tugas resume petrologi.pdf
DESCRIPTION
fkTRANSCRIPT
-
Outline:
1. Sedimentary Rock Formation2. Texture and Structure of
Sedimentary Rocks3. Clastic Sediments and
Sedimentary Rocks4. Volcaniclastic Rock5. Chemical and Biochemical
Sedimentary Rocks
TUGAS RESUME
PETROLOGI
Oleh :
Chusnul Fuad | 125090700111020
Kelompok IV
Dosen Pengampuh :
Sukir Maryanto, Ph.D
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
2
Batuan sedimen (bahasa latin sedimentum residu) terbentuk dari satu atau lebihcombinasi yang kompleks dari proses fisika , kimia , biologi, dan geologi yang tersedimenkan.Sesuai dengan namanya batuan ini terbentuk karna deposisi dari inorganic, organic , solid ataumaterial dari proses sedimentasi. Batuan sedimen banyak terdapat pada kerak bumi, dimana :
75% terdapat di daratan
Banyak lainnya menjadi dasar samudra
Batuan sedimen berasal dari batuan lainnya yang mengalami proses-proses dalampembentukan sedimentasi, mulai dari pela0pukan, erosi, transportasi, deposisi, sementasi, dankompaksi.
Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel ataupecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen. Batuanjuga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan beku.Kesemuanya ini disebut siklus batuan atau ROCK CYCLE.
Semua batuan yang ada di permukaan bumi akan mengalami pelapukan. Penyebabpelapukan tersebut ada 3 macam:
Pelapukan secara fisika (mekanik) Pelapukan secara kimia Pelapukan secara biologi
Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika atau mekanik ialah pelapukan yang merubah bentuk batuan tanpamerubah susunan mineralnya. Pelapukan ini sendiri bisa disebabkan karna panas matahari,pembekuan, pengkikisan batuan.
Hasil dari pelapukan mekanik di kelompokan sesuai ukuran1. Lumpur (0.004 0.063 mm)2. Pasir (0.063 2mm)3. Gravel (2 256mm)4. Boulder (>256mm)
1. Sedimentary Rocks Formation
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
3
Berdasarkan penyebabnya, pelapukan fisika dapat dibedakan menjadi :
Stress release : pelapukan fisika yang disebabkan munculnya singkapan ke permukaanbumi melepaskan stress menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaantopografi.
Gambar 2. Stress release
Frost action and hydro-fracturing : pembekuan air dalam batuan
Gambar 3. Frost action and hydro-fracturing
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
3
Berdasarkan penyebabnya, pelapukan fisika dapat dibedakan menjadi :
Stress release : pelapukan fisika yang disebabkan munculnya singkapan ke permukaanbumi melepaskan stress menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaantopografi.
Gambar 2. Stress release
Frost action and hydro-fracturing : pembekuan air dalam batuan
Gambar 3. Frost action and hydro-fracturing
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
3
Berdasarkan penyebabnya, pelapukan fisika dapat dibedakan menjadi :
Stress release : pelapukan fisika yang disebabkan munculnya singkapan ke permukaanbumi melepaskan stress menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaantopografi.
Gambar 2. Stress release
Frost action and hydro-fracturing : pembekuan air dalam batuan
Gambar 3. Frost action and hydro-fracturing
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
4
Salt weathering : pertumbuhan kristal pada batuan
Gambar 4. Salt weathering
Insolation weathering : akibat pemanasan dan pendinginan permukaan karena pengaruhmatahari.
Gambar 5. Insolation Weathering
Alternate wetting and drying : penyerapan dan pengeringan dengan cepat
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
5
Gambar 6. Alternate wetting and drying
Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia suatu pelapukan yang disebabkan karna oksigen , karbon dioksida danair pada mineral batuan, dan merubah susunan kimianya , sehingga ada yang hilang ataupunbertambah susunan dari mineral pada batuan tersebut. Disini terdapat dua proses yaitu :
hydration karna air dan karbon oxidation karna oksigen.
Pelapukan Biologi
Pelapukan ini terjadi karena aktivitas dar makhluk hidup, seperti bakteri , bioerosian, akartumbuhan dan pemboran oleh organisme (kerang , cyanobakter, alga). Bioerosian dari batukarbonatan (limestone dan dolomite) adalah hasil dari cyanobakter , lichens dan fungi yangmemiliki peranan besar.
Setelah batuan mengalami pelapukan, batuan-batuan tersebut akan pecah menjadi bagianyang lebih kecil lagi sehingga mudah untuk berpindah tempat. Berpindahnya tempat daripartikel-partikel kecil ini disebut erosi. Proses erosi ini dapat terjadi melalui beberapa cara:
Akibat grafitasi: akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada bisalangsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai akhirnyaterkumpul di permukaan tanah.
Akibat air: air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat mengangkutpecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu contoh yang dapatdiamati dengan jelas adalah peranan sungai dalam mengangkut pecahan-pecahan batuanyang kecil ini.
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
6
Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan yang kecilukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.
Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di Alaskasekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.
Pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat erosi tidak dapat terbawa selamanya.Seperti halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan juga glasier akanmeleleh. Akibat semua ini, maka pecahan batuan yang terbawa akan terendapkan. Proses iniyang sering disebut proses pengendapan (deposisi). Selama proses pengendapan, pecahan batuanakan diendapkan secara berlapis dimana pecahan yang berat akan diendapkan terlebih dahulubaru kemudian diikuti pecahan yang lebih ringan dan seterusnya. Proses pengendapan ini akanmembentuk perlapisan pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini. Prosespengendapan ada berbagai jenis :
Agrradation : Suatu proses deposit material yang terjadi secara vertical dan dapatmembuat perairan yang dangkal, sering terjadi di delta , sungai alluvial.
Gambar 7. Agrradation Progradation : Proses pengedapan dimana pengendapannya terkumpul di tengah tengah .
Gambar 8. Progradation Retrogradation : Proses pengendapan daerah yang relatife luas dan bisa menyebabkan
naiknya ketinggian air laut .
Gambar 9. Retrogradation
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
7
Pada saat perlapisan di batuan sedimen ini terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan yangpaling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Akibat pertambahan tekananini, air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan sehingga keluar dari lapisan batuanyang ada. Proses ini sering disebut kompaksi. Pada saat yang bersamaan pula, partikel-partikelyang ada dalam lapisan mulai bersatu. Adanya semen seperti lempung, silika, atau kalsit diantarapartikel-partikel yang ada membuat partikel tersebut menyatu membentuk batuan yang lebihkeras. Proses ini sering disebut sementasi. Setelah proses kompaksi dan sementasi terjadi padapecahan batuan yang ada, perlapisan sedimen yang ada sebelumnya berganti menjadi batuansedimen yang berlapis-lapis. Batuan sedimen seperti batu pasir, batu lempung, dan batu gampingdapat dibedakan dari batuan lainnya melalui adanya perlapisan, butiran-butiran sedimen yangmenjadi satu akibat adanya semen, dan juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahanbatuan dan fosil mengalami proses erosi, kompaksi dan akhirnya tersementasikan bersama-sama.
Setalah proses-proses diatas berjalan, batuan sedimen akan masuk dalam siklus batuansecara umum, tergantung proses apa yang mengikutinya. Batuan sedimen bisa menjadi batuanmetamorf, atau batuan beku lagi, atau menjadi batuan sedimen lainnya. Gambar dibawahmenjelaskan siklus batuan sedimen.
Gambar 10. Siklus batuan sedimen
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa proses pelapukan juga ikut berperan dalamproses pembentukan batuan sedimen
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
8
Tekstur Batuan Sedimen
Ada beberapa klasifikasi yang digunakan untuk menentukan tekstur pada batuan sedimen, yaitu :
a) Ukuran butir
b) Sortasi atau Derajat Pemilahan
c) Derajat Pembundaran (Roundness)
d) Kemas (Fabric)
a. Ukuran butir
Dalam pemerian ukuran butir digunakan pedoman ukuran dari Skala Wentworth yaitu
Gambar 11. Skala wenworth
b. Sortasi atau Derajat Pemilahan
Derajat pemilahan adalah tingkat keseragaman dari butiran pembentuk batuan pembentukbatuan sedimen. Derajad pemilahan inipun hanya dapat diamati secara megaskopis pada batuanyang bertekstur kasar. Tingkat-tingkat dalam derajad pemilahan ini adalah :
Pemilahan baik (well sorted)
2. Tekstur dan Struktur Pada Batuan Sedimen
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
9
Pemilahan sedang (moderately sorted)
Pemilahan buruk (poorly sorted)
Gambar 12. Sortasi atau Derajat Pemilahan
c. Derajat Pembundaran (Roundness)
Yaitu nilai membulat/meruncingnya fragmen pembentuk batuan sedimen, dimana untukini diberikan 5 kategori, yaitu:
a. Angular (menyudut)
b. Sub-Angular (menyudut tanggung)
c. Sub-Rounded (membulat tanggung)
d. Rounded (membulat)
e. Well Rounded (membulat baik)
Kebundaran/roundness: menyatakan kebundaran atau ketajaman sudut butiran, yangmencerminkan tingkat abrasi selama transportasi. Merupakan sifat permukaan dari butiran.Disebabkan oleh pengaruh transport terhadap butiran
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
10
Gambar 13. Derajat Pembundaran (Roundness)
d. Kemas (Fabric)
Kemas/fabric: merupakan sifat hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi butir danpacking, secara umum dapat memberikan gambaran tentang arah aliran dalam sedimentasi sertakeadaan porositas dan permeabilitas batuan. Di dalam batuan sedimen klastik dikenal duamacam kemas, yaitu:
Kemas Terbuka, Butiran tidak saling bersentuhan (mengambang di dalam matrik).
Kemas Tertutup, Butiran saling bersentuhan satu sama lain.
Gambar 14. Kemas (Fabric)
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
11
Struktur Pada Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk akibat proses pengendapan.Pengendapan tersebut diakibatkan oleh berbagai tenaga pengangkut seperti air, angin dan es.Pebedaan tenaga dan lingkungan pengendapan mengakibatkan struktur perlapisan pada batuansedimen menjadi beranekaragam bentuk. Bentuk umum yang sering dijumpai pada strukturlapisan sedimen diantaranya :
1. Cross Bedding
2. Graded Bedding
3. Ripple Marks
4. Mud Craks
5. Lamination
1. Cross Bedding
Cross bedding disebut juga perlapisan silang. Lapisan batuan sedimen terlihat memotonglapisan sedimen lain, selain itu perlapisan ini dapat terjadi jika lapisan sedimen yang lebih mudamemotong lapisan sedimen yang lebih tua.
Gambar 15. Cross bedding
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
12
2. Graded bedding
Graded bedding disebut juga perlapisan bersusun. Perlapisan sedimen jenis inimemperlihatkan perbedaan ukuran fragmen/butir lapisan batuan sedimen. Sedimen yangmemiliki ukuran besar lebih dahulu mengendap dibandingkan sedimen yang berbutir lebih kecil.Jadi semakin ke atas lapisan sedimen semakin berbutir halus.
Gambar 16. Graded bedding
3. Ripple marks
Ripple marks adalah perlapisan sedimen yang membentuk suatu permukaan sepertigelombang yang disebabkan oleh pengerjaan angin dan air. Pada awalnya lapisan ini berstrukturdatar, akan tetapi terkena erosi angin dan air sehingga membentuk cekungan-cekungan.
Gambar 17. Ripple marks
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
13
4. Mud craks
Mud craks adalah perlapisan sedimen yang terbentuk akibat air yang mengandungbanyak lumpur mengering oleh pengaruh udara. Sedimen ini biasanya menghasilkan bentukan-bentukan poligonal.
Gambar 18. Mud craks
5. Lamination atau laminasi
Lamination atau laminasi adalah struktur lapisan sedimen yang menunjukkan perlapisanyang sejajar (horizontal).
Gambar 19. Lamination atau laminasi
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
14
Klasifikasi Batuan Sedimen
Persentase penyebaran batuan sedimen di bumi ini hanya 5% dari penyebaran batuanyang ada di bumi. Namun untuk keberadaannya di permukaan bumi, batuan sedimen tersebarsangat luas hingga menutupi 75% dari luas permukaan bumi dengan ketebalan beberapacentimeter sampai beberapa kilometer.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dapat digolongkan menjadi enamgolongan yaitu : Golongan detritus kasar, golongan detritus halus, golongan karbonat, golongansilika, golongan evaporit, dan golongan batubara.
Gambar 20. Klasifikasi Batuan Sedimen
Berikut penjelasan dari masing-masing golongan tersebut.
1. Golongan Detritus Kasar
Batuan sedimen yang diendapkan dengan proses mekanis. yang termasuk kedalamgolongan ini diantaranya: breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan pengendapannya padaumumnya di sungai (fluvial), kipas aluvial (aluvial van) dan sub marine van.
2. Golongan Detritus Halus
Golongan ini pada umumnya diendapkan dilingkungan laut, dari laut dangkal sampai lautdalam. yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain batuserpih (shale), batulanu (siltstone),batulempung (claystone) dan napal.
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
15
3. Golongan Karbonat
Batuan golongan karbonat ini pada umumnya terbentuk dari sekumpulan cangkangmoluska, algae, foraminifera atau lainnya yang bercangkang kapur. Jenis batuan ini banyaksekali, tergantung material penyusunnya.
4. Golongan Silika
Batu jenis ini tersebar hanya dalam junlah sedikit dan terbatas. Golongan batuan inimerupakan gabungan antara proses organik dan kimiawi. Contoh batuan golongan ini adalahrijang (chert), radiolaria dan diatom (diatomea).
5. Golongan Evaporit
Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup dansyarat terjadinya batuan sedimen ini harus berada pada air yang memiliki kandungan larutankimia yang cukup pekat. yang termasuk ke dalam golongan evaporit ini adalah gipsum, batugaram, anhydrit dan lain-lain.
6. Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik, seperti tumbuhan yang telah matidan kemudian terkubur di dalam tanah oleh suatu lapisan yang tebal diatasnya sehingga tidakterjadi pelapukan. Lingkungan pengendapan batubara biasanya di lingkungan rawa, delta dandanau.
Sedimen klastik adalah kumpulan (aggregate) lepas dari material klastik yang menjadibatuan sedimen klastik bila material terlitifikasi. Lumpur, lanau, dan pasir adalah aggregatelepas, tambahan imbuhan batu- (batulumpur, batulanau, batupasir) menandakan bahwa materialtelah terlitifikasi dan telah menjadi batuan padat. Material kerikil lepas dinamakan menurutukurannya seperti butiran (granule), kerakal (pebble), berangkal (cobble), dan bongkah(boulder).
Material-material penyusun batuan sedimen tersebut berasal dari berbagai macamperistiwa atau asal seperti datapat dilihat pada table dibawah.
3. Sedimen dan Batuan Sedimen Klastik
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
16
Gambar 21. Jenis-jenis material / fragmen batuan sedimen klastik
Cataclastic sediments : adalah produk dari pergerakan tanah, atau tubuh batuan, terhadapbatuan lain sehingga terjadilah pengikisan yang menghasilkan fragmen-fragmen lepas.
Rinsed residues : dibagi menjadi kasar (rudite), sedang (arenite), dan halus (argillaceous) Residues : merupakan sisa dari batuan yang tidak bisa meleleh atau terlapukkan karena
mengandung mineral yang resisten. Pyroclastic sediments : sedimen yang berasal dari erupsi gunung api.
Sedimen klastik diklasifikasikan berdasarkan ukuran butirnya, mulai dari kasar, sedang, hinggahalus.
1. Coarse-Grained Sediments (Rudaceous)Merupakan sedimen atau batuan sedmine yang memeiliki komposisi dimana seperempatbagian volumenya tersusun oleh partikel yang berukuran > 2 mm. Contohnya adalahbreksi dan konglomerat.
2. Medium Granular Clastic Sediments (Arenaceous)Merupakan sedimen atau batusedmine yang memiliki ukuran fragmen 2 1/16 mm. yangpaling sering ditemui dari jenis ini adalah greywacke dan sandstone.
3. Fine Granular Clastic Sediments (Pelite)Memiliki ukuran fragmen kurang dari 0,063 mm. Contohnya siltstone, claystone, danmudstone.
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
17
Batuan vulkano klastik mengandung lebih dari 25% bahan-bahannya berasal darivulkanik. Bahan tersebut dikeluarkan oleh letusan gunung api dan terbawa oleh udara atau aliranpiroklastik Diana nantinya akan terendapkan Pada bahan vulkanoklastik, ada 3 bahan yangmengikuti piroklastik lithoclast, yaitu pecahan batuan vulkanik yang dikeluarkan selama letusan gunung berapi. Kristal clast, yang mengkristal dalam lava sebelum letusan Vitroclast atau pecahan kaca vulkanik, yang umumnya lebih kecil dari lithoclast dan
Kristal clast, biasanya berukuran anatan 0,1 dan 0,4 mm
Sedimen Vulkanoklastik atau tephra secara luas dibagi menjadi tiga kelompok genetic :1. Sedimen vulkanoklastik berasal dar aliran piroklastik2. Sedimen vulkanoklastik yang dibentuk oleh deposisi material piroklastik dari udara3. Sedimen vulkanoklastik yang dihasilkan dari aliran turbulen kepadatan rendah dan tinggi
kecepatan
Jenis umum dari batuan vulkanoklastik : Breksi Agglomerat Tufa tuffite
Biasanya merupakan sedimen yang terbentuk secara endogenis dan bukan akibat peroseseksogen . Sedimen kimia atau biokimia ini dibentuk secara dominan dengan proses-proses kimiaanorganik maupun biokimia. Dibagi mejadi Karbonat, Evaporit, dan Silikon.
1. KarbonatBatuan yang tersusun secara dominan oleh mineral-mineral kalsium karbonat,
kalsit, magnesium kalsit dan aragonit, dan mineral-mineral dolomit. Tidak menutupkemungkinan adanya proporsi material silisiklastik seperti sand, silt, clay, dan mineralnonkarbonat lainnya.
5. Sedimen Kimiawi dan Biokimiawi
4. Volcanoclastic
-
Petrologi SEDIMENTARY ROCKS
18
Gambar 22. Jenis batuan sedimen karbonatan
CarbonatSediment Rocks
Limestone Dolomite DolomiteLimestone