nilai toleransi dalam pendidikan agamae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/tesis ukhiya...

59
i NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMA (Telaah Silabus dan Perspektif Guru Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Katolik di SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen Kabupaten Demak) Oleh UKHIYA RIZQIANY NIM. 12010150046 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: hathuy

Post on 06-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

i

NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(Telaah Silabus dan Perspektif Guru Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan

Katolik di SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen

Kabupaten Demak)

Oleh

UKHIYA RIZQIANY

NIM. 12010150046

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

ii

Page 3: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

iii

Page 4: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Ukhiya Rizqiany, S.Pd.I

NIM : 12010150046

Jenjang : Magister

Fakultas : Tarbiyah

Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa naskah tesis ini benar-benar hasil penelitian dari saya sendiri

dan bebas dari plagiasi, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Demak, 4 Agustus 2017

Penyusun Tesis

Ukhiya Rizqiany, S.Pd.I

Page 5: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

v

ABSTRAK

“Nilai Toleransi dalam Pendidikan Agama (Telaah Silabus dan Perspektif Guru

Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Katolik di SMK Negeri 1 Karangawen dan

SMK Bhakti Nusantara Mranggen Demak)”. Tesis Program Studi Pendidikan

Agama Islam (PAI), Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri Salatiga,

2017, pembimbing Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA.

Penelitian ini dilatarbelakangi karena pentingnya peran guru Pendidikan

Agama dalam mengembangkan nilai toleransi beragama pada peserta didik, agar

siswa dapat menjadi pribadi yang dapat berfikir kritis dan tabayyun dalam

menghadapi isu-isu sara yang berkembang di masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan muatan nilai

toleransi dalam silabus Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Katolik. Serta

perspektif guru Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Katolik mengenai

pengembangan nilai toleransi kelas XI di SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK

Bhakti Nusantara Mranggen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,

wawancara dan penelaahan dokumen yakni silabus Pendidikan Agama Islam,

Kristen, dan Katolik. Data yang dihasilkan lewat verbal dan dituangkan dalam

deskripsi, bukan dalam bentuk angka.

Berdasarkan hasil telaah silabus Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan

katolik secara keseluruhan dari ketiga silabus telah memenuhi kriteria

pengembangan silabus. Akan tetapi secara umum pengembangannya belum

memenuhi prinsip desentralistik dan aktual-kontekstual.

Hampir semua guru pendidikan agama memiliki perspektif yang sama

mengenai pengembangan nilai toleransi. Tetapi pada batasan dalam bertoleransi

guru Pendidian Agama Islam lebih spesifik dari perspektif guru Pendidikan

Agama Kristen dan Katolik.

Page 6: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

vi

ABTRACT

“The Value of Tolerance in Religious Education (Syllabus Review and Teacher's

Perspective of Islamic, Christian and Catholic Religious Education at SMK

Negeri 1 Karangawen and SMK Bhakti Nusantara Mranggen Demak)”. Thesis of

Islamic Religious Studies Perogram. Postgraduate Program of Salatiga State

Islamic Institute 2017, mentor Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA.

This research is motivated because of the importance of the role of

Religious Education teachers in developing the value of religious tolerance to the

students, in order to the students can be a person who can think critically and

tabayyun in dealing with sara issues that developed in the community.

The aim of the reseacrh is to determine the development of the content of

tolerance values in the syllabus of Islamic, Christian and Catholic Religious

Education. As well as perspectives of teachers of Islamic, Christian, and Catholic

Religions concerning the development of tolerance grade XI in SMK Negeri 1

Karangawen and SMK Bhakti Nusantara Mranggen. This research uses qualitative

methods, interviews and review of documents namely syllabus of Islamic,

Christian and Catholic Religious Education. Data generated by verbal and poured

in the description, not in the form of numbers.

Based on the results of the syllabus study of Islamic, Christian and

Catholic Education as a whole from the three syllabus have fulfilled the criteria of

syllabus development principle. However, in general, its development has not

fulfilled the principle of decentralization and actual-contextual..

Almost all of the religious education teacher's perspective on the

development of tolerance values have. But on limitations in tolerating the religous

education Islamic teachers more specific than the perspective Christian and

Catholic Religion teachers.

Page 7: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

vii

MOTTO

Hakikatnya semua agama mengajarkan kebaikan dalam menjalankan hidup,

dengan memahami ajaran agama sesuai dengan wahyu Ilahi seseorang akan

mengenal toleransi beragama. Fanatik yang berlebih hanya akan membuat diri

seseorang menjadi tidak toleran. Tidak akan menjadikan rendah diri seseorang

hanya dengan dia bersikap toleransi kepada agama lain.

By. Ukhiya Rizqiany

Page 8: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan

rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, serta pertolongannya sehingga tesis ini dapat

terselesaikan. Salawat serta salam tak lupa penulis sampaikan untuk baginda Nabi

Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan yang baik kepada umatnya,

sehingga memberikan motivasi tersendiri bagi penulis dalam menuntut ilmu

pengetahuan dan menyelesaikan tesis ini.

Tesis yang berjudul Nilai toleransi dalam Pendidikan Agama (Telaah Silabus

dan Perspektif Guru Pendidikan Agama Islam, Kristen dan Katolik) ini disusun

guna memberikan kontribusi di bidang keilmuan. Dalam penyusunannya,

penelitian ini tidak dapat terselesaikan dengan mudah tanpa adanya dukungan,

arahan, bantuan, bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh

rasa hormat dan kerendahan hati penulis ingin berterima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. Selaku Direktur Pascasarjana

IAIN Salatiga dengan segala kebiksanaannya memudahkan dalam

terselesaikannya tesis ini.

3. Bapak Hammam, Ph.D. Selaku Ketua Progdi Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA. Selaku dosen pembimbing tesis, yang

senantiasa memberikan bimbingan, arahan, petunjuk-petunjuk penyusunan

tesis, dan memberikan tambahan wawasan mengenai toleransi, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.

5. Guru Besar dan Dosen beserta Staff Pascasarjana IAIN Salatiga.

6. Bapak Agus Suroso, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Karangawen yang

berkenan memberikan ijin untuk melaksanakan penilitian di SMK Negeri 1

Karangawen.

7. Bapak Margiyono, S.Pd selaku Kepala SMK Bhakti Nusantara Mranggen

yang berkenan memberikan ijin untuk melaksanakan penilitian di SMK

Bhakti Nusantara Mranggen.

Page 9: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

ix

8. Bapak dan Ibu Guru Pendidikan Agama di SMK Negeri 1 Karangawen dan

SMK Bhakti Nusantara Mranggen Demak yang berkenan untuk menjadi nara

sumber untuk penelitian tesis ini.

9. Ibu (Ibu Karimah), almarhum Ayah (Bapak Turmudzi) , kakak-kakak tercinta

(Ana, Burhan, Sugeng), yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan

moril maupun materil sehingga dapat terselesaikannya studi pascasarjana dan

tesis ini.

Demak, 4 Agustus 2017

Ukhiya Rizqiany, S.Pd.I

Page 10: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................... v

MOTTO ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 3

C. Signifikansi Penelitian ..................................................... 3

D. Kajian Pustaka ................................................................. 4

1 Penelitian terdahulu ................................................... 4

2 Kerangka Teori .......................................................... 7

E. Metode Penelitian ....................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ...................................................... 12

BAB II PROFIL SEKOLAH

A. SMK Negeri 1 Karangawen ............................................ 13

B. SMK Bhakti Nusantara Mranggen .................................. 14

Page 11: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

xi

BAB III PENGEMBANGAN MUATAN NILAI TOLERANSI

DALAM SILABUS PENDIDIKAN AGAMA

A. Telaah Silabus Pendidikan Agama Islam ....................... 16

B. Telaah Silabus Pendidikan Agama Kristen ..................... 22

C. Telaah Silabus Pendidikan Agama Katolik ..................... 26

BAB IV PERSPEKTIF GURU PENDIDIKAN AGAMA

TENTANG PENGEMBANGAN NILAI TOLERANSI

A. Perspektif Guru Pendidikan Agama Islam mengenai

toleransi beragama...........................................................

30

1. Pengembangan nilai toleransi beragama .................. 30

2. Batasan dalam bertoleransi ...................................... 31

3. Pencegahan sikap intoleransi pada siswa ................. 31

B. Perspektif Guru Pendidikan Agama Kristen mengenai

toleransi beragama............................................................

32

1. Pengembangan nilai toleransi beragama .................. 33

2. Batasan dalam bertoleransi ...................................... 33

3. Pencegahan sikap intoleransi pada siswa ................. 34

C. Perspektif Guru Pendidikan Agama Katolik mengenai

toleransi beragama............................................................

34

1. Pengembangan nilai toleransi beragama .................. 35

2. Batasan dalam bertoleransi ...................................... 35

3. Pencegahan sikap intoleransi pada siswa ................. 36

Page 12: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

xii

D. Analisis Perspektif Guru Pendidikan Agama mengenai

pengembangan nilai toleransi kepada peserta didik ........

37

1. Guru Pendidikan Agama Islam ................................. 37

2. Guru Pendidikan Agama Kristen .............................. 39

3. Guru Pendidikan Agama Katolik .............................. 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... 42

B. Saran ................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

Page 13: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sering muncul berbagai isu sara yang

disebarkan melalui media sosial, baik internet maupun media cetak. Sehingga

tanpa disadari dapat memunculkan pola pikir radikalisme pada remaja. Hal ini

juga mulai tampak di SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara

Mranggen, setelah peneliti melakukan wawancara sementara dengan guru

Pendidikan Agama ditemukan bahwa siswa SMK mulai aktif bertanya,

bahkan ikut berkomentar pada saat KBM mengenai isu “penistaaan” agama

yang sedang terjadi saat ini. Jika hal ini tidak segera diantisipasi, maka akan

menimbulkan sikap intoleransi antar umat beragama dikalangan siswa.

