ppt prurigo hebra case
DESCRIPTION
MeningitisTRANSCRIPT
Nur Febni Yanti Nur Febni Yanti 0091010399101039
PEMBIMBING:PEMBIMBING:dr. Imawan Hardiman, Sp.KKdr. Imawan Hardiman, Sp.KK
KEPANITRAAN KLINIKBAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRABRSUD BANGKINANG
2014
PENDAHULUAN
PRURIGO HEBRA
10 besar penyakit kulit yang sering dijumpai di Indonesia
Patogenesisnya belum diketahui
Faktor yang paling
berperan adalah gigitan
serangga
Prurigo hebra adalah reaksi kulit yang bersifat kronik residif dengan efloresensi beraneka ragam
Gejala klinis berupa papula berbentuk kubah disertai rasa gatal yang bersifat kronis. Tempat predileksi di kedua ekstremitas ekstensor dan dapat meluas hingga ke badan dalam beberapa tahun.
PENATALAKSANAAN
Belum ada karena penyebab penyakit
belum diketahui
Umum:
•Menghindarkan gigitan nyamuk•Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Khusus:
•Kortikosteroid topikal•Antihistamin sistemik
Definisi
Prurigo adalah erupsi papular kronik dan rekurens. Terdapat berbagai macam prurigo, yang tersering adalah prurigo hebra.
Klasifikasi
Prurigo
Prurigo simpleks
Dermatosis Pruriginosa
StrofulusPrurigo kronik multiformis lutz
Prurigo hebra
PRURIGO HEBRA
penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau anak. Kelainan kulit terdiri atas papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal, lebih mudah diraba daripada dilihat, terutama di daerah ekstremitas bagian ekstensor.
Penyakit ini sering terdapat pada:
•keadaan sosial ekonomi dan higiene yang rendah•Insiden meningkat pada daerah beriklim panas•terdapat pada anak-anak sampai dewasa muda•wanita lebih banyak daripada laki-laki.
KLASIFIKASI
Berdasarkan tingkat
keparahan
Prurigo mitis(ringan)
Prurigo feroks(berat)
Prurigo
mitis
• Terdapat pada anak-anak dan dewasa muda• Lokalisasi: ekstremitas, dahi, dan abdomen• Ruam: papula-papula berwarna merah
Prurigo feroks
• Lebih berat dari prurigo mitis• Lokalisasi lebih luas sampai
belakang telinga• Efloresensi lebih banyak• Disertai prurigo bubo
Penyebab yang pasti pada prurigo hebra belum diketahui, namun beberapa ahli berpendapat :
•Gigitan serangga•Cuaca dingin•Infeksi•Alergi makanan•Psikis
Pada awalnya, muncul perasaan yang sangat gatal disekitar area gigitan dan
kemudian muncul papul-papul.
Sekresi mediator inflamasi terjadi pruritis
Adanya papul disertai pruritis merangsang refleks menggaruk yang nantinya akan menyebabkan terjadinya erosi, eskoriasi, skuama hingga likenifikasi pada daerah lesi
Kelainan yang khas:•Papul-papul milar tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba daripada dilihat. •Gejala subjektif yaitu keluhan gatal terkadang bersifat kronik •Erosi, •Ekskoriasi, •Krusta, •Hiperpigmentasi•Likenifikasi. •KGB membesar (bubo prurigo)
Tempat predileksi:ekstremitas bagian ekstensor dan simetrikbokong dan perut wajah Biasanya bagian distal lengan dan tungkai lebih parah dibandingkan bagian proksimal. Demikian pula umumnya tungkai lebih parah daripada lengan.
DIAGNOSISDIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
Skabies Gigitan SeranggaDermatitis
herpetiformis
Dibagi 2 yaitu secara umum dan khususUmum: Menghindari gigitan nyamuk atau serangga Mencari dan mengobati infeksi fokal Menjaga higienitas perseorangan maupun lingkunganKhusus: Sistemik: Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal Topikal: sulfur 5-10% dalam bentuk bedak kocok atau
salap, untuk mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25-1% atau kamper 2-3%.bila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik topikal. kadang-kadang dapat diberikan steroid topikal untuk menekan inflamasi bila kelainan tidak begitu luas.
PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Prognosa baik bila menjaga higiene personal dan lingkungan serta mendapatkan terapi yang tepat. Sebagian besar penderita akan sembuh spontan pada usia dewasa muda
IDENTITAS PASIEN :
Nama : An. NUmur/ tanggal lahir : 2 tahun/13 Januari 2012Jenis kelamin : laki-laki Pekerjaan : -Alamat : Padang mutuStatus Pernikah : Belum Menikah Pendidikan : -Agama : IslamSuku : MelayuTanggal pemeriksaan : 17 Mei 2014
Ilustrasi Kasus
Anamnesis
Keluhan Utama : Bintil kemerahan disertai rasa gatal pada kedua tungkai kaki sejak 1 minggu yang lalu
RPS
Sejak 1 minggu yang lalu pasien mengeluhkan kedua tungkai kaki nya terasa gatal. Gatal dirasakan terus sepanjang hari. Awalnya hanya berupa bintil karena gigitan nyamuk, kemudian bintil bertambah banyak, karena gatal pasien sering menggaruk mengakibatkan timbulnya kudis yang berkeropeng. Bintil tidak terdapat di sela-sela jari tangan, kaki, alat kemaluan, bokong dan di wajah. Demam tidak ada. Riwayat kontak dengan bahan iritan sebelumnya tidak ada.
