model pendidikan agama dalam keluarga...

139
MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIM (Studi Kasus di Desa Pulutan Rw 03 Tahun 2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh TAUFIQUR ROHMAN NIM. 11111093 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA

MUSLIM

(Studi Kasus di Desa Pulutan Rw 03 Tahun 2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

TAUFIQUR ROHMAN

NIM. 11111093

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

Page 2: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

i

MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA

MUSLIM

(Studi Kasus di Desa Pulutan Rw 03 Tahun 2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

TAUFIQUR ROHMAN

NIM 11111093

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

Page 3: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

ii

Page 4: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
Page 5: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

iv

Page 6: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

v

MOTTO

ر وذكر الله كثييرا لقد كان لكم في رسولي اللهي أسوة حسنة لمن كان ي رجو الله والي وم الخي

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-ahzab: 21).

Page 7: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan izin Allah SWT skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini saya persembahkan kepada orang-orang yang telah membantu

mewujudkan mimpiku:

1. Bapak Sofyani dan Ibu Siti Maryam yang telah memberikan mahkota

kasih sayangnya kepadaku dari aku kecil yang tak mengerti apa-apa

hingga kini aku mengerti makna hidup.

2. Kakakku Ika Rahmawati A.Md yang selalu memberikan teladan,

semangat, dan tawa kebahagiaan dalam mengarungi perjalanan hidup.

3. Bapak KH. Drs. Nasafi, M.pd.I selaku pengasuh pondok pesantren Nurul

Asna yang telah sudi menjadi wakil kedua orang tuaku dalam

membimbing dan mendidikku di pondok pesantren Nurul Asna tercinta.

4. Teman-teman saya selama di pondok pesantren Nurul Asna, om kholis,

mizin, birhan, agus kewes, edi prasetyo, mahbub, gus rifky, rudi dan yang

tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas kebersamaan

yang mewarnai perjalanan saya selama belajar di pondok maupun di

kampus, susah, senang, tertawa, bercanda, dan belajar bersama kalian

merupakan tinta yang sangat indah yang tak akan pernah terlupakan yang

terukir dalam hati dan pikiranku. Saya berharap persahabatan

kekeluargaan tidak akan putus sampai kapanpun.

5. Sahabat kampusku Irsyadul Ibad dan Muhammad Mukhib yang telah setia

menemani, menjalin persahabatan yang utuh dan teman-teman PAI C

angkatan 2011 seperjuangan yang telah memberikan banyak kenangan.

Page 8: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga .

Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua program studi PAI.

4. Ibu Dra. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.

5. Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis skripsi ini.

6. Bapak ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 9: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

viii

Page 10: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

ix

ABSTRAK

Rahman, Taufiqur. 2015.Model pendidikan agama dalam keluarga muslim

Studi kasus Di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program

Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muh, Saerozi M.Ag

Kata Kunci: Model pendidikan Agama dalam keluarga muslim.

Penelitian ini membahas tentang Model Pendidikan Agama dalam

keluarga muslim di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah apa yang menjadi problematika

pendidikan Islam dalam keluarga muslim di Desa Pulutan Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga dan bagaimana Model pendidikan agama dalam keluarga muslim di

Desa Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jadi kehadiran peneliti

di lapangan sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai

instrumen langsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang

mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata

diambil dari para informan/responden pada waktu mereka diwawancarai. Dengan

kata lain data-data tersebut berupa keterangan dari para informan, sedangkan data

tambahan berupa dokumen. Keseluruhan data tersebut selain wawancara diperoleh

dari observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah

data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan

dan tahap akhir dari analisa data ini adalah mengadakan keabsahan data.

Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil penelitian sebagai

berikut: Problematika Pendidikan Agama dalam Kelurga Muslim di Desa Pulutan

RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

faktor kurangnya perhatian dari orang tua dan faktor keteladanan dari orang tua

serta minat anak yang kurang dalam mempelajari agama Islam. Model Pendidikan

Agama dalam keluarga muslim di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga tahun 2015 menggunakan model otoriter dan model demokratis.

Page 11: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Fokus Masalah............................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 5

E. Penegasan Istilah ....................................................................................... 6

F. Metode Penelitian....................................................................................... 7

G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pendidikan Agama Islam.............................................................. 14

1. Pengertian Model ............................................................................... 14

Page 12: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

xi

2. Pengertian Pendidikan Islam............................................................... 14

B. Dasar Pendidikan Islam............................................................................ 16

C. Tujuan Pendidikan Islam.......................................................................... 18

D. Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim........................................... 23

1. Pengertian keluarga muslim............................................................. 23

2. Peran Keluarga Muslim terhadap Pendidikan Islam........................ 24

3. Problematika Pendidikan Islam dalam keluarga Muslim................. 26

4. Model Pendidikan Islam dalam Keluarga Muslim........................... 28

5. Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga Muslim......................... 32

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data........................................................................................... 39

1. Letak Geografis ............................................................................... 39

2. Keadaan Demografi .......................................................................... 40

B. Profil Keluarga Muslim di Desa Pulutan RW 03.................................... 44

1. Profil Pendidikan .............................................................................. 44

2. Pekerjaan...................................................... ..................................... 48

C. Temuan Penelitian.................................................................................... 49

1. Urgensi Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa Pulutan

Rw 03................................................................................................ 49

2. Problematika Model Pendidikan Agama dalam Keluarga dalam

keluarga Muslim di Desa Pulutan RW 03......................................... 51

3. Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa Pulutan

RW 03............................................................................................... 55

Page 13: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

xii

4. Metode Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa Pulutan

Rw 03 ................................................................................................ 60

BAB IV PEMBAHASAN

A. Problematika Model Pendidikan Agama dalam Keluarga dalam keluarga

Muslim di Desa Pulutan RW 03............................................................... 63

B. Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa Pulutan RW

03.............................................................................................................. 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 74

B. Saran........................................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Jumlah Penduduk Menurut golongan Umur..................................... 40

TABEL 3.2 Keadaan penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan...................... 41

TABEL 3.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian......................... 42

TABEL 3.4 Sarana Pendidikan Umum................................................................. 43

TABEL 3.5 Sarana Ibadah.................................................................................... 43

Page 15: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia,

dimulai sejak lahir sampai meninggal dunia. Dengan kata lain pendidikan

berlangsung seumur hidup yaitu sejak bayi hingga ke liang lahat. Oleh

karena itu, pendidikan adalah aspek utama yang harus ditanamkan oleh

para pendidik dimulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan

Islam merupakan sebuah proses yang mengarahkan manusia kepada

kehidupan yang lebih baik dan yang akan mengangkat derajat

kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan

kemampuan ajarannya (Arifin,1994:14).

Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dalam

membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian

rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar dapat menjiwai, menjadi

bagian yang sangat penting dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam benar-

benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman

hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran dan sikap

mental (Syafaat, 2008:15).

Page 16: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

2

Dalam agama Islam pendidikan sangat ditekankan kepada

umatnya. Sebab pendidikan akan mengangkat derajat bagi orang-orang

yang berilmu, diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11

menyebutkan:

لكم يا أيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح الل

الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم وإذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع الل

بما تعمل ون خبير درجات والل

Artinya:

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang-

lapanglah dalam majlis, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan Berdirilah kamu, Maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Depag RI,

2005:543).

Dalam praktik di Indonesia ada lembaga pendidikan non formal

dan informal. Pendidikan jalur nonformaladalah pendidikan diluar jalur

sekolah, pendidikan masyarakat dan keluarga.Pendidikan masyarakat dan

keluarga ini termasuk dalam kategori informal.Dalam masyarakat banyak

keluarga muslim yang sering mengikutiPengajian beramai-ramai di surau

atau langgar dengan ustadz kyai atau guru ngaji dan merupakan bagian

kehidupan keagamaan dewasa.Dari mengikuti kegiatan keagamaan itu

Pengalaman keagamaan masa kanak-kanak merupakan modal dasar

keberagamaan selanjutnya.

Namun realitasnya, di masyarakat setelah seseorang dewasa hal

tidak menutup kemungkinan akan terputus atau hilang. Pendidikan dalam

Page 17: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

3

keluarga akan membentuk karakter nilai-nilai agama anak. Peran keluarga

dalam membimbing anak akan sangat menentukan sikap kedepan karena

keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan

pengembangan anak. Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan

keterampilan dasar, agama dan kepercayaan, nilai-nilai moral, norma

sosial dan pandangan hidup yang diperlukan anak untuk dapat berperan

dalam keluarga ( Nur Ahid, 2010:100).

Model pendidikan yang baik dari orang tua akan membentuk

perilaku dan moral anak yang akan mengantarkannya dalam menjalani

kehidupan yang baik.Orang tua berperan melindungi dan menjaga

keselamatan keluarga. Orang tua berkewajiban memerintahkan anak-

anaknya untuk taat kepada segala perintah Allah SWT, seperti shalat,

puasa, membaca Al-qur’an dan lain-lain.

Peran keluarga dalam menanamkan nilai agama sangatlah

diperlukan dalam hal mendidik anak. Namun banyak juga terjadi di

masyarakat yang dari kecil dididik agama oleh keluarganya setelah dewasa

banyak yang telah kehilangan agama. Oleh karena itu, orang tua sebagai

central of figure harus semaksimal mungkin mengontrol anaknya

(Achmadi, 1987: 116).

Orang tua harus memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-

anaknya, serta menanamkan nilai agama pada anak yang nantinya akan

memberikan pengaruh positif kepada anak. Mereka akan senantiasa

mendekatkan diri kepada Allah mengemban tugas mulia yang sudah

Page 18: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

4

diperintahkan oleh Allah SWT yaitu menjalankan perintah-Nya serta

menjauhi seluruh larangan-larangan-Nya.

Penelitian ini ditujukan kepada keluarga muslim yang berada di

desa pulutan RW 03 Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota

Salatigayang notabenenya mayoritas Desa pulutan yang dulunya

merupakan desa santri tetapi pada akhir-akhir ini mengalami kemerosotan

dalam hal nilai-nilai agama. Banyak dari generasi muda sekarang ini yang

enggan belajar agama. Orang tualah yang harus kembali mengontrol anak-

anaknya untuk kembali mendidik anak agar tercipta keluarga yang di

ridhoi Allah Swt.

Peran keluarga khususnya orang tua dalam mendidik pendidikan

agama bagi anaknya sangat diperlukan anak. Orang tua harus mempunyai

model dalam mendidik keluarga agar berhasil dalam membina keluarga

yang diridhoi Allah SWT.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengetahui secara mendalam tentang “MODEL PENDIDIKAN

AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIM (Studi Kasus di Desa

Pulutan Rw 03 Tahun 2015)”.

B. Fokus Masalah

Berdasar pada latar belakang masalah di atas, maka perlu masalah

yang luas ini difokuskan agar dalam pelaksanaan penelitian menjadi jelas.

Adapun fokus masalahnya adalah sebagai berikut:

Page 19: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

5

1. Apa yang menjadi problematika orang tua untuk mendidik agama

keluarga muslim di Desa Pulutan RW 03 Kelurahan Pulutan

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015?

2. Bagaimana model pendidikan agama dalam keluarga muslim di Desa

Pulutan RW 03 Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

Tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui problematika model pendidikan agama dalam

keluarga muslim di Desa Pulutan RW 03 Kelurahan Pulutan

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015.

2. Untuk mengetahui model pendidikan agama dalam keluarga muslim di

Desa Pulutan RW 03 Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga Tahun 2015.

D. Kegunaan Penelitian

1. Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang

sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan Islam, khususnya

pendidikan dalam keluarga.

2. Praktik

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 20: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

6

a. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca

mengenai problematika modelpendidikan agama dalam keluarga

muslim di Desa Pulutan RW 03 Kelurahan Pulutan Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberi model yang tepat dan

memberikan kontribusi pada masyarakat Desa Pulutan RW 03

Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga untuk lebih

mengetahui problematika pendidikan agama bagi anak dalam

keluarga.

E. Penegasan Istilah

Sebelum penulis mengutarakan lebih lanjut, maka penulis tegaskan

istilah-istilah dalam judul diatas sebagai berikut:

Model pendidikan agama adalah Usaha yang lebih Khusus

ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya

insani lainnya agar lebih mampu memahami, menghayati, dan

mengamalkan ajaran agama (Achmadi 1992:103).

Keluarga muslimadalah keluarga yang beragama Islam

sebagaiwadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan pengembangan

anak (Darajat, 1993:47).

Page 21: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

7

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis penelitian deskriptif.

Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara lain dari

kualifikasi atau pengukuran (Ghani, 1997:11).

Sedangkan jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang

bermaksud untuk membuat pencandraan (uraian atau paparan)

mengenai situasi kejadian-kejadian (Suryabrata, 1998:19).Penelitian

ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai

keadaan saat ini.Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

mencatat, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang

sekarang ini terjadi atau ada (Mardalis, 2007:26).

Berdasarkan pendapat diatas, pendekatan kualitatif inidimaksudkan

untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian yang ada pada saat

penelitian berlangsung yaitu tentang model pendidikan agama dalam

keluargamuslimdi Desa Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga Tahun 2015.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sangatlah penting sekali,

peneliti bertindak sebagai instrumen langsung ke lapangan sehingga

Page 22: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

8

mendapatkan data yang riil dalam meneliti model pendidikan agama

dalam keluargamuslim.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulutan RW 03

Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.Adapun alasan peneliti memilih

lokasi tersebut adalah karena di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga tersebut kesadaran untuk mengetahui

pendidikan Islamakhir-akhir ini mulai menurundari faktor-faktor

didikan dari orang tua dalam keluarga.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis dapat memperoleh informasi data dari

beberapa literatur buku maupun jurnal sebagai bahan teoritik. Penulis

memperoleh sumber informasi riil dan proses observasi data dan

wawancara yang peneliti lakukan secara langsung dengan orang tua,

anak, pendidik anak dari keluarga muslim yang kemudian dianalisis.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka

mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Observasi merupakan

hasil suatu perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk

menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau

Page 23: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

9

suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau

fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati

dan mencatat (Mardalis, 2007:63).

Metode observasi ini, penulis gunakan untuk memperoleh

data secara langsung tentang model pendidikan agama dalam

keluargamuslim (Studi kasus di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015). Penulis melakukan

pengamatan secara langsung mengenai keterkaitan antara

modelpendidikan agama dengan keluarga muslim yang mendidik

anak-anaknya.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan

melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang

dapat memberikan keterangan pada si peneliti (Mardalis, 2007:64).

Jadi peneliti akan meneliti subjek penelitian dengan

wawancara langsung guna mendapatkan informasi yang lebih jelas

mengenai Model pendidikan agama dalam keluarga muslim (Studi

kasus di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

Tahun 2015).

Page 24: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

10

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan mencari data

mengenai hal-hal yang beupa catatan-catatan, buku-buku, surat

kabar, notulen, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:188).

Dengan metode dokumentasi penulis gunakan untuk lebih

memperluas pengamatan dan pengumpulan data terhadap sesuatu

yang diteliti oleh peneliti.

6. Analisis Data

Dalam penelitian ini digunakan metode analisis induktif,

yaitu mentransformasi fakta-fakta khusus sebagai bahan untuk

membangun teori.Metode ini digunakan untuk menganalisis Model

pendidikan agama dalam keluargamuslim (Studi kasus di Desa Pulutan

RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015).

7. Pengecekan Keabsahan Data

Agar diperoleh data yang akurat, peneliti terjun langsung untuk

observasi dan wawancara. Selain itu juga mengecek hasil wawancara

dan observasi dengan dicocokkan melalui tingkah laku langsung dari

subyek penelitian, sehingga penulis benar-benar mendapatkan data

yang langsung dari keluarga tersebut. Kemudian data tersebut

tentuakan penulis simpulkan dengan perilaku seseorang tersebut.

Page 25: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

11

8. Tahap-Tahap Penelitian

Ada tiga tahapan dalam melakukan penelitian yaitu: tahap pra

lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data (Moleong,

2002:85-103).

Tahap-tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Tahap pra lapangan meliputi :

1) Menyusun proposal penelitian

2) Konsultasi penelitian kepada pembimbing

3) Mengurus izin penelitian

4) Menyiapkan perlengkapan penelitian

5) Menghubungi lokasi penelitian

b. Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi :

1) Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian

2) Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus

penelitian

3) Pencatatan data yang telah dikumpulkan.

c. Tahap analisis data

1) Pengorganisasian

2) Pemindahan data-data menjadi satuan-satuan tertentu

3) Sintesa data

4) Pengkategorian data

5) Penemuan hal-hal penting dari data penelitian

Page 26: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

12

6) Pengecekan keabsahan data.

d. Tahap penulisan laporan, meliputi:

1) Penyusunan hasil penelitian

2) Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing

3) Perbaikan hasil konsultasi

4) Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian

5) Ujian munaqosah skripsi.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan dan pembahasan maka penulis

perlu menyusun langkah-langkah sistematis:

1. Bagian Awal

Bagian ini terdiri dari halaman sampul, halaman lembar logo,

halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan

kelulusan, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak,

halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar table, serta

daftar lainnya.

2. Bagian Inti

Bagian ini menguraikan isi skripsi yang terdiri dari beberapa bab,

yaitu:

Page 27: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

13

BAB I: Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: Kajian pustaka

Bab ini membahas tentang kajian teoritik mengenai model

pendidikan agama dalam keluargamuslim (Studi kasus di Desa Pulutan

RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015).

BAB III: Paparan data dan temuan penelitian

Bab ini membahas tentang gambaran umum mengenai model

pendidikan agama dalam keluarga muslim (Studi kasus di Desa

Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015).

BAB IV: Pembahasan

Bab ini membahas tentang analisis mengenai model pendidikan

agama dalam keluarga muslim (Studi kasus di Desa Pulutan RW 03

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015).

BAB V: Penutup

Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran yang dibuat oleh

penulis.

3. Bagian Akhir

Bagian ini terdiri atas daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar

riwayat hidup penulis.

Page 28: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Model

Model dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan (Sagala, 2005:

175). Selain itu juga dapat dipahami sebagai tipe desain atau diskripsi

yang dari suatu sistem yang disederhanakan agar dapat menjelaskan dan

menunjukkan sifat bentuk aslinya. Sedangkan Pendidikan merupakan

proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, dan

berlangsung sepanjang hayat, yang dilaksanakan di lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat.

2. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogy, yang

mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar

seorang pelayan.Sedangkan pelayan yang mengantar dan menjemput

dinamakan paedagogos. Dalam bahasa Romawi, pendidikan diistilahkan

dengan educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam.

Dalam bahasa Inggris, pendidikan diistilahkan to educate yang berarti

memperbaiki moral dan melatih intelektual (Suwarno, 2006:19)

Pendidikan agama Islam juga bisa di artikan sebagai usaha yang

lebih khusus yang ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan

subjek didik agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan

Page 29: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

15

ajaran-ajaran Islam (Achmadi, 1992:20).

Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama

Islam.Sebagai bimbingan pengajaran latihan serta penggunaan pengalaman

(Ramayulis, 2005:21).

Menurut Zakiah Darajat (1992:86), pendidikan agama Islam

ialahusaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak

setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran

agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup. Sedangkan

menurut Ahmad Tafsir, pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang

diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara

maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Majid & Andayani, 2004:130).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan

bahwa Pendidikan Agama Islam adalah proses pengubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan berdasarkan Alquran dan Al-hadis

untuk mengembangkan fitrah keberagaman subjek didik agar lebih mampu

memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

Jadi, dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Model

pendidikan Islam adalah kerangka konseptual atau cara pengubahan sikap

dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

Page 30: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

16

berdasarkan Alquran dan Al-hadis untuk mengembangkan fitrah

keberagaman subjek didik agar lebih mampu memahami, menghayati, dan

mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

B. Dasar Pendidikan Islam

Dasar pendidikan Islam merupakan landasan operasional yang dijadikan

untuk merealisasikan dasar ideal atau sumber pendidikan Islam. Menurut

Hasan Langgulung, dasar operasional pendidikan Islam terdapat enam macam,

yaitu: historis, sosiologis, ekonomi, politik dan administrasi, psikologis, dan

filosofis, yang mana keenam macam dasar itu berpusat pada dasar filosofis

(Mujib, 2006:44).

Dalam Islam, dasar operasional segala sesuatunya adalah agama, sebab

agama menjadi frame bagi setiap aktivitas yang bernuansa keislaman. Dengan

agama maka semua aktivitas kependidikan menjadi bermakna, mewarnai dasar

lain, dan bernilai ubudiyah. Oleh karena itu dasar keenam diatas perlu

ditambah lagi yaitu agama.

1. Dasar Historis

Dasar historis adalah dasar yang berorientasi pada pengamalan

pendidikan masa lalu, baik dalam bentuk undang-undang maupun

peraturan-peraturan, agar kebijakan yang ditempuh masa kini akan lebih

baik.

2. Dasar sosiologi

Dasar sosiologi adalah dasar yang memberikan kerangka sosiobudaya,

yang mana dengan sosiobudaya itu pendidikan dilaksanakan. Dasar ini

Page 31: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

17

juga berfungsi sebagai tolok ukur dalam prestasi belajar.

3. Dasar ekonomi

Dasar ekonomi adalah yang memberikan perspektif tentang potensi-

potensi finansial, menggali dan mengatur sumber-sumber, serta

bertanggung jawab terhadap rencana dan anggaran pembelanjaannya.

Misalnya, karena pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang luhur, maka

sumber-sumber finansial dalam menghidupkan pendidikan harus bersih,

suci dan tidak bercampur dengan harta benda yang syubhat. Ekonomi

yang kotor akan menjadikan ketidak-berkahan hasilpendidikan.

4. Dasar Politik dan Administratif

Dasar politik dan administrasi adalah dasar yang memberikan bingkai

ideologis yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan

yang dicita-citakan dan direncanakan bersama.

5. Dasar Psikologi

Dasar psikologis adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat,

minat, watak, karakter, motivasi dan inovasi peserta didik, pendidik,

tenaga administrasi, serta sumber daya manusia yang lain.

6. Dasar Filosofis

Dasar filosofis adalah dasar yang memberi kemampuan memilih yang

terbaik, memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah

kepada semua dasar-dasar operasional lainnya.

Page 32: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

18

7. Dasar Religius

Dasar religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama(Mujib,

2006: 44-47).

Dasar pendidikan Islam terdapat pada Q.S Al Alaq ayat 1-5:

م ربك الذي خلق اقرأ باس .١

نسان من علق .٢ خلق ال

اقرأ وربك الكرم .٣

الذي علم بالقلم .٤

نسان ما لم يعلم .٥ علم ال

1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

Menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran

kalam[1589],

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.

Kalam Maksudnya: Allah mengajar manusia

dengan perantaraan tulis baca.

C. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan adalah perubahan yang diharapkan pada subjek didik

setelah mengalami proses pendidikan baik pada tingkah laku individu dan

kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya

dimana individu itu hidup (Achmadi, 1992:59).

Page 33: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

19

Dalam hal ini, Zakiyah Daradjat mengemukakan:

Tujuan Pendidikan adalah membimbing dan membentuk manusia menjadi

hamba Allah yang shaleh, teguh imannya, taat beribadah dan berakhlak

terpuji. Bahkan keseluruhan gerak dalam kehidupan setiap muslim, mulia dari

perbuatan, perkataan dan tindakkan apa pun yang dilakukan dengan nilai

mencari ridha Allah, memenuhi segala perintah-Nya, dan menjauhi segala

larangan-Nya adalah ibadah. Maka untuk melaksanakan semua tugas

kehidupan itu, baik bersifat pribadi maupun sosial, perlu dipelajari dan

dituntun dengan iman dan akhlak terpuji. Dengan demikian, identitas muslim

akan tampak dalam semua aspek kehidupannya (Roqib, 2009:31).

Adapun tujuan utama pendidikan Islam adalah membina dan mendasari

kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan

ilmu agama Islam, sehingga ia mampu mengamalkan syariat Islam secara

benar sesuai pengetahuan agama. Tujuan pendidikan Islam yang sejalan

dengan tujuan ajaran Islam itu sendiri, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak,

sehingga mencapai tingkat akhlaqul karimah. Faktor kemuliaan akhlak dalam

pendidikan agama Islam dinilai sebagai faktor kunci dalam menentukan

keberhasilan pendidikan yang menurut pandangan Islam berfungsi untuk

menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata kehidupan yang sejahtera

di dunia dan akhirat (Said, 1994: 38).

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas maka secara umum

dapatlah dikatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah pembentukan

kepribadian muslim paripurna (kaffah). Pribadi yang demikian adalah pribadi

Page 34: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

20

yang menggambarkan terwujudnya keseluruhan esensi manusia secara kodrati,

yaitu sebagai makhluk individual, makhluk sosial, makhluk bermoral, dan

makhluk yang ber-Tuhan. Citra pribadi muslim seperti itu sering disebut

sebagai manusia paripurna (insan kamil) atau pribadi yang utuh, sempurna

seimbang dan selaras dengan pola takwa. Dalam hal ini ada beberapa tujuan

pendidikan Islam yaitu tujuan tertinggi, tujuan umum, tujuan khusus

(Achmadi, 1992: 63).

a. Tujuan Tertinggi

Tujuan tertinggi ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan

berlaku umum, karena sesuai dengan konsep Ilahi yang mengandung

kebenaran mutlak dan universal. Tujuan tertinggi dan terakhir ini pada

akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia dan peranannya sebagai

ciptaan Allah, yaitu:

1. Menjadikan hamba Allah yang paling taqwa

Tujuan ini sejalan dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, yaitu

semata-mata untuk beribadah kepada Allah Swt.

2. Mengantarkan subjek didik menjadi Khalifatullah fil ard (wakil Tuhan

di bumi) yang mampu memakmurkannya (membudayakan alam

sekitar) dan lebih jauh lagi, mewujudkan rahmah bagi alam sekitarnya,

sesuai dengan tujuan penciptaan manusia dan sebagai konsekuensi

setelah menerima Islam sebagai pedoman hidup.

3. Untuk memperoleh kesejahteraan, kebahagiaan hidup di dunia sampai

di akhirat, baik individu maupun masyarakat.

Page 35: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

21

Tujuan ini sesuai dengan cita-cita setiap muslim sebagaimana doa

yang paling mencakup dan selalu dimohonkan kepada Allah, Rabbana

atina fid-dunya hasanah, wa fil-akhirati hasanah wa qina azaban-nar.

Ketiga tujuan tertinggi tersebut diyakini sebagai sesuatu yang ideal dan

dapat memotivasi usaha pendidikan dan bahkan dapat menjadikan

aktivitas pendidikan yang lebih bermakna.

b. Tujuan Umum

Tujuan Umum adalah sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat

di-ukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian

subjek didik.Dalam hal tujuan umum mengenai pendidikan Dr.

Muhammad Fadil Al-Jamali menyimpulkan sebagai berikut:

1. Mengenalkan manusia akan peranannya diantara makhluk dan

tanggung jawab pribadinya dalam hidup ini.

2. Mengenalkan manusia akan hubungannya dengan lingkungan

sosialnya dan tanggung jawabnya dalam tata hidup bermasyarakat.

3. Mengenalkan manusia dengan ala mini dan mengajak mereka untuk

mengetahui hikmah diciptanya serta memberikan kemungkinan

kepada mereka untuk mengambil manfaatnya.

4. Mengenalkan manusia dengan pencipta alam (Allah) dan

memerintahkan beribadah kepada-Nya (Achmadi, 1992: 65).

Keempat tujuan tersebut merupakan satu rangkaian atau kesatuan,

dengan kembali kepada Al-qur’an dapat disimpulkan bahwa realisasi

diri sebagai tujuan umum pendidikan Islam tidak lain adalah

Page 36: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

22

terpadunya pikir, zikir, dan amal pada pribadi seseorang. Dan ini

merupakan kunci utama untuk sampai pada tujuan tertinggi

“Ma’rifatullah an ta’abud ilallah”.

c. Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah pengkhususan atau operasionalisasi tujuan

tertinggi dan terakhir dan tujuan umum pendidikan islam. Tujuan khusus

bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan perubahan di mana

perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada

kerangka tujuan tertinggi dan umum itu. Pengkhususan tujuan tersebut

dapat didasarkan pada:

1. Kultur dan cita-cita suatu bangsa di mana pendidikan itu

diselenggarakan.

2. Minat, bakat, kesanggupan subjek didik.

3. Tuntutan situasi, kondisi pada kurun waktu tertentu.

Dengan demikian tujuan khusus harus tetap mengacu pada tujuan

tertinggi dan senantiasa dijiwai dengan akhlaqul karimah, karena

pendidikan budi pekerti (akhlaq) adalah jiwa dari pendidikan islam dan

Tujuan Akhir Pendidikan Islam adalah berkaitan dengan penciptaan

manusia di muka bumi ini, yaitu membentuk manusia sejati, manusia abid

yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, melekatkan sifat-sifat Allah

dalam pribadinya dan menjalankan fungsi-fungsi kehidupannya

sebagaikhalifatul fil ard (Ahid, 2010:46). Hal ini seperti yang diterangkan

dalam Q.S Adz Dzariyat ayat 56:

Page 37: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

23

نس إل ليعبدون وما خلقت الجن وال

56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.

Dengan demikian tujuan pendidikan agama Islam adalah dalam

rangka untuk menumbuhkan pola kehidupan manusia yang utuh melalui

latihan kejiwaan, kecerdasan otak penalaran, perasaan dan indera.Jadi

pendidikan itu harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspek

baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, maupun

bahasannya.Pendidik pada dasarnya mendorong semua aspek tersebut ke

arah keutamaan serta pencapaian kesempurnaan hidup (Mansur,

2005:333).

D. Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim

1. Pengertian Keluarga Muslim

Keluarga adalah sanak saudara yang bertalian dengan turunan atau

sanak saudara yang bertalian dengan perkawinan (Poerwadarminta,

2006:553). Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan

dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan

menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak,

tentu akan terhambatlah pertumbuhan anak tersebut (Darajat, 1995:47).

Keluarga merupakan sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan

perkawinan. Pada dasarnya keluarga itu adalah sebuah komunitas dalam

“satu atap”. Kesadaran untuk hidup bersama dalam satu atap sebagai

suami istri dan saling interaksi dan berpotensi punya anak akhirnya

Page 38: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

24

membentuk komunitas baru yang disebut keluarga. Jadi keluarga dalam

bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami,

istri, dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat

tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia

(Djamarah, 2004:16-17).

Menurut tim penyusun kamus besar bahasa Indonesia yang

dimaksud Muslim adalah penganut agama Islam atau orang yang memeluk

agama Islam (TPKBBI, 2008: 987). Muslim kalau ditinjau dari segi bahasa

dan istilah asal usul katanya yaitu dimulai dari kata” Islam” berasal dari

bahasa Arab: “salima” yang artinya selamat, dari kata itu terbentuk

“aslama”yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Dari kata

“aslama” itulah terbentuk kata Islam dan pemeluknya disebut Muslim.

Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah, siap

patuh pada ajaran-Nya dan yang pasti orang yang sudah mengucapkan

syahadat berarti dia sudah Muslim, tetapi untuk menjadi muslim yang

sebenarnya setiap orang harus menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan

sebenar-benarnya.

Jadi, Keluarga Muslim menurut penulis adalah keluarga yang

beragama Islam sekaligus menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh

pada ajaran-Nya.

2. Peran Keluarga Muslim terhadap Pendidikan Islam

Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan

pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan

Page 39: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

25

menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak,

tentu akan terhambatlah pertumbuhan anak tersebut (Darajat, 1995: 47).

keluarga adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang

mempunyai hubungan melalui ikatan pernikahan, hubungan kelahiran,

adopsi, atau ikatan darah yang biasanya memiliki tempat tinggal yang

sama (Fatkhurrohman, 2012: 28).

Lingkungan pertama yang mempunyai peran penting adalah

lingkungan keluarga. Disinilah anak dilahirkan, dirawat, dan dibesarkan.

Di sini juga proses pendidikan berawal, Orang tua adalah guru pertama

dan utama bagi anak. Orang tua adalah guru agama, bahasa, dan sosial

bagi anak. Karena, orang tua (ayah) adalah orang yang pertama kali

melafalkan azan dan iqamah di telinga anak di awal kelahirannya. Orang

tua adalah orang yang pertama mengajarkan anak bersosialisasi dengan

lingkungan sekitar (Musbikin, 2009: 111). Keluarga merupakan lembaga

utama yang dikenal oleh anak. Hal ini disebabkan karena kedua orang

tuanyalah orang yang pertama dikenal, dan diterimanya pendidikan,

bimbingan, perhatian dan kasih sayang yang terjalin antara kedua orang

tua dan anak-anaknya merupakan basis yang ampuh bagi pertumbuhan dan

perkembangan psikis serta nilai-nilai sosial dan religius pada diri anak

didik (Ahid, 2010: 61).

Menurut Ahid (2010: 137-140) peran keluarga dalam pendidikan

meliputi:

a. Dalam bidang jasmani dan kesehatan anak

Page 40: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

26

Keluarga mempunyai peranan penting untuk menolong

pertumbuhan anak-anaknya dari segi jasmaniah, baik aspek

perkembangan maupun aspek perfungsian.Didalamnya termasuk

perlindungan, pengobatan dan pengembangan untuk menunaikan

tanggung jawab.

b. Dalam bidang pendidikan akal (intelektual)

Walaupun pendidikan akal dikelola oleh institusi-institusi yang

khusus, tetapi keluarga masih tetap memegang peranan penting dan

tidak dapat dibebaskan dari tanggung jawab. Anak-anak tidak akan

menikmati perkembangan akal yang sempurna, kecuali jika

merekamendapat pendidikan akal dan mendapat kesempatan yang

cukup dirumah.

c. Dalam bidang pendidikan agama

Pendidikan agama dan spiritual ini berarti membangkitkan kekuatan

dan kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang ada pada anak-anak

melalui bimbingan agama yang sehat dan mengamalkan ajaranagama.

3. Problematika PendidikanIslam dalam Keluarga Muslim

Dalam keluarga muslim terdapat beberapa problematika seperti

keadaan ekonomi, perlindungan terhadap keluarga, keagamaan,

pendidikan, dan kenyamanan yang kurang sehingga dapat mengakibatkan

pendidikan Islam bagi anak cenderung kurang maksimal (Musbikin,

2009:232).

Orang tua yang sibuk bekerja untuk meningkatkan ekonomi

Page 41: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

27

keluarga, terkadang sedikit mempunyai waktu luang untuk berinteraksi

dengan anak-anaknya. Pola pertemuan antara orang tua sebagai pendidik

dan anak sebagai terdidik dengan maksud bahwa orang tua mengarahkan

anaknya sesuai dengan tujuannya yaitu membantu anak memiliki dan

mengembangkan dasar-dasar disiplin diri. Orang tua dengan anaknya

sebagai pribadi dan sebagai pendidik, dapat menyingkapkan pola asuh

orang tua dalam mengembangkan disiplin diri anak yang tersirat dalam

situasi dan kondisi yang bersangkutan (Shochib, 2000: 14).

Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak,

menyebabkan anak menjadi ragu akan kemampuan dirinya sendiri. Selain

itu figur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak,

menyebabkan anak tidak mempunyai panutan dalam perilakunya.Anak

cenderung mencari keteladanan dari luar orang tuanya yang belum tentu

baik, sehingga perkembangan pendidikan anak berjalan kurang maksimal.

Dalam suatu keluarga biasanya juga menghadapi hambatan-

hambatan lainnya.Dan hal tersebut sebagian besar terdapat pada keluarga

Muslim. Hambatan tersebut antara lain:

a. Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

b. Figur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada

anak.

c. Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cenderung untuk

memanjakan anak.

d. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak,

Page 42: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

28

tuntutan orang tua yang terlalu tinggi.

e. Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.

f. Orang tua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreativitas

pada anak.

Zakiyah Darajat (1993:23) menyatakan bahwa rasa kasih sayang

adalah kebutuhan jiwa yang paling pokok dalam kehidupan manusia. Anak

kecil yang merasa kurang disayangi oleh orang tuanya akan menderita

hatinya, kesehatan badan juga akan menurun, kecerdasannya juga

mungkin akan semakin berkurang, dan kelakuannya mungkin akan

menjadi nakal, keras kepala dan sebagainya.

Dari problematika diatas orang tua harus semestinya mendidik anak

dengan sebaik-baiknya agar anaknya menjadi anak yang berperilaku baik,

menghormati orang tua taat beragama sehingga anakdidik tersebut tidak

mengecewakan orang tua dikemudian hari karena kurangnya perhatian

dari orang tua.

4. Model Pendidikan Islam Dalam Keluarga Muslim

a. Model Otoriter

Pada model otoriter semua kebijaksanaan atau policy dasar

ditetapkan oleh kepala keluarga itu sendiri dan pelaksanaan selanjutnya

ditugaskan kepada bawahannya atau anaknya. Dilihat dari persepsinya

seorang kepala keluarga yang otoriter adalah seseorang yang sangat

egois. Egoismenya yang sangat besar akan mendorongnya

memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya sehingga sesuai dengan

Page 43: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

29

apa yang secara subyektif di interpretasikannya sebagai kenyataan.

Misalnya, seorang kepala keluarga yang otoriter akan menerjemahkan

disiplin kerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh para bawahannya atau

menyuruh anaknya sebagai perwujudan kesetiaan para bawahan atau

didikannya kepadanya. Padahal sesungguhnya disiplin kerja itu

didasarkan kepada ketakutan bukan kesetiaan. Egonya yang besar

menumbuhkan dan mengembangkan persepsinya bahwa tujuan

pribadinya sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadinya tersebut,

berdasarkan nilai-nilai demikian seorang pemimpin yang otoriter akan

menunjukkan berbagai sikap yang menonjolkan “ke-akuan-nya” antara

lain dalam bentuk:

1) Kecenderungan memperlakukan anggota keluargasama dengan alat-

alat lain dalam keluarga seperti mesin, dan dengan demikian kurang

menghargai harkat dan martabat mereka.

2) Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas

tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan

kebutuhan para bawahan.

3) Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan

keputusan dengan cara memberitahukan kepada para bawahan

tersebut bahwa ia telah mengambil keputusan tertentu dan para

bawahan diharapkan dan bahkan dituntut untuk melaksanakanya

saja.

Page 44: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

30

Dengan persepsi nilai-nilai, sikap dan perilaku demikian seorang

kepala keluarga yang otoriter dalam praktek akan menggunakan gaya

kepemimpinan yang:

1) Menuntut ketaatan penuh dari para anggota keluarga,

2) Dalam menegakkan disiplin menunjukkan kekakuan,

3) Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi,

4) Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjadinnya

penyimpangan oleh bawahan (Sondang Siagian, 1999: 31).

b. Model demokratis

Model pemimpin yang paling ideal dan paling didambakan adalah

yang demokratis. Memang umum diakui bahwa kepala keluarga yang

demokratis tidak selalu merupakan pemimpin yang paling efektif dalam

kehidupan organisasional karena adakalanya dalam hal bertindak

danmengambil keputusan bisa terjadi keterlambatan sebagai

konsekuensi keterlibatan para bawahan dalam proses pengambilan

keputusan tersebut. Tetapi dengan berbagai kelemahannya pemimpin

yang demokratis tetap dipandang sebagai pemimpin terbaik karena

kelebihan-kelebihannya mengalahkan kekurangannya.

Ditinjau dari persepsinya,kepala keluarga yang demokratis

biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari

berbagai unsur dan komponen organisasi, sehingga bergerak sebagai

suatu totalitas.

Page 45: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

31

Seorang pemimpin yang demokratis dihormati dan disegani,

bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional

perilakunya mendorong para bawahannya, menumbuhkan dan

mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. Jika dia salah, ia

bersungguh-sungguh mendengarkan pendapat, saran, dan bahkan kritik

orang lain, terutama bawahannya. Seorang pemimpin yang demokratis

akan sangat bangga bila para bawahannya menunjukkan kemampuan

kerja yang bahkan lebih tinggi dari kemampuannya sendiri.

c. Model Laissez Faire atau Bebas

Pemimpin yang Laissez Faire adalah pemimpin yang

memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada setiap anggota atau

staff didalam tata prosedur dan apa yang akan dikerjakan untuk

pelaksanaan tugas-tugas jabatan mereka. Pendapat pemimpin tentang

penilaian yang berupa kritik atau pujian terhadap pribadi, prestasi kerja

anggota atau pelaksanaan program secara umum jarang atau bahkan

tidak sama sekali diberikan kecuali jika anggota memintanya. Ia

berpendapat bahwa tugas pokoknya sebagai pemimpin adalah menjaga

dan menjamin kebebasan itu.

Dalam keluarga yang di hasilkan oleh kepemimpinan

pendidikan semacam itu tidak akan dapat dihindarkan timbulnya

berbagai masalah, misalnya, kekacauan-kekacauan, tabrakan,

kesimpang-siuran kerja dan wewenang, oleh karena pemimpin sama

sekali tidak berperan menyatukan, mengarahkan, mengkoordinir, dan

Page 46: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

32

menggerakkan berdasarkan konsep metode tertentu yang sebenarnya

sangat diperlukan oleh setiap kelompok kerja sama didalamnya terdapat

individu-individu yang memiliki banyak perbedaan cita-cita, kecakapan

sifat-sifat khas kepribadian yang unik (Soekarto, 1983: 54).

5. MetodePendidikan Islam dalam Keluarga Muslim

a. Mendidik Melalui Keteladanan

Kurikulum pendidikan yang sempurna telah dibuat dengan

rancangan yang jelas bagi perkembangan manusia melalui sistemasi

bakat, psikologis, emosi, mental, dan potensi manusia.Untuk

kebutuhan itulah Allah mengutus Nabi Muhammad saw. Sebagai

hamba dan Rasul-Nya menjadi teladan bagi manusia dalam

mewujudkan tujuan pendidikan Islam, melalui firman-Nya dalam

surah Al-Ahzab ayat 21 :

واليوم أسوة حسنة لمن كان يرجو الل لقد كان لكم في رسول الل

كثيرا الخر وذكر الل

21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah

dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

Dilihat dari ayat diatas bahwa Rasulullah adalah cerminan dari Al-

qur’an dalam pendidikan Islam yang diutus oleh Allah untuk menjadi

suri tauladan yang baik bagi seluruh alam.

Page 47: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

33

Pendidikan Islam merupakan konsep yang senantiasa menyeru

dijalan Allah.Dengan demikian, seorang pendidik dituntut untuk

menjadi teladan dihadapan anak didiknya, bersegera berkorban, dan

menjauhkan diri dari hal-hal hina. Artinya, setiap anak didik akan

meneladani pendidiknya dan benar-benar puas terhadap ajaran yang

diberikan kepadanya sehingga perilaku ideal yang diharapkan dari

setiap anak merupakan tuntutan realistis dan dapat diaplikasikan.

Begitu juga orang tua, anak-anak harus memilki figur teladan dalam

keluarganya sehingga sejak kecil dia terarahkan oleh konsep-konsep

Islam. Dengan begitu, pendidik dan orang tua harus menyempurnakan

dirinya dengan akhlak mulia yang berasal dari Al-qur’an dan dari

perilaku Rasulullah saw.

Pada dasarnya, kebutuhan manusia akan figur teladan bersumber

dari kecenderungan meniru yang sudah menjadi karakter manusia.

Peniruan bersumber dari kondisi mental seseorang yang senantiasa

merasa bahwa dirinya berada dalam perasaan yang sama dengan

kelompok lain (empati) sehingga dalam peniruan ini, anak-anak

cenderung meniru orang dewasa. Pada hakikatnya, peniruan itu

berpusat pada tiga unsur yaitu kesenangan untuk meniru dan

mengikuti, kesiapan untuk meniru dan setiap peniruan terkadang

memiliki tujuan yang sudah diketahui oleh si peniru atau bisa jadi juga

tujuan itu sendiri tidak jelas bahkan tidak ada.

Page 48: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

34

Kegiatan meniru akan meningkat menjadi kegiatan berfikir yang

memadukan kesadaran, keterkaitan, peniruan, dan perasaan bangga

jika pada perkembangannya kesadaran dalam peniruannya meningkat,

peniruan yang berkesadaran ini akan meningkat menjadi ittiba’yang

jenisnya akan terus meningkat bila disertai petunjuk atau pengetahuan

tentang tujuan dan cara peniruan. Melalui konsep peniruan yang

Islami, anak-anak didik akan memahami bahwa meniru dan mengikuti

jejak para pemimpin kaum muslimin generasi pertama akan

memberikan kebahagiaan, kekuatan, kegagahan, dan ketaatan kepada

Allah (Abdurrahman An Nahlawi, 1995:275).

b. Mendidik melalui ‘Ibrah

Ibrah berasal dari kata ‘abara ar-yu’ya yang berarti menafsirkan

mimpi dan memberitahukanimplikasinya bagi kehidupan si pemimpi

atau keadaan setelah kematiannya dan‘abara al-wadiberarti melintasi

lembah dari ujung satu ke ujung yang lain yang berlawanan. Ar-

Raghib berkata bahwa asal makna al-‘ibr adalah melintasi suatu

keadaan ke keadaan lain dan kata ‘ubur dikhususkan untuk makna

melintasi diatas air. Dalam penafsiran Surat Yusuf, Muhammad

Rasyid Ridhamengatakan bahwa al-‘itibar wal ‘ibrah berarti keadaan

yang mengantarkan dari suatu pengetahuan yang terlihat menuju

sesuatu yang tidak terlihat, atau jelasnya berarti merenung dan berpikir

(Abdurrahman An Nahlawi, 1995:279).

Page 49: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

35

Model-model ‘ittibar atau pengajaran di dalam Al-qur’an dan As-

sunnah yang suci berbeda-beda selaras dengan beragamnya topik

‘ibrah, ada beberapa ibrah yang dapat memotivasi kegiatan berfikir

dan pengambilan pelajaran.

c. Mendidik melalui Nasihat

Nasihat merupakan cara mendidik yang mengandalkan bahasa,

baik lisan maupun tertulis dalam mewujudkan interaksi antara

pendidik dengan anak didik. Nasihat pada dasarnya bersifat

penyampaian pesan dari sumbernya kepada pihak yang memerlukan

atau dipandang memerlukannya. Di dalam Al-qur’an banyak nasihat

sekaligus cerita mengenai para Nabi dan Rasul terdahulu sebelum Nabi

Muhammad SAW, yang bermaksud menimbulkan kesadaran bagi yang

mendengar atau membacanyaagar meningkatkan iman dan berbuat

amal kebaikan dalm menjalani hidup dan kehidupan (Hadari Nawawi,

1993:221).

Nasihat sekaligus cerita sangat tinggi nilainya dalam pendidikan

islam karena dipergunakan dalam usaha membantu dan mengarahkan

anak didik, agar menjadi orang dewasa yang beriman dan mampu

memanfaatkan waktu dalam mengerjakan sesuatu yang dirihoi Allah

SWT, untuk mengejar keselamatan, kebahagiaan, kesejahteraan hidup

didunia dan akhirat. Sehubungan dengan mendidk melalui nasihat

Allah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 138 sebagai berikut:

هـذا بيان للناس وهدى وموعظة للمتقين

Page 50: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

36

138. (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan

petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Orang tua atau pendidik menasehati dengan cerita nabi dan rasul

terdahulu, dimana cerita tersebut mengandung nasihat yang berguna

bagi anak didik dalam proses belajar seumur hidup atau pendidikan

seumur hidup.

d. Mendidik melalui kebiasaan

Kebiasaan baik harus di bentuk oleh orang tua atau pendidik

dimulai sejak kecil, contoh memberi kebiasaan yang baik pada anak

didik yaitu dengan memberikan contoh yang berkaitan dengan aktifitas

yang dilakukan sehari-hari membiasakan mencuci kaki dan menyikat

gigi sebelum tidur, mencuci kaki sebelum tidur atau juga bisa

memberikan contoh yang berkaitan dalam kehidupan beragama yang

perlu dibentuk agar menjadi tingkah laku yang dilakukan secara

otomatis misalnya kebiasaan mengucapkan salam pada waktu masuk

atau meninggalkan rumah bila ada orang lain. Kebiasaan bangun pagi

dan segera meninggalkan tempat tidur berwudhu, dan menunaikan

shalat subuh. kebiasaan melafalkan lafal basmalahsetiap mulai

pekerjaan dan diakhiri dengan lafal alhamdulillah setelah melakukan

sesuatu. Allah berfirman dalam surat An-nur ayat 27 yaitu:

يا أيها الذين آمنوا ل تدخلوا بيوتا غير بيوتكم حتى تستأنسوا وتسلموا

رون على أهلها ذلكم خير لكم لعلكم تذك

27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah

Page 51: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

37

yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam

kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu

(selalu) ingat.

Untuk itu setiap pendidik terutama orang tua harus mampu

memilih kebiasaan yang baik sifatnya dan berlaku di masyarakat,

untuk dilatih sejak dini pada anak-anaknya. Pemilihan itu harus

didasarkan pada sikap dan tingkah laku yang disukai Allah Swt, dan

juga sebaliknya perilaku buruk yang tidak disukai Allah harus dibuang.

e. Mendidik melalui hukuman

Hukuman sebagai salah satu metode pendidikan mendapatkan

perhatian berat dari para filosof dan pendidik muslim, seperti Ibnu

Sina, Al Gozali, Al Arabi, dan Ibnu Kaldun.

Oleh sebab mereka menyeru para pendidik untuk menggunakan

berbagai metode dalam mendidik anak agar mereka mempunyai

kebiasaan-kebiasaan baik ketika besar, sehingga ketika itu tidak

diperlukan metode hukuman. Hukuman merupakan metode terburuk,

tetapi kondisi tertentu harus digunakan.Oleh karena itu, hendaknya

diperhatikan pendidik dalam menggunakan hukuman pada masa

remaja.

f. Mendidik melalui partisipasif

Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa manusia lain, manusia

saling membutuhkan satu dengan yang lain sehingga perlu bekerja

sama agar terwujud kehidupan yang harmonis yang didasari oleh

Page 52: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

38

saling percaya mempercayai dan saling hormat menghormati (Hadari

Nahlawi, 1993:235). Demikian juga dalam interaksi pendidikan

terutama antara orang tua dan anaknya. Sehubungan dengan itu Allah

berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut:

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي

أحسن إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين

125. serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845]

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk

.

Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat

membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

Oleh karena itu mendidik melalui partisipasi dengan melibatkan

anak didik dimaksudkan untuk mendidik mengajak berbuat kebaikan

yang diridhoi Allah Swt. Proses bertukar pikiran antara pendidik

dengan anak didik memberikan kesempatan pada anak didik sesuai

dengan umur dan tingkat perkembangannya untuk ikut serta

memikirkan masalah, baik yang datang dari anak maupun lingkungan

keluarga dan bahkan dari lingkungan sekitar.

Page 53: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

39

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan Data

1. Letak Geografis Desa Pulutan

Kondisi geografis desa Pulutan yaitu terletak di samping Jalan lingkar

selatan atau sering disingkat dengan JLS. Sebagian besar masyarakatnya

berprofesi sebagai pedagang ada juga yang berprofesi sebagai petani dan

ada juga yang berprofesi sebagai wirausaha, merantau menjadi TKW.

Secara geografis Desa Pulutan dibatasi oleh :

a. Sebelah Utara : Desa Metes

b. Sebelah Selatan : Desa Kecandran (Winong)

c. Sebelah Timur : Desa Sinoman

d. Sebelah Barat : Desa Jombor dan Candi Rejo

Luas Desa Pulutan RW 03 54,6 ha dan keadaan jarak antara desa Pulutan

dengan laut 12 mil dari darat. Luas lahan berdasarkan kelas lereng :

a. Datar : (0-2 Derajat)

b. Bergelombang : (2-15 Derajat)

c. Curam : (15-40 Derajat)

d. Sangat curam : (>40 Derajat)

e. ketinggian Diatas permukaan laut adalah 450 m.

Page 54: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

40

2. Keadaan Demografi

a. Keadaan Penduduk Menurut Umur

Menurut Data statistik, jumlah penduduk Desa Pulutan RW 03 pada

tahun 2015 berjumlah 655 jiwa terdiri dari 334 jumlah laki-laki dan 321

jumlah perempuan.

Untuk lebih jelasnya Penduduk Desa Pulutan RW 03 menurut golongan

umut dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

No Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0-4 33 26 59

2 5-9 17 22 39

3 10-14 29 33 62

4 15-19 37 27 64

5 20-24 31 29 60

6 25-29 31 29 60

7 30-34 32 30 62

8 35-39 29 36 65

9 40-44 28 33 61

10 45-49 26 21 47

11 50-54 22 17 39

12 55-59 19 18 37

Sumber: dokumentasi di Desa Pulutan RW 03

b. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Secara umum, penduduk di Desa Pulutan RW 03 tergolong rendah

dalam hal pendidikannya, hal ini terbukti dengan banyaknya penduduk

yang hanya tamat SD karena pemerintah menyemarakkan wajib belajar

Page 55: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

41

9 tahun untuk mendapatkan pendidikan yang layak, dalam kondisi saat

ini pendidikan sangatlah penting dalam menghadapi era modern.

Berikut ini tabel keadaan penduduk Desa Pulutan RW 03

berdasarkan tingkat pendidikannya.

Tabel 3.2 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO Keterangan LK PR JUMLAH

1 Belum

sekolah 44 43 87

2

Belum

tamat/SD

Sederajat

64 38 102

3 Tamat SD 104 121 225

4 Sltp/sederajat 84 75 159

5 SMA 29 36 65

6 Diploma

III/S I 7 7 14

7 S II 2 1 3

8 S III 0

Sumber: dokumentasi di Desa Pulutan RW 03

c. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Dalam bidang perekonomian, Desa Pulutan RW 03 sudah

cukup maju di bidang perdagangan maupun di bidang pertanian,

dalam bidang perdagangan masyarakat Pulutan khususnya banyak

yang berdagang disekitar Jalan Lingkar Selatan (JLS) apalagi kalau

pada hari minggu, banyak yang berdagang di daerah Jalan Lingkar

Page 56: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

42

tersebut dan di ikuti oleh pedagang-pedagang lain dan pedagang

pendatang yang datang dari berbagai daerah.

Dalam bidang pertanian di Desa Pulutan juga tergolong maju

karena di Pulutan termasuk tanah produktif yang sering ditanami

padi oleh para petani sehingga menghasilkan bahan baku beras.

Selain pedagang dan juga petani ada juga yang bekerja sebagai

pegawai untuk lebih jelasnya apat dilihat di tabel berikut ini:

Tabel 3.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

NO PEKERJAAN LK PR JUMLAH

1 Belum/tidak bekerja 42 53 95

2 Mengurus rumah tangga 2 65 67

3 Pelajar/mahasiswa 57 54 111

4 Pensiunan 2 4 6

5 Pegawai negeri sipil 4 5 9

6 Tentara nasional Indonesia 1 1

7 Perdagangan 31 24 55

8 Petani/pekebun 23 12 35

9 Peternak 14 2 16

10 Transportasi 6 6

11 Karyawan swasta 17 8 25

12 Buruh harian lepas 28 19 47

13 Buruh tani/perkebunan 16 21 37

14 Pembantu rumah tangga 3 17 20

15 Tukang cukur 1 1

16 Tukang batu 16 16

17 Tukang kayu 8 8

18 Tukang jahit 7 7

Page 57: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

43

19 Mekanik 9 9

20 Dosen 1 1

21 Guru 10 5 15

22 Dokter 0 1 1

23 Sopir 16 16

24 Wiraswasta 28 23 51

25 Lainnya 0

JUMLAH 335 320 655

Sumber: dokumentasi di Desa Pulutan RW 03

d. Sarana Pendidikan Umum

Tabel 3.4 Sarana Pendidikan

No Jenis Pendidikan Gedung

1 PAUD 1

2 TK 1

3 SD 2

4 SMP -

5 SMU -

Sumber: dokumentasi di Desa Pulutan RW 03

e. Sarana Ibadah

Tabel 3.5 Sarana Ibadah

No Sarana Ibadah Gedung

1 Masjid 1

2 Musholla 3

Sumber: dokumentasi di Desa Pulutan RW 03

Page 58: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

44

f. Jumlah penduduk berdasarkan agama

Ditinjau dari segi agama, seluruh warga di Desa Pulutan

RW 03 memeluk agama Islam.

