dampak perceraian orang tua terhadap pendidikan agama...

130
DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ANAK (STUDI KASUS DI KELURAHAN KUPANG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Annisa Kharisma Dewi NIM. 23010150098 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 25-Jun-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP

PENDIDIKAN AGAMA ANAK (STUDI KASUS DI

KELURAHAN KUPANG KECAMATAN AMBARAWA

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Annisa Kharisma Dewi

NIM. 23010150098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

ii

Page 3: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

iii

Page 4: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

iv

Page 5: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

v

Page 6: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

vi

MOTTO

قوا انفسكم واهليكم نارا

“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”

“SEBAIK-BAIKNYA HARTA ADALAH ANAK YANG SHOLIH”

Page 7: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. kupersembahkan sebuah karya

kecil ini untuk:

1. Suamiku tercinta Dimas Fatikhur Rokhman yang tiada henti memberi

semangat, cinta, dan dukungan sehingga proses penempuhan gelar sarjana

ini bisa tercapai.

2. Anakku Arkan Alfarizi yang selalu menjadi penyemangat dalam

penyelesaian skripsi ini.

3. Kedua orang tuaku tersayang Ibu Siti Nduriyah dan Bapak Sri Marwanto

yang selalu memberikan dorongan, motivasi, kasih sayang, do’a dan

kekuatan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada.

4. Bapak dan Ibu mertuaku yang senantiasa memberi dukungan dan do’a

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Saudara kandungku Annisa Salsabila dan Annisa Sukma Sektiani, serta

keluarga besarku yang motivasi dan do’anya tak pernah putus kepadaku

sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

6. Sahabat dan teman dekatku yang senantiasa membantu, serta memberikan

motivasi tiada henti hingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Keluarga besar KKN posko 40.

8. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2015 khususnya jurusan PAI.

Page 8: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

yang mana telah memberikan hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “DAMPAK PERCERAIAN ORANG

TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ANAK (STUDI KASUS DI

KELURAHAN KUPANG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN

SEMARANG TAHUN 2018)”.

Tidak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Agung

Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang selalu setia

dan menjadikan suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia

yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman

terang benderang yakni dengan ajaran Islam.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak

yang telah berkenan membantu dan memberikan dukungan baik moril maupun

materil dalam penyusunan skripsi ini. oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku ketua program studi Pendidikan Agama

Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Page 9: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

ix

4. Ibu Lilik Sriyanti, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan

ikhlas mencurahkan pikiran, tenaga, serta pergorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Para dosen di IAIN Salatiga yang telah membekali pengetahuan sehingga

penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi dan dukungannya kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Berbagai pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu

penulis baik moral maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Harapan penulis, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal

baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Dalam penyusunan skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan segala aspek yang

dimiliki penulis. Untuk itu, kritik dan saran terbuka luas dan selalu penulis

harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis serta para

pembaca pada umumnya.

Salatiga, 18 Maret 2019

Penulis

Annisa Kharisma Dewi

NIM. 23010150098

Page 10: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

x

ABSTRAK

Dewi, Annisa Kharisma. 2019. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap

Pendidikan Agama Anak (Studi Kasus Di Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2018).

Skripsi, Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata Kunci: Pendidikan Agama Anak; Perceraian Orang Tua

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui dampak perceraian

terhadap pendidikan agama anak dalam keluarga. Pertanyaan yang ingin dijawab

melalui penelitian ini adalah (1) Apa penyebab terjadinya perceraian orang tua di

Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, (2) Bagaimana

usaha yang dilakukan orang tua dalam memberikan pendidikan agama terhadap

anak setelah terjadinya perceraian, (3) bagaimana dampak perceraian terhadap

pendidikan agama anak.

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dan

bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber

primer dan sumber sekunder. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua yang

bercerai dan anak dari orang tua yang bercerai. Pengumpulan data dilakukan

dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.keabsahan data diperoleh melalui

triangulasi sumber.data yang terkumpul dianalisis dengan cara reduksi data,

penyajian data, dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya perceraian di

Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang adalah

perselisihan terus menerus, perselingkuhan, tidak menafkahi dan penjudi serta

pemabuk. Perceraian yang dilakukan sebagian besar dengan cara cerai gugat.

Pendidikan agama anak korban perceraian menjadi berkurang karena status orang

tua yang kini disebut single parent menjadikannya sibuk bekerja. Adapun usaha

yang dilakukan orang tua dalam mendidik anaknya yaitu melalui pembiasaan

melakukan ibadah sehari-hari. Dampak perceraian terhadap pendidikan agama

anak adalah anak malas melakukan sholat dan ibadah-ibadah lainnya, mulai

memperlihatkan sikap berani kepada orang tua, manja, dan mencuri. Perceraian

bisa juga tidak berdampak pada pendidikan agama anak apabila orang tua

memiliki kesungguhan dalam mendidik, faktor lingkungan yang kondusif, dan

usia anak yang masih terlalu kecil ketika terjadi perceraian.

Page 11: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i

HALAMAN BERLOGO……………………………………………………….....ii

NOTA DINAS PEMBIMBING………………………………………………….iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………………………....v

MOTTO…………………………………………………………………………..vi

PERSEMBAHAN……………………………………………………………….vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………ix

ABSTRAK……………………………………………………………………….xi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………...1

B. Fokus Penelitian...……………………………………………………5

C. Tujuan Penelitian…….……………………………………………….5

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………6

E. Penegasan Istilah……………………………………………………..6

F. Sistematika Penulisan………………………………………………..8

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Perceraian Orang Tua……………………………………………….10

1. Perceraian Orang Tua…………………………………………...10

2. Penyebab Perceraian…………………………………………….11

3. Dampak Perceraian……………………………………………..14

B. Pendidikan Agama Anak Dalam Keluarga…………………………16

1. Pengertian Pendidikan Agama dalam Keluarga……………..…16

Page 12: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

xii

2. Hak dan Kewajiban Ayah, Ibu, Anak…………………………..18

3. Metode Mendidik Anak……………………………………...…23

C. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak

dalam Keluarga…………………………………………………….29

D. Kajian Pustaka……………………………………………………..33

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian……………...…………………….36

B. Kehadiran Peneliti…………………………………………………..36

C. Lokasi Penelitian……………………………………………………37

D. Subjek Penelitian…………………………………………………... 37

E. Sumber Data…………………………………………….…………..37

F. Prosedur Pengumpulan Data…………………………….………….38

G. Analisis Data………………………………………………………..40

H. Pengecekan Keabsahan Temuan……………………………………41

I. Tahap-Tahap Penelitian…………………………………………….42

BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. PAPARAN DATA………………………………………………….44

1. Gambaran Umum Kelurahan Kupang………………………….44

a. Letak Geografis Kelurahan Kupang………………………..44

b. Keadaan Demografi Kelurahan Kupang……………………45

c. Sarana Prasarana Kelurahan Kupang………………….……47

d. Struktur Organisasi Kelurahan Kupang…………………….49

2. Profil Subjek………………………………………………….....50

3. Penyebab Terjadinya Perceraian Orang Tua Di Kelurahan Kupang

…………………………………………………………………..56

4. Pendidikan Agama Anak Korban Perceraian Di Kelurahan

Kupang………………..…………………………………………60

5. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak

…………..………………….……………………………………66

Page 13: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

xiii

B. ANALISIS DATA……………………………………….………….70

1. Penyebab Terjadinya Perceraian Orang Tua Di Kelurahan Kupang

……………………………………………….………………… 70

2. Pendidikan Agama Anak Korban Perceraian ……..……………77

3. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadapa Pendidikan Agama

Anak……………………………………………………………..81

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….……………….87

B. Saran…………………………………………………………………88

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...…………89

LAMPIRAN LAMPIRAN…………………………………………………..….91

Page 14: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

xiv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Agama …………………………..45

2. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Usia ……………………………..46

3. Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ..……………..46

4. Tabel 4.4 Sarana Ibadah…………………… …………………………..47

5. Tabel 4.5 Sarana Pendidikan……………….…………………….……..47

6. Tabel 4.6 Olah Raga/Kesenian dan Sosial…………………….………..48

7. Tabel 4.7 Sarana Lain-lain………………… …………………………..48

8. Tabel 4.8 Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Kupang………49

Page 15: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Akta Cerai dan KK

2. Daftar Nilai SKK

3. Riwayat Hidup Penulis

4. Nota Pembimbing Skripsi

5. Surat Keterangan Ijin Meneliti

6. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

7. Lembar Konsultasi

8. Pedoman Wawancara

9. Foto-foto

Page 16: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidup berkeluarga dijalani hampir seluruh umat manusia, maka sudah

selayaknya jika hidup dalam keluarga memberikan warna atau kontribusi

tersendiri dalam pembentukan perilaku seseorang. Hidup dalam keluarga

tidak hanya dilihat sebagai urusan pribadi maupun kemasyarakatan, tetapi

juga sebagai bentuk cara hidup yang sesuai dengan rencana dan kehendak

Allah.

Kenyataan yang semacam ini memiliki arti positif pada kehidupan

berkeluarga.Seluruh anggota keluarga tidak hanya sebagai partner hidup,

namun mereka juga merupakan amanat dari Allah Swt yang harus

dijaga.Dalam penjagaannya tentu harus sesuai dengan kaidah yang diberikan

dari Sang pemberi amanat tersebut. Keyakinan seperti ini akan mendorong

seseorang untuk lebih berhati-hati dan tidak sembarangan dalam menjaga

amanat tersebut.Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. at-Tahrim ayat 6 yang

artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjagaannya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap

apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan.”

Dari ayat tersebut telah jelas bahwa Allah memerintahkan manusia

untuk menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal buruk yang akan merugikan

Page 17: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

2

mereka sendiri. Perintah ini dapat dilakukan dengan cara memedulikan

keluarganya baik dari segi pendidikan maupun perilaku.

Peran keluarga bagi anak menjadi penting sekali karena keluarga

merupakan lingkungan yang terdekat untuk membesarkan, mendewasakan,

dan di dalamnya terdapat pendidikan yang pertama kali. Keluarga merupakan

kelompok masyarakat terkecil, akan tetapi merupakan lingkungan paling kuat

dalam membesarkan anak. Keluarga yang baik akan berpengaruh positif

kepada anak, sedangkan keluarga yang buruk akan berpengaruh negatif

(Ahid, 2010: 99).

Keluarga merupakan lapagan pendidikan yang pertama dan

pendidiknya adalah orang tua.Orang tua merupakan pendidik bagi anak-

anaknya karena secara kodrat ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Allah

Swt berupa naluri orang tua.Naluri ini menimbulkan rasa kasih sayang yang

bersifat menghangatkan, memberi rasa aman, mampu mengembangkan

kepribadian, menanamkan disiplin, memberi arahan dan dorongan serta

bimbingan agar anak berani dan mampu dalam menghadapi kehidupan. Salah

satu bekal yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya adalah pendidikan

agama. Agama sebagai pondasi yang dapat membentengi anak agar ketika ia

remaja maupun dewasa nantinya dapat mengfilter segala yang

buruk.Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling dasar untuk mencetak

kualitas manusia.Sampai saat ini masih menjadi keyakinan dan harapan

bahwa keluarga senantiasa dapat diandalkan sebagai lembaga ketahanan

moral dan akhlaq al-karimah dalam konteks bermasyarakat, bahkan baik

Page 18: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

3

buruknya generasi bangsa ditentukan oleh pembentukan pribadi dalam

keluarga.Di sinilah keluarga memiliki peran yang strategi untuk memenuhi

harapan tersebut (Mufidah, 2013: 38-39).

Namun disisi lain, keluarga khususnya orang tua sering kali menjadi

sumber konflik bagi sejumlah orang. Secara tidak sadar keluarga yang tidak

harmonis akan mengarah pada perceraian. Perceraian ini merupakan salah

satu hal yang paling ditakutkan oleh anak. Ketika perceraian terjadi anak akan

menjadi korban utama, merasa tidak aman, tidak diinginkan atau ditolak oleh

orangtuanya, sedih dan kesepian, marah, kehilangan, merasa bersalah dan

semangat menurun. Perasaan-perasaan yang demikian dapat termanifestasi

dalam bentuk perilaku suka mengamuk, kasar, pendiam, murung, tidak suka

bergaul, sulit konsentrasi dan tidak berminat pada tugas sekolah sehingga

prestasi di sekolah cenderung menurun, suka melamun terutama untuk

mengkhayalkan orang tuanya bersatu lagi.

Menurut UU N0.1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 39 ayat 1

Perceraian hanya dapat dilakukan di depan Sidang Pengadilan setelah

Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan

kedua belah pihak (Nasution, 2002: 221). Perceraian tidak hanya terjadi di

kalangan para artis saja, bahkan masyarakat biasa pun banyak yang

mengalami perceraian. Seperti halnya di daerah kabupaten Semarang, pada

tahun 2016 tercatat tingkat perceraian suami istri mencapai 2.214 perkara

yang diputusi dari 8.000 angka pernikahan yang terjadi. Dari 2.214 perkara

ini, 1.319 perkara perceraian diantaranya adalah yang diputus di Pengadilan

Page 19: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

4

Agama Ambarawa dengan berbagai latar belakang yang berbeda.Namun,

penyebab perceraian paling dominan dikarenakan pernikahan dini.Bahkan,

Pengadilan Ambarawa sedikitnya memutus enam perkara perceraian dalam

satu hari.Dari pernyataan tersebut terlihat jelas bahwa tingkat perceraian di

Ambarawa termasuk kategori tinggi dengan berbagai alasan yang melatar

belakangi.Dalam hal ini kasus yang diangkat penulis adalah kasus perceraian

hidup atau perceraian yang terjadi karena kedua belah pihak baik suami atau

istri sudah tidak ada keharmonisan dan banyak konflik yang menjadi faktor

penyebab.

Cerai merupakan peristiwa traumatis yang sangat berdampak besar pada

anak. Anak akan merasa sangat kehilangan orang tua dari kehidupan yang

dijalaninya sehingga perkembangan pribadi atau psikologisnya juga akan

terpengaruh. Hidup di tengah keluarga yang tidak harmonis akan membuka

peluang bagi perkembangan rasa kurang percaya diri yang intens, yang

membuat mereka sering mengalami kegagalan dalam meraih prestasi yang

optimal (Sadarjoen, 2005: 93).Karena ayah dan ibu sudah bercerai, sudah

pasti pengawasan maupun pendidikan terhadap anak berkurang terutama

dalam hal pendidikan agama.

Sebelum bercerai anak selalu diperhatiakn, setiap waktu sholat

diingatkan dan diajak berjamaah, kemudian anak dimasukkan ke Taman

Pendidikan Al-Qur’an dan dimasukkan ke dalam sekolah-sekolah yang

bernafaskan Islam.Namun setelah bercerai kehidupan anak menjadi

terbalik.Banyak orang tua yang menitipkan anaknya kepada kakek atau

Page 20: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

5

neneknya lalu hanya diberi uang tanpa diperhatikan bagaimana

perkembangan anaknya baik segi prestasi anak di sekolah, ibadahnya, sopan

santunya, dan lainnya.Seperti yang dirasakan anak-anak Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang yang banyak menjadi korban

perceraian.Diantara mereka sering melakukan perbuatan sesuka hati yang

menurut mereka itu paling benar seperti ketika diantar mengaji memilih

kabur, disuruh sholat membangkang, berani pada orang tua, dan lain-lain.

Berdasar dari latar belakang di atas maka penulis mengangkat judul

sebagai berikut: “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan

Agama Anak (Studi Kasus Di Kelurahan Kupang Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2018)”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa hal yang menjadi

permasalahan dan akan dikaji melalui penelitian ini. adapun beberapa

permasalahan itu dapat penulis rumuskan sebagai berikut:

1. Apa penyebab terjadinya perceraian orang tua di kelurahan Kupang

Kecamatan Abarawa Kabupaten Semarang Tahun 2018?

2. Bagaimana usaha yang dilakukan orang tua dalam memberikan

pendidikan agama terhadap anak setelah perceraian?

3. Bagaimana dampak perceraian orang tua terhadap pendidikan agama anak

dalam keluarga di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang Tahun 2018?

Page 21: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui penyebab terjadinya perceraian orang tua di Kelurahan

Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2018.

2. Mengetahui usaha yang dilakukan orang tua dalam memberikan

pendidikan agama terhadap anak setelah perceraian.

3. Mengetahui dampak perceraian orang tua terhadap pendidikan agama

anak dalam keluarga di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas maka manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memberikan sumbangan dan informasi yang berarti bagi

pengembangan keilmuan di bidang pendidikan dan psikologis anak.

2. Sumbangsih pemikiran tentang dampak perceraian orang tua terhadap

psikologis anak di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang.

3. Sebagai tambahan referensi dan bahan acuan untuk peneliti selanjutntya

bagi yang berminat di bidang pembahasan yang sama.

Page 22: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

7

E. Penegasan Istilah

1. Perceraian Orang Tua

Cerai diartikan pengakhiran suatu perkawinan karena sesuatu sebab

dengan keputusan hakim atas tuntutan dari salah satu pihak atau kedua

pihak dalam perkawinan (Simanjuntak, 2007: 53).Islam sendiri telah

memberikan penjelasan dan definisi bahwa perceraian menurut ahli fiqih

disebut talaq.Talaq diambil dari kata “itlaq” yang berarti melepaskan

atau meninggalkan.Sedangkan dalam istilah syara’, talaq adalah

melepaskan ikatan perkawinan ata7u rusaknya hubungan perkawinan

(Soemiyati, 2003: 81-83).

Orang tua adalah pembimbing dan pendidik dalam keluarga yang

pertama dan utama bagi anak-anaknya, yaitu bapak dan ibu.

Perceraian orang tua adalah terputusnya keluarga atau perpisahan

yang terjadi antara suami dan istri karena salah satu meninggal ataupun

keduanya tidak bisa didamaikan di hadapan hakim karena alasan tertentu

dan tidak bisa menjalankan kewajibannya dalam hal urusan suami istri.

2. Pendidikan Agama Anak Dalam Keluarga

Pendidikan adalah segala usaha dan perbuatan dari generasi tua ke

generasi muda dalam usaha mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

kecakapan, dan keterampilan (Ahid, 2010: 3). Sedang pendidikan dalam

kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa (2008: 326) diartikan sebagai

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

Page 23: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

8

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan.

Agama berasal dari gabungan kata “a” yang artinya tidak dan

“gama” yang berarti kacau.Jadi, agama artinya adalah tidak kacau.Agama

merupakan terjemahan dari bahsa Inggris “religion” atau religi yang

artinya kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan (Aminuddin dkk,

2014: 13). Sedangkan agama dalam kamus besar bahsa Indonesia pusat

bahasa (2008: 15) adalah ajaran, system yang mengatur tata keimanan

(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta

tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta

lingkungannya (Islam, Kristen, Budha).

Anak dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah manusia yang

masih kecil.

Keluarga adalah ibu dan ayah beserta anak-anaknya seisi rumah.

Pendidikan agama anak dalam keluarga adalah proses pengubahan

sikap dan perilaku anak sesuai pedoman atau ajaran yang dianut di dalam

rumah dan pendidiknya adalah ayah dan ibu.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan

untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi

skripsi. Oleh karena itu, skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika

sebagai berikut:

Page 24: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

9

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah,

dan sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang berbagai teori yang menjadi landasan

teoritik penelitian, meliputi pengertian pendidikan agama anak,

perceraian, faktor yang mempengaruhi perceraian orang tua, dampak

perceraian terhadap pendidikan agama anak dalam keluarga.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran

peneliti, lokasi penelitian, subjek penelitian, sumber data, prosedur

pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan

tahap-tahap penelitian.

