case bph.pptx

29
G2P1A0 HAMIL ATERM INPARTU KALA 1 FASE LATEN DENGAN PEB GEMELLI JANIN HIDUP PRESBO PRESKI Oleh : Ridwan Permana, S.Ked NIM : 71 2014 027 Pembimbing : dr. Arie Widiastuti,.Sp.B SMF ILMU BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2015 1

Upload: iqbalis-ardiso

Post on 10-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: CASE BPH.pptx

G2P1A0 HAMIL ATERM INPARTU KALA 1 FASE LATEN DENGAN PEB GEMELLI JANIN HIDUP PRESBO PRESKI

 Oleh :

Ridwan Permana, S.KedNIM : 71 2014 027

 

Pembimbing :dr. Arie Widiastuti,.Sp.B

  

SMF ILMU BEDAHRUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2015 1

Page 2: CASE BPH.pptx

2

BAB ILATAR BELAKANG

Page 3: CASE BPH.pptx

3

PEB

Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah sistolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5

g/24 jam

Preeklampsia onset dini dan preeklampsia onset lambat

Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan

disertai proteinuria.

Hipertensi kronik, preeklampsia-eklampsia, hipertensi kronik dengan

superimposed preeclampsia dan hipertensi gestasional

Hipertensi dalam kehamilan merupakan tiga penyebab tertinggi

mortalitas dan morbiditas ibu

GEMELLI

Page 4: CASE BPH.pptx

4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 5: CASE BPH.pptx

5

BAB IIILAPORAN KASUS

Page 6: CASE BPH.pptx

6

Identitas Nama : M. NuhUmur : 76 tahunJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Buruh Tani Alamat : Desa Maju Jaya Indralaya OIAgama : IslamSuku : Sumatera SelatanBangsa : IndonesiaMRS : 18 Januari 2016Jam MRS : 23.15 WIBRM : 51.27.76

Page 7: CASE BPH.pptx

7

Anamnesis

Susah dan nyeri saat BAK ± 1 hari SMRS

Keluhan Utama

Page 8: CASE BPH.pptx

8

Riwayat Perjalanan Penyakit

± 2 tahun yang lalu SMRS, Os mengeluh nyeri saat buang air kecil (BAK), tiba-tiba berhenti dan lancar

kembali. Os mengaku sejak 2 tahun yang sudah

dilakukan pemasangan

kateter sebanyak empat kali, setelah dipasang kateter os

mengaku BAK menjadi lancar dan tidak macet lagi. Setelah 2 minggu nyeri menghilang

lalu kateter dilepas.

± 1 bulan yang lalu SMRS, Os mengeluh nyeri kembali ketika BAK, saat miksi tiba-

tiba berhenti dan lancar kembali,

pancaran saat BAK melemah, saat miksi Os merasa tidak puas

karena masih ada sisa urin menetes

sedikit-sedikit setelah miksi. Os sering

terbangun malam hari untuk BAK,

frekuensi 4x. Os tidak bisa menahan BAK dalam sehari dan dapat berkali-kali

BAK setiap ½ - 1 jam sekali. Urin berpasir

(-) dan darah (-). Nyeri pinggang (-),

demam (-), mual dan muntah (-), riwayat trauma disangkal.

1 hari SMRS os mengeluh keluhan bertambah parah sehingga os tidak

bisa BAK kemudian os pergi ke IGD RSUD BARI

diberi obat, dilakukan

pemasangan kateter, setelah

dilakukan pemasangan

kateter didapatkan cairan

sebanyak lebih dari 500cc.

Selanjutnya os di rawat inap dan direncanakan

tindakan selanjutnya.

Page 9: CASE BPH.pptx

9

Riwayat Penyakit DahuluPenyakit jantung (-) Penyakit ginjal (-)Diabetes mellitus (-) Hipertensi (+)Alergi (-) Asma (-)

Riwayat Penyakit KeluargaPenyakit jantung (-) Penyakit ginjal (-)Diabetes mellitus (-) Hipertensi (+)Alergi (-) Asma (-)

Page 10: CASE BPH.pptx

10

Riwayat PengobatanPernah berobat dan dipasang kateter sebanyak 4 kali.

Page 11: CASE BPH.pptx

11

Dalam satu bulan terakhir ini, berapa seringkah anda:1. Merasakan masih terdapat sisa urin

sehabis kencing ?4

1. Harus kencing lagi padahal belum ada setengah jam yang lalu anda baru saja kencing ?

2

1. Harus berhenti pada saat kencing dan segera mulai kencing lagi dan hal ini dilakukan berkali-kali ?

5

1. Tidak dapat menahan keinginan untuk kencing ?

3

1. Merasakan pancaran urin yang lemah ? 31. Harus mengejan dalam memulai kencing ? 21. Dalam satu bulan terakhir ini, berapa kali

anda terbangun dari tidur malam untuk kencing ?