Oleh sebab itu, sekolah-sekolah harus segera menentukan langkah

preventif atau bahkan mencari problem solving dari masalah tersebut, salah

satunya melalui pembelajaran Pendidikan Agama di sekolah yang tentunya

dimulai dari penyusunan silabus. Tiap-tiap sekolah mempunyai rumusan

silabus yang berbeda-beda, tergantung dengan ciri khas masing-masing

sekolah.1 Dari penyusunan silabus tersebut, dapat diketahui bagaimana

konsep guru Pendidikan Agama dalam menyampaikan atau mengembangkan

nilai toleransi kepada peserta didik.

1 Siti Farikhah, Manajemen Lembaga Pendidikan, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015, 68

Page 14: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

2

Toleransi beragama dapat dipraktekkan secara toleran khususnya di

negara yang warga masyarakatnya demokratis satu sama lain.2 Salah satunya

Indonesia meskipun mayoritas muslim tetapi keharmonisan keberagamaan

tetap terjaga. Sebagaimana pendapat Azyumardi Azra bahwa Islam mengakui

hak hidup agama-agama lain dan membenarkan hak hidup agama-agama lain

tersebut untuk menjalankan ajaran-ajaran agama masing-masing.3 Melihat

pernyataan tersebut, guru pendidikan agama berperan penting dalam

mengarahkan pola pikir siswa agar dapat selalu tabayyun dalam menghadapi

pemberitaan yang diterimanya.

Dari sinilah peneliti tertarik untuk menelaah isi silabus mengenai

konsep pengembangan nilai toleransi pada Pendidikan Agama. Relevansinya,

antara penggunaan metode, pendekatan dengan psikologi atau karakteristik

peserta didik. Peneliti juga ingin meneliti doktrin toleransi guru Pendidikan

Agama kepada siswa, apakah sesuai dengan nilai toleransi yang diajarkan

agama, atau bahkan guru secara tidak langsung akan menyisipkan paham

intoleran pada diri siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1

Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen dan SMK Bhakti

Nusantara Mranggen, karena di sekolah tersebut memberikan fasilitas

pendidikan bagi pemeluk agama Kristen dan Katolik yakni dengan

menyediakan guru pendidikan Agama Islam, Kristen dan Katolik.

2 David Held and Henrietta L. Moore, Cultural Politics in a Global Age, Uncertainly,

Solidarity, and Innovation, Oxford: Oneworld Publication, 2007, 71. 3 Ngainun Naim, Islam dan Pluralisme Agama, Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013, 57

Page 15: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

3

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya mengeksplorasi telaah silabus yang digunakan

guru Pendidikan Agama di SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti

Nusantara Mranggen, dan dikhususkan materi nilai toleransi kelas XI

kurikulum KTSP. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengembangan muatan nilai toleransi dalam silabus

Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Katolik kelas XI di SMK Negeri 1

Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen?

2. Bagaimana perspektif guru Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan

Katolik mengenai pengembangan nilai toleransi pada siswa kelas XI di

SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengelaborasi pengembangan muatan nilai toleransi dalam

silabus Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Katolik kelas XI di

SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen.

b. Untuk menjelaskan perspektif guru Pendidikan Agama Islam,

Kristen, dan Katolik mengenai pengembangan nilai toleransi pada

siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti

Nusantara Mranggen.

Page 16: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

4

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoretik diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan pemahaman mengenai kajian isi silabus dan pentingnya

pengembangan nilai toleransi dalam pendidikan agama.

b. Secara Praktis, bagi lembaga pendidikan diharapkan dapat dijadikan

referensi dalam mengambil kebijakan mengenai pengembangan nilai

toleransi beragama di sekolah. Sedangkan bagi peneliti dapat

membantu peneliti berfikir kritis melalui telaah silabus sehingga

dapat membantu peneliti dalam penyusunan silabus yang baik.

D. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Penelitian Muhammad Ali Lintuhaseng yang berjudul Nilai-Nilai

Pendidikan Multikultural dalam Buku-buku Ajar Sejarah Kebudayaan

Islam (Telaah atas Buku Pelajaran SKI Kelas XII Madrasah Aliyah).4

Hasil penelitian ini adalah dalam setiap bab sudah cukup merata, akan

tetapi jumlah muatan nilai belum proporsional, karena ada nilai yang

dominan diapresiasi, yaitu nilai toleransi dan keadilan sosial.

Penelitiaan berjudul Penanaman Sikap Toleransi Beragama dalam

Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK

4 Muhammad Ali Lintuhaseng, “Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam Buku-Buku Ajar

Sejarah Kebudayaan Islam (Telaah atas Buku Pelajaran SKI Kelas XII Madrasah Aliyah)”, Tesis,

UIN Yogyakarta, 2011.

Page 17: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

5

YPKK 2 Selman Yogyakarta) yang disusun oleh Rofiqoh5 memaparkan

mengenai penanaman toleransi PAI berdasarkan Q.S.Al-Baqoroh: 2,

disampaikan degan metode membaca, ceramah. Sedangkan pada PAK

didasarkan pada Matius [22]: 37-39, disampaikan dengan metode ceramah,

tanya jawab, diskusi. Dan untuk PAKT didasarkan pada Nostra Aitete Art.

3, metode yang digunakan ceramah, diskusi, sharing.

Penelitian yang dilakuan oleh Laura L. Moore yakni Accounting

for Spatial Variation in Toleransce: The Effeccts of Education and

Religion. Penelitian ini untuk menguji tingkat toleransi beragama di

Amerika Srikat berdasarkan demografi. Dengan menggunakan 1976-2000

survei sosial umum, dan 1990 data sensus AS, ditemukan bahwa toleransi

di daerah dengan didominasi lulusan dari perguruan tinggi secara

signifikan menjadikan individu lebih bersikap toleransi, sedangkan yang

berada di daerah dengan minoritas lulusan perguruan tinggi, umat

protestan secara signifikan menurun tingkat toleransinya. Begitu pula yang

berada di perkotaan.6

Penelitian Friedich Schweitzer dalam Religious Individualization:

New Challanges to Education for Tolerance, merupakan penelitian

kualitatif dengan meneliti remaja di Jerman. Penelitian ini

mengidentifikasi mengenai pandangan remaja Kristen mengenai Islam,

5 Rofiqoh, “Penanaman Sikap Toleransi Beragama dalam Pendidikan Agama (Studi atas

Agama Islam, Kristen Katolik di SMK YPKK 2 Selman Yogyakarta)”, Tesis, UIN Yogyakarta,

2014. 6 Laura L. Moore, “Accounting for Spatial Variation in Toleransce: The Effeccts of Education

and Religion”, Social Forces, Volume 84, Number 4, (Juni 2006), 2205.

Page 18: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

6

hasil dari penelitian ini model pendidikan agama dialogis mendukung

sikap toleransi beragama, karena dengan dialog dapat terjadi keterbukaan.7

Penelitian Jason S. Wrench dalam Religious Fundamentalism and

Intercultural Communication: The Relationships Among Ethnocentrism,

Intercultural Communication Apprehension, Religious Fundamentalism,

Homonegativity, and Tolerance for Religious Disagreements. Penelitian

ini untuk menguji hubungan antara etnosentrisme, ketakutan komunikasi

antarbudaya, fundamentalisme agama, dan toleransi agama. Hasil dari

penelitian ini fundamentalisme agama tidak terbukti terkait dengan

ketakutan komunikasi antarbudaya.8

Dari kelima tinjauan pustaka di atas hanya mengupas mengenai

penanaman sikap toleransi di sekolah, meskipun ada telaah, akan tetapi

dilakukan pada buku SKI. Sedangkan pada penelitian Rofiqoh hanya

membahas mengenai implementasi pengembangan nilai toleransi pada

KBM, hal tersebut dirasa kurang maksimal karena belum tentu saat

melaksanakan observasi guru menjelaskan materi mengenai toleransi.

Oleh karena itu menurut peneliti perlu dilakukan telaah silabus, karena

silabus inilah yang menjadi acuan guru pendidikan agama untuk

mengembangkan pembelajaran toleransi beragama di kelas.

7 Friedich Schweitzer, “Religious Individualization: New Challenges to Education for

Tolerance”, Religious Education, Volume 29, Nomor 1, (Desember 2007), 89. 8 Jason S. Wrench, “Religious Fundamentalism and Intercultural Communication: The

Relationships Among Ethnocentrism, Intercultural Communication Apprehension, Religious

Fundamentalism, Homonegativity, and Tolerance for Religious Disagreements”, Journal of

Intercultural Communication Research, Volume 35, Nomor 1,(Februari 2007), 23.

Page 19: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

7

2. Kerangka Teori

Toleransi dalam bahasa Arab disebut “tasamuh” artinya kemurahan hati,

saling mengizinkan, saling memudahkan.9 Toleransi diartikan sebagai

leberality toward the opinions of other; patience with other,10 Toleransi

juga merupakan konsep yang ambivalen, yakni menghormati dan

menghargai kepercayaan orang lain meskipun terdapat konflik dengan

pemahaman diri sendiri mengenai agama yang hakiki menurut diri

sendiri.11 Toleransi juga dapat dipahami sebagai sikap kesabaran dan

tawadlu, bahkan dapat dikatakan sikap tidak “ngotot” dalam menghadapi

perbedaan dari kepercayaan atau agamanya.12

Dalam memaknai toleransi terdapat dua penafsiran tentang konsep

tersebut. Pertama, toleransi negatif yang menyatakan bahwa toleransi itu

cukup mensyaratkan adanya sikap membiarkan dan tidak menyakiti orang

atau kelompok lain, baik yang berbeda maupun yang sama. Sedangkan

yang kedua, toleransi positif menyatakan bahwa toleransi tidak hanya

sekedar membiarkan atau menyakiti kelompok lain, tetapi harus adanya

bantuan dan dukungan terhadap keberadaan orang lain atau kelompok

lain.13 Toleransi juga dapat dikelompokkan menjadi toleransi pasif dan

9 Said Aqiel Siradj, ”Tasawuf Sebagai Basis Tasamuh, dari Social Capital Menuju Masyarakat

Moderat”, Al-Tahrir, Volume 13, Nomor 1, (Mei 2013), 91. 10 Edward N, Teall, A.M, Webster’s New American Dictionary, New York: Book, 1985, 347. 11 Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, Jakarta: Erlangga,

2005, 79. 12 Asfa Widiyanto, Religious Authority and the Prospects for Religious Pluralism in Indonesia,

The Rule of Traditionalist Muslim Scholar, Germany: LIT Verlag, 2016, 40. 13 Masykuri Abdullah, Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keagamaan, Jakarta:

Kompas, 2001, 13.

