pengaruh motivasi belajar siswa terhadap sikap...
TRANSCRIPT
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA
TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI
(Studi Kasus Kelas VIIIA Sebagai Kelas Unggulan
di MTsN Susukan, Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2007 / 2008)
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Guna Penyusunan Skripsi Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Dalam Jurusan Tarbiyah
Oleh:
Nama : NUR HANI SALAMAH
NIM : 11405007
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2008
D E K L A R A SI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosah skripsi. .
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 19 Maret 2008
Penulis,
11405007
n
Drs. H. M. Zulfa, M. Ag.
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 3 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudari Nur Hani Salamah
Kepada:
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalaamu 'alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama
ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : NUR HANI SALAMAH
NIM : 11405007
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA
TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI (Studi Kasus
Kelas VIII A Sebagai Kelas Unggulan di MTsN Susukan,
Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008).
Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.
Salatiga, Maret 2008
Drs. H. M. Zulfa, M.Ag.NIP. 150 177 821
iii
D E P A R T E M E N A G A M A RISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERIJL Stadion IS o. 03 Salatiga S (0298) 23433, 23706 Kode Pos 57021
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudari : NUR HANI SALAMAH dengan Nomor Induk Mahasiswa :
114 05 007 yang beijudul : ’ PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISW A
TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI (Studi Kasus Kelas VIII A Sebagai Kelas
Unggulan di MTs N Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 /
2008)”. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian. Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari : Rabu tanggal 11 Rabiul
Awal 1429 H. yang bertepatan dengan tanggal : 19 Maret 2008 M, dan telah diterima
sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Ilmu
Tarbiyah.
11 Rabiul Awal 1429 HS ala tiga ,---------------------------------
19 Maret 2008 MPanitia Ujian
l)rs. H. M. Zulfa, M. Ag. NIP. 150 177 821
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbiralaamiin. Puji syukur kepada Allah SWT, sebab tak
ada dan tak pernah ada kata-kata yang pantas kecuali rangkaian kalimat syukur kita
kehadirat Allah SWT. Dengan rahmat-Nya yang mulia, dan nikmat-Nya yang
melimpah dan inayah-Nya yang sempurna, sehingga penulis pada saat ini mampu
menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat serta dalam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabiyullah Muhammad SAW, Beliaulah penyempurna akhlak yang mulai, dan telah
memberi uswah khasanah pada kehidupan kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman
yang terang benderang.
Tersusunnya skripsi yang berjudul : “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR
SISWA TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI (Studi Kasus VIII A Sebagai
Kelas Unggulan di MTsN Susukan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2007 /
2008)”. Kegiatan terakhir dari serangkaian kegiatan studi penulis untuk meraih gelar
Strata I Jurusan Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga beserta stafnya
yang telah memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan segala fasilitas
di STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. H.M . Zulfa, M. Ag., selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya guna membimbing penulis.
vii
3. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Kaprodi Ekstensi PAI.
4. Bapak, Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah banyak berjuang dalam
menegakkan agama dan kebenaran serta telah banyak memberikan dorongan
kepada penulis.
5. Bapak Drs. H. Mundlofir, MM selaku Kepala MTs N Susukan beserta stafnya
yang telah membantu penulis selama mengadakan penelitian di sekolah
tersebut.
6. Ayahanda, Ibunda dan keluarga tercinta yang tiada henti mendoakan penulis.
7. Teman-temanku senasib, selangkah dan sepeijuangan yang telah
membangkitkan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis baik matriil maupun spiritual
dalam melancarkan penulisan skripsi ini.
Penulis tidak dapat memberikan balasan atas kebaikan atas jasa-jasanya
kecuali permohonan do'a kepada Allah SWT, semoga Allah SWT beridloi dan
berkenan memberikan balasan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan naskah skripsi ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Akhirnya, semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan para pembaca yang budiman umumnya.
S -et 2007
Vl l l
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN DEKLARASI ................................................................................. ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 5
F. H ipotesis.......................................................................................... 6
G. Metodologi Penelitian ................................................................. 7
H. Sistematika Penulisan.................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 12
A. Motivasi Belajar............................................................................. 12
L Motivasi .................................................................................... 12
ix
2. Belajar dan Hakikatnya.......................................................... 17
B. Rasa Percaya D ir i .......................................................................... 23
1. Pengertian ............................................................................... 23
2. D asar.......................................................................................... 24
3. Karakter dan Prinsip “PD” .................................................... 25
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa “PD” ..................... 27
5. Cara Mengembangkan Rasa Percaya Diri (P D )................... 31
6. Manfaat Rasa Percaya D iri...................................................... 33
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN ................................................... 34
A. Gambaran U m um ........................................................................... 34
1. Kondisi Fisik .................................................................... 34
2. Sejarah Berdirinya .................................................................. 35
3. Fasilitas...................................................................................... 35
4. Siswa dan Tenaga Kependidikan .......................................... 36
5. Kurikulum ................................................................................ 39
6. Kelulusan................................................................................... 40
B. Penyajian Data ............................................................................... 40
1. Data Motivasi Belajar Siswa................................................... 40
2. Data Tentang Rasa Percaya Diri (PD) S isw a........................ 44
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................ 48
A. Analisis Pertama ........................................................................... 48 *
B. Analisis Kedua .............................................................................. 50
C. Analisis Ketiga ............................................................................... 52
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 57
A. Kesimpulan.................................... 57
B. Saran................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................
xi
DAFTAR TABEL
TABEL I Daftar Sarana (Ruang) MTsN Susukan Kab. Semarang........ 35
TABEL II Daftar Peralatan / Media Pembelajaran............................... 36
TABEL III Data Siswwa MTsN Susukan Tahun Pelajaran 2007/2008... 37
TABEL IV Keadaan Guru Berdasarkan Pendidikan................................... 38
TABEL V Keadaan Guru Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 38
TABEL VI Keadaan Tata Usaha Berdasarkan Pendidikan........................ 38
TABEL VII Keadaan Tata Usaha Berdasarkan Jenis Kelamin................... 30
TABEL VIII Program Kurikulum MTsN Susukan........................................ 39
TABEL IX Tingkat Kelulusan MTsN Susukan Selama Ujian Nasional. 40
TABEL X Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Motivasi Belajar...... 41
TABEL XI Kategori Motivasi Belajar Sisw a........................................ 43
TABEL XII Rekap Jawaban Angket Tentang Rasa Percaya Diri Siswa .. 44
TABEL XIII Kategori Percaya Diri Siswa................................................ 46
TABEL XIV Prosentase Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A MTsN
Susukan Kab. Semarang............................................................ 48
TABEL XV Frekuensi Jawaban Angket Motivasi Belajar Siswa .............. 49
TABEL XVI Rasa Percaya Diri (PD) Siswa Kelas VIII A MTsN
Susukan Kab. Semarang............................................................ 50
TABEL XVII Frekuensi Jawaban Angket Rasa Percaya Diri Siswa............ 51
TABEL XVIII Frekuensi yang diobservasi.................................................. 53
TABEL XIX Frekuensi yang diharapkan.................................................. 53
xii
G. Metodologi Penelitian
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Adalah keseluruhan subyek penelitian.8 Dalam penelitian ini
populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII A semester pertama
MTsN Susukan Kab. Semarang tahun 2007/2008.
b. Sampel
Adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.9 Dalam
penelitian ini sampelnya adalah seluruh siswa kelas VIII A MTsN
Susukan Kab. Semarang tahun 2007/2008. Didiambil seluruhnya
karena jumlahnya kurang dari 100. Sehingga sampelnya menggunakan
sampel populasi..
2. Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau variabel
dapat juga diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut
atau lebih.1' Pada penelitian ini digunakan dua variabel yaitu:
a. Variabel bebas
Yang merupakan variabel bebas adalah motivasi belajar siswa (X).
Indikator dari variabel ini adalah:
Dorongan dan keinginan membaca bahan pelajaran
Keinginan mengerjakan setiap tugas di rumah (PK)
Keinginan belajar memahami bahan pelajaran
s Suharsimi A rikunto. Prosedur Penelitian . Jakarta. Rincka C ipta. 1987. him . 117.
9 Ibid. him. 119.11 Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rincka C ipta. 1997. him. 133.
7
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
• Bapak Ibu tercinta yang dengan doa dan seluruh pengorbanannya telah mengukir
segala asa.cita dan harapan.
• Kakak-kakakku (M. Zulfa dan M. Munif) juga adikku (Nailin Nikmah) yang
selalu menemani dan memberiku semangat.
• Keponakan kecilku yang tercinta (Nazil, Ulfi, Najmudin, Ali, Nurul, Uus, Fari,
Lana, Una, dan Nuri)
• Keluarga Besar Pospes Raudlatut Thalibin Jetis Susukan Semarangi
• Keluarga Besar MI Tamrinul Ulum Jetis Susukan Semarang
• Sahabat-sahabat sejatiku (Ifah, Ani, Fatim, Nisa, Marfuah, juga lainnya yang
tidak bisa penulis sebutkan satu per satu)
• Pembaca yang budiman
M
MOTTO
C r^J <^'jiaajV ^1 j l
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada identitas (sosial) dan tidak pula
kepada hartamu, akan tetapi Allah melihat hatimu (iman) dan amalanmu
(perilakumu). (H.R. Muslim)
Seseorang yang malu untuk bertanya adalah malu terhadap ilmu pengetahuan.
(Danish Proverb)
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengajaran secara tradisional dan konservatif menitikberatkan pada
metode imposisi, yakni pengajaran dengan cara dan penanganan hal-hal yang
dianggap penting oleh guru bagi siswanya. Cara ini tidak mempertimbangkan
kesesuaian bahan pelajaran dengan kesanggupan, kebutuhan, minat dan
tingkat perkembangan serta pemahaman siswa. Guru tidak memperhatikan
motivasi siswa untuk mempelajari bahan-bahan yang disampaikan.
Pandangan baru berpendapat, bahwa tingkah laku manusia didorong
oleh motif-motif tertentu, artinya proses belajar mengajar akan berhasil bila
berdasarkan motivasi pada diri siswa. Siswa mungkin dapat dipaksa untuk
melakukan sesuatu perbuatan tertentu, tetapi ia tak mungkin dipaksa untuk
menghayati perbuatan itu sebagaimana mestinya.1 Dari pendapat ini dapat
diartikan bahwa guru dapat memaksakan suatu program (jurusan) tertentu
kepada siswa, tetapi tidak mungkin memaksanya untuk belajar dalam arti
sebenarnya. Dengan demikian tugas guru adalah berupaya agar siswa
membangun keinginan-keinginan dan motivasi agar siswa belajar secara terus
menerus.
