resume tugas akhir

28
Resume Tugas Akhir RCM II Kelompok 1. Rahandi Ahmad (6511040604) 2. Suryo Atmojo C P (6511040609) 3. Arizal Zamali (6511040610) 4. Dyan Hatining A S (6511040611)

Upload: arizal-zamali

Post on 11-Aug-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1.2. 3.

4.

Kelompok Rahandi Ahmad (6511040604) Suryo Atmojo C P (6511040609) Arizal Zamali (6511040610) Dyan Hatining A S (6511040611)

Mery Yuniati Nrp. 6508040022

EAF Tempat proses peleburan baja menggunakan electroda dalam proses peleburan

Moving Duct mengatur jarak antar elbow dngan RD saat roof terbuka

Rotary Duct mecega scale yang berasal dari furnice supaya tidak mengendap di dalam ducting

Combustion Chamber Membakar gas yang belum terbakar spy t terjadi ledakan yg merusak peralatan

EAF Proses pemurnian untuk mengatur komposisi cairan baja spy memperoleh kualitas yg diharapakan

Moving Duct mengatur jarak antar elbow dngan RD saat roof terbuka

Rotary Duct mecega scale yang berasal dari furnice supaya tidak mengendap di dalam ducting

Air & Water Cooled Duct Mendinginkan gas dari furnace 100C menjadi 250 C

Bag House Lanjut.....

Booster Fan Menghisap debu secara langsung dr furnace lewat duct utama

Dust Catcher Menahan debu berukuran lebih Kecil

Booster Fan Lanjut.....

Palletizer Mengubah debu yang berbentuk powder menjadi butiran

Chain Conveyor Mengalirkan/ mentranfer debu

Main Fan Menghidap debu yang mengarah dari bag house ke Pallatizer

Bag House Tempat filer bag yang berfungsi untuk menyaring debu supaya tidak mencemari udara

Butiran debu siap diangkat ke tempat pembuangan

Stack

RAF Blower yang berfungsi saat proses cleaning debu yang menempel di filter

FMEA Data Kuantitatif 1. Perhitungan TTF dan TTR 2. Distribusi Data Penilaian Resiko 1. Matriks Resiko 2. Nilai Resiko

Pada analisa FMEA pada Dust Collector terdapat tujuh Equipment yang di analisa yaitu :1.

2.3. 4. 5. 6. 7.

Moving Duct Rotary Duct Combustion Chamber Booster Fan Main Fan 1 Main Fan 2 Chain Conveyor

RCM II Information Worksheet

Sistem : Dust Collector Function : Menampung debu yang terjadi pada saat proses pengecoran baja

Fasilitator : Auditor

Date : Date :

EQUIPMENT Moving Duct

Function 1 Mengatur Jarak antar elbow dari roof dengan rotary dust pada waktu roof buka tutup sehinggah hisapan lebih baik karena gas kecil dan mencegah rusaknya rotary dust saat buka roof.

Function Failure A Gagal mengatur jarak antar elbow dari roof dengan rotary dust sehinggah dapat merusak Rotary Dust

Failure Mode 1 Hydraulik Moving Dust female joint aus Saat mundur tidak menyentuh limit switch, ada indikasi shaft lebih panjang 2 cm(seharusnya 750mm)

Failure Effect Moving Dust tidak bisa maju atau mundurn (macet) Saat mundur tidak sampai limit switch maka bucket bisa tabrakan

2

RCM II Information Worksheet

Sistem : Dust Collector Function : Menampung debu yang terjadi pada saat proses pengecoran baja

Fasilitator : Auditor

Date : Date :

EQUIPMENT Rotary Duct

Function 1 Mencegah scale yang berasal dari furnace supaya tidak mengendap didalam ducting

Function Failure A Tidak bisa mencegah scale yang berasal dari furnace agar tidak mengendap didalam ducting

Failure Mode 1 Ada bocor didalam swivel joint

Failure Effect Pressure air berkurang sehinggah air keluar dan menggenangi jalan Putaran rotary ada slip sehinggah transfer debu tidak lancar Air masuk ke dalam Furnace menyebabkan ledakan karena terkena cairan

