tugas ekonomi mikro

88
BAHAN KULIAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO O L E H Nama : Rismawaty Pardede NIM : 13402241 Dosen : P. Nainggolan, SE, M.Si (Tanda Tangan) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

Upload: jabolbol

Post on 15-Apr-2017

337 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS EKONOMI MIKRO

BAHAN KULIAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

O

L

E

H

Nama : Rismawaty Pardede

NIM : 13402241

Dosen : P. Nainggolan, SE, M.Si

(Tanda Tangan)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

SULTAN AGUNGPEMATANGSIANTAR

T.A. 2013/2014

Page 2: TUGAS EKONOMI MIKRO

BAHAN KULIAH

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

O

L

E

H

Nama : Debora Kristina Nainggolan

NIM : 13402323

Dosen : P. Nainggolan, SE, M.Si

(Tanda Tangan)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

SULTAN AGUNGPEMATANGSIANTAR

T.A. 2013/2014

Page 3: TUGAS EKONOMI MIKRO

BAGIAN IMETODOLOGI DAN LIPUTAN ANALISIS EKONOMI

1. Ilmu Ekonomi (Exact Science)Mis : - Ilmu Alam - Ilmu Hitung

- Ilmu Kimia- Ilmu Biologi

2. Ilmu Social (Social Science)Mis : - Ilmu Ekonomi

FILSAFAT (INDUK ILMU EKOMI) - Ilmu Ekonomi Mikro- Ilmu Ekonomi Makro- Ilmu Sosiologi- Ilmu Hukum- Ilmu Psikologi

3. Ilmu Spritual (Spritual Science)Mis : - Ilmu Agama

- Ilmu Kebatinan- DLL.

B. ILMU EKONOMIIlmu Ekonomi menjadi suatu ilmu pengetahuan setelah Adam Smith menulis dan menerbitkan buku berjudul : “AN INQUIRY IN TO THE NATURE AND CAYSES OF THE WEALTH OF NATIONS” Tahun 1776.ilmu Ekonomi : Didefenisikan sebagai suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkan baik saat ini maupun masa depan kepada berbagai idividu an kelompok yang ada dalam suatu masyarakat Atau : Ilmu Ekonomi adalah suatu studi entang upaya manusia baik secara individu maupun masyarakat dalam rangka melalukan pilihan penggunaan sumber daya yang terbatas tetapi memiliki alternative penggunaan untuk menghasilkan barang/jasa guna kebutuhan manusia saat ini dan masa datang.

PEMBAGIAN ILMU EKONOMIIlmu Ekonomi terbagi atas 2 bagian :

1. Ilmu Ekonomi Mikro, yaitu bagian ilmu ekonomi yang mempelajari, membahas, menganalisis kegiatan ekonomi dalam skala yang sempit atau khusus (spesifik).Misalnya : Kegiatan yang dilakukan oleh satu unit Perusahaan.

2. Ilmu ekonomi Makro, yaitu bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari, membahas, menganalisi kegiatan ekonomi secara umum, enyeluruh atau totalitas (agregat).

Pokok-pokok pembahasan Ekonomi Makro, antara lain :a. Pendapatan Nasional dan pertumbuhan ekonomib. Tingkat harga umum dan inflasic. Kesempatan kerja dan penganggurand. Perdagangan internasional dan neraca pembayaran internasional

Page 4: TUGAS EKONOMI MIKRO

C. KEBUTUHAN TIDAK TERBATAS (HUMAN NEEDS UNLIMITID), KELANGKAAN (SCARCITY) DAN PILIHAN (CHOISE)C.1. Kebutuhan Tidak Terbatas (Human Needs Unlimited)

Sifat mendasar dari manusia bahwa tidak pernah merasa puas akan apa yang sudah dicapai / diraih atau dimiliki.Sifat serupa itu menunjukkan bahwa kebutuhan manusia sangat banyak (tidak terbatas) dan beraneka jenis.

C.2. Kelangkaan Atau Jarang/Terbatas (Scarcity)Kebutuhan manusia sebagai alat pemuas adalah barang-barang. Sumber – sumber daya (faktor-faktor produksi) yang dimiliki untuk memproduksi baang-barang terbatas, sehingga ketersediaan barang-barang dimasyarakat terbatas dan tidak sebanding dengan kebutuhan.

C.3. Pilihan (Choice)Kebutuhan manusia yang cukup besar dan tidak terbatas dihadapkan dengan ketersediaan barang / jasa yang langka (scarce) maka manusia harus membuat pilihan (Choice).

D. MASALAH POKOK EKONOMIMasalah memilih (choice) / alokasi disebut dengan masalah ekonomi dan sering disebut semi memilih (The art of choice) Masalah Ekonomi adalah :

1. Barang dan jasa apa dan berapa banyak dihasilkan (What) ?2. Bagaimana barang dan jasa tersebut dihasilkan (How) ?3. Untuk siapa barang tersebut dihasilakn (for Who) ?

E. SISTEM EKONOMISistem Ekonomi diklasifikasikan atas :

1. Sistem Ekonomi Komando atau terpimpin atau control (Sosialis-Komunis)Masalah What, How dan For Whom diecahkan oleh pemerintah pusat.

2. Sistem Ekonomi Pasar atau Sistem Ekonomi Bebas / liberal (Kapitals)Masalah What, How, dan For Whom dipecahkan menurut prinsip ekonomi / efesiensi guna mendapatkan laba (profit).What ? : Barang yang mempunyai permintaan pasar, harganya relatif tinggi sehingga mendatangkan keuntungan.How ? : Mengalokasiakn dan memproduksi barang dengan prinsip efisiensi sehingga mendatangkan keuntungan.For Whom ? : Distribusi ditentukan oleh harga barang. Jadi barang diperuntukkan bagi masyarakat yang mempunyai daya beli (mampu membayar).

3. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economic System)Yaitu campuran antara sistem ekonomi komando (sosialis) dengan sistem ekonomi pasar (kapitalis). Persoalan What, How, dan for Whom diselesaikan dengan perpaduan sistem sosialis dan kapitalis. Sistem Ekonomi yang berlaku di Indonesia : “Sistem ekonomi Pasar / Bebas yang Terkendali”.

F. ILMU EKONOMI BAGIAN-BAGIAN DARI ILMU SOSIALIlmu ekonomi adalah cabang ilmu sosial (skema pada bagian A), sehingga ilmu ekonomi tidak terlepas dari objek ilmu sosial, yaitu menjelaskan hubungan manusia dengan manusia lainnya.Oleh kebutuhan manusia tidak terbatas, sedangkan alat kebutuhan manusia jarang maka manusia bertindak ekonomi untuk membuat pilihan.

Sumber daya yang terbatas (Scarscity)

Pilihan (Choice)Wthat ?How ?For Whom ?

Kebutuhan Tak Terbatas (Unlimited)

Page 5: TUGAS EKONOMI MIKRO

Sektor Rumah Tangga Konsumen / MasyarakatPemilik : Faktor-faktor Produksi.

Sektor Rumah Tangga Produsen / MasyarakatPemilik : Barang Konsumsi.

1. arus faktor produksi

2. arus uang (nilai faktor produksi)

D S

Pasar faktor

Jadi ilmu ekonomi mempelajari tngkah laku manusia (Human Behavior), untuk mempelajari tingkah laku ini (masalah sosial). Ilmu ekonomi memakai pendekatan ilmu sosial.Mis : Seseorang ingin mendirikan Industri, maka harus memperdulikan :

- Situasi masyarakat- Kepuasan masyarakat- Dll.

G. SIRKULASI AKTIVITAS EKONOMI (CIRCULAR FLOW OF ECONOMI ACTIVITY)Sirkulasi kegiatan perekonomian sederhana digambarkan segabai berikut :

Keterangan :Sumber Daya Ekonomi (Faktor Produksi) terdiri atas :

1. Sumber Daya Alam atau Faktor Produksi Alam (natural Recourcess)2. Sumber Daya Tenaga Kerja atau Faktor Produksi tenaga kerja (Human Recourcess)3. Sumber Daya Modal atau Faktor Produksi Modal (Capital nRecourcess)4. Kewirausahaan atau Kewiraswastaan (Entreprenurship)

Setiap penggunaan faktor-faktor produksi kedalam proses produksi akan memperoleh jasa.Jasa-jasa Faktor Produksi :

- Jasa Sumber Daya Alam : Sewa (rent)- Jasa Sumber Daya Tenaga Kerja : Upah/Gaji (wage/salary)- Jasa Sumber Daya Modal : Bunga Modal (interest)- Kewirausahaan : laba Usaha (profit)

4. arus uang (nilai barang)

3. arus barang

D S

Pasar output

Page 6: TUGAS EKONOMI MIKRO

Barang (Goods)

a.1. Inferior

a. Barang Konsumsi a.2. normal

a.3. suverior

1.Barang Ekonomi

Barang

b. Barang Modal (Investasi)

2. Barang Non Ekonomi (Bebas)

1.Barang Publik

Barang Ekonomi

2.Barang Privat

1.Barang sekali pakai

Barang Ekonomi

2.Barang Berulangkali

Barang Konsumsi, terdiri dari : Barang Inverior : Barang apabila pendapatan naik maka konsumsi terhadap barang turun.

Simbol : Y D Barang Normal : Sebanding kenaikan pendapatan dengan kenaikan permintaan.

Simbol : Y D Barang Lux/Suverior : Barang yang permintaannya ada ketika pendapatan cukup tinggi.

Mis. : Mobil Mewah, Rumah Mewah , dll.

Page 7: TUGAS EKONOMI MIKRO

BAGIAN II

TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN DAN APLIKASINYA TEORI PERMINTAAN (DEMAND), PENAWARAN (SUPPLY)

DAN KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)

A. Teori Permintaan 1. Defenisi Permintaan (Demand)

Permintaan (Demand) adalah kuantitas barang atau jasa yang diinginkan dan dibeli (diminta) si konsumen pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang dimaksudkan adalah permintaan yang efektif (efective demand) yaitu permintaan dibarengi dengan kemampuan membayar. Permintaan efektif = keinginan + kemampuan membayar (efective demand) = Want + ability to pay

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang atau jasaa. Harga barang itu sendir (Px)

P = price (harga) b. Harga barang lain yang berhubungan dengan barang x (Ps) c. Pendapatan konsumen (I)

I = Income d. Selera masyarakat (T)

T = Tastee. Jumlah penduduk f. Iklan / Reklame g. Perkiraan Keadaan Masa datang (E)

E = Expectation Jadi model fungsi permintaan barang “x” Qxd = F (Px, Ps, I,, T, N, A, E) Qxd = Quantity demand “x”

Variabel : konsep bervariasi

Pengaruh faktor-faktor permintaan :

1) Harga barang itu sendiri (Px) Jika Px ↑ → Qxd ↓Jika Px ↓ → Qxd ↑

2) Harga barang lain (Ps) Jika Px ↑ → Qxd ↑ : “x” dan barang lain = substitusi (saling mengganti)

Contoh: minyak tanah dengan gas Jika Ps ↑ → Qxd ↓ : “x” dan barang lain = komplementer (saling melengkapi)

Contoh : mobil dengan bensin Jika Ps ↑↓→ Qxd tetap : “x” dan barang lain = inkomplementer (bebas)

Contoh : buku dengan garam

3) Pendapatan (I)Jika I ↑ → Qxd ↑ = x : barang normal Jika I ↑ → Qxd ↓ = x : barang inverior Jika I tinggi ↑ → Qxd ↑ = x = barang suverior (lux)

Page 8: TUGAS EKONOMI MIKRO

4) Selera konsumen (T) Jika N ↑ → Qx

d ↑

5) Jumlah Penduduk (N) Jika N ↑ → Qx

d ↑

6) Iklan / Reklame (A) Jika A ↑ → Qx

d ↑

7) Perkiraan Masa Datang € Ep → Qx

d ↑EP : Ekspektasi harga

3. Tabel Permintaan dan Kurva Permintaan Tabel permintaan adalah tabel atau daftar berisi data yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan berbagai tingkat harga. Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan berbagai tingkat harga. Contoh : tabel dan kurva permintaan buku tulis pada berbagai tingkat harga.