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk
1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung. Bumi Aksara, 1994, him. 105.
1
menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam
diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam
• • 2 mencapai tujuan tertentu.
Untuk meningkatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri menuntut
penulis (peneliti) dipengaruhi beberapa factor. Adapun factor-faktor itu antara
lain; Pertama, iringan musik. Dengan musik, karena sebenarnya musik
berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis. Menurut Georgi Lozanov
untuk mengkombinasikan pekerjaan mental yang berat dan menekan dengan
fisiologi relaks dapat melahirkan pelajar-pelajar yang istimewa.2 3 Fisiologi
relaks yang telah terbukti adalah musik. Sebab relaksasi yang diiringi dengan
musik membuat pikiran selalu siap dan mempu berkonsentrasi. Kedua,
kalimat-kalimat positif atau slogan-slogan yang tepasang di dinding. Contoh
slogan ini4 antara lain:
Apapun yang dapat Anda lakukan atau ingin Anda lakukan, mulailah.
- Keberanian, memiliki kecerdasan, kekuatan dan keajaiban di dalamnya.
Slogan-slogan seperti itu dapat merangsang motivasi atau keinginan dan rasa
percaya diri. Ketiga, adanya konsolidasi atau waktu untuk berhenti, waktu
untuk berhenti sesaat atau jeda yang berulang-ulang merupakan persyaratan
untuk setiap jenis sesi belajar. Alasan perulangan jeda adalah:
2 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Edisi kedua, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1995, him. 29.
' Bobbi De Porter dna Mike Hermalki, Quantum Learning. Bandung, Ra’fa, 2001, him. 72.4 Ibid, him. 75.
2
- Dalam setiap masa belajar, yang paling diingatkan dengan baik adalah
informasi yang pertama dan terakhir. Oleh karena itu sering ada jeda, akan
lebih banyak diingat.
- Ketika pikiran menjadi letih perubahan keadaan mental yang terjadi
selama jeda akan segar kembali sel-sel otak, selang langkah berikutnya
berjalan lancar.
Rasa percaya diri dapat meningkatkan motivasi dan mengurangi rasa
malu dan sebaliknya semangat yang tinggi dan rasa malu yang rendah dapat
mengakibatkan rasa percaya diri. Semangat dan malu merupakan salah satu
aspek emosional manusia yang bersifat naluriah dan alamiah, artinya sudah
merupakan aspek perilaku manusia yang bersifat bawaan dan senantiasa
melekat dengan kehidupan manusia.0
Pada saat orang merasa percaya diri dan motivasi tinggi akan timbul
berbagai reaksi baik yang bersifat positif atau konstruktif maupun bersifat
negatif dan destruktif. Reaksi bersifat positif atau konstruksif akan terjadi bila
seseorang berhasil atau sukses dalam meraih sesuatu. Sebaliknya reaksi
bersifat negatif dan destruktif akan terjadi bila seseorang gagal dalam meraih
sesuatu seperti tidak lulus ujian.
Rasa percaya diri dapat saja timbul akibat dari penilaian yang keliru
terhadap diri sendiri yaitu menilai bahwa dirinya berada dalam posisi yang
lebih tinggi dari orang lain. Padahal sesungguhnya itu keliru. Oleh karena itu
rasa percaya diri yang berlebihan merupakan suatu masalah psikologis sebab 5
5 Mohamad Suryo, Bina Keluarga, Bandung, Aneka Ilmu, 2001. him. 156.
-3 ,
adanya ketidak sesuaian antara penilaian diri sendiri dengan keadaan diri yang
sebenarnya.
Dari uarain di atas penulis akan meneliti adakah pengaruh motivasi
belajar terhadap sikap percaya diri siswa kelas VIII A pada MTsN Susukan
Kab. Semarang tahun 2007/2008.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka permasalahan
yang diteliti adalah:
1. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas VIII A pada MTsN Susukan Kab.
Semarang tahun 2007/2008 ?
2. Bagaimana sikap percaya diri siswa kelas VIII A pada MTsN Susukan
Kab. Semarang tahun 2007/2008 ?
3. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap rasa percaya diri siswa siswa
kelas VIII A pada MTsN Susukan Kab. Semarang tahun 2007/2008 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui motivasi belajar siswa siswa kelas VIII A pada MTsN
Susukan Kab. Semarang tahun 2007/2008.
2. Mengetahui rasa percaya diri siswa siswa kelas VIII A pada MTsN
Susukan Kab. Semarang tahun 2007/2008?
4
3. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap rasa percaya diri siswa
siswa kelas VIII pada MTsN Susukan Kab. Semarang tahun 2007/2008.
D. M anfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Sekolah atau lembaga pendidikan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tentang
membangun motivasi siswa untuk belajar lebih giat, efektif dan efisien.
Dan cara-cara melayani siswa yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
2. Siswa
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan siswa tentang response
terhadap motivasi dan rasa percaya diri agar selalu positif dan konstruktif.
E. Tinjauan Pustaka
Orang melakukan suatu kegiatan apapun atau siswa melakukan
kegiatan belajar, motivasinya berbeda-beda bentuknya dan tingkatannya,
seperti pertama, karena suatu kewajiban yang harus dikerjakan. Motivasi ini
dapat memunculkan sikap pantang menolak dan tidak ada keinginan
mengingkarinya. Contohnya anak-anak sekolah mengerjakan tugas karena
perintah guru; kedua, karena didorong oleh keinginan untuk memperoleh
imbalan atau upah; ketiga, karena semata-mata kesadaran yang datannya dari
diri sendiri agar memperoleh manfaat yang lebih pada kehidupan yang akan
datang. Motivasi yang ketigalah yang kualitas atau mutunya paling baik.
5
Siswa yang melakukan kegiatan belajar dan taat peraturan atau tata
tertib yang motivasinya karena kesadaran diri sendiri tanpa ada pengaruh dari
luar tentu akan diperoleh manfaat dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
Rasa percaya diri yang kuat dengan motivasi diri sendiri akan meningkatkan
penampilan seorang siswa yang selanjutnya akan meningkatkan prestasi
(hasil) yang baik.
Orang yang memiliki rasa percaya diri selalu ingin tahu, suka
mencoba, senang bermain, intuitif dan kreatif.6 Sebetulnya orang yang
memiliki rasa percaya diri menggunakan pengetahuan yang sama seperti kita,
tetapi pada umumnya membuat lompatan yang memungkinkan kita mencoba
memandang segala sesuatu dengan cara-cara baru.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan sementara mengenai hal-hal yang oleh
peneliti ingin didukung atau ditolak. Pada penelitian ini penulis mengajukan
hipotesis berikut:
"Ada pengaruh positif motivasi belajar siswa terhadap Percaya Diri
Kelas Unggulan di M I s N Susukan. Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2007 / 2008".
" Bobbi De Poster dan M ike Ifcm achi. <>p«. //. h im . 293.James V Black. Dean J. Champion. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung.
Relika A d i tam a. 200!. him. I 10.
6
- Keinginan mengulangi setiap materi ajar yang telah dijelaskan di
sekolah
- Keinginan meningkatkan life skill pada setiap materi
- Keinginan meningkatkan kedisiplinan (disiplin waktu, administrasi
dan tugas sebagai siswa)
b. Variabel terikat
Yang merupakan variabel terikat adalah sikap atau rasa percaya diri
siswa kelas VIII MTsN Susukan (Y). Indikator dari variabel ini adalah:
- Merasa memiliki kemampuan menguasai bahan ajar
Merasa bisa secara kognitif
Merasa mampu secara psikomotorik terhadap materi praktik
Merasa mampu secara afektif
Selalu merasa optimis akan berhasil terhadap setiap belajarnya
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang obyektif dan autentik serta valid
peneliti menggunakan teknik angket atau kuesioner. Yang dimaksud
angket atau kuesioner Yaitu suatu alat pengumpul informasi (data) dengan
cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara
tertulis pula oleh responden yang diteliti.11 Angket diberikan kepada
seorang siswa untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar dan untuk
mendapatkan data tentang sikap percaya diri (PD) siswa kelas VIII A pada
MTsN Susukan Kab. Semarang tahun 2007/2008.
11 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan. Jakarta, Rineka Cipta, 1997, him. 200.
8
4. Analisis Data
Setelah diperoleh data dari penelitian, maka langkah selanjutnya
adalah menganalisis data. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan
tiga langkah yaitu:
a. Analisis Pertama
Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa.
Teknik analisisnya menggunakan rumus:
P = — *100%N
Keterangan: P = Proporsi individu dalam golongan
F = Frekuensi
N = Jumlah subyek dalam golongan
b. Analisis Kedua
Dalan analisis kedua dilakukan untuk mengetahui sikap percaya diri
siswa kelas VIII semester gasal MTsN Susukan Kab. Semarang Tahun
2007/2008. Analisis kedua menggunakan rumus yang sama dengan
analisis pertama.
c. Analisis Ketiga
Dalam analisis ketiga dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi
belajar siswa terhadap sikap percaya diri (PD) siswa kelas VIII pada
MTsN Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2007/2008.
9 T
Teknik analisisnya digunakan rumus Koefisien Konlingensz'(KK)
berikut:
Keterangan:
KK = Koefisien kontingensi
' l l = Harga Chi-kuadrat yang diperoleh
N = Jumlah responden
DimanaTC2 diperoleh dari rumus:
(f.- /Jf k
Keterangan: f0 = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
fh = frekuensi yang diharapkan
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat
dilihat di bawah ini.
Bab I. Pendahuluan
Pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka,
hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan. 12
12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta. Rineka Cipta. 1991, him. 232
10
Bab II. Landasan Teori
Pada bab ini berisi telaah teoritik tentang motivasi belajar siswa
dalam proses belajar mengajar, serta sikap percaya diri.
Bab III. Laporan Penelitian
Pada bab ini dilaporkan tentang keadaan responden, lokasi, sejarah
berdirinya dan keadaan siswa dalam proses belajar mengajar.
Bab IV. Analisis Data
Pada bab ini dibahas tentang analisis data. Dalam menganalisis data
diperlukan analisis pertama, kedua dan analisis ketiga.
Bab V. Kesimpulan dan Penutup
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
11
BAB II
LAND ASAN TEORI
A. MOTIVASI BELAJAR
1. Motivasi
a. Pengertian
Menurut Me. Donald; “Motivation is an energy change within
the person characterized by affective arousal and anticipatory goal
r e a c t io n yang artinya motivasi adalah suatu perubahan energi dalam
diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan.13
Motivasi berasal dari kata motif. Dimana motif adalah daya
atau keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu, maka menurut penulis motivasi adalah suatu
proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah
laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan rumusan di atas ternyata ada tiga unsur yang
saling berkaitan: pertama, motivasi dimulai dari adanya perubahan
energi dalam pribadi, kedua, motivasi ditandai oleh timbulnya
perasaan (.affective arousal), ketiga, motivasi ditandai oleh reaksi-
reaksi untuk mencapai tujuan.