2

Chain drive motor kendor

3

Pipe Flange Bocor

RCM II Decision Worksheed Information Reverence

Sistem : Dust Collector Fungsi Sistem : Menampung debu yg terjadi saat proses pengecoran baja Consequence Evaluation FM H S E O H1 S1 H2 S2 O2 N2 N H3 S3 O3 N3 Y Scheduled Discard Task : tindakan preventi-ve maintenance dgn mengganti femail joint yg baru sesuai dgn interval perawatan optimalnya Scheduled Discard Task : tindakan preventi-ve maintenance dgn melakukan modifikasi dgn mengganti shaft yg lebih kecil H4 H5 S 4 Default Action Proposed task

Date

Sheet No. On

Initial Interval

No

Equipmet Moving Duct

F FF

O1 N1

Can Be Done Bay

1.

1 A

1

Y

N

Y

Y

N

218,056 8 hours

Mekan ik

1 A

2

Y

N

Y

Y

N

Y

125,505 7 hours

Mekan ik

RCM II Decision WorksheedInformation Reverence

Sistem : Dust CollectorFungsi Sistem : Menampung debu yg terjadi saat proses pengecoran baja Consequence Evaluation FM H S E O H1 S1 O1 N1 1 A 1 Y N Y Y N H2 S2 O2 N2 N H3 S3 O3 N3 Y H4 H5 S 4 Scheduled Discard Task : tindakan preventi-ve maintenance dgn mengganti swifel joint yang bocor dgn yg baru sesuai dgn interval perawatan optimal Scheduled Discard Task : TPM dgn memeriksa secara manual pd Chain drive motor scr periodik Default Action Proposed task

Date

Sheet No.On

Initial Interval

No

Equipmet Rotary

F FF

Can Be Done Bay

2.

7.8602 hours

Mekan ik

1 A

2

Y

N

Y

Y

Y

N

N

Every mouth

Mekan ik

No

Equipment

Fault Description Female Joint Aus

Start Date

Start Time

Finish Date 17/03/07 08/12/07 16/02/09 30/11/07 20/04/08

Finish Time 15.30 15.30 20.50 21.00 22.10

TTF (Hours) 6378 10486 3397,17

TTR (Hours) 7 6 7 14 12

1

Moving Duct

17/03/07 08/12/07 16/02/09

08.30 09.30 13.50 07.00 10.00

Tidak menyentuh Limt Switch

30/11/07 20/04/08

18/08/092 Rotary Duct Swivel Joint Bocor 03/09/07

05.4505.50

18/08/0903/09/07

19.4509.50

11623,58-

144

19/09/0725/11/07 23/01/08 07/06/08 05/09/08 15/10/08 08/11/08 02/02/09 03/06/09 01/07/09 12/10/09 18/11/09 21/01/11 14/02/11 21/05/11 16/07/11

12.1508.35 07.25 17.05 13.20 04.35 07.15 05.05 13.20 07.50 06.45 07.55 07.05 05.30 12.45 07.55

19/09/0725/11/07 23/01/08 07/06/08 05/09/08 15/10/08 08/11/08 02/02/09 03/06/09 01/07/09 12/10/09 18/11/09 21/01/11 14/02/11 21/05/11 16/07/11

15.1512.35 11.25 15.05 17.20 09.35 10.18 09.05 16.20 12.50 09.45 11.55 11.05 09.30 16.45 11.55

386.421601.17 1410,84 3264,67 2158,25 957,25 573,72 2298,79 2956,25 615,5 2465,92 886,17 10075,17 570,42 2307,25 1335,17