Tabel 1Permintaan Buku Tulis

Pada berbagai tingkat harga (Rp / limit)Keadaan Harga (Px) Jumlah yang diminta (Qxd)

A 5.000 200B 4.000 400C 3.000 500D 2.000 800E 1.000 1000

Gambar Permintaan buku tulisSifat kurva permintaan : Merupakan garis yang menurun dari kiri atas menuju kanan bawah (merupakan fungsi negatif) Tabel : nama di atas Grafik : nama di bawah

4. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Permintaan individu adalah permintaan orang per orang (permintaan seseorang) akan suatu barang pada berbagai tingkat harga di pasar. Permintaan pasar adalah total permintaan seluruh individu akan suatu barang pada berbagai tingkat harga di pasar.

Page 9: TUGAS EKONOMI MIKRO

Tabel 1Permintaan Individu dan Pasar

Ads buku Tulis (Rp / Unit)Keadaa

n Harga (Rp) Permintaan Individu Permintaan PasarQA QB QC ΣQ = QA+QB+QC

A 5.000 50 75 75 200B 4.000 100 150 150 400C 3.000 150 225 225 600D 2.000 200 350 350 900E 1.000 300 500 500 1.300

Σd = QA + QB + QC

5. Pergeseran Kurva Permintaan Kurva permintaan dapat bergeser dalam 2 bentuk yaitu : a) Bergeser dengan bergerak di sepanjang garis kurva permintaan itu sendiri. Apabila Px berubah (naik dan turun) sedangkan faktor lain tetap maka kurva permintaan bergerak di sepanjang garis kurva permintaan itu.

6. Hukum Permintaan Berbunyi : Apabila harga barang-jasa naik (tinggi) jumlah barang-jasa yang diminta berkurang (sedikit) sebaliknya apabila harga barang-jasa turun (rendah) maka jumlah barang-jasa yang diminta bertambah (banyak).

7. Model Matematika Model matematika fungsi permintaan linier adalah :

Qxd = a = bPx

Dimana : Qxd = Quantity demand “x” (jumlah barang “x” diminta)

a = konstanta atau interapt b = koefisien arah / kecuraman Px = harga barang x

Contoh : Fungsi permintaan barang “x”Qx

d = 100 – 5Px Tentukan : a. Tabel permintaan barang “x”

b. Kurva Permintaan Barang “x”

Penyelesaian : a. Tabel permintaan barang “x”

Page 10: TUGAS EKONOMI MIKRO

TabelPermintaan Barang “x” pada

Berbagai Tingkat Harga (Rp / Unit)Keadaan Harga “x” (Rp) Jlh “x” diminta (Qx

d = 100 – 5Px)a 10 100 – 5 (10) = 50b 8 100 – 5 (8) = 60c 6 100 – 5 (6) = 70d 4 100 – 5 (4) = 80e 2 100 – 5 (2) = 90

Kurva permintaan bergeser ke kanan atas atau ke kiri bawah apabila salah satu faktor nonharga “x” berubah. Misalnya : Ps, I, T, N, A, E sedangkan pada Px tetap, maka kurva permintaan bergeser ke kanan atas atau ke kiri bawah.

Qxd = f ' (Px, Ps, I, T, N, A, E)

b. KURVA Permintaan barang “x”

Page 11: TUGAS EKONOMI MIKRO

B. TEORI PENAWARAN (SUPPLY)

1. Definisi Penawaran (Supply) Penawaran (supply) adalah kuantitas barang yang bersedia ditawarkan (dijual) oleh si penjual (produsen) pada tingkat harga tertentu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Penawaran barang atau jasa oleh si penjual (produsen) dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah : a) Harga barang “x” itu sendiri (Px) b) Harga barang lain yang berhubungan dengan barang “x” (Ps) c) Ongkos / biaya produksi barang “x” (Ci) d) Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan barang “x” (Tg) e) Banyak perusahaan yang memproduksi barang “x” (Nf) f) Perkiraan keadaan di masa datang (Expectation) €

Dengan demikian model fungsi penawaran barang “x” dapat ditulis : Qx

s = F (Px, Ps, Ci, Tg, Nf, E) Dimana : Qx

s = Quantity supply “x” (jumlah barang “x” yang ditawarkan) Keterangan : a) Px ↑ → Qx

s ↑b) Px ↑ → Qx

s ↑ : komplementer : saling melengkapi Px ↑ → Qx

s ↓ : substitusi : saling mengganti c) Ci ↑ → Qx

s ↓d) Tg ↑ → Qx

s ↑e) Nf ↑ → Qx

s ↑f) Epx ↑ → Qx

s ↓

3. Tabel Penawaran dan Kurva Penawaran Tabel Penawaran adalah tabel berisi data berbagai jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Kurva penawaran adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara berbagai jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga tertentu.

TabelPenawaran Buku Tulis

Pada Berbagai Tingkat Harga( Rp / Unit )

Keadaan

Harga Buku (Px) Jlh Buku ditawarkan (Qx5)

a 5.000 900b 4.000 800c 3.000 600d 2.000 300e 1.000 100

Page 12: TUGAS EKONOMI MIKRO

KurvaPenawaran Buku Tulis

Keterangan : a) garis 5x - 5x = garis kurva penawaran barang “x”b) kurva penawaran merupakan garis yang menarik dari kiri bawah menuju kanan atas (fungsi

positif)

4. Hukum Penawaran Berbunyi : Apabila barang-jasa tinggi (naik) maka jumlah barang jasa yang ditawarkan banyak (bertambah) sebaliknya apabila harga barang-jasa rendah (turun) maka jumlah barang jasa yang ditawarkan sedikit (berkurang).

5. Perubahan Kurva Penawaran Perubahan kurva penawaran terjadi dalam 2 hal, yaitu : a) Kurva penawaran bergerak di sepanjang garis kurva penawaran itu.

Apabila harga barang “x” berubah sedangkan faktor non harga “x” konstan (tidak berubah) maka kurva penawaran bergerak ke atas atau ke bawah sepanjang kurva penawaran itu.

Qxs = F (Px, Ps, Ci, Nf, Tg, E)

Px ↑ → Qxs ↑ : a → b

Px ↓ → Qxs ↓ : a → c

b) Kurva penawaran bergerser ke kanan bawah atau bergeser ke kiri atas. Apabila faktor non harga “x” berubah, sedangkan faktor harga “x” atau Px tetap maka penawaran bergeser ke kanan bawah atau ke kiri atas. Qx

s = F (Px, Ps, Ci, Nf, Tg, E) Misalnya : Ci ↑ → Qx

s ↓ : Si – Si → Ci – Ci atau a → b Nf ↑ → Qx

s ↑ : So – So → S2 – S2 atau a → c

Page 13: TUGAS EKONOMI MIKRO

NB : X = x konstan (tetap)

6. Pendekatan Matematika Model Matematika persamaan fungsi penawaran linier adalah :

Qxs = a + bPx

Dimana : Qxs = quantity supply “x”

a = konstanta / intercept b = koefisien arah / kecuraman Px = harga barang “x”

Contoh : Fungsi penawaran barang “x” Qx

s = 3 + 5Px Tentukan : a) Tabel penawaran barang “x”

b) Kurva penawaran barang “x”

Penyelesaian : a) Tabel Penawaran Barang “x”

Keadaan

Harga (Px) Jlh ditawarkan (Qxs = 3+5Px)

a 10 3 x 5 (10) = 53B 8 3 x 5 (8) = 43c 4 3 x 5 (4) = 23d 2 3 x 5 (2) = 13E 1 3 x 5 (1) = 8

b) Kurva Penawaran Barang “x”

Page 14: TUGAS EKONOMI MIKRO

PR1. Fungsi permintaan barang “x”

Qxd = 210 – 3 Px

Tentukan : a) Tabel Permintaan Barang “x” b) Kurva

2. Fungsi penawaran barang “x” Qx

s = -10 + 7 Px Tentukan : a) Tabel Penawan Barang “x”

b) Kurva Penawan Barang “x”

C. KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM = E) Keseimbangan (equilibrium) adalah keadaan dimana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada titik harga tertentu. Jumlah diminta = jumlah ditawarkan

Qxd = Qx

s Apabila Qx

d > Qxs → kelebihan permintaan (exess demand)

Qxd < Qx

s → kelebihan penawaran (exess supply)

1. Tabel Keseimbangan dan Kurva Keseimbangan Tabel

Permintaan dan Penawaran Buku Tulis Pada Berbagai Tingkat Harga (Rp / Unit)

Keadaan

Harga (Px) Jumlah diminta (Qxd) Jumlah ditawarkan (Qx

s) Sifat

a 5.000 200 1.000 Exessb 4.000 400 800 supplyc 3.000 600 600 Equilibriumd 2.000 800 400 Exesse 1.000 1.000 200 Demand

GambarKeseimbangan (Equilibrium)

Page 15: TUGAS EKONOMI MIKRO

Keterangan : 1) Keseimbangan (equilibrium) terjadi pada titik E yaitu berpotongan antara kurva permintaan

(dx – dx) dengan kurva (penawaran (Sx-Sx) 2) Harga keseimbangan adalah (Px = Rp 3.000 / unit) dan kuantitas keseimbangan pada Qx

5 = Qx

d = 600 unit. 3) Pada harga Rp 5.000 dan Rp 4.000 terjadi kelebihan penawaran (exess supply) 4) Pada harga Rp 2.000 dan Rp 1.000 terjadi kelebihan permintaan (exess demand)

2. Keseimbangan dengan Pendekatan Matematika Persamaan fungsi permintaan : Qx

d = a - bPx Qx

5 = a + bPx Keseimbangan : Qx

d = Qx5

a – bPx = a + bPx Contoh : Fungsi permintaan barang “x” : Qx

d = 100 – sPx Fungsi penawaran barang “x” : Qx

s = 20 + 3Px Tentukan : 1) Keseimbangan (Px dan Qx)

2) Tabel dan kurva keseimbangan

Penyelesaian : 1) Keseimbangan (Px dan Qx)

Syarat keseimbangan Qx

d = Qxs

100 – 5 Px = 20 + 3 Px 100 – 20 = 3 Px + 5 Px 80 = 8 Px Px = 80 / 8 Px = 10 Substitusi Px = 10 ke pers. Qx

d = Qxs

Qxd = 100 – 5 Px

= 100 – 5 (10) = 100 – 50 Qx

d = 50

Qxs = 20 + 3 Px

= 20 + 3 (10) Qx

d = 50

Keseimbangan (equilibrium) terjadi pada : Qx

d = Qxs = 50 (kuantitas keseimbangan)

Px = 10 (harga keseimbangan)