13 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, him. 106.
12
b. Komponen-komponen Motivasi
Motivasi memiliki dua komponen14, yakni:
Komponen dalam (inner component)
Yaitu perubahan dalam diri seseorang seperti keadaan merasa tidak
puas, ketegangan psikologis dan lain-lain. Dengan kata lain
komponen dalam ini ingin memuaskan kebutuhan.
- Komponen luar (outer component)
Yaitu keinginan dan tujuan yang mengarahkan perbuatan
seseorang. Dengan kata lain komponen ini hendak mencapai
tujuan.
c. Jenis-jenis Motivasi
Berdasarkan sifat dan asalnya motivasi dibedakan menjadi
dua15, yaitu:
1) Motivasi instrinsik
Yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa
ada pengaruh dari luar dan atas kemauan sendiri. Misalnya, rajin
belajar karena ingin tahu dan agar berguna bagi orang lain.
Motivasi ini dapat juga disebut motivasi murni, sebab jika seorang
peserta didik telah memiliki motivasi ini, pujian, hadiah dan
lainnya yang sejenis tidak lagi diperlukan.
'4 Ibid, him. 107.Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosda Karya, Bandung, 200:,
him. 29.
13
Yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu seperti ajakan, suruhan, paksaan atau hadiah dari orang
lain. Misalnya, peserta didik mau belajar karena disuruh, diberi
tugas, hadiah, ganjaran dan lain-lain.
Antara motivasi instrinsik dan ekstrinsik sama baiknya, sebab
adanya motivasi instrinsik akan timbul bila ada motivasi ekstrinsik.
Dari adanya motivasi ekstrinsik diharapkan dapat memunculkan
motivasi instrinsik. Pada umumnya pengalaman sekarang
menunjukkan bahwa peserta didik mau belajar karena perintah, tugas,
hadiah dan lainnya dari orang lain, di sini jelas bahwa motivasi
ekstrinsiklah yang lebih dominan.
Berdasarkan kebutuhan seseorang menurut George Boerel.
motivasi dibedakan menjadi empat16, yaitu:
1) Motivasi biologis seperti kebutuhan air, udara, makan, papan,
sandang, ilmu dan lain sebagainya.
2) Motivasi sosial seperti kebutuhan untuk dapat diterima orang lain,
perhatian, persetujuan dan harga diri. Motivasi ini oleh Abraham
Maslow disebut kebutuhan instinctoid artinya motivasi yang
diperoleh melalui belajar.
3) Motivasi personal seperti kebutuhan yang didasarkan pada
pengalaman individual atau kebiasaan kita (baik atau buruk).
'6 George Boerel, Personality Theories, Melacak Kepribadian Anda Bersama Prikolog Dunia.Prisma Sophie, Yogyakarta, 2006, him. 458.
2) Motivasi ekstrinsik
14
4) Motivasi kompetensi seperti keinginan untuk belajar, bersaing,
menguasai dan untuk kreatifitas. Motivasi ini disebut juga
dorongan untuk kesempurnaan,
d. Cara-cara Membangkitkan Motivasi
Untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik, guru
hendaknya berusaha dengan berbagai cara. Berikut ini ada beberapa
cara membangkitkan motivasi:
1) Kompetisi (persaingan). Guru berusaha menciptakan persaingan di
antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha
memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
2) Pace making (membuat tujuan sementara atau dekat). Pada awal
kegiatan belajar-mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu
menyampaikan kepada siswa kompetensi dasar yang akan
dicapainya sehingga dengan demikian peserta didik berusaha untuk
mencapai kompetensi dasar tersebut.
3) Tujuan yang jelas. M otif mendorong individu untuk mencapai
tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu
yang bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam
melakukan suatu perbuatan.
4) Kesempurnaan untuk sukses. Kesuksesan dapat menimbulkan rasa
puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan
kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya. Dengan demikian,
guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak
15
untuk meraih sukses dengan usaha sendiri, dan dengan bimbingan
guru.
5) Minat yang besar. Motif akan timbul jika individu memiliki minat
yang besar. Oleh karena itu guru harus menimbulkan minat pada
peserta didik.
6) Mengadakan penilaian atau evaluasi. Pada umumnya semua siswa
mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini
terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar
bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa
lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan
menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai
itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa. Setelah mendapat
nilai baik secara otomatis rasa Pdnya tinggi.
e. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Kenneth H. Hoover17, mengemukakan prinsip-prinsip motivasi
belajar, antara lain:
1) Memberikan pujian lebih efektif daripada hukuman.
2) Kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) untuk mendapatkan
kepuasan.
3) Motivasi yang bersumber dari dalam individu lebih efektif
daripada dari luar.
17 Oemar Hamalik. op.cit, h!m. 114.
16
4) Tingkah laku (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan)
perlu dilakukan penguatan.
5) Motivasi mudah mengimbas kepada orang lain.
6) Tugas-tugas yang dibebankan sebaiknya dapat menimbulkan minat
dan rasa percaya diri.
7) Pemberian ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang
diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar.
2. Belajar Dan Hakikatnya
a. Pengertian Belajar
Definisi atau batasan yang menjabarkan tentang pendidikan
sangat banyak dan beragam walaupun intinya sama. Beberapa
pengertian belajar antara lain dapat dilihat di bawah ini:
“Learning is defined as the modification or streng leaning o f behavior
through experiencing”
Artinya: Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman.18
Menurut pengertian di atas, belajar adalah merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Di samping
itu belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi mengalami dan hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan
tingkah laku atau kelakuan, sebagaimana yang d i kemukakan pakar
pendidikan William Burton berikut:
18 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara, 1995, him. 36.
17
“Learning is a change in the individual due to instruction o f that
individual and his environment”, secara singkat maksudnya adalah
belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri
seseorang berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan
individu dengan lingkungannya.19 20
Dari pengertian di atas terdapat kata change atau perubahan
yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar, akan
mengalami perubahan tingkah laku baik aspek kognitif, psikomotor
dan aspek afektif. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin, dan tidak
bisa berbuat menjadi bisa berbuat dan dari tidak sopan menjadi sopan.
Jadi tolak ukur keberhasilan dalam belajar antara lain ditandai dengan
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
Menurut Skinner dalam bukunya Educational Psyechology;
The Teaching Learning Process, mengatakan bahwa, belajar adalah
suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progresif atau
“Learning is a process o f progressive behavior adaptation”.“°
Dari pengertian ini proses adaptasi atau penyusunan diri
terhadap lingkungan merupakan penentu berhasil atau indikator adanya
proses belajar. Sebagai contoh:
Seorang anak berusia 10 tahun yang tinggal di pondok pesantren,
mula-mula datang tidak bisa berbuat apa-apa, baik mencuci, membuai
19 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional Bandung, Remaja Rosdakarya. 2001, h!m.8.20 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta, Logos, 2004, him. 60.
18
makanan (masak) dan kegiatan lainnya. Padahal ia butuh hidup dan
melangsungkan hidupnya agar dapat menuntut ilmu agama. Lama-
kelamaan karena proses adaptasi seorang anak tersebut dapat
memasak, mencuci, menyeletika dan lain-lain.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
siswa dibedakan menjadi:
1) Faktor internal siswa
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang -
meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis.
Aspek fisiologis adalah aspek yang bersifat jasmaniah atau
jasadiyah, seperti tingkat kebugaran tubuh, kesehatan indera
pendengaran, penglihat dan lain-lain.
Aspek psikologis adalah aspek yang bersifat rohaniah, seperti
tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat/talenta siswa, minat
siswa dan motivasi siswa.
2) Faktor eksternal siswa
Yaitu faktor yang berasal dari luar siswa seperti kondisi
lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial di sekitar siswa.
Lingkungan sosial sekolah seperti, orang tua, guru, staf
administrasi, teman-teman, masyarakat sekitar dan tetangga.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
19
Menurut Ahmad D. M arim ba,21 22 tujuan pendidikan mempunyai
empat fungsi. Fungsi itu pertama, tujuan berfungsi mengakhiri usaha.
kedua, tujuan berfungsi mengarahkan usaha, ketiga, tujuan dapat
berfungsi sebagai titik pangkal untuk mencapai tujuan lain yang baru
atau tujuan lanjutan, keempat, fungsi dari tujuan adalah memberi nilai
(sifat) pada usaha itu.
Kadang-kadang istilah tujuan disamakan dengan keinginan
tetapi hakikatnya berbeda, dimana tujuan sifatnya lebih luas
cakupannya dan lebih kekal adanya sedang keinginan cakupannya
kurang luas dan mudah berubah. Masalah-masalah yang tercakup
dalam tujuan adalah proses, prediksi, maksud dan keinginan itu
sendiri. Hal ini menggambarkan dengan jelas bahwa suatu tujuan
dalam praktiknya menghendaki pilihan-pilihan yang dilakukan secara
seksama terhadap berbagai alternatif yang ditawarkan.
Dilihat dari perspektif sifat dan kegunaannya tujuan pendidikan
dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Tujuan umum
Secara Islam, tujuan umum pendidikan sinkron dengan tujuan
agama Islam2' yaitu berusaha mendidik individu beriman agar
c. Tujuan Pendidikan
21 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Al-Ma’arif, 1962, him. 4c
22 Hery Noer Aly dan M. Munzier, Watak Pendidikan Islam, Jakarta, Friska Aguns Insani. 2000. him. 142.
21
tunduk, bertaqwa dan beribadah dengan baik kepada Allah SWT,
sehingga memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
2) Tujuan khusus
Dari tujuan umum pendidikan di atas yang berpusat pada
ketaqwaan dan kebahagiaan tersebut dapat digali tujuan-tujuan
khusus sebagai berikut:
a) Mendidik individu yang salah dengan memperhatikan segenap
dimensi perkembangan, rohaniah, emosional, sosial, intelektual
dan jasmaniah.
b) Mendidik anggota kelompok sosial yang salah, baik dalam
keluarga maupun dalam masyarakat miskin.
c) Mendidik manusia yang saleh bagi masyarakat insani yang
besar.
Menurut Mohammad Al-Toumy al-Syaibany2’ menjabarkan
tujuan pendidikan Islam menjadi:
1) Tujuan yang berkaitan dengan individu yang mencakup perubahan
pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani serta kemampuan-
kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di
akhirat.
2) Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat yang mencakup tingkah
laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat
serta memperkaya pengalaman masyarakat. 23
23 H. Abadin Nota, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Logos, 2001, him. 54.
22 ,
pengajaran sebagai ilmu, seni, profesi, dan kegiatan masyarakat.
B. RASA PERCAYA DIRI
1. Pengertian
Kepercayaan pada diri sendiri bersumber hanya pada tenaga kodrat
kita sendiri sebagai karunia Allah yang telah menjadi milik kita berkat
kesetiaan kita.24 Sebagai contoh keberanian kita sama besarnya dengan
kerendahan hati kita, kepercayaan pada diri sendiri sama besarnya dengan
kecurigaan kita pada diri sendiri, juga sama besarnya dengan kepercayaan
kita pada Allah.
Dalam konsep Islam percaya diri sangat berkaitan erat dengan
keimanan. Semakin tinggi keimanan seseorang maka semakin tinggi pula
tingkat percaya dirinya (PD-nya). Sebagai ilustrasi kita bergerak ke
belakang tepatnya sejarah Nabi Muhammad SAW, yaitu saat Ali bin Abi
Thalib sangat percaya diri ketika diminta tidur menggantikan Rasulullah
SAW, ketika ada ancaman pembunuhan kepada beliau. Tanpa ada rasa
takut dan khawatir terhadap keselamatan nyawanya. Ini semua karena Ali
bin Abi Thalib memiliki keimanan yang tinggi.
Dengan demikian rasa percaya diri (PD) ada kaitannya dengan
keimanan, untuk itu kita wajib menumbuhkan rasa percaya diri (PD) itu.
3) Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan
"4 Alex Lanur OFM, Menemukan Diri. Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1990, him. 34.
23
Sebaliknya orang yang imannya rendah, maka seolah-olah orang itu tidak
memiliki rasa percaya diri.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil batasan atau pengertian
percaya diri, antara lain:
a. Menurut Akrim Ridha dalam bukunya Menjadi Pribadi Sukses,
percaya diri (al tsiqoh bi al n a f s ) adalah sumber potensi utama
seseorang dalam hidupnya.2
b. Orang yang PD adalah orang yang tahu kemampuan dirinya bergerak
karena keimanan, sehingga ia akan dapat memosisikan dirinya sesuai
kemampuannya.25 26
2. Dasar
Yang mendasari bahwa orang harus memiliki rasa percaya diri
yang cukup adalah:
a. Al Qur’an surat Fush Shilat ayat 30 (41; 30)
* - *■ '*Sfl 1 JLgJLc- J 1^«.'5:2,1 a il \2>J I jJ li
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah
Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka
malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah
25 Izzatul Jannah, Everyday is PE DE Dav. Surakarta, Era Adicitra Intermedia, 2006, him. 10.26 Ibid.
24
kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu”.
Dari ayat di atas jelas bahwa Allah akan meneguhkan pendirian
hambanya, agar manusia tidak merasa takut dan bersedih, sebab
dengan rasa percaya diri yang kuat (iman kuat), maka perasaan
nyaman, tenteram dan tanpa rasa takut,
b. Hadits Rasulullah yarig berbunyi:
Sesunggulinya Allah tidak memandang kepada identitas (sosial) dan
tidak pula kepada hartamu, akan tetapi Allah melihat hatimu (iman)
dan amalanmu (perilakumu).
Dari hadits tersebut jelas, bahwa setelah kita dipanggil Allah,
yang ditonjolkan ada dua hal yaitu hati (keimanan) dan amalan
(perilaku), artinya orang yang memiliki iman akan memiliki rasa
percaya diri (PD) yang cukup kuat sehingga amalannya (perilakunya)
menjadi benar atau sesuai aturan terutama aturan agama Islam.
3. K arakter dan Prinsip “PD”
Orang yang memiliki tingkat percaya diri (PD) yang tinggi
performance atau penampilannya jauh berbeda dengan orang yang tidak
Artinya:
25
memiliki rasa “PD”.27 Dari performance atau penampilan inilah
memunculkan karakter atau sifat khas orang yang memiliki rasa percaya
diri (PD). Adapun karakter dan prinsip itu adalah:
a. Berani tampil beda
Seseorang yang merasa PD hampir pasti memahami dirinya
sendiri dan mengetahui kebutuhan-kebutuhan dirinya, kelemahannya
dan keterbatasannya sehingga jadilah seseorang yang berani tampil
beda.
Pada umumnya seseorang berani tampil beda bila:
Cenderung memimpin, bukan mengekor.
Dapat menciptakan trend bukan mengikuti trend.
b. Berani menerima tantangan
Berani menerima tantangan berarti berani untuk belajar sesuatu
yang baru. Seorang yang berani belajar berarti ia berani awet muda
sebagaimana ungkapan Henry Ford berikut, “Anyone who stops
learning is old whether at twenty or eight. Anyone who keeps learning
stays young. The greaters thing in life is to keep your mind young”.
c. Asertif
Asertif artinya tegas, punya idea dan berani berkata tidak,
sebab memiliki ilmu pengetahuan baik umum maupun agama. Dengan
kata lain memiliki sikap. Sebagai contoh kisah hamba Allah Nabi
Yusuf dengan Zulaikha (isteri raja yang bernama Al-Aziz).
27 Ibid.
26
sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur'an. Dalam kisah ternyata
Nabi Yusuf terlepas dari perbuatan zina sebab Nabi Yusuf memiliki
sikap yang tegas dan berani berkata tidak. Sikap ini ieijadi karena Nabi
Yusuf adalah orang yang beriman kepada Allah SWT.
d. Mandiri
Artinya seorang yang PD selalu percaya pada kemampuan dan
kekuatan dirinya sendiri dalam mengatasi permasalahan. Di samping
itu jarang mengeluh, suka bekeija keras, rajin dan tidak suka
menggantungkan orang lain. Dalam konteks keimanan, lebih sering
bergantung kepada Allah SWT.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rasa “PD”
Berdasarkan pengalaman (empiris) hal-hal yang mempengaruhi
rasa percaya diri (PD) seseorang ditentukan oleh kedua faktor yaitu faktor
intern dan faktor ekstern,
a. Faktor intern
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri itu sendiri tanpa
pengaruh luar. Faktor ini seperti:
1) Keimanan
Agama Islam akan menuntun manusia menjadi individu yang
beriman sehingga menjadi manusia tauhid. Sebagai atribut manusia
tauhid yang diharapkan lahir dari rahim pendidikan28, adalah
pertama, memiliki komitmen utuh, tunduk dan patuh pada Allah
~8 Muhammad Irfan dan Mastuki, Teologi Pendidikan, Friska Agung Insani, Jakarta, 2000, him. 109.
27
SWT, kedua, menolak segala pedoman dan pandangan hidup yang
datang bukan dari Allah SWT. Penolakan ini berarti emansipasi
dan restorasi kebebasan esensialnya, agar komitmennya pada Allah
menjadi kokoh dan utuh, ketiga, bersikap progresif dengan selalu
melakukan penilaian terhadap kualitas hidupnya, keempat, tujuan
hidupnya amat jelas, yaitu ibadahnya, kerja kerasnya, hidup dan
matinya selalu ditujukan demi Allah semata. Komitmen ini selalu
diucapkan minimal lima kali setiap hari yaitu setiap sholat,
komitmen ini yaitu Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati
li Allahi rabb al-alamin, kelima, memiliki visi dan misi yang jelas
tentang kehidupan yang harus dibangun secara bersama-sama.
2) Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang dibingkai oleh iman dan taqwa akan lebih
bermakna, terkendali dan dapat meningkatkan nilai-nilai moral.29
Dengan ilmu pengetahuan semacam ini orang dapat membuat
rencana, analisis dan perhitungan-perhitungan manfaat dan
madlorat apa yang akan dilakukan. Dari sinilah rasa percaya diri
(PD) akan tumbuh dan berkembang.
3) Motivasi ketuhanan
Motivasi inilah yang mendasari sikap ikhlas dan tanpa pamrih,
karena segala perbuatan kita semata-mata merupakan pengamdian
~9 Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar, Jakarta, Paramodina dan Logos, 2001. him. 84.
28
kepada Allah. Sehingga motivasi ini juga akan membimbing
seseorang kepada perasaan percaya diri yang lebih besar.
4) Rasa malu dan rendah diri
Rasa malu dan rendah diri merupakan aspek emosional dan
mempunyai peranan dalam dinamika perilaku manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Rasa rendah hati dapat mengakibatkan malu
dan sebaliknya rasa malu dapat mengakibatkan rasa rendah diri.
Malu merupakan salah satu aspek emosional manusia yang bersifat
naluriah dan alamiah, artinya sudah merupakan aspek perilaku
manusia yang bersifat bawaan dan senantiasa melekat dengan
perikehidupan manusia.’0 Dengan rasa malu orang mungkin
menjadi lebih terdorong untuk melakukan sesuatu dan sebaliknya
rasa malu orang menjadi terhambat dalam perilakunya.
Pada saat orang merasa malu akan timbul berbagai reaksi baik
positif atau konstruktif .maupun negatif atau destruktif. Dalam
reaksi yang bersifat positif atau konstruktif, orang yang merasa
malu akan berusaha mengatasinya dengan cara-cara yang benar
dan memberikan kepuasan. Inilah yang akan meningkatkan rasa
percaya diri (PD). Sementara dalam reaksi negatif atau destruktif,
orang akan melakukan berbagai tindakan negatif pula seperti
mengisolasi diri, menjauh dari pergaulan, menyerang atau
30 Mohammad Surya, Bina Keluarga, Aneka Ilmu, Semarang, 2003, halm. 156.
29
menyalahkan orang lain. Inilah yang akan menurunkan rasa
percaya diri (PD) atau dengan kata lain minder (rendah diri),
b. Faktor ekstern
Yaitu faktor yang berasal dari luar diri sendiri. Faktor ini antara
Sebuah prestasi yang diperoleh seseorang akan membuat rasa
percaya diri (PD) semakin meningkat, misalnya begitu masuk
kuliah seorang mahasiswa biasa-biasa saja, setelah satu semester
selasai memperoleh prestasi yang membanggakan yaitu Ipnya
tertinggi, maka mahasiswa tersebut semakin PD dan tidak lagi
minder.
2) Status keluarga atau status sosial keluarga
Orang yang berasal dari keluarga yang mampu atau terpandang
maka anggota keluarga tersebut umumnya memiliki rasa percaya
diri (PD) yang tinggi.
3) Adanya pujian (dorongan) dari orang lain
Orang yang biasa-biasa saja akan berubah menjadi tidak minder,
tidak malu dan sekaligus PDnya meingkat bila sering mendapat
pujian dari teman-temannya.