34 4 3 4 5 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4

No

Equipment

Jenis Kerusakan Female Joint Aus

Jenis Distribusi Weilbull 2

Parameter Ket 2.5443 9672.960 7 6.4551

1

Moving Duct

TTF

Weilbull 3

TTR

6.9867

1.1350

Tidak menyentuh Limt Switch

Weilbull 3

TTF

1.0135

9422.439 1 13.5958

85.0293

Weilbull 3

TTR

9.5389

0.3400

2

Rotary Duct

Swivel Joint Bocor

Weilbull 2

TTF

1.3147

2234.462 8 3.8235 0.7593

Normal

TTR

Sumber : TA Merry Yuniati

No

Equipment

Jenis Kerusakan Female Joint Aus

Jenis Distribusi Weilbull 2

Parameter Ket 2.5443 9672.959 3 6.9088 -

1

Moving Duct

TTF

Weilbull 2

TTR

11.9781

-

-

-

Tidak menyentuh Limt Switch

Weibull 2

TTF

1.0284

9519.654 8 13.8176

-

-

-

Weilbull 2

TTR

11.9781

-

-

-

2

Rotary Duct

Swivel Joint Bocor

Weibull 2

TTF

1,4679

2141,782 2 4,3740

-

-

-

Weibull 3

TTR

6.4392

-0.2450

-

-

1. Moving Duct Femail Joint Aus a. MTTF = (1 + (1/)) Weibull 2 = 9672,9593 (1 + (1/2,5443)) (1,39) = 9672,9593 x 0,88785 = 8588,1369 hours b. MTTR = (1 + (1/)) Weibull 2 = 6,9088 (1 + (1/11,9781)) (1,08) = 6,9088 x 0,96415 = 6,6611 hours

2. Rotary Duct Swivel Joint Bocor a. MTTF = (1 + (1/)) Weibull 2 = 2141,7822 (1 + (1/1,4679)) (1,68) = 2141,7822 x 0,90500 = 1938,,3129 hours b. MTTR = + (1 + (1/)) Weibull 3 = -0,2450 + 4,3740 (1 + (1/6,4392)) (1,16) = -0,2450 + (4,3740 x 0,92980) = -0,2450 + 4,0669 = 3,8219 hours

Untuk alokasi biaya perawatan (CM) dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Biaya pekerja 2. Biaya material Pada ini total untuk biaya perawatan sebesar Rp. 144.000,63 Dengan rincian; 1. Biaya pekerja untuk 4 orang 2. Baiya material - oil seal ukuran 25x42x8 sebanyak 6 - oil seal ukuran 85x110x13 sebanyak 1 - singgle sprockit sebanyak 1 - pillow Block sebanyak 1

Untuk biaya perbaikan (CR), ini terdiri dari ; 1. CW Biaya Man Hours 2. CO Biaya Konsekuensi Operasional 3. CF Biaya Pengganti Komponen Untuk perhitungan biaya perbaikan berdakan setiap Equipment yang telah di analisa di atas.

Contoh Perhitungan Biaya perbaikan (CR), CF Rp. 250.000 (moving duct), Rp. 145.000 (rotary duct) CW Rp. 93.181,80 CO Rp. 201.250.000 1. Moving Duct - Femail Joint Aus CR = CF+((CW+CO) x MTTR) = 250.000+ ((93.181,80 + 201.250.000) x 6,66) = Rp. 1.341.195.591 2. Rotary Duct - Swivel Joint Bocor CR = CF+((CW+CO) x MTTR) = 145.000+ ((93.181,80 + 201.250.000) x 3,82) = Rp. 769.275.954,5

Perhitungan interval perawatan optimal (TM) dilakukan setelah mendapat perhitungan CM dan CR. Perhitungan ini juga berlaku untuk tiap komponen. Rumusannya Perhitungan (TM)

TM = + {[1/ (-1) x CM/(CR-CM)]^(1/ )}

u/ weibull 3

TM = {[1/ (-1) x CM/(CR-CM)]^(1/ )} u/ weibull 2 Contoh perhitungannya 1. Moving Duct - Femail Joint Aus (Weibull 2) TM = {[1/ (-1) x CM/(CR-CM)]^(1/ )} = 9672,9593{[1/(11,9781-1) x 144.000,63 / (1.341.195.591-144.000,63)]^(1/11,9781) = 3692,57 hours