Page 16: TUGAS EKONOMI MIKRO

2) Tabel Keseimbangan dan kurva keseimbangan Tabel

Permintaan dan PenawaranBarang pada Berbagai Tingkat harga

(Rp / Unit)

Keadaan Harga (Px) Jlh Diminta(Qx

d = 100-5Px)Jlh ditawarkan

(Qxd = 20 + 3 Px) Sifat

a 15 100 – 5 (15) = 25

20 + 3 (15) = 65 Exess supply

b 12 100 – 5 (12) = 40

20 + 3 (12) = 56 Exess supply

c 10 100 – 5 (10) = 50

20 + 3 (10) = 50 Equilibrium

d 8 100 – 5 (8) = 60 20 + 3 (8) = 44 Exess supplye 5 100 – 5 (5) = 75 20 + 3 (5) = 35 Exess supply

Page 17: TUGAS EKONOMI MIKRO

KurvaKeseimbangan (equilibrium)

Keterangan : 1) Keseimbangan (equilibrium) terjadi pada titik E yaitu perpotongan antara kurva

permintaan (dx – dx) dengan kurva penawaran (5x – 5x) 2) Harga keseimbangan adalah : Px = Rp 10 / unit dan kuantitas keseimbangan pada : Qx

s = Qx

d = 50 unit. 3) Pada harga Rp 15 dan Rp 12 terjadi kelebihan penawaran (exess supply) 4) Pada harga Rp 8 dan Rp 5 terjadi kelebihan permintaan (exess demand)

3. Perubahan / Pergeseran Titik Keseimbangan Titik keseimbangan (equilibrium) dapat berubah dalam 1 hal, yaitu : a. Permintaan bertambah dan penawaran tetap, kurva permintaan bergeser ke kanan.b. Permintaan berkurang dan penawaran tetap, kurva permintaan bergeser ke kiri.c. Penawaran bertambah dan permintaan tetap, kurva penawaran bergeser ke kanan.d. Penawaran berkurang dan permintaan tetap, kurva penawaran bergeser ke kiri.

Ad.a) Permintaan bertambah, penawaran tetap

Keterangan : Permintaan bertambah maka : a) Kurva permintaan bergeser ke kanan atas : do-do →di-di b) Keseimbangan bergeser dari : Eo → E1c) Harga naik dari : Po → P1d) Kuantitas keseimbangan naik dari : Qo →Q1

ad.b) Permintaan berkurang, penawaran tetap

Page 18: TUGAS EKONOMI MIKRO

Keterangan : Permintaan berkurang, maka : a) Kurva permintaan bergeser ke kiri bawah : do-do →di-di b) Keseimbangan bergeser dari : Eo → E1c) Harga turun dari : Po → P1d) Kuantitas keseimbangan berkurang dari : Qo → Q1

ad.c) Penawaran bertambah, permintaan tetap

Keterangan : Penawaran bertambah, maka : a) Kurva permintaan bergerak ke kanan bawah : do-do →di-di b) Keseimbangan bergeser dari : Eo → E1c) Harga turun dari : Po → P1d) Kuantitas keseimbangan bertambah dari : Qo → Q1

ad.d) Penawaran berkurang, permintaan tetap

Keterangan : Penawaran berkurang, maka : a) Kurva permintaan bergerak ke kiri atas : do-do →di-di b) Keseimbangan bergeser dari : Eo → E1c) Harga naik dari : Po → P1d) Kuantitas keseimbangan berkurang dari : Qo → Q1

Tgl. 09-11-2013Permintaan dan Penawaran sama-sama bertambah

Page 19: TUGAS EKONOMI MIKRO

Permintaan dan Penawaran sama-sama berkurang

Teori elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran A. Elastisitas Permintaan (Demand Elasticity = Σd) 1. Defenisi Elastisitas permintaan adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terutama harga.

Σd =

Dimana : Σd = Elastisitas Permintaan Δ = Perubahan jumlah diminta Δ = Δ = Δ = delta (perubahan)

2. Koefisien Elastisitas Permintaan dan Rumus Menghitung Koefisien Elastisitas Permintaan ada 2 yaitu : a. Koefisien elastisitas permintaan titik (point elasticity)

Page 20: TUGAS EKONOMI MIKRO

Rumus : Σd =

Σd =

b. Koefisien elastisitas permintaan rata-rata atau jarak antara (Arc electricity) Rumus

3. Jenis-jenis Electrisitas Permintaan Electricitas permintaan terdiri 5 jenis : a. Elastisitas permintaan yang elastis dimana Σd > 1 b. Elastisitas permintaan yang inelastis dimana Σd < 1 c. Elastisitas permintaan yang uniter dimana Σd = 1d. Elastisitas permintaan yang elastis sempurna dimana Σd = ∞e. Elastisitas permintaan yang inelastis sempurna dimana Σd = 0

Gambar Elastisitas Permintaan

Ad.a) Elastis : Σd > 1

Contoh : barang mewah mobil

Ad.b) Inelastis : Σd < 1

Page 21: TUGAS EKONOMI MIKRO

contoh: barang murah

Ad.c) Uniter : Σd = 1

contoh: barang normal

Ad.d) Elastis Sempurna : Σd = ∞ Contoh : barang publik (sosial)

Ad.e) Inelastis Sempurna : Σd = 0

contoh: barang tertentu yang murah

Page 22: TUGAS EKONOMI MIKRO

Gabungan gambar elastisitas permintaan

4. Perhitungan Elastisitas Permintaan Contoh : Permintaan Buku Tulis

TabelPermintaan Buku Tulis

Keadaan Harga(Px)

Jumlah diminta

(Qxd)

Elastisitas Permintaan

Titik Sifat Rata-rata Sifat

a 5.000 200 - - - -b 4.000 400 5 > 1 Elastis 3 > 1 Elastis c 3.000 600 2 > 1 Elastis 1,4 > 1 Elastis d 2.000 800 1 = 1 Uniter 0,71 < 1 Inelastis e 1.000 1000 0,5 < 1 Inelastis 0,33 < 1 Inelastis

Hitung : 1) Elastisitas permintaan titik 2) Elastisitas permintaan rata-rata!

Penyelesaian : 1. Elastisitas titik :

Σd =

=

=

= x

= Σd = |-5| = 5 > 1 (elastis) Artinya : Apabila harga naik 1% maka jumlah barang yang diminta berkurang 5%.

b. Titik b dan c

Σd =

Page 23: TUGAS EKONOMI MIKRO

=

=

= x

= Σd = |-2| = 2 > 1 (elastis) Artinya : Apabila harga naik 1% maka jumlah barang yang diminta berkurang 2%.

c. Titik c dan d

Σd =

=

=

= x

= Σd = |-1| = 1 = 1 (Uniter) Artinya : Apabila harga naik 1% maka jumlah barang yang diminta berkurang 1%.

d. Titik d dan e

Σd =

=

=

= x

= Σd = |-0,5| = 0,5 < 1 (inelastis) Artinya : Apabila harga naik 1%, maka jumlah barang yang diminta berkurang 0,5%.

2. Elastisitas Rata-rataa. Rata-rata A keb

Page 24: TUGAS EKONOMI MIKRO

Σd =

=

=

= x

= Σd = |-3| = 3 > 1 (elastis) Artinya : Jika harga naik 1% dari rata-rata 5.000 – 4.000 maka permintaan berkurang sebesar 3% dari rata-rata 200-400.

b. Rata-rata b ke c

Σd =

=

=

= x

= Σd = |-1,4| = 1,4 (elastis)Artinya : Jika harga naik 1% dari rata-rata 4.000 – 3.000 maka permintaan berkurang sebesar 1,4% dari rata-rata 400 ke 600.

c. Rata-rata c ke d

Page 25: TUGAS EKONOMI MIKRO

Σd =

=

=

= x

= Σd = |-0,71| = 0,71 (elastis) Artinya : Jika harga naik 1% dari rata-rata 3.000 ke 2.000 maka permintaan berkurang sebesar 0,71% dari rata-rata 600 ke 800.

d. Rata-rata d ke e

Σd =

=

=

= x

= Σd = |-0,33| = 0,33 < 1 (inelastis) Artinya : Jika harga naik 1% dari rata-rata 2.000 ke 1.000 maka permintaan berkurang sebesar 0,33% dari rata-rata 800 ke 1.000.

B. ELASTISITAS PENAWARAN (SUPPLY ELASTICITY = Σs) 1. Defenisi Elastisitas penawaran (Σs) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat perubahan harga.

Page 26: TUGAS EKONOMI MIKRO

Atau : Σs = Dimana : Σs = elastisitas penawaran %ΔQx

s = persentase perubahan kuantitas barang x ΔQs = Q2 – Q1

%ΔPx = persentase perubahan harga barang x

ΔPx = P2 – P1

2. Koefisien Elastisitas Penawaran Koefisien elastisitas penawaran terdiri dari 2 jenis : a. Koefisien elastisitas titik (point elasticity)

Σs = atau Σs = .

b. Koefisien elastisitas rata-rata atau jarak antara (Arc elasticity)

Σs =

3. Jenis-Jenis Elastisitas PenawaranElastisitas penawaran terdiri dari 5 jenis : a. Elastisitas penawaran yang elastis, dimana Σs > 1 b. Elastisitas penawaran yang inelastis, dimana Σs < 1c. Elastisitas penawaran yang uniter, dimana Σs =1 d. Elastisitas penawaran yang elastis sempurna, dimana Σs = ∞e. Elastisitas penawaran yang inelastis sempurna, dimana Σs = 0

Gambar elastisitas penawaran

Ad.a) Elastis, Σs > 1

Ad.b) Inelastis, Σs < 1

Page 27: TUGAS EKONOMI MIKRO
Page 28: TUGAS EKONOMI MIKRO

Ad.c) Uniter, Σs = 1

Ad.d) Elastis Sempurna, Σs = ∞

Ad.e) Inelastis sempurna, Σs = 0

Page 29: TUGAS EKONOMI MIKRO

Contoh Perhitungan : Tabel

Penawaran Buku Tulis dan Elastisitas PenawaranKeadaan

Harga Buku (Rp)

Jlh Buku Ditawarkan (Qs)

Elastisitas Penawaran Titik Sifat Rata-

rataSifat

a 5.000 900 5/9 < 1 Inelastis 9/7 < 1 Inelastisb 4.000 800c 3.000 600d 2.000 300e 1.000 100

Hitung : 1. Elastisitas Penawaran Titik! 2. Elastisitas Penawaran Rata-rata!

Penyelesaian : 1. Elastisitas Titik a) Titik a dan b

Σs =

=

=

= X

= Σs = 5/9Artinya : Jika harga jual naik 1 % maka jumlah yang ditawarkan bertambah 5/9 %.

2. Elastisitas Rata-rata a) Rata-rata a dan b

Σs =

=

=

Page 30: TUGAS EKONOMI MIKRO

= X

=

=

=

= Σs = -9 / -17 = 9/17 Artinya : Jika harga pasar naik 1% dari rata-rata 5.000 dan 4.000 maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah 9/17 % dari rata-rata 900 dan 800.

1.b. Titik b dan c

Σs =

=

=

= x

= Σs = 1 = 1 (uniter) Artinya : Jika harga jual naik 1% maka jumlah yang ditawarkan bertambah 1%.

c. Titik c ke d

Σs =

=

=

= x

=

Σs = = < 1 (inelastis) Artinya : Jika harga jual naik 1% maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah 3/2 %.

d. Titik d ke e

Page 31: TUGAS EKONOMI MIKRO

Σs =

=

=

= x

=

Σs = < 1 (inelastis) Artinya : jika harga jual naik 1% maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah 4/3%.

