skripsi - iain salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/adam...kementerian agama...

107
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Oleh: ADAM BAHRUDDIN SYAH NIM: 11110106 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI

BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT

KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Oleh:

ADAM BAHRUDDIN SYAH

NIM: 11110106

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara
Page 3: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAMDALAM TRADISI BARATAN DI

DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA

TAHUN 2014

DISUSUN OLEH

ADAM BAHRUDDIN SYAH

NIM: 111 10106

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga, pada tangga 1 April 2015 dan telah dinyatakan memenuhi

syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji :Mufiq, S.Ag. M.Pd. _________________

Sekretaris Penguji : Sukron Ma’mun, M.Si. _________________

Penguji I : Drs. Juz’an, M.Hum. _________________

Penguji II : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. _________________

Page 4: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

SukronMa’mun, M. Si

DOSEN IAIN SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 5 Eksemplar

Hal : NaskahSkripsi

Saudara

Kepada

Yth.Rektor IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami

kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama :Adam Bahruddin Syah

NIM : 11110106

Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI

Judul :NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI

BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT

KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Page 5: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax. 323433 Salatiga 50721

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Adam Bahruddin Syah

Nim : 11110106

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dala skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Salatiga,19 Januari 2015

Penulis

Adam BahruddinSyah

NIM: 11110106

Page 6: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

MOTTO

“SATU DETIK YANG KITA LEWATI, TIDAK MUNGKIN KITA DAPAT MENGULANGI

NYA KEMBALI

DAN SATU DETIK YANG AKAN DATANG, BELUM TENTU KITA DAPAT

MELALUINYA,

JADI LAKUKANLAH DI SETIAP DETIK KITA DENGAN IBADAH DAN PAHALA”

Page 7: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada yang terhormat:

1. Alm. Bapakku (H. Han Hasan Salim), Semoga tenang dalam tidur panjangnya

dan Ibuku (Hj. Siti Sumiyati), yang memiliki mata bening nan basah penuh

harapan bertangan lemah menengadah lirih berdo’a untuk kesuksesan buah

hatinya tanpa balas budi, dan ibuku yang selalu memberikan yang terbaik

buataku, dan selalu ada saat aku rapuh dan sakit. Dan tak pernah mengeluh

selalu tersenyum, serta do’a yang tak pernah padam di setiap sujud disiang

dan malam hari.Ibu berdo’a ayah menjaga, seperti itu yang dia berikan

padaku. Terima kasih banyak orang orang tuaku.

Warhamhuma Kama Rabbayani Shaghiran.

2. Mbak kutercinta Mbak Eva Suriyah makasih atas masukan dan nasehatnya

yang di berikan padaku.

3. Mas ku tercinta Mas A. Rikza Sulthan, terima kasih atas dukungan dan kasih

sayangnya yang ta pernah henti memperhatikanku.

4. Mas Agus Rahman Salim, yang selalu sabar membibingku dan selalu

perhatian buataku.

5. Mbak Lilik Rahmawati.terimakasih atas dukungan dan kasih sayangnya yang

selalu mengalir buataku.

6. Mbak Titik makasih banget selalu siap menuntunku dan selalu ada saat aku

ada masalah.

7. Saudara-saudara iparku (Mas Jun, Mbak Lilis, Mbak Sari dan Mas Nurul),

terima kasih atas dukungannya.

8. Buat orang yang sepesial buat aku. Makasi banget dan nemeninaku selama ini

dalam keadaan apa pun, dan memberikan semangat yang tiada henti.

9. Sahabat-sahabatku seperjuangan PAI, khususnya Yusuf faisal, Agus Wacid,

daryanto, mas imam, mas antok kang sukur dan semuanya kalianlah yang

telah memberikan arti persekawanan hidup.

10. Keluarga besar Mbah H. Madun dan Mbah Hj. Muna yang telah banyak

memberikan arti kekeluargaan. dan persaudaraan.

Page 8: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmaanirrahiim

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menganugerahkan kenikmatan dan

yang memberI petunjuk kepada semua hamba-Nya menuju kebaikan dan jalan

yang benar. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah bagi junjungan Nabi

Muhammad SAW dan keluarga beserta pengikutnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAMDALAM

TRADISI BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT

KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014.

Di dalam penyusunas sekripsi ini tidak lepas dari masalah dan tantangan

yang menghadang di depannya, tetapi dengan niat dan tekad yang kuat, akhirnya

saya dapat menyelesaikan tugas yang harus saya kerjakan dan akhirnya Allah

memberikan jalan yang bahagi di akhirnya.

Penulis menyadari dengan segala keterbatasan pengetahuan, pengalaman

dan kemampuan tidak mungkin mengabaikan banyak pribadi yang membantu

secara langsung atau tidak, baik dari segimoril mau pun materi. Untuk itu dengan

segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnyakepada:

1. Bapak Drs. Rahmat Hariyadi M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Rasimin,. S. Pdi. M. Pd, selaku Ketua Program Studi PAI

3. Ibu Muna Erawati. M. Si,Selaku Dosen Pembimbing Akademik

4. Bapak Sukron Ma’mun, M. Si. Sebagai pembimbing, beserta keluarga.

Penyusun haturkan terimakasih yang tak terhingga atas segala pengarahan

dan bimbingannya.

5. Bapak Suaib Zuber, selaku Kepala Desa Kriyan yang memperkenankan saya

untuk meneliti perayaan baratan di sana.

6. Serta para perangkat desa yang selalu bersedia memberikan data dan

Page 9: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

informasinya.

7. Ibu dan alm. Bapakku yang telah memberikan kekuatan kepada penulis dengan

do’a dan kasih sayangnya, terima kasih atas kesabaran dan pengertiannya.

Khususnya alm bapakku semoga Allah menerima semua amal dan ibadahmu.

Terlebih ibuku semoga di berikan kesehatan, panjang umur dan bahagias elalu.

8. Mbak Eva, Mas Arik, Mas Agus, dan Mbak Lilik kalian semua yang selalu

memberi dukungan dan semangat dalam hidupku.

9. MbakTitik, yang telah sabar mendampingiku dalam membuat skripsi, semoga

acita-citamu dapat tercapai.

Besar harapan penulis semoga segala perhatian, arahan dan bantuan yang

telah diberikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini mendapat pahala

dari Allah SWT., Amin. Akhir kata penulis berharap semoga apa yang terkandung

dalam skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi

semua pihak yang terkait.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Salatiga, 12 Desember 2014

Penyusun

Adam BahruddinSyah NIM: 1111 0106

Page 10: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

ABSTRAK

Bakhruddin Syah, Adam, 2014. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Tradisi Baratan Di

Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara Tahun 2014.

Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sukron

Ma’mun, M. Si.

Kata Kunci: Nilai Pendidikan, Dalam Tradisi, Baratan

Penelitian ini merupakan penerapan nilai-nilai agama Islam yang terkandung di

dalam tradisi Baratan yang selalu di selengarakan setiap satu tahun sekali di desa

Kriyan, focus penelitian yang dikaji adalah: 1.Bagaimana sejarah tradisi Baratan

yang di laksanakan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara. 2.

Bagaimana prosesi tradisi Baratan di masyarakat Desa Kriyan Kecamatan

Kalinyamat Kabupaten Jepara. 3. Nilai-nilai pendidikan apa sajakah yang

terkandung dalam tradisi Baratan di masyarakat Desa Kriyan Kecamatan

Kalinyamat Kabupaten Jepara.

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, maka kehadiran

peneliti di lapangan sangat penting. Peneliti bertindak langsung sebagai instrument

dan sebagai pengumpul data hasil observasi yang mendalam serta terlibat dalam

penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diperoleh dari para informan, sedangkan

data tambahan berupa dokumen. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data

yang ada, lalu melakukan reduksi data, display data, verifikasi ,serta menarik

kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini mengadakan keabsahan data

dengan menggunakan ketekunan pengamatan.

Hasil penelitian yang di dapat menunjukkan bahwa sejarah tradisi Baratan di

masyarakat Desa Kriyan, merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang

sampai sekarang masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat desa Kriyan, pada

hakikatnya pelaksanaan tradisi ini adalah untuk memeringati bulan NisfuSya’ban

dan memeringati wafatnya Sultan Handhirin yang telah di bunuh oleh Arya

Panangsang dan juga sebagai penanda hari jadi jepara dan desa-desa yang lain. Di

dalam prosesi Baratan banyak kegiatan yang dapat di dilaksankan yaitu dari mulai

yang pertama adalah musyawarah, bersih-bersih desa, ziyarah, mempersiapkan

tempat, mempersiapkan peserta dan pendanaan.Nilai-nilai pendidikan Islam dalam

tradisi Baratan adalah memberikan pelajaran tentang nilai aqidah, ibadah,

musyawarah dan gotongroyong dan juga keyakinan bahwa Allah SWT adalah

tempat satu-satunya meminta pertolongan, Allah adalah Dzat yang Maha

Pengampun, lagi maha segalanya.

Page 11: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LOGO ...................................................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................... v

MOTTO .................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 8

E. Definisi Oprasional .............................................................................. 9

F. Metode Penelitian................................................................................. 11

1. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 11

2. Tempa tdan Waktu Penelitian.......................................................... 12

3. Subjek Penelitian ............................................................................. 12

Page 12: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

4. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 13

5. Teknis Analisis data......................................................................... 15

6. Sistem Penulisan .............................................................................. 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 19

A. Definisi Nilai ........................................................................................ 19

B. Pengertian Nilai Pendidikan ................................................................. 23

C. Jenis Nilai Pendidikan .......................................................................... 26

1. Pendidikan Keluarga........................................................................ 26

2. Pendidikan sekolah .......................................................................... 30

3. Pendidikan Islam di Masyarakat...................................................... 34

D. Upacara Adat danTradisi Islam Baratan .............................................. 35

E. Nilai-nilai yang tidak sesuai dengan agama Islam ............................... 41

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN ............................................... 42

A. Letak Geografis Desa Kriyan ............................................................... 42

1. Taraf Pendidikan dan Mata Pencaharian Warga Desa Kriyan ........ 44

B. Sejarah Tradisi Baratan di Desa Kriyan ............................................... 46

C. . Prosesi Tradis iBaratan ......................................................................... 50

BAB IVPEMBAHASAN ................................................................................ 56

A. Nilai Aqidah ......................................................................................... 58

B. Nilai Ibadah .......................................................................................... 58

C. Nilai Syukur ......................................................................................... 59

D. Nilai Gotong Royong ........................................................................... 61

E. Nilai Persatuandan Kesatuan ................................................................ 62

Page 13: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

F. Nilai Musyawarah ................................................................................ 63

G. Nilai Pengendalian Sosial ..................................................................... 63

H. Nilai Kearifan Lokal ............................................................................. 64

BAB VPENUTUP ........................................................................................... 66

A. Kesimpulan ........................................................................................... 66

B. Saran ..................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar Pertanyaan

2. Hasil Wawancara

3. Surat Keterangan Penelitian

4. Daftar Riwayat Hidup

5. Lembar Konsultasi

6. Dokumentasi

Page 14: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurt Kelompok Umur ......................................... 42

Tabel 3.2Data Pemeluk Agama............................................................................. 44

Tabel 3.3 Data Jenis Pendidikan ........................................................................... 45

Tabel 3.4 SaranaP endidikan ................................................................................. 45

Page 15: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Pertanyaan

2. Hasil Wawancara

3. Surat Keterangan Penelitian

4. Daftar Riwayat Hidup

5. Lembar Konsultasi

6. Dokumentasi

Page 16: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari sudut etimologis, istilah pendidikan Islam sendiri terdiri

atas dua kata, yakni “ pendidikan dan Islam”. Dalam konteks keislaman,

definisi pendidikan sering disebut dengan berbagai istilah, yakni al-tarbiyah,

al-ta’lim, al-ta’dib, al-riyadhah (Muhaimin dan Mujib, 1993:97). Setiap

istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan

perbedaan konteks kalimatnya dalam penggunaan istilah tersebut. Akan tetapi

dalam keadaan tertentu, semua istilah itu memiliki makna yang sama yakni

pendidikan.

Para ahli pendidikan telah banyak membahas tentang kajian istilah-

istilah tersebut yang pertama, al-tarbiyah yang sering di sebut dalam

khazanah pendidikan Islam. Menurut Muhaimin dan Mujib (1993:130) al-

tarbiya mempunyai arti sebuah proses transformasi ilmu pengetahuan, yang

di mulai dari tingkat dasar sampai menuju tingkat selanjutnya yang lebih

tinggi. Sedangkan al-ta’lim mempunyai arti memperoleh ilmu pengetahuan

dan keahlian dalam berfiki, kemudian istilah al-ta’dib juga mempunyai

makna pengenalan atau pengakuan yang secara berangsur-angsur. Dan yang

terakhir al-riyadhah mempunyai arti pelatihan atau pengajaran kepada

manusia (Gunawan, 2014:4).

Page 17: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Dalam proses pendidikan, tujuan pendidikan merupakan bentuk nilai-

nilai yang ingin diwujudkan kedalam pribadi murid, oleh karena itu rumusan

tujuan pendidikan bersifat komprehensif, mencakup semua aspek dan

terintegrasi dalam pola kepribadian yang ideal. Begitu juga dengan pakar

pendidikan yang lain, memberikan rumusan tentang pendidikan di antaranya

adalah. Mendefinisikan pendidikan sebagai proses yang berisi berbagai

macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dari

generasi kegenerasi (Choirul, 2006:34).

Dengan demikian upaya yang tepat untuk membentuk kepribadian salah

satunya adalah dengan melalui sarana kebudayaan yaitu dengan cara

melestarikan budaya yang ada. Karena dengan adanya budaya yang

diwariskan oleh nenek moyang kepada kita, masyarakat berharap supaya

tradisi yang ditinggalkan akan memberikan pengaruh yang baik terhadap

masyarakat dan khususnya pada perkembangan masyarakat dan pada anak-

anak. Pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka membentuk perilaku yang

baik dapat diwujudkan dengan melalui beberapa cara, biasanya dengan

mengunakan kebudayaan dan tradisi yang ada. Biasanya didalamnya

mempunyai manfaat dan pesan yang dapat di ambil hikmahnya sebagai

pendidikan.

Suatu tradisi biasanya dalamnya mengandung unsur serangkaian

kebiasaa dan nilai-nila yang dapat kita jadikan sebagai pembelajaran dan

pengetahuan. tradisi juga dapat memberikan efek kebiasaan yang baik dan

biasanya berlangsung dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Nilai-

Page 18: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

nilai yang diwariskan biasanya berupa nilai-nilai yang oleh masyarakat masih

dianggap baik dan relevan dengan kebutuhan kelompok atau masyarakat.

Dalam suatu tradisi selalu ada hubungannya dengan upacara tradisional dan

biasanya masih di anggap sakral, oleh karena itu upacara tradisional semacam

itu dipandang sebagian masyarakat sebagai usaha untuk mengenang atau

menghormati arwah para leluhur yang sudah mewarisakan sebuah tradisi

kepada nya.

Sebagian masyarakat masih ada yang mempunyai kepercayaan, bahwa

dengan adanya melakukan ritual atau upacara tersebut, para arwah leluhur

dapat memberikan barokah atau keselamatan kepada keluarga dan masarakat

yang ditinggalkan. Seperti pada masyarakat yang lain yang memepercayai hal

seperti itu, dengan begitu mereka merasa tenang dan damai ketika sudah

melaksanakan tradisi tersebut, yang di maksud masyarakat sepeti ini adalah

mereka yang masih mengunakan kepercayaan yang dulu, dan itu pun cuma

sebagian orang saja. Namun pada mayoritas masyarakat yang lainya lebih-

lebih yang sudah faham dan fasih tentang agama seperti pada masyarakat

kriyan mereka tetap menjalankan tradisi Baratan tanpa sedikit mengunakan

ritual-ritual yang seperti itu.

