refer at

27
HEMOROID Disusun oleh : Ruri Eka Putri Pembimbing : dr. Harry Triyono , Sp.B

Upload: ruri-eka-putri

Post on 30-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Refer At

HEMOROIDDisusun oleh :Ruri Eka PutriPembimbing :

dr. Harry Triyono , Sp.B

Page 2: Refer At

ANATOMI KANALIS ANAL

Page 3: Refer At

ANATOMI KANALIS ANAL

Page 4: Refer At

VASKULARISASI KANALIS ANAL

Page 5: Refer At

FISIOLOGI REKTUM DAN ANUS

• Fungsi anorektal secara normal terbagi menjadi :• 1. Fungsi Motilitas Kolon

→ mengeluarkan isi feses dari kolon ke rektum

• 2. Fungsi Defekasi

→ mengeluarkan feses secara intermiten dari rektum

• 3. Fungsi Kontinensia

→ menahan isi usus agar tidak keluar pada saat tidak defekasi

Page 6: Refer At

HEMOROID

• TERMINOLOGI

Bahasa Yunani : Haima = darah

Rheo = mengalir

Jadi, hemoroid adalah “ darah yang mengalir keluar “

Bahasa Latin : Piles = bola atau benjolan

Bahasa Belanda : ambeijen → ambeien

Indonesia → Wasir

Page 7: Refer At

HEMOROID• DEFINISI

→ pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis.

Plexus hemorrhoidalis tersebut merupakan jaringan normal yang terdapat pada semua orang yang berfungsi untuk mencegah inkontinensia flatus dan cairan

Page 8: Refer At

HEMOROID

• EPIDEMIOLOGI

- Sering terjadi pada umur 45-65 tahun

- Di RSCM Jakarta → 20% dari pasien kolonoskopi.

- Di RS Bhakti Wira Tamtama Semarang (2008) dari 1575 kasus di instalasi rawat jalan klinik bedah, kasus hemorrhoid mencapai 16% dari seluruh total kasus di instalasi tersebut

Page 9: Refer At

HEMOROID(Etiologi & Faktor Resiko )

Page 10: Refer At

HEMOROID

• FAKTOR RESIKO LAIN :

- Keturunan ( faktor genetika )

- Pola BAB yang salah

- Tumor abdomen

Page 11: Refer At

HEMOROID

Hemoroid Interna• - Terletak di sebelah atas linea

dentata , pada bagian yang dilapisi oleh epitel sel kolumner

• - Dibagi atas 4 derajat• Generally painless

Hemoroid Eksterna• - Terletak di sebelah bawah

linea dentata , pada bagian yang dilapisi oleh kulit.

• Dibagi atas akut dan kronik• Generally painful

Page 12: Refer At

HEMOROID

Page 13: Refer At

HEMOROID(Klasifikasi)

Page 14: Refer At

HEMOROID

Page 15: Refer At

HEMOROID

1. Perdarahan

saat defekasi

2. Prolapsus massa

3. Pengeluaran

lendir

4. Pruritus ani

5.Anemi

sekunder

6. Nyeri

GEJALA KLINIS

Page 16: Refer At

PATOGENESIS HEMOROID

Page 17: Refer At

PATOFISIOLOGI HEMOROID

Page 18: Refer At

DIAGNOSA HEMOROID

Anamnesis•Adanya darah segar saat defekasi•Gatal-gatal di daerah anus•Ada massa di anus•Nyeri•Faktor resiko dan riwayat yang mendukung

Pemeriksaan Fisik•Pemeriksaan Rectal Toucher ditemukan ada massa yang prolaps•Selaput lendir menebal•Trombosis dan fibrosis terasa padat dengan dasar yang melebar

Pemeriksaan Penunjang•Anuskopi•Sigmodoskopi•Barium enema•Kolonoskopi

Page 19: Refer At

DIAGNOSA BANDING HEMOROID

Nyeri•Fisura anal •Herpes anal •Proktitis ulseratif •Proctalgia fugax

Massa•Karsinoma anal •Perianal warts•Skin tags

Nyeri dan Massa •Hematom perianal •Abses •Pilonidal sinus

Nyeri dan Perdarahan•Fisura anal •Proktitis

Nyeri, massa dan perdarahan•Hematom perianal ulseratif

Massa dan perdarahan•Karsinoma anal

Perdarahan•Polips kolorektal • Karsinoma kolorektal •Karsinoma anal

Page 20: Refer At

KOMPLIKASI

• Perdarahan hebat• Abses• Fistula para anal• Inkarserasi.

Page 21: Refer At

TATA LAKSANA

Terapi Non Bedah

Page 22: Refer At

TATA LAKSANA

Terapi Bedah

- Bipolar Diathermy- Laser haemorrhoidectomy- Doppler ultrasound guided haemorrhoid artery ligation

Page 23: Refer At

PROGNOSIS

• Hemoroid interna grade I dan II dengan terapi perubahan gaya hidup dan medikamentosa pada umumnya baik

• Hemorrhoid interna grade III dan IV dengan perubahan gaya hidup, medikamentosa, dan operatif juga memberikan prognosa yang baik.