BAB IV: PAPARAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang gambaran umum Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang dan data dari hasil

penelitian, serta membahas satu persatu tentang analisis data dari

hasil penelitian.

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 25: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perceraian Orang Tua

1. Perceraian Orang Tua

Cerai atau talak adalah melepaskan ikatan perkawinan atau

putusnya hubungan perkawinan antara suami dan istri dalam waktu

tertentu atau selamanya.Perceraian berawal dari kata dasar cerai dan

mendapat awalan “per” dan akhiran “an” yang mempunyai fungsi sebagai

pembentuk kata menjadi perceraian yang berarti perbuatan cerai. Menurut

bahasa, talak berarti menceraikan atau melepaskan. Sedangkan menurut

syara’ yang dimaksud talak adalah memutuskannya perakwinan yang sah,

baik seketika atau dimasa mendatang oleh pihak suami dengan

mengucapkan kata-kata tertentu atau cara lain yang menggantukan

kedudukan hal tersebut.

Perceraian menurut UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan

pasal 39 ayat 1 perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang

pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak

berhasil mendamaikan kedua belah pihak (Nasution, 2002: 221).

Dalam buku yang berjudul Perempuan dalam sistem perkawinan

dan perceraian diberbagai komunitas dan adat mengatakan bahwa

perceraian adalah terputusnya keluarga yang disebabkan karena salah satu

atau kedua pasangan memutuskan untuk saling meninggalkan dan dengan

Page 26: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

11

demikian berhenti melaksanakan kewajibannya di dalam keluarga (Anik

dkk, 2007: 17).Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.1 Tahun

1974 tentang perkawinan, perkawinan dapat putus karena: kematian,

perceraian, dan atas keputusan pengadilan. Sedangkan perceraian hanya

dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang

bersangkutan berusaha dan tidak bisa mendamaikan kedua belah pihak

(Anik dkk, 2007: 79-80).

Orang tua adalah pembimbing dan pendidik dalam keluarga yang

pertama dan utama bagi anak-anaknya yaitu bapak dan ibu, yang

keduanya sangat mendukung terhadap masa depan anaknya.

Perceraian orang tua adalah terputusnya keluarga atau perpisahan

yang terjadi antara ayah dan ibu (suami/istri) yang keduanya tidak bisa

didamaikan di hadapan hakim karena alasan tertentu dan tidak bisa

menjalankan kewajibannya dalam hal urusan suami istri.

2. Penyebab Perceraian

Adapun alasan-alasan putusnya perkawinan, baik dengan cerai

talak atau cerai gugat dalam perundang-undangan Indonesia adalah

(Afandi, 2004: 126):

a. Apabila salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk,

pemadat, penjudi dan lainnya yang sukar disembuhkan.

b. Salah satu pihak meninggalkan selama 2 bulan berturut-turut tanpa

izin dan tanpa alasan yang sah.

Page 27: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

12

c. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan bagi pihak yang lain.

d. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima tahun atau hukuman

yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang

mengakibatkan tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai

suami/istri.

f. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi.

g. Suami melanggar taklik-talak.

h. Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidak

rukunan dalam rumah tangga.

Alasan-alasan diatas adalah yang bisa diterima oleh hakim untuk

mengabulkan permohonan dalam kasus perceraian. Akan tetapi

kebanyakan keluarga bercerai karena masalah lain yang tidak bisa

diselesaikan.

Perceraian dalam keluarga itu biasanya berawal dari suatu konflik

antara anggota keluarga, baik itu dari ayah, ibu, maupun anak. Konflik

atau pertikaian yang sering terjadi di dalam keluarga bermacam-macam

seperti persoalan ekonomi, perbedaan usia yang besar, keinginan

memperoleh anak, perbedaan cara mendidik anak, dan prinsip hidup yang

berbeda, pengaruh dukungan sosial dari pihak luar, teangga, sanak

saudara, sahabat, dan situasi masyarakat yang terkondisi. Semua faktor

Page 28: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

13

ini menimbulkan suasana keruh dan meruntuhkan kehidupan rumah

tangga.

Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong terjadinya konflik

rumah tangga (Dagun, 2014: 114):

a. Ekonomi

Untuk urusan ekonomi segala hal bisa berubah.Banyak orang yang

(terpaksa) menggadaikan kesetiaannya hanya demi barang mewah

ataupun sebungkus nasi.Karena memang syarat utama untuk menjalin

pernikahan adalah mempunyai pekerjaan yang layak dan ekonomi

yang cukup untuk kebutuhan keluarga baru setelah menikah.Jika

keadaan ekonomi dalam keluarga semakin menipis tentu

menyebabkan banyak masalah baru sehingga menimbulkan cekcok

antara suami istri.

b. Usia

Pasangan yang menikah pada saat usia 20 tahun atau usia yang

lebih muda memiliki kemungkinan perceraian lebih tinggi terutama

selama lima tahun pertama usia pernikahan.

c. Persoalan prinsip

Masalah prinsip ini biasanya berkaitan dengan agama, karir, anak,

dan lain-lain.

d. Dukungan dari pihak luar

Biasanya kasus ini berasal dari dalam keluarga sendiri, bisa dari orang

tua, sanak saudara, tetangga, ataupun dari sahabat sendiri.

Page 29: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

14

3. Dampak Perceraian

Perceraian mempunyai dampak yang besar untuk keluarga baik

bagi ayah, ibu maupun anaknya.Perceraian tidak selamanya menyisakan

dampak negatif saja, melainkan dampak positif juga (Farida, 2007: 59-

61).

a. Dampak Positif

1. Bagi mantan suami/istri merasa bebas dari tekanan, kesengsaraan,

dan kekerasan.

2. Mantan suami/istri bisa bekerja dan hasilnya untuk dirinya sendiri

beserta anak.

3. Anak menjadi lebih mandiri.

4. Anak mempunyai kemampuan untuk bertahan.

5. Beberapa anak menjadi lebih kuat dan bangkit.

b. Dampak Negatif

Dampak yang terjadi pada umumnya untuk anak dan orang tua

adalah mantan suami/istri bertindak sebagai orang tua tunggal (single

parent) bagi anak-anaknya, melahirkan rasa traumatis pada anak,

perubahan hidup pada anak, kualitas hidup anak menurun. Adapun

dampak-dampak khusus yang akan dialami sang anak adalah:

1. Kesehatan fisik

Anak dari keluarga bercerai memiliki fungsi fisik yang lebih

lemah. Hal ini dapat disebabkan oleh sumber keuangan yang

Page 30: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

15

diterima anak menjadi lebih sedikit sehingga dapat berpengaruh

terhadap ketersediaan dana kesehatan untuk anak.

2. Emosi

Ketidak stabilan suasana hati dan emosi merupakan salah satu

dampak jangka pendek yang ditimbulkan akibat dari perceraian

orang tua. Anak akan mengalami berbagai emosi sebelum proses

perceraian, selama proses perceraian, dan setelah proses perceraian.

Perceraian tentu berdampak pada mental anak yang tertekan,

merasa sedih, down, gelisah, stress, atau bahkan sampai depresi

berat, minder, perilaku kasar, jarang pulang ke rumah, kehidupan

anak mulai kacau bahkan sampai bertindak hingga kelewat batas.

3. Hubungan dengan orang tua

Karena anak lebih tergantung pada orang tua, anak yang

mengalami kekurangan hubungan dengan orang tua akan

mengalami trauma emosional yang hebat. Karena orang tua yang

masih utuh sudah pasti kasih sayang dan perhatian yang diberikan

jauh lebih besar dibandingkan dengan hanya diasuh oleh satu orang

tua saja.Dan anak merasa kurang jika perhatian atau ksih sayang itu

hanya diberikan dari orang tua yang single parent.

Setiap tingkat usia anak dalam menyesuaikan diri dengan

situasi baru ini memperlihatkan cara dan penyelesaian yang

berbeda. Kelompok anak yang berusia sekolah pada saat kasus ini

terjadi, ada kecenderungan untuk mempersalahkan diri sendiri bila

Page 31: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

16

ia menghadapi masalah dalam hidupnya. Kelompok anak yang

sudah menginjak usia besar pada saat terjadi kasus perceraian

memberi reaksi lain. Kelompok ini tidak lagi menyalahkan diri

sendiri, tetapi memiliki sedikit perasaan takut karena perubahan

situasi keluarga dari masa cemas karena ditinggalkan salah satu dari

kedua orang tuanya. Adapun kelompok anak yang sudah menginjak

usia remaja, anak sudah mulai memahami seluk beluk arti

perceraian.

B. Pendidikan Agama Anak dalam Keluarga

1. Pengertian Pendidikan Agama dalam Keluarga

Pendidikan di dalamnya adalah mencakup segala usaha dan

perbuatan dari generasi tua ke generasi muda dalam usaha mengalihkan

pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan (Ahid, 2010: 3).

Agama berasal dari gabungan kata “a” yang artinya tidak dan

“gama” yang berarti kacau.Jadi, agama artinya adalah tidak kacau.Agama

merupakan terjemahan dari bahsa Inggris “religion” atau religi yang

artinya kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan (Aminuddin dkk,

2014: 13).Agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

(2008: 15) adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan

(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata

kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya

(Islam, Kristen, Budha).

Page 32: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

17

Sehingga pendidikan agama adalah proses pengubahan sikap dan

tata laku seseorang atau kelompok untuk memperbaiki atau

mendewasakan diri sesuai dengan ajaran atau kepercayaan masing-

masing. Ajaran yang dimaksudkan oleh penulis disini adalah ajaran

agama Islam.Karena Islam merupakan ajaran yang menyentuh seluruh

aspek kehidupan manusia, alam sekitar dan Allah sebagai penciptanya.

Secara etimologis keluarga dalam istilah Jawa terdiri dari dua kata

yaitu kawula dan warga.Kawula berarti abdi dan warga berarti

anggota.Artinya, keluarga adalah kumpulan individu yang memiliki rasa

pengabdian tanpa pamrih demi kepentingan seluruh individu yang

bernaung di dalamnya.

Keluarga adalah sekolompok orang yang terdiri dari kepala

keluarga dan anggotanya dalam ikatan nikah ataupun nasab yang hidup

dalam satu tempat tinggal, memiliki aturan yang ditaati secara bersama

dan mampu memengaruhi antar anggotanya serta memiliki tujuan dan

program yang jelas.Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, anak, saudara, dan

kerabat lainnya (Aziz, 2015: 16).

Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama yang dikenal

oleh anak.Hal ini disebabkan kedua orangtuanya lah yang pertama dikenal

dan diterimanya pendidikan. Bimbingan,perhatian, dan kasih sayang yang

terjalin antara kedua orang tua dengan anak-anaknya merupakan senjata

yang ampuh bagi pertumbuhan dan perkembangan psikis serta nilai-nilai

sosial dan religious pada diri anak (Ahid, 2010: 61).

Page 33: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

18

Pendidikan agama dalam keluarga adalah proses pengubahan sikap

dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan untuk mengembangkan

fitrah keberagaman seseorang agar lebih mampu memahami, menghayati,

dan mengamalkan ajaran-ajaran agama.

Pendidikan agama Islam adalah suatu proses penggalian,

pembentukan, pendayagunaan dan pengembangan fitrah dan kreasi serta

potensi manusia melalui pengajaran, bimbingan latihan dan pengabdian

yang dilandasi dan dinafasi oleh ajaran Islam, sehingga terbentuk pribadi

muslim sejati, mampu mengontrol, mengatur dan merekayasa kehidupan

dengan penuh tanggung jawab berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam (Ahid,

2010: 19).

2. Hak dan Kewajiban Ayah, Ibu, Anak

Di dalam keluarga, mereka mempunyai hak dan kewajiban masing-

masing (Aziz, 2015: 31-42):

a. Ayah

Kewajiban dan tanggung jawab ayah sebagai kepala keluarga

dalam pendidikan pada hakikatnya mencakup pendidikan tauhid dan

akhlaq.Pendidikan tauhid adalah tanggung jawab seorang ayah guna

meluruskan serta memurnikan aqidah setiap anggota

keluarga.Pendidikan tauhid ini tidak semata mengantarkan anggota

keluarga memasuki jenjang akidah atau keyakinan yang benar semata

namun juga dalam penguatan aqidah.

Page 34: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

19

Sedangkan pendidikan akhlak dapat diklasifikasikan menjadi

empat poin yaitu: penanaman dan pengembangan akhlaq kepada

Tuhan, akhlaq terhadap diri sendiri, akhlaq terhadap orang lain atau

msyarakat, dan akhlaq terhadap lingkungan.Penanaman dan

pengembangan akhlaq kepada Tuhan dapat diimplementasikan dalam

bentuk mensyukuri nikmat Tuhan dengan cara beribadah sesuai

dengan petunjuk-Nya. Sedangkan bentuk pendidikan akhlaq terhadap

diri sendiri menurut Baharits dalam Safrudin (2015: 32), dapat

dikembangkan oleh orang tua melalui beberapa hal

diantaranya:Pemberian tanggung jawab, Menghindarkan anak dari

kebakhilan, Kecintaan untuk memiliki, Menerapkan rasa malu pada

anak, Mendidik anak untuk menahan amarah, Menjauhkan anak dari

sifat dusta, Menghindarkan anak dari kebiasaan mencuri, Menjauhkan

anak dari sikap sombong.

Ayah adalah seseorang yang sangat berpengaruh pada diri anak.

Karena memang tugas ayah adalah menanamkan aqidah mulai dari

kecil.Spock berpendapat bahwa dasar rasa cinta anak kepada Tuhan

serupa dengan dasar rasa cintanya terhadap ayah (Spock, 1991: 91-92).

Namun jika anak sudah meninggalkan usia 6 tahun, seorang anak akan

melepaskan diri dari usahanya untuk menjiplak orang tua dan lebih

suka meniru teman-teman sebayanya. Anak yang berusia 6-10 tahun

akan terikatkepada teman-temannya. Anak ingin mengerjakan segala

sesuatu yang dikerjakan teman-teman. Misalnya teman-teman

Page 35: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

20

melakukan shalat, mengaji, dan memakai pakaian muslim, pasti si

anak akan meniru apa yang dilakukan teman-temannya. Tugas orang

tua adalah mendukung walaupun mereka tidak melakukannya.

b. Ibu

Kewajiban dan hak seorang ibu (istri) adalah memperoleh cinta dan

kasih sayang dari sang suami, mendapatkan nafkah yang halal dan

baik, mendapatkan bimbingan dan pendidikan khususnya pendidikan

agama dan keluarga, dicukupi segala kebutuhannya baik ketika masih

berusia muda maupun ketika sudah berusia lanjut serta memperoleh

kecukupan lahir maupun batin.

c. Anak

Hak anak dalam keluarga pada hakikatnya mencakup aspek

spiritual, sosial, maupun emosional. Adapun rincian dari ketiga aspek

tersebut pada substansinya mencakup:

1) Hak nasab dan penyusuan

Artinya seorang anak yang dilahirkan ke dunia berhak memperoleh

hak nasab atau hak menjadi keturunan dari sepasang suami istri

(orang tuanya) dan sebagai alat untuk menguatkan ikatan

perkawinan keduanya sekaligus menjadi bukti bahwa mereka benar-

benar orang tua anak yang telah dilahirkan.

Page 36: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

21

2) Hak memperoleh pengasuhan dari orang tuanya

Pengasuhan ini dapat berupa pemeliharaan dalam bentuk pemberian

makan, minum, pakaian dan kesehatan serta pendidikan yang

terbaik sesuai dengan kemampuan anak.

3) Hak memperoleh nama yang baik

Nama adalah sebuah harapan orang tuanya kelak untuk berhasil dan

sukses sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Istilah Jawa menyebut

asma kinarya japa (nama adalah doa atau pengharapan dari kedua

orang tuanya).

4) Hak mendapatkan bimbingan dan nasihat dari kedua orang tuanya

termasuk pertimbangan dan memperoleh jodoh.

Proses pendidikan keluarga secara alami memiliki problematika

atau kendala-kendala baik yang terlihat secara langsung ataupun tidak

langsung. Kendala ini tentunya beriringan erat dengan berbagai macam

perangkat-perangkat pendidikan, baik mencakup unsur fisik, psikis,

ataupun kendalayang muncul dari lingkungan msyarakat di sekitarnya.

Kendala dalam pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dapat

diklasifikasikan menjadi dua unsur yakni intern dan ekstern (Aziz, 2015:

24).

a. Beberapa kendala intern diantaranya sebagai berikut:

1) Pemahaman dan perhatian orang tua terhadap pentingnya

pendidikan

2) Kemiskinan ekonomi keluarga

Page 37: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

22

3) Lemahnya keimanan orang tua

4) Unsur psikologi

5) Tidak adanya pendidik (orang tua) dalam keluarga

6) Sakit atau cacat fisik dan psikologi

7) Komunikasi orang tua

b. Beberapa kendala eksternal adalah:

1) Tontonan

2) Kepedulian masyarakat dalam menumbuhkan nilai-nilai pendidikan

3) Aspek budaya

4) Aspek kenyamanan

Sesuai dengan teori Tabularasa yang dikemukakan oleh John Locke

(dalam Baharuddin, 2007: 60-61) bahwa perkembangan anak itu

sepenuhnya tergantung pada faktor lingkungan, sebab lingkungan

itu dapat mendidik anak menjadi apa saja (bia ke arah baik maupun

buruk) sesuai dengan kehendak lingkungan tersebut (termasuk juga

pendidikanya) (Baharuddin, 2007: 60-61).

3. Metode Mendidik Anak

Pendidikan dalam keluarga memiliki nilai strategis dalam

pembentukan keberagaman dan akhlaq anak.Sejak kecil anak sudah

mendapat pendidikan dari orang tuanya melalui keteladanan dan

kebiasaan.Namun metode yang bisa digunakan untuk mendidik anak

tidak hanya itu saja.Nawawi (1993: 213-238) mengatakan bahwa

Page 38: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

23

mendidik anak yang baik itu dengan cara keteladanan, kebiasaan, nasihat

dan cerita, disiplin, partisipasi, dan pemeliharaan.

a. Mendidik melalui keteladanan

Keberagaman anak pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) dikenal

dengan istilah imitasi yang berarti anak ingin selalu meniru kebiasaan

yang orang lain tampilkan dalam bersikap dan berperilaku, khusunya

kebiasaan orang tua. Sesuai dengan ungkapan Dorothy Law Nolte

(dalam Djamarah 2004: 25) mengatakan bahwa jika anak dibesarkan

dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan

permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan

cemoohan, ia belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan

penghinaan, ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan

toleransi, ia belajar menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan

dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian,

ia belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya

perlakuan, ia belajar keadilan. Jika anak dibesarkan dengan kasih

sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam

kehidupan.

