pola asuh orang tua single parente-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · pola...

153
POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK (STUDI KASUS KELUARGA TKW DI DESA PATUTREJO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO) SKRIPSI Diajukan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: DWI INDRIYANI NIM. 111 14 047 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 03-Mar-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENT

DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK

(STUDI KASUS KELUARGA TKW DI DESA PATUTREJO

KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

DWI INDRIYANI

NIM. 111 14 047

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 2: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENT

DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK

(STUDI KASUS KELUARGA TKW DI DESA PATUTREJO

KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

DWI INDRIYANI

NIM. 111 14 047

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 3: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti
Page 4: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti
Page 5: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti
Page 6: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti
Page 7: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

MOTTO

Jika kamu benar menginginkan sesuatu, kamu akan menemukan caranya. Namun jika tak serius, kau hanya akan

menemukan alasan.

Page 8: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

PERSEMBAHAN

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahku tersayang (Damanuri) dan Ibuku tercinta (Heni Purwaningsih)

atas bimbingan, do‟a, kasih sayang, nasihat, dan motivasi, yang telah

diberikan sampai saat ini.

2. Adikku (Zahrah Novianti dan Fitri Lutfiani) yang telah memotivasiku dan

memberi dukungan untuk mempercepat penulisan skripsi ini.

3. Keluarga besar SD Negeri Secang yang dengan ikhlas mendoakan dan

mendukungku.

4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. yang dengan sabar membimbingku dalam

penulisan skripsi.

5. Semua dosen dan guru-guruku yang telah sabar mengajariku dan

mendidikku.

6. Sedulur Komunitas Mahasiswa Purworejo @Salatiga (KOMP@S) atas

bantuan dan dukungan sejak pertama kali di Salatiga sampai sekarang.

7. Sahabatku Ma‟rifatul Mustaniroh, S.Pd alumni IAIN Salatiga yang telah

banyak memberikan ide dan masukan dalam penulisan ini serta

memberikan semangat agar dapat mempercepat penulisan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku tersayang dan tercinta yang ikhlas mendo‟akan dan

memberikan semangat kepadaku (Anis Ma‟rih, Dhea Novi Islamiyah,

Page 9: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Leny Trialiningsih, Siti Maunah,Tatu Mafazah, Hana Lu‟Luin Nihayah,

Muzzayanatul Maghfiroh).

9. Para responden Desa Patutrejo yang telah memberikan data yang

sebenarnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

10. Seluruh seperjuangan PAI angkatan 2014, keluarga PPL di SMP N &7

Salatiga dan kelompok KKN posko 33 Tampir Kulon Magelang, yang

telah memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan do‟anya dalam

penempuhan gelar sarjana ini.

Page 10: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pola Asuh Orang Tua Single Parent

dalam Pembentukan Krakter Anak (Studi Kasus Keluarga TKW di Desa Patutrejo

Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo).” Sholawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga,

sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia. Beliau adalah utusan

Allah untuk membawa umat manusia dari jaman kegelapanmenuju terang

benderang.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak yang

telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

IAIN Salatiga.

4. Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Page 11: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan.

6. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

7. Semua anggota keluarga, ayah, ibu, adik-adikku, dan anggota keluarga yang

lain yang telah menemani, membantu, dan memberikan motivasi kepada

penulis.

8. Bapak Lurah Desa Patutrejo yang telah memberikan ijin serta membantu

penulis dalam mendapatkan data skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, sehingga

dapat terselesaikan dengan baik.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat sederhana dan jauh

dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik sangatlah diharapkan. Semoga Allah

memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuannya kepada penulis.

Salatiga, 7 Juli 2018

Penulis

Dwi Indriyani

Page 12: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

ABSTRAK

Indriyani, Dwi. 2018. Pola Asuh Orang Tua Single Parent dalam Pembentukan

Krakter Anak (Studi Kasus Keluarga TKW di Desa Patutrejo Kecamatan

Grabag Kabupaten Purworejo). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M. Si.

Kata Kunci: Pola Asuh, Orang Tua Single Parent, dan Karakter Anak

Orang tua sebagai pembentuk pribadi yang pertama dalam kehidupan anak

dan harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. orang tua bertanggung

jawab terhadap pendidikan anak dalam keluarga terutama dalam pembentukan

karakter anak. Adapun pertanyaan umum yang ingin dijawab melalui penelitian

ini (1) Bagaimana pola pengasuhan orang tua single parent dalam pembentukan

karakter anak TKW di Desa Patuterjo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo?

(2) Bgaiamana strategi pengasuhan orang tua single parent dalam membentuk

karakter anak TKW? (3) Apa hambatan yang dialami orang tua single parent

dalam pembentukan karakter anak TKW?

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan

jenis penelitian fenomenologis. Peneliti bertindak langsung dalam proses

pencarian data di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan

wawancara mendalam observasi, dan dokumentasi. Analisis data penelitian

dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunnjukkan bahwa (1) Pola asuh orang tua single

parent dalam membentuk karakter anak TKW di Desa Patutrejo menggunakan

pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Pembentukan karakter anak dalam

pengasuhan orang tua demokratis menjadikan anak akan tumbuh mandiri tegas

terhadap diri sendiri, ramah, dan mau bekerja sama dengan orang tua. Sedangkan

karakter anak dalam pengasuhan orang tua permisif yakni orang tua tidak

mengarahkan anak menjadi lebih dewasa dan dia selalu terbiasa tidak mandiri. (2)

Strategi pengasuhan orang tua single parent dalam membentuk karakter anak

TKW di Desa Patutrejo menggunakan strategi nasihat, pembiasaan, keteladanan,

serta pemberian reward dan punishment, (3) Selama menerapkan pengasuhan

pada anak TKW oleh single parent yang menjadi hambatan yaitu faktor internal:

keterbatasan pengetahuan agama ayah, kesibukan orang tua, keterbatasan orang

tua dalam mendidik anak, dan salah satu orang tua tidak berada pada satu tempat

sehingga menyebabkan rindu. Sedangkan faktor eksternal yaitu pengaruh

pergaulan di lingkungan bermain anak, dan pengaruh teknologi informasi dan

komunikasi (HP). Faktor pendukungnya adalah status ekonomi berupa biaya

Page 13: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

sekolah dan terpenuhinya fasilitas anak, memberikan reward atau hadiah terhadap

anak dalam membentuk karakter anak, dan adanya kedekatan dengan keluarga dan

kerabat dekat sehingga`memudahkan orang tua single parent untuk membantu

mengawasi dan mengasuh anaknya.

Page 14: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN BERLOGO ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMING ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. v

MOTTO ............................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

ABSTRAK ........................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

E. Penegasan Istilah ......................................................................................... 10

F. Sistematika Penelitian ................................................................................. 12

Page 15: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pola Asuh Orang Tua ............................................................ ...... 14

a. Pengertian Pola Asuh ................................................. ...... 14

b. Dasar dan Fungsi dalam Pengasuhan Anak..............................

17

c. Model-model Pola Asuh Orang Tua.........................................

20

d. Pola Asuh Orang Tua dalam Perspektif Islam..........................

28

2. Orang Tua Tunggal........................................................................ 33

a. Pengertian Orang Tua Tunggal (Single

Parent)........................ 33

b. Ayah Single Parent...................................................................

34

c. Tanggung Jawab Orang Tua Tunggal

(Single Parent).......................................................................... 36

d. Strategi Pengasuhan Ayah Single Parent................................. 37

e. Sebab-sebab Terjadinya Orang Tua Tunggal

(Single Parent).......................................................................... 39

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengasuhan

Anak......................................................................................... 40

3. Tinjauan Umum Tentang Tenaga Kerja Indonesia...................... 41

Page 16: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

a. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia........................................

41

b. Pandangan terhadap Tenaga Kerja Wanita..............................

42

c. Kendala dan Pemecahan yang Dihadapi dalam

Keluarga TKI/TKW................................................................... 45

4. Pembentukan Karakter Anak.................................................... 47

a. Pengertian Pembentukan Karakter........................................ 47

b. Mengenal Karakter dalam

Perspektif Islam...................................................................... 50

c. Nilai-nilai Karakter................................................................ 52

d. Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter

Anak....................................................................................... 57

B. Kajian Terdahulu.................................................................................. 61

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian....................................................... 64

B. Lokasi Penelitian.............................................................................. 66

C. Sumber Data..................................................................................... 66

1. Data Primer.................................................................................. 67

2. Data Sekunder.............................................................................. 67

D. Teknik Pengumpulan Data............................................... 68

1. Metode Observasi................................................................. 68

Page 17: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

2. Metode Wawancara. ................................................................ 68

3. Metode Doumentasi................................................................. 70

E. Analisi Data .................................................................................. 71

F. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 73

G. Tahap-Tahap Penelitian ................................................................ 74

BAB IV PAPARAN DAN ANALISISDATA

A. Paparan Data ................................................................................. 76

1. Gambaran Umum Desa Patutrejo Kecamatan

Grabag Kabupaten Purworejo ................................................. 76

2. Gambaran Subyek Penelitian .................................................. 82

B. Temuan Penelitian ........................................................................ 84

1. Pola Pengasuhan Ayah Single Parent dalam

Pembentukan Karakter Anak .................................................. 84

2. Strategi Pengasuhan Anak dalam

Pembentukan Karakter Anak .................................................. 96

3. Hambatan Ayah Single Parent dalam

Mengasuh Anak ...................................................................... 99

C. Analisis Data ................................................................................ 101

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 110

B. Saran ............................................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Desa Patutrejo .................................... 79

Tabel 4.2 Mata Pencaharian Penduduk Desa Patutrejo ................... 79

Tabel 4.3 Jumlah Agama Penduduk desa Patutrejo ......................... 80

Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Patutrejo ................. 81

Tabel 4.5 Data Informan…………….. ............................................ 83

Page 19: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nota Pembimbing

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Bukti Penelitian

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Lampiran 5 Verbatin Wawancara

Lampiran 6 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 7 Daftar Nilai SKK

Lampiran 8 Riwayat Hidup Penulis

Page 20: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga adalah sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan

perkawinan, yaitu ikatan lahir batin seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami istri yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang

bahagia, kekal, dan sejahtera. Keluarga dalam bentuk sederhananya terdiri

dari ayah, ibu, dan anak. Dua komponen paling utama dalam keluarga

yaitu ayah dan ibu, kedua komponen itu dapat dikatakan sebagai

komponen yang mendukung kehidupan anak (Djamarah, 2014 : 18).

Dalam kehidupan rumah tangga adakalanya laki-laki menjadi

pemimpin bagi keluarganya, menjadi bapak bagi anak-anaknya menjadi

teman hidup serta sebagai saudara istrinya. Keberhasilan dalam keluarga

dapat mendukung tercapainya keluarga bahagia, selain peran ibu dalam

urusan rumah tangga dan pengasuh anak, peran laki-laki sebagai kepala

keluarga juga tidak kalah penting karena kepala keluarga merupakan

pemimpin dalam sebuah keluarga.

Menurut Hyoscymina (2011: 144) bahwa keluarga merupakan

fondasi yang utama dan pertama dalam sejarah hidup sang anak yang

menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter manusia itu sendiri,

maka ada dua individu yang memainkan peranan penting yaitu peran ayah

dan peran ibu. Peran ayah sebagai pencari nafkah, suami yang penuh

pengertian dan memberi rasa aman bagi istri dan anak, berpartisipasi

Page 21: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

dalam pendidikan anak, serta sebagai pelindung atau tokoh yang tegas,

bijaksana, dan mengasihi keluarga. Sedangkan peran ibu yaitu mendidik,

mengatur, mengendalikan anak, merawat dan mengurus keluarga dengan

sabar, mesra, dan konsisten serta menjadi contoh dan teladan bagi anak.

Djamarah (2014 : 47), bahwa orang tua bertanggung jawab

terhadap pendidikan anak dalam keluarga. Segala sesuatu sekecil apapun

yang telah dikerjakan dan diperbuat oleh siapapun, termasuk orang tua,

akan dipertanyakan dan dipertanggung jawabkan di hadirat Allah SWT.

Ibrahim (2010 : 127), menyatakan bahwa Islam membebankan kepada

orang tua tanggung jawab pendidikan anak pada tingkatan pertama, dan

memikulkan kewajiban ini khusus kepada mereka berdua sebelum kepada

yang lain.

Tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tualah

pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Bagi anak, orang tua

merupakan model yang harus ditiru dan diteladani. Sebagai model, orang

tua seharusnya memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam

keluarga. Sikap dan perilaku orang tua harus mencerminkan akhlak mulia.

Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada orang tua agar mengajarkan

sesuatu yang baik-baik saja kepada mereka. Dalam pasal 27 ayat (1) UU

Sisdiknas bahwa pendidikan keluarga dinyatakan sebagai jalur pendidikan

informal. Setiap anggota keluarga mempunyai peran, tugas, dan tanggung

jawab masing-masing, dan mereka memberi pengaruh melalui proses

pembiasaan pendidikan di dalam keluarga.

Page 22: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Keluarga memiliki peran sebagai media sosialisasi pertama bagi

anak. Peran inilah yang membuat orang tua memiliki tanggung jawab

terhadap perkembangan fisik dan mental seorang anak. Di keluargalah

anak mulai dikenalkan dengan ajara-ajaran yang sesuai dengan kaidah-

kaidah yang berlaku dalam agama maupun masyarakat. Semua aktivitas

anak mulai dari perilaku dan bahasa tidak terlepas dari perhatiaan dan

binaan orang tua.

Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai

dengan ajaran agama berarti memahami anak dari berbagai aspek, dan

memahami anak dengan memberikan pola asuh yang baik menjaga anak

dan harta anak yatim, menerima, memberi perlindungan, pemeliharaan

perawatan, dan kasih sayang sebaik-baiknya (QS. Al-Baqarah: 220).

Bentuk-bentuk pola asuh orang tua mempengaruhi pembentukan

kepribadian anak setelah ia menjadi dewasa. Perlakuan orang tua pada

anak-anaknya sejak masa kecil akan berdampak pada perkembangan sosial

moralnya dimasa dewasanya. Perkembangan sosial moral inilah yang akan

membentuk watak, sifat dan sikap anak kelak meskipun ada beberapa

faktor lain yang berpengaruh dalam pembentukan sikap anak yang

tercermin dalam karakter yang dimilikinya.

Pola asuh orang tua yang diterapkan pada anak akan dapat

dirasakan oleh anak dan bisa memberi efek negatif maupun positif. Orang

tua memiliki cara dan pola tersendiri dalam mengasuh anak dan

membimbing anak. Cara dan pola tersebut tentunya dapat membimbing

Page 23: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

anak. Hal tersebut akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang

lain.

Djamarah (2014 : 5) menyatakan bahwa faktor pendidikan, kasih

sayang, profesi, pemahaman terhadap norma agama, dan mobilitas orang

tua. Hubungan yang baik antara orang tua dan anak tidak hanya diukur

dengan pemenuhan kebutuhan meteriil saja, namun kebutuhan mental

spiritual merupakan keberhasilan dalam menciptakan hubungan tersebut.

Malah kasih sayang yang diberikan orang tua terhadap anaknya adalah

faktor yang sangat penting dalam keluarga. Tidak terpenuhinya kebutuhan

kasih sayang dan seringnya orang tua tidak berada di rumah menyebabkan

hubungan dengan anaknya kurang intim.

Pembentukan budi pekerti yang baik merupakan tujuan dalam

pendidikan Islam. Karena dengan budi pekerti itu cerminan pribadi yang

mulia. Hal tersebut merupakan hal yang utama yang ingin dicapai dalam

mendidik anak dalam keluarga. Namun tidak semuanya orang tua dapat

melakukan hal tersebut. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, seperti

orang tua yang sibuk bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan

anaknya waktunya hanya dihabiskan di luar rumah, jauh dari keluarga,

tidak bisa mengawasi pertumbuhan dan perkembangan anaknya, serta

memberikan bimbingan maka pendidikan akhlak anak terabaikan.

Suatu penelitan menyebutkan bahwa dari 100% orang tua, yang

mampu dan sadar untuk bisa mendidik karakter anak lebih dari 30%.

Selebihnya tidak memiliki kapasitas untuk mendidik anak dan banyak

Page 24: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

kasus kekerasan moral dan perilau anak yang terjadi disebabkan pengaruh

buruk dari pengasuhan ayah ibu yang tidak patut (Yaumil dan Harry).

Selain itu, Arismantoro (2008 : 108) juga menyatakan bahwa tantangan

kehidupan yang modern yang ditandai dengan fenomena seperti kedua

orang tua (ayah ibu) yang bekerja, derasnya arus informasi media cetak

dan elektronik yang nyaris tanpa saringan, dan terpaparnya anak dengan

pornografi diduga berpengaruh yang signifikan terhadap perkembangan

karakter anak.

Pentingnya pembentukan karakter anak dalam keluarga juga

terlihat dari penelitian Fika dan Zamroni (2014: 57) bahwa orang tua

mendidik karakter melalui pengasuhan yang baik, mencontohkan perilaku

dan pembiasaan, pemberian penjelasan atas tindakan, penerapan standar

yang tinggi dan realitas bagi anak, dan melibatkan anak dalam mengambil

keputusan. Hasil pendidikan karakter anak dalam keluarga menunjukkan

bahwa anak-anak yang tumbuh dalam keluarga lengkap merasa lebih

terpenuhi kasih sayangnya, jumlah anak yang bermasalah dan mandiri

lebih sedikit, dan anak-anak lebih penurut dibandingkan dengan anak-anak

dari keluarga single parent.