Page 20: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

8

aktif. Toleransi pasif merupakan sikap menolak untuk mengganggu atau

mendukung seseorang atau yang tidak disukai atau netral terhadapnya,

sedangkan toleransi aktif adalah terlibat secara aktif melindungi atau

mendukung apa yang sedang ditoleransi oleh seseorang.14

Adapun empat indikator toleransi beragama menurut Budhy

Munawar, yaitu pertama; Penerimaan (menerima pendapat, nilai-nilai,

perilaku orang lain yang berbeda dari diri sendiri), kedua; Penghargaan

(menghargai dengan cara memperlakukannya dengan baik, dan tidak

mengurangi haknya), ketiga; kesabaran yaitu simpatik terhadap perbedaan

pandangan dan sikap orang lain atau menahan diri dari hal-hal yang tidak

disetujui dalam rangka membangun hubungan sosial yang kurang baik,

keempat; kebebasan beragama maksudnya, setiap orang bebas

mengamalkan dan mengkomunikasikan ajaran agamanya kepada orang

lain yang menerima komunikasi itu.15 Dan tujuan dari penanaman toleransi

ini adalah siswa menjadi toleran, yaitu membolehkan/membiarkan orang

lain menjadi diri mereka sendiri, menghargai orang lain, asal-usul dan latar

belakang mereka selalu bermakna menolak membicarakan kepada orang

lain apa yang harus dilakukan dan bukan keinginan untuk mempengaruhi

mereka agar mengikuti ide diri pribadi demi kemajuan tertentu.16

14 Ana Cristina Araujo, Iwan-Michelangelo Daprile, Bojan Borsner, and Smiljana Gatner, “The

Historical and Philosophical Dimensions of the Conseptof Tolerance”, Discrimination and

Tolerance in Historical Perspective, Volume 4, Nomor 18, (2008), 1-18. 15 Budhy Munawar Rachman, Pendidikan Karakter: Pendidikan Menghidupkan Nilai untuk

Pesantren, Madrasah dan Sekolah, Jakarta: Lembaga Sosial Agama dan Filsafat (LSAF), 2015,

412-416. 16 Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan ....., 79.

Page 21: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

9

Sedangkan dalam pengembangan toleransi di sekolah haruslah

dimulai dari penyusunan silabus. Adapun pengembangannya harus

memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:17

a. Ilmiah; Keseluruhan materi dan kegiatan harus benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan; Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan

penyajian materi dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkat

perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta

didik.

c. Sistematis; Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara

fungsional dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten; Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara

komponen silabus.

e. Memadai; indikator, materi, kegiatan, sumber belajar, dan sistem

penilaian cukup untuk menunjang pencapaian KD.

f. Aktual dan Kontekstual; komponen/isi silabus memperhatikan

perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan

nyata, dan peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel; Dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik,

serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan

masyarakat.

h. Menyeluruh; Mencakup ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.

17 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Suatu Panduan Praktis, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007, 191-195.

Page 22: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

10

i. Desentralistik, yakni kewenangan pengembangan silabus bergantung

pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa telaah

silabus merupakan kegiatan mengkaji, menyelidik, memeriksa kembali isi

dari silabus Pendidikan Agama mengenai meteri toleransi beragama, yakni

sikap membiarkan, mengizinkan, dan menghormati kepada orang lain yang

berbeda kepercayaan/ agama untuk tetap bersikap sesuai dengan

kepercayaannya selama tidak melanggar aturan-aturan, serta tanpa

memasuki domain akidah. Serta mencari tahu sudut pandang guru

pendidikan agama mengenai pengembangan toleransi beragama.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan) dengan

pendekatan kualitatif, metode fenomenologi untuk mencari pemahaman

bagaimana manusia mengkonstruksi makna dan konsep penting, dalam

rangka intersubjektivitas.18 Metode ini digunakan untuk memaparkan

perspektif guru agama mengenai pengembangan nilai toleransi. Metode ini

juga untuk mengkaji secara kritis konsep yang akan diajarkan kepada peserta

didik melalui silabus.

Subjek penelitian diantaranya; Kepala Sekolah SMK Negeri 1

Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen yang diharapkan

18 Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, 15.

Page 23: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

11

memberikan informasi mengenai kebijakan pendidikan dalam penanaman

sikap toleransi kepada peserta didik. Kemudian Guru Pendidikan Agama

Islam, Kristen, dan siswa dari pemeluk agama Islam, Kristen dan Katolik.

Sedangkan objek penelitian Silabus Pendidikan Agama. Penelitian akan

dilaksanakan mulai tanggal 14 Juni hingga 14 Juli 2017. Lokasi penelitian di

SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen

Kabupaten Demak.

Sumber data yang digunakan terbagi menjadi dua, pertama sumber

data primer dalam penelitian ini adalah silabus Pendidikan Agama, Kepala

Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Katolik pendidikan

agama. Kedua, sumber data sekunder dari penelitian ini adalah dokumen

sekolah, diantaranya mengenai Visi dan Misi, kegiatan keagamaan, denah

atau lokasi sekolah.

Teknik pengumpulan data menggunakan interview (wawancara),

untuk mengetahui perspektif/sudut pandang Guru Agama terhadap

penanaman nilai toleransi pada siswa di SMK Negeri 1 Karangawen dan

SMK Bhakti Nusantara Mranggen. Selanjutnya ialah dokumentasi, untuk

mencari data mengenai gambaran lokasi penelitian, dan silabus Pendidikan

Agama, untuk menelaah secara kritis bagaimana konsep mengembangkan

nilai toleransi kepada siswa pada KBM.

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, dengan model analisa

taksonomi yang didasarkan fokus terhadap salah satu domain, dan hanya satu

Page 24: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

12

karakteristik yang sama.19 Model ini untuk menganalisis nilai-nilai toleransi

pada data berupa silabus yang didapat peneliti di lapangan, dan hasil

wawancara mengenai sudut pandang guru Pendidikan Agama.

4. Sistematika Penulisan

Bab pertama, pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori,

metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua, mengenai profil

sekolah SMK Negeri 1 Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen,

Bab ketiga, berisi pengembangan muatan nilai toleransi dalam silabus

Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Katolik kelas XI di SMK Negeri 1

Karangawen dan SMK Bhakti Nusantara Mranggen dan SMK Bhakti

Nusantara Mranggen. Bab keempat, pada bab ini akan dideskripsikan

perspektif guru Pendidikan Agama tentang pengembangan nilai toleransi

kepada siswa kelas XI. Serta peneliti akan menganalisisnya melalui hasil

wawancara. Bab kelima, mengemukakan kesimpulan dan saran, serta

dilengkapi dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran.

19 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),

Bandung: Alfabeta, 2015, 356

Page 25: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

13

BAB II

PROFIL SEKOLAH

A. SMK Negeri 1 Karangawen

Dalam empat tahun terakhir ini tepatnya pada tahun 2012 telah berdiri SMK

Negeri di kecamatan Karangawen, yang berlokasi di dusun Karangpacing

kelurahan Rejosari Rt.02 Rw.11 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak.

Dengan berdirinya SMK tersebut menjadi angin segar bagi warga non

muslim, khususnya masyarakat Karangawen yang notabene menjadi

Kecamatan se-Kabupaten Demak yang memiliki gereja terbanyak, untuk

menyekolahkan anak mereka di SMK tersebut. Sekolah yang dipimpin oleh

Bapak Agus Suroso ini memiliki 55 guru beserta karyawan, dengan 2 guru

PAI dan masing-masing 1 guru Pendidikan Agama Kristen dan Katolik.

Jumlah keseluruhan siswa 496 siswa terbagi menjadi 20 rombel. Sedangkan

kelas XI memiliki jumlah siswa sebanyak 167 siswa dengan 3 siswa Kristen

dan 2 siswa Katolik.20

Kegiatan keagamaan di SMK N 1 Karangawen meliputi pembelajaran

PAI (Pendidikan Agama Islam), PAK (Pendidikan Agama Kristen), PAKT

(Pendidikan Agama Katolik) dengan 2 jam pelajaran bagi masing-masing

kelas dalam setiap minggunya, sedangkan untuk PAK dan PAKT diadakan

setiap hari jumat pulang sekolah. Selain dalam bentuk KBM, kegiatan

20 Zubaidah (ed), Profil SMK Negeri 1 Karangawen Kecamatan Karangawen Kabupaten

Demak Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017, Karangawen: SMK Negeri 1

Karangawen, 2017.

13

Page 26: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

14

keagamaan di SMK juga mengadakan acara Maulid Nabi, Isra' Mi'raj,

penyembelihan hewan Qurban pada Hari Raya Idul Adha, dan pesantren kilat

yang diadakan 3 hari pada setiap bulan Ramadhan.

