renduk kmb-rc jatim - draft_zainul_mitigasi

59
RENCANA INDUK KMB-RC JAWA TIMUR (Tahun 2014-2019 1. LATAR BELAKANG Rencana Induk diperlukan sebagai sebuah kerangka kerja 5- tahunan bagi sebuah organisasi sebagai dasar bagi penyusunan Rencana Stratejik organisasi tersebut. Konsorsium Mitra Bahari Regional Centre (KMB-RC) Jawa Timur sebagai sebuah jejaring juga memerlukan kerangka kerja lima-tahunan ini untuk menjadi rujukan Renstra KMB-RC Jatim dalam rangka merespons berbagai permasalahan kelautan (laut, pesisir dan pulau-pulau kecil) dan perikanan di Jawa Timur. Penyusunan dokumen perencanaan merupakan langkah pertama kerja organisasi yang baik. Organisasi sebagai kumpulan anggota dengan aspirasi, persepsi masalah dan kepentingan yang beragam memerlukan platform kerja bersama yang dinyatakan dalam sebuah rencana. Rencana juga memungkinkan evaluasi. Akuntabilitas hanya mungkin diperoleh jika ada rencana yang disepakati bersama. Rencana Induk KMB RC Jatim 5-tahunan (2014-2019) disusun untuk memberi arahan bagi penyusunan Rencana Kerja Pelaksanaan (RKP) KMB-RC Jatim yang bersifat tahunan. Rencana Induk KMB-RC Jatim mengacu pada Rencana Induk Mitra bahari yang disusun oleh Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau- pulau Kecil Kementrian Kelautan dan Perikanan RI. Renduk KMB-RC Jatim juga merujuk pada regulasi yang berlaku di Jawa Timur, terutama yang menyangkut Perda Tata Ruang Pesisir Jawa Timur.

Upload: zain-hidayah

Post on 12-Apr-2016

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kmb rc jatim

TRANSCRIPT

Page 1: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

RENCANA INDUK KMB-RC JAWA TIMUR(Tahun 2014-2019

1. LATAR BELAKANG

Rencana Induk diperlukan sebagai sebuah kerangka kerja 5-tahunan bagi sebuah

organisasi sebagai dasar bagi penyusunan Rencana Stratejik organisasi tersebut. Konsorsium

Mitra Bahari Regional Centre (KMB-RC) Jawa Timur sebagai sebuah jejaring juga memerlukan

kerangka kerja lima-tahunan ini untuk menjadi rujukan Renstra KMB-RC Jatim dalam rangka

merespons berbagai permasalahan kelautan (laut, pesisir dan pulau-pulau kecil) dan perikanan di

Jawa Timur.

Penyusunan dokumen perencanaan merupakan langkah pertama kerja organisasi yang

baik. Organisasi sebagai kumpulan anggota dengan aspirasi, persepsi masalah dan kepentingan

yang beragam memerlukan platform kerja bersama yang dinyatakan dalam sebuah rencana.

Rencana juga memungkinkan evaluasi. Akuntabilitas hanya mungkin diperoleh jika ada rencana

yang disepakati bersama. Rencana Induk KMB RC Jatim 5-tahunan (2014-2019) disusun untuk

memberi arahan bagi penyusunan Rencana Kerja Pelaksanaan (RKP) KMB-RC Jatim yang

bersifat tahunan.

Rencana Induk KMB-RC Jatim mengacu pada Rencana Induk Mitra bahari yang disusun

oleh Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.

Renduk KMB-RC Jatim juga merujuk pada regulasi yang berlaku di Jawa Timur, terutama yang

menyangkut Perda Tata Ruang Pesisir Jawa Timur. Sementara itu, KMB-RC Jatim dibentuk

berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur.

Program Mitra Bahari (PMB) di Indonesia dimulai di awal tahun 2000-an oleh Dirjen

Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan. PMB ini

dikembangkan dengan mengadopsi model Sea Grant program yang dilaksanakan di Amerika

Serikat. Program tersebut bahkan dipayungi oleh regulasi di tingkat Undang-Undang. Hingga

saat ini Sea Grant program di AS termasuk program yang berhasil mentransformasikan kawasan

pesisir AS menjadi kawasan yang produktif dan berkelanjutan.

Program Mitra Bahari juga menjadi bagian dari perwujudan pengelolaan sumberdaya

KP3K secara terpadu (integrated coastal zone management -ICZM). Di Indonesia, keterpaduan

pengelolaan ini masih menjadi tantangan akibat pendekatan sektoral yang selama ini

Page 2: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

berlangsung. Pendekatan kawasan atau wilayah seperti program Minapolitan masih perlu waktu

untuk wujud sebagai kisah sukses.

2. KMB-RC JAWA TIMUR

Di Jawa Timur, isu pembangunan KP3K diwarnai oleh persoalan kerusakan ekosistem

pesisir oleh praktek penangkapan ikan yang tidak bertanggungjawab terutama di pulau-pulau

kecil, kondisi tangkap-lebih di pesisir Utara, Selat Madura dan Selat Bali, serta konflik nelayan.

Isu pokoknya tetap kemiskinan masyarakat nelayan dan pesisir serta kerusakan lingkungan.

KMB RC Jatim beranggotaan dari unsur perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jawa

Timur, dinas-dinas terkait, unsur pengusaha dan asosiasi, serta LSM. Organisasi KMB-RC Jatim

dipimpin oleh seorang Ketua dibantu oleh Sekretaris dan Bendahara. Organisasi KMB-RC Jatim

bersifat jejaring (network) dengan hubungan antar simpul yang fleksibel serta tidak hirarkial.

Komponen Kegiatan KMB-RC Jatim

Kegiatan KMB-RC Jawa Timur terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu :

1. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil

2. Perbaikan kondisi sosial ekonomi dan peningkatan peran budaya masyarakat pesisir dan

pulau-pulau kecil

3. Pencegahan kerusakan dan pemulihan kelestarian sumberdaya dan lingkungan pesisir dan

pulau-pulau kecil

4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

3. VISI DAN MISI KMB-RC JAWA TIMUR 3.1 Visi

Menjadi Pusat Jejaring Pengembangan Ekonomi Biru di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Jawa Timur.

3.2 Misi

1. Mengembangkan jejaring kemitraan antar Akedemisi, Birokrasi, Bisnis, dan Masyarakat

bagi pengembangan ekonomi biru di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di Jawa

Timur

Page 3: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

2. Memperkuat kelembagaan dan proses-proses kerja KMB RC Jatim menjadi professional

dan terpercaya

3. Meningkatkan layanan pendidikan, pelatihan, penelitian bagi masyarakat pesisir dan

pulau-pulau kecil di Jawa Timur

4. Meningkatkan kinerja sektor kelautan dan perikanan Provinsi Jawa Timur dalam

penciptaan lapangan kerja dan penciptaan nilai tambah secara berkelanjutan

4. NILAI DASAR MITRA BAHARI

Kegiatan Mitra Bahari RC JATIM dilakukan dengan menerapkan pendekatan kemitraan

yang memadukan sumber daya, kegiatan, luaran (output) dan manfaat (outcome) para pemangku

kepentingan melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kemitraan ini dibangun

dengan prinsip kesetaraan, keterbukaan, saling percaya dan asas manfaat bersama.

Sejak awal pembentukannya, tugas khusus Mitra BahariRC JATIM adalah untuk

menjawab isu permasalahan dan tantangan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

yang semakin kompleks dan dinamis. Agar mampu mengelola tugas tersebut secara optimal,

penggerak utama pembangunan kelautan dan perikanan perlu memiliki sikap kreatif, tanggap,

adaptif dan berwawasan manfaat.