Begitu juga anak yang diasuh oleh single parent dikhawatirkan

akan membawa dampak buruk bagi perkembangan anak atau

pendidikannya, karena orang tua yang single parent biasanya tidak bisa

membagi waktu antara pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan

Page 25: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

tugas sebagai pengasuh atau pendidik dalam keluarga (Jalalludin, 2010 :

69).

Anak-anak yang ditinggal orang tuanya menjadi tenaga kerja

Indonesia (TKI), banyak mengalami masalah psikologis. Mereka

kebanyakan mengalami masalah hilangnya peran salah satu orang tuanya,

ibu atau ayah bahkan kedua-duanya. Mereka lebih banyak bermasalah

dengan teman sebayanya serta mengalami gangguan emosional, masalah

perilaku dan hiperaktif. Anak-anak dari keluarga TKW cenderung lebih

pasif dalam hal mengatasi masalah-masalah yang muncul, baik dalam

keluarga maupun pekerjaan sekolah, anak-anak ini juga cenderung lebih

menahan diri dan tertutup saat mengekspresikan perasaan maupun saat

mencari dukungan ataupun bantuan. Hal ini berbeda dengan anak-anak

pada rumah tangga non-migran (Yuniastuti, 2014: 69).

Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti dari Universitas

Gadjah Mada (UGM) dan kampus lain dengan judul "Children Health and

Migrant Parents in Southeast Asia (CHAMPSEA)" atau dampak migrasi

internasional terhadap keluarga dan anak migran. Hasil penelitian tersebut

menyebutkan "Secara ekonomi, migrasi internasional berdampak positif

terhadap keluarga migran, namun juga berdampak negatif khususnya

terhadap kesehatan psikologis anak," ungkap tim peneliti Drs. Sukamdi,

MSc serta Dr. Anna Marie Wattie, MA dalam acara diseminasi hasil

penelitian CHAMPSEA di kantor Magister Studi Kebijakan (MSK) UGM,

Yogyakarta, Kamis 18/01/2018 (dikutip dalam http: // kliktki. com / news/

Page 26: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

content/ anak – yang – ditinggal - ortu-jadi-tki-banyak-alami-masalah-

psikologis).

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan sebuah sebutan bagi

warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri. Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) wanita sering disebut dengan Tenaga Kerja Wanita

(TKW). Menurut Undang-Undang tentang Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri pada pasal 1 bahwa Tenaga Kerja

Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

untuk bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu dengan menerima

upah (BAB 1 pasal 1 angka 1).

Tujuan utama orang-orang bekerja ke luar negeri yaitu tidak lain

hanya demi memperoleh penghasilan yang besar. Dengan penghasilannya

yang besar tersebut, banyak orang-orang menaruh harapan untuk dapat

memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Dengan rayuan memperoleh

penghasilan yang besar dan kemudian menjadikan orang berbondong-

bondong untuk bekerja ke luar negeri demi mencapai impiannya untuk

hidup enak dan berkecukupan. Tim PSGK STAIN berpendapat bahwa

faktor yang mendorong perempuan menjadi TKW ada tiga yakni: faktor

tekanan ekonomi, faktor tekanan psikologis, dan faktor kemudahan

menjadi TKW (Tim PSGK, 2007: 31-38).

Kehidupan warga di Desa Patutrejo ini sebagian besar bekerja

sebagai petani. Aktivitas kesehariannya mereka lakukan untuk pergi ke

sawah dan kebanyakan pekerjaan ini dipegang oleh laki-laki. Para wanita

Page 27: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

di Desa Patutrejo ini tidak banyak terlibat dalam bekerja di sawah. Hanya

saja pada saat musim panen datang ibu-ibu ataupun para wanita yang

sudah menikah mereka harus ikut membantu memanen padi di sawah.

Selain itu, kegiatan sehari-hari mereka adalah sebagai ibu rumah tangga

yang mengasuh dan mendidik anak serta melayani suami mereka seperti

menyiapkan makanan. Karena kebutuhan ekonomi yang semakin rumit,

wanita-wanita di Desa Patutrejo berinisiatif untuk bekerja ke luar negeri

yaitu menjadi tenaga kerja wanita. Hasil survei pendahuluan menyatakan

alasan wanita-wanita Desa Patutrejo menjadi TKW yakni untuk membantu

mencari tambahan pengahsilan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

mereka. Sebelumnya penghasilan mereka di dapat dari musim panen

datang saja namun sekarang penghasilan mereka terbantu oleh penghasilan

istri yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

Atas dasar pemaparan di atas melihat kehidupan keluarga TKW di

Desa Patutrejo, peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul

“Pola Asuh Orang Tua Single Parent Dalam Pembentukan Karakter

Anak (Studi Kasus Keluarga TKW Di Desa Patutrejo Kecamatan

Grabag Kabupaten Purworejo)”.

B. Fokus Penelitian

Menurut Moleong (2002: 62) fokus merupakan dimana peneliti sudah

merumuskan fokus penelitian dengan benar berdasarkan kajian

kepustakaan dan ditunjang sejumlah pengalaman, bisa terjadi situasi di

Page 28: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

lapangan tidak memungkinkan untuk meneliti masalah yang sudah

dirumuskan, maka peneliti harus mengubah fokus penelitiannya.

1. Bagaimana pola asuh orang tua single parent dalam pembentukan

karakter anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo?

2. Bagaimana strategi orang tua single parent dalam pembentukan

karakter anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo?

3. Apa hambatan yang dialami orang tua single parent dalam

pembentukan karakter anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan

Grabag Kabupaten Purworejo?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui pola asuh orang tua single parent dalam pembentukan

karakter anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo.

2. Mengetahui strategi orang tua single parent dalam pembentukan

karakter anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo.

Page 29: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

3. Mengetahui hambatan yang dialami orang tua single parent dalam

pembentukan karakter anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan

Grabag Kabupaten Purworejo.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran kepada peneliti selanjutnya dan semakin

membangkitkan atau menjadi motivasi dalam memperkaya hasanah

ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan

bagi orang tua betapa pentingya pengasuhan anak dalam pembentukan

karakter anak.

E. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan dan memperjelas pemahaman serta menghindari

terjadinya kesalahpahaman yang terdapat pada judul di atas, maka perlu

dijelaskan mengenai pembahasan masalah dan arti kata dalam penulisan

skripsi ini.

1. Pola Asuh

Menurut Baumrind, dalam buku Psycho Islamic Smart Parenting

Muallifah (2009: 42) bahwa pola asuh merupakan parental control,

yakni bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan

Page 30: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

mendampingi anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas

perkembangan menuju pada proses pendewasaan. Pengertian pola

asuh merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua

dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung

jawab kepada anak-anaknya (Mansur, 2005: 350).

Berdasarkan dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pola

asuh merupakan cara yang diterapkan oleh ayah dalam menjaga,

merawat, dan mendidik seorang anak sebagai wujud

pertanggungjawaban orang tua terhadap anaknya.

2. Tenaga Kerja Wanita (TKW)

Tenaga Kerja Indonesi (TKI) merupakan sebutan bagi warga

negara Indonesia yang bekerja di luar negeri. Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) wanita disebut dengan Tenaga Kerja Wanita (TKW). Maksud

TKW di dalam penelitian ini, yaitu Tenaga Kerja Wanita di Desa

Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo yang bekerja di

luar negeri.

Penelitian ini, di Desa Patutrejo banyak ibu rumah tangga yang

menjadi TKW. Mereka ada yang bekerja di Arab Saudi, Malaysia,

Hongkong, dan Taiwan.

3. Single Parent

Dalam penelitian ini penulis mengartikan single parent yaitu

seorang ayah yang mengasuh, mendidik anak TKW yang ada di Desa

Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Anak single

Page 31: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

parent bisa dikatakan sebagai anak yang diasuh oleh salah satu orang

tua atau keluarga dekat yang bisa disebabkan karena salah satu orang

tua yang bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita.

4. Pembentukan Karakter

Pembentukan karakter anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

cara yang dilakukan oleh ayah dalam membentuk kebiasaan sehingga

sifat anak akan terukir sejak dini, agar dapat mengambil keputusan

dengan baik dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan

sehari-hari, seperti disiplin diri, bertanggung jawab, jujur, peduli, dan

kemandirian pada anak.

F. Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari V bab yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka, mengulas tentang pola asuh orang tua

dalam keluarga yang meliputi fungsi pengasuhan anak dan

model-model pola asuh orang tua. Tanggung jawab orang

tua tunggal dalam keluarga. Keluarga tenaga kerja di

Indonesia, dan pembentukan karakter anak.

Page 32: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

BAB III Metode penelitian yang berisi tentang pendekatan dan jenis

penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan

data, dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV Paparan data dan analisis data.

BAB V Penutup, memuat tentang kesimpulan dan saran

Page 33: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pola Asuh Orang Tua

a. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh merupakan bagian dari proses pemeliharaan anak dengan

menggunakan teknik dan metode yang menitikberatkan pada kasih

sayang dan ketulusan cinta yang mendalam dari orang tua (Illahi,

2013:133).

Mansur (2005:350) menyatakan bahwa pola asuh adalah suatu cara

terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya.

Pendidikan dalam keluarga memiliki nilai yang strategis dalam

pembentukan kepribadian anak. Sejak kecil anak sudah mendapat

pendidikan dari kedua orang tuanya melalui keteladanan dan kebiasaan

kehidupan sehari-hari di dalam keluarga. Baik atau tidaknya

keteladanan yang diberikan dan bagaimana kebiasaan hidup orang tua

sehari-hari dalam keluarga yang akan mempengaruhi perkembangan

jiwa anak. Keteladanan dan kebiasaan orang tua yang akan diterapkan

dalam bersikap dan berperilaku tidak terlepas dari perhatian dan

pengamatan anak. Meniru kebiasaan hidup orang tua merupakan suatu

hal yang sering anak lakukan, karena pada masa perkembangannya,

anak selalu ingin menuruti atau meniru apa-apa yang dilakukan orang

tua.

Page 34: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Menurut Gunarsa Singgih (2007:109) dalam bukunya Psikologi

Remaja, pola asuh orang tua adalah sikap dan cara orang tua dalam

mempersiapkan anggota keluarga yang lebih muda termasuk anak

supaya dapat mengambil keputusan sendiri dan bertindak sendiri

sehingga mengalami perubahan dari keadaan bergantung kepada orang

tua menjadi berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri.

Menurut Baumrind dalam buku Psycho Islamic Smart Parenting

Muallifah bahwa pola asuh merupakan parental control, yakni

bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi

anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan menuju

pada pendewasaan (Muallifah, 2009:42).

Monks dkk memberikan pengertian pola asuh sebagai cara yaitu

ayah dan ibu dalam memberikan kasih sayang dan cara mengasuh yang

mempunyai pengaruh besar bagaimana anak melihat dirinya dan

lingkungannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh adalah

penting dalam upaya menyediakan suatu model perilaku yang lebih

lengkap bagi anak. Peran orang tua dalam mengasuh anak bukan saja

penting untuk menjaga perkembangan jiwa anak dari hal-hal yang

negatif, melainkan juga untuk karakter dan kepribadiannya agar

menjadi insan spiritual yang selalu taat menjalankan agamanya (Illahi,

2013:134).

Pola asuh orang tua merupakan suatu sikap yang dilakukan oleh

orang tua, yaitu ayah dan ibu dalam berinteraksi dengan anaknya.

Page 35: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Bagaimana cara ayah dan ibu memberikan disiplin, hadiah, hukuman,

pemberian perhatian, dan tanggpan-tanggapan lain berpengaruh pada

pembentukan kepribadian anak. Hal ini karena ayah dan ibu

merupakan model awal bagi anak dalam berhubungan dengan orang

lain (Illahi, 2013:135).

Menurut Baumrind yang dikutip oleh Yusuf dalam bukunya

Psikologi Pekembangan Anak dan Remaja mengemukakan perlakuan

terhadap anak dapat dilihat dari:

a. Cara orang tua mengontrol anak.

b. Cara orang tua memberi hukuman.

c. Cara orang tua memberi hadiah.

d. Cara orang tua memerintah anak.

e. Cara orang tua memberikan penjelasan kepada anak.

Jadi yang dimaksud dengan pola asuh orang tua yaitu sikap dan

cara yang digunakan orang tua ayah dan ibu dalam membina,

mendidik, dan mengasuh anak baik secara langsung ataupun tidak

langsung.

Mendidik secara langsung yakni bentuk asuhan orang tua yang

berkenaan dengan pembentukan kepribadian, kecerdasan, dan

keterampilan yang dilakukan secara sengaja, baik berupa perintah,

larangan, hukuman, dan pemberian hadiah sebagai alat pendidikan.

Sedangkan mendidik secara tidak langsung contohnya kehidupan

sehari-hari seperti tutur kata, adat kebiasaan, pola hidup, hubungan

Page 36: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

orang tua, keluarga dan masyarakat. Namun setiap orang tua memiliki

cara berbeda-beda dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

Pola asuh orang tua yang lengkap dalam rumah tangga akan lebih

maksimal dalam mengurus dan mendidik anaknya di rumah. Namun

beda hal nya dengan pola asuh ayah yang memiliki peran ganda, selain

menjadi kepala keluarga untuk mencari nafkah ia juga dituntut untuk

menjadi ibu dalam mengurus dan mendidik anaknya. Dan waktu untuk

keluargapun berkurang dengan kesibukannya di luar rumah.

b. Dasar dan Fungsi dalam Pengasuhan Anak.

1. Al-Qur‟an Surat At-Tahrim ayat 6

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya, kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.”(QS.

At-Tahrim: 6) (Departemen Agama, 2011:560).

2. Al-Qur‟an Surat Thaha ayat 132

Page 37: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Artinya: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat

dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meimnta

rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu, dan akibat

(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”(QS. Thaha: 132)

(Departemen Agama, 2011:312).

3. Al- Qur‟am Surat Luqman ayat 14

Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)

kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam

keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua

tahun. 9999Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-

bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(QS. Luqman: 14)

(Departemen Agama, 2011:411).

Dari beberapa ayat diatas menjelaskan, bahwa Allah

memerintahkan bagi orang-orang yang beriman untuk saling menjaga

keluarganya dari api neraka. Orang tua dan anak memiliki kewajiban

dan tugasnya masing-masing. Orang tua bertugas untuk mendidik dan

mengajarkan anak-anaknya kepada kebaikan dan berperilaku sesuai

dengan perintah agama serta memerintahkan anak untuk mengerjakan

shalat. Begitupun sebaliknya kewajiban anak kepada orang tua yaitu

harus sopan santun dan berbuat baik kepada kedua orang tua.

Menurut (Syafei, 2006:43) kewajiban orang tua dalam mengasuh

anak usia sekolah dasar antara lain:

a. Anak diminta untuk semakin membiasakan diri melakukan hal-hal

sebagai berikut:

Page 38: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

1) Memilihara, menyimpan, dan menggunakan sarana belajarnya

dengan tertib.

2) Mematuhi kapan ia harus belajar, bermain, tidur siang, tidur

malam, dan bangun pagi.

b. Terhadap tugas dan kewajiban di rumah, orang tua sebaiknya mulai

memberi “jatah” secara wajar sebagai berikut:

1) Menyapu halaman, mentiram bunga, memberi makan hewan

peliharaan, merapikan tumpukan koran/majalah, dan lain-lain.

2) Membeli keperluan dapur di warung yang dekat dengan rumah.

c. Berkenaan dengan Agama

1) Mulai menyuruh anak untuk mulai melaksanakan perintah

agama dan menjauhi larangan-larangan agama.

2) Mengajak mereka untuk bersama-sama menjalankan perintah

agama.

d. Berkenaan dengan kamar atau tempat tidur, seyogyanya kita

sebagai orang tua sudah mulai memberi “jatah” untuk anak-anak

sendiri. Hal ini dimaksudkan agar terjadi hal-hal berikut:

1) Anak bisa dididik untuk bertanggung jawab atas kebersihan,

keindahan, dan ketertiban tempat tidur masing-masing.

2) Perkembangan jiwa anak akan terdukung.

3) Mengajari anak tentang kebersihan.

Page 39: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

e. Dalam hal menanamkan rasa tanggung jawab hidup bermasyarakat

dan berlingkungan, ada baiknya jika anak kita ajak untuk turut serta

bekerja bakti membersihkan lingkungan dan yang lainnya.

f. Bertanya kepada anak tentang sesuatu, seperti berikut:

1) Bagaimana keadaan di sekolah.

2) Apa yang dilihat di tempat rekreasi.

3) Pelajaran yang diterima anak pada hari itu.

c. Model-model Pola Asuh Orang Tua

Metode pola asuh yang digunakan oleh orang tua kepada anak

menjadi faktor utama yang menentukan potensi dan karakter seorang

anak. Ada banyak jenis-jenis pola asuh yang sering menjadi pedoman

bagi siapa saja yang ingin mencetak generasi paripurna untuk

diandalkan bagi kemajuan bangsa ke depan. Jenis pola asuh orang tua

ini memiliki karakteristik dan ciri khas yang berbeda.

Berkaitan dengan jenis-jenis pola asuh orang tua, Baumrind

mengkategorikan pola asuh menjadi tiga jenis yaitu (a) pola asuh

otoriter (Authoritarian), (b) pola asuh demokratis (Authoritative), dan

(c) pola asuh permisif (permissive). Tiga jenis pola asuh menurut

Baumrind ini hampir sama dengan jenis pola asuh menurut Hurlock

juga Hardy & Heyes, yaitu (a) pola asuh otoriter, (b) pola asuh

demokratis, (c) pola asuh permisif. Pola asuh otoriter memiliki ciri

orang tua membuat semua keputusan, anak harus tunduk, patuh dan

tidak boleh bertanya. Pola asuh demokratis mempunyai ciri orang tua

Page 40: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

mendorong anak untuk membicarakan apa yag diinginkan. Pola asuh

permisif mempunyai ciri orang tua memberikan kebebasan penuh pada

anak untuk berbuat.

Melalui pola asuh yang dilakukan oleh orang tua, anak belajar

tentang banyak hal, termasuk karakter. Pola asuh otoriter (yang

cenderung menuntut anak untuk patuh terhadap segala keputusan

orang tua) dan pola asuh yang permisif (yang cenderung memberikan

kebebasan penuh pada anak untuk berbuat) sangat berbeda dampaknya

dengan pola asuh demokratis (yang cenderung mendorong anak untuk

terbuka, namun bertanggung jawab dan mandiri) terhadap hasil

pendidikan karakter anak. Artinya bahwa ketiga jenis pola asuh yang

diterapkan oleh orang tua terhadap anaknya menentukan keberhasilan

dalam pendidikan karakter anak oleh keluarga (Muslich, 2011:101).

Adapun beberapa tipe pola asuh menurut Diana Baumrind dikutip

oleh Dariyo, menjelaskan bahwa jenis pola asuh sebagai berikut:

a. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ini pola asuh dimana orang tua

mendorong anak untuk mandiri namun orang tua tetap memberikan

batasan dan kendali pada tindakan anak. Orang tua yang

menerapkan pola asuh ini biasanya menunjukkan sifat kehangatan

dalam berinteraksi dengan anak dan memberikan kasih sayang

yang penuh. Anak yang diasuh dengan orang tua yang seperti ini

Page 41: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

akan terlihat dewasa, mandiri, ceria, bisa mengendalikan dirinya,

berorientasi pada prestasi, dan bisa mengatasi stres dengan baik.

Selain hal yang dipaparkan diatas, mengasuh dan mendidik

anak dengan cara demokratis yaitu orang tua memberikan

pengakuan terhadap kemampuan anak, anak diberi kesempatan

untuk tidak bergantung kepada orang tua. Orang tua memberi

kebebasan kepada anak untuk memilih apa yang terbaik bagi

dirinya, mendengarkan pendapat anak, dan terutama yang

menyangkut kehidupan anak itu sendiri. Seperti firman Allah QS.

Ali-Imran/03:159:

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku

lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras

lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari

sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun

bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan

itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”(QS. Ali-

Imran/03:159) (Tim Al-Huda, 72).

Orang tua yang mendidik anaknya dengan menggunakan pola

asuh demokratis, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Page 42: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

1) Orang tua menjadikan dirinya sebagai model panutan bagi

anak.

2) Orang tua hangat dan berupaya membimbing anak.

3) Orang tua melibatkan anak dalam membuat keputusan.

4) Orang tua berwewenang untuk mengambil keputusan akhir

dalam keluarga.

5) Orang tua menghargai disiplin remaja (Mahmud, 2003:6).

Ciri-ciri pola asuh demokratis menurut Syaiful (2014:61)

adalah sebagai berikut:

1) Orang tua selalu menyelaraskan kepentingan dan tujuan

pribadi dengan kepentingan kepentingan anak.

2) Orang tua senang menerima pendapat, saran, dan kritikan

dari anak.

3) Orang tua selalu berusaha untuk menjadikan anak lebih

sukses darinya.

4) Mentolerir ketika anak membuat kesalahan dan memberikan

pendidikan kepada anak agar jangan melakukan kesalahan

lagi tanpa mengurangi daya kreativitas, inisiatif, dan prakarsa

dari anak.

Penelitian yang menunjukkan gaya pengasuhan demokratis

lebih efektif karena orang tua memperlakukan anak-anaknya

dengan cara mereka yang hangat. Diskusi dua arah antara orang tua

Page 43: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

dan anak membantu meminimalkan masalah yang timbul. Selain

itu, kebanyakan studi menunjukkan bahwa kesejahteraan berhasil

ketika anak-anak diasuh oleh orang tua demokratis (Noor,

2014:17).

Dengan pola asuh demokratis ini, anak akan mampu

mengembangkan kontrol terhadap perilakunya sendiri dengan hal-

hal yang diterima oleh masyarakat. Hal ini akan mendorong anak

mampu untuk berdiri sendiri, bertanggung jawab, dan yakin

terhadap dirinya sendiri.

Maka, anak yang dibesarkan oleh keluarga yang bersikap

demokratik, perkembangannya akan lebih luwes dan dapat

menerima kekuasaan secara rasional, serta membuat anak menjadi

orang yang mau menghargai orang lain, mempunyai kepercayaan

yang tinggi dan mampu bertanggung jawab terhadap kehidupan

sosialnya.

b. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini orang tua membatasi anak dan memberikan

hukuman ketika anak melakukan kesalahan yang tidak sesuai

dengan kehendak orang tua. Orang tua yang otoriter biasanya tidak

segan-segan memberikan hukuman yang menyakiti fisik anak,

menunjukkan kemarahan kepada anaknya, memaksakan aturan

secara kaku tanpa menjelaskannya. Anak yang diasuh oleh orang

tua seperti ini sering kali terlihat kurang bahagia, ketakutan dalam

Page 44: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

melakukan sesuatu karena takut, salah minder, dan memiliki

kemampuan komunikasi yang lemah.

Pola asuh otoriter membatasi perilaku kasih sayang, sentuhan

dan kedekatan emosi orang tua anak sehingga anak seakan

memiliki yang memisahkan pembatas antara orang tua dan anak.

Studi yang dilakukan oleh Fagan menunjukkan bahwa

keterkaitannya antara faktor keluarga dan tingkat kenakalan

keluarga, dimana keluarga yang broken home, kurangnya

kebersamaan dan interaksi antara keluarga dan orang tua yang

otoriter cenderung menghasilkan remaja yag bermasalah. Pada

akhirnya, hal ini berpengaruh terhadap kualitas anak (Muslich,

2011:102).

Ciri-ciri pola asuh otoriter menurut Harlock dalam (Taganing

dan Fortuna 2008) menjelaskan sebagai berikut:

1) Orang tua mengharuskan anak untuk tunduk dan patuh pada

keinginannya.

2) Orang tua memberikan kontrol yang sangat ketat terhadap

perilaku anak dan jarang memberikan pujian.

3) Orang tua cenderung memberikan hukuman fisik.

Menurut Syamsu (2008:51) akibat dari pola asuh otoriter

anak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Mudah tersinggung

2) Penakut

Page 45: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

3) Pemurung tidak bahagia

4) Mudah terpengaruh dan mudah stres

5) Tidak mempunyai masa depan yang jelas

6) Tidak bersahabat

7) Rendah diri

Dengan demikian orang tua tidak hendaknya tidak

memperlakukan anak secara otoriter atau memperlakukan anak

secara keras. Hal tersebut akan mengakibatkan perkembangan

pribadi dan akhlak anak menjadi tidak baik.

c. Pola Asuh Permisif

Tipe pola asuh ini dimana orang tua tidak pernah berperan dalam

kehidupan anak. Anak diberikan kebebasan melakukan apapun

tanpa pengawasan dari orang tua. Orang tua mengabaikan tugas

inti mereka dalam mengurus anak, yang difikirkan hanya

kepentingannya saja. Menurut Hurlock dalam Aliyah (2015:102-

103) bahwa pola asuh permisif merupakan adanya sikap yang

longgar atau bebas dari orang tua. Orang tua tidak banyak

mengatur, tidak banyak mengontrol dan juga tidak banyak

membimbing. Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya

sendiri. Anak yang diasuh oleh orang seperti ini cenderung

melakukan pelanggaran-pelanggaran yang ada, misalnya

melakukan pelanggaran di sekolah seperti bolos, tidak dewasa,

Page 46: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

memiliki harga diri yang rendah dan terasingkan dari keluarga

(Dariyo, 2004:97).

Pola asuh permisif menunjukkan kepedulian dan perhatian

yang kurang terhadap anak. Anak-anak tumbuh sendiri tanpa

adanya perhatian orang tua. Hal tersebut dapat menyebabkan

perkembangan anak dan menjadikan anak kurang percaya diri,

serta anak merasa sulit untuk memilih apa yang benar dan apa yang

salah.

Elizabeth B. Hurlock berpendapat bahwa disiplin permisif

tidak membimbing pada pola perilaku secara sosial dan tidak

menggunakan hukuman. Ciri-ciri pola asuh permisif sebagai

berikut:

1) Kontrol terhadap anak sangat lemah

2) Memberikan kebebasan kepada anak untuk dorongan atau

keinginannya

3) Anak diperbolehkan melakukan sesuatu yang dianggap benar

oleh anak

4) Hukuman tidak diberikan karena tidak ada aturan yang

mengikat

5) Kurang membimbing.

6) Kurang tegas dan kurang komunikasi.

Akibat dari pola asuh ini terhadap kepribadian anak menurut

Syamsu (2008:52) sebagai berikut:

Page 47: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

1) Agresif

2) Menentang atau tidak dapat bekerja sama dengan orang lain.

3) Emosi kurang stabil

4) Selalu berekspresi bebas

5) Selalu mengalami kegagalan karena tidak ada bimbingan.

Pola asuh permisif yang cenderung memberikan kebebasan

kepada anak untuk berbuat apa saja sangat tidak kondusif bagi

pembentukan karakter anak. Dengan memberikan anak kebebasan

yang berlebihan yang terkesan membiarkan anak, hal tersebut akan

membuat anak bingung dan akan salah arah.

Jadi, jenis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada

anaknya akan menentukan keberhasilan dari pembentukan karakter

anak. Kesalahan dalam mendidik dan mengasuh anak dapat

berakibat pada kegagalan dalam pembentukan karakter pada anak.

d. Pola Asuh Orang Tua dalam Perspektif Islam

Dalam perspektif Islam, anak merupakan anugerah Allah yang di

amanahkan kepada orang tua dan wajib disyukuri. “Jika amanah itu

disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya,” demikian salah

satu potongan hadits nabi sebagai warning bagi orang tua dan para

pendidik untuk tidak semena-mena kepada anak-anak mereka. Salah

satu wujud rasa syukur orang tua atas amanah dari Allah ini adalah

dengan berusaha mendidik mereka sebaik-baiknya melalui pola asuh

yang tepat, karena tanpa pendidikan dan pola asuh yang tepat, mustahil

Page 48: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

bagi mereka akan menjadi generasi berkualitas yang shalih dan

shalihah (Hanan, 2005:47).

Anak adalah amanah Allah SWT yang dipercayakan kepada

hamba-Nya. Setiap hamba yang dipercaya untuk menerima amanah-

Nya, memiliki tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan itu.

Anak bukanlah miniatur orang dewasa. Salah besar bila kita

memperlakukan anak seperti kita memperlakukan anak seperti kita

memperlakukan orang dewasa. Anak merupakan makhluk yang sedang

mengalami perkembangan fisik dan psikologi secara cukup pesat.

Setiap tahapan perkembangan anak membutuhkan metode pendekatan

yang berbeda-beda. Anak adalah pribadi yang khas yang memiliki

kelebihan dan kekurangan. Mereka ingin diperlakukan secara khas

pula oleh orang dewasa di sekitarnya. Anak adalah makhluk yang

memiliki eksisensi, sehingga ia selalu ingin diakui keberadaannya

(Santrock, 2002:85). Salah satu tanggung jawab yang harus diberikan

orang tua atas anak yang diamanahkan kepada mereka adalah pola

asuh yang tepat untuk membantu pembentukan karakter anak. Hal ini

sesuai dengan konsep Islam yang tercantum dalam hadits riwayat Abu

Hurairah (dalam Abdurrahman, 2004), Rasullullah SAW bersabda:

“Barang siapa tidak mengasihi (anaknya), maka ia tidak akan dikasihi

(anaknya).” Dalam konteks yang luas, hadits tersebut dapa diartikan

bahwa apabila kita menginginkan anak yang berkarakter pengasih,

Page 49: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

maka harus dimulai dari orang tua yang selalu mengasih dan

menyayangi anaknya (Prasetyaningrum, 2012:47-48).

Anak merupakan investasi masa depan orang tua, bukan hanya di

dunia namun juga di akhirat. Anak yang sholeh akan menjadi

penyebab orang tua masuk surga, oleh karena itu pembinaan sejak

dalam kandungan hingga ia lahir dan beranjak besar hingga ia dewasa

nanti itu dianggap hal penting. Tugas orang tua tidak hanya

memberikan anak kebutuhan dunianya semata., namun orang tua wajib

memberikan anak semua kebutuhan ukhrawinya, seperti mengajari

ajaran Islam yang benar mengenal Allah dan Rasul-Nya, serta

melaksanakan semua perintah dan larangan-Nya.

Setiap orang tua pastinya menginginkan anaknya menjadi orang

yang berkepribadian baik, siap mental yang sehat serta akhlak yang

terpuji. Orang tua juga sebagai pembentuk pribadi yang pertama dalam

kehidupan anak dan menjadi teladan yang bagi anak-anaknya.

Pola pengasuhan anak dalam Islam dikenal dengan istilah

“hadanah” menurut para ahli fiqh “hadanah” adalah melakukan

pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, laki-laki ataupun

perempuan atau yang sudah besar, namun belum tamyiz, menyediakan

sesuatu yang menjadikan kebaikannya, menjaga dari sesuatu yang

menjadikan merusaknya, mendidik jasmani, rohani serta akalnya agar

mampu berdiri sendiri megahadapi hidup dan tanggung jawabnya

(Thoha, 1996:111).

Page 50: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Jadi, pola asuh orang tua merupakan keseluruhan interaksi antara

orang tua dengan anak, dimana orang tua bermaksud menstimulus

anaknya dengan merubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai

yang dianggap paling tepat agar anak lebih mandiri, tumbuh dan

berkembang secara optimal.

Secara umum tanggung jawab dan mengasuh anak merupakan

tugas orang tua, dalam firman Allah SWT:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS. At-

Tahrim:66/6) (Departemen Agama, 2011:560).

Dalam ayat di atas terdapat kewajiban yang harus dipikul orang tua

yakni orang tua berfungsi sebagai pendidik anak dan sebagai

pelindung dan pemelihara keluarga. Tugas orang tua ialah mendidik

keturunannya. Dalam relasi anak dengan orang tua secara kodrati

mencakup atas unsur pendidikan untuk membangun kepribadian anak

Page 51: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

dan mendewasakannya. Adanya kemungkinan untuk dapat dididik

pada diri anak, maka orang tua menjadi wadah pertama dan paling

utama yang mampu dan berhak menolong keturunannya, serta

mendidik anak-anaknya (Kartono, 2006:63).

Kewajiban orang tua ialah mendidik dan memelihara anak sebaik-

baiknya. Berhasil atau tidaknya orang tua dalam mendidik anak

mereka semua itu tergantung pada pola asuh yang mereka terapkan.

Orang tua tidak menginginkan anaknya terjerumus dalam hal-hal

yang negatif, sehingga orang tua mencari cara terbaik untuk mengasuh

anak mereka.

Mengingat akan pentingnya peran orang tua dalam mengasuh anak,

maka untuk mewujudkan semua itu bukanlah hal yang mudah,

mengingat banyak sekali faktor yang dapat mengakibatkan

ketidakberhasilan pola asuh orang tua terhadap anak.

Di dalam Islam ada beberapa cara yang dapat digunakan utuk

mendidik anak yaitu metode teladan sebagaimana dalam Al-Qur‟an

dengan tegas menekankan pentingnya teladan, seperti dalam surat Al-

Ahzab ayat 21 bahwa Allah menyuruh kita mempelajari keteladanan

Rasulullah SAW, firman Allah berbunyi:

Page 52: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak

menyebut Allah.” (Syamil Al-Qur’an, 2011:418).

Dalam ayat diatas bahwa teladan yang dapat diberikan yaitu akhlak

yang terpuji seperti sifat dermawan, berani, amanah, dan menghormati

orang lain. Hal itu semua di dapat oleh anak dari orang tuanya dengan

melihat secara langsung.

Nasihat atau memberikan pengertian sangatlah penting bagi

perkembangan anak karena hal itu dapat menjadikan anak memahami

dirinya dengan apa yang boleh diakukan dan tidak boleh dilakukan.

Sebagaimana dalam surat Al-Lukman ayat 13 bahwasannya orang tua

harus memperlakukan tindakan dengan mencegah perbuatan tersebut,

agar tidak diulang kembali. Firman Allah SWT yang berbunyi:

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah

kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan

(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" (Departemen

Agama, 2011:411).

Sesuai ayat diatas bahwa sebagai orang tua saat memberikan

pengertian terhadap apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak

Page 53: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

boleh dilakukan seharusnya benar-benar diterapkan, dan jangan

sampai orang tua melanggarnya dan anak melihatnya.

2. Orang Tua Tunggal

a. Pengertian Orang Tua Tunggal (Single Parent)

Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata orang tua tunggal terdiri dari

dua kata yaitu “orang tua” dan “tunggal”. Dalam bahasa Inggris orang

tua tunggal disebut sebagai single parent yaitu orang tua dalam satu

keluarga yang tinggal sendirian yakni ayah atau ibu saja. Menurut

Undang-undang Kesejahteraan Anak bahwa orang tua adalah terdiri

dari ayah dan ibu kandung. Jadi, orang tua kandung terdiri dari ayah

dan ibu yang mempunyai hubungan darah dengan anak. Merekalah

yang mempunyai tanggung jawab atas perkembangan, pertumbuhan,

dan pendidikan anak dari dalam kandungan hingga anak dilahirkan

sampai dianggap dewasa dan mandiri (UU No. 4 Tahun 1979, Bab I,

Pasal 1 Ayat 3a). Sedangkan single parent familie (keluarga single

parent) berarti keluarga yang terdiri dari ayah ibu yang bertanggung

jawab mengurus anak setelah perceraian, kematian atau kelahiran anak

diluar nikah (Yusuf, 2003:36).

Jadi, dari beberapa penjelasan diatas bahwa keluarga single parent

adalah orang tua yang mengasuh anak tanpa ada pasangan baik itu

ayah atau ibu dalam mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak

hingga mencukupi kebutuhan anak secara sendirian. Dalam hal ini

orang tua tunggal (single parent) memiliki peran ganda terhadap

Page 54: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

keluarganya yakni sebagai seorang ayah sekaligus seorang ibu dan

mempunyai tugas selain mencari nafkah juga mengasuh anak.

Keduanya itu harus seimbang agar kebutuhan anak dapat terpenuhi.

b. Ayah Single Parent

Di zaman seperti sekarang ini masih banyak orang-orang yang

beranggapan bahwa mengurus anak seperti memandikan bayi,

menggantikan popok, memberi makan anak bukanlah hal yang umum

dilakukan oleh seorang ayah sebagaimana mestinya. Anggapan

semacam ini masih melekat pada seorang ibu yang mempunyai naluri

dalam mengasuh anak.

Melihat wanita bekerja pada saat sekarang ini merupakan hal yang

biasa, dibandingkan dengan zaman dahulu dimana memposisikan

wanita selalu bekerja di rumah. Sehingga seorang ayah mungkin bisa

diharapkan untuk terlibat dalam mengasuh anak.

Anak-anak yang secara langsung diasuh oleh kedua orang tuanya

ialah anak-anak yang beruntung karena mereka langsung mendapatkan

kasih sayang yang lengkap. Dengan demikian, hal ini akan membantu

proses pendewasaan anak yang baik dan memiliki cara berfikir yang

baik juga. Seseorang ayah harus memiliki kesadaran, bahwa ayah juga

turut bertanggung jawab atas pengasuhan dan pendidikan anak hingga

anak itu tumbuh menjadi dewasa.

Menurut Syafei (2006:51-57) bahwasannya kewajiban orang tua

dalam mengasuh anak antara lain:

Page 55: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

1. Berkenaan dalam belajar:

a. Anak diminta untuk membaca materi dari sekolah.

b. Mengingatkan anak jika lupa belajar.

c. Menyemangati agar anak mau belajar.

2. Berkenaan dengan sesama:

a. Mengajarkan menolong, menghormati, dan mengasihi.

b. Memberi teladan yang baik bagi anak.

3. Berkenaan dengan Agama

a. Mengajak anak untuk melaksanakan kewajiban agama

bersama.

b. Membimbing anak untuk melaksanakan kewajiban agama.

4. Berkenaan dengan masyarakat

a. Menjelaskan bersikap sosial dalam masyarakat.

b. Menjelaskan tentang norma-norma dalam masyarakat.

c. Mengajari anak tentang kebersihan.

5. Berkenaan dengan terhadap nusa dan bangsa

a. Memberi penjelasan kepada anak tentang kewajiban warga

negara.

b. Bercerita tentang perjuangan bangsa dalam memperoleh

kemerdekaan.

c. Tanggung Jawab Orang Tua Tunggal (Single Parent)

Bentuk tanggung jawab yang diberikan oleh single parent untuk

anaknya yaitu mengasihi, mendidik, dan memenuhi kebutuhan anak.

Page 56: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Memberikan perhatian, kasih sayang, menemani anak bermain hingga

memenuhi psikisnya merupakan bentuk tanggung jawab seorang single

parent dalam hak-hak anaknya.

Tanggung jawab single parent menurut Willian J. Goode dalam

Salami Dwi yakni:

a. Peran ayah adalah sebagai suami, berperan sebagai pencari nafkah,

pendidik, pelindung, dan memberi rasa aman. Sebagai kepala

keluarga dan sebagai anggota dari kelompok sosialnya dan anggota

masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan

sebagai pengasuh anak-anaknya.

b. Peran ibu adalah sebagai istri dan ibu bagi anak-anak, ibu memiliki

peran untuk mengurusi rumah tangganya, sebagai pengasuh dan

pendidik anak-anaknya (Salami, 2010:34).

d. Strategi Pengasuhan Ayah Single Parent

Strategi menurut bahasa diartikan sebagai sebagai seni (art)

melakasanakan strategi, yakni siasat atau rencana. Dalam perspektif

psikologi, kata sosiologi yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya

rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk mencapai

tujuan (Djamarah, 2002:67).

Pengertian strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

strategi memiliki arti sebagai rencana cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus. Strategi juga dapat diartikan sebagai seni

atau ilmu mengembangkan dan menggunakan berbagai kekuatan untuk

Page 57: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Depdiknas RI,

2003:1082).

Selain itu menurut Fathurahman dan Sutikno (2007:57), strategi

adalah upaya-upaya atau tindakan-tindakan penyesuaian untuk

mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu, dimana

tindakan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar.

Sedangkan strategi yang digunakan ayah single parent dalam

mengasuh dan mendidik anak adalah sebagai berikut:

a. Pemberian Nasihat

Nasihat merupakan penjelasan tentang kebenaran dan

kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan anak yang dinasihati

dari bahaya serta menunjukkannya ke jalan yang mendatangan

kebahagiaan dan manfaat. Oleh sebab itu, strategi ini hendaknya

berusaha untuk menghindari larangan langsung, dan sebaiknya

orang tua menggunakan teknik-teknik seperti bercerita dan

memberikan contoh langsung pada anak.

b. Keteladanan

Strategi ini merupakan strategi yang dirasa paling meyakinkan

keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk moral

spiritual dan sosial anak. Strategi ini sesuai diggunakan untuk

menanamkan nilai-nilai moral dan sosial anak serta pembentukan

karakter anak.

c. Pembiasaan

Page 58: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Strategi pembiasaan merupakan suatu cara yang dapat dilakukan

untuk membiasakan anak berfikir, bersikap, bertindak sesuai

dengan ajaran agama. Strategi ini dipandang sangat praktis dalam

pembinaan pembentukan karakter anak untuk meningkatkan

pembiasaan-pembiasaan dalam melaksanakan kewajiban dan

tanggung jawabnya (La Hadisi, 2015:63)

d. Reward dan Punishment

Reward menurut M. Ngalim Purwanto (2006:182) bahwa

penghargaan (reward) adalah alat untuk menddidik anak-anak

supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau

pekerjaannya mendapat penghargaan. Penghargaan harus memiliki

nilai mendidik. Mendidik disini bukan hanya dalam bidang

akademik namun juga mendidik dalam bertingkah laku yang baik.

Punishment menurut M. Ngalim Purwanto (2006:186)

berpendapat bahwa punishment atau hukuman merupakan

penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh

seseorang (orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu

pelanggaran, kejahatan, atau kesalahan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian

hadiah diharapkan anak akan berusaha berperilaku disiplin dan

berperilaku yang baik. Sedangakan pemberian hukuman diberikan

diharapkan anak sadar akan kesalahannya dan tidak mengulangi

lagi.

Page 59: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

e. Sebab-sebab Terjadinya Orang Tua Tunggal (Single Parent)

Orang tua yang sering disebut dengan istilah single parent adalah

orang tua tunggal dimana hanya ayah atau ibu saja. Ada banyak yang

faktor penyebab yang mengakibatkan peran orang tua yang lengkap

menjadi tidak sempurna. Menurut Diana sebab-sebab terjadinya orang

tua tunggal antara lain:

1. Apabila pasangan hidup kita meninggal dunia, otomatis hal itu

akan meninggalkan kita sebagai orang tua tunggal.

2. Perceraian, dimana timbul ketidak harmonisan dalam keluarga

yang disebabkan adanya perbedaan pendapat atau timbulnya

perselisihan yang tidak mungkin adanya jalan keluar, dan bisa

terjadi karena masalah ekonomi, pekerjaan, perselingkuhan,

perbedaan agama, serta aktifitas suami istri di luar rumah yang

mengakibatkan kurangnya komunikasi.

3. Orang tua masuk penjara, dapat disebabkan karena melakukan

tindakan kriminal, pengedar narkoba atau tindak pidana korupsi

sehingga sekian lama tidak bertemu dengan keluarga.

4. Kerja di luar daerah atau di luar negeri, hal ini merupakan cita-cita

untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik lagi dan

menyebabkan salah satu orang tua meninggalkan daerahnya,

terkadang hingga ke luar negeri (Baumrind, 2010:76).

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengasuhan Anak

Page 60: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Setiap orang tua memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Sehingga menyebabkan terjadinya pola asuh yang berbeda-beda

terhadap anak. Orang tua yang baik yaitu orang tua yang mengerti

bagaimana mengasuh anak dengan baik dan benar.

Adapun faktor yang mempengaruh pola asuh anak adalah

(Edwards, 2006):

1. Pendidikan Orang Tua

Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam merawat anak

akan mempengaruhi persiapan mereka menjalankan pengasuhan,

seperti terlibat aktif dalam setiap pendidikan anak, mengamat

segala sesuatu dengan berorientasi pada masalah anak, selalu

berupaya menyediakan waktu untuk anak-anak dan menilai

perkembangan fungsi keluarga dan kepercayaan anak.

2. Lingkungan

Lingkungan banyak mempegaruhi perkembangan anak, maka

tidak mustahil jika lingkungan juga ikut serta mewarnai pola-pola

pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anaknya.

3. Budaya

Seringkali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh

masyarakat dalam mengaus anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat

disekitarnya dalam mengasuh anak, karena pola-pola tersebut

Page 61: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

dianggap berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan

(Putri&Elvi, 2012:23).

3. Tinjauan Umum Tentang Tenaga Kerja Indonesia

a. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia

Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah “Setiap orang

yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau

jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.”

Pengertian tenaga kerja menurut Undang-undang No. 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan sejalan dengan pengertian tenaga kerja

menurut konsep ketenagakerjaan pada umunya sebagaimana yang

ditulis oleh Payaman J. Simanjuntak (1985: 2) bahwa pengertian

tenaga kerja atau manpower adalah mencakup penduduk yang sudah

atau sedang bekerja, yang sedang mencari kerja dan yang melakukan

pekerjaan lain seperti sekolah dan mengurus rumah tangga (Husni,

2016:28). Sedangkan pekerja/buruh menurut Undang-undang No. 13

Tahun 2003 Pasal 1 angka 3 menyebutkan “Setiap orang yang bekerja

dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.”

Jadi, tenaga kerja merupakan tiap-tiap orang yang mampu

melaksanakan suatu pekerjaan yang dapat mengahsilkan barang atau

jasa guna memenuhi kebutuhan sendiri atau masyarakat.

b. Pandangan terhadap Tenaga Kerja Wanita

Page 62: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Zaman sebelum kedatangan Islam adalah zaman jahiliyah, dimana

zaman itu kaum wanita pada umumnya hidup dalam keadaan tertindas,

khususnya di lingkungan komunits Arab. Dan tidak dapat dipungkiri

lagi bahwa kondisi wanita sebelum kedatangan Islam tidak

mendaptkan hak apapun. Mereka lebih bergantung pada kebaikan laki-

laki untuk melanjutkan kebahagiaan mereka. Oleh karena itu, wanita

tidak pernah bisa untuk melakukan lebih apalagi bekerja setara dengan

kaum laki-laki.

Pembahasan yang menyangkut keberadaan perempuan di dalam

rumah dapat bermula dari surat al-Ahzab ayat 33 yang berbunyi: “Dan

tetaplah kamu dirumahmu dan janganlah kamu berhias seperti berhias

orang-orang jahiliah dahulu.”

Ayat ini yang dijadikan dasar dan pedoman untuk menghalangi

wanita keluar rumah. Ayat tersebut merupakan isyarat yang

memerintahkan pada wanita untuk menetap di dalam rumah saja, dan

melakukan tugas-tugas domestik. Namun ketika Islam datang,

paradigma tentang wanita dirubah. Dihapuslah semua kedzaliman itu

dari kaum wanita dan mereka kembali diakui sebagai manusia, dan

konsep rumah tangga tidak lagi diskriminatif. Sebagaimana yang

disebutkan dalam sebuah hadist yang berbunyi: “Allah telah

mengijinkan bagi kamu sekalian (para wanita) keluar (dari rumah)

untuk keperluanmu.” (HR. Muslim).

Page 63: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Albert Berry (1987) dalam tulisannya mengenai pasar kerja dan

modal manusia dalam Less Developing Countries (LDCs)

mengemukakan bahwa partisipasi tenaga kerja wanita dalam

perekonomian sangat relevan untuk dianalisis karena beberapa alasan:

pertama, wanita merupakan faktor penentu partisipasi yang penting

dalam perekonomian saat ini. Kedua, tinggi rendahnya partisipasi

tenaga kerja wanita akan mempengaruhi distribusi pendapatan

perseorangan dan keluarga dan pendidikan kaum wanita. Ketiga, di

samping alasan seperti itu, dapat pula ditambahkan pada kenyataannya

urbanisasi kaum wanita sekarang ini dari desa ke kota secara

proporsional bertambah, tidak saja karena takut pada suami namun

juga dari golongan usia muda (15-24 tahun), yang ingin mandiri

(http://www.suduthukum.com/2016/08/tenaga-kerja-wanita-dalam-

pandangan.html. Diunduh pada tanggal 06 Maret 2018 pukul 20:38.)

Tidak menutup kemungkinan seorang wanita untuk

mengembangkan usaha dan profesi untuk meniti karir tanpa

mengurangi fitrah dan fungsi serta kewajibannya sebagai istri dan ibu

rumah tangga. Kini dengan kemajuan dan peradaban telah membentuk

kaum wanita menjadi apa yang diharapkan masyarakat dalam dunia

kerja. Sehingga pada dasarnya wanita dapat bekerja tidak hanya di

dalam rumah, namun di luar rumah wanita juga bisa mendapatkan

pengahsilan dalam berbagai bidang pekerjaan sesuai dengan

Page 64: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

keahliannya. Namun, disisi lain tugas wanita adalah mengandung,

melahirkan, dan mengasuh anak.

Dengan demikian wanita tidak hanya mempunyai peran ganda,

tetapi mempunyai “multifungsi” (laki-laki dan perempuan), bekerja

dan mengurus rumah tangga. Dan tugas wanita terasa lebih berat dari

pada pria. Namun hal ini akan terasa lebih ringan bilamana dikerjakan

secara bersama-sama.

c. Kendala dan Pemecahan yang Dihadapi dalam Keluarga

TKI/TKW

1. Aspek Pendidikan Formal

a. Kurangnya Motivasi Belajar Anak

Kurangnya motivasi ataupun dukungan dari keluarga

terhadap pendidikan anak. Orang tua yang memiliki

pendidikan rendah. Kurangnya pengalaman mendidik anak

inilah yang membuat mereka kurang memotivasi belajar anak

(Tim PSGK, 2007:64).

Orang tua yang kurang memotivasi belajar anak, mereka

menganggap bahwa pendidikan bukanlah hal yang utama,

mereka berprinsip bahwa mau anak belajar atau tidak silahkan

hal itu tidak apa-apa. Jadi, akan tertanam dibenak anak bahwa

Page 65: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

lemahnya motivasi pada diri anak sendiri, mereka akan

menganggap bahwa dirinya bodoh dan tidak memperdulikan

pendidikannya.

b. Kurangnya Kepedulian Orang Tua Terhadap Pendidikan

Anak

Kurangnya kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak

diwujudkan oleh pandangan orang tua yang menganggap

bahwa bersekolah tinggi tidak akan menjamin masa depan

anak. Orang tua menganggap pendidikan itu tidak penting

karena ukuran keberhasilan dalam masyarakat pada umumnya

bersifat material. Kaum terdidik akan bersifat positif pada

pendidikan sebab memandang pendidikan sebagai investasi

yang mendatangkan keuntungan material. Sebaliknya mereka

yang berpandangan matrealistis cenderung mengaitkan

pendidikan dengan pemenuhan kebutuuhan materi (Muna,

2007:86).

Orang tua yang menganggap pendidikan merupakan hal

yang tidak utama membuat anak-anak mereka tidak mau

belajar dan tidak mementingkan sekolahnya. Anak-anak yang

hanya memiliki orang tua tunggal sementara ini tidak seperti

anak-anak lainnya yang memiliki pengawasan khusus dari

kedua orang tuanya yang mengutamakan pendidikannya,

karena anak-anak TKW menganggap bahwa sekolah bukanlah

Page 66: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

kewajiban bagi anak-anak usia mereka namun sekolah

merupakan kegiatan yang harus dilakukan di usia mereka.

2. Pengasuhan Anak Selama Ditinggal Ibu Menjadi TKW

a. Siapa saja yang berperan dalam pengasuhan anak selama

ibu menjadi TKW

Ada beberapa pengganti yang berperan dalam mengasuh

anak-anak TKW yaitu bapak, nenek, ataupun kakek. Sebagian

besar anak TKW diasuh oleh kakeknya ataupun neneknya

ketika ditinggal ibu yang menajdi TKI/TKW. Biasanya juga

melibatkan anak yang tua untuk membantu suami mengerjakan

pekerjaan domestik. Pada umumnya anak yang ditinggal

ibunya berusia dua setengah tahun dengan pertimbangan

bahwa si A sudah dapat berjalan, berbicara, dan disapih dari

menyusui ibu.

b. Problem pengasuhan anak yang dirasakan oleh figur

pengganti bapak/ibu

Ada beberapa problem pengasuhan yang dialami anak dan

keluarga TKI/TKW yang pertama yaitu persoalan kualitas

pengasuhan dimana pengasuh mengalami kesulitan dalam

mengendalikan perilaku anak, anak tidak memperoleh

pengasuhan secara optimal, anak tidak mengenali ayah/ibunya

ketika pulang, dan kehilangan figur seorang ayah/ibu. Kedua,

Page 67: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

masalah tanggung jawab dan peran pengasuhan anak (Muna,

2007:87).

Dari berbagai macam kendala atau problema yang dihadapi

keluarga TKI/TKW diatas yang mungkin tidak kita temukan

dalamkeluarga pada umumnya.

4. Pembentukan Karakter Anak

a. Pengertian Pembentukan Karakter

Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter”, “kharassein”,

kharax”, dalam bahasa Inggris “character” dan Indonesia “karakter”,

Yunani Character, dari charassein yang berati membuat tajam

(Majid&Andayani, 2012:11).

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, karakter diartikan dengan

tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dengan yang lain.

Scerenko dalam Muchlas Samani mendefinisikan karakter sebagai

atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi,

ciri etis, dan kompleksitas mental seseorang, suatu kelompok atau

bangsa (Samani&Hariyanto, 2011:42 ).

Berdasarkan penegertian diatas, dapat disimpulkan bahwa karakter

adalah ciri khas seseorang dalam berperilaku yang membedakan

dirinya dengan orang lain yang pembentukannya dipengaruhi oleh

faktor bawaan dan lingkungan. Membangun karakter yakni proses

Page 68: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

memahat jiwa sedemikian rupa hingga “berbentuk” unik, menarik, dan

dapat dibedakan dengan yang lain.

Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai pendidikan yang

mengembangkan karakter yang mulia (good character) dari anak

dengan mempraktikan nilai-nilai moral dan pengambilan keputusan

yang beradab dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dalam

hubungannya denngan Tuhannya (Samani, 2011:44). Dalam upaya

mendidik karakter anak, harus sesuai dengan dunia anak yaitu sesuai

dengan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Membentuk karakter tidak bisa dilakukan dengan sekejap dalam

memberikan nasihat, intruksi, perintah, namun lebih dari itu.

Pembentukan karakter sangat membutuhkan teladan, kesabaran,

pembiasaan, dan pengulangan. Dengan demikian, proses pembentukan

karakter merupakan proses pendidikan yang dialami oleh anak sebagai

bentuk pengalaman, pembentukan kepribadian yang melalui nilai-nilai

kehidupan, agama, dan moral.

Pendidikan karakter menurut Lickona dalam Mansur Muslich

mencakup tiga dimensi:

1. Moral Knowing (pengetahuan moral) adalah berhubungan

dengan bagaimana seorang individu mengetahui sesuatu nilai

yang abstrak yang dijabarkan dalam enam hal yaitu: (1) moral

awareness (kesadaran moral), (2) knowing moral values

(pengetahuan nilai moral), (3) perspective taking (memahami

Page 69: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

sudut pandang lain), (4) moral reasoning (penalaran moral), (5)

decision making (membuat keputusan), (6) self-knowledge

(pengetahuan diri).

2. Moral Feeling (sikap moral), yaitu tingkat lanjut pada

komponen karakter yang dijabarkan dalam enam hal: (1)

conscience (nurani), (2) self-esteem (harga diri), (3) empathy

(empati), (4) loving the good (cinta kebaikan), (5) self-control

(kontrol diri), (6) humility (rendah hati).

3. Moral Action (perilaku moral), yaitu bagaimana membuat

pengetahuan moral menjadi tindakan nyata. Moral action ini

merupakan outcome dari dua tahap sebelumnya yang harus

dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral behavior. Moral

action ini dibangun atas tiga komponen antara lain: (1)

competence (kompetensi), (2) will (keinginan), (3) habit

(kebiasaan) (Muslich, 2011:133-134).

b. Mengenal Karakter dalam Perspektif Islam

Karakter dalam Islam lebih akrab dikenal dengan akhlak yakni

kepribadian serta watak seseorang yang dapat dilihat dari sikap, cara

bicara dan perbuatan yang seluruhnya melekat dalam dirinya menjadi

sebuah identitas dan karakter sehingga sulit bagi seseorang untuk

memanipulasinya. Manusia akan tampil sebagaimana kebiasaan,

budaya dan adat istiadat kesahariannya, sebab manusia merupakan

Page 70: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

anak kandung budaya, baik keluarga maupun anak kandung dari

agama yang dipeluknya.

Mohammad Daud Ali (1998:347) menuturkan bahwa akhlak

mengandung makna yang ideal, tergantung pada pelaksanaan dan

penerapan melalui tingkah laku yang mungkin positif dan mungkin

negatif, mungkin baik dan mungkin buruk, yang termasuk dalam

pengertian postif (baik) adalah segala tingkah laku, tabiat, watak, dan

perangai yang sifatnya benar, amanah, sabar, pemaaf, pemurah,

rendah hati, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk ke dalam

pengertian akhlak negatif (buruk) adalah semua tingkah laku, tabiat,

watak, perangai sombong, dendam, dengki, khianat, dan lain-lain yang

merupakan sifat buruk.

Karakterisik muslim merupakan ciri, watak maupun kepribadian,

perilaku seseorang yang berdasarkan konsep-konsep muslim ideal

yang telah dipaparkan dalam al-Quran. Implementasi pendidikan

karakter dalam Islam, tersimpul dalam karakter pribadi Rasulullah

SAW. Dalam pribadi Rasulullah SAW, bahwa nilai-nilai akhlak yang

mulia dan agung terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang

berbunyi:

Page 71: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu

suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan

Dia banyak menyebut Allah.” (Departemen Agama, 2011:418).

Karakter atau akhlak tidak diragukan lagi karena memiliki peran

yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Pembinaan karakter

dimulai dari individu, karena pada hakikatnya karakter itu merupakan

individual. Oleh sebab itu, pembinaan karakter dimulai dari gerakan

individual, yang kemudian dikembangkan dan menyebar ke individu

ke individu lainnya, kemudian karakter atau akhlak akan menjadi

banyak, dan dengan sendirinya mewarnai masyarakat. Selanjutnya

pembinaan karakter dilakukan di lingkungan keluarga dan harus

dilakukan sedini mungkin sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan anak. Melalui pembinaan karakter setiap individu

dan keluarga akan tercipta peradaban masyarakat yang sejahtera,

tentram, dan damai.

c. Nilai-nilai Karakter

Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter yang

dirumuskan oleh Kemendiknas (2010) sebagimana yang diutip oleh

Muhammad Kosim (1989-1990) meliputi delapan belas nilai yaitu:

a. Religius, yakni sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap

pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan

pemeluk agama lain.

Page 72: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

b. Jujur, yakni perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

c. Toleransi, yakni sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain

yang berbeda dari dirinya.

d. Disiplin, yakni tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

e. Kerja keras, yakni tindakan yang menunjukkan perilku tertib

dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

f. Kreatif, yakni berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil yang baru dari sesuatu yang telah

dimiliki.

g. Mandiri, yakni sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

h. Demokratis, yakni cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i. Rasa ingin tahu, yakni sikap dan tindakan yang selalu ebrupaya

untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat dan di dengar.

j. Semangat kebangsaan, yakni cara berpikir, bertindak, dan

berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa lain dan

negara di atas kepentingan diri dari kelompoknya.

Page 73: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

k. Cinta tanah air, yakni cara berpikir, bertindak, dan berwawasan

yang menempatkan kepentingan bangsa dan bernegara diatas

kepentingan diri dan kelompoknya.

l. Menghargai prestasi, yakni sikap dan tindakan yang mendorong

untuk mengahasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,

dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.

m. Bersahabat/ komunikatif, yakni sikap dan tindakan yang

mendorong ddirinya untuk menghasilkansesuatu yang ebrguna

bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan

orang lain.

n. Cinta damai, yakni sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui serta menghrmati keberhasilan orang lain.

o. Gemar membaca, yakni kebiasaan menyediakan waktu untuk

membaca berbagai bacaan yang memberikan kebijakan bagi

dirinya.

p. Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan

alam yang sudah trejadi.

q. Peduli sosial, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

Page 74: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan

alam yang sudah terjadi.

r. Tanggung jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,

sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa (Musrifa,

2016:123-124).

Ratna Megawangi mengungkapkan sembilan pilar karakter yang

harus ditumbuhkan dalam diri anak, yaitu: 1) cinta pada Allah SWT

dengan segenap cintaannya, 2) kemandirian dan tanggung jawab, 3)

jujur dan bijaksana, 4) hormat dan santun, 5) dermawan, 6) percaya

diri, 7) kepemimpinan dan keadilan, 8) baik hati dan rendah hati, 9)

toleransi, kedamaian dan kesatuan. Kesembilan pilar ini perlu

diajarkan dengan menggunakan metode knowing the good, feeling the

good, dan action the good (Dasim, 2010:1).

Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan

karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaanya pun dilakukan secara

sistematis dan berkelanjutan. Dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW

menegaskan bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia adalah

untuk mengupayakan pembentukan karakter yang baik.

Dalam kaitan ini pada draf Grand Design Pendidikan Karakter

diungkapkan niai-nilai yang terutama akan dikembangkan dalam

Page 75: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

budaya satuan pendidikan formal dan non-formal, dengan

penjelasannya sebagai berikut:

a. Jujur, menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa

yang dikatakan dan dilakukan (berintegritas), berani karena

benar (amanah, trustworthiness), dapat dipercaya, dan tidak

curang (no cheating).

b. Tanggung jawab, melakukan tugas sepenuh hati, beerja dengan

etos kerja yang tinggi, berusaha keras untuk mencapai prestasi

terbaik (giving the best), mampu mengontrol diri dan mengatasi

stres, berdisiplin diri, akuntabel terhadap pilihan dan keputusan

yang diambil.

c. Cerdas, berpikir secara cermat dan tepat, bertindak dengan

penuh perhitungan, rasa ingin tahu yang tinggi, berkomunikasi

efektif dan empatik, bergaul secara santun, menjunjung

kebenaran dan kebajikan, mencintai Tuhan dan lingkungan.

d. Sehat dan bersih, menghargai ketertiban, keteraturan,

kedisiplinan, terampil, menjaga diri dan lingkungan,

menerapkan pola hidup seimbang.

e. Peduli, memperlakukan orang lain dengan sopan, bertindak

santun, toleran terhadap perbedaan, tidak suka menyakiti orang

lain, mau mendengar orang lain, mau berbagai, tidak

merendahkan orang lain, mampu bekerja sama, mau terlibat

Page 76: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

dalam kegiatan masyarakat, menyayangi manusia dan makhluk

lain, setia, cinta damai dalam menghadapi persoalan.

f. Kreatif, mampu menyelesaikan masalah secara inovatif, luwes,

kritis berani mengambil keputusan dengan cepat dan tepat,

menampilkan sesuatu secara luar biasa (unik), memiliki ide

baru, ingin terus berubah, dapat membaca situasi dan

memanfaatkan peluang baru.

g. Gotong royong, mau bekerja sama dengan baik, berprinsip

bahwa tujuan akan lebih udah dan cepat tercapai jika

dikerjakan bersama-sama, tidak memperhitungkan tenaga

untuk saling berbagai dengan sesama, mau mengembangkan

potensi diri untuk dipakai saling berbagi agar mendapatkan

hasil yang terbaik, da tidak egoistis (Samani, 2013:51).

d. Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak

Dalam pendidikan karakter pada anak, keluarga memiliki peran

yang sangat penting karena keluarga memiliki posisi dasar yang

fundamental terhadap penanaman nilai-nilai kejujuran, berjiwa sosial

terhadap sesama serta mau bekerja keras. Pola komunikasi yang

diberikan keluarga kepada anak-anak sangat berkaitan dengan

karakter anak dalam tumbuh kembangnya anak dan terbawa hingga

dewasa.

Kebiasaan baik atau buruk pada diri seseorang, yang

mengindikasikan kualitas karakter yang tidak terjadi dengan

Page 77: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

sendirinya. Telah disebutkan bahwa selain faktor nature, faktor

nurture juga berpengaruh. Dengan kata lain proses sosialisasi atau

pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, lingkungan yang

lebih luas memegang peranan penting, bahkan mungkin lebih penting

dalam pembentukan karakter seseorang.

Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang secara

signifikan turut membentuk karakter anak. Pedidikan dalam keluarga

merupakan pendidikan yag utama dan pertama bagi anak, yang tidak

dapat digantikan oleh lembaga pendidikan yang lain. Oleh karena itu,

pendidikan keluarga sangat diperlukan untuk membangun sebuah

community learner tentang pendidikan anak serta sangat diperlukan

menjadi sebuah kebijakan pendidikan untuk membangun karakter

bangsa secara berkelanjutan (Agus, 2012:106).

Menurut Mansur Muslich keluarga merupakan tempat pertama dan

utama bagi seorang anak dalam pembentukan pendidikan karakternya.

Apabila orang tua gagal dalam melakukan pendidikan karakter pada

anak-anaknya, maka hal itu akan sulit bagi lembaga lain di luar

keluarga termasuk sekolah untuk memperbaikinya. Kegagalan

keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuh

kembangnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu,

keluargalah yang harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa

sangat bergantung pada pendidikan karakter anak di rumah (Muslich,

2011:99).

Page 78: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Dengan demikian dari paparan diatas bahwa pendidikan keluarga

dan pola asuh yang dilakukan oleh orang tua merupakan dasar pokok

perkembangan karakter seorang anak. Selanjutnya, pendidikan

karakter pada zaman sekarang dianggap sebagai dasar anak agar dapat

bertahan dalam pergaulannya. Namun, dalam hal ini yang terpenting

adalah karakter yang merupakan investasi berharga dimasa depannya.

Pendidikan karakter dapat dilakukan sedini mungkin secara perlahan.

Pertama, biasakan anak hidup dalam lingkungan positif dan orang-

orang di sekitar rumah harus mendemonstrasikan karakter yang positif

dan keimanan seperti kebiasaan dalam hal berkata jujur sopan santun,

dan berbagi kepaada sesama. Melibatkan anak dalam hal-hal yang

positif lambat laun akan terbawa menjadi bagian dari pembentukan

karakter. Peran dalam pembentukan karakter akan menjadi panutan

dalam memberikan nasihat yang bijak untuk anak.

Menurut Ibnu Habban dalam Hidayatullah tahap-tahap pendidikan

karakter pada anak adalah sebagai berikut:

a. Adab 5-6 tahun, fase ini anak di didik budi pekerti terutama

yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter yaknni:

1) Jujur, tidak berbohong.

2) Mengenal mana yang benar dan mana yang salah.

3) Mengenal mana yang baik dan mana yang buruk.

4) Mengenal mana yang diperintah dan mana yang dilarang.

Page 79: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

b. Tanggung jawab diri 7-8 tahun, fase ini anak di didik untuk bisa

tanggung jawab sendiri, yang meliputi:

1) Menjalankan sholat.

2) Makan sendiri.

3) Anak di didik untuk tertib dan disiplin.

4) Menentukan cita-cita.

c. Peduli 9-10 tahun, dimana fase ini setelah anak di didik

tanggung jawab diri, maka selanjutnya anak di didik untuk

mulai peduli pada orang lain, seperti:

1) Menghargai orang lain (hormat kepada orang yang lebih tua

dan menyayangi terhadap yang lebih muda).

2) Bekerjasama dengan teman-temannya.

3) Membantu dan menolong orang lain.

d. Kemandirian 11-12 tahun, pada fase ini anak di didik untuk

menjadi pribadi yang mandiri, yang meliputi:

1) Memisahkan tempat tidur.

2) Jika anak tidak mau sholat maka boleh memukul dengan

batas wajar.

e. Bermasyarakat 13 tahun ke atas, dalam fase terakhir ini

pendidikan karakter pada anak di didik dalam bermasyarakat,

seperti:

1) Anak dilatih untuk bermusyawarah.

2) Anak dilatih untuk bersosialisasi.

Page 80: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Agar pembentukan karakter anak dalam keluarga berhasil, selain

pola asuh yang tepat juga harus dapat memilih strategi yang tepat

pula. Menurut Irwanto, masa-masa dominan dalam pembentukan

karakter dan kepribadian anak itu di dalam keluarga. Fase tersebut

mulai dari periode kanak-kanak hingga dewasa awal. Pada fase ini

anak cenderung untuk mengikuti atau meniru tata nilai dan perilaku

sekitarnya. Jika dalam fase ini dilakukan proses penanaman nilai-nilai

moralitas yang terangkum dalam pendidikan karakter secara

sempurna, maka akan menjadi pondasi dasar dan menjadi warna

kepribadian anak ketika dewasa nanti (Agus, 2012:118).

Dengan demikian untuk mendidik tanggung jawab dan

menanamkan sikap tanggung jawab pada anak dapat dilakukan ketika

anak masih usia kanak-kanak. Mendidik tanggung jawab pada anak

seperti menegurnya dari kesalahan yang telah dilakukannya.

Di dalam kehidupan sehari-hari, sikap tanggung jawab harus

menjadi nilai kebaikan dalam menjalankan setiap amanah yang diberikan.

Orang tua berperan penting dalam mengajarkan sikap tanggung jawab

yang tidak menyalahi kepentingan orang lain dan sebisa mungkin

mengambil resiko apa yang telah dilakukannya, dan berani bertanggung

jawab atas apa yang diambil.

Kewajiban orang tua dalam tanggung jawab tidak hanya sekedar

berkaitan dengan tugas-tugas sekolah yang lazim diberikan oleh guru,

namun mereka juga berkaitan dengan tanggung jawab spiritual seperti

Page 81: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

kewajiban menyuruh dan membimbing anak agar tidak mengabaikan

sholat yang menjadi kewajiban seorang muslim (Ilahi, 2013:174).

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian Umami (2015), dengan judul Pola Pendidikan Akhlak Anak

dalam Keluarga TKW (Studi Kasus di Keluarga TKW Dusun Tugu, Desa

Banding, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang). Penelitian ini

membahas upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan akhlak di

keluarga TKW Dusun Tugu. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa

setiap anak mendapatkan pengasuhan yang berbeda, sehingga akhlak dari

setiap anak juga berbeda tergantung pada pendidikan, kepribadian anak,

serta lingkungan sekitarnya. Penelitian ini hanya berkutat pada kualitas

pendidikan akhlak anak saja. Sedangkan penelitian yang penulis bahas

adalah pola asuh anak oleh orang tua single parent dalam pembentukan

karakter anak.

Penelitian Himatul (2017), tentang Pengaruh Pola Asuh Single Parent

(Ayah) Terhadap Perilaku Keberagamaan Anak Di Desa Lumansari

Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Penelitian ini adalah penelitian

kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh pola

asuh single parent (ayah) terhadap keberagamaan anak di Desa Lumansari

Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah ada pengaruh pola asuh single parent (ayah) terhadap

keberagamaan anak di Desa Lumansari Kecamatan Gemuh Kabupaten

Kendal. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 27. Hasil penelitian ini

Page 82: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pola asuh single parent (ayah)

terhadap keberagamaan anak di Desa Lumansari Kecamatan Gemuh

Kabupaten Kendal. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pola asuh

single parent (ayah) terhadap keberagamaan anak. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif. Sedangkan penelitian yang penulis bahas

tentang strategi pengasuhan dalam pembentukan karakter anak, dan jenis

penlitian ini penelitian kualitatif.

Penelitian Alfiana (2015), tentang Pola Asuh Single Parent dalam

Membiasakan Perilaku Religius pada Anak Di Kelurahan Sukosari

Kartoharjo Madiun. Berdasarkan hasil penelitian pada akhirnya, sebagian

besar single parent yang harus merawat anaknya seorang diri harus

berjuang menjadi ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya dan mengabaikan

pendidikan anaknya, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai agama

akibatnya anak kurang dalam wawasan agama, kurang mendapat

perhatian, kasih sayang, dan bimbingan dari orang tua. Hal ini diakibatkan

kesibukan single parent demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan penelitian yang penulis bahas yakni hambatan-hambatan yang

dialami orang tua single parent dalam pembentukan karakter anak TKW.

Page 83: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Dasar dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bercorak kualitatif yakni penelitian yang berupaya

memberikan gambaran secara objektif terhadap objek yang telah diteliti

serta menafsirkan dan memberi makna terhadap data yang diperoleh dari

penelitian. Karakteristik utama penelitian kualitatif adalah penelitian

bertindak sebagai instrumen dalam pengumpulan data agar mampu

mendalami latar secara holistik.

Dalam penelitian kualitatif realitas atau kenyataan selalu bersifat

ganda yakni bahwa satu fenomena bisa memiliki lebih dari satu makna.

Hasil penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi

tetapi untuk keperluan penyusunan teori substansif, yaitu teori yang

dikembangkan untuk keperluan substansif atau empiris dalam inkuiri suatu

ilmu penegetahuan. Teori substansif berfungsi membantu usaha

pembentukan teori formal dan bahkan dapat pula melakukan reformulasi

teori yang sudah ada. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif

berdasarkan dari beberapa pertimbangan diantarnya:

a. Menggunakan metode kualitatif ini lebih mudah karena berhadapan

dengan realita hidup atau kenyataan hidup yang sebenarnya.

b. Metode kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

peneliti dengan responden.

Page 84: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

c. Metode kualitatif lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan

banyak penajaman pengaruh bersama dan pola-pola nilai yang

dihadapi (Moleong, 2004:5).

Sesuai dengan pendapat Denzin dan Licoln menyatakan bahwa

penelitian kualitatif adalah merupakan penelitian yang menggunakan latar

alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan

dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Saputra,

2014: 181).

Penelitian kualitatif ini memiliki sifat terbuka dalam interpretasi data

yang dengan seksama dan mendeskripsikan data hasil pengamatan secara

detail dilengkapi dengan catatan atau dokumentasi data penelitian. Data

dihmpun dengan pengamatan yang seksama, yang mencakup deskripsi

dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara

yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.

Dipilihnya pendekatan kualitatif karena peneliti melihat sifat dari

masalah yang akan diteliti dapat berkembang secara alamiah sesuai dengan

kondisi dan situasi di lapangan. Alasan yang mendasari peneliti memilih

pendekatan ini melalui pertimbangan anatra lain:

1. Sumber data dalam penelitian ini mempunyai latar yang alami (natural

setting), yaitu fenomena dimana proses, strategi serta sikap ayah dalam

mengasuh anak yang ditinggal oleh ibunya menjadi tenaga kerja

wanita di luar negeri dalam pembentukan karakter anak di Desa

Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo.

Page 85: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

2. Metode kualitatif ini lebih mudah karena berhadapan dengan realita

hidup atau kenyataan yang sebenarnya.

3. Metode kualitatif ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan

antara peneliti dengan responden.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Patutrejo

Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo karena bertempat tinggal di desa

dan dekat dengan pesisir pantai. Hal ini untuk mengetahui bagaimana pola

asuh ayah dalam pembentukan karakter anak. Masyarakat di desa ini

memiliki beragam mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, namun wanita-wanita atau ibu-ibu di desa ini sebagian ada yang

bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita (TKW) hal itu

menyebabkan hilangnya peran dan perhatian serta pengawasan dari salah

satu orang tua yakni ibu terhadap anak dalam pembentukan karakter anak.

Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja, atas dasar

pertimbangan karena sebagian anak pada usia sekolah dasar maupun usia

sekolah menengah pertama di Desa Patutrejo ini hanya diasuh oleh

ayahnya saja karena ibunya bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di

luar negeri.

C. Sumber Data Penelitian

Menurut Suharismi (2010:161) data adalah hasil pencatatan seorang

peneliti baik yang berupa fakta atau angka. Dengan perkataan lain sumber

Page 86: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

data yaitu semua fakta yang ada dimana data tersebut bisa diperoleh.

Pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini yakni memilih

orang yang dilihat mengetahui dan menguasai tentang keadaan yang

sedang diteliti. Informan disini yaitu ayah maupun kerabat dekat (kakek,

nenek, dan tetangga) yang ikut membantu mengasu anaknya karena

ditinggal bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita (TKW).

Selain itu sumber data utama dapat diperoleh melalui kata-kata dan

tindakan orang-orang yang diamati dan dicatat melalui perekam video, dan

pengambilan foto (Moleong, 2007: 157).

Dilihat dari sumbernya, terdapat dua macam sumber data antara lain:

a. Sumber Data Primer

Yaitu sumber data yang dapat memberikan data secara langsung

tanpa melalui perantara seperti: (1) peristiwa atau kegiatan yang

diamati langsung oleh peneliti, (2) keterangan informan tentang

dirinya, sikap dan pandangannya, yang diperoleh melalui wawancara,

(3) budaya kelompok masyarakat tertentu yang diperoleh melalui

wawancara dan pengamatan. Dalam penelitian ini data tersebut

diperoleh melalui ungkapan-ungkapan dan tindakan-tindakan dari

ayah, kerabat dekat, serta anak TKW yang berkaitan dengan pola asuh

ayah dalam pembentukan karakter anak.

b. Sumber Data Sekunder

Yaitu sumber data yang memberikan data secara tidak langsung

yaitu melalui orang lain atau lewat dokumen seperti: (1) peristiwa atau

Page 87: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

kegiatan yang diperoleh melalui media massa, (2) keterangan yang

diperoleh dari orang lain.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh jenis data yang akan

dikumpulkan. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti

menggunakan beberapa metode, antara lain observasi dan wawancara.

Semua itu dibutuhkan agar mendapatkan data yang valid.

a. Pengamatan (Observasi)

Teknik yang pertama kali digunakan dalam melakukan penelitian

ilmiah terutama mengenai segala sesuatu yang ada di alam semesta

ini. Berkaitan dengan jenis observasi yang digunakan, peneliti

menggunakan metode observasi langsung yakni peneliti terjun

langsung ke Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

langsung pada objek antara lain cara ayah single parent dalam

mengasuh dan mendidik anak, tanggung jawab ayah single parent

terhadap anak, dan dampak anak TKW ditinggal ibu bekerja di luar

negeri.

b. Wawancara Mendalam

Wawancaara merupakan salah satu teknik mendapatkan data

dengan cara mengadakan percakapan secara langsung antara

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan

pihak yang diwawancarai (interviewe) yang menjawab pertanyaan itu.

Page 88: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Esterberg, dalam Sugiyono (2010:72), menjelaskan bahwa wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar infomrasi dan

gagasan melalui teknik tanya jawab yang menghasilkan konstruksi

makna tentang suatu topik tertentu.

Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah wawancara mendalam (in-depth inteview). Menurut

Moleong (2005:186) wawancara mendalam yaitu proses menggali

informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas dengan masalah dan

fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian. Dalam hal ini

metode wawancara mendalam yang dilakukan dengan adanya daftar

pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jika menggunakan

pedoman, maka yang dipergunakan hanya berupa pokok-pokok

permasalahan yang akan ditanyakan. Hal ini wawancara mendalam

melakukan penggalian secara mendalam terhadap satu topik yang

telah ditentukan (berdasarkan tujuan dan maksud diadakan wawancara

tersebut) dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Penggalian yang

dilakukan untuk mengetahui pendapat mereka berdasarkan perspective

responden dalam memandang sebuah permasalahan. Teknik

wawancara ini dilakukan oleh seorang pewawancara dengan

mewawancarai satu orang secara tatap muka (face to face).

Peneliti menggunakan metode wawancara yakni wawancara

dengan ayah, kerabat terdekat (kakek, nenek,dan tetangga), dan anak

TKW. Wawancara ini, peneliti gunakan untuk mengetahui bagaimana

Page 89: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

pola asuh seorang ayah sebagai single parent dalam pembentukan

karakter anak di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo. Juga untuk mengetahui strategi dan hambatan seorang

ayah sebagai single parent dalam membentuk karakter anak di Desa

Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Metode

wawancara yang dilakukan yaitu dengan tanya jawab lisan mengenai

masalah-masalah yang ada dengan berpedoman pada daftar

pertanyaan yang digunakan sebagai acuan yang telah dirumuskan

sebelumnya. Hal ini dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan

informasi dari narasumber ataupun responden yakni wawancara antara

peneliti dengan orang tua single parent ayah dan kerabat dekat dari

anak TKW. Adapun prosedur wawancara yang ditempuh oleh penulis

yaitu meminta ijin waktu untuk mengadakan wawancara.

Adapun sumber informasi untuk mendapatkan hasil wawancara

yaitu ayah da kerabat dekat dalam mengasuh anak yang ditinggal

bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita (TKW) dan data

yang diperoleh dari wawancara ini adalah mengenai pola asuh yang

dilakukan ayah sebagai single parent dalam pembentukan karakter

anak.

c. Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain yakni metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel dari

dokumen yang sudah ada di lapangan. Dokumentasi dari asal katanya

Page 90: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorng.

Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu mencari

sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah yang berasal dari

berbagai kajian, buku-buku di perpustakaan, buku yang berkaitan

dengan foto orang tua dan anak yang berkaitan tentang kegiatan pola

asuh serta catan-catatan kegiatan pola asuh ayah single parent dalam

pembentukan karakter.

E. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses mencari

dan menyusun secara sistematis dan data yang diperoleh melalui

wawancara mendalam, catatan lapangan, dan hasil temuannya dapat

disampaikan kepada orang lain (Sugiyono, 2010: 88). Dalam penelitian ini

menggunakan analisis induktif, yaitu mentransformasi fakta-fakta khusus

sebagai bahan untuk membangun kesimpulan. Metode ini digunakan untuk

menganalisis keadaan keluarga TKW, khususnya dalam pola asuh anak

TKW oleh orang tua single parent.

Dalam penelitian ini analisi data menggunakan teknik interactive

model yakni analisis data yang dilakukan secara terus menerus pada setiap

tahapan penelitian hingga tuntas. Proses analisis dimulai sejak peneliti

memasuki lapangan sampai peneliti menyelesaikan kegiatan di lapangan.

Proses analisis data dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

Page 91: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

1. Reduksi Data, ialah proses seleksi dan klasifikasi data untuk

disesuaikan dengan tema atau topik penelitian. Reduksi data dapat

dilakukan dengan pertimbangan bahwa data yang diperoleh dari

lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dipilih sesuai

dengan kebutuhan untuk pemecahan masalah penelitian.

2. Display Data, yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian naratif,

bagan, hubungan antar kategori, serta matrik korelasi. Penyajian ddata

disusun secara jelas agar data hasil reduksi terorganisir dengan baik,

tersusun dalam pola hubungan logis sehingga lebih mudah dipahami.

Pada tahap ini peneliti menyusun data yang relevan sehingga

menjadikan informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna

tertentu.

3. Penyimpulan Data, yaitu proses memaknai data melalui analisis

korelasi, komparasi, dan kontekstualisasi dengan teori, konsep, serta

membangun konstruksi teori baru (Moleong, 2009: 40).

Proses analisis data dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4. Proses Analisis Data

PENGUMPULAN

DATA

REDUKSI DATA

PENYAJIAN

DATA

PENARIKAN

KESIMPULAN

Page 92: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

F. Pengecekan Keabsahan Data

Tidak setiap data yang diperoleh peneliti selalu benar atau sahih sesuai

dengan realitas yang ada. Oleh karena itu, peneliti harus melakukan

pemeriksaan apakah data yang diperoleh memiliki keabsahan atau tidak.

Pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan teknik Triangulasi.

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Metode pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif.

Secara visual triangulasi sebagai teknik pengumpulan data dapat

digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Triangulasi teknik pengumpulan data.

TEKNIK

PENGUMPULAN

DATA

OBSERVASI

WAWANCARA

MENDALAM

SUMBER

DATA

Page 93: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Berdasarkan gambar. 2 diatas dapat dipahami bahwa teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ada tiga macam yaitu

observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, sedangkan sumber

datanya sama. Sementara itu, triangulasi sumber dapat disajikan seperti

gambar dibawah ini.

G.

Gambar 3. Triangulasi sumber pengumpulan data.

Berdasarkan gambar. 3, sumber data berbeda-beda yaitu Informan A

dan Informan B, dan teknik pengumpulan data yang digunakan sama yaitu

wawancara.

G. Tahap-tahap Penelitian

Tahap penelitian terdiri dari empat tahap yaitu: tahap sebelum ke

lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisa data, dan tahap

penulisan laporan yang ditempuh.

Tahap pertama peneliti menyiapkan segala macam yang dibutuhkan

dalam kegiatan penelitian yaitu:

1. Menyusun rancangan penelitian.

2. Mempertimbangkan secara konseptual teknis serta praktis terhadap

tempat yang digunakan dalam penelitian.

3. Membuat surat izin penelitian.

TEKNIK

PENGUMPULAN

DATA

WAWANCARA

INFORMAN A

INFORMAN B

Page 94: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

4. Latar penelitian dan dinilai guna serta melihat sekaligus mengenal

unsur sosial dan fisik, situasi pada penelitian.

5. Menentukan informasi yang akan membantu peneliti dengan syarat-

syarat penelitian.

6. Mempersiapkan perlengkapan penelitian.

7. Dalam penelitian, peneliti harus bertindak sesuai dengan etika

terutama yang berkaitan dengan tata cara penelitian berhubungan

dengan lingkungan di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo,

Tahap kedua yaitu pada pekerjaan lapangan peneliti dengan sungguh-

sungguh dengan kemampuan yang dimiliki berusaha untuk memahami

latar penelitian. Dengan segala daya upaya serta tenaga yang dimiliki oleh

peneliti dipersiapkan benar-benar dalam menghadapi lapangan penelitian.

Tahap ketiga yaitu analisis data, setelah semua data diperoleh di

lapangan dilakukan verifikasi data. Peneliti berusaha untuk mencapai pola

hubungan serta hal-hal yang sering timbul. Setelah tahap analisis data

selesai dan telah diperoleh kesimpulan, penulis masuk pada tahap keempat

yaitu penulisan laporan. Dalam penulisan laporan peneliti sesuai hasil

yang diperoleh di lapangan (Moleong, 2004: 247).

Page 95: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo

Desa Patutrejo memiliki jumlah penduduk 4736 jiwa yang terdiri dari

1172 KK. Luas wilayah Desa Patutrejo 551, 192 Ha. Penggunaan lahan di

Desa Patutrejo untuk sawah irigasi teknis 138 Ha, tegalan 85,6 Ha,

perkebunan rakyat 66,9 Ha, pemukiman 157,5 Ha, perkebunan negara 70

Ha, dan untuk lain-lain 33,19 Ha.

a. Tinjauan Geografis

Batas Desa Patutrejo kecamatan Grabag kabupaten Purworejo sebagai

berikut:

1. Sebelah Utara : Desa Sangubanyu

2. Sebelah Timur : Desa Roworejo, Tunggulrejo

3. Sebelah Selatan : Desa Aglik

4. Sebelah Barat : Desa Banyuoso

b. Visi Misi Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

VISI

Pada tahun 2013-2018 Desa Patutrejo memiliki visi yaitu Dengan

Berpola Hidup Demokratis, Cerdas, Mandiri, Kreatif, dan

Produktif yang dilandasi Akhlak Mulia Menuju Terwujudnya

Masyarakat Sejahtera Lahir dan Batin.

Page 96: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

MISI

1. Untuk menumbuhkembangkan keinginan masyarakat dalam

memenuhi sehari-hari sesuai dengan situasi dan kondisi Sumber

Daya Alam (SDA) Desa Patutrejo.

2. Mengikutsertakan anggota kelompok tani dalam program Sekolah

Latihan Pemberantasan Hama Terpadu (SLPHT) dalam rangka

peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya bidang pertanian.

3. Menghidupkan dan membina peran kelompok tani dengan

bekerjasama dan mengoptimalkan petugas penyuluh pertanian

untuk dapat mengembangkan budidaya tanaman hortikultura untuk

menjadikan Desa Patutrejo sebagai Desa Sentral Pertanian, Desa

yang mampu mewujudkan pertanian yang modern dengan

mengembangkan penggunaan pupuk organik yang ramah

lingkungan untuk mewujudkan swasembada pangan.

4. Meningkatkan usaha produksi industri rumah tangga dengan

memberikan peluang pinjaman lunak untuk dapat

mengembangkan usahanya, dan memberikan pelatihan

ketrampilan untuk menjadikan tenaga yang profesional sesuai

dengan bidangnya masing-maisng bekerjasama dengan dinas

instansi terkait yang membidanginya.

5. Memfasilitasi kemitraan usaha untuk pemasaran dan pelatihan

manajemen untuk memperluas lapangan kerja.

Page 97: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

6. Menjadikan masyarakat Desa Patutrejo berbudi pekerti luhur,

tangguh, sehat jasmani dan rohaninya, cerdas, patriotik,

berdisiplin, kreatif, produktif berjiwa iman dan bertaqwa serta

demokratis demi terciptanya SDM yang berkualitas.

7. Meningkatkan upaya pemerataan pembangunan di segala bidang

pada semua lapisan masyarakat untuk mewujudkan kemakmuran.

8. Mewujudkan aparat pemerintah desa yang berfungsi sebagai

pelayan masyarakat yang profesional, berdaya guna dan berhasil

guna, sehingga terwujud Pemerintah Desa yang bersih dan

berwibawa.

9. Meningkatkan inisiatif perencanaan pembangunan, pemberdayaan

masyarakat dan peranan wanita serta generasi muda untuk

menegakkan supremasi hukum bagi masyarakat.

10. Meningkatkan persatuan dan kesatuan serta toleransi beragama

demi terwujudnya kedamaian, ketentraman, keamanan,

kenyamanan, dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat

berbangsa dan bernegara.

c. Penduduk

Desa Patutrejo memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak.

Dibawah in merupakan deskripsi penduduk Desa Patutrejo Kecamatan

Grabag Kabupaten Purworejo melalui sekretaris Desa Patutrejo

Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo yang berdasarkan golongan

penduduk dan jenis kelamin.

Page 98: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Keadaan demografi merupakan keadaan yang terkait dengan

masalah kependudukan. Susunan penduduk atau komposisi penduduk

yang merupakan penggolongan penduduk berdasarkan umur, jenis

kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa, agama,

pendidikan, tempat tinggal (asal kota daerah) dan sebagainya. Utuk

lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.1. Penduduk Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo

Penduduk Jumlah

Perempuan 2350 jiwa

Laki-laki 2386 jiwa

Jumlah 4736 jiwa

Jumlah penduduk Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo sebanyak 4736 jiwa yang teridiri dari laki-laki 2386 jiwa

dan perempuan 2350 jiwa dari 1172 KK.

d. Mata Pencaharian

Berdasarkan mata pencaharian penduduk, statistik penduduk Desa

Patutrejo dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.2. Mata Pencaharian Penduduk Desa Patutrejo

Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH

1. Pemilik usaha warung, rumah makan, dan restoran 25

2. Pegawai Negeri Sipil 12

3. TNI 2

Page 99: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

4. POLRI 4

5. Guru Swasta 13

6. Pensiunan TNI/POLRI 3

7. Pensiunan PNS 4

8. Pensiunan swasta 3

9. Pembantu rumah tangga 3

10. Sopir 11

11. Buruh migran perempuan 6

12. Buruh migran laki-laki 5

e. Agama

Agama yang dianut penduduk Desa Patutrejo dapat dilihat dari

tabel berikut:

Tabel 4.3. Agama Penduduk Desa Patutrejo

NO. Agama Jumlah

1. Islam 3659 orang

2. Kristen 12 orang

3. Kristen Katolik 6 orang

4. Kristen Protestan -

5. Lainnya -

Dari data diatas dapat diketahui bahwa penduduk Desa Patutrejo

menganut tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Kristen Katolik.

Sebagian besar penduduk Desa Patutrejo menganut agama Islam.

Page 100: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

f. Pendidikan

Sampai tahun ini penduduk Desa Patutrejo pendidikannya

beragam dalam berbagai jenjang sekolah. Berdasarkan tingkat

pendidikan penduduk dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Patutrejo

NO. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Akademi/Perguruan Tinggi 77

2. SLTA 659

3. SLTP 557

4. SD/MI 649

5. Tidak Tamat SD 97

6. Tidak Sekolah 38

g. Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Patutrejo

Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo terdiri dari sarana

pendidikan, sarana peribadatan, dan sarana kesehatan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Sarana Pendidikan

No Kelembagaan Pendidikan Masyarakat Jumlah

1. Taman Kanak-Kanak 1

2. Sekolah Dasar 2

3. Perpustakaan Desa/Kelurahan 1

Page 101: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

2. Sarana Peribadatan

No. Peribadatan Jumlah

1. Masjid 7

2. Mushola 2

3. Gereja 1.

3. Sarana Kesehatan

No. Sarana Prasarana Kesehatan Masyarakat Jumlah

1. Puskesmas 1

2. MCK Umum 13

3. Posyandu 4

h. Gambaran Lokasi Penelitian Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo

Lokasi penelitian sendiri di Desa Patutrejo. Desa ini berjarak

sekitar 13 Km dari Kutoarjo dan 22 Km dari Ibu Kota Purworejo ke

arah selatan. Desa ini terletak di daerah pesisir selatan Jawa

Tengah. Desa ini juga bisa dicapai dari Kutoarjo naik mikro bus

arah Ketawang. Warga Desa Patutrejo salah satunya bermata

pencaharian sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW)

2. Gambaran Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini terdiri dari single parent ayah dan anak-

anak dari single parent ayah yang ada di Desa Patutrejo Kecamatan

Page 102: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Grabag Kabupaten Purworejo. Dalam penelitian ini, peneliti

mengambil informan/responden sebanyak 6 orang yang terdiri dari

3 orang single parent ayah dan 3 orang anak dari single parent

ayah tersebut. Untuk lebih jelasnya data single parent ayah dapat

dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.5. Data Informan

No Nama Pekerjaan Umur Istri Anak

Lama

Istri

Jadi

TKW

Pendidikan

Terakhir

Ayah

1. Junet Petani

37

tahun

Muryati

1. Afni Isnaini

2. Dilla

Setyaningrum

5

tahun

SMA

2. Mislan Supir

40

tahun

Siti Fatimah Tio Fahri Setyawan

5

tahun

SMA

3. Sukamto Petani/Buruh

45

tahun

Puji Suyati Nadia Swetika Aprilia

6

tahun

SMA

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa peneliti mengambil tiga

informan ayah single parent sejumlah 3 orang. Tingkat pendidikan

terakhir dari ayah single parent yakni 3 orang berpendidikan SMA.

Page 103: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

3. Temuan Penelitian

1. Pola Pengasuhan Single Parent Ayah dalam Pembentukan

Karakter Anak di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten

Purworejo

Pada umumnya, semua orang tua ingin selalu memperhatikan anak

dengan baik. Walaupun perhatian yang diberikan pada anak dalam

keadaan keluarga yang terpisah karena pergi ke luar negeri sebagai

TKW untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Kenyataan tersebut

membuat keluarga hanya terdiri dari ayah, anak, dan kerabat dekat

(kakek dan nenek). Ayah yang seorang diri mengasuh dan mendidik

anak merupakan keadaan yang harus dijalani seorang suami yang

ditinggal istrinya bekerja di luar negeri sebagai TKW. Pengasuhan

anak pada keluarga yang lengkap tetap berbeda meskipun tujuannya

sama. Apalagi jika di dalam keluarga hanya ayah yang mengasuh dan

mendidik anak secara sendirian sehingga harus berperan sebagai ayah

maupun sebagai ibu. Berdasarkan hasil penelitian pengasuhan anak

TKW oleh single parent ayah yang meliputi penerapan disiplin anak,

mendidik anak, dan pendidikan karakter anak dengan cara sebagai

berikut:

a. Disiplin Anak

Ayah single parent di Desa Patutrejo dalam pengasuhan disiplin

pada anak mulai bangun pagi sebelum anak berangkat sekolah hingga

anak pulang sekolah. Penerapan disiplin ini ditujukan agar anak dapat

Page 104: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

menjadi pribadi yang terbiasa bangun pagi, disiplin dalam belajarnya,

dan disiplin pada penerapan jam bermain serta disiplin dalam makan.

Sebagaimana yang diungkapkan Bapak Junet ayah dari Afni

Isnaini bahwa beliau mengungkapkan cara beliau mengasuh anaknya

yakni:

“Saya ngasuh anak saya sendirian mbak, saya tidak dibantu oleh

orang tua saya karena orang tua saya sudah tua. Disini ya saya

menjadi ayah juga menjadi ibu mbak, sejak ibunya pergi ke

Hongkong, sudah 5 tahun ini. Dari membangunkan anak hingga

mengantar anak sekolah. Tapi kadang anaknya sendiri juga sudah

terbiasa bangun pagi mbak, terus kalau menyiapkan sarapan saya

tidak sempat. Untuk masalah sarapan pagi itu terserah anaknya

mbak, mau makan di rumah atau di warung sekolahan ya tidak

masalah. Yang penting anak saya kasih uang saku tambahan mbak

kalau ingin makan di luar rumah, namun tidak ada masalah untuk

makan siang dan makan malamnya, karena anak makan di rumah.

Waktunya pulang seolah saya juga menjemput anak di sekoahnya,

kasian kalau suruh pulang sendiri jauh mbak. Kalau belajar

kemudian mengerjakan PR ya anak saya sudah ingat sendiri tanpa

harus diingatkan lagi mbak, saya hanya menemaninya belajar

mbak. Kalau main paling sama teman dekat rumahnya saja tidak

pernah main jauh-jauh, karena saya juga tidak mengijinkan main

jauh takut ada apa-apa mbak.” (Wawancara dengan Bapak Junet)

Dari hasil wawancara diatas dengan Bapak Junet ayah dari Afni

Isnaini dapat dijelaskan bahwa dalam mengasuh anaknya yaitu dengan

cara memberikan perhatian dan kasih sayang sepenuhnya. Kemudian

masalah makan anak, single parent ayah mengungkapakan bahwa

anak dibebaskan mau makan di rumah atau di luar rumah. Maksud di

luar rumah, anak makan di kantin sekolah atau di warung sekitar.

Selain masalah makan pagi, untuk jam makan siang dan makan malam

tidak ada masalah karena anak makan di rumah.

Page 105: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Untuk membenarkan ungkapan dari Bapak Junet ayah dari Afni

Isnaini mengenai ungkapannya. Saya melakukan wawancara dengan

anaknya Afni Isnaini membenarkan pernyataan dari ayahnya yaitu:

“Kalau bangun pagi ya kadang bapak membangunkan tapi lebih

sering saya bangun sendiri mbak, karena saya juga sudah terbiasa

bangun pagi sejak masih ada ibu. Sarapan pagi bapak juga tidak

sempat menyiapkan, paling bapak hanya memberikan saya uang

saku tambahan untuk saya sarapan di kantin sekolah. Kalau

pulang saya di jemput bapak mbak.Waktunya belajar saya sudah

ingat sendiri dan ayah hanya menemani saya belajar mbak.”

(Wawancara dengan anak TKW).

Untuk membenarkan ungkapan dari Bapak Junet ayah dari Afni

Isnaini bahwa Afni Isnaini membenarkan ungkapan Bapak Junet kalau

ayahnya selalu mengantarkan anaknya ke sekolah dan menjemputnya

di sekolah. Saya sebagai peneliti melakukan observasi mengenai

ungkapan Bapak Junet dan pernyataan Afni bahwa hal itu benar kalau

setiap pagi Bapak Junet mengantarkan anaknya ke sekolah dan siang

waktu pulang sekolah Bapak Junet juga menjemputnya ke sekolah, ini

dilakukannya setiap hari kalau Bapak Junet tidak sibuk bekerja.

Selain menerapkan disiplin bangun pagi dan makan pada anak,

ayah single parent ini juga menerapkan disiplin yang lain, seperti

disiplin waktu bermain. Berdasarkan obeservasi pada tanggal 13 April

2018, setelah pulang sekolah anak-anaknya bermain dengan teman-

teman dekat seperti teman sebelah rumah. Anak diberi waktu bermain

dibatasi maksimal jam 4 sore anak sudah harus pulang. Hal ini

diterapkan agar anak pulang tepat waktu dan selesai bermain anak

diharuskan untuk pergi mengaji. Dari keterangan diatas dapat

Page 106: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

disimpulkan bahwa ayah single parent ini mengasuh anaknya

menggunakan pola asuh demokratis.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Mislan

ayah dari Tio Fahri Setiawan siswa kelas 3 beliau mengungkapan

bagaimana cara Bapak Mislan dalam mengasuh anaknya beliau

mengungkapkan sebagai berikut:

“Saya mengasuh Tio dibantu oleh mertua saya, sejak anak saya

usia 2 tahun sampai sekarang kelas 3 mbak. Soalnya ibunya

bekerja sebagai TKW di Malaysia, jadi anak saya dari kecil

deketnya dengan mbahnya yang setiap hari di rumah mengasuh,

mengawasi, terus menyiapkan kebutuhan Tio. Saya bekerja

sebagai supir luar kota mbak, jadi saya jarang pulang. Anak saya

jarang bercrita kepada saya pasti ceritanya ke mbahnya dan nanti

mbahnya bercerita kepada saya. Anak saya itu mbak sibuknya

main kalau dirumah hobinya bermain gadget atau Hpnya, kalau

disuruh belajar haduh susah sekali mbak. Belajarnya kalau ada

PR ataupun kalau mau ulangan saja. Apalagi sama mbahnya ya

juga jarang mengingatkan dan kalau sudah susah disuruh belajar

ya mbahnya membiarkan saja. Mbahnya juga tidak pernah

mendampingi Tio belajar. Tio anaknya manja mbak apa-apa masih

mbahnya, dari kecil fasilitas apapun yang dia minta selalu kami

turuti, ya mungkin itu penyebab Tio masih manja. (Wawancara

dengan Bapak Mislan).

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Bapak Mislan bahwa

beliau dalam pengasuhan anaknya tidak sendirian, beliau dibantu oleh

mertuanya yaitu kakek dan neneknya Tio. Kemudian dalam mengasuh

anak ayah hanya membelikan apa yang diinginkan anak dan

cenderung ayah single parent dan keluarganya sangat memanjakan

anak. Tampak bahwa kurangnya komunikasi antara ayah dan anak,

perhatian dan pendampingan belajarpun juga kurang. Dari apa yang

diungkapkan oleh Bapak Mislan bahwa dapat disimpulkan

Page 107: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

pengasuhan Bapak Mislan kepada anaknya dapat dikatakan pola asuh

permisif.

Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada kakek dari Tio.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Warsito kakek dari Tio siswa

kelas 3 SDN Patutrejo beliau mengungkapkan bahwa:

“Tio itu semuanya ya saya yang mengasuhnya mbak, dari usia Tio

2 tahun sampai sekarang. Yang menyiapkan semua kebutuhannya

juga saya. Kalau dia main saya yang mengasi kadang juga gantian

dengan neneknya yang mengawasi, saya tidak melarangnya dia

main dengan siapa saja, tapi anaknya paling Cuma sebentar kalau

main kadang temannya yang main ke rumah, ya itu kalau sudah

disandingkan dengan handphonenya dia dan temannya sudah asik.

Kalau suruh belajar walah mbak susah banget, belajar sendiri

kalau ada PR. Kalau dia belajar saya juga tidak pernah

mendampingi wong saya hanya lulus SD mbak, jadi saya gak

ngerti pelajaran anak jaman sekarang. Di rumah saya juga jarang

menyuruh Tio untuk mengerjakan pekerjaan rumah, semua kerjaan

rumah saya kerjakan dengan neneknya. Tio dibilang manja ya

memang manja banget. Bagi saya yang penting anak senang karna

kasian dari kecil ditinggal-tinggal terus sama ibunya. Saya dan

ayahnya juga tidak pernah menjanjikan hadiah atau apa-apa kalau

nilainya bagus, karna apapun yang dia minta, saya dan ayahnya

selalu membelikannya, uang juga selalu dikirrim oleh ibunya untuk

memenuhi kebutuhan Tio.(Wawancara dengan Bapak Warsito).

Dari hasil wawancara dengan Bapak Sukamto, dapat dilihat

bagaimana cara beliau mengasuh Tio yaitu dengan memberikan

kaksih sayang yang cenderung memanjakan anak, pengontrolan dan

pendampingan belajar anak sangat kurang. Dalam membentuk

karakter kemandirian dan tanggung jawab anak tidak ada cara yang

digunakan untuk membentuk karakter tersebut. Pembentukan karakter

tanggung jawab hanya dari sekolah dan untuk memotivasi belajar

anak tidak ada reward yang diberikan, keluarga ini memberikan

Page 108: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

semua keinginan anak. Dari hasil wawancara dengan ayah single

parent maupun kakek Tio nampak jelas bahwa keluarga ini dalam

mengasuh anak menggunakan pola asuh permisif.