Supaya tujuannya dapat tercapai maka mereka mengadakan suatu

pendekatan, dimana pendekatan itu dilalui dengan berbagai cara, salah

satunya dengan tradisi yang berbentuk perayaan yang biasa di selenggarakan

di masyarakat. Dalam tradisi ini dapat dipakai untuk mengukuhkan kembali

nilai-nilai dan keyakinan yang berlaku dalam masyarakat, oleh karena itu

Page 19: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

tradisi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial dan sakral yang sangat

diperhatikan oleh masyarakat. Dengan tujuan mengali tradisi atau kebudayaan

daerah yang sudah di wariskan kepada masyarakat, serta bertujuan ikut

mengembangkan kebudayaan nasional. Dengan melaksanakan kebudayan

yang ada nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalamnya secara tidak

langsung dapat memberikan pelajaan dan manfaat bagi masarakat yang

melaksanakanya.

Selain itu tradisi seperti ini berfungsi pula untuk mengukuhkan ikatan

solidaritas, sehingga upacara tradisional mempunyai fungsi sosial kebudayaan

dan agama. Dalam masyarakat Jawa banyak di jumpai beberapa tradisi yang

masih dilaksanaka dan dilestarikan oleh masyarakat sampai ini, salah satunya

tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang yaitu tradisi Baratan. Tradisi

Baratan digelar masyarakat sebagai wujud rasa sukur atas karunia tuhan

berupa rezeki, kesehatan, keselamatan dan keberkahan yang telah diberikan

Allah SWT kepada mereka.

Pada hakikatnya tradisi Baratan tersebut merupakan kegiatan sosial

yang melibatkan seluruh warga masyarakat dalam usaha bersama untuk

memeriyahkan malam Nisfu Sya’ban sekaligus mengenang wafatnya suami

Ratu Kalinyamat yaitu Sultan Handhirin, yang telah di bunuh oleh Arya

Panangsang. Serta memeringati ulang tahun Kota Jepara dan desa-desa yang

lain, karena malam Nishfu Sya’ban berkaitan dengan pergantian buku catatan

amal baik dan buruk. Maka tradisi Baratan ini dapat pula dikatakan sebagai

ajang evaluasi diri untuk memohon ampun dan berlomba-lomba untuk

Page 20: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

melakukan perbuatan yang baik, karena sudah seharusnya manusia

melakukan semua yang telah diperintahnya dan menjauhi apa yang telah

dilarangnya. Setelah bulan ini masyarakat akan kedatangan bulan suci

Ramadhan yang penuh ampunan dan berkah, oleh karena itu masyarakat

sangat antusias dalam melaksanakanya. Di samping tujuan tersebut,

masyarakat juga mempunyai tujuan yang lain yaitu ingin mendapat

keberkahan, keselamatan dan ketentraman dari Allah SWT.

Tradisi Baratan tidak sampai di situ saja, tradisi yang satu ini sangat

berbeda dengan tradisi-tradisi yang lain. Di mana di dalam tradisi ini ada

arak-arakan yang sngat panjang, yang terdiri dari rombongan Ratu

Kalinyamat, Wali Kutub, Dayang, Prajurit dan pengiring yang membawa

impes (lampion) yang sangat meriah sekali. Tradisi Baratan ini kemudian

dikemas menjadi acara tahunan yang di tunggu-tuggu oleh masyarakat sekitar

dan juga masyarakat dari kota-kota yang lain. Sehingga acara ini menarik

perhatian ribuan pasang mata dari masyarakat sekitarnya dan para

pengunjung yang lainnya. Acara ini juga pernah menjadi salah satu peristiwa

yang tercatat dalam buku MURI (Musium Rekor Indonesia) yaitu pawai

membawa lampion dengan peserta terbanyak yang terjadi di Desa Kriyan

Kecamatan Kalinyamat beberapa tahun yang lalu. Selain itu sebelum

masyarakat melaksanakan tradisi atau upacara arak-arakan, biasanya para

warga masyarakat berduyun-duyun datang ke masjid atau musolah-musolah

terdekat untuk melaksanakan salat maghrib berjamaah. Kemudian dilanjutkan

pembacaan Surat Yasin sebanyak 3 kali seperti yang biasa di lakukan dalam

Page 21: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

ajaran agama Islam. Sering juga kita dengar dari para Ustadz, bahwa dalam

membaca Surat Yasin, tepatnya pada bulan Nisfu Sya’ban kita di suru

berdo’a atau meminta ke pada Allah dengan do’a yang berbeda di setiap

selesai membaca Surat Yasin selama 3 kali tersebut. Do’a yang pertama

meminta di ampuni dosanya, ke dua minta panjang umur (terhindar dari

cobaan dan penyakit), dan do’a yang ketiga meminta di lapangkan rizkinya.

Kemudian dilanjutkan dengan acara pengajian dan tahlilan bersama dan juga

mengirim do’a kepada ahli kubur mereka, kemudian acara di lanjutkan

dengan acara makan bersama (Bancakan) atau selametan dengan hidangan

yang sangat khas dengan tradisi Baratan yaitu nasi Ambengan (tumpeng) dan

jadah (Puli). Puli sendiri merupakan makanan khas yang biasanya selalu ada

pada perayaan tersebut. Menurut salah satu pendapat dari sesepuh desa

Kriyan, kata puli diambil dari bahasa Arab yaitu dari kata “Afwu lii”, yang

berarti 'maafkanlah aku. Nisfu Sya’ban merupakan momentum menghadapi

Ramadhan, sehingga hati harus bersih dari segala dosa dan penyakit hati yang

lainnya, selain jajanan Puli juga ada jajanan (Apem) yaitu jajanan sejenis kue

yang berbentuk bulat dan biasanya ada di setiap acara selamatan di

masyarakat. Setelah itu biasanya para masyarakat sekitar sesudah

melaksanakan kegiatan di masjid dan di mushola, mereka lalu datang ke

tempat dimana tradisi Baratan di laksanakan, untuk menyaksikan arak-arakan

dan rombongan Ratu Kalinyamat. Kemudian setelah acara tersebut selesai,

pada malamnya masyarakat mengadakan tirakatan dan dimana tirakatan

tersebut di isi dengan kegiatan yang positif pula, seperti lomba pentas seni,

Page 22: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

tari dan derama. Ada juga warga yang berkumpul-kumpul dengan saudara,

kerabat dan tetangga, serta pemanjaran lampion di depan rumah-rumah

penduduk.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Maka peneliti mengajukan penelitian

yang berjudul” NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI

BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN KALINYAMAT

KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

B. Fokus asalah

1. Bagaimana sejarah tradisi Baratan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat

Kabupaten Jepara?

2. Bagaimanakah prosesi tradisi baratan di Desa Kriyan Kecamatan

Kalinyamat Kabupaten Jepara?

3. Nilai-nilai pendidikan apa sajakah yang terdapat dalam tradisi baratan di

Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejarah tradisi Baratan di Desa Kriyan Kecamatan

Kalinyamat Kabupaten Jepara.

2. Untuk mengetahui ritual apa saja yang terdapat dalam tradisi Baratan di

Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara.

3. Untuk Mengetahui nilai-nilai Pendidikan dalam tradisi Baratan di Desa

Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara

Page 23: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat dan

kegunaan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang tradisi, serta

dapat berguna pula untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang terdapat di

dalamnya.

2. Manfaat Praktis

Dapat berguna sebagai masukan untuk masyarakat, khususnya bagi

orang tua untuk memberikan masukan dan perhatiyannya kepada anak-

anaknya, lebih-lebih di bidang pendidikan yang terdapat di dalam tradisi

baratan.

Sedangkan bagi peneliti sendiri semoga bisa menambah wawasan

dan pengetahuan tentang budaya dan tradisi, dan serta bisa ikut

melestarikan serta menjaga kebudaya dan tradisi yang masi ada.

E. Definisi Oprasional

Untuk menghindari kesalapahaman dan penafsiran dalam

memahami judul di atas, maka penulis ingin menjelaskan pengertian dan

isitilah-istilah yang ada di dalamnya yaitu:

1. Nilai

Page 24: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Nilai adalah sebuah unsur penting dalam kebudayaan, nilai juga

membimbing manusia untuk menentukan apakah sesuatu itu boleh atau

tidak boleh dilakukan (Liliweri, 2002:50). Begitu pula degan pendapat

yang lain yaitu nilai dapat mengacu kepada berbagai hal seperti minat,

kesukaan, pilihan, kewajiban agama, kebutuhan, keamanan dan daya tarik,

juga hal-hal lain yang berhubungan dengan perasaan dari orientasi

sekitarnya (Munandar, 1995:18).

Jadi nilai sendiri adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai

subjek untuk mengukur segala sesuatu yang baik atau yang buruk, juga

sebagai suatu batasan atau ukuran bagi dirinya. Sedangkan menurut lasyo

(1999:9) nilai bagi manusia merupakan landasan atau motivasi dalam

segala tingkah laku atau perbuatanya (Setiadi, 2006:123).

2. Pendidikan Islam

Menurut (GBHN, 1973:33). Pendidikan pada hakikatnya merupakan

usaha yang didasari untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

manusia yang dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Kemudian mengenai konsep pendidikan,

pengertian pendidikan bagi kita bertujuan bukan hanya mengisi yang

dididik dengan ilmu pengetahuan dan mengembangkan keterampilanya.

tetapi juga mengembangkan aspek moral dan agamanya. Konsep ini

sejalan dengan konsep manusia yang tersusun dari tubuh, akal dan hati

nurani yang kita yakini.

Page 25: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Dilihat dari sudut etimologis, istilah pendidikan Islam sendiri

terdiri atas dua kata, yakni “pendidikan” dan “Islam”. Menurut Ahmad

Tafsir (2004:24) bahwa secara sederhana pendidikan Islam adalah

pendidikan yang “berwarna” Islam, maka pendidikan Islam adalah

pendidikan yang berdasar Islam, dengan demikian nilaa-nilai ajaran Islam

itu sangat mewarnai dan mendasari seluruh proses pendidikan (Gunawan,

2014:1).

Sedangkan tujun pendidikan Islam menurut langgulung (1986:33)

pendidikan adalah tujuan hidup manusia itu sendiri, sebagaimana yang

tersirat dalam peran dan kedudukannya sebagai manusia. Yang di landasi

sikap ketundukan, kepatuhan, dan kepasrahan sebagaimana hamba Allah

(Gunawan, 2014:10).

3. Tradisi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1208). Kata tradisi

bermakna adat yang turun temurun dari nenek moyang, yang masih di

jalankan dalam masyarakat. Selain itu tradisi merupakan gambaran sikap

dan prilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan

dilaksanakan secara turun-temurun dari generasi-kegenerasi. Biasanya

sebuah tradisi tetap saja di anggap sebagai cara atau model terbaik selagi

belum ada alternatif lain.

4. Baratan

Tradisi Baratan menurut K.H. Mudhofar Fatkhurrohman berasal dari

kata Baro’ah atau Bara’atan yang berarti berkah, menurut beliau juga kata

Page 26: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

“Baratan” berasal dari sebuah kata Bahasa Arab, yaitu “Baraah” yang

berarti keselamatan atau “Barakah” yang berarti keberkahan. Dalam buku

“Legenda Jepara”, tradisi Baratan merupakan tradisi yang dilakukan untuk

mengenang, menghormati wafatnya Sultan Hadirin dan memperingati hari

jadi dari masing-masing desa. Dengan mengadakan ritual-ritual tertentu,

dengan tujuan mandapatkan barokah dan keselamatan (Priyanto, 2014:39).

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif menurut (Denzin

dan Lincoln :1987) yaitu penelitian yang mengunakan latar alamiah,

dengan maksut menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan

jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2009:5).

Dari berbagi definisi yang ada, dapat di simpulkan bahwa penelitian

ini dimaksudkan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, peranan, nilai dan

tindakan secara menyeluruh. Penelitian ini biasanya mengunakan metode

yang biasanya di manfaatkan oleh peneliti lain yaitu dengan metode,

wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat

Kabupaten Jepara, penelitian ini di lakukan karena tradisi Baratan

tersebut mempunyai ke khas an atau keunikan yang tidak di miliki oleh

tradisi-tradisi yang lain. Karena tradisi ini juga banyak memberikan nilai-

Page 27: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

nilai pendidikan dan solidaritas serta kerukunan bagi masyarakat

sekitarnya. Perayaan ini dilakukan secara bersama-sama tanpa melihat

status sosial atau keturunan dan suku manapun, dari situlah peneliti ingin

mengetahui secara mendalam tentang tradisi Baratan yang sudah

dilaksanakan sejak dahulu. Waktu penelitian di mulai sejak tangal 13

Juni sampai dengan tangal 6 Desember 2014.

3. Subjek Penelitia

Dalam penelitian ini, peneliti melibatkan pegawai instansi

pemerintahan daerah dan masyarakat sebagai pendukung tradisi Baratan.

Di antaranya yaitu perangkat desa, lurah, modin, tokoh masyarakat dan

warga, yang benar-benar paham dan mengetahui sejarah yang aslinya,

sebagai subjek atau narasumber yang telah dipilih, diharapkan dapat

memberikan gambaran atau keadaan yang sebenarnya tentang trdisi

Baratan yang ada di desanya. Karena pihak-pihak yang dipilih

merupakan orang-orang asli dari desa setempat dan harap saya semoga

informasi dan data yang di berikan benar-benar sesuai dengan apa yang

sebenarnya.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, diperlukan beberapa teknik metode

pengumpulan data yaitu pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi,

dari teknik tersebut akan dijelaskan berikut ini, teknik tersebut digunakan

Page 28: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

peneliti dalam rangka memperoleh informasi guna saling melengkapi,

yang pertama yaitu:

a. Metode Pengamatan

Pengamatan sebagi langkah awal dalam pengumpulan data,

dimana peneliti terjun langsung ke lapangan melihat dan

mengamati sendiri. Kemudian mencatat perilaku dan kejadian

sebagaiman yang terjadi pada keadaan sebenarnya, peneliti disini

mengamati langsung dari proses sebelum acara sampai

berlangsungnya acara tradisi Baratan selesai. Tugas peneliti disini

mengamati berbagai acara mulai dari bersi-bersi, berkumpul di

moshola dan kemudian menyaksikan arak-arakan Ratu Kalinyamat

dan pawai obor yang sedang berlangsung.

Pengamatan di bagi menjadi dua, yaitu pengamatan terbuka

dan pengamatan tertutup.

a) Pengamatan terbuka yaitu pengamatan di ketahui oleh

subjek, sebaliknya para subjek memberikan kesempatan

pada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi.

Dan mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati

hal yang dilakukan oleh mereka.(Moleong, 2008:176).

b) Pengamatan tertutup yaitu mengadakan pengamatan

tanpa di ketahui subjeknya, biasanya pengamatan yang

seperti ini dilakukan pada peneliti pada tempat umum

Page 29: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Seperti bioskop, taman lapangan atau tempat yang lain

(Moleong, 2008:176).

b. Metode Wawancara

Wawancara yaitu percakapan dengan maksut

tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang memeberikan pertanyaan dan terwawancara yang

memberikan jawaban atas pertanyaan, dengan cara

sistematis. Pertanyaan dan jawaban akan bersifat verbal

atau semacam percakapan yang bertujuan memperoleh data

atau informasi yang akurat (Moleong, 2008:186).

