resume makro ekonomi (kuliah)

15
TUGAS MAKALAH TENTANG EKONOMI MAKRO OLEH : ANI SULISTIANI NPM. 13610013 PROGRAM S1 MANAJEMEN EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2014

Upload: heiha-tambun

Post on 20-Jul-2015

362 views

Category:

Career


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume makro ekonomi (KULIAH)

TUGAS MAKALAH

TENTANG

EKONOMI MAKRO

OLEH :

ANI SULISTIANINPM. 13610013

PROGRAM S1 MANAJEMEN EKONOMIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2014

Page 2: Resume makro ekonomi (KULIAH)

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa/fenomena ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Dari sini didiperoieh gambaran bahwa ilmu ekonomi makro bukanlah alat/doktrin perekonomian akan tetapi metode yang berguna untuk membantu mengembangkan pemikiran tentang bagaimana cara bekerja dan memperbaiki kondisi perekonomian. Hubungan yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah hubungan kausal antara variabel-variabel aggregatif (keseluruhan). Di antara variabel-variabel yang dimaksudkan adalah tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional (pemerintah maupun swasta), tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum , jumlah uang yang beredar (inflasi), tingkat bunga, kesempatan kerja, neraca pembayaran (export dan import) dan lain-lain

Dapat kita sebutkan satu per satu apa yang menjadi bagian dari ekonomi makro yang mempengaruhi ekonomi nasional adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi, kemiskinan & pengangguran, inflasi, rendahnya nilai kurs rupiah, krisis energi, defisit APBN, juga ketimpangan neraca perdagangan dan pembayaran menjadi permasalahan ekonomi nasional dewasa ini. Pembahasan dan pemecahan masalah diatas sangat diperlukan saat ini untuk mencapai tujuan negara itu sendiri yaitu mensejahterakan rakyatnya.

II. Identifikasi Masalah

Masalah jangka pendek atau kadang disebut juga masalah stabilisasi. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana men"drive" perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya dalam jangka pendek (bulan, tahun) agar dapat terhindar dari "penyakit" ekonomi makro yang utama yaitu : a. Inflasi yang besar dan berkepanjangan, b. Tingkat pengangguran terbuka yang besar, c. Ketimpangan dalam neraca pembayaran

Masalah jangka panjang atau kadang disebut juga sebagai masalah pertumbuhan. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana men"drive"

perekonomian agar tetap berada dalam kondisi keserasian antara

2

Page 3: Resume makro ekonomi (KULIAH)

pertumbuhan Jumlah penduduk pertambahan kapasitas produksi dan tersedianya dana untuk investasi < Dengan program penggalakan tabungan masyarakat).

III. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh permasalahan ekonomi makro pada perekonomian nasional Indonesia saat ini ?

IV. Tujuan

1. Mengetahui pengertian ekonomi makro.

2. Mengetahui indikator ekonomi makro serta pengaruh permasalahan ekonomi makro pada perekonomian nasional dan penerapan kebijakan pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut.

3

Page 4: Resume makro ekonomi (KULIAH)

BAB II

PEMBAHASAN

EKONOMI MAKRO

A. Pengertian Ekonomi MakroEkonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara

keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomi yang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.

A.1 Masalah Dan Tujuan Ekonomi Makro

A.1.1 Masalah-masalah dalam ekonomi makro

A. Pengertian InflasiInflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku

dalam suatu perekonomian. Setiap negara mengalami inflasi, namun dalam tingkat yang berbeda-beda . Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Dampak negatif inflasi yang utama adalah kecenderungan menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat, yaitu mereka yang berpenghasilan tetap.Inflasi biasanya lebih cepat terjadi dibanding kenaikan upah mereka yang berpenghasilan tetap tersebut, sehingga kemampuan riil dari pendapatan mereka makin turun akibat adanya inflasi. Faktor-faktor yang menyebabkan inflasi adalah :a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.

c. Kenaikan harga barang impor.4

Page 5: Resume makro ekonomi (KULIAH)

d. Penambahan penawaran uang.

e. Kekacauan politik dan ekonomi.

