tugas resume

23
Jaringan Epitel Jaringan epitel, secara harfiah mempunyai arti epi = tipis, tellium = kulit lapisan, merupakan jaringan yang melapisi bagian luar maupun dalam. jaringan epitel memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel. Bentuk sel penyusunnya sangat bervariasi, bergantung pada fungsi dan letaknya dalam tubuh. Terdapat lamina basalis yang merupakan suatu struktur ekstraselular, berupa lembaran yang berfungsi mengikat suatu jaringan dengan bagian yang ada dibawahnya. Jaringan epitel biasanya dilengkapi dengan mikrovili, stereosilia, dan flagela. Mikrovili adalah tonjolan jaringan yang berfungsi memperluas permukaan. Stereosilia adalah silia yang tidak dapat bergerak. Adapun flagela adalah struktur yang dapat bergerak. Secara keseluruhan, fungsi epitel adalah sebagai pentup dan sebagai kelenjar. Jaringan epitel memiliki memiliki banyak jenis, seperti epitel pipih selapis, epitel kubus selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih selapis banyak, epitel silindris bersilia, dan epitel silindris berlapis banyak. Penggolongan jaringan epitel tersebut didasarkan pada bentuk dan lapisan sel penyusunnya. Untuk lebih jelasnya, berikut akan diuraikan mengenai jenis-jenis epitel satu persatu:

Upload: nuril-zamzam

Post on 05-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Resume

Jaringan Epitel

Jaringan epitel, secara harfiah mempunyai arti epi = tipis, tellium = kulit lapisan, merupakan

jaringan yang melapisi bagian luar maupun dalam. jaringan epitel memiliki sifat-sifat sebagai

berikut:

Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel.

Bentuk sel penyusunnya sangat bervariasi, bergantung pada fungsi dan letaknya

dalam tubuh.

Terdapat lamina basalis yang merupakan suatu struktur ekstraselular, berupa

lembaran yang berfungsi mengikat suatu jaringan dengan bagian yang ada

dibawahnya.

Jaringan epitel biasanya dilengkapi dengan mikrovili, stereosilia, dan flagela.

Mikrovili adalah tonjolan jaringan yang berfungsi memperluas permukaan.

Stereosilia adalah silia yang tidak dapat bergerak. Adapun flagela adalah struktur

yang dapat bergerak.

Secara keseluruhan, fungsi epitel adalah sebagai pentup dan sebagai kelenjar.

Jaringan epitel memiliki memiliki banyak jenis, seperti epitel pipih selapis, epitel kubus

selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih selapis banyak, epitel silindris bersilia, dan epitel

silindris berlapis banyak.

Penggolongan jaringan epitel tersebut didasarkan pada bentuk dan lapisan sel penyusunnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut akan diuraikan mengenai jenis-jenis epitel satu persatu:

Epitel Pipih Selapis

Epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yan berbentuk pipih. Sel-selnya tersusun sangat

rapat dan sitoplasmanya jernih. Bentuk inti selnya yang bulat terletak di tengah-tengah. Sel-

sel epitel pipih terdapat pada pembuluh limfa, pembuluh darah, glomerulus, alveolus,

saluran ekskresi dari banyak kelenjar, selaput bagian dalam telinga, serta selaput yang

melapisi rongga peritonium dan perikardium.

Page 2: Tugas Resume

Sel epitel pipih selapis memiliki fungsi untuk difusi atau filtrasi melalui permukaanya yang

selektif permeabel. Contoh, sel epitel pipih selapis terlibat pada proses filtrasi (penyaringan)

darah dalam ginjal.

Epitel Kubus Selapis

Epitel ini tersusun atas selapis sel yang berbentuk kubus. Sitoplasma sel epitel ini ada yang

jernih dan ada pula yang mengandung butir-butir halus, dinamakan granula. Inti selnya

berbentuk bulat, berukuran besar, dan terletak di tengah. Epitel ini dapat dipertemukan

pada permukaan ovarium, kelenjar gondok (glandula thyroid), dan permukaan lensa mata.

Epitel kubus selapis berfungsi melindungi bagian-bagian bawahnya dan mengeluarkan suatu

zat yang tidak diperlukan tubuh (sekresi).

Epitel Silindris Selapis

Epitel ini memiliki bentuk sel seperti silinder atau persegi panjang. Inti sel terletak

mendekati bagian basal. Sel ini ditemukan pada epitel dinding usus, lambung, kelenjar

pencernaan dan kantung empedu (vesica fela).

