tugas resume mikro ii

63
BAB 2 Game Theory 1. Permainan dan Keputusan Strategis Permainan (game) adalah setiap situasi dimana para pemain (partisipan) mengambil keputusan-keputusan strategis yaitu, keputusan yang memperhitungkan tindakan-tindakan dan tanggapan-tanggapan masing-masing yang lainnya. Tujuan utama teori permainan adalah untu menentukan strategi yang optimal untuk masing-masing pemain. Strategi adalah aturan atau rencana tindakan untuk tampil dalam permainan tersebut.Menentukan strategi-strategi yang optimal dapat menjadi sesuatu yang sulit, bahkan dalam kondisi simetri lengkap dan informasi yang sempurna. Permainan Nonkoperatif versus Koperatif Permaianan ekonomi ( economic game) yang dimainkan perusahaan dapat bersifat koperatif atau nonkoperatif. Dalam permainan koperatif, para pemain dapat menegoisasikan kontrak yang mengikat yang memungkinkan mereka merencanakan strategi bersama. Dalam permainan nonkoperatif, negoisasi dan pelaksanaan kontrak yang mengikat tidak dimungkinkan. Perbedaan mendasar antara permainan koperatif dan nonkoperatif terdapat dalam kemungkinan-kemungkinan kontrak tersebut (contracting possibilities). Dalam permainan koperatif, kontrak yang mengikat mungkin terjadi dalam permainan nonkoperatif,kontrak tersebut tidak mungkin. 2. Strategi Dominan Beberapa strategi mungkin akan berhasil jika para pesaing mengambil pilihan-pilihan tertentu tetapi akan gagal jika mereka mengambil piluhan-pilihan lainnya. Namun, strategi- strategi lain mungkin juga akan berhasil tanpa peduli apa pun yang dipilih pesaing. Kita mulai dengan konsep strategi dominan, strategi yang akan optimal tidak peduli apa pun yang dilakukan lawan. Contoh berikut memberikan ilustrasi tentang hal ini dalam lingkungan duopoli. Andaikanlah

Upload: andikaputra

Post on 18-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

resume mikro

TRANSCRIPT

BAB 2Game Theory1. Permainan dan Keputusan StrategisPermainan (game) adalah setiap situasi dimana para pemain (partisipan) mengambil keputusan-keputusan strategis yaitu, keputusan yang memperhitungkan tindakan-tindakan dan tanggapan-tanggapan masing-masing yang lainnya.Tujuan utama teori permainan adalah untu menentukan strategi yang optimal untuk masing-masing pemain. Strategi adalah aturan atau rencana tindakan untuk tampil dalam permainan tersebut.Menentukan strategi-strategi yang optimal dapat menjadi sesuatu yang sulit, bahkan dalam kondisi simetri lengkap dan informasi yang sempurna. Permainan Nonkoperatif versus KoperatifPermaianan ekonomi ( economic game) yang dimainkan perusahaan dapat bersifat koperatif atau nonkoperatif. Dalam permainan koperatif, para pemain dapat menegoisasikan kontrak yang mengikat yang memungkinkan mereka merencanakan strategi bersama. Dalam permainan nonkoperatif, negoisasi dan pelaksanaan kontrak yang mengikat tidak dimungkinkan. Perbedaan mendasar antara permainan koperatif dan nonkoperatif terdapat dalam kemungkinan-kemungkinan kontrak tersebut (contracting possibilities). Dalam permainan koperatif, kontrak yang mengikat mungkin terjadi dalam permainan nonkoperatif,kontrak tersebut tidak mungkin.2. Strategi DominanBeberapa strategi mungkin akan berhasil jika para pesaing mengambil pilihan-pilihan tertentu tetapi akan gagal jika mereka mengambil piluhan-pilihan lainnya. Namun, strategi-strategi lain mungkin juga akan berhasil tanpa peduli apa pun yang dipilih pesaing. Kita mulai dengan konsep strategi dominan, strategi yang akan optimal tidak peduli apa pun yang dilakukan lawan. Contoh berikut memberikan ilustrasi tentang hal ini dalam lingkungan duopoli. Andaikanlah Perusahaan A dan B menjual produk yang bersaing dan sedang memutuskan apakah akan melakukan iklan. Masing-masing perusahaan akan dipengaruhi keputusan pesaingnya. Hasil ini memungkinkan dari permainan itu diilustrasikan oleh matriks keuntungan (payoff matrix).Apabila setiap pemain mempunyai suatu strategi dominan, kita menyebut hasil permainan tersebut sebagai ekuilibrium strategi dominan (equilibrium in dominant strategies). Permainan-permainan seperti itu sangat mudah dianalisis karena strategi optimal masing-masing pemain dapat ditentukan tanpa mencemaskan tindakan-tindakan para pemain lainnya. Sayangnya, tidak setiap permainan mempunyai suatu trategi dominan untuk masing-masing pemain. Sekarang Perusahaan A tidak mempunyai strategi dominan. Keputusan optimalnya bergantung pada apa yang dilakukan perusahaan B. Jika Perusahaan B beriklan, Perusahaan A melakukan hal yang terbaik dengan memasangkan iklan tetapi jika Perusahaan B tidak beriklan, Perusahaan A juga melakukan hal yang terbaik tanpa beriklan.

3. Pembahasan Ulang tentang Ekuilibrium NashKonsep euilibrium nash dan melihat bahwa strategi ini dapat diterapkan secara luas dan menarik secara intutif. Ekuilibrium nash adalah serangkaian strategi (atau tindakan) yang memungkinkan masing-masing pemain melakukan hal yang terbaik yang dapat ia lakukan dengan memperhitungkan tindakan pesaing-pesaingnya.Kita mengguanakan ekuilibrium nas untuk mempelajari keluaran dan penetapan harga oleh perusahaan-perusahaan menetapkan oligopolistik. Contohnya, dalam model cournot masing-masing perusahaan menetapkan keluarannya sendiri sambil menganggap keluaran para persaingnya sebagai sesuatu yang tetap.Andaikanlah anda (Y) dan pesaing (C) berencana menjual minuman ringan dipantai musim panas ini. Pantai itu panjangnya 200yard dan orang yang mandi sinar matahari tersebar merata sepanjang pantai tersebut. Anda dan pesaing menjual minuman ringan yang sama dengan harga yang sama, sehingga pelanggan akan berjalan ke penjaja terdekat. Anda akan melihat bahwa hanya ekuilibrium nas yang menghendaki anda maupun pesaing anda mencari lokasi pada titik yang sama ditengah-tengah pantai. Strategi MaksiminDalam permainan ini, dua perusahaan bersaing dalam menjual peranti lunak enkripsi file (file encryption). Karena kedua perusahaan menggunakan standar enkripsi yang sama, file yang dienkripsikan oleh peranti lunak satu perushaan dapat dibaca oleh peranti lunak perusahaan lainnya, suatu keuntungan bagi para konsumen. Namun demikian perusahaan 1mempunyai pangsa pasar yang jauh lebih besar. Kedua perusahaan tersebut kini sedang mempertimbangkan suatu investasi dalam standar enkripsi yang baru. Berivestasi adalah suatu strategi dominan bagi perusahaan 2 karena dengan berbuat demikian perusahaan itu akan tampil lebih baik, tidak peduli apa pun yang dilakukan perusahaan 1. Strategi seperti ini disebut strategi maksimin karena strategi ini memaksimalkan pendapatan minimum yang dapat diperoleh. Strategi CampuranSalah satu contohnya adalah permainan melempar koin, dalam permainan ini masingmasing pemain memilih kepala atauekor dan kedua pemain memperlihatkan koin mereka pada waktu yang sama. Jika koin itu berpasangan, pemain A menang dan menerima satu dolar dari pemain B. Jika koin tersebut tidak berpasangan, pemain B menang dan menerima satu dolar dari pemain A. Salah satu alasan mempertimbangkan strategi campuran adalah karena beberapa permainan sama sekali tidak mempunyai ekuilibrium nash dalam strategi murni. Namun, dapat ditunjukan bahwa begitu kita memperoleh strategi campuran setiap permainan mempunyai sekurang-kurangnya satu ekuilibrium nash.4. Permainan BerulangPermainan Berulang Tanpa Batas, andaikanlah permainan tersebut diulang-ulang tanpa batas. Dengan kata lain, pesaing saya dan saya berulang-ulang menetapkan harga setiap bulan,terus-menerus. Perilaku koperatif (yaitu mengenakan harga yang tinggi) dengan demikian adalah tanggapan yang rasional atas suatu strategi pembalasan. Pada kenyataannya, dengan permainan yang berulang-ulang tanpa batas, pesaing saya bahkan tidak perlu merasa yakin bahwa saya sedang memainkan pembalasan untuk menjadi kerja sama sebagai strategi rasional sendiri.5. Permainan Berurutan

Untuk menemukan penyelesaian atas bentuk perluasan permainan tersebut, mulailah secara terbalik dari belakang. Bagi perusahaan 1 urutan gerakan yang paling baik adalah urutan dimana perusahaan tersebut memperoleh 20 dan perusahaan 2 memperoleh 10. Dengan demikian, perusahaan itu dapat menyimpulkan bahwa ia seharusnya memproduksi sereal manis, karena dengan demikian tanggapan terbaik perusahaan 2 adalah memproduksi sereal renyah.BAB 3 Investment Time and Capital Market1. Stok versus ArusModal diukur sebagai stok (persediaan) yaitu jumlah pabrik dan peralatan yang dimiliki perusahaan.contohnya jika suatu perusahaan memiliki pabrik mesin listrik dengan nilai $10juta,kita mengatakan bahwa perusahaan tu mempunyai stok modal dengan nilai $10juta. Dipihak lain, masukan tenaga kerja dan bahan baku diukur sebagai arus (flow) demikianpula keluaran perusahaan tersebut.2. Nilai Diskonto Sekarang

Menilai Aliran Pembayaran, sekarang dapat menentukan nilai sekarang (nilai tunai) aliran pembayaran dari waktu kewaktu. Contohnya bayangjanlah kedua aliran pembayaran dalam aliran A berjumlah $200;$100 dibayar sekarang dan $100 dibayarkan setahun dari sekarang. Aliran B berjumlah $220;$20 dibayar sekarang,$100 dibayar setahun dari sekarang, dan $100 dibayar dua tahun dari sekarang. Untuk menghitung PDV kedua aliran ini kita menghitung dan menambahkan nilai sekarang pembayaran setiap tahun.

3. Nilai ObligasiObligasi adalah suatu kontrak dimana seorang peminjam setuju membayar kepada pemegang obligasi (pemberi pinjaman) suatu arus uang. Misalnya obligasi korporat (obligasi yang diterbitkan perusahaan PT tbk) mungkin membuat pembayaran senilai $100 pada akhir tahun keseepuluh tersebut.Perpetuitas adalah obligasi yang membayarkan uang dalam jumlah tetap setiap tahun selamanya. Tidak perlu menghitung dan menjumlahkan semua faktor ini untuk mencari nilai perpertuitas ini.Nilai Sekarang Arus kas obligasi, karena kebanyakan pembayaran obligasi terjadi pada masa mendatang, nilai diskonto sekarang menurun sementara tingkat suku bunga naik. Misalnya, apabila tingkat suku bunganya adalah 5%, PDV suatu obligasi berjangka 10 tahun yang membayar $100 pertahun dengan pokok sebesar $1000 adalah $1386.Hasil efektif obligasi, banyak obligasi swasta (korporat) dan kebanyakan obligasi pemerintah diperdagangkan dalam pasar obligasi. Nilai obligasi yang diperdagangkan dapat ditentukan langsung dengan melihat harga pasarnya nilai atau hara yang dipasang untuk obligasi tersebut oleh pembel dan penjual.Hasil Efektif, hasil efektif atau tingkat pengembalian ini merupakan persentase pengambilan yang diterima seseorang dengan berinvestasi dalam obligasi yang dalam hal ini adalah perpetuitas.Hasil Efektif Obligasi, hasil efektif adalah tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang, arus pembayaran obligasi tersebut dengan harga pasar obligasi tersebut.gambar diatas memperlihatkan nilai sekarang, arus pembayaran tersebut sebagai fungsi tingkat suku bunga. Dengan demikian, hasil efektif itu dapat ditemukan dengan menggambarkan suatu garis horizontal pada tingkat harga obligasi tersebut.