Visi SMK Negeri 1 Karangawen ialah “Menjadi pusat penddidikan

dan pelatihan dalam mewujudkan tenaga kerja yang terampil, kompetitif

berbasis potensi sumberdaya lokal dengan berwawasan IMTAQ” sedangkan

demi menunjang Visi tersebut, misi SMK Negeri 1 Karangawen ialah:

1. Mewujudkan SMK unggul dan tersepan berbasis keunggulan lokal

2. Menghasilkan tamatan yang unggul, inovatif, mampu mandiri

3. Menghasilakan tamatan yang berkarakter

B. SMK Bhakti Nusantara

SMK Bhakti Nusantara berdiri sejak tahun 1987 dan berlokasi di kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak. Sekolah ini memiliki 3 kampus, kampus 1

berlokasi di JL. Raya Bandungrejo No. 98 Mranggen Demak, kampus 2

beralamatkan di JL. Rayungkusuman III Mranggen Demak, serta kampus 3

terletak di JL. Rayungkusuman IV Mranggen Demak. SMK yang dipimpin

oleh Bapak Margiyono ini memiliki 7 jurusan program keahlian, dengan

jumlah siswa 717 diantaranya terbagi menjadi 21 rombel. Sedangkan untuk

siswa Muslim berjumlah 707, siswa Kristen berjumlah 5 siswa, Katolik 4

siswa dan terdapat 1 siswa Budha. Sekolah ini memiliki 39 guru, diantaranya

2 guru Pendidikan Agama Islam, 1 guru Pendidikan Agama Kristen, dan 1

guru Pendidikan Agama Katolik, sedangkan untuk guru pengampu

Page 27: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

15

Pendidikan Agama Budha, sekolah ini belum memfasilitasi. Untuk kelas XI

jumlah siswa 229 siswa, dengan siswa 226 muslim, 2 siswa kristen, dan 1

siswa katolik. Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen maupun

Katolik dilaksanakan pada setiap hari jumat dimulai dari pukul 11 siang.

Sedangkan untuk Pendidikan Agama Islam dilaksanakan sesuai jadwal Mata

Pelajaran sebagaimana umumnya. Kurikulum yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran di SMK Bhakti Nusantara ialah kurikulum KTSP.

Sebagai sekolah yang bersaing ketat dengan SMK/ sederajat di

lingkungannya, SMK Bhakti Nusantara Mranggen memiliki visi

“Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, cerdas, kompeten dan terampil”.

Sedangkan misi SMK Bhakti Nusantara Mranggen ialah:

1. Membentuk lulusan yang religius, bertaqwa dan berakhlak mulia

2. Menciptakan lulusan yang cerdas, terampil dan siap kerja

3. Menciptakan lulusan yang kompete dibidangnya

4. Menciptakan lulusan yang mandiri dan berjiwa wirausaha.21

Sekolah ini juga memiliki kegiatan rutin dalam hari-hari besar

keagamaan, diantaranya Isra' Mi'raj, Maulid Nabi, pesantren kilat saat bulan

Ramadhan, penyembelihan hewan qurban saat hari raya idul adha, istighosah

yang diikuti seluruh guru, karyawan, dan tentunya siswa SMK Bhakti

Nusantara menjelang Ujian Nasional.

21 Ahmad Muslikhin (ed), SMK Bhakti Nusantara Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak,

Mranggen: SMK Bhakti Nusantara Mranggen, 2016.

Page 28: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

16

BAB III

PENGEMBANGAN MUATAN NILAI TOLERANSI

DALAM SILABUS PENDIDIKAN AGAMA

A. Telaah Silabus Pendidikan Agama Islam

Pada silabus Pendidikan Agama Islam baik SMK Negeri 1 Karangawen

maupun SMK Bhakti Nusantara Mranggen memiliki muatan yang sama.

Yakni, kelas XI terdiri dari 13 Standar Kompetensi pada semester 1 dan 2.

Dalam kolom nilai budaya dan karakter, semua mencantumkan nilai toleransi.

Akan tetapi menurut peniliti tidak semua materi berhubungan dengan nilai

toleransi beragama. Berikut ini Kompetensi dasar yang memuat

pengembangan nilai-nilai toleransi beragama:

1. Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan yang terkandung

dalam Al-Baqoroh 148 dan Al-Fatir 32.22 Dalam materi Q.S. Al-

Baqoroh: 148 menjelaskan mengenai isi kandungan dari ayat tersebut,

bahwa setiap agama memiliki arah kiblat masing-dan mengajak

kebaikan, oleh karena itu agama Islam memerintahkan berbuat baik

terhadap diri sendiri dan orang lain sebagai bukti keimanan kepada Allah

SWT.23 Dari materi tersebut dapat dipahami bahwa didalamnya juga

menyampaikan mengenai toleransi beragama.

2. Pada Kompetensi Dasar 3.3. menampilkan perilaku yang mencerminkan

keimanan kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari. Pada

22 Imron Mashadi, Silabus Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1 Karangawen Kabupaten

Demak Tahun Pelajaran 2016/2017, Karangawen: MGMP PAI SMK Kabupaten Demak, 2016, 12. 23Syamsuri, Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMK Edisi KTSP 2006, Jakarta: Erlangga,

2007, 5.

Page 29: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

17

yang terdapat di silabus yakni meneladani sifat mulia Rasul-rasul Allah.24

Salah satunya ialah, sifat mulia Rasul Allah tinggal dan menjadi

pemimpin di Madinah, beliau sangat menghargai penduduk dengan

kepercayaan yang berbeda. Dalam materi ini juga tercantum mengenai

hikah beriman kepada Rasul Allah, salah satunya terdorong untuk

melakukan perilaku sosial yang baik.25 Perilaku sosial yang dimaksud

tentulah kepada semua manusia, tanpa memandang apa kepercayaannya.

3. Kompetensi Dasar 8.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan

keimanan terhadap kitab-kitab Allah. Salah satu indikator menjelaskan

pengertian iman kepada kitab-kitab Allah.26 Dalam materi

pembelajarannya diuraikan mengenai kitab-kitab terdahulu, baik injil,

taurat, zabur. Dalam hal ini tentulah siswa akan lebih mengenal kitab-

kitab terdahulu, meskipun akhirnya tidak murni lagi, sebab

dicampuradukkan dengan ide-ide manusia di zamannya.27 Akan tetapi hal

ini diharapkan akan membentuk toleransi beragama bagi siswa.

24Imron Mashadi, Silabus Pendidikan Agama...., 17. 25Soekama, Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1998, 298. 26Moh. Imam, Silabus Pendidikan Agama...., 27. 27Syamsuri, Pendidikan Agama Islam...., 114.

Page 30: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

18

1.3. Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan yang terkandung

dalam Al-Baqoroh 148 dan Al-Fatir 32

No Prisip

Pengembangan

Silabus

S

KS

Keterangan

1. Ilmiah Dapat dipertanggungjawabkan, karena

terdapat dalam Al-Baqoroh 148 dan

Al-Fatir 32

2. Relevan Materi diletakkan di awal semester

Gasal, pada KD ini hanya dibutuhkan

pemahaman dasar saja.

3. Sistematis Komponen saling berhubungan secara

fungsional, logis, jelas dan mudah

dipahami.

4. Konsisten Komponen silabus bersifat searah

dalam mencapai KD. Pada kegiatan

pembelajaran mengidentifikasi,

mempraktekkan, dan menunjukkan

perliku. Dalam indikator juga telah

disesuaikan.

5. Memadai Penilaian hanya dari kognitif (ulangan

harian, pemberian tugas), dan

psikomotorik (pengamatan), untuk

afektif belum tersedia.

6. Aktual dan

Kontekstual

Berkompetisi dalam kebaikan dapat

diterapkan di kehidupan nyata dimana

saja dan kapan saja. Khususnya

mengenai sikap dalam toleransi

Page 31: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

19

beragama.

7. Fleksibel Silabus berasal dari MGMP belum

disesuaikan dengan kebutuhan

sekolah.

8. Menyeluruh Untuk indikator aspek afektif belum

ada, hanya sebatas Kognitif:

mengidentifikasi perilaku dan

Psikomotor: Mampu mempraktekkan

perilaku, dan menunjukkan perilaku

9. Desentralistik Pengambangan penyusunannya

hendaknya disesuaikan dengan

sekolah masing-masing

3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-Rasul

Allah dalam kehidupan sehari-hari

No

.

Prisip

Pengembangan

Silabus

S

KS

Keterangan

1. Ilmiah Dapat dipertanggungjawabkan, karena

terdapat dalam Q.S.Al-Ahzab/33:21

2. Relevan Diletakkan di bagian awal semester

Gasal, karena materi sifat-sifat rasul,

siswa belum membutuhkan

pemahaman atau analisis tinggi.

3. Sistematis Komponen silabus bersifat searah

dalam mencapai KD. Tersistem dan

mudah dipahami.

Page 32: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

20

4. Konsisten Pengembangan materi terlihat ajeg

dan konsisten.

5. Memadai Kegiatan pembelajaran mendiskusikan

materi, tetapi pada penilaian hanya

dicantumkan tugas individu dan

ulangan harian.

6. Aktual dan

Kontekstual

KD ini dapat diterapkan di kehidupan

modern, karena pemberian tauladan

Rasul bersifat universal. Untuk

penilain dapat ditmbahkan dengan

presentasi hasil diskusi, sedangkan

untuk sumber belajar bisa

memanfaatkan internet.

7. Fleksibel Belum mengakomodasi kebutuhan

dan perubahan di sekolah, karena

belum merubah silabus dari MGMP

kabupaten yang disesuaikan

sekolahnya.

8. Menyeluruh Kognitif: mengidentifikasi perilaku

cerminan iman kepada Rasul.

Psikomotor: mempraktekkan perilaku

Afektif: meneladani sifat

9. Desentralistik Disusun oleh MGMP tanpa dirubah

atau dikembangkan oleh sekolah

masing-masing.

