referat jiwa

23
OLEH : GUSNUR GAZALI ASHARI PEMBIMBING : DR. JONLI INDRA, SP.KJ GANGGUAN KEPRIBADIAN

Upload: derianti-nurhidayah

Post on 11-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Presentasi

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Jiwa

O L E H : G U S N U R G A Z A L I A S H A R IP E M B I M B I N G : D R . J O N L I I N D R A , S P. K J

GANGGUAN KEPRIBADIAN

Page 2: Referat Jiwa

PENDAHULUAN

Kepribadian

• Totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-hari dalam kondisi yang biasa

• Sifatnya stabil dan dapat diramalkan

Page 3: Referat Jiwa

DEFINISI

Gangguan kepribadian

“Suatu varian kepribadian yang tidak fleksibel dan maladaptif serta menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subjektif”(Kaplan, 2010)

Page 4: Referat Jiwa

GEJALA UMUM

Gejala gangguan kepribadian:

1) Aloplastik (mampu mengadaptasi dan mengubah lingkungan eksternal)

2) Egosintonik (dapat diterima oleh ego)

3) Tidak merasa cemas dengan perilaku maladaptifnya karena tidak secara rutin merasakan sakit dari apa yang dirasakan oleh masyarakat sebagai gejalanya.

Page 5: Referat Jiwa

KLASIFIKASI1) Kelompok A • Gangguan kepribadian paranoid, skizoid dan skizotipal.• Sering ditemukan dalam keluarga skizofrenia

2) Kelompok B• Gangguan kepribadian dissosial, ambang (borderline),

histrionik dan narsistik. • Seringkali tampak dramatik, emosional dan tidak menentu.

3) Kelompok C• Gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif-

kompulsif.

Page 6: Referat Jiwa

ETIOLOGI

• Faktor genetik

• Faktor Biologis

• Faktor Psikoanalitik

Page 7: Referat Jiwa

TIPE

1) Gangguan Kepribadian Paranoid 2) Gangguan Kepribadian Skizoid3) Gangguan Kepribadian Skizotipal4) Gangguan Kepribadian Dissosial (Antisosial)5) Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline)6) Gangguan Kepribadian Histrionik7) Gangguan Kepribadian Narsistik8) Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)9) Gangguan Kepribadian Dependen10) Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif /

Anankastik

Kelompok A

Kelompok B

Kelompok C

Page 8: Referat Jiwa

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

Ditandai oleh:

• Kecurigaan dan ketidakpercayaan yang ekstrem pada orang lain

• Berlangsung lama

• Seringkali bersikap bermusuhan • Mudah tersinggung dan marah

Page 9: Referat Jiwa

GAMBARAN KLINIS• Kecenderungan untuk menginterpretasikan

tindakan orang lain sebagai merendahkan atau mengancam secara disengaja

• Cemburu secara patologis, mempertanyakan kesetiaan pasangannya

• Membanggakan dirinya sendiri karena mampu rasional dan objektif, tetapi sebenarnya tidak

• Memberikan perhatian kepada yang memiliki kekuatan dan mengekspresikan hinaan pada orang yang dipandangnya lemah

Page 10: Referat Jiwa

DIAGNOSISPedoman diagnostik untuk gangguan kepribadian paranoid berdasarkan PPDGJ III, yaitu:a) Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan

penolakan.b) Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam,

misalnya menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil

c) Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman dengan menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan

d) Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikan situasi yang ada

Page 11: Referat Jiwa

e) Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual dari pasangannya

f) Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri

g) Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak substantif dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada umumnya.

Untuk diagnosis pasti adanya gangguan kepribadian paranoid setidaknya individu yang bersangkutan memiliki 3 kriteria diatas.

Page 12: Referat Jiwa

TERAPI

• Psikoterapi- Jika ahli terapi dituduh tidak konsisten atau gagal, maka

sebaiknya jujur dan meminta maaf kepada pasien tersebut daripada memberikan penjelasan untuk membela diri.

- Tidak dapat melakukan psikoterapi secara berkelompok.

• Farmakoterapi - Obat antiansietas diazepam- Obat antipsikotik dosis kecil dan periode yang singkat seperti thioridazine, haloperidol, pimozide dapat digunakan untuk mengatasi pikiran yang sangat paranoid.

Page 13: Referat Jiwa

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID

Ditandai oleh:

• Pola penarikan sosial yang lama

• Rasa tidak nyaman dalam berinteraksi sosial

• Bersifat introvert

• Afek lemah lembut dan terbatas.

• Cenderung mencari pekerjaan yang sedikit melibatkan kontak atau tidak kontak dengan orang lain

Page 14: Referat Jiwa

GAMBARAN KLINIS

• Memberikan kesan dingin dan mengucilkan diri

• Tampak menjauhkan diri dan tidak ingin terlibat dengan peristiwa sehari-hari serta permasalahan orang lain

• Menutup diri dan tidak dapat bersosialisasi

• Cenderung menyendiri

• Lebih menyukai pekerjaan yang tidak kompetitif

Page 15: Referat Jiwa

DIAGNOSISPedoman diagnostik untuk gangguan kepribadian skizoid berdasarkan PPDGJ III, yaitu:a) Sedikit aktivitas yang memberikan kesenangan b) Emosi dingin, afek datar atau tak peduli c) Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau

kemarahan terhadap orang lain d) Tampak nyata ketidakpedulian baik terhadap pujian maupun kecaman e) Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lainf) Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri g) Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan h) Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau

ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu

i) Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku

Untuk diagnosis pasti adanya gangguan kepribadian paranoid setidaknya individu yang bersangkutan memiliki 3 kriteria diatas.

