segala hal
tentan asas dasar proklamasi dan pokok-pokok dari ketata Negara yang dibentuk, sedang
batang tubuh berisi pasal-pasal dari UUD yang terdiri atas 37 pasal, termasuk pasal tentang
perubahan, sedang penjelasan memberikan pengertian secara rinci tentang makna yang
tercantum pada pasal-pasal UUD 1945.
Namun, setelah masa reformasi dan terjadinya perubahan terhadap UUD 1945
Sistematika UUD 1945 hanya terdiri dari dua unsur yaitu pembukaan dan pasal-pasal saja.
Mengenai UUD 1945 lebih lanjut akan dijelaskan dalam rangka perubahan atu amandemenya
pada bab berikunya.
Pembukaan UUD 1945
Lebih lanjut tentang pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa meskipun seolah-olah
pembukaan merupakan bagian dari UUD 1945, sebenarnya keduanya lahir secara terpisah,
masing-masing hanya bersamaan hari dan tanggal pengesahaannya, sehingga seperti
dikemukakan oleh prof.Drs.Notonogoho. S.H dalam bukunya ( 1959 ), mengenai
pembukaan undang-undang dasar 1945 pokok kaidah negara yang fudamental dalam
Undang-undang dasar 1945 bukanlah merupakan hukum yang tertinggi sedang pembukaan
pada hahekatnya terpisha denga UUD 1945, dan merupakan poko kaidah Negara yang
fundamental, sedang intinya adalah pancasilah.
Pembukaan UUD 1945 pada prinsipnya sangat erat kaitanya dengan proklamasi maupun
dengan pancasila. Dalam pembukaan tercantum permasalahan yang sangat berhubungan
dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan RI, yaitu suatu masyarakat adil dan makmur
berdasarkan pancasila, juga ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaiyan abadi dan keadilan sosial, pembukaan UUD 1945 juga memuat
Asas-asas dan dasar proklamasi kemerdekan hakikatnya menyatu dan tidak terpisahkan.
Selain itu, juga megandung penjelasan yang ringci tentan cita-cita luhur proklamasi
(Declaratuion of Independece) dari bangsah indonesia, dan menjadi satu rangkaian dalam
proklamasi 17 agustus 1945. Cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat dan
negara yang meyakini adanya tuhan yang maha Esa. Dimana tiap warga negara hidup atas
atas dasar saling harga-menghargai dan saling menghormati serta menjadi landasan dasar
bagi seluruh masyarakat Indonesia dan pada akhirnya proklamasi kemerdekaan RI
merupakan pencetus atas semangat pancasila sebagai titik kulminasi tekad bangsa untuk
merdeka.
Selanjutnya, pembukaan UUD 945 sebagai pokok kaidah negara yang pundamental
memiliki arti, antara lain sebagai berikut ;
1. Sumber hukum dari Undang –undang dasar 1945 karena pembukaan UUD
1945 mempunyai hakikat kedudukan yang tetap dan tidak berubah bagi Negara yang
dibentuk.
2. Menurut teori hukum, yang meletakkan dasar negara adalah PPKI, yang
menjadi pembentukan yang pertamakali pada tanggal 17 A gustus 1945.
3. Pembentukan Negara (PPKI) mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dan
pemerintah dan majelis permusyawaratan rakyat (MPR) sedang pemerintah dan MPR
hanyapembentuk negara.
4. Secara hukum, semua produk hukum hanya bisa di ubah/dihapus oleh
ketentuan yang lebih tinggi kedudukannya sehingga pembukaan UUD 1945 hanya
dapat diubaha oleh pembentuk negara (PPKI) yang pada saat ini sudah tidak ada lagi.
Adapun ke Empat poko pikiran yang secara yuridis yang merupakan nilai pancasila dapat
dijelaskan sebagai berikut ;
1. Poko pikiran I : negara persatuan
Maknanya iyalah negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah dara indonesia
denga berdasara atas persatuan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
dan memiliki arti.
a. Negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia
b. Negara mengatasi segenap paham golongan dan perseoranagan, dan
c. Negara menghendaki p[ersatuan melindungi segenap bangsa. Yang akhirnya
mewajibkan kepada Negara, penyelenggaran Negara dan setiap warga negara untuk
mengutamakan kepentingan Negara diatas kepentingan golongan maupun
perseoranagan.
2. Pokok pikiran II : negAra hendak mewujudkan keadila sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Maknanya ialah sejak dibentuknya negara RI telah ada tujuan, yaitu negara akan
berusaha mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia dari sabang sampai
marauke. Dengan di dasarkan bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang
sama untuk menciptakan keadialan sosial dalam kehidupan masyarakat.
3. Pokok pikiran III : negara berkedaulatan rakyat
Maknanya iyalah berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan artinya
yang berdaulat adalah rakyat dan segala persoalan diselesaiakan dengan jalan
musyawara/perwakilan.
4. Pokok pikiran IV : negara berdasar atas ketuhanan yang Maha Esa dasn dasar
kemanusiaan yang adil beradab
Maknanya ialah negara termasuk rakyat Indonesia mengaku dan percaya pada Tuhan
yang maha Esa atau yang tungga.
Dasar kemanusian yang adil dan beradab dengan menghormati segenap manusia yang
memiliki kedabab serta perlakuan yang adil bagi setiap manusia
Sementara itu, Undang-undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti, kemanusian
yangluhur, dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
Pargraf keempat
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah dara Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ukit melaksanakan
ketertiban Dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamain abdi dan keadila sosial, maka
disusunlah kemerdekan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang dasar negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara RI yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuahanan Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dala
pemusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia.