Epitel ini berfungsi dalam proteksi, absobsi (proses penyerapan zat-zat), dan sekresi. Pada

permukaan sel yang berbatasan dengan lumen, membran selnya membentuk suatu tonjolan

(mikrovili) sehingga akan menanbah luas permukaan sel. Luasnya permukaan membuat

proses absorbsi air dan zat makanan akan lebih maksimal.

Epitel Kubus Berlapis Banyak

Epitel kubus berlapis banyak terdiri atas 2 atau lebih lapisan sel. lapisan sel-sel yang paling

dalam biasanya berbentuk kubus. Semakin menuju ke permukaan, bentuknya semakin

pipih. Struktur yang seperti ini sesuai untuk melindungi gesekan yang memungkinkan terjadi

pengelupasan.

Epitel kubus berlapis banyak dapat ditemukan pada kelenjar minyak, kelenjar keringat,

folikel pada ovarium, dan buah zakar. Epitel kubus berlapis banyak ini berfungsi untuk

sekresi dan ekskresi.

Page 3: Tugas Resume

Epitel Silindris Berlapis Banyak

Epitel ini terdiri atas banyak lapisan sel. Bagian luar epitel ini terdiri atas sel berbentuk

silindris, sedangkan pada lapisan dalamnya berbentuk kubus atau berbentuk tidak teratur.

Epitel silindris berlapis banyak dapat ditemukan pada laring, faring, uretra, saluran ekskresi,

dan kelenjar susu. Epitel silindris berlapis banyak ini berfungsi dalam sekresi dan

pergerakan.

Epitel Transisional (Epitel peralihan)

Epitel peralihan merupakan epitel berlapis banyak. Permukaan lapisan epitel ini mengalami

perubahan bentuk ketika jaringan menggelembung sehingga epitel ini tidak dapat

digolongkan berdasarkan bentuknya. Epitel transisional terletak pada saluran kencing,

terutama pada bagian yang melapisi kandung kemih (vesica urinaria), ureter, uretra, dan

ginjal.

Epitel Silindris Bersilia

Jaringan epitel ini dijumpai pada saluran ekskresi yang besar, seperti sebagian besar saluran

reprodksi jantan, rongga hidung, dan daluran pernapasan lain. jaringan epitel ini berfungsi

dalam proteksi, sekresi dan memudahkan gerakan zat-zat yang melewati permukaannya.

Epitel Kelenjar

Epitel ini adalah jaringan yang dibentuk khusus untuk menghasilkan suatu sekresi cair yang

komposisinya berbeda dengan komposisi darah atau cairan interselular. Senyawa-senyawa

makromolekul yang dibentuk ini biasanya dismpan di dalam sel dalam bentuk butiran-

butiran kecil yang disebut granula sekresi. kecuali kelenjar pangkreas menghasilkan

makromolekul berupa protein.Ada 2 jenis kelenjar, yakni kelnjar endoktrin dan kelenjar

eksokrin.

Page 4: Tugas Resume

Jaringan Ikat

Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat, menambat, dan menyokong berbagai

jaringan, organ, dan bagian badan, dimana jaringan ini dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah

sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matriks ekstraseluler.

Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari mesenkim (sel-sel mesenkim), di mana sel-sel

mesenkim tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun jaringan ikat pada tubuh

dewasa.

Jaringan ikat terdiri atas sel-sel dan zat ekstrasel yang disebut matriks (kecuali darah dan

limfe). Substansi dasar dari jaringan ini adalah zat amorf, transparan, tanpa warna, besifat

seperti gel semi cair dengan kadar air tinggi, berfungsi untuk menunjang jaringan ikat dan

mengelilingi sel serta seratnya. Substansi dasar ini terutama terdiri dari glikosaminoglikans

dan glikoprotein dengan asam hialuronat sebagai glikosaminoglikans utamanya. Matriks

terdiri dari: Serat jaringan ikat, Substansi dasar, dan cairan jaringan.

Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Jaringan Ikat Umum

a. Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari

kumpulan sel fibroblas, sel mast, sel makrofag, sel lemak, serat elastin, dan serat kolagen.