Page 16: Referat Jiwa

TERAPI

• PsikoterapiDalam lingkungan terapi kelompok, individu dengan gangguan kepribadian skizoid mungkin awalnya akan diam untuk jangka waktu yang lama namun mereka akhirnya mampu untuk melibatkan diri mereka dengan teman kelompoknya dan bisa menjadi satu-satunya kontak sosial mereka.

• Farmakoterapi Antidepresan, antipsikotik dosis kecil dan psikostimulan.

Page 17: Referat Jiwa

GANGGUAN KEPRIBADIAN DISSOSIAL

Ditandai oleh:

• Tindakan antisosial atau kriminal yang terus menerus

• Individu dengan gangguan kepribadian ini tidak mampu untuk mematuhi norma sosial yang melibatkan banyak aspek perkembangan remaja dan dewasa

Page 18: Referat Jiwa

GAMBARAN KLINIS

• Sering berbohong, membolos, melarikan diri dari rumah, mencuri, berkelahi, menyalahgunakan zat dan terlibat dalam aktivitas ilegal

• Sangat manipulatif, tidak menceritakan kebenaran, tidak dapat dipercaya untuk menjalankan suatu tugas sesuai moral, melakukan penyiksaan terhadap pasangan dan atau anak, mengendarai sambil mabuk.

• Tidak menyesal akan tindakannya dan tampak tidak menyadarinya.

Page 19: Referat Jiwa

DIAGNOSISPedoman diagnostik untuk gangguan kepribadian dissosial berdasarkan PPDGJ III, yaitu:a) Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain b) Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan berlangsung terus-

menerus, serta tidak peduli terhadap norma, peraturan dan kewajiban sosial

c) Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya

d) Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan

e) Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat dari pengalaman, khususnya dari hukuman

f) Sangat cenderung menyalahkan orang lain atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal untuk perilaku yang membuat pasien konflik dengan masyarakat

Untuk diagnosis pasti adanya gangguan kepribadian dissosial setidaknya individu yang bersangkutan memiliki 3 kriteria diatas.

Page 20: Referat Jiwa

TERAPI

• Psikoterapi Seringkali mampu untuk menjalani psikoterapi. Jika mereka berada di antara teman-temannya motivasinya berubah menjadi tidak ada

• Farmakoterapi - Digunakan untuk mengatasi gejala kecemasan,

depresi dan penyerangan. - Jika pasien menunjukkan bukti adanya

hiperaktivitas psikostimulan (methylphenidate)

Page 21: Referat Jiwa

GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG

• Berada pada perbatasan antara psikosis dan neurosis

• Ditandai oleh mood, afek, perilaku dan citra diri yang tidak stabil

• Disebut dengan kepribadian seolah-olah (as-if personality)

Page 22: Referat Jiwa

GAMBARAN KLINIS• Sering dijumpai pergeseran mood• Dapat bersikap argumentatif pada suatu waktu dan depresi pada

waktu selanjutnya dan mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya

• dapat melakukan tindakan merusak diri mereka sendiri secara berulang seperti mengiris pergelangan tangannya sendiri untuk mendapatkan bantuan dari orang lain atau untuk mengekspresikan kemarahan

• Mereka tidak suka sendiri dan akan mati-matian mencari teman daripada duduk sendirian. Untuk menenangkan kesepian, hanya untuk periode yang singkat, mereka menerima orang asing sebagai teman mereka. Mereka seringkali mengeluh perasaan kekosongan dan kebosanan yang kronis dan tidak memiliki rasa identitas yang konsisten, jika ditekan maka mereka seringkali mengeluh betapa depresinya mereka. Penderita gangguan kepribadian ambang memasukkan setiap orang dalam kategori baik atau jahat sehingga orang yang baik diidealkan dan orang yang jahat direndahkan.

Page 23: Referat Jiwa

DIAGNOSISPedoman diagnostik untuk gangguan kepribadian dissosial berdasarkan DSM-IV, yaitu:• Usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata atau khayalan.

Catatan: tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5

• Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang ditandai oleh perubahan antara idealisasi ekstrem dan devaluasi

• Gangguan identitas: citra diri atau perasaan diri sendiri yang tidak stabil secara jelas dan persisten

• Impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang potensial membahayakan diri sendiri (misalnya berbelanja, seks, penyalahgunaan zat, ngebut gila-gilaan, pesta makan). Catatan: tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5

• Perilaku, isyarat atau ancaman bunuh diri yang berulang kali, atau perilaku mutilasi diri

• Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya, disforia episodik kuat, iritabilitas atau kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari)

• Perasaan kekosongan yang kronis • Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam

mengendalikan kemarahan (misalnya sering menunjukkan temper, marah terus-menerus, perkelahian fisik berulang kali)

• Ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres, atau gejala disosiatif yang parah