skripsi - iain salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2003/1/yayah kurniawati.pdf ·...
TRANSCRIPT
PERAN ORGANISASI UNIT KEGIATAN MAHASISWA
ISLAM (UKMI) DI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
(STIE) AMA SALATIGA TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh
Yayah Kurniawati
NIM: 11113223
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
i
PERAN ORGANISASI UNIT KEGIATAN MAHASISWA
ISLAM (UKMI) DI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
(STIE) AMA SALATIGA TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh
Yayah Kurniawati
NIM: 11113223
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
وإن الملائكة لتضع أجنحت ها رضا لب العلم “...Dan sesungguhnya malaikat-malaikat
meletakkan sayapnya karena ridha kepada
penuntut ilmu.”
(Hadits shahih Abu Dawud)
“ Keputusan yang baik berasal dari pengalaman,
dan sering sekali pengalaman berasal dari
keputusan yang buruk.”
~Rita Mae Brown~
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan izin Allah SWT. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik, skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah mewujudkan
mimpiku:
1. Ayahanda (Alm) tercinta, skripsi ini aku persembahkan untukmu.
2. Ibundaku tercinta Muktiah dan Bapak Sutrisno, yang telah memberikan
mahkota kasih sayangnya kepadaku mulai aku kecil tak mengerti apa-apa
hingga kini aku mengerti makna hidup.
3. Adikku tercinta Akifa naila janah, yang telah memberiku senyuman disaat aku
putus asa.
4. Keluargaku tercinta yang telah mendoakanku, selalu mendukung dan
memberikan semangat untukku.
5. Bapak Dosen Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd. Selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi
saya dengan sabar dan ikhlas hingga sampai terselesaikannya skripsi ini.
6. Sahabat-sahabatku Dina, Sanah, Mbk Dwi, Mbk Ika, Sukitri, Badiah, Anggun,
Agustin, Mbk Reza, Eko Mar’atus, Jani, Qomar, yang telah menemaniku dari
awal perjalanan dibangku perkuliahan hingga saat ini, semoga Allah SWT
menjadikan kalian sebagai generasi penerus Bangsa yang sholeh dan sholehah.
7. Sahabat PAI angkatan 2013, semoga dimanapun kalian berada selalu
mengamalkan ilmunya dengan tulus dan ikhlas.
8. Sahabat Organisasi UKMI STIE AMA yang telah memberikan gambaran,
informasi dan membantu untuk lancarnya penelitian ini.
9. Teman Spesialku yang selalu setia dan senantiasa memberikan motivasi,
menemani dan memberikan lukisan indah disetiap hari-hariku.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan rasa syukur penulis haturkan
kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya yang tiada
henti, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, beliaulah suri tauladan bagi seluruh umat manusia,
penyempurna akhlak yang mulia, dan pimpinan yang bijaksana bagi seluruh alam
semesta.
Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa
ada bantuan, dorongan, serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait,
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi-informasi yang
dibutuhkan.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Pd. Selaku Ketua Progdi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Selaku Pembimbing skripsi yang
senantiasa sabar memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
5. Keluarga tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih
sayang dan memberikan bantuan moril dan materil maupun spiritual.
6. Sahabat-sahabat seperjuangan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
angkatan 2013.
x
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan
yang diberikan mendapat balasan dan Ridho Allah SWT serta tercatat dalam
bentuk amalan ibadah. Amin.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 01 Agustus 2017
Penulis
xi
ABSTRAK
Kurniawati, Yayah. 2017. Peran Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam
(UKMI) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga Tahun
2016. Skripsi. Jurusan Pendidkan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs.
Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata kunci: Peran Organisasi
Penelitian ini berupaya untuk memberikan informasi kepada segenap
masyarakat bahwasannya STIE AMA Salatiga ialah mengacu pada managemen
dan akuntansi serta mewujudkan dan mengembangkan kreatifitas dan karakter
entrepreneurship, penulis melakukan penelitian untuk menjawab beberapa
pertanyaan yang ada di dalam fikiran mereka. Pertanyaan itu meliputi tentang (1)
bagaimana Peran Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga?, dan (2) kendala-kendala apa saja
yang dihadapi UKMI dalam kegiatan keagamaan di STIE AMA Salatiga?. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif diskriptif, dimana tujuan dari penelitian ini agar subjek penelitian
(informan) mendeskripsikan fakta-fakta atau kejadian yang mereka alami sendiri
ataupun kelompok.
Penulis mengambil 4 informan untuk menjadi objek penelitian ini. Sumber
data yang digunakan dalam melakukan penelitian menggunakan sumber data
primer dan sumber data sekunder apabila ada informan yang lebih mengetahui
tentang informasi yang penulis butuhkan atas dasar rekomendasi dari informan
utama atau pertama. Penelitian dimulai bulan juni 2017. Metode yang digunakan
penelitian untuk memperoleh data adalah dengan wawancara, pengamatan dan
dokumentasi. Kemudian data ditranskrip menjadi data yang lengkap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya Peranan kegiatan keagamaan
Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) di STIE AMA Salatiga yaitu
kegiatan keagamaan yang berupa shalat berjamaah, kajian islam, dakwah, belajar
al quran, juga ada program kerja yaitu MABIT (malam bina iman dan taqwa),
Tadabur alam, PERISAI (perlombaan kreasi seni Islam), buka bersama dan
tarawih dan silaturahim. Lalu peran organisasi UKMI sangat berpengaruh dengan
baik dan menimbulkan nilai positif yang baik. UKMI juga berperan aktif dalam
kampus, adanya organisasi UKMI membantu bagi para mahasiswa muslim untuk
lebih mendalami agama Islam. Kemudian kendala-kendala yang dihadapi UKMI
dalam kegiatan keagamaan STIE AMA Salatiga yaitu tempat yang permanen
untuk mendiskusikan sesuatu hal dan tempat menyimpan barang-barang, sulitnya
kesadaran berkumpul sehingga kekompakan organisasi sedikit menghilang, tidak
adanya ruang sekretariat untuk mengumpulkan anggota untuk koordinasi.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................... I
LEMBAR BERLOGO...................................................................... II
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... III
PENGESAHAN KELULUSAN......................................................... IV
DEKLARASI.................................................................................... V
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI........................................... VI
MOTTO........................................................................................... VII
PERSEMBAHAN............................................................................. VIII
KATA PENGANTAR....................................................................... IX
ABSTRAK........................................................................................ XI
DAFTAR ISI.................................................................................... XII
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................... XV
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian................................................................. 6
E. Penegasan Istilah................................................................... 7
F. Metode Penelitian.................................................................. 8
G. Sistematika Penulisan............................................................ 15
xiii
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam(UKMI)................. 16
1. Organisasi Kemahasiswaan................................................ 16
2. Ciri-ciri Organisasi............................................................. 19
3. Tujuan Organisasi............................................................. 20
4. Sitem-sistem Organisasi..................................................... 21
5. Prinsip-prinsip Manajemen Organisasi................................ 25
6. Mahasiswa........................................................................ 34
B. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)................................... 34
1. Pengertian UKMI................................................................ 34
BAB III. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) STIE
AMA................................................................................... 35
1. Sejarah Berdirinya UKMI................................................... 35
2. Visi dan Misi UKMI.......................................................... 36
3. Tugas Pengurus................................................................. 37
B. Profil Informal...................................................................... 39
C. Temuan Penelitian................................................................. 41
BAB. IV. PEMBAHASAN
A. Peran Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) AMA Salatiga............................................. 50
B. Kendala-kendala dalam kegiatan organisasi UKMI STIE AMA
Salatiga.................................................................................. 52
xiv
BAB. V. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 56
B. Saran..................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar SKK
2. Nota Pembimbing Skripsi
3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
5. Lembar Konsultasi
6. Kode Penelitian
7. Hasil Wawancara
8. Dokumentasi
9. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya, bahkan bisa
dibilang makhluk yang paling mulia dan makhluk yang paling sempurna
diantara makhluk yang lainnya.
Manusia pada dasarnya juga merupakan Ruh, atau Akal pertama, yang
“mengandung” semua “ide-ide” platonik dalam dirinya, seperti logos
dalam doktrin-doktrin philos yang merupakan “ hasil pertama dari Tuhan”
dan dalam dirinya semua “ide-ide” terkumpul (Nasr, 2014:200-2001).
Maslow mempunyai pandangan tentang manusia yaitu bahwa
manusia mempunyai potensi untuk maju dan berkembang. Manusia pada
dasarnya baik, setidaknya tidak jahat. Manusia akan mengalami
pematangan melalui lingkungan yang menunjang dan usaha aktif dari diri
sendiri untuk merealisasikan potensinya (Sriyanti, 2013:93).
Manusia merupakan makhluk individu yang didalam dirinya
terdapat hasyrat untuk berkomunikasi, bergaul dan bekerja sama dengan
orang lain.
Manusia adalah sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, pasti
membutuhkan orang lain, dari lahir sampai mati juga tetap memerlukan
bantuaan dari orang lain (tidak terbatas pada keluarga, saudara, teman).
2
Oleh karena itu manusia diciptakan dengan kemampuan, keahlian dan
ketrampilan yang berbeda-beda untuk saling melengkapi dan saling tolong
menolong.
Jadi pada dasarnya manusia tidak bisa terlepas dari bantuan orang lain dan
harus saling tolong menolong dengan baik. Seperti firman Allah QS. Al-
Maidah : 2.
هس الحسام ولا الهدي ولا القلئد يآيهبالريي ءاهىا لاتحلىا ولا الش شعئس الل
بهن وزضىب وإذ حللتن ي ز يي البيت الحسام يبتغىى فضلا ه ول ءآه
و كن عي الوسجد الحسام أى فبصطبدوا ولا يجس هكن شئبى قىم أى صد
شديد العقبة ) إى الل ثن والعدوى واتقىا الل (2تعتدوا ولا تعبوىا عل ال
Artinya :
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar
Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) bintang-bintang had-ya, dan bintang-bintang qalaa-id, dan
jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah
sedang mereka mencari karunia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila
kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan
janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kaum dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat
aniaya (kepada mereka). Dan tolong menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
3
Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam, yaitu Manusia dalam
pandangan Islam adalah makhluk ciptaan Allah SWT (QS. At-Tin : 4).
Selain itu manusia sudah dilengkapi dengan berbagai potensi yang dapat
dikembangkan antara lain berupa fitrah ketauhidan (QS. Al-Hijr : 29).
Dengan fitrah ini diharapkan manusia dapat hidup sesuai dengan hakekat
penciptaannya, yaitu mengabdi kepada Allah SWT selaku penciptanya
(QS. Adh-Dhariyat : 56). Sejalan dengan kepentingan itu maka kepada
manusia dianugerahkan oleh penciptanya berbagai potensi yang dapat
dikembangkan melalui pendidikan yang terarah, teratur dan
berkesinambungan. Hal ini memberi isyarat bahwa manusia adalah
makhluk yang berpotensi untuk dididik (animal educable). Manusia
merupakan makhluk yang mampu mengembangkan diri sejalan dengan
potensi yang dimilikinya (homofaber). Dalam pandangan ini manusia
dinilai sebagai makhluk eksploratif mampu dikembangkan dalam
sekaligus mampu untuk mengembangkan diri. Dalam Al-Qur’an, manusia
disebut dengan berbagai nama, antara lain Al-Basyr, Al-Insan, An-Nas,
Abdallah, dan Khalifah Allah (Jumali, Surtikanti, Aly, Sundari, 2008:5-6).
Organisasi adalah sistem sosio teknis yang harus efektif bekerja
untuk tetap dapat hidup (survive), ia perlu mencapai sasarannya dengan
efisien dan menyediakan lingkungan kerja yang memuaskan (Asdiqoh,
2013:87).
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat
untuk berkumpul, bekerja sama secara sistematis, terencana, terpimpin dan
4
terkendalikan. Organisasi juga suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih. Peran adalah tindakan yang dilakukan
seseorang dalam suatu peristiwa (Depdiknas, 2007:854).
Kaitannya dengan organisasi, di sini peneliti mencoba merumuskan
bahwa sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh
beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
dengan perwujudan peran sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat
yang memiliki potensi untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan
orang lain agar menjadi manusia yang utuh. Untuk mencapai hal tersebut
manusia membutuhkan orang lain. Dan organisasi yang dianggap baik
yaitu organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat
disekitarnya. Pada kesempatan kali ini peneliti fokus pada kalangan
mahasiswa saja yang konon sebagai agent of change atau agen perubahan
untuk menjadi lebih baik. Peran organisasi pada kalangan mahasiswa tentu
tidaklah berbeda terutama pada mahasiswa di perguruan tinggi dengan
basic agama yang umum dan perguruan tinggi dengan basic agama Islam.