Jaringan ini memiliki ciri sel-selnya jarang dan sebagian besar tersusun atas matriks. Dalam

matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit ditemukan serabut. Fungsi utama jaringan ikat

Page 5: Tugas Resume

longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan

organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim

(pada embrio), mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan

subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus).

Sekilas tentang Jaringan Mesenkim

- terdapat pada embrio

- dapat berdiferensiasi menjadi sel lain

- merupakan jaringan penghubung yang masih sangat muda

- berasal dari Mesoderm

- berbentuk stelata ( memiliki lekukan sitoplasma yang panjang dan banyak)

FUNGSI

Makrofag: memfagosit bakteri, sel mati, benda-benda asing yang masuk atau berada dalam jaringan

ikat, dll.

Fibroblas: mensintesis serat kolagen, serat retikular, dan serat elastin

Sel lemak: menimbun lemak dan merupakan bahan pembungkus protektif di dalam dan sekitar

berbagai organ, serta sebagai cadangan makanan terbesar dalam tubuh.

Sel Mast: melepaskan Heparin (anti koagulan darah) dan Histamin (mediator poten peradangan) .

b. Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat atau sering disebut jaringan pengikat serabut putih karena pada

matriksnya mempunyai serat-serat yang berhimpitan yang terbuat dari serat kolagen.

Jaringan ini lebih banyak disusun oleh serat kolagen dibandingkan sel-sel jaringan ikatnya.

Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen

sebagai tempat persendian tulang dengan tulang.

Page 6: Tugas Resume

a. Jaringan Ikat Padat Teratur

Jaringan Ikat Padat teratur ditandai dengan serat kolagen yang tersusun teratur.

Terdapat pada tendon dan stroma kornea.

b. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur

Jaringan ikat padat tidak teratur ditandai dengan susunan serat kolagennya yang tidak

teratur. Terdapat pada dermis dan simpai organ.

Page 7: Tugas Resume

2. Jaringan Ikat Khusus

a. Darah

Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian

besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan

protein terlarut. Sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit), dan keping darah

(trombosit) tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor

substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam

sistem kekebalan.

FUNGSI:

eritrosit (sel darah merah): membawa oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar

jantung, serta membawa sari-sari makanan

leukosit (sel darah putih):

limfosit: merespon terhadap patogen dan benda asing yang masuk ke tubuh, menghasilkan

antibodi

neutrofil: fagosit aktif – memakan dan menghancurkan bakteri. Saat infeksi, jumlah neutrofil

akan meningkat.

basofil: mengandung granula basofilik yang mengandung heparin dan histamin.. memiliki

fungsi yang sama dengan sel Mast.

Kartilago

Kartilago (tulang rawan) adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang

fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Tulang

Rawan merupakan perkembangan dari sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi

Page 8: Tugas Resume

kondroblas (kondroblas –> kondrosit) . Tulang rawan banyak ditemukan pada bagian ujung

tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang). Fungsi utama yaitu

untuk menyokong jaringan lunak.

Tulang rawan tersusun dari kondrosit (sel-sel tulang rawan) dan matriks berupa kondrin.

Kondrosit memiliki ruang yang disebut lakuna. Nutrisi masuk secara difusi dari kapiler darah.

Tiga tipe tulang rawan, yaitu:

1. Tulang rawan Hialin

Merupakan penyusun rangka embrio dan paling banyak terdapat di tubuh manusia. Seiring

pertumbuhannya, tulang rawan hialin pada embrio akan berdiferensiasi menjadi tulang

keras dan tulang rawan lainnya. Namun adapula yang tetap menjadi tulang rawan hialin

seperti cuping (ujung) hidung, laring, dan trakea.

2. Tulang rawan Elastin

Merupakan tulang rawan yang mengandung serabut elastin / serat elastin sehingga sifatnya

lebih fleksibel dibandingkan tulang rawan lainnya. Tulang rawan ini terdapat pada daun

telinga dan epiglotis (katub antara saluran pencernaan dan pernafasan).

3. Tulang rawan Fibrosa (Fibrokartilago)

Matriksnya mengandung serat kolagen, sehingga bersifat kuat dan kaku, serta mampu

menahan guncangan. Contoh terdapat pada ruas-ruas tulang belakang dan cakram sendi

lutut.

Tulang

Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang

tertanam di dalam matriks. Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat

bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses

homeostasis kadar kalsium dalam darah. Tulang dibentuk oleh sel pembentuk tulang

(osteoblas) menghasilkan sel-sel tulang keras (osteosit).