Sebagai pusat unggulan di bidang pengembangan SDM dan IPTEKS, keterlibatan

perguruan tinggi dalam Program Mitra Bahari akan menjadikan pengelolaan sumber daya

kelautan dan perikanan lebih berbasis ilmiah. Dengan demikian Mitra Bahari RC JATIM

diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam akselerasi pembangunan kelautan dan

perikanan secara lebih efektif dan efisien.

Kemitraan yang terwujud diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan kelautan

dan perikanan melalui peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan di daerah. Dengan

demikian fungsi dan peranan Mitra Bahari pada masa yang akan datang diharapkan dapat

menjadi penggerak pembangunan kelautan dan perikanan baik di tingkat pusat maupun daerah.

Page 4: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

5. PROSES PENYUSUNAN

Dalam menyiapkan dan menyusun Rencana Induk, Mitra Bahari Regional Center Jawa

Timur sebagai forum kerjasama antara pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi,

lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, tokoh masyarakat, dan/atau dunia usaha perlu

dilakukan beberapa tahapan perencanaan, hal ini mengingat kegiatan Mitra Bahari tidak saja

pendampingan dan/atau penyuluhan; pendidikan dan pelatihan; akan tetapi penelitian terapan;

serta rekomendasi kebijakan; selain itu Jawa Timur memiliki 38 kabupaten/kota dan 658

kecamatan dengan 8.457 desa/kelurahan dengan potensi dan permasalahan pesisir dan pulau

pulau kecil yang beragam. Identifikasi masalah pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil Jawa

Timur berdasarkan Pergub nomor 97 tahun 2011 tentang renstra WP3K dapat dikelompokkan

menjadi 15 (lima belas) kategori yaitu (a) integrasi penataan ruang; (b) mitigasi bencana dan

antisipasi perubahan iklim global; (c) pengembangan prasarana dan sarana sosial, ekonomi dan

Hankam; (d)pemanfaatan pulau kecil dan pulau terluar; (e) pengembangan transportasi laut; (f)

penataan kesadaran, kepastian, penegakan dan kedaulatan hukum; (g) reklamasi pantai yang

berdampak kerusakan pada lingkungan; (h) Penataan pemukiman; (i) isu pencemaran dan

konservasi dan sumberdaya hayati; (j) isu pengembangan ekonomi, wisata bahari dan

peningkatan kesejahteraan; (k) isu pengelolaan perikanan tangkap dan perikanan budidaya; (l)

pemberdayaan dan pertisipasi masyarakat; (m) pengembangan industri; (n) pengelolaan

pertambangan, mimyak dan gas bumi; (o) kualitas sumberdaya manusia. Adapun tahapan-

tahapan yang dilalui dalam penyusunan Renduk KMB-RC Jatim sebagai berikut :

a. Pembentukan kelompok kerja;

b. Penyusunan dokumen awal;

c. Konsultasi publik;

d. Penyusunan dokumen sementara;

e. Konsultasi publik;

f. Perumusan dokumen final; dan

g. Penetapan atau legalisasi

Dalam penyusunan Renduk KMB-RC Jatim melibatkan berbagai pihak/stakeholder yang

duduk dalam sebuah tim. Tim penyusun meliputi berbagai unsur antara lain :

a. Pemerintah Provinsi,

Page 5: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

b. Pemerintah Kota/Kabupaten,

c. Perguruan Tinggi,

d. Lembaga Swadaya Masyarakat,

e. Organisasi Profesi,

f. Tokoh Masyarakat, dan/atau

g. Dunia Usaha dan Industri

6.FOKUS

6.1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Masyarakat pesisir dan pulau pulau kecil merupakan pelaku pemanfaatan sumber daya

alam yang cukup unik. Masyarakat tersebut memanfaatkan sumberdaya alam didukung dengan

kapasitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Kapasitas sumberdaya manusia pada daerah ini

cenderung lebih rendah dibandingkan daerah lain seperti daerah pusat perkotaan ataupun

pemerintahan. Kapasitas ini dipengaruhi oleh budaya asal, lokasi yang terpencil, akses teknologi

yang sangat kurang memadai, serta akses pendidikan yang sangat rendah dibandingkan daerah

lain.

Lemahnya kapasitas sumberdaya manusia masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil

berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap pemanfaatan sumber daya alam.

Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dikelola dengan baik oleh SDM yang memadai

berakibat tidak maksimalnya pemanfaatan, salah penanganan dan bahkan cenderung merusak

terhadap sumberdaya alam yang dimiliki.

Perilaku serta kapasitas sumber daya manusia tercermin dalam tiga parameter yaitu sikap

masyarakat, tingkat pengetahuan dan tingkat keterampilan. Strategi yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dapat ditempuh antara lain dengan cara (1)

penyuluhan berkelanjutan, (2) pelatihan teknologi tepat guna, (3) pendidikan dasar, (4)

pemberian contoh atau teladan, (5) lokakarya, (6) magang ke lembaga industri.

Dari serangkaian kegiatan tersebut, KMB-RC Jatim dengan sumberdaya yang dimiliki

dapat berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kepedulian masyarakat

pesisir dan pulau-pulau kecil dalam upaya mengurangi dan mencegah kerusakan ekosistem, demi

keberlanjutan pemanfaataan dan kelestarian sumber daya dan jasa lingkungan pesisir dan pulau-

pulau kecil. Perlunya riset yang komprehensif terhadap pemetaan kondisi kapasitas SDM pesisir

Page 6: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

dan pulau-pulau kecil yang berpotensi sebagai penggerak peningkatan kapasitas SDM serta

memberikan informasi dan pendampingan terkait inovasi kegiatan yang mampu memberikan

penguatan kompetensi SDM di bidang kelautan dan perikanan.

6.2. Perbaikan Kondisi Sosial Ekonomi dan Peningkatan Peran Budaya Masyarakat Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Kondisi strata sosial dan ekonomi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil lebih

cenderung diletakkan dalam strata yang lebih rendah dari masyakat daerah lain. Kondisi ini

terutama disebabkan oleh rendahnya kapasitas SDM, terbatasnya akses terhadap sumber modal,

teknologi, informasi dan pasar serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan terkait dengan pengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil. Membangun

masyarakat pesisir yang kuat dan sejahtera melalui pengembangan ekonomi produktif skala kecil

yang membutuhkan ketrampilan, teknologi, akses modal dan lainnya, serta didukung dengan

perubahan perilaku masyarakat merupakan bagian dari upaya perbaikan kondisi sosial ekonomi

dan peningkatan peran budaya masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

Masyarakat perlu diberikan pelatihan mengenai pengelolaan industri kecil baik dari segi

manajemen usaha, manajemen keuangan, manajemen pemasaran serta manajemen sumber daya

manusia. Pembekalan mengenai pengelolaan industri berbasis riset merupakan strategi dasar

untuk memberikan inovasi baru dari strategi sebelumnya dan melakukan pengelolaan hasil

sumberdaya alam yang lebih efektif sebagai alternatif peningkatan pendapatan. Strategi lanjut

yang dilaksanakan yakni dengan memberikan akses teknologi informasi sebagai alat untuk

meningkatkan dan meluaskan kapasitas industri seperti perluasan pasar, memberikan informasi

pengembangan industri yang mengikuti kecenderungan pasar. Upaya menciptakan dan

membangun solidaritas serta aksi kolektif masyarakat untuk membangun perekonomian yang

menunjang keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan

keadilan dapat dilakukan melalui pembentukan badan usaha bersama ataupun kelompok usaha

melalui wadah koperasi.