A. PengangguranJumlah pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan angka

pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada didalam angkatan kerja.Angkatan kerja hanya memasukan pekerja yang aktif mencari kerja.Orang-orang pensiunan, mengejar pendidikan atau yang tidak mendapat dukungan mencari kerja karena ketiadaan prospek kerja, tidaklah termasuk didalam angkatan kerja. Angkatan kerja sendiri merupakan penduduk usia kerja (15 tahun keatas) yang bekerja, atau memiliki pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan orang-orang yang mencari pekerjaan.

Pengangguran sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang semuanya berkaitan dengan sebab-sebab yang berbeda pula.Pengangguran klasikal terjadi ketika gaji karyawan terlalu tinggi sehingga pengusaha tidak berani memperkerjakan karyawan lebih dari yang sudah ada.Gaji bisa menjadi terlalu tinggi karena peraturan upah minimum atau adanya aktifitas serikat pekerja.Pengangguran friksional terjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk pekerja tetapi waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya periode dimana si pekerja tersebut menjadi pengangguran.Pengangguran struktural meliputi beberapa jenis penyebab pengangguran termasuk ketidakcocokan antara kemampuan pekerja dan kemampuan yang dicari oleh pekerjaan yang ada.

Dampak negatif pengangguran terhadap perekonomian secara umum antara lain :

a. Masyarakat tidak dapat memaksimalkan kesejahteraan yang dicapai,

b. Pendapatan pajak pemerintah rendah,

c. Melemahkan pertumbuhan ekonomi

B. Neraca Pembayaran yang TimpangNeraca pembayaran atau Balance of Payment (BOP) adalah

catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu negara terhadap negara lainnya dalam kurun wakta tertentu (umumnya dalam periode 1 tahun). DaJam BOP ini akan terlihat kemampuan/produktivitas penduduk suatu negara terhadap penduduk negara lainnya yang tercermin dari defisit atau surplusnya suatu perdagangan dan keluar masuk modal. Sepintas jfcan sangat menguntungkan bila BOP suatu negira mengalami

5

Page 6: Resume makro ekonomi (KULIAH)

surplus, dan sangat merugikan bila defisit, akan tetapi tidak demikian kenyataan dalam politik ekonominya.

C. Pertumbuhan Penduduk yang TinggiSecara teori pertumbuhan penduduk yang besar bila dikuti

oleh tingkat produktivitas yang tinggi akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi. Tingginya pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan tingkat pendidikan dan pada akhirnya akan mampu memperbaiki mutu dan citra hidup. Akan tetapi masalahnya bukanlah disitu, melainkan ternyata media berupa tanah (bumi) ini tidaklah bertambah dan bila ekploitasi betjalan terus menerus tanpa memperhatikan daya dukung dan daya tahannya maka akan secara cepat pula kemampuannya menurun dan bila ini diteruskan akan berdampak pada pemiskinan/bencana évolutif. Untuk menghindari agar kejadian ini tidak cepat terjadi maka setiap pemerintah suatu negara menjalankan program kependudukan untuk mengatur jumlah kelahiran agar daya dukung ekonomi dapat seirama dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.

D. Peningkatan Kapasitas Produksi (Kapasitas Produksi yang Rendah)

Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat investasi dan investasi berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat, sedangkan tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsinya. Jadi bila kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka tabungan haruslah juga ditingkatkan agar investasi dapat pula ditingkatkan. Masalah yang timbul adalah bagaimanakah menyerap kelebihan kapasitas produksi tersebut bila tabungan masyarakat tinggi yang berarti tingkat konsumsinya relatif rendah?. Inilah yang disebut dengan Paradoks Hemat itu. Di satu sisi daya konsumsi masyarakat akan mendorong investor untuk segera membuka kapasitas produksi baru (membangun pabrik, membeli mesin-mesin), dan pembukaan kapasitas produksi ini akan membuka dan menyerap lapangan kerja. Disisi lain masyarakat diharapkan berhemat dengan cara memperbesar tabungan dan dana tabungan itu akan dipergunakan untuk investasi.