Akan tetapi ketika peneliti melihat beberapa teman mahasiswa
muslim yang menempuh kuliahnya di perguruan tinggi dengan basic
managemen seperti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga
seketika dibenak peneliti muncul pertanyaan, Bagaimana Peran UKMI
dalam kegiatan keagamaan di STIE AMA Salatiga? Dan Bagaimana
kendala-kendala keagamaan organisasi UKMI STIE AMA Salatiga?
karena pada umumnya setiap perguruan tinggi memiliki visi, misi , untuk
5
mewujudkan misi tersebut tentu mereka mempunyai misi-misi tertentu
diantara visi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga
adalah “ menjadi perguruan tinggi yang berkualitas di bidang manajemen
dan akuntansi berorientasi global dan berkarakter entrepreneurship”.
Salah satu misi untuk mewujudkan tersebut adalah “Menyelenggarakan
pendidikan dengan mengembangkan proses pembelajaran yang kreatif dan
berkarakter entrepreneurship. Melaksanakan penelitian yang bermanfaat
bagi pengembangan manajemen dan akuntansi, melaksanakan pengabdian
masyarakat yang bermanfaat ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memberdayakan potensi ekonomi masyarakat” (http://www.stieama.ac.id).
Dari sepenggal visi dan misi itu peneliti dapat menarik kesimpulan
sementara bahwa dasar pendidikan yang diterapkan di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) AMA ialah mengacu pada Managemen dan
akuntansi serta mewujudkan dan mengembangkan kreatifitas dan
berkarakter entrepreneurship.
Dari latar belakang diatas maka peneliti berkeinginan untuk
meneliti lebih mendalam tentang Peran Organisasi Unit Kegiatan
Mahasiswa Islam (UKMI) dalam keagamaan di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) AMA Salatiga tahun 2016.
6
B. Fokus Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Peran UKMI dalam kegiatan keagamaan di STIE AMA
Salatiga?
2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi UKMI dalam kegiatan
keagamaan organisasi di STIE AMA Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui bagaimana Peran UKMI dalam kegiatan keagamaan di
STIE AMA Salatiga?
2. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi UKMI dalam
kegiataan keagamaan organisasi di STIE AMA Salatiga?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara
teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis.
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan pemahaman wawasan mengenai eksistensi organisasi
bagi siapapun yang membacanya.
7
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan
ilmu pengetahuan tentang eksistensi organisasi mahasiswa yang
nantinya dapat dijadikan referensi bagi peserta didik untuk dapat
melaksanakan eksistensi organisasi dengan baik dan benar. Kemudian
diharapkan dapat memberikan solusi atau jalan keluar bagi mahasiswa
yang merasa kesulitan dalam melaksanakan eksistensi organisasi di
kampus.
E. Penegasan Istilah
Pada poin ini peneliti mencoba menguraikan makna dibalik judul
proposal yang diajukan. Peran adalah Tindakan yang dilakukan oleh
seseorang dalam suatu peristiwa (Depdikbud, 1996:751). Peran merupakan
bentuk pengaruh yang disebabkan oleh seseorang terhadap sesuatu untuk
pengembangan dan perubahan sesuatu tersebut dalam suatu peristiwa. Hal
ini berarti bahwa segala sesuatu mempunyai peran dan fungsinya sendiri-
sendiri bagi sesuatu yang lain.
Menurut Etzioni (1982:2) Organisasi adalah unit sosial atau
pengelompokkan manusia yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali
dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
tertentu.
Menurut Syani (2007:115) Organisasi adalah suatu proses sosial,
dimana dalam pengaturan aktivitas-aktivitasnya secara berturut-turut
8
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan bersama. Menurut
Poerwadarminta (2006:814) Organisasi adalah susunan dan aturan dari
berbagai bagian (orang) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Fokus penelitian ini adalah mahasiswa muslim yang tergabung
dalam organisasi ekstra kampus yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Islam.
Oleh karena itu model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model penelitian kualitatif diskriptif. Dimana tujuan dari
penelitian ini agar subjek penelitian (informan) mendeskripsikan fakta-
fakta atau kejadian yang mereka alami sendiri ataupun kelompok
(Suryabrata,2009:18). Dalam penelitian ini selama informan melakukan
kegiatan eksistensi organisasi di kampus.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Menurut
Azwar (2007:5) pendekatan kualitatif yaitu lebih menekankan
analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada
analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati,
dengan menggunakan logika ilmiah.
9
3. Kehadiran Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpulan data. Kehadiran penelitian merupakan syarat utama untuk
mengadakan sebuah penelitian. Di sini, peneliti berperan sebagai
pengamat dalam penelitian. Instrumen selain manusia memang penting
keberadaannya, akan tetapi hanya sebagai pendukung tugas peneliti.
Kehadiran peneliti ini juga diketahui statusnya oleh subjek atau
informan yang ikut berperan dalam kelancaran jalannya penelitian.
4. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) AMA Salatiga, sasaran penelitian adalah mahasiswa
muslim baik putra maupun putri yang tergabung dalam organisasi
ekstra kampus UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam). Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA terletak di pusat kota yang
berdekatan dengan kampus Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW), yang berada di Jl. Diponegoro 39, Salatiga. Letak yang
strategis memudahkan akses para mahasiswa untuk sampai tempat
kuliah dengan cepat.
5. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129).
10
Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah
beberapa sumber yang relevan dengan pembahasan skripsi.
Adapaun sumber data terdiri dari dua macam yaitu :
a. Sumber Data Primer, merupakan data dalam bentuk verbal
atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau
perilaku yang dilakukan olek subjek yang dapat dipercaya
(Arikunto, 2010:22). Sumber data langsung yang peneliti
dapatkan berasal dari Ketua UKMI, Sekretaris, Bendahara
dan Anggota.
b. Sumber Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen grafis (catatan, sms, file dan lain-lain),
foto-foto, dan benda-benda yang dapat memperkaya data
primer (Arikunto, 2010:22). Peneliti menggunakan data
sekunder ini untuk memperkuat dan melengkapi informasi
yang telah dikumpulkan melalui Wawancara.Adapun sumber
data sekunder yang digunakan adalah UKMI STIE AMA
Salatiga dan buku-buku penunjang lainnya.
6. Prosedur Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Metode Wawancara
Wawancara ialah cara yang digunakan seseorang untuk
mendapat keterangan secara lisan dari seorang informan (lawan
bicara) dalam suatu proyek atau tugas (koentjaraningrat, 1994:129).
11
Metode wawancara digunakan untuk mengungkap secara mendalam
bagaimana mahasiswa muslim melakukan eksistensi organisasi,
mengetahui prinsip-prinsip managemen organisasi telah
dilaksanakan secara optimal. Dalam penelitian ini, pengurus Unit
Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) AMA merupakan pihak yang pertama kali peneliti
wawancarai. Tujuannya agar peneliti mendapat gambaran yang telah
mendalam mengenai prinsip managemen organisasi yang telah
dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA
Salatiga, serta hal-hal yang berkaitan dengan rumusan masalah.
Kemudian anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA merupakan pihak kedua
dalam proses pengumpulan data dengan metode wawancara ini.
Tujuannya untuk mengetahui lebih mendalam mengenai kondisi
psikologis mereka sebelum dan sesuadah mengikuti organisasi Unit
Kegiatan Mahasiswa Islam serta mengetahui bagaimana mereka
melaksanakan organisasi di luar kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam
(UKMI).
b. Metode Pengamatan
Teknik pengamatan bisa digunakan untuk mengamati kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diteliti. Dan pada
kesempatan kali ini peneliti mengunakannya untuk mengamati
12
kegiatan organisasi yang dilakukan mahasiswa muslim dalam Unit
Kegiatan Mahasiswa Islam selama di kampus. Metode ini
diharapkan bisa menjadi alat untuk membuktikan apakah data-data
yang disampaikan melalui wawancara sama dengan apa yang
ditemukan dilapangan. Hal ini dimaksudkan agar data yang
diperoleh adalah data yang akurat dan tingkat kepercayaanya dapat
dipertanggung jawabkan. Dalam proses pengamatan kali ini, peneliti
hanya bertindak sebagai pengamat saja tanpa harus ikut serta dalam
setiap kegiatan yang dilakukan oleh informan atau dengan kata lain
metode pengamatan ini merupakan metode pengamatan non
partisipatif (Sukmadinata, 2010:220).
c. Metode Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah teknik
dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini berfungsi sebagai
penguat akan data-data yang diperoleh di lapangan. Dokumen bisa
berupa tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang
(Sugiyono, 2011:240). Dengan adanya dokumentasi dapat terlihat
bukti riil berupa gambar ataupun foto pada waktu-waktu strategis
ketika peneliti sedang megikuti kegiatan mahasiswa UKMI
berlangsung ataupun ketika peneliti sedang melakukan wawancara
dengan para informan. Selain itu tentu dari pihak Unit Kegiatan
Mahasiswa Islam juga memiliki dokumen-dokumen administratif
seperti sejarah berdirinya , kegiatan-kegiatan yang pernah
13
dilaksanakan, dan biodata anggota serta yang terakhir struktur
organisasinya. Hal ini dapat digunakan sebagai lampiran untuk data
tambahan dalam penelitian ini.
7. Analisis data
Analisi data dalam penelitian ini menggunakan analisis data
kualitatif model alir Milles dan Huberman. Analisis data ini
menggambarkan bahwa aktivitas analisis data dilakukan secara terus
menerus dari awal pengambilan data sampai data dirasa sudah jenuh
atau tidak ada data baru yang ditemukan seperti jalannya air yang
mengalir dari hulu ke hilir (Sugiyono, 2011:246). Analisis data ini
meliputi pengumpulan data kemudian reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
peyederhanaan data kasar (data asli) yang muncul dari catatan-catatan
tertulis dilapangan. Reduksi data dalam penelitian ini yaitu data yang
dihasilkan dari pengamatan dan wawancara yang merupakan data yang
masih mentah dan masih bersifat acak-acakan serta kompleks, oleh
peneliti dilakukan penyusunan data yang relevan dan bermakna untuk
disajikan dengan cara memilih data yang mengarah pada pemecahan
masalah dan memilih data yang mampu menjawab permasalahan
penelitian, selanjutnya disederhanakan.
Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap
sekumpulan informasi yang diperoleh dan memberikan kemungkinan
14
bagi penarikan kesimpulan. Peneliti menyajikan data yang telah
direduksi ke dalam laporan secara sistematik. Data disajikan dalam
bentuk diskripsi mengenai eksistensi organisasi mahasiswa.
Kesimpulan diambil setelah data difahami dengan seksama
berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan untuk membentuk
sebuah teori. Apabila ternyata kesimpulan akhir berbeda dengan teori di
awal penelitian maka teori yang terdahulu tereliminasi dan digantikan
teori yang ada sekarang.
8. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan temuan ini dilakukan dengan cara
triangulasi. Triangulas merupakan cara pengecekan kredibilitas
keakuratan data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
sumber data (Sugiyono, 2011:241). Pada teknik ini peneliti melakukan:
a. triangulasi teknik yaitu dengan jalan membandingkan data hasil
pengamatan dengan hasil wawancara.
b. triangulasi sumber yaitu dengan cara membandingkan data hasil
wawancara antar narasumber terkait dan membandingkan data hasil
dokumentasi antar dokumen.
15
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulisan dan dapat dimengerti oleh
semua kalangan maka laporan penelitian ini (Skripsi) dibagi dalam
beberapa bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, fokus
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan
istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori, berisi organisasi unit kegiatan mahasiswa
Islam, organisasi mahasiswa, ciri-ciri organisasi, tujuan
organisasi, sistem-sistem organisasi, prinsip-prinsip
manajemen organisasi dan pengertian mahasiswa..
Bab III : Paparan data dan temuan penelitian, diskripsi Unit
kegiatan mahasiswa Islam dan para informan, serta hasil
wawancara.
Bab IV : Pembahasan, berisi tentang peran UKMI dalam kegiatan
keagamaan di STIE AMA Salatiga, dan Kendala-kendala
dalam kegiatan keagamaan di STIE AMA Salatiga.
Bab V : Penutup yang meliputi kesimpulan, dan saran-saran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)
1. Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi adalah kelompok manusia yang mencari pencapaian
suatu tujuan umum melalui pembagian kerja, secara integrasi melalui
sistem administratif yang analitis – formal (Formal Analitical
Administrative System), dan pendekatan manajerial perilaku kekuatan
(Power – Behavioral Manajerial Approach) yang sesuai dengan kultur
organisasi sepanjang waktu (Tunggal, 1996:190). Organisasi adalah
suatu kesatuan kerjasama antara orang-orang untuk mencapai tujuan
yang telah disepakati dan tidak melanggar ketentuan undang-undang
yang berlaku (Bahry, 1996:213).