4. Kriteria Nilai Bersih Sekarang untuk Keputusan Investasi ModalSalah satu keputusan yang paling umum dan terpenting yang diambil perusahaan-perusahaan adalah berinvestasi dalam modal baru. Perusahaan itu seharusnya menghitung nilai sekarang dari arus kas masa mendatang yang diharapkan akan diperolehnya dari investasi tersebut, dan membandingkannya dengan biaya investasi tasi. Metode ini disebut sebagai kriteria nilai bersih sekarang(net present value-NPV).

Menentukan Tingkat Diskonto, biaya kesempatan untuk berinvestasi dalam proyek ini adalah pengembalian yang dapat diperoleh seorang proyek atau aset lainnya dengan tingkat risiko yang sama. Nilai Bersih Sekarang Suatu Pabrik, NVP auatu pabrik adalah diskonto sekarang dari semua arus kas yang termaksuk dalam pembangunan dan pengoperasiannya. Disini nilai tersebut adalah PDV arus laba pada masa mendatang dikurangkan biaya pembangunan sekarang. NPV tersebut turun apabila tingkat suku bunganya naik. Pada tingkat suku bunga R, NPV tersebut adalah nol.Tingkat Diskonto Rill versus Nominal, arus kas pada masa depan sudah pasti sehingga tingkat diskonto R seharusnya adalah tingkat suku bunga bebas risiko,seperti tingkat suku bunga obligasi pemerintah A.S.karena tingkat diskonto tersebut adalah biaya kesempatan investasi itu. Jika inflasi tidak dimasukkan dalam arus kas tersebut, biaya itu seharusnya juga tidak dimasukkan kedalam biaya kesempatannya. Apabila aturan NPV tersebut digunakan untuk menilai investasi, angka-angka dalam perhitungan tadi mungkin adalah dalam bentuk rill atau dalam bentuk nominal, sejauh semuanya tetap konsisten.Arus Kas Negatif pada Masa Mendatang, pabrik dan fasilitas produksi lainnya dapat memakan waktu beberapa tahun untuk dibangun dan dilengkapi. Biaya investasi juga akan disebar dalam beberapa tahun,alih-alih hanya terjadi pada masa-masa awalnya. Selain itu beberapa investasi diperkiakan akan membawa kerugian,alih-alih laba, selama beberapa tahun pertama.5. Penyesuaian karena RisikoTingkat suku buna yang bebas risiko meruakan tingkat diskonto yang tepat untuk arus kas pada masa mendatang yang sudah pasti. Namun, bagi kebanyakan proyek arus kas pada masa deoan berada jauh dari kepastian. Memperhitungketidak pastian dengan yang biasa dilakukan adalah menaikkan tingkat diskonto dengan menambahkan premi risiko(risk premium) ketingkat yang bebas risiko tersebut. Gagasannya ialah bahwa pemilik perusahaan tersebut suka menghindari risiko, yang mengakibatkan arus kas masa depan yang berisiko kurang bernilai dari pada arus kas yang sudah pasti.Risiko yang Dapat Didiversifikasi versus Tidak Dapat Didiversifikasi, penambahan presmi risiko ke dalam tingkat diskonto tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Jika para manajer perusahaan tersebut bekerja demi kepentingan pemegang saham,mereka harus membedakan antara dua macam risiko yang dapat didiversifikasi dan tidak dapat didiversifikasi. Risiko yang dapat didiversifikasi dapat dihilanglan dengan berinvestasi dedalam proyek atau dengan memegang saham banyak perusahaan. Risiko yang tidak dapat didiversifikasi tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.Model Penetapan Harga Aset Modal, mengukur presmi risiko untuk investasi modal dengan membandingkan pengembalian yang diharapkan dari investasi tersebut erhadap pengembalianyang diharapkan atas seluruh pasar saham tersebut. CAPM tersebut meringkas hubungan antara pengembalian yang diharapkan dan presmi risiko ini melalui persamaan berikut:

Tingkat Diskon yang telah Disesuaikan Risikonya (the risk adjusted discount rate), dengan mengetahui beta dapat menentukan tingkat diskonto yang tepat untuk dipakai dalam menghitung suatu NPV. Tingkat diskonto tersebut adalah pengembalian yang diharapkan atas aset tersebut atau aset lainnya dengan risiko yang sama. Karena itu, tingkat bebas ditambah suatu presmi risiko itulah yang menceminkan risiko yang dapat didiversifikasi:

6. Keputusan Investasi oleh KonsumenKonsumen menghadapi keputusan-leputusan seupa ketika mereka membeli barang tahan lama. Masalah-masalah ini adalah analog dengan permasalahan suatu perusahaan yang harus membandingkan aliran labanya pada masa mendatang dengan biaya pabrik dan peralatan sekarang ketika mengambil keputusan investasi modal.

7. Investasi dalam Modal Sumber Daya ManusiaModal Sumber Daya Manusia (human capital) adalah pengetahuan,keterampilan dan pengalaman yang membuat seseorang menjadi lebih produktif dan oleh karenanya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi selama hidupnya.Nilai Bersih Sekarang (NPV) dari Pendidikan Tinggi, terdapat dua biaya utama terkait dengan pendidikan tinggi.8. Keputusan Produksi Antar waktu Sumber Daya yang Dapat HabisKeputusan produksi sering mempunyai aspek antar waktu (intertemporal). Produksi sekarang memengaruhi penjualan atau biaaya pada masa mendatang. Kepurusan-keputusan produksi dalam kasus-kasus seperti ini melibatkan perbandingan antara biaya dn keuntungn sekarang dengan biaaya dan keuntungan pada masa mendatang.Keputusan Produksi Produsen Sumber Daya Individual :

Harga Sumber Daya yang Dapat Habis, dalam (a) haranya diperlihatkan naik seiring dengan waktu. Unit-unit sumber dalam tanah harus menghasilkan pengembalian yang setara dengan pengembalian atas aset-aset lainnya. Karena itu, pada pasar yang bersaing harga dikurangi biaya produksi marjinal akan naik pada tingkat suku bunga. Bagian (b) menunjukkan gerakan naik kurva permintaan tersebut ketika harga naik.Biaya pengguna, dalam pasar bersaing untuk sumber yang dapat habis harga meliputi biaya marjinal(dan perbedaan antara harga dan biaya marjinal meningkat lama-kelamaan). Ada biaya kesempatan tambahan karena tindakan memproduksi dan menjual satu unit sekarang meneyebabkannya tidak tersedia lagi untuk diproduksi dan dijual pada masa mendatang.Produksi Sumber Daya oleh Pelaku Monopoli, andaikanlah seorang pelaku monopoli sedang memutuskan antara mempertahankan unit tambahan sumber daya tetap dalam tanah, atau memproduksi dan menjualnya. Nilai unit itu adalah peneriamaan marjianl kuang biaya marjinalnya. Unit tersebut seharusnya dibiarkan tetap dalam tanah jika nilainya diharapkan akan naik lebih cepat dari pada tingkat suku bunga, unit tersebut seharusnya diproduksi dan dijual jika nilainya diperkrakan naik kurang dari tingkat suku bunga.

9. Bagaimana Tingkat Suku Bunga DitentukanPenawaran dana yang dapat dipinjamkan berasal dari rumah tangga yang ingin menabung segaian dari pendapatannya untuk dikonsumsi lebih banyak pada masa yang akan datang. Permintaan dana yang dapat dipinjamkan mempunyai dua komponen. Pertama beberapa rumah tangga ingin mengkonsumsi lebih banyak dari pada pendapatan mereka sekarang baik karena pendapatan mereka sekarang adalah rendah, tetapi diperkirakan akan tumbuh,maupun karena mereka ingin melakukan pembelian sesuatu yang besar.Penawaran dan Permintaan Dana yang Dapat Dipinjamkan, tingkat suku bunga pasar ditentukan oleh penawaran dan permintaan dana yang dapat dipinjamkan rumah tangga menawarkan danna guna mengkonsumsi lebih banyak pada masa mendatang. Makin tinggi tingkat suku bunga makin banyak yang mereka tawarkan. Rumah tangga dan perusahaan sama-sama membutuhkan dana, tetapi makin tinggi tingkat suku bunga makin berkurang permintaan mereka. Pergeseran permintaan atau penawaran menyebabkan perubahan dalam tingkat suku bunga.Berbagai jenis Suku Bunga, menjumlahkan masng-masing permintaan dan penawaran seakan-akan hanya ada satu tingkat suku bunga pasar : Suku Bunga Obligasi Pemerintah Jangka Pendek Suku Bunga Obligasi Pemerintah Jangka Panjang Tingkat Diskonto Tingkat Dana Federal Suku Bunga Surat Berharga Komersial Suku Bunga Utama Suku Bunga Obligasi Swast

BAB 4Uncertainty and Consumer Behavior1. Menggambarkan Risiko

Probabilitas Probalitas mengacu kepada kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi. Penafsiran mengenai probalitas dapat tergantung pada ketidakpastian yang akan terjadi, keyakinan dari orang-orang yang terlibat, atau keduanya. Probabilitas subjektif adalah presepsi bahwa suatu hasil akan terjadi presepsi ini dapat berdasarkan perilaku atau pengalaman seseorang, tetapi tidak penting berapa sering suatu hasil tertentu terjadi di masa lampau. Apabila probabilitas ditentukan secara subjektif, orang yang berbeda mungkin mengartikan probabilitas secara berbeda pada hasil yang berbeda, dan dengan demikian membuat pilihan yang berbeda pula. Apa pun yang menjadi penafsiran probabilitas, ukuran tersebut dipakai dalam menghitung dua ukuran penting yang membantu kita menggambarkan dan membandingkan pilihan yang berisiko. Satu ukuran memberi nilai yang diharapkan dan yang lain adalah variabilitas dan hasil yang mungkin terjadi. Nilai yang DiharapkanNilai yang diharapkan dari situasi yang tidak pasti merupakan bobot rata-rata dari hasil peroleh atau nilai dari semua hasil yang mungkin akan terjadi, dengan kemungkinan tiap hasil dipakai sebagai bobot. Nilai yang diharapkan mengukur kecenderungan sentral yaitu rata-rata hadil peroleh.

VariabilitasVariabilitas adalah sejauh mana hasil-hasil yang mungkin dari situasi yang tidak pasti bersifat berbeda. Variasi dapat diukur dengan memahami selisih yang besar (baik positif atau negatif) antara hasil perolehan aktual dan yang diharapkan, yang disebut deviasi atau sompangan menandakan risiko yang lebih besar. Dengan sendirinya simpangan tidak memberikan suatu ukuran variabilitas, karena simpangan tersebut kadang-kadang positif dan kadang-kadang negatif.Untuk memecahkan masalah ini dengan cara menguadratkan setiap simpangan, yang selalu menghasilkan angka-angka yang positif. Kemudian mengukur variabilitasnya dengan menghitung simpangan baku(standrard deviation), akar pangkat dari rata-rata simpangan kuadrat hasil perolehan berkaitan dengan masing-masing hasil dari nilai yang diharapkan. Simpangan baku diberlakukan sama apabila terdapat hasil yang banyak dari pada hanya dua saja.Bahwa pekerjaan pertama lebih berisiko dari pada yang kedua. Kemungkinan penyebaran hasil perolehan untuk pekerjaan pertama jauh lebih besar dari penyebaran hasil perolehan yang kedua. Dan simpangan baku dari hasil perolehan untuk pekerjaan pertama lebih besar dari simoangan baku yang kedua. Semua hasil perolehan mungkin terjadi, jadi kurva yang menggambarkan hasil perolehan untuk setiap pekerjaan bentuknya datar.

Gambar diatas memperlihatkan hasil perolehan yang lebih ekstrem adalah yang paling kecil kemungkinan terjadi. Untuk selanjutnya akan menggunakan simpangan baku hasil perolehan untuk mengukur yang berada dipertengahan distribusi. Membuat KeputusanPekerjaan 1 :Ekspektasi pendapatan = $1.600 Simpangan baku = $500Pekerjaan 2 :Ekspektasi pendapatan = $1.500 Simpangan baku = $99,50Pekerjaan 1 memberikan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi, tetapi risikonya lebih banyak dari pada pekerjaan 2. Pekerjaan yang lebih disukai tergantung kepada seseorang. Seorang wirausahawan yang agresif mungkin memilih pekerjaan 1 dengan pendapatan yang lebih tinggi dan simpangan baku yang lebih tingggi, tetapi seseorang lebih konservatif mungkin memilih pekerjaan yang ke dua.2. Preferensi Terhadap RisikoKurva 0E, yakni fungsi utilitas wanita, menyatakan kepada tingkat utilitas (pada sumbu vertikal) yang dapat dicapaikannya untuk setiap tingkat pendapatan (diukur dalam ribuan dolar pada sumbu horizontal). Karena mengukur nilai dalam pengertian utilitas dapat menghitung utilitas yang diharapkan E(u) yang dapat diperolehnya. Utilitas (yang) di harapkan adalah jumlah utilitas dari semua kemungkinan hasil, dibobot dengan probabilitas bahwa setiap hasil akan terjadi.