4) Lingkungan
Lingkungan yang dapat mempengaruhi emosional seseorang terdiri
dari keluarga, teman sebaya, sekolah dan masyarakat.
lain:
1) Keberhasilan atau kesuksesan
30
Rasa percaya diri (PD) dapat dikembangkan dengan berbagai cara.
Adapun cara-cara itu antara lain:
a. Menerima takdir dengan jiwa besar
Sifat orang mukmin antara lain bila mendapat kenikmatan,
maka bersyukur dan bila mendapat musibah maka bersabar.
Maksudnya bila memiliki kekurangan maka tetap sabar. Wujud dari
sabar yaitu tetap percaya diri. Sebaliknya bila memiliki kelebihan
maka tetap bersyukur (tidak sombong, angkuh dan sejenisnya). Wujud
dari syukur adalah menempatkan percaya diri pada tempatnya. Di sini
percaya diri berbeda dengan sombong, sombong berarti mengecilkan
orang lain dan membesarkan diri sendiri, sedangkan percaya diri
berarti memandang dirinya berkualitas dan mampu melaksanakan amal
sholeh.
b. Berani berbuat kesalahan untuk kemudian memperbaikinya
Seseorang yang berbuat salah sebenarnya tengah belajar untuk
tidak melakukan kesalahan berikutnya. Dalam kasus ini apa yang
pernah dibuat oleh Thomas Alfa Edison (seorang ilmuwan Fisika)
banyak sekali berbuat kesalahan dan kegagalan, tetapi dengan
kegigihannya akhirnya mendapatkan hasil yang spektakuler31, yaitu
menemukan bola lampu. Dengan perasaan percaya diri, sesungguhnya
5. C ara M engembangkan Rasa Percaya Diri (PD)
jl Izzatul Jannah, op.cit.
31
seperti itu tidak gagal, melainkan telah menemukan berbagai cara yang
salah untuk berhasil.
c. Berani belajar
Orang yang ingin mempertahankan kehidupannya di suatu
tempat yang tidak disukai harus belajar untuk menyesuaikan diri
dengan tempat itu, bukan tempat yang menyesuaikan penghuniya. Cara
penyesuaian akan berhasil bila siap mempelajari lingkungan itu.
d. Siap menerima kekalahan
Sebuah pepatahg “di atas langit masih ada langit”, maka
kekalahan adalah sesuatu yang niscaya dan alamiah. Seseorang yang
percaya diri tidak akan terpusat pada kekalahannya, tetapi terpusat
pada hal-hal yang mungkin membawanya menuju kemenangan, artinya
orang yang percaya diri tidak akan meratapi kekalahan yang
dialaminya, balikan akan cepat bangkit dan menata diri dengan penuh
semangat.
e. Menyukai tantangan
Tantangan akan membuat seseorang relatif akan tahan banting,
cerdas dan senantiasa tenang dalam menghadapi segala sesuatu. Jika
seseorang mampu melewati tantangan-tantangan itu dengan nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan, maka insya Allah rasa percaya diri (PD)
akan semakin meningkat dan selanjutnya kesuksesan akan diperoleh.
32
Dengan memiliki rasa percaya diri (PD) akan bermanfaat sebagai
berikut:
a. Mengurangi perasaan cemas
b. Mengurangi rasa depresi dan frustasi
c. Meningkatkan motivasi
d. Mengurangi rasa malu
e. Meningkatkan kewibawaan
f. Meningkatkan kharismatik
g. Meningkatkan performance
h. Meningkatkan prestasi
6. M anfaat Rasa Percaya Diri (PD)
33
B AB m
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Adapun yang
dipaparkan dan dianalisis berkaitan dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan
pada bab sebelumnya yaitu pengaruh motivasi belajar terhadap rasa percaya diri
(PD) siswa kelas VIII A MTsN Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran
2007/2008.
A. Gambaran Umum MTsN Susukan Kab. Semarang
1. Kondisi Fisik
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Susukan terletak di lokasi yang
kondisinya sebagai berikut:
a. Di pinggir pedesaan sehingga jauh dari keramaian.
b. Sebagaimana biasanya MTs yang lain yaitu di kelilingi persawahan.
c. Mudah dijangkau sebab terletak di pinggir jalan raya Salatiga-
Karanggede, sehingga transportasinya mudah, dengan kata lain
letaknya strategis.
d. Selama ini terletak di daerah yang steril dari sumber penyakit.
e. Terletak di daerah yang tidak mudah terjadinya kebakaran sebab udara
cukup dingin dan jauh dari pabrik.
f. Fasilitas air mudah dapat dengan mudah membuat sumur bor ataupun
PDAM.
g. Terletak di daerah yang cukup kondusif.
34
2. Sejarah berdirinya
Madrasah ini berdiri sekitar tahun 1965 sebagai Madrasah Tsanawiyah
swasta. Sejak tahun 1980 Madrasah ini dinegerikan dengan Surat
Keputusan No. 27/1980, tanggal 13 Mei 1980. Berdasarkan data yang
diperoleh madrasah ini mempunyai nomor statistik sebagai berikut:
NSS : 212332203028
NSB : -
Madrasah ini sejak berstatus sebagai MTs Negeri telah teijadi pergantian
kepala beberapa kali yaitu:
- Tahun 1980-1996
- Tahun 1996-1999
- Tahun 1999-2002
- Tahun 2002 - 2007
Tahun 2007 - Sekarang
3. Fasilitas
Bn. Drs. H. Qowa’id
Bp. Drs. H. Suyitno
Bp. Drs. H. Sarbani
Bp. Drs. H. Istichsan
Bp. Drs. H. Mundlofir, MM
Dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar madrasah ini dilengkapi
sarana pendukung seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1
Daftar Sarana (Ruang)
MTsN Susukan Kab. Semarang
No. Nama Bangunan (Ruang) Jumlah Keterangan1 Ruang Kelas 27 ruang2 Kantor Kepala 1 ruang3 Kantor Tata Usaha 1 ruang4 Kantor Guru 1 ruang5 Ruang Perpustakaan 1 ruang
6 Ruang Laborat IPA 1 ruang7 Ruang UKS/BP 1 ruang8 Ruang Ketrampilan 2 ruang9 Ruang Laborat Komputer 1 ruang10 Ruang Multimedia - ruang11 Ruang Koperasi Siswa 1 ruang12 Ruang Gudang 2 ruang13 Ruang Satpam 1 ruang14 Mushola 1 ruang15 WC/Kamar Kecil Guru/Pegawai 2 ruang16 WC/Kamar Kecil Siswa 6 ruang17 Gedung Olahraga (meting hall) 1 ruang
Selain sarana yang berupa bangunan masih ada sarana non bangunan yang
fungsinya juga mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Sarana itu
antara lain seperti tabel berikut:
Tabel II
Peralatan/Media Pembelajaran
No. Nama Media Jumlah Keterangan1 OHP 4 set2 Televisi + VCD 6 set3 Lap Top 2 set4 Perangkat Musik dan Drum Band 1 set5 Komputer 20 set
4. Siswa dan Tenaga Kependidikan
Madrasah ini memiliki siswa sebanyak 963 siswa dengan rombongan
belajar sejumlah 21 kelas, yang perinciannya seperti terlihat pada tabel
berikut:
36
Tabel III
Data Siswa MTsN Susukan
Tahun Pelajaran 2007/2008
No. KelasJumlah Siswa
Jumlah KeteranganL P
1 VII A 15 17 322 VII B 22 16 383 VII C 17 15 364 VII D 21 17 385 VII E 18 14 366 VII F 18 17 357 VII G 20 18 388 VIII A 15 15 309 VIII B 17 15 3210 VIII C 18 14 32 . **
11 VIII D 17 15 3212 VIII E 18 14 3213 VIII F 17 15 3214 VIII G 18 14 3215 IX A 17 15 3216 IX B 19 18 3717 IX C 20 16 3618 IX D 23 15 3819 IX E 21 15 3620 IX F 20 16 3621 IX G 19 17 36
Jumlah 390 355 745
Dalam pelaksanaan program pendidikan di MTsN Susukan dikelola oleh
65 orang guru dan 15 orang pegawai (tata usaha). Lebih jelasnya lihat
tabel berikut:
37
Tabel IV
Keadaan Guru Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah % Keterangan
1 S2 1 2,12 SI 37 78,73 Diploma 9 19,2
Jumlah 47 100
Tabel V
Keadaan Guru Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah % Keterangan
i Laki-laki 19 40,42 Perempuan 28 59,6
Jumlah 47 100
Tabel VI
Keadaan Tata Usaha
Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah % Keterangan
1 SI 1 5,92 Diploma 2 11,83 SMA 11 64,74 SLTP 3 17.65 SD - -
Jumlah 17 100
38
Keadaan Tata Usaha
Tabel VII
Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah % Keterangan
1 Laki-laki 13 76,472 Perempuan 4 23,53
Jumlah 17 100
5. Kurikulum
Madrasah ini menerapkan program atau kurikulum 2004 atau sekarang
kombinasi 2006 plus KTSP. Adapun program kurikulum itu selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel VIII
Program Kurikulum MTsN Susukan
No. Mata PelajaranJumlah Jam/Kelas
KeteranganVII VIII IX
1 QH 2 2 22 AA 2 2 23 Fiqih 2 2 24 SKI 2 2 25 Bahasa Indonesia 5 5 56 Bahasa Arab 3 3 J7 Bahasa Inggris 5 5 58 Matematika 6 6 69 IPA 5 5 510 IPS 6 6 611 Penjas 2 2 212 TIK/KTK 2 2 213 Mulok/Bahasa Jawa 1 1 1
Jumlah 45 45 45
39
6. Kelulusan
Sejak diberlakukannya Ujian Nasional (UN), tingkat kelulusan MTsN
Susukan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IX
Tingkat Kelulusan MTsN Susukan Selama Ujian Nasional
No. Tahun Pelajaran Jumlah Peserta Ujian
PesertaY an g
L u lu s
Y a n g T id a k
L u lu s
% Lulus % T id ak
L u lu s
1. 2002/2003 258 249 9 96.51 3,49
2. 2003/2004 260 235 25 90,38 8,62
3. 2004/2005 274 203 71 74,08 25,92
4. 2005/2006 309 251 58 81,23 18,77
5. 2006/2007 286 229 57 80,06 19,94
A. Penyajian Data
1. Data Motivasi Belajar Siswa
Untuk memperoleh data ini, penulis memberikan angket kepada
para siswa kelas VIII A MTsN Susukan Kab. Semarang.
