preskas dkp peb
DESCRIPTION
preskesTRANSCRIPT
DKP, PEB PADA SEKUNDIGRAVIDA HAMIL ATERM DALAM PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DENGAN RIWAYAT SECTIO
CESAREA 5 TAHUN YANG LALU
ABSTRAK
Disproporsi kepala-panggul (DKP) merupakan keadaan dimana terjadi ketidaksebandingan ukuran kepala janin dengan panggul ibu. DKP terjadi karena berkurangnya kapasitas pelvis, kesan bayi besar, atau kombinasi keduanya. Preeclampsia berat (PEB) merupakan sindroma yang terjadi pada waktu kehamilan, ditandai dengan tekanan darah ≥160/110 mmHg dan ditemukannya protein pada urin, serta beberapa kriteria lainnya.
Seorang G2P1A0, 35 tahun, UK 37+3 minggu datang rujukan RSUD Sukoharjo dengan keterangan PEB, riwayat SC ±5 tahun yang lalu. Pasien merasa hamil 9 bulan , gerakan janin masih dirasakan, kenceng-kenceng teratur sudah dirasakan, air kawah sudah dirasakan keluar sejak 2 jam SMRS, lendir darah (+), kesan panggul sempit, riwayat obstetri jelek, riwayat fertilitas baik, TD 180/110 mmHg, his (+), DJJ (+). Sectio cesarean dilakukan atas indikasi ibu yaitu panggul sempit.
Kata kunci: Disproporsi kepala-panggul, Preeklampsia berat, Sectio cesarean
PENDAHULUAN
Disproporsi kepala-panggul (DKP) merupakan keadaan dimana terjadi
ketidaksebandingan ukuran kepala janin dengan panggul ibu. DKP terjadi karena
berkurangnya kapasitas pelvis, kesan bayi besar, atau kombinasi keduanya
(Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY
(2010). Williams Obstetric 23rd edition. USA: McGraw Hill p:471). Pada kasus
ini didapatkan kesan panggul sempit dari pemeriksaan fisik pada pasien ini,
ditemukan arcus pubis <90o, spina ischiadica menonjol, promontorium teraba,
linea terminalis teraba >1/3 bagian sehingga menimbulkan kesan panggul sempit.
Preeklampia merupakan sindroma yang terjadi secara spesifik saat kehamilan.
Preeclampsia berat (PEB) merupakan sindroma yang terjadi pada waktu
kehamilan, ditandai dengan tekanan darah sistolik ≥160 dan tekanan darah
diastolik ≥110 mmHg serta ditemukannya protein pada urin. Tidak seperti
hipertensi gestasional, preeclampsia disertai dengan proteinuria yang menjadi
kriteria objektif yang penting untuk mendiagnosis preeklampsia. Proteinuria
didefinisikan sebagai ekskresi protein urin 24 jam yang lebih dari 300 mg, atau
rasio protein:keratin ≥ 0,3, atau protein persisten 30 mg/dL (1+ dipstick) pada
sampel urin random (Lindheimer MD, Conrad K, Karumanchi SA (2008).
Renal physiology and disease in pregnancy. Dalam Alpern RJ, Hebert SC
(eds): Seldin and Giebisch’s The Kidney: Phyisiology and Pathophysiology,
4th ed. New York, Elsevier, p 2339). Faktor Risiko Pre-eklampsia; Usia ( pada
wanita hamil berusia kurang dari 25 ahun insidens > 3 kali lipat, dan wanita hamil
usia > 35 tahun ), primigravid muda maupun tua, faktor keturunan, faktor gen,
obesitas/overweight, iklim/musim, kehamilan ganda, hidramnion, mola hidatidosa
(Fernando Arias, Practicial Guide to Hight Risk Pregnancy and Delivery, 2nd
Edition, St. Louis Missiori, USA, 1993 : 100-10, 213-223)
Seorang G2P1A0, 35 tahun, UK 37+3 minggu datang rujukan RSUD Sukoharjo dengan keterangan PEB, riwayat SC ±5 tahun yang lalu. Pasien merasa hamil 9 bulan , gerakan janin masih dirasakan, kenceng-kenceng teratur sudah dirasakan, air kawah sudah dirasakan keluar sejak 2 jam SMRS, lendir darah (+), kesan
panggul sempit, riwayat obstetri jelek, riwayat fertilitas baik, TD 180/110 mmHg, his (+), DJJ (+). Tindakan penatalaksanaan sectio cesarean dilakukan atas indikasi ibu yaitu panggul sempit.