Keengganan terhadap risiko (risk aversion), orang-orang berbeda dalam preferensinya terhadap risiko. Pada (a) utilitas marjinall konsumen berkurang ketika pendapatan meningkat. Konsumen enggan terhadap risiko karena ia lebih suka pendapatan yang sudah pasti $20.000 (dengan utilitas 16) dari pada bertaruh dengan probabilitas 0,5 dari $30.000 (dan utilitas yang diharapkan 4). Pada (b) konsumen menyukai risiko, karena ia lebih suka spekulasi yang sama (dengan utilitas yang diharapkan 10.5) daro pada pendapatan tetap (dengan utilitas 8). Terakhir pada (c) konsumen yang netral terhadap risiko dan tidak peduli apakah sesuatu sudah pasi dan sesuatu yang tidak pasti dengan ekspektasi pendapatan sama.Preferensi yang Berbeda-beda Terhadap Risiko, orang-orang berbeda dalam kesediannya untuk menangung risiko, ada yang tidak suka risiko, ada yang suka risiko dan ada juga yang netral terhadap resiko.seseorang yang lebih suka diberikan pendapatan tertentu dari pada pekerjaan berisiko dengan ekspentasi pendapatan yang sama disebut orang yang enggan terhadap risiko.Enggan terhadap risiko merupakan sikap umum terhadap risiko, untuk melihat bahwa kebanyakan orang biasanya tidak suka risiko, perhatikanlah bahwa kebanyakan orang tidak hanya membeli asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi mobil tetapi juga mencari pekerjaan dengan gaji yang relatif stabil. Seseorang yang menyukai ririko (risk loving) lebih memilih pendapatan yang tidak pasti dari pada pendapatan yang sudah pasti meskipun nilai yang diharapkan dari pendapatan yang tidak pasti itu lebih kecil dari pada pendapatan yang sudah pasti.Beberapa orang mungkin enggan terhadap beberapa risiko dan bertindak seperti orang yang menyukai ririko dibandingkan yang lainnya. Permi risiko(risk premium) adalah jumlah uang yang akan dibayarkan seseorang yang menyukai risiko untuk menghindari risiko. Besarnya premi risiko pada umumnya tergantung kepada alternatif yng dihadapi seseorang.Premi risiko, CF, mengukur jumlah pendapatan seseorang yang bersedia dilepaskan untuk membiarkan ketidakpeduliannya terhadap pilihan yang berisiko dan yang pasti. Disini premi risiko adalah $4.000 karena pendapatan yang sudah pasti sebesar $16.000 (pada titik C) memberikan kesamaan utilitas yang diharapkan kepadanya (14) seperti hanya pendapatan yang tidak pasti (probabilitas 0,5 berada dititik A dan probabilitas 0,5 berada dititik E) yang mempunyai nilai yang diharapkan sebesar $20.000.Kegagalan Terhadap Risiko dan Pendapatan sejauh mana keengganan seseorang terhadap risiko bergantung pada hakiki risiko itu sendiri dan pada pendapatan seseorang. Pada umumnya, orang yang enggan terhadap ririko lebih suka variabilitas yang lebih kecil dari hasil. Keengganan Terhadap Risiko dan Kurva Indiferensi, dapat menjelaskan sejauh mana keengganan seseorang terhadap risiko dalam bentuk kurva indiferensi yang menghubungkan pendapatan yang diharapkan dengan variabilitas pendapatan yang diukur dengan simpangan baku.Bagian (a) diaplikasikan untuk seseorang yang keengganan terhadap risikonya tinggi, naiknya simpangan baku pendapatan seseorang membutuhkan kenaikan yang tinggi dalam pendapatan yang diharapkan jika ia ingin mempertahankan kesejahteraannya agar tetap sama. Bagian (b) diaplikasikan untuk seseorang yang keengganan terhadap risikonya kecil, naiknya simpangan baku pendapatan hanya membutuhkan kenaikan yang kecil dalam pendapatan yang diharapkan jika ia menginginkan agar kesejahteraan sama.3. Mengurangi RisikoKadang-kadang konsumen memilih alternatif yang memberi kesan bahwa ia menyukai ririko daripada perilaku engan terhadap risiko. Dalam menghadapi bermacam-macam situasi yang berisiko, konsumen biasanya tidak menyukai risiko. DiversifikasiKorelasinya negatif keduanya cenderung bertetangan. Bursa saham secara khusus diversifikasi itu penting bagi mereka yang berivenstasi di bursa saha. Harga saham seseorang dapat naik atau turun dalam jumlah yang besar kapan saja. Tetapi beberapa saham harganya naik sementara yang lain turun, oleh karena itu seseorang yang menginvestasikan semua uangnya di satu jenis saham saja (menentukan seua elur yang dimilikinya di salam satu keranjang) lebih berisiko dari pada yang seharusnya.

Tidak semua risiko dapat dibagi. Meskipun beberapa saham harganya naik ketika yang lainnya turun, sejauh ini harga saham untuk beberapa berkorelasi positif. Saham-saham itu cenderung sama dalam menanggapi perubahan kondisi ekonomi. AsuransiMembeli asurans memastikan seseorang bahwa ias mempunyai pendapatan yang sama terlepas apakah ada kerugian atau tidak. Karena biaya asuransi sama dengan perkiraan kerugian, maka pendapatan yang sudag pasti ini sama dengan ekspektasi pendapatan dari situasi yang berisiko. Untuk konsumen yang enggan terhadap risiko, jaminannya adanya pendapatan yang sama dengan tidak peduli akan hasilnya membeli lebih banyak utilitas dari pada jika orang itu mempunyai pendapatan yang tinggi ketika tidak ada kerugian dan pendapatan rendah ketika terjadi kerugian.

Hukum jumlah besar, konsumennya biasanya membeli asuransi dari perusahaan yang mengkhususkan diri menjual asuransi. Pada umumnya perusahaan asuransi adalah perusahaan yang memaksimalkan keuntungan dengan menawarkan asuransi karena apabila konsumen mengumpulkan polis,mereka menghadapi risiko yang relatif kecil. Penaksiwan yang wajar, dengan beroperasi dalam skala besar, perusahaan asuransi dapat memastikan bahwa dalam kejadian yang cukup besar, total premium yang dibayar masuk akan sama total dengan jumah uang yang dibayar keluar. Nilai InformasiOrang sering membuat keputusan berdasarkan informasi yang terbatas. Jika lebih banyak informasi yang tersedia, konsumen dapat membuat lebih banak prediksi dan mengurangi risiko. Karena informasi merupakan komoditi yang bernilai tinggi, orang-orang bersedia membayar untuk itu. Nilai informasi yang lengkap adalah selisih antara nilai yang diharapkan apabila informasi tidak lengkap.4. Permintaan atas Aset yang BerisikoKebanyakan orang tidak suka risiko. Bila diberi pilihan, mereka lebih suka pendapatan bulanan yang tetap dari pada pendapatan rata-rata yang lebih tinggi, tetapi naik turun secara acak dari bulan yang satu ke bulan berikutnya. Namun, banyak dari orang-orang ini akan menginvestasikan semua atau sebagian tabungannya dalam saham,obligai, dan aset-aset lain yang cukup risiko. AsetHarta atau aset (asset) adalah sesuatu yang memberi atas keuangan atau jasa kepada pemiliknya. Arus keuangan yang diterima seseorang dari pemilikan aset dapat berbentuk pembayaran langsung, tetapi kadang-kadang arus keuangan dari pemilikan aset itu berbentuk tidak langsung berupa kenaikan atau penurunan dalam harga atau nilai aset tersebut. Peningkatan nilai dari aset merupakan keuntungan modal (capital gain), penurunan merupakan kerugian modal (capital loss) Aset Berisiko dan Aset Bebas RisikoSuatu aset berisiko (rizky asset) memberikan arus keungan yang tidak menentu. Dengan kata lain, arus keungan sebelom tidak diketahui dengan pasti. Kebalikan dari aset berisiko adalah aset yang bebas berisiko yang membayar arus keuangan dengan pasti. Pengembalian AsetOrang-orang membeli dan memegang aset karena arus keuangan yang diberikannya. Untuk membandingkan aset yang satu dengan yang lain, akan sangat membantu bila memandang arus keuangan ini secara relatif terhadap haraga atau nilai aset. Pengembalian (return) aset adalah bagian dari harga yang dihasilkan termaksuk keuntungan atau kerugian modal sebagai bagian dari harga. Apabila orang menginvestasikan tabungan mereka pada saham,obligasi,tanah, atau aset lainnya, mereka biasanya mengharapkan keuntungan yang melebihi tingkat inflasi,sehingga dengan menangguhkan konsumsi, mereka dapat membeli lebih di masa mendatang dari pada yang dapat mereka belanjakan dari seluruh pendapatan mereka sekarang.Pengembalian rill (real return) dari aset adalah pengembalian biasa (atau nominal) dikurangi tingkat inflasi. Ekspektasi pengembalian versus pengembalian aktual, karena kebanyakan aser sifatnya berisiko seorang investor tidak dapat mengetahui sebelumnya berapa pengembalian yang dapat diperoleh pada tahun mendatang. Ekspektasi pengambalian dari suatu aset adalah nilai yang diharapkan dari pengembalian (yaitu rata-rata return yang harus dibayarkan). Situasi Tukar Antara Risiko dan PengembalianTreasury bill yang bebas risiko dinyatakan dengan Rf. Karena pengembalian itu bebas risiko, ekspektasi pengembalian dan pengembalia aktual adalah sama. Ekspektasi pengembalian dari investasi dipasar saham dinyatakan dengan Rm dan pengembalian aktualnya dengan rm. Pengembalian aktual adalah berisiko, pada saat membuat keputusan investasi, kita mengetahui hasil-hasil yang mungkin serta probabilitas masing-masing, tetapi kita tidak tahu hasil mana yang akan terjadi. Aset berisiko mempunyai ekspektasi pengemabalian yang lebih tinggi dari pada aset yang bebas risiko (Rm > Rf). Jika tidak pada investor yang enggan terhadap risiko hanya akan membeli Treasury bill dan saham-saham tidak akan laku. Masalah Pilihan bagi InvestorMasih belum tau cara menentukan bagaimana investor seharusnya memilih fraksi b. Untuk melakukan pertama-tama harus menunjukan bahwa menghadapi suatu pilihan risiko pengembalian dengan persamaan garis anggaran konsumen.