Dalam perhitungan jawaban angket diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Mengubah data kualitas menjadi data kuantitas dari jawaban angket,
dengan ketentuan bila jawaban:
A diberi skor 5
B diberi skor 4
C diberi skor 3
D diberi skor 2
E diberi skor 1
Tabel X
Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Motivasi Belajar
NoResp
Skor JumlahSkor1 2 3 4 5 6 T 8 9 10 11 12
1 5* 4 4 5 3 4 4 4 4 4 . 5 5 51
2 4 1 5 4 5 4 J 4 'iJ 5 5 5 48
3 4 4 5 3 4 5 4 2 5 4 5 5 50
4 5; 4 4 4 4 1 1 4 4 4 J 5 42
5 2 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 52
6 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 48
7 5- 1 5 5 3 4 j 4 5 3 5 5 50
8 4 3 4 'iJ 4 5 4 4 4 4 5 5 53
9 5 4 5 3 4 4 5 2 5 4 5 5 49
10 4 5 4 5 3 1 1 4 4 4 3 5 44
11 4 5 5 1 5 4 3 4 5 4 5 5 50
12 5 1 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 51
13 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 53
14 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 59
15 4 1 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 50
16 4 4 4 3 5 4 5 3 5 4 5 5 51
17 5'- 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 56
18 4 3 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 51
19 3 4 5 4 3 5 4 3 5 4 5 5 50
20 5 1 4 5 4 4 4 | 4 5 5 5 4 50
21 5 4 5 3 5 4 3 j 4 5 4 5 ■s 52
22 4 5 4 5 4 5 5 ! 3 5 5 iJ 5 53
23 5 5 4 4 5 1 1 j 5 4 5 5 5 49
24 4 1 5 5 4 5 5 | 4 5 4 5 5 52
25 J 5 4 3 5 4 4 1 3 3 5 5 5 51
41
No Res p
Skor JumlahSkor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
26 5. 4 3 5 5 4 5 2 5 4 5 5 52
27 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 53
28 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58
29 4 4 4 5 4 1 1 5 3 5 5 5 47
30 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 51
b. Mencari lebar interval
Untuk mengkategorikan motivasi belajar siswa ke dalam kategori
sangat baik, baik, cukup, kurang baik dan tidak memiliki motivasi.
Rumus yang digunakan adalah:
R = H - L+ 1
• = 1 1 5
Keterangan:
H = Skor tertinggi
L = Skor terendah
5 = Option
R = H - L + 1
= 5 9 -4 2 + 1
= 18
. = R_
5
=5
= 3,6 = 4
42
J a d i:
Skor 5 7 -6 0 = A
53 - 56 = B
49 - 52 = C
4 5 -4 8 = D
41 -4 4 = E
Tabel XI
Kategori Motivasi Belajar Siswa
No
RespJum lah Skor Kategori
1 51 C
2 48 D
3 50 C
4 42 E
5 52 C
6 48 D
7 50 C
8 53 B
9 49 C
10 44 E
11 50 C
12 51 C
13 53 B
14 59 A
15 50 C16 51 C
17 56 B
18 51 C
19 50 C20 50 C
21 52 C
22 53 B
43
No
RespJum lah Skor Kategori •
23 49 D
24 52 C
25 51 C
26 52 C
27 53 B
28 58 A
29 47 D
30 51 C
l. Data Tentang Rasa Percaya Diri (PD) Siswa
a. Untuk memperoleh data ini penulis berusaha merekap hasil jawaban
dari angket. Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut:
Tabel XII
Rekap Jawaban Angket Tentang Rasa Percaya Diri Siswa
No
Resp
Skor JumlahSkor1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 47
2 4 4 4 4 3 3 4 'iJ 4 4 37
3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 47
4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 46
5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 43
6 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 47
7 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 46
8 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 46
9 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 46
10 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48
11 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 43
12 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 46
13 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 45
14 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48
15 4 5 5 3 4 3 4 3 5 4 39
16 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 46
44
17 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 44
18 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
19 4 3 4 4 4 3 4 3 5 5 41
20 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 45
21 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 48
22 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 44
23 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 45
24 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 45
25 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 46
26 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 46
27 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 42
28 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
29 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 44
30 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 45
b. Mencari lebar interval
Untuk mengkategorikan rasa percaya diri (PD) ke dalam kategori
sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak mempunyai rasa
percaya diri. Rumus yang digunakan adalah:
R = H -1 + 1
• = * 5
Keterangan:
H = Skor tertinggi
L = Skor terendah
5 = Option
R = H - L + 1
= 4 9 - 3 7 + 1
= 13
45
13
5
= 2,6 = 3
J a d i:
Skor 48 - 50 = A
45 - 47 = B
42 - 44 = C
3 9 -4 1 = D
3 6 -3 8 = E
Tabel XIII
Kategori Rasa Percaya Diri Siswa
No
RespJum lah Skor Kategori
1 47 B
2 37 E
3 47 B
4 46 B
5 43 C
6 47 B
7 46 B
8 46 B
9 46 B
10 48 A
11 43 C
12 46 B
13 45 B
14 48 A
46
15 39 D
16 46 B
17 44 C
18 47 B
19 41 D
20 45 B
21 48 A
22 44 C
23 45 B
24 45 B
25 46 B
26 46 B
27 42 D
28 49 A
29 44 C
30 45 B
47
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Pertama
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas
VIII A MTsN Susukan Kab. Semarang. Rumus yang digunakan adalah:
/> = — x 100%N
Keterangan: P = Proporsi individu dalam golongan
F = Frekuensi
N = Jumlah subjek dalam golongan
Dari rumus tersebut diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel XIV
Prosentase Motivasi Belajar Siswa
Kelas VIII A MTsN Susukan Kab. Semarang
No Kategori Lambang Frekuensi Prosentase1 Sangat baik A 2 6,7
2 Baik B 5 16,7
3 Cukup C 17 56,7
4 Kurang baik D 4 13,2
5 Tidak memiliki motivasi E 2 6,7
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa tingkat motivasi
belajar siswa kelas VIII A MTsN Susukan Kab. Semarang berada pada
kategori sangat baik sebesar 6,7%, baik 16,7%, cukup 56,7%, kurang baik
48 .
13,2 % dan tidak memiliki motivasi 6.7 %. Jadi kategori ini rata-rata berada pada
kategori cukup yaitu, 56,7 %.
Dari hasil laporan hasil penelitian dari Bab III Tabel X dapat diketahui informasi
motivasi belajar siswa kelas unggulan yaitu V IIIA pada Tabel berikut:
Tabel XV
Frekuensi Jawaban Angket
Motivasi Belajar Siswa Kelas V IIIA
NoAngket
Naskah AngketFrekuensi Prosentase
A B C D E A B C D E
1. Bila Anda membaca pelajaran di rumah, apakah itu karena keinginan sendiri ?
12 14 3 1 40 46,7 10 3,3 0
2. Berapa bulan Anda menyelesaikan membaca satu buku.
10 12 2
'
6 33,3 40 6,7 0 20
3. Apakah setiap PR yang diberikan oleh guru selalu Anda kerjakan.
15 13 2 ” 50 43,3 6,7 0 0
4. Sebagai seorang siswa, aku selalu berusaha mengerjakan tugas atau RP dari guru. Apakah Anda mengerjakannya sendiri ?
15 8 6 1 50 26,7 20 3,3 3,3
5. Ketika Anda mengalami kesulitan / belum belum paham di dalam menerima pelajaran yang disampaikan, apa yang Anda lakukan?
9 16 5 30 53,3 16,7 0 0
6. Agar lebih menguasai bahan ajar dari guru, apakah Anda selalu mengulangi mempelajarinya ?
9 17 4 30 56,7 0 0 13,3
7. Untuk materi yang membutuhkan ketrampilan seperti praktek, apalah Anda senang ?
8 11 7 4 26,7 36,7 23,3 0 0
49
8. Mampukah Anda mempraktekkan mata pelajaran yang ada praktiknya?
6 16 5 3 20 53,3 16,7 10 10
9. Setujukah Anda untuk Bidang Studi PAI juga diberikan secara praktik.
17 9 4 “ 56,7 30 13,3 0 0
10. Apakah Anda pernah terlambat datang ke sekolah ?
14 15 1 - - 46,7 50 3,3 0 0
11. Pernahkah Anda dalam 1 bulan tidak berpakaian rapi ketika sekolah.
27
■
3
' '
90 0 10 0 0
12. Pernahkah Anda melalukan kegiatan membolos / tidak mengikuti pelajaran tanpa ijin?
27 3 90 10 0 0 0
B. Analisis Kedua
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kategori rasa percaya diri (PD)
siswa. Analisis ini digunakan rumus :
P = — x \ 0 0 %N
Keterangan : P = Proporsi individu dalam golongan
F = Frekuensi
N = Jumlah subjek dalam golongan
Hasil lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel XV tRaya Percaya Diri (PD) Siswa
Kelas V ff l A M TsN Susukan Kab. Semarang
No Kategori Lambang Frekuensi Prosentase
1. Sangat baik A 4 13,3
2. Baik B 19 63,33. Cukup C 5 16,7
4. Kurang baik D 2 6,7
5. Tidak mempunyai rasa PD E - 0
Jumlah 30 100
50
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh informasi bahwa tingkat rasa percaya
diri (PD) siswa kelas VIII A MTsN Susukan, Kab. Semarang berada pada
kategori sangat baik sebesar 13,3 %, baik 63,3 %, cukup 16,7 %, kurang baik 6,7
%, dan tidak punya rasa PD 0 % (nihil). Ini berarti secara umum berada pada
kategori baik yaitu 63,3 %.
Dari hasil laporan hasil penelitian dari Bab III Tabel XII dapat diketahui
informasi rasa Percaya Diri (PD) Siswa Kelas Unggulan yaitu kelas VIII A pada
tabel berikut:
Tabel XVII
Frekuensi Jawaban Angket
Rasa Percaya Diri Siswa Kelas V IIIA
NoAngket
Naskah AngketFrekuensi Prosentase
A B C D E A B C D E
1. Apakah Anda merasa mampu menguasai mata pelajaran yang diajarkan di MTs ini ?
9 18 3
' '
30 60 10 0 0
2. Jika orang lain mampu belajar, maka saya juga mampu belajar di MTs ini. Pernyataan ini menurut Anda bagaimana ?
19 10 1 63,3 33,3 3,4 0 0
3. Apakah Anda selaku memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru ?
9 21 “ 30 70 0 0 0
4. Apakah Anda selalu bisa mengeijakan soal-soal yang diberikan guru
14 14 2
' '
46,7 46,7 6,6 0 0
5. Mata pelajaran yang harus dipraktekkan, apakah Anda merasa mampu mempraktekkan ?
20 9 1 66,7 30 3,3 0 0
6. Apakah Anda selalu melaksanakan setiap teori yang diberikan oleh guru ?
12 14 4 40 46,7 13,3 0 0
51
7. Bagaimana perasaan Anda setiap pergantian guru mata pelajaran tertentu ?
26 4 • - - 86,7 13,3 6 0 0
8. Untuk meningkatkan rasa PD maka perlu mengurangi rasa malu.
19 8 3 “ 63,6 26,7 10 0 0
9. Bagaimana perasaan Anda dalam menghadapi berbagai persoalan mata pelajaran di MTs ini ?
16 14 53,3 46,7 0 0 0
10. Apakah Anda merasa optimis dan yakin akan berhasil dalam belajar di MTs ini
16 14
■ ' '
53,3 46,7 0 0 0
C. Analisis Ketiga
Pada analisis ketiga ini, penulis bermaksud mencari jawaban atas tujuan
penelitian yang ketiga yaitu untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap
rasa percaya diri (PD) siswa kelas VIII A MTsN Susukan Kab. Semarang tahun
Pelajaran 2007/2008.