3

1. Dengan keluhan ini, bagaimana anda menikmati hidup ?

4

Page 12: CASE BPH.pptx

12

Pemeriksaan FisikKeadaan umum: BaikKesadaran : Compos mentisTekanan darah : 180/90 mmHgNadi : 88x/menitNafas : 22x/menitTemperatur : 36,7˚C

Page 13: CASE BPH.pptx

13

Status generalMata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), , pupil , isokor, refleks cahaya (+/+)Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)Thoraks :

Cor : BJ I-II (+) normal, Thrill (-), murmur (-), gallop (-), batas jantung normal.Pulmo : Simetris, retraksi (-), vesikuler +/+ N, Rh (-/-), Wh (-/-)Abdomen : Status Lokalis

Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (+/+)

Page 14: CASE BPH.pptx

14

Status LokalisAbdomenInspeksi : Datar, masaa (-), bekas operasi (-)Palpasi : Lemas, nyeri tekan (-), hepar

dan lien tidak teraba, ginjal

tidak ada kelainanPerkusi : TympaniAuskultasi: Bising usus (+) normal

Page 15: CASE BPH.pptx

15

Regio CostovertebralisInspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda radang tidak ada, hematom tidak ada, alignment tulang belakang normal, gibbus tidak ada, tidak tampak massa tumor.Palpasi : Tidak teraba massa tumor, ballotemen ginjal tidak teraba, nyeri tekan (-)Perkusi : Nyeri ketok -|- Region Suprapubik

Inspeksi : Bulging (-)/(-)Palpasi : Nyeri tekan (-)

 

Page 16: CASE BPH.pptx

16

Regio GenitaliaInspeksi : Tidak terdapat benjolan, terpasang kateter, warna urin kuning keruh, darah (-),Tampak penis tersirkumsisi, OUE pada gland penis, tanda radang (-), skrotum tampak normal, hematom (-), edema (-)Palpasi : Tidak nyeri, teraba massa (-)

Page 17: CASE BPH.pptx

17

Rectal Toucher Tonus Sphincter Ani Normal Mukosa Rectum : Licin, Massa (-) Pemeriksaan Prostat Prostat membesar (± 2x3 cm), sulkus mediana mulai mencembung, pole atas dapat teraba tapi sulit. Konsistensi kenyal, permukaan rata, tidak teraba nodul. Nyeri tekan (-) Saat jari dikeluarkan, pada Handschoen didapatkan: Lendir (-), Darah (-), Feces (-) Kesan: pembesaran prostat grade III, tidak terdapat nodul.

Page 18: CASE BPH.pptx

18

Laboratorium (18 Januari 2016)Darah rutin :

Hemoglobin : 11,1 g/dl (N : 14-16 g/dl)Leukosit : 9.500 /mm3 (N : 5.000-10.000/ mm3)Trombosit : 247.000/mm3 (N : 150.000-400.000/mm3)Hematokrit : 33% (N : 40 – 48%)Hitung jenis : 0/1/2/82/13/2 (N : 0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8)

Kimia darah :SGOT : 29 u/i (<37 u/I)SGPT : 29 u/I (<41 u/I)Ureum : 28 mg/dL (20-40 mg/dL)Creatinine : 1,25 mg/dL (0,9-1,3 mg/dL)

Pemeriksaan Penunjang

Page 19: CASE BPH.pptx

19

Pemeriksaan Darah Rutin Tanggal 20 Januari 2016Hemoglobin : 11,0 g/dl (N : 14-16 g/dl)Leukosit : 6.100 /mm3 (N : 5.000-10.000/ mm3)Trombosit : 252.000/mm3 (N : 150.000-400.000/mm3)Hematokrit : 33% (N : 40 – 48%)Hitung jenis : 0/2/2/63/23/10 (N : 0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8)Golongan Darah : ORhesus : (+)Waktu perdarahan : 3’Waktu Pembekuan : 8’BSS : 121 mg/dL

 Pemeriksaan Darah Rutin Tanggal 21 Januari 2016

Hemoglobin : 10,8 g/dl (N : 14-16 g/dl)Leukosit : 5.500 /mm3 (N : 5.000-10.000/ mm3)Trombosit : 249.000/mm3 (N : 150.000-400.000/mm3)Hematokrit : 32% (N : 40 – 48%)Hitung jenis : 0/0/2/68/20/10 (N : 0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8)