Dalam kehidupan sehari-hari orang tua tidak hanya secara sadar,

tetapi juga terkadang secara tidak sadar memberikan contoh yang tidak

baik kepada anak. Misalnya, meminta tolong kepada anak dengan nada

mengancam, tidak mau mendengarkan cerita anak tentang suatu hal,

memberi nasihat tidak pada tempatnya dan tidak pada waktu yang

Page 39: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

24

tepat, berbicara kasar kepada anak, shalat wajibnya bolong atau bahkan

tidak pernah melaksanakannya, ayah tidak shalat jum’at, orang tua

tidak pernah mengaji dan terlalu mementingkan diri sendiri, tidak mau

mengakui kesalahan walau sudah jelas bersalah.

Dari beberapa contoh sikap dan perilaku orang tua di atas sangat

berimplikasi negatif terhadap pendidikan agama anak khusunya dalam

hal keberagamaan (ibadah sehari-hari) dan akhlaq anak.Anak telah

belajar banyak hal dari orang tuanya.Anak belum memiliki

kemampuan untuk menilai apakah perilaku orang tuanya termasuk

baik atau buruk, yang terpenting bagi anak adalah mereka telah belajar

banyak hal dari sikap dan perilaku yang dicontohkan oleh orang

tuanya. Efek negatif dari sikap dan perilaku yang demikian terhadap

anak misalnya, anak tidak mau melaksanakan shalat lima waktu, tidak

mau shalat jum’at, memiliki sifat pemalas, pendusta, keras kepala,

keras hati, manja, dan lain-lain.

Melalui keteladanan itu diharapkan anak akan mencontoh atau

meniru segala sesuatu yang baik didalam perkataan atau perbuatan

pendidiknya (orang tua). Sungguh sangat mustahil bagi orang tua

merelakan anaknya berkata kotor dan keji, minum minuman keras,

begadang di malam hari, berjudi, dan lain-lain walaupun orang tua

tersebut senang atau selalu melakukannya.Demikian pula sungguh

sangat sulit menjadikan anak bertaqwa dengan menyuruhnya

menunaikan shalat, berpuasa, dan lain-lain jika orang tua sendiri tidak

Page 40: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

25

melakukannya, berarti dalam diri orang tua tersebut terdapat

keteladanan yang tidak baik untuk anak-anaknya. Sebaliknya jka orang

tua yang dalam kehidupan sehari-harinya selalu menampilkan perilaku

sabar, ramah, menjauhi semua larangan Allah Swt dan menjalankan

perintah Allah Swt, sebagai pendidik di dalam dirinya terdapat teladan

yang baik untuk anak-anaknya.

b. Mendidik melalui kebiasaan

Kehidupan manusia sehari-hari sangat banyak kebiasaan yang

berlangsung otomatis dalam bertutur kata dan bertingkah

laku.Berbagai kebiasaan harus dibentuk pada anak oleh orang tuanya.

Mulai dari menggosok gigi, berwudlu dan berdo’a sebelum tidur,

wudlu sebelum shalat, menghormati kedua orang tua dan siapapun

yang lebih tua darinya, menyayangi kepada yang lebih muda, salam

dan sapa ketika berjumpa.

Kebiasaan dalam kehidupan beragama masih banyak yang perlu

dibentuk agar menjadi tingkah laku yang dilakukan secara otomatis,

misalnya: kebiasaan menguapkan salam ketika masuk atau

meninggalkan rumah, kebiasaan bangun pagi dan segera meninggalkan

tempat tidur untuk menunaikan shala subuh, kebiasaan melafalkan

“basmallah” setiap mulai melakukan pekerjaan dan ucapan

“hamdalah” ketika selesai melakukan suatu pekerjaan atau setiap kali

mendapat nikmat dari Allah.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa ada dua jenis kebiasaan, yaitu:

Page 41: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

26

1) Kebiasaan yang bersifat otomatis, yaitu kebiasaan yang dilakukan

meskipun anak-anak yang melakukannya tidak mengerti makna atau

tujuannya. Misalnya melafadzkan basmallah sebelum mulai

pekerjaan.

2) Kebiasaan yang dilakukan atas dasar kesadaran dan pengertian.

Misalnya menunaikan shalat lima waktu yang dipahami betapa

meruginya orang yang meninggalkan ibdah shalat.

c. Mendidik melalui nasihat dan cerita

Nasihat dan cerita merupakan cara mendidik menggunakan bahasa

baik lisan maupun tulisan dalam mewujudkan interaksi antara pendidik

dengan anak. Cerita atau nasihat yang bisa dipergunakan dalam

membantu dan mengarahkan anak agar menjadi orang dewasa yang

beriman dan mampu memanfaatkan waktu dalam mengerjakan sesuatu

yang diridhai Allah, untuk mengerjakan keselamatan, kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.Sangat banyak cerita yang

dapat disampaikan pada anak, terutama cerita dari dalam al-

Qur’an.Karena al-Qur’an adalah penerangan yang isinya dapat bersifat

nasihat tanpa cerita dan dapat pula cerita yang berisi nasihat, yang

disebut petunjuk dan pelajaran bahkan juga peringatan-peringatan.

Sehubungan dengan itu suatu contoh yang menarik adalah cerita

Luqman yang menasihati anaknya, cerita Qabil dan Habil, perjuangan

para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad seperti kapal Nabi Nuh,

mukjizat Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, riwayat Nabi Yusuf yang

Page 42: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

27

menarik. Demikian juga mengenai tokoh-tokoh yang dzalim seperti

Fir’aun dan saudara Nabi Yusuf yang memiliki sifat iri dengki.

d. Mendidik melalui disiplin

Disiplin adalah tindak lanjut atau pelaksanaan dari kebiasaan-

kebiasaan dan pengulangan kegiatan secara rutin dari hari ke hari yang

berlangsung tertib.Setiap anak harus dibantu hidup secara disiplin,

dalam arti mau dan mampu mematuhi dan menaati ketentuan yang

berlaku di dalam keluarga.

Ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan tata tertib kehidupan

dirasa tidak akan memberatkan bila dilaksanakan dengan kesadarana

kan penting dan manfaatnya. Kemauan dan kesediaan mematuhi

disiplin itu datang dari dalam diri orang yang bersangkutan.Akan tetapi

dalam keadaan seseorang belum memiliki kesadaran untuk mematuhi

tata tertib, yang sering dirasakannya memberatkan atau tidak

mengetahui manfaat dan kegunaannya, maka diperlukan tindakan

memaksakan dari luar atau dari orang yang bertanggung jawab dalam

melaksanakan atau mewujudkan disiplin.Kondisi anak-anaklah yang

sering seperti ini maka mereka membutuhkan pengawasan dari orang

tuanya agar anak bisa disiplin dengan tata tertib kehidupannya.Ini juga

mengharuskan orang tua memberikan sanksi atau hukuman bagi anak

yang melanggar, dan bisa memberikan hadiah atau penghargaan bagi

anak yang disiplin. Contoh yang sederhana anatara lain: anak harus

mematuhi waktu yang tepat untuk belajar mengaji, menunaikan shalat

Page 43: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

28

lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan. Apabila disiplin telah

terbentuk maka akan terwujudlah disiplin pribadi yang kuat, yang

setelah dewasa akan diwujudkan pula dalam setiap aspek kehidupan.

e. Mendidik melalui partisipasi

Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa manusia lain. Manusia

saling membutuhkan satu dengan yang lain, sehingga perlu

bekerjasama agar terwujud kehidupan harmonis yang didasari oleh

saling percaya dan saling menghormati.

Orang tua harus melibatkan anak dalam sebagian kegiatannya

untuk merealisasikan pendidikan dalam keluarga.Kira-kira disesuaikan

dengan perkembangan anak. Jika anak masih SD orang tua harus tahu

kira-kira kegiatan apa saja yang bisa diikuti anak seusia mereka,

misalnya shalat berjamaah di rumah, mengunjungi anak yatim,

sedekah, pengajian taklim, dan lain-lain. Selanjutnya dalam mengikut

sertakan anak, janganlah menuntut proses dan hasilnya sebaik yang

dapat dicapai orang dewasa. Namun dengan demikian diharapkan anak

akan berlatih dan mempunyai pengalaman yang nyata.

f. Mendidik melalui pemeliharaan

Berdasarkan kenyataan dapat dilihat pula bahwa masyarakat dan

kebudayaan yang berbeda-beda, menuntut isi kedewasaan yang

berbeda pula antara kedewasaan yang harus dicapai oleh anak yang

satu dengan anak yang lain. Dalam keadaan yang seperti itu, maka

setiap anak memerlukan perlindungan dan pemeliharaan. Khusunya

Page 44: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

29

anak usia SD karena pemeliharaan dan perlindungan yang sangat

rumit. Karena tidak sekedar fisik dan material, tetapi juga psikis yang

meliputi aqidah, akhlak, dan syariah.Dalam hal ini anak-anak

memerlukan perlindungan agar tidak mendapat pengaruh buruk dari

teman atau masyarakat di sekitarnya.Diantaranya anak harus

dilindungi dari pengaruh kenakalan remaja, perjudian, minum

minuman keras, dan lain-lain.

C. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak

dalam Keluarga

Perceraian yang terjadi karena berbagai sebab yang melatar belakangi

tentu mempunyai dampak positif dan dampak negatif.Dampak positif sering

kali terjadi pada mantan suami ataupun mantan istri.seperti yang dikatakan

Margareth Meat yang dikutip Dagun (2013: 136) setiap saat orang tua

mendambakan kebahagiaan, rukun dengan anak-anak tetapi orang tua

mempunyai hak mengakhiri suatu perkawinan bila mendatangkan bencana

dan ketidak tentraman. Namun untuk anak-anak pasti mengalami dampak

negatif yang bisa orang tua lihat dari perkembangan anak, baik dalam

perkembangan fisik, emosional, dan kognitif.

Perceraian melahirkan rasa traumatis pada anak.Apalagi anak itu

menyaksikan langsung konflik yang terjadi antara orang tuanya. Secara

emosional anak akan menjadi kehilangan rasa aman, merasa tertekan bahkan

stress, menimbulkan perubahan fisik dan mental,. Apalagi jika kasus yang

Page 45: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

30

terjadi pada anak yang berusia sekitar 8-12 tahun, pasti sampai kapanpun

anakakan ingat kejadian tersebut. Perceraian orang tua terhadap anak tidak

selalu berdampak negatif, namun dapat berdampak positif, seperti:

1. Anak menjadi lebih mandiri

Anak yang sudah tidak bersama dengan orang tua yang utuh pasti

kemandiriannya berbeda dengan anak yang masih diperhatikan kedua

orang tuanya.Karena mereka beranggapan jika bergantung pada orang

tuanya yang sudah bercerai untuk diperhatikan, pastilah membutuhkan

waktu yang sangat lama. Maka dari itu lebih baik mereka melakukan

apapun yang sudah menjadi kebiasaannya tanpa menunggu perintah dari

orang lain, misalnya: berangkat TPA walau tidak diantar orang tua,

shalat wajib, dan lain-lain.

2. Anak mempunyai kemampuan untuk bertahan

Karena anak yang sudah tidak mempunyai orang tua lengkap pasti

beranggapan saya harus tetap hidup walaupun sendiri. Mereka bekerja

keras untuk membiayai diri mereka sendiri dan melakukan cara apapun

agar bisa bertahan hidup. Kadang dengan kasus yang terjadi dengan

keluarga, anak menjadi menghalalkan segala sesuatu demi

mempertahankan hidup, namun jika sedari awal aqidahnya sudah kuat

pasti ia akan bertahan dengan cara bernafaskan agama Islam.

3. Beberapa anak menjadi lebih kuat dan bangkit (Meliy, 2013: 54)

Dalam kasus ini, anak yang berusia 6-12 tahun sudah mengetahui arti

kehidupan ketika orang tuanya memutuskan untuk bercerai. Tentu

Page 46: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

31

awalnya mereka merasa sedih, namun kelamaan mereka akan bisa

menerima dengan sendirinya dan bangkit dengan keadaan yang lebih

kuat.

Adapun dampak negatif yang terjadi pada umunya bagi anak melahirkan

rasa traumatis, perubahan hidup maupun kualitas hidup anak. Untuk dampak

negatif lainnya antara lain:

1. Emosi

Ketidak stabilan suasana hati dan emosi merupakan salah satu

dampak jangka pendek yang ditimbulkan dari perceraian orang tua. Anak

akan mengalami berbagai emosi sebelum proses perceraian, selama proses

perceraian, dan sesudah perceraian. Tentu mental anak akan menjadi

tertekan, down, gelisah, stress, bahkan depresi berat, minder, minggat, dan

lain-lain.

2. Hubungan dengan orang tua

Karena anak lebih tergantung pada orang tua, anak yang

mengalami kekurangan hubungan dengan orang tua akan mengalami

trauma emosional yang hebat. Karena orang tua yang masih utuh sudah

pasti kasih sayang dan perhatian yang diberikan jauh lebih besar

dibandingkan dengan hanya diasuh oleh satu orang tua saja.Dan anak

merasa kurang jika perhatian atau kasih sayang itu hanya diberikan dari

orang tua yang single parent.

Tingkat usia anak dalam menyesuaikan diri dengan situasi baru ini

memperlihatkan cara dan penyelesaian yang berbeda. Kelompok anak

Page 47: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

32

yang berusia sekolah pada saat kasus ini terjadi, ada kecenderungan untuk

mempersalahkan diri sendiri bila ia menghadapi masalah dalam hidupnya.

Kelompok anak yang sudah menginjak usia besar pada saat terjadi kasus

perceraian memberi reaksi lain. Kelompok ini tidak lagi menyalahkan diri

sendiri, tetapi memiliki sedikit perasaan takut karena perubahan situasi

keluarga dari masa cemas karena ditinggalkan salah satu dari kedua orang

tuanya. Adapun kelompok anak yang sudah menginjak usia remaja, anak

sudah mulai memahami seluk beluk arti perceraian.

Anak kehilangan keteladanan sering ditemukan pada keluarga

broken home.Orang tua yang diharapkan anaknya sebagai teladan, ternyata

belum mampu memperlihatkan sikap dan perilaku yang baik.akhirnya

anak kecewa pada orang tuanya.Anak merasa resah dan gelisah, tidak

betah di rumah, sehingga keteduhan dan ketenangan merupakan hal yang

langka bagi anak (Djamarah, 2004: 30).

Hilangnya keteladanan dari orang tua yang dirasakan anak

memberikan peluang bagi anak untuk mencari figur yang lain sebagai

tumpuan harapan untuk berbagi perasaan dalam duka dan lara. Di luar

rumah, anak mencari teman yang dianggapnya dapat memahami dirinya,

perasaannya, dan keinginannya.Keguncangan jiwa anak ini tidak jarang

dimanfaatkan oleh anak-anak nakal untuk menyeretnya ke dalam sikap dan

perilaku tidak baik seperti mencuri, miras, free sex, dan lain-lain.Orang tua

manapun pasti tidak suka melihat anaknya terlibat dalam hal yang seperti

itu karena dapat menjerumuskan anak ke dalam jurang

Page 48: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

33

kenistaan.Karenanya orang tua pasti mencari upaya untuk menghentikan

dengan menasihati anaknya supaya tidak bergaul dengan teman yang

berperilaku buruk.

3. Mendadak menjadi pendiam

Keriangan serta keceriaan anak mendadak menjadi berkurang saat

orang tanya tidak bersama lagi. Ini disebabkan karena pertanyaan-

pertanyaan yang tidak terjawab seperti siapa yang akan menjaga dirinya

kelak dan apakah kasih sayang dari orang tuanya akan tetap sama atau

menjadi berkurang, sehingga membuatnya sibuk dengan pikiran kecilnya

dan mengabaikan hal-hal disekitarnya. Anak akan cenderung melamun

dan tidak aktif seperti biasanya.

4. Tidak percaya diri

Dampak perceraian orang tua terhadap anak salah satunya adalah

anak menjadi tidak percaya diri ketika berada di lingkungannya.

Perceraian menjadi beban mental tersendiri bagi anak, karena anak akan

merasa tersisih dari lingkungan karena kehilangan konsep sosial seperti

kebanyakan teman-temannya. Akibatnya, anak mulai menarik dan

menutup diri bahkan tidak sedikit yang menjadi gugup ketika berhadapan

dengan orang banyak.

5. Pesimis terhadap cinta

Ketika anak menghadapi perceraian orang tuanya sejak usia kanak-

kanak, kemungkinan besar anak akan menjadi pesimis terhadap cinta.

Dampak orang tua bercerai bisa sampai kepada anak sampai

Page 49: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

34

usiadewasanya. Kenangan perpisahan, perasaan sedih, dan kecewa yang

dialaminya ketika kecil akan membekas dan membuatnya pesimis dalam

memandang cinta.

6. Marah terhadap dunia

Dampak orang tua bercerai pada anak bisa sampai kepada agresif

yang sudah merusak seperti kemarahan tak wajar pada orang-orang di

sekeliling dengan alasan supaya orang lain juga merasa tidak bahagia

seperti yang dialaminya. Kemarahan-kemarahan tak wajar ini sering

ditunjukkan dengan sengaja membuat kesal, membuat keributan di

sekolah, memberontak terhadap aturan yang dibuat di sekolah dan di

rumah, serta membuat orang di sekelilingnya marah.

D. Kajian Pustaka.

1. Nur Azizah (IAIN Walisongo Semarang, 2009) yang berjudul “Perilaku

Anak Akibat Perceraian (Studi Analisis Psikologis di Desa Nalumsari

Kabupeten Jepara)”. Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku anak akibat

perceraian di Desa Nalumsari Jepara dapat dijelaskan sebagai berikut:

dendam pada ayah, mabuk, keras kepala, mudah tersinggung, dusta,

memutar balikkan kenyataan dengan tujuan menipu orang atau menutupi

kesalahan. Sedangkan perilaku lainnya seperti membolos, kabur,

meninggalkan rumah, keluyuran, membawa benda yang membahayakan

bagi orang lain, bergaul dengan orang yang tidak baik sehingga mudah

Page 50: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

35

terjerat dalam perkara yang benar-benar criminal. Selain itu, si anak juga

suka berpesta pora, membaca buku cabul dan biasa mempergunakan

bahasa yang tidak sopan, bertindak senonoh, tidak membayar ketika

membeli makan dan tidak membayar saat naik bis umum.

2. Widi Tri Astuti (UNNES. 2013) yang berjudul “Dampak Perceraian

Orang Tua Terhadap Kematangan Emosi Anak Kasus Pada Tiga Siswa

Kelas VIII SMP 2 Pekunceng Banyumas 2012/2013”. Jenis penelitian

skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terjadinya perceraian dapat mengakibatkan dampak positif dan

negatif bagi kematangan emosi remaja. Berdampak negatif karena subjek

mengalami kekacauan emosi, ditampakkan oleh ekspresi emosi yag

berlebihan, tidak terkontrol dan lebih agresif, serta tidak mampu bersikap

rasional, obyektif, dan realistis dalam menghadapi kenyataan, serta tidak

mempunyai semangat belajar sehingga mengakibatkan prestasi di sekolah

menurun. Semua ini dikarenakan rasa frustasi yang dialami dalam

menghadapi masa depan. Sedangkan dapat berdampak positif karena

menunjukkan perilaku yang dicerminkan oleh kemampuan subjek yang

tidak menunjukkan rasa frustasi, memiliki rasa tanggung jawab, dan

mandiri sehingga dalam tindakannya subjek lebih menunjukkan

kedewasaan diri.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama penelitian yang

difokuskan pada keluarga yang mengalami perceraian, sama-sama

merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, dan sama-sama

Page 51: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

36

penelitian yang difokuskan untuk mengetahui dampak atau akibat dari

perceraian.Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah bedanya

lokasi yang dipilih untuk melakukan tindakan penelitian dan dampak

perceraian yang difokuskan pada perilaku anak serta kematangan emsoi

anak, karena dalam penelitian ini penulis fokus terhadap pendidikan

agama anak.