Langkah-langkah yang penulis tempuh adalah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai Chi-kuadrat41 dengan menggunakan rumus :
* = I( f o - f t >)2
Ih
keterangan:
fo = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
Dalam menghitung nilai Chi-kuadrat diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Membuat tabel kontingensi untuk menetukan fo
41 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, him.229
52
Tabel XVIII
Frekuensi yang diobservasiI
No KriteriaVariabel
JumlahMotivasi Belajar Rasa Percaya Diri (PD)
1 Baik sekali 2 4 6
2 Baik 5 19 24*■*j Cukup 17 5 22
4 Kurang baik 4 2 6
5 Tidak memiliki motivasi 2 0 2
Jumlah 30 30 60
b. Membuat tabel fh
Harga fh dapat dihitung dengan rumus:
a jumlahbaris . , . . .m = ------------------ x jumlahkolom
jumla'nsemua
sehingga diperoleh tabel fh berikut:
Tabel XIX
Frekuensi yang diharapkan
No KriteriaVariabel
JumlahMotivasi Belajar Rasa Percaya Diri (PD)
1 Baik sekali 3 3 6
2 Baik 12 12 24
3 Cukup 11 11 22
4 Kurang baik 3 *>J 6
5 Tidak memiliki rasa PD 1 1 2
30 30 60
Contoh menghitung fh:
fh = — x30 = 3 60
c. Menghitung Chi-kuadral
Berdasarkan tabel fo dan ih maka
2 = ^ ( f o - f h ) 2
fh
= ( 2 - 3 )2 | ( 4 - 3 )2 (5 -1 2 )2 (19-12)2 ( l 7 - l l ) 2
12+
12 11
(S~l l)~ , (4 -3 )2 1 (2 -3 )2 1 (2 -1 )2 | ( o - l ) 2
11 3 3 1 1
( - 0 2 l 2 ( -7 )2 72 62 (-6 )2 l2 (-1)2 l2 (-1):= A— '_ + _ + v — L .+ — + — + A— '- + — + 5— Z_ + — + A— L3 3 12 12 11 11 3 3 1 1
1 1 49 49 36 36 1 1 , ,= - + - + — + — + — + — + - + - + 1 + 1
3 3 12 12 11 11 3 3
= 0,33 + 0,33 + 4,08 + 4,08 + 3,27 + 3,27 + 0,33 + 0,33 + 1 + 1
= 18,02
Hasil hitung Chi-kuadrat dikonsultasikan dengan tabel harga kritik Chi-
kuadrat dengan derajat kebebasan:
= (baris-1) (kolom-1)
= ( 5 - 1 ) ( 2 - 1)
= 4 .1
Jadi db = 4
Dengan taraf signifikansi 5% dan db = 4, maka dalam tabel
terdapat harga kritik X2 = 9,49. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
54
mptivasi belajar terhadap rasa percaya diri (PD) siswa kelas VIII A
terdapat korelasi yang signifikan sebab hargafy^hitung lebih besar dari
V-2 tabel.
X 2 hit >)C2 tabel
18,02 >9,49
2. Menghitung koefisien kontingensi, KK
- ■ E
I 18,02
V 18,02 + 30
118,02
'V 48,02
= 7^375 =0,6126
Hasil hitung di atas dikonsultasikan dengan tabel harga kritik dari
Product Moment. Untuk N = 30 dengan taraf signifikansi 1% diperoleh
data penolakan 0,463 sedang dengan taraf signifikansi 5% diperoleh batas
penolakan 0,361. Sedangkan hasil hitung yang diperoleh menunjukkan
angka 0,6126.
Jadi KK hasil hitung lebih besar dsari harga kritik dari tabel Product
Moment, yaitu: - pada taraf signifikansi 1 % 0,463 < 0,6126
pada taraf signifikansi 5 % 0,361 < 0,6126
Oleh karena itu hipotesis pengaruh positif motivasi belajar dengan
rasa percaya diri (PD) siswa kelas VIII A di
55
MTsN Susukan Kab. Semarang tahun pelajaran 2007/2008” dapat
diterima.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian dan analisis secara sistematis dan sungguh-sungguh,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada umumnya motivasi belajar siswa kelas VIII A MTsN Susukan Kab.
Semarang berada pada tingkatan cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian pada Tabel XIV, bahwa kategori sangat baik sebesar 6,7 %, baik
16,7 %, cukup 56,7 %, kurang baik 13,2 % dan tidak memiliki motivasi
6.7%.
2. Tingkat rasa percaya diri (PD) siswa kelas VIII A MTsN Susukan Kab.
Semarang berada pada tingkat/kategori baik, sebagaimana yang tertera
pada Tabel XV, bahwa kategori sangat baik sebesar 13,3%, baik 63,3%,
cukup 16,7%, kurang baik 6,7% dan tidak punya rasa PD 0% (nihil).
3. Hasil hitung dengan rumus korelasi Chi-kuadrat memperoleh hasil ' f 2 =
18,02. Ternyata setelah dikonsultasikan dengan tabel harga kritik dari Chi-
kuadrat dengan db = 4 dan taraf signifikansi 5% menunjukkan ada
korelasi yang signifikan,
sebab X 2 hit > tabel
18,02 >9.46
Sedang hasil hitung dari koefisien kontingensi, KK = 0,6126. Ternyata
setelah dikonsultasikan dengan tabel harga kritik dari Product Moment
57
dengan N = 30 baik pada taraf signifikansi 1 % maupun 5 % menunjukkan ada
pengaruh yang signifikan, sebab KK hasil hitung lebih besar dari r tabel Product
Moment. Adapun perbandingannya sebagai berikut:
- taraf signifikansi 1 % 0,463 < 0,6126
- taraf signifikansi 5 % 0,361 < 0,6126
B. Saran-Saran
Dengan berdasar pada hasil penelitian maka penulis menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk Orang Tua / Wal i
Hendaknya orang tua / wali siswa, khususnya siswa kelas VIII A
meningkatkan dan atau mempertahankan motivasi kepada anaknya untuk
tetap memiliki rasa percaya diri (PD). Dan apabila ada permasalahan perlu
berkonsultasi dengan wali kelas, guru BP atau mungkin dengan guru yang
dekat dengan anak (siswa).
2. Untuk Guru dan Sekolah
Untuk mempertahankan dan meningkatkan motivasi belajar dan rasa PD siswa
dalam rangka meningkatkan hasil proses belajar mengajar, maka semua pihak
yang terkait di madrasah tersebut saling bahu membahu dan bekeija sama
dalam membimbing siswa.
58
3. Untuk Siswa
Agar kehidupan ke depan menjadi sukses, tenteram dan harmonis memiliki
motivasi dan rasa percaya diri (PD). Untuk memiliki motivasi dan rasa PD
perlu ditumbuhkembangkan sejak dini yaitu sejak masih di bangku sekolah
dasar akhir.
59
DAFTAR PUSTAKA
___ Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Jakarta, Balai Pustaka, 1993.
Abdul Rahman Saleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi dan Aksi, Jakarta, Gema Windu Panca Perkasa, 2000.
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, Jakarta, Rineka Cipta, 1999,239.
Aisyah Dachlan, Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan Agama dalam Rumah Tangga, Jakarta, Jamunan, 1969; 31.
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Jakarta, Kalimah. 2001.
Black, James A and Champion, Dean J, Penelitian Sosial, telj. Koswara, Bandung, Refika Aditama, 2000.
Bobbi De Porter dna Mike Hermalki, Quantum Learning, Bandung, Ra’fa, 2001.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2000.
George Boerel, Personality Theories, Melacak Kepribadian Anda Bersama Prikolog Dunia, Prisma Sophie, Yogyakarta, 2006, him. 458.
Her)' Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Grafmdo Persada, 1990.
Indra Jati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar, Menggagas Paradigma Bam Pendidikan, Jakarta, Paradigma Logos, 2000.
Izzatul Jannah, Everyday is PE DE Day, Surakarta, Era Adicitra Intermedia, 2006.
James A. Black, Dean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung, Refika Aditama, 2001.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Ciprta, 1997.
Moh User, Menjadi Guru Profesiunal, Bandung. Remaja Rosdakarya, 2001.
Muhammad Surya, Bina Keluarga, Semarang, Aneka Ilmu. 2003.
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta, PT Logos Wacana Ilmu, 2001.
Muhtar Bukhori, Transpormasi Pendidikan, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1995.
60
DAFTAR ANGKET
No. Responden
Nama Responden
Kelas
Asal Sekolah
PETUNJUK
Jawabanlah angket atau soal di bawah ini dengan sejujur-jujurnya, dengan cara
memberi tanda silang (X) pada option yang menurutmu sesuai!