Implementasi strategi tersebut, membutuhkan keterlibatan banyak pihak, pemanfaatan dan

integrasi dengan program pemberdayaan masyarakat pesisir, pengembangan produk-produk

inovatif barang dan jasa kelautan dan perikanan secara ramah lingkungan. Keahlian, fasilitas,

Page 7: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

dan hasil-hasil penelitian serta pengembangan teknologi terapan yang dimiliki KMB-RC Jatim

perlu dimanfaatkan untuk mendukung upaya tersebut.

6.3 Pencegahan Kerusakan dan Pemulihan Kelestarian Sumber Daya dan Lingkungan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Upaya pemulihan kerusakan dan pelestarian sumber daya alam dilakukan melalui

penyelamatan ekosistem laut dengan penyuluhan dan himbauan kepada nelayan tentang bahaya

ilegal fishing, disertai solusi alternatif cara penangkapan yang ramah lingkungan, menjadi

prioritas yang harus segera dilakukan. Kegiatan ini ditujukan kepada nelayan dan seluruh pelaku

penangkap ikan, sehingga diharapkan para pelaku memiliki kesadaran dan pengetahuan cara

penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Hal ini merupakan bagian dari upaya pengendalian

kerusakan dan rehabilitasi/pemulihan serta konservasi ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau

kecil

Upaya lain untuk memulihkan sumberdaya dilakukan dengan kegiatan tebar benih ikan

sebagai bentuk penyelamatan dan penyeimbangan ekosistem perairan. Kegiatan ini dapat

dilaksanakan oleh anak-anak usia dini sebagai kegiatan pengenalan ekosistem laut dan

menumbuhkan rasa kepedulian terhadap keseimbangan lingkungan perairan.

Pencegahan pencemaran akibat kegiatan budidaya di daerah pesisir dan laut perlu

dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pendampingan agar tidak menyebabkan munculnya

pencemaran lingkungan ataupun menambah beban pencemaran lingkungan. Kegiatan ini

dilakukan sebagai upaya penyelamatan ekosistem pesisir dan laut. Upaya gerakan pembersihan

pantai dari sampah dan kotoran juga menjadi bagian yang terpenting sehingga menumbuhkan

jiwa yang mencintai pesisir dan lautan, khususnya dilakukan oleh generasi muda.

Sasaran kegiatan lainnya yang termasuk bagian dari pencegahan dan pemulihan

kerusakan lingkungan pesisir yaitu dengan meningkatkan intensitas program pemahaman dan

penyuluhan bagi masyarakat pesisir dalam menghadapi bencana dan adaptasi terhadap perubahan

iklim. Melalui program mitigasi berencana yang berkelanjutan, diharapkan dapat terbentuk agen-

agen simulator mitigasi bencana pada setiap daerah pesisir, sehingga memudahkan masyarakat

dalam pemahaman mitigasi bencana.

Program penyuluhan, pelatihan dan segala aktifitas lapangan harus didasarkan dari kajian

riset yang sudah pernah dilakukan sehingga mampu meberikan dampak yang lebih nyata pada

Page 8: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

upayapencegahan kerusakan dan pemulihan kelestarian sumber daya dan lingkungan pesisir serta

pulau-pulau kecil.

6.4 Peningkatan Keefektifan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Sebagai komitmen bagi pengembangan, pengelolaan serta penyelamatan wilayah pesisir,

maka perlu dilakukan adanya zonasi kawasan konservasi perairan. Adanya zonasi yang telah

ditetapkan perlu untuk disosialisasikan sebagai langkah menumbuhkan kesadaran cinta

lingkungan bahari. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat luas pada umumnya dan

masyarakat pesisir pada khususnya sebagai masyarakat yang memiliki kedekatan langsung

dengan wilayah pesisir. Kegiatan yang mendorong pada percepatan penyusunan Rencana

Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Rencana Zonasi, Rencana Pengelolaan dan

Rencana Aksi di wilayah Provinsi Jawa Timur serta di setiap kabupaten/kota menjadi tolok ukur

bagian dari indikator capaian program peningkatan keefektivan pengelolaan wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil. Termasuk didalamnya peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola dan

pelibatan secara aktif pemangku kepentingan pada setiap daerah merupakan bagian dalam

mensinergikan keefektifan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai lokasi riset nasional berdaya

saing tinggi, ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi bidang kelautan dan perikanan menjadi bagian strategis untuk meningkatkan program

pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

peran dan nilai guna wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai upaya pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sasaran kegiatan ini adalah turut berperannya anak bangsa dalam

peningkatan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil melalui penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Tahap berikutnya adalah melakukan pemanfaatan produk riset dan

hasil riset pada lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil masuk dalam bagian kebijakan strategis

yang dikeluarkan oleh pemangku kepentingan di setiap wilayah kabupaten/kota serta provinsi.

Alternatif kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai guna komoditas yang terdapat di

wilayah pesisir dan kelautan melalui penerapan riset dalam upaya peningkatan pengelolaan

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Sasaran dari kegiatan ini adalah terciptanya suatu produk

yang bernilai guna dan dapat membantu pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil,

misalnya pemanfaatan berbagai produk mangrove sebagai bagian produk konsumsi maupun non-

Page 9: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

konsumsi dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir akan menumbuhkan kepedulian

masyarakat pesisir dalam melestarikan mangrove dengan lebih baik dan terencana. Demikian

pula pemanfaatan teknologi penginderaan jauh guna pengelolaan hutan mangrove serta hasil

tangkapan sudah harus dikenalkan kepada masyarakat secara baik dan dipahami dengan benar

sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan efektifitas masyarakat pesisir dan pemangku

jabatan setempat dalam melakukan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dengan

lebih baik lagi. Tolok ukur keefektifan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dengan

pendalaman kajian riset terkait akan menjadi daya dorong yang besar sehingga setiap daerah

mampu menyusun renstra wilayah pesisir, renca zonasi, rencana pengelolaan dan rencan aksi

lebih applicable dan siap serta tepat untuk diterapkan pada masing-masing wilayah. Kebijakan

yang dikeluarkan oleh pemangku kepentingan terkait keefektifan pengelolaan wilayah pesisir

juga harus disinergikan dengan sektor lainnya, seperti tata kelola kota/kabupaten, perindustrian,

pertanahan, pertanian, pariwisata serta sektor lainnya yang bersinggungan dengan pengelolaan

wilayah pesisir. Mitra Bahari dapat menjadi bagian yang strategis terutama dalam perumusan

rencana pembangunan jangka pendek, rencana pembangunan jangka menengah maupun rencana

pembangunan jangka panjang di setiap daerah kabupaten/kota/provinsi.

7. JENIS KATEGORI KEGIATAN PRIORITAS

Kegiatan yang akan dilakasanakan oleh KMB Jawa Timur, berdasarkan isu dan

permasalahan di wilayah pesisir Propinsi Jawa Timur. Isu dan permasalahan tersebut adalah

menurunnya sumberdaya pesisir dan lautan akibat kerusakan lingkungan. Hal tersebut diduga

disebabkan oleh rendahnya Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan serta faktor alam

yaitu perubahan iklim. Apabila dikaitkan dengan kegiatan Kelautan dan Perikanan (KP), maka

permasalahan secara umum dan jenis kategori kegiatan prioritasnya adalah sebagai berikut:

7.1. Bidang penangkapan ikanPermasalahan utama pada bidang penangkapan ikan yaitu hasil penangkapan ikan dari

tahun ke tahun menurun yang disebabkan oleh kondisi lingkungan periaran pesisir dan laut daya

dukungnya rendah. Rendahnya daya dukung perairan tersebut dipengaruhi oleh banyak hal

seperti menurunnya kualitas perairan akibat pembuangan limbah, kerusakan sumberdaya alam

(mangrove, padang lamun dan terumbu karang), perubahan iklim dan lain-lain. Disamping itu

masih adanya kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap atau metode

Page 10: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Untuk itu kegiatan prioritas yang akan

dilakukan adalah pendampingan dan atau penyuluhan, pendidikan dan pelatihan.