Page 52: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research).Penelitian

lapangan adalah suatu tindakan penelitian yang dilakukan di tempat

penelitian yang dipilih untuk menyelidiki gejala objektif yang terjadi di

lokasi penelitian (Fathoni, 2006: 96).Penulis mengumpulkan data dari

lapangan dengan mengadakan penyelidikan secara langsung di lapangan

untuk mencari berbagai masalah yang ada relevansinya dengan penelitian ini

(Muhadjir, 2002: 38).

Untuk melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan penelitian

kualitatif.Moloeng menjelaskan penelitian kualitatif adalah prosedur data

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011:4).

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti sebagai pengamat.Penelitian ini dilakukan oleh

peneliti dengan mengunjungi Dusun Kupang Dalangan Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang dan terlibat langsung dalam

usahanya untuk memperoleh data dan berbagai informasi.Penelitian ini

dilaksanakan oleh penulis pada bulan Desember 2018 sampai selesai.

Page 53: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

38

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kupang Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang yang difokuskan pada 4 orang anak.Peneliti memilih

lokasi ini karena tingginya angka perceraian yang terjadi dan sebelumnya

belum pernah ada yang melakukan penelitian tentang dampak perceraian

orang tua terhadap pendidikan agama anak di Dusun Kupang Dalangan

Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua yang bercerai dan anak

dari orang tua yang bercerai.

E. Sumber Data

Pengambilan data dalam penelitian ini, penulis mengambil dan

mengumpulkan data dari sumber data primer (utama) dan sekunder

(pendukung).

1. Sumber Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data.Dalam penelitian ini, data primernya adalah orang tua

yang mengasuh anak yang menjadi korban perceraian orang tua

(Sugiyono, 2010: 308-309).

Page 54: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

39

2. Sumber Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data.Data sekundernya seperti

kroscek dari anak yang menjadi korban perceraian dan tokoh masyarakat

atau guru ngaji dan dokumen-dokumen seperti studi pustaka digunakan

untuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian. Data dan informasi diperoleh dari studi daftar

pustaka melalui buku, lapangan penelitian, karya ilmiah, dokumen-

dokumen, arsip pihak terkait, catatan-catatan, artikel, dan koran.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif

ini adalah dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi

(Maslikhah, 2013: 321).

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

berdasarkan tujuan tertentu (Maslikhah, 2013: 321).Penulis melakukan

wawancara dengan subyek primer yaitu para orang tua yang bercerai untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan tentang apa penyebab perceraian

mereka, bagaimana psikologi pendidikan anak sebelum terjadinya

perceraian, dan dampak perceraian mereka terhadap anak. Wawancara

Page 55: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

40

dilakukan di rumah orang tua yang bercerai sebanyak satu sampai dua kali

tatap muka.

2. Observasi

Observasi dapat diinterpretasi secara komprehensif sebagai suatu

pengamatan mendalam, teliti mengenai fenomena yang ada di sekitar kita

dan kemudian didokumentasikan dalam rangka untuk mengungkapkan

keterkaitan antar fenomena.Denga demikian kegiatan observasi tidak lepas

dari kegiatan untuk membuat dokumen (pendokumentasian) mengenai

gejala itu sendiri (Yunus, 2010: 376).

Metode ini penulis gunakan untuk mengamati, mendengarkan,

mencatat secara langsung tentang keadaan atau kondisi pendidikan agama

anak dalam keluarga cerai di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang tahun 2018.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data yang

terkait dengan hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Metode ini

digunakan penulis untuk mencari data yang terkait dengan hal-hal yang

berhubungan dengan kebijakan-kebijakan publik khususnya pelayanan

sosial kemasyarakatan.Dalam penelitian ini penulis menggunakan buku

untuk mencari data-data yang berkaitan dengan penelitian ini.

Page 56: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

41

G. Analisis Data

Dalam analisis data ada yang mengemukakan proses da nada pula

yang menjelaskan tentang komponen-komponen yang perlu ada (Moleong,

2009: 248). Analisis data yang digunakan adalah analisis data secara induktif

yang berarti bahwa upaya pencarian data bukan dimaksudkan untuk

membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum penelitian diadakan,

akan tetapi lebih merupakan pembentukan abstraksi berdasarkan bagian-

bagian yang telah dikumpulkan kemudian dikelompok-kelompokkan

(Moleong, 2009: 10-11).

Menurut Salim dalam tulisan Maslikhah (2013: 323), proses analisis

data sebagaimana penelitian kualitatif digunakan teknik analisis data sebagai

berikut:

1. Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan pada penyederhanaan,

abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan.

2. Penyajian data yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang

memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

3. Verifikasi dari permulaan pengumpulan data, periset kualitatif mencari

makna dari gejala yang dipeoleh di lapangan, mencatat keteraturan atau

pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur aksualitas, dan

proposisi.

Page 57: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

42

H. Pengecekan Keabsahan Temuan

Sebagai upaya untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh itu

benar-benar valid, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain dan untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu

(Moleong, 2011: 330-332). Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan

adalah melalui sumber lainnya.Ada tiga macam triangulasi sebagai teknik

pemeriksaan yaitu sumber, metode, dan teori.

1. Triangulasi sumber, berarti membandingkan dan mengecek kembali

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Menurut Patton hal itu dapat

dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang

situasi dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektifseseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

2. Triangulasi metode, terdapat dua strategi yaitu pengecekan derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data

Page 58: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

43

dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

3. Triangulasi teori, menurut Lincoln dan Guba menganggap bahwa fakta

tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.

Sedangkan Patton berpendapat lain, yakni hal tersebut dapat dilakukan dan

hal itu dinamakan penjelasan banding ( dalamMoleong, 2011: 330-332).

Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis memggunakan teknik

triangulasi sumber yaitu dilakukan dengan cara membandingkan hasil

wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan teknik

triangulasi sumber, penulis membandingakan hasil wawancara orang tua yang

bercerai dengan hasil observasi penulis tentang kegiatan keagamaannya,

membandingkan apa yang dikatakan orang tua single parent dengan apa yang

dikatakan oleh anaknya.

I. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam tahap penelitian ini terdiri dari tahap pra-lapangan, tahap

pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data (Moleong, 2009: 127).

1. Tahap Pra-Lapangan

Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan penelitian, memilih

lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan,

memilih dan menentukan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian.

Untuk penelitian di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabuparen

Semarang, maka peneliti menyusun rancangan penelitian berupa rumusan

Page 59: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

44

penelitian, surat izin penelitian, persiapan untuk penelitian, beberapa

rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian, memilih dan

menentukan informan, serta menyiapkan hal-hal lain yang dibutuhkan

dalam penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap ini dibagi atas tiga bagian, yaitu memahami latar penelitian

dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan berperan serta sambil

mengumpulkan data.Dengan demikian, peneliti mempersiapkan diri baik

secara fisik maupun mental serta peneliti juga harus mengingat persoalan

etika dan menempatkan diri ketika berada di Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang ini, diantaranya adalah

peneliti terebih dahulu menemui Ketua Kesbangpol Kab. Semarang,

Camat Ambarawa, Lurah Kupang, dan ketua RT setempat. Selanjutnya

melakukan observasi pada anak yang menjadi korban perceraian,

kemudian mencari atau meminta dokumen-dokumen yang ada di Dusun

Kupang Dalangan Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang untuk dijadikan data penelitian.

3. Tahap Analisis Data

Menganalisa hasil temuan data dari penelitian baik secara lisan

ataupun tulisan. Semua data yang diperoleh di Dusun Kupang Dalangan

Kelurahan Kupang Kabupaten Semarang akan dianalisis dan dipilah oleh

peneliti.

Page 60: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

45

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum Kelurahan Kupang

a. Letak Geografis Kelurahan Kupang

Kupang adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Ambarawa,

Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Kupang terletak di tengah kota

Ambarawa yang terdiri dari beberapa kampong (RW), yaitu Kupang

Dalangan, Kupang Tegal Bulu, Kupang Sewan, Kupang Kidul, Kupang

Jetis, Kupang Tegal, Kupang Lor, Kupang Dukuh, Kupang Pete, dan

Kupang Tanjungsari.

Secara geografis Kelurahan Kupang terletak pada 7,2558 LS dan

110, 4117 BT. Keadaan jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 1 Km,

jarak dari Ibu Kota Kabupaten Dati II 18 Km, jarak dari Ibu Kota

Propinsi Dati I 44 Km, dan jarak dari Ibu Kota Negara 585 Km.

Kondisi geografis Kelurahan Kupang terletak pada dataran tinggi

dengan suhu rata-rata 27-30 derajat Celcius dengan curah hujan

sebanyak 1.300 Mm/Thn.

Panjang jalan Kelurahan Kupang yakni 1Km jalan Negara, 1 Km

jalan Provinsi, 4 Km jalan Kabupaten, dan 18 Km jalan Desa dengan

panjang jalan aspal desa juga sebanyak 18 Km yang menunjukkan

bahwa semua wilayah di Kelurahan Kupang kondisi jalannya sudah

beraspal semua.

Page 61: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

46

Secara geografis Kelurahan Kupang dibatasi oleh:

Sebelah Utara Kelurahan Baran

Sebelah Selatan Kelurahan Lodoyong

Sebelah Timur Kelurahan Tambakboyo

Sebelah Barat Kelurahan Kranggan Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

b. Keadaan Demografi Kelurahan Kupang

Menurut data statistik, jumlah penduduk Kelurahan Kupang pada

Tahun 2018 berjumlah 16.124 yang terdiri dari 8.085 orang perempuan

dan 8.039 orang laki-laki yang kesemuanya berkewarganegaraan

Indonesia.

1) Keadaan penduduk menurut agama

Tabel 4.1 Jumlah penduduk menurut agama

No. Agama Jumlah Penduduk

1 Islam 13. 087 orang

2 Kristen 1.191 orang

3 Katholik 1.064 orang

4 Hindu 7 orang

5 Budha 31 orang

6 Konghuchu 16 orang

7 Kepercayaan 8 orang

Jumlah 16.124 orang Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

2) Jumlah penduduk menurut usia

Tabel 4.2 Jumlah penduduk menurut usia

No. Tingkat Usia Jumlah Penduduk

1 0-9 tahun 2.142 orang

2 10-19 tahun 2.530 orang

3 20-29 tahun 2.187 orang

4 30-39 tahun 2.676 orang

5 40-49 tahun 2.522 orang

6 50-59 tahun 2.032 orang

7 60-69 tahun 1.321 orang

8 70- >=75 714 orang

Page 62: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

47

Jumlah 16.124 orang Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

3) Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

Tabel 4.3 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah Penduduk

1 Belum/tidak bekerja 7.545 orang

2 Pegawai negeri sipil 284 orang

3 Perdagangan 438 orang

4 Petani 64 orang

5 Nelayan 1 orang

6 Karyawan 3.926 orang

7 Buruh 1.772 orang

8 Jasa 264 orang

9 Wiraswasta 1.830 orang

Jumlah 16.124 orang Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

c. Sarana Prasarana Kelurahan Kupang

Tabel 4.4 Sarana ibadah

No. Sarana ibadah Jumlah

1 Masjid 15

2 Musolla 15

3 Gereja 3

4 Wihara -

5 Pura -

6 Klenteng -

Jumlah 33 Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

Tabel 4.5 Sarana Pendidikan

No. Jenis Pendidikan Jumlah

1 PAUD/KB -

2 TK 7

3 SD 7

4 SMP 4

5 SMA 2

6 SMK 2 Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

Page 63: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

48

Tabel 4.6 Sarana Olah Raga/ Kesenian dan Sosial

No. Nama Sarana Jenis

1 Sarana Olah Raga 8

2 Sarana Kesenian -

3 Sarana Sosial 1 Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

Tabel 4.7 Sarana Lain-lain

No. Nama Sarana Jumlah

1 Sarana Perbankan 15

2 Sarana Perekonomian 86

3 Hotel 2 Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

Page 64: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

49

d. Struktur Organisasi Kelurahan Kupang

Sumber: dokumentasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

LURAH

NOVITASARI DRD, SH.MM NIP. 197108281992032005

SEKRETARIS KELURAHAN

Y. BIMA PRAMUDITA, SH.MT NIP. 197706161998031007

STAF

SRIYONO NIP. 196803261992031008

FUNGSIONAL

--------------------------

STAF

------------------------------

Kepala seksi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat

SITI ALIMAH, SE NIP. 196310131992032002

STAF

ARUM VIYANTO NIP. 198802162011011006

Kepala seksi Tata Pemerintahaan, Ketentraman

Dan Ketertiban Masyarakat

SRI ZUBIARTI, SE NIP. 19700101199032005

Page 65: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

50

2. Profil Subjek

Pada bagian ini peneliti akan mendiskripsikan empat keluarga yang

melakukan percerarian di Desa Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang. Data ini diperoleh langsung dari wawancara dengan para pelaku

perceraian. Dalam hal ini peneliti sengaja menyamarkan nama asli untuk

melindungi privasi keluarga tersebut.

a. Profil M dan AA

M dan AA sebelumnya pernah menjalin ikatan (pacaran) selama

kurang lebih dua tahun hingga akhirnya MM dan AA memutuskan untuk

menikah pada pertengahan tahun 2006.Keduanya sama-sama beragama

Islam dan menikah pada umur yang dirasa sudah cukup untuk memijaki

kehidupan rumah tangga.AA menikahi M disaat usianya 26 tahun

sedangkan M sendiri kala itu berusia 24 tahun.Akan tetapi pernikahan M

dan AA tidak semata-mata karena saling mencintai saja, tetapi juga

sebuah keharusan karena pada saat itu M sudah lebih dulu mengadung

anak AA (hamil di luar nikah).AA berasal dari sebuah desa yang terletak

di Pringapus Kabupaten Semarang dan M berasal dari Desa Kupang

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang.Setelah resmi menikah,

keduanya menetap atau tinggal bersama di kediaman orang tua M yakni

di Desa Kupang.Keduanya sama-sama bekerja sebagai seorang

karyawan di sebuah pabrik yang terletak tidak terlalu jauh dari rumah.

Awal mula kehidupan M dan AA berjalan dengan bahagia dan

tentram, bahkan diusia pernikahan yang baru menginjak 5 bulan, M dan

Page 66: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

51

AA sudah dikaruniai seorang anak perempuan bernama SA yang kini

berusia 11 tahun. Meski rumah tangga M dan AA didasari dengan cinta

dan kasih sayang, badai pun tak lepas begitu saja dari kehidupan.Ketidak

harmonisan hubungan M dan AA berawal dari sebuah perselisihan dan

pertengkaran biasa yang disebabkan masalah-masalah sepele.Namun

karena perselisihan tersebut terjadi begitu sering bahkan sehari yang

tiduk cukup satu kali saja, membuat rumah tangga yang dijalani terasa

hambar. Perselisihan atau adu mulut yang sering terjadi diantara M dan

AA bisa disebabkan masalah-masalah kecil seperti SA meminta

dibelikan sesuatu akan tetapi salah satu pihak dari M atau AA tidak

menyetujuinya, SA yang terlalu dimanjakan oleh salah satu pihak, dan

lain sebagainya. Secara hemat, perselisihan yang terjadi di dalam

keluarga ini dikarenakan perbedaan pola asuh orang tua terhadap anak.

Merasa sudah tidak bisa menjalankan rumah tangga dengan baik

dan harmonis serta tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam

rumah tangga, akhirnya AA menjatuhkan talak kepada istrinya M di

Pengadilan Agama Ambarawa pada tanggal 24 Juli 2014 yang

bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan yang ke 8. Setelah resmi

bercerai, AA kembali ke rumah orang tuanya di Pringapus.Bahkan kini

AA sudah berkeluarga lagi dan memiliki seorang anak dengan istri

barunya.Sedangkan M sendiri sampai saat ini masih berstatus sebagai

janda dan mengurus anak semata wayang hasil pernikahannya dengan

AA dahulu.

Page 67: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

52

b. Profil DY dan GT

DY dan GT menikah pada tanggal 9 April 2006 di kediaman orang

tua DY yakni Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang. Pada saat itu usia DY sudah 26 tahun dan GT sendiri baru

menginjak 23 tahun. Setelah menikah, DY dan GT tidak langsung

dikaruniai seorang anak.DY dan GT dikaruniai anak pada saat usia

perkawinan telah menginjak 3 tahun. Selama diperistri oleh GT, DY

tidak bekerja dan hanya mengurus kebutuhan rumah serta merawat

anak.GT berkerja sebagai karyawan swasta di Salatiga karena dirinya

memang berasal dari Kota Salatiga.

Ketika usia perkawinan DY dan GT menginjak 7 tahun, prahara

rumah tangga mulai terasa. Dari rumah tangga yang awal mulanya adem

ayem kini terasa hambar dan percecokanpun sering terjadi.DY merasa

ada yang tidak beres dengan suaminya. DY merasa bahwa suaminya

memiliki WIL (wanita idaman lain) yang tidak diketahuinya. Seperti

pepatah sepandai-pandainya bangkai disimpan pasti baunya akan

tercium juga, suatu hari DY pernah memergoki suaminya berselingkuh.

Merasa tidak dianggap dan diperlakukan dengan baik sebagai seorang

istri yang sah, akhirnya DY mengancam suaminya untuk menggugat

cerai. Awalnya DY hanya berniat menakut-nakuti suaminya dan dia

tidak benar-benar berniat cerai dengan suaminya dengan alasan kasihan

anaknya yang saat itu baru saja memasuki sekolah jenjang TK. Tapi

ketika DY melakukan hal itu, justru tanggapan sang suami di luar

Page 68: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

53

dugaannya. GT terlihat sangat antusias ketika mendengar DY akan

menggugat cerai dirinya. Bahkan, GT dengan ringan tangan memberikan

sejumlah uang kepada DY untuk biaya perceraian. DY yang merasa

bahwa suaminya telah dibutakan oleh wanita lain dan rumah tangganya

tidak ada harapan untuk kembali utuh, dengan hati yang ikhlas DY

benar-benar mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Ambarawa

demi kebaikan hidup dirinya dan anaknya. Kini, GT telah berkeluarga

lagi dan DY masih berstatus sebagai janda yang bekerja sebagai

karyawan toko sepatu Bata di dekat rumahnya demi memenuhi

kebutuhan anak semata wayangnya.

c. Profil SN dan SM

Dari seluruh responden dalam penelitian ini, pasangan SN dan SM

adalah pasangan yang paling lama mengarungi kehidupan

perkawinan.Usia perkawinan SN dan SM saat terjadinya perceraian

sudah 19 tahun. Hal ini bukan karena konflik rumah tangga yang datang

secara tiba-tiba, akan tetapi merupakan salah satu bentuk usaha SN

dalam mempertahankan keluarganya demi anak-anak yang telah

dilahirkannnya. Pada awalnya, SN dan SM berdua menikah bukan

karena saling mencintai akan tetapi karena perjodohan yang dilakukan

oleh nenek-nenek dari kedua pihak. Setelah pernikahan, SN dan SM

tetap menjalankan kehidupan sebagaimana mestinya.

