prurigo hebra

19
PRURIGO HEBRA KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus ini sebagai persyaratan dalam melaksanakan Kepaniteran Klinik Senior pada Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin di RSU Dr.Pirngadi Medan yang berjudul “PRURIGO HEBRA”. Pada kesempatan ini tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr.IRWAN FAHRI RANGKUTI, Sp.KK atas bimbingan dan arahannya dalam penyusunan dan penyelesaian laporan kasus saya ini. Saya menyadari bahwa laporan kasus ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Terima kasih atas semua perhatiannya dan semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi kita semua. Page 1

Upload: vino-adhiyoga

Post on 08-Aug-2015

900 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

sebuah lapkas kulit

TRANSCRIPT

Page 1: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada kehadirat Allah SWT atas rahmat

dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus ini sebagai

persyaratan dalam melaksanakan Kepaniteran Klinik Senior pada Bagian Ilmu

Penyakit Kulit dan Kelamin di RSU Dr.Pirngadi Medan yang berjudul

“PRURIGO HEBRA”.

Pada kesempatan ini tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Dr.IRWAN FAHRI RANGKUTI, Sp.KK atas

bimbingan dan arahannya dalam penyusunan dan penyelesaian laporan kasus

saya ini.

Saya menyadari bahwa laporan kasus ini masih banyak kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan, karena itu saya mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca. Terima kasih atas semua perhatiannya dan

semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi kita semua.

` Medan, Januari 2011

Penulis

Page 1

Page 2: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... 1

DAFTAR ISI.............................................................................................. 2

PENDAHULUAN.................................................................................... 3

LAPORAN KASUS.................................................................................. 7

DISKUSI................................................................................................... 10

GAMBAR..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13

Page 2

Page 3: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

PRURIGO HEBRA

PENDAHULUAN

Prurigo merupakan penyakit kulit yang menahun ditandai oleh papula yang

gatal, khas pada tempat predileksi tertentu yang dinamai papula prurigo yang

lebih mudah diraba dari pada dilihat. Papula nya berbentuk kubah dengan

puncak mempunyai vesikel kecil, vesikel hanya terdapat pada waktu yang

singkat saja, karena segera menghilang akibat garukan sehingga yang tertinggal

hanya papul yang berkrusta. Likenifikasi hanya terjadi sekunder akibat proses

kronik.(1,2)

Menurut KOCSARD (1962) membagi prurigo menjadi 3 kelompok :

1. Prurigo simpleks

2. Dermatosis pruriginosa :

a. strofulus

b. prurigo kronik multiformis lutz

c. Prurigo hebra.

3. Prurigo nodularis(1)

Yang akan kita bahas adalah: Prurigo Hebra.

Prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronik residif yang dimulai sejak bayi atau

anak. Kelainan kulit berupa papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal,

lebih mudah diraba dari pada dilihat.(1,2,3,4,5)

Prurigo hebra sering terjadi pada sosial ekonomi dan hygiene yang rendah.

Penderita wanita lebih banyak dari pada pria, umumnya terdapat pada anak-

anak.(1,3,4,5)

Page 3

Page 4: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

Penyebab pasti prurigo hebra belum diketahui. Ada yang berpendapat

sebagai penyakit herediter. Sebagian para ahli berpendapat bahwa penderita

peka terhadap gigitan serangga, misalnya nyamuk. Mungkin antigen atau toksin

yang ada dalam ludah menyebabkan alergi. Disamping itu juga terdapat

beberapa faktor yang berperan antara lain sinar matahari, suhu, infeksi parasit

(misalnya askaris atau oxyuris). Juga infeksi fokal misalnya pada tonsil atau

saluran cerna,endokrin, alergi makanan. Pendapat lain mengatakan penyakit ini

didasari faktor atopi. (1,4,5)

Gejala subjektif yaitu keluhan gatal, terkadang bersifat kronis, akibatnya

kulit menjadi hitam dan menebal. Pada gejala objektif adanya papul-papul

miliar tidak berwarna, berbentuk kubah dengan vesikula pada puncaknya,

vesikula hanya terdapat pada waktu yang sangat singkat, lebih mudah diraba

dari pada dilihat. Karena garukan yang terus menerus akan menimbulkan erosi,

ekskoriasi, krusta hiperpigmentasi, dan likenifikasi. Sering pula terjadi infeksi

sekunder. Tempat predileksi di ekstremitas bagian ekstensor dan simetris, dapat

meluas ke bokong, perut, muka, dan biasanya tungkai lebih parah dari pada

lengan. (4)