Page 33: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

21

8.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap kitab-kitab

Allah

No

Prisip

Pengembangan

Silabus

S

KS

Keterangan

1. Ilmiah Dapat dipertanggungjawabkan, karena

terdapat Q.S.Al-Imran/3:3-4

2. Relevan Materi ini diletakkan di bagian

pertengahan semester 2. Pada materi

dibutuhkan analisis kematangan

berfikir siswa, karena di dalamnya

dijelaskan mengenai kitab-kitab

terdahulu

3. Sistematis Komponen-komponen silabus

berhubungan secara fungsonal dalam

mencapai kompetensi.

4. Konsisten Terlihat antara isi komponen silabus

selalu ajeg dalam mencapai KD.

5. Memadai Dari keseluruhan muatan pada

komponen sudah cukup menunjang,

untuk penilainnya bisa ditambahkan

presentasi, disesuaikan dengan

kegiatan pembelajarannya (diskusi).

6. Aktual dan

Kontekstual

KD ini dapat diterapkan di kehidupan

nyata, karena iman kepada kitab Allah

bersifat universal dan kontinu.

7. Fleksibel Belum mengakomodasi kebutuhan

Page 34: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

22

dan perubahan di sekolah, karena

masih dari MGMP kabupatendan

belum disesuaikan sekolahnya.

8. Menyeluruh Kognitif; siswa dapat menjelaskan

pengertian iman kepada kitab Allah.

Psikomotorik: mempraktekkan dan

menunjukkan perilaku yang

mencerminkan iman kepada kitab-

kitab Allah. Sedangkan pada ranah

afektif belum tercantum dalam silabus

9. Desentralistik Disusun oleh MGMP tanpa dirubah

atau dikembangkan oleh sekolah

masing-masing.

B. Telaah Silabus Pendidikan Agama Kristen

Kompetensi Dasar yang mengandung nilai-nilai toleransi beragama dalam

silabus Pendidikan Agama Kristen, diantaranya:

1. Pada Kompetensi 1.1. Peserta didik mewujudkan nilai-nilai Kristiani

dalam pergaulan antar pribadi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.28

KD bertujuan sebagai sarana penanaman nilai Kristiani hingga siswa dapat

melaksanakan norma di masyarakat, yakni siswa dapat menjaga ketertiban

dan kedamaian dalam masyarakat baik dalam keagamaan, kesusilaan,

28 Rintis Kristyanti, Silabus PendidikanSilabus Pendidikan Agama Kristen SMK Negeri 1

Karangawen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017, Karangawen: SMK Negeri 1

Karangawen, 2016, 1.

Page 35: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

23

kesopanan, adat istiadat, hukum dan sebagainya.29 Keagamaan disini bisa

dimaknai sebagai menjaga kerukunan antar agama dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Kompetensi Dasar pada awal semester Genap yakni 1.1. Peserta didik

mengidentifikasi nilai-nilai Kristiani dalam kehidupannya.30 Dalam meteri

pembelajaran dicantumkan kesadaran sebagai makhluk sosial, kasih

damai, sejahtera. Di dalamnya tercantum Efesus 4: 11-15, perintah untuk

memberikan karunia dan pelayanan kepada sesama, meskipun terdapat

perbedaan pada diri sendiri.31 Pada materi ini jelas terlihat terdapat

penanaman nilai toleransi beragama.

1.1. Peserta didik mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar

pribadi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari

No

Prisip

Pengembangan

Silabus

S

KS

Keterangan

1. Ilmiah Terdapat pada Efesus: 11-15

(Memberikan kesaksian tentang

karunia yang diberikan Tuhan berbeda

satu terhadap yang lain).

2. Relevan Karena materi ini diletakkan di

semester Gasal, dimana

29Yuprieli Hulu, Alfrida L Mambala, dkk, Suluh Siswa 2:Berubah Dalam Kristus, Jakarta:

Gunung Mulia, 2009, 11. 30 Anthonius Muslam, Silabus Pendidikan Agama Kristen SMK Bhakti Nusantara Mranggen

Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2016/2017, Mranggen: SMK Bhakti Nusantara Mranggen,

2016, 2. 31Kemendikbud, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas XI SMK,Jakarta:

Kemendikbud, 2014, 23.

Page 36: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

24

tingkatkesukaran, kedalaman telah

sesuai denganperkembangan intlektual

peserta didik.

3. Sistematis Muatan dalam komponen tersistem

berfungsi mencapai Kompetensi.

4. Konsisten Muatan pada komponen bersifat

searah atau ajeg dalam mencapai

kompetensi.

5. Memadai Dalam kegiatan pembelajaran

mendiskusikan contoh perilaku

diskusi, akan tetapi pada penilaian

hanya dicantumkan tugas individu dan

ulangan harian, hal ini bisa

ditambahkan penilaian presentasi

6. Aktual dan

Kontekstual

Dalam KD ini dapat diaktualisasi

dalam kehidupan sehari-hari yang

disesuaikan dengan perkembangan

zaman

7. Fleksibel Pengembangan materi ini dapat

mengakomodasi keragaman peserta

didik, dimana peserta didik berjumlah

5, akan maksimal pengembangan nilai

toleransi beragama

8. Menyeluruh Didalam isi materi hanya mengulas

aspek kognitif(menjelaskan arti dan

makna).

Psikomotorik(mendemontrasikan

nilai-nilai Kristiani) Sedangkan

Page 37: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

25

afektif belum tercantum dalam silabus

9. Desentralistik Silabus ini diambil dari internet,

sehingga tanpa merubah muatan dari

silabus, dan belum disesuaikan

dengan kebutuhan sekolah.

1.1. Peserta didik mengidentifikasi nilai-nilai Kristiani dalam kehidupannya

No

.

Prisip

Pengembangan

Silabus

S

KS

Keterangan

1. Ilmiah Berdasar pada (Matius 22:37-40),

yakni inti dari seluruh Iman Kristen

adalah kasih. Kasih kepada Tuhan

maupun kasih kepada sesama

2. Relevan Materi ini diletakkan di semester

Genap, dimana tingkat kedalaman

sesuai perkembangan berfikir siswa.

3. Sistematis Muatan pada komponen sudah

mengacu pada pencapaian KD.

4. Konsisten Terlihat hubungan yang ajeg dalam

komponen.

5. Memadai Muatan pada indikator, materi,

kegiatan, penilaian dan sumber belajar

telah sesuai dan cukup menunjang

ketercapaian KD

6. Aktual dan

Kontekstual

Dalam KD ini dapat diaktualisasi

dalam kehidupan sehari-hari yang

Page 38: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

26

disesuaikan dengan perkembangan

zaman, dan penilaiannnya bisa

ditambahkan presentasi hasil diskusi.

7. Fleksibel Pengembangan materi ini dapat

mengakomodasi keragaman peserta

didik, dimana peserta didik Kristen

hanya berjumlah 5 anak, sehingga

akan maksimal pengembangan nilai

toleransi beragama

8. Menyeluruh Karena didalamnya hanya mengulas

pada aspek kognitif (mengkritisi,

menjelaskan, membandingkan) dan

psikomotorik (menunjukkan perilaku)

9. Desentralistik Ini terlihat dari jumlah siswa Kristen

yang tidak lebih dari 5 siswa akan

tetapi mencantumkan penggunaan

sistem penilaian yang cukup banyak.

Dari ini terlihat antara penilaian dan

metode pembelajaran tampak bias.

C. Telaah Silabus Pendidikan Agama Katolik

Pada silabus Pendidikan Agama Katolik terdapat beberapa KD yang

menyisipkan nilai toleransi pada muatannya, diantaranya:

Page 39: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

27

1. Memahami Gereja sebagai persekutuan terbuka,32 di dalam materi

pembelajarannya dijelaskan bahwa Gereja, yang diutus oleh Kristus

untuk memperlihatkan dan menylurkan cinta kasih Allah kepada semua

orang, dan segala bangsa, dan menyadari sekalipun masih dirasa berat.33

Hal itu menunjukkan bahwa pada Kompetensi tersebut dapat dimasukkan

nilai-nilai toleransi beragama.

2. Mengenal dan memahami ajaran sosial gereja dan dampaknya bagi dunia

serta mensikapi ajaran tersebut.34 Di dalam materi pembelajarannya

mengenai ajaran sosial gereja, pada buku ajar guru dijelaskan bahwa di

jaman kuno di Roma, Cirero sudah berbicara mengenai toleransi, yakni

“agama, kita berlaku untuk kita, sedangkan kalau ada orang yang mau

beragama lain, kita memberi tolerasni untuk itu.” Selain itu, pada

Ensiklik Paus Pius XI menolak solusi komunisme yang menghilangkan

hak-hak pribadi.35 Jelas terlihat bahwa pada materi ini mengajarkan

mengenai toleransi beragama, karena di dalam hak-hak pribadi tentulah

terdapat hak dalam menganut kepercayaan yang dianutnya.

32Mardi Sanyoto, Silabus Pendidikan Agama Katolik SMK Negeri 1 Karangawen Kabupaten

Demak Tahun Pelajaran 2016/2017, Karangawen: SMK Negeri 1 Karangawen, 2016, 1. 33Kemendikbud, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XI SMK, Jakarta:

Kemendikbud 2013, 13. 34Mardi Sanyoto, Silabus Pendidikan Agama...., 2. 35Kemendikbud, Pendidikan Agama Katolik....., 98

Page 40: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

28

1. Memahami Gereja sebagai persekutuan terbuka

No

Prisip

Pengembangan

Silabus

S

KS

Keterangan

1. Ilmiah Dapat dipertanggungjawabkan, karena

bersumber dari 1 Korintus12:7

(kepada tiap-tiap orang dikaruniai roh

untuk kepentingan bersama).

2. Relevan Materi diletakkan di awal semester I

dengan tingkat ringan untuk

pemahaman siswa. Sehingga siswa

dapat memahami pentingknya

bersosialisasi di masyarakat, termasuk

dalam toleransi beragama.

3. Sistematis Muatan pada komponen sudah

mengacu pada pencapaian KD.