2. b. Titik b ke c

Σs =

=

=

=

= x

= Σs = 1 = 1 (uniter) Artinya : Jika harga pasar naik 1% dari rata-rata 4.000 – 3.000 maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah 1% dari rata-rata 600-600.

c. Titik c ke d

Σs =

Page 32: TUGAS EKONOMI MIKRO

=

=

= x

=

Σs = < 1 (inelastis)Artinya : Jika harga pasar naik 1% dari rata-rata 3.000 – 2.000 maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah 15/9 % dari rata-rata 600 – 300.

d. Titik d ke e

Σs =

=

=

= x

= Σs = -30 / -20 = 3/2 < 1 (inelastis) Artinya : Jika harga pasar naik 1% dari rata-rata 2.000 – 1.000 maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah 3/2 % dari rata-rata 300 – 100.

Page 33: TUGAS EKONOMI MIKRO

BAGIAN IIITEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa ilmu ekonomi modern menganalis masalah ekonomi, lepas dari pertimbangan rnoralitas dan agama. Gejala-gejala yang diamati dijelaskan dengan logika. Misalnya mengapa di negara-negara maju dan atau kaya, setiap keluarga umumnya memiliki sedikit anak? Sedangkan di negara-negara yang belum maju, jumlah anak per keluarga umumnya banyak? Mengapa orang-orang yang berpendidikan tinggi menghabiskan banyak uang untuk membeli informasi (buku, surat kabar, dan internet) dibanding orang-orang yang berpendidikan rendah? Mengapa perusahaan-perusahaan yang mempunyai daya monopoli lebih suka menjual produk dalam jumlah lebih sedikit dengan harga yang lebih tinggi? Masih banyak pertanyaan yang lainnya.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, ekonom mengembango kan pemahaman-pemahaman dan peralatan analisis ekonomi mikro. Dengan peralatan itu ilmu ekonomi mengamati perilaku konsumen dan produsen. Perilaku konsumen penting dibahas agar dapat memahami sisi permintaan barang dan jasa. Perilaku produsen penting dibahas untuk mernahami sisi penawaran barang dan jasa.

1. Pengertian-pengertian dan Asumsi-asumsi UtamaBab ini akan menguraikan perilaku konsumen dalam menentukan alokasi sumber daya

ekonominya. Tujuan yang ingin dicapai oleh konsumen adalah kepuasan maksimum. Untuk dapat membahasnya kita harus mengetahui beberapa pengertian dan asumsi dasar (utarna).a) Barang (Commodities)

Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh manfaat atau kegunaan. Bila seseorang mengonsumsi lebih dan satu barang dan jasa, seluruhnya digabungkan dalam bundel barang (commodities bundle). Barang yang dikonsurnsi mempunyai sifat makin banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh (good). Contohnya pakaian, makin banyak dimiliki makin memberi manfaat. Sesuatu yang bila konsumsinya ditambah justru mengurangi kenikmatan hidup (bad), tidak dimasukkan dalam analisis. Misalnya, penyakit, makin banyak makin menyusahkan.

b) Utilitas (Utility) Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang. Utilitas

merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan alternatif penggunaannya. Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh konsumen. Utilitas total (total utility/TU) adalah manfaat total yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi. Utilitas marjinal (marginal utility/MU) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit barang.

c) Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility)

Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberi tambahan utilitas yang besar, tetapi makin lama pertambahan itu bukan saja makin menurun, bahkan menjadi negatif. Good sudah berubah menjadi bad. Gejala itu disebut sebagai Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The Law of Diminshing Marginal Utility, untuk selanjutnya disingkat LDMU). Dalam analisis perilaku konsumen, gejala LDMU dilihat dari makin menurunnya nilai utilitas marjinal. Karena dasar analisisnya adalah perubahan utilitas marjinal, analisis ini dikenal sebagai analisis marjinal (marginal analysis).

Analisis marjinal mula-mula dikembangkan untuk menjawab pertanyaan mengapa berlian lebih mahal daripada air? Ada yang menjawab karena utilitas total penggunaan berlian lebih tinggi

Page 34: TUGAS EKONOMI MIKRO

daripada air. Jawaban itu disanggah dengan mengatakan bahwa ada kondisi di mana air terasa lebih bernilai daripada berlian, misalnya pada saat manusia sangat haus. Tetapi mengapa secara umum harga berlian lebih mahal daripada air? Seorang ekonom bernama Herman Heinrich Gossen menjawab bahwa pertambahan manfaat dari air cepat sekali menurun. Jika seseorang sangat haus, segelas pertama air akan memberi manfaat yang sangat besar, tetapi setelah gelas keempat atau kelima, pertambahan manfaat air sudah sangat menurun. Tidak demikian halnya dengan berlian. Itu sebabnya harga air lebih murah daripada harga berlian. Untuk menghormati Gossen maka hukum pertambahan alat-alat yang makin menurun disebut sebagai Hukum Gossen (Gossen law).

d) Konsistensi Preferensi (Transitivity)Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen, menyusun prioritas pilihan agar

dapat mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen, yaitu lebih suka (prefer) dan atau sama-sama disukai (indifference). Misalnya ada dua barang X dan Y, maka konsumen mengatakan X lebih disukai daripada Y (X > Y) atau X sama-sama disukai seperti Y (X = Y). Tanpa sikap ini perilaku konsumen sulit dianalisis.

Syarat lain agar perilakunya dapat dianalisis, konsumen harus konsistensi preferensi. Bila barang X lebih disukai dari Y ( X > Y) dan barang Y lebih disukai dari Z (Y > Z), maka barang X lebih disukai dari Z (X > Z). Konsep ini disebut transitivitas (transitivity).

e) Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan

dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga, barang di pasar. Mereka mampu memprediksi jumlah penerimaan tmtuk suatu periode konsumsi..

2. Teori Kardinal (Cardinal Theory)Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana

kita menghitung berat dengan gram atau kilogram, panjang dengan centi-meter atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan satu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Total uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit. Untuk setiap unit tambahan konsumsi, tambahan biaya yang harus dikeluarkan sama dengan harga barang per unit.

Misalnya Achmad ingin membeli baju, yang harga per helainya Rp25.000,00. Berapa buah baju yang akan dikonsumsi? Untuk menjawabnya, kita harus tahu dahulu nilai baju itu bagi Achmad yang diasumsikan setara dengan rupiah. Seandainya pola konsumsi Achmad seperti ditunjukkan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1Utilitas Total dan Utilitas Marjinal dari Mengonsumsi Baju

Harga bajuPer helai

(Rp)

Jumlah bajuYang

Dikonsumsi

Uang yangHarus dike-luarkan (Rp)

KegunaanTotal/TU

(util)

Tambahan Kegunaan

/MU(util)

25.00025.00025.00025.00025.00025.00025.00025.000

12345678

25.00050.00075.000

100.000125.000150.000175.000200.000

50.000125.000185.000225.000250.000250.000225.000100.000

50.00075.00080.00040.00025.000

025.000

125.000

Page 35: TUGAS EKONOMI MIKRO

Bagi Achmad, baju pertama nilai kegunaannya jauh lebih besar dibanding uang yang harus dikeluarkan. Hanya dengan Rp. 25.000,00 diperoleh kegunaan 50.000 util. Karenanya dia mau menambah konsumsi bajunya. Baju yang kedua memberi tambahan kegunaan (MU) lebih besar daripada yang pertama, yaitu 75.000 util, berarti kegunaan total (TU) menjadi 125.000 util. Dia pun menambah konsumsi baju menjadi tiga, yang memberi TU 185.000 util dan MU 60.000 util. Walaupun telah terjadi penurunan MU (hukum pertambahan manfaat yang makin menurun telah terjadi), tetap lebih menguntungkan. Seandainya Achmad terus menambah konsumsi bajunya, maka setelah baju kelima penambahan konsumsi tidak menambah TU, bahkan dapat menurunkan TU karena MU sudah < 0 (negatif). Pergerakan angka-angka dalam tabel dapat diterjemahkan dalam bentuk grafik berikut ini (Diagram 4.1). Terlihat kurva TU pada awalnya menaik tajam, seiring naiknya nilai MU. Di titik A MU mencapai maksimum, untuk selanjutnya menurun yang menyebabkan slope kurva TU makin mendatar.

Diagram 4.1.Kurva-kurva Utilitas Total dan Utilitas Marjinal

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Achmad akan berhenti mengonsumsi pada baju yang kelima. Jika setelah itu dia menambah jumlah baju yang dikonsumsi, tindakan itu bukan saja tidak menambah TU, bahkan menguranginya. Achmad berhenti mengonsumsi pada saat harga baju (Rp. 25.000,00) sama dengan nilai utilitas marjinal (25.000 util).

MU = P ....................................................................................... (4.1)Prinsip ini berlaku untuk semua barang, sehingga konsumen akan mencapai kepuasan

maksimum pada saat :Mux = Px ....................................................................................... (4.2)

di mana: Mux = tambahan kegunaan xPx = harga X

3. Teori Ordinal (Ordinal Theory)a. Kurva Indfferensi (Indifference Curve)

Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung; Hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi (indiftrence curve). Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Suatu kurva indiferensi atau sekumpulan kurva indiferensi (yang disebut peta indiferensi atau indifference map), dihadapi oleh hanya seorang konsumen. Misalkan Sutarno mengombinasikan konsumsi makan bakso dengan makan sate.

Walaupun telah dinyatakan bahwa menurut teori ordinal kegunaan atau kepuasan tidak dapat dihitung, namun untuk keperluan studi (agar menjadi lebih jelas), tidaklah salah bila kita mengasumsikan bahwa informasi dari kurva indiferensi dapat diterjemahkan dalam persamaan kuantitatif. Misalnya nilai kegunaan (kepuasan) Sutarno dari mengonsumsi makan bakso dan makan sate per bulan dapat ditulis sebagai

Page 36: TUGAS EKONOMI MIKRO

U = X . Y ....................................................................................... (4.3)di mana: U = tingkat kepuasan

X = makan bakso (mangkok per bulan)Y = makan sate (porsi per bulan)

Untuk mencapai tingkat kepuasan tertentu, beberapa kombinasi yang mungkin dicantumkan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2Makan Bakso dan Makan Sate

Yang Memberi Tingkat Kepuasan Sama Bagi SutarnoMakan Bakso

(mangkok per bulan)Makan Sate

(porsi per bulan)25 kali20 kali10 kali5 kali4 kali

4 porsi8 porsi

10 porsi20 porsi25 porsi

Jika kombinasi itu disajikan dalam kurva akan diperoleh kurva indiferensi (IC) seperti ditunjukkan oleh Diagram 4.2.

Diagram 4.2.Kurva Indiferensi (Indiference Curve)

Asumsi-asumsi Kurva Indiferensi1) Semakin jauh kurva indiferensi dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.

Asumsi ini penting agar asumsi bahwa konsumen dapat membandingkan pilihannya terpenuhi. Kumpulan kurva indiferensi (dinamakan pera indiferensi atau indifference map) hanya mengatakan bahwa bahwa makin ke kanan atas, tingkat kepuasannya makin tinggi; tetapi tidak dapat mengatakan berapa kali lipat. Misalnya, walaupun IC3 jaraknya terhadap titik (0,0) adalah tiga kali IC1, tidak berarti tingkat kepuasan yang diberikan IC3 adalah tiga kali lipat IC1. Yang dapat dikatakan adalah IC3 memberi tingkat kepuasan lebih besar dari IC1.