A.1.2 Tujuan Pembangunan Ekonomi Makro

6

Page 7: Resume makro ekonomi (KULIAH)

Kebijakan ekonomi makro yang dilakukan oleh setiap negara secara bersama-sama dilakukan oleh pemerintah dan sw asta bertuj uan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dan mungkin timbul dalam perekonomian, di mana pemerintah sebagai regulatornya dan swasta sebagai pelaksananya. Diharapkan dari perpaduan tersebut akan dapat tercapai keadaan perekonomian yang diidam-idamkan seperti :1. Tingkat Kesempatan Kerja yang Tinggi,2. Kapasitas Produksi Nasional yang Tinggi,3. Tingkat Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi,4. Keadaan perekonomian yang Stabil,5. Neraca Pembayaran Luar Negeri yang Seimbang,6. Distribusi Pendapatan yang Merata

B. Pendapatan Nasional

B.1. Pengertian Pendapatan Nasional Pendapatan nasional merupakan nilai barang akhir dan jasa akhir yang

dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun tertentu.Selain pengertian diatas, terdapat pengertian lain mengenai pendapatan nasional, diantaranya adalah :

1)Pendapatan nasional adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya diukur dalam waktu satu tahun.

2)Pendapatan nasional merupakan keseluruhan pendapatan yang diterima oleh semua faktor produksi dalam suatu negara dalam satu tahun.

3)Pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu .

Beberapa konsep yang berhubungan dengan pendapatan nasional antara lain :

1. Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (GDP)Istilah lain dari pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto

(PDB). Pendapatan nasional atau PDB diartikan sebagai total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode stertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar.

Di Indonesia, PDB dapat dihitung dari dua sisi pendekatan, yaitu sektoral dan penggunaan. Dari pendekatan sektoral, PDB merupakan total nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi yang mencakup sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas, dan air bersih; konstruksi; perdagangan, restoran, dan hotel; pengangkutan dan komunikasi, lembaga keuangan; dan jasa-jasa. Sedangkan dari pendekatan penggunaan, PDB merupakan total nilai dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, dan ekspor neto.

2. Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)

7

Page 8: Resume makro ekonomi (KULIAH)

Karena hubungan antar bangsa, banyak penduduk negara lain memiliki usaha di Indonesia. Sebaliknya, banyak orang Indonesia memiliki usaha di negara lain. Laba dari perusahaan asing menjadi milik negara asalnya, begitu pula dengan laba usaha WNI di luar negeri.Selisih antara laba WNI di luar negeri dan WNA di Indonesia deikenal dengan sebutan pendapatan neto terhadap luar negeri. Produk Nasional Bruto dihitung dari output warga negara saja.

GNP = GDP pendapatan neto terhadap luar negeri

3. Produk Nasional Neto/Net National Product (NNP)NNP adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh

dengan cara mengurangi GDP dengan replacement (penyusutan). Replacement adalah pergantian barang modal atau penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi. Replacement umumnya brsifat tafsiran sehingga kadang menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

NNP = GNP – penyusutan (replacement)

4. Pendapatan Nasional Neto/Net National Income (NNI)Pendapatan nasional neto adalah pendapatan yang dihitung menurut

jumlah balas jasa yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi selama satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax). Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dialihkan kepada pihak lain, contohnya pajak penjualan, pajak impor, bea ekspor, dan cukai.

NNI = NNP – pajak tidak langsung

5. Pendapatan Perorangan/Personal Income (PI)PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di

tangan masyarakat. Tidak semua pendapatan sampai ke tangan masyarakat karena dikurangi laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perseroan, dan ditambah dengan pembayaran pinjaman (transfer payment).

PI = NNI – (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseroan) + transfer payment

6. Pendapatan Disposabel (Disposable Income)Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan

guna membeli barang dan jasa konsumsi, dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.Pajak langsung yang digunakan adalah pajak penghasilan.

DI = PI – pajak penghasilan (pajak langsung)

7. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

8

Page 9: Resume makro ekonomi (KULIAH)

PDRB adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada dalam satu wilayah selama periode waktu tertentu. Misalnya, PDRB DKI Jakarta, PDRB Jawa Barat, dan PDRB Jawa Tengah.

B.2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Terdapat tiga metode perhitungan pendapatan nasional yang banyak digunakan oleh setiap negara, di mana masing-masing metode memiliki kekhasan tersendiri. Metode tersebut adalah sebagai berikut:

• Metode produksi

Metode produksi digunakan untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor produktif. Untuk Indonesia sektor produktif terdiri atas 9 atau terkadang 11 lapangan usaha (digunakan oleh BPS Indonesia). Adapun sektor yang dimaksud tersebut adalah :1. Pertanian/Agriculture