Seperti yang di tegaskan oleh Lincoln dan Guba

(1985:266) yaitu, mengkonstruksi mengenai orang,

kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian dan lain-lain. Dalam penelitian ini yang menjadi

sasaran wawancara adalah perangkat desa, tokoh

masyarakat, warga dan sumber lain yang terpercaya.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yaitu suatu alat penelitian yang

berguna sebagai bukti untuk melengkapi data, karena

merupakan sumber yang akurat. Sumber data yang menjadi

fokus dalam penelitian ini adalah dokumentasi pelaksanaan

Page 30: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

tradisi Baratan, seperti foto, tulisan wawancara, dan alat

lain sebagai penguat dokumentasi (Moleong, 2008:216).

Selain dengan metode pengamatan wawancara dan

dokumentasi, juga mengunakan observasi yaitu melakukan

penelitian secara langsung dalam pelaksanaan tradisi

Baratan di Desa Keriyan Kecamatan Kalinyamat

Kabupaten Jepara.

5. Teknik Analisis Data

Tujuan utama penelitian ini adalah memahami prilaku masyarakat

dalam konteks tertentu, sebagai konsekuensi dari tujuan, sifat dan

pendekatan penelitian kualitatif tersebut. Maka proses dan teknik analisa

data yang ditempuh peneliti cenderung beragam, kualitas konseptual,

kreatifitas dan intuisi peneliti menentukan keberhasilan analisa. Sesuai

dengan sifat peneliti yang naturalistic-fenomenologis kualitatif, yaitu

penelitian yang natural dan yang sedang terjadi di masyarakat. Tentunya

semua informasi yang dijaring dengan berbagai macam alat dalam studi

ini berupa uraian yang penuh deskripsi yang mengenai subjek yang

diteliti, pendapat, pengetahuan, pengalaman dan aspek lainnya yang

berkaitan. Tentu tidak semua data itu di pindahkan dalam laporan

penelitian, melainkan dianalisis dengan mengunakan prosedur,.menurut

sugiono (2009) yaitu: (1) reduksi data, (2) display data, (3) mengambil

keputusan dan verifikasi.

Page 31: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

a. Reduksi Data

Pada tahap ini dilakukan dengan meneliti seluru data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu pengamatan lapangan, wawancara

dan dokumentasi, sehingga peneliti dapat menemukan hal-hal pokok

dan proyek yang diteliti yang berkenaan dengan fokus penelitian.

b. Display Data

Pada tahap ini, dilakukan dengan merangkum semua hal-hal

pokok yang telah ditemukan dalam susunan yang sistematis, yaitu data

disusun dengan cara menggolongkannya kedalam pola, tema, unit atau

katagori, sehingga tema utama dapat di ketahui dengan mudah,

kemudian diberi makna sesuai materi penelitian. Lebih jelasnya apa

yang dimaksud dengan analisis dan interpretasi data adalah

merupakan proses penyederhanaan dan transformasi timbunan data

mentah, sehingga menjadi kesimpulan-kesimpulan yang singkat, padat

dan bermakna.

c. Verifikasi

Pada tahap ini dilakukan pengujian tentang kesimpulan yang

telah diambil dengan data pembanding yang bersumber dari hasil

pengumpulan data dan penunjang lainnya. Penguji ini dimaksudkan

untuk melihat kebenaran hasil analisis sehingga melahirkan

kesimpulan yang diambil dilakukan dengan menghubungkan atau

mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian dengan teori-teori para ahli.

Terutama teori yang menjadi kerangka acuan peneliti dan

Page 32: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

keterkaitannya dengan temuan-temuan dari peneliti lainnya yang

relevan.

6. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika dlam penulisan sekripsi ini dipakai aturan saling terkait

dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masala, rumusan masalah, tujuan

penelitian, pegunaan penelitian, definisi operasional metode

penelitian subyek, metode pengumpulan data, metode analisis

data serta sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Definisi nilai 2. Pengertian nilai pendidikan 3. Jenis nilai

pendidikan meliputi: a. Pendidikan keluarga b. Pendidikan

keluarga c. Pendidikan Islam masyaraat. 4. Upacara adat dan

tradisi Baratan 5. Nilai-nilai pendidikan yanga terdapat dalam

pesta Baratan a. Nilai aqidah b, Nilai ibadah c. Nilai Syukur d.

Nilai gotong royong.

BAB III HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisi 1. Letak geografi Desa Kriyan. a. Taraf

pendidikan dan mata pencaharian warga Desa Kriyan 2. Sejarah

tradisi Baratan di Desa Kriyan. 3. Prosesi tradisi Baratan.

BAB IV ANALISIS DATA

Page 33: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Meliputi analisis tentang Nilai-nilai Pendidikan Dalam Tradisi

Baratan serta Pembahasan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan disampaikan tentang kesimpulan data dan

saran, diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran

yang dapat mendukung laporan penelitian ini.

Page 34: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Nilai

Nilai adalah suatu penetapan atau salah satu kualitas objek yang

menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat (Muhaimin, 1993:109). Nilai

juga bersifat ideal, abstrak dan tidak dapat disentuh oleh panca indra,

sedangkan yang dapat di tangkap hanya barang atau tingkah laku yang

mengandung nilai tersebut. Nilai juga bukan fakta yang berbentuk kenyataan

dan konkret, oleh karena itu, masalah nilai bukan soal benar atau salah, tetapi

soal dikehendaki atau tidak, sehingga bersifat objektif. Adapun dalam

masyarakat yang di bahas adalah nilai inti (score value), nilai inti ini diikuti

oleh setiap individu atau kelompok yang jumlahnya cukup besar, orang-orang

itu benar-banar menjunjung tinggi nilai itu sehingga menjadi salah satu faktor

penentu untuk berprilaku (Munandar, 1995:25). Bahkan menurut Williams

sistem nilai itu tidak tersebar sembarangan, tetapi menunjukan serangkaian

hubungan yang bersifat timbal balik, yang menjelaskan adanya tata tertib di

dalam suatu masyarakat.

Menurut Cheng (1955), Nilai merupakan sesuatu yang potensial, dalam

arti terdapat hubungan yang harmonis dan kreatif, sehingga berfungsi untuk

menyempurnakan manusia, sedangkan kualitas merupakan atribut atau sifat

yang seharusnya dimiliki.

Nilai juga merupakan sesuatu yang abstrak, tentang tujuan budaya yang

akan dibangun bersama melalui bahasa, simbol, dan pesan-pesan verbal

Page 35: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

maupun non verbal. Nilai juga merupakan sebuah unsur penting dalam

kebudayaan, nilai juga membimbing manusia untuk menentukan apakah

sesuatu itu boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan (Alo Liliweri, 2003:

82).

Begitu juga menurut Hierarki, nilai dapat disimpulkan bahwa nilai yang

tertinggi selalu berujung pada nilai yang terdalam dan terabstrak bagi

manusia. Terdalam dalam arti lebih hakiki dan lebih bersifat kepentingan

dalam bentuk ideal yang dapat dipikirkannya, seperti nilai ibadah dan

kecintaan kita kepada tuhan. Sedangkan nilai yang semakin rendah lebih

bersifat sementara, tergantung pada indrawi manusia dan lebih bersifat

pragmatis untuk memuaskan jasmani manusia, seperti cinta kitakepada

sesame dan pada benda, (Setiadi, 2006:120).

Nilai juga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, terdapat bermacam-

macam nilai, antara lain:

1. Dilihat dari segi kebutuhan hidup manusia, nilai menurut Sjarkawi

(2009:29).

a. Nilai moral

b. Nilai sosial

c. Nilai undang-undang

d. Nilai agama

Keempat nilai tersebut berkembang sesuai dengan tuntutan

kebutuhan, dari kebutuhan yang paling sederhana yakni kebutuhan akan

tuntutan fisik biologis, keamanan cintah kasi, harga diri dan yang terakhir

Page 36: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

kebutuhan jati diri. Apabilah kebutuhan dikaitkan dengan tata nilai

agama akan menimbulkan penafsiran yang keliru, apakah untuk

menemukan jati diri sebagai orang muslim dan mukmin yang baik itu

baru dapat terwujud setelah kebutuhan yang lebih renda tercukupi lebih

dahulu. Misalnya makan cukup, tidak ada yang mengganggu dalam

beragama, dicintai dan di hormati kemudian orang itu baru dapat beriman

dengan baik, tentunya tidak. Nilai keimanan dan ketaqwaan tidak

tergantung pada kondisi ekonomi maupun sosial budaya, tidak

terpengaruh oleh dimensi ruang dan waktu.

Selanjutnya upaya mereduksi nilai dengan kondisi psikologis terjadi

apabila nilai di hubungkan dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Sesuatu yang menyenangkan atau kenikmatan.

b. Identik dengan yang diinginkan.

c. Merupakan sasaran perhatian.

Karena kesenangan, kenikmatan, keinginan dan harapan merupakan

kondisi kejiwaan, maka pereduksian nilai dengan kondisi psikologis ini

hanya menempatkan nilai sebagai pengalaman pribadi semata (Setiadi,

2006:125).

Pembagian nilai-nilai ini dari segi ruang lingkup hidup manusia

sudah memadai dan mencakup hubungan manusia dengan tuhan,

hubungan manusia dengan dirinya sendiri, karena itu nilai juga

Page 37: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

mencakup nilai ilahiyah (ke-Tuhanan) dan nilai-nilai insaniyah

(kemanusiaan).

Sifat-sifat nilai menurut Sjarkawi (2009: 31) adalah sebagai berikut.

1. Didasarkan atas sifat nilai, nilai dapat dibagi menjadi tiga yaitu: a)

nilai-nilai subjektif, b) nilai-nilai objektif rasional, c) nilai-nilai

objektif metafisik, nilai subjektif adalah nilai yang merupakan reaksi

subjek terhadap obyek, hal ini sangat tergantung kepada masing-

masing pengalaman subjek tersebut. Selanjutnya nilai subjektif

rasional (logis), yakni nilai-nilai yang merupakan esensi dari obyek

secara logis yang dapat diketahui melalui akal sehat, seperti nilai

kemerdekaan, setiap orang memiliki hak hak untuk merdeka, nilai

kesehatan, nilai keselamatan badan dan jiwa, nilai perdamaian dan

sebagainya. Sedangkan nilai objektif metafisik yaitu nilai-nilai yang

ternyata mampu menyusun kenyataan objektif, seperti nilai-nilai

agama.

2. Nilai bila dilihat dari sumbernaya terdapat a) nilai illahiyah (ubudiyah

dan muamalah), b) nilai insania, nilai illahiyah adalah nilai yang

bersumber dari agama (wahyu Allah), sedangkan nilai insania adalah

nilai yang diciptakan oleh manusia atas dasar keriteria yang diciptakan

oleh manusia pula.

3. Dilihat dari segi ruang lingkup dan berlakunya nilai, nilai dapat dibagi

menjadi a) nilai-nilai universal dan b) nilai-nilai lokal. Tidak semua

Page 38: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

nilai-nilai itu universal, demikian pula ada nilai-nilai insaniyah yang

bersifat universal.

4. Ditinjau dari segi hakekatnya nilai dapat dibagi menjadi a) nilai

hakiki, (root values) dan b) nilai instrumental. Nilai-nilai yang hakiki

itu bersifat universal dan abadi, sedangkan nilai-nilai instrumental

dapat bersifat lokal, pasang surut dan temporal.

B. Pengertian Nilai Pendidikan Islam

Manusia adalah makhluk sosial yang dibekali tuhan dengan akal, dimana

akal dapat menjadikan manusia mengetahui segala sesuatu, pendidikan

merupakan proses yang dilakukan oleh sebagian masyarakat,. Pendidikan

juga merupakan jawaban yang dinantikan kehadirannya guna menyelesaikan

seluruh kerusakan yang di akibatkan oleh sistem pendidikan (Setiawan,

2006:23).

Sedangkan menurut Dr. M Fadhli al-Jamali menyatakan pendidikan

adalah sebagai upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak manusia

lebih maju dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang

mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan

dengan akal, perasaan maupun perbuatan (Jalaludin, 2001:73).

Pendidikan Islam juga di artikan sebagai usaha mengubah tingkah laku

individu dalam kehidupan pribadi atau kehidupan bermasyarakat, dan

kehidupan dalam alam sekitarnya. melalui proses pendidikan, perubahan itu

di tandai dengan nilai-nilai Islami. Definisi lain menjelaskan pembelajaran

Page 39: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

adalah seperangkat kejadian yang mempengaruhi siswa dalam situasi belajar,

sedangkan pengertian pembelajaran PAI harus didasarkan pada pengetahuan

siswa yang belajar dan lebih sering difokuskan kepada suatu materi, ada

kepentingan antara panjangnya materi pelajaran yang tercampur atau tidak

tercampur, dengan spesifikasi apa yang harus dimunculkan.

Pengertian pendidikan Islam secara terminology, sebagaimana

diungkapkan oleh Marimba (1998:4) memberikan definisi pendidikan Islam

sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam.

Dari pengertian tersebut sangat jelas bahwa pendidikan Islam adalah suatu

proses edukatif yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian

secara utuh dan menyeluruh, menyangkut aspek jasmani dan rohani

(Gunawan, 2014:8).

Pendidikan Islam adalah usaha yang lebih khusus dan ditekankan pada

pengembangan fitrah keberagamaan dan sunber daya insane lainya agar lebih

mampu memahami, menghayati dan mengajarkan ajaran Islam.

Tujuan pendidikan Islam adalah untuk meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama

Islam. Sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Tujuan pendidikan Islam menurut Abdurrahman Saleh Abdullah

mengatakan bahwa tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi empat

dimensi yaitu:

Page 40: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

a) Tujuan peandidikan jasmani (al-ahdaf al jismiyah). Bahwa proses

pendidikan di tujukan dalam kerangka mempersiapkan diri manusia

sebagai pengemban tugas khalifah fi al-ardh. Melalui pelatihan

keterampilan fisik, beliau berpijak pada pendapat Imam al-Nawawi yang

menafsirkan al-qawy sebagai kekuatan iman yang di topang oleh

kekuatan fisik.

b) Tujuan pendidikan rohani dan agama (al-ahdaf al-ruhaniyah wai ahdaf

al-diniyah). Bahwa proses pendidikan ditujukan dalam kerangka

meningkatkan pribadi manusia dari kesetiaan yang hanya kepada allah

semata, dan melaksanakan akhlak qur’ani yang di teladani oleh Nabi

SAW sebagai perilaku perwujudan keagamaan.

c) Tujuan pendidikan akal (al-ahdaf al-akliyah). Bahwa proses pendidikan

ditujukan dalam rangka mengarahkan potensi intelektual manusia untuk

menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya, dengan menelaah ayat-

ayatnya (baik qauliyah dan kauniyah).

d) Tujuan pendidikan sosial (al-ahdaf al-ijtimaiyah). Bahwa proses

pendidikan ditujukan dalam rangka pembentukan kepribadiaan yang

utuh. Pribadi disini tercermin sebagai al-nas yang hidup pada masyarakat

plural (Gunawan, 2014:10).

Dengan demikian pendidikan Islam yang diungkapkan oleh Ahmad

Tafsir (2004), secara sederhana sering diartikan dengan pendidikan yang

berdasarkan Islam. Dalam pengertian yang lain, dikatakan bahwa pendidikan

Islam adalah proses mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna

Page 41: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmani, sempurna budi pekertinya

(akhlak), teratur pikirannya, halus perasaannya (Gunawan, 2014:19).