3. Keadaan Sarana dan Prasarana Desa Pulutan RW 03

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di lapangan, di

Desa Pulutan RW 03 ini dilengkapi beberapa fasilitas sarana dan

prasarana umum yang tentunya dimanfaatkan untuk kepentingan

masyarakat desa tersebut.

Selain keadaan sarana dan prasarana diatas terdapat juga sarana

dalam bidang olahraga terutama di bidang kesenian seperti rebana dan

juga drumblack percussion anak-anak muda yang selalu memeriahkan

kota salatiga dalam acara karnaval, ulang tahun kota salatiga

mengadakan festival drumblack dan pemuda Pulutan juga ikut

memeriahkan dalam acara-acara tersebut.

B. Profil Keluarga Muslim di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga

1. Profil Pendidikan

Pendidikan merupakan upaya yang penting untuk mengetahui

berbagai macam keadaan di dalam keluarga maupun mayarakat. Untuk

mengetahui kondisi dari beberapa keluarga muslim di Desa Pulutan RW

03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, maka penulis melakukan observasi

Page 59: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

45

dan wawancara secara langsung dengan beberapa keluarga muslim di desa

tersebut. Kondisi yang dimaksudkan disini adalah tentang background

agama, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan keluarga muslim.

Dari observasi yang dilakukan oleh penulis terhadap beberapa

keluarga Muslim Di Desa Pulutan RW 03 menunjukkan adanya perbedaan

tingkat pendidikan dalam masing-masing keluarga muslim. Tingkat

pendidikan orang tua dalam sebuah keluarga berpengaruh pada

pemahaman dan pola pikir pada aspek pendidikan sehingga akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan yang akan diberikan kepada anaknya.

Orang tua yang pernah mendapat pendidikan agama di pondok pesantren,

dalam memberikan pendidikan agama anaknya akan cenderung lebih

intensif dan lebih tegas dibandingkan dengan orang tua yang mempunyai

latar belakang pendidikan umum. Diantaranya adalah keluarga Bapak Bsr,

Bapak Djmt, Bapak DS yang dulunya pernah belajar sekaligus menimba

ilmu di pondok pesantren. Berikut pernyataan bapak Bsr (24 08 2015)

yang dulu pernah belajar di pondok pesantren tahfidzul qur’an kali beber

wonosobo :

“Saya dulu pernah menimba ilmu-ilmu agama di pondok

pesantren kali beber terletak di daerah wonsobo, saya mondok disitu

sejak lulus dari Sekolah Dasar, sehabis lulus sekolah Dasar langsung

berangkat ke pondok pesantren untuk menuntut ilmu, itu juga

disebabkan dari dorongan orangtua, serta keinginan saya untuk belajar

agama”.

Berikut juga yang disampaikan oleh Bapak Djmt (20 08 2015)

yang dulu pernah belajar di pondok pesantren API Tegal rejo magelang:

“Saya dulu mondok di API Tegal rejo magelang itu sekitar

tahun 1987-1993 Sudah sekitar 6 tahunan saya belajar di pondok

Page 60: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

46

pesantren jadi tahu tentang ilmu-ilmu agama baik itu ibadah mahdhoh

ataupun ibadah muamalah”.

Selain Bapak Bsr dan juga Bapak Djmt masih ada lagi yang belajar

di pondok pesantren yaitu Bapak DS (26 08 2015) yang dulu pernah

belajar dipondok pesantren Krapyak yogyakarta:

“Saya dulu pernah belajar di pondok pesantren Ali Maksum

yogyakarta yang kala itu menurut saya belajar di pondok pesantren

merupakan keharusan bagi saya pribadi untuk bisa mengetahui ilmu-

ilmu agama secara dalam, sehingga ketika beribadah kepada Allah

Swt itu bisa merasuk dalam hati jadi saya ya sedikit tahu tentang ilmu-

ilmu agama yang saya peroleh pada waktu mondok di pondok

pesantren”.

Pada umumnya keluarga muslim Di Desa Pulutan RW 03 masih

banyak yang tidak mempunyai latar belakang belajar di pondok pesantren

seperti diantaranya keluarga Bapak Slkn, Bapak Mgn, Bapak Nn, Bapak

Mtd dan Bapak Mkr. Berikut wawancara dari responden yaitu Bapak Slkn

(20 08 2015) yang dulunya belajar lulus dari SMP:

“Saya dulu belajar di sekolah hanya lulus sampai SMP karena

orangtua sudah tidak mampu untuk membiayai sekolah saya,

meskipun saya lulus SMP saya bersyukur masih bisa sekolah”.

Berikutnya dari Bapak Mgn (19 08 2015) yang dulunya juga lulus

sekolah SMP:

“Dulu saya memang lulus sekolah sampai SMP mas, dan saya

rasa lulus SMP sudah cukup karena saya harus membantu orangtua

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”.

Berikutnya dari Bapak Nn (22 08 2015) yang mengenyam pendidikan

sampai lulus SMP:

“Saya dulu belajar di sekolah itu sampai pendidikan SMP dan

setelah itu saya tidak melanjutkan sekolah lagi karena saya harus

membantu adik-adik saya untuk sekolah juga sementara saya

membantu orangtua untuk membiayai adik-adik saya sekolah”.

Page 61: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

47

Berikutnya orangtua yang mengenyam pendidikan sampai tingkat

SMA (Sekolah Menengah Atas) misalnya Bapak Mtd (22 08 2015):

“Saya dulu belajar di sekolah sampai lulus SMA dan setelah lulus

saya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”.

Berikutnya juga pernyataan dari responden Bapak Mkr (21 08

2015) belajar di sekolah sampai lulus SMA:

“Dulu saya belajar di sekolah sampai lulus SMA dan

setelah lulus saya belajar sedikit-sedikit tentang ilmu agama pada

guru ngaji saya yang berada di kampung, agar tahu agama

seimbang antara sekolah formal umum dengan belajar agama.

Berikut ini juga pernyataan dari responden Bapak Fzn (24 08 2015)

belajar di sekolah dan lulus di perguruan tinggi S1:

“Saya belajar sampai Perguruan tinggi dan setelah itu saya

bekerja sebagai guru di Sekolah Dasar mendidik anak untuk

belajar, sebagai seorang guru saya berkewajiban mendidik,

membimbing anak-anak didik saya untuk belajar”.

Hasil penelitian melalui observasi dan wawancara dari segi tingkat

pendidikan, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal orang tua

dalam keluarga ini mayoritas lulusan SMP, dan hanya beberapa lulusan

SMA. Ada juga yang orang tua yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar

yaitu Bapak Fzn. Orang tua dalam keluarga muslim yang telah lulus dari

pendidikan SMP misalnya Bapak Slkn, Bapak Mgn, Bapak Nn, sementara

orang tua yang telah lulus dari pendidikan SMA adalah dari bapak Bsr,

Bapak Mtd, Bapak Mkr.

Beberapa lulusan dari program sarjana yaitu Bapak Mnr dan Bapak

Djmt,dan Bapak Fzn yang ketiganya merupakan pendidik disekolah atau

Page 62: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

48

berprofesi sebagai guru MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan SD (Sekolah

Dasar), ketiganya sudah menjadi guru PNS (Pegawai Negri Sipil).

2. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

hidup bagi keluarga. Dari observasi penulis ke beberapa responden hasil

penelitian dalam segi pekerjaan adalah Bapak Djmt yang berprofesi

sebagai guru di SD (Sekolah Dasar) dan Bapak Mnr berprofesi sebagai

guru di MI (Madrasah Ibtidaiyah), Bapak Fzn berprofesi sebagai guru di

SD (Sekolah Dasar) dan semuanya sudah menjadi Pegawai Negri Sipil

(PNS). Keluarga yang berprofesi sebagai pedagang yaitu Bapak Bsr

berprofesi sebagai pedagang mie ayam, Bapak DS berprofesi sebagai

penjual makanan di rumah makan warung sawah miliknya sendiri

warungnya terletak dipinggir JLS (Jalan Lingkar Selatan) sebelah barat,

Bapak Mgn berprofesi sebagai penjual makanan warung kecil-kecilan di

pinggir JLS serta bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari, Bapak Slkn berprofesi sebagai buruh dan Bapak Nn bekerja sebagai

buruh. Bapak Mtd berprofesi sebagai pedagang di warung kelontong

miliknya sendiri. Sedangkan bapak Mkr bekerja sebagai wiraswasta

pedagang.

Hasil penelitian dari segi pendapatan keluarga muslim di Desa

Pulutan RW 03 menunjukkan bahwa dalam mencapai pendapatan

berprofesi sebagai pedagang warung kelontong serta warung kecil-kecilan

jualan makanan ringan rata-rata dalam satu bulan adalah Rp. 800.000 –

Page 63: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

49

1.000.000. Mereka yang berprofesi sebagai guru di Madrasah Ibtidaiyah

ataupun di Sekolah Dasar yang sudah PNS seperti Bapak Mnr, Bapak Fzn

dan bapak Djmt memiliki penghasilan sekitar Rp 2.000.000. Adapun

profesi sebagai pedagang pendapatan rata-rata seperti disebutkan diatas hal

ini bisa didapatkan jika pekerjaan mereka lancar dan tingkat penjualan

barang dagangannya laku terjual.

Selain memperoleh pendapatan dari hasil berdagang, ada juga

yang berprofesi sebagai buruh yaitu menjadi kuli bangunan atau bekerja

serabutan (Bapak Slkn, Bapak Nn) yaitu mendapat penghasilan sekitar Rp

.600.000 - 800.000 setiap bulan terkadang juga tidak menentu. Hal ini

sesuai dengan gambaran di lapangan bahwa pekerjaan serta pendapatan

dari masing-masing keluarga sangatlah penting untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

C. Temuan Penelitian

1. Urgensi Pendidikan Agama dalam keluarga Muslim di Desa

Pulutan RW 03

Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim merupakan

pendidikan yang sangat penting karena dimulai dari pendidikan agama

seseorang akan menjadi lebih baik dalam berperilaku.

Pendidikan Agama Islam bagi anak menurut semua informan itu

sangat penting, karena menurut mereka pendidikan agama Islam itu

adalah sesuatu hal yang harus mulai dipelajari oleh anak sejak usia dini

atau bahkan dalam kandungan. Mereka menginginkan agar anaknya

Page 64: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

50

dapat mengerti tentang agama, menjadi anak yang lebih baik dari

orang tuanya, saleh salehah, dapat berbakti pada orang tua, bisa

berguna bagi keluarga, masyarakat, agama dan negara. Hal ini seperti

apa yang disampaikan oleh Bapak Mnr (19 08 2015) yang berprofesi

sebagai guru MI dan berpendidikan sampai S1 :

“Pendidikan agama Islam menurut saya sangatlah penting,

karena pendidikan Islam itu untuk mencetak generasi penerus

yang Islami dan untuk memberikan modal dasar bagi anak

dalam menghadapi kerasnya kehidupan dimasa yang akan

datang agar tidak keluar dari jalur dan aturan-aturan agama

Islam”.

Demikian juga yang dikatakan oleh Bapak Mgn (19 08 2015)

yang berprofesi sebagai pedagang makanan kecil berpendidikan lulus

SMP:

“Menurut saya pendidikan agama Islam itu penting karena

dapat membentuk perilaku yang baik untuk dirinya sendiri dan

juga lingkungannya”.

Sedangkan yang dikatakan oleh Bapak Slkn (20 08 2015) yang

berprofesi sebagai Buruh serabutan pendidikan lulus SMP:

“Menurut saya pendidikan Islam itu penting ketika

diterapkan pada anak, meskipun saya kadang-kadang belum bisa

mencontohkan perilaku yang baik untuk anak saya”.

Berikutnya juga dikatakan oleh Bapak fzn (24 08 2015)

berprofesi sebagai guru di sekolah dasar, berpendidikan lulus S1:

“Pendidikan Islam itu menurut saya sangat penting untuk

diajarkan kepada anak agar anak tahu betapa pentingnya belajar

tentang agama Islam sebagai bekal untuk hidup kedepannya

mengikuti perkembangan zaman yang semakin berkembang di

zaman sekarang guna sebagai pedoman hidup didunia dan

diakhirat”.

Page 65: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

51

Berikut juga dikatakan oleh Bapak Mtd (22 08 2015) berprofesi

sebagai pedagang berpendidikan lulus SMA:

“Menurut saya pendidikan Islam itu penting ketika

diterapkan pada anak agar anak menjadi mengerti mengenai

pendidikan islam yang mengajarkan segala aspek kehidupan

baik di dunia maupun diakhirat”.

Dari beberapa pendapat yag sudah dipaparkan oleh respoden

bisa dijelaskan bahwa pendidikan agama itu sangat penting bagi anak-

anaknya, pendidikan sebagai pondasi utama dalam menjalankan

perintah Agama dan sebagai bekal untuk menjalankan kehidupan.

2. Problematika Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim

di Desa Pulutan RW 03

Problematika pendidikan agama terjadi di dalam keluarga

Muslim di Pulutan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang

penulis lakukan, berikut ini adalah problematika pendidikan agama

dalam keluarga muslim tersebut.

Menurut jawaban dari informan yang ditanyakan oleh penulis

tentang apa saja problematika pendidikan agama dalam keluarga

muslim, hampir semuanya menyatakan pertama keteladanan dari orang

tua. Keteladanan menjadi kendala utama dalam masalah pendidikan.

Problem kedua adalah minat anak yang kurang dalam kegiatan agama

seperti shalat, puasa, mengaji Al-qur’an, membaca kitab kuning,

yasinan, dziba’an dan lain-lain. Hal ini seperti yang disampaikan oleh

Bapak Slkn (20 08 2015) yang berprofesi sebagai buruh serabutan

dengan pendidikan lulusan SMP mengatakan:

Page 66: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

52

“Saya masih kurang dalam memberikan contoh yang baik

kepada anak-anak, karena saya sendiri sebetulnya kurang begitu

paham tentang agama, jadi saya tidak bisa mengajarkan mereka

tentang shalat atau mengaji secara langsung, tetapi kalau

masalah berperilaku insya Allah saya berperilaku baik terhadap

anak”.

Hal ini berbeda dengan apa yang diutarakan oleh bapak Fzn (24

08 2015) yang berprofesi sebagai guru SD dengan pendidikan lulusan

sarjana S1 :

“Ya, saya selalu berusaha memberikan contoh yang baik

kepada anak-anak saya, karena anak itu sangat mudah meniru

perilaku dari orang tuanya. Jadi, saya harus memberikan contoh

yang baik terhadap anak saya agar anak saya menjadi anak yang

berperilaku baik”.

Problematika pendidikan agama Islam dalam keluarga muslim

adalah kurangnya sikap keteladanan dari orangtua sekaligus perhatian

orangtua terhadap anaknya dan juga minat anak yang kurang begitu

memperhatikan mengenai pentingnya belajar agama yang merupakan

pondasi utama dalam menjalankan kehidupan.

Di Desa Pulutan RW 03 terutama dalam keluarga muslim pada

dasarnya orang tua dalam mendidik anaknya sudah semangat, hanya

saja faktor anaknyalah yang kurang berminat atau kurang

memperhatikan untuk belajar agama. Seperti yang terjadi pada Saudara

Mzh putra dari Bapak Slkn (20 08 2015) mengatakan:

“Setiap hari bapak saya menyuruh saya untuk belajar

mengaji tujuannya agar saya bisa mengaji membaca Al-qur’an

tetapi saya kurang memperhatikan nasihat-nasihat dari bapak

sehingga saya tidak mengaji lagi dengan alasan malas.

Page 67: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

53

Begitu juga yang terjadi pada Saudara IS putra dari Bapak Mgn

(19 05 2015) mengatakan:

“Saya sudah tidak belajar mengaji lagi karena saya sudah

bekerja di pabrik dan ketika pulang sudah larut malam sehingga

ketika saya ingin belajar mengaji ke guru ngaji sudah tidak ada

waktu lagi dan lagi pula dulu saya sudah pernah khatam mengaji

Al-qur’an.

Dan hal ini juga terjadi pada M aw putra dari Bapak NN (23 08

2015)

“Setiap hari saya juga disuruh bapak saya untuk berangkat

belajar mengaji di rumah (Bapak Djmt) akan tetapi saya sering

kali tidak berangkat mengaji karena teman sebaya juga tidak

berangkat sehingga saya ikutan tidak berangkat.”

Selain beberapa anak di atas masih ada lagi anak yang

terkadang enggan untuk belajar mengaji yaitu Brk putra dari bapak

Fzn (24 08 2015)

“Bapak saya setiap hari menyuruh saya untuk belajar ngaji

ke tempat guru ngaji, ya waktunya sehabis maghrib tetapi

terkadang saya merasa malas mau mengaji karena sudah

capek, sehabis pulang sekolah tetapi saya usahakan untuk bisa

mengaji dan shalat lima waktu karena sebetulnya saya juga

ingin belajar lebih dalam soal agama”.

Meskipun ada anak yang kurang memperhatikan tentang

pentingnya Pendidikan Agama Islam namun ada juga anak yang

mempunyai antusias yang bagus mengenai pendidikan Islam

karena juga dorongan dari orang tua sekaligus anaknya juga

berminat untuk mengetahui lebih dalam mengenai pendidikan

agama Islam. Seperti yang terjadi pada saudara Fr wbsn putra

Bapak Mtd (22 08 2015)

Page 68: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

54

“Keinginan saya untuk belajar mengaji memang sudah ada

dari kecil, saya disuruh orang tua saya untuk belajar agama

Islam dan dimulai dari dorongan orang tua tersebut saya

menjadi suka dan minat belajar mengaji di tempat guru ngaji”.

Selain saudara Fr Wbsn ada juga anak yang mempunyai

semangat dan minat untuk belajar mengaji yaitu saudara RU putra

Bapak Mkr (21 08 2015) :

“Keinginan saya untuk belajar mengaji terutama belajar

tentang agama memang tumbuh dari sejak kecil karena

dorongan sekaligus motivasi dari orang tua yang tidak henti-

hentinya mengarahkan saya untuk belajar agama lebih dalam”.

Pendidikan agama dalam keluarga Muslim di Desa Pulutan RW 03

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga berjalan dengan kurang efektif

karena antara harapan orang tua dengan keinginan anak berbeda atau

tidak sinkron satu sama lain. Pendidikan agama yang terjadi dalam

keluarga tidak berjalan secara maksimal sesuai dengan harapan orang

tua terutama dari faktor didikan orang tua.

Terdapat orang tua yang kurang memperhatikan anaknya sehingga

anaknya kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tua begitu juga

minat dari anak itu sendiri merasa malas untuk belajar. Namun para

orangtua menginginkan agar anaknya mampu belajar pendidikan

agama dengan baik dan dapat berguna bagi keluarga, masyarakat dan

agama. Minat dari anak tentang pendidikan agama Islam pada

umumnya kurang bagus atau bisa dikatakan malas. Namun ada juga

anak yang tertarik dalam dunia pendidikan agama Islam. Adapun anak

yang minatnya bagus itu memang dirinya ingin belajar agama lebih

Page 69: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

55

mendalam sehingga anak tersebut masuk belajar agama dipondok

pesantren dan itu dimulai dari faktor dukungan dari orang tua yang

senantiasa membimbing mengarahkan anaknya untuk belajar agama

secara lebih mendalam.

3. Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa

Pulutan RW 03

Model pendidikan agama dalam keluarga muslim merupakan

cara mendidik untuk dapat diterapkan dalam mendidik anak. Dalam

hal ini ada 2 model diantaranya digunakan dalam mendidik anaknya.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan beberapa warga Desa

Pulutan RW 03 mengenai bagaimana Model pendidikan Agama dalam

keluarga Muslim dapat diuraikan sebagai berikut:

Model pendidikan agama dalam Keluarga Muslim di Desa

Pulutan RW 03 itu ada 2 yaitu:

a. Model Otoriter

Model otoriter disini dijelaskan bahwa pendidikan yang

diajarkan oleh orang tua kepada anaknya dididik secara keras atau

orang tua dalam mendidik anaknya bisa disebut egois, karena anak

harus sepenuhnya taat kepada orangtua. Hal seperti yang dilakukan

oleh Bapak Mtd (22 08 2015) yang berprofesi sebagai pedagang

makanan di warung kelontong miliknya sendiri, ia berpendidikan

Page 70: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

56

lulusan SMA dengan mendidik anaknya agak keras dan anak harus

patuh kepadanya berikut pernyataannya dalam wawancara:

“Saya mendidik anak saya memang agak keras agar

patuh kepada saya, kadang sampai agak saya marahi gara-

gara tidak segera shalat. Wong ya dulu zaman saya itu,

orangtua justru lebih keras dalam mendidik anak dan

nyatanya memang jadi disiplin dan masih terbawa sampai

sekarang. Saya juga mau anak itu belajar dengan benar sesuai

dengan apa yang saya harapkan, kedepannya bisa menjadi

pribadi yang kuat, kalau anak saya salah ya saya hukum mas,

contohnya pada waktu belajar kok malah bermain ya saya

suruh pulang untuk belajar, saya begitu itu karena saya sangat

sayang kepada anak saya”.

Pernyataan dari orangtua diatas mencerminkan bahwa dalam

mendidik anak, Bapak Mtd (22 08 2015) termasuk menggunakan

model otoriter. Hal tersebut dapat diperjelas dengan hasil

wawancara yang dilakukan kepada saudara Fr Wbsn (22 08 2015)

putra bapak Mtd, berikut ini adalah hasil wawancara kepada

saudara Fr Wbsn:

“Bapak saya memang dari saya kecil itu keras dan

disiplin kalau masalah agama mas, katanya ngikut mbah

dulu memang keras kalau soal agama, apalagi tentang

shalat. Makanya saya dari lulus SD sudah dipaksa lanjut

sekolah sambil ngaji di Pondok Pesantren Futuhiyah

Mranggen, Demak. Sekarang juga saya kalau mau kuliah

harus yang berbasis Islam, makanya saya lanjut kuliah di

perguruan tinggi islam.

Orangtua dalam mendidik anaknya cenderung keras dan

disiplin sesuai dengan apa yang di perintahkannya model otoriter

adalah model yang yang tergolong kaku dalam mendidik anak,

anak disuruh patuh sepenuhnya kepada orangtua.

Page 71: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

57

b. Model Demokratis

Model demokratis adalah model yang bercirikan adanya hak

dan kewajiban orangtua dan anak adalah sama dalam artian saling

melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab dan

menentukan perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin. Dalam

model demokratis kedua orangtua juga saling berpartisipasi dalam

pendidikan.

Berikut wawancara yang disampaikan oleh Bapak Mkr (21 08

2015) berprofesi sebagai pedagang yang berpendidikan lulusan

SMA:

“kalau saya ya pada awalnya memang memberikan

arahan kepada anak tentang pendidikan Islam dan pentingnya

pendidikan Islam itu dalam kehidupan, tetapi saya juga tidak

memaksakan kepada anak. Anak juga saya berikan kesempatan

untuk menyampaikan pendapatnya sendiri, wong ya kalau

dikerasi anak zaman sekarang malah nantinya melawan orang

tua. Lagi pula sudah tidak jamannya lagi orangtua itu keras

kepada anak”

.

Pernyataan dari orangtua diatas mencerminkan bahwa dalam

mendidik anak, Bapak Mkr termasuk menggunakan model

demokratis. Hal tersebut dapat diperjelas dengan hasil wawancara

yang dilakukan kepada saudara Rzu (21 08 2015) putra bapak Mkr,

berikut ini adalah hasil wawancara kepada saudara Rzu:

“Saya dididik oleh orang tua saya, memang kadang

dimarahi atau diingatkan apalagi kalau misalnya belum shalat

atau tidak mengaji. Namun juga bapak itu tidak langsung

marah-marah karena kadang menanyakan dulu alasan tidak

mengaji, biasanya saya tidak mengaji karena sedang banyak

PR”.

Page 72: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

58

Berikut ini juga pernyataan dari Bapak Mgn (19 08 2015) yang

berprofesi sebagai pedagang makanan kecil-kecilan pendidikan

lulus SMP:

“Saya memang dalam mendidik anak tidak terlalu

mengekang anak ya adakalanya saya menasehatinya dan

kadang memarahinya apabila dia salah, tetapi saya juga

mengarahkan anak agar selalu sholat”.

Hal tersebut dapat diperjelas dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada saudara IS (19 08 2015) putra bapak Mgn,

berikut ini adalah hasil wawancara kepada saudara IS:

“Saya dididik oleh bapak saya mengenai belajar agama

kadang dimarahi terkadang juga tidak, ya melihat kesalahan

dari saya pribadi kalau saya tidak melaksanakan shalat saya

dimarahi oleh bapak saya”.

Berikut ini juga wawancara dengan bapak Nn (23 08 2015 )

yang berprofesi sebagai pedagang barang dagangan berpendidikan

lulus SMP:

“Saya mendidik anak saya M aw biasa mas, jarang tag

marahi karena anak saya kalau saya marahi malah malah

anaknya jadi malas mau belajar jadi ya saya biarkan mas

terkadang istri saya yang suka menasehati anak saya agar tidak

malas belajar”.

Hal tersebut dapat diperjelas dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada saudara M aw (23 08 2015) putra bapak Nn,

berikut ini adalah hasil wawancara kepada saudara M aw:

“Saya setiap hari di suruh bapak ibu saya untuk belajar

mengaji tetapi bapak saya dalam mendidik saya jarang

memarahi saya kurang memperhatikan saya karena

kesibukannya bekerja dan terkadang ibu saya yang suka

memberi nasihat pada saat saya tidak berangkat sekolah atau

belajar”.

Page 73: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

59

Berikut ini yang disampaikan oleh bapak Fzn (24 08 2015)

yang berprofesi sebagai guru SD dengan pendidikan lulusan sarjana

S1:

“Ya, saya selalu berusaha memberikan contoh yang baik,

terkadang juga marah kalau anak saya tidak mendengarkan

perintah saya, tetapi saya menasehati guna mendidik,

membimbing serta mengarahkan anak saya, karena anak itu

sangat mudah meniru perilaku dari orang tuanya. Jadi, saya

harus memberikan contoh yang baik terhadap anak saya agar

anak saya menjadi anak yang berperilaku baik serta taat dalam

menjalankan perintah agama”.

Hal tersebut dapat diperjelas dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada saudara Brk (24 08 2015) putra bapak Fzn,

berikut ini adalah hasil wawancara saudara Brk:

“Saya dididik orangtua saya sejak kecil dicontohkan

dengan diberi arahan arahan oleh bapak agar bisa menjadi

anak yang berbakti kepada orang tua bisa mengaji bapak itu

orangnya juga tidak terlalu keras tidak langsung memarahi

saya kalau saya ada salah tapi lebih membimbing saya untuk

menasehati”.

Berikutnya juga disampaikan oleh bapak Slkn (20 08 2015)

yang berprofesi sebagai buruh harian dengan pendidikan lulus

SMP:

“Ya saya sudah mengarahkan anak untuk belajar dan saya

tidak terlalu mengekang anak. Saya suruh anak saya untuk

mengaji di guru ngaji ya jujur mas, karena saya juga kurang

bisa mengajari anak ngaji”.

Hal tersebut dapat diperjelas dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada saudara M zh (20 08 2015) putra bapak Slkn,

berikut ini adalah hasil wawancara saudara Mzh:

Page 74: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

60

“Saya dididik oleh orangtua saya ya disuruh mengaji,

shalat bapak saya tidak terlalu mengekang saya mas, paling

juga mengarahkan saya untuk belajar”.

Dari Hasil wawancara diatas bahwa anak dididik oleh orang

tuanya dengan menggunakan model demokratis yaitu bersifat

fleksibel untuk perkembangan anak-anaknya adakalanya orang tua

harus memarahi anaknya dan adakalanya juga mengarahkan

membimbing anak agar menjadi anak yang taat pada orang tua dan

agama.

4. Metode Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa

Pulutan RW 03

Metode pendidikan agama dalam keluarga merupakan cara

yang penting yang harus dilakukan oleh para orang tua kepada

anaknya. Orang tua harus mendidik anak dengan semampunya.

Sebagian besar orang tua mendidik anak melalui keteladanan yaitu

dengan memberikan suri tauladan yang baik dengan memberikan

contoh seperti melaksanakan shalat terutama shalat lima waktu dan

juga memberikan pembelajaran yang baik untuk anak didiknya. Seperti

yang disampaikan oleh bapak Fzn (24 08 2015) berprofesi sebagai

guru sekolah dasar pendidikan lulus S1:

“Ya, saya selalu berusaha memberikan contoh yang baik,

terkadang juga saya nasehati guna mendidik, membimbing

serta mengarahkan anak-anak saya, karena anak itu sangat

mudah meniru perilaku dari orang tuanya. Jadi, saya harus

memberikan contoh yang baik terhadap anak saya agar anak

Page 75: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

61

saya menjadi anak yang berperilaku baik serta taat dalam

menjalankan perintah agama”.

Demikian juga dengan Bapak Mgn (19 08 2015) berprofesi

sebagai pedagang makanan kecil pendidikan lulus SMP:

“Ya kalau menurut saya, mendidik anak dengan

memberikan contoh yang baik seperti shalat mengaji membaca

Al-Qur’an itu penting untuk diajarkan kepada anaknya dan itu

harus dimulai dari orang tua dulu agar anak dapat meniru

perilaku orang tuanya karena orang tua itu sebagai contoh

untuk anaknya”.

Hal ini disampaikan oleh Bapak Slkn (20 08 2015) yang

berprofesi sebagai buruh serabutan dengan pendidikan lulusan SMP

mengatakan:

“Saya masih kurang dalam memberikan contoh yang baik

kepada anak-anak, karena saya sendiri sebetulnya kurang

begitu paham tentang agama, jadi saya tidak bisa mengajarkan

mereka tentang shalat atau mengaji secara langsung, tetapi

kalau masalah berperilaku insya Allah saya berperilaku baik

terhadap anak”.

Hal ini disampaikan oleh Bapak Mtd (22 08 2015) yang

berprofesi sebagai pedagang makanan dengan pendidikan lulusan

SMA mengatakan:

“Insya Allah saya sudah memberikan teladan yang baik

saya dalam mendidik anak, memberikan contoh yang baik

untuk membaca Al-qur’an sehingga anak-anak akan meniru

dan mencontoh orang tuanya begitu mas ketika saya mendidik

anak-anak saya”.

Hal ini disampaikan oleh Bapak Mkr (21 08 2015) yang

berprofesi sebagai pedagang makanan dengan pendidikan lulusan

SMA mengatakan:

Page 76: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

62

“Ya sebagai orang tua saya berusaha memberikan contoh

yang baik bagi anak saya agar anak tahu bahwa orang tuanya

selalu mencontohkan hal-hal yang baik sehingga anak juga ikut

menjalankan mas dengan berbuat baik”.

Berikut ini juga disampaikan oleh bapak Nn (23 08 2015) yang

berprofesi sebagai buruh dengan pendidikan lulus SMP mengatakan :

“Ya saya sudah berusaha memberikan teladan yang baik

dengan mencontohkan shalat untuk anak saya namun, saya

juga sibuk bekerja dan istri saya yang seringkali memberikan

nasehat pada anak”.

Pada Dasarnya, kebutuhan anak akan didikan orang tua sangat

di perlukan bagi anak sebagai figur teladan bagi anak sekaligus contoh

sebagai proses peniruan anak untuk mencontoh teladan orang tua.

Pendidik terutama orang tua harus mampu memilih kebiasaan yang

baik untuk dilatih sejak dini pada anak-anaknya.

Page 77: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

63

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan pembahasan hasil penelitian

dengan mencoba memberikan interpretasi atau pemahaman terhadap hasil

penelitian yang dilakukan. Upaya ini didasarkan pada persepsi bahwa tujuan

utama dari penelitian kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman makna atas

realitas yang terjadi. Bersamaan dengan langkah ini penulis juga berusaha

melakukan analisis dengan cara mencari hubungan yang mungkin terjadi, antara

kenyataan-kenyataan yang ditemukan di lapangan dengan teori yang sudah ada,

sehingga hasil penelitian menjadi lebih bermakna. Berdasarkan hasil penelitian

tentang Model Pendidikan Agama dalam keluarga muslim di Desa Pulutan RW 03

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, maka dapat dijelaskan bahwa penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui bagaimana model pendidikan Agama Islam,

problematika pendidikan agama dalam keluarga muslim Tahun 2015. Uraian

secara rinci sebagai berikut:

A. Problematika Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa

Pulutan RW 03

Dalam dunia pendidikan pasti muncul permasalahan dalam setiap

pelaksanaannya, baik itu di dalam pemerintahan, sekolah maupun dalam

keluarga. Dalam melaksanakan pendidikan, peran keluarga tidak bisa

dianggap remeh, karena lingkungan pertama yang mempunyai peran penting

dalam pendidikan adalah lingkungan keluarga. Di sinilah anak dilahirkan,

Page 78: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

64

dirawat, dan dibesarkan. Di sini juga proses pendidikan berawal. Orang tua

adalah guru pertama dan utama bagi anak. Orang tua adalah guru agama,

bahasa, dan sosial bagi anak. Karena, Orang tua adalah orang yang pertama

mengajarkan anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Dalam keluarga

terjadi interaksi antara orangtua dengan anak. Dengan mendidik, orang tua

sangat berperan dalam proses pendidikan yang akan diterapkan kepada anak.

Peran keluarga dalam pendidikan meliputi:

1. Dalam bidang Jasmani dan kesehatan anak

Keluarga mempunyai peranan penting untuk menolong

pertumbuhan anak-anaknya dari segi jasmaniah, baik aspek perkembangan

maupun dari aspek perfungsian. Didalamnya termasuk perlindungan,

pengobatan dan pengembangan untuk menunaikan tanggung jawab.

2. Dalam bidang pendidikan akal (intelektual)

Walaupun pendidikan akal dikelola oleh institusi-institusi yang

khusus, tetapi keluarga masih tetap memegang peranan penting dan tidak

dapat dibebaskan dari tanggung jawab. Anak-anak tidak akan menikmati

perkembangan akal yang sempurna, kecuail jika mereka mendapat

pendidikan akal dan mendapat kesempatan yang cukup di rumah.

3. Dalam bidang pendidikan agama

Pendidikan agama dan spiritual ini berarti membangkitkan

kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang ada pada anak-

anak melalui bimbingan agama yang sehat dan mengamalkan ajaran-ajaran

agama (Ahid, 2010:137-140).

Page 79: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

65

Problematika pendidikan agama dalam keluarga Muslim di Desa

Pulutan RW 03 dapat teratasi dengan baik apabila orang tua bisa

menerapkan peran orang tua dengan sebaik-baiknya dan anak juga harus

meningkatkan belajar agama Islam sehingga terjadi kesesuaian antara

tujuan orang tua dalam mendidik anaknya.

Zakiyah Darajat (1993:23) menyatakan bahwa rasa kasih sayang

adalah kebutuhan jiwa yang paling pokok dalam kehidupan manusia. Anak

kecil yang merasa kurang disayangi oleh orang tuanya akan menderita

hatinya, kesehatan badan akan menurun, kecerdasannya juga mungkin

akan semakin berkurang, dan kelakuannya mungkin akan menjadi nakal,

keras kepala dan sebagainya.

Problematika pendidikan agama pada anak, pada dasarnya tidak

hanya terjadi di Desa Pulutan RW 03, mungkin pada saat ini banyak

terjadi di Desa-desa bahkan sampai terjadi di keluarga daerah perkotaan.

Problematika yang terjadi di Desa Pulutan RW 03 merupakan fenomena

kejadian yang realistis terjadi dalam keluarga. Bahwa orang tua terkadang

sulit mendidik anaknya karena orang tua yang sibuk bekerja untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga anak menjadi kurang

perhatian, kurang bimbingan arahan ditambah lagi faktor minat anak yang

kurang memperhatikan akan pentingnya pendidikan agama Islam. Disini

sangat diperlukan usaha orang tua yang harus selalu mendidik mengontrol

anaknya agar anak tersebut menjadi tertarik untuk belajar agama Islam.

Page 80: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

66

Problematika yang terjadi pada anak di Desa Pulutan Rw 03

meliputi faktor lingkungan, teman sebaya yang nakal dan sekaligus

perkembangan teknologi yang semakin maju serta minat anak yang kurang

memperhatikan tentang pentingnya belajar agama Islam. Lingkungan

yang kurang mendukung menjadi problem bagi anak di Desa Pulutan Rw

03 sehingga gairah semangat anak menjadi menurun, akibatnya anak

menjadi malas belajar dan malas untuk berangkat mengaji. Anak ketika

mau berangkat mengaji dan bertemu teman-teman sebaya yang tidak

mengaji akibatnya menjadi terpengaruh untuk tidak berangkat mengaji.

Mereka anak harus pandai-pandai memilih teman agar tidak terjerumus

kedalam hal-hal yang kurang bermanfaat. Orang tua juga harus ikut andil

dalam mengatasi problem anak tersebut.

Keteladanan dari orang tua sangat diperlukan bagi anaknya dalam

melaksanakan pendidikan Islam karena, orang tua adalah contoh teladan

yang paling mudah ditiru dan dekat dengan anak. Namun dalam keluarga

muslim di Desa Pulutan Rw 03 ada beberapa orang tua yang masih

kurang bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Dalam

keluarga seperti ini, para orang tua lebih menyerahkan anaknya kepada

guru atau tokoh yang dirasa patut ditiru oleh anak-anaknya. Ketidak-

mampuan orang tua dalam hal memberikan contoh yang baik disebabkan

kurangnya pengetahuan tentang agama, kesibukan dalam bekerja, dan

merasa bahwa dirinya kurang baik untuk menjadi contoh anaknya.