2. Pertambangan dan penggalian/Minning and quarrying

3. Industri pengolahan/Manufacturing Industries

4. Listrik, Gas dan Air bersih/Electric, Gas and Water supply

5. Bangunan/Construction

6. Perdagangan, Restran dan Hotel/Trade, restaurant and Hotel

7. Pengangkutan dan Komunikasi/Transportation And Communication.

8. Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa perusahaan/Finance, Rent of Building and Bussines Service

9. Jasa-jasa/Services

Secara matematis metode produksi dapat dituliskan dalam suatu persamaan sebagai berikut :

• Metode Pendapatan

Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor-faktor produksi dalam perekonomian yaitu Manusia (TK), modal, tanah dan skill. Bila Tenaga keija menghasilkan Upah (Wages = W), Modal menghasilkan bunga (lnicrest=l), tanah menghasilkan Sewa (Rem = R) dan skill at'. u entrepreneurships menghasilkan profit ( Profite = P ), maka secara matematis dapat ditulis :

9

Page 10: Resume makro ekonomi (KULIAH)

• Metode Pengeluaran/PenggunaanMetode ini mencoba menghitung pendapatan nasional dengan cara

menjumlahkan semua pengeluaran baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen (C), rumah tangga swasta/produsen (I), rumah tangga pemerintah (G) dan Export Netto (X-M) Secara matematis persamaan identitasnya dapat ditulis sebagai berikut:

C. Teori Mashab Klasik Dan Keynesian Mengenai Penentu Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

C.1. Mashab Klasik (Dan Neo-Klasik)

Dikalangan para ekonom disepakati bahwa mashab klasik dipelopori oleh Adam Smith (setidaknya begitulah yang diakui selama ini dikalangan pencinta ilmu ekonomi). Mashab klasik terdiri dari para ekonom dan simpatisan ilmu ekonomi yang umumnya memandang fenomena ekonomi sebagai fenomena alam yang selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam.

C.2. Teori Keynes (Keynesian Dan New-Keynesian)Lahirnya teori ekonomi makro Dalam tahun 1929-1933 terjadi kelesuan

perekonomian yang dikenal sebagai depresi besar (Great Depression). Sehingga peristiwa tersebut memunculkan teori baru, dengan lahirnya pendapat dari John Maynard Keyness yang membawa pembaharuan radikal dalam ilmu ekonomi, yaitu :1. Mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro) dalam analisis

ilmu ekonomi. Dengan demikian, ilmu ekonomi telah berkembang menjadi ilmu ekonomi makro.

2. Dimasukkannya peran pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi yang telah menimbulkan pentingnya peranan analisis kebijakan

3. Dengan dirasa perlu analisis kebijakan, maka dirasakan perlu studi-studi empiris.

D. Teori Konsumsi, Tabungan, Dan InvestasiD.1. Teori Konsumsi Dan Tabungan Rumah Tangga

Secara teoritis dalam kegiatn makro ekonomi, kegiatan besar dalam mengkonsumsi dilakukan oleh 2 sektor utama yaitu sektor Pemerintah(G.) dan rumah tangga (C), konsumsi pemerintah biasanya dalam bentuk belanja pegawai negeri.penyediaan sarana publik, dan subsidi. Konsumsi pemerintah ini tidak terlalu "bermasalah""dalam Perekonomian karena sebagai penyelenggara administrasi negara pemerintah memiliki hak dengan dengan sendirinya untuk "mengurangi atau menambah",

10

Page 11: Resume makro ekonomi (KULIAH)

"memperbesar atau memperkecil" daya belanjanya dengan memandang kondisi perekonomian yang ada. Teori konsumsi rumah tangga yang paling banyak dibahas dalam ilmu ekonomi umumnya adalah teori konsumsi model Keynes, teori konsumsi model Friedman, model Modiagliani, dan analisis Duesenbery. Sebelum membahas kajian teoritisnya maka harus diketahui bahwa besar kecilnya konsumsi dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya :1. Tingkat pendapatan & kekayaan2. Tingkat suku bunga & spekulasi3. Sikap Hemat4. Budaya, Gaya hidup &demonstration effect5. Keadaan perekonomian.

D.2. Teori Konsumsi Dan Tabungan Dari Milton Friedman

Teori konsumsi Milton Friedman terkenal dengan teori konsumsi Hipotesis Pendapatan Permanen (Permanent Income Hypothesis - PIH). Dalam pengertian yang lebih sederhana pendapatan permanen maksudnya adalah pendapatan jangka panjang atau pendapatan rata-rata. Jadi konsumsi berdasarkan pendapatan permanen maksudnya adalah konsumsi yang relatif tetap yang dapat dipertahankan sepanjang hidup.