Kelenjar getah bening regional biasanya membesar, tanpa tanda radang,

tidak nyeri, tidak bersupurasi, lebih lunak pada perabaan yang disebut bubo

prurigo. Untuk menyatakan berat ringannya penyakit dipakai istilah prurigo

mitis jika ringan, jika berat disebut prurigo feroks (agria).(1,3,4,5)

Gambaran histopatologi prurigo hebra tidak khas, sering ditemukan

akantosis, hiperkeratosis, edema pada epidermis bagian bawah, dan dermis

bagian atas. Pada papul yang masih baru terdapat pelebaran pembuluh darah,

infiltrasi ringan disekitar papul dan dermis bagian atas.(1,2,3,4,5)

Diagnosis prurigo hebra dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala

klinis yang khas.(4)

Page 4

Page 5: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

Diagnosis banding prurigo hebra adalah : (3,4)

a. Skabies

b. Dermatitis herpetiformis

c. Insect bite

Penatalaksanaan pada penyakit prurigo hebra dapat dilakukan dengan 2 cara

yaitu umum dan khusus.

a. Penatalaksanaan secara umum :

1. Menghindari gigitan nyamuk atau serangga

2. Mencari dan mengobati infeksi fokal

3. Memperbaiki hygienis perseorangan maupun lingkungan

b. Penatalaksanaan secara khusus :

Karena penyebabnya belum diketahui, maka tidak ada pengobatan yang cepat

dan tepat.

Pengobatan hanya berupa simptomatik, yaitu :

1. Pengobatan topikal

Sulfur 5-10 % dapat diberi dalam bentuk bedak kocok atau

salep. Untuk mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25–1

% atau kamper 2-3 % (4,5)

Kortikosteroid krim/salep sangat menolong untuk mencegah

atau menghilangkan cacat jaringan atau parut, bila kelainan

tidak begitu luas.(3,4)

2. Pengobatan sistemik

Anti histamin, untuk mengurangi gatal seperti :

Page 5

Page 6: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

- Klorfeniramin dosisnya:

Dewasa: 4 mg tiap 4-8 jam sekali, maksimum 24 mg / 24

jam.

Anak usia 2-5 tahun : 1 mg (1/4 tablet) tiap 4-6 jam sekali

Anak usia 6-12 tahun: 2 mg (1/2 tablet) tiap 4-6 jam sekali.

- Siproheptadin dosisnya: 4 mg / tablet.

Dewasa : Dosisnya tidak boleh lebih dari 0,5 mg/kgBB/hari.

Dosis maksimum nya: 4-20 mg / hari. Disarankan agar

pemberian dimulai dengan dosis 1 tablet 3x sehari dan

disesuaikan dengan respon pasien.

Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder. (1,3,4,5)

Secara umum prognosis dari penyakit ini adalah baik apabila menjaga hygiene

personal dan lingkungan serta mendapatkan terapi yang tepat.(4)

Page 6

Page 7: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

LAPORAN KASUS

TANGGAL : 08 Januari 2011

NAMA : Anggi Panjaitan

UMUR : 12 tahun

JENIS KELAMIN : perempuan

BANGSA / SUKU : Indonesia/Batak

AGAMA : Kristen Protestan

PEKERJAAN : Pelajar

ANAMNESIS

Keluhan utama : bercak kemerahan disertai rasa gatal pada kedua tangan

dan kaki dialami os sejak 7 tahun yang lalu

Keluhan tmbahan : tidak dijumpai

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT :

Bercak kemerahan disertai rasa gatal pada kedua belah tangan dan kaki

yang dialami os sejak 7 tahun yang lalu. Awalnya timbul bintil-bintil kemerahan

kecil yang berisi cairan jernih pada daerah tangan, kemudian karena gatal os

menggaruknya sehingga luka. Kelainan kulit kemudian menyebar sampai ke

kaki. Keadaan ini awalnya timbul ketika os digigit nyamuk/serangga.

Sebelumnya os pernah berobat ke dokter dan diberi obat, karena tidak

mengalami perbaikan orang tua os memutuskan untuk datang berobat

kepoliklinik kulit dan kelamin RSUPM.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : tidak dijumpai

Page 7

Page 8: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU : tidak dijumpai

RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT : orang tua os tidak ingat nama

obatnya

LOKALISASI : regio ekstremitas superior dextra dan sinistra, regio

ekstremitas inferior dextra dan sinistra

RUAM : plak hipopigmentasi, erosi, ekskoriasi, vesikel

PEMERIKSAAN LABORATORIUM : tidak dilakukan pemeriksaan

RESUME :

Telah datang seorang pasien perempuan berusia 12 tahun, bangsa

Indoneia, suku batak, agama kristen protestan, kepoliklinik penyakit kulit dan

kelamin RSUPM pada tanggal 08 januari 2011 dengan keluhan utama bintil-

bintil kemerahan yang disertai rasa gatal pada kedua tangan dan kaki dialami

sejak 7 tahun yang lalu. Awalnya timbul bintil-bintil kemerahan berisi cairan

jernih pada daerah tangan, kemudian karena gatal os menggaruknya sehingga

luka. Kelainan kulit kemudian menyebar sampai ke kaki, keadaan ini awalnya

timbul ketika os digigit nyamuk/serangga. Os sebelumnya pernah berobat

kedokter tapi karena tidak ada perbaikan orang tua memutuskan untuk datang

berobat kepoliklinik kulit dan kelamin RSUPM.

DIAGNOSA BANDING :

1. Prurigo hebra

2. Skabies

3. Insect bite

DIAGNOSA SEMENTARA : Prurigo hebra

PENATALAKSANAAN :

Page 8

Page 9: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

Umum : menghindari gigitan nyamuk/serangga mencari dan mengobati

fokal infeksi memperbaiki hygiene perorangan maupun lingkungan

Khusus :

Topikal : Clobetasol propionate 0,05 % cream dioleskan 2 x/hari

Sistemik : Fexofenadine HCL tab 30 mg 2 x 1

PROGNOSIS : baik jika menjaga hygiene personal dan lingkungan serta

mendapat terapi yang baik

DISKUSI

Page 9

Page 10: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

Diagnosis prurigo hebra ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala

klinis adanya bintil-bintil kemerahan (papul eritema) disertai rasa gatal

yang terdapat pada tangan dan kaki, berbentuk kubah dan vesikel pada

puncaknya. Vesikel terdapat pada waktu yang singkat dan lebih mudah

diraba dari pada dilihat. Karena garukan yang terus menerus sehingga

menimbulkan erosi, ekskoriasi, sikatrik, krusta, dan hipopigmentasi.

Pada pasien ini juga dijumpai hal-hal diatas dan ini sesuai dengan

kepustakaan tentang gambaran prurigo hebra.

Predileksi lesi terdapat di ektremitas bagian ekstensor dan simetris, dapat

meluas ke bokong, perut, muka, leher, dan biasanya bagian distal lengan

lebih parah dari pada bagian proksimal. Demikian pula umumnya tungkai

lebih parah dari pada lengan. Sebagian para ahli berpendapat bahwa kulit

penderita peka terhadap gigitan serangga, misalnya nyamuk. Pasien ini

juga mengeluh alergi terhadap gigitan serangga, dan terdapat lesi pada

kedua kaki. Hal ini juga sesuai dengan kepustakaan.

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, maka diagnosis banding

pada pasien ini adalah prurigo hebra, skabies, dermatitis herpetiformis,

dan insect bite. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan

bahwa diagnosis banding dari Prurigo Hebra adalah skabies dan insect

bite.

Diagnosis sementara pada pasien ini adalah Prurigo Hebra.

Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah menghindari garukan

untuk mencegah infeksi sekunder, menghindari hal-hal yang ada kaitannya

dengan prurigo, yakni gigitan nyamuk atau serangga, memperbaiki hygiene

perorangan maupun lingkungan. Menurut kepustakaan, penatalaksanaan secara

khusus dibagi menjadi dua yaitu terapi topikal diberi Clobetasol propionate 0,05

Page 10

Page 11: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

% cream dioleskan 2 x/hari , dan terapi sistemik diberi Fexofenadine HCL tab

30 mg 2 x 1

Page 11

Page 12: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

Page 12

Page 13: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda A, E.W.Benny. Prurigo, in Djuanda A. Hamzah M, Aisyah. S

editor.

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Balai penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2007. Hal : 272 - 275

2. Adrianto P, Tie T.E. Prurigo, in Kapita Selekta Dermato Venerologi.

Jakarta; EGC. 1999. Hal : 139 - 140

3. Siregar R.S Atlas Berwarna Sari Pati Penyakit Kulit; edisi ke-2. Jakarta;

EGC. 2005.

Hal : 133 - 135

4. A.Benny. Prurigo dalam Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di

Rumah Sakit

Hal : 190 - 192

5. Masjoer A, Suprohaita, Wardhani WI et al. Prurigo dalam Kapita Selekta

Kedokteran. Edisi ke-3 Jilid-2, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. 2000. Hal : 124 - 125

Page 13

Page 14: prurigo hebra

PRURIGO HEBRA

Page 14