Risiko dan Garis Anggaran, persamaan ini adalah suatu garis anggaran (budget line) karena menggambarkan situasi tukar antara risiko (op) dan ekspektasi pengembalian (Rp). Perhatikanlah bahw apersamaan untuk garis lurus Rm,Rf, dan om adalah konstan sehingga kemiringan (Rm-Rf)om konstan, ang memotong Rf. Persamaan ini menunjukkan bahwa ekspektasi pengembalian dari portopolio Rp meningkat dengan meningkatkannya penyimpangan baku dari pengembalian op. Kemiringan dari garis anggaran ini (RM-Rf)/sm, disebut harga dari risiko karena menunjukkan kepada kkita berapa banyak tambahan risiko yang haris ditanggung oleh investor untuk mencapai ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi. Memilih antara risiko dan pengembaliannya, seorang investor membagi dananya dua aset, Treasury bill, yang bebas risiko dan saham. Garis anggaran menggambarkan situasi antara ekspektasi pengembalian dan pengembalian risiko, uang diukur oleh simangan bakunya. Kemiringan dari garis anggaran adalah (Rm;Rf) yang merupakan harga dari risiko. Ketiga kurva diatas menunjukkan kombinasi riisko dan pengembalian yang memberi kepuasan yang sama bagi investor. Kurva tersebut cenderung menaik karena investor yang enggan terhadap risiko membutuhkan ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi jika ia harus menanggung lebih banyak risiko. Portofolio investasi ang memaksimalkan keuntungan ada di titik dimana kurva indeferensi U2 bersentuhan dengan garis anggaran.Pilihan Dua Investor yang Berbeda, investor A sangat enggan terhadap risiko. Portofolionya sebagian besa akan terdiri dari aset yang bebas risiko, jadi ekspektasi pengembalian Ra hanya sedikit lebih besar dari padapengembalian bebas-risiko, tetapi risiko Qa kecil. Investor B lebih berani terhadap risiko. Ia akan menginvestasikan sebagian besar dari dananya disaham. Ekspektasi pengembalian dari protofolio Rb akan lebih besar, tetapi pengembaliannya juga lebih berisiko.Membeli Saham Berdasarkan Margin, karena investor A itu enggan terhadap risiko, portofolionya berisikan campuran saham dan Teasury bill yang bebas risiko. Ain halnya dengan investor B yang mempunyai tingkat keengganan terhadap risiko yang sangat rendah. Kurva indeferensinya, UB bersentuhan dengan garis anggaran pada titik dimana pengembalian yang diharapkan dan simpangan baku untuk portofolionya melampaui hal itu untuk keseluruhan bursa saham. Hal ini mengimplikasikan bahwa ia lebih suka menginvestasikan lebih dari 100 persen kekayaannya dibursa saham. Ia melakukan hal itu dengan membeli saham berdasarkan margin yaitu dengan membeli dari perusahaan broker untuk membantu membiayai investasi tersebut.5. Ekonomi PerilakuPerilaku seseorang kadang-kadang bertentangan dengan asumsi-asumsi yang selama ini mendasari pemahaman kita tentang model pilihan konsumen. Hal ini adalah tujuan dari sebuah bidang yang saat ini sedang marak diperbincangkan yaitu ekonomi perilaku. Titik ReferensiModel standar perilaku konsumen menggambarkan bahwa konsumen akan memberikan nilai yang unik pada barang dan jasa yang mereka beli. Namun demikian para ahli prikologi berpendapat bahwa nilai yang diberikandari suatu barang dan jasa akan sangat tergantung pada keadaan. KewajaranBanyak orang yang mengerjakan sesuatu karena mereka berpikir bahwa mengerjakan suatu tersebut adalah wajar dan tepat. Sesungguhnya mereka kadang-kadang membantu orang lain untuk tidak mengharapkan adanya keuntungan sama sekali. Perilaku kewajaran juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian. Hukum-hukum PeluangPencobaan menunjukan bahwa seseorang tidak selalu menilai peristiwa-peristiwa yang tidak pasti berdasarkan hukum-hukum peluang atau mereka tidak juga selalu memaksimalkan kepuasan sebagaimana yang diharapkan. Kesimpulan Tidak selamanya, teori yang kita pelajari sampai bagian ini membantu kita untuk memahami dan mengevaluasi permintaan konsumen. Walauun apa yang kita pelajari ini tidak mencakup semua keputusan konsumen, tetapi paling tidak telah menyinggung beberapa diantaranya. Ekonomi perilaku yang sedang berkembang saat ini mencoba untuk menerangkan dan merinci situasi-situasi yang tidak tercangkup dalam teori dasar konsumen.BAB 5Market with a Symentric InformationInformasi yang asimetris merupakan karakteristik banyak situasi bisnis. Sering seorang penjual suatu produk tahu lebih banyak tentang kualitas produknya dari pada pembeli. Para pekerja biasanya tahu lebih banyak tentang keahlian dan kemampuan mereka sendiri dari pada majikannya. Informasi yang asimetris menjelaskan banyak susunan kelembangaan dalam masyarakat jaminan.1. Ketidakpastian Mutu dan Pasae untuk Barang CacatKenyataan bahwa mobil yang bekas adalah barang bekas langsung mengurangi segitu besarnya karena, mobil bekas laku jauh lebih murah dari pada mobil baru karena terdapat informasi yang asimetris mengenai kualitasnya. Penjual mobil bekas tahu jauh lebih banyak tentang mobil itu dari pada calon pembeli. Pembeli dapat menyewa seorang mekanik untuk meriksa mobi tersbut, tetapi penjuakk telah berpengalaman dengan itu dan akan tahu lebih banyak tentang hal itu. Lebih jauh,justru fakta bahwa mobil tersebut dijual murah. Pasar untuk asuransi,kredit keuangan, dan bahkan lapangan kerja juga dicirikan oleh informasi kualitas yang asimetris. Pasar untuk Mobil BekasPasar untuk Mobil Bekas, apabila penjual produk mempunyai informasi yang lebih baik tentang kualitas produk dari pada pembeli. masalah barang cacat mungkin akan muncul dimana barang yang berkualitas rendah menggusur barang yang berkualitas tinggi. Dalam (a) lurva permintaan untuk mobil berkualitas tinggi adalah Dh namun karena pembeli menurunkan ekspektasi mereka tentang kualias rata-rata mobil dipasar, perintaan yang mereka persepsikan bergesr ke Dm. Sama halnya dalam (b) kurvapermintaan yang dipresepsikan untuk mobil yang berkualitas rendah bergeser dari Dl ke DM. Akibatnya jumlah penjualan mobil yang berkualitas tinggi jatuh dari 50.00 menjadi 25.000 dan jumlah penjualan mobil yang berkualitas rendah naik dari 50.000 menjadi 75.000 akhirnya hanya mobil yang berkualitas rendah terjual.Pasar mungkin akan mencapai equbilium pada harga yang memuncul setidaknya beberapa mobil yang berkualitas. Tetapi bagian dari mobil yang berkualitas tinggi tersebut akan lebih rendah dari pada yang seharusnya andaikata konsumen dapat mengenai kualitasnya sebelum melakukan pembelian. Masalah barang cacat (lemons problems) adalah sebuah sumber utama dari kegagalan pasar (market falue). Hal ini sangat ditekankan. Implikasi-implikasi informasi yang asimetrisPentingnya Reputasi dan Standardisasi, informasi asimetris juga terdapat dalam banyak pasar lain. Ini hanyalah beberapa contoh : Toko eceran: apakah toko tersebut memperbaiki atau memperolehkan anda mengembalikan produk yang cacat? Toko tersebut tahu lebih banyak tentang kebijakan dari pada anda. Pedagang perangko, uang logam, buku, dan lukisan langka. Apakah benda-benda tersebut asli atau palsu? Pedagang terseut tahu lebih banyak tentang keasliannya dari pada anda. Tukang genteng, tukang ledeng, dan monitir listrik. Ketika seorang tukang genteng memperbaiki atau merenovasi genteng rumah anda, apakah anda memanjat untuk memeriksa kualitas keja tersebut? Restoran: seberapa sering anda pergi ke dapur untuk memeriksa apakah para koki menggunakan bahan makanan segar dan mematuhi undang-undang kesehatan?

2. Pemberian Isyarat Pasar (Market Signaling)Informasi asismetris kadang-kadang dapat menyebabkan masalah barang cacat karena penjualan lebih banyak tahu tentang kualitas suatu barang dari pada pembeli, pembeli mungkin mengasumsikan bahwa kualitasnya rendah sehingga harga turun dan hanya barang yang berkualitas rendah dijual. Umtuk melihat bagaimana isyarat pasar bekerja, marilah kita lihat pasar tenaga kerja, yang merupakan contoh tepat suatu pasar yang mempunyai informasi asismetris. Andaikanlah suatu perusahaan berencana merekut beberapa orang baru. Pekerja baru tersebut (penjual tenaga kerja) tahu lebih banyak tentang kualitas kerja yang dapat mereka sediakan dari pada perusahaan(pembeli tenaga kerja) tersebut.Model Sederhana Pembeian Isyarat Pasar Kerja, asumsikan bahwa hanya ada pekerjaan yang produktivitas rendah (kelompok I) yang produk rata-rata dan produk marjinalnasumsikan bahwa hanya ada pekerjaan yang produktivitas rendah (kelompok I) yang produk rata-rata dan produk marjinalnya adalah 1, dan pekerjaan dengan produktivitas tinggi (kelomppok II) yang produk rata-rata dan produk marjinalnya 2. Para karyawan akan dipekerjakan perusahan-perusahaan yang berasaing, yang produk-produk laku $10.000 dan yang mengharapkan masing-masing karyawan bekerja rata-rata 10 tahun. Kita juga mengasumsikan bahwa separuh karyawan dalam populasi tersebut berada dalam kelompok I dan separuh lainnya dalam kelompok II, sehingga produktivitas rata-rata seluruh karyawan adalah 1,5. Perhatikanlah bahwa ekspektasi penerimaan (revenue) untuk dihasilkan karyawan kelompok I adalah $100.000 ($10.000/tahun x 10tahun) dan dari karyawan kelompok II adalah $200.000 ($20.000/tahun x 10tahun).Pemberian Isyarat, pendidikan dapat menjadi isyarat yang bermanfaat untuk produktivitas yang tinggi bagi sekelompok pekerja jika pendidikan lebih mudah dicapai kelompok berproduktivitas rendah. Dalam (a) kelompok yang berproduktivitas rendah akan memilih tingkat pendidikan y=0 karena biaya pendidikannya akan lebih tinggi dari pada kenaikan penghasilan yang terjadi akibat pendidikan. Namun, dalam (b) kelompok berproduktivitas tinggi akan memilih tingkat pendidikan y*=4 karena kenaikan penghasilan akan lebih besar dari pada biayanya.Perbandingan Biaya Keuntungan (cost benefit), dalam memutuskan seberapa tinggi pendidikan yang akan dicapai, orang-orang membandingkan manfaat pendidikan dengan biayanya. Orang-orang dalam masing-masing kelompok melakukan perhitungan biaya manfaat mencapai tingkat pendidikan y* jika manfaatnya (yaitu kenaikan penghasilan) sekurang-kurangnya sama besarnya dengan biaya pendidikan ini. Bagi kedua kelompok tersebut, manfaatnya (kenaikan penghasilan) adalh $100.000. namun biayanya berbeda. Untuk kelompok I adalah $40.000y, tetapi untuk kelompok II biaya tersebut hanyalah $20.000y. karena itu, kelompok I tidak akan memperoleh pendidikan sejauh.$100.000 < $40.000y* atau y* > 2,5Dan kelompok II akan mencapai tingkat pendidikan y* sejauh$100.000 > $20.000 y* atau y* < 5Garansi dan Jaminan, jika konsumen tidak dapat memastikan merek mana tyang cenderung lebih dapat diandalkan, merek-merek yang lebih baik tidak dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Garansi dan jaminan dengan efektif memberikan isyarat tentang kualitas produk karena jaminan yang panjang akan lebih mahal bagi produsen barang berkualitas rendah dari pada untuk produsen barang yang berkualitas tinggi.3. Risiko Moral BurukApabila satu pihak diasuransikan penh dan tidak dapat dipantau dengan tepat oleh pihak suatu perusahaan asuransi yang memiliki informasi yang terbatas, pihak yang diasuransikan tersebut mungkin akan mengambil tindakna yang meningkatkan kemungkinan bahwa suatu kecelakaan atau cidera akn terjadi. Konsep risiko moral berlaku bukan hanya pada masalh asurans, tetapi juga untuk masalah-masalah pekerja yang mempunyai kinerja dibawah kemampuannya ketika majikan tidak dapat memantau perilaku mereka.Akibat Risiko Moral Buruk, risiko moral mengubah kemampuan pasar untuk mengalokasikan sumber daya dengan efisien. D adalah permintaan untuk penggunakan mobil sendiri. Tanpa risiko moral, biaya marjinal transportasi tersebut, MC, adalah $1.50 per mil pemilik mobil tersebut menempuh jarak 100mil, yang merupakan angka yang efisien. Dengan risiko moral pemilik mobil mempersepsikan biaya per milnya menjadi Mc = $1.00 dan menempuh jarak 100 mil.4. Masalah Prinsipal AgenAndaikata pemantauan produktivitas pekerja tidak mahal, pemilik bisnis dapatmemastikan bahwa para manajer dan karyawannya akan bekerja efektif. Namun dalam kebanyakan perusahaan pemilik tidak dapat memantau segala sesuatu yang dilakukan karyawan-karyawan mempunyai pengetahuan yang baik dari pada pemilik. Informasi yang asimetris ini menciptakan masalah prinsipal agen.Suatu hubungan keagenan terjadi apabila ada suatu keadaan dimana kesejahteraan seseorang bergantung pada apa yang dilakukan orang lain. Agen adalah orang yang bertindak, dan prinsipal adalah pihak yang dipngaruhi tindakan tersebut. Masalah pronsipal agen adalah bahwa manajer mungkin mengejar tujuan-tujuan mereka sendiri,bahwkan kendati mengorbankan perolehan laba yang lebih kecil untuk pemilik. Masalah Prinsipal Agen dalam Perusahaan SwastaFakta bahwa kebanyakan pemegang saham individu hanya mempunyai presentase kecil dari total ekuitas suatu perusahaan mengakibatkan mereka sulit memperoleh informasi tentang seberapa baik kinerja para manajer perusahaan tersebut. Namun, ada keterbatasan-keterbatasan penting dalam kemampuan manajer untuk menyimpang dari tujuan-tujuan pemilik. Seseorang harus mendapatkan mekanisme yang lebih menyejajarkan kepentingan manajer dan pemegang saham. Masalah Prinsipal Agen dalam Lembaga PemerintahKerangka prinsipal agen dapat membantu kiyta memahami perilaku para manajer organisasi-organisasi pemerintah. Para manajer ini mungkin juga tertarik dengan kekuasaan dan penghasilan tambahan, yang keduanya dapat diperoleh dengan mengembangkan organisasi mereka melebihi tingkat efisien karena juga dibutuhkan biaya yang mahal untuk memantau perilaku para manajer pemerintah, sama seklai tidak ada jaminan mereka akan menghasilkan output yang efisien. Insentif dalam Kerangka Prinsipal AgenDapat menyebutkan masalah prinsipal agen tersebut dari prespektif pemilik. Tujuan pemilik tersebut adalh untuk memaksimalkan ekspektasi laba, mengingat ketidakpastian output dan mengingat fakta bahwa perilaku tukang tersebut tidak dapat dipantau.Pola pembayaran yang terbaik bergantung pada sifat produksi, tingkat ketidakpastian, dan tujuan-tujuan pemilik maupun manajer. Rencana tersebut tidak akan selalu berjalan seefektif pola ideal yang langsung terkait dengan upaya. Kurangnya informasi dapat menurunkan efeisensi ekonomi karena penerimaan oemilik maupun upah tukang mungkin saja turun pada saat yang sama.