Organisasi berarti menstruktur dan memadukan (integrating)
kegiatan, yaitu kegiatan orang-orang yang bekerja bersama dalam
hubungan yang saling-bergantungan. Paham saling-berhubungan ini
menunjukkan suatu sistem sosial. Oleh karena itu, kita dapat
mengatakan bahwa organisasi itu terdiri dari :
1. Pengaturan yang berorientasi-sasaran (goal-oriented
arrangements).
2. Sistem psikososial, orang yang berinteraksi dalam kelompok.
17
3. Sistem teknologis, orang yang memakai pengetahuan dan teknik,
dan
4. Integrasi kegiatan-kegiatan yang terstruktur, orang yang bekerja
bersama dalam hubungan-hubungan yang berpola (Kast,
Rosenzweig, 1991: 6).
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang
berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli,
tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai
bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai
berikut:
1) Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “ The Executive
Functions ” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system
kerjasama antara dua oarang atau lebih”.
2) James D. Mooney mengatakan bahwa : “ Organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
3) Menurut Dimock, Organisasi adalah perpaduan secara sistematis
daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan
untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan,
koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan
bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar yaitu orang-
18
orang (sekumpulan orang), Kerjasama, Tujuan yang ingin dicapai.
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan
kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama,
dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki agar dapat
terpenuhi target yang ingin dicapai dalam rangka pemenuhan kebutuhan
sosial (Alo, 1997 : 10-11).
Organisasi dibagi menjadi 2 organisasi yaitu organisasi formal dan
organisasi informal.
a. Organisasi formal
Adalah bagai kendaraan bagi kepentingan orang banyak dalam
pencapaian tujuannya. Walaupun dalam eksistensinya tidak terdiri
dari seluruh organisasi, hal ini merupakan pembentukan sebagian
besar daripadanya. Hubungan-hubungan yang mengikuti pola
seperti yang telah diatur dalam dasar hukum pendirian organisasi,
sesuai struktur organisasi, seperti yang telah ditetapkan secara
resmi oleh pimpinan (Hicks, Gullet, 1995 : 103).
b. Organisasi informal
Adalah organisasi yang informal dapat dipandang sebagai
organisasi “bayangan”. Dalam pengertian ini, hal itu dapat dilihat
sebagai suatu bayangan dari organisasi formal. Hal tersebut timbul
dalam organisasi formal dan tanpa keformalan, maka yang informal
itu tidak akan ada. Hubungan-hubungan yang terjadi dalam
organisasi yang tidak terikat oleh dasar hukum pendirian
19
organisasi, tidak terikat oleh struktur organisasi, tidak terikat oleh
hirarki, tidak terikat oleh aturan-aturan yang ditetapkan secara
resmi oleh pimpinan organisasi. Oleh karena itu hubungan-
hubungan informal tidak tampak dalam struktur organisasi atau
tidak tergambar dalam bagian organisasi (Hicks, Gullet, 1995:172-
173).
Kesimpulan yang dapat diambil lebih lanjut adalah bahwa
organisasi itu tidak hanya sekedar wadah saja, tetapi juga sebagai
sistem kerjasama, sebagai sistem tata hubungan kerja dan sebagai
proses pembagian tugas.
2. Ciri-ciri Organisasi
Ciri-ciri organisasi ada 3 yaitu:
a. Adanya pembagian dalam pekerjaan, kekuasaan dan tanggung
jawab komunikasi yang merupakan bentuk-bentuk pembagian
yang tidak diperoleh begitu saja atau disusun menurut cara-cara
tradisional, melainkan sengaja direncanakan untuk dapat lebih
meningkatkan usaha untuk mewujudkan tujuan tertentu.
b. Adanya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi
mengawasi pengendalian usaha-usaha serta mengarahkan
organisasi mencapai tujuannya, pusat kekuasaan harus juga
secara kontinu mengkaji sejauh mana hasil yang telah dicapai
20
organisasi dan apabila memang diperlukan harus juga menyusun
lagi pola-pola baru guna meningkatkan efisien.
c. Pengantian tenaga, dalam hal ini tenaga yang dikerjakan
sebagaimana yang diharapkan dapat diganti oleh tenaga yang
lain. Demikian pula organisasi dapat mengkombinasikan lagi
anggotanya melalui proses pengalihan maupun promosi
(Etzioni, 1982:4).
Jadi suatu organisasi tidak akan dikatakan organisasi apabila
tidak memiliki ciri-ciri di atas. Organisasi Unit Kegiatan
Mahasiswa Islam merupakan suatu organisasi sosial yang
bercirikan khas Islamiah dengan berpegang teguh pada syariat
agama Islam dan bertujuan menjadikan anggotanya taat dan
patuh terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan Allah
SWT.
3. Tujuan Organisasi
Menurut Etzioni (1982:2) tujuan organisasi adalah keadaan yang
dikehendaki pada masa akan datang yang senantiasa akan dikejar oleh
organisasi agar dapat direalisasikan.
Secara sistematik maka keseluruhan kegiatan organisasi harus
berorientasi pada tujuan. Ini berarti bahwa tujuan organisasi mesti
dijadikan pedoman untuk dalam pembagian kerja, penentuan bahan
tugas, banyaknya tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu harus dipertimbangkan dengan berorientasi pada
21
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, keseluruan semua
pekerjaan pengelolaan dan p[erasional harus diatur dan direncanakan
berdasarkan strategi untuk mencapai tujuan yang telah digariskan
dengan cara efektif dan efisien.
Begitu pentingnya kedudukan tujuan organisasi, maka tujuan
organisasi perlu terlebih dahulu dirumuskan secara jelas, tertulis, dan
kemudian dikomunikasikan secara baik sehingga tujuan bisa dipahami
secara benar-benar oleh para anggota organisasi.
Suatu organisasi dapat menjadi dan tetap melangsungkan
kehidupannya atau aktif jika organisasi tersebut dapat memenuhi tujuan
para anggotanya atau aktif jika organisasi itu menggabungkan efesiensi
cara-cara yang sekarang dengan keefektifan cara-cara yang diperbarui.
Keefektifan juga memasukkan suatu hubungan kebersamaan yang
menunjang organisasi dan lingkugannya (Hicks, Gullet, 1995:653).
4. Sistem-sistem Organisasi
Empat sistem utama dalam suatu organisasi yaitu :
a. Sistem Teknik
Unsur-unsur, kegiatan dan hubungan yang membentuk poros yang
paling produktif dari organisasi. Sistem ini mungkin meliputi
unsur-unsur fasilitas fisik, permesinan, perlengkapan khusus,
proses kerja, metoda dan prosedur, informasi yang berorientasi
pada kerja dan berbagai sarana untuk melaksanakannya, dan juga
22
orang-orangnya sendiri, ditinjau dari sudut peranan yang mereka
mainkan dalam proses-proses itu. Ini adalah pandangan “bukan
manusiawi”, tentang organisasi yang perlu kita gabungkan dengan
aspek manusia dan aspek-aspek lain.
b. Sistem Sosial
Orang-orang dalam organisasi termasuk para manajer, dan
kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan dalam seluruh proses
sistem teknik, peranan serta hubungannya satu sama lain, termasuk
bentuk-bentuk kekuasan dan status. Sistem ini juga mencakup nilai,
norma tingkah laku, proses ganjaran dan hukuman, pokoknya
semua aspek dari “kewargaan” mereka dalam organisasi. Jika
istilah “sistem” dalam hal ini kedengaran terlalu tidak manusiawi,
maka sebutlah aspek ini “dimensi” sosial dari organisasi.
c. Sistem Administrasi
Media informasi dan jalur arus informasi, kebijaksanaan, prosedur,
instruksi, laporan dan sebagainya, yang dibutuhkan dalam
menjalankan organisasi itu sendiri, di atas segala yang dibutuhkan
untuk menjalankan sistem teknik. Termasuk juga orang-orang yang
ikut serta dan secara langsung menjalankan perangkat administrasi.
d. Sistem Strategis
“keluarga” manajemen organisasi, dari pimpinan tertinggi sampai
pada supervisor terendah yang secara resmi diangkat, rantai
instruksi, hubungan laporan, dan nilai kekuasaan para pemimpin
23
organisasi. Juga, rencana-rencana, proses-proses perencanaan, dan
prosedur yang digunakan orang-orang ini dalam mengendalikan
organisasi dan dalam penyesuaiannya ke masa depan (Albrecht,
1985:53-54).
Adapun hal yang penting dalam kegiatan organisasi adalah :
a) Mempunyai peranan dalam organisasi.
Didalam organisasi yang efektif, managemen membantu
suatu proses keseluruhan yang positif, yaitu suatu keseluruhan
yang besar dari sekedar penjumlahan dari bagian-bagian yang
ada (Suwarto, 1999:2). Sehingga manajemen yang telah
diterapkan itu akan dapat memunculkan keefektifan pada diri
individu, kelompok dan organisasi.
b) Berinisiatif demi kemajuan organisasi
Organisasi harus memiliki kemajuan dibidang pemasaran
(sosialisasi) atau sebaliknya akan mati karena kalah oleh
persaingan.
Dengan demikian, semua anggota harus mulai merubah diri
untuk memperbaiki diri dan meningkatkan diri, tumbuh dan
berkembang demi kesinambungan gerak maju organisasi
(Gordon, 1986:284).
Sehingga semua sumbangan pemikiran maupun tenaga dari
berbagai unsur organisasi sangat berpengaruh dalam kemajuan
suatu organisasi.
24
c) Disiplin dengan kode etik organisasi
Organisasi dan manajemennya akan terlaksana dengan baik
dapat dilihat dari tampilan individu atau kelompok dalam
mengembangkan disiplin terhadap kode etik organisasi. Setiap
jenis kelompok akan berfungsi baik apabila mampu
mengembangkan kebanggaan dan identitas yang kuat (Peel,
1993 : 53). Karena disiplin memang diharapkan dalam setiap
hal dan kehidupan, baik individu maupun secara
kemasyarakatan. Baik hubungan manusia dengan sesama
maupun dengan sang pencipta
d) Bertanggung jawab pada tugas organisasi
Tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan adalah
merupakan bagian dari tugas atau pekerjaan yang sesuai
dengan peran individu dalam suatu organisasi yang
bersangkutan. Tim manajemen tidak akan berfungsi efektif jika
semua anggota tidak melaksanakan fungsi-fungsi tertentu
dengan penuh tanggung jawab (Gordon, 1990:49).
e) Mempunyai daya kreatifitas yang tinggi dalam organisasi
Setiap anak memiliki kreatifitas yang berbeda-beda dalam
kegiatan tertentu, diantaranya dalam melukis, menggambar,
olahraga, organisasi, kesenian, dan dalam kegiatan-kegiatan
lainnya, mereka ingin memecahkan masalah, berani
25
menanggung resiko yang sulit, lebih senang bekerja sendiri
dan percaya diri.
f) Memiliki kemampuan dalam membedakan yang urgen dan
yang kurang urgen.
Biasanya, sesuatu yang urgen sudah jelas prosedur dan
mekanisme kerjanya. Sehingga pelaksanaanyapun dapat
diserahkan kepada orang lain.
Dengan mengikuti organisasi maka individu akan lebih dalam
kemandirian. Karena individu yang mandiri tidak tergantung
pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan
masalah yang ada. Seperti halnya dalam belajar, seorang siswa
yang mandiri didalam belajarnya cenderung akan lebih
berhasil dibandingkan siswa yang tingkat kemandirian
belajarnya rendah.
5. Prinsip-prinsip Manajemen Organisasi
a. Perencanaan (planning).
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan
dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan
tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program
yang dilakukan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
26
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan
tujuan bersama anggota atau organisasi. Sedangkan rencana formal
adalah rencana tertulis yang harus dilakukan suatu organisasi suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan
bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui
dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk
mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa
yang harus dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan.
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang
disebut sebagai unsur-unsur perencanaan.
1) Tindakan apa yang harus dikerjakan
2) Ada sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan,
3) Dimana tindakan tersebut dilakukan
4) Kapan tindakan tersebut dilakukan
5) Siapa yang melakukan tindakan tersebut
6) Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut (Wibowo,
2015:17).
Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan
menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Selain itu, rencana
memungkinkan :(1) Organisasi memperoleh serta mengikat sumber
27
daya yang diperlukan untuk mencapai tujuannya; (2) anggota
organisasi untuk melanjutkan rangkaian kegiatan yang konsisten
dengan tujuan dan prosedur yang dipilih; (3) kemajuan ke arah
tujuan dapat dipantau dan diukur, sehingga tindakan perbaikan dapat
diambil bila kemajuan itu tidak memuaskan (Stoner & Wankel,
1993:22).