7.2. Bidang pembudidayaan ikan

Pembudidaya ikan/udang di perairan pesisir yang dilakukan di tambak, pada umumnya

produksinya dari tahun ke tahun mulai menurun atau bahkan gagal panen akibat serangan

penyakit. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan perairan yang tidak mendukung untuk

budidaya termasuk kondisi sumberdaya alam misalnya kawasan penyangga seperti mangrove

(sebagai biofilter) pada umumnya rusak berat. Disamping itu pola pembudidayaan ikan yang

diterapkan masyarakat, sebagian besar tidak melakukan sistem budidaya yang ramah lingkungan

(berwawasan lingkungan). Untuk itu dalam rencana kegiatan prioritas yang akan dilakukan pada

bidang ini adalah: pendampingan dan atau penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, riset terapan

dan rekomendasi kebijakan.

7.3. Bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan

Pada bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, karena sebagian besar teknologi

industri pengolahan hasil perikanan masih sangat tradisioanal dan dilakukan secara turun

temurun, serta orientasi pasarnya masih untuk lokal. Dan hanya sebagian kecil industri rumah

tangga pengolahan hasil perikanan yang menerapkan pola dengan cara peningkatan nilai hasil

pengolahan hasil perikanan dengan berorientasi pasar secara luas atau global. Untuk itu rencana

kegiatan prioritas yang akan dilakukan adalah: pendampingan dan atau penyuluhan, pendidikan

dan pelatihan, riset terapan.

7.4. Bidang pengembangan SDM KP

Rendahnya sumberdaya manusia pesisir, merupakan salah satu permasalahan utama

untuk pengembangan wilayah pesisir dan pulau pulau kecil. Rendahnya SDM KP tersebut

dimungkinkan berhubungan dengan jumlah kemiskinan masyarakat pesisir di Indonesia masih

sangat tinggi yaitu berjumlah sekitar 25 juta orang (PPLS BPS, 2011). Rendahnya SDM KP

pesisir dan pulau pulau kecil, disebabkan oleh keberadaan masyarkat pesisir yang sebagian

masih berbudaya tertutup dan meghandalkan sumberdaya alam. Berkenanan dengan hal tersebut

Page 11: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan adalah: pendampingan dan penyuluhan, pendidikan

dan pelatihan bagi masyarakat pesisir.

7.5. Bidang riset

Riset teknis dan sosial budaya masyarakat pesisir secara umum belum banyak dilakukan,

terutama yang sifat riset terapan. Sehingga untuk mengetahui kondisi masyarakat pesisir

sebagian masih pada tataran pendugaan atau belum melalui kajian ilmiah. Untuk itu pada

kegiatan ini KMB Jawa Timur memprioritaskan riset terapan terkait dengan rendahnya partisifasi

masyarakat dalam perbaikan lingkungan (konservasi) dan sosial budaya masyarakat maritim.

7.6. Bidang konservasi

Secara umum kegiatan konservasi belum dilakukan secara porposional dengan kegiatan

yang bersifat ekploitatif. Kondisi tersebut menjadi penyebab utama kerusakan sumberdaya

perairan pesisir dan laut. Sehingga produktivitas perairan turun dari tahun ke tahundan

berdampak secara langsung terhadap hasil tangkapan dan pembudidayaaan ikan. Untuk itu

diperlukan kegiatan prioritas berupa: pendampingan dan taua penyuluhan, pendidikan dan

pelatihan, riset terapan serta rekomendasi kebijakan.

7.7. Bidang mitigasi dan adaptasi, reklamasi dan rehabilitasi

Dampak perubahan iklim dan pemanasan global, juga dialami oleh Propinsi Jawa Timur

dalam rangka melakukan mitigasi dan adaptasi. Perubahan iklim berupa gelombang pasang dan

perubahan musim dari tahun ke tahun semakin tinggi/besar dan meluas areal kawasan yang

terkena dampak. Sedangkan kegiatan sosialisasi/penyuluhan mitigasi dan adaptasi terhadap

bencana masih sangat sedikit dilakukan bila dibandingkan dengan kawasan yang terpengaruh

oleh dampak tersebut.

Kegiatan reklamasi di Jawa Timur, semakin marak dilakukan karena kebutuhan lahan

untuk industri, pelabuhan dan jasa lainnya. Apabila kegiatan reklamasi tidak dilakukan kajian

secara mendalam dan universal, maka akan berdampak buruk terhadap sumberdaya perairan dan

kondisi fisik, sosial budaya masyarakat pesisir. Sedangkan kegiatan rehabilitasi sumberdaya

pesisir (mangrove, padang lamun dan terumbu karang) relatif kecil dibandingkan dengan dengan

Page 12: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

kerusakan dari dampak kegiatan reklamasi maupun faktor alam (perubahan iklim). Berkenan

dengan hal tersebut KMB Jawa Timur akan melakukan kegiatan yang prioritas berupa:

pendampingan dan atau penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, riset terapan dan rekomendasi

kebijakan.

7.8. Bidang jasa kelautan

Jasa kelautan yang memiliki pengaruh secara langsung terhadap masyarakat pesisir adalah

pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang mimiliki potensi, menjadi kawasan

wisata alam yang berwawasan lingkungan dan berbasis pada masyarakat sebagai peran

utamanya. Jawa Timur memilki banyak potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata

bahari baik secara fisik maupun posisi geografis yang stategis untuk dikunjungi wisatawan.

Kawasan yang memilki potensi tersebut adalah gugusan di kepulauan kecamatan Sapeken

Kebupaten Sumenep dan Pulau Bawean dan sekitarnya di Kabupaten Gresik. Untuk

pengembangan kawasan wisata bahari diperlukan pemahaman dan kesepakan dengan masyarakat

setempat terkait dengan dampak budaya. Disamping itu masih diperlukan infrastruktur dan

sumber daya manusia yang memadai. Terkait dengan hal tersebut KMB Jawa Timur akan

melakukan kegiatan prioritas yaitu: pendidikan dan pelatihan, riset terapan dan rekomendasi

kebijakan.

7.9 Bidang pengawasan dan pengendaliaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

Kegiatan pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Propinsi

Jawa Timur telah terbentuk ....... POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas). Apabila

dibandingkan dengan jumlah pulau dan panjangnya garis pantai/pesisir di Jawa Timur, jumlah

POKMASWAS tersebut belum mencukupi untuk melakukan kegiatan pengawasan dan

pengendalian secara efektif. Disamping itu sumberdaya manusia dan kelengkapan sarana

prasaran POKMASWAS tersebut masih diperlukan peningkatan untuk melaksanakan kegiatan

tersebut. Untuk itu kegiatan prioritas yang perlu dilakukan terkait dengan pengawasan dan

pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil meliputi: penyuluhan/sosialisasi, pendidikan

dan pelatihan.