Teori konsumsi berdasarkan pendapatan permanen ini sebenarnya sudah lama dijalankan oleh masyarakat kebanyakan yaitu di mana masyakarat selalu "tidak berlebihan" dabm membelanjakan pendapatannya untuk kegiatan konsumsi selama periode pendapatan berikutnya belum sampai, artinya konsumsi selama 1 bulan disesuaikan dengan pendapatan rata-rata selama 1 bulan. Konsumsi 1 tahun didasarkan pada pendapatan rata-rata selama 1 tahun. Tentu saja konsumsi tahun kedua setara dengan pendapatan rata-rata tahun lalu di tambah dengan pendapatan rata-rata tahun sekarang (atau bagian pendapatan sekarang dikurangi dengan pendapatan tahun lalu). Dengan demikian rumusan matematis fungsi konsumsi dan pendapatannya adalah sebagai berikut :

D.3. Teori Konsums i Dan Tabungan Dari Franco Modigliani

Teori Konsumsi dari Modigliani pada dasarnya dikembangkan oleh 3 orang yaitu Alberto Ando, Ricahrd Brumberg dan Franco Modigliani, akan tetapi yang mendapatkan penghargaan Nobel hanyalah Modigliani karena salah satu teori konsumsinya yang terkenal atau dikenal dengan nama "Hipotesis Daur Hidup”{Life Cycle HypoAesis) yang menyatakan bahwa

11

Page 12: Resume makro ekonomi (KULIAH)

konsumsi seseorang selain dari pendapatannya, juga bergantung pada kekayaanya. hal mana kekayaan ini di dapat dari penyisihan pendapatan yang tidak dikonsumsi, yaitu tabungan dan atau dari kekayaan warisan/turun-temurun. Tabungan ini bisa saja menjadi investasi sehingga menghasilkan aktiva misalkan tabungan mendapatkan bunga dan pengambilan tabungan untuk investasi.

Berbeda dengan Friedman, Modigliani menganggap bahwa konsumsi tidak harus yang berasal dari pendapatan, karena menurutnya pendapatan bervariasi selama kehidupan seseorang dan tabungan dapat menggerakan pendapatan dari masa hidupnya ketika pendapatannya tinggi ke masa hidup ketika pendapatannya rendah atau sama sekali tidak ada (terutama bila sistem pembayaran pensiun menggunakan sistem lump sum (dibayar dismuka).

D.4. Teori Konsumsi Dan Tabungan Keynesian

Teori konsumsi Keynes terkenal dengan teori konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Absolut (Absolut! Income Hypothesis-Alff) yang pada intinya menjelaskan bahwa konsumsi seseorang dan atau masyarakat secara absolut ditentukan oleh tingkat pendapatan, kalaupun ada faktor lain yang juga menentukan, maka menurut Keynes kesemuanya itu tidak berarti apa-apa dan sangat tidak menentukan. ' Teori Konsumsi Keynes di dasarkan pada 3 postulat yaitu:1. Menurut hukum psikologis fundamental (katakanlah ia sebagai hukum

Keynes), bahwa konsumsi akan meningkat apabila pendapatan meningkat, akan tetapi besarnya peningkatan konsumsi tidak akan sebesar peningkatan pendapatan,

2. Rata-rata kecenderungan mengkonsumsi = APC = (Average Propensity to

Consume) akan turun apabila pendapatan naik3. Bahwa pendapatan adalah merupakan determinan (faktor penentu

utama) dari konsumsi. Faktor- faktor lain dianggap tidak berarti.

D.5. Teori Investasi Teori Investasi dalam ilmu ekonomi di banyak literatur yang

membahasnya paling sering menyebutkan 3 macam investasi saja yaitu:1. Investasi Tetap Bisnis yang mencakup struktur dan peralatan yang

dibeli oleh perusahaan, 2. Investasi Persediaan yang mencakup barang-barang yang ditempatkan

di gudang seperti bahan perlengkapan, barang setengah jadi dan barang jadi.

3. Invstasi Perumahan yang mencakup perumahan baru yang dibeli untuk ditempati dan yang dibeli oleh pemodal untuk disewakan.