Demikian pula sebagai mahluk sosial, manusia juga memerlukan

pendidikan khusus, pendidikan ini di arahkan kepada usaha membimbing dan

pengembangan potensi manusia agar serasi dengan lingkungan sosialnya,

berdasarkan ruang lingkup lingkungan sosial tersebut maka perlu pula

dirumuskan pendidikan yang lebih khusus.

C. Jenis-Jenis Nilai Pendidikan

Dalam GBHN (Ketetapan MPR No.IV/MPR/1978). Berkenaan dengan

pendidikan dikemukakan antara lain sebagai berikut:”Pendidikan berlangsung

seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah

dan masyarakat, karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat dan pemerintah (Daradjat, 2011:34).

1. Pendidikan Keluarga

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak

mereka, karena dari mereka anak mula-mula menerima pendidikan,

dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam

kehidupan keluarga.

Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal

tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan

mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan setrukturnya

yang memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan.

Page 42: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan

pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak

(Daradjat, 2011:36).

Pendidikan Islam telah menunjukan pada tataran konseptual bahwa

proses pendidikan dalam keluarga merupakan realisasi tanggung jawab

orang tua terhadap pendidikan anaknya. Di antaranya melalui aspek-

aspek yang sangat penting untuk diperhatikan oleh orang tua dalam

pendidikan anaknya. Aspek-aspek tersebut di antaranya adalah

pendidikan ibadah, pokok-pokok ajaran Islam dan membaca al-Qur’an,

aspek pendidikan akhlak karimah dan aspek pendidikan Islamiyah.

Pokok-pokok pendidikan Islam dalam keluarga adalah membantu

anak-anak dapat memahami posisi dan peranya masing-masing, serta

membantu anak-anak mengenal dan memahami norma-norma agama

Islam. Agar mampu melaksanakannya untuk memperoleh hidayah dari

Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Surat Asy-Syura’a ayat

214 :

Artinya:

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabat yang ter dekat (Q.S. Asy-

Syuara’:214).

Demikian pula agam Islam memerintahkan agar para orang tua

berlaku sebagai kepala dan pemimpin dalam keluarganya, serta

berkewajiban memelihara keluarganya dari api neraka.

Page 43: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat At- Tahrim ayat 6:

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka (At- Tahrim Ayat: 6).

Keluarga secara normatif juga termasuk ke dalam kelompok lembaga

pendidikan di luar sekolah, Islam memandang keluarga sebagai salah

satu bentuk lembaga pendidikan karena di dalam keluarga berlangsung

pula proses kependidikan. Anak berperan sebagai peserta didik dan orang

tua sebagai pendidik, hubungan interaksi anak dan orang tua inilah proses

kependidikan Islam berlangsung, perlakuan orang tua terhadap anak-

anaknya ikut mempengaruhi pembentukan kepribadian maupun

kecerdasan anak (Rahman, 2005:161).

Aspek berikutnya dalam pendidikan Islam pada keluarga adalah

pendidikan aqidah Islam, aqidah adalah inti dari dasar keimanan

seseorang yang harus ditanamkan pada anak sejak dini. Aqidah Islam

berkaitan dengan keyakinan anak sejak masih di dalam rahim, anak terus-

menerus dibimbing agar memahami Allah dan sifat-sifatnya, biasanya

yang pertama ditekankan kepada anak adalah kehidupan yang rukun

dalam rumah tangga. Orang tua memberi contoh dan teladan kepada anak

Page 44: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

dengan mengajak mereka melaksanakan salat berjamaah, berlatih

melakukan puasa dan berbagi kegiatan yang menciptakan watak dan

kebiasaan anak dengan perbuatan yang baik menurut tuntunan agama.

terutama, ketauhidannya yang bulat dan utuh. Firman Allah dalam Surat

Al-Luqman ayat 13-15:

Artinya:

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan

lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Ku lah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan

aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka

Page 45: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di

dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-

Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan

kepadamu apa yang telah kamu kerjakan (Q.S Luqman ayat 13-15).

2. Pendidikan Sekolah

Menurut Prof. Drikarya merumuskan pendidikan sebagai

proses memanusiakan manusia, yaitu sebuah pengangkatan manusia

ketaraf insan, sehingga dia dapat menjalankan hidupnya sebagai

manusia utuh dan membudayakan diri. Pendidikan juga sebagai

proses homonisasi dan humanisasi, membentuk manusia utuh,

bermoral, berwatak, berkepribadian, berpengetahuan, dan berrohani

(Benni, 2006:63).

Sedangkan menurut undang-undang sisitem pendidikan

nasional UU nomor 20 Tahun 2003, pendidikan dimaksudkan

sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

menyumbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.

Dalam pengertian yang begitu ideal tentu sangat membutuhkan

perhatian semua pihak, terutama para guru dan dosen yang memang

bertanggung jawab langsung atas keberhasilan peserta didik.

Memang guru bukanlah satu satunya faktor dalam kesuksesan

Page 46: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

belajar mengajar tetapi masih banyak faktor lainnya yang sangat

menunjang dan bahkan menentukan keberhasilan suatu

pembelajaran, seperti perpustakaan, laboratorium, dan berbagai

fasilitas lainnya. Tetapi faktor guru atau dosen memang tidak bisa di

kesampingkan begitu saja, bahkan dalam jenjang pendidikan tertentu

faktor guru menjadi sangat dominan dan menentukan.

Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implisit

dia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian

tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua.

Oang tua sering menyerahkan anaknya ke sekolah, tidak secara

langsung mereka melimpahan sebagian tanggung jawab pendidikan

anaknya kepada guru. Hal itupun menunjukan pula bahwa orang

tua tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarangan

guru atau sekolah, karena tidak sembarang orang dapat menjabat

sebagai guru (Daradjat, 2011:39).

Dengan demikian peran guru yang sangat ideal, tentunya guru

mempunyai tugas yang berat untuk dapat sukses memerankan

dirinya sebagai guru ideal, tugas sebagai seorang guru sesungguhnya

telah banyak dirumuskan oleh beberapa ahli, namun yang jelas tugas

tersebut setidaknya berkaitan dengan bidang profesi, bidang

kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan, tugas guru sebagai profesi

meliputi mendidik, mengajar dan melatih, mendidik berarti

meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.

Page 47: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya melatih berarti

mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik.

Tugas guru dalam kemanusiaan adalah memposisikan dirinya

sebagai orang tua ke dua, di mana dia harus menarik simpati dan

menjadi idola para peserta didiknya, adapun yang diberikan atau

disampaikan guru kepada peserta didik hendaknya dapat memotivasi

hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang

menarik, maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri peserta

didik.

Di negara lain sejak dahulu guru itu sangat di hormati oleh

masyarakat, kata guru sebenarnya bukan saja mengandung arti

pengajar, melainkan juga sebagai pendidik, baik di dalam maupun di

luar sekolah. Guru harus menjadi penyuluh masyarakat, tapi juga

sebagai pemberdaya suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan

oleh unsur manapun. Dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dulu,

semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan

tugasnya, semakin terjamin pula terciptanya kehandalan dan

terbinanya kesiapan seseorang, dengan kata lain potret manusia yang

akan datang bisa terlihat dari potret guru dimasa sekarang. Juga

gerak maju dinamika kihidupan sangat tergantung dari citra guru di

tengah-tengah masyarakat.

Page 48: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu

pengetahuan (guru atau ulama), sehingga hanya mereka sajalah yang

pantas mencapai taraf ketinggian dan keutuhan hidup, dalam firman

Allah SWT dalam Surat Al-Mujadillah ayat 11:

Artinya:

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat (Al- Mujadillah ayat:11).

Melihat tugas dan peran guru yang sedemikian, tentu sangat

diharapkan bahwa seluruh guru akan dapat memerankan dirinya

sebagaimana yang seharusnya yaitu sebagai panutan dan contoh bagi

masyarakat. Sehingga proses pendidikan yang ada akan benar-benar

dapat membentuk sosok ideal yang diinginkan, lebih-lebih guru

pendidikan agama Islam, yang memang disamping mempunyai misi

yang sama pada guru umumnya yakni untuk mencerdaskan bangsa.

Dan juga mempunyai misi lain yang luhur yaitu mempersiapkan

generasi yang pandai, berakhlak mulia, dan taat menjalankan ajaran

agamanya.

3. Pendidikan Islam di Masyarakat

Page 49: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan,

secara sederhana masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan

individu dan kelompok yang di ikat oleh kesatuan negara,

kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat mempunyai cita-cita,

peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu.

Masyarakat sangat besar pengaruhnya dalam memberi arah

terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau

penguasa yang ada di dalamnya. Pemimpin masyarakat muslim tentu

saja menghendaki agar setiap anak di didik menjadi anggota yang

taat dan patuh menjalankan agamanya, baik dalam lingkungan

keluarganya, anggota sepermainannya, kelompok kelasnya dan

sekolahnya. Bila anak telah besar di harapkan menjadi anggota yang

baik pula sebagai warga desa, warga kota dan warga negara

(Daradjat, 2011:44).

Lingkungan masyarakat juga merupakan tempat bargaul

sekaligus menerima pendidikan sosial bagi setiap keluarga yang ada

di dalamnya. Dan agama sebagai sumber sosial normatif dapat

dipahami sebagai substansi nilai yang erat kaitannya dengan aspek

pengalaman dan sejumlah peristiwa sehari-hari, biasanya melibatkan

kepercayaan dan tanggapan pada sesuatu yang berada di luar

jangkauan manusia. Oleh karena itu, secara sosiologis agama

menjadi penting dalam kehidupan manusia bermasyarakat, sehingga

lingkungan bermasyarakat merupakan kontrol terhadap perilaku-

Page 50: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama dan norma yang

berlaku dalam masyarakat.

Pembinaan nilai agama dalam masyarakat dapat dilihat dari

akhlak keluarga yang ada di dalamnya, apabila akhlak semua

anggota keluarga telah baik, maka akan baik pula lingkungan

masyarakatnya. Pembinaan lingkungan masyarakat dengan

pendidikan Islam dapat dilakukan dengan mengadakan berbagai

kegiatan yang bersifat menumbuh kembangkan pemahaman tentang

Islam, misalnya kegiatan pengajian, gotong royong, silaturakhim dan

dialog interaktif sehingga masyarakat memahami ajaran Islam yamg

seutuhnya.

D. Upacara Adat dan Tradisi Islam Baratan

Tradisi baratan menurut K.H. Mudhofar Fatkhurrohman, berasal dari kata

Baro’ah atau Bara’atan yang berarti berkah. Menurut beliau juga kata

“baratan” berasal dari sebuah kata Bahasa Arab, yaitu “Baraah” yang berarti

keselamatan atau “Barakah” yang berarti keberkahan, jadi tradisi Baratan

adalah suatu adat kebiasaan untuk mendapatkan keselamatan dan keberkahan

dari Allah SWT, yang dilakukan secara turun temurun, dan di laksanakan

setiap tahun sekali.

Dalam buku legenda Jepara tradisi Baratan juga merupakan tradisi turun

temurun dari dulu, tradisi ini dimaksudkan untuk memperingati atau

Page 51: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

menyambut malam Nisfu Sya’ban. Dimana sering kita menyebut pada malam

itu adalah malam pergantian buku amal ibadah kita, dan tradisi Baratan juga

merujuk pada peristiwa pembunuhan Sultan Hadirin, yaitu suami Ratu

Kalinyamat yang di bunuh oleh Arya Penangsang, dan kemudian jenazah

Sultan Hadirin. Pada waktu itu diboyong pada malam hari maka butuh sebuah

lampu penerang berupa (obor), yang sekarang dikenal dengan lampion

sebagai simbolis peristiwa tersebut. Jadi setiap tangal 15 Sya’ban masyarakat

memperingatinya, dan tujuan tradisi ini juga sekaligus memeringati hari jadi

kota Jepara dan hari jadi masing-masing desa. Dengan mengadakan

selamatan (kenduri) bersama dengan hidangannya yaitu nasi tumpeng

(ambengan) dan dilengkapi dengan jadah puli yang ditaburi parutan kelapa

serta kue apem yang di bawa ke mushola-mushola, masjid dan balai desa..

(Puli) sendiri merupakan makanan khas yang biasanya selalu ada pada

perayaan Baratan tersebut, menurut salah satu pendapat dari sesepuh desa,

kata Puli diambil dari bahasa Arab dari kata “Afwu lii”, yang berarti

'maafkanlah aku'. Serta tidak ketingalan pula pemanjaran (uplik) atau

sekarang sering disebut lampu lampion, yang di pasang di depan rumah-

rumah penduduk. Setelah itu para warga ber duyun-duyun pergi ke tempat

perayaan yang sering disebut dengan tradisi Bratan. Tujuannya yaitu

menyaksikan pawai rombongan Ratu Kalinyamat beserta dayang dan

pengikutnya dan setelah itu biasanya para masyarakat sekitar pada malam nya,

mengadakan tirakatan dan dimana tirakatan tersebut di lakukan dengan

kegiatan yang positif pula. Seperti lomba pentas seni, tari derama dan yang

Page 52: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

lain, lalu di lanjutkan berkumpul dengan saudara, kerabat dan tetangga, tradisi

ini dilaksanakan atau dirayakan oleh masyarakat sekitar, dan desa-desa yang

ada di sekelilingnya yang masih antusias untuk melaksanakannya.

Baratan juga suatu bentuk tradisi atau kegiatan perayaan yang di bungkus

dengan gotong royong dan kebersamaan oleh masyarakat desa tanpa melihat

status, setrata dan sosial masyarakat. Diman semua warga memiliki hak dan

kewajiban yang sama, sebagai bentuk wujud sukur atau penghormatan kepada

Tuhan dan kepada alam semesta, dimana alam telah memberikan sumber

kehidupan sudah sepantasnya bila manusia menjaga dan melestarikan alam.

Tradisi Baratan bertepatan dengan bulan Nisfu Sya’ban atau bulan Ruwah,

dimana bulan itu adalah bulan yang sangat mulia karena pada malam Nishfu

Sya’ban berkaitan dengan pergantian buku catatan amal baik dan buruk.

Maka tradisi Baratan ini dapat pula dikatakan sebagai ajang evaluasi

diri setelah memohon ampun kepada Allah SWT, jadi masyarakat lebih

antusias untuk melaksanakanya. Karena disamping tujuan tersebut,

masyarakat juga mempunyai tujuan yang lain yaitu ingin mendapat

keberkahan, keselamatan dan ketentraman dari Allah SWT.

Setelah itu lalu dilanjutkan pembacaan surat Yasin sebanyak 3 kali

seperti yang di lakukan masyarakat Islam pada umumnya, seperti yang sering

kita dengar dari para ustadz, yang sering memberikan tausiyah bahwa dalam

membaca surat Yasin, tepatnya pada bulan Nisfu Sya’ban. Kita di suru berdoa

atau meminta ke pada Allah dengan do’a yang berbeda di setiap selesai

membaca surat yasin selama 3 kali, yang pertama meminta di ampuni

Page 53: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

dosanya, kudua minta panjang umur (terhindar dari cobaan dan penyakit), dan

ketiga meminta di lapangkan rizkinya.

Karena setelah bulan Nisfu Sya’ban kita akan kedatangan bulan suci

Ramadhan yang sangat suci dan mulia, sudah sepantasnya jika kita berusaha

memperbaiki sikap dan perilaku kita. Bukan hanya di dalam bulan itu saja

tetapi kita harus menjalankan juga di bulan-bulan lainya, supaya kita selalu

senantiyasa mendekatkan diri kepada allah SWT yang maha pencipta alam

dan seisinya.