Sejak awal menikah, SN sudah mencium gelagat tidak baik dari

perangai SM. Terbukti, selama menjadi istri SM, SN tidak pernah diberi

Page 69: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

54

nafkah oleh suaminya karena suaminya tidak memiliki pekerjaan.Ia

harus memenuhi segala kebutuhan rumah tangganya seorang diri dengan

hanya mengandalkan usaha kecilnya yaitu salon dan penjahit. Keadaan

seperti ini harus SN jalani selama bertahun-tahun lamanya.Menurut

pengakuannya, SN sudah tidak tahan lagi dengan perangai

suaminya.Akan tetapi, SN harus bertahan demi kedua anaknya yang

masih kecil.Terlebih lagi, SM ini memiliki hobi berjudi. Semua harta

dan perhiasan yang dimiliki istri dan keluarganya sampai habis terjual

untuk melunasi hutang-hutang SM. Sebelas tahun sudah usia

pernikahannya dipenuhi derita. SN berpikir untuk menambah anak

lagi.Siapa tahu dengan menambah anak lagi kelakuan buruk suaminya

dapat berubah, pikirnya begitu.Akan tetapi semua usaha SN nihil.

Hingga anak ketiga mereka lahir pun ia masih belum sembuh dari

kebiasaan berjudinya. Merasa putus asa, SN dengan dukungan seluruh

keluarganya termasuk kedua anaknya yang sudah besar dan juga seluruh

keluarga SM mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama

Ambarawa.Hal ini karena keluarga SM sudah tidak tahan dengan

kelakuan SM dan merasa kasihan melihat keadaan SN yang terus merasa

menderita dan terbebani dengan ikatan perkawinan mereka.Hingga pada

akhirnya SN dan SM resmi bercerai dan ketiga anaknya kini tinggal

bersama SN semua.

Page 70: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

55

d. Profil W dan AB

W dan AB menikah pada akhir tahun 2010 di kediaman orang tua

W, yakni Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten

Semarang.AB sendiri berasal dari Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang dan bekerja sebagai karyawan PDAM. Sejak usia perkawinan

memasuki bulan keempat, atau lebih tepatnya ketika W ini hamil tiga

bulan, AB sudah sering meninggalkan W tanpa pesan. Sejak itu pula

hubungan mereka sudah dapat dikatakan tidak utuh lagi karena W dan

AB tinggal tidak lagi bersama dan komunikasipun tidak dapat terjalin

dengan baik.Menurut pengakuan W, sebelum pergi meninggalkan

dirinya AB ini sering pulang kerja tengah malam dalam keadaan mabuk.

Berulang kali W menasehati suaminya akan tetapi suaminya justru

memilih pergi meninggalkan W.

Hingga anak W dan AB lahir sampai saat ini pun AB tidak

memiliki I’tikad baik untuk sekedar mengunjungi anaknya atau

menanyakan hal apapun tentang anaknya.Merasa digantung dan tidak

dipedulikan oleh suaminya, akhirnya W menggugat cerai suaminya ke

Pengadilan Agama Ambarawa dengan alasan suaminya pemabuk berat

dan pergi meninggalkan dirinya selama bertahun-tahun.Kini, W bekerja

sebagi karyawan toko yang terletak di pasar Projo Ambarawa dan

menghidupi anaknya seorang diri.

Page 71: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

56

3. Penyebab Terjadinya Perceraian Orang Tua Di Kelurahan Kupang

Berdasarkan hasil wawancara lapangan yang berkaitan dengan

penyebab perceraian pada empat keluarga tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perselisihan terus menerus

Penyebab perceraian orang tua SA yaitu Ibu M yang datanya dapat

penulis peroleh pada tanggal 12 Desember 2018 di Kupang adalah terus

menerus terjadinya perselisihan antara ibu M dengan mantan suaminya

sehingga dirasa tidak ada lagi harapan untuk hidup rukun. Setelah

mempertimbangkan berbagai hal, ibu M dan mantan suaminta

memutuskan untuk mengakhiri hubungan perkawinan mereka.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh ibu M adalah sebagai berikut:

“mbendino ki padu mbak, sedino ra trimo pisan pindo. Ndelalah

ono wae seng marakke padu ki.Aku ra kuat nak urip sak omah padu

terus.Akhire yowes pisahan wae.Pas kui anakku iseh kelas siji nak ra

loro. Ora ono pihak ketiga atau masalah liyo, yo pokoke mung mergo

wes ra cocok ngono wae.”(Tiap hari adu mulut mbak, bahkan sehari

tidak cukup satu dua kali saja.Kebetulan ada saja yang bikin kita adu

mulut.Saya tidak kuat kalau hidup serumah tapi bertengkar

terus.Akhirnya ya sudah cerai saja. Kala itu anak saya masih kelas satu

kalau tidak ya dua SD. Tidak ada pihak ketiga atau masalah lain, ya

pokoknya karena memang sudah tidak cocok gitu saja). (Ibu M/ Selasa/

12-12-2018).

Selain kepada pelaku perceraian, peneliti juga melakukan kroscek

terhadap anaknya. Sebagaimana yang dikatakan sang anak (SA) kepada

peneliti pada tanggal 16-12-2018:

“la ayah sama ibuk tiap hari bertengkar og mbak, terus cerai.

Sekarang ayah udah punya adek lagi sama ibuk baru di karangjati. Aku

kadang kalau libur dijemput ayah terus diajak kesana.” (Ananda SA/

Minggu/ 16-12-2018).

Page 72: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

57

b. Perselingkuhan

Penyebab perceraian responden ke dua yaitu ibu DY atau ibu dari R

yang datanya dapat penulis peroleh pada tanggal 12 Desember 2018 di

Kupang adalah adanya wanita lain yang disembunyikan oleh mantan

suaminya (perselingkuhan), dan juga cek-cok yang terus menerus terjadi

diantara DY dan GT. Sebagaimana yang dikatakan ibu DY kepada

penulis adalah sebagai berikut:

“Kulo niku ditinggal kawit Rara seh TK lo mbak, sak derange

nggeh memang mpun padu terus nak ketemu ki. Perasaane kulo mpun

mboten enak kados enten wong wedok liyo. Timbang kulo loro ati terus

stress lak mending cerai to mbak. Pas kulo buka meja niku nggeh malah

kulo diduiti men geles rampung.Kulo niku sidang pisan langsung resmi

cerai mbak. Nggih tenan, bar cerai mantan bojone kulo langsung rabi

malih, nak sakniki nggeh pun gadah putro piyambake niku lan

manggone teng solotigo.” (saya itu ditinggal sejak Rara masih TK lo

mbak, sebelumnya ya memang sudah sering cek-cok melulu setiap kali

ketemu. Perasaan saya sudah tidak enak seperti ada perempuan lain. Dari

pada saya sakit hati terus stress kan ya mending cerai to mbak. Waktu

saya buka meja (menggugat cerai) saja malah saya dibiayai lo mbak biar

cepat resmi cerai. Ya benar, setelah proses cerai selesai mantan suami

saya langsung nikah lagi. Kalau sekarang ya sudah punya anak lagi

dianya. Tinggalnya di Salatiga). (Ibu DY/ Selasa/ 12-12-2018).

Karena ketika terjadi perceraian sang anak masih terlalu kecil

sehingga tidak mengetahui dengan jelas penyebab perceraian yang

dilakukan orang tuanya, maka peneliti melakukan kroscek terhadap

nenek atau ibu dari Ibu DY yang juga tinggal serumah dengan Ibu DY

dan R. Sebagaimana yang dikatakan oleh sang nenek kepada penulis:

“mbendino niku tukaran mbak mergo bapakne R ketahuan

selingkuh, akhire bapakne R lungo. Aku yo wegah nak pisah-pisah

tok.Nak ncen meh pisah yo seng resmi sisan neng pengadilan men

Page 73: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

58

jelas.” (setiap hari itu bertengkar mbak karena bapaknya R ketahuan

selingkuh. Akhirnya bapaknya R pergi.Saya ya tidak mau kalau sekedar

pisah gitu saja.Kalau memang mau pisah ya pisah resmi ke Pengadilan

sekalian biar jelas). (Ibu DY/ Selasa/ 12-12-2018).

c. Suami tidak bertanggung jawab dan penjudi

Adapun penyebab perceraian responden ke tiga yaitu ibu SN atau

ibu dari AS yang datanya dapat penulis peroleh pada tanggal 13

Desember 2018 di Kupang adalah sang suami yang tidak bertanggung

jawab atau tidak pernah memberi nafkah kepada ibu SN. Selain itu, sang

suami memiliki hobi berjudi hingga menghabiskan banyak harta benda

yang dimiliki oleh ibu SN dan keluarganya. Ibu SN sudah berusaha

mempertahankan perkawinannya demi anak-anak mereka dan bersabar

menunggu suaminya sadar akan kewajibannya. Sebagaimana yang

dikatakan oleh ibu SN kepada penulis saat itu ialah:

“kulo niku ra tau diblonjo mbak, sak jege urip kaleh deknen nggeh

kulo yoso dewe, usaha dewe. Anak tak ragati dewe, kabeh keperluan

nggeh kulo seng nyukupi.Mboten cukup niku tok mbak, hobine niku

main. Nak diitung wes entek pinten kulo seng mabayari nggeh akeh

banget ibarate ngasi iso nggo tuku omah gedung. Ngasi anake kulo gede

nggeh mboten berubah.Tak betah-betahke kahanan ngene ki mergo

mangke ndak anake kulo dadi ra nduwe bapak.Sakniki sabare kulo mpun

entek.Akhire kulo maju dewe teng pengadilan ngurus cerai.Niki dalan

seng paling apik. Nak ra cerai malah kulo samsoyo bobrok ati lan

pikire. Sakniki mpun cerai malah pikirane kulo saget semeleh, santai,

tenang mbak.” (saya itu tidak pernah dinafkahi mbak. Selama hidup

dengan dia ya saya usaha sendiri.Anak saya biayai sendiri, segala

kebutuhan juga saya yang mencukupi.Tidak Cuma itu tok mbak, dia juga

punya hobi berjudi.Kalau dihitung sudah habis berapa saya buat bayarin

dia ya banyak banget lah mbak ibaratnya bisa buat beli rumah yang

seperti istana.Sampai anak saya besar juga dia tidak berubah.Saya betah-

betahin kondisi seperti ini ya karena saya tidak mau kalau nanti anak

saya tidak punya bapak lagi.Tapi sekarang sabar saya sudah

habis.Akhirnya saya maju sendiri ke pengadilan buat ngurus cerai.Ini

jalan yang terbaik.Kalau saya tidak cerai malah semakin hancur hati dan

Page 74: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

59

pikiran saya.Sekarang sudah bercerai malah pikiran saya bisa santai,

tenang, dan nyaman). (Ibu SN/ Rabu/ 13-12-2018).

Ketika Ibu SN dan Bapak SM ini bercerai, usia AS masih terlalu

kecil sehingga tidak mengetahui alasan perceraian orang tuanya. Karena

peneliti tidak dapat mengroscek penyebab perceraian dari AS secara

langsung, maka peneliti memilih untuk mengorek informasi melalui

nenek AS. Sebagaimana yang dikatakan nenek AS kepada peneliti:

“alah mbak, duit ki lo sak sen we ra tau metu. Wes ngono gaweane

maen.Bondone entek kabeh nggo nglunasi utange SM. Nek ra cerai yo

malah kene soyo kapiran.” (halah mbak, yang namanya uang itu lo satu

perak pun tidak pernah keluar. Sudah begitu kerjaannya cuma

berjudi.Semua harta habis untuk melunasi hutangnya SM. Kalau tidak

cerai malah sini yang semakin kacau mbak). (Ibu SN/ Rabu/ 13-12-

2018).

d. Suami pemabuk

Penyebab perceraian responden ke empat yakni ibu W atau ibu dari

AF yang datanya dapat penulis peroleh pada tanggal 13 Desember 2018

di Kupang adalah sang suami pemabuk berat. Merasa tiak kuat dengan

kelakuan suaminya, akhirnya ibu W memutuskan untuk bercerai.

Sebagaimana yang dikatakan ibu W kepada penulis adalah sebagai

berikut:

“Bojone kulo niku pemabuk berat mbak.Awale nggeh terpengaruh

kaleh kanca-kancane. Angger bali kerjo ngono kae tengah wengi mesti

mambu miras. Terus tak pikir-pikir mosok yo meh koyo ngene terus,

akhire aku milih nggugat cerai.” (suami saya itu pemabuk berat mbak,

awalnya ya karena terpengaruh dengan teman-temannya. Setiap pulang

kerja tengah malam pasti bau miras.Terus saya berfikir masak iya harus

seperti ini selamanya, akhirnya saya memilih untuk menggugat cerai

saja). (Ibu W/ Rabu/ 13-12-2018).

Page 75: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

60

Ketika terjadi perceraian di antara kedua orang tuanya, usia AF

tergolong masih terlalu kecil untuk mengetahui sebab pasti mengenai

perceraian tersebut. Dengan ingatan yang samar-samar, AF memberikan

informasi kepada penulis dengan kalimat sebagai berikut:

“ emboh, ra ngerti og. Tapi aku pernah weroh bapak mabuk terus

ibuk nesu-nesu.” (entah, saya tidak tahu. Tapi saya pernah lihat bapak

mabuk kemudian ibuk marah-marah). (Ananda AF/ Rabu/ 13-12-2018).

Dari keempat responden tersebut penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa keempat keluarga yang bercerai di atas pada

umumnya mengalami perceraian dengan cerai gugat, akan tetapi

penyebab perceraiannya berbeda-beda. Ada yang dikarenakan sudah

tidak adanya lagi keharmonisan dalam rumah tangga, perselingkuhan,

dan salah satu pihak senang berjudi maupun mengonsumsi minuman

keras.

Mereka yang mengalami perceraian di atas sudah benar-benar

berusaha mempertahankan keutuhan keluarganya agar tidak terjerumus

ke dalam perkara yang sangat dibenci oleh Allah.Selain itu, anak-anak

lah yang menjadi penguat mereka dalam menghadapi rumah tangga yang

sedang porak-poranda.Namun kesabaran manusia memang terbatas

sehingga mereka memilih jalan bercerai dengan cerai gugat demi

kebaikan hidup mereka supaya lebih baik dan tertata.

4. Usaha yang Dilakukan Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan

Agama terhadap Anak Setelah Perceraian

Page 76: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

61

Dari observasi yang dilakukan penulis terhadap empat keluarga yang

bercerai atau sudah pernah bercerai di Kelurahan Kupang Kecamatan

Ambarawa Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa pendidikan agama

anak dalam keluarga perceraian orang tua sebagai berikut:

a. Rutinitas Mengaji

Pendidikan agama anak setelah terjadinya perceraian orang tua menurut

ungkapan orang tua yang mengasuh anak sekarang yaitu responden satu,

dia adalah Ibu M yang datanya dapat penulis peroleh pada tanggal 12

Desember 2018 di Kupang mengatakan bahwa dahulu SA sudah terbiasa

mengaji di TPA ketika sore hari tanpa disuruh orang tua. Selain itu, SA

juga terlihat sering pergi ke masjid ketika waktu maghrib telah tiba

bersama teman-temannya. Seperti yang dituturkan oleh ibu M adalah

sebagai berikut:

“SA niku riyen sregep ngaji teng TPA tiap sore amboko ora

dikongkon mbak. Turneh angger krungu adzan maghrib ngono kae ki yo

lek nggoleki rukoh terus mbek kanca-kancane do lungo neng langgar.

Aku yo seneng weroh SA wes ndalan dewe ngono kui. Aku sering

ngandani nek ra sholat ki tuntutane abot neng akhirat opo neh nak wes

datang bulan”.(SA itu dulu rajin ngaji ke TPA setiap sore walaupun

tidak disuruh mbak. Juga setiap dengan adzan maghrib dia buru-buru

cari mukena terus sama teman-temannya pergi ke Musholla. Saya

bahagia liat SA sudah mapan sendiri begitu.Saya sering ngasih tau ke dia

kalau tidak shalat itu tuntutannya berat di akhirat apalagi kalau sudah

datang bulan nanti). (Ibu M/ Selasa/ 12-12-2018).

Akan tetapi, setelah orang tuanya bercerai SA menjadi malas ke

TPA karena tidak ada yang memperhatikan dan memberinya reward

sehingga ia lebih memilih untuk di rumah saja sambil mainan HP. Hal

ini dapat penulis ketahui melalui penuturan Ibu M:

Page 77: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

62

““ngajine niku lo mbak mbok tulung disanjangi.Angel tenan

sakniki nak diken mangkat TPA padahal mbiyen niku sregep.Pripun

maleh nggeh, kulo piyambak nggeh kerjo dadine raiso nggatekke

banget.(ngajinya itu lo mbak minta tolong dibilangin. Susah sekali

sekarang kalau disuruh berangkat TPA padahal dulu rajin.Gimana lagi

ya mbak, saya sendiri juga harus bekerja jadi tidak bisa begitu

memperhatikan).(Ibu M/ Selasa/ 12-12-2018).

Selain itu, SA sendiri memberi pengakuan sebagai berikut:

“dulu aku tu sering disuruh ayah ke masjid sama disuruh TPA.

Kalau aku nggak mbolos nanti aku dapat hadiah bu. Hadiahnya jalan-

jalan kalau nggak aku dibeliin apa gitu. Tapi sekarang nggak ada yang

nyuruh la ibuk kerja pulang jam 6 terus ayah nggak di sini jadi ya aku

males berangkat mending mainan HP aja di rumah.”(Ananda SA/ Rabu/

13-12-2018).

b. Pembiasaan Ibadah Puasa

Pendidikan agama anak sebelum terjadinya perceraian menurut

ungkapan ibu yang mengasuh anak sekarang yaitu responden kedua

yakni ibu DY yang datanya dapat penulis peroleh pada tanggal 12

Desember 2018 di Kupang mengatakan bahwa sebelum bercerai dia dan

suaminya bekerjasama dalam mendidik R seperti dalam hal berpuasa.