4. Konsisten Muatan pada komponen bersifat

searah atau ajeg dalam pencapaian

kompetensi.

5. Memadai Tiap kompenen/ isi muatan saling

berhubungan dari indikator, materi,

penilaian dapat menunjang

tercapainya kompetensi yang

diharapkan

6. Aktual dan

Kontekstual

Materi dapat memperhatikan

kehidupan yang terjadi saat ini, misal

tentang isu intoleransi. Sehingga

materi ini sesuai jika dapat

Page 41: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

29

disampaikan dalam pembelajaran.

7. Fleksibel Pengembangan materi ini dapat

mengakomodasi keragaman peserta

didik dengan peserta kurang dari 5,

maka dapat diharapkan lebih

maskimal dalam pengembangan nilai

tolerasni beragama.

8. Menyeluruh Muatan silabus berisi pengembangan

dari aspek kogitif (mengkritisi,

menjelaskan) dan psikomotorik

(menampilkan perilaku)

9. Desentralistik Perlu dikembangkan lagi sesuai

dengan kebutuhan sekolah masing-

masing

2. Memahami upaya kekerasan pada budaya kasih

No Prinsip

Pengembangan

Silabus

S

KS

Keterangan

1. Ilmiah Materi ini dapat

dipertanggungjawabkan, karena

berdasar pada Luk: 27-36

2. Relevan Dalam indikator terlihat analisis

terhadap kasus di Indonesia,

kemudian dikembangkan dengan

siswa dapat menjelaskan dan

menafsirkannya

3. Sistematis Komponen silabus saling

Page 42: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

30

berhubungan secara fungsional, yakni

dari SK, KD, dijabarkan menjadi

indikator, materi, kegiatan dan

penilaian

4. Konsisten Dalam penyusunannyaa komponen

bersifat konsisten, ajeg dalam

muatannya.

5. Memadai Indikator, materi, kegiatan, dan

penilaian sudah cukup untuk

menunjang ketercapaian kompetensi

6. Aktual dan

Kontekstual

Materi mengenai usaha-usaha untuk

mengembangkan budaya kasih di

tengah konflik dan kekerasan dapat

diterapkan dalam kehidupan sekarang.

Sebagaimana yang telah terjadi di

Indonesia saat ini

7. Fleksibel Karena telah mengakomodasi

perubahan khususnya dalam

masyarakat.

8. Menyeluruh Hampir semua didominasi dengan

aspek kognitif daripengetahuan dasar

hingga tinggi, dari menjelaskan,

hingga menganalisis

9. Desentralistik Jika dilihat dari hasil wawancara,

jumlah siswa rata-rata tidak lebih dari

5 siswa, oleh karena itu kegiatan

pembelajaran disesuaikan. Sehingga

penyampaian materi akan maksimal

Page 43: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

31

BAB IV

PERSPRKTIF GURU PENDIDIKAN AGAMA TENTANG

PENGEMBANGAN NILAI TOLERANSI

A. Perspektif Guru Pendidikan Agama Islam mengenai Toleransi

Beragama

Pendidikan Agama Islam diajarkan 2 jam pertemuan setiap minggunya, baik

di SMK Negeri 1 Karangawen maupun di SMK Bhakti Nusantara yang

memang menggunakan kurikulum KTSP. Setiap individu, dalam hal ini

adalah guru tentu memiliki sudut pandang tersendiri mengenai toleransi

beragama. Hal ini didapat pada hasil wawancara peneliti dengan guru PAI

SMK Negeri 1 Karangawen, Bapak Imron Mashadi. Beliau mengatakan

bahwa, “Toleransi kalau menurut saya ya kebebasan menjalankan agama

masing-masing, tanpa adanya gangguan dari orang lain.”36 Sedangkan

menurut Bapak Moh. Imam berpendapat bahwa toleransi ialah tidak

memaksakan kehendak orang lain, khususnya yang berhubungan dengan

agama.37

1. Pengembangan nilai toleransi beragama

Nilai toleransi beragama dikembangkan guru pada saat

pembelajaran PAI, tidak hanya pada materi yang berhubungan dengan

36 Wawancara dengan Imron Mashadi Guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1

Karangawen, pada tanggal 17 Juni 2017. 37 Wawancara dengan Moh. Imam Guru Pendidikan Agama Islam SMK Bhakti Nusantara

Mranggen, pada tanggal 17 Juni 2017.

33

Page 44: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

32

nilai toleransi sesuai pada silabus saja yang disampaikan, akan tetapi

guru PAI juga menyisipkan penanaman nilai toleransi pada materi

lainnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Moh. Imam guru

PAI SMK Bhakti Nusantara:

Penyampaian nilai toleransi itu terus, walaupun tidak tertulis tapi selalu.

Bahkan semua materi, kecuali materi tentang ibadah itu tidak bisa,

ataupun akidah, bahkan Al-Qur’an hadits pun bisa disisipkan tentang

itu.38

Hal ini juga diamini oleh guru PAI SMK Negeri 1 Karangawen Bapak

Imron Mashadi:

Kalau saya sering sampaikan, meskipun tidak semua dari materi yang

ada, tapi ya lumayan sering lah saya sisipi materi tentang toleransi

beragama. Kita masih bertoleransi, tapi kalau untuk ajaran agama sih

tidak ada toleransi.39

Dalam pengembangannya guru menggunakan tanya jawab tentang

permasalahan yang terjadi di masyarakat, terkadang juga melalui diskusi

di kelas, sehingga siswa dapat memahami toleransi secara sepenuhnya.

2. Batasan dalam bertoleransi

Bertoleransi agama memerlukan batasan dalam prakteknya, hal ini

disampaikan oleh Bapak Imron Mashadi, batasan dalam toleransi

beragama diantaranya:

a. Sebatas hubungan muamalah, atau hubungan kemanusiaan

b. Tidak memasuki ranah keagamaan yang dianut

Bahkan Bapak Moh. Imam menambahkan bahwa toleransi itu hanya

sebatas menjalin hubungan baik dengan sesama manusia, beliau

38 Wawancara dengan Moh. Imam, ...2017. 39 Wawancara dengan Imron Mashadi, ...2017.

Page 45: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

33

menambahkan dalam berhubungan dengan individu yang memiliki

kepercayaan dibatasi, meskipun dalam menyampaikan ucapan perayaan

hari besar sekalipun. Hal ini sebagaimana hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada Bapak Moh. Imam:

Saat anak bertanya mengenai boleh tidaknya mengucapkan natal ya saya

menjawabnya tidak vulgar. Boleh mengucapkan selamat, asalakan jangan

diteruskan natalnya. Selamat gitu aja. Ya alasannya banyak sekali,

kadang-kangang kan kalau kita mengucapkan natal kan berarti kita kan

menyetujui ajaran mereka. Kalau kita mengucapkan selamat kan masih

umum. Bisa maksudnya selamat dia senang-senang dan lain

sebagainya.40

Hal tersebut menunjukkan batasan toleransi beragama tidak hanya

dalam perbuatan atau sikap, akan tetapi juga dalam ucapan.

3. Pencegahan Sikap Intoleransi pada Siswa

Strategi atau cara yang digunakan guru PAI untuk mencegah

timbulnya sikap intoleransi ialah selalu menanamkan kepada peserta

didik bahwa manusia ialah makhluk sosial, saling menghormati dan

menghargai satu sama lain.

Selain itu strategi yang digunakan oleh Bapak Imron ialah dengan

pembelajaran yang disisipi nilai toleransi pada setiap materi, salah

satunya dengan cara berdiskusi mengenai masalah yang ada disekitar

khususnya mengenai toleransi beragama. Dengan demikian siswa

40 Wawancara dengan Moh. Imam, ...2017.

Page 46: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

34

diharapkan akan dapat berfikir kritis dan akan lebih memperhatikan

sikap dalam bertindak atau berperilaku.41

Dari uraian tersebut telah memenuhi indikator dari toleransi

beragama, yakni penerimaan, penghargaan, kesabaran, kebebasan beragama.

Hal ini terlihat dari pengakuan dari kedua Guru PAI dimana saat

pembelajaran PAI di dalam kelas saat KBM pun siswa yang bergama non

muslim pun diberi kebebasan dalam mengikuti, asalkan tidak mengganggu

siswa lain yang mengikuti pembelajaran PAI:

Setiap saya masuk di kelas, anak yang non muslim saya bebaskan jika mau

mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam, asalakan tidak

mengganggu yang lain. Walaupun ada perjanjian awal juga berkurang

untuk kenyamanannya, tidak bisa sepenuhnya bebas dalam menyampaikan

materi kalau ada anak-anak Kristen. Meskipun kadang saya tidak

menganggap, tapi tetap lain rasanya. Ya karena itu, untuk menjaga

toleransi itu. Saya menyampaikan tidak kurang tapi tidak menyinggung

orang lain. Walaupun kadang kikuk juga.42

Sedangkan untuk perspektif mengenai toleransi beragama masing-

masing individu sudah berbeda. Meskipun sama-sama saling menghormati

dan menghargai, akan tetapi toleransi yang dipaparkan di atas ditafsirkan

sebagai toleransi beragama negatif dan pasif. Dikatakan pasif dikarenakan,

dalam SMK Negeri 1 Karangawen maupun SMK Bhakti Nusantara tidak

pernah diadakan kegiatan yang berhubungan dengan agama lain.