Tulang terdiri dari dua macam, yaitu:

Page 9: Tugas Resume

1. Kompakta (Tulang Padat)

Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung

satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli.

Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel.

Kanalikuli penting dalam proses nutrisi osteosit karena mengantarkan nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan oleh tulang ke dalam osteosit tersebut. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela

konsentris yang mengelilingi kanal Haverst (kanal sentral). Pada individu yang masih hidup,

kanal Haverst ini berisi pembuluh darah dan saraf. Suatu penghubung antara satu kanal

Haverst dengan kanal Haverst lainnya disebut kanal Volkmann (tempat masuknya pembuluh

darah).

2. Tulang Spongiosa

Tulang spongiosa merupakan bagian tulang yang berongga sehingga berbentuk seperti

spons. Pada bagian ini juga terdapat osteosit. Pada bagian ini terdapat sum-sum tulang yang

merupakan salah satu tempat pembentukan sel darah merah.

Susunan umum tulang dari luar ke dalam: Periosteum (selaput tulang), tulang kompakta,

tulang spongiosa

Selain osteoblas dan osteosit, terdapat pula sel osteklas, yaitu sel pembongkar yang

berfungsi mengikis tulang.

Secara Umum perbedaan Tulang Rawan dan Tulang Keras adalah sebagai berikut:

1. Tulang Rawan

- Tersusun tidak teratur

- Selnya kondrosit

- Matriksnya kondrin

- Bersifat lentur dan elastis

contoh: pada daun telinga, cuping hidung, persendian

Page 10: Tugas Resume

2. Tulang Keras

- Tersusun teratur yang membentuk sistem Haverst

- sel-selnya yaitu osteoblas, osteosit, osteoklas

- matriksnya tersusun oleh kalsium dan fosfat

- bersifat keras, kuat, dan kaku

- terdapat dlam ruang yang disebut lakuna

contoh: tibia, fibula, humerus, dll

Page 11: Tugas Resume

KELENJAR

Kelenjar adalah suatu sel atau beberapa sel tubuh yang menghasilkan substansi khusus untuk bagian

lain dari tubuh.

KLASIFIKASI KELENJAR

I. KELENJAR EKSOKRIN

Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya

bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. Secara morfologik kelenjar eksokrin dapat

digolongkan menurut dasar tertentu. Berdasarkan jumlah sel yang menyusunnya, maka dapat

digolongkan ke dalam :

a. Kelenjar uniseluler

Kelenjar jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel permukaan,

misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.

b. Kelenjar multiseluler

Berdasarkan letak kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis kelenjar ini dibedakan

menjadi :

• Kelenjar intraepitelial, yaitu membentuk kelompok sel kelenjar pada epitel permukaan

tanpa saluran kelenjar. Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel selaput lendir lambung

dan rongga hidung.

• Kelenjar ekstraepitelial, jenis kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat dalam jaringan

pengikat.

Page 12: Tugas Resume

Jenis kelenjar ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :

1. Pars secretoria, yaitu bagian yang menghasilkan sekret

2. Ductus excretorius, yaitu saluran yang menampung sekret dari pars secretoria.

Dengan memperhatikan bentuk pars secretoria dan ductus excretorius dalam tubuh dikenal

berbagai jenis kelenjar yaitu :

1) Kelenjar tubuler sederhana (simple tubular gland)

a. Kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar)

b. Kelenjar tubuler bergelung (glandula subdorifera)

c. Kelenjar tubuler bercabang (glandula uterina)

2) Kelenjar tubuloalveoler sederhana (simple tubuloalveoler gland) Kelenjar ini

selalu bercabang (glandula submandibularis, glandula duodenalis brunneri).

3) Kelenjar alveolar sederhana (simple alveolar gland)

Contoh kelenjar ini yaitu glandula sebacea yang terdapat pada kulit dan merupakan

kelenjar polyptyche yang mempunyai modifikasi pada kelopak mata sebagai

glandula meibomi yang termasuk sebagai kelenjar alveolar sederhana bercabang .

4) Kelenjar tubuler kompleks (compound tubular gland)

Kelenjar ini mempunyai pars secretoria berbentuk tubuler dengan saluran keluarnya

yang bercabang dan akhirnya bermuara dalam satu saluran utama contohnya testis.

