ppt case ppi dkp

41
PARTUS PREMATURUS IMINENS

Upload: anggrian-iba

Post on 23-Dec-2015

87 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

PARTUS PREMATURUS IMINENS

BAB I PENDAHULUAN

Persalinan/partus adalah suatu proses yang terdiri dari kontraksi uterus yang efektif dan teratur

sehingga menyebabkan pembukaan dan pendataran serviks.

Persalinan ditandai dengan tanda-tanda inpartu, yaitu adanya his sebanyak dua kali dalam 10 menit, keluarnya lendir dan darah. Persalinan biasanya terjadi pada usia aterm sekitar 37- 42 minggu, namun dapat juga terjadi pada usia kehamilan post term (>42 minggu) atau juga pada usia kehamilan preterm (20-37 minggu).

Proses persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kekuatan mendorong janin keluar (power), yang meliputi his (kekuatan uterus), kontraksi otot dinding perut dan kontraksi diafragma, faktor janin (passenger), dan faktor jalan lahir (passage).

Apabila ketiga faktor ini dalam keadaan baik, sehat dan seimbang, maka proses persalinan akan berlangsung secara normal / spontan. Namun apabila salah satu dari ketiga faktor tersebut mengalami kelainan, misalnya keadaan yang menyebabkan kekuatan his tidak adekuat, kelainan pada bayi atau kelainan jalan lahir maka persalinan tidak dapat berjalan secara normal.

Distosia yang secara literatur berarti persalinan yang sulit, memiliki karakteristik kemajuan persalinan yang abnormal atau lambat. Persalinan abnormal atau lambat umum terjadi bila ada disproporsi antara ukuran bagian terbawah janin dengan jalan lahir. CPD (cephalopelvic disproportion) adalah akibat dari panggul sempit, ukuran kepala janin yang besar, atau lebih sering kombinasi dari kedua di atas.

Anatomi panggul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jenis ukuran Panggul

DISPROPORSI KEPALA PANGGUL

Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan ketidak sesuaian

antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh

panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.

PEMBAGIAN PANGGUL SEMPIT 1. Pelvic inlet

Conjugata diagonal (CD) + 13.5 cm. Conjugata vera (CV) + 12.0 cm. Dikatakan sempit bila CV kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 11,5 cm.

2. Mid Pelvis Distansia interspinarum (DI) + 10.5 cm.

Diameter anterior posterior (AP) + 11.5 cm, diameter sagitalis posterior 5 cm. Dikatakan sempit bila diameter interspinarum <10 cm atau <9,5cm atau ≤9cm

3. Pelvic outlet

Diameter sagitalis posterior (AP) + 7.5 cm. Distansia intertuberosum + 10.5 cm. Dikatakan sempit bila jumlah kedua diameter < 15 cm atau bila diameter intertuberosum < 8 cm. Kelainan bentuk atau ukuran panggul dapat diketahui dari anamnesis dan pemeriksaan yang baik.

DIAGNOSIS PANGGUL SEMPIT 1. PAP

Dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan konjugata diagonalis yang diukur dari tepi bawah

simphisis phubis hingga ke promomtorium os sacrum. Pintu atas panggul berukuran cukup

apabila promontorium tidak menonjol dan ukuran konjugata diagonalis lebih besar dari 11,5 cm

2. Pintu tengah panggul

Dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui kapasitas pintu tengah panggul, pintu tengah dikatakan tidak menyempit apabila spina ischiadika tidak menonjol, dinding samping tidak teraba melengkung, dan kecekungan os sacrum tidak dangkal.

3. Pintu bawah panggul

Dilakukan pengukuran diameter intertuberosum dengan meletakkan tangan terkepal pada perineum diantara kedua tuberositas ischii. Ukuran normal apabila lebih dari 8 cm.

PARTUS PREMATURUS IMINENS Dfinisi

Persalinan prematur adalah persalinan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat

bayi kurang dari 2500 gram.

Kriteria Diagnosis

nyeri pinggang belakang rasa tertekan pada perut bagian bawah terdapat kontraksi irreguler sejak sekitar

24-48 jam terdapat pembawa tanda seperti

bertambahnya cairan vagina atau terdapat lendir bercampur darah.

Jika proses persalinan prematur berkelanjutan, terjadi gejala klinik sbb:- kontraksi uterus 4x/20menit atau 8x/60menit- terjadi perubahan progresif serviks:- pembukaan lebih dari 1 cm- perlunakan sekitar 75-80%- penipisan serviks

Penatalaksanaan PPI 1. Akselerasi pematangan fungsi

paru 2. Pemberian tokolitik 3. Magnesium sulfat

BAB III LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. J Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Lorong Palang Merah MRS : 2 Februari 2015 Pukul

11.00WIB

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 3 Februari 2015 pukul 16.00 WIB berlokasi di Bangsal Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.

Keluhan Utama :Nyeri perut menjalar ke pinggang.

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

± 1 Hari SMRS, os merasakan perutnya mulas menjalar ke pinggang. Os merasa sangat tidak enak saat itu namun belum ada cairan yang keluar. Keluar darah bercampur lendir (-), gerakan janin masih dirasakan.

Keesokan harinya Os datang ke Poliklinik Kebidanan RSMP dikarenakan perutnya mulas menjalar ke pinggang semakin lama semakin sering. Keluar air-air (-). Keluar darah bercampur lendir (-). Mual (-), muntah (-), kepala pusing (-), riwayat kejang (-). Os memiliki tubuh yang pendek, dengan tinggi badan 134 cm. Os memiliki riwayat Sectio Caesarea 2x.

Riwayat penyakit dahulu : Ht : - Paru : - Dm : - Hati : - Jantung : - Ginjal : - Riwayat penyakit dalam keluarga : Ht : - Paru : - Dm : - Hati : - Jantung : - Ginjal : -

Riwayat Pernikahan : 1 kali lamanya 3 tahun

Riwayat Menstruasi : Haid pertama : 12 tahun Siklus : 28 hari Lamanya : 5-7 hari Banyaknya : 2-3 pembalut/hari Teratur/tidak teratur : teratur

Riwayat Kontrasepsi : Suntik KB

Riwayat Pemeriksaan Kehamilan (ANC) :

Os memeriksakan kehamilannya 4 kali di praktek bidan.

Imunisasi TT tidak dilakukan.

Riwayat Kehamilan dan Persalinan : Perempuan/ Preterm/ BB 800 gram/

Perabdominal (SC)/ Tahun 2012/ Meninggal umur 3 hari.

Laki- laki/ Preterm/ BB 2400 gram/ Perabdominal (SC)/ Tahun 2013/ Hidup.

Hamil ini.

HPHT : 12 Mei 2014 TP : 19 Februari 2015

Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN FISIK Status Present Keadaan umum : Tampak Sakit

Sedang Kesadaran : Composmentis Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Pernafasan : 20 x/menit Suhu : 36,3oC

Pemeriksaan luar: Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah

proccessus xyphoideus, DJJ 142 kali/menit teratur, letak janin memanjang, punggung kiri, terbawah kepala, His 2x/10’/35”.

  Pemeriksaan Dalam: VT : tidak dilakukan

Pemeriksaan urin lengkap : normal

Pemeriksaan Penunjang : USG (2 Feb 2015) Didapatkan hasil; usia kehamilan ± 33-

34 minggu; letak memanjang; punggung kanan; presentasi kepala; janin tunggal hidup.

DIAGNOSIS KERJA G3P2A0 Hamil 33- 34 minggu dengan Partus

Prematurus Imminens dan riwayat SC 2 kali, janin tunggal hidup presentasi kepala susp DKP.

TATALAKSANA MRS IVFD D5 drip MgSO4 40% gtt XXX/menit Inj. Dexametason1x 3 amp selama 2 hari Ceftriaxone 2x1 amp Nifedipin 4x10mg Histolan 2x½tab

BAB IV PEMBAHASAN

Pada kasus ini, Os datang ke Poliklinik Kebidanan RSMP dikarenakan perutnya mulas menjalar ke pinggang semakin lama semakin sering. Keluhan sudah dirasakan sejak satu hari sebelum masuk RS. Keluar air-air (-), keluar darah bercampur lendir (-), mual (-), muntah (-), kepala pusing (-), riwayat kejang (-). Os memiliki tubuh yang pendek, dengan tinggi badan 134 cm. Ini merupakan kehamilan ketiga Os. Os memiliki riwayat Sectio Caesarea 2x.

Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tinggi fundus uteri setinggi 3 jari di bawah proccessus xyphoideus. Kehamilan sudah berusia 33-34 minggu. Dari hasil pemeriksaan, his 2x/20’/35” letak janin memanjang, punggung kiri, terbawah kepala. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien ini memenuhi kriteria diagnosis persalinan preterm yaitu nyeri perut sampai ke pinggang semakin lama semakin sering, usia gestasi 22 – 37 minggu (pada pasien usia gestasi 33-34 minggu), his 1x/10’/30” (pada pasien his 2x/20’/35”), dan susp DKP dari tinggi badan pasien 134 cm.

Dalam menghadapi kasus PPI ada 3 kemungkinan, yaitu mempertahankan kehamilan sehingga janin dapat lahir se-aterm mungkin, menunda persalinan 2-3 hari untuk dapat memberikan obat pematangan paru janin, dan membiarkan terjadi persalinan.

Pada pasien ini diambil penatalaksanaan untuk mempertahankan kehamilan seaterm mungkin, melalui cara batasi aktivitas / tirah baring, menghambat proses persalinan preterm dengan tokolitik, pematangan surfaktan paru janin dengan kortikosteroid, serta pemberian antibiotik bila perlu utntuk pencegahan terhadap infeksi. Pemberian cairan yaitu IVFD D5 drip MgSO4 40% gtt 20x/menit, injeksi Dexametason1x 3 amp selama 2 hari, pemberian antibiotik ceftriaxone 2x1 amp, tokolitik nifedipin 4x10 mg dan histolan 2x½tab.

BAB V KESIMPULAN

Diagnosis pada kasus ini sudah tepat yaitu didapat dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosa.

Penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat. Pasien MRS ,tirah baring, penundaan persalinan sampai se-aterm mungkin, penggunaan obat- obatan seperti tokolitik, pematangan surfaktan paru janin dengan kortikosteroid, serta pemberian antibiotik bila perlu utntuk pencegahan terhadap infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham M.D, et all. 2005. Preterm Birth. In: Williams Obstetrics. 23nd ed.McGraw- Hill.

2. Goepfert A.R. 2001. Preterm Delivery. In: Obstetrics and Gynecology Principle for Practise. McGraw-Hill.

3. Iams J.D. 2004. Preterm Labor and Delivery. In: Maternal-Fetal Medicine. 5th ed.Saunders.

4. Jafferson Rompas. 2004.http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/145-11Persalinanpreterm.pdf/145.30

5. Medlinux. 2007.http://medlinux.blogspot.com/2007/11/ruptur membran - pre- persalinan.html 

6. Cunningham, FG. 2012. Obstetri Williams volume 1. EGC, Jakarta, Indonesia

Manuaba IBG, Manuaba IA dan Manuaba IBF. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC, Jakarta, Indonesia

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Dalam: Karsono, Bambang (Editor). PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Indonesia

Muchtar R. 2002. Sinopsis obstetric, Obstetri Operatif Obstetri Sosial. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Israr YA, Irwan M, Lestari, dkk. 2008. Arrest of Decent- Cephalopelvc Disproportion (CPD)