Tidak sampai di situ saja, maksud diadakan tradis Baratan yang di

barenggi dengan selamatan pada malam Nisfu Sya’ban adalah suatu

penghormatan kepada Allah SWT tuhan Yang Maha Esa. Yang di lakukan

masyarakat desa, tanpa melihat setatus, strata dan sosial. Selanjutnya sebagai

bentuk rasa sukur atas kemurahan berkah, rahmat dan karunia yang tiada tara

yang di berikan oleh Allah SWT kepada manusia. Juga sebagai sarana

perminta maafan masyarakat kepada sang pencipta serta juga sebagai media

permohonan ampun atas kesalahan dan dosa para leluhur pendiri desa dan

leluhur keluarga besar masyarakat di sekitar nya.

Maksud diadakannya tradisi Baratan adalah bukan semata-mata hanya

berupa arak-arakan atau pesta perayaan, namun juga ada maksud dan manfaat

yang lain. Yaitu untuk menumbuh kembangaan rasa cinta dan bangga sebagai

warga, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, dimana masyarakat desa

agar mempunyai kemampuan untuk bangkit menuju masa depan yang lebih

baik, tanpa harus meningalkan budaya lokal yang penuh kearifan.

Page 54: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Tujuan yang lain di adakan tradisi Baratan adalah mengalang dan

memperkokoh persatuan warga masyarakat, serta melestarikan adat istiadat

dan budaya Jawa khususnya yang ada di desa Kriyan. Dan juga memberikan

pembelajaran bagi generasi muda agar tidak lupa akan sejarah dan dan

kebudayaan masyarakat. Tradisi Baratan juga sebagai media anjangsana bagi

warga, sekaligus juga sebagai sarana penghormatan bagi para pendiri desa

dan tokoh agama, juga masyarakat yang telah berjasa atas perkembangan dan

pembangunan desa serta penghormatan bagi leluhur desa yang telah

mendahului kita dan mewariskan segala tradisi bagi warga desa, dan semua

itu tidak ada unsur untuk menyekutukan allah dan jauh dari kesan musrik.

Tradisi Baratan pada umumnya menjadi tradisi yang sangat besar dan di

nanti-nanti setiap tahunya oleh masyarakat sekitar dan dari penjuru desa atau

kota-kota yang lain. Karena tradisi ini sangat kental dengan budaya dan

agama di dalamnya, yang dapat memberikan masukan yang sangat berharga

khususnya bagi kita sendiri dan keluarga atau orang terdekat. Hajatan rutinan

ini dilakukan secara kolektif, dengan dana yang di tanggung secara bersama

yaitu dari desa, instansi pemerintah dan para remaja. Kegiatan ini dilakukan

oleh seluruh warga desa, tua mudah, pria dan wanita, dan juga bersama setaf

dan sesepuh desa, kepala desa, camat dan sesepuh atau ustadz, tanpa ada yang

di bedakan.

Secara umum kegiatan tradisi Baratan meliputi beberapa kegiatan, yang

pertama yaitu:

Page 55: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

1. Memeringati bulan Nisfu Sya’ban dan juga menyambut datangnya bilan

ramadhan, sedangkan menurut bulan Jawa adalah tanggal 15 ruwah,

yang biasanya di percaya orang Jawa khususnya di daerah kriyan sendiri

sebgai bulan untuk mengirim do’a untuk para leluhur, dan juga di

barenggi dengan tradisi Baratan.

2. Memeringati wafatnya Sultan Handhirin yaitu suami dari Ratu

Kalinyamat yang terbunuh karena di bunuh oleh Arya Panangsang, yaitu

musuh dari Ratu Kalinyamat, atau masarakat sering menyebut sebagai

(khaoul) Sultan Handhirin atau mengenang wafatnya.

3. Sebagai hari ulang tahun atau hari jadi Kota Jepara dan desa-desa di di

sekitar desa keriyan.

4. Sebagai ajang untuk silaturahim antar warga, karena pada pesta Baratan

banyak warga yang dari jauh pada berkumpul atau datang kerumah

kerabat atau saudaranya guna mempererat tali silaturahim dan sekaligus

ingin ikut memeriyahkan acara pesta baratan tersebut.

5. Sedangkan yang terakhir sebagai sarana untuk melestarikan budaya

daerah yang sudah turun temurun dari nenek moyang kita, supaya tradisi

tetap ada dengan seiringnya zaman.

E. Nilai-nilai yang tidak sesuai dengan agama Islam

Selain nilai positif dari tradisi Baratan terdapat juga nilai-nilai yang leluhur yang

masih dilakukan beberapa orang yang tidak sesuai dengan nilai- nilai ajaran Islam,

di antaranya adalah:

Page 56: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

1. Beberapa orang masih mengikuti tradisi nenek moyang terdahulu

seperti bertapa memberi sesajian di tempat tertentu, membakar

menyan. Hal tersebut masih menunjukan bahwa sebagian orang

tersebut masih belum yakin sepenuhnya kepada Allah SWT, dzat

maha tunggal, masyarakat masih cenderung mengikuti budaya

leluhur yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

2. Ada juga yang masih mempercayai, meminta pertolongan dan

keselamatan kepada arwah atau leluhur yang sudah meningal.

Menurutnya dengan memberikan sesaji di pohon atau jalan mereka

akan memberikan pertolongan kepadanya dan masyarakat.

3. Sikap pemborosan, yaitu kegiatan tradisi ini membutuhkan dana yang

cukup banyak hanya untuk kegiatan-kegiatan yang mengandung

pemborosan.

Page 57: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Letak Geografis Desa Keriyan

Desa Keriyan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

Kalinyamat Kabupaten Jepara.

Adapun desa-desa yang berbatasan dengan desa adalah sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan desa Margoyoso

2. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Bakalan

3. Sebelah timur berbatasan desa Robayan

4. Sebelah barat berbatasan dengan desa Purwogondo

Luas desa Kriyan kurang lebih 97.35 ha, yang terdiri dari tanah sawah,

tanah pekarangan, tanah pemukiman, jalan serta sungai.

Berdasarkan data dari kepala Desa Kriyan pada bulan Juni 2014, Desa

Kriyan terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Mino, Dusun

Setinggil, dan dusun Kauman.

Menurut data monografi bulan Juni 2014 penduduk desa Kriyan terdiri

dari 1.172 kepala keluarga dengan jumlah 5098 jiwa, di kelompokan

berdasarkan tingkat usia dan jenis kelamin sebagai berikut:

Page 58: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

0 - 4 th

5 -10 th

11 – 16 th

17 – 20 th

21 – 24 th

25 – 28 th

29 – 32 th

33 – 36 th

37 – 40 th

41 – 44 th

45 – 48 th

49 – 54 th

55 – 59 th

60 keatas

267

241

231

240

250

250

248

186

170

160

130

90

50

70

260

223

222

225

248

265

230

170

155

175

116

85

60

81

527

464

453

465

498

515

478

356

325

335

246

175

110

151

Jumlah 2583 2515 5098

Sumber: Demografi Desa Kriyan

Agama yang dianut oleh masyarakat Desa kriyan adalah sebagai

berikut:

Page 59: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Tabel 3.2

Data Pemeluk Agama

Sumber: Demografi Desa Kriyan

1. Taraf Pendidikan dan Mata Pencaharian Warga Desa Kriyan

Walaupun letaknya agak lumyan jauh dari ibu kota

kabupaten, namun masyarakat Desa Kriyan memiliki motivasi

untuk memperoleh jenjang pendidikan yang sangat besar. Hal ini

terbukti bahwa masyarakat desa Kriyan telah dinyatakan bebas dari

Tiga Buta Aksara Sejak 1987. Hal ini berarti bahwa para orang tua

memiliki kemauan yang sangat tinggi untuk memasukan anak-

anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi walaupun harus

keluar kota.

Menurut data di balai desa tingkat pendidikan yang di

tempuh oleh penduduk desa Kriyan dapat di gambarkan sebagai

berikut:

No Agama Jumlah Prosentase

1

2

3

4

5

Islam

Kristen

Katolik

Budha

Hindu

5098

-

-

-

-

100%

-

-

-

-

Page 60: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Tabel 3.3

Data Jenis Pendidikan

No Jenis Pendidikan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

Tamat Perguruan Tinggi

Tamat SMA

Tamat SMP

Tamat SD

Belum Tamat SD

Tidak Tamat SD

Tidak sekolah

225

830

1309

285

1491

287

671

Sumber: Demografi Desa Kriyan

Adapun Sarana Pendidikan Yang Ada Di Desa Kriyan

Tabel 3.4

Srana Pendidikan

No Jenis Sarana Jumlah Gedung

1

2

3

4

5

PAUD

Taman Kanak-Kanak

Sekolah Dasar

SMP

SMA

5

3

4

2

2

Sumber: Demografi Desa Kriyan

Page 61: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Dilihat dari perekonomian masyarakat desa Kriyan dapat

digolongan menjadi desa dengan perekonomian yang cukup maju.

Terbukti sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai

pedagang, pengusaha konfeksi, pengerajin monel, pegawai negeri,

petani, buruh dan pengemudi.

Melihat dari letak desa Kriyan yang sekarang mulai maju baik

dalam bidang perdagangan dan perindustrian kecil, tetapi polah pikir

masyarakat desa Kriyan masih dipengaruhi oleh budaya dan

kepercayaan Jawa. Yang sudah turun temurun dari nenek moyang

terdahulu antara lain mereka masih melaksanakan tradisi Baratan

yang dilaksanakan rutin setiap setahun sekali, dan tradisi ini adalah

tradisi yang sangat dinanti-nanti oleh warga Kriyan dan sekitarnya.

B. Sejarah Tradisi Baratan di Desa Kriyan

Tradisi Baratan adalah sebuah tradisi yang turun temurun yang telah

diwariskan oleh nenek moyang terdahulu, menurut cerita dari sesepuh

desa, tradisi Baratan dilaksanakan untuk mengenang wafatnya Sultan

Handhirin. Menurut buku yang di tulis oleh K.H Mudhofar Fathurohman,

sesepuh sekaligus ustat yang di tuakan di desa Kriyan, pada awal ceritanya

Sultan Handirin (Sayyid Abdurahman Ar Rumi) berperang melawan Arya

Panangsang di hutan perbatasan Kudus dan Jepara. Karena peperangan

terjadi setelah Ratu Kalinyamat dan Sultan Handhirin pulang dari kerajaan

Sunan Kudus. Setelah berperang Sultan Handhirin wafat dan jenazahnya

Page 62: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

kemudian dibawa pulang istrinya Ratu Kalinyamat (Retno Kencono) ke

Jepara dengan dikawal prajurit dan dayang-dayang. Peristiwa itu

berlangsung pada malam hari sehingga masyarakat di sepanjang jalan yang

ingin menyaksikan dan menyambut rombongan Ratu Kalinyamat harus

membawa alat penerangan berupa obor.

Tradisi Baratan ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, yaitu pada

15 hari sebelum puasa ramadhan, atau sering dikenal dengan (Nisfu

Sya’ban), selalu diperingati dengan membaca Surat Yasin dan shalat

berjamaah, serta makanan khasnya yaitu Nasi fuli dan apem dan yang tidak

ketingalan adalah lampu lampion. Tradisi Baratan berkaitan dengan

kepercayaan dan merupan salah satu bentuk warisan nenek moyang yang

sampai saat ini masih tetap digelar dan dilestarikan oleh masyarakat,

termasuk pada masyarakat di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan

Kabupaten Jepara. Pada hakikatnya tradisi Baratan tersebut merupakan

kegiatan sosial yang melibatkan seluruh warga masyarakat dalam usaha

bersama untuk mengenang wafatnya suami Ratu Kalinyamat yaitu Sultan

Handirin yang telah dibunuh serta menyambut datangnya bulan

Ramadhan, dan sekaligus tradisi Baratan juga sebagai penanda ulang

tahun kabupaten Jepara atau ulang tahun desa-desa sekitar.

Tidak sampai di situ saja, tradisi yang satu ini sangat berbeda dengan

tradisi-tradisi yang lain, yaitu di mana di dalam tradisi ini ada arak-arakan

yg terdiri dari wanita yang ditata menyerupai Ratu Kalinyamat, yang di

awal wali (kutub) para prajurit di depanya, yang konon katanya sebagai

Page 63: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

pengusir roh-roh jahat. Kkemudian di barisan ke dua ada rombongan

pengawal santri Sultan Handhirin dan kemudian di barisan ke tiga ada

prajurit laki-laki dan wanita yang membawa senjata panah dan barisan

selanjutnya yaitu para dayang-dayang. Prajurit yang membawa uplik

(lampion), konon katanya lampion atau uplik ini dahulunya sebagai alat

penerangan ketika membawa jasad Sultan Handhirin dari ketempat

peristirahatan terakhir atau ke tempat pemakaman pada malam hari yaitu

di desa Mantingan. Tradisi Baratan ini kemudian dikemas menjadi acara

tahunan yang ditunggu-tuggu oleh masyarakat sekitar dan juga masyarakat

dari kota-kota yang lain, sehingga menarik perhatian ribuan pasang mata

dari masyarakat Kalinyamatan dan sekitarnya. Di lanjutkan dengan

pertunjukan dan pentas seni, setelah itu masyarakat mengadakan tirakatan

selama satu malam.

Tradisi Baratan juga sebagai ajang silaturahim antara kerabat atau

saudara yang dari jauh, guna menyambung tali persaudaraan, dari tahun-

tahun terdahulu sampai tahun sekarang. Biasanya keluarga atau orang

terdekat yang bekerja di luar kota atau merantau suka menyempatkan

pulang untuk menghadiri dan memeriyahkan bulan Nisfu Sya’ban. Para

masyarakat mempunyai kepercayaan bahwa siapa yang ikut merayakan

dan memuliakan bulan Nisfu Sya’ban akan mendapatkan ketentraman dan

keselamatan dari Allah SWT. Dan sekaligus ikut menyemarakan perayaan

pesta Baratan yang di lakukan setahun sekali ini, yang juga di percayai

oleh masyarakat ketika ikut merayakan tradisi Baratan sama halnya ikut

Page 64: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

mengenang wafatnya Sultan Handhirin yang selama ini dikenal sebagai

suami Ratu Kali nyamat, dan juga sebagai sesepuh di daerah Jepara,

khusussnya di wilayah desa Keriyan.

Sejarah dilaksanakannya tradisi Baratan sebagaimana hasil dari

wawancara dengan bapak Solikhan selaku moden/sesepuh desa pada hari

Kamis tangal 12 juli 2014, konon merupakan tradisi yang sudah turun

temurun yang tidak tahu kapan pastinya tradisi ini dimulai, tetapi

berdasarkan dari wawancara dengan beliau selaku sesepuh atau orang yang

dituakan di desa Keriyan, terungkap tradisi Baratan sudah dilaksanakan

kurang lebih pada tahun 1986. Kegiatan perayaan Baratan didasari oleh

pewarisan serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari suatu generasi

terdahulu yang di wariskan ke generasi-generasi berikutnyan. Nilai-nilai

yang di wariskan biasanya adalah nilai-nilai yang di angap oleh

masyarakat sebagai nilai tradisi yang baik dan relevan dengan kebutuhan

kelompok dari masa ke masa, demikian halnya pula dengan tradisi

Baratan. Tradisi ini masih ada sampai sekarang karena atas suatu gagasan

masyarakat dan para pemuda desa Kriyan yang secar bersama-sama

melaksanakan tradisi Baratan. Tujuan utamanya adalah meminta

keselamatan, keberkhan, kesehatan dan serta rizki hanya dari Allah SWT.