Diagram 4.3Himpunan Kurva Indiferensi (Peta Indiferensi)

Page 37: TUGAS EKONOMI MIKRO

2) Kurva indiferensi menurun dari kin atas ke kanan bawah (downward sloping), dan cembung ke titik origin (convex to origin).

Asumsi ini menggambarkan adanya kelangkaan. Bila suatu barang makin langka, harganya makin mahal. Hal ini dijelaskan dalam konsep Marginal Pate of Substitution (MRSyx), yaitu berapa banyak barang Y harus dikorbankan untuk menambah 1 unit barang X demi menjaga tingkat kepuasan yang sama. Berdasarkan hukum LDMU, jumlah Y yang ingin dikorbankan makin kecil pada saat jumlahnya makin sedikit (langka).

Kurva indiferensi yang cembung ke arah titik origin menjelaskan kadar penggantian marjinal. Tingkat penggantian marjinal menggambarkan besarnya pengorbanan atas konsumsi suatu barang untuk menambah konsumsi barang lainnya dengan tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperoleh.

Diagram 4.4Marginal Rate of Substitution (MRS)

Dalam Diagram 4.4 pada awalnya jumlah Y yang ingin dikorbankan untuk memperoleh tambahan satu unit X adalah OY1-OY2. Sehingga besamya MRSyx adalah - (OY1-OY2 / OX1-OX2). Pada saat ingin menambah 1 unit X lagi (dari OX2 ke OX3), jumlah Y yang ingin dikorbankan menjadi lebih kecil (0Y2-0Y3), sehingga nilai MRSyx berubah. Jurmlah Y yang ingin dikorbankan menurun, karena jumlah Y yang dimiliki makin sedikit (langka).

3) Kurva indiferensi tidak sating berpotongan.Asumsi ini penting agar asumsi transitivitas terpenuhi.

Diagram 4.5Posisi Kurva-Kurva Indiferensi Dikaitkan

Dengan Konsistensi Preferensi (Transitivitas)

Page 38: TUGAS EKONOMI MIKRO

Pada Diagram 4.5.a IC1 dan IC2 berpotongan di titik B, berarti IC1 = IC2. Di titik C, IC2 > IC1, padahal di titik A, IC1 > IC2. Keadaan ini tidak sesuai dengan asumsi transitivitas yang mengatakan bila A > B dan B > C, maka A > C. Asumsi transitivitas hanya terpenuhi bila IC1 dan IC2 tidak saling berpotongan (Diagram 4.5.b).

b. Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)Garis anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua

macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sangat besar. Misalnya garis anggaran dinotasikan sebagai BL, sedangkan kurva sebagai P (Px) untuk X dan Py untuk Y) dan jumlah barang yang dikonsumsi adalah Q (Qx untuk X dan Qy untuk Y) maka

Kemiripan (slope) kurva BL adalah negatif, yang merupakan rasio Px dan Py. Pada diagram 4.6 kita melihat bahwa OY sama dengan besarnya pendapatan (M) dibagi harga Y, sedangkan OX sama dengan besarnya pendapatan (M) dibagi harga X. Sehingga slope kurva garis anggaran adalah :

- (OY/OX = - )1/Py.M) / (1/Px.M) = -Px/Py ................................. (4.5)

Diagram 4.6.Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)

Dari kurva di atas:Px.X1 + Py.X2 + Py.Y2 = Px.X3 + Py.Y3

c. Perubahan Harga Barang dan PendapatanPerubahan harga dan pendapatan akan memengaruhi daya beli, diukur dari besarnya luas

bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis anggaran. Bila luas bidang segitiga makin luas, daya beli meningkat. Begitu juga sebaliknya. Diagram 4.7.a menunjukkan jika harga X turun, dengan jumlah pendapatan nominal yang sama, jumlah X yang dapat dibeli makin banyak (pendapatan nyata meningkat), sehingga kurva garis anggaran yang sekarang adalah BL2. Jika harga X naik, garis anggaran yang baru adalah BL3 dimana pendapatan nyata menurun.

Diagram 4.7.b menunjukkan bila pendapatan meningkat berarti daya beli meningkat sehingga kurva garis anggaran bergeser sejajar ke kakan. Begitu sebaliknya.

Page 39: TUGAS EKONOMI MIKRO

d. Keseimbangan KonsumenKondisi keseimbangan adalah kondisi di mana konsumen telah mengalokasikan seluruh

pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaan), atau tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (menggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan).

Diagram 4.8.a menggambarkan maksimalisasi kepuasan (satisfaction maximalization). Kemampuan yang dimiliki adalah BL1. Karena itu tingkat kepuasan yang tertinggi yang dapat diperoleh adalah di titik E, tempat persinggungan antara BL1 dengan IC2. Pada saat itu kombinasi konsumsi adalah OX1 unit barang X dan OY1 unit barang Y. Kurva IC1 bukan kurva yang memberikan tingkat kepuasan maksirnum, karena dapat dijangkau dengan anggaran yang lebih rendah daripadaBL1, yaitu BL2. Kurva IC3 walaupun lebih tinggi daripada IC2 tidak terjangkau dengan kemampuan yang ada.

Diagram 4.8.b menggambarkan minimalisasi biaya (cost minimalialtion). Tingkat kepuasan yang ingin dicapai adalahIC1, yang dapat dicapai dengan anggaran minimum sebesar BL2, dengan kombinasi konsumsi OX1 unit barang X dan OY1 unit barang Y. BL1 walaupun lebih rendah daripada BL2 bukan biaya minimum karena tidak dapat menjangkau target IC1. Sementara dengan BL3 konsumen dapat mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi daripada IC1. Keseimbangan konsumen berada di titik E.

Diagram 4.8Maksimalisasi Kepuasan dan Minimalisasi Biaya

e. Reaksi Terhadap Perubahan Harga BarangKeseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah. Jika

pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasannya. Sebaliknya bila pendapatan nyata menurun, dengan terpaksa konsumen menurunkan tingkat kepuasannya, disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang menurun. Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.

1) Kurva Harga-Konsumsi (Price-Consumption Curve)Perubahan harga salah satu barang menyebabkan rasio harga berubah. Akibatnya barang

yang harganya turun atau naik menjadi relatif lebih murah atau mahal dibanding barang lainnya. Perubahan itu menyebabkan pendapatan nyata berubah walaupun pendapatan nominal (money income) tidak berubah. Akhirnya jumlah barang yang dikonsumsi berubah karena tingkat keseimbangan konsumen juga berubah. Perubahan-perubahan di atas dapat digambarkan dalam kurva yang disebut Kurva Harga-Konsumsi (Price-Consumption Curve).

Pre Consumption Curve (PCC) dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan (lokus) titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai rasio harga sebagai akibat perubahan harga suatu barang, dimana pendapatan nomirain tetap.

Page 40: TUGAS EKONOMI MIKRO

Diagram 4.9Kurva Hrga-Konsumsi

(Price-Consumption Curve)

Pada Diagram 4.9 ditunjukka.n bahwa keseimbangan awal terjadi di titik A. Bila harga barang X turun, maka kemampuan untuk membeli barang x meningkat dari jumlah anggaran yang tetap, ditunjukkan oleh garis anggaran bergeser ke 3L2 dan BL3. Keseimbangan pun berubah dari titik A ke titik B dan titik Demikian halnya dengan kombinasi konsumsi. Jika titik-titik keseimbangan tersebut dihubungkan maka terbentuk sebuah garis, yaitu kurva PCC.

2) Penurunan Kurva Permintaan (Demand Curve)Dari Diagram 4.9 disimpulkan bahwa pada saat harga barang X makin murah (P3 < P2 < P1),

ceteris paribus, permintaan terhadap X makin bertambah (OX3 > > OX1). Hal ini sesuai dengan hukum permintaan. Karena itu dari kurva PCC dapat diturunkan kurva permintaan individu (individual demand curve).

Kurva permintaan ini diturunkan dalam batasan tiga asumsisa) Konsumen bcrada pada kondisi keseimbanganb) Pendapatan nominal tidak berubahc) Harga nominal barang lain tidak berubah

Diagram 4.10Menurunkan Kurva Permintaan

3) Permintaan Individu dan Permintaan PasarPermintaan pasar adalah jumlah permintaan individu-individu yang ada di pasar. Misalkan

jumlah konsumen dalam pasar barang X hanya dua, yaitu A dan B yang dicerminkan oleh kurva permintaan Da dan Db (perhatikan diagram 4.11). permintaan pasar (D1) diperoleh dengan cara menjumlahkan secara horizontal Da dan Db.

Page 41: TUGAS EKONOMI MIKRO

Diagram 4.11Permintaan Pasar

Pada harga Po, permintaan A adalah A0 dan permintaan B adalah B0, sehingga permintaan total adalah A0+B0 sama dengan T0. Ketika harga menjadi P1, permintaan A adalah A1, permintaan B adalah B1, permintaan total T1. Pada harga P2 permintaan A sama dengan nol, permintaan B adalah B2; permintaan total T2. Pada harga P3 permintaan A dan B masing-masing sama dengan nol, sehingga permintaan total sama dengan nol.

f. Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan NominalSuatu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsurnen adalah perubahan

pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak bertibah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.

1) Kurva Pendapatan-Konsumsi (Income-Consumption Curve)Jika titik-titik keseimbangan tersebut di atas kita hubungkan maka terbentuk Kurva

Pendapatan-Konsumsi (Income-Conswnption Curve), seperti pada Diagram 4.12. Income-Consumption Curve (ICC) dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukai: titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan nominal, di mana harga nominal barang tidak berubah. Kemiringan ICC adalah positif, karena umumnya permintaan terhadap suatu barang meningkat bila pendapatan meningkat (barang normal). Sudut kemiringan ICC dapat memberikan indikasi apakah suatu barang merupakan barang kebutuhan pokok atau barang mewah.

Diagram 4.12Kurva Pendapatan-Konsumsi(Income-Consumption Curve)

Page 42: TUGAS EKONOMI MIKRO

2) Kurva Engel (Engel Curve)Namun klarifikasi lebih jelas untuk mengetahui apakah suatu barang merupakan barang

kebutuhan pokok atau barang mewah dilakukan dengan menggunakan kurva Engel (Engel Curve). Kurva ini diberi nama sesuai dengan nama penemunya, Christian Lorenz Ernst Engel (statistian Jerman abad 19), yang mencoba melihat hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat konsumsi. Bila kurva permintaan individu diturunkan dari Price-Consumption Curve (PCC), kurva Engel diturunkan dari Income-Consumption Curve (ICC)

Diagram 4.13Kurva Engel

Diagram 4.13.a adalah kurva Engel untuk barang yang merupakar kebutuhan pokok, seperti bahan makanan pokok. Perubahan pendapatan nominal tidak berpengaruh banyak terhadap perubahan permintaan. Bahkan jika pendapatan torus meningkat, permintaan terhadap barang tersebut perubahannya makin kecil dibanding perubahan pendapatan. Jika dikaitkan dengan konsep elastisitas, maka elastisitas pendapatan dart barang kebutuhan pokok makin kecil bila tingkat pendapatan nominal makin tinggi.