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (Organizing) adalah perencanaan untuk
menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana mengorganisasi sumber
daya – sumber daya organisasi untuk mencapai efektivitas paling
tinggi (Wibowo, 2015:20).
Pengorganisasian merupakan proses untuk menciptakan dan
mempertahankan struktur organisasi. Proses tersebut meliputi
penentuan segala kegiatan spesifik yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan, pengelompokan kegiatan-kegiatan yang mengacu kepada
pola yang rasional, dan “pemasangan” kegiatan-kegiatan yang telah
dikelompokkan itu kepada kedudukan dan pejabat yang bertanggung
jawab (Sastradipoera, 1994:247-248). Organisasi adalah sangat
penting, tapi kemungkinan juga menyebabkan timbulnya masalah
yang lebih penting, yaitu penempatan karyawan secara tepat
(Parkinson & Rustomji, 1989:76).
Pengorganisasian dengan singkat dapat diartikan sebagai proses
untuk mengatur dan menghubung-hubungkan pekerjaan yang harus
28
dilakukan agar dapat diselesaikan dengan efektif dan efesien oleh
orang-orang. Pengorganisasian itu akan mempersatukan sumber-
sumber daya utama dengan cara yang teratur. Pengorganisasian akan
mengatur orang-orang dalam pola sedemikian rupa, sehingga mereka
itu dapat melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian akan mengintegrasikan orang-orang kepada tugas-
tugas mereka yang saling berkaitan.
Pengorganisasian dalam garis besarnya dapat dibagi ke dalam tiga
kelompok pekerjaan pokok yang meliputi:
1) Kegiatan merancang struktur organisasi yang di dalamnya
mencakup indentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang harus
diselesaikan dan penggologannya ke dalam komponen-komponen
organisasi yang seimbang.
2) Kegiatan mendefinisikan dan mendelegasikan tanggung jawab
dan wewenang.
3) Menetapkan hubungan-hubungan (Sastradipoera, 1994:91).
Pengorganisasian itu terutama menaruh perhatian kepada
kegiatan-kegiatan seperti : (a) penentuan kegiatan spesifik, (b)
pengelompokan kegiatan; dan (c) pemberian tugas. Karena itu
maka kegiatan-kegiatan yang dilakukannya itu mencakup
pembagian pekerjaan dan penyiapan alat-alat untuk koordinasi
(Sastradipoera, 1994:99).
c. Pegawai (staffing)
29
Adalah pengangkatan, penempatan, dan pelatihan karyawan yang
memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi
(Stoner & Wankel, 1993:23). Staffing merupakan salah satu
fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembagannya
sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya
guna maksimal kepada organisasi.
d. Penganggaran (budgeting)
Merupakan istilah yang amat populer dalam dunia usaha.
Penganggaran tersebut merupakan perencanaan dan koordinasi
berbagai kegiatan dan fungsi usaha untuk mencapai hasil yang
diduga oleh ramalan, dan pengawasan terhadap variasi-variasi
dari rencana yang diakui untuk mencapai hasil yang diharapkan
(Sastradipoera, 1994:82).
Anggaran adalah laporan kuantitatif formal mengenai
sumber daya yang disisihkan untuk melaksanakan aktivitas yang
direncanakan selama jangka waktu tertentu. Anggaran dapat
dinyatankan dalam bentuk uang yang mudah digunakan dalam
berbagai kegiatan aktivitas organisasi atau perusahaan. Aspek
keuangan dari anggaran dapat memberikan informasi secara
langsung mengenai modal dab laba. Anggaran juga dapat
menetapkan standar prestasi kerja yang jelas dan tidak meragukan
untuk jangka waktu tertentu (Wibowo, 2015:75).
30
Program anggaran dapat ditetapkan untuk berbagai periode,
misalnya:
1) Rencana jangka panjang untuk mencerminkan kebijaksanaan
dan proyeksi pertumbuhan. Umumnya lebih dari lima tahun.
2) Anggaran jangka menengah yang meliputi enam bulan
sampai satu tahun, untuk menemukan titik-titik lemah dan
mempersiapkan dasar untuk tindakan perbaikan.
3) Anggaran jangka pendek yang dipersiapkan kuartalan atau
bulanan untuk pengawasan langsung dan cepat.
Masalah anggaran biasanya dikelompokkan ke dalam tiga
aspek:
a. Masalah jumlah dana yang tersedia dan akan tersedia
b. Masalah jumlah dana atau sumber yang diperlukan selama
masa anggaran.
c. Masalah alokasi sumber-sumber yang tersedia atau akan
tersedia (Sastradipoera, 1994:83).
Prosedur penganggaran meliputi:
a) Penyusunan ramalan mengenai pendapatan dan belanja.
b) Penetapan anggaran.
c) Perbandingan antara pelaksanaan dan dugaan.
d) Pengukuran varian-varian dan penganalisisan penyebabnya.
e) Tindakan perbaikan (Sastradipoera, 1994:87).
e. Pengerakan (Actuating)
31
Menggerakkan berarti merangsang anggota-anggota
kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan
kemauan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh
pemimpin.
Actuating berarti kemampuan membujuk orang-orang mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan penuh semangat.
f. Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah perencanaan dan pengawasan yang saling
berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana (Wibowo, 2015:20).
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil
yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan
tersebut. Pengendalian/ pengawasan adalah proses untuk
memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan
apa yang telah direncanakan.
Jadi pengendalian/ pengawasan dapat diartikan sebagai sebuah
system yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling
berhubungan untuk membantu manajemen suatu
organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi
tertentu secara efisien dan efektif dan untuk mencegah adanya
penyimpangan atau setidaknya memperkecil kesalahan yang
mungkin akan terjadi.
32
- Alasan melakukan pengendalian/pengawasan adalah:
1) Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan
perencanaan
2) Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman pihak perencana dan
pelaksana
3) Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan
4) Kemungkinan bawahan kurang menguasai pekerjaan.
- Tujuan utama dari pengendalian/pengawasan adalah untuk
mencegah adanya penyimpangan atau setidaknya memperkecil
kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
- Ciri-ciri dari pengendalian/pengawasan yang efektif:
(1) Proses berawal ketika pengawas mencari informasi tentang
aktivitas, pengawasan ini dapat berupa sistem informasi
baik formal maupun informal yang menyediakan informasi
kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam suatu
aktifitas.
(2) Setelah informasi diperoleh, aktifitas yang terekam di
dalamnya di bandingkan dengan standart atau patokan
berupa kriteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan
dan seberapa jauh juga pembenaran
(3) Proses perbaikan dilaksanakan secara efektif, sehingga
penyimpangan-penyimpangan diubah agar kegiatan kembali
33
mengikuti kriteria yang telah ditetapkan (Wibowo, 2015:74-
76).
g. Penilaian (evaluating)
Adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai
dimana pelaksanaan yang dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya penelitian maka akan
dapat diketahui kekurangan dan kelemahan sehingga dapat
direncanakan cara memperbaikinya.
h. Follow up
Tahap penindak lanjutan didesain untuk memastikan
/memberikan pendapat apakah rekomendasi yang diusulkan oleh
auditor sudah diimplementasikan. Prosedur follow up dimulai
dengan tahap perencanaan melalui pertemuan dengan pihak
manajemen untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam
mengimplementasikan rekomendasi auditor. Kemudian auditor
mengumpulkan data-data yang ada dan melakukan analisis
terhadap data-data tersebut untuk kemudian disusun dalam sebuah
laporan sebagai tindak lanjut/perbaikan.
6. Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi
(Depdiknas, 2007:696). Sedangkan kegiatan adalah aktivitas, usaha dan
pekerjaan (Depdiknas, 2007: 362).
34
B. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)
1. Pengertian
Adalah Sebuah Organisasi dari lembaga khusus dari kampus
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA yang bergerak dalam
bidang Ilmu keagamaan atau UKM dalam bidang kerohanian terutama
agama Islam. Organisasi UKMI ini memiliki banyak kegiatan-kegiatan
Islam yaitu dahwah, belajar membaca Al-Qur’an serta memiliki
program kerja yang terkoordinir.
35
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) STIE
AMA
1. Sejarah berdirinya Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)
Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga memiliki
banyak sekali mahasiswa yang memiliki berbagai ras, suku dan agama
sehingga menciptakan suatu kondisi kampus yang majemuk, salah
satu kemajemukan itu adalah banyaknya mahasiswa yang beragama
Islam yang menuntut Ilmu di STIE AMA dan tersebar diberbagai
fakultas. Adanya kesamaan latar belakang agama yaitu sama-sama
beragama Islam, namun kondisi yang terjadi pada saat itu adalah
belum adanya wadah yang mempersatukan mahasiswa muslim di Stie
Ama. Kemudian terbentuknya suatu Unit kegiatan mahasiswa (UKM)
adalah unit kegiatan mahasiswa ialah wadah atau tempat bagi
mahasiswa untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat serta
minatnya. UKM dalam bidang kerohanian Islam di STIE AMA
Salatiga yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI).
Kondisi di atas maka terbentuklah suatu organisasi Islam yang di
dalamnya mahasiswa-mahaiswa Islam, awal berdirinya organisasi
UKMI tahun 1999. Seiring berjalannya organisasi UKMI tidak selalu
36
berjalan dengan baik, empat tahun berjalannya UKMI berlangsung
dengan baik kemudian organisasi UKMI sempat fakum atau berhenti
tidak tahu sebab yang terjadi karena apa kemudian organisasi UKMI
berjalan kembali dengan baik dengan antusias mahasiswa-mahaiswa
yang mengikuti Organisasi UKMI tersebut.
2. Visi dan Misi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)
a. Visi
Menjalin persaudaraan Islamiah di lingkungan STIE AMA
dengan ilmu, iman dan takwa menuju insan yang lebih baik sesuai
dengan al-Qur’an dan As Sunah.
b. Misi
1) Bersama-sama belajar ilmu agama Islam
2) Mengadakan kegiataan bernuansa Islamiah
3) Menjalin silaturahmi di lingkungan STIE “AMA”
4) Menjalin silaturahmi antar LDK.
3. Struktur Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) STIE
AMA Tahun 2017/2018
Ketua : Sodik Basuki
Wakil : Sri Mulyati
Sekretaris : 1. Putri Kustiana Puspita Ayu
Bendahara : 1. Linda Lukmayana
37
2. Desy
3. Puspa Rini
Ketua kaderisasi : 1. Muhammad Nur Wahid
2. Risman
3. Eko Gustoni Argiyono A.
4. Evini Lestari
Ketua Riset Pembangunan Keilmuan : 1. Suryadi
2. Hadzrotun Nur Laela
3. Agung Dwi Prasetyo
Ketua Bidang Media Komunikasi : 1. Hesty Pratiwi
2. Siti Nuraeni
3. Aris
4. Tugas Pengurus
a. Ketua
Ketua I :
Mengkoordinir semua pengurus
Bertanggung jawab kegiatan tahunan
Memimpin rapat koordinasi
Ketua II :
Membantu mengkoordinir dan bertanggung jawab pada setiap
kegiatan
b. Sekretaris 1 dan 2 :
38
Membuat surat-surat pengumuman, notulen rapat
Mengurus dokumentasi kegiatan
Membawa buku absensi
Yang mencangkup hal dikesekretariasan.
c. Bendahara 1,2 dan 3 :
Keuangan kas Organisasi
Mengatur keuangan secara keseluruhan
Bertanggung jawab terhadap keuangan (pemasukan dan
pengeluaran)
d. Ketua Kaderisasi :
Bertanggung jawab kepada kader Unit Kegiatan Mahasiswa
Islam (UKMI)
e. Ketua Riset Pengembangan Keilmuan
Tentang keilmuan, jadi bertanggung jawab dikeilmuan anggota
f. Ketua Bidang Media Komunikasi
Tentang media dan komunikasi, jadi tugasnya syiar organisasi
dan keislaman.
5. Kegiatan-kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)
Kegiatan-kegiatan organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam
(UKMI), diadakan pertemuan atau sebuah kajian yang diadakan setiap
hari rabu itu pertemuan rutinan organisasi UKMI.