5. Insentif Manajerial dalam Peruahaan TerpaduBeberapa perusahaan yang tepasu secara horizontal (horizontally integrated) beberapa pabrik menghasilkan produk yang sama atau terkait. Yang lainnya juga terpadu secara vertikal (vertically integrated) divisihulu memproduksi bahan baku, suku cadang, dan komponen yang digunakan divisihair untuk menghasilkan produk akhir. Perpaduan menciptakan masalah-masalah prganisasi.Informasi Asimetris dan Rancangan Insentif dalam Perusahaan Terpadu, dalam suatu perusahaan terpadu manajer-manajer divisi mungkin mempunyai informasi yang lebih baik tentang biaya operasional dan potensi produksi mereka yang berbeda dari yang dimiliki manajemen pusat. Informasi yang asimetris ini menyebabkan dua masalah : Bagaimana manajemen pusat dapat meminta informasi yang tepat tentang biaya operasional dan potensi produksi divisi dari para manajer divisi? Hal ini penting karena input untuk beberapa divisi mungkin adalah ooutput divisi-divisi lain, karena pengiriman kepada konsumen harus dijadwalkan dan karena harga tidak mungkin ditetapkan tanpa mengetahui seluruh kapasitas dan biaya produksi. Struktur imbalan atau insentif apa yang seharusnya digunakan manajemen pusat untuk mendorong para manajer divisi untuk berproduksi seefisien mungkin? Apakah mereka harus diberi bonus berdasarkan berapa banyak yang mereka produksi, dan jika memang begitu bagaimana seharusnya imbalan dan insentif tersebut ditata?Contohnya, jika pikiraan manajer tentang tingkat produksi yang munkin tercapai adalah Qp bonus tahunan dalam dolar B mungkin adalahJika diubah pilanya menjadiPenerapan, karena masalah informasi yang asimetris dan rancangan insentif sering timbull dalam lingkungan manajerial, pola insentif sebagaimana diuraikan diatas muncul dalam banyak konteks.Rancangan insentif dalam perusahaan terpadu, suatu pola bonus dapat dirancang yang memberi kepada seorang manajer suatu insentif untuk memperkirakan dengan tepat ukuran pabrik tersebut. Jika manajer tersebut melaporkan kapasitas yang memungkinkan sebesar 20.000 unit per tahun, sama dengan kapasitas yang sesungguhnya, bonus yang diterima akan dimaksimalkan (sebesar $6.000).6. Informasi Asimetris dalam pasar Tenaga Kerja Teori Upah EfisiensiApabila pasar tenaga kerja bersaing, semua orang yang ingin bekerja akan mencari pekerjaan dengan upah yang setara dengan produk marjinal mereka. Namun, kebanyakan negara memiliki angka pengangguran yang sangat besar meskipun banyak orang dengan agresif mencari kerja. Ahli-ahli ekonomi telah berpendapat bahwa produktivitas tenaga kerja dinegara-negara yang sedang berkembang bergantung pada tingkat upah karena alasan gizi. Upah dimana tidak terjadi pelalaian tugas tersebut adalah upah efisiensi (efficiency wage).Pengangguran dalam Model Pelalaian Tugas, pengangguran masih dapat timbul dalam pasar tenaga kerja yang bersaing apabila majikan tidak dapat dengan tepat memantau karyawan. Disini paksaan untuk tidak melalaikan tugas ( no shirking constraint NSC)memberikan upah yang diperlukan untuk mencegah agar para pekerja tidak melalaikan tugas. Perusahaan tersebut merengkut karyawan Le (dengan upah yang lebih tinggi dari pada upah efesiensi yang bersaing we), yang menciptkan pengganguran sebesar L* Le.

BAB 6General Equilibrium dan Economic Eficiency1. Analisis Ekuilibrium UmumPerilaku pasar terutama telah didasarkan pada analisis ekuilibrium parsial (partial equilibrium analysis). Ketika menentukan harga dan jumlah akuilibrium dalam suatu pasar, kita mengadaikan aktifitas dalam suatu pasar mempunyai sedikit atau sama sekali tidak ada pengaruh terhadap pasar-pasar lainnya. Sering analisis ekuilibrium persial sudah cukup untuk memahami peilaku pasar, namun hubungan timbal balik pasar dapat berperan penting.Berbeda dengan analisis ekuilibrium parsial, analisis ekuilibrium umum ( partial equlibrium analysis) menentukan harga dan jumlah dalam seluruh pasar secara bersamaan, dan secara ekplisit hal itu memperhitungkan pengaruh umpan balik. Pengaruh umpan balik adalah penyesuaian harga dan jumlah dalam suatu pasar yang disebabkan oleh penyesuaian harga dan jumlah dalam suatu pasar yang disebabkan oleh penyesuaian harga dan jumlah dalam pasar-pasar yang masih terkait. Dua Pasar yang Saling Bergantungan, Bergerak ke Arah Ekuilibrium UmumDua Pasar yang Saling Bergantung: (a) tiket bioskop dan (b) penyewaan DVD, apabila pasar saling bergantung, harga seluruh produk harus ditentukan secara bersamaan. Disini pajak tiker bioskop menggeser penawaran film k atas dai Sm menjadi S*m, sebagaimana ditunjukan dalam (a) harga tket bioskop yang lebih tinggi ($6,35 dibandingkan $6,00) mula-mula bergeser permintaan untuk DVD keatas (dari Dv menjadi Dv) yang menyebabkan harga vidio naik (dari $3,00 menjadi $3,50) sebagaimana ditunjukan(b). Harga DVD ysng lebih tinggi memberi pengaruh besar kedalam pasar tiket bioskop yang menyebabkan prmintaan bergeser dari Dm menjadi Dm dan harga tiket film naik dari $6,35 menjadi $6,75. Hal ini melanjutkan sampai ekuilibrium umumtercapai sebagaimana ditunjukkan perpotongan D*m dan S*m dalam (a) dengan harga tiket bioskop sebesar $6,82 dan berpotongan D*y dan Sy salam (b) dengan harga DVD sebesar $3,58.

2. Efisiensi PertukaranEkonomi pertukaran(exchange economy) dengan menganalisis perilaku dua konsumen yang dapat memperdagangkan salah satu dari dua barang diantara mereka sendiri. Dalam pengalokasian efisie barang, tidak seorang pun dapat lebih diuntungkan tanpa mengakibatkan yang lain dirugikan.

Diagram Kotak Edgeworth, dalam kotak edgeworth masing-masing titik menggambarkan keranjang pasar kedua konsumen.Pertukaran dalam kotak edgeworth, setiap titik dalam kotak edgeworth secara bersamaan melambangkan keranjang pasar pangan dan sandang James dan Karen. Pada A misalnya James mempunyai 7 unit pangan dan 1 unit sandang dan Karen mempunyai 3 unit pangan dan 5 unit sandang.Pengalokasian yang Efisien, dengan demikian, perdagangan dari A ke B membuat Karen dan James lebih diuntungkan. Tetapi, bergantung pada apakah MRS james dan karen sama-sama berada pada B, yang pada gilirannya bergantung pada bentuk kurva indiferensi mereka. Kurva indiferensi karena terlihat cembung sama seperti kurva james kita semata-mata melihat keduanya dari sudut yang berbedaEfesiensi dalam Pertukaran, kotak edgeworth tersebut mengilustrasikan kemungkinan-kemungkinan bagi kedua konsumen untuk meningkatkan kepuasan mereka dengan memperdagangkan barang. Jika A memberikan pengalokasian sumber daya semula, daerah arsiran tersebut menggambarkan seluruh perdagangan yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.

Kurva Kontrak, kurva kontrak yaitu sebuah kurva yang diperoleh melalui semua pengalokasian yang efisien seperti :Kurva kontrak berisi semua pengalokasian dimana kurva indiferensi semua konsumen saling bersinggungan. Setiap titik pada kurva kontrak tersebut adalah efisien karena seseorang tidak mungkin lebih diuntungkan tanpa mengakibatkan orang lain dirugikan.Ekuilibrium Konsumen dalam Pasar yang Bersaing, dalam suatu pertukaran antara dua orang, hasilnya dapat bergantung pada daya tawar kedua belah pihak. Namun, pasar yang bersaing mempunyai banyak pembeli dan penjual yang sesungguhnya atau calon pembeli dan penjual. Dengan demikian jika prang-orang tidak menyukai syarat-syarat suatu pertukaran, mereka dapat mencari penjual lain yang menawarkan syarat-syarat yang lebih baik.Ekuilibrium yang Bersaing, dalam suatu pasar yang bersaing, harga kedua barang menentukan syarat-syarat pertukaran diantara para konsume. Jika A merupakan penalokasian mula-mula barang dan garis harga PP melambangkan rasio harga tersebut, pasar yang bersaing akan menghasilkan ekuilibrium pada C, yaitu persinggungan kedua kurva indiferensi ttersebut. Akibatnya ekuilibrium yang bersaing tersebuat akan efien. Ekuilibrium ini seharusnya berlangsung sementara. Dalam pasar bersaing, harga akan menyesuaikan diri jika terdapat kelebihan permintaan (excess demand) dalam beberapa pasar (jumlah satu barang yang diminta lebih besa dari pada jumlah yang itawarkan) dan kelebihan penawaran (excess supply) pada yang lainnya (jumlah yang ditawarkan lebih besar dari pada jumlah yang diminta).Efisiensi Ekonomi Pasar yang Bersaing, dalam suatu kerangka pertukaran dan dalam keadaan ekuilibrium umum dimana seluruh pasar bersaing dengam sempurna. Inilah cara yang paling langsung untuk mengilustrasikan jalan pikiran tangan gaib (invisible hand) Adam Smith yang terkenal, karena hal ini memberitahukan kepada kita bahwa membutuhkan kontrol otomatis mengalokasikan sumber daya secara efisien tanpa membutuhkaan kontrol pengaturan pemerintah.Apapun pandangan seseorang tentang campur tangan pemerintah, kebanyakan ahli ekonomi menganggap hasil tangan gaib tersebut penting. Bahkan, hasil bahwa suatu ekuilibrium yang bersaing adalah efisien secara ekonomis sering digambarkan sebagai dalil pertama ilmu ekonomi kesejahteraan (welfare economics). Secara formal dalil pertama tersebut menyatakan hal berikut:jika setiap orang berdagang dalam pasar yang bersaing, semua perdagangan yang sama-sama menguntungkan akan tercapai dan pengalokasian sumber daya ekulibrium yang dihasilkan akan efisien secara ekonomiRingkasan tentang ekuilibrium yang bersaing dari prespektif konsumen: Karena kurva-kurva indiferensi saling bersinggungan, semua tingkat subsitusi marjinal diantara konsumen adalah sama. Karena masing-masing kurva indeferensi bersingungan dengan garis harganya, MRS masing-masing orang atas sandang untuk pangan adalah sama dengan rasio harga kedua barang tersebut.