• Hemoroidektomi pada umumnya memberikan hasil yang baik, meskipun bisa terjadi kekambuhan.

Page 24: Refer At

KESIMPULAN

• Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Diperlukan tindakan apabila hemoroid menimbulkan keluhan. Faktor resiko terjadinya hemoroid yaitu Kurangnya konsumsi makanan berserat dan kurang minum , konstipasi , usia , factor genetika , tumor abdomen , pola buang air besar yang salah , kurangnya intake cairan , kurangnya aktivitas fisik , dan kehamilan. Hemoroid terdiri dari 2 jenis yaitu hemoroid interna yang terletak di atas garis mukokutan dan hemoroid eksterna yang terletak di bawah garis mukokutan.Manifestasi klinis hemoroid yaitu perdarahan per anum berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan faeces.

• Diagnosis ditegakkan dengan anamnesa, inspeksi, colok dubur dan penilaian anoskop. Bila perlu dilakukan pemeriksaan proktosigmoidoskopi untuk menyingkirkan kemungkinan radang dan keganasan. Diagnosis banding dari hemoroid yaitu Ca kolorektum, penyakit divertikel, polip,kolitis ulserosa dan fissura ani. Komplikasi dari hemoroid yaitu perdarahan hebat, inkarserasi dan sepsis. Penatalaksanaan hemoroid yaitu dengan konservatif, membuat nekrosis jaringan dan bedah. Prognosis hemoroid baik bila diberikan terapi yang sesuai.

Page 25: Refer At

DAFTAR PUSTAKA

• Riwanto Ign. Usus halus, apendiks, kolon, dan anorektum. In : Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono TOH, Rudiman R , editors . Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat – De Jong. 3 rd ed. Jakarta : EGC; 2010. p. 788-92.

• Anonymous. Hemorrhoids. Available from : http://www.mayoclinic.com/health/hemorrhoids/DS00096 . Accessed August 10, 2013.

• Yanuardani MT. Hubungan antara Posisi saat Buang Air Besar dan Faktor Risiko Lainnya terhadap Terjadinya Hemorrhoid [proposal karya tulis ilmiah]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2007

• Snell R. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. 6th ed. Jakarta: EGC; 2006. p. 384-8.• Ramming KP. Penyakit Kolon dan Rektum. In: Sabiston DC, editor. Buku Ajar Bedah Volume 2.

Jakarta: EGC; 2010. p. 14-17.• Guyton B, Hall J. Propulsi dan Pencampuran Makanan dalam Saluran Pencernaan. In: Guyton B, Hall

J, editor. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th ed . Jakarta: EGC; 2008. p.830• Simadibrata M. Hemoroid. In: Sudoyo Aru W, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S, Simadibrata M, editor.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2006. p. 397-9.• Cintron JR, Abcarian H. Benign Anorectal: Hemorrhoids. In: Wolff BG, Fleshman JW, Beck DE,

Pemberton JH, Wexner SD, Church JM, editors. The ASCRS Textbook of Colon and Rectal Surgery. Pensylvania: Springer Science: 2007. p.156.

• Sherwood, L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.2nd ed .Jakarta : EGC ; 2001.p.584• Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku Ajar Patologi Volume 2. 7 th ed. Jakarta: EGC; 2007. p. 635.

Page 26: Refer At

DAFTAR PUSTAKA

• Anonymous. Hemorrhoids. National Digestive Disease Information Clearinghouse [serial on the internet]. 2010 . Available from: URL : http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/hemorrhoids. Accessed August 10,2013.

• Lindseth G. Gangguan Usus Besar. In: Price S, Wilson L, editor. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6th ed. Jakarta: EGC; 2006. p. 467-8.

•  • Anoscopy. New York: Harvard Health Publications; 2010 . Available from:

http://www.health.harvard.edu/diagnostic-tests/anoscopy.htm. Accessed August 10, 2013.• Acheson, A.G. & Scholefield, J. H. Management of Haemorrhoids. British Medical Journal . 2008 ;336:

380-3.• Canan, A.Hemorrhoids and Other Anorectal Disorders. Manual of Gastroenterology: Diagnosis and

Therapy. 3rd ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins.2002.• Kaidar-Person, O., Person, B., and Wexner, S.D. Hemorrhoidal Disease: A Comprehensive Review. J.

American College of Surgeons . 2007 : 204 (1): 102-114.• Daniel, W.J. Anorectal Pain, Bleeding, and Lumps. Australian Family Physician .2010 : 39 (6): 376-81.• Zhou, Q., Mills, E., Martinez, Z.M.J., and Allonso, C.P. Metaanalysis of Flavonoid for The Treatment of

Haemorrhoid. BrJ Surg.2006 ; 93: 909-20.• Madoff , RD. Fleshman , JW. American Gastroenterological Association technical review on the

diagnosis and treatment of hemorrhoids. Gastroenterology. 2004 ;126(5):1463-73•  

Page 27: Refer At