41 Wawancara dengan Imron Mashadi, ....2017. 42 Wawancara dengan Moh. Imam, ....2017.

Page 47: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

35

B. Perspektif Guru Pendidikan Agama Kristen mengenai Toleransi

Beragama

Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan setelah

pulang sekolah pada hari jumat, kegiatan belajar mengajar ini tidak

dilakukan secara klasikal per angkatan atau perkelas, akan tetapi secara

kolektif. Maksudnya, seluruh siswa Kristen baik kelas X, XI maupun XII

dijadikan satu kelas dengan pembahasan materi yang bergantian dengan

metode diskusi atau sharing antara guru dengan siswa. Pesprektif guru PAK

mengenai toleransi beragama tidak begitu jauh dengan guru PAI yang telah

diapaparkan Bapak Mardi Sanyoto, “Menghormati sesama warga negara

ataupun sesama manusia tidak memandang ras, suku, agama, golongan

ataupun yang lainnya ataupun juga negaranya, kita harus menghormati dan

bisa hidup berdampingan.”43

Dapat dipahami bahwa toleransi beragama menurut guru PAK

merupakan sikap saling menghagai dan dapat hidup berdampingan tanpa

memandang kepercayaan orang lain.

1. Pengembangan nilai toleransi beragama

Dalam menerapkan nilai toleransi beragama, menurut Bapak Antonius

Muslam Guru SMK Bhakti Nusantara siswa diberitahu dasar toleransi

beragama. Berikut ini adalah pernyataan dari Bapak Antonius:

Pada saat pelajaran, saya sampaikan kepada anak apa perintah yang

menyayangi sesama dalam Al-Kitab, apapun kalau ada dasarnya siswa

bisa berfikir dan dijadikan landasan dalam bertindak. Biasanya saya juga

43 Wawancara dengan Rintis Kristiyanti guru Pendidikan Agama Kristen SMK Negeri 1

Karangawen, pada tanggal 16 Juni 2017.

Page 48: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

36

sampaikan apa dampaknya jika kita tidak menghormati dan menghargai

hak orang lain itu seperti apa. Ya begitu, saya hubungkan di kehidupan

nyata.44

Selain itu, diakhir pembelajaran guru juga selalu memberikan

motivasi kepada siswa mengenai pentingnya sikap kesabaran dalam

bertoleransi di lingkungan yang memang mayoritas muslim. Hal ini

seperti yang dikemukakan oleh Ibu Rintis Kristyanti:

Ketika akhir pembelajaran saya pesan dengan anak-anak karena kami kan

minoritas jadi untuk memupuk jiwa mental yang kuat, seperti di luar sana

kan ada yang mendiskriminasi, oh Kristen, jadi saya mengajarkan kepada

anak, meskipun kita minoritas, jangan kecil hati misal kalau ada yang

mengejek ya kita doakan saja, tidak usah membalasnya, jadi harus hidup

berdampingan. Karena kita kan sama-sama ciptaan Tuhan, jadi sama.45

2. Batasan dalam Toleransi Beragama

Setiap agama bahkan individu memiliki batasan tersendiri mengenai

hubungan dengan manusia lainnya, bahkan toleransi beragama pun

demikian. Dalam lingkup sosial, tidak ada batasan dalam toleransi

beragama, hanya saja dalam lingkup kepercayaan tetap ada batasan

toleransi beragama;

Kalau batasan sih tidak ya, karena toleransi kan sifatnya universal. Kalau

sosialnya tidak ada batasan, tapi kalau untuk kepercayaan ya jelaslah

setiap pemeluk agama apapun menurut saya kan membatasi dalam hal

kepercayaan. Khususnya dalam hal ini tentulah sangat kami batasi.46

Dalam hal ini yang dibatasi hanya dalam ranah kepercayaan, akan

tetapi dalam lingkup sosial, toleransi tidak dibatasi sama sekali, baik

dalam bentuk sikap maupun ucapan sekalipun.

44 Wawancara dengan Antonius Muslam guru Pendidikan Agama Kristen SMK Bhakti

Nusantara Mranggen, pada tanggal 14 Juli 2017. 45 Wawancara dengan Rintis Kristiyanti, ...2017. 46 Wawancara dengan Rintis Kristiyanti, ...2017.

Page 49: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

37

3. Pencegahan Sikap Intoleransi pada Siswa

Dalam mengantisipasi terhadap munculnya sikap intoleransi pada

siswa, strategi yang digunakan salah satunya ialah dengan memberikan

contoh atau teladan yang baik kepada siswa, dengan demikian siswa

dapat mengamati dan mencontoh apa yang dilakukan guru dilingkungan

yang memiliki kemajemukan keagamaan. Hal diungkapkan oleh Ibu

Rintis Kristiyanti:

Dengan cara memberikan contoh itu yang menurut saya paling penting ya

mbak. kalau anak lihat kita hidup dengan damai saling berdampingan satu

sama lain, anak pasti akan mencontohnya. Selain itu bisa dengan sharing

pada saat pembelajaran, jadi saat anak mulai muncul pertanyaan yang

menuju sikap intoleran begitu, saya meluruskan kepada anak, biar anak

itu bisa tetap berfikit positif gitu mbak, sesuai ajaran kami saling

mengasihi.47

Pemberian contoh atau tauladan juga dapat menjadikan siswa selalu

berfikir kritis dalam menghadapi permasalahan yang ia amati baik di

lingkungan sekitar, atau di media massa.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perspektif guru

PAK sudah memenuhi dari indikator toleransi beragama. Baik menerima

perbedaan, menghargai sesama, sabar dari pandangan yang berbeda setiap

individu. Melihat dari pernyataan Ibu Ristis:

Saat kemaren ada pesantren kilat, itu semua anak diikutkan, bahkan yang

nasrani pun ikut dalam pembelajaran di kelas, mereka jadi mendapat

pengetahuan mengenai agama atau kepercayaan yang lain. Tidak ada batasan

pula bagi mereka.48

47 Wawancara dengan Rintis Kristiyanti, ...2017. 48 Wawancara dengan Rintis Kristiyanti, ...2017.

Page 50: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

38

Toleransi beragama ini dapat dikategorikan dalam toleransi positif,

karena adanya dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan keagamaan lain,

salah satunya pesantren kilat.

C. Perspektif Guru Pendidikan Agama Katolik mengenai Toleransi

Beragama

Toleransi beragama menurut Bapak Mardiyono selaku Guru Pendidikan

Agama Katolik SMK Negeri 1 karangawen ialah perbuatan atau sikap saling

menghormati adat istiadat agama lain.49 Beliau juga berpendapat bahwa

sesama umat manusia semestinya harus saling menghargai satu sama lain,

tidak saling mengganggu khususnya dalam beribadah.

1. Pengembangan nilai toleransi pada peserta didik

Nilai toleransi pada pendidikan Agama Katolik disampaikan pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung. Berikut pernyataan dari Bapak

Mardi Sanyoto Guru Pendidikan Agama Katolik SMK Negeri 1

Karangawen:

Dengan menjelaskan ke anak mbak pas pelajaran. Anak tak kasih tau

pentingnya toleransi di Indonesia, biar anak itu tahu bagaimana mereka

toleransi menurut kepercayaan kami, apalagi kami itu hidup di daerah

yang memang kebanyakan muslim. Jadi anak bisa membaur dengan

teman-teman di sekolah dan di masyarakatnya. Ya seperti kalau kita

beribadah kan juga tidak perlu teriak-teriak dimumkan gitu mbak,

menghormati orang lain, itu menurut saya juga salah satu bentuk

toleransi beragama.50

49 Wawancara dengan Bapak Mardi Sanyoto Guru Pendidikan Agama Katolik SMK Negeri 1

Karangawen, pada tanggal 14 Juni 2017. 50 Wawancara dengan Bapak Mardi Sanyoto, ...2017.

Page 51: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

39

Selain itu beliau menjelaskan bahwa tidak pada semua materi

disisipkan nilai toleransi, akan tetapi pada beberapa materi yang sesuai

bisa disisipkan nilai toleransi. hal ini dikarenakan guru lebih sering

menyampaikan materi mengenai penhayatan keimanan.

2. Batasan dalam toleransi beragama

Toleransi dibatasi hanya dalam lingkup sosial saja, tidak melewati

lingkup kepercayaan. Bahakan dalam mengikuti perayaan hari besar

agama lain pun seperti Islam masih dianggap pada hal yang sah untuk

dilakukan. Selagi tidak memasuki ranah kepercayaan. Hal ini seperti

ungkapan dari Bapak Mardi Sanyoto:

Batasan tetap ada lah, yang penting kami tidak mengganggu

keberagamaan seseorang, dan kita memberikan kebebasan mereka yang

berbeda dari kami dalam hal beribadah. Kami pula menghargai mereka,

dan yang penting ya saling menghargai satu sama lain lah, asal tidak

mengusik kepercayaan dari kami saja. Setiap hari raya umat Islam saya

juga ikut seperti istilanya nimbrung gitu mbak, masalahnya keluarga

saya juga ada yang muslim. Jadi kadang pas Idul Fitri gitu saya

menyediakan makanan, ya menghormati lah, ya sebatas itu saja.51

Dapat dipahami bahwa batasan dalam bertoleransi itu tidak

menyebrang dari kepercayaan agama seseorang, bahkan dalam perayaan

hari besar agama lain pun tidak menutup diri dari padanya. Hal ini

karena saat Idul Fitri sudah menjadi tradisi bagi kaum minoritas yang

tinggal di daerah yang memang mayoritas memeluk agama Islam.

51 Wawancara dengan Bapak Mardi Sanyoto, ...2017.

Page 52: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

40

4. Pencegahan Sikap Intoleransi pada Siswa

Instansi pendidikan berperan penting dalam mencegah munculnya sikap

intoleransi pada peserta didik. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh

guru PAKT di SMK Negeri 1 Karangawen.