3. Keadilan dan EfisiensiBatas Kemungkina Utilitas, menunjukan semua pengalokasian yang efisien. Batas ini menunjukan tingkat kepuasan yang dicapai ketika dua individu telah mencapai kurva kontrak. Batas kemungkinan utilitas menunjukkan tingkat kepuasan yang dicapai masing-masing dari kedua orang tersebut setelah mereka saling menukar untuk memperoleh hasil yang efisien pada kurva kontrak tersebut. Titik E, F dan G saling berhubungan dengan titik-titik pada kurva kontrak tersebut dan ternyata efisien. Titik H tidak efisien karena setiap pertukaran dalam daerah yang diasir akan mengakibatkan salah satu atau kedua orang tersebut lebih diuntungkan.Fungsi Kesejahteraan Sosial, suatu fungdi kesejahteraan sosial,utilitarian, mempertinmbangkan utilitas setiap orang dengan sama rata dan akibatnya memaksimalkan total utilitas seluruh anggota masyarakat. Utilitarian mungkin akan menuntut suatu perbedaan antara anggota masyarakat yang terbaik dan terburuk. Akhirnya pandangan yang beorientasi pasar mungkin akan mengakibatkan ketidakadilan besar-besaran dalam mengalokasikan barang dan jasa.1. Egalitarian seluruh anggota masyarakat menerima jumlah barang yang sama.

2. Rawisan memaksimalkan utilitas orang yang paling miskin.

3. Utilitarian maksimalkan utilitas orang yang paling miskin.

4. Berorientasi pasar hasil pasar adalah yang paling adil.

Keadilan dan Persaingan Sempurna, suatu ekulibrium yang bersaing memberikan hasil Preto yang efisien yang mungkin atau mungkin tidak adil. Dalam kenyatannya, ekulibrium yang bersaing dapat erjadi pada setiap titik alam kurva kontrak tersebut, bergantung pada pengalokasian awalnya. Hasil bahwa suatu ekulibrium yang bersaing dapat menyongkong setiap titik pada kurva kontrak tersebut adalah suatu hasil fundamental dalam mikroekonomi. Jika preferensi individual ternyata adalah cembung,setiap pengalokasian yang efisien (setiap titk pada kurva kontrak tersebut)adalah ekuilibrium yang bersain untuk suatu pengalokasian awal barang.5. Efisiensi ProduksiMengasumsikan ada total penawaran tetap dua input, yaitu tenaga kerja dan modal, yang dibutuhkan untuk memproduksi dua produk yang sama pangan dan sandang. Namun, bukan hanya dua orang lagi sekarang kita mengasumsikan bahwa banyak konsumen memiliki input untuk produksi dan memperoleh pendapatan dengan menjualnya. Kerangka ini menghubungkan elemen penawaran dan permintaan perekonomian.Produksi dalam Kotak Edgeworth, dalam kotak produksi edgeworth dengan dua input tetap dan dua barang. Penggunaan input yang efisien terjadi apabila isokuan untuk kedua barang tersebut bersinggungan. Jika produksi pada mulanya menggunakan input yang digambarkan oleh A daerah yang diarsir menunjukkan wilayah dimana lebih banyak dari kedua output tersebut dapat diproduksi dengan menata kembali penggunaan input. Titik B, C, D berada pada kurva kontrak produksi dan melibatkan penggunaan input yang efisien.Efisiensi input, untuk melihat bagaimana input-input dapat digabungkan secara efisien kita harus menemukan berbagai jenis kombinasi input yang dapat digunakan untuk memproduksi masing-masing dari kedua input tersebut. Suatu pengalokasi tertentu kedalam proses produksi akan efisien secara teknis jika output satu barang tidak mungkindinaikan tanpa menurunkan output barang lainnya.Kurva Kontrak Produksi, melambangkan suatu titik persinggungan dua kurva indeferensi. Melambangkan seluruh kombinasi input yang efisien secara teknis. Ekuilibrium Produsen dalam Pasar Input yang Bersaing, jika pasar nput bersaing suatu titik produksi yang efisien akan tercapai.Batas Kemungkinan Produksi, menunjukkan berbagai jenis kombinasi pangan dan sandang yang dapat diproduksi dengan input tenaga kerja dan modal tetap, dengan catatan teknologi tetap konstan.

Batas kemungkinan-kemungkinan produksi memperlihatkan seluruh kombinasi output yang efisien. Titik B, C, dan D diambil dari titik-titik yang sebanding pada kurva kontrak produksi. Batas kemungkinan produksi tersebut tampak cekung karena kemiringan naik berhubungan tingkat produksi pangan naik.Tingkat Transformasi Marjinal, batas kemungkinan produksi tersebut berbentuk cekung, maksudnya kemiringan akan makin besar apabila makin banyak pangan diproduksi. Lengkungan batas kemungkinan-kemungkinan produksi terjadi langsung dari kenyataan bahwa biaya marjinal untuk memproduksi pangan dibandingkan dengan biaya marjinal untuk memproduksi sandang naik. Pada setiap titik di sepanjang batas tersebut berlaku kondisi berikut :

Efisiensi Output, agar suatu perekonomian efisiensi, barang tidak boleh hanya diproduksi dengan biaya minimum barang juga harus diproduksi dalam kombinasi yang sesuai dengan kesediaan orang-orang untuk membayarnya.Kombinasi output uang efisien dihasilkan apabila tingkat transpormasi marjinal antar kedua barang tersebut (yang megukur biaya memproduksi satu barang dibandingan barang lain). Sama dengan tigkat subtitusi marjinal konsumen (yang mengukur manfaat marjinal mengkonsumsi satu barang dibandingkan barang lainnya. Pada titik singgung kurva indiferensi dan batas produksi, MRS (kemiringan kurva indiferensi) dan MRT (kemiringan batas produksi)adalah sama.Efisiensi dalam Pasar Output, apabila pasar output bersaing dengan sempurna, seluruh konsumen akan mengalokasikan anggaran mereka sehingga tingkat subtitusi marjinal mereka di antara dua barang sama dengan rasio harganya. Untuk kedua barang kita tersebut, pangan dan sandang.

Pada saat yang sama, masing-masing perusahaan yang memaksimalkan laba akan memproduksi outputnya hingga mencapai titik dimana harganya sama dengan boaya marjinal. Sekali lagi, untuk kedua barang kita tersebut.

Karena tingkat transformasi marjinal sama dengan rasio biaya produksi marjinal, itu berarti bahwa

Dalam suatu pasar output yang bersaing, orang-orag mengkonsumsi hingga titik dimana tingkat subtitusi marjinal mereka sama dengan rasio harganya. Prodsen memilih output sehingga tingkat transformasi marjinalnya sama dengan rasio harganya. Karena MRSnya sama dengan MRTnya pasar output yang bersaing tersebut akan efisien. Setiap rasio harga lainnya akan mengakibatkan kelebihan permintaan untuk satu barang dan kelebihan penawaran untuk barang lainnya.6. Keuntungan Perdagangan BebasAda keuntungan yang diperoleh dari perdagangan internasional dalam perekonomian yang berdsarkan pertukaran. Namun ada keuntungan tambahan dari perdagangan apabila perekonomian dua negara berbeda sehingga satu negara mempunyai keunggulan komparatif dalam memproduksi satu barang, sedangkan negara kedua mempunyai keunggulan komparatif dalam memproduksi barang lainnya.Keunggulan Komparatif, negara 1 mempunyai keunggulan komparatif dibandingkan negara 2 dalam memproduksi suatu barang jika biaya untuk memproduksi barang tersebu dibandingkan dengan biaya untuk memproduksi barang lainnya dinegara 1, ternyata lebih rendah dari pada biaya untuk memproduksi barang tersebut di negara 2, dibandingkan dengan biaya untuk memproduksi barang lainnya dinegara 2 perhatikanlah bahwa keunggulan komparatif tidak sama dengan keunggulan absolut. Suatu negara mempunyai keunggulan absolut dalam memproduksi suatu barang jika biayanya ternyata lebih rendah dari pada biaya dinegara lain.Perluasan Batas Kemungkinan-kemungkinan Produksi, apabila terdapat keunggulan komparatif, perdagangan internasional mempunyai efek yang memungkinkan suatu negara mengkonsumsi diluar batas kemungkinan-kemungkinan produksinya.

Tanpa perdagangan, produksi dan konsumsi berada pada titik A ynag berkaitan dengan harga perbandingan keju dengan anggur, yaitu 2 berbanding 1. Engan perdagangan pada harga perbandingan 1 keju dengan 1 anggur, produksi dalam negeri sekarang ada pada titik B sementara konsumsi dalam negeri berada pada titik D. Perdagangan bebas telah memungkinkan utilitas naik dari U1 menjadi U2.7. Tinjauan Kembali Efisiensi Pasar yang Bersaing1. Efisiensi pertukaran : seluruh pengalokasian harus terdapat pada kurva kontrak pertukaran tersebut, sehingga tiap tingkat subtitusi marjinal konsumen untuk pangan terhadap sandang adalah sama.

Suatu pasar yang bersaing mencapai hasil yang efisien ini karena, bagi konsumen titik singgung garis anggarannya dan kurva indeferensi tertinggi yang dapat dicapai memastikan bahwa

2. Efesiensi penggunaan input produksi : seluruh kombinasi input harus terdapat pada kurva kontrak produksinya, sehingga tingkat subtitusi teknis marjinal setiap produsen dari tangan kerja untuk modal terlihat sama dalam produksi kedua barang

3. Efisiensi pasar output: campuran output harus dipilih ehingga tingkat transformasi marjinal diantara output sama dengan tingkat ubtitusi marjinal konsumen:

Suatu pasar yang bersaing mencapai hasil yang efisien ini karena produsen yang memaksimalkan laba menaikan putput sampai mencapai titik di mana biaya marjinalnya sama dengan harga:Akibatnya :Tetapi konsumen memaksimalkan kepuasan mereka dalam pasar yang bersaing hanya jikaKarena itu,BAB 7Externalities and Public Goods

Eksternalitas dan barang menimbulkan masalah-masalah kebijakan publik yang serius. Apabila terdapat eksternalitas, harga suatu barang tidak perlu menggambarkan nilai sosialnya. Akibatnya, perusahaan-perusahaan mungkin akan berproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit, sehingga hasil pasarnya tidak akan efisien. Penanggulangan membuuhkan peraturan pemeritah, yang lain terutama mengandalkan daya tawar dikalangan individu-individu atau hak hukum orang-orang yang dirugikan untuk mengadukan orang-orang yang menciptakan eksternalitas tersebut.1. EksternalitasEksternalitas dapat muncul diantara para produsen, di antara konsumen, dan diantara konsumen dan produsen. Eksternalitas dapat saja negatif apabila tindakan satu pihak membebankan biaya pada pihak lainnya atau positif apabila tindakan satu pihak bermanfaat bagi pihak lain. Eksternalitas positif terjadi apabila seorang pemilik rumah mencat ulang rumahnya dan membangun taman yang menarik. Seluruh tetangganya akan dapat manfaat dari kegiatan ini, namun keputusan pemilik rumah tersebut untuk mencat ulang dan menata kebunnya barangkali tidak memperhitungkan semua manfaat.Eksternalitas Negatif dan Inefesiensi, karena eksternalitas tidak tercemin dalam harga pasar, hal tersebut dapat menjadi sumber inefesiensi ekonomi.

Apabila terdapat eksternalitas, biaya sosial marjinal MSC akan lebih tinggi dari pada biaya perorangan marjinal MC. Selisih tersebut adalah biaya eksternal marjinal MEC. Dalam (a) suatu perusahaan yang memaksimalkan laba berproduksi pada q1 dimana harganya sama engan MC. Output yang efensien adalah q* dimana harganya sama dengan MSC. Dalam (b) output yang bersaing industri tersebut adalah Q1, pada perpotongan antara penawaran industri MC dan permintaan D. Namun output yang efisien Q* akan lebih rendah, pada perpotongan permintaan dan biaya sosial marjinal MSC.Eksternalitas Positif dan Inefisiensi, eksternalitas juga bisa dapat menimbulkan terlalu sedikit produksi. Tetapi perbaikan menghasilkan manfaat eksternal bagi para biaya tetangga, sebagaimana ditunjukkan kurva manfaat eksternal marjinal. MEB dalam contoh ini.Manfaat eksternalitas, apabila terdapat eksternalitas positif, manfaat sosial marjinal MSB akan lebih tinggi dari pada manfaat marjinal D. Aelisih tersebut adalah manfaat eksternal marjinal MEB. Pemilik rumah yang mempunyai keperningan pribadi menginvestasikan q dalam perbaikan, yang ditentukan perpotongan kurva manfaat marjinal D dan kurva biaya marjinal MC. Tingkat perbaikan yang efisien q* akan lebih tinggi dan diberikan oleh perpotongan kurva manfaat sosial marjinal dan biaya marjinalnya.Kurva manfaat sosial marjinal MSB dihitung dengan menambahkan manfaat marjinal perorangan dan manfaat eksternal marjinal pada setiap tingkat output. Sering inovasi yang dihasilkan dari riset tidak dapat dilindungi dari perusahaan-perusahaan lain. Jaringan eksternalitas dapat juga membawa pada suatu kegagalan pasar.2. Cara Memperbaiki Kegagalan PasarPerusahaan yang menghasilakan eksternalitas tersebut mmepunyai teknologi produksi proporsi tetap, eksternalitas tadi dapat dikurangi hanya dengan mendorong perusahaan itu berproduksi lebih sedikit. Untungnya kebanykan perusahaan dapat melakukan substitusi diantara input-input dalam proses produksi tersebut dengan mengubah pilihan-pilihan teknoloinya.