Inti pokok paragraf keempat adalah tertujuh kepada pembentukan suatu pemerintahan
negara yang isinya, diantaranya adalah sebagai berikut ;
1. Perihal tujuan Negara
2. Perihal diadakannya Undang-undang dasar
3. Perihal betuk Negara, dan
4. Perihal asal/dasar kerohanian (falsafah) Negara.
Adapun mengenai perihal tujuan Negara, terlihat dan tercantum dalam kalimat ....
untuk membentuk suatu pemerintahan Indonesia yang melindungi .... sampai dengan
keadilan sosial. Tujuan negara dimaksud adalah segenap bangsa dan seluruh tumpah dara
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abdi dan keadilan
sosial.
Kemudian, tentang ketentuan diadakannya Undang-undang dasar adalah seperti
tersebut dala kalimat .... Maka disusunlah kemerdekan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-undang dasar Negara Indonesia, ...... Disini memuat fungsi yang mengharuskan
diadakannya Undang-undang dan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan kemerdekaan yang
sebenarnya, melainkan yang tersusun secara teratur menurut ketentuan UUD yang diadakan.
Tentang bentuk Negara terlihat dalam kalimat yang terbentuk dalam suatu susunan
Negar RI yang berkedaulatan rakyat, bentuk Negara yang dimaksud disini adalah
NegaraRepublik denga kekuasaan ditangan rakyat secara mutlak dan Negara berdasar atas
hukum.
Isi yang lain dalam paragraf keempat adalah perihal asas/dasar kerohanian (falsafah)
Negara dan ini terlihat pada kalimat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Ynag Maha Esa,
menurut kemanusian yang adil dan beradab, persatuan indonesia, dan kerakyatan yang
dipimping oleh Hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan serta denga
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dasar kerohanian
mempunyai sifat umum abstrak, karena sedikit isi namun rangkumannya laus, kemudian juga
lestari, dan abadi yang berarti tidak mudah berubah, sedangkan Uniperal artinya bisa beRlaku
untuk siapa saja atau negara mana saja.
Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara terdiri dua suku kata yaitu wawasan dan nusantara. Wawasan
mengandung arti pandangan, tinjauan penglihatan atau tanggap inderawi. Selain
menunjukkan kegiatan untuk mengetahui isi serta arti pengaruh – pengaruhnya dalam
kehidupan berbangsa, juga melukiskan cara pandang, cara tinjau, cara lihat atau cara tanggap
inderawi. Sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah
perairan dan gugusan pulau – pulau yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera
Indonesia serta di antara Benua Asia dan Benua Australia. Wawasan nusantara diartikan
sebagai cara pandang pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan
ide nasionalnya, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan
bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
perjuangan nasional.
Tujuan Wawasan Nusantara
Tujuan wawasan nusantara tidak boleh menyimpang dan tujuan nasional. Jika tujuan
nasional secara singkat adalah ”masyarakat adil dan makmur”, maka tujuan wawasan
nusantara adalah mewujudkan kesejahteraan serta ketentraman bagi bangsa Indonesia, pun
juga ikut serta mewujudkan kebahagiaan serta perdamaian bagi seluruh umat manusia di
dunia.
Maka secara khusus tujuan wawasan nusantara meliputi tujuan yang diarahkan ke
dalam dan tujuan yang diarahkan ke luar. Ke dalam wawasan nusantara bertujuan untuk
mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial. Aspek alamiah mencakup tiga hal, maka disebut TRIGATRA yaitu : 1) gatra letak
geografis pada posisi silang; 2) gatra keadaan dan kekayaan alam; 3) gatra keadaan dan
kemampuan penduduk. Sedangkan aspek sosial mencakup lima hal, sehingga disebut
PANCAGATRA, yaitu :
1) gatra ideology; 2) gatra politik; 3) gatra ekonomi; 4) gatra sosial budaya; 5) gatra
Hankam. Adapun tujuan wawasan nusantara ke luar adalah untuk ikut serta mewujudkan
kebahagiaan, ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia.
KESIMPULAN
TRI GATRA Kelompok gatra alamiah adalah 1. Geografi,2. Kekayaan alam 3. Demografi (kependudukan)
PANCA GATRA Kelompok gatra sosial adalah: 1. Ideologi 2. Politik3. Ekonomi4. Sosial Budaya5. Hankam
Kedelapan aspek tersebut masing-masing berhubungan, kait-mengait utuh menyeluruh membentuk tata laku sistem kehidupan nasional. Pembidangan kehidupan nasional sebanyak delapan adalah kesepakatan bangsa Indonesia, para ahli dari negara lain
membaginya tidak hanya delapan bidang kehidupan, tetapi bisa kurang atau lebih. Hal ini tergantung pada latar belakang dan visi masing-masing tentang kehidupan nasional tersebut.
Isi dalam paragraf keempat adalah perihal asas/dasar kerohanian (falsafah) Negara
dan ini terlihat pada kalimat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Ynag Maha Esa,
menurut kemanusian yang adil dan beradab, persatuan indonesia, dan kerakyatan yang
dipimping oleh Hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan serta denga
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dasar kerohanian
mempunyai sifat umum abstrak, karena sedikit isi namun rangkumannya laus, kemudian juga
lestari, dan abadi yang berarti tidak mudah berubah, sedangkan Uniperal artinya bisa beRlaku
untuk siapa saja atau negara mana saja.
Wawasan nusantara diartikan sebagai cara pandang pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan
tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan.2006. Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta.Paradigma
Satriyo,Bambang.2010.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta.
Nirmana Media
Rozak,Abdul.2011.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta.ICCE