Ketika Ramadhan, ia selalu menyuruh R berpuasa walau pada siang

harinya membatalkan puasa.Akan tetapi ibu DY ini tetap selalu

membiasakan anaknya untuk melakukan puasa terlebih dahulu.Selain

itu, ibu DY selalu menasihati anaknya agar tidak menjawab atau

membantah ketika dinasehati orang tua. Karena menurut Ibu DY, dengan

demikian si anak pasti akan terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan

tersebut tanpa komando dari orang tuanya. Sehingga setelah perceraian

pun si anak sudah terbiasa menjalankan ibadah puasa. Seperti yang telah

dikatakan ibu DY kepada penulis:

Page 78: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

63

“sak derenge kulo cerai niku kan kulo kaleh bojone kulo ketat

pokoke mbak. Nak pas Ramadhan yo kudu puasa walaupun ngko siange

dia batal yo nggak masalah, seng penting ket isuk tak kon poso

sek.Mbiyen bapakne yo kerep ngandani nak mbek wong tuo ki ojo wani,

ojo mbantah, pokoke manut. Nggeh sakniki tenan to R niku anane mung

meneng tok nak diseneni.Nak mboten ngoten mangke selak kasep soyo

gede bocah soyo angel dikandani mbak. Nak le ngandani ket cilik kan

bocah wes kadung biasa”. (sebelum saya cerai itu kan saya dan suami

saya ketat pokonya. Ketika Ramadhan ya harus puasa walaupun nanti

pas siang dia batal ya tidak masalah, yang penting dari pagi saya suruh

puasa dulu. Dulu bapaknya juga sering ngasih tau kalau sama orang tua

itu jangan berani, jangan mbantah, pokonya yang nurut. Ya benar saja,

sekarang R adanya Cuma diam kalau lagi dimarahi. Kalau tidak begitu

nanti keburu terlanjur karena semakin anak besar akan semakin susah

diatur mbak. Kalau kita sudah terbiasa membiasakan sejak kecil kan

nanti dia sudah terbiasa sendiri). (Ibu DY/ Selasa/ 12-12-2018).

c. Pembiasaan Melafadzkan Do’a Sehari-hari

Pendidikan agama anak sebelum terjadinya perceraian orang tua

menurut ungkapan orang tua yang mengasuh anak sekarang yaitu

responden ketiga yakni ibu SN yang datanya dapat penulis peroleh pada

tanggal 13 Desember 2018 di Kupang mengatakan bahwa saat dirinya

bercerai si anak (AS) masih berusia sangat kecil sehingga belum dapat

diketahui bagaimana sikap keagamaan anak sebelum perceraian. Akan

tetapi menurut penuturan ibu SN ini AS tidak pernah berkata kotor, baik

dengan semua teman, bisa membedakan mana yang baik dan mana yang

buruk. Sebagaimana yang dikatakan oleh ibu SN kepada penulis:

“kulo cerai kan AS tasih cilik mbak, AS ndolor niku kan kulo pun

pisahan kaleh bapakne. Tapi nggeh sakniki AS niku mboten nate

ngomong kasar, kaleh kancane nggeh apik kabeh, ngertos ndi seng apik

ndi seng ora”. (saya cerai kan AS masih terlalu kecil mbak. Dia mulai

bisa diajak bicara kan ya saya sudah pisahan sama bapaknya. Tapi ya

sekarang dia tidak pernah berkata kasar, dengan teman semua baik (tidak

pilah pilih), sudah tau mana yang baik dan yang tidak baik). (Ibu SN/

Rabu/ 13-12-2018).

Page 79: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

64

Selain itu, Ibu SN selalu mengajarkan kepada anaknya untuk

berdo’a setiap kali akan melakukan sesuatu seperti sebelum dan sesudah

makan, sebelum dan sesudah tidur, sebelum bepergian, mengucapkan

salam ketika keluar dan masuk rumah.

d. Pembiasaan Sholat Berjamaah

Pendidikan agama anak korban perceraian orang tua menurut

ungkapan orang tua yang mengasuh anak sekarang yaitu responden

keempat yakni ibu W yang datanya dapat penulis peroleh pada tanggal

13 Desember 2018 di Kupang mengatakan bahwa sejak kecil ia sudah

sering ditingalkan oleh suaminya sehingga terbiasa mendidik anak

seorang diri tanpa suaminya. Jadi, Ibu W ini yang mendidik anaknya

dalam semua hal seperti sholat lima waktu, melatih puasa, dan lain-lain.

Adapun yang paling ditekankan oleh Ibu W adalah berjamaah di masjid.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh ibu W pada penulis saat itu:

“kulo kan wes kerep ditinggal kek AF niku cilik to mbak, dadi

nggeh kulo seng ngajari kabeh koyo TPA, sinau, sholat ngoten niku. Nek

seng paling tak pekso yo sholat neng mejid kui mbak soale kan cah

lanang dadi men kulino jamaah sok nak wes gede. Yo pokoke seng marai

ki aku kabeh. Ono bapakne mbek ra ono bapakne podo wae mbak

ngarahe kulo”. (saya kan sudah sering ditinggal ketika AF masih kecil

to mbak, jadi ya saya yang mengajari semua mulai dari menyuruh TPA,

belajar sholat seperti itu mbak. Kalau yang paling saya tekankan ya

sholat di masjid itu soalnya kan laki0laki jadi biar terbiasa berjamaah

besok kalau sudah besar. Ya pokoknya saya semua yang ngajari. Ada

bapaknya atau tidak ada bapaknya sama saja menurut saya mbak). (Ibu

W/ Rabu/ 13-12-2018).

Dari penjelasan orang tua masing-masing anak yang penulis teliti

menunjukkan bahwa semua sikap dan perilaku sebelum terjadinya

Page 80: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

65

perceraian berbeda-beda karena faktor usia mereka saat terjadinya

perceraian orang tua juga berbeda. Akan tetapi kesemua orang tua tersebut

menyatakan bahwa anaknya tidak pernah berkata kotor, tidak pilih kasih

dengan teman, menjabat tangan orang tua ketika berangkat sekolah,

mengikuti kegiatan TPA, dan mengucap salam ketika masuk rumah. Semua

pernyataan di atas dapat penulis kroscek dari anak-anaknya sendiri.

Sebagian anak memang lupa mengenai kejadian perceraian orang tua

karena saat terjadinya perceraian mereka masih kecil. Seperti yang telah

dituturkan oleh AF:

“emboh, ra ngerti og. Tapi aku pernah weroh bapak mabuk terus ibuk

nesu-nesu.” (entah, tidak tau saya. Tapi saya pernah lihat bapak mabuk

terus ibuk marah-marah). (Ananda AF/ Rabu/ 13-12-2018).

Namun untuk responden pertama yaitu Ibu M, ketika bercerai anak

sudah berusia kurang lebih 9 tahun sehingga sudah banyak mendapatkan

pendidikan langsung dari orang tuanya, seperti yang dikatakan SA:

“dulu aku tu sering disuruh ayah ke masjid sama disuruh TPA. Kalau

aku nggak mbolos nanti aku dapat hadiah bu. Hadiahnya jalan-jalan kalau

nggak aku dibeliin apa gitu.” (Ananda SA/ Rabu/ 13-12-2018).

Sesuai dengan pernyataan dari semua responden dan kroscek dari

anak-anak mereka sebelum perceraian terjadi di Kelurahan Kupang

Kabupaten Semarang, anak dididik orang tuanya dengan kebiasaan sehari-

hari, keteladanan atau contoh dari orang tuanya langsung, dan nasihat-

nasihat yang bijak.

Page 81: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

66

5. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan yang berkaitan dengan

dampak perceraian orang tua terhadap pendidikan agama anak di Kelurahan

Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang adalah sebagai

berikut:

a. Berkurangnya waktu untuk anak

Setelah terjadi perceraian, responden pertama yakni ibu M merasa

kurang memperhatikan anaknya terutama dalam hal mengaji dan

perilakunya karena dia harus bekerja dari pagi hingga sore hari. Seperti

yang telah dikatakan Ibu M kepada penulis:

“ngajine niku lo mbak mbok tulung disanjangi. Angel tenan sakniki

nak diken mangkat TPA padahal mbiyen niku sregep.Pripun maleh

nggeh, kulo piyambak nggeh kerjo dadine raiso nggatekke banget.Nopo

malih sakniki kaleh kulo wani njawab misale gek diseneni ngoten.Koyo

koyo ki mboten enten seng diwedeni.Sakniki seng dicekeli terus niku HP

lo mbak, meh kulo sita kok nggeh kulo ra tegel, tapi nak mboten disita

kok yo njengkelke men.” (ngajinya itu lo mbak minta tolong dibilangin.

Susah sekali sekarang kalau disuruh berangkat TPA padahal dulu

rajin.Gimana lagi ya mbak, saya sendiri juga harus bekerja jadi tidak

bisa begitu memperhatikan.Apalagi sekarang SA berani menjawab

ketika saya marahi.Seperti tidak ada yang ditakuti begitu

mbak.Mainannya juga HP terus sekarang.Mau saya sita kok saya tidak

tega, tapi kalau tidak disita kok menjengkelkan sekali). (Ibu M/ Selasa/

12-12-2018).

SA ini ketika ditanya mengenai ibadahnya juga dia mengaku

bahwa dirinya jarang berangkat mengaji karena tidak ada yang

menyuruh. Seperti yang dituturkan SA sebagai berikut:

Page 82: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

67

“lah ra ono seng nyuruh og mbak. Ibuk kerja pulang jam 6 terus

ayahku kan nggak ada. Jadinya aku males berangkat akhirnya ya udah

aku mainan HP aja di kamar.” (Ananda SA/ Minggu/ 16-12-2018).

b. Perilaku anak yang menyimpang

Setelah terjadinya perceraian, yang dirasakan oleh responden ke

empat yakni ibu W juga tidak jauh berbeda dengan Ibu M. Ibu W merasa

anaknya memiliki beberapa perilaku yang tidak baik seiring

bertambahnya usia si anak. Seperti yang dikatakan ibu W kepada

penulis:

“AF niku lo mbak kok wingi konangan ngumpetke duite kulo.Pas

niko nggeh pernah ketahuan nyolong teng nggene tanggane peng

kalih.Terus nek teng sekolahan niku nggeh sakniki nakal. Kulo ngasi

stress le mikir, kadang tak weden wedeni nak ra manut meh tak kon melu

bapakne wae ngono ki yo ra wedi. Nak masalah sholat nggeh seng mesti

maghrib niku melu mbahne neng musholla mbak, nak sholat liyane

nggeh dereng. Tapi pikire kulo nggeh wes ben sek wong iseh cilik. Sok

wae nak wes rodo gede gek tak kon sholat” (AF itu kemarin ketahuan

menyembunyikan uang saya mbak. Waktu dulu juga pernah ketahuan

mencuri dua kali di warung tetangga.Terus kalau di sekolahan itu juga

sekarang nakal. Saya sampai stress mikirnya. Kadang pula saya takut-

takuti kalau tidak mau nurut sama saya mau saya antar ke bapaknya saja

juga dia tidak takut sama saya. Kalau masalah sholat ya yang pasti itu

maghrib karena dia selalu ikut neneknya ke musholla. Kalau selain itu ya

belum. Tapi buat saya ya biarin lah wong masih usia segitu. Besok saja

kalau sudah agak besaran saya suruh sholat). (Ibu W/ Rabu/ 13-12-

2018).

c. Kedekatan anak hanya dengan sebelah pihak

Setelah terjadi perceraian, berbeda dengan responden yang pertama

dan yang keempat, Ibu SN merasa bahwa perceraian tidak begitu

berdampak bagi anaknya karena ketika beliau bercerai usia anak

memang masih terlalu kecil sehingga si anak sudah terbiasa hidup hanya

Page 83: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

68

dengan Ibu SN. Hanya saja, AS ini tidak bisa lepas dari ibunya.Segala

sesuatu harus disertai dengan ibunya.Hal ini dikarenakan sedari kecil AS

terbiasa hidup dengan ibunya. Seperti yang dikatakan Ibu SN kepada

penulis:

“kadose nak dampak mboten enten nggeh mbak soale kan AS ket

cilik pun biasa kaleh kulo tok mboten enten bapakne dadose nggeh

mboten enten perbedaan-perbedaan perilaku atau sikap seng menonjol

setelah cerai. Nggeh pokoke AS niku biasa, wayah TPA nggeh mangkat

terus ra sah dikon, nak mireng adzan nggeh langsung wudhu terus teng

musholla ngoten niku.Dadose Alhamdulillah nggeh cerai niki mboten

terus ndadekke anake kulo nakal nopo elek.Mung AS niki nggeh memang

nopo-nopo kudu kaleh kulo.Piyambake mboten saget petal seko kulo.Nak

di kon kaleh pakne ngoten nggeh wegah.” (kalau dampak perceraian

sepertinya tidak ada ya mbak soalnya kan AS sejak kecil sudah terbiasa

sama saya tidak ada bapaknya, jadinya ya tidak ada perbedaan-

perbedaan perilaku atau sikap yang menonjol setelah cerai. Ya pokonya

AS itu biasa, jam TPA ya berangkat terus walaupun tidak disuruh, kalau

dengar adzan ya langsung wudhu terus ke musholla seperti itu. Jadinya

Alhamdulillah cerai ini tidak menjadikan anak saya nakal atau

berperilaku buruk lainnya. Cuma ya AS ini apa-apa harus sama saya,

tidak bisa pisah dari saya. Kalau disuruh sama bapaknya juga tidak

mau). (Ibu SN/ Rabu/ 13-12-2018).

d. Anak menjadi manja

Setelah terjadinya perceraian, tidak berbeda jauh dengan Ibu SN,

Ibu DY sabagai responden kedua juga merasa bahwa perceraian tidak

memiliki dampak buruk bagi anaknya sebab selama ini si anak tidak

pernah memperlihatkan perilaku-perilaku buruk sebagai bentuk berontak

atau sikap tidak terimanya terhadap perceraian orang tua.Hanya saja, R

ini sedikit lebih manja dari sebelum orang tuanya bercerai.Hal ini dapat

dilihat dari kebiasaan R yang segala kemauannya harus dituruti. Ketika

ibunya tidak dapat menuruti keinginannya, ia selalu meminta ayahnya

Page 84: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

69

untuk menurutinya. Keadaan terpisah jarak dan tempat ini seperti

menjadi senjata bagi R untuk dapat merealisasikan segala kemauannya.

Sebagaimana yang dikatakan Ibu DY kepada penulis:

“mboten enten mbak. R niku bocahe menengan sanget, manut

pokoke nak dikandani ra pernah njawab.Masio tak tinggal kerjo niku

nggeh polahe ra neko-neko. Setiap hari selalu cerita ada kejadian apa

saja di sekolah atau di tempat mengaji. Tak kiro nggeh perceraian niki

mboten ngaruh sanget teng R. walaupun cerai kan setiap bulan dia

selalu dijemput bapaknya diajak ke rumah bapaknya atau diajak main,

jadinya hubungan kita bertiga ya baik-baik saja. R tetep ngroso cedak

kaleh bapakne.Tapi eleke R niku nggeh sakniki manja mbak.Maksute

njaluk opo-opo kudu dituruti.Nak kulo ra nukokke nggeh langsung

njaluk bapakne.” (tidak ada mbak. R itu anaknya pendiam sekali, selalu

nurut setiap dikasih tau dan tidak pernah membantah.Walaupun saya

tinggal kerja itu juga tingkahnya tidak pernah aneh-aneh. Setiap hari

selalu cerita ada kejadian apa saja di sekolah atau di tempat mengaji.

Saya kira perceraian ini tidak ada pengaruhnya buat R. meskipun sudah

bercerai kan setiap bulan dia selalu dijemput bapaknya diajak ke

rumahnya atau diajak main, jadinya hubungan kita bertiga ya baik-baik

saja. R tetap merasa dekat dengan bapaknya.Tapi jeleknya R itu ya

sekarang manja mbak, maksutya ya minta apa-apa harus dituruti.Kalau

saya tidak membelikan ya langsung minta ke bapaknya). (Ibu DY/

Selasa/ 12-12-2018).

Selain bertanya kepada Ibu DY, penulis juga melakukan kroscek

dengan anaknya yaitu R. R mengatakan bahwa ibunya selalu menasihati

untuk rajin mengaji dan tidak melakukan hal-hal yang tiadk pantas

dilakukan. Seperti yang dikatakan R kepada penulis:

“kata ibuk aku suruh ngaji terus kalau pas ibuk kerja. Kalau jam 3

suruh langsung mandi berangkat TPA. Ibuk juga bilang jangan nakal,

jangan bikin ibuk malu gitu.”(Ananda R/ Minggu/ 16-12-2018).

Dari pernyataan orang tua dan kroscek dari anak-anak, diketahui

bahwa perceraian orang tua berpengaruh terhadap pendidikan anak terutama

dalam hal agama. Dimulai dari ibadah wajib seperti sholat lima waktu yang

Page 85: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

70

tidak begitu diperhatikan, mengaji yang hanya dipantau sekali dua kali saja,

munculnya sikap berani pada orang tua, manja dan lain-lain.

B. Analisis Data

1. Penyebab Terjadinya Perceraian Orang Tua Di Kelurahan Kupang

Pada bagian ini penulis akan memberikan analisis mengenai data

yang sudah disampaikan pada bab-bab sebelumnya. Untuk mempermudah

analisis, maka data akan disusun sesuai dengan pokok masalah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang ditemukan berbagai

penyebab terjadinya perceraian orang tua, diantaranya sebagai berikut:

a. perselisihan dan pertengkaran terus menerus serta tidak ada harapan

akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

Faktor perselisihan ini dirasa menempati peringkat tinggi sebagai

penyebab perceraian di Desa Kupang.Menurut responden perselisihan

yang dihadapi adalah permasalahan yang sepele.Sebuah pertengkaran-

pertengkaran kecil seperti anak meminta uang jajan, istri menasehati

suami agar bekerja, dan anak meminta sesuatu.Pertengkaran yang awal

mulanya berasal dari hal kecil bisa menjadi besar karena pertengkaran

yang terus menerus terjadi.

Dalam kehidupan rumah tangga tidak akan selalu berjalan dengan

mulus karena pasti banyak masalah yang akan timbul, tinggal

bagaimana suami istri tersebut dalam menyikapi segala masalah. Ketika

Page 86: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

71

suatu perkawinan sering diwarnai pertengkaran, merasa tidak bahagia

ataupun yang lainnya, seringkali dijadikan alasan untuk mengakhiri

perkawinan dan bercerai selalu dianggap solusi terbaik dalam

menyelesaikan perselisihan.

Agama mengizinkan keterlibatan pihak ketiga dalam penyelesaian

masalah rumah tangga, yakni dengan mendatangkan seorang hakam

sebagaimana firman Allah berikut ini:

دا اصالحا وان خفتم شقاق ب ينهما فاب عث وا حكما من اهله وحكما من اهلها ان يري

كان عليما خبيا ن هما ان الل ب ي ي وفهق الله

Artinya: “dan jika kamu khawatir ada persengketaan antara

keduanya, maka kirimkanlah seorang hakam dari keluarga laki-laki

dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam

itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik

kepada suami istri itu.Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha

mengenal.” (QS. An-Nisa’: 35)

Ayat tersebut menjelaskan bila perselisihan (percecokan) terjadi,

ada alternatif dalam penyelesaian yakni perdamaian dengan seorang

hakam,.Seorang hakam (hakim) dikirmkan untuk mendamaikan kedua

belah pihak dengan mempertemukan mereka dan mencari solusi terbaik

atas masalah rumah tangga mereka.Tugas seorang hakam adalah

mendamaikan, dan jika sudah tidak ada solusi untuk mendamaikan

pasangan rumah tangga yang berselisih, maka dengan terpaksa hakam

mengambil jalan menceraikan suami istri tersebut.

Page 87: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

72

Dari hasil wawancara dengan responden di Desa Kupang,

perselisihan yang terjadi lebih dikarenakan kedua belah pihak, misalnya

watak kedua belah pihak yang sukar ditemukan.Antara suami dan istri

bertahan dengan ego masing-masing sehingga timbul ketidak nyamanan

dan ketegangan-ketegangan dalam rumah tangga yang menyebabkan

perceraian tidak dapat terhindarkan.