Tingkat emisi yang efisien, tingkat efisien emisi pabrik adalah yang menyamakan biaya sosial marjinal emisi tersebut MSC dengan manfaat yang terkait dengan biaya pengurangan emisi yang lebih rendah MCA. Tingkat efisiensi 12 unit adalah E*.Standar emisi adalah batas legal seberapa banyak polutan dapat dikeluarkan suatu perusahaan. Jika melamoaui batas ini dilampaaui, perusahaan tersebut akan menghadapi hukuman dalam bentuk uang dan bahkan pidana.standar ini memastikan bahwa perusahaan tersebut berproduksi dengan efisien.Biaya emisi adalah biaya yang dikenakan pada setiap unit emisi perusahaan. Dalam hal ini perusahaan tersebut akan lebih suka membayar biaya tersebut dari pada mengurangi lebih banyak emisinya. Karena ini perusahaan tersebut akan membayar total biaya yang diberikan segi empat arsiran.Standar versus Biaya, biaya-biaya administrasi, lembaga pemerintah yang mengatur wmisi harus mengenakan biaya yang sama atau menetap standar yang sama ujntuk seluruh perusahaan.Standar biaya, tingkat emisi yang efisien pada E* dapat dicapai melalui biaya emisi maupun standar emisi. Karena dihadapkan dengan biaya sebesar $3 per unit emisi, suatu perusahaan mengurangi emisinya sampai titk dimana biayanya sama dengan suatu standar marjinalnya. Tingkat pengurangan emisi yang sama dapat dicapai dengan suatu standar yang membatasi emisi sampai 12unit.Kasus untuk biaya, dengan informasi yang terbatas penentu kebijakan mungkin dihadapi dengan pilihan biaya emisi tunggal atau standar emisi tunggal untuk semua perusahaan. Biaya sebesar $3 akan mencapai tingkat total emisi sebesar 14 unit lebih murah dari pda standar emisi 7 unit per perusahaan. Dengan biaya, perusahaan yang mempunyai kurva biaya pengurangan yang lebih rendah (perusahaan 2( akan menurunkan lebih banyak emisi dari pada perusahaan yang mempunyai kurva biaya yang lebih tinggi (perusahaan 1).

Kasus untuk standar, apabila pemerintah mempunyai informasi yang terbatas tentang biaya dan manfaat pengurangan polusi, standar emisi maupun biaya emisi mungkin akan lebih disukai. Standar emisi lebih disukai apabila kurva biaya sosial marjinalnya terlihat curam dan kuva biaya pengurangan marjinal tanpak relatif datar. Disini kesalahan 12,5 persen dalam menetapkan standar emisi akan mengakibatkan biaya sosial tambahan sebesar segitiga ADE. Kesalahan dengan persentase yang sama dalam menetapkan biaya emisi akan menyebabkan kelebihan biaya ABC.Izin Transfer Emisi, jika kita tahu biaya dan keuntungan dari kegiatan abatasi dan jika seluruh biaya perusahaan adalah identik,kita dapat menerapkan standar. Alternatifnya, jika biaya kegiatan abatasi bervariasi diantara perusahaan, maka fee emisi menjadi pilihan. Namun demikian jika biaya perusahaan beragam dan tidak tahu biaya dan keuntungannya, baik standar maupun fee emisi tidak akan menghasilkan hasil yang efisien.Daur ulang,, sejauh pembuangan lmbah produk hanya sedikit meminta atau sama sekali tidak ada biaya dari konsumen maupu produsen, masyarakat akan membuang terlalu banyak bahan limbah. Penggunaan berlebihan bahan yang masih baru dan kurangnya penggunaan bahan daur ulang akan mengakibatkan suatu kegagalan pasar yang mungkin akan membutuhkan campur tangan pemerintah.Untuk melihat bagaimana insentif daur ulang ini bekerja, bayangkanlah keputusan umah tangga kebanyakan berkenaan dengan pembuangan wadah kaca. Dalam banyak masyarakat setiap rumah tangga dikenakan biaya tahunan tetap untuk pembuangan sampah. Akibatnya, setiap rumah tangga ini dapat membuang kaca dan sampah-sampah lainnya dengan biaya yang sangat murah hanya waktu dan tenaga kerja untuk memasukan sampah tersebut kedalam tong sampah.Jumlah daur ulang yang efisien, jumlah untuk barang rongsokan adalah jumlah yang menyamakan biaya sosial marjinal pembuangan barang ronsokan, MSC, dengan biaya marjinal daur ulang, MCR. Jumlah yang efisien pembangunan barang ronsokan m* adalah lebih kecil dari pada jumlah yang akan muncul dalam pasar pribadi, m1.

Simpanan (deposito) yang Dapat Daur Ulang yang Efisien, salah satu solusi kebijakan yang telah digunakan dengan agak berhasil untuk mendorong daur ulan adalah deposito yang dapat dikembalikan. Dengan sistem deposito yang dapat dikembalikan deposito awal dibayarkan kepada pemilik toko ketika produk wadah kaca tersebut dbeli.Dari sudut pandang individu, deposito yang dapat dikembalikan akan menciptakan tambahan biaya pembangunan pribadi biaya kesempatan karena gagal untuk memperoleh pengembalian uang. Analisis serupa berlaku pada tinggat industri. Pola deposito yang dapat dikembalkan inimempunyai kelebihan lain tercipta pasar yang produk-produk daur ulang.Deposito yang dapat dikembalikan, awalnya ekuilibrium dalam pasar wadah kaca melibatkan harga P dan penawaran kaca daur ulang M. Dengan meningkatkan biaya relatif pembuangan dan mendorong daur ulang. Deposito yang dapat dikembalikan tersebut akan meningkatkan penawaran kaca daur ulang dari S menjadi S. Dan penawaran kaca secara keseluruhan dari S menjadi S kemudian harga kaca turun ke P, jumlah kaca daur ulang naik menjadi M* dan jumlah kaca yang dbuang turun.

3. Eksternalita dan Hak KepemilikanBiaya emisi dan izin yang dapat diahlikan dapat berjalan karena keduanya mengubah insentif suatu perusahaan, yang memaksanya memperhitungkan biaya-biaya eksternal yang dibebankan. Tetap peraturan pemerintah bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi eksternalias.Hak kepemilikan adalah aturan hukum yang menjelaskan apa yang dapat dilakukan orang atau perusahaan dengan milik mereka. Tawar menawar dan eisiensi ekonomi, efisiensi ekonomi dapat dicapai tanpa investasi pemerintah apabila eksternalitas mempengaruhi relatif sedikit dan apabila hak kepemilikan ditentukan dengan baik. Solusi yang efisien tersebut akan memaksimalkan laba bersama pabrik dan nelayan tersebut. Pemaksimalkan ini terjadi apabila pabrik tersebut memasang alat penyaring dan nelayan tersebut tidak membangun pabrik pengelola.Biaya tawar-menawar peran perilaku strategis, tawar-menawar dapat menyita waktu dan biaya, khusunya apabila hak kepemilikan tidak ditentukan dengan jelas. Dalam hal ini tidak satu pun meras yakin seberapa sulit melakukan tawar-menawar sebelum pihak lain menyetujui auatu penyelesaian.4. Sumber Daya Milik BersamaKadang-kadang eksternalitas timbul apabila sumber daya dapat digunakan tanpa bayar. Sumber daya milik bersama adalah segala sesuatu yang dapat diakses setiap orang dengan bebas. Akibatnya sumber daya tersebut digunakan secara berlebihan.Sumber daya milik bersama, apabila suatu sumber daya miik publik, seperti perikanan dapat dimasuki semua orang. Sumber daya tersebut digunakan hingga titik F dimana biaya pribadinya sama dengan penerimaan tambahan yang dihasilkan. Penggunaan ini melebihi tingkat efisiensi F* dimana biaya sosial marjinal penggunaan sumber daya tersebut sama dengan manfaat marjinalnya ( sebagaimana diberikan kurva permintaan tersebut).5. Barang PublikSumber daya milik bersama menciptakan inefesien pasar yang kadang-kadang memerlukan pengaturan pemerintah. Barang non bersaing, barang publik mempunyai dua kataristik barang tersebut non bersaing dan non ekslusif. Suatu barang dikatakan non bersaing jika untuk setiap tingkat produksi tertentu, biaya marjinal untuk menyediakan bagi seorang konsumen tambahan adalah nol. Kebanyakan barang akan bersaing dalam pengkonsumsiannya. Barang non eksklusif, suatu barang dikatakan non ekslusif jika orang-orang tidak mungkin dilarang untuk mengkonsumsinya. Sebagai konsekuensinya akan sulit atau mustahil mengenakan biaya kepada orang-orang karena meggunakan barang non ekslusif barang tersebut dapat dinikmati tanpa pembayaran langsung. Barang non eksklusif tidak perlu bersifat nasional.Efisiensi dan Barang Publik, tingkat penyedian fisien barang pribadi ditentukan dengan membandingkan manfaat marjinal unit tambahan dengan biaya marjinal untuk memproduksi unit tersebut. Efisiensi dicapai apabila manfaat marjinalnya dan biaya marjinalnya sama. Prinsip yang sama berlaku untuk barang publik, tetapi analisisnya berbeda. Untuk barang pribadi, manfaat marjinalnya diukur oleh manfaat yang diterima konsumen.

Penyediaan barang publik yang efisien, apabila suatu barang bersifat non bersaing, manfaat marjinal sosial untuk mengkonsumsinya, yang diberikan oleh kurva permintaan D, ditentukan oleh penjumlahan vertikal masing-masing kurva permintaan untuk barang tersebut. D1 dan D2 pada tingkat output yang efisien, kurva permintaan dan kurva biaya marjinal saling berpotongan.

6. Preferensi pribadi terhadap barang publikProduksi pemerintah untuk suatu barang publik akan menguntungkan karena pemerintah dapat mengenakan pajak ata bea membayarnya. Tetapi bagaimana pemerintah dapat menentukan berapa banyak barang publik harus disediakan apabila pemerintah dapat menentukan berapa banyak barang publik harus disediakan apabila masalah penumpang gratis. Voting umumnya digunakan untuk memutuskan masalah-masalah pengalokasian. Kesediaan membayar setiap tingkat pengeluaran adalah jumlah maksmum uang yang akan dibayarkan warga tersebut untuk menikmati tingkat pengeluaran tersebut dibandingkan dengan tidak ada pengeluaran sama sekali.Menentukan tingkat pengeluaran pendidikan, tingkat pengeluaran pendidikan yang efisien ditentukan oleh penjumlahan kesedian membayar pendidikan (kurang pembayaran pajak) masing-masing dari etiga warga. Kurva W1, W2, W3 melambangkan kesedian mereka untuk membayar, dan kurva AW melambangkan seluruh kesediaan membayar. Tingkat pengeluaran yang efisien adalah $1200 per siswa. Tingkat pengeluaran yang sesungguhnya disediakan adalah tingkat yang diminta pemilih rata-rata. Dalam kasus khusus ini, preferensi pemilih rata-rata (diberikan oleh titik puncak kurva W2) juga merupakan tingka yang efisien.

BAB 1Labor Supply1. Alokasi WaktuSetiap individu memilih untuk mengalokasikan jumlah pendapatan tetpa terhadap berbagai jenis barang yang tersedia. Setiap individu harus membuat pilihan dalam memutuskan bagaimana mereka akan menggunakan waktu mereka. Setiap individu harus memutuskan berapa jam waktu mereka yang digunakan untuk bekerja, menikmati konsumsi berbagai jenis barang, berapa jumlah waktu untuk bersantai dan meningkatkan kualitas hidup.2. Dua Model sederhanaKita mengasumsikan setiap individu menghabiskan waktunya untuk bekerja dengan tingkat upah tertentu yaitu w per jam atau tidak bekerja. Anggaplah waktu tidak bekerja adalah saat seseorang bersantai (leisure).Secara spesifik, asumsikan setiap utiltas individu pada hari biasa ditentukan oleh konsumsi barang dan jasa dalam periode tertentu ( C ) dan berapa jam yang digunakan untuk besantai ( H ).