Kemudian organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) ini
mempunyai beberapa program kerja (proker) yaitu :
39
1) MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa)
2) Inventaris
3) PERISAI (Perlombaan kreasi seni Islam)
4) Kajian rutin
5) Tadabur alam
6) Bukber (buka puasa bersama) dan tarhim (tarawih dan silaturahim)
7) Kajian akbar
B. Profil Informal
Disini akan dijelaskan tentang profil atau riwayat mahasiswa Islam
yang peneliti ambil sebagai informan. Mahasiswa Islam itu sebagai
berikut:
1. LNA adalah seorang mahasiswi yang menempuh kuliah di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA jurusan ekonomi. Wanita ini
berhijab yang memiliki tubuh yang sangat tinggi memiliki kulit yang
putih dan cantik Sekarang dia semester 6, Alasan dia masuk kuliah di
Stieama karena biaya masuknya sangat terjangkau dan memang
dulunya dia berasal dari sekolah menengah kejuruan (SMK) mengambil
jurusan Akuntansi, maka dari itu dia masuk kuliah di STIE AMA dan
masuk dijurusan ekonomi. Dia juga memiliki sebuah usaha bisnis
dagang dan setiap libur perkuliahan dia sering membantu kedua orang
tuanya bercocok tanam dikebun. Sejak awal perkuliahan LNA sudah
ikut aktif dalam organisasi-organisasi di dalam kampus dan diluar
40
kampus. Tujuannya untuk membentuk mental dan karakter yang baik,
supaya jika berbicara didepan umum supaya tidak grogi atau nerfes.
Kemudian dia fokus dalam satu organisasi yaitu mengikuti organisasi
UKMI.
2. SBK adalah seorang mahasiswa yang menempuh kuliah di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga, dia mengambil jurusan
D3 Akuntansi. Laki-laki ini mempunyai kulit sawo matang dia tinggi
dan berwibawa, dia anak kedua dari dua bersaudara, dia mempunyai
hobi bermain bola.
Dia tinggal di jalan fatmawati No.96 Tuntang. Jarak yang ditempuh dari
rumah ke kampus tidaklah begitu jauh dan lokasinya sangat strategis,
alasan dia kuliah di Stie Ama karena dekat dengan rumah dan kampus
ekonomis, serta bisa sambil buat kerja.
Jadi disamping dia sibuk dengan perjaannya, dia tidak lupa akan
pentingnya pendidikan , maka SBK juga mengambil kuliah disela-sela
kesibukannya.
3. PKP adalah seorang mahasiswi yang menempuh kuliah di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga, dia mengambil jurusan S1
Manajemen. Perempuan yang berjilbab dan mempunyai kulit putih, dia
tinggal di kadirejo, candi, ampel , Boyolali. Dia mempunyai hobi
menggambar dan mendengarkan musik. Jarak yang ditempuh PKP ini
sangat lah jauh tetapi dengan niatnya dan semangat dia sangatlah tekun
dalam mengikuti perkuliahan, yang penting jangkauan sampai
41
kekampus sangat terjangkau. Serta biaya kuliah di STIE AMA murah
dan kualitasnya juga tidak terkalahkan.
4. SM adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
AMA Salatiga. Dia gadis yang sangat baik hati, mempunyai kulit putih
dan cantik. Dia sangat ramah dan suka menolong.
C. Temuan Penelitian
1. Peran UKMI dalam kegiatan keagamaan STIE AMA Salatiga.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis
menemukan situasi kegiatan organisasi UKMI di STIE AMA. Yang
mempunyai 20 anggota yang berjumlah 4 responden sebagai berikut:
1) Keadaan yang ada di organisasi UKMI pertama menyangkut
kegiatan-kegiatan.
Di dalam penelitian ini penulis menemukan situasi keadaan
kegiatan-kegiatan diantaranya yaitu kegiatan kajian yang diadakan
setiap minggunya. Dan kegiatan itu dilaksanakan pada hari rabu.
Pada hari rabu tersebut diadakan pertemuan rutinan organisasi
UKMI.
Kemudian dalam kegiatan rutinan itu mereka membahas
sebuah program kerja, diantaranya program kerja tersebut yaitu
MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa), investaris, PERISAI
(perlombaan kreasi seni Islam), kajian rutinan, tadabur alam,
bukber dan tahrim, kajian akbar.
42
Dalam Kajian akbar mempunyai seminar ekonomi syariah,
buka bersama (bukber) dengan anak yatim, takjil gratis, perayaan
idul adha, dan pembagian hewan qurban.
Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA Dari kegiatan-kegiatan
diatas sebagaimana responden ke-1, yaitu penulis mendapatkan
data pada tanggal 20 juni 2017 di kampus stie Ama Salatiga dan
hasilnya sebagai berikut:
“ Diadakannya pertemuan rutinan yang dilakukan setiap
hari rabu, dan setiap pertemuan itu membahas proker
apa saja yang harus dilakukan, kemudian kemarin
organisasi ukmi sudah melakukan sebuah seminar
remaja Islam itu adalah salah satu proker dari
organisasi UKMI, kami melakukan seminar itu setahun
sekali mbk, karena dikampus kami banyak organisasi
lain juga sehingga kami melakukan seminar itu
bergantian”.
Dari keterangan yang didapat dari LNA ini dapat
disimpulkan bahwa setiap pertemuan rutin UKMI itu membahas
sebuah kegiatan dan rencana apa saja yang bisa membuat
organisasi UKMI tetap terjaga dengan baik.
Hal yang hampir serupa juga dari responden ke-2 SBK yaitu
penulis mendapatkan data pada tanggal 8 juli 2017 sebagai berikut:
“ Diadakannya kajian rutin mingguan untuk membahas
kegiatan-kegiatan dan program kerja yang akan
dilaksanakan mana terlebih dahulu”.
Seperti yang di ungkapkan SBK, memberikan keterangan
yang hampir sama dengan apa yang di ungkapkan LNA di atas.
Bahwa dalam organisasi UKMI memiliki beberapa program kerja
43
yang akan dilaksanakan mendatang dan mempunyai kajian setiap
mingguanya.
PKP, Gadis manis ini juga memberikan keterangannya secara
singkat katika peneliti menanyakan perihal kegiatan-kegiatan yang
dilakukan organisasi UKMI. Dia mengungkapkan :
“Kegiatan yang dilakukan UKMI itu kajian rutin tiap
minggunya, kemudian program kerja yang akan
dilaksanakan organisasi UKMI yang akan mendatang ya
mbk, seperti MABIT, Inventaris, Tadabur Alam dll”.
Dari keterangan PKP itu tidak jauh berbeda dengan LNA
dan SBK, bahwa kegiatan UKMI itu dilaksanakan kajian rutian
setiap minggunya.
Setelah melihat keterangan-keterangan yang diungkapkan
ketiga informan diatas, penulis menyimpulkan bahwa mahasiswa
yang mengikuti organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam
(UKMI) itu mempunyai kegiatan yang dilaksanakan setiap
minggunya pada hari rabu dan mempunyai berbagai program kerja
yang akan dilaksanakan yang akan mendatang.
2) Keadaan organisasi yang kedua menyangkut aktivitas keagamaan,
anggota organisasi UKMI mengikuti aktivitas agama.
Sebagaimana yang dituturkan oleh mbk LNA sebagai responden
ke-1, yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di
kampus STIE AMA Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:
“ Ada pertemuan setiap hari rabu dan mendatangkan Ustad
untuk mengisi kajian religi, tetapi tidak setiap pertemuan
mendatangkan ustad mbk, soalnya dalam organisasi ukmi
44
belum mempunyai ustad tetap, jadi kalau tidak di isi oleh
anggota organisasi ukmi bergantian setiap pertemuan dan
untuk belajar bagaimana caranya ngomong didepan orang
banyak”.
Dari keterangan LNA bahwasannya tidak setiap pertemuan
itu didatangkan guru atau ustad untuk mengajarkan dan
memperdalam ilmu agama karena belum adanya ustad yang
menetap untuk mengajarkan agama, maka di isi dengan anggota
yang sudah siap untuk mengisi kajian rutinan mingguan.
Kemudian SBK juga mengungkapkan :
“ kalau masalah keagamaan alhamdulillah kami sudah
melaksanakan sholat berjamaah di kampus dan mengikuti
kajian mengadakan seminar Islam”.
Dari keterangan SBK, bahwanya setiap anggota sudah
melaksanakan sholat berjamaah dimushola kampus dan mengikuti
kajian Islam seperti seminar Islam.
Tidak jauh berbeda juga seperti LNA dan SBK, responden
ke-3 mbk PKP juga menyatakan bahwa:
“ Mengikuti sholat berjamaah dan mengikuti kajian islam,
dan insya allah semua anggota dapat mengikuti aktivitas
keagamaan dengan semangat dan keikhlasan dari hati
tanpa paksaan orang lain”.
Dari keterangan PKP tersebut bahwa setiap anggota
mengikuti aktivitas keagamaan, berarti anggota organisasi tidak
ada masalah dalam mengikuti kajian dan tetap semangat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas
keagamaan organisasi UKMI , setiap anggotanya sudah melakukan
45
dan mengikuti semua aktivitas agama yang ada seperti sholat
berjamaah dan mengikuti kajian-kajian Islam.
3) Keadaan organisasi yang ke empat peranan organisasi UKMI di
STIE AMA.
Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA sebagai responden ke-1,
yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di
kampus stie Ama Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:
“Sangat membantu apalagi dalam hal agama, yang cukup
menonjol sih mbk, ditempat mushola sekarang rame banyak
anak UKMI yang melaksanakan sholat berjamaah ya ada
perubahan sedikit lah dari lingkungan kampus, terus
mading-mading di isi dengan mading Islam. Kemudian kalo
ada kegiatan Islam didalam kampus itu ya organisasi
UKMI yang dipanggil, tidak organisasi yang lain”.
Dari keterangan yang di dapat dari LNA, bahwa peran
organisasi UKMI itu sangat berpengaruh nilai positif yang baik,
karena membawa suatu perubahan yang baik .
Kemudian yang diungkapkan PKP:
“Sangat membantu apalagi dalam kegiatan keagamaan
keislaman dikampus”.
Dari keterangan yang didapat PKP, bahwa organisasi
UKMI sangat berperan aktif didalam kampus, karena adanya
organisasi UKMI membantu bagi para mahasiswa untuk lebih
mendalami agama Islam.
Kemudian juga SBK mengungkapkan:
“ Peranan kami sebagai wadah ukhuwah Islamiah stie ama,
mengadakan kegiatan keislaman, dan menyiarkan Islam di
lingkungan keislaman dan luar stie ama”.
46
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan
organisasi UKMI didalam kampus sangatlah baik dan kampus pun
mendukung, dan organisasi UKMI tidak hanya menyiarkan agama
Islam didalam kampus saja tetapi dilingkungan sekitar dan luar
kampus juga tentunya.
2. Kendala-kendala yang dihadapi UKMI dalam kegiatan keagamaan
STIE AMA Salatiga
1) Keadaan organisasi yang ketiga masalah yang sering muncul dalam
organisasi UKMI seabagai berikut :
Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA sebagai responden ke-1,
yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di
kampus STIE AMA Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:
“ Susah untuk berkumpul ya mbk, karena diorganisasi
UKMI ini belum mempunyai tempat yang menetap atau
baskem, sehingga saat berkumpul untuk mendiskusikan
sesuatu, kami menunggu kelas yang sudah tidak digunakan.
Dan SDM tidak ada kegiatan yang jelas. Dan untuk
mengatasi/ memecahkan masalah tersebut sih mbk,, mengisi
dengan jatah kultum, susah untuk mencari anggota supaya
bisa tertarik untuk mengikuti organisasi dan ada kegiatan”.
Dari keterangan yang diungkapkan LNA bahwa masalah yang
sering muncul dalam organisasi UKMI itu adalah tempat atau
ruangan khusus untuk organisasi UKMI sehingga saat melakukan
rapat dan kegiatan yang ada tidak menunggu ruang kelas yang
kosong.
47
Kemudian PKP juga mengungkapkan sebagai berikut:
“Susah berkumpul sih mbk masalahnya, tetepi secara umum
masalah yang sering muncul atau masalah yang begitu
berat di organisasi UKMI belum ada”.
Dari keterangan yang didapat PKP yaitu masalahnya tempat
untuk berkumpul atau baskem untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan UKMI.
Kemudian hal yang hampir serupa yang diungkapkan SBK sebagai
berikut:
“ Kami belum memiliki ruang sekretariat sehingga sering
susah untuk menggumpulkan anggota. Dan untuk solusinya
InsyaAllah kami akan melobi ruang sekretariat kepada
pihak kampus”.
Seperti halnya yang diungkapkan LNA, wanita berjilbab ini juga
memberi keterangan yang hampir sama dengan apa yang
diungkapkan SBK di atas. Bahwa untuk perihal menggumpulkan
anggota itu sulit karena belum mempunyai ruangan.
Dengan melihat-melihat keterangan yang disampaikan oleh 3
responden di atas dapat disimpulkan bahwa masalah yang muncul
itu karena belum adanya wadah atau ruangan untuk mengumpulkan
anggota organisasi, maka untuk melakukan kegiatan-kegiatan
organisasi itu tidak mudah.