Diagram 4.13.b adalah kurva Engel untuk barang yang termasuk barang mewah. Kenaikan permintaan terhadap barang tersebut lebih besar dibandingkan dengan kenaikan tingkat pendapatan. Atau dapat dikatakan bahwa permintaan terhadap barang mewah mempunyai derajad elastisitas yang besar.

Untuk barang inferior/Giffen, kurva Engel memiliki korelasi yang negatif, yakni menurun dan kin atas ke kanan bawah (coba pikirkan mengapa demikian).

g. Efek Subs-Masi (Substitution Effect) dan Efek Pendapatan (Income Effect)Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang turun maka permintaan terhadapnya

bertambah atau sebalilmya, yang terlihat sebenarnya adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan terhadap keseimbangan konsumen. Dengan perkataan lain, jika harga suatu barang turun, maka ada dua komponen yang dipengaruhi:1) Harga relatif barang menjadi murah, sehingga bila konsumen bergerak pada tingkat kepuasan

yang sarna (kurva indiferensi awal) dan pendapatan nyata dianggap tetap, maka konsumen akan menambah jumlah konsumsi barang yang harganya menjadi relatif lebih murah dan mengurangi jurnlah konsumsi barang yang harganya menjadi relatif lebih mahal. Inilah yang disebut sebagai efek substitusi (substitution effect).

2) Pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah. Jika perubahan imi dilihat dari sisi harga barang lain dan pendapatan nominal dianggap tetap, kita akan melihat efek pendapatan (income effect).

Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh berikut ini.

Page 43: TUGAS EKONOMI MIKRO

Diagram 4.14Efek Substitusi dan Efek Pendapatan

Kasus Harga Turun

Efek Total:Turunnya harga barang X telah menyebabkan keseimbangan konsumen bergeser dari titik A

ke C. Karena kemampuan meningkat dari BL1 ke BL3, jumlah X yang diminta bertambah dari OX1

ke OX3. Pertambahan jumlah yang diminta sebesar X1X3 unit, merupakan efek total (penjumlahan efek substitusi dan efek pendapatan).

Efek Substitusi:Turunnya. harga X membuat harga X relatif lebih murah daripada harga Y (slope BL3 lebih

datar daripada BL1). Jika konsumen diminta rnelakukan penyesuaian keseimbangan pada tingkat kepuasan yang sama (IC1) dengan pendapatan nyata tidak berubah, maka titik keseimbangan tercapai di titik B, yaitu persinggungan antara IC1 dengan BL2 (garis terputus-putus dan sejajar dengan BL3). BL2 merupakan garis anggaran yang sama nilainya dengan BL1, namun kerniringannya berbeda sesuai dengan rasio harga pada B12. Jumiah X yang diminta menjadi OX2

(karena harga X sekarang relatif lebih murah). Pertambahan permintaan terhadap X sebesar X1X2

merupakan efek substitusi.

Efek Pendapatan:Pertambahan jumlah X yang diminta sebesar X2X3 merupakan efek pendapatan. Sebab jika

pendapatan nominal naik (BL2 terputus-putus digeser sejajar ke atas, BL3 menyinggung IC2) jumlah X yang diminta bertambah sebanyak X2X3 unit.

Efek Total = Efek Substitusi + Efek Pendapatan X1X3 = X1X2 + X2X3

Bagaimana jika harga naik? Prinsip analisisnya sama. Kita perhatikan Diagram 4.15 berikut ini.

Diagram 4.15Efek Substitusi dan Efek Pendapatan Kasus Harga Naik

Efek total dan kenaikan harga X adalah penurunan permintaan sebesar OX1-0X3. Jika

Page 44: TUGAS EKONOMI MIKRO

konsumen harus melakukan penyesuaian keseimbangan dengan asumsi tingkat pendapatan dan tingkat kepuasan adalah sama seperti kondisi awal (IC1), maka keseimbangan konsumen tercapai di titik B yang merupakan persinggungan BL2 (garis terputus-putus) dengan IC1. Perubahan rasio harga (harga relatif) telah mengurangi jun-dah X yang dirninta sebanyak X1X2. Ini merupakan efek substitusi. Sedangkan penurunan pendapatan nominal (yang disebabkan kenaikan harga X) telah menurunkan jurnlah X yang diminta sebesar X2X3. Ini merupakan efek pendapatan.

PERMINTAAN RUMAH DI INDONESIARumah merupakan kebutuhan dasar manusia selain pangan, pakaian, dan pendidikan.

Sayangnya dari keempat kebutuhan pokok tersebut, rumahlah yang paling sulit terjangkau. Apalagi jika rumah yang diinginkan adalah rumah mewah/layak. Itulah sebabnya permintaan rumah di Indonesia, walaupun sebagai kebutuhan pokok, tetap dikategorikan sebagai barang luksurius (mewah).

Berdasarkan kenyataan ini, maka pemerintah Indonesia melaksanakan program pengadaan rumah rakyat yang pada awalnya dilaksanakan oleh PT Perumnas. Pada tahun-tahun selanjutnya pihak swasta ikut terlibat yang difasilitasi oleh kredit pemilikan rumah (KPR). Ikut terlibatnya pihak swasta disebabkan pasar perumahan di Indonesia memang songat besar, khususnya bila dilihat dari jumlah penduduk dan prospek perekonomian Indonesia.

Tabel 4.3Perkembangan Realisasi Pernbangunan dan Penyaluran Kredit Perumahan

Oleh Perumnas dan Non Perumnas, 1980-20001980 1990 1995 2000 ∆ (%y)

1980-90∆ (%y)1990-95

∆ (%y)1995-200

Rumah ( Unit)Penduduk (juta jiwa)PDB (Rp Triliwun)PDB/Kab. (Rp Juta)Kredit (Rp Triliwun)

18.5731.475166,81,1349,1

53.034179,41

2721,52247,0

707,19194,8383,81,97183,5

10,527209,8394,7

88214,1

11,071,975,013,0417,5

26,301,667,135,6736,8

21,001,490,560,9529,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa pembangunan perumahan di Indonesia pertumbuhannya sangat pesat. Pada periode 1980-1990 tingkat pertumbuhannya mencapai 11,0% per tahun. Angka pertumbuhan tersebut adalah 8 kali angka pertambahan penduduk, dan dua kali angka pertumbahan ekonomi (PDB rill) pada periode yang sama. Pada periode 1990-1995 meningkat menjadi 25,3% per tahun. Angka pertumbuhan ini sekitar 16 kali lipat angka pertambahan penduduk. dan hampir 4 kali lipat angka pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama. Krisis ekonomi yang berlangsung sejak akhir 1997 telah menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi hanya 0,56% pada periode 1995-2000, di mana pada tahun 1998 bahkan pertumbuhan ekonomi mencapai angka minus 13%. Sangat rendahnya pertumbuhan ekonomi telah menyebabkan pertumbuhan pembangunan perumahan selama periode 1995-2000 menurun menjadi -21,0% per tahun.

Dari data-data diatas dapat disimpulkan bahwa perumahan merupakan sensitif terhadap pertumbuhan pendapatan per kapita. Hasil regresi sederhana antara pembangunan perumahan dengan PDB per kapita selama periode 1979-1996 menunjukkan, jika PDB per kapita bertambah 1%, maka rumah yang dibangun oleh Perumnas dan Non Perumnas akan bertambah sebesar 2,3%. Hasil regresi tersebut merupakan petunjuk awal bahwa perumahan merupakan komoditas yang elastisitas pendapatannya relatif besar. Dalam arti, jika pendapatan per kapita meningkat 1%, maka permintaan terhadap rumah bertambah lebih besar dari 1%.

Bile kita perhatikan angka pendapatan per kapita Indonesia selama periode 1980-2000, mungkin akan timbul pertanyaan: Bagaimana mungkin pertambahan permintaan perumahan di Indonesia begitu tinggi, mengingat bahwa angka PDB per kapita selama periode tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah. Misalnya, PDB per kapita pada tahun 1995 hanya sekitar Rp 2 jute. Jika satu keluorgo di Indonesia terdiri dari 5 jiwa, make pendapatan per keluarga pada tahun 1995 adalah sekitar Rp 10 juta, atau masih lebih kecil dari Rp 1 juta per bulan. Tingkat pendapatan ini terlalu kecil dibanding dana yang dibutuhkan untuk

Page 45: TUGAS EKONOMI MIKRO

membangun rumah yang mencapai puluhan juta rupiah per unit.Jawaban atas pertanyaan tersebut ada pada Tabel 4.20 di atas: tingginya pertambahan

permintaan rumah di Indonesia distimulir atau didorong adanya kredit perumahan. Selama periode 1980-1990 tingkat pertumbuhan kredit perumahan mencapai 17,5% per tahun, yang kemudian meningkat pesat menjadi 36,8% per tahun selama periode 1990-1995. Krisis ekonomi telah menurunkan pertumbuhan kredit perumahan menjodi -29,0% selama periode 1995-2000.

Bagaimana kredit perumahan depot menstimulir/mendorong permintaan perumahan? Jawabannya adalah sebagai berikut: Yang pertama, kredit perumahan akan meningkatkan pendapatan. Yang kedua, elostisitas pendapatan dari permintaan perumahan yang lebih besar dari satu telah menyebabkan efek pendapatan yang besar. Artinya pertambahan permintaan perumahan akan melebihi angka 1%, jika pendapatan akibat pemberian kredit meningkat 1%.

TEORI PERILAKU KONSUMEN (CONSUMER BEHAVIOR)ATAU

TEORI NILAI GUNA (UTILITY)

Setiap orang mengkonsumsi suatu barang atau jasa karena barang atau jasa tersebut memberikan nilai guna atau kepuasan, kenikmatan (Satisfaction) bagi konsumen. Barang yang memberikan kepuasan (Utility) adalah barang yang barang yang berkualitas.Teori nilai guna dijelaskan dengan 2 pendekatan yaitu :

1. Pendekatan nilai guna kardinal ( Cardinal Utility)2. Pendekatan nilai guna ordinal (Ordinal Utility)

A. Nilai Guna Kardinal ( Cardinal Utility )

Teori nilai guna Kardinal (Cardinal Utility) mengatakan bahwa nilai guna yang diterima konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa dinyatakan dengan angka (Kuantitatif).Beberapa konsep yang berkaitan utility adalah :

1. Nilai Guna Total (Total Utility) = TUYaitu jumlah nilai guna yang diterima konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang.

TU x = Ux1 + Ux2 + Ux3 + ….. + Uxn

Atau

TU x=∑i=1

n

Uxi

TU x adalah utility dari X1 + utility X2 + utility X3 dan total utility dari Xn.

2. Nilai guna marginal (Marginal Utility) = MUYaitu tambahan nilai guna yang diterima konsumen akibat tambahan konsumsi 1 unit barang x.

MU x = ΔTU x

Δ x

Dimana : MUX = Marginal Utility x. ΔTU x = TU x2 - TU x1

Δ x = x2 – x1

X = jumlah barang “x” yang dikonsumsi

Page 46: TUGAS EKONOMI MIKRO

3. Hukum nilai guna marginal yang semakin menurun (The Law of Deminishing Marginal Utility)Berbunyi : Mengkonsumsi sejumlah barang “x”

Bahwa mengkonsumsi barang “x” yang pertama tambahan nilai guna cukup tinggi, akan tetapi apabila konsumsi barang “x” terus-menerus ditambah 1 unit, tambahan nilai guna semakin berkurang, dan suatu saat menjadi nol dan negatif.

Hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi dengan Total Utility (TUX) dan Marginal Utility (MUX) adalah dengan ilustrasi berikut :

TABELJUMLAH BARANG, TUX dan MUX

JumlahBarang

(x)

Total Utility(TUx)

Marginal Utility(MUx)

0 - -1 20 202 35 153 45 104 50 55 53 36 55 27 55 08 53 -2

Page 47: TUGAS EKONOMI MIKRO

GAMBAR Jumlah barang “x”, TUx dan MUx

TUx

60

50

40

30

20

10

01 2 3 4 5 6 7 8

MUx

20

15 10

5

0

-5 (-)

Keterangan :

a. Mengkonsumsi barang x1 sampai x6 : TUx menaik dan MUx = (+)b. Mengkonsumsi barang x7 : TUx maksimum dan MUx = (0)c. Mengkonsumsi barang x8 : TUx menurun dan MUx = (-)

(X) MUx = 0

MUx

TUx = Maks

TUx

x

Page 48: TUGAS EKONOMI MIKRO

MEMAKSIMUMKAN KEPUASAN KONSUMEN

Kepuasan konsumen dicapai apabila tambahan nilai guna yang diterima dari barang x atau MUx sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang “x” atau Px.Kepuasan Maksimum : apabila MUx = Px

Dimana : MUx = Marginal Utility “x” Px = harga barang “x”

Apabila konsumen mngkonsumsi 2 jenis barang, maka kepuasan maksimum dicapai apabila :

MU x

Px = MU y

Py = …. MU z

Pz

Artinya : Marginal Utility “x” dibagi harga “x” sama dengan marginal utility “y” dibagi harga “y” sama dengan Marginal Utility “z” dibagi harga barang “z”.

KENDALA KONSUMENDalam kenyataan keinginan konsumen cukup banyak, tetapi pendapatan konsumen terbatas, sehingga konsumen tidak dapat memenuhi seluruh keinginannya. Jadi, kendala konsumen adalah anggaran belanja yang terbatas. Persamaan kendala konsumen adalah :M = Px . x + Py .yDi mana : M = Jumlah anggaran belanja yang tersedia

Px = harga barang “x” X = jumlah barang “x” Py= harga barang “y” Y = jumlah barang “y”

MENGUKUR NILAI GUNA DAN KEPUASAN KONSUMEN

Dimisalkan seorang konsumen mempunyai anggaran belanja (M) sebesar $52 mengkonsumsi 2 jenis barang iaitu barang parfum dan pakaian. Harga per botol parfum $8, dan harga per unit pakaian $4. Jumlah parfum dan pakaian serta total nilai guna maupun nilai guna marginal dari masing-masing barang adalah seperti tabel berikut :

TABELKONSUMSI PARFUM DAN PAKAIAN SERTA TU MAUPUN MU

Unit Barang TUx MUx TUy MUy

1 56 56 32 322 48 283 32 244 24 205 20 126 16 107 12 8

Berapa jumlah parfum dan pakaian yang dibeli konsumen sehingga diperoleh kepuasan konsumen ?Penyelesaian :Syarat pemaksimuman kepuasan konsumen :

Page 49: TUGAS EKONOMI MIKRO

MU x

Px= MU y

Py

Kendala : M = Px . x + Py .y $52 = $8x + $4y

Alternatif 1 : Mengkonsumsi x = 1 dan y = 1 unitMU x

Px= MU y

Py

568 = 32

4 7 ≠ 8 (tidak memenuhi)

Alternatif 2 : Mengkonsumsi x = 2 unit; y = 3 unitMU x

Px= MU y

Py

488 = 24

4

6 = 6 (memenuhi)

Alternatif 3 : Mengkonsumsi x = 4 unit dan y = 5 unitMU x

Px= MU y

Py

248 = 12

4

3 = 3 (memenuhi)

Subtitusi ke persamaan kendala :52 = 8x +4y52 = 8(4) + 4(5)52 = 32 + 20 (memenuhi)

Kesimpulan : Kepuasan konsumen tercapai pada saat mengkonsumsi parfum (x) = 4 unit dan pakaian (y) = 5 unit.

B. PENDEKATAN ORDINAL (ORDINAL UTILITY) ATAU KURVA KEPUASAN YANG SAMA (INDIFFERENCE CURVE)

Teori nilai guna ordinal disebut juga dengan kurva kepuasan yang sama (Indifference curve). Teori nilai guna ordinal atau kurva kepuasan yang sama (Indifference curve) mengatakan bahwa kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang atau jasa dinyatakan dengan sebuah kurva yang dinamakan kurva kepuasan yang sama (Indifference curve).

1. Kurva Kepuasan yang sama Kurva kepuasan yang sama (Indifference curve) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi gabungan 2 jenis barang yang dikonsumsi dimana setiap kombinasi memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

Asumsi Pilihan Konsumen (Preferensi)

Page 50: TUGAS EKONOMI MIKRO

a. Kelengkapan preferensi, artinya setiap konsumen ketika dihadapkan pada suatu pilihan di antara berbagai kombinasi pilihan, bisa memilih kombinasi yang paling diinginkannya.

b. Konsisten (Transitif), artinya konsumen konsisten dalam membuat pilihan dari antara berbagi kombinasi. Jika A lebih disukai dari B dan B lebih disukai dari C, maka A lebih disukai dari C atau dapat ditulis :A>B dan B>C maka A>C

c. Tanpa Kepuasan , artinya lebih banyak lebih disukai daripada yang kurang banyak.d. Convex, artinya bentuk cekung.

Asumsi di atas mendasari bentuk kurva Indifference curve.

Contoh :

TABELKOMBINASI 2 JENIS BARANG YANG AKAN MEMBERI

KEPUASAN YANG SAMA BAGI KONSUMEN

Kombinasi Barang “x”(filim)

Barang “y”(konser) MRS

A 1 7 -B 2 5 2C 3 4 1D 4 3,5 0,5

GAMBARKEPUASAN YANG SAMA(INDIFFERENCE CURVE)

Y (konser)

7 A

6

5 B

4 C D

3 IC

2

1

0 1 2 3 4 5 6 x (film)

Keterangan gambar :

Page 51: TUGAS EKONOMI MIKRO

a. Garis yang menghubungkan titik A, B, C, D dinamakan kurva kepuasan yang sama (Indifference Curve)

b. Kepuasan dikombinasi A=B=C=DSifat-sifat Indifference curve (IF)

a. Bentuknya melengkung ke bawah mendekati garis horizontal (bersudut negatif)b. IC terdapat disetiap titik pada ruang komoditi.c. 2 buah kurva IC tidak saling memotong.

Y

X

d. Semakin tinggi letak IC menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi.

Y

0 X

IC2>IC1>IC0 artinya kepuasan pada IC2 lebih tinggi dari IC1, dan lebih tinggi dari IC0.

MRS (Marginal Rate of Subtitution)

MRS iaitu jumlah unit komoditi “y” yang harus dikorbankan (dilepas) demi memperoleh Tambahan satu unit “x” tanpa mengubah tingkat kepuasan konsumen.

MRSxy = −Δ y x

Δ x

GAMBAR : MRSxy

ICIC

IC2

IC1

IC0

Page 52: TUGAS EKONOMI MIKRO

y

Δ y

2. Garis Anggaran Belanja (Budget Line) = BL Dalam kenyataan setiap orang memiliki keterbatasan dalam konsumsi, keterbatasan itu

disebabkan oleh keterbatasan anggara belanja yang bersumber dari pendapatan.

Keterbatasan ini dinamakan kendala anggaran (Budget Constraint). Sementara itu setiap

barang yang akan dikonsumsi mempunyai harga. Jika jumlah anggaran belanja

dinyatakan dengan M dan harga barang adalah “P”,

Maka persamaan kendala anggaran dapat ditulis :

Di mana : M = jumlah anggaran belanja

Px = harga barang “x”

X = jumlah barang “x”

Py = harga barang “y”

Y = jumlah barang “y”

M = Px . x + Py .yM – Px . x = Py .y

Y = M−Px . x

P y

Y = MP y

– ( P x

P y) . x

Untuk x = 0 Maka

Selanjutnya :M – Px . x – Py .y = 0M – Py . y = Px .x

x = M−Py . y

Px

x = MPx

– ( P y

P x) . y

X

Δ x

MRS

M = Px . x + Py .y

y = MP y

x = MPx

Page 53: TUGAS EKONOMI MIKRO

Untuk x = 0 Maka

Gambar : Budget Line y

Contoh : M = 1000Py = 20Px = 25

M = Px . x + Py .yM – Px . x – Py .y = 01000 – 25x – 20y = 0

x = MPx

x = 1000

25 = 40

y = MP y

y = 1000

20 = 50

Budget Line : y 50

0 40 x

y = MP y

M – Px . x – Py .y = 0

x = MP x

Page 54: TUGAS EKONOMI MIKRO

Perubahan Budget Linea. Perubahan akibat perubahan harga

Y

0 x

b. Perubahan akibat perubahan anggaran belanja

Y

0 x

3. Keseimbangan konsumen (memaksimumkan kepuasan konsumen)

Keseimbangan konsumen (kepuasan maksimum) konsumen pada saat kurva kepuasan

yang sama (Indifference curve) menyinggung garis anggaran belanja (Budget Line) pada

satu titik.

BL2BL0 BL1

BL2 BL0BL1

Page 55: TUGAS EKONOMI MIKRO

GAMBAR : KESEIMBANGAN KONSUMEN

Y

Ye

0 Xe X

Keseimbangan konsumen dicapai pada titik E iaitu mengkonsumsi barang x sebanyak Xe dan barang y dicapai sebanyak : Ye .

Contoh, pemaksimuman kepuasan konsumen (utility maksimum)Maksimumkan utility konsumen U = XYKendala : M = Px . x + Py .yPersamaan implisit : M - Px . x – Py .y = 0Dengan menggunakan persamaan pengganda lagrangian :L = XY +

E (keseimbangan konsumen)

IC

Page 56: TUGAS EKONOMI MIKRO

Umpan balik untuk pengendalian input ,proses,teknologi TEORY PRODUKSI ( PRODUCTION THEORY )

A. Pengertian Produksi dan Fungsi Produksi 1. Produksi ( Production )

Produksi ( Production ) adalah transformasi dari berbagai input (sumber daya ) Menjadi output ( barang dan jasa )

Dalam konteks industry modern, Produksi adalah Aktifitas menciptakan nilai tambah ( value Added ) Jadi Produksi ( Production ) adalah : Aktifitas input menjadi output guna menciptakan nlai tambah.