Berdasarkan jumlah lapisan sel epitel pars secretorianya dapat dibedakan menjadi kelenjar

monoptyche, yang terdiri atas satu lapis sel (misalnya kelenjar keringat) dan kelenjar polyptyche,

yang terdiri atas beberapa lapis sel (misalnya glandula sebacea).

Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi : kelenjar sitogen, yaitu

Page 13: Tugas Resume

kelenjar yang menghasilkan sel-sel sebagai sekretnya (misalnya testis dan ovarium) dan

kelenjar nonsitogen, yaitu kelenjar yang hasilnya tidak mengandung sel-sel.

Kelenjar nonsitogen ini dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu :

1) Kelenjar mukosa. Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya pyramidal

dengan bagian puncaknya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai pembentuk

lendir.

2) Kelenjar serosa. Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin.

Terkadang sekret tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan parotis.

Sel kelenjar serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak agak ditengah.

Pada bagian basal sel terdapat glanular endoplaspic reticulum sehingga pada pengamatan dengan

menggunakan mikroskop cahaya tampak gambaran yang bergaris-garis.

3) Kelenjar campuran. Merupakan kelenjar campuran dari sel-sel kelenjar mukosa dan serosa.

Kadang-kadang sel serosa terdesak oleh sel mukosa sehingga membentuk gambaran bulan sabit

yang dinamakan demiluna gianuzzi. Contoh dari kelenjar ini adalah glandula submandibularis dan

glandula sublingualis.

Berdasarkan cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu :

1) Kelenjar merokrin

Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya ataupun tidak ada bagian sel yang ikut

disekresikan (glandula subdorifera).

2) Kelenjar apokrin

Kelenjar jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sam disekresikan

sehingga tampak adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar (glandula axillaris dan

glandula circumanale).

Page 14: Tugas Resume

3) Kelenjar holokrin

Kelenjar jenis ini akan mengalami kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi sehingga sekretnya

bercampur dengan bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).

SEL MIO-EPITEL

Sel ini berasal dari epitel tetapi bersifat kontraktil seperti sel otot. Sel tersebut terletak diantara

membrane basalis dan sel-sel epitel kelenjarnya. Sel mio-epitel diduga berfungsi untuk membantu

mendorong sekret kelenjar ke dalam duktus excretorius, terlihat adanya tonjolan-tonjolan

sitoplasma yang panjang mengelilingi pars secretoria membentuk anyaman sebagai keranjang.

ORGANISASI HISTOLOGIS KELENJAR EKSOKRIN

Pada umumnya kesatuan-kesatuan kelenjar bergabung membentuk kelenjar besar, sehingga masing-

masing ductus excretoriusnya bermuara ke dalam saluran yang lebih besar. Seluruh kelenjar

tersebut di bungkus oleh kapsel jaringan pengikat yang melanjutkan masuk ke dalam bagian dalam

dari kelenjar sehingga seluruh kelenjar tersebut dibagi-bagi dalam lobus dan jaringan pengikat yang

membatasi dinamakan septum interlobaris. Selajutnya jaringan pengikat tersebut juga membagi-

bagi kelenjar dalam satuan yang lebih kecil yang dinamakan lobulus.

Pada beberapa kelenjar, tampak bahwa beberapa septum seolah-olah menuju ke satu arah yaitu

kearah saluran utama memasuki kelenjar. Saluran utama kelenjar tersebut menerima saluran dari

setiap lobus yang dinamakan duktus lobaris. Saluran ini menerima duktus interlobularis yang

berjalan dalam septum interlobularis. Duktus interlobularis menerima saluran yang lebih kecil dari

lobulus yang dinamakan duktus intralobularis yang hanya sedikit dibungkus oleh jaringan pengikat.

Duktus intralobularis menerima sekret kelenjar melalui duktus intercalaris yang menampung

langsung dari pars secretoria atau melalui canalicali intercellularis yang merupakan celah-celah

diantara masing-masing sel-sel kelenjar.