Page 13: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

7.10 Bidang industri garam rakyat

Provinsi Jawa Timur dikenal sebagai industri garam rakyat terbesar di Indonesia,

terutama garam dari Pulau Madura. Hanya saja sampai saat ini masih terkendala dengan

ketergantungan akan musim dan mutu yang dihasilkan masih rendah. Rendahnya mutu garam

tersebut dikarenakan teknologi yang diterapkan masih sangat tradisional dan dilakukan secara

turun temurun. Disamping itu tataniaga garam rakyat segian besar masih dimonopoli oleh

pedagang pengumpul yang bermodal besar. Dan pemasaran garam rakyat di Jawa Timur hanya

dimanfaatkan untuk kalangan rumah tangga. Sedangkan kebutuhan garam untuk industri obat,

kosmetik dan bahan makanan (mei instan) dan lain-lain menggunakan garam impor. Kondisi

tersebut menyebabkan harga garam rakyat relatif masih sangat rendah. Untuk itu kegiatan

prioritas yang akan dilakukan oleh KMB Jawa Timur meliputi: pendampingan dan atau

penyuluhan, pendidikan dan pelatihan serta riset terapan terkait peningkatan produksi dan

bermutu garam yang lebih baik.

Berdasarkan penjelasan di atas, KMB Jawa Timur menyusun rencana jenis kategori

kegiatan prioritas berdasarkan komponen kegiatan dengan bidang Kelautan dan Perikanan seperti

PADA Lampiran 1 tentang Matrik hubungan antara komponen dengan bidang KP. Sedangkan

Rencana jenis kategori kegiatan prioritas berdasarkan komponen kegiatan dan bidang Kelautan

dan Perikanan diuraikan dalam bentuk TOR (Term Of Referen) seperti pada lampiran 2.

8. KEMITRAANMitra Konsorsium Mitra Bahari Jawa Timur selama ini meliputi Pemerintah Provinsi

Jawa Timur dan Kabupaten/Kota yang memiliki pesisir, Perguruan Tinggi di Jawa Timur yang

memiliki bidang keilmuan Kelautan dan Perikanan, pihak swasta dan LSM. Dalam kurun waktu

lima tahun KMB Jawa Timur telah berkembang keanggotaannya menjadi 9 Perguruan Tinggi, 2

lembaga swadaya masyarakat, 6 perusahaan swasta dan seluruh Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten/Kota yang memiliki pesisir.

Dalam melaksanakan program kemitraan, KMB Jawa Timur mengacu pada kerangka program di

bawah ini.

Page 14: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

Perguruan Tinggi

Perusahaan / Swasta

L S M

DKP Prop/Kab/Kota

KONSORSIUM MITRA BAHARI RC JATIM

Kesamaan Arah dan Gerak

Program Kemitraan

Penyusunan Program

Pelaksanaan Program

Evaluasi Program

PERMASALAHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN :Pengelolaan Pesisir.Tata Ruang Pencemaran Kerusakan LingkunganWisata Bahari Kesadaran Nelayan ,pembudidaya ikan dan pengolahKesejahtraan Nelayan, pembudidaya ikan dan pengolahOver Fishing

Gambar ... Kerangka pelaksanaan program KMB Jawa Timur oleh semua stakeholder

Tujuan bermitra dalam KMB adalah membangun akselerasi program Kelautan dan

Perikanan dengan semua stakeholder yang ada dan membangun komitmen bersama dalam

mengembangkan Kelautan dan Perikanan di Jawa Timur. Kemudian tugas masing-masing

stakeholder dalam KMB dapat dilihat pada Tabel....

Tabel... Tugas mitra (stakeholder) dalam KMB

Page 15: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

Perguruan Tinggi Pemerintah Swasta Masyarakat• Memperkenalkan

dan Menerapkan IPTEK pada masyarakat Perikanan dan Kelautan

• Melakukan Kajian dan Pendampingan pada masyarakat pesisir.

• Melakukan Kuliah Kerja Mahasiswa.

• Melakukan Pendidikan dan Pelatihan.

• Menyelenggarakan Pendidikan S1, S2 dan S3.

• Perencannaan dan kebijakan Pengelolaan Perikanan dan Kelautan

• Membangun sarana dan prasarana perikanan dan kelautan

• Menciptakan Iklim Investasi Sektor Perikanan dan Kelautan Yang Kondusif di Jawa Timur.

• Menyelenggarakan Pengabdian masyarakat bersama PT dan Pemerintah.

• Melakukan Magang kerja.

• Membangun Kemitraan Inti Plasma dengan UKM Perikanan dan Kelautan

• Membangun kebersamaan dan semangat untuk bangkit.

• Bekerjasama dan berperan aktif dalam pembangunan

• Ikut menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan.

Pendekatan dalam membangun kemitraan KMB Jawa Timur menempatkan pola dukungan

kemitraan menjadi kunci utama keberhasilan pencapaian tujuan mitra bahari. Beberapa prinsip

dalam upaya membangun kemitraan yang efektif adalah sebagi berikut:

a. Setiap pemangku kepentingan memiliki kedudukan dan kesempatan yang setara

b. Kemitraan dibangun atas dasar saling percaya (trust), akuntabel dan terbuka (transparant)

c. Program yang dilaksanakan merupakan inisiatif anggota dan relevan dengan tujuan Mitra

Bahari dan kepentingan pemangku kepentingan, dan

d. Program yang dilaksanakan mencerminkan kesediaan anggota KMB dan pemangku

kepentingan untuk memberikan kontribusi sesuai dengan kompetensinya, diantaranya dapat

berupa pendanaan, keahlian dan keterampilan, peralatan, bahan, fasilitas dan lainnya.

9. MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan KMB (Konsorsium Mitra Bahari) direncanakan memiliki kegiatan sesuai

visi dan misi yang telah ditetapkan dan dilaksanakan secara optimal serta berkesinambungan.

Pelaksanaan kegiatan tersebut hanya dapat terwujud apabila dikelola secara terpadu dengan

menerapkan prinsip-prinsip dasar dibentuknya KMB secara bertanggungjawab.Konsorsium

Mitra Bahari (KMB) sesuai dengan tugas dan fungsinya secara bertahap melakukan upaya

dalam meningkatkan peran serta dalam pengelolaan sumber daya alam maupun sumber daya

Page 16: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

manusia yang diselenggarakan melalui program/kegiatannya sesuai Rencana Induk dan

Rencana Kerja Pelaksanaan KMB. Untukmenjamin keberhasilan program/kegiatan tersebut

mencapai sasaran yang telah ditetapkan, sangat dibutuhkahkehandalanunsur monitoring

danevaluasipelaksanaannya.

Monitoring dan Evaluasi (Monev) merupakan salah satu bagian dari unsur

pengendalian yang dalam pelaksanaannya sangat diperlukan dan berfungsi sebagai kontrol

dan tolokukur setiap program/kegiatan yang dilaksanakan. Monevadalah suatu cara, sistem

dan pola penyajian informasi formal yang obyektif dan teratur dengan dukungan fakta yang

tersusun dalam bentuk yang tertata dan terstruktur.

1. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Monev pelaksanaan program kegiatan

KMBadalahuntukmengontrol kegiatan agar tidak menyimpang dari visi dan misiKMB,

sehinggadiharapkan terlihat nyata peran KMB dalam pengelolaan sumberdaya alam dan

sumberdaya manusia secara optimal.

2. Sasaran

Sasaran yang hendakdicapaidalamMonev kegiatan KMB adalah :

Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan dan rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan selama 2014 - 2019 khususnya berkaitan dengan output dan

outcome/pemanfaaatan hasil-hasilolehmasyarakat.