Kemudian dalam memecahkan masalah atau solusi yang ada
organisasi UKMI meminta kebijakan kepada pihak kampus untuk
menyediakan tempat atau ruangan kesekretariatan untuk organisasi
UKMI.
48
2) Keadaan organisasi yang ke empat menyangkut kendala yang
mempengaruhi kinerja organisasi UKMI.
Sebagaimana yang dituturkan oleh mbk LNA sebagai responden
ke-1, yaitu penulis mendapatkan data pada tanggal 20 juni 2017 di
kampus stie Ama Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:
“ Yaa itu mbk tempat tadi kendalanya yang membuat sulit
untuk koordinasi. Dan kami juga kesulitan untuk menaruh
barang-barang UKMI kadang kami aja menitipkan di
masjid karena belum punya ruangan sendiri”.
Dari keterangan yang di dapat LNA bahwa kendala yang
ada dalam organisasi UKMI itu adalah tempat/ruangan yang
belum ditersedia untuk organisasi tersebut.
Hampir sama dengan yang diungkapkan LNA, SBK
menggungkapkan sebagai berikut:
“Kendala utama berada pada ruang sekretariat, kami agak
susah dalam koordinasi. Kami bukan kampus Islam, jadi
mahasiswa berbeda-beda latar belakang dan sangat
komplek pemikirannya”.
Dari keterangan SBK bahwa kendala yang mempengaruhi
kinerja organisasi itu berada pada ruangan sekretariatan dan tidak
kampus Islam maka sulit untuk mengrekrut anggota baru
organisasi UKMI.
Kemudian yang diungkapkan PKP :
“Sulit untuk menyatukan seluruh anggota karena ada pada
porsinya masing-masing. Sehingga kekompakan dalam
organisasi sedikit menghilang”.
49
Dari keterangan yang didapat dari PKP, bahwa kendalanya itu
hampir sama dengan yang diungkapkan LNA dan SBK yaitu suatu
ruangan sekretariat untuk mengumpulkan anggota supaya anggota
tersebut tidak pecah dan tidak menghilang.
Kemudian untuk menyikapi kendala yang ada diorganisasi
UKMI itu, Berusaha memaksimalkan apa yang ada dan bekerja
sesuai pada porsi yang diberikan, supaya mereka bertanggung
jawab penuh dengan tugas yang telah diberikan.
Melakukan pertemuan ruti, organisasi UKMI juga membuat
alat komunikasi kebersamaan (grup UKMI di medsos) apabila ada
kegiatan, ada materi, pemberitahuan, kabar dll. Anggota yang tidak
hadir dalam pertemuan rutin bisa mengetahui bagaimana jalannya
organisasi UKMI, sehingga mereka tidak terlalu tertinggal dalam
hal organisasi.
50
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Peran UKMI dalam Kegiatan Keagamaan di STIE AMA Salatiga.
Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) STIE AMA Salatiga
adalah suatu lembaga yang bergerak khusus dalam bidang kerohanian atau
dalam bidang keagamaan Islam. Organisasi UKMI ini mempunyai banyak
kegiatan dan memiliki program kerja yang terkoordinir.
Pembinaan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh Organisasi
UKMI terhadap mahasiswa STIE AMA Salatiga diharapkan mampu
mengembangkan skill dan potensi yang berhubungan dengan agama Islam.
Selain itu diharapkan mahasiswa dapat menanamkan nilai-nilai agama
Islam dalam lingkungan kampus dan masyarakat secara luas. Sehingga
dengan pembinaan dan pemberdayaan secara terus menerus anggota dan
pengurus pada khususnya dan mahasiswa STIE AMA Salatiga pada
umumnya, terbiasa dan mampu menerapkan kegiatan keagamaan dalam
kehidupannya baik di lingkungan kampus maupun dalam masyarakat.
Dalam organisasi UKMI memiliki beberapa kegiatan-kegitan yaitu
MABIT (malam bina iman dan taqwa), inventaris, PERISAI (perlombaan
kreasi seni Islam), kajian rutinan, tadabur alam, buka bersama dan
TAHRIM (tarawih dan silaturohim), kajian akbar.
51
Ketika wawancara dengan SBK, memberikan keterangan sebagai berikut:
“ Diadakannya kajian rutin mingguan untuk membahas
kegiatan-kegiatan dan program kerja yang akan
dilaksanakan mana yang terlebih dahulu”.
Dari keterangan SBK diatas dapat disimpulkan bahwa diadakannya
pertemuan rutin perminggunya yang dilaksanakan pada hari rabu, setiap
hari rabu mereka melakukan diskusi, belajar dakwah untuk melatih mental
dan baca Al-Qur’an, sehingga intinya organisasi unit kegiatan mahasiswa
Islam (UKMI) belajar bersama untuk mengkaji ilmu disitu.
Dari program kerja MABIT (malam bina iman dan taqwa) itu
adalah sebuah aplikasi dari kaderisasi, disitu merupakan pelatihan anggota
baru dan disitu juga organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI)
membekali lewat materi dan praktek dengan serangkaian acara
didalamnya. Kemudian inventaris disitu mengajukan ke kampus untuk
mendapatkan alat tulis dan Al-Qur’an yang intinya itu inventaris dalam
melaksanakan kegiatan.
Terus program kerja tadabur alam itu merupakan suatu rencana
yang direncanakan oleh semua anggota unit kegiatan mahasiswa Islam
(UKMI) keluar dari kampus untuk melakukan kunjungan kesuatu tempat
yang outputnya unit kegiatan mahasiswa Islam (UKMI) bikin artikel atau
karya ilmiah dari perjalanan tersebut. kemudian TARHIM yaitu tarawih
dan silaturahim yang biasanya dilakukan setelah buka bersama, tarawih
bersama kesuatu pondok pesantren atau panti asuhan dan diacara itu
memberi santunan.
52
Ketika wawancara , LNA memberikan keterangan sebagai berikut:
“Mengikuti sholat berjamaah dan mengikuti kajian Islam
dan insya Allah semua anggota dapat mengikuti aktivitas
keagamaan dengan semangat dan keikhlasan dari hati
tanpa paksaan orang lain”.
Dari keterangan LNA tersebut bahwa kegiatan keagamaan
organisasi unit kegiatan mahasiswa Islam (UKMI) melakukan sholat
jamaah bersama serta mengikuti kajian Islam dengan baik.
Peranan kegiatan keagamaan Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa
Islam (UKMI) di STIE AMA Salatiga yaitu bahwa peran organisasi UKMI
sangat berpengaruh dengan baik dan menimbulkan nilai positif yang baik.
UKMI juga berperan aktif dalam kampus, adanya organisasi UKMI
membantu bagi para mahasiswa muslim untuk lebih mendalami agama
Islam.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan
Organisasi UKMI didalam kampus sangatlah baik dan kampus
mendukung, dan Organisasi UKMI tidak hanya menyiarkan agama Islam
di dalam kampus saja tetapi dilingkungan sekitar dan luar kampus juga.
B. Kendala-kendala yang dihadapi UKMI dalam Kegiatan keagamaan di
STIE AMA Salatiga
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan manusia tentu tidak akan
pernah luput dari kendala/ hambatan. Hal ini tercermin ketila para
informan yang diteliti melaksanakan kegiatan keagamaan selama
53
dikampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga. Kendala
itu adalah sebagai berikut:
1. Sulit kesadaran untuk berkumpul untuk melaksanakan kegiatan.
Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA, penulis mendapatkan data
di kampus STIE AMA Salatiga dan hasilnya sebagai berikut:
“Susah untuk berkumpul ya mbk, karena diorganisasi
UKMI ini belum mempunyai tempat yang menetap atau
bascamp, sehingga saat berkumpul untuk mendiskusikan
sesuatu, kami menunggu kelas yang sudah tidak
digunakan. Dan SDM tidak ada kegiatan yang jelas. Dan
untuk mengatasi/memecahkan masalah tersebut sih mbk,
mengisi dengan jatah kultum, susah untuk mencari
anggota supaya bisa tertarik untuk mengikuti organisasi
dan ada kegiatan”.
Ketika wawancara dengan PKP, mengungkapkan sebagai berikut:
“Susah berkumpul sih mbk masalahnya, tetapi secara umum
masalah yang sering muncul atau masalah yang begitu
berat di organisasi UKMI belum ada”.
Dari keterangan yang didapat LNA dan PKP yaitu masalahnya tempat
untuk berkumpul atau base camp untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan UKMI, dan SDM tidak berjalan dengan jelas, sehingga dalam
kegiatan tidak berjalan secara maksimal tetapi mereka mengatasi
masalah tersebut dengan menunggu tempat yang sudah tidak digunakan
dan mengisi SDM dengan mengisi jatah kultum.
Kemudian hal yang hampir serupa yang diungkapkan SBK sebagai
berikut:
“Kami belum memiliki ruangan sekretariat sehingga sering
susah untuk menggumpulkan anggota. Dan untuk solusinya
54
InsyaAllah kami akan melobi ruang sekretariat kepada
pihak kampus”.
2. Kendala yang mempengaruhi kinerja organisasi UKMI.
Sebagaimana yang dituturkan oleh LNA sebagai berikut:
“yaa itu mbk tempat tadi kendalanya yang membuat sulit
untuk koordinasi. Dan kami juga kesulitan untuk menaruh
barang-barang UKMI kadang kami aja menitipkan di
masjid karena belum punya ruangan sendiri “
Hampir sama dengan yang diungkapkan LNA, SBK menggungkapkan
sebagai berikut:
“kendala utama berada pada ruang sekretariat, kami agak
susah dalam koordinir. Kami bukan kampus Islam, jadi
mahasiswa berbeda-beda latar belakang dan sangat
komplek pemikirannya”.
Dari berbagai kegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa Islam
(UKMI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA di temukan
berbagai kendala yang meliputi :
a) Tempat yang tetap (base camp) untuk mendiskusikan sesuatu hal
dan tempat menyimpan barang-barang UKMI
b) Sulitnya kesadaran berkumpul untuk melakukan kegiatan sehingga
kekompakan organisasi sedikit menghilang
c) Tidak adanya ruang sekertariat untuk mengumpulkan anggota
untuk koordinasi.
55
Kemudian untuk menyikapi kendala yang ada diorganisasi
UKMI itu, berusaha memaksimalkan apa yang ada dan bekerja sesuai
pada porsi yang diberikan, supaya mereka bertanggung jawab penuh
dengan tugas yang telah diberikan.
Melakukan pertemuan rutin, organisasi UKMI juga
membuat alat komunikasi kebersamaan (grup UKMI di medsos) apabila
ada kegiatan, ada materi, pemberitahuan, kabar dll. Anggota yang tidak
hadir dalam pertemuan rutin bisa mengetahui bagaimana jalannya
organisasi UKMI, sehingga mereka tidak terlalu tertinggal dalam hal
organisasi.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
menyimpulkan hasil sebagai berikut:
1. Peranan kegiatan keagamaan Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa
Islam (UKMI) di STIE AMA Salatiga yaitu kegiatan agamaan
yang berupa shalat berjamaah, kajian islam, dahwah, belajar
alquran, juga ada program kerja yaitu MABIT (malam bina iman
dan taqwa), Tadabur alam, PERISAI (perlombaan kreasi seni
Islam), buka bersama dan tarawih dan silaturahim. Lalu peran
organisasi UKMI sangat berpengaruh dengan baik dan
menimbulkan nilai positif yang baik. UKMI juga berperan aktif
dalam kampus, adanya organisasi UKMI membantu bagi para
mahasiswa muslim untuk lebih mendalami agama Islam.
2. Kendala-kendala yang dihadapi UKMI dalam kegiatan keagamaan
STIE AMA Salatiga yaitu
a. Tempat yang tetap (base camp) untuk mendiskusikan sesuatu
hal dan tempat menyimpan barang-barang UKMI
b. Sulitnya kesadaran berkumpul untuk melakukan kegiatan
sehingga kekompakan organisasi sedikit menghilang
57
c. Tidak adanya ruang sekertariat untuk mengumpulkan anggota
untuk koordinasi.
B. Saran
Berpijak pada penelitian tentang Eksistensi Organisasi Unit
Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
AMA Salatiga Tahun 2016, maka pada akhir penulisan ini peneliti
memberikan saran-saran berikut:
1. Kepada pihak kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA
Salatiga agar lebih peduli terhadap organisasi-organisasi dan
memberikan fasilitas terhadap mahasiswa yang menempuh kuliah
disana. Sehingga para mahasiswa nyaman saat mengikuti organisasi
dikampus.