Ureum : 29Creatinine : 1,05Natrium : 141 mmol/dL (135-155 mmol/dL)Kalium : 3,95 mmol/dL (3,6-6,5 mmol/dL)

Pemeriksaan Penunjang

Page 20: CASE BPH.pptx

20

Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) tanggal 20 Januari 2016 Ginjal kanan & kiri : Ukuran normal, Tidak ada kelainan, eksogenitas korteks baik, batas kortikomeduller baik, tak tampak batuVessica Urinaria : Dinding baik, Batu/massa (-)Prostat : Membesar (volume tranabdominal 85,55ml) , klasifikasi (-)Kesan : Pembesaran Prostat (volume tranabdominal 85,55ml)

Pemeriksaan Penunjang

Page 21: CASE BPH.pptx

21

Benign Prostatic Hyperplasia grade III

Diagnosa Kerja

Page 22: CASE BPH.pptx

22

MedikamentosaIVFD RL gtt XX/menitKateterisasi dengan kateter No 16F Inj Ceftriakson 2x1 gr/ivInj ketorolac 3x30mg /iv Rencana Operasi

Penatalaksanaan

Page 23: CASE BPH.pptx

23

Keadaan Pasien post operasi

S : Nyeri luka operasi (+)O : Keadaan Umum : BaikTekanan Darah : 160/80 mmHgFrekuensi Napas : 20 x/mTemperatur : 36,6 CFrekuensi Nadi : 84x/m

Page 24: CASE BPH.pptx

24

Terapi post operasi

Evaluasi Keadaan Umum, Tanda Vital, dan perdarahan

Cek Hb Post Operasi Imobilisasi bertahap IVFD RL gtt XXX/m Medikasmentosa Inj. Ceftriakson 2x1 gr IV Inj. Ketorolac 3x1 amp IV Inj. Asam Tranexamat 3 X 500mg IV Transfusi PRC 1 kolf

Page 25: CASE BPH.pptx

25

PEMBAHASANBAB IV

Page 26: CASE BPH.pptx

26

Preeklampsia± 2 tahun yang lalu SMRS, Os mengeluh nyeri saat BAK tiba-tiba berhenti dan lancar kembali. Os mengaku sejak 2 tahun yang sudah dilakukan pemasangan kateter sebanyak empat kali, ketika dipasang kateter os mengaku BAK menjadi lancar dan tidak macet lagi. Setelah 2 minggu nyeri menghilang lalu kateter dilepas.± 1 bulan yang lalu SMRS, Os mengeluh nyeri kembali ketika BAK, saat miksi tiba-tiba berhenti dan lancar kembali, pancaran saat BAK melemah, saat miksi Os merasa tidak puas karena masih ada sisa urin menetes sedikit-sedikit setelah miksi. Os sering terbangun malam hari untuk BAK, frekuensi 4x. Os tidak bisa menahan BAK dalam sehari dan dapat berkali-kali BAK setiap ½ - 1 jam sekali. Urin berpasir (-) dan darah (-). Nyeri pinggang (-), demam (-), mual dan muntah (-), riwayat trauma disangkal. 1 hari SMRS os mengeluh keluhan bertambah parah sehingga os tidak bisa BAK kemudian os pergi ke IGD RSUD BARI diberi obat, dilakukan pemasangan kateter, setelah dilakukan pemasangan kateter didapatkan cairan sebanyak lebih dari 500cc. Selanjutnya os di rawat inap dan direncanakan tindakan selanjutnya.

Page 27: CASE BPH.pptx

27

Dari keluhan utama dan riwayat perjalanan penyakit ini dapat dipikirkan beberapa diagnosis untuk keluhan seperti yang dirasakan pasien ini dengan usia 76 tahun,

• BPH• Carcinoma Prostat

Page 28: CASE BPH.pptx

28

• Dari pemeriksaan Rectal Toucher didapatkan Tonus Sphincter Ani Normal, Mukosa Rectum : Licin, Massa (-), Pemeriksaan Prostat , Prostat membesar (± 2x3 cm), sulkus mediana mulai mencembung, pole atas dapat teraba tapi sulit. Konsistensi kenyal, permukaan rata, tidak teraba nodul. Nyeri tekan (-) , Saat jari dikeluarkan, pada Handschoen didapatkan: Lendir (-), Darah (-), Feces (-)

BPH

Page 29: CASE BPH.pptx

29

BPH Pada pasien

dilakukan tatalaksana dengan pemasangan IVFD RL gtt XX/menit, pemasangan kateter, inj cetriakson 2x1 gr/iv, inj ketorolak 3x1 amp/iv. Prognosis pasiena ini quo ad vitam dan quo ad functionam adalah dubia ad bonam.