Begitu juga wawancara dengan bapak Suaib Rizal selaku Kepala desa

Kriyan pada hari Kamis tangal 12 juli 2014, menyebutkan bahwa

pelaksanaan tradisi Baratan di desa Kriyan didasari dengan nilai-nilai

agama yang sangat kuat, karena menurut masyarakat sendiri pada malam

Page 65: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Nisfu Sya’ban merupakan banyak keutamaan atau keberkahan di

dalamnya. Pertama memeringati bulan bulan Islam yaitu bulan Nisfu

Sya’ban yeng kedua kalinya yaitu memeringati wafatnya Sultan Handhirin

suami dari Ratu Kalinyamat yang merupak sesepuh pendiri kerajaan

Jepara. Dan yang selanjutnya sebagai ritual mengirim doa kepada para

leluhur dan yang tidak ketingalan pula adalah sebagai ajang silturahim atau

berkumpul para saudara atau tetanga terdekat.

Dalam melaksanakan acara tradisi Baratan berdasarkan hasil

wawancara dengan perangkat desa yang lain dan tidak ketingalan pula

observasi yang melibatkan seluruh masyarakat baik saat persiapan maupun

pada waktu pelaksanaannya. Selain itu perangkat desa dan seluruh lapisan

masyarakat bermusyawarah bersama untuk memebentuk panitiyaan agar

pelaksanaan acara tradisi Baratan dapat berjalan dengan tertib dan lancar,

hampir semua elemen masyarakat di desa Kriyan terlibat dalam

kepanitiaan yang dibentuk, sebagai rasa wujud kebersamaan atau gotong

royong.

C. Prosesi Tradisi Baratan

Adapun serangkaian acara-acara atau prosesi dalam pelaksanaan

tradisi Baratan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara

adalah sebagai berikut:

Sebelum di laksanakanya tradisi Baratan masyarakat desa Kriyan

terlebih dahulu melakukan musyawarah di balai desa, di mana

Page 66: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

musyawarah tersebut guna untuk membentuk panitia tradisi Baratan yang

akan di laksanakan, supaya acara yang di laksanakan akan tersusun secara

rapih dan bagus. Selain itu pembentukan panitia ini juga akan

memudahkan setiap susunan acara, karena pada tradisi Baratan banyak

rangkaian acara harus di tampilkan, maka memerlukan banyak orang

panitan guna bertanggung jawab atas acara yang akan di selengarakan,

setelah semua panitia sudah tersusun. Kmudian para panitia menyusun

acara kegiatan, tempat dana serta para peserta yang akan di ikutkan dalam

tradisi Baratan, karena dalam menunjukan peran sebagai Ratu Kalinyamat

panitia harus mengadakan apencarian di sekolah-sekolah yang ada di

Kecamatan Kalinyamat. Dalam memilih seseorang tentunya panitia sangat

teliti karena peran yang akan di tampilkan memerlukan seseorang yang

memenuhi criteria, seperti Ratu Kalinyamat yaitu orang tadi harus

mempunyai wajah yang cantik, tinggi, pintar dan mempunyai raga yang

kuat. Dari cerita masyarakat bahwa orang yang di pilih untuk

memerankan Ratu Kalinyamat harus mempunyai raga yang kuat, karena

jika tidak kuat biasanya setelah mengikuti tradisi tersebut, orang tadi akan

sering kesurupan bahkan ada yang sampai gila, maka dari itu panitia dalam

hal pemilihan ini sangat teliti. Setelah itu panitia menyiapkan juga para

perejurit dan dayang yang akan mengawal rombongan Ratu Kalinyamat,

jika sudah selesai semua panitia langsung menyiapkan lokasi dan

keperluan yang akan di butuhkan dalam tradisi Baratan yang lain.

Page 67: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Setelah itu satu minggu sebelum acara tradisi Baratan, kegiatan di isi

oleh panitia untuk membersikan makam atau petilasan Ratu Kalinyamat

dan Sultan Handhirin yang berada di desa Mantingan dan Keriyan.

Kemudian di teruskan warga dan panitia membersikan halaman masjid,

musalah, jalan-jalan di desa dan juga jalan yang akan dilewati rombongan

arak-arakan serta tidak ketingalan pula membersihkan pekarangan rumah,

hal ini dimaksudkan agar keadaan desa nampak bersih dan indah. Kegiatan

kebersihan ini dilakukan secara sukarela dan bersma-sama dengan gotong-

royong, antar warga tanpa terkecuali, sedangkan menurut ketua RT

setempat. Bersih-bersih desa ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan

lingkungan karena alam sudah memeberikan banyak manfaat kepada kita,

dan tidak ada salahnya jika kita merawat dan menjaga lingkungan kita

supaya tetap bersi dan indah. Serta juga dapat memberikan kenyamanan

bagi warga, dan kegitan ini bisanya dilakukan seluruh lapisan masyarakat

tanpa pandang bulu yang meliputi semua kalangan masyarakat. Juga tidak

ketingalan pula para bapak dan ibu-ibu juga ikut bekerja bakti dan gotong

royong.

Kemudian para panitia menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tugas

yang telah di berikan, biasanya para panitia di sibukan dengan tugasnya

masing-masing, ada yang menyiapkan tempat untuk kegiatan, perabotan

serta kebutuhan-kebutuhan yang akan dibutuhkan dalam tradisi Baratan.

Seperti menata tempat arak-arakan, menyiapkan kereta kencana yang

biasanya di gunakan dalm arak-arakan, yang dibawa dari masjid Al-

Page 68: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Makmur menuju kependopo kecamatan. Biasanya para panitia untuk

melakukan bersih-bersih desa dan mengurusi semua kegiatan memerlukan

waktu empat sampai lima hari.

Kemudian pada hari ke enam acara dilanjutkan seluruh panitia dan

sesepuh desa mengadakan selamatan atau ziarah ke makam dan petilasan

Sultan Handhirin dan Ratu Kalinyamat. Acara ini di maksudkan sebagai

mengirim doa kepada leluhur atau sesepuh dari desa Kriyan, yang

biasanya dipimpin oleh seorang Ustat atau sesepuh desa, serta yang paling

utama adalah mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat serta karuniahnya kepada warga masyarakat desa

Keriyan dan sekitarnya. Selanjutnya di teruskan dengan makan bersama

biasanya para warga membawa makanan yang di makan secara bersama-

sama sehabis kenduren atau selametan.

Pada hari ke tujuh atau puncaknya, dimulai pagi hari warga di sibukan

membuat jajanan nasi fulli dan kue apem untuk di bagikan ke tetangga dan

saudaranya, dan juga menyiapkan makan buat di bawa ke masjid dan

musalah. Kemudian pada malamnya yaitu malam Nisfu Sya’ban acara

tersebut mulai di laksanakan, yaitu para warga sebelum mengikuti acara

pesta tradisi Baratan terlebih dahulu pergi ke masjid, musalah dan balai

desa terdekat, guna melakukan salat berjama’ah dilanjutkan dengan do’a

serta tahlilan bersama. Kemudian di lanjutkan mendengarkan ceramah dari

ustat, setelah itu para warga masyarakat berbondong-bondong menuju ke

tempat di selengarakannya pesta perayaan Baratan, guna menyaksikan

Page 69: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

arak-arakan rombongan Ratu Kalinyamat diiringi wali kutub, dayang-

dayang, dan para prajurit dengan diterangi lampu penerang berupa lampu

lampion. Para peserta yang membawa impes atau lampion berpawai dari

masjid Al-Makmur desa Kriyan dan finish di pendopo Kecamatan Kriyan.

Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti serangkaian arak-arakan,

tidak ketingalan juga para tamu pendatang dari luar desa atau kota juga

ikut meramaikan di malam itu, ribuan pasang mata sangat terlihat

bergembira dan menikmati acara sampai berakhir arak-arakan. Inilah

puncak dari kegiatan tradisi Baratan di tambah para pengikut dan penonton

juga ikut memberi warna pada malam itu dengan membawa lampu

lampion yang berbentuk beraneka macam. Setelah rombongan Ratu

Kalinyamat tiba di pendopo atau kantor kecamatan Kalinyamat, para

warga masyarakat dan tamu yang lain, menyaksikan kegiatan pentas seni

yang di adakan oleh panitia di kecamatan seperti seni tari, bela diri, ratu

kecantikan yang biasanya kebanyakan diikuti oleh para anak-anak dan

remaja-remaja sampai acara selesai. Kemudian setelah itu para warga

kembali ke rumah untuk melanjutkan acara tirakatan bersama tetangga dan

warga setempat pada malam tersebut.

Tangapan dari masyarakat Kalinyamatan pada umumnya sangat

bangga karena di daerahnya masih ada tradisi Baratan, selama tradisi itu

masih dilaksanakan di Kalinyamatan, tradisi Baratan di anggap sebagi

budaya yang memiliki banyak pengaruh yang bisa mengarahkan

masyarakat kepada perkembangan yang positif, kenyataan ini bisa kita

Page 70: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

lihat di kehidupan sehari-hari masyarakat Kalinyamatan, dan pada saat

tradisi ini di gelar, berikut pengaruh tradisi Baratan

Tangapan dari masyarakat desa Kriyan terhadap kegiatan tradisi

Bartan sangat baik, karena kegiatan yang di wariskan turun-temurun itu

diyakini sebagai rasa wujud syukur ke pada Allah SWT. Masyarakat

merasa senang dan ikhlas dengan di adakanya kegiatan rutinan tradisi

Baratan tersebut, selain itu masyarakat juga bisa meningkatkan rasa

solodaritas antar warga dengan adanya tradisi baratan tersebut.

Suasana pada malam hari di desa Keriyan sangat ramai dan meriah,

bahkan banyak penjual makanan minuman dan mainan seperti lampion

yang beraneka bentuk, merupakan suatu anugrah untuk mendapatkan

rezeki.

Salah satu hasil dari wawancara dengan warga Kalinyamat (saudara

mbak Sri Wahyuni yang berprofesi sebagai pedagang musiman).

Mengatakan pendapatannya meningkat khususnya pada hari pelaksanaan

tradisi baratan. Hal ini dapat di maklumi karena tradisi ini membutuhkan

lampion, selain itu tradisi ini mendorong masyarakat sekitar kereatif untuk

membuat berbagai inovasi bentuk dan ukuran lampion dan menjualnya.

hasil dari penjualan lampion dapat menambah peningkatkan pendapatan

warga Kalinyamatan. Selain itu pedagang jenis lain juga meraup untung

berlipat dari hasil biasanya, karena keramaian dari tradisi Baratan ini,

sehingga menimbulkan keinginan masyarakat yang tidak punya pekerjaan

untuk berjualan makanan, minuman, lampion, dan lain-lain.

Page 71: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

BAB IV

PEMBAHASAN

Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Tradisi Baratan di Desa

Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara meliputi:

1. Nilai Aqidah

Para masyarakat desa Kriyan berkeyakinan dalam tradisi Baratan banyak

pelajaran yang dapat dipetik seperti nilai aqidah yang terkandung di

dalamnya, yaitu diwujudkan masyarakat dengan enam rukun iman dalam

kehidupan sehari-harinya. Contoh penerapanya adalah melaksanakan perintah

Allah SWT, berbuat kebaikan karena tiap gerakan kita di awasi oleh Allah

dan malaikat, mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an, menjalani risalah nabi dan

bertindak penuh perhitungan agar tidak terjadi kesalahan. Sedangkan nilai

aqidah yang lain yang ditunjukan dalam kehidupan bermasyarakat adalah

saling menghargai satu sama lain, tolong menolong, toleransi sehingga akan

tercipta suatu masyarakat yang tentram dan harmonis

Nilai ini merupakan bentuk nilai ibadah yang masuk dalam nilai aqidah

Islam, dalam acara perayaan baratan di desa Kriyan, nilai aqidah ini menjadi

sangat penting. Karena masyarakat Jawa terdahulu mengadakan tradisi

Baratan karena ada faktor campuran ritual-ritual yang lain, namun setelah

berjalannya waktu masyarakat sekarang yang lebih pintar dan fasih tentang

agama Islam. Masyarakat menyakini bahwa tradisi Baratan merupakan suatu

bentuk keyakinan bahwa yang memberikan keselamatan dan keberkahan

Page 72: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

adalah hanya Allah dan tidak ada yang lain, termasuk tidak menyekutukan

Allah adalah suatu nilai ibadah yang sangat baik.

kedudukan Iman di sini dalam nilai pendidikan yang ada di dalam tradisi

Baratan menjadi sumber pendidikan paling luhur, yaitu mendidik akhlak,

karakter dan mental manusia, sehingga dengan iman tersebut manusia dapat

mengatur keseimbangan yang harmonis antara jasmani dan rohani.

Adapun kepercayaan aqidah yang mengharuskan Islam untuk dipercayai,

sebagai unsur utama adalah percaya adanya Allah dan keesaan-nya, sesuai

dengan Firman Allah dalam Surat Al-Ikhlas ayat 1-4:

Artinya:

Kata kanlah “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan

yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan

tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara

dengan Dia" (Q.S Al-Ikhlas ayat:1-4).

Nilai aqidah yang terkandung dalam acara tradisi Baratan tampak sekali

dari adanya keyakinan masyarakat, bahwa yang memberi keselamatan dan

keberkahan kepada penduduk adalah hanya Allah SWT. Sehingga masyarakat

mengesampingkan segala hal-hal atau kepercayaan-kepercayaan di luar ajaran

agama.

2. Nilai Ibadah

Page 73: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Dalam pelaksanaan tradis Baratan di desa Kriyan, pada saat di mulainya

acara tradisi Baratan para warga masyarakat memanfaatkan perayaan ini

sebagai ajang mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merayakan bulan

Nisfu Sya’ban, dalam pelaksanaan tradisi Baratan dipanjatkan doa-doa, shalat

berjama’ah, membaca Surat Yasin serta mengirim do’a kepada ahli waris.

Juga kegiatan lainya yang berhubungan dengan keagamaan Islam, sehingga

dapat memberikan nilai ibadah yang sangat kuat dan miningkatkan

ketaqwaan, menambah iman, dan mempererat tali silaturrahim atau ukhuwah

Islamiah. Hal ini tentu membuat semua masyarakan akan merasa tentram,

damai, dan terhindar dari perselisihan antar warga.

Sedangkan nilai ibadah lainnya yang tercermin dalam tradisi Baratan

adalah mengirim do’a kepada para ahli kubur yang telah mendahului kita,

menurut agama Islam, orang yang telah meninggal dunia (arwah) nya

tetap hidup dan tinggal sementara di alam kubur atau alam barzah. Ruh

atau arwah adalah sesuatu zat yang di ciptakan Allah SWT dalam tubuh

manusia dan dengan itu manusia hidup, sebagaimana dalam Firman Allah

dalam Surat Al-Hijr ayat 29:

Artinya:

Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah

meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu

kepadanya dengan bersujud (Q.S Al Hijr. ayat: 29).