Dalam menulis fungsi utilitas tersebut kita harus menggunakan perpaduan dua barang, konsumsi dan leisure. Individu terikat dengan dua batasan yaitu batasan waktu yang dapat digunakan untuk bekerja ( L ) dan waktu untuk bersantai ( H ).

Batasan yang kedua menyatakan berapa besar konsumsi yang dilakukan setiap individu hanya dengan bekerja. Jika upah yang didapat pekerja dinyatakan dengan w, income constraint individu tersebut adalah

Dengan menggabungkan dua batasan tersebut kita akan mendapati bahwa

Gabungan batasan tersebut memiliki interpretasi yang penting yaitu setiap individu yang memiliki pendapatan utuh yaitu 24w adalah individu yang menggunakan seluruh waktunya untuk bekerja dan dapat memiliki sejumlah barang sebesar pendapatan tersebut setiap hari.Memaksimalkan UtilitasKita dapat memaksimalkan utilitas tenaga kerja dengan melangrangekan fungsi diatas menjadi

Turunan Pertama dari fungsi tersebut adalah

Dari persamaan tersebut maka dapat diketahui bahwa

Analisa GrafisDua kemungkinan reaksi akibat perubahan upah ditunjukan oleh grafik berikut ini

Pada grafik pendapatan individu mula-mula sebesar w0 dengan begitu pilihan optimal terdapat pada U0 saat c0 dan h0. Ketika pendapatan meningkat ke w1 maka tingkat kepuasan baru yang dapat diraih adalah U0 dengan pilihan optimal pada c1 dan h1. Efek subtitusi terjadi ketika perpindahan dari co dan h0 ke titik S. sedangkan efek pendapatan terjadi ketika perpindahan dari titik S ke c1 dan h1. Dari grafik diketahui bahwa efek subtitusi lebih besar daripada efek pendapatan hal ini karena semakin tinggi upah individu waktu untuk bersantai individu tersebut semakin sedikit.

kejadian sebaliknya terjadi efek pendapatan lebih besar dari pada efek subtitusi. Pada grafik terlihat bahwa pada saat pendapatan w0, optimalisasi kepuasan individu terjadi ketika c0 dan h0. Ketika pendapatan individu tersebut meningkat dari w0 ke w1 maka optimalisasi kepuasan individu terjadi ketika c1 dan h1. Perpindahan dari titik c0 dan ho ke titik S menunjukan efek subtitusi. Perpindahan dari titik S ke titik c1 dan h1 menunjukan efek pendapatan. Pada individu tersebut peningkatan upah mengakibatkan efek pendapatan yang lebih besar daripada efek subtitusi. Dapat disimpulkan bahwa ketika pendapatan sang individu naik, waktu untuk bersantai dan mengonsumsi barang dan jasa individu tersebut meningkat bersamaan.Analisis Matematika dari Penawaran Tenaga KerjaUntuk menurunkan persamaan matematis dari penawaran tenaga kerja, pertama-tama kita harus mengubah budget constraint tenaga kerja dengan menambahkan variabel n untuk menyatakan pendapatan diluar upah tenaga kerja.

Pendapat diluar upah tenaga kerja adalah sewa, dividen, bunga, hibah dan lain-lain. juga dapat menunjukan pajak langsung yang dibayarkan oleh seseorang, dalam hal ini dapat bernilai negative.Menurunkan persamaan tersebut akan mendapatkan hasil yang identic dengan persamaan sebelumnya. Selama tidak terpengaruh oleh keputusan tenaga kerja untuk memiliki waktu luang lebih efeknya harnya akan menggeser budget constraint keatas atau kebawah

Permasalahan Ganda dalam Maksimalisasi UtilitasTenaga kerja memiliki permasalahan ganda dalam memaksimalkan tingkat utilitasnya yaitu antara memilih mendapatkan nilai konsumsi yang lebih ( atau lebih banyak waktu luang . Sehingga akan kita dapati pengeluaran tambahan adalah.

Dengan menurunkan fungsi tersebut terhadap upah maka kita akan mendapatkan nilai maksimumnya

Secara intuitif setiap kenaika sebesar Rp1 akan menurunkan E sebesar Rp1Persamaan Penawaran Tenaga Kerja SlutskySekarang kita dapat menerapkan konsep diatas untuk menurunkan tenaga kerja slutsky yang merefleksikan efek subtitusi dan pendapatan yang dihasilkan dari perubahan dalam upah ril.

Turunkan persamaan tersebut secara parsial terhadap variabel

Dengan menambahkan persamaan sebelumnya untuk sehingga

Dengan menambah notasi yang sedikit berbeda untuk menyamakan dengan fungsi tenaga kerja.

dan mengatur kembali persamaan akan menghasilkan persamaan akhir dari penawaran tenaga kerja slutsky

Fungsi tersebut menyatakan, perubahan dalam penawaran tenaga kerja yang dikarenakan oleh perubahan tingkat upah dapat dipisahkan kedalam jumlah efek subtitusi dimana utilitasnya konstan dan efek pendapatan yang secara anlitis memiliki nilai yang sama dengan penyesuaian pada pendapatan non-tenaga kerja.Penawaran Pasar untuk Tenaga KerjaKita dapat menyusun penawran pasar tenaga kerja dengan menjumlahkan penawaran individu tenaga kerja seperti dalam grafik berikut.

Pada grafik dapat terlihat jika upah ril semakin meningkat, individu akan lebih banyak memasuki angkatan kerja. Ketika upah ril lebih kecil dari w/p1 maka individu a dan b memilih untuk tidak akan bekerja. pada tingkat upah w/p1 individu a memilih bekerja, sedangkan b baru akan bekerja jika tingkat upah mencapai w/p2.Keseimbangan Pasar Tenaga KerjaKeseimbangan pada pasar tenaga kerja tercipta oleh interaksi antara keputusan penawaran pasar tenaga kerja dengan keputusan berapa banyak yang produsen butuhkan.

Pada tingkat upah w* jumlah tenaga kerja yang diminta oleh perusahan tepat sama dengan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan oleh pasar tenaga kerja. Jika tingkat upah kurang atau lebih dari w* akan terjadi ketidak seimbangan antara jumlah tenaga kerja yang diminta dengan yang ditawarkanKetidakseimbangan pada pasar tenaga kerja dapat terjadi, salah satunya diakibatkan oleh siklus bisnis yang berfluktuasi sepanjang waktu.Keseimbangan pasar tenaga kerja juga dapat digunakan dalam studi tentang kebijakan pajak dan regulasi.Variasi UpahHuman CapitalKarena setiap permintaan perusahaan terhadap pekerja tergantung oleh tingkat produksi marjinal, perbedaan produktivitas antar pekerja akan mengarah pada perbedaan upah. Salah satu faktor penting dalam perbedaan produktivitas adalah perbedaan keahlian dan pengalaman pada pekerja.Mengkompensasi PerbedaanSetiap orang pasti akan menawarkan pekerjaan kepada orang lain. Beberapa faktor seperti kondisi pekerjaan yang nyaman, transportasi yang mudah membuat seseorang mau menerima pekerjaan dengan bayaran lebih kecil daripada yang lain. Hal tersebut akan mempengaruhi dalam penurunan upah untuk pekerjaan semacam itu. Sebaliknya, pekerjaan yang kurang menyenangkan atau memiliki tingkat resiko tinggi memerlukan gaji yang lebih tinggi untuk menarik tenaga kerja.Monopsoni pada Pasar Tenaga KerjaPada banyak situasi perusahaan bukan sebagai price taker untuk input yang mereka beli. Untuk itulah kurva penawaran bekerja, jika penawaran tenaga kerja tidak jauh elastis pada upah yang berlaku, perusahaan perlu memberikan tingkat upah yang lebih tinggi diatas upah yang berlaku. Asumsi pembeli tunggal (monopsoni) akan memudahkan kita mempelajari hal tersebut. Untuk menambah jumlah tenaga kerja, perusahaan harus meraih titik yang lebih tinggi pada kurva penawaran. Hal ini mengakibatkan membayar lebih tidak hanya pada tenaga kerja tambahan tetapi juga pada tenaga kerja yang sudah ada. Oleh karena itu biaya marginal yang muncul karena penambahan tenaga kerja akan melebihi rata-rata upah. Kita dapat menuliskan hasil tersebut dalam persamaan matematika. Biaya total tenaga kerja untuk perusahaan dinotasikan dengan . Maka perubahan pada biaya yang diakibatkan oleh penambahan tenaga kerja adalah.

Dalam kasus kompetitif, upah tenaga kerja tambahan akan sama dengan upah rata-rata. Tetapi jika perusahaan menghadapi kurva penawaran tenaga kerja berslope positif, maka dan biaya marjinal akan melebihi tingkat upah. Gagasan tersebut akan diringkas dalam penjelasan berikut iniDefinisiBiaya Marjinal Input. Biaya marjinal yang terkait dengan input (ME) adalah kenaikan biaya ketika menambah satu unit input. Perusahaan akan memaksimalkan profit dengan memperoleh seluruh input yang dibutuhkan sampai batas dimana biaya marjinalnya sama dengan pendapatan marjinalnya . Jika pendapatan marjinal perusahaan lebih besar maka perusahaan sebaiknya menambah jumlah input. Sebaliknya jika pendapatan marjinal lebih kecil maka perusahaan sebaiknya mengurang jumlah tenaga kerja yang ada.Analisa GrafikPilihan monopsony untuk input tenaga kerja digambarkan dalam grafik seperti berikut.

Permintaan perusahaan digambarkan dengan kurva berslope negatif. Kurva S dan berslope positif dan selalu berada diatas S. Profit maksimal yang dapat diraih perusahan berada pada , yang merupakan tingkat input untuk perusahaan memaksimalkan labanya. Pada tingkat input dengan upah sebesar jumah tenaga kerja yang dipekerjakan lebih sedikit daripada keseimbangan pasar di titik . Hal ini dimungkinkan karena posisi perusahaan sebagai monopsini. Perusahaan memilih tingkat input tersebut sebagai tingkat input yang paling dinginkan dari kurva penawaran S. Tingkat input lain pada kurva penawaran tidak akan dipilih kecuali terjadi perubahan external seperti perubahan teknologi yang mempengaruhi tingkat produktifitas marjinal tenaga kerja.Serikat Tenaga KerjaPara pekerja mungkin akan mendapat keuntungan dengan bergabung dengan serikat pekerja untuk meraih tujuan yang dapat tercapai secara efektif dengan berkelompok. Jika seluruh anggota secara sukarela bergabung maka dapat kita asumsikan bahwa merekamendapatkan keuntungan dengan bergabung. Namun keanggotaan yang wajib biasanya juga digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi. Hal itu juga untuk menghindari adanya free rider yang tidak bergabung dengan serikat namun mendapatkan keuntungan dari tercapainya tujuan serikat kerja.Tujuan Serikat Tenaga KerjaAsumsi pertama yang kita perlukan adalah dengan menganggap seluruh tujuan serikat sepenuhnya mewakili tujuan anggotanya. Rencana dari sebagian serikat kerja belum pernah menekankan pada perubahan social yang radikal, kecuali secara singkat pada awal 1900-an. Tepatnya serikat telah berusaha untuk mempengaruhi hanya di pasar tenaga kerja, dan mereka berhasil.Dengan menganalisa serikat kerja seperti cara kerja pasar monopoli yaitu dengan mengasumsikan bahwa serikat kerja merepresentasikan kurva penawaran tenaga kerja, dengan demikian mereka dapat menentukan dititik mana mereka akan beroperasi yang disesuaikan dengan tujuan serikat. Tiga kemungkinan pilihan serikat akan dijelaskan pada grafik berikut.

Sebagai contoh jika serikat ingin memaksimalkan kuantitas pekerja yang memaksimalkan upah pekerja . Dalam kasus tersebut maka pendapatan marjinal dari permintaan tenaga kerja adalah sama dengan 0 yaitu pada titik E1. Jika serikat ingin memaksimalkan sewa ekonomi yang didapatkan oleh anggotanya yang bekerja yaitu pada titik E2. Yang ketiga adalah memaksimalkan quantitas tenaga kerja pada titik E3,L3 sehingga tidak terdapat pekerja yang menganggur.