Page 81: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

67

Dapat dilihat dari sebab diatas bahwa orang tua merupakan

pendidik yang paling utama dalam mendidik anaknya sehingga perilaku

yang dilakukan oleh orang tua akan mempengaruhi perkembangan pada

anaknya. Orangtua di Desa Pulutan Rw 03 yang sibuk bekerja untuk

meningkatkan ekonomi keluarga, terkadang mempunyai sedikit waktu

luang untuk berinteraksi dan berkumpul dengan anak-anaknya, orangtua

bisa berkumpul pada anak sehabis kerja padahal, orang tua sudah lelah

capek dan butuh istirahat, sehingga proses interaksi dengan anak menjadi

tidak kondusif.

Jadi, problematika pendidikan agama dalam keluarga muslim di

Desa Pulutan RW 03 disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor

perhatian, teladan dari orang tua serta faktor minat belajar anak dalam

mempelajari ilmu agama. Namun faktor minat belajar anak untuk

mempelajari ilmu agama merupakan faktor yang paling berpengaruh,

karena keinginan belajar anak tidak sesuai dengan harapan yang

diinginkan orang tua.

B. Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa Pulutan RW

03

Model pendidikan agama adalah kerangka konseptual atau cara

pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, bimbingan dan

pelatihan.

Page 82: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

68

Adapun tujuan utama Model pendidikan Agama adalah membina dan

mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus

mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga ia mampu mengamalkan syariat

Islam secara benar sesuai pengetahuan agama (Sa’id, 1994: 38). Tujuan akhir

Model pendidikan Agama Islam adalah berkaitan dengan penciptaan manusia

dimuka bumi ini yaitu membentuk manusia sejati, manusia abid, yang selalu

mendekatkan diri kepada Allah, melekatkan sifat-sifat Allah dalam

pribadinya, dan menjalankan fungsi-fungsi kehidupannya sebagai khalifatul

fil ard (Ahid, 2010: 46). Menjadi manusia yang berakhlaq mulia dan berbudi

pekerti luhur yang di ridhoi Allah Swt.

Dari hasil penelitian penulis tentang model pendidikan Agama dalam

keluarga muslim di desa Pulutan RW 03, penulis dapat menyimpulkan bahwa

model pendidikan agama yang diterapkan di desa Pulutan RW 03 meliputi 2

model tetapi yang berlaku hanya dua model.

1. Model Pendidikan Otoriter

Model pendidikan otoriter merupakan pendidikan yang keras di

bandingkan model pendidikan yang lain. Pengasuhan dari orangtua yang

kaku, diktator dan memaksa anak untuk patuh terhadap aturan-aturan yang

diberikan oleh orangtua tanpa merasa perlu menjelaskan kepada anak

tentang guna dan alasan dibalik aturan tersebut. Orangtua cenderung

mengekang keinginan anaknya. Dengan persepsi nilai-nilai, sikap dan

perilaku demikian seorang kepala keluarga yang otoriter dalam praktek

akan menggunakan model pendidikan sebagai berikut:

Page 83: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

69

a. Menuntut ketaatan penuh dari para anggota keluarga,

b. Dalam menegakkan disiplin menunjukkan kekakuan,

c. Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi,

d. Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjadinya

penyimpangan oleh anggota keluarga (Sondang Siagian, 1999: 31).

Mendidik dengan otoriter ada kelebihan juga ada kekurangannya.

Misalnya orang tua mendidik melalui Hukuman. Mendidik melalui

hukuman yang dilakukan oleh para orangtua di Desa Pulutan RW 03 yaitu

untuk mendidik anak supaya mereka mempunyai kebiasaan-kebiasaan

baik ketika besar.

Model pendidikan agama yang diterapkan pada anak di Desa Pulutan

RW 03 yang meliputi model otoriter ini hanya sedikit orangtua yang

menggunakan model ini. Orang tua mendidik anaknya dengan keras,

dengan menghukum anaknya ketika anaknya salah. Tetapi yang terjadi di

Desa Pulutan Rw 03, sekeras-kerasnya orang tua dalam mendidik dan

menghukum anak tidak ada tindakan atau kontak fisik. Orangtua berusaha

keras agar anaknya tidak melakukan kesalahan. Contohnya: ketika anak

belum melaksakan shalat dan dipantau oleh orangtua anak tersebut tidak

langsung di hukum, tetapi disuruh melaksanakan shalat walaupun

melaksanakan shalat tidak tepat waktu. Tetapi jika anak tidak

melaksanakan shalat secara terus-menerus orang tua menghukum anaknya

dengan keras. Hukuman yang dilakukan oleh orangtua merupakan model

terburuk, maksudnya anak dihukum dengan keras tetapi kondisi tertentu

Page 84: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

70

harus digunakan agar anak menjadi disiplin dan menghargai waktu. Oleh

karena itu, hendaknya diperhatikan ketika orangtua mendidik anaknya

dengan menggunakan hukuman agar anak tidak menjadi takut atas

hukuman yang telah diberikan kepadanya.

2. Model Pendidikan Demokratis

Model pendidikan demokratis adalah model yang seimbang antara

menghukum anak dengan mengarahkan anak dengan baik. Artinya orang

tua dalam mendidik anak fleksibel. Model demokratis adalah model yang

bercirikan adanya hak dan kewajiban orangtua dan anak sama. Dalam

artian saling melengkapi. Anak dilatih untuk bertanggung jawab dan

menentukan perilakunya sendiri agar dapat disiplin.

Ditinjau dari persepsinya, kepala keluarga yang demokratis biasanya

memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai

unsur dan komponen keluarga, sehingga bergerak sebagai suatu totalitas.

Mengakui dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Kepala

keluarga yang demokratis memperlakukan anggota keluarga sebagai

wahana untuk mencapai tujuan bersama. Kepala keluarga bersikap

fleksibel dalam mendidik anak (Sondang, 1999:42).

Model demokratis ini banyak terdapat di Desa Pulutan RW 03.

Model ini kebanyakan terjadi dalam keluarga dimana orangtua

membimbing mengarahkan anak demi menjunjung harkat dan martabat

keluarga. Di Desa Pulutan RW 03 kebanyakan orang tua dalam mendidik

memberi arahan kepada anaknya tidak langsung memarahi ketika anaknya

Page 85: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

71

melakukan kesalahan. Contoh ketika anak tidak belajar, orang tua hanya

mengingatkan untuk belajar, tidak marah-marah yang menimbulkan

ketakutan bagi anak.

Model yang demokratis banyak disukai anak di Desa Pulutan RW 03

karena orang tua dalam mendidik tidak keras, tidak kaku mengikuti

perkembangan yang terjadi pada anak. Demokratisnya orang tua di Desa

Pulutan RW 03 ketika anak salah, maka orang tua tetap membimbing

mengarahkan memantau perkembangan anaknya agar bisa menjadi anak

yang shaleh dan saleha taat pada orang tua dan taat dalam menjalankan

perintah agama. Ketika anak tidak berangkat mengaji orang tua juga

memberikan arahan yang terkadang orangtua tersebut marah kepada anak.

Orangtua marah kepada anaknya dalam artian memberikan pemahaman

kepada anak agar tidak mengulangi lagi perbuatan yang tidak bermanfaat.

Model demokratis yang terjadi di Desa pulutan RW 03 ini ternyata masih

terdapat orangtua yang cenderung kurang memperhatikan anaknya karena

kurangnya pengetahuan orang tua dalam mendidik anaknya sehingga

anaknya dititipkan kepada guru ngaji untuk belajar ilmu-ilmu agama.

3. Tidak ada Model Laissez Faire (bebas)

Model Laissez faire adalah suatu sistem dimana si pendidik

menganut kebijaksanaan tidak ikut campur. Pada model ini anak

dipandang sebagai anak yang berkepribadian bebas, anak adalah subjek

yang dapat bertindak dan berbuat sesuai dari hati nuraninya. Orang tua

membiarkan anaknya mencari dan menemukan sendiri apa yang

Page 86: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

72

diinginkannya, kebebasan sepenuhnya diberikan kepada anak. Orang tua

seperti ini cenderung kurang perhatian dan acuh-tak acuh terhadap

anaknya.

Berdasarkan pada model ini penulis tidak menemukan hasil

penelitian yang menggambarkan orang tua di Desa Pulutan Rw 03

mendidik anaknya dengan model Laissez faire atau dengan cara bebas

artinya orang tua tidak memperhatikan sama sekali tentang perkembangan

anaknya. Model Laissez faire seperti ini merupakan menelantarkan anak.

Orangtua kurang memperhatikan perkembangan si anak dan anak

dibiarkan berkembang sendiri tanpa pengawasan orangtua, orangtua lebih

memprioritaskan kepentingan sendiri.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan Penulis

kepada keluarga Muslim di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga, orang tua di Desa tersebut hanya menerapkan dua model

pendidikan yaitu model otoriter dan model demokratis. Hanya sebagian

kecil orang tua mendidik dengan model otoriter dan mayoritas orang tua

mendidik dengan menggunakan model demokratis. Mereka menginginkan

agar anak bisa lebih baik dari orangtua dan menjadi anak yang saleh dan

saleha, dapat berbakti kepada orangtua, bisa berguna bagi keluarga,

agama, dan negara. Sedangkan model Laissez Faire tidak digunakan oleh

orang tua dalam mendidik anak atau bahkan di desa Pulutan RW 03 bisa

dikatakan tidak menggunakan model tersebut.

Page 87: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

73

Para orang tua dalam keluarga muslim mendukung tentang

pendidikan agama bagi anaknya, karena menurut mereka pendidikan

agama itu harus dilaksanakan dan diajarkan kepada anak sejak usia dini.

Mereka menginginkan agar anak dapat menjalankan apa yang

diperintahkan oleh ajaran Islam, seperti mengerjakan shalat, puasa, zakat

dan lain-lain.

Page 88: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, maka penulis

menyimpulkan hasil penelitian bahwa model pendidikan Agama dalam

keluarga muslim di Desa Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga sebagai berikut:

1. Problematika Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa

Pulutan RW 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015

Problematika pendidikan Agama dalam keluarga muslim

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor perhatian dari orangtua,

teladan dari orang tua serta faktor teknologi yang sangat mempengaruhi

dalam proses belajar, sekaligus minat anak dalam mempelajari ilmu

agama yang kurang. Orang tua kurang memperhatikan secara seksama

dalam mendidik anaknya. Minat belajar anak dalam mempelajari ilmu

agama merupakan faktor yang paling berpengaruh, karena keinginan

belajar anak tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan orang tua.

Disamping kendala tersebut, faktor teknologi juga mempengaruhi anak

dalam proses belajar, anak yang sudah terpengaruh dengan handphone,

laptop, tablet, cenderung malas untuk belajar agama secara lebih

mendalam.

Page 89: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

75

2. Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim di Desa Pulutan

RW 03 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015

Dari model pendidikan agama keluarga muslim yang meliputi

Model Otoriter, Demokratis dan Laissez Faire. Orangtua dalam

mendidik anaknya mayoritas mendidik dengan model demokratis.

Orangtua yang mendidik secara otoriter hanya sedikit jumlahnya.

Hanya ada 1 responden dari 6 orangtua di Desa Pulutan RW 03 yang

mendidik dengan model otoriter yaitu orangtua mendidik anaknya

dengan keras dengan menghukum anaknya ketika salah, tetapi sekeras-

kerasnya orangtua dalam mendidik anaknya tidak ada tindakan kontak

fisik. Orangtua berusaha keras agar anaknya tidak melakukan

kesalahan. Sedangkan mayoritas orangtua yang mendidik anaknya

dengan model demokratis ada 5 responden. Orangtua tersebut mendidik

anaknya dengan memberi arahan kepada anaknya, tidak langsung

memarahi ketika anaknya melakukan kesalahan. Pada saat orangtua

sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak ada waktu untuk mengajari

anaknya mengaji, orangtua tersebut tetap memberikan arahan kepada

anaknya untuk mengaji dengan cara menitipkan anaknya kepada guru

ngaji, sebagai tanggung jawab orangtua terhadap anak.

Pendidikan agama dalam keluarga muslim belum terlaksana

dengan baik, meskipun para orang tua menganggap bahwa pendidikan

Islam itu sangat penting.

Page 90: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

76

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis

mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Karena orang tua sebagai figur anak dalam keluarga hendaknya agar

lebih menyayangi, memperhatikan dan memberikan fasilitas yang baik

kepada anak-anaknya. Orang tua juga harus bisa menjadi contoh yang

baik bagi anak-anak dan mendorong serta membimbing untuk selalu

disiplin dalam hal melaksanakan pendidikan Islam.

2. Anak hendaklah memperbanyak mengikuti kajian-kajian keislaman

dengan menambah pengalaman melalui buku-buku keislaman

kemudian berusaha mengamalkan dalam perbuatan, pergunakan waktu

sebaik mungkin dan tunjukkan prestasi bagi keluarga, masyarakat,

bangsa dan agama, serta berhati-hatilah dengan menetapkan hati dalam

keimanan yang kokoh, hidup hanya sekali hiduplah yang berarti untuk

bekal hidupmu nanti.

3. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat mempunyai peran yang

penting dalam pendidikan Islam bagi anak. Oleh karena itu perlu

diciptakan suasana yang mendukung akan hal itu baik dilingkungan

keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Faktor

lingkungan yang baik juga akan memberikan pengaruh yang baik bagi

pertumbuhan jiwa anak, memilih teman yang baik adalah anjuran yang

penting untuk menjadi anak yang baik saleh dan salehah yang diridhoi

Allah Swt.

Page 91: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

77

4. Apabila orangtua belum bisa mendidik anak secara maksimal

hendaknya orang tua menitipkan anaknya di guru mengaji ataupun

menyuruh anaknya untuk belajar di pondok pesantren agar bisa belajar

tentang pendidikan agama secara lebih mendalam, sehingga dapat

membentuk generasi pemuda yang Islami berlandaskan sesuai Al-

qur’an dan Al-hadist.

Page 92: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, dan Dian Andayani. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Abdurrahman An-Nahlawi. 1995, Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan

Masyarakat. Jakarta: Gema Insani.

Achmadi, 1987. Ilmu Pendidikan Islam. Salatiga: Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Salatiga.

_______. 1992. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya

Media.

Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka cipta.

Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur‟an Dan Terjemahnya. Bandung: PT.

Syaamil Cipta Media.

Djamarah.2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga.Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Fatchurrohman. 2012. Kemitraan Pendidikan Relasi Sinergis antara Sekolah,

keluarga, dan masyarakat. Salatiga: STAIN Salatiga press.

Ghani, Junaidi. 1997. Dasar-Dasar Pendidikan Kualitatif, Prosedur, Teknik dan

Teori Grounded. Surabaya: PT. Bila Ilmu.

Indrafachrudi, Soekarto. 1983. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya:

Usaha Nasional.

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mardalis. 2007. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Pt Bumi

Aksara.

Masrin. Surya. 2009. Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Sedeka

Kampung di Desa Peradong Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten

Bangka Barat. Bangka Barat: Jurusan Tarbiyah.

Page 93: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mujib, Abdul & JusufMudzakkir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana

Prenada Media.

Nawawi, Hadari. 1993, Pendidikan Dalam Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Poerwadarminta.2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Ramayulis.2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif

di sekolah, keluarga, dan masyarakat.Yogyakarta.

Sagala, Syaiful. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta:

Nimas Multima

Said, Jalaludin Usman. 1994. Filsafat pendidikan agama Islam konsep dan

perkembangan pemikirannya. Jakarta: Raja Grafindo

Shochib, Moh. 2000. Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak

Mengembangkan Disiplin Diri.Jakarta:Rineka Cipta.

Siagian, Sondang. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan.Jakarta: Rineka cipta.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Suwarno. 1995. Pengantar Umum Pendidikan. Surabaya: Aksara Baru.

Suwarno, Wiji.2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pusat Bahasa

Uhbiyah, Nur. 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Darajat, Zakiyah. 1993. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah.

Bandung:PT. Rosdakarya.

_______. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga. Bandung: CV Rohanna.

Page 94: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
Page 95: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
Page 96: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

LAMPIRAN

Page 97: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Nn

Umur : 45 Tahun

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Minggu, 23 agustus 2015

Jam : 13.00 wib

Lokasi : Rumah Bapak Nn

Sumber Data : Bapak Nn

Pendidikan : Lulus SMP

A. Keluarga muslim

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga muslim?

a. Menurut bapak/ibu, seberapa penting pendidikan Islam bagi anak? Ya

penting menurut saya pendidikan agama islam itu sebagai bekal sarana

untuk beribadah kepada Allah Swt.

b. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang pendidikan agama Islam bagi

anak, terutama dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi

anak? Kalau menurut saya ya penting untuk bisa membaca Al-qur’an

karena kita sebagai seorang muslim harus bisa membaca Al-qur’an dan

penting juga ketika diajarkan kepada anak.

c. Menurut bapak/ibu, apakah pendidikan Islam bagi anak di desa ini sudah

bagus? Kalau menurut saya, pendidikan di desa ini sudah lumayan bagus

karena di desa ini banyak guru ngaji tetapi anak yang minat cuma sedikit.

d. Apa cara yang telah bapak/ibu lakukan dalam mendidik anak? Anak saya,

saya titipkan pada guru ngaji untuk belajar ilmu-ilmu agama karena saya

sendiri untuk mengajar ngaji juga belum bisa sepenuhnya.

Page 98: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

e. Menurut bapak/ibu, cara apa yang paling baik untuk digunakan dalam

mendidik anak? Kalau menurut saya cara yang paling baik adalah

dititipkan pada guru ngaji untuk belajar agama.

f. Apakah Anda selalu memberikan contoh teladan yang baik pada anak? Ya

saya sudah berusaha memberikan teladan yang baik dengan mencontohkan

shalat untuk anak saya namun, saya juga sibuk bekerja dan istri saya yang

seringkali memberikan nasehat pada anak.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan

Islam bagi anak? Menurut saya hambatan yang paling utama adalah

faktorb lingkungan karena apabila ada teman yang malas ngaji anak saya

juga ikut-ikutan malas.

b. Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan pendidikan Islam anak, seperti

dengan menyuruh anak anda untuk mengerjakan salat 5 waktu? Jujur saja

saya kurang memperhatikan karena saya juga sibuk bekerja sehingga

perkembangan anak kurang saya perhatikan paling ketika saya dirumah

saya menyuruh anak untuk shalat tetapi kalau diluar rumah tidak.

c. Bagaimana minat anak bapak/ibu terhadap Pendidikan Islam? Kalau saya

lihat anak saya itu merasa malas ketika saya menyuruhnya untuk mengaji,

dia pamit dari rumah mengaji tetapi malah kumpul bersama temannya di

gardu dan saya sudah menegurnya berkali-kali untuk tidak mengulanginya

lagi.

d. Apakah selama ini bapak/ibu sudah menyiapkan fasilitas pendidikan yang

memadai pada anak? Saya belum menyiapkan fasilitas sepenuhnya hanya

saja anak saya belikan al-qur’an untuk mengaji dan alat-alat sekolah untuk

kebutuhan sekolah.