Pada dasarnya tingkat investasi paling banyak hanya bergantung pada 2 faktor saja yaitu:

- Tingkat Pendapatan- Tingkat Suku Bunga

12

CY

Page 13: Resume makro ekonomi (KULIAH)

E. PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA 2 SEKTOR

Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak mengenal hubungan dengan dunia luar dalam arti tidak ada perdagangan ekonomi dengan fihak luar misalnya dalam bentuk ekspor dan impor atau investasi luar negeri. Sedangkan sederhana menunjukan bahwa dalam perekonomian tersebut tidak mengenal adanya transaksi/belanja pemerintah. Sehingga dalam perekonomian 2 sektor sederhana ini hanya ada konsumsi rumah tangga dan konsumsi swasta.Investasi yang dimaksud di atas adalah investasi yang bersifat eksogen yaitu investasi yang keberadaanya didasarkan pada kebijakan pemerintah semata tanpa memandang besar kecilnya tingkat pendapatan nasional dan status investasinya.

F. PEREKONOMIAN TIGA(3) SEKTOR (PEREKONOMIAN DENGAN KEBIJAKAN FISKAL).

Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Dengan demikian dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah keatas kegiatan dalam sesuatu perekonomian.Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu:

a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.

b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan-perbelanjaan agregat.

Kedua aliran pengeluaran / pendapatan ini akan mengubah pola aliran pendapatan dalam perekonomian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh sebab itu ,ekonomi tiga sektor dinamakan juga ekonomi tertutup.

G. PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)

Perekonomian terbuka 4 sektor merupakan sistem perekonomian dimana terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Dengan demikian dalam Perekonomian terbuka ini akan muncul hubungan antar negara dengan luar negeri yang disebut dengan kegiatan eksport dan import. Kegiatan eksport dan import inilah yang kemudian akan menciptakan istilah perdagangan internasional. Hubungan antar negara dengan luar negeri ini juga mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi aliran Pendapatan, yaitu :

1. Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan “keuntungan” kepada aliran pendapatan

13

Page 14: Resume makro ekonomi (KULIAH)

2. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain, yang merupakan “pengeluaran” kepada aliran pendapatan.

Sehinga Analisis dalam perekonomian terbuka merupakan suatu analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi (pendapatan nasional) suatu negara dengan mempertimbangkan pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor Negara tersebut.

Adapun siklus aliran pendapatan dalam perekonomian 4 sektor dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini:

1. Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa, bunga & keuntungan, dan pendapatan dari perusahaan dan kemudian digunakan untk : Pengeluaran konsumsi (membeli barang & jasa yg diproduksi perusahaan dalam negeri) ; Membayar pajak ; Mengimpor (membeli barang-barang impor) dan Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.

2. Perusahaan membayar gaji, sewa dan bunga deviden terhadap rumah tangga atas faktor produksi yang dihasilkan , selain itu perusahaan juga harus membayar pajak usahanya kepada pemerintah dan membayar biaya administrasi atas proses ekspor dan impor usahanya.

3. Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk membeli barang dan peralatan modal atas sektor perusahaan didapatkan dari bank/lembaga keuangan yang dananya juga merupakan bentuk tabungan dari pihak rumah tangga yang diputar.

4. Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk kebutuhan administrasi & belanja modal untuk investasi pemerintah.

14

Page 15: Resume makro ekonomi (KULIAH)

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya, kami mengambil kesimpulan bahwa perkembangan ekonomi yang semakin maju mengakibatkan masalah- masalah dalam perekonomian pun semakin kompleks. Sehingga teori yang ada sebelumnya tidak dapat mejelaskan beberapa masalah yang terjadi dalam perekonomian. Seperti teori ekonomi klasik yang tidak bisa menjawab beberapa masalah dalam perekonomian karena teori ini mempunyai fokus pembahasan terhadap analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya teori ini identik dengan teori ekonomi mikro. Akibatnya banyak para ahli ekonomi yang membuat teori baru untuk mencoba menjelaskan tentang beberapa masalah perekonomian yang tidak bisa dijelaskan oleh teori sebelumnya. Salah satunya munculnya teori ekonomi makro (John Maynard Keynes) yang mencoba menjawab pertanyaan tentang beberapa masalah dalam perekonomian yang tidak bisa dijelaskan dalam teori sebelumnya (teori ekonomi klasik).

15