2. Kepada Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga agar tetap semangat dan
percaya diri dalam belajar dan UKMI lebih maju dan bisa bekerja sama
dengan organisasi-organisasi Islam dan terus menyiarkan Agama Islam
didalam lingkungan kampus maupun diluar kampus.
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht, Karl. 1985. Pengembangan Organisasi. Bandung : Angkasa.
Alo, Liliweri. 1997. Sosiologi Organisasi. Bandung : Citra Aditya Bakti, (Online),
NO. 12, (File:///C:Users/G4/Jurnal Ilmiah/ ISOS02703. pdf, diakses 30
Maret 2017).
Asdiqoh, Siti. 2012. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta : Trust Media
Publishing.
Azwar, Saifuddin. 2007. Metodologi Penelitian. Cet. VII. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Bahry, Zainul. 1996. Kamus Umum Khus Bidang Hukum & Politik. Bandung :
Angkasa.
Etziono, Amitai. 1982. Modern Organisasi (Organisasi-organisasi modern).
Jakarta : UI-Press.
Fudyartanto, Ki. 2012. Psikologi Kepribadian, Berbagai Pendekatan :
Eksistensial, Trait (sifat), Teori Medan, Faktorial, Stimulus, Respon (SR)
dan Biobudaya Religius. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hicks, Herbert G & Gullet, G. Ray. 1995. Organisasi Teori dan Tingkah Laku.
Cet. 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Jumali. Surtikanti . Aly, Taurat. Sundari. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Kast, Fremont E & Rosenzweig, James E. 1991. Organisasi dan Manajemen Edisi
Keempat. Cet. 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Koentjaraningrat. 1994. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Cet. 13. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Nasr, Syyed Hossein. 2014. Tiga Mazhab Utama Filsafat Islam. Jogjakarta :
Ircisod.
Parkinson, CN & Rustomji, MK. 1989. Manajemen Efektif. Semarang : Dahara
Prize.
Poerwodarminto, W.J.S.. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta : Balai Pustaka.
Sastradipoera, Komaruddin. 1994. Pengantar Manajemen Perusahaan. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
Stoner, James A.F & Wankel, Charles. 1993. Perencanaan & Pengambilan
Keputusan Dalam Manajemen. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cet. 13.
Bandung : Alfabeta.
Sukmadinanta, Nana Syaodih. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet. 6.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Ed. 2. Cet. 14. Jakarta : PT
Raja Grafinddo.
Tunggal, Amin Wijaya. 1996. Kamus MBA. Jakarta : Bumi Aksara.
Wibowo, Mada Adi. 2015. Modul Manajemen. Salatiga : Stie AMA.
file:///C:/Users/G4/Documents/BABII.pdf, diakses tanggal 30 Maret 2017, pukul
20:09 WIB.
https://emanuelbagus.wordpress, diakses tanggal 10 juni 2017, pukul 15.00 WIB.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Yayah Kurniawati
NIM : 111-13-223
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Dosen PA : Dra. Nur Hasanah, M. Pd.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1.
Sertifikat OPAK STAIN
Salatiga 2013
“Rekonstruksi Paradigma
Mahasiswa yang Cerdas
Peka dan Peduli”
26-27 Agustus
2013 Peserta 3
2.
Sertifikat OPAK
Tarbiyah 2013
“Menjunjung Tinggi
Nilai-Nilai Kearifan
Lokal Seabagi Identitas
Pendidikan Indonesia”
29 Agustus
2013 Peserta 3
3.
Sertifikat UPT
Perpustakan “Library
User Education”
16 September
2013 Peserta 2
4.
Sertifikat Seminar LDK
“Training Pembuatan
Makalah”
18 Semtember
2013 Peserta 2
5.
Sertifikat ITTAQO &
CEC “Training SIBA-
SIBI Semester Gasal
2013-2014”
30 Oktober
2013 Peserta 2
6. Sertifikat Seminar 01 April 2014 2
SEMA “Diaspora Politik
Indonesia di Tahun 2014,
Memilih Untuk Salatiga
Hati Beriman”
Peserta
7.
Sertifikat Seminar
Nasional Bahasa Arab
Ittaqo “ Aktualisasi
Bahasa Arab untuk
Membentuk Karakter
Bangsa yang
Bermartabat”
10 Juni 2015 Peserta 8
8.
Sertifikat Seminar
Nasional Kewirausahaan
“ Jiwa Muda, Berani
Berwirausaha ”
30 Oktober
2015 Peserta 8
9.
Sertifikat Seminar
Nasional “Musik, Islam,
& Nusantara”
05 Desember
2015 Peserta 8
10.
Seminar Nasional ” Hak
Gender Kaum Difabel
Dalam Perspektif
Sosiologi Dan Hukum
Islam Himpunan
Mahasiswa Jurusan
Ahwal Al-
Syakhshiyyah”
24 desember
2015 Peserta 8
11.
Sertifikat Seminar
Nasional “Geliat
Masyarakat Urban”
25 Maret 2016 Peserta 8
12. Sertifikat Seminar 26 Mei 2016 Peserta 8
Nasional “LGBT dalam
Perspektif Pisikologi dan
Kesehatan”
13.
Sertifikat Seminar
Internasional ” Petani
Untuk Negeri”
18 Semtember
2016 Peserta 8
14.
Sertifikat Seminar
“Pelantikan dan Dialong
Interaktif”
21 September
2016 peserta 2
15.
Sertifikat Seminar
Nasional “ Sejarah dan
Revitalisasi Identitas
Bangsa”
08 November
2016 Peserta 8
16.
Sertifikat Seminar
Nasional “Kami Pemuda,
Kami Berbangsa, Kami
Indonesia”
30 Januari
2017 Peserta 2
17.
Sertifikat Seminar
Nasional “Dimanakah
Kiblat Pendidikan Kita?”
9 November
2016 Peserta 2
18.
Sertifikat Seminar
“Suara Hati Mahasiswa
IAIN Salatiga”
17 November
2016 Peserta 8
19.
Sertifikat Seminar
Nasional “ Ya Allah, I’m
Falling in Love”
26 November
2016 Peserta 8
20.
Sertifikat Seminar
Nasional ”Semangat
Kartini dalam
Pemberdayaan Ekonomi
21 April 2017 Peserta 4
Kreatif bagi Perempuan
Masa Kini”
21.
Piagam Penghargaan
”Mobilepreuneur Dalam
Era E-commerce
25 April 2017 Peserta 2
22.
Sertifikat Seminar
Nasional “
Pemasyarakatan
Kewirausahaan”
27 April 2017 Peserta 2
23. Sertfikat Seminar ”
Ketika Aku Jatuh Cinta” 20 Mei 2017 Peserta
Jumlah 108
Salatiga, 03 Agustus 2017
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP: 19700510 199803 1 003
DAFTAR INISIAL
Nara Sumber
1. LNA : Luluk Nur Aisyah
2. SBK : Sodik Basuki
3. PKP : Putri Kustiana Puspita Ayu
4. SM : Sri Mulyati
Nama Informan : SBK
Alamat : Jln. Fatmawati No. 96 Tuntang
Waktu : Sabtu, 08 juli 2017
1. Kegiatan-kegiatan organisasi UKMI?
Diadakannya kajian rutin mingguan untuk membahas kegiatan-kegiatan
dan program kerja yang akan dilaksanakan mana terlebih dahulu.
2. Berapa jumlah anggota organisasi UKMI?
20 anggota yang mengikuti UKMI
3. Program apa saja yang dilaksanakan organisasi UKMI, yang sudah dan
yang akan mendatang?
Yang sudah dilaksanakan itu seminar, yang akan mendatang program
kerja yang sudah direncanakan.
4. Bagaimana anggota organisasi mengikuti aktivitas keagamaan?
Kalau masalah keagamaan alhamdulillah kami sudah melaksanakan
sholat berjamaah di kampus dan mengikuti kajian mengadakan seminar
Islam.
5. Masalah apa yang sering muncul dalam organisasi UKMI dan bagaimana
memecahkan masalah tersebut?
Kami belum memiliki ruang sekretariat sehingga sering susah untuk
menggumpulkan anggota. Dan untuk solusinya Insya Allah kami akan
melobi ruang sekretariat kepada pihak kampus.
6. Apakah kendala yang mempengaruhi kinerja Organisasi UKMI dan
menyikapi kendala-kendala tersebut?
Kendala utama berada pada ruang sekretariat, kami agak susah dalam
koordinasi. Kami bukan kampus Islam, jadi mahasiswa berbeda-beda
latar belakang dan sangat komplek pemikirannya. Dan berusaha
memaksimalkan apa yang ada dan bekerja sesaui pada porsi yang
diberikan, supaya mereka bertanggung jawab penuh dengan tugas yang
telahdiberikan.
7. Bagaimana peranan organisasi ini di stie Ama?
Penanan kami sebagai wadah ukhuwah Islamiah STIE AMA, mengadakan
kegiatan keislaman dan luar STIE AMA.
Nama Informan : PKP
Alamat : Kadirejo, Candi, Ampel, Boyolali
Waktu : Sabtu, 08 Juli 2017
1. Apa saja kegiatan-kegiatan organisasi UKMI?
Kegiatan yang dilakukan UKMI itu kajian rutin tiap minggunya, kemudian
program kerja yang akan dilaksanakan organisasi UKMI yang akan
mendatang seperti MABIT, Inventaris, Tadabur alam, perisai, buka
bersama dan tahrim.
2. Berapa jumlah anggota organisasi UKMI?
20 anggota
3. Program apa saja yang dilaksanakan organisasi UKMI, yang sudah dan
yang akan mendatang?
Seminar-seminar, dan yang akan mendatang merencanakan sebuah
program kerja
4. Bagaimana anggota organisasi mengikuti aktivitas keagamaan?
Mengikuti sholat berjamaah dan mengikuti kajian Islam, dan insya Allah
semua anggota dapat mengikuti aktivitas keagamaan dengan semangat
dan keikhlasan dari hati tanpa paksaan orang lain.
5. Masalah apa yang sering muncul dalam organisasi UKMI dan bagaimana
memecahkan masalah tersebut?
Susah berkumpul masalahnya, tetapi secara umum masalahnya yang
sering muncul atau masalah yang begitu berat di organisasi UKMI belum
ada.
6. Apakah kendala yang mempengaruhi kinerja organisasi UKMI dan
menyikapi kendala-kendala tersebut?
Sulit untuk menyatukan seluruh anggota karena pada porsinya masing-
masing. Sehingga kekompakan dalam organisasi sedikit menghilang.
Menyikapi kendala itu melakukan pertemuan rutin, organisasi UKMI juga
membuat alat komunikasi kebersamaan (grup UKMI di mendsos) apabila
ada kegiatan, ada materi, pemberitahuan, kabar dll. Anggota yang tidak
hadir dalam pertemuan rutin bisa mengetahui bagaimana jalannya
organisasi UKMI, sehingga mereka tidak terlalu tertinggal dalam hal
organisasi.
7. Bagaimana peranan organisasi ini di stie Ama?
Sangat membantu apalagi dalam kegiatan keagamaan keislaman
dikampus.
Nama Informan : LNA
Alamat : Jln. Ampel Gading 5/6 Kec.Bandungan, Kab. Semarang.
Waktu Wawancara : Selasa, 20 Juni 2017
Pertanyaan tentang:
1. Kegiatan-kegiatan organisasi UKMI?
Diadakannya pertemuan rutin yang dilakukan setiap hari rabu, dan setiap
pertemuan membahas program kerja atau kegiatan-kegitan yang akan
datang.
2. Berapa jumlah anggota organisasi UKMI?
Organisasi UKMI berjumlah 20
3. Program apa saja yang dilaksanakan organisasi UKMI, yang sudah dan
yang akan mendatang?
Program yang sudah dilaksanakan itu melakukan seminar remaja Islam,
banyak juga program yang akan dilakukan.
4. Bagaimana anggota organisasi mengikuti aktivitas keagamaan?
Ada pertemuan setiap hari rabu dalam kegiatan rutinan tersebut
mendatangkan ustad untuk mengisi kajian religi, tetapi tidak setiap
pertemuan mendatangkan ustad, soalnya dalam organisasi UKMI belum
mempunyai ustad tetap, jadi kalau tidak di idi oleh anggota organisasi
UKMI bergantian setiap pertemuan dan untuk belajar bagaimana caranya
ngomong didepan orang banyak.
5. Masalah apa yang sering muncul dalam organisasi UKMI dan bagaimana
memecahkan masalah tersebut?