Page 99: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : M aw

Umur :16 tahun

Pekerjaan : pelajar

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Minggu,23 agustus 2015

Jam : 20.00 Wib

Lokasi : Rumah M aw

Sumber Data : M aw

B. Anak

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim?

a. Menurut Saudara, seberapa penting pendidikan Islam bagi saudara? Ya

penting mas, karena pendidikan islam itu mengajarkan kebaikan untuk

belajar membaca Al-qur’an salat puasa.

b. Bagaimana menurut saudara tentang pendidikan agama Islam , terutama

dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi saudara ?

Kalau menurut saya membaca al-qur’an shalat, puasa merupakan

kewajiban yang diperintah Allah swt tetapi untuk menjalankan itu semua

harus belajar dan saya jujur sering bolong-bolong kalau shalat.

c. Bagaimana orang tua saudara dalam mendidik saudara? Orang tua saya

ketika mendidik saya ya diajarkan membaca Al-qur’an mencontohkan

dengan baik serta memberikan nasehat-nasehat ketika saya merasa malas

untuk belajar.

d. Bagaimana minat saudara terhadap Pendidikan Islam? Saya kurang

berminat belajar agama karena susah dan saya sering dimarahi pada waktu

mengaji karena saya blum bisa membaca Al-qur’an secara lancar.

Page 100: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

e. Bagaimana sikap orang tua saudara ketika saudara tidak melaksanakan

perintah mengenai pendidikan agama yang meliputi shalat, membaca Al-

qur’an? Ya orang tua biasanya saya disuruh shalat, dan disuruh untuk

mengaji di guru ngaji di desa, ya biasa mas menyuruh saya belajar ngaji

kadang orang tua bersikap biasa ketika saya tidak mengaji terkadang juga

saya di nasehati sama bapak.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut saudara apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan Islam

bagi saudara? Saya merasa malas karena sewaktu mengaji saya sering di

marah-marahi oleh guru ngaji saya , dikarenakan saya belum bisa

membaca Al-qur’an secara benar dan lancar.

Page 101: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Mkr

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta pedagang

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Jum’at,21 agustus 2015

Jam : 13.00 Wib

Lokasi : Rumah bapak Mkr

Sumber Data : Bapak Mkr

Pendidikan : Lulus SMA

A. Keluarga muslim

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga muslim?

a. Menurut bapak/ibu, seberapa penting pendidikan Islam bagi anak? Menurut

saya sangat penting karena pendidikan untuk anak kalau tidak didasari oleh

pendidikan agama anak akan tidak thu norma-norma agama.

b. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang pendidikan agama Islam bagi anak,

terutama dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi anak?

Menurut saya juga penting mendidik anak dengan dimulai mengajarkan

membaca Al-Qur’an supaya anak lebih mengenal ayat-ayat Al-qur’an sebagai

acuan dalam belajar agama Islam.

c. Menurut bapak/ibu, apakah pendidikan Islam bagi anak di desa ini sudah

bagus? Menurut saya belum begitu bagus karena di desa ini rata-rata dorongan

dari orang tua untuk pendidikan anak kurang sehingga mengakibatkan anak

juga enggan untuk belajar agama.

d. Apa cara yang telah bapak/ibu lakukan dalam mendidik anak? Ya saya sudah

mengarahkan anak untuk belajar agama memberikan contoh yang baik bagi

anak dan menyediakan fasilitas yang cukup bagi anak dan saya juga

Page 102: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

membiayai kebutuhan-kebutuhan yang lain dan saya mendidik anak tidak

kaku kok kadang saya berikan arahan kepada anak saya tidak serta merta

marah-marah kepada anak.

e. Menurut bapak/ibu, cara apa yang paling baik untuk digunakan dalam

mendidik anak? Memberikan contoh atau suru tauladan yang baik kalau

sekiranya orang tua tidak mampu mendidika anak dengan baik sebaiknya anak

di masukkan di pondok pesantren.

f. Apakah Anda selalu memberikan contoh teladan yang baik pada anak? Ya

sebagai orang tua saya berusaha memberikan contoh yang baik bagi anak

saya. Agar anak tahu bahwa orang tuanya selalu mencontohkan hal-hal yang

baik sehingga anak juga meniru mas dengan berbuat baik.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan

Islam bagi anak? Hambatan saya dalam pendidikan saya tidak bisa

mengawasi anak secara maksimal karena saya juga sibuk bekerja untuk

kebutuhan sehari-hari.

b. Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan pendidikan Islam anak, seperti

dengan menyuruh anak anda untuk mengerjakan salat 5 waktu? Ya tentu,

saya setipa hari selalu memperhatikan perkembangan-perkembangan anak

namun, saya juga tidak bisa memantau dalam shalat lima waktu secara

intensif karena anak juag mempunya kewajiban untuk belajar di

sekolahan.

c. Bagaimana minat anak bapak/ibu terhadap Pendidikan Islam? Minat anak

saya terhadap pendidikan agama islam saya kira juga berminat dalam

mendalami ilmu tersebut karena saya amati perkembangan anak saya lebih

tertarik dalam hal agama.

Page 103: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

d. Apakah selama ini bapak/ibu sudah menyiapkan fasilitas pendidikan yang

memadai pada anak? Saya rasa sudah tetapi saya juga membatasi dalam

menyiapkan fasilitas-fasilitas pada anak agar tidak begitu terpengaruh

dengan hal-hal yang tidak di inginkan.

Page 104: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Reza Ubaidillah

Umur : 17 tahun

Pekerjaan : pelajar

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : 21 agustus 2015

Jam : 14.00 wib

Lokasi : rumah reza ubaidillah

Sumber Data : Reza Ubaidillah

B. Anak

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim?

a. Menurut Saudara, seberapa penting pendidikan Islam bagi saudara? Sangat

penting karena pendidikan agama adalah pendidikan paling utama di

bandingkan dengan pendidikan yang luat

b. Bagaimana menurut saudara tentang pendidikan agama Islam , terutama

dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi ? Menurut

saya itu merupakan hala yang wajib dilakukan sebagai seorang muslim

saya mersa bahwa anak adalah generasi penerus bagi para orang tua.

c. Bagaimana minat saudara terhadap Pendidikan Islam? Sebenarnya saya

berminat mendalami ilmu-ilmu agama tetapi saya juga terpengaruh

lingkungan sehingga saya terkadang tidak mengaji

d. Bagaimana orang tua saudara dalam mendidik saudara mengenai

pendidikan agama yang meliputi shalat, membaca Al-qur’an? Kalau

menurut saya orang tua sudah berusaha berusaha maksimal mendidik dari

mengarahkan saya dalam hal membaca al-qur’an.

Page 105: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

e. Bagaimana sikap orang tua anda ketika saudara tidak menjalankan

perintah agama shalat, membaca Al-qur’an? Ya orang tua saya melihat

saya dulu mas tidak langsung memarahi saya dan menyuruh saya untuk

segera melaksanakan perintah agama tersebut.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut saudara apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan Islam

bagi saudara? Yang menjadi hambatan saya adalah jujur kalau saya sendiri

kurang berminat dalam hal mempelajari pendidikan Islam karena saya lebih

tertarik dalam bidang elektronik.

Page 106: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Mgn

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta pedagang

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Rabu,19 agustus 2015

Jam : 15.30 wib

Lokasi : Rumah bapak Mgn

Sumber Data : Bapak Mgn

Pendidikan : Lulus SMP

A. Keluarga muslim

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga muslim?

a. Menurut bapak/ibu, seberapa penting pendidikan Islam bagi anak?Menurut

saya pendidikan agama Islam itu penting karena dapat membentuk perilaku

yang baik untuk dirinya sendiri dan juga lingkungannya”.

b. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang pendidikan agama Islam bagi anak,

terutama dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi anak?

Menurut saya juga penting mendidik anak dengan dimulai mengajarkan

membaca Al-Qur’an untuk praktek shalat sebagai pondasi karena shalat

sebagai kewajiban umat muslim untuk menjalankan kewajiban.

c. Menurut bapak/ibu, apakah pendidikan Islam bagi anak di desa ini sudah

bagus? Menurut saya belum begitu bagus karena di desa ini rata-rata

dorongan dari orang tua untuk pendidikan anak kurang sehingga

mengakibatkan anak juga enggan untuk belajar agama.

Page 107: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

d. Apa cara yang telah bapak/ibu lakukan dalam mendidik anak? Ya saya

sudah mengarahkan anak untuk belajar dan saya tidak terlalu mengekang

anak.

e. Menurut bapak/ibu, cara apa yang paling baik untuk digunakan dalam

mendidik anak? Ya gini mas caranya pelan-pelan dulu kita mendidik anak

lalu kita arahkan dengan memberi ontoh yang baik dulu.

f. Apakah Anda selalu memberikan contoh teladan yang baik pada anak? Ya

tentu mas, sebagai orang tua saya berusaha memberikan contoh yang baik

bagi anak saya semampu saya.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan

Islam bagi anak? Hambatannya mas kalau saya sendiri terkadang saya juga

sibuk bekerja pulang sudah kesel harus istirahat anak terkadang juga kurang

saya perhatikan.

b. Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan pendidikan Islam anak, seperti

dengan menyuruh anak anda untuk mengerjakan salat 5 waktu? Ya tentu,

saya setiap hari selalu memperhatikan perkembangan-perkembangan anak

namun, saya juga tidak bisa memantau dalam shalat lima waktu secara lebih

karena saya juga bekerja.

c. Bagaimana minat anak bapak/ibu terhadap Pendidikan Islam? Minat anak

saya terhadap pendidikan agama islam kayanya kurang berminat untuk itu

saya harus selalu mengarahkan agar jangan sampai tidak melaksanakan

sahalat lima waktu.

d. Apakah selama ini bapak/ibu sudah menyiapkan fasilitas pendidikan yang

memadai pada anak? Ya belum sepenuhnya mas, kalau anak saya mintanya

macam-macam ya tidak saya kasih.

Page 108: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Saudara IS

Umur : 20 tahun

Pekerjaan : Pelajar lulus SMA

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Rabu, 19 agustus 2015

Jam : 20.00 Wib

Lokasi : Diwarung kelontong JB

Sumber Data : Saudara IS

B. Anak

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim?

a. Menurut Saudara, seberapa penting pendidikan Islam bagi saudara? ya

penting karena pendidikan agama adalah pendidikan paling utama di

bandingkan dengan pendidikan yang lain.

b. Bagaimana menurut saudara tentang pendidikan agama Islam,

terutama dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi

saudara ? Menurut saya, ya penting mas, masak ya orang islam tidak

bisa membaca Al-qur’an ya saya sedikit-sedikit bisa membaca Al-

qur’an ya shalat juga penting mas.

c. Bagaimana minat saudara terhadap Pendidikan Islam? Sebenarnya

saya berminat mendalami ilmu-ilmu agama tetapi saya juga

terpengaruh lingkungan sehingga saya terkadang tidak mengaji

karena lingkungan juga mempengaruhi mas dan terkadang capek mas

habis pulang kerja kok malah disuruh untuk mengaji.

Page 109: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

d. Bagaimana orang tua saudara dalam mendidik saudara mengenai

pendidikan agama yang meliputi shalat, membaca Al-qur’an? Kalau

menurut saya orang tua sudah berusaha berusaha maksimal mendidik

dari mengarahkan saya dalam hal membaca al-qur’an.orang tua saya

tidak terlalu keras dalam mendidik tidak mengekang anaknya.

e. Bagaimana sikap orang tua anda ketika saudara tidak menjalankan

perintah agama shalat, membaca Al-qur’an? Ya orang tua saya

bertanya dulu kepada saya kenapa kok tidak mengaji kalau alasannya

masuk akal orang tua tidak mara-marah kepada saya.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut saudara apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan Islam

bagi saudara? “Saya sudah tidak belajar mengaji lagi karena saya sudah

bekerja di pabrik dan ketika pulang sudah larut malam sehingga ketika saya

ingin belajar mengaji ke guru ngaji sudah tidak ada waktu lagi dan lagi pula

dulu saya sudah pernah khatam mengaji Al-qur’an.

Page 110: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Slkn

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Kamis,20 agustus 2015

Jam : 15.30 Wib

Lokasi : Rumah bapak Slkn

Sumber Data : Bapak Slkn

Pendidikan : Lulus SMP

A. Keluarga muslim

1. Bagaimana Model Pendidikan agama dalam Keluarga muslim?

a. Menurut bapak/ibu, seberapa penting pendidikan Islam bagi anak? Menurut

saya pendidikan Islam itu penting ketika diterapkan pada anak, meskipun

saya kadang-kadang belum bisa mencontohkan perilaku yang baik untuk

anak saya”.

b. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang pendidikan agama Islam bagi anak,

terutama dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi anak?

Menurut saya penting mengajarkan membaca Al-Qur’an pada anak agar

anak tahu agama.

c. Menurut bapak/ibu, apakah pendidikan Islam bagi anak di desa ini sudah

bagus? Menurut saya akhir-akhir ini belum begitu bagus karena rata-rata

anak muda zaman sekarang jarang ngaji.

d. Apa cara yang telah bapak/ibu lakukan dalam mendidik anak? Ya saya

sudah mengarahkan anak untuk belajar dan saya tidak terlalu mengekang

Page 111: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

anak. Saya suruh anak saya untuk mengaji di guru ngaji ya jujur mas, karena

saya juga kurang bisa mengajari anak ngaji.

e. Menurut bapak/ibu, cara apa yang paling baik untuk digunakan dalam

mendidik anak? Ya kalau saya sebisa mungkin mengasih contoh kepada

anak untuk shalat dan lain-lain.

f. Apakah Anda selalu memberikan contoh teladan yang baik pada anak?

Ya belum mas, Saya masih kurang dalam memberikan contoh yang baik

kepada anak-anak, karena saya sendiri sebetulnya kurang begitu paham

tentang agama, jadi saya tidak bisa mengajarkan mereka tentang shalat atau

mengaji secara langsung, tetapi kalau masalah berperilaku insya Allah saya

berperilaku baik terhadap anak”.

2. Apa Problematika Pendidikan agama dalam keluarga muslim

a. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan

Islam bagi anak? Yang menjadi hambatan itu anak kalau di beri contoh

disuruh ngaji tetapi malah alasan lain-lain termasuk lingkungan sekitar yang

sangat mempengaruhi perkembangan anak sekaligu pengaruh teknologi

yang semakin maju.

b. Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan pendidikan Islam anak, seperti

dengan menyuruh anak anda untuk mengerjakan salat 5 waktu? Ya tentu

mas, saya setiap hari selalu memperhatikan perkembangan-perkembangan

anak kalau saya di rumah anak saya saya suruh shalat lima waktu itu.

c. Bagaimana minat anak bapak/ibu terhadap Pendidikan Islam? Minat anak

saya terhadap pendidikan agama Islam kayanya kurang berminat untuk itu

saya harus selalu mengarahkan agar jangan sampai tidak melaksanakan

shalat lima waktu. Anak cenderung mencari uang bukan mengaji.

Page 112: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

d. Apakah selama ini bapak/ibu sudah menyiapkan fasilitas pendidikan yang

memadai pada anak? Ya belum sepenuhnya mas, kalau anak saya mintanya

macam-macam ya tidak saya kasih karena juga keterbatasan ekonomi

keluarga.

Page 113: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : M zh

Umur :18 tahun

Pekerjaan : pelajar

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Kamis,20 agustus 2015

Jam :19.30 Wib

Lokasi : Rumah M zh

Sumber Data : M zh

B. Anak

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim?

a. Menurut Saudara, seberapa penting pendidikan Islam bagi saudara? Ya

penting , karena pendidikan islam itu sebagai pengetahuan agar saya

mengerti beribadah kepada Allah.

b. Bagaimana menurut saudara tentang pendidikan agama Islam , terutama

dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi saudara ?

Kalau menurut saya membaca Al-qur’an shalat itu penting mas

walaupun saya kadang-kadang tidak membaca Al-qur’an tetapi menurut

saya ya penting mas.

c. Bagaimana orang tua saudara dalam mendidik saudara? Saya dididik

oleh orangtua saya ya disuruh mengaji, shalat, bapak saya tidak terlalu

mengekang saya mas, paling juga mengarahkan saya untuk belajar.

d. Bagaimana minat saudara terhadap Pendidikan Islam? Ya dalam diri

Saya berminat mas tetapi mau memulainya itu hlo mas yang susah

sering males apalagi kalau sudah bertemu samateman-teman jadi lupa

belajar.

Page 114: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

e. Bagaimana sikap orang tua saudara ketika saudara tidak melaksanakan

perintah mengenai pendidikan agama yang meliputi shalat, membaca

Al-qur’an? kadang orang tua bersikap biasa ketika saya tidak mengaji

terkadang juga saya di nasehati sama bapak.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut saudara apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan Islam

bagi saudara? Saya merasa malas mas, apalagi kalau sudah bertemu teman-

teman jadi lupa untuk belajar.

Page 115: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Mtd

Umur : 49 tahun

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Sabtu, 22 agustus 2015

Jam :16.00 Wib

Lokasi : Rumah bapak Mtd

Sumber Data : Bapak mtd

Pendidikan : Lulus SMA

A. Keluarga muslim

1. Bagaimana Model Pendidikan agama dalam Keluarga muslim?

a. Menurut bapak/ibu, seberapa penting pendidikan Islam bagi anak?

Menurut saya pendidikan Islam itu penting ketika diterapkan pada anak

agar anak menjadi mengerti mengenai pendidikan islam yang mengajarkan

segala aspek kehidupan baik di dunia maupun diakhirat.

b. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang pendidikan agama Islam bagi anak,

terutama dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi

anak? Menurut saya penting mengajarkan membaca Al-Qur’an praktik

shalat pada anak, agar anak tahu karena sebagai orang islam saya harus

benar-benar mendidik anak saya agar menjadi orang yang baik.

c. Menurut bapak/ibu, apakah pendidikan Islam bagi anak di desa ini sudah

bagus? Menurut saya akhir-akhir ini menurun mas karena menurut saya

baiknya orang tua dan anak kurang memperhatikan tentang pentingnya

pendidikan agama sehingga banyak anak-anak yang cenderung tidak

mengaji.

Page 116: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

d. Apa cara yang telah bapak/ibu lakukan dalam mendidik anak?