A. MOTIVASI BELAJAR
1. Bila Anda membaca pelajaran di rumah, apakah itu karena keinginan
Anda sendiri?
a. Ya, selalu keinginan sendiri
b. Ya, sering keingian sendiri
c. Ya, kadang-kadang keinginan sendiri
d. Ya, sering dan orang tua atau guru
e. Saya jarang sekali membaca pelajaran di ramah
2. Berapa buan Anda menyelesaikan membaca satu buku?
a. 3 bulan
b. 4 bulan
c. 5 bulan
d. Lebih dan 5 bulan
e. Tidak pernah selesai
3. Apakah setiap PR yang diberikan oleh guru selalu Anda keijakan?
a. Ya, selalu saya kerjakan dengan sungguh-sungguh
b. Ya, sering saya kerjakan dengan sungguh-sungguh
c. Ya, kadang-kadang saya kerjakan dengan sungguh-sungguh
d. Ya, jarang saya kerjakan dengan sungguh-sungguh
e. Tidak saya kerjakan dengan sungguh-sungguh
4. Sebagai seorang siswa, Aku selalu berusaha mengeijakan tugas atau PR
dari guru. Apakah Anda mengerjakannya sendiri?
a. Ya, saya keijakan sendiri
b. Ya, saya keijakan bersama teman
c. Ya, saya meminjam keijaan teman
Saya meminta tolong teman untuk mengeijakan
e. Saya jarang mengeijakan
5. Ketika Anda mengalami kesulitan/belum paham didalam menerima
pelajaran yang disampaikan, apa yang Anda lakukan?
a. Bertanya pada guru secara langsung
b. Bertanya pada guru dengan lewat teman
c. Bertanya pada teman
d. Dipelajari sendiri dirumah (belajar dirumah)
e. Diam saja
6. Agar lebih menguasai bahan ajar dan guru, apakah Anda selalu
mengulangi/mempelaj arinya?
a. Ya, saya selalu mengulanginya
b. Ya, saya sering mengulanginya
c. Ya, saya kadang-kadang mengulanginya
d. Ya, saya mengulanginya ketika ada tes
e. Saya jarang sekali mengulanginya
7. Untuk materi (bahan ajar) yang membutuhkan keterampilan seperti
praktek, apakah Anda senang?
a. Ya, saya sangat senang mempraktekkannya
b. Ya, saya senang mempraktekkannya
c. Ya, saya cukup senang mempraktekkannya
d. Saya kurang senang mempraktekkanya
e. Saya tidak senang mempraktekkannya
8. Mampukah Anda mempraktekkan mata pelajaran yang ada prakteknya?
a. Mampu untuk semua mata pelajaran praktek
b. Mampu untuk mata pelajaran praktek tertentu
I
c. Kadang-kadang mampu
d. Karang mampu
e. Tidak mampu
9. Setujukah Anda untuk bidang studi PAI juga diberikan secara praktek?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Cukup setuju
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
10. Apakah Anda pernah terlambat datang ke sekolah?
a. Tidak pernah terlambat
b. Jarang sekali tenlambat
c. Pernah, sesekali terlambat
d. Kadang-kadang terlambat
e. Sangat sering terlambat
11. Pernahkah data Anda dalam 1 bulan tidak berpakaian rapi (seragam
lengkap) ketika bersekolah?
a. Tidak pernah
b. Pernah 1 sampai 2 kali
c. Pernah kadang-kadang
d. Sering
e. Sangat sering
12. Pemahkan Anda melakukan kegiatan membolos/tidak mengikuti pelajaran
tanpa ijin?
a. Tidak pernah
b. Pernah ! sampai 2 kali
e. Pernah kadang-kadang
d. Sering
e. Sangat sering
DAFTAR ANGKET
No. Responden
Nama Responden
Kelas
Asal Sekolah
PETUNJUK
Jawabanlah angket atau soal di bawah ini dengan sejujur-jujurnya, dengan cara
memberi tanda silang (X) pada option yang menurutmu sesuai!
B. RASA PERCAYA DIRI (PD)
1. Apakah Anda merasa mampu menguasai mata pelajaran yang diajarkan di
MTs ini?
a. Ya, seluruh pelajaran saya kuasai
b. Ya, sebagian besar pelajaran saya kuasai
c. Ya, sebagian kecil pelajaran saya kuasai
d. Ya, kadang-kadang banyak pelajaran yang tidak saya kuasai
e. Hampir seluruh pelajaran tidak saya kuasai
2. Jika orang lain mampu belajar, maka saya juga mampu belajar di MTs ini.
Pernyataan ini menurut Anda bagaimana?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
3. Apakah Anda selalu memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru?
a. Ya, seluruh pelajaran saya pahami
b. Ya. sebagian besar pelajaran saya pahami
c. Ya, sebagian kecil pelajaran saya pahami
d. Ya, kadang-kadang banyak pelajaran yang tidak saya pahami
e. Hampir seluruh pelajaran tidak saya pahami
4. Apakah Anda selalu bisa mengeijakan soal-soal yang diberikan oleh guru?
a. Ya, seluruh soal-soal bisa saya keijakan
b. Ya, sebagian besar soal-soal bisa saya kerjakan
c. Ya, sebagian kecil soal-soal bisa saya keijakan
d. Ya, kadang-kadang banyak soal-soal yang tidak bisa saya keijakan
e. Hampir seluruh soal-soal tidak bisa saya keijakan
5. Mata pelajaran yang harus dipraktekkan, apakah Anda merasa mampu
mempraktekkan?
a. Ya, seluruh pelajaran bisa saya praktekkan
b. Ya, sebagian besar pelajaran bisa saya praktekkan
c. Ya, sebagian kecil pelajaran bisa saya praktekkan
d. Ya, kadang-kadang banyak pelajaran yang tidak bisa saya praktekkan
e. Hampir seluruh pelajaran tidak bisa saya praktekkan
6. Apakah Anda selalu melaksanakan setiap teori yang diberikan oleh guru?
a. Ya, seluruh teori saya laksanakan
b. Ya, sebagian besar teori saya laksanakan
c. Ya, sebagian kecil teori saya laksanakan
d. Ya, kadang-kadang banyak teori yang tidak saya laksanakan
e. Hampir seluruh teori tidak saya laksanakan
7. Bagaimana perasaan Anda setiap pergantian guru mata pelajaran tertentu?
a. Sangat senang
b. Senang
c. Cukup senang
d. Kurang senang
e. Sangat tidak senang
8. Untuk meningkatkan rasa Percaya Diri (PD) maka perlu mengurangi rasa
malu. Setujukan Anda dengan pernyataan ini?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
9. Bagaimana perasaan Anda dalam menghadapi berbagai persoalan mata
pelajaran di MTs ini V
a. Sangat senang dan optimis
b. Senang dan optimis
c. Cukup senang dan cukup optimis
d. Tidak senang dan tidak optimis
e. Sangat tidak senang dan pesimis
10. Apakah Anda merasa optimis dan yakin akan berhasil dalam belajar di
MTs ini?
a. Ya, saya sangat optimis dan yakin akan berhasil
b. Ya, saya optimis dan yakin akan berhasil
c. Ya, saya cukup optimis dan cukup yakin akan berhasil
d. Saya kurang optimis dan kurang yakin akan berhasil
e. Saya sangat tidak optimis dan sangat tidak yakin akan berhasil
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
NAM A MAHASISWA
N I M
PEMBIMBING
ASS. PEMBIMBING
JUDUL
JM.Q5.QQ7......... CV?..... H .,r \... zuLf.A.. _ n.r.^
..PtM.Ga .UH ...np. JlYA?! fjE.l.A.lAR... S\?\VA'.. P HA
5 . 1 M P . p .y f i ) , ( S i u c S t . ^ u s . ' K e l s s W . . A . . . . S ( ? b ^ f t i . . L i ) a ?jUnjukn.. ii .MXL1.. Sn?ubn,K«b,.SCTarfly. Tahun. SUjanw.. nffi.7.
N o' TANGGAL
t- 2
- f - 0^
s . £0j - (&■<?}
T - V ^ - t r y
( r .
b '
> -
c/-
— 4 /£a- _
IS(iag^$ULTASI. | | i j j IP S A T A T A N PEMBIMBING/* ASS.
i f l f p ; PEMBIMBING '■ 1 '
l o ^ t r t u ^ - e v b
H.
H
f K 4 . I L
f W £
11/ . r u v r .
'j >f<J /LSX k \A~A-A~~Ia ^ z f r
^ W~ | ) 1 ^ - ,
( h u
i & t -
( w o , ■
M l r ^ c , '
X/5L*-'k p c J L ^ ( r z f r i h '
y
X -
J K
CATATAN:SETIAP KONSULTASI LEMBAR INI IIARUS DIBAWA
Pem bim bing
DEPARTEMEN AGAMASEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
Nomor: ST.27/K-1/TL.01/O5-* /2008 Lamp : Proposal Penelitian.I lal : Permohonan Izin Penelitian
14 Januari 2008
KepadaYth. Kepala MTs N Susukan Kab. Semarang
Di - Tempat
Assalamualaikum w. w.
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa :
N a m aNIMMahasiswa Jurusan Program Studi
NUR HANI SALAMAH 11405007Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga TarbiyahPendidikan Agama Islam (PAI)
Dalam rangka penyelesaian studi Program S. 1 di STAIN Salatiga, diwajibkan memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan SKRIPSI.
Adapun judul yang diambil adalah :PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI (Studi Kasus Kelas VIII A Sebagai Kelas Unggulan di MTsN Susukan,Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008)
Dengan Pembimbing : Drs. H. M. Zulfa, M.Ag.Asisten Pembimbing : -
Untuk penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon Bapak/Ibu memberi' izin kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian guna memperoleh data atau keterangan dan bahan yang diperlukan di Instansi saudara, mulai tanggal 14 Januari s.d. 14 Pebruari 2008.
Kemudian atas pemberian izin Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
Wassalam ualaikum w. w.
a.n. Ketua,Pembantu Ketua Bidang Akademik
Tembusan : Ketua STAIN Salatiga (sebagai laporan)
DEPARTEMEN AGAMAMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
M T s N
SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
Alamat : Pos Susukan - Salatiga E l 50777 8 (0298) 615013 E m ail: [email protected]
SURAT KETERANGAN NO: MTs.. 11.23/PP.005/024/2008
Yang bertanda tangan di bawah i n i :
NamaNIP.Pangkat/ Golongan Jabatan
Menerangkan bahw a:
NamaNIM.Mahasiswa
Jurusan Program Studi
Drs. H. M udlofir, MM.150281554 Pembina / IVaKepala MTsN Susukan Kab. Semarang.
NUR HANI SALAMAH 11405007
: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
: Tarbiyah: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Benar-benar telah melaksanakan penelitian di MTsN Susukan Kabupaten Semarang mulai tanggal 14 Januari 2008 s.d. 20 Januari 2008
Demikian Surat Keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Susukan, 20 Januari 2008 Kepala,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA P R IB A D I:
Nama : Nur Hani Salamah
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat / Tgl. Lahir : Kab. Kendal /1 9 September 1981
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat Asal : No. 1 Rt 03 Rw III Ds. Kadilangu,
Kec. Kangkung Kab. Kendal Jateng
DATA PENDIDIKAN :
1. Tahun 1994 Lulus SDN KADILANGU O ! Kangkung
2. Tahun 1997 Lulus MTSN SUSUKAN Semarang
3. Tahun 2000 Lulus MAN KENDAL Kendal
4. Tahun 2003 Lulus D II STAIN Salatiga
Demikian Daftar Riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar -
benarnya.
Salatiga, 19 Maret 2008