Page 74: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Kepercayaan yang seperti inilah yang mewarnai kehidupan orang

Jawa, menurut mereka arwah orang yang telah meninggal dunia masih ada

di sekitar kita. Bahkan ada juga yang ber pendapat bahwa arwah orang

yang meninggal masih bisa berkontak atau berhubungan dengan keluarga

atau kerabat yang masih hidup, berdasarkan kepercayaan hal ini maka

muncul lah tradisi mengirim doa atau selamatan, yang biasanya di lakukan

tahlilan atau berkunjung ke makam dan mendo’aakan orang yang

meningal dunia kepada Allah SWT. Tanpa sedikitpun ada rasa sirik atau

menyekutukan Allah, dan ini merupakan salah satu anjuran menurut

agama Islam, karena dengan berkunjung ke makam akan memperkuat

iman dan memberikan peringatan atau mengingatkan manusia akan

mengalami hal yang sama yaitu kematian. Tidak cuma itu saja, tetapi

masih banyak nilai ibadah yang lain yaitu seperti pengajian atau

mendengarkan tausiyah dari ustadz, yang biasanya disampaikan di masjid

dan mushola pada saat malam Nisfu Sya’ban atau malam pelaksanaan

tradisi Baratan.

3. Nilai Syukur

Ungkapan rasa syukur atas kesejahteran dan keselamatan yang di berikan

oleh Allah SWT pada seluruh warga masyarakat, tidak ada henti-hentinya

karena masyarakat sangat bersukur dengan diberikannya nikmat, kesehatan

dan seluruh jiwa raga hanya milik Allah SWT, melalui bulan Nisfu Sya’ban

dan juga memeringati tradisi Baratan di desa Kriyan di wujudkan dengan

Page 75: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

melakukan kegiatan yang bernuansa agama yang sangat kental yaitu dengan

mengisi dengan kegiatan tahlilan dan pengajian yang tidak ada hentinya

menyebut nama Allah. Seperti wirid dan zikir seperti tahmid, takbir, tasbih

dan bentuk puji-pujian yang lain terhadap Allah, kegiatan tersebut sebagai

ungkapan terima kasih atas karunia dan rahmat yang telah di berikan Allah

SWT kepada warga masyarakat kriyan slama ini.

Seperti hal nya yang kita ketahui dalam agama Islam, do’a mempunyai

pengaruh yang sangat luas, dan biasanya sebagai bentuk pelaksanaan upacara

tradisional orang Jawa. Khususnya di desa Kriyan yang biasanya ada kegiatan

mengirim do’a yang biasa dikenal masyarakat tersebut “ruwahan” atau

dimana bulan khusus untuk mengirim do’a kepada sanak saudara atau

keluarga yang telah meninggal dunia. Berdo’a adalah suatu penyampaian

segala permintaan kepada Allah SWT, fungsi do’a sendiri adalah meminta,

memohonkan serta ungkapan rasa syukur melalui do’a kepada Allah agar

diberi keselamatan dan kesejahteraan, dengan do’a manusia akan selalu ingat

kepada Allah SWT, bahkan ada juga hadits yang mengatakan bahwa do’a

adalah otaknya ibadah.

Berdo’a merupkan salah satu wujud rasa syukur kepada Allah, karena

manusia hanya dapat mengungkapkan dan mengucapkan wujud rasa sukur

dengan berdo’a dan menerima apa yang di berikan kenikmatan oleh Allah dan

memberikan kepada orang lain sebagian dari apa yang di peroleh adalah

wujud rasa syukur. Dalam Frman Allah di dalam Surat Ibrahim ayat 7:

Page 76: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Artinya

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya

jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,

dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku

sangat pedih (Q.S Ibrahim ayat: 7).

4. Nilai Gotong Royong

Nilai gotong royong dalam upacara baratan sangat terlihat dalam

pelaksanaannya yang dilakukan bersama-sama antara warga masyarakat yang

meliputi orang tua, remaja ormas, anak-anak serta tidak ketingalan pula ibu-

ibu yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong-royong tersebut. Dapat di

lihat para warga masyarakat sangat antusias sekali dalam menyambut

datangnya tradisi Baratan, tidak sampai disitu saja dalam masala pendanaan,

para warga masyarakat pemuda dan instansi-instansi pemerintah Jepara juga

ikut menanggung pendanaan secara bersama, demi tercapainya keinginan

bersama.

Dalam acara upacara tradisi Baratan, segala bentuk penyelengaraan dari

persiapan awal sampai akhir, tentu memerlukan yang namanya kerjasama

antar warga, gotong royong merupakan hal yang di perintahkan oleh agama

Islam dalam hal kebaikan dan taqwa, dalam Firman Allah dalam Surat Al-

Maidah ayat 2:

Page 77: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

:aynitrA

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah

Amat berat siksa-nya (Al-Maidah ayat:2).

5. Nilai Persatuan dan Kesatuan

Tradisi baratan yang diselengarakan di desa Kriyan ternyata dapat

berperan untuk mengalang atau menjalin persatuan dan kesatuan warga

setempat. Kesatuan dan persatuan yang ditunjukan warga masyarakat di desa

Kriyan adalah dengan menjalankan tugas yang telah diberikan kepada para

warga, sebagai contoh dalam membuat sajian, dalam kerja bakti dan

persiapan yang lain seperti makanan dan minuman. Bahkan pada saat

pelaksanaan tradisi Baratan selesai, mereka bersama-sama membersihkan

tempat-tempat yang telah digunakan dan mengembalikan ketempat seperti

semula. Sebagai warga masyarakat Kriyan yang baik, yang menjunjung tinggi

nilai-nilai luhur, mempunyai anggapan bahwa manusia tidak dapat hidup

sendiri-sendiri, dan manusia masih memerlukan orang lain, oleh karena itu

tradisi Baratan yang melibatkan kegiatan seluruh warga di tujukan untuk

kepentingan bersama.

Nilai nilai persatuan dan kesatuan yang lain yang dapat kita lihat adalah

pada waktu mau pelaksanannya para warga memberikan makanan khas

Page 78: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

baratan yaitu nasi puli dan apem kepada para tetangga dan saudara. Serta

membuka pintu rumahnya masing-masing dan menyediakan makanan dan

minuman bagi siapapun yang mau mampir kerumahnya. Dan yang paling

bagus lagi di setiap rumah warga rata-rata di hiasi dngan lampion yang

beraneka bentuk.

6. Nilai Musyawarah

Dalam penyelengaran tradisi Baratan sangat menjunjung tingi nilai-nilai

musyawaram hal ini dapat terlihat dalam mempersiapkan pelaksanaan tradisi

Baratan. Sebelum di selengarakanm terlebih dahulu membentuk sebuah

panitia secara terbuka dan mengunakan musyawarah, yang biasanya

melibatkan warga wasyarakat aparat desa dan sesepuh desa. Dalam

musyawarah tersebut biasanya para panitia membahas keperluan yang di

butuhkan, dan biasanya masala yang sering menjadi pokok utama adalah

masala dana dan keperluan yang lain seperti peserta, peralatan arak-arakan

dan lain-lain yang di butuhkan dalam tradisi Baratan.

7. Nilai Pengendalian Sosial

Tradisi Baratan selain merupakan suatu upaya warga masyarakat desa

Kriyan untuk memberikan penghormatan dan ucapan rasa syukur kepada

Allah SWT, juga merupakan upaya melestarikan tradisi yang sudah

diwariskan nenek moyang terdahulu dan sangat besar manfaatnya bagi

masyarakat Kriyan. Tidak ketingalan pula berbagai pantangan yang berlaku

dalam penyelengaraan tradisi Baratan tersebut membuktikan ketaatan

masyarakat terhadap tradisi Baratan yang telah di yakininya, walaupun

Page 79: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

pantangan-pantangan yang di yakini terdahulu sudah agak di tinggalkan

warga, khususnya yang tidak sejalan dengan agama Islam. Hal tersebut

nampak saat di lakukan pengajian atau tausiyah pada waktu di masjid,

musalah, dimana para ustat atau pembicara menyampaikan nilai-nilai agama

dan sosial yang masih terkait dengan pelaksanaan tradisi Baratan.

8. Nilai Kearifan Lokal

Nilai yang dapat diambil lagi dari tradisi Baratan di desa Kriyan yang

menyangkut kearifan lokal yaitu tradisi yang masih di lestarikn sampai

sekarang. Kearifan lokal juga dapat di definisikan sebagai suatu kekayan

budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, dan seperti di Indonesia

yang kita kenal sebagai nusantara. Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku

secara lokal pada budaya atau atnik tertentu, tetapi dapat di katakana bersifat

lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat

nasional. Begitu juga kearifan lokal yang terjadi di desa Kriyan yaitu seperti

mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja dan seterusnya, dan pada

umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal di

ajarkan turun- temurun, diwariskan dari generasi kegenerasi.

Dengan mengamati berbagai kegiatan yang ada pada acara tradisi Baratan di Desa

Kriyan Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara, kiranya dapat di ambil dari

maknanya yaitu :

1. Adanya rasa takwa dan hormat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ini dapat

dilihat adanya kegiatan do’a bersama dalam kenduri yang dilakukan di

Page 80: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

mushala dan masjid secara bersama-sama sebagai ungkapan rasa syukur atas

apa yang telah di berikan kepada kita seperti kesehatan, keselamatan dan

rezeki yang barokah.

2. Adanya prilaku rasa penghormatan terhadap orang yang lebih tua atau yang

lebih dulu ada, ini membrikan uatu teladan bahwa yang muda sudah

sewajarnya memberikan hormat kepada yang lebih tua, bagaimanapun orang

yang lebih tuaitu sebagai panutan, seperti yang di laksanakan musyawarah

membahas tradisi Baratan.

3. Adanya rasa kebersamaan, persatuan, gotong-royong berarti menghilangkan

sikap individulisme antar warga dan egois, semua dapat diliat dalam

kerjasama dalam mempersiapkan segala sesuatu dari mulai bersih-bersih

sampai acara di mulai dan sampai acara tradisi baratan selesai.

4. Adanya rasa peduli antar sesama warga yaitu sikap kemanusiaan yang bisa

dilihat dalam acara tradisi Baratan yaitu membagi makanan dan jajanan ke

pada tetangga, saudara fakir miskin dan kemushola.

5. Mengajarkan tentang kesehatan dengan cara bersi-bersi desa yang dapat kita

lihat adanya pelaksanaan kebersihan desa, kuburan, jalan-jalan dan tempat

yang mau di buat acara tradisi Baratan, sehingga akan membuat keindahan.

Page 81: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang tradisi Baratan di Desa Kriyan

Kecamatan Kalinyamat Kabupaten Jepara, tradisi ini berkaitan dengan

kepercayaan dan merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang

sampai sekarang masih tetap dilaksanakan dan di lestarikan oleh masyarakat.

Sebagaimana yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya dan sesuai

dengan focus masalah, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa.

1. Sejarah tradisi Baratan adalah merupakan warisan dari nenek moyang

trdahulu, yang pertama bertujuan untuk menyambut bulan Nisfu

Sya’ban dan juga memeringati wafatnya Sultan Handhirin, serta tradisi

ini juga sekaligus sebagai penanda atau ulang tahun Kota Jepara dan

desa-desa sekitarnya.

2. Dalam prosesi tradisi Baratan banyak kegiatan yang di dilaksankan yaitu

dari mulai satu minggu sebelumnya untuk kegiatan bersih-bersih desa

dan jalan-jalan di sekitarnya, setelah itu dua hari sebelum puncaknya

panitia dan warga pergi ziarah ke makam Sultan Handhirin dan Ratu

Kalinyamat. Dan pada hari ketujuh pelaksanaan tradisi Baratan di mulai

dengan salat maghrib berjama’ah, tahlil dan doa bersama, yang di

laksanakan di masjid, mushola dan balai desa. Kemudian pada

Page 82: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

puncaknya, acara ini di mulai mengarak rombongan Ratu Kalinyamat

dari Masjid sampai ke pendopo kecamatan dan sampai acara ini selesai.

3. Nilai-nila pendidikan Islam dalam tradisi Baratan yang dapat bermanfaat

bagi masyarakat yaitu adalah:

a. Nilai aqidah, yaitu para warga masyarakat menyakinin bahwa yang

memberikan segala anugrah dan kenikmatan hanyalah Allah SWT

dan tidak ada yang lain, masyarakat juga menerapkan ke iman pada

kehidupan sehari-harinya.

b. Nilai ibadah, yaitu pada malam itu di adakan salat jama’ah bersama,

membaca Surat Yasin, kemudian di lanjutkan dengan tausiyah dari

ustat, serta di tambah do’a-do’a yang di panjatkan terlebih dalam

memeringati malam Nisfu Sya’ban, dan mengadakan selamatan

untuk meminta keselamatan dan tidak ketingalan pula di adakannya

tahlilan yang bertujuan untuk mendoa’a kan para leluhur, atau para

kerabat dan nenek moyang yang telah meningal dunia.

c. Nilai syukur yaitu warga masyarakat akan lebih meningkatkan rasa

syukur dan nikmatnya atas keselamatan dan ketentraman yang di

berikan oleh Allah SWT.

d. Nilai gotong royong yaitu di tunjukan oleh masyarakat desa Kriyan

dengan melakukan kerja bakti secara bersama-samam, seperti

membersihkan tempat ibadah, makam, jalan umum dan halaman

sekitar, sehingga rasa kebersamaan tetap hadir di tenggah-tengah

mereka.

Page 83: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

e. Nilai persatuan dan kesatuan warga masyarakat terlihat dari

pemberian makan kepada tetangga dan saudara masing-masing.

f. Nilai musyawarah dalam tradisi Bratan sangat di utamakan, karena

langkah awal sebelum acara berlangsung yaitu musyawarah, supaca

acara akan berjalan dengan tertip dan khidmat.

g. Nilai pengendalian sosial disini selain mengucapkan syukur kepada

Allah SWT, juga merupakan upaya pelestarian tradisi yang sangat

bermanfaat, yang di berikan dari nenek moyang terdahulu.

h. Nilai kearifan lokal yang terlihat dalam tradisi Baratan yaitu

menjaga lingkungan dan melestarikannya.

B. Saran

Pada akhir penulisan ini penulis memberikan saran yang mungkin dapat

membantu dan bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan orang lain:

1. Dari hasil penelitian ini saya mengharapkan pada masyarakat desa

Kriyan, agar tetap menjaga, melestarikan dan mempertahankan tradisi

yang sesuai dengan ajaan Islam, sehingga nilai-nilai Islam dapat terus di

lestarikan dari generasi ke generasi berikutnya.

2. Semoga tradisi Baratan yang diwariskan dari nenek moyang terdahulu

tetap di lestarikan dan tidak pernah goyah dengan beriringnya waktu yang

semakin modern, tentu muaranya agar para generasi muda bisa tumbuh

menjadi manusia yang memiliki karakter dan jati diri yang berakar dari

budaya bangsanya sendiri.

Page 84: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 2005. Ideologi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Assgaf , Rahman. 2005. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam .Jakarta: Bumi Aksara.

Gunawan, Heri 2014. Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jalaludin. 2001. Teologi Pendidikan . Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Dan Mentalis Pembangunan. Jakarta : PT Gramedia.

Liliweri, Alo. 2003. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: LKIS.

Mahfud, Choirul. 2006. Pendidikan Multi Kultural. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Moleong, J Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Pusda Karya.

Mudhofar. Fathurohman 2005. Perayaan Baratan Dalam Kaitanya Dengan Nisfu Sya’ban.

Jepara. Arsip Desa.

Muhaimin. 1993. Pemikiran pendidikan islam. Bandung: PT Trigenda Karya.

Nasution, Harun. 1996. Islam Rasional. Bandung: Mizan.

Priyanto,Hadi 2014. Legenda Jepara. Jepara: Pustaka Jungpara.

Setiadi. M Elly 2006. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Pernanda Media Grouop.

Setiawan Benni. 2006. Manifesta Pendidikan Di Indonesia. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Sjarkawi. 2009. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta : Bumi Alaska.