Saya mendidik anak saya memang agak keras agar patuh kepada saya,

kadang sampai agak saya marahi gara-gara tidak segera shalat. Wong ya

dulu zaman saya itu, orangtua justru lebih keras dalam mendidik anak dan

nyatanya memang jadi disiplin dan masih terbawa sampai sekarang. Saya

juga mau anak itu belajar dengan benar sesuai dengan apa yang saya

harapkan, kedepannya bisa menjadi pribadi yang kuat, kalau anak saya

salah ya saya hukum mas, contohnya pada waktu belajar kok malah

bermain ya saya suruh pulang untuk belajar, saya begitu itu karena saya

sangat sayang kepada anak saya”.

e. Menurut bapak/ibu, cara apa yang paling baik untuk digunakan dalam

mendidik anak? Ya kalau saya sebisa mungkin mengasih contoh kepada

anak untuk shalat belajar mengaji membaca Al-qur’an harapan saya agar

anak saya menjadi orang yang sholeh.

f. Apakah Anda selalu memberikan contoh teladan yang baik pada anak?

Insya Allah saya sudah memberikan teladan yang baik, Saya dalam

mendidik anak, memberikan contoh yang baik untuk membaca Al-qur’an

sehingga anak-anak akan meniru dan mencontoh orang tuanya begitu mas

ketika saya mendidik anak-anak saya”.

2. Apa Problematika Pendidikan agama dalam keluarga muslim

a. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan

Islam bagi anak? Yang menjadi hambatan itu kalau saya teknologi

hanphone itu mas terkadang anak saya ketika saya nasehati berikan

pengarahan malah mainan handphone .

b. Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan pendidikan Islam anak, seperti

dengan menyuruh anak anda untuk mengerjakan salat 5 waktu? Ya tentu

Page 117: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

mas, saya setiap hari selalu memperhatikan perkembangan anak ketika anak

belum shalat saya suruh untuk shalat.

c. Bagaimana minat anak bapak/ibu terhadap Pendidikan Islam? Minat anak

saya terhadap pendidikan agama Islam sudah bagus dari kecil saya didik

dengan pendidikan agama dan saya sekolahkan dipondok pesantren dan

saya melihat keinginannya untuk belajar agama lebih mendalam.

d. Apakah selama ini bapak/ibu sudah menyiapkan fasilitas pendidikan yang

memadai pada anak? Ya sudah mas, saya fasilitasi tetapi saya juga

membatasi kalau sekiranya itu penting ya saya berikan fasilitas

Page 118: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Frd wbsn

Umur :18 tahun

Pekerjaan : pelajar

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Sabtu, 22 agustus 2015

Jam : 19.30 Wib

Lokasi : dimasjid Al-hanif

Sumber Data : Frd wbsn

B. Anak

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim?

a. Menurut Saudara, seberapa penting pendidikan Islam bagi saudara?

Menurut saya penting mas karena dari pendidikan Islam tersebut bisa

menjadi pribadi yang baik berperilaku dan berbudi pekerti yang luhur.

b. Bagaimana menurut saudara tentang pendidikan agama Islam , terutama

dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi saudara ?

Kalau menurut saya membaca Al-qur’an praktik shalat itu penting dan

harus ditumbuhkan dalam diri pribadi agar menjadi anak yang taat

beragama.

c. Bagaimana orang tua saudara dalam mendidik saudara? “Bapak saya

dalam mendidik saya dari kecil itu keras dan disiplin kalau masalah

agama mas, katanya ngikut mbah dulu memang keras kalau soal agama,

apalagi tentang shalat. Makanya saya dari lulus SD sudah dipaksa lanjut

sekolah sambil ngaji di Pondok Pesantren Futuhiyah Mranggen,

Demak. Sekarang juga saya kalau mau kuliah harus yang berbasis

Islam, makanya saya lanjut kuliah di perguruan tinggi islam.

Page 119: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

d. Bagaimana minat saudara terhadap Pendidikan Islam? Saya berminat

untuk mendalami pendidikan Islam dan sejak kecil saya sudah diajari

mengaji dan saya disuruh bapak untuk belajar di pondok pesantren

untuk belajar agama.

e. Bagaimana sikap orang tua saudara ketika saudara tidak melaksanakan

perintah mengenai pendidikan agama yang meliputi shalat, membaca Al-

qur’an? Sikap orang tua saya ketika saya tidak melaksanakan perintah, saya

langsung dimarahi oleh bapak saya sehingga saya harus patuh pada bapak

saya.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut saudara apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan Islam

bagi saudara? Ya mungkin saat ini saya belum mendapatkan hambatan

dalam belajar karena sampai saat ini saya masih belajar dipondok pesantren

ketika saya mempunyai problem saya bertanya kepada ustadz saya.

Page 120: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Fzn

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Guru SD

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Jum’at,24 agustus 2015

Jam : 16.00 Wib

Lokasi : Rumah bapak Mkr

Sumber Data : Bapak Mkr

Pendidikan : Lulus SMA

A. Keluarga muslim

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga muslim?

a. Menurut bapak/ibu, seberapa penting pendidikan Islam bagi anak?

Pendidikan Islam itu menurut saya sangat penting untuk diajarkan kepada

anak agar anak tahu betapa pentingnya belajar tentang agama Islam

sebagai bekal untuk hidup kedepannya mengikuti perkembangan zaman

yang semakin berkembang di zaman sekarang guna sebagai pedoman

hidup didunia dan diakhirat.

b. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang pendidikan agama Islam bagi anak,

terutama dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi

anak? Menurut saya juga penting mendidik anak dengan dimulai

mengajarkan membaca Al-qur’an karena dengan membaca al-qur’an akan

menanamkan jiwa-jiwa islami pada anak serta anak dapat mengetahui

pentingnya belajar tentang agama.

c. Menurut bapak/ibu, apakah pendidikan Islam bagi anak di desa ini sudah

bagus? Menurut saya belum begitu bagus karena di desa ini rata-rata

dorongan dari orang tua untuk pendidikan anak kurang sehingga

Page 121: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

mengakibatkan anak juga enggan untuk belajar agama. Meskipun di desa

sudah banyak guru ngaji.

d. Apa cara yang telah bapak/ibu lakukan dalam mendidik anak? “Ya, saya

selalu berusaha memberikan contoh yang baik, terkadang juga marah

kalau anak saya tidak mendengarkan perintah saya, tetapi saya menasehati

guna mendidik, membimbing serta mengarahkan anak saya, karena anak

itu sangat mudah meniru perilaku dari orang tuanya. Jadi, saya harus

memberikan contoh yang baik terhadap anak saya agar anak saya menjadi

anak yang berperilaku baik serta taat dalam menjalankan perintah agama”.

e. Menurut bapak/ibu, cara apa yang paling baik untuk digunakan dalam

mendidik anak? Memberikan contoh atau suri tauladan yang baik kalau

sekiranya orang tua tidak mampu mendidika anak dengan baik sebaiknya

anak di masukkan di pondok pesantren.

f. Apakah Anda selalu memberikan contoh teladan yang baik pada anak? Ya

sebagai orang tua saya berusaha memberikan contoh yang baik bagi anak

saya. Agar anak tahu bahwa orang tuanya selalu mencontohkan hal-hal

yang baik sehingga anak juga meniru mas dengan berbuat baik.

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut bapak/ibu, apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan

Islam bagi anak? Hambatan saya dalam pendidikan saya tidak bisa

mengawasi anak secara maksimal karena saya juga harus mengajardi

sekolah dasar.

b. Apakah Bapak/Ibu sering memperhatikan pendidikan Islam anak, seperti

dengan menyuruh anak anda untuk mengerjakan salat 5 waktu? Ya tentu,

saya setiap hari selalu memperhatikan perkembangan-perkembangan anak,

namun saya juga tidak bisa memantau dalam shalat lima waktu secara

Page 122: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

intensif karena saya juga mempunyai kewajiban untuk mengajar di

sekolahan.

c. Bagaimana minat anak bapak/ibu terhadap Pendidikan Islam? Minat anak

saya terhadap pendidikan agama islam saya kira juga berminat dalam

mendalami ilmu tersebut karena saya amati perkembangan anak saya lebih

tertarik dalam hal agama. Dan rencana ke depan anak saya pondokkan ke

pondok pesantren.

d. Apakah selama ini bapak/ibu sudah menyiapkan fasilitas pendidikan yang

memadai pada anak? Saya rasa sudah tetapi saya juga membatasi dalam

menyiapkan fasilitas-fasilitas pada anak agar tidak begitu terpengaruh

dengan hal-hal yang tidak di inginkan dan saya fokuskan untuk belajar

lebih serius masalah agama.

Page 123: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Brk

Umur : 17 tahun

Pekerjaan : pelajar

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : 24 agustus 2015

Jam : 19.30 wib

Lokasi : rumah saudara Brk

Sumber Data : Brk

B. Anak

1. Bagaimana Model Pendidikan Agama dalam Keluarga Muslim?

a. Menurut Saudara, seberapa penting pendidikan Islam bagi saudara?

Menurut saya sangat penting karena pendidikan Islam adalah

mengajarkan segala aspek kehidupan yang sudah diatur oleh agama

dan al-qur’an sebagai pedomannya.

b. Bagaimana menurut saudara tentang pendidikan agama Islam,

terutama dalam hal membaca Alquran, praktik salat, serta puasa bagi ?

Menurut saya itu merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebagai

seorang muslim saya merasa bahwa anak adalah generasi penerus bagi

para orang tua untuk itu saya bersungguh-sungguh dalam belajar

tentang agama.

c. Bagaimana minat saudara terhadap Pendidikan Islam? Saya tertarik

berminat dan ingin mendalami ilmu-ilmu agama agar menjadi seorang

muslim yang bener taat beribadah.

d. Bagaimana orang tua saudara dalam mendidik saudara mengenai

pendidikan agama yang meliputi shalat, membaca Al-qur’an? “Bapak

Page 124: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

saya setiap hari menyuruh saya untuk belajar ngaji ke tempat guru

ngaji, ya waktunya sehabis maghrib tetapi terkadang saya merasa

malas mau mengaji karena sudah capek, sehabis pulang sekolah tetapi

saya usahakan untuk bisa mengaji dan shalat lima waktu karena

sebetulnya saya juga ingin belajar lebih dalam soal agama”.

e. Bagaimana sikap orang tua anda ketika saudara tidak menjalankan

perintah agama shalat, membaca Al-qur’an? Sikap orang tua saya

ketka tidak menjalankan shalat menasehati saya dan menegur supaya

saya melaksanakan shalat da beliau tidak langsung memarahi saya dan

menyuruh saya untuk segera melaksanakan perintah agama tersebut,

2. Apa Problematika Pendidikan Agama dalam keluarga muslim

a. Menurut saudara apa saja yang menjadi hambatan dalam pendidikan Islam

bagi saudara? Yang menjadi hambatan saya adalah terkadang saya merasa

malas mau mengaji karena sudah capek, sehabis pulang sekolah tetapi saya

usahakan untuk bisa mengaji dan shalat lima waktu karena sebetulnya saya

juga ingin belajar lebih dalam soal agama”.

Page 125: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Bsr

Umur : 54 Tahun

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Senin, 24 agustus 2015

Jam : 16.00 wib

Lokasi : Rumah Bapak Bsr

Sumber Data : Bapak Bsr

Pendidikan : Lulusan dari ponpes Tahfidhul Qur’an kali beber

C. Tokoh Masyarakat

a. Bagaimana keadaan atau proses pendidikan Islam pada masa lalu di desa

Pulutan? Apakah ada perbedaan dengan masa sekarang ini ? Pada zaman

dahulu itu orang-orang ramai-ramai pada berangkat mengaji di pondok

pesantren nurul asna dan aktif mengikuti pengajian tetapi pada zaman

sekarang anak sudah jarang untuk mengaji.

b. Bagaimana menurut bapak tentang pentingnya pendidikan Islam bagi

anak dalam keluarga muslim? Pendidikan Islam itu penting faktor paling

penting dan yang paling dominan adalah pendidikan di lingkungan

keluarga karena anak dididik pertama di lingkungan keluarga untuk

dikenalkan pada pendidikan yang islami

c. Menurut bapak, apa saja yang menjadi problematika pendidikan Islam

bagi anak dalam keluarga muslim? Kalau menurut saya, yang menjadi

problem adalah terutama faktor lingkungan karena linkungan sangat

berpengaruh terhadap perkembangan anak, teman sebaya yang baik juga

akan berpengaruh baik tetapi kalau temannya jelek anak juga akan

mengikuti temannya, faktor teknologi juga berpengaruh karena realitanya

banyak anak yang mengenal teknologi namun lupa mengaji dll karena

Page 126: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

keasyikan bermain. Faktor orang tua kurang mendukung serta anak kurang

minat untuk belajar agama.

d. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan oleh bapak/ibu untuk mengatasi

problematika pendidikan dalam keluarga muslim? Upaya yang harus

dilakukan adalah teknologi harus dibatasi selaku orng tua harus selalu

mengontrol perkembangan anaknya.

Page 127: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak DS

Umur : 54 Tahun

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : 26 agustus 2015

Jam : 16.30 Wib

Lokasi : Rumah DS

Sumber Data : Bapak DS

Pendidikan : Lulusan dari ponpes Ali-Maksum Yogyakarta

C. Tokoh Masyarakat

a. Bagaimana keadaan atau proses pendidikan Islam pada masa lalu di desa

Pulutan? Apakah ada perbedaan dengan masa sekarang ini ? Pada zaman

dahulu itu orang-orang ramai-ramai pada berangkat mengaji di masjid

bentuknya ngaji sorogan al-qur’an tetapi sekarang anak-anak sudah tidak

semarak seperti dulu lagi sekarang jarang sekali anak yang masih mengaji

di guru ngaji.

b. Bagaimana menurut bapak tentang pentingnya pendidikan Islam bagi

anak dalam keluarga muslim? Pendidikan Islam itu penting sekali untuk

perkembangan anak serta anak harus dipantau diawasi secara cermat dan

orang tua harus sungguh-sungguh dalam mendidik anak.

c. Menurut bapak, apa saja yang menjadi problematika pendidikan Islam

bagi anak dalam keluarga muslim? Kalau menurut saya, yang menjadi

problem adalah terutama faktor lingkungan dan pengaruh teknologi yang

semakin canggih sehingga anak terbawa arus dalam dunia teknologi dan

meninggalkan mengaji. karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap

perkembangan anak, teman sebaya yang baik juga akan berpengaruh baik

tetapi kalau temannya jelek anak juga akan mengikuti temannya.

Page 128: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

d. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan oleh bapak/ibu untuk mengatasi

problematika pendidikan dalam keluarga muslim? Upaya yang harus

dilakukan adalah teknologi harus dibatasi selaku orng tua harus selalu

mengontrol perkembangan anaknya. Orang tua harus senantiasa sungguh-

sungguh dalam mendidik anaknya agar timbul gairah keagamaan.

Page 129: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Muniri

Umur : 35 Tahun

Pekerjaan : Guru MI

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Rabu,19 agustus 2015

Jam : 16.00 Wib

Lokasi : Rumah Bapak Muniri

Sumber Data : Bapak Muniri

Pendidikan : Lulus S1

D. Pendidik

a. Bagaimana menurut bapak tentang pentingnya pendidikan Islam bagi

anak dalam keluarga muslim? Pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga

muslim sangatlah penting untuk mencetak generasi penerus yang islami

dan untuk memeberikan modal dasar bagi anak dalam menghadapi

kerasnya kehidupan di masa yang akan datang agar tidak keluar dari jalur

atau aturan-aturan agama islam.

b. Menurut bapak, apa saja yang menjadi problematika pendidikan Islam

bagi anak dalam keluarga muslim? Ptoblematikanya banyak sekali

diantaranya adalah faktor lingkungan sekirtar yang tidak mendukung,

mungkin dib rumah orang tua sudah mengajarkan norma-norma agama

namun, ketika keluar dari rumah dan telah bergabung dengan teman-

temannya yang beraneka ragam dapat membuat anak menjadi keluar dari

norma-norma agama.

c. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan oleh bapak/ibu untuk mengatasi

problematika pendidikan dalam keluarga muslim? Yang kami lakukan

untuk mengatasi problematika tersebut adalah selalu mengontrol anak-

anak dan selalu memberikan binaan dan bimbingan agar anak-anak selalu

berpegang teguh terhadap norma-norma agama.

Page 130: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

Nama : Bapak Djmt

Umur : 52 Tahun

Pekerjaan : Guru SD

Alamat : Pulutan Rw 03

Hari/ tanggal : Kamis,20 agustus 2015

Jam : 16.30 wib

Lokasi : Rumah Bapak Djmt

Sumber Data : Bapak Djmt

Pendidikan : Lulus S1

D. Pendidik

a. Bagaimana menurut bapak tentang pentingnya pendidikan Islam bagi

anak dalam keluarga muslim? Pendidikan Islam bagi anak dalam keluarga

muslim sangatlah penting untuk mencetak generasi penerus yang islami.

Sebagai bekal untuk hidup didunia dan diakhirat.

b. Menurut bapak, apa saja yang menjadi problematika pendidikan Islam

bagi anak dalam keluarga muslim? Ptoblematikanya banyak sekali

diantaranya adalah faktor lingkungan sekirtar yang tidak mendukung,

mungkin di rumah orang tua sudah mengajarkan norma-norma agama

namun, ketika keluar dari rumah dan telah bergabung dengan teman-

temannya yang beraneka ragam dapat membuat anak menjadi keluar dari

norma-norma agama. Orang tua harus memantau perkembagan anak.

c. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan oleh bapak/ibu untuk mengatasi

problematika pendidikan dalam keluarga muslim? Yang kami lakukan

untuk mengatasi problematika tersebut adalah selalu mengontrol anak-

anak dan selalu memberikan binaan dan bimbingan agar anak-anak selalu

berpegang teguh terhadap norma-norma agama serta mengajari kebaikan

kepada anak .

Page 131: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

1. Foto Dokumentasi wawancara dengan Bapak Mnr, sebagai Pendidik di

Desa Pulutan.

2. Foto Dokumentasi Wawancara dengan Bapak Bsr, sebagai orang tua di

Desa Pulutan.

Page 132: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

3. Foto Dokumentasi wawancara dengan Bapak Mgn, sebagai Salah Satu Orangtua

di Desa Pulutan.

4. Foto dokumentasi dengan saudara IS anak didik

Page 133: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

5. Foto dokumentasi dengan salah satu orang tua yaitu Bapak Slkn

6. Foto dokumentasi dengan Bapak DS, orangtua di desa Pulutan RW 03

Page 134: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

7. Foto wawancara dengan anak

8. Foto dokumentasi wawancara terhadap MZH

Page 135: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
Page 136: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
Page 137: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
Page 138: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
Page 139: MODEL PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA MUSLIMe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/113/1/Taufiqur... · 2016. 2. 10. · Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : TAUFIQUR ROHMAN

Tempat Tanggal Lahir : Salatiga, 12 September 1993

Alamat : Pulutan kidul Rt 02 Rw 03 Desa Pulutan Kec.

Sidorejo Kota Salatiga.

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. TK : TK Roudhotul Athfal Lulus tahun 1999

2. SD : MI Ma’arif Pulutan Lulus tahun 2005

3. MTs : SMP Muhammadiyah Kota Salatiga Lulus Tahun

2008

4. SMA : MAN 1 Kota Salatiga Lulus Tahun 2011