Susah untuk berkumpul, karena diorganisasi UKMI ini belum mempunyai
tempat yang menetap atau baskem, sehingga saat berkumpul untuk
mendiskusikan sesuatu, kami menunggu kelas yang sudah tidak
digunakan. Dan SDM tidak ada kegiatan yang jelas. Dan untuk mengatasi
masalah tersebut mengisi dengan jatah kultum, susah mencari anggota
supaya bisa tertarik untuk mengikuti organisasi dan ada kegiatan.
6. Apakah kendala yang mempengaruhi kinerja organisasi UKMI dan
menyikapi kendala tersebut?
Tempat yang membuat sulit untuk mengkoordinir. Dan kami juga kesulitan
untuk menaruh barang-barang UKMI kadang kami aja menitipkan di
masjid karena belum punya ruangan sendiri.
7. Bagaimana peranan organisasi ini di stie Ama?
Sangat membantu apalagi dalam hal agama, yang cukup menonjol,
ditempat mushola sekarang rame banyak anak UKMI yang melaksanakan
sholat berjamaah , jadi ada perubahan sedikit dari lingkungan kampus,
terus mading-mading di idi dengan mading Islam. Kemudian kalau ada
kegiatan Islam didalam kampus itu ya organisasi UKMI yang dipanggil
tidak organisasi lain.
No Indikator Instrumen
1 Kegiatan/program
kerja yang
diselenggarakan
UKMI
1. Apakah UKMI dalam hal planning itu
pembuatannya sesuai prosedur
2. Kegiatan UKMI terlaksana dengan baik?
3. Jika ada yang tidak terlaksana apa kendalanya?
2 Kinerja organisasi
UKMI
1. Bagaimana prosedur kinerja organisasi UKMI
2. Apakah sudah sesuai yang diharapkan?
3 Aktif menjadi
penggurus UKMI
1. Apakah anda aktif mengikuti rapat rutin?
2. Apakah anda giat dalam melaksanakan tugas
sebagai panitia kegiatan UKMI
3. Apakah anda sungguh-sungguh dalam
melaksanakan/mengikuti kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan UKMI
4 Anggaran dana 1. Dari mana sumber anggaran kegiatan UKMI?
2. Bagaimana penyusunan anggaran dana UKMI
3. Bagaimana penetapan anggaran dana UKMI
5 Menggerakkan 1. Bagaimana peran pemimpin menggerakkan
kegiatan organisasi UKMI
6 Pengawasan kegiatan
UKMI
1. Pengawasan dilakukan sesuai dengan
bidang/jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan
2. Ada pengukuran tingkat keberhasilan
pertingkat kegiatan
3. Waktu dalam melakukan pengawasan, kapan
seorang ketua melakukan pengawasan
7 Evaluasi 1. Bagaimana evaluasi dalam setiap kegiatan
UKMI
2. Apakah semua bidang dievaluasi
8 Follow up 1. Bagaimana UKMI menindak lanjuti kegiatan
yang sekiranya kurang berhasil?
Nama Informan : LNA
Alamat : Jln. Ampel Gading 5/6 Kec.Bandungan, Kab. Semarang.
Waktu Wawancara : Selasa, 20 Juni 2017
Jawaban dari pertanyaan:
1. Kegiatan UKMI alhamdulillah dalam pembuatan planningnya sudah sesuai
dengan prosedur, dan kegiatannya UKMI terlaksana dengan baik, walaupun
ada sedikit kendala seperti dana telat dan waktu yang tabrakan, karena
dikampus kami banyak juga UKM-UKM yang mengadakan kegiatan. Tapi
yang paling menonjol itu ya waktunya tidak sesuai.
2. Kinerjanya kadang baik, kadang tidak karena sulit untuk mengkoordinir
anggota-anggotanya, pada awalnya itu berjalan baik terus pada males-malesan
jika tidak yang menggerakkan mereka itu kaya pada menyepelekan, apalagi
kalau diberi tugas, mereka itu harus dioyak-oyak dulu biar mereka itu harus
bertanggung jawab dengan apa tugas mereka, jadi belum punya kesadaran.
3. Alhamdulillah aktif, giat dalam melaksanakan tugas sebagai panitia, karena itu
tanggung jawab dan sungguh-sungguh dalam melaksankan.
4. Anggaran dana dari kampus dan sponsor, dan penyusunan dana itu dibuat
bersama dengan pembentukan program kerja dan dirinci kira-kira habis berapa
dana tersebut, dan penetapan anggaran dana sesuai dengan program kerja yang
sudah dirinci itu.
5. Kalau tidak ada yang menggebuk itu tidak ada yang langsung bergegas,
langsung untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
6. Sesuai dengan bidang, saat kegiatan struktur organisasi itu ditinggalkan dan
kemudian struktur organisasi itu ditinggalkan dan kemudian fokus ke struktur
panitianya. Dan ketua UKMI yang menilai dan mengukur kinerjanya, misalnya
oh anak ini seperti ini kinerjanya saat mereka dikasih tanggung jawab, dan
ketua melakukan pengawasan itu setiap ada kegiatan itu waktu yang tepat.
7. Evaluasi dilakukan sesuai kegiatan, perbidang masing-masing dan evaluasi
dilakukan setelah acara selesai.
8. Lewat evaluasi, kegiatan forum bebas dalam mengevaluasi, supaya mereka
mengetahui kesalahannya dan tidak mengulangi lagi.
No Indikator Instrumen
1 Kegiatan/program
kerja yang
diselenggarakan
UKMI
4. Apakah UKMI dalam hal planning itu
pembuatannya sesuai prosedur
5. Kegiatan UKMI terlaksana dengan baik?
6. Jika ada yang tidak terlaksana apa kendalanya?
2 Kinerja organisasi
UKMI
3. Bagaimana prosedur kinerja organisasi UKMI
4. Apakah sudah sesuai yang diharapkan?
3 Aktif menjadi
penggurus UKMI
4. Apakah anda aktif mengikuti rapat rutin?
5. Apakah anda giat dalam melaksanakan tugas
sebagai panitia kegiatan UKMI
6. Apakah anda sungguh-sungguh dalam
melaksanakan/mengikuti kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan UKMI
4 Anggaran dana 4. Dari mana sumber anggaran kegiatan UKMI?
5. Bagaimana penyusunan anggaran dana UKMI
6. Bagaimana penetapan anggaran dana UKMI
5 Menggerakkan 2. Bagaimana peran pemimpin menggerakkan
kegiatan organisasi UKMI
6 Pengawasan kegiatan
UKMI
4. Pengawasan dilakukan sesuai dengan
bidang/jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan
5. Ada pengukuran tingkat keberhasilan
pertingkat kegiatan
6. Waktu dalam melakukan pengawasan, kapan
seorang ketua melakukan pengawasan
7 Evaluasi 3. Bagaimana evaluasi dalam setiap kegiatan
UKMI
4. Apakah semua bidang dievaluasi
8 Follow up 2. Bagaimana UKMI menindak lanjuti kegiatan
yang sekiranya kurang berhasil?
Nama Informan : SBK
Alamat : Jln. Fatmawati No. 96 Tuntang
Waktu : Sabtu, 08 juli 2017
Jawaban pertanyaan:
1. Alhamdulillah dalam hal planning itu pembuatannya sudah sesuai dengan
prosedur, dan kami melakukan planning melalui rapat bersama. Dan
kegiatan UKMI terlaksana dengan baik insya Allah, Cuma kendalanya
waktu itu tadi tidak sesuai yang diharapkan atau molor.
2. Prosedur kinerja kami menyesuaikan BEM dan kampus walaupun didalam
organisasi kami ada kebijakan tersendiri, dan kinerja kami alhamdulilah
sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Saya aktif dan giat melaksanakan panitia dan dalam melakukan tugas
kegiatan, karena itu udah tanggung jawab yang harus diemban.
4. Sumber anggaran berasal dari kampus, apabila dalam mengadakan
kegiatan dana tersebut kurang, kita melakukan USDA (usaha dagang),
atau bisa dengan cara mencari sponsor apabila melakukan acara besar.
Terus anggaran dana disusun oleh bendahara, kepanitiaan bersama
anggota yang lain memberi masukan, dan penetapan diajukan melalui
proposal kegiatan kampus, setelah melakukan rapat bersama.
5. Ketua berperan sebagai penanggung jawab, penggerak dan pemberi arahan
kepada anggota, agar program kerja terlaksana.
6. Pengawasan dilakukan sesuai bidang dan tanggung jawab masing-masing.
Kemudian kami melakukan evaluasi kegiatan sehingga terus
meningkatkan kinerja dan waktu pengawasan dilakukan ketika kegiatan
dan mengkoordinir dengan ketua bidang.
7. Evaluasi dilakukan sesuai kegiatan, dengan melakukan evaluasi
perbidangan dan tugas masing-masing anggota, dan setiap bidang
dievaluasi.
8. Dengan melakukan perbaikan diri.
No Indikator Instrumen
1 Kegiatan/program
kerja yang
diselenggarakan
UKMI
7. Apakah UKMI dalam hal planning itu
pembuatannya sesuai prosedur
8. Kegiatan UKMI terlaksana dengan baik?
9. Jika ada yang tidak terlaksana apa kendalanya?
2 Kinerja organisasi
UKMI
5. Bagaimana prosedur kinerja organisasi UKMI
6. Apakah sudah sesuai yang diharapkan?
3 Aktif menjadi
penggurus UKMI
7. Apakah anda aktif mengikuti rapat rutin?
8. Apakah anda giat dalam melaksanakan tugas
sebagai panitia kegiatan UKMI
9. Apakah anda sungguh-sungguh dalam
melaksanakan/mengikuti kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan UKMI
4 Anggaran dana 7. Dari mana sumber anggaran kegiatan UKMI?
8. Bagaimana penyusunan anggaran dana UKMI
9. Bagaimana penetapan anggaran dana UKMI
5 Menggerakkan 3. Bagaimana peran pemimpin menggerakkan
kegiatan organisasi UKMI
6 Pengawasan kegiatan
UKMI
7. Pengawasan dilakukan sesuai dengan
bidang/jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan
8. Ada pengukuran tingkat keberhasilan
pertingkat kegiatan
9. Waktu dalam melakukan pengawasan, kapan
seorang ketua melakukan pengawasan
7 Evaluasi 5. Bagaimana evaluasi dalam setiap kegiatan
UKMI
6. Apakah semua bidang dievaluasi
8 Follow up 3. Bagaimana UKMI menindak lanjuti kegiatan
yang sekiranya kurang berhasil?
Nama Informan : PKP
Alamat : Kadirejo, Candi, Ampel, Boyolali
Waktu : Sabtu, 08 Juli 2017
Jawaban pertanyaan:
1. Planning kami dalam pembuatannya sudah sesuai dan kami melakukan
planning tersebut dibuat melalui rapat, dan kegiatan kami terlaksana
dengan baik, Cuma kendalanya itu waktu yang tidak sesuai.
2. Kinerja kami sudah sesuai apa yang diharapkan, dan prosedur kinerja kami
menyesuaikan BEM.
3. Insya Allah aktif, giat dalam melaksanakan tugas dan kegiatan, dan dalam
melaksanakan kegiatan harus sungguh-sungguh, harus demi kelancaran
kegiatan.
4. Anggaran dana diadakan sebuah Kas, berasal dari kampus dan apabila
kekurangan dana jika UKMI mengadakan kegiatan besar kita melakukan
usaha dagang.
5. Ketua sangatlah berberan sebagai penanggung jawab dan penggerak
kepada semua tugas dan anggota.
6. Pengawasan dilakukan oleh ketua sesuai dengan bidang masing-masing,
dan pengawasan dilakukan setiap ada kegiatan itu yang efektif dilakukan
saat pengawasan. Kemudian setiap kegiatan kami melakukan evaluasi
untuk meningkatkan kinerja agar ada perubahan.
7. Evaluasi itu habis kegiatan dan semua kegiatan itu dievaluasi setelah acara
proses kegiatan selesai.
8. Lewat evaluasi dan dengan melakukan perbaikkan.
Suasana Wawancara
Santunan acara buka bersama dengan anak yatim dan pondok pesantren
Panitia Idhul Adha dan pembagian qurban
Kegiatan Seminar
Tarawih dan silaturahim
Rapat organisasi UKMI
Acara malam bina iman dan taqwa
kegiatan mengajar TPQ
Keluarga besar UKMI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Yayah Kurniawati
Tempat/tanggal lahir : Kab. Semarang, 07 Desember 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Batur Wetan RT01/13, Batur, Kecamatan Getasan, Kab.
Semarang.
Kode Pos : 50774
Hp : 085728394707
Latar Belakang Pendidikan Formal
2003-2005 : RA Miftahul Falah Batur 01
2005-2007 : MI Miftahul Falah Batur 01
2007-2010 : MTS Negeri Ngablak
2010-2013 : SMK PGRI 2 Salatiga
2013-Sekarang : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga