referat prurigo nodularis

28
REFERAT PRURIGO NODULARIS Disusun Oleh: Ilhammuddin (08171010) Muhammad Ichsan (08171076) Pembimbing: Dr. FRIDA ADELINA GINTING, Sp KK Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum kabanjahe

Upload: ilham

Post on 09-Jul-2016

133 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

bagian kulit

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT PRURIGO NODULARIS

REFERAT

PRURIGO NODULARIS

Disusun Oleh:

Ilhammuddin (08171010)

Muhammad Ichsan (08171076)

Pembimbing:

Dr. FRIDA ADELINA GINTING, Sp KK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit dan Kelamin

Rumah Sakit Umum kabanjahe

Periode 15 Februari 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama

Page 2: REFERAT PRURIGO NODULARIS

LEMBAR PENGESAHAN

Referat yang berjudul “Prurigo Nodularis” telah diterima dan disetujui

pada tanggal 15 Februari 2013

oleh pembimbing sebagai salah satu syarat menyelesaikan

kepaniteraan klinik ilmu Kulit dan Kelamin.

Rumah sakit Umum kabanjahe

kabanjahe, 15 Februari 2013

dr. Frida Adelina Ginting, Sp KK

Page 3: REFERAT PRURIGO NODULARIS

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya

sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. karya tulis berjudul “Prurigo

Nodularis” ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan dalam kepaniteraan Klinik Ilmu

Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit Umum kabanjahe

Penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing,

dr. Frida Adelina Ginting, Sp KK yang telah memberikan kesempatan dan bimbingannya

dalam proses penyelesaian karya tulis ini.

Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini,

oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran agar dapat

meunyelesaikan karya tulis yang lebih baik lagi di kemudian hari.

Semoga karya tulis ini dapat bermamfaat bagi penyusun sendiri dan teman-teman

sejawat lainnya.

Penulis,

Ilhammuddin (08171010)

Muhammad Ichsan (08171076)

Page 4: REFERAT PRURIGO NODULARIS

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2

Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..3

Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4

Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..19

Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .20

Page 5: REFERAT PRURIGO NODULARIS

PRURIGO NODULARIS

Pendahuluan

SINONIM

Hyde prurigo nodularis, Nodul Picker, Liken Simpleks Kronis, Neurodermatitis Sirkumskripta

Bentuk Nodular Atipik, Liken Corneus Obtusus. 13,14

DEFINISI

Prurigo nodularis merupakan penyakit kulit inflamasi kronik, pada orang dewasa,

ditandai oleh adanya nodus kutan yang sangat gatal, terutama terdapat di ekstermitas

bagian ekstensor (lengan atau tungkai).1,10,12,13,14,15

Prurigo nodularis merupakan suatu penyakit dengan nodul mutipel gatal yang terutama

terletak pada ekstremitas khususnya bagian anterior paha dan kaki. Prurigo nodularis

ditandai dengan lesi sebesar kacang polong atau lebih besar, keras dan eritem atau

kecoklatan. Bila perkembangannya sudah lengkap, maka lesi tersebut akan berubah

menjadi verukosa atau mengalami fisurasi.4,5

Prurigo nodularis merupakan suatu gangguan dimana pruritus yang bersifat paroksismal,

intermiten, tidak tertahankan, dan keluhan berkurang hanya dengan menggaruk lesi

sehingga mengakibatkan kerusakan kulit, biasanya menimbulkan perdarahan dan sering

kali menimbulkan jaringan parut.6

Page 6: REFERAT PRURIGO NODULARIS

SEJARAH

Pada 1909, Hyde dan Montgomery pertama kali menggambarkan prurigo nodularis

sebagai nodul yang gatal di permukaan ekstensor ekstremitas bawah pada wanita usia

pertengahan.13,15

ETIOLOGI

Kausa penyakit ini belum diketahui, walaupun kondisi lain dapat menginduksi Prurigo

Nodularis. Kondisi tersebut meliputi HIV (berhubungan dengan jumlah CD4 yang

rendah) 10 dan penyakit imunodefisiensi lain, kolestasis, penyakit tiroid, polisitemia rubra

vera, uremia, penyakit Hodgkin, keganasan, penyakit hati, gagal ginjal, anemia, gigitan

serangga, memiliki kondisi alergi seperti asma, dermatitis, atau demam hay, atau

memiliki keluarga yang memiliki kondisi tersebut, dan penyakit psikiatri (serangan-

serangan gatal timbul bila terdapat atau mengalami ketegangan emosional), meski

beberapa penelitian terkini menyangkal psikiatri sebagai penyebab dari Prurigo

Nodularis.1,11,12,13,14,15

Sumber lain mengatakan kaitan terjadinya Prurigo Nodularis dengan Hepatitis C,

Mucobacteria, Helicobacter pylori ,dan Strongyloides stercoralis. 10,15

Lockshin et al menghubungkan Prurigo Nodularis dengan Nevus Becker, Torchia et al

mengubungkannya dengan penyakit yang berkaitan dengan IgA, kondisi autoimun, dan

Sonkoly et al menghubungkannya dengan sel T. 13,14

Sumber lain menyatakan faktor pemicu Prurigo Nodularis dapat berasal dari penyakit

kulit lain, seperti eksim, pemfigoid bulosa, dan dermatitis herpetiformis. 12

EPIDEMIOLOGI

Kondisi ini muncul pada pasien yang memiliki kondisi-kondisi tertentu sebagai pemicu,

namun belum ada survei terhadap prevalensi pada populasi umum. 10,13 Dapat ditemukan pada

semua ras. 15 Ditemukan dalam jumlah besar pada wanita dibandingkan dengan pria 10,13,15,

Page 7: REFERAT PRURIGO NODULARIS

walau belum ada dokumentasi mengenai hal tersebut. 15 Terutama pada usia pertengahan dan

oarang yang lebih tua walaupun dapat terjadi pada semua usia.10,13,15

Sekitar 80 % pasien memiliki riwayat personal/keluarga terhadap dermatitis atopi, asma, atau

demam fever (prevalensi hanya 25 % pada populasi umum ). 10,15

Prurigo nodularis bersifat jinak dan tidak meningkatkan angka kematian, namun angka

kesakitan yang parah dapat terjadi jika tidak diobati dengan baik dan bahkan untuk yang

sudah diobati sekalipun. 15 Gatal yang sangat parah pada permukaan tubuh menyebabkan

pasien tidak dapat bekerja secara maksimal dalam aktivitas sehari-harinya. 11,15

Beberapa kondisi yang dihubungkan dengan prurigo nodularis dapat menyebabkan kematian.

Dalam dokumentasi, Prurigo Nodularis dapat muncul pada populasi HIVatau kondisi

imunokompromais lain. Beberapa ditemukan dengan keganasan internal dan gangguan fungsi

ginjal yang parah. 15

Etiopatogenesis

Penyebab prurigo nodularis belum diketahui, banyak faktor yang mempengaruhi

timbulnya prurigo nodularis, meliputi dermatitis atopik, anemia, penyakit-penyakit hati

(meliputi hepatitis C), penyakit HIV, kehamilan, gagal ginjal, penyakit limfoproliferasi,

fotodermatitis, enteropati gluten, stress dan gigitan serangga.4

Faktor emosional ataupun psikologis juga turut mempengaruhi timbulnya prurigo. Pada

suatu penelitian yang dilakukan pada pasien prurigo nodularis didapatkan bahwa

setengah dari 46 pasien yang diteliti memiliki riwayat depresi, ansietas, ataupun

gangguan psikologis yang lain.6 Apakah faktor psikologis sebagai faktor sekunder yang

menyebabkan timbulnya prurigo nodularis ataukah prurigo nodularis yang menyebabkan

timbulnya gangguan psikologis, hal ini masih belum jelas. Hal itu telah dipostulasikan

bahwa neurotransmiter yang mempengaruhi mood seperti dopamine, serotonin, atau

peptida opioid, memodulasi persepsi gatal melalui jalur spinal.4,7

Pada mikroskop, peningkatan jumlah sel Merkel juga terlihat berdampingan pada

Page 8: REFERAT PRURIGO NODULARIS

serabut-serabut saraf dermis dan sel mast pada prurigo nodularis. Hal ini diperkirakan

bahwa kompleks ini memediasi tingginya persepsi yang abnormal terhadap sentuhan dan

rasa gatal pada pasien-pasien ini. Nerve growth factor yang berekspresi secara berlebihan

pada lesi prurigo nodularis dan itu telah diimplikasikan sebagai patogenesis karakteristik

hiperplasi nervus cutaneus. Nerve growth factor ini diproduksi dan dikeluarkan oleh sel

mast yang mana meningkatkan jumlah dan ukuran secara histologi. Hal ini meregulasi

ekspresi neuropeptida seperti Calcitonin gen-related peptide (CGRP) dan substansi p. Ini

diperkirakan sebagai mediasi inflamasi dan rasa gatal.6,8

Sedikit diketahui bahwa mekanisme molekuler dan seluler berperan pada perkembangan

prurigo nodularis. Berdasarkan dari observasi klinik dan analisis histopatologi

teridentifikasi bahwa pruritus kronik yang berat menyebabkan terjadinya trauma mekanik

yang berulang sebagai akibat garukan dan iritasi kronik ini menyebabkan reaksi jaringan

yang ditandai dengan berkumpulnya limfosit yang kaya dengan infiltrate radang, aktivasi

keratinosit epidermal, peningkatan jaringan kolagen, aktivasi dan proliferasi saraf sensori

perifer. Siklus ini yang menyebabkan perkembangan manifestasi klinik pada prurigo

nodularis (gambar 1)

IL-31 CGRP Substansi P

?

? NGF

Gambar 1. Etiopatogenesis prurigo nodularis2

Kelainan kulit

-Dermatitis atopi

-Psoriasis vulgaris

-Urtikaria

-Mastositosis

-Polimorphous light eruption

-Dermatitis kontak

-Phempigo bulosa

-Liner IgA dermatosis

-Xerosis cutis

-Darier disease

-Scabies

Obat-obatan

-HAES

-ACE inhibitor

-Beta-blokers

-Anti

depresan-Anti kejang

-Obat-obat anti inflamasi

-Obat diuretic

-Hormon

Kelainan internal

-Penyakit ginjal

-Gangguan empedu

-Hodgkin’s disease

-DM

-Gangguan malabsorpsi

-Sindrom mielodisplasia

-Polisitemia vera

-HIV

-Keganasan

Gangguan saraf

-Notalgia para esthetica

-Multiple sclerosis

-Brachioradial pruritus

Psiko-somatis/penyakit psikiatri

Hamil Tidak diketahui

-Parasitosis

-Somatoform disorder

- Depresi

-PEP (polymorphous eruption of pregnancy

- Intrahepatic cholestasis of pregnancy

Pruritus

garukan

Prurigo nodularis

Aktivasi keratinosit/fibroblas

Aktivasi sel-sel leukosit Aktivasi/hiperplasi nerves cutaneus

Page 9: REFERAT PRURIGO NODULARIS

PATOFISI

Gambar 2. Faktor-faktor yang menyebabkan prurigo nodularis2

Gambaran Klinik

Prurigo nodularis mempunyai gambaran klinik sebagai berikut:4,6

1. Nodul diskret, biasanya simetris, hiperpigmentasi dan keras. Ukuran nodul

prurigo bervariasi dari 0,5-3,0 cm dengan konsistensi kenyal sampai keras ketika

dipalpasi.

2. Lesi kulit yang paling awal adalah benjolan merah kecil yang secara perlahan

memperbesar menjadi nodul bulat kecoklatan atau hitam dan keras.

Pruritus kronik

Prurigo Nodularis

Page 10: REFERAT PRURIGO NODULARIS

3. Permukaannya kasar berkutil, dengan bagian tengah mengalami eskoriasi. Rasa

gatal yang berat mengakibatkan reaksi garukan berlebih sehingga menimbulkan

timbulnya krusta dan bersisik.

4. Permukaannya dapat hiperkeratosis atau keratiformis,

5. Bagian tubuh yang biasa terkena adalah bagian ekstremitas khususnya bagian

ekstensor. Pada salah satu penelitian didapatkan bahwa abdomen dan sakrum juga

merupakan bagian tubuh yang sering terkena. Muka dan telapak tangan jarang

terkena tetapi nodul dapat timbul pada sisi yang mudah dijangkau oleh pasien

(gambar 3 dan 4)

A. B.

Gambar 3. Prurigo nodularis pada ekstensor antebrachi sinistra (A), lesi sekunder pada

prurigo nodularis: eskoriasi, crater-like ulcerations dan scar (B).2

6. Jumlah lesi bervariasi, mulai sedikit sampai dengan lebih dari 100. Nodul

mengalami resolusi dengan adanya hiper/hipopigmentasi telah mengalami reaksi

inflamasi dengan ataupun tanpa scar (gambar 4)

Page 11: REFERAT PRURIGO NODULARIS

Gambar 4. Pruritus nodularis6

PATOFISIOLOGI

Trauma mekanis kronis terhadap kulit menyebabkan penebalan pada kulit. Penggarukan,

penggosokan, dan penyentuhan yang berulang menghasilkan plak atau likenifikasi nodular

dan hiperkeratosis hingga perubahan pigmen (hiperpigmentasi). Jika tidak ditangani dengan

baik, akan terjadi lesi ekskoriasi yang berskuama, krusta, atau membentuk keropeng.

Penjelasan dari rasa gatal masih belum diketahui.15

Sel mast dan netrofil ditemukan lebih banyak dibandingkan nilai normal, namun produk

degranulasi tidak meningkat. Eosinofil tidak meningkat, namun produk granula protein

(seperti protein dasar besar, protein kation eosinofilik, dan neurotoxin derivat eosinofil) secara

signifikan mengalami peningkatan jumlah. Nervus papilar dermal dan sel Merkel merupakan

nervus sensoris yang ditemukan pada dermis dan epidermis, keduanya mengalami

peningkatan jumlah pada Prurigo Nodularis. Ini merupakan reseptor neural terhadap rangsang

sentuhan, temperatur, nyeri, dan gatal. Gen kalsitonin—berhubungan dengan peptida dan

nervus imunoreaktif substansi P dinyatakan meningkat pada kulit dengan prurigo nodularis

dibandingkan dengan kulit normal. Neuropeptida ini akan memediasi inflamasi meurogenik

kutaneus dan pruritus. Interleukin 31, a sel T-derivat sitokin yang menyebabkan pruritus berat

dan dermatitis juga mengalami peningkatan. 15

Page 12: REFERAT PRURIGO NODULARIS

PREDILEKSI

Dapat muncul di seluruh bagian tubuh, namun yang terbanyak muncul pada ekstermitas

bagian ekstensor (lengan atau tungkai), pada permukaan anterior paha, dan dapat pula

timbul pada batang tubuh; seperti punggung, bokong, dada, dan bahu.1,10,11,12,13,14,15

GEJALA KLINIS

Lesi berupa nodus atau papul 1,6,10,13,14,15

Biasanya simetris, bersisik, hiperpigmentasi atau purpura, dan keras 10,13,14,15

Dapat tunggal atau multiple 1

Lebih besar dari 0,5 cm dan kurang dari 2 cm (3-20 mm 15), ukurannya menetap,

jarang membesar atau mengecil, dan tidak spontan berubah 10,12,13,14,15

Jumlahnya semakin bertambah, bisa mencapai ratusan 10,15

Lesi ekskoriasi biasanya datar, mencekung, atau terdapat krusta diatasnya 10,13,14,15

Bila perkembangannya sudah lengkap, maka lesi tersebut akan berubah menjadi

verukosa atau mengalami fisurasi.1

Nodus awalnya dapat muncul di folikel rambut 13,14

Prurigo Nodularis

Page 13: REFERAT PRURIGO NODULARIS

Pola nodus dapat berbentuk folikular 13,14,15

Pada Prurigo Nodularis, nodus terbentuk sebelum rasa gatal muncul kemudian

menjadi sangat gatal 13,14

Rasa gatal dapat membuat sulit tidur saat maalam dan menganggu aktivitas saat

siang 11

Dapat berdarah, luka, dan terinfeksi jika terus menerus digaruk 11

HISTOPATOLOGI 1

Gambaran histologik akan memperlihatkan:

1. Penebalan epidermis, sehingga tampak hiperkeratosis, hipergranulosis, akantosis yang

tak teratur atau disebut juga sebagai hiperplasi psoriasiformis yang tak teratur.

2. Penebalan stratum papilaris dermis, yang ter-diri atas kumpulan serat kolagen kasar, yang

arahnya tegak lurus terhadap permukaan kulit (disebut sebagai collagen in vertical streaks).

3. Sebukan sel-sel radang sekitar pembuluh darah yang melebar di dermis bagian atas. Sel-sel

tersebut terutama terdiri atas limfosit dan histiosit.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penyaring darah (seperti FBC, CRP, iron, U&Es, LFTs, TFTs, serum kalsium, dan

glukosa) untuk membantu deteksi adanya penyakit penyerta pada ginjal, hepar, atau penyakit

metabolik dan infeksi yang berhubungan 10

Biopsi lesi disarankan untuk eksklusi penyakit lain seperti, karsinoma sel skuamosa, infeksi

mikrobakterial, infeksi jamur, dan limfoma kutaneus. 10,12,14 Biopsi juga akan memperlihatkan

peningkatan jumlah eosinofil untuk Prurigo Nodularis 14

Kultur pada lesi akan mengeksklusi infeksi staphylococcus 16

Tes patch untuk tes sensitivitas 10

PENGOBATAN

Pengobatan bertujuan untuk memutuskan siklus gatal-garukan.4 Pengobatan prurigo

Page 14: REFERAT PRURIGO NODULARIS

nodularis dapat dilakukan dengan pengobatan sistemik maupun topikal. Pengobatan

topikal yang dilakukan dengan pemberian lotion antipruritus dan pelembab. Pemberian

antihistamin, antidepresan atau antiansietas juga bermanfaat dalam mengurangi gejala.

Perlakuan awal pilihan adalah mengobati intralesi atau dengan menggunakan topikal

steroid.6

Penggunaan steroid dalam tape (Codra) dan oklusi dengan dressing permeable seperti

yang dilakukan untuk mengobati luka dapat bermanfaat di daerah intralesi yang terbatas

PUVA juga telah terbukti efektif dalam beberapa kasus. Salep vitamin D, salep

calcipotriene, atau salep takrolimus dioleskan dua kali sehari bisa juga digunakan untuk

terapi.6

Penyebab sistemik gatal harus diidentifikasi dan ditangani. Pada kondisi ini, tindakan

utama untuk mengontrol gatal adalah dengan steroid topikal kuat, paling baik dengan

oklusi, serta preparat antipruritus nonsteroid seperti metanol, fenol, atau pramoksin.

Emolien merupakan terapi pembantu yang penting. Steroid intralesi, seperti triamnicolon

asetonida, yang diberikan dengan berbagai konsentrasi berdasarkan ketebalan plak atau

nodul juga bermanfaat. Antihistamin sedasi, seperti hidroksizin, atau antidepresan

trisiklik, seperti doksepin, bisa juga digunakan untuk menghilangkan gatal di malam hari.

Inhibitor reuptake serotonin yang selektif ion telah direkomendasikan untuk meredakan

pruritus di siang hari atau pada pasien yang mengalami gangguan obsesif-kompulsif.

Capsaicin, kalsipotriena, takrolimus topikal dua kali sehari dan krioterapi, dengan atau

tanpa injeksi steroid intralesi, telah berhasil digunakan dalam pengobatan prurigo

nodularis. Ultraviolet B berkas sempit dan berkas luas, serta psoralen oral dan topikal dan

sinar ultraviolet A, menunjukkan efikasi dan diindikasikan pada kasus yang parah.

Thalidomid dengan dosis initial 100 mg dan siklosporin dengan dosis 3-4,5 mg/kg/hari

pada kasus yang berat juga menunjukkan manfaat. Pemberian thalidomid harus dengan

pengawasan yang ketat. Pasien yang diterapi dengan thalidomid beresiko mengalami

dose-dependent neuropathy pada akumulasi dosis 40-50 gram.4 Penggunaan naltrekson

juga telah menunjukkan efikasi pada beberapa kasus.6

Page 15: REFERAT PRURIGO NODULARIS

Pentingnya menghindari penggarukan harus dijelaskan pada pasien. Kuku harus

dibiarkan pendek dan tindakan-tindakan oklusif seperti selaput plastik, pita steroid

topikal, atau Unna boots pada kasus-kasus yang parah, mungkin diperlukan.6

Prognosis

Prurigo nodularis merupakan suatu penyakit dengan lesi yang jinak dan tidak

meningkatkan kematian tetapi morbiditas yang berat dapat terjadi pada pasien yang tidak

mendapatkan terapi dan bahkan pada pasien yang mendapatkan terapi sekalipun.

Prurigo nodularis berkembang dengan lesi yang persisten dan rekuren. Eksaserbasi

mungkin akan terjadi sebagai respon stres emosional.6

Sebagian besar pengobatan tunggal memiliki hasil mengecewakan, sehingga dibutuhkan kombinasi terapi.

Pengobatan lokal meliputi :

Emolien – penggunaan secara berkala untuk mendinginkan dan menyejukkan

kulit yang gatal; mentol dapat ditambahkan 10

Krim antihistamin; seperti Zonalon, Pramoxine 12

Steroid digunakan untuk meringankan inflamasi dan gatal, dan untuk

melembutkan nodus, biasanya topikal, namun dapat diberikan intralesi atau oral.

Responnya bervariasi. 10,11,12,14

o Lesi kulit memberikan respons cepat terhadap penyuntikan kortikosteroid

intralesi. Biasanya dipakai suspensi triamsinolon asetonid 2,5 sampai 12,5 mg

per ml. Dosisnya 0,5, sampai 1 ml per cm2 dengan maksimum 5 ml untuk sekali

pengobatan. 1

Oinment coal tar kadang digunakan sebagai alternatif dari steroid 10,11

Oinment calcipotriol terkadang lebih efektif dibandingkan dengan steroid topikal 10

Page 16: REFERAT PRURIGO NODULARIS

Krim capsaicin dapat menghentikan gatal. Pemberian diulang 4 – 6 kali per hari 10

Krioterapi; membekukan luka dengan cairan nitrogen dapat menyusutkan nodus

dan mengurangi gatal 10,12,14

Laser denyut dapat mengurangi vaskularitas lesi 10

Menutup dengan plester untuk mengurangi frekuensi menggaruk 11

Terapi Sistemik meliputi :

Antihistamin untuk mengkontrol rasa gatal. 10,11 Antihistamin standar biasanya

tidak cukup membantu untuk kondisi ini, tapi kadangn pengobatan dengan

amitriptyline dapat nermanfaat. Amitrityline biasanya digunakan sebagai

antidepresan namun juga memiliki efek antihistamin. 11

Steroid oral 10,11,12 seperti prednisolone 11

Thalidomide terbukti cukup efektif untuk beberapa kasus berat namun dapat

menyebabkan teratogenik dan resiko neuropatik perifer 10,14

o Dosisnya 2 x 100 mg per hari dan pengobatan dilanjutkan sampai 3 bulan.1

Opiat – reseptor antagonis, seperti naltrexone, terbukti efektif mengatasi gatal 10

Retinoid sistemik, seperti acitretin, dapat menyusutkan nodus dan mengurangi

gatal 10

Terapi sinar UVA dengan psoralen (PUVA) 10,12 Terapi dilakukan 2 kali

seminggu, selama beberapa minggu 11

Terapi sinar UVB 11,13,14 Dilakukan 2 – 3 kali dalam seminggu selama beberapa

minggu.11

Ada beberapa jenis obat yang memberikan respon baik pada manifestasi klinis

berat, seperti makrolid, roxithromycin, dikombinasikan dengan anti-fibroblas,

tranilast 10

Page 17: REFERAT PRURIGO NODULARIS

Gabapentin dapat digunakan namun bersifat sedatif bagi pasien 10

Pada kasus yang ditemukan infeksi staphylococcus, pemberian antibiotik terbukti

efektif 14

Horiuchi et al melaporkan perbaikan signifikan pada Prurogo Nodularis dengan

terapi antibiotik 14

Lesi tidak dapat membaik secara spontan. Keparahan mungkin dapat berkurang dengan terapi

namun cenderung menetap untuk beberapa waktu. 10 Penyakit ini bersifat kronis dan setelah

sembuh dengan pengobatan biasanya residif.1

KOMPLIKASI

Prurigo Nodularis bersifat jinak. Namun, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan gangguan

fungsional dan kesakitan pada yang tidak ditangani dengan baik.Beberapa lesi dapat menjadi

hiperpigmentasi yang permanen dan meninggalkan jaringan parut.10

DIFERENSIAL DIAGNOSIS 10

Sarkoidosis

Pemfigoid bulosa

Scabies

Amyloidosis Kutaneus

Dermatitis Artefacta

Mycosis Fungoides (Limfoma Sel-T Kutaneus)

Actinic Keratosa

Atipical Fibroxanthoma

Page 18: REFERAT PRURIGO NODULARIS

Gigitan serangga

Keratoacanthoma

Molluskum Contangiosum

Infeksi kulit Mycobacterium Marinum

KESIMPULAN

Page 19: REFERAT PRURIGO NODULARIS

Prurigo nodularis merupakan penyakit kulit inflamasi kronik, pada orang dewasa,

ditandai oleh adanya nodus kutan yang sangat gatal, terutama terdapat di ekstermitas

bagian ekstensor (lengan atau tungkai).1,10,12,13,14,15

Kausa penyakit ini belum diketahui, walaupun kondisi lain dapat menginduksi Prurigo

Nodularis. Kondisi tersebut meliputi HIV (berhubungan dengan jumlah CD4 yang

rendah) 10 dan penyakit imunodefisiensi lain, kolestasis, penyakit tiroid, polisitemia rubra

vera, uremia, penyakit Hodgkin, keganasan, penyakit hati, gagal ginjal, anemia, gigitan

serangga, memiliki kondisi alergi seperti asma, dermatitis, atau demam hay, atau

memiliki keluarga yang memiliki kondisi tersebut, dan penyakit psikiatri (serangan-

serangan gatal timbul bila terdapat atau mengalami ketegangan emosional), meski

beberapa penelitian terkini menyangkal psikiatri sebagai penyebab dari Prurigo

Nodularis.1,11,12,13,14,15

Sumber lain mengatakan kaitan terjadinya Prurigo Nodularis dengan Hepatitis C,

Mucobacteria, Helicobacter pylori ,dan Strongyloides stercoralis. 10,15

Lockshin et al menghubungkan Prurigo Nodularis dengan Nevus Becker, Torchia et al

mengubungkannya dengan penyakit yang berkaitan dengan IgA, kondisi autoimun, dan

Sonkoly et al menghubungkannya dengan sel T. 13,14

Sumber lain menyatakan faktor pemicu Prurigo Nodularis dapat berasal dari penyakit

kulit lain, seperti eksim, pemfigoid bulosa, dan dermatitis herpetiformis. 12

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: REFERAT PRURIGO NODULARIS

1. Wiryadi, Benny. Prurigo. dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Djuanda A.

dkk. (Ed.). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.2007: 272-275.

2. Prurigo. Februari 14, 2011 (cited March 24, 2011) Available at

http:// dermnetnz / Prurigo .html

3. Principles of Pediatric Dermatology chapter 36. Prurigo. (cited March 24, 2011)

Available at http:// prurigo/chapter36 / Prurigo.htm

4. Prurigo. 2010 (cited March 24, 2011) Available at http:// dinar’s-site / Prurigo .htm

5. Prurigo. August 10, 2011 (cited March 24, 2011) Available at http:// medical-

journal / Prurigo .htm

6. Siregar R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2005:

16-17.

7. Actinic Prurigo. January 15, 2009 (cited March 24, 2011) Available at

http:// webmd / Prurigo .htm

8. Actinic Prurigo. April 21, 2010 (cited March 24, 2011) Available at

http:// wikipedia / Prurigo .htm

9. American Journal of Dermatopathology. (cited March 24,2011) Available at

http:// histopathology / Prurigo.htm

10. Prurigo Nodularis. November 17, 2009 (cited March 24, 2011) Available at

http:// Patient.co.uk / Prurigo Nodularis

11. Nodular Prurigo. November, 2010 (cited March 24, 2011) Available at

http:// Bupa.uk / Nodular Prurigo

12. American Osteopathic College of Dermatology. Prurigo Nodularis. 2011 (cited

March 24, 20011) Available at http:// AOCD / Prurigo Nodularis.html

13. Prurigo Nodularis. January, 2008 (cited March 24, 2011) Available at

Page 21: REFERAT PRURIGO NODULARIS

http:// wikidoc / Prurigo Nodularis.htm

14. Prurigo Nodularis. December 30, 2010 (cited March 24, 2011) Available at

http:// wikipedia / Prurigo Nodularis.htm

15. Prurigo Nodularis. July 9, 2010 (cited March 24, 2011) Available at

http:// webmd / Prurigo Nodularis.htm