Sulaiman, Munandar. 1992. Ilmu Budaya dasar. Bandung: PT Eresco.

Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Page 85: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

LAMPIRAN

Page 86: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

PEDOMAN WAWANCARA

A. Identitas Responden

Nama :....................

Jenis kelamin :....................

Waktu pelaksanaan :....................

B. Panduan Wawancara

1. Bagaiman sejarah tradisi Baratan yang dilaksanakan di Desa Kriyan Kecamatan

Kalinyamat Kabupaten Jepara?

2. Kapan Di laksanakan tradisi Baratan di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat

Kabupaten Jepara?

3. Sejak kapan tradisi Baratan di laksanakn di Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamat

Kabupaten Jepara?

4. Siapa saja yang terlibat dalam tradisi Baratan?

5. Makanan apa saja yang ada dalam tradisi Baratan?

6. Bagaiman keadaan saat pelaksanaan tradisi Baratan?

7. Bagaimana pedapat masyarakat tentang nilai yang terkandung dalam tradisi

Baratan?

Keteraangan :

X : Peneliti

Y : Responden

Page 87: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

HASIL WAWANCARA

1. Nama : Suaib Rizal

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Kepala Desa Kriyan

Waktu pelaksanaan : selasa 12-06-2014 (12:54 WIB)

X :Assalamualaikum pak..

Y : Waalaikum sallam, silakan..ada yang bisa saya bantu mas,,

X : iya pak,,ini lho pak saya mau tanya-tanya tentang tradisi Baratan yang ada

di Kriyan

Y : o,,iya apa yang mau ditanyakan mas,,

X : Bagaiman sejarah tradisi baratan yang ad di desa Kriyan ini.

Y :gini mas tradisi Baratan menurut cerita nenek moyang terdahulu adalah,

suatu tradisi dimana tradisi ini untuk memeriyahkan atau menyambut bulan

NisfuS Sya’ban yang yang bertepatan juga dengan tradisi Baratan yaitu

tradisi ini sendiri untuk memeringati wafatnya sultan handirin yang telah di

bunuh oleh arya panangsang dan juga sebagai penanda hari jadi kota jepara.

X :kapan dilaksanakanya tradisi Baratan pak ?

Y : dilaksanakanya tradisi Bartan yaitu pada tangal 15 syakban menurut

kalender arab, yaitu setengah bulan sebelum bulan laradhan.

X : Sejak kapan tradisi Bartan dilaksanakan di desa kriyan?

Y :seningat saya tradisi baratan dilaksanakn pada tahun 1986 mas, mungkin

sebelum itu sudah ada aku juga belum tau.

X : Siapa sajakah yang terlibat dalam tradisi Baratan?

Page 88: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Y : Semua mas, seperti masyarakat, pemuda, orang tua, setaf pemerintahan desa

dan yang lainnya,

X : terus ngomong-ngomong masala makanan didalam tradisi Barata kira-kira

yang khas apa ya pak?

Y : nah ini yang paling di tunggu-tunggu mas, ada aneka warna makan mas

seperti jadah puli, apem dan nasi ambengan,

X :Bagaimana keadaan saat pelaksanaan tradisi Baratan pak?

Y : Sangat meriah mas karena masyarakat sangat antusias dan semangat.

X : Bagaimana pendapat masyarakat tentang tradisi Baratan ini pak?

Y : Baik mas tangapannnya, karena memang ini yang di tunggu-tunggu

masyarakat

X : Wah jadi lengkap za pak tradisi Baratan ini ?

Y : o.i.ya jelas mas..

X : kalau begitu makasi pak uda di kasi info tentang tradisi Baratan..

Y : iya sama-sama mas.

2. Nama : Solikhan

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Moden

Waktu pelaksanaan : selasa 16-06-2014 (09:54 WIB)

X :Assalamualaikum pak..

Y : Waalaikum sallam, silakan. Dari mana mas .wonten seng saget kulo bantu

mas,,

X : enggeh pak,,niki lho pak saya mau tanya-tanya tentang tradisi Baratan yang

ada di Kriyan

Page 89: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Y : engeh pipun nopo seng ajeng di tanyaken mas,,

X : Pripun to pak sejarah tradisi baratani seng enten ten desa Kriyan niki?.

Y :Sejarahipun geh memeringati bulan nisfu Sya’ban geh ngerameaken kan

ajeng ketekanan poso, terus geh kaleh ngekholi Sultan Handhirin garwo nipun

Ratu Kalinyamat kalian ulang taun kota jeporo mas.

X :kapan dilaksanakanya tradisi Baratan pak ?

Y : rong minggu sak durungge poso mas.

X : Sejak kapan geh pak tradisi Bartan dilaksanakan ten desa kriyan?

Y : Sejarahe niku kulo mboten patek jelas mas tapi yen mboten salah kinten-

kinten geh di laksanaaken tahun 1986, yen mboten salah lho kulo waktu rien

geh kale pak lurah waktu teseh lajang geh sering Derek tradisi niki.

X : Sinten mawon seng terlibat ten tradisi Baratan?

Y : geh sedanten to mas, mboten enten seng ketingalan, lha wong niki acarae

bersama,,

X : terus ngomong-ngomong masala paeman ten tradisi Barata kira-kira seng

khas nopo ya pak?

Y : geh kados biasane seng paling terkenal geh puli, apem kale nasi

ambengan,,enak tenan niku lhomas.

X :pripun keadaan saat pelaksanaan tradisi Baratan pak?

Y : Ramene mboten kantenan mas, okeh tiang seng sami dating kangge nyaksi

ake acara niki, sangkeng jawi geh kata.

X : terus pendapat masyarakat tentang tradisi Baratan pripun pak?

Y : roo-roto geh sae mas tangepanipun,

X : geh pun pak matersuwun sanget pun di paringgi infone,,

Y : geh mas adam sami-sami.

Page 90: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

3. Nama : bahrudin

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Kamituo

Waktu pelaksanaan : selasa 16-06-2014 ( 14:00 WIB)

X :Assalamualaikum pak..nembe nopo niki?

Y : Waalaikum sallam, silakan.niki nembe damel laporan desa. Pripun mas

adam.

X : niki lho pak saya mau tanya-tanya tentang tradisi Baratan yang ada di

Kriyan

Y : pripun mas adam,

X : pripun sejarah tradisi baratani seng enten ten desa Kriyan niki?.

Y :Sejarahipun geh sami kados ceritane tiang-tiang sanese geh tujuanipun

memeringati bulan nisfu Sya’ban lajeng kalian ngekholi Sultan Handhirin

garwo nipun Ratu Kalinyamat kalian ulang taun kota jeporo mas.geh kaleh

ulang tahunipun desa-desa mas.

X :kapan dilaksanakanya tradisi Baratan ngeh pak ?

Y : kaleh minggu sak durungge poso mas. geh bulan Nisfu Sya’ban niku to mas

adam.

X : Sejak kapan geh pak tradisi Bartan dilaksanakan ten desa kriyan?

Y : ketingale geh sekitar ahun 1985- 1986 niku mas adamm

X : Sinten mawon seng terlibat ten tradisi Baratan?

Y : geh sedanten lapisan masyarakat termasuk kulo niki mas.

X : terus ngomong-ngomong masala paeman ten tradisi Barata kira-kira seng

khas nopo ya pak?

Page 91: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Y : seng khas geh nasi ambengan, apem, kale puli niku mas,

X :pripun keadaan saat pelaksanaan tradisi Baratan pak?

Y : Ramene sanget mas, kados pasar ngaleh. Banget katae tiyang seng nonton.

X : terus pendapat masyarakat tentang tradisi Baratan pripun pak?

Y : roo-roto geh sae mas tangepanipun,

X : geh pun pak matersuwun sanget pun di paringgi infone,,

Y : geh mas adam . pun niku mawon?

X : Geh pak.

4. Nama : Nur (warga)

Jenis kelamin : Perempuan

Waktu pelaksanaan : selasa 21-06-2014 (19:16 WIB)

X :Assalamualaikum bu..

Y : Waalaikum sallam, mas,,ada apa ya mas

X : ini lho bu saya mau tanya-tanya tentang tradisi Baratan yang ada di Kriyan

Y : apa mas,yang mau di tanyai kalau bisa takjawab kalau tidak ya maaf.,

X : Iya bu,,Bagaiman sejarah tradisi baratan yang ad di desa Kriyan in bui.

Y : memeringati NisfuS Sya’ban mas bertepatan juga dengan tradisi Baratan

yaitu tradisi ini sendiri untuk memeringati wafatnya Sultan Handirin yang

telah di bunuh oleh arya panangsang dan juga sebagai penanda hari jadi kota

jepara.

X :kapan dilaksanakanya tradisi Baratan bu ?

Y : dilaksanakanya tradisi Bartan yaitu pada tangal 15 syakban menurut

kalender arab, yaitu setengah bulan sebelum bulan laradhan.ada juga yang

menyebut bulan ruwah gitu.

Page 92: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

X : Sejak kapan tradisi Bartan dilaksanakan di desa kriyan?

Y : nah itu mas saya kurang taukapan pastinya tahun dan bulane, maaf za mas

tapi setau saya sudah lama kok mas sekitar tahu 1980 berapa gitu lupa kok

mas.

X : iya bu.. teru Siapa sajakah yang terlibat dalam tradisi Baratan?

Y : Semua mas, seperti masyarakat, pemuda, orang tua, setaf pemerintahan desa

dan yang lainnya,

X : terus ngomong-ngomong masala makanan didalam tradisi Barata kira-kira

yang khas apa ya bu?

Y : nah itu aku tau mas ya ada aneka warna macam makan mas seperti jadah

puli, apem dan nasi ambengan,dan lain-lain kok mas, tapi yang paling khas ya

itu.

X :Bagaimana keadaan saat pelaksanaan tradisi Baratan bu?

Y : Sangat meriah mas, karena masyarakat sangat antusias dan semangat.dan

ditunggu-tungu lagi.

X : Bagaimana pendapat masyarakat tentang tradisi Baratan ini bu?

Y : Baik mas tangapannnya, karena memang ini yang di tunggu-tunggu

masyarakat tiap tahunnya.

X : kalau begitu makasi bu uda di kasi info tentang tradisi Baratan..

Y : iya sama-sama mas.

5. Nama : Sri Wahyuni

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pedagang

Waktu pelaksanaan : selasa 14-06-2014 (21:15WIB)

Page 93: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

X :Assalamualaikum mbak.

Y : Waalaikum sallam, silakan..ada yang bisa saya bantu mas,,

X : iya mbak,,ini lho mbak saya mau tanya-tanya tentang tradisi Baratan yang

ada di Kriyan

Y : yang mau ditanyakan apa mas,,

X : sejarah tradisi baratan yang ada di desa Kriyan ini gimana to mbak.

Y : Tradisi Baratan menurut cerita-crita terdahulu adalah, suatu tradisi dimana

tradisi ini untuk memeriyahkan atau menyambut bulan NisfuS Sya’ban yang

yang bertepatan juga dengan tradisi Baratan yaitu tradisi ini sendiri untuk

memeringati wafatnya sultan handirin yang telah di bunuh oleh arya

panangsang dan juga sebagai penanda hari jadi kota jepara.

X :kapan dilaksanakanya tradisi Baratan mbak ?

Y : Tradisi Bartan dilaksanakan seperti biasa mas yaitu pada tangal 15

syakban, yaitu setengah bulan sebelum bulan ramadhan, biasanya saya

jualanya sebelum tangal itu jadi inget mas.

X : Sejak kapan tradisi Bartan dilaksanakan di desa kriyan?

Y :jujur saya kurang tau mas tapi sudah lama kok kebetulan saya jualanya juga

baru-baru saja belum terlalu lama.tapi sekitar tahun 1985 an mas,

X : Siapa sajakah yang terlibat dalam tradisi Baratan?

Y : Rata-rata semua mas, seperti masyarakat, pemuda, orang tua, setaf

pemerintahan desa dan yang lainnya,

X : terus ngomong-ngomong masala makanan didalam tradisi Barata kira-kira

yang khas apa ya mbak?

Y : seperti jadah puli, apem dan nasi ambengan,ma situ yang khas mas.

X :Bagaimana keadaan saat pelaksanaan tradisi Baratan mbakk?

Page 94: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

Y : Sangat meriah mas, karena masyarakat sangat antusias dan semangat.lebih-

lebih saya sebagai penjual musiman rame banget pokoknya mas.

X : Bagaimana pendapat masyarakat tentang tradisi Baratan ini mbak?

Y : Baik mas tangapannnya, karena memang ini yang di tunggu-tunggu

masyarakat

X :gimana mbak , seneng apa tidak dengan adanya tradisi Baratan?

Y : seneng sekali mas soalnya rame,

X :lha mbak sri jualan apa aja?

Y : Ini mas jualan lampion sama mobil-mobilan,

X : untungnya banyak mbak?

Y :Alhamdulillah mas, lima kali lipat dari hari biasane , seneng juga mas

sebagai pedagang Karena tradisi Baratan bukan hanya sekedar perayaan

tetapi juga adah berkah dari Allah di dalam nya,pokoknya seneng mas

X : biasanya jualanya pada hari H nya apa sudah jualan di hari-hari

sebelumnya mbak?

Y : iya sudah di hari-hari sebelunya mas,

X :iya mudah mudahan tradisi baratan selalu membawa berkah za mbak.

Y : iya mas,,

X : makasi ya mbak atas wawancarane dengan mbak

Y : iya mas, sama-sama.

Page 95: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara
Page 96: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Adam Bakhruddin Syah

Tempat, tanggal lahir : Jepara, 29 April 1991

Alamat : Surodadi, Kecamatan. Kedung, Kabupaten. Jepara

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pendidikan :

NO SEKOLAH NAMA SEKOLAH LULUS

TAHUN

1 MI HIDAYATUL MUBTADI JEPARA 2003

2 MTS MAFATIHUT THULLAB AN-NAWAWI JEPARA 2006

3 MA MAFATIHUT THULLAB AN-NAWAWI JEPARA 2009

4 STAIN SALATIGA 2014

Demikiaan riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 12 Desember 2014

Penulis

Adam BahruddinSyah

NIM: 11110106

Page 97: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Adam Bakhruddin Syah

NIM : 11110106

Pembimbing : Sukron Ma’mun, M. Si

Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI

BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN

KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

Pembimbing

Catatan:

Setiap Konsultasi Lembar Ini Harus Dibawa

Sukron Ma’mun, M. Si

NIP: 19790416 200912 1001

Page 98: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Adam Bakhruddin Syah

NIM : 11110106

Pembimbing : Sukron Ma’mun, M. Si

Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI

BARATAN DI DESA KRIYAN KECAMATAN

KALINYAMAT KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

Pembimbing

Catatan:

Setiap Konsultasi Lembar Ini Harus Dibawa

Sukron Ma’mun, M. Si

NIP: 19790416 200912 1001

Page 99: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

DOKUMENTASI

A. Dokumentasi tradisi arak-arakan Ratu Kali Nyamat

Page 100: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

B. Dokumentasi Penyerahan Nasi Puli Dan Kue Apem

C. Dokumentasi Pesta Lampion

Page 101: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

D. Dokumentasi Arak-Arakan Mobil Lampion Di Desa

E. Dokumentasi Pelaksanaan solat berjamaah dan membaca yasin di masjid dan mushola

Page 102: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara

F. Dokumentasi gotong royong warga dalam bersih-bersih desa

Page 103: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara
Page 104: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara
Page 105: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara
Page 106: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara
Page 107: SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/335/1/Adam...KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jl. Tentara