Mengidentifikasi dan menginventarisasi permasalahan yang dihadapi serta memberikan

upaya solusi pemecahannya.

Memberikan masukan serta saran kepada pimpinan terutama yang berkaitan dengan

kebijakan perencanaan yang akan datang.

3. Keluaran (Output)

Terevaluasi Hasil Kegiatan dariprogram kerja yang sudah dilaksanakan dan saran

pertimbangan untuk rencana kegiatan selanjutnya.

Page 17: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

4. Hasil (Outcome)

Dilaksanakannyakegiatan-kegiatandariprogram kerja KMBsecaraefisien,

efektifdanakuntabelserta penyelesaian dantindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi dari

kajian di lapangan.

5. LokasiPelaksanaan

Wilayah kerja KMB adalah wilayah kabupaten/kota yang memiliki pesisir, laut atau

memiliki pulau-pulau kecil di Jawa Timur.

6. RincianPekerjaan

Melakukanpertemuanevaluasidengananggota tim KMB daninstansi terkait di

Kab/kotadalamupaya monitoring, evaluasidanpelaporankegiatansesuaidengan program-

program kelautan, pesisirdanpulau-pulau kecil yangsudah dilaksanakanselama tahun2014 –

2019.

7. Durasi Dan Jadwal

- Lama pekerjaanselamatahun 2014 - 2019

- Dilaksanakanpadabulan akhir pada tiap tahunya

8. KeterkaitanDenganTupoksi Unit Kerja Lain

BidangterkaitpadaSatkerDinasPerikanandanKelautanPropinsiJawaTimursertaDinasK

abupaten/Kota berpantai

9. FaktorHambatanPelaksanaanKegiatan

- Teknik dalam mendapatkan data secara lengkap di lapangan

- Pendanaan yang mendukung kegiatan monev di lapangan

- Jumlah anggota yang terbatas sehingga membutuhkan waktu lama dalam pelaksanaan

monev dilapangan.

10. Mekanisme monev

10. PENUTUP/TINDAK LANJUT

Page 18: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

Sosialisasi Renduk KMB

Potensisumberdayaalamkelautandanperikanandi Jawa Timur memilikinilai

yangsangatberhargadanhinggakinibelumdikeloladandimanfaatkansecara optimal.

Kondisitersebutberakibatpadamasihtertinggalnya sector

ekonomimasyarakatdidaerahpesisirdantersebarsecarameratadiseluruhwilayahpesisir Jawa

Timur.Melihatmasihkecilnyakontribusidari sector perikanantangkap, budidaya, pengolahan hasil

perikanan dan komoditi pesisir lainnya maka KMB Cabang Jawa

Timursecarabertahapakanmemberikan kontribusi pemikiran dan kegiatan yang membantu dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir selaras dengan program kerja pembangunan yang

dilaksanakan pemerintah dalam wadahkemitraan.

Program KMBdibuat selama tahun 2014 – 2019 dengankegiatan yang mengedepankan

partisipasidanpenyadaranmasyarakat, sertaperintisankelembagaan yang

diharapkansebagaicikalbakalmitra kerja bagi masyarakat pesisir

yangakanmemayungiaktivitaspemberdayaanmasyarakatpesisir. Selama

inikesadarannilaistrategisdaripengelolaanwilayahpesisir danpulau-pulaukecilsecaraberkelanjutan,

terpadu, danberbasismasyarakatrelatifkurang. Kurangdihargainyahakmasyarakatadat/local

dalampengelolaansumbedaya pesisir dan pulau-pulau kecil,

terbatasnyaruanguntukpartisipasimasyarakatdalampengelolaansumberdayapesisirdanpulau-

pulaukecilmenunjukkanbahwaprinsippengelolaanpesisirdanpulau-

pulaukecilterpadubelumterintegrasidengankegiatanpembangunandariberbagaisektordandaerah.

Olehsebabitu, KMB dalam rencana kerjanya ikut mendorong masyarakat

untukmengelolawilayahpesisirnyadenganbaik. Perencanaan kegiatan tersebutdisusun Induk

(Renduk) dan Rencana Kerja Pelaksanaan (RKP) KMB dengan

lingkuppendampingan/penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, riset terapan dan rekomendasi

kebijakan.

Renduk dan RKP KMB merupakan pegangan bagi KMB dalam melaksanakan

kegiatannya danakanmemberikanperankepadaKMB baikkepentingandi pusat atau di daerah

melaluisistemkerja kemitraan secaraterpadu. Sehubungandenganhaltersebut, makapadatahun

2014KMB Cabang Jawa Timur melaksanakankegiatanSosialisasiPelaksanaan Rencana Induk

dan Rencana Kerja Pelaksanaan KMB.

Page 19: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

1. MaksuddanTujuan:

- Untukmenyatukanvisidanmisi Rencana Induk (RENDUK) dan Rencana Kerja Pelaksanaan (RKP) dalammewujudkanlembagakemitraan yang majudanberpikirankedepansertaberpihakpadapemberdayaanmasyarakatpesisir.

- Melaksanakankoordinatif, Sinkronisasiantarlembagaterkaitgunamengimplementasipembangunanperikananyaitumeningkatkankesejateraannelayan, pembudidayaikandanmasyarakatpesisirsertapelakuekonomiperikanan/ kelautan.

- Ikut berperan serta dalam meningkatkankemampuanmasyarakatpesisiruntukmengeloladanmamanfaatkansumberdayapesiisrdanlautsecara optimal, berkelanjutansesuaidengankaidahkelestarianlingkungan

2. Sasaran

- Instansi terkait di pusat maupun di daerah dan lembaga masyarakat yang mempunyai rencana kerja berupa pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah JawaTimur,

3. Output:

Output kegiatansosialisasiRencana Induk (RENDUK) dan Rencana Kerja Pelaksanaan

(RKP) sektor kelautandanperikananadalahPengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya

manusia masyarakatPesisir secara berkelanjutan.

4. Outcome:

Outcome kegiatansosialisasiRencana Induk (RENDUK) dan Rencana Kerja Pelaksanaan

(RKP) sector kelautandanperikananadalahmeningkatnyakesejahteraanmasyarakatpesisir.

 5. Benefit:

Terkelolanya sumberdaya alam dan sumberdaya manusia secara bertanggung jawab

sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir dapat terjaga dan selaras dengan kelestaran

sumberdaya alamnya.

6. Lokasikegiatan:

Page 20: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

Wilayah kerja KMB adalah wilayah kabupaten/kota yang memiliki pesisir, laut atau memiliki pulau-pulau kecil di Jawa Timur.

7. Jadwal KegiatanKegiatansosialisasiRencana Induk (RENDUK) dan Rencana Kerja Pelaksanaan

(RKP)direncanakanbulan............ di Kota Surabaya

8. RencanaAnggaranBiaya

........................

Page 21: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Matrik hubungan antara komponen dengan bidang KPNo Komponen dan bidang

kegiatan MBPendampingan dan atau penyuluhan (K1)

Pendidikan dan pelatihan (K2)

Riset terapan (K3)

Rekomendasi kebijakan (K4)

1. Penangkapan ikan √ √2. Pembudidayaan ikan √ √ √ √3. Pengolahan & pemasaran

hasil perikanan√ √ √

4. Riset √5. Pengembangan SDM KP √ √6. Konservasi √ √ √ √7. Mitigasi bencana dan

adaptasi, reklamasi, dan rehabilitasi

√ √ √ √

8. Jasa kelautan √ √ √9. Pengawasan dan

pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

√ √ √ √

10. Industri garam rakyat √ √ √

Page 22: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

Lampiran2. Tabel TOR (Term Of Reference) Rencana kegiatan prioritas berdasarkan komponen kegiatan dan bidang Kelautan dan Perikanan

BIDANG : PENANGKAPAN IKAN (K1.1)KEGIATAN : PENYULUHAN/SOSIALISASI

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : PENANGKAPAN IKAN (K2.1)KEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : PEMBUDIDAYAAN IKAN (K1.2)KEGIATAN : PENYULUHAN/SOSIALISASI

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode

Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Peningkatan bagi pembudidaya ikan tentang cara budiadaya ikan berwawasan lingkungan

Agar peserta dapat memahami cara budidaya ikan berwawasan lingkungan

Metode: diskusi dan FGD

Dilakukan disetiap kabupaten yang memiliki potensi pertambakan dengan permasalahan yang tinggi dan dihadiri

Keluaran: peserta dapat memberikan informasi hasil penyuluhan terhadap anggota kelompoknya

Terselenggaranya cara budidaya ikan yang baik (CBIB)

Page 23: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

oleh perwakilan (ketua kelompok pembudidaya). Materi penyuluhan: cara budidaya ikan yang baik sesuai dengan rekomdasi Dierjen Perikanan Budidaya

Manfaat: Kelompok masyarakat pembudidaya ikan dapat memahami cara budidaya yang ramah lingkungan

Page 24: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

BIDANG : PEMBUDIDAYAAN IKAN (K2.1)KEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Peningkatan bagi pembudidaya ikan tentang cara budiadaya ikan berwawasan lingkungan

Agar peserta diklat dapat menerapkan teknik budidaya ikan berwawasan lingkungan

Metode: diskusi dan praktek

Dilakukan dikawasan pertambakan yang memiliki potensi dan permasalahan yang tinggi sebagai kegiatan percontohan (pilot project)Materi diklat: CBIB sesuai dengan rekomdasi Dierjen Perikanan Budidaya

Keluaran: Peserta diklat dapat menerapkan CBIBManfaat: Peserta diklat dapat menyebarluaskan teknologi CBIB dengan pembudidaya lainnya

Produksi ikan/ udang meningkat

BIDANG : PEMBUDIDAYAAN IKAN (K3.2)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Peningkatan produksi pada tambak mangrove

Efektifitas probiotik untuk percepatan proses pembusukan serasah mangrove di

Dilaksanakan di tambak mangrove dengan metode acak lengkap

Tambak mangrove merupakan alternatif perbaikan lingkungan tambak secara internal.

Keluaran: jenis dan dosis probiotik yang tepatManfaat: dapat diterapkan

Produktivitas tambak mangrove meningkat

Page 25: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

tambak Namun sering terkendala dengan serasah mangrove yang dapat meningkatkan bahan organik di tambak.

ditambak mangrove

BIDANG : PENANGKAPAN IKAN (K4.2)KEGIATAN : REKOMENDASI KEBIJAKAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Page 26: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

BIDANG : PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN (K1.3)

KEGIATAN : PENDAMPINGAN DAN ATAU PENYULUHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN(K2.3)

KEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN (K3.3)

KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Page 27: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

BIDANG : RISET (K3.4)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : PENGEMBANGAN SDM KP ( K1.5)KEGIATAN : PENDAMPINGAN DAN ATAU PENYULUHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : PENGEMBANGAN SDM KP (K2.5)KEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Page 28: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

BIDANG : KONSERVASI (K1.6)KEGIATAN : PENDAMPINGAN DAN ATAU PENYULUHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : KONSERVASIKEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (K2.6)

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : KONSERVASI (K3.6)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Page 29: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

BIDANG : Mitigasi bencana dan adaptasi, reklamasi, dan rehabilitasi(K1.7)KEGIATAN : PENDAMPINGAN DAN ATAU PENYULUHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Timbulnya pemahaman masyarakat pesisir terhadap pentingnya hutan mangrove

Menumbuhkan rasa peduli masyarakat pesisir tentang konservasi dan rehabilitasi pantai, khususnya hutan mangrove

Penyuluhan dan Sosialisasi

Kegiatan ini dilakukan di beberapa lokasi yang telah teridentifikasi rentan terhadap kerusakan pesisir

Keluaran : Kelompok masyarakat yang sadar terhadap pentingnya hutan mangrove sebagai bentuk adaptasi alami dalam mengurangi kerentanan bencana

Jumlah masyarakat/ aparat pemerintahan daerah yang mengikuti sosialisasi

BIDANG : Mitigasi bencana dan adaptasi, reklamasi, dan rehabilitasi

KEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (K2.7)

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode

Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat pesisir dalam perencanaan reklamasi dan rehabilitasi pesisir

Melibatkan masyarakat dalam upaya reklamasi dan rehabilitasi pesisir khususnya ekosistem TK

Pelatihan dan Praktek Kerja Pembuatan serta pemasangan TKB

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan pembuatan TKB kepada masyarakat dan mahasiswa

Keluaran :TKB yang siap digunakan untuk rehabilitasi ekosistem terumbu karang

Jumlah peserta pelatihan dan jumlah TKB yang dihasilkan

Page 30: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

Outcome :Masyarakat dan mahasiswa mendapat pengetahuan tentang teknik pembuatan dan pemasangan TKB

Peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat pesisir dalam perencanaan reklamasi dan rehabilitasi pesisir

Melibatkan masyarakat dalam upaya reklamasi dan rehabilitasi pesisir khususnya ekosistem TK melalui metode transplantasi

Pelatihan dan Praktek Kerja Pembuatan serta pemasangan tranplantasi TK

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan transplantasi terumbu karang kepada masyarakat dan mahasiswa

Keluaran :Transplan TK yang siap digunakan untuk rehabilitasi ekosistem terumbu karang

Outcome :Masyarakat dan mahasiswa mendapat pengetahuan tentang teknik transplantasi TK

Jumlah peserta pelatihan dan jumlah Transplan TK yang dihasilkan

Peningkatan kapasitas SDM Pemerintah Daerah dalam mengidentifikasi kerentanan bencana pesisir

Memberikan pengetahuan, pemahaman dan teknik untuk mengidentifikasi kerentanan bencana pesisir dan upaya mitigasinya

Pemberian materi, diskusi dan praktek identifikasi

Kegiatan ini bertujuan agar Pemerintah Kabupaten atau Kota memiliki kapasitas untuk mengidentifikasi kerentanan sekaligus merencanakan upaya metigasi bencana pesisir

Keluaran :Aparat pemerintah daerah bidang kelautan dan pesisir yang paham akan kerentanan dan mitigasi

Materi yang disampaikan, modul materi dan jumlah peserta dari kabupaten/kota

Page 31: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

bencana

BIDANG : Mitigasi bencana dan adaptasi, reklamasi, dan rehabilitasi (K3.7)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals) Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Mengidentifikasi kerentanan wilayah pesisir terhadap bencana

Adanya dokumen yang berisi penjelasan mengenai statusKerentanan wilayah pesisir Jawa Timur

Pengumpulan informasi (primer, sekunder), analisa data, pembuatan data base, pemetaan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui potensi bencana yang dapat terjadi di pesisir Jawa Timur

Keluaran :Laporan Penelitian dan Album Peta.

Outcome :Sebagai bahan kebijakan mitigasi bencana pesisir di Jawa Timur

Hasil penelitian, Data Base dan Peta

BIDANG : Mitigasi bencana dan adaptasi, reklamasi, dan rehabilitasi (K4.7)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Page 32: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

BIDANG :Jasa kelautanKEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (K2.8)

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

Indikator

Page 33: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

(outcome)

BIDANG : Jasa kelautan (K3.8)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : Jasa kelautan (K4.8)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : Pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau (K1.9)KEGIATAN : PENDAMPINGAN DAN ATAU PENYULUHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

Indikator

Page 34: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

(outcome)

BIDANG : Pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau KEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (K2.9)

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : Pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau (K3.9)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : Pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil(K4.9)

KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

Indikator

Page 35: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

(outcome)

BIDANG : INDUSTRI GARAM RAKYAT (K1.10)KEGIATAN : PENDAMPINGAN DAN ATAU PENYULUHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Page 36: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

BIDANG : INDUSSTRI GARAM RAKYAT (K2.10)KEGIATAN : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

BIDANG : INDUSTRI GARAM RAKYAT (K3.10)KEGIATAN : RISET TERAPAN

Sasaran (goals)

Tujuan (objectives)

Strategi/metode Uraian Keluaran (output), manfaat

(outcome)

Indikator

Kegiatan Mitra bahari dilakukan dengan menerapkan pendekatan kemitraan yang

memadukan sumberdaya, kegiatan, luaran (out put) dan manfaat (out come) para pemangku

kepentingan melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kemitraan ini dibangun

dengan prinsip kesetaraan, keterbukaan, saling percaya dan asas manfaat dan berkelanjutan

sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.

Berikut tabel rencana kegiatan Mitra Bahari Regional Center Jawa Timur

meliputiPeningkatan SDM, Perbaikan kondisi sosial ekonomi, Konservasi sumberdaya

lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil dan Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

Page 37: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

NO

SUMBERDAYA

KEGIATAN

LUARAN MANFAAT INSTANSI

1. Peningkatan SDM

Budidaya Ikan

Adanya peningkatan kemampuan budidaya ikan bagi petani ikan/petambak untuk meningkatkan produksi

Meningkatkan pendapatan petani ikan/petambak

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan Asosiasi

Penangkapan ikan

Adanya peningkatan kemampuan nelayan dalam menangkap ikan baik secara kuantitas dan kualitas

Meningkatkan pendapatan nelayan

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan Asosiasi

Pengolahan Hasil Perikanan

Adanya peningkatan kemampuan managemen usaha dan derivate produk bagi pengrajin pengolah hasil perikanan untuk meningkatkan produksi

Meningkatkan pendapatan pengrajin olahan hasil perikanan

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan Asosiasi

Ekowisata (Snorkling, diving, dan interpretasi)

Adanya peningkatan pemahaman sadar wisata dan skill keparawisataan

Melakukan MOU dengan industry wisata dan sertifikasi

Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir baik yang bergelut dalam wisata bahari maupun jasa lainnya

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan Biro travel Asosiasi

2. Perbaikan kondisi social ekonomi

Penciptaan dan perluasan lapangan kerja

Adanya peluang kerja dan lapangan kerja baik jenis pekerjaan yang sudah ada maupun

Memberikan lapangan dan peluang kerja serta memunculkan wirausaha baru

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan

Page 38: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

yang baru di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil

PD pasar TPI Asosiasi

Akses modal

Adanya kemudahan akses modal dan mekanisme yang sederhana bagi kebutuhan modal masyarakat pesisir

Memberikan kemudahan dalam mengakses modal melalui penyederhanaan mekanisme pinjaman modal di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan Jasa Keuangan

bukan bank

Teknologi tepat guna

Adanya inovasi teknologi tepat guna dan senantiasa selalu ada saat dibutuhkan

Senantiasa memperkenalkan dan menyebarluaskan teknologi tepat guna yang dibutuhkan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil baik jenis teknologi dan kegunaannya

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan

Effektivitas pemasaran

Adanya lembaga pemasaran yang bisa menampung produk ikan baik dalam bentuk segar maupun olahan

Memberikan jaminan pemasaran bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil dalam rangka mendorong mereka untuk meningkatkan produksi

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan Asosiasi/

lembaga pemasaran

Kelembagaan

Adanya Pembentukan kelompok dan penguatan kelembagaan sesuai dengan kegiatan jenis

Membangun solidaritas dan penguatan kelmbagaan serta mempertajam mekanisme

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi Perbankan LSM

Page 39: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

usaha Membuat MOU

dengan mitra usaha, lembaga pendidikan/SMK/Universitas, sesuai jenis usaha, pengusaha, perbankan

kerja kelembagaan

Konsevasi sumberdaya lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil

Pengendalian kerusakan dan rehabilitasi

Adanya kegiatan pengendalian kerusakan dan rehabilitasi ekosistem pesisir, laut dan pulau-pulau kecil

Memberikan pemahaman dan penyadaran kepada pentingnya pengendalian dan rehabilitasi kerusakan lingkungan dalam rangka untuk meningkatkan ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi LSM peduli

lingkungan

Pola penangkapan ramah lingkungan

Terselenggaranya pola penangkapan ramah lingkungan untuk mendukung pemulihan stock

Memberikan pemahaman dan penyadaran kepada masyarakat pesisir pentingnya pola penangkapan yang ramah lingkungan dalam rangka untuk meningkatkan ekosistem dan pemulihan stock

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi LSM peduli

lingkungan

Beach clean Up

Adanya kegiatan Beach clean Up secara terstruktur dan terukur untuk meningkatkan

Memberikan pemahaman, penyadaran dan mengajak serta mendorong

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi

Page 40: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

kesehatan lingkungan

kepada masyarakat pesisir pentingnya menjaga ekosistem dari pencemaran, sampah dan kotoran

LSM peduli lingkungan

Mitigasi Adanya pemahaman dan penyadaran serta persiapan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil terhadap bencana

Memberikan pemahaman, penyadaran dan kepada masyarakat pesisir tentang perlunya persiapan menghadapi bencana dan perubahan iklim global

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi LSM peduli

lingkungan

4. Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

Renstra. Rencana zonasi, rencana pengelolaan dan rencana aksi

Terselenggaranya kegiatan penyusunan Renstra. Rencana zonasi, rencana pengelolaan dan rencana aksi kab/kota

Meningkatkan optimasi pengelolaan dan pemanfaatan terhadap potensi pesisir dan pulau-pulau kecil

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi LSM peduli

lingkungan

Kelembagaan pengelola

Adanya peningkatan kelembagaan (building) bagi pengelola pesisir dan pulau-pulau kecil

Meningkatnya kapasitas building bagi pengelola pesisir dan pulau-pulau kecil

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi LSM peduli

lingkungan

Kepedulian stakeholder

Adanya peningkatan peran serta stakeholder secara aktif terhadap pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

Meningkatkan kepedulian dan keterlibatan para stakeholder secara aktif terhadap pengelolaan pesisir dan

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi LSM peduli

lingkungan

Page 41: Renduk Kmb-rc Jatim - Draft_zainul_mitigasi

pulau-pulau kecil

Sosialisasi pemahaman pengelolaan

Adanya peningkatan pemahaman terhadap pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil

Meningkatnya pemahaman dan pelaksanaan pengelolaan, akses informasi dan peningkatan system pengawasan

Diskanla prov Diskanla

kab/kota Perguruan

Tinggi LSM peduli

lingkungan Pokwasmas

Kemitraan yang terwujud diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan kelautan dan

perikanan melalui peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan di daerah. Dengan demikian

fungsi dan peranan Mitra Bahari pada masa yang akan datang diharapkan dapat menjadi

penggerak pembangunan kelautan dan perikanan baik di tingkat pusat maupun daerah.