2. Fungsi Produksi ( Production Function ) Fungsi Produksi ( Production Fonction ) yaitu : Hubungan teknis antara input dengan output Persamaan Umum Fungsi Produksi yang sederhana :

Q = f (L.k ) Dimana : Q = Output

L = Labour (T.Kerja )

K = Capital ( Modal )

Gambar

SKEMA SISTEM PRODUKSI

INPUT PROSES OUTPUT

Contoh System Produksi Manufaktur :

Input : Karyawan gedung, peralatan pabrik, material, modal, energi, informasi Manajerial, dll

Output :barang-barang System Produksi Bank

Input : karyawan, fasilitas gedung, peralatan kantor, modal energy, informasi, manajerilOutput : pelayanan financial bagi nasabah (deposito ,pinjaman,dll )

3. Input Input adalah berbagai sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi barang atau saja Input terbagi atas 2 bagian yaitu : a. Input tetap (Fixed Inputs )

Yaitu : input yang tidak dapat diubah dengan mudah selama periode waktu tertentu Contoh : Peralatan mesin, gedung, tanah, dll

Page 57: TUGAS EKONOMI MIKRO

b. Input Berubah (Variable Inputs )Yaitu : Input yang dapat diubah secara mudah dan cepat Contoh : bahan mentah, tenaga kerja tidak terdidik.Periode waktu dimana paling tidak ada satu input yang tetap, disebut : Priode jangka Pendek ( Short – run ) Priode waktu dimana seluruh input adalah variable (berubah ), disebut : Priode Jangka Pangjang ( Long – run )

B. Fungsi Produksi Jangka Pendek Jangka Pendek ( Satu Input – Berubah ) Teori Produksi Jangka Pendek ( Short – run ) adalah : teori Produksi dimana paling tidak ada satu input tetap Dalam teori Produksi Jangka Pendek dikenal beberapa konsep , yaitu : 1. Produksi Total ( Total Product = TP )

Yaitu : Total produksi yang dihasilkan suatu firm dengan menggunakan sejumlah input pada waktu tertentu.

TP = Q = f (K, L ) K = Input

2. Produksi Rata-rata (Avarage Product = AP)Yaitu : Rata-rata produksi persatuan input variable yang digunakan

APL=¿ TPLL

L= Tenaga kerja sebagai input berubah

3. Produksi Marginal (Marginal Product =MP )Yaitu : Perubahan total produksi akibat perubahan satu satuan input berubah

MPL= ∆ TP∆ L ∆TP = TP2-TP1

∆L = L2-L1

4. Hukuman Pertambahan Hasil Yang Semakin Berkurang( The Law of Deminishing Return) Berbunyi : Apabila factor produksi berubah ( mis: Tenaga kerja ) terus menerus ditamah

1Unit, [ada mulanya Marginal Produksi meningkat, tetapi sesudah mencapaiSuatu tingkat tertentu Marginal Produksi berkurang dan mencapai nilai negative

Hubungan antara Total Produksi (TP), Rata-rata Produksi (AP), Produksi Marginal (MP) dengan Input Variabel (Tenaga Kerja L )

Tabel TPL1 APL 1 MPL1 DAN L

T.Kerja (L)

Total Produk(TP=Q)

Rata-rata Produk(APL¿

Marginal Produk(MPL)

Elastitas T.Kerja

012

038

-34

-35

-1

1,2334

1214

43,5

42

10,57

Page 58: TUGAS EKONOMI MIKRO

56

1412

2,82

0-2

0-1

Grafik TPL1 APL 1 MPL

- 3 5 4 2 0 -2

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

(L) 0 1 2 3 4 5 60

2

4

6

8

10

12

14

16

Page 59: TUGAS EKONOMI MIKRO

Ada 3 Tahap Produksi, yaitu : Tahap 1 : Dari titik 0 sampai APL maksimum atau sampai APL = MPL

Tahap II : Penggunaan tenaga kerja dari APLmaksimum sampai titik MP = 0Tahap III: Penggunaan tenaga kerja dari titik MP = 0 sampai MP = negative Selama MPL>APL APL naik ,TP naikSelama APL > MPL APL menurun, dan MP menurun, TP menarik MPL = APL APL maksimum MPL Maksimum TP pada titik belok ( Inflectiion point )TP Maksimum MPL = 0 TPMenurun MPL = ( - )TPMenarik MPL = ( + )C . ELATISITASPROSUKSIElastitas Produksi Perubahan output sebagai akibat perubahan input berubah yang digunakan .

EL=%∆ Q%∆ L atau

EL=%∆ Q /Q%∆ L/ L =EL=

∆Q∆ L . L

Q =

EL=∆Q /QQ /L =¿

MPL

APL

EL=MPL

AP L

D. PEMAKAIAN FUNGSI PRODUKSI COB-DOUGLAS JANGKA PENDEK Fungsi Produksi Cob-Douglas Jangka Pendek Q=δ Lβ Q= Kuantitas output L = Input Tenaga kerja ( variable berubah )δ = Konstanta β = Elastitas output ( Produksi )

δL=% ∆ Q% ∆ L = ∆ Q

∆ L x LQ

∆ Q∆ L = βδ Lβ−1

= (β ¿ (δ Lβ ¿ /

δ L = ∆ Q∆ L x L

Q = β(Q/L) (L/Q) =β

Jadi : δ L=β

1. Apabila MPL> APL, maka δ L> 1 ( Incrishing retrun to scale ) Artinya : Penggunaan input L belum Optimum.

2. Apabila MPL< APL, maka δ L< 1 (Decrishing return to scale )

Page 60: TUGAS EKONOMI MIKRO

Artinya : Penggunaan input L tidak ekonomis .

3. Apabila MPL= APL, maka δ L=1 (Decrishing return to scale )Artinya : Produksi rata-rata (AP) maksimum maka kondisi yang selalu dipertahankan

(ekonomi )

TEORI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT( TEORI Jangka Panjang )

Dalam jangka panjang (>1 Tahun ) semua input berubah Fungsi produksi jangka panjang dapat ditulis :

Q = F (K,L )Q = Output K = Input berubah K (modal ) L = Input berubah L ( T.Kerja )

A. ISQUAN (ISOQUANT CURVE ) = GARIS PRODUKSI YANG SAMA Isoquant curve yaitu : Suatu kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi pemakaian jenis input berubah yang mengahasilkan out (hasil ) yang sama (tertentu )

Page 61: TUGAS EKONOMI MIKRO

Keterangan a) Letak Isoquant yang lebih tinggi menunjukkan pemakaian input berubah yang lebih banyak

untuk menghasilkan output yang lebih banyak b) Untuk menhasilkan output Q=12 dapat diproduksi dengan kombinasi 1K dan 3L atau 1K

dan 3 L atau 1L dan 4 K atau 1 L dab 5K c) Untuk menghasilkan output Q=28 dapat diproduksi dengan kombinasi 2K dan 3L dan 3L

atau 2K dan 6L atau 2L dan 4K atau 2L atau 2L dan 4K atau atau 2L dan 5K dst d) Kurva Isoquant cembung terhadap titik origin (convex to origin )

MARGINAL RATE OF TECHNICAL SUBSTUTION ( MRTS )Slope Isdikenal dengan MRTS (Marginal Rate of Technical substation ) atau nilai absolut kemiringan Isoquant, artinya secara teknis berapa modal dan tenaga kerja saling diubah untuk menghasilkan output yang sama . Pergerakan turun sepanjang Isoquant : MRTS dari tenaga kerja untuk modal ditunjukkan oleh :

−∆ K∆ L =

MPL

MPk

Peningkatan jumlah T.Kerja ( ∆ L ¿dikalikan Marginal Produk T. Kerja (MPL) harus sama dengan pengurangan modal ( -∆ K ¿dikali dengan Marginal Produk Modal (MPK)

( ∆ L¿(MPL)= -( ∆ K ¿ (MPK)

MPL

MPK =

−∆ K∆ L =MRTS

Atau dapat dicari sebagai berikut : Fungsi Produksi : Q = f(K,L ) Isoquant : Q0 = f(K,L )Turunan total untuk mendapatkan lereng Isoquant .

dQ0 = dL [∂ Q∂ L ]+ dK [ ∂ Q

∂ L ]karena dQ0 = atau ∆ Q=0

dL [ ∂ Q∂ L ] = - dL [ ∂ Q

∂ L ] dLdK = - [ [ ∂ Q

∂ L ][ ∂ Q

∂ L ] ]-

dLdK =[ [ ∂ Q

∂ L ][ ∂ Q

∂ L ] ]-

dLdK =

MPL

MPK = MRTS

Page 62: TUGAS EKONOMI MIKRO
Page 63: TUGAS EKONOMI MIKRO

Contoh Table nilai MRTS dari input t.kerja (L) untuk input modal (K) pada Q=10

Kombinasi L K MRTS Q1A 15 50 - 100B 20 40 2 100C 40 20 1 100D 75 10 10/35 100

C.1. Isoquant dengan Garis Lurus (Subsitusi Sempurna ) Fungsi Produksi berbentuk garis lurus menunjukkan subsitusi input yang sempurna. Artinya produksi hanya dapat menggunakan input K saja atau L saja

Pada K1 =1K L = 0Pada K2 =2K L = 0

C.2. Isoquant dengan Siku-siku ( Komplementer Sempurna ) Isoquant Komplementer Sempurna, dimana t.kerja (L) dan modal (L) harus digunakan dalam proporsi yang tetap .Dalam kasus ini subsitusi antara L dan K adalah nol (0)

Page 64: TUGAS EKONOMI MIKRO

C.3. Daerah Yang Ekonomi Dari produksi yang ekonomi ditunjukkan oleh Isoquant yang mempunyai kemiringan 0 (nol) pada setiap Isoquant

Wilayah ekonomi adalah wilayah yang dibatasi Ridge Line atas dan garis Ridge Line bawah .

B. ISOCOST (GARIS BIAYA YANG SAMA ) Isocost Yaitu : garis yang menunjukkan berbagai kombinasi 2 jenis input

Berubah yang dapat dibeli dengan anggara biaya yg sama Isocost dari suatu perusahaan direpresentasikan dengan persamaan sebagai berikut :

C= rK + wL

Dimana : C = Total biaya r = Harga modal K = Jumlah modal yang digunakan w = Harga tenaga kerja L = Jumlah tenaga kerja

C – rK = wL

Page 65: TUGAS EKONOMI MIKRO

L = C/w – (r/w) K atau C – wL =rK K = c/r – (w/r) L Slop ISocost : - (w/r)

Contoh : C = 400 r = 50 C = rK+wL w = 25 400 = 50 K = 25 L

K = C/r – (w/r) L K =400/50 – (25/50) L K = 8 – 0,5 L

Tabel : KOMBINASI PENGGUNAAN K DAN L PADA C TERTENTU KOMBINASI

(K,L) K= 8 – 0,5 L L C = rK+wL

A 0 16 400B 2 12 400C 4 8 400D 6 4 400E 8 0 400

GRAFIK ISOCOST

C. KESEIMBANGAN PRODUSEN ( MAKSIMUM PRODUK ATAU MINIMUM BIAYA )Kombinasi optinal input yang diperlukan perusahaan dalam rangka meminimumkan biaya dalam memproduksi sejumlah output tertentu, atau memaksimumkna output untuk sejumlah biaya tertentu adalah titik singgung antara Isoquant dan Isocost . Atau: Keseimbangan produsen tercapai pada persinggungan Isoquant dengan Isocost

Page 66: TUGAS EKONOMI MIKRO

GRAFIK KESEIMBANGA PRODUSEN

KET : Titik E merupakan titik keseimbangan produsen dengan input modal = K 0 dan input tenaga kerja = L0

Pada titik E ( Persinggungan Isocost dengan Isoquant ) yang merupakan kombinasi input optimal, kemiringan absolute Isoquant atau tingkat marginal dari subsitusi teknikal dari T. Kerja untuk modal sama dengan ratio harga input .

MRTS =Wr

Karena MRTS = MPL

MPK

Kondisi Input Optimal : MPL

MPK =

Wr

Dengan perkalian bersilang MPL

W =

MPK

r

Artinya :

Maksimum output dengan biaya tertentu atau ongkos minimum dengan output tertentu

dicapai apabila : Mpper Dollar yang di keluarkan untuk tenaga kerja sama dengan MP

perdollan yang dikeluarkan untuk modal.

[ MPL

W=

MPK

r ]