Penilaian resiko sendiri terdiri dari; a. Nilai Likelihood Nilai likelihood bisa ditentukan dengan cara membagikan lama waktu operasi (t) yang ingin digunakan untuk parameter kriteria penilaian resiko dengan rata rata waktu gagal (MTTF). b. Nilai Consequen Nilai consequence bisa didapat dari nilai CR (biaya perbaikan) yaitu biaya yang timbul akibat adanya komponen ketel uap yang mengalami kerusakan/kegagalan dan membutuhkan perbaikan ataupun penggantian komponen.

c. Matrik Resiko Matriks resiko membantu untuk menentukan nilai resiko yang diperoleh dari perkalian antara likelihood dan consequence. Sedangkan likelihood dan consequence sendiri mempunyai kriteria untuk menentukan tingkat (level) resiko yang akan diderita nantinya Kriteria Tingkat LikelihoodLevel A B C D E Descriptor Almost certain Likely Possible Unlikely Rate Description Resiko terjadi lebih dari 3 kali dalam 1 tahun Resiko terjadi 2-3 kali dalam 1 tahun Resiko terjadi 1-2 kali dalam 1 tahun Resiko terjadi kurang dari 1 kali dalam 1 tahun Tidak terjadi sama sekali kecuali dalam keadaan luar biasa

Tabel Kriterian Tingkat ConsequenceLevel Descriptor Description Kerugian finansial yang diderita setiap terjadi kerusakan kurang dari Rp 50.000.000,00 atau Kerugian waktu yang diderita setiap terjadi kerusakan 0- 4 jam Kerugian finansial yang ditanggung setiap terjadi kerusakan Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000 atau Kerugian waktu yang diderita setiap terjadi kerusakan 4-8 jam Kerugian finansial yang ditanggung setiap terjadi kerusakan Rp 100.000.000 s/d Rp 500.000.000 atau Kerugian waktu yang diderita setiap terjadi kerusakan 8-12 jam Kerugian finansial yang ditanggung setiap terjadi kerusakan Rp 500.000.000 s/d Rp 1.000.000.000 atau Kerugian waktu yang diderita setiap terjadi kerusakan 12-16 jam Kerugian finansial yang diderita setiap terjadi kerusakan lebih dari Rp 1.000.000.000 atau Kerugian waktu yang diderita setiap terjadi kerusakan lebih dari 16 jam

A

Negligible

B

Minor

C

Moderate

D

Major

E

Severe

Tabel Penilaian Matrik ResikoConsequences Likelihood Negligible M M L L L Minor H M M L L Moderate H H H M M Major VH H H M M Severe VH VH H H H

Almost Certain Likely Possible Unlikely Rate

Keterangan : VH H M L

: Very High (peninjauan ulang penggunaan komponen atau alternatif lainnya) : High Risk (pengecekan komponen rutin oleh ahli). : Moderate Risk (memerlukan perawatan rutin). : Low Risk (dapat diabaikan).

Tabel Nilai ResikoNo Equipment Jenis Kerusakan Femail Joint Aus 1 Moving Duct Shaft moving duct terlalu panjang Swivel Joint bocor Sling penarik trolley putus 3 Combustion Chamber Likelihood Possible Unlikely Almost Certain Possible Consequence Sereve Sereve Major Sereve Nlai Resiko High High Very High High

2

Rotary Duct

Sludge pump global packing bocorBelt putus Gigi Chain coupling Aus

PossibleUnlikely Unlikely Unlikely Possible Possible Possible Possible Unlikely Possible

SereveSereve Sereve Sereve Sereve Sereve Sereve Sereve Sereve Sereve

HighHigh High High High High High High High High

4

Booster Fan

5

Main Fan 1

Belt motor Aus Pressure gauge Oil Gigi Chain coupling Aus

6

Main Fan 2

Belt motor Aus Pressure gauge Oil

7

Chains Conveyor

Tension geer oli pump bunyi abnormal Chain gearbox horizontal putus