RPD
- Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
- Riwayat alergi makanan disangkal- Riwayat alergi obat-obatan disangkal
RPK
- Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama
- Riwayat alergi keluarga disangkal
RIWAYAT PENGOBATANPasien mengobati keluhan dengan menggunakan salep yang dibeli di Apotek pasien lupa nama obatnya dan dioleskan 2 kali sehari keluhan dirasakan berkurang.
STATUS GENERALISKeadaan umum : Tidak tampak sakitKesadaran : Composmentis
cooperatifStatus gizi : Baik Pemeriksaan thorak : Dalam batas normalPemeriksaan abdomen : Dalam batas normal
Lokasi : regio cruris
dextra et sinistraDistribusi : regionalBentuk : teratur bulat
dan lonjongSusunan : berkelompokBatas : tegasUkuran : lentikularEffloresensi : nodul eritematosa, papul etitematosa, erosi, ekskoriasi
status dermatologis
KELAINAN SELAPUT/MUKOSA : Tidak ditemukan kelainan KELAINAN KUKU : Tidak ditemukan kelainan KELAINAN RAMBUT : Tidak ditemukan
kelainan KELAINAN KELENJAR LIMFE : Tidak ditemukan
pembesaran KGBPEMERIKSAAN LABORATORIUM : Pemeriksaan kadar IgE
RESUME
Sejak 1 minggu yang lalu pasien mengeluhkan kedua tungkai kaki nya terasa gatal. Gatal dirasakan terus sepanjang hari. Awalnya hanya berupa bintil karena gigitan nyamuk, kemudian bintil bertambah banyak, karena gatal pasien sering menggaruk mengakibatkan timbulnya kudis yang berkeropeng. Bintil tidak terdapat di sela-sela jari tangan, kaki, alat kemaluan, bokong dan di wajah. Demam tidak ada. Riwayat kontak dengan bahan iritan tidak ada. Keluhan seperti ini belum pernah dialami oleh pasien, riwayat alergi makan dan obat-obatan disangkal, riwayat keluarga yang mempunyai keluhan yang sama disangkal, riwayat alergi keluarga disangkal. Status dermatologi didapatkan lokasi di regio cruris dextra et sinistra, distribusi regional, bentuk teratur bulat dan lonjong, susunan berkelompok, batas tegas, ukuran lentikular, effloresensi nodul eritematosa, papul etitematosa, erosi, ekskoriasi.
DIAGNOSIS KERJA : Prurigo hebra
DIAGNOSIS BANDING : - Scabies- Dermatitis herpitiformis
PENATALAKSAAN
Terapi umum- Memakai pakaian tertutup untuk menghindari
gigitan serangga- Menggunakan obat nyamuk/repelen.- Hindari bermain didaerah yang banyak
serangga atau nyamuk- Berhati-hati saat menggaruk dan usahakan
kuku tetap pendek- Kontrol ulang setelah obat habis
PENATALAKSANAAN
Terapi khusus
Sistemik- Cetirizin syr 1x 1/2 cth
Topikal- Sulfur 5-10% sediaan bedak kocok 2 kali sehari
PEMBAHASANDiagnosa prurigo hebra pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Keluhan utama pasien berupa bintil-bintil karena gigitan nyamuk disertai rasa gatal pada kaki kiri dan kanan yang dialami 1 minggu ini. Awalnya bintil disertai rasa gatal dijumpai pada kaki kiri dan kanan lalu pasien sering menggaruk sehingga menjadi kudis dan berkeropeng. Pada pemeriksaan umum dijumpai keadaan umum dan status gizi baik. Status dermatologi didapatkan lokasi di regio cruris dextra et sinistra, distribusi regional, bentuk teratur bulat dan lonjong, susunan berkelompok, batas tegas, ukuran lentikular, effloresensi nodul eritematosa, papul eritematosa, erosi, ekskoriasi. Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan fisik yang dilakukan ini merupakan gejala dan tanda klinis yang khas pada prurigo
Pengobatan pada prurigo adalah, antihistamin untuk mengurangkan rasa gatal dan jika terdapat infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik sistemik. Pada pasien ini telah diberikan antihistamin secara sistemik berupa Cetirizin syr 1x1/2 cth dan secara topikal diberi sulfur 5% dalam sediaan bedak kocok 2 kali sehari. Prognosis penderita adalah bonam karena sebagian besar penderita akan sembuh spontan pada usia akil baligh.