Menurut pendapat penulis, perselisihan yang hanya disebabkan hal

sepele seharusnya dapat dijadikan sebagai bumbu-bumbu dalam rumah

tangga untuk mempererat rasa kasih sayang.Di dalam rumah tangga

harus ada rasa saling menghormati.Seorang istri harus taat dan patuh

kepada suami sebagai kepala rumah tangga.Akan tetapi seorang suami

yang berkedudukan sebagai kepala rumah tangga juga harus

menghormati istrinya dan tidak boleh bersikap semena-mena terhadap

istri.apabila selalu timbul perselisihan dalam rumah tangga maka ada

baiknya suami istri harus saling instropeksi diri agar dapat mengetahui

kesalahan masing-masing serta dapat menemukan solusi dari masalah

yang diperselisihkan terus menerus. Sikap menghormati dan

menyayangi itu perlu dalam rumah tangga karena kedua hal tersebut

dapat menghindarkan perselisihan yang berujung pada perceraian yang

menyakitkan hati dan menyengsarakan itu.

Page 88: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

73

b. Selingkuh atau berganti pasangan

Selingkuh adalah istilah yang umum digunakan terkait perbuatan

atau aktivitas yang tidak jujur dan menyeleweng terhadap pasangannya,

baik pacar atau suami istri.istilah ini umumya digunakan sebagai

sesuatu yang melanggar kesepakatan atau kesetiaan hubungan

seseorang. Dari perselingkuhan ini, lama kelamaan bagi seseorang yang

sudah menikah akhirnya menjadi perbuatan zina.

Berkaitan dengan selingkuh atau bergonta-ganti pasangan, Afandi

(2004: 126) mengatakan bahwa salah satu alasan putusnya perkawinan

baik dengan cerai talak atau cerai gugat, dalam perundang-undangan

Indonesia adalah apabila salah satu pihak berbuat zina atau menjadi

pemabuk, pemadat, penjudi, dan lain-lainnya yang sukar disembuhkan.

c. Suami tidak memberi nafkah istri selama bertahun-tahun

Nafkah (nafaqah) merupakan suatu kewajiban suami terhadap

istrinya dalam bentuk materi.Hukum membayar nafkah untuk istri baik

dalam bentuk perbelanjaan atau pakaian adalah wajib.Kewajiban itu

bukan disebabkan karena istri membutuhkannya bagi kehidupan rumah

tangga, tetapi kewajiban yang timbul dengan sendirinya tanpa melihat

keadaan istri.bahkan diantara ulama Syi’ah menetapkan bahwa

meskipun sang istri orang kaya dan tidak membutuhkan bantuan dari

suami, namun suami tetap wajib membayar nafkah (Syarifuddin, 2006:

166).

Page 89: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

74

Dasar kewajiban tersebut terdapat dalam al-Qur’an surat al-

Baqarah ayat 233:

وعلى المولود له رزق هن و كسوتن بلمعروف, ال تكلف ن فسا اال وسعها

Artinya:”dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian

mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari

kesanggupannya.”(Terjemah al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 233).

Dalam kehidupan rumah tangga sudah ada kewajiban yang harus

dijalankan oleh masing-masing pihak baik suami ataupun istri.seorang

suami sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah dan

sebaliknya kewajiban seorang istri itu mengurus segala sesuatu yang

berkaitan dengan rumah tangga.

Keadaan rumah tangga yang terus menerus menderita karena suami

tidak memberi nafkah sehingga istri harus memenuhi segala kebutuhan

rumah tangganya seorang diri, menjadikan istri tidak kuat lagi hidup

dengan suaminya karena segala kebutuhan yang sudah pasti tidak

tercukupi sehingga perselisihan dan pertengkaran sering terjadi.

Agama mewajibkan suami memberi nafkah kepada istrinya.Oleh

karena itu adanya ikatan perkawinan yang sah menjadikan seorang istri

semata-mata terikat kepada suaminya dan tertahan sebagai miliknya.

Tugas seorang istri dalam rumah tangga yaitu memelihara dan

mendidik anak-anaknya, sebaliknya sebagai suami ia harus memenuhi

kebutuhannya dan memberi uang belanja kepadanya selama ikatan

perkawinan masih berjalan.

Page 90: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

75

Apabila seorang suami yang seharusnya memberi nafkah kepada

keluarga tetapi ia tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya,

menjadikan seorang istri mengganti perannya sebagai pencari nafkah

dalam keluarga. Karena tidak memiliki kesadaran bersama maka timbul

perselisihan dan percecokan terus menerus yang tidak dapat

terhindarkan.Hal tersebut menunjukkan bahwa tujuan hidup berumah

tangga yang damai dan tentram sudah tidak ada lagi. Keadaan seperti

ini menimbulkan anggapan bahwa sudah tidak akan lagi bisa hidup

bersama sehinga mereka memilih perceraian untuk mengakhiri

perkawinan mereka.

Menurut pendapat penulis seharusnya suami istri itu

mengedepankan kebutuhan bersama dan menghilangkan ego masing-

masing.Apabila terdapat masalah dalam rumah tangga harusnya dapat

diselesaikan terlebih dahulu oleh anggota keluarga tersebut, karena

setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.Selain rasa kasih sayang yang

harus dimiliki oleh setiap anggota keluarga, ekonomi sebagai pemenuh

kebutuhan keluarga juga harus tetap terpenuhi.Antara suami istri

harusnya ada kerjasama untuk mewujudkan suatu rumah tangga yang

bahagia dan tentram.Tugas suami mencari nafkah dan tugas istri

menerima serta mensyukurinya. Jika kedua hal tersebut sudah sama-

sama dijalankan, niscaya tidak akan lagi timbul perselisihan karena

ekonomi yang berujung pada perceraian.

Page 91: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

76

d. Salah satu pihak menjadi pemabuk

Pemabuk merupakan perbuatan yang diharamkan oleh Islam dan

wajib dijauhi oleh siapapun termasuk suami istri.seorang pemabuk

memiliki jiwa yang tidak stabil dan berpengaruh buruk dalam kesehatan

serta berbagai induk dari semua kejahatan. Perbuatan tersebut dapat

merusak kebahagiaan rumah tangga dan dapat dijadikan salah satu

alasan perceraian. Pasal 116 KHI antara lain menjelaskan bahwa

perceraian dapat terjadi karena salah satu pihak berbuat zina atau

menjadi pemabuk, pemandat, penjudi, dan lain sebagainya yang sukar

disembuhkan.

Perbuatan ini menjadi pemicu perselisihan dan pertengkaran yang

terus menerus terjadi di dalam rumah tangga yang mengakibatkan

goyahnya suatu rumah tangga tersebut. Seorang suami yang memiliki

hobi pemabuk menajdikan ia malas bekerja dan selalu bersikap

temperamental. Banyak faktor yang menjadikan seseorang itu menjadi

pemabuk antara lain seperti krisis agama, faktor lingkungan, dan

pergaulan.

Kebiasaan suami yang suka mabuk menjadikan istri tidak lagi

merasa nyaman dan tentram dalam rumah tangga.Kebiasaan tersebut

juga menjadikan suami tidak lagi memberi nafkah wajib kepada

keluarga.Kebiasaan yang timbul akibat menjadi pemabuk adalah malas

bekerja dan hanya menghabiskan harta benda yang ada. Apabila sudah

tidak tercipta rasa tentram dan bahagia dalam rumah tangga maka

Page 92: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

77

akanmembuat istri tidak tahan lagi hidup sebagai pasangan suami istri

sehingga peristiwa perceraianpun terjadi.

2. Usaha yang Dilakukan Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan

Agama terhadap Anak Setelah Perceraian

Pada bagian ini penulis akan memberikan analisis mengenai data

yang sudah disampaikan pada bab-bab sebelumnya. Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang, ditemukan berbagai macam pendidikan anak dalam

keluarga dan cara orang tua dalam mendidik anak, diantaranya sebagai

berikut.

Sebelum terjadinya perceraian, orang tua pasti menginginkan

anaknya tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai sikap dan perilaku baik

sesuai dengan ajaran agama Islam dan tumbuh menjadi anak yang sholih

sholihah serta mampu menjadi insan kamil.Kesemua itu kunci pokonya

terletak pada ibadah dan perilaku anak.Nilai-nilai ibadah adalah pemberian

pemahaman anak tentang ruang lingkup ibadah secara menyeluruh beserta

tujuannya. Dalam hal ini tentu setiap orang tua memiliki cara yang

berbeda yang dianggapnya caa terbaik dalam mendidik anak sehingga nilai

ibadah dan nilai akhlak dapar terealisasi dalam diri anak dengan baik.

Adapun cara-cara dalam mendidik anak adalah sebagai berikut:

Page 93: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

78

a. Anak dididik melalui keteladanan

Orang tua memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya

dengan maksud supaya kelak si anak memiliki akhlaqul karimah sesuai

dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW baik dalam hal perkataan,

perbuatan atau tingkah laku, seperti:

1) Berperilaku sabar

2) Berperilaku ramah

3) Menjauhi larangan Allah dan taat kepada perintah Allah

(melaksanakan sholat)

4) Menutup aurat

Sesuai dengan yang dikatakan oleh Hadari Nawawi (1993: 215)

dengan keteladanan iu diharapkan anak akan mencontoh atau meniru

segala sesuatu yang baik didalam perkaataan dan perbuatan

pendidiknya (orang tua).

b. Anak dididik melalui kebiasaan

Kebiasaan adalah sesuatu yang sering dilakukan hampir setiap hari

oleh seseorang baik dengan sengaja maupun tidak sengaja.

1) Kebiasaan tidak disengaja

Pendidikan orang tua yang tidak disengaja sering disebut dengan

kebiasaan yang otomatis, yaitu apa yang sering dilakukan orang tua

di rumah dengan tidak disadari anak itu menirukan atau mencontoh

perbuatan itu.

Page 94: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

79

2) Kebiasaan disengaja

Kebiasaan yang disengaja adalah perbuatan yang sering dilakukan

karena orang yang melakukan mengetahui tujuan dan manfaatnya.

Seperti yang dituturkan oleh SA:

“iya bu, aku itu harus sholat maghrib ke masjid bareng ayah terus

sama berangkat ngaji terus. Kalau aku nggak mbolos nanti aku

dikasih hadiah sama ayah.”

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Djamarah (2004: 25) bahwa

kebiasaan yang orang tua tampilkan dalam bersikap dan berperilaku

tidak lepas dari perhatiannya.

c. Anak dididik melalui nasehat

Nasehat merupakan cara mendidik dengan bahasa yang sangat lembut

namun caranya lebih mengena di hati anak. Misalnya ibu menasehati

sang anak untuk menjadi anak yang sholih sholihah. Sebagaimana Ibu

M yang sering menasehati anaknya bahwa tuntutan akhirat itu berat

kalau kita tidak mau mengaji dan sholat. Sebagaimana kisah Luqman

dalam al-Qur’an dalam ayat berikut ini:

لوت وأمر بالمعروف وانه عن المنكر واصبر على ما يبني اقم الص

أصابك ان ذلك من عزم المور

Artinya: “Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan

(oleh Allah).” (terjemah al-Qur’an surat Luqman ayat 17).

Page 95: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

80

Nasehat atau cerita merupakan cara mendidik anak yang paling

tinggi nilainya (Nawawi, 1993: 221).

Namun setelah terjadi perceraian, sedikit atau banyak pasti

ditemukan perbedaan dalam hal pendidikan agama anak oleh orang tua.

Hal ini dikarenakan beberapa hal seperti:

a. Pekerjaan

Setelah terjadi perceraian, seorang ibu harus mencari nafkah karena

perannya kini bertambah menjadi tulang punggung keluarga. Demi

memenuhi kebutuhan anaknya, ia gunakan hampir seluruh waktunya

untuk bekerja sehingga waktu yang biasanya mereka gunakan untuk

memperhatikan dan mengurus anak kini tergantikan dengan pekerjaan.

sebagaimana yang dikatakan Ibu M kepada penulis:

“njih pripun malih njih, kulo piyambak nggeh kerjo dadine raiso

nggatekke banget. Kulo dewe nak mangkat kerjo jam 6 isuk baline jam

6 sore. Dadose ketemu AS niku nggeh nak ndalu tok.” (gimana lagi ya,

saya sendiri juga bekerja jadi tidak bisa begitu memperhatikan. Saya

sendiri kalau bekerja berangkat jam 6 pagi pulang jam 6 sore.Jadi

ketemu AS itu ya kalau malam saja).(Ibu M/ Selasa/12-12-2018).

b. Kurangnya kepedulian orang tua

Karena didesak kebutuhan hidup yang semakin banyak, akhirnya

orang tua menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja dan

acuh terhadap pendidikan agama anak.Mereka berfikir bahwa di

sekolah pasti anak sudah dibekali ilmu agama, sehingga mereka merasa

bahwa tanggung jawab mereka adalah mencari nafkah dan pendidikan

Page 96: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

81

adalah tanggung jawab pihak sekolah. Sebagaimana yang dikatakan Ibu

F pada penulis:

“alah penting kulo kerjo to mbak, perkoro agomo lakyo neng sekolahan

wes diwarai. Aku dewe yo ora pinter bab agomo.”(yang penting saya

bekerja to mbak, masalah agama kan di sekolahan sudah diajari. Toh

saya sendiri juga tidak pintar masalah agama).(Ibu W/ Rabu/13-12-

2018).

3. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadapa Pendidikan Agama Anak

Perceraian yang terjadi di antara orang tua memiliki dua

kemungkinan, yakni bisa jadi sangat berdampak atau tidak begitu

berdampak bagi anak.perceraian yang tidak begitu berdampak bagi anak

adalah perceraian yang terjadi ketika anaknya masih kecil atau belum

mengetahui arti perceraian sehingga mereka sudah terbiasa tumbuh besar

hanya dengan satu orang tua saja. Selain itu, peran seorang ibu juga sangat

mempengaruhi perilaku anak setelah perceraian.Jika seorang ibu

memperhatikan anaknya secara optimal seperti memantau kegiatan

keberagamaan anak dengan baik, maka kecil kemungkinan bagi anak

untuk menyeleweng.Ibu yang bekerja di rumah memiliki lebih banyak

waktu untuk merawat dan mendidik anak.Sehingga anak yang sehari-

harinya dalam pengawasan orang tua cenderung lebih menurut dan

berperilaku baik.

Perceraian tidak akan begitu berdampak bagi anak jika si anak

tinggal di lingkungan yang kondusif. Artinya, jika si anak hidup di

lingkungan yang sehat maka ia tidak akan terpengaruh oleh sekitar. Karena

usia anak yang terbilang masih labil, maka anak akan mudah sekali

Page 97: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

82

terpengaruh oleh sekitar. Selain itu, hubungan yang baik antara suami dan

istri setelah bercerai juga mempengaruhi perilaku anak. Jika setelah cerai

kedua orang tua tetap bahu membahu dalam mendidik anak, tetap

memperhatikan sikap keagamaan anak baik dalam aspek ibadah, akhlak,

dan lain-lain maka anak akan tetap berada dalam pengawasan dan

penjagaan orang tua sehingga sangat kecil potensi bagi anak untuk

melakukan hal-hal yang tidak baik.

Sedangkan perceraian yang berpotensi memiliki dampak negatif

adalah perceraian yang terjadi pada karakteristik keluarga yang bercerai

ketika anak sudah besar atau sudah paham apa yang dimaksud dengan

perceraian. Hal ini dikarenakan anak ingin menunjukkan sikap berontak

atau tidak terimanya atas perceraian itu. Karena usia mereka yang masih

labil dan belum bisa mengambil sikap yang benar atas ketidak

terimaannya, akhirnya mereka melampiaskan pada hal-hal yang negatif

seperti mogok ngaji, membantah dan membentak, mencuri, dan lain

sebagainya.

Setelah orang tua bercerai pasti perhatian orang tua berubah, yang

awalnya mereka bekerjasama membangun rumah tangga mulai dari

merawat anak bersama, bersama-sama dalam mencari nafkah untuk

anaknya, kini setelah perceraian semua berubah drastis.Mereka menjadi

orang tua tunggal (single parent). Dengan keadaan orang tua yang seperti

itu, maka sangat berdampak bagi anak-anaknya dalam berbagai apek,

seperti:

Page 98: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

83

1. Akhlak

Orang tua adalah figure yang utama bagi anak-anaknya. Namun

ketika anak melihat orang tuanya bertengkar, pasti si anak berfikir

bahwa orang tuanya tidak berhasil menjadi panutan atau teladan bagi

anak-anaknya.Hal ini dapat dilihat dari sikap anak yang berubah

menjadi berani atau tidak takut kepada orang tuanya. Sebagaimana yang

dituturkan oleh Ibu M kepada penulis:

“iyo mbak, SA ki kandanane angele pol. Senenge wani nak mbek

kulo. Pokoke kulo mbendino padu terus mbek SA niku.Kadang aku

mikir kok koyo ra ono seng diwedeni, opo mergo ra ono pak ne kui yo

mbak yo.”(iya mbak, SA itu kalau dinasehati susah sekali. Sukanya

berani kalau sama saya. Setiap hari saya selalu adu mulut dengan SA.

Kadang saya berfikir kok seperti tidak ada yang ditakuti, apa karna

tidak ada bapaknya kali ya mbak ya). (12-12-2018).

Sesuai dengan pendapat Arifin (dalam Ahid 2010: 123)

mengatakan bahwa perbuatan anak merupakan cerminan dari orang

tuanya atau berpangkal dari perbuatan orang tuanya sendiri.

Dari pernyataan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sikap

anak yang demikian merupakan hasil dari perbuatan orang tuanya

sendiri. Karena pada dasarnya anak akan belajar atau meniru segala

sesuatu yang mereka lihat. Jika anak terbiasa melihat hal-hal yang baik

maka si anak akan melakukan hal baik pula. Begitupun sebaliknya, jika

si anak terbiasa menyaksikan hal-hal yang bernilai negatif maka akan

menjadikan dirinya melakukan hal yang negatif pula.

Page 99: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

84

2. Psikis

Semua anak pasti menginginkan orang tuanya utuh dan kehidupan

keluarganya harmonis serta bahagia.Namun anak hanya bisa meminta

dan berdo’a karena yang menentukan keutuhan adalah yang memiliki

konflik alias orang tuanya. Setelah terjadinya perceraian, anak merasa

menajdi tidak bahagia, bahkan dia sering merasa sakit hati karena apa

yang dia inginkan tidak terjadi. Terlebih dia pasti merasa iri dengan

teman-temannya yang mempunyai keluarga utuh. Maka dari itu anak

sering sensitive (lebih mudah tersinggung) sehingga menjadikan ia

terbiasa berkata kasar bahkan disertai dengan bentakan. Seperti yang

dikatakan ibu M pada penulis:

“SA ki lo mbak bocahe galak.Mbek aku galak opo neh mbek

liyane. Nada ngomonge kui yo banter banget.”(SA itu anaknya galak

mbak. Sama aku saja galak apalagi sama yang lainnya. Nada bicaranya

juga keras sekali). (12-12-2018).

Selain itu, perceraian juga menjadikan anak merasa tidak nyaman

di rumah.Setelah orang tua bercerai, maka orang tua yang mengasuh

menjadi orang tua tunggal.Misal bapak atau ibu yang mengasuh ini

sedang bekerja, maka anak berada di rumah sendiri dan tentunya

merasa sangat tidak nyaman dikarenakan tidak ada teman atau yang

lainnya.Ada juga yang dititipkan dengan kakek dan neneknya ketika

ditinggal bekerja. Meski dengan kakek dan neneknya sendiri, anak akan

lebih merasa enjoy dengan orang tuanya. Dengan demikian, si anak

pasti memilih keluar rumah, mencari teman yang bisa diajak bercerita

Page 100: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

85

dan memberinya kenyamanan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu

SN:

“mboten nate crito-crito kaleh kulo nopo kaleh mbahe, dekne

senenge malah crito kaleh tanggane.” (tidak pernah bercerita dengan

saya atau dengan kakek neneknya, dia lebih suka cerita dengan

tetangganya). (12-12-2018).