Menurut Bapak Mardi Sanyoto cara mencegah munculnya

intoleran ialah dengan memberikan pembelajaran Pendidikan Agama yang

sesuai Alkitab atau firman Tuhan yakni mengasihi sesama.Selain itu,

memupuk rasa persatuan kepada siswa merupakan hal yang penting,

karena dari situlah akan timbul atau muncul rasa mengasihi sesama.52

Pendapat tersebut diperkuat dengan statement kepala SMK Bhakti

Nusantara yang menegaskan bahwa pencegahan bisa dilakukan dari guru

terlebih dahulu, salah satunya dengan cara pada saat rapat, guru diberikan

penyuluhan bahwa lingkungan sekolah tidak hanya milik satu kelompok

kepercayaan saja, akan tetapi milik semua warga sekolah yang ada. Oleh

karena itu sikap saling menghormati dan menghargai itu penting

dilakukan.53

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan

bahwa toleransi yang dimaksud telah memenuhi indikator. Baik berupa

penerimaan, penghargaan, kesabaran dan kebebasan. Dari pemaparan di

atas dapat ditafsirkan sebagai toleransi positif.

52 Wawancara dengan Bapak Mardi Sanyoto, ....2017. 53 Wawancara dengan Bapak Magiono Kepala SMK Bhakti Nusantara Mranggen, pada tanggal

19 Juni 2017.

Page 53: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

41

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada silabus Pendidikan Agama sudah memenuhi 9 prinsip pengembangan

silabus. Akan tetapi ditemukan pada silabus PAI semua aspek sikap

mencantumkan toleransi beragama, sedangkan setelah ditelaah tidak semua

KD bisa dihubungkan dengan toleransi. Pada silabus Pendidikan Agama

Kristen ditemukan beberapa penggunaan metode pembelajaran kurang sesuai

materi yang disampaikan khususnya mengenai toleransi beragama, selain itu

juga kurang spesifik dalam mencantumkan sikap yang akan ditanamkan pada

siswa mengenai toleransi beragama. Sedangkan pada silabus Pendidikan

Agama Katolik sudah cukup baik jika disesuaikan dengan perkembangan

keimanan peserta didik. Akan tetapi belum memenuhi prinsip aktualisasi, hal

ini dikarenakan pengembangan pembelajaran yang tercantum dalam silabus

tidak mencakup hal-hal yang sedang terjadi di masyarakat saat ini.

Toleransi secara keseluruhan menurut guru Pendidikan Agama ialah

sebatas menghargai dan menghormati kepercayaan kelompok lain. Batasan

dalam bertoleransi bagi guru PAI ialah sebatas muamalah saja, bahkan

batasan bertoleransi tidak hanya dari segi akidah, akan tetapi dari perbuatan

dan ucapan juga perlu dibatasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

toleransi beragama dikategorikan sebagai tolerasi negatif dan pasif. Dikatakan

pasif karena, dalam SMK Negeri 1 Karangawen maupun SMK Bhakti

43

Page 54: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

42

Nusantara tidak pernah diadakan kegiatan yang berhubungan dengan agama

lain.

Sedangkan menurut guru PAK dan PAKT toleransi dibatasi pada

kepercayaan individu, karena satu hal ini tidak bisa dikompromikan. Jika

sekedar ucapan ataupun ikut merayakan hari besar agama lain tidak masalah,

selama tidak mengikuti ritual ibadah agama lain. Adapun strategi dalam

toleransi beragama:

1. Memberikan pembelajaran Pendidikan Agama pada siswa dengan selalu

menghubungkan dengan perilaku toleransi beragama

2. Menanamkan sikap saling cinta bangsa dan sesama, sehingga sikap

saling curiga terhadap kelompok lain dapat dihindarkan

3. Menghubungkan materi toleransi dengan ajaran pada Pendidikan agama,

baik pada Al-Qur'an maupun Alkitab, sehingga mengetahui landasan

toleransi beragama.

4. Guru memberikan tauladan atau contoh langsung kepada peserta didik

dalam menjalin hubungan yang baik dengan semua warga sekolah baik

yang sesama agama maupun berbeda.

5. Penerapan langsung toleransi beragama pada kegiatan pembelajaran di

sekolah. Dengan iklim sekolah yang baik dan damai, secara tidak

langsung akan dapat mencegah intoleransi beragama.

B. Saran

1. Dalam penyusunan silabus hendaklah prinsip desentralistik benar-benar

diperhatikan kembali.

Page 55: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

43

2. Perlu ditambahkan sikap yang akan ditanamkan pada siswa, sehingga

guru terfokus dalam pembelajaran.

3. Pada silabus PAKT perlu dikembangkan pula materi mengenai aplikasi

ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sebatas ranah

keimanan saja.

4. Pembelajaran pada PAK dan PAKT dilaksanakan secara kolektif dan

bergantian, sehingga pengembangan yang ada pada silabus kurang

maksimal, sehingga guru harus lebih memperhatikan penyusunan silabus

yang disesuaikan dalam KBM.

5. Redaksi atau pemilihan kata perlu diperhatikan kembali, sehingga tidak

memunculkan multi tafsir, karena dikhawatirkan memunculkan sikap

intoleran.

6. Kebebasan dalam toleransi beragama harus diperhatikan lagi, satu sisi

siswa non muslim bebas mengikuti pembelajaran PAI, satu sisi guru PAI

merasa kurang nyaman dalam KBM. Perlu diperhatikan lagi kebijakan

sekolah mengenai kebebasan dalam pembelajaran agama.

7. Sekolah perlu memfasilitasi siswa non muslim dalam kegiatan pesantren

Ramadhan, dengan mendatangkan guru PAK dan PAKT. Dengan

demikian pengembangan toleransi beragama, khususnya kebebasan

menjalankan keagamaan akan berjalan secara optimal.

Page 56: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

44

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Masykuri. Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keagamaan.

Jakarta: Kompas. 2001.

Azra, Azyumardi. Reposisi Hubungan Agama dan Negara, Merajut Kerukunan

Antarumat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. 2002.

Azra, Azyumardi. Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam. Jakarta:

Paramadina. 2000.

Baidhawy, Zakiyuddin. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta:

Erlangga. 2005.

Busro, Muhammad, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta:

Media Akademia. 2017.

Farikhah, Siti. Manajemen Lembaga Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

2015.

Edward N. Teall, A.M. Webster’s New American Dictionary. New York: Book.

1985.

Held, David and Henrietta L. Moore. Cultural Politics in a Global Age,

Uncertainly, Solidarity, and Innovation. Oxford: Oneworld Publication.

2007.

Kemendikbud. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMK, Jakarta:

Kemendikbud. 2014.

Kemendikbud. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas XI SMK.

Jakarta: Kemendikbud . 2013.

Kemendikbud. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas XI SMK.

Jakarta: Kemendikbud. 2014.

Moloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2005.

Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Suatu Panduan Praktis.

Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007.

Munawar Rachman, Budhy. Pendidikan Karakter: Pendidikan Menghidupkan

Nilai untuk Pesantren, Madrasah dan Sekolah. Jakarta: Lembaga Sosial

Agama dan Filsafat (LSAF). 2015.

Naim, Ngainun. Islam dan Pluralisme Agama. Yogyakarta: Aura Pustaka. 2013.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2015.

Soekama. Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Logos

Wacana Ilmu. 1998.

Syamsuri. Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMK Edisi KTSP 2006. Jakarta:

Erlangga. 2007.

Teall, A.M, Edward N. Webster’s New American Dictionary. New York: Book.

1985.

Tillman, Diane. Living Value An Education Program (Pendidikan Nilai untuk

Anak).Penerjemah: Adi Respati, dkk. Jakarta: Grasindo. 2004.

Widiyanto, Asfa. Religious Authority and the Proppects for Religious Pluralism

in Indonesia, The Rule of Traditionalist Muslim Scholar. Germany: LIT

Verlag. 2016.

Page 57: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

45

Yuprieli Hulu, Alfrida L Mambala, dkk. Suluh Siswa 2:Berubah Dalam Kristus.

Jakarta: Gunung Mulia. 2009.

Ana Cristina Araujo, Iwan-Michelangelo Daprile, Bojan Borsner, and Smiljana

Gatner, “The Historical and Philosophical Dimensions of the Conseptof

Tolerance”, Discrimination and Tolerance in Historical Perspective,

Volume 4, Nomor 18, (2008), 1787-1201.

Casram, “Membangunkan Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural”,

Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, Volume 1, Nomor 2, (Juli 2016):

187-198. Siradj, Aqiel Said, ”Tasawuf Sebagai Basis Tasamuh, dari Social Capital Menuju

Masyarakat Moderat”, Jurnal Al-Tahrir, Volume 13, Nomor 1, (Mei

2013): 87-106.

Friedich Schweitzer., “Religious Individualization: New Challanges to Education

for Tolerance”, Religious Education, Volume 29, Nomor 1, (2007): 89-

100.

Jamrah, Suryan A. “Toleransi Antar Umat Beragama: Perspektif Islam”,

Ushuluddin, Volume 23, Nomor 2, (Desember 2015): 192-193. Jason S. Wrench., “Religious Fundamentalism and Intercultural Communication:

The Relationships Among Ethnocentrism, Intercultural Communication

Apprehension, Religious Fundamentalism, Homonegativity, and Tolerance

for Religious Disagreements”, Journal of Intercultural Communication

Research, Volume 35, Nomor 1, (2007): 23-44.

Laura L. Moore, “Accounting for Spatial Variation in Toleransce: The Effeccts of

Education and Religion”, Social Forces, Volume 84, Number 4, (Juni

2006): 2205-2222. Ali Lintuhaseng, Muhammad, “Nilai-nilai Pendidikan Multikultural dalam Buku-

buku Ajar Sejarah Kebudayaan Islam (Telaah atas Buku Pelajaran SKI

Kelas XII Madrasah Aliyah)”, Tesis, UIN Yogyakarta, 2011.

Rofiqoh, “Penanaman Sikap Toleransi Beragama dalam Pendidikan Agama (Studi

atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK YPKK 2 Sleman

Yogyakarta)”, Tesis, UIN Yogyakarta, 2014.

Page 58: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

46

Page 59: NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2212/1/TESIS UKHIYA RIZQIANY... · Pendidikan Agama (Studi atas Agama Islam, Kristen Katolik di SMK 4

47