II. KELENJAR ENDOKRIN

Page 15: Tugas Resume

Kelenjar ini tidak memiliki saluran keluar, disebut juga dengan kelenjar buntu. Hasil dari kelenjar ini

diangkut oleh pembuluh darah atau pembuluh limfe. Pada umumnya kelenjar endokrin terdapat

anyaman kapiler yang berhubungan langsung dengan sel-sel kelenjar. Susunan sel-sel kelenjar dapat

tersebar dalam anyaman kapiler atau membentuk kelompok-kelompok. Oleh karena hormon

sebagai hasil kelenjar endokrin dalam kadar yang sangat rendah sudah menunjukkan pengaruhnya,

maka hormon tersebut tidak selalu harus diangkut oleh pembuluh darah, namun harus di timbun

terlebih dahulu. Penimbunan pada hormon pada tingkat pertama dapat dilakukan intraseluler

sebagai butir-butir sekresi yang selanjutnya dapat ditimbun ekstraseluler di dalam celah-celah antar

sel kelenjar atau dibatasi dalam suatu bentuk ruang yang dinamakan folikel (glandula thyroidea).

Tidak semua kelenjar endokrin disusun dalam kesatuan kelenjar khusus, melainkan tersebar dalam

suatu organ (testis, ovarium, dan selaput lendir usus). Sebagian kelenjar endokrin membentuk suatu

kesatuan yang dibungkus oleh jaringan pengikat (hypophisis cerebri). Ada bentuk khusus dari

kelenjar endokrin yang merupakan campuran kelenjar endokrin-eksokrin. Jenis kelenjar ini terdapat

pada pancreas dimana kelenjar endokrin sebagai pulau-pulau diantara kelenjar eksokrin. Kelenjar

endokrin sebagai insula langerhans.

Page 16: Tugas Resume

STRUKTUR PADA PERMUKAAN BEBAS EPITEL

1. Mikrovili

Merupakan tonjolan sitoplasma berbentuk silindris yang terdapat pada permukaan

bebas sel epitel. Tonjolan-tonjolan tersebut dinamakan secara berbeda-beda,

misalnya yang terdapat pada tubulus contortus proximalis, plexus choroideus, dan

placenta sebagai brush border karena bentuknya seperti bulu sikat. Tonjolan yang

terdapat pada epitel usus karena tampak bergaris-garis dinamakan striated border.

Pada permukaan sebuah sel mungkin ditemukan sebanyak 2000 mikrovili. Fungsi

dari mikrovili adalah untuk memperluas permukaan agar dapat meningkatkan daya

absorbsi sel-sel epitel usus. Pada permukaan mikrovili usus terdapat suatu enzim

yang dapat memecahkan bahan makanan agar dapat diabsorbsi.

2. Stereocilia

Stereocilia merupakan jenis mikrovili yang berukuran sangat panjang. Jenis mikrovili

ini terdapat pada permukaan epitel duktus epididimis dan duktus deferens yang

berfungsi mengatur keadaan lingkungan untuk pematangan sperma.

3. Kinocilia

Kinocilia atau yang biasa disebut dengan cilia, merupakan tonjolan yang berbentuk

sebagai bulu halus dan bersifat motil (bergerak). Kemampuan bergerak tersebut

disebabkan karena adanya struktur halus yang berbeda dengan stereocilia. Sebuah

cilium tertanam dalam suatu bangunan yang dinamakan corpusculum basale. Ukuran

panjang kinocilia berkisar antara 5-10 µm dengan diameter 0,2 µm. cilia dapat

ditemukan pada epitel tractus respiratorius, oviduct, dan uterus.

Page 17: Tugas Resume

4. Crusta

Bangunan ini merupakan pemadatan sitoplasma di dekat permukaan bebas sel epitel

misalnya pada epitel transisional dengan maksud melindungi sel terhadap pengaruh

kimiawi di luarnya.

5. Cuticula

Struktur ini merupakan bahan yang disekresikan oleh sel epitel yang kemudian

diletakkan sebagai kerak di luar sel epitel. Struktur khusus ini dapat ditemukan

sebagai capsula lentis.

Sel Retikuler

Definisi : Merupakan suatu sel pada jaringan ikat yang berbentuk seperti serabut-serabut

halus yang saling berhubungan yang membentuk suatu anyaman atau jala.

Lokasinya seriing ditemukan sebagai kerangka pada Jaringan limfoid dan hemopoietik.

Dapus:

Anonim. 2010. www.wikipedia.com

Eroschenko V. P. Atlas Histologi di Fiore, dengan korelasi fungsional. EGC.

Histologi Veteriner I

Penuntun Praktikum Struktur Hewan, Biologi, Universitas Padjadjaran.

Prof. Subowo. Histologi Umum. Bumi Aksara