Sesuai dengan pendapat Dagun (2013: 115) menyatakan bahwa

kelompok anak yang pada saat orang tuanya bercerai itu belum

memasuki usia sekolah umumnya anak menjadi tidak akrab dengan

orang tuanya, anak sering dibayangi rasa cemas, dan selalu ingin

mencari ketenangan.

Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa perceraian sangat berpengaruh bagi anak. Jika anak sudah tidak

lagi menemukan ketenangan dan kenyamanan di dalam keluarganya,

sudah dapat dipastikan bahwa anak akan berusaha mencari ketenangan

dan kenyamanan di luar. Karena usia anak-anak yang cenderung masih

labil serta pendirian mereka yang belum begitu kuat, maka tidak sedikit

dari mereka yang terjerumus ke dalam hal-hal negatif sebagai bentuk

pelampiasan mereka akibat perceraian orang tuanya.

3. Ibadah

Biasanya semangat anak tumbuh ketika melakukan segala sesuatu

yang mengandung reward, banyak motivasi, banyak diperhatikan,

diawasi, dan dibimbing.Namun ketika orang tua sudah bercerai pasti

pengawasan berkurang, motivasi berkurang, perhatian pun

Page 101: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

86

berkurang.Maka dari itu yang awalnya anak sangat aktif dalam mengaji

di TPA menajdi jarang mengaji bahkan berhenti tidak mau mengaji

lagi.Awalnya aktif sholat dan berjamaah di masjid kini menjadi jarang

bahkan tidak mau sholat.Perceraian mengakibatkan anak tidak mau lagi

melaksanakan kebiasaan yang dilakukan sebelum orang tuanya

bercerai. Sebagaimana yang diungkapkan SA kepada penulis:

“iya bu, aku itu harus sholat maghrib ke masjid bareng ayah terus

sama berangkat ngaji terus. Kalau aku nggak mbolos nanti aku dikasih

hadiah sama ayah. Tapi kan sekarang ayah jauh bu udah punya adik

lagi jadi nggak ada yang ngasih aku hadiah ya aku males TPA, apalagi

sekarang musim hujan ya mending aku mainan HP di rumah.” (SA, 16-

12-2018).

Dari pernyataan di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

usia anak yang tergolong masih labil dan pendirian yang dimiliki belum

begitu kuat, menjadikan mereka berhenti melakukan kebiasaan-

kebiasaa yang telah ditanamkan orang tua sebagai bentuk tidak

terimanya mereka atas perceraian orang tua.

Page 102: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang tahun 2018 maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Penyebab terjadinya perceraian keempat keluarga di Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang tahun 2018 dapat

dikategorikan menjadi 2, yaitu penyebab perceraian yang disebabkan oleh

pihak istri seperti keras kepala, tidak mau mendengar dan

mempertimbangkan pendapat suami, dan penyebab perceraian yang

disebabkan oleh pihak suami seperti perselingkuhan, suami penjudi dan

tidak bertanggung jawab serta pemabuk.

2. Pendidikan agama pada anak korban perceraian tetap diupayakan oleh

setiap orang tua walaupun hanya sedikit sekali atau terbatas pada sebagian

hal saja. Ini dikarenakan waktu yang digunakan untuk mendidik anak telah

berubah menjadi waktu untuk bekerja. Selain itu, kurangnya kepedulian

orang tua terhadap pendidikan agama anak juga menjadi salah satu

penyebab perceraian menjadi sangat berdampak bagi anak. Sebagian orang

tua beranggapan bahwa pendidikan agama yang diperoleh anak di sekolah

sudah cukup. Adapun cara orang tua dalam mendidik agama anaknya

berupa pembiasaan sholat berjamaah di masjid, rutinitas mengaji di TPQ,

Page 103: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

88

berdo’a sebelum dan sesudah melakukan segala sesuatu, pembiasaan

ibadah puasa, mengucap salam, dan lain sebagainya.

3. Dampak perceraian orang tua terhadap anak dapat meliputi berbagai aspek

yakni akhlak, psikis, dan ibadah. Hal ini bisa dilihat pada sikap dan

perilaku anak yang menjadi menyimpang, manja, berani pada orang tua,

tidak lagi akrab dengan orang tua dan sebagainya. Akan tetapi perceraian

bisa juga tidak begitu berdampak bagi anak karena beberapa hal seperti usia

anak yang masih terlalu kecil ketika orang tanya bercerai, peran ibu atau

istri dalam mendidik anak sehari-hari, faktor lingkungan yang kondusif

bagi perkembangan anak, maupun hubungan suami dan istri yang tetap

saling bahu membahu dalam mendidik anak walaupun telah bercerai.

B. Saran

1. Apabila perceraian sudah terjadi, sebaiknya tetap menjaga hubungan

dengan mantan pasangannya dan tetap saling bahu membahu dalam

mendidik dan memberikan pengawasan untuk anak. Karena seorang anak

tetap membutuhkan figure seorang ayah dan ibu meskipun orang tuanya

telah bercerai.

2. Bagi orang tua yang telah bercerai sebaiknya tetap memerhatikan

pendidikan anak walaupun sebagian besar waktunya habis untuk bekerja.

Karena pendidikan anak tidak semata-mata tanggung jawab pihak sekolah,

tetapi juga merupakan tanggung jawab orang tua.

Page 104: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

89

DAFTAR PUSTAKA

Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Al-Ghazy, Muhammad bin Qasim. 1992. Fathul Qarib Al-Mujib.

Diterjemahkan oleh: Ahmad Sunarto. Surabaya: Al-Hidayah.

Aminuddin dkk.2014. Pendidikan Agama Islam. Bogor: Ghalia Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aziz, Safrudin. 2015. Pendidikan Keluarga Konsep dan Strategi. Yogyakarta:

Gava Media.

Dagun, Save M. 2012.Psikologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah. 2004. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Farida, Anik dkk. 2007. Perempuan dalam Sistem Perkawinan dan

Perceraian di Berbagai Komunitas dan Adat. Jakarta: Balai Penelitian

dan Pengembangan Agama.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitiandan Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Maslikhah.2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah bagi

Mahasiswa. Yogyakarta: Trustmedia.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Mufidah.2013. Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. Malang: UIN

Press.

Muhadjir, Noeng. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasian.

Page 105: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

90

Nasution, Khoiruddin. 2002. Status Wanita Asia Tenggara Studi Terhadap

Perundangan Indonesia-Malaysia. Jakarta: Inis.

Noor, Faried Ma’ruf. 1990. Menuju Keluarga Sejahtera dan Bahagia.Jakarta:

Gema Insan Press.

Nawawi, Hadari. 1991. Pendidikan Dalam Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Simanjuntak. 2007. Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Jakarta: Pustaka

Djambatan.

Soemiyati. 1982. Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-Undang

Perkawinan. Jakarta: Nusa Indah.

Spock. 1991. Psikologi Keluarga. Yogyakarta: Gava Media.

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 106: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

91

Page 107: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

92

Page 108: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

93

Page 109: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

94

Page 110: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

95

Page 111: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

96

Page 112: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

97

Page 113: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

98

Page 114: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

99

Page 115: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

100

Page 116: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

101

Page 117: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

102

Page 118: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

103

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Data Pribadi

Nama : Annisa Kharisma Dewi

Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 24 November 1997

NIM : 23010150098

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Alamat Sekarang : Kupang Tanjungsari 06/11 Kelurahan Kupang

Kec. Ambarawa Kab. Semarang

Alamat Asal : Kupang Dalangan 01/06 Kelurahan Kupang Kec.

Ambarawa Kab. Semarang

B. Orang Tua

Ayah : Sri Marwanto

Ibu : Siti Nduriyah

Pekerjaan : Buruh

C. Riwayat Pendidikan

No. Instansi Pendidikan Masuk (Tahun) Keluar (Tahun)

1. TKIT Ibnu Mas’ud 2001 2003

2. SDIT Permata Bunda 2003 2009

3. SMP Takhassus Al-Qur’an 2009 2012

4. SMA Takhassus Al-Qur’an 2012 2015

5. S1 IAIN Salatiga 2015 2019

Page 119: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

104

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ibu M

Tanggal Wawancara : Selasa, 12 Desember 2018

Tempat wawancara : rumah Ibu M

Isi Indikator

P Bapak/Ibu apa yang mendorong atau menjadi

penyebab terjadinya perceraian?

Penyebab perceraian

I Karena sudah tidak ada kecocokan jadi tiap hari

cekcok terus

P Mengapa perceraian itu menjadi jalan keluar dari

permasalahan Bapak/Ibu?

I Karena susah tidak ada harapan untuk hidup rukun

lagi dalam rumah tangga

P Bagaimana cara Bapak/Ibu mendidik anak-anak

agar mau melaksanakan ibadah dan berlaku sopan

kepada siapapun?

Pendidikan Agama

Anak Korban

Perceraian

I Dengan memberikan hadiah kalau anak saya mau

melaksanakan sholat dan mengaji. Kalau untuk

berperilaku sopan saya selalu mendidik dengan cara

menasehati.

P Bagaimanakah sikap anak-anak kepada anda

ataupun kepada orang lain?

I Kalau di nasehati suka membantah. Seperti tidak

ada yang ditakuti oleh anak saya. Dia selalu berani

membantah.

P Saat ini Bpak/Ibu sudah resmi bercerai, bagaimana

Page 120: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

105

cara Bapak/Ibu dan mantan suami/mantan istri

dalam mendidik anak-anak?

I Ya saya sekolahkan, saya ikutkan TPA, saya les

kan, selain itu di rumah juga sering saya beri

contoh-contoh atau nasehat kebaikan

P Apakah bapak/ibu merasa ada dampak atas

perceraian ini?

Dampak perceraian

orang tua

I Ya mungkin itu tadi mbak dia jadi berani sama

saya, kaya nggak ada yang ditakuti sama dia.

Mungkin itu karna tidak ada bapaknya kali ya

P Bagaimana cara bapak/ibu dalam mengatasi

dampak tersebut?

I Ya saya tidak bosan-bosan menasehati dia mbak,

selain itu saya doakan setiap hari.

Page 121: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

106

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ibu DY

Tanggal Wawancara : Selasa, 12 Desember 2018

Tempat wawancara : rumah Ibu DY

Isi Indikator

P Bapak/Ibu apa yang mendorong atau menjadi

penyebab terjadinya perceraian?

Penyebab Perceraian

I Karena suami saya berselingkuh mbak

P Mengapa perceraian itu menjadi jalan keluar dari

permasalahan Bapak/Ibu?

I Ya karena saya dikhianati dan tidak ada jalan

terbaik selain cerai, karena dia sudah menemukan

wanita lain.

Bagaimana cara Bapak/Ibu mendidik anak-anak

agar mau melaksanakan ibadah dan berlaku sopan

kepada siapapun?

Pendidikan Agama

Anak Korban

Perceraian

I Saya biasakan sejak kecil supaya anak terbiasa

P Bagaimanakah sikap anak-anak kepada anda

ataupun kepada orang lain?

I Baik mbak, tidak membantah selalu menuruti

perintah saya. Tapi ya kadang manja itu mbak.

P Saat ini Bpak/Ibu sudah resmi bercerai,

bagaimana cara Bapak/Ibu dan mantan

suami/mantan istri dalam mendidik anak-anak?

I Ya saya selalu memberi contoh dan menasehati.

Page 122: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

107

Kalau pas dia ketemu bapaknya ya selalu

dinasehati katanya. Hubungan saya dan mantan

suami saya tetap baik kok, jadi ya tetap bahu

membahu mendidik.

P Apakah bapak/ibu merasa ada dampak atas

perceraian ini?

Dampak Perceraian

Orang Tua

I Tidak begitu. Paling-paling ya jadi manja. Kalau

minta saya nggak bisa ya lari ke bapaknya. Kalau

bapaknya nggak bisa ya lari ke saya.

P Bagaimana cara bapak/ibu dalam mengatasi

dampak tersebut?

I Ya sudah sering tak nasehati mbak.

Page 123: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

108

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ibu SN

Tanggal Wawancara : Rabu,, 13 Desember 2018

Tempat wawancara : rumah Ibu SN

Isi Indikator

P Bapak/Ibu apa yang mendorong atau menjadi

penyebab terjadinya perceraian?

Penyebab Perceraian

I Karean suami saya tidak bertanggung jawab dan

memiliki hobi berjudi

P Mengapa perceraian itu menjadi jalan keluar dari

permasalahan Bapak/Ibu?

I Karena kalau tidak bercerai saya semakin hancur

mbak, karena saya yang selalu membayarkan

hutangnya dan dikejar-kejar orang

Bagaimana cara Bapak/Ibu mendidik anak-anak

agar mau melaksanakan ibadah dan berlaku sopan

kepada siapapun?

Pendidikan Agama

Anak Korban

Perceraian

I Ya dengan nasehat dan contoh-contoh mbak

P Bagaimanakah sikap anak-anak kepada anda

ataupun kepada orang lain?

I Baik. Sejauh ini belum pernah terlihat melakukan

hal buruk seperti berani kepada orang yang lebih

tua atau yang lainnya.

P Saat ini Bpak/Ibu sudah resmi bercerai,

bagaimana cara Bapak/Ibu dan mantan

suami/mantan istri dalam mendidik anak-anak?

Page 124: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

109

I Selalu saya pantau segala sesuatunya seperti

perilaku atau ucapan, saya didik dengan contoh-

contoh kebaikan, saya tidak berhenti menasehati.

Kalau bapaknya kan sudah lepas tangan, jadi ya

saya semua yang mengurus dan mendidik anak

P Apakah bapak/ibu merasa ada dampak atas

perceraian ini?

Dampak Perceraian

Orang Tua

I Tidak ada mbak karena saya bercerai sejak anak

saya masih kecil, jadi dia sudah terbiasa tanpa

bapaknya dan tumbuh besar hanya dengan saya.

Paling kalau dia agak susah ya saya nasehati.

P Bagaimana cara bapak/ibu dalam mengatasi

dampak tersebut?

I Ya di nasehati mbak

Page 125: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

110

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Ibu W

Tanggal Wawancara : Rabu, 13 Desember 2018

Tempat wawancara : rumah Ibu W

Isi Indikator

P Bapak/Ibu apa yang mendorong atau menjadi

penyebab terjadinya perceraian?

Penyebab Perceraian

I Karena saya bosan dengan suami saya yang

hobinya mabuk.

P Mengapa perceraian itu menjadi jalan keluar dari

permasalahan Bapak/Ibu?

I Ya karena saya tidak suka terus-terusan dia

mabuk, dan sudah tidak bisa dinasehati karena

sudah kecanduan.

Bagaimana cara Bapak/Ibu mendidik anak-anak

agar mau melaksanakan ibadah dan berlaku sopan

kepada siapapun?

Pendidikan Agama

Anak Korban

Perceraian

I Ya saya ajari mbak, kadang saya marahi kalau dia

susah.

P Bagaimanakah sikap anak-anak kepada anda

ataupun kepada orang lain?

I Kalau dengan saya tidak berani mbak, sering

membantah. Tapi kalau dengan orang lain tidak

berani.

P Saat ini Bpak/Ibu sudah resmi bercerai,

bagaimana cara Bapak/Ibu dan mantan

Page 126: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

111

suami/mantan istri dalam mendidik anak-anak?

I Saya kan siang malam bekerja jadi ya kalau

masalah pendidikan saya percaya sama sekolahan

gitu aja mbak. Terus terang saya tidak ada waktu

kalau disuruh memperhatikan anak saya secara

penuh.

P Apakah bapak/ibu merasa ada dampak atas

perceraian ini?

Dampak Perceraian

I Dampak cerai atau bukan saya tidak tahu mbak,

tapi yang jelas anak saya itu nakal.

P Bagaimana cara bapak/ibu dalam mengatasi

dampak tersebut?

I Ssaya nasehati berulang kaki, bahkan tidak jarang

saya kerasi. Tapi kok ya masih tetap bandel.

Page 127: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

112

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber : Orang Tua yang Bercerai

Judul Penelitian : Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan

Agama Anak (Studi Kasus Di Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa

1. Bapak/Ibu apa yang mendorong atau menjadi penyebab terjadinya perceraian?

2. Apakah perceraian itu memang menjadi solusi terbaik bagi permasalahan

Bapak/Ibu?

3. Mengapa perceraian itu menjadi jalan keluar dari permasalahan Bapak/Ibu?

4. Bapak/Ibu ketika memutuskan untuk bercerai, apakah sudah

mempertimbangkan bagaimana kehidupan ke depan dan bagaimana dampak

terhadap anak-anak?

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu mendidik anak-anak agar mau melaksanakan

ibadah dan berlaku sopan kepada siapapun? (sebelum bercerai dan setelah

terjadinya perceraian)

6. Bapak/Ibu bagaimana shalat lima waktu anak-anak sekarang ketika di rumah?

7. Bagaimana mengaji/ TPA nya anak-anak saat ini? Apakah masih seperti dulu

atau bertambah rajin ataukah tidak mau mengaji?

8. Bapak/Ibu bagaimana puasa anak-anak ketika Ramadhan kemarin, atau puasa-

puasa sunnah yang pernah dilaksanakan anak anda?

9. Bagaimanakah sikap anak-anak kepada anda ataupun kepada orang lain?

(sebelum bercerai dan setelah terjadinya perceraian)

10. Saat ini Bpak/Ibu sudah resmi bercerai, bagaimana cara Bapak/Ibu dan mantan

suami/mantan istri dalam mendidik anak-anak?

11. Siapakaah di antara Bapak/Ibu dan mantan suami/mantan istri yang lebih

perhatian dalam pendidikan anak-anak?

12. Sampai saat ini apakah anak-anak pernah berkata kasar atau membentak

Bapak/Ibu?

Page 128: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

113

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber : Guru Ngaji atau Tokoh Masyarakat

Judul Penelitian : Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan

Agama Anak (Studi Kasus Di Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa

1. Bagaimana sikap dan perilaku anak yang orang tuanya bercerai ketika di

madrasah ataupun di masyarakat?

2. Menurut anda, bagaimana dampak dari perceraian orang tua terhadap anak-

anaknya?

3. Setujukah anda jika ada orang tua yang bercerai ketika anaknya masih usia SD?

Page 129: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

114

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber : Anak dari Orang Tua yang Bercerai

Judul Penelitian : Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan

Agama Anak (Studi Kasus Di Kelurahan Kupang

Kecamatan Ambarawa

1. Bagaimana shalat lima waktu kamu sekarang ketika di rumah? Apakah masih

seperti dulu, tambah rajin, atau malah tidak shalat?

2. Bagaimana mengaji/ TPA kamu saat ini? Apakah masih seperti dulu, tambah

rajin, atau malah tidak mau mengaji?

3. Bagaimana puasa kamu ketika Ramadhan kemarin,atau puasa-ouasa sunnah

yang pernah kamu laksanakan?

Page 130: DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5349/1/SKRIPSI-dikonversi.pdf · Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama

115

FOTO-FOTO

1. Wawancara dengan Ibu M dan SA

2. Wawancara dengan Ibu DY dan R

3. Wawancara dengan Ibu W dan AF