Untuk membenarkan ungkapan Bapak Warsito saya melakukan

wawancara dengan Tio yakni:

“Kakek dan nenek yang mengasuh saya sejak saya kecil, semua

kebutuhan saya disiapkan oleh kakek dan nenek. Kakek dan nenek

tidak pernah menemani saya belajar. Kakek dan nenek juga tidak

pernah memberikan saya hadiah. Kalau saya tidak belajar

ayah,kakek, dan nenek juga tidak memarahi. Iya kalau saya

meminta dibelikan ini kakek dan nenek selalu membelikannya.

(Wawancara dengan Tio).

Dapat dilihat bahwa ayah tidak ikut serta dalam mengasuh anak,

sehingga anak diasuh oleh kakek dan neneknya. Dalam mengasuh

anak, kakek dan neneknya tidak pernah memaksakan anak untuk

melakukan apa yang diperintahkan kepada anak, kontrol terhadap

anak juga lemah. Dalam mendampingi belajar kakek tidak pernah

menyuruh ataupun mengingatkannya. Semua keinginan anak selalu

dituruti. Namun disisi lain, Bapak Warsito kakek dari Tio ini juga

tidak pernah memberikan reward untuk memotivasi belajar anak.

Tampak bahwa pola asuh yang diterapkan oleh keluarga ini yaitu pola

asuh permisif.

Untuk membenarkan apa yang diungkapkan oleh Bapak Warsito

kakek dari Tio tentang bagaimana Bapak Warsito mengasuh Tio,

ternyata terdapat perbedaan antara apa yang diungkpakan oleh Bapak

Warsito dengan obeservasi yang terjadi di lapangan. Bapak Warsito

Page 109: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

mengatakan bahwa pukul 15.00 WIB Tio harus pergi mengaji dan dan

kalau belum pulang dari bermain harus dicari dahulu dan disuruh

pulang untuk mengaji. Namun terlihat bahwa Tio bermain hingga sore

dan tidak dicari disuruh pulang dan mengaji.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Sukamto

ayah dari Nadia Swetika Aprilia. Beliau mengungkapkan bagaimana

cara beliau mengasuh dan mendidik anaknya secara sendirian karena

istrinya menjadi TKW di Arab Saudi sejak anaknya usia 4 tahun.

Beliau mengungkapkan:

“Saya mengasuh anak saya dibantu oleh adik saya mbak, saya

dalam mengasuh anak tidak membatasi anak dalam bermain.

Untuk mengawasi anak yang lebih banyak yaitu buleknya atau adik

saya, karena ya yang mengurusi semua itu buleknya. Apalagi

masalah sekolah saya pasrahkan semua kepada adik saya. Namun

saya tetap memantau perkembangan anak saya. Jika anak saya

berprestasi saya selalu memberikan hadiah untuknya. Jika anak

saya melakukan kesalahan tidak pernah saya kasih hukuman, saya

hanya menasehatinya. Kalau jam 15.00 WIB anak saya ingatkan

untuk mengaji, jika anak saya belum pulang saya cari dan saya

suruh pulang untuk mengaji mbak.” (Wawancara dengan Bapak

Sukamto).

Berdasarkan dari ungkapan Bapak Sukamto ini bahwa beliau dalam

mengasuh anak tidak secara sendirian. Dalam mengasuh anaknya

beliau tidak membatasi anak bermain dengan siapa saja. Keperluan

dan keutuhan sehari-hari atau sekolahnya anak sudah disiapkan oleh

adiknya. Jika anak berprestasi ayah memberikan reward dan jika anak

melakukan kesalahan ayah tidak pernah memberikan hukuman kepada

anak, ayah hanya menasehatinya.

Page 110: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Untuk membenarkan pernyataan dari Bapak Sukamto, peneliti

menanyakan langsung dengan adik Bapak Sukamto yakni Ibu

Sumiyati bulek dari Nadia siswa kelas 5 SD IT Jono, beliau

mengungkapkan bahwa:

“Nadia ini dari umur 3 tahun saya yang mengasuh ya sama

ayahnya juga sejak ibunya menjadi TKW di Arab Saudi mbak.

Rumah saya sebelahan dengan rumah ayahnya, ya setiap harinya

saya datang ke rumah kakak saya untuk mengurusi Nadia. Kadang

juga Nadia yang datang ke rumah saya setelah dia pulang sekolah.

Tapi ya apa-apa kebanyakan saya yang mengurusi, mengasuh,

mengawasi, dan sampai menyiapkan kebutuhan Nadia, kadang

juga bapaknya. Kalau di rumah belajarnya, mainnya saya dan

bapaknya yang mengontrolnya. Kalau keperluannya di rumah juga

saya yang menyiapkan kadang juga ayahnya. Kalau untuk

keperluan sekolahnya, kadang ya saya suruh untuk menyiapkan

sendiri, saya ajari supaya bisa lebih mandiri mbak, meskipun ya

tidak setiap hari. Kadang anaknya tanpa disuruh bisa menyiapkan

sendiri, tapi ya kadang masih harus disuruh dulu. Kalau pekerjaan

rumah saya yang membantu menyapu, kadang Nadia, kadang ya

dikerjakan kadang ya bilang nanti dulu gitu. Saya dan ayahnya

jarang menyuruh-nyuruh untuk melakukan pekerjaan rumah. Yang

penting bagi saya sekolah yang lebih utama. Untuk bermain keluar

rumah saya batasi waktunya mbak, saya juga tidak membebaskan

dia bermain dengan siapa saja, takut tidak bisa menjaga diri dan

terpengaruh hal-hal yang buruk mbak, ya namanya aja jaman

sekarang mbak udah tidak karuan. Kalau dia mendapat rangking

di sekolahnya, saya menjanjikan meberikan hadiah untuknya,

kadang juga ayahnya yang membelikannya. Kalau Nadia nakal

saya hanya menasehatinya mbak tidak pernah saya jewer ataupun

apa. Ayahnya pokoknya selalu pasrah sama saya. Untuk

mengontrol semua aktifitas Nadia di rumah. (Wawancara dengan

Ibu Sumiyati).

Selanjutnya saya melakukan wawancara dengan Nadia untuk

membenarkan ungkapan dari Ibu Sumiyati, Nadia mengungkapkan:

“Iya mbak setiap pulang sekolah saya selalu bermain ke rumah

bulek, soalnya ayah selalu sibuk bekerja. Yang menyiapkan semua

keperluan saya kadang ayah dan kadang bulek. Bulek selalu

mengontrol main saya mbak, bulek juga membatasi saya bermain

dengan teman, katanya sih supaya saya tidak terpengaruh hal-hal

Page 111: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

buruk. Ayah dan bulek selalu memberikan saya hadiah jika saya

mendapat nilai bagus.” (Wawancara dengan Nadia anak TKW).

Berdasarkan ungkapan Ibu Sumiyati bahwa pengasuhan yang

dilakukannya yakni Ibu Sumiyati selalu melakukan pengontrolan

terhadap Nadia. Namun, tidak pernah melakukan pemaksaan terhadap

anak untuk melakukan pekerjaan rumah yang diberikan. Anak tidak

diberi kebebasan untuk bermain dengan temannya dengan

pertimbangan takut terpengaruh hal buruk. Untuk membentuk

kemandirian anak, anak dilatih dengan cara menyuruh dan

mebiasakan anak menyiapkan keperluan sekolahnya. Dalam belajar

selalu ada pendampingan dari keluarga dan ada pemberian reward

untuk memberikan motivasi belajar kepada anak. Tidak ada hukuman

fisik yang dilakukan jika anak melakukan kesalahan, cukup

memberikan nasehat kepada anak. Tampak bahwa pengasuhan dalam

keluarga ini menggunakan pola asuh demokratis.

b. Bertanggung Jawab

Melatih anak untuk bertanggung jawab mulai usia sekolah

merupakan hal yang penting, karena dapat membentuk individu yang

bisa mengerti tugas apa yang harus dikerjakan oleh anak. Menurut

hasil ketrangan dari single parent ayah dengan Bapak Junet yang

bekerja sebagai petani, bahwa untuk uang saku dibatasi oleh single

parent ayah, untuk uang saku anak hanya diberi cukup 10.000 terus

anak disuruh menyisakan 2.000 atau 1.000 untuk ditabung. Upaya

mendidik anak dalam melatih bertanggung jawab untuk menyisihkan

Page 112: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

uang saku sudah diterapkan oleh single parent ayah. Hal tersebut

sesuai dengan ungkapan anak TKW Afni Isnaini bahwa jika uang

sakunya sisa maka uangnya ditabungkan.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan keluarga Bapak

Mislan ayah dari Tio bahwa beliau mengungkapkan:

“Kalau Tio tak kasih uang jajan 5.000 mbak, mau dihabiskan uang

itu atau disisakan terserah anaknya. Yang penting anaknya

kenyang. Saya juga sering bertanya dengan kakeknya, mengenai

menjaga kebersihan. Kakeknya sudah mengajarkan hal tersebut

namun Tio tetap saja tidak mau mbak. Dia lebih suka bermain

maklum Tio juga masih kecil mbak.” (Wawancara dengan Bapak

Mislan)

Dari ungkapan diatas dapat dikatakan bahwa Bapak Mislan ini

dalam mendidik anaknya mengenai bertanggung jawab ini belum

diterapkan oleh Bapak Mislan. Anak diberi kebebasan dalam memakai

uang saku dan anak diajarkan dalam menjaga kebersihan tapi anak

tersebut tidak pernah mau untuk melakukannya.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Sukamto,

beliau mengungkapkan bahwa:

“Anak saya tak kasih uang jajan kadang 3.000 kadang juga bisa

lebih mbak, terus anaknya tak suruh untuk menyisahkan setengah

dari uang jajan itu mbak. Anak juga selalu tak ajarkan menjaga

kebersihan seperti menyapu lantai. Masalahnya kan ditinggal

ibunya menjadi TKW, apalagi kalau saya harus bekerja disawah

dan dipertambakan sampai sore, jadi anak bisa membantu saya

untuk bersih-bersih rumah mbak.” (Wawancara dengan Bapak

Sukamto).

Untuk membenarkn ungkapan dari Bapak Sukamto, peneliti

melakukan wawancara dengan Nadia anak dari Bapak Sukamto.

Nadia mengungkapkan:

Page 113: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

“Saat uang saku saya sisa saya tabung ke celengan di rumah

mbak. Setiap sore saya juga sering membantu membersihkan

rumah, soalnya bapak kalau pulang kerja sore mbak, kasian kalau

harus membersihkan rumah.” (Wawancara dengan Nadia).

Berdasarkan pengamatan pada tanggal 21 April, disela-sela waktu

anak menyempatkan waktu membersihkan rumah dengan menyapu.

Hal ini dilakukan anak setiap sore hari.

Mengenai menyisihkan uang saku dan menjaga kebersihan rumah

sebagian sudah diterapkan oleh ayah single parent. Anak diajarkan

dalam menjaga kebersihan karena dengan keadaan ayah yang sibuk

dalam bekerja hingga sore hari.

c. Jujur

Berdasarkan keterangan mengenai pendidikan karakter yang

berkaitan dengan kejujuran anak, seperti yang diungkapkan ayah

single parent, Bapak Junet (37 tahun) bahwa orang tua mengajarkan

contoh pada anak seperti ketika berbicara dengan anak harus jujur, apa

adanya, dan tidak boleh berbohong.

Sesuai pengamatan bahwa Bapak Junet setelah pulang bekerja,

single parent ayah menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan

anak dan memberikan tutur kata yang baik.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Mislan,

dan single parent ayah ini mengungkapkan bahwa:

“Tio ini selalu saya ajarkan untuk jujur mbak, tapi anaknnya

kadang juga sering berbicara bohong apalagi kalau dia habis

berantem dengan temannya, dia tidak mau jujur mungkin karena

takut dimarahin oleh kakeknya.” (Wawancara dengan Bapak

Mislan).

Page 114: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Untuk membenarkan ungkapan Bapak Mislan, peneliti melakukan

wawancara dengan Tio. Sesuai dengan ketrangan dari Tio anak TKW

bahwa dia membenarkan ungkapan dari ayahnya, kalau anak suka

berbicara bohong dan tidak sesuai apa adanya, karena anak takut

kakeknya memarahinya kalau anak ketahuan berkelahi dengan

temannya.

Sesuai dengan pernyataan diatas dapat dilihat bahwa ayah single

parent ini sudah berusaha untuk menerapakn karakter jujur pada anak,

namun anak masih tetap saja berbohong, hal ini anak takut dimarahi

kakeknya kalau anak ketahuan berkelahi.

Kemudian sesuai dengan keterangan Bapak Sukamto bahwa anak

selalu diajarkan berkata jujur dan tidak boleh berbohong. Ayah single

parent ini juga menyempatkan waktunya untuk mengajak anaknya

jalan-jalan sesuai permintaan anak. Hal ini untuk mendekatkan

hubungan antara ayah dengan anak.

d. Peduli

Selain pendidikan karakter tentang kejujuran anak, pendidikan

karakter lainnya seperti mengajarkan karakter peduli pada anak. Hal

ini diterapkan agar anak bisa menghormati dan menghargai orang lain.

Berdasarkan keterangan Bapak Sukamto ayah dari Nadia bahwa anak

mendapatkan pelajaran tentang sopan santun bagaimana anak dalam

bergaul dengan temannya, sopan santun dalam menghormati orang

yang lebih tua, dan bagaimana sopan santun dengan dirinya sendiri.

Page 115: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Karakter peduli yang diajarkan oleh Bapak Sukamto adalah sikap

tolong menolong dan membantu orang lain. Hal itu dilakukan dengan

cara memerintah anak untuk membantu membelikan sesuatu di

warung. Jika anak menolaknya ayah membolehkan sisa uang

kembaliannya diambil atau dibelikan jajan.

2. Strategi Pengasuhan Anak dalam Pembentukan Karakter Anak

Ketika dihadapkan pada situasi dimana ayah harus mengasuh

anaknya secara sendirian di dalam keluarga yang disebabkan istrinya

bekerja sebagai TKW di luar negeri. Permasalahan yang timbul yakni

tidak lengkapnya peran orang tua dalam keluarga yaitu tidak adanya

peran ibu dalam mengasuh anak. Dalam pengasuhan anak tentunya

ada strategi yang digunakan ayah untuk mengatasi masalah dalam

mengasuh anak. Adapun strategi yang digunakan oleh setiap ayah

pastinya berbeda keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.

Begitu pula strategi yang digunakan oleh ayah siswi SMP Negeri 7

Grabag, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Junet:

“Karena saya mengasuh anak itu sendirian jadi kalau ada

kesulitan atau kerepotan dalam mengasuh anak ya saya selesaikan

sendiri mbak. Saya berusaha menyelesaikannya sendiri dan

berusaha memahami anak mbak, anak juga membutuhkan

perhatian penuh apalagi tidak ada ibunya. Kalau anak melakukan

kesalahan anak saya beri nasihat mbak dan untuk memotivasi anak

untuk rajin belajar saya memberikan hadiah walapun itu

sederhana mbak. Saya tidak meminta bantuan orang lain karena

saya tidak mau merepotkan orang lain mbak. Sejauh ini saya juga

masih bisa dan tidak kewalahan dalam mengasuh anak.”

(Wawancara dengan Bapak Junet).

Page 116: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Peneliti dapat melihat bahwa untuk mengatasi kesulitan dalam

mengasuh anak, ayah tersebut berusaha menyelesaikannya dengan

kemampuannya tanpa meminta bantuan orang lain. Dalam mengasuh

dan mendidik anak dalam hal pembentukan karakter Bapak Junet

menggunakan strategi nasihat dan pemberian reward.

Untuk membenarkan apa yang di ungkapkan Bapak Junet diatas

peneliti melakukan observasi langsung memang benar apa yang

diungkapkan oleh Bapak Junet diatas mengenai strategi yang

digunakan dalam mengasuh anaknya yakni dengan cara beliau

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dirinya dalam

mengasuh anaknya tanpa bantuan orang lain. Peneliti melihat ayah

sepenuhnya sendirian mengasuh anaknya seperti menyiapkan makan,

menyiapkan keperluan anak untuk sekolah maupun keperluan anak di

rumah.

Berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Bapak Mislan

dijelaskan bahwa jika ada masalah atau kesulitan dalam mengasuh

anak maka dibicarakan dengan mertuanya dan saling memberikan

saran. Selanjutnya Bapak Mislan mengungkapkan bagaimana strategi

beliau mengatasi masalah dalam mengasuh anaknya. Beliau

mengungkapkan sebagai berikut:

“Kan saya mengasuh anak saya ini dibantu oleh kakek dan

neneknya Tio. Jadi kalau ada masalah atau kesulitan dalam

mengasuh anak saya, ya saya dibantu oleh mereka. Jadi tidak

terlalu repot saya mengurusinya. Ada yang bisa saya ajak cerita

dan saya mintakan saran bagaimana baiknya. Apalagi anak

seperti Tio, dia kan lumayan ndablek mbak, ya jadi saya butuh

Page 117: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

teman untuk mengasuh dan mengontrol Tio. Sedikit-sedikit saya

juga selalu memberikan contoh yang baik kepada Tio, seperti

sholat dan mengaji dan juga saya nasihati supaya dia itu bisa

menjadi anak yang lebih baik lagi tidak seperti teman-temannya.”

(Wawancara dengan Bapak Warsito).

Dari penjelasan Bapak Warsito untuk mengatasi masalah ataupun

kesulitan yang beliau hadapi dalam mengasuh anak, dalam keluarga

tersebut secara bersama berusaha mengkomunikasikan untuk

mengatasi kesulitan tersebut. Tampak bahwa dalam keluarga ini

strategi yang digunakan oleh Bapak Mislan yaitu dengan cara

memberikan contoh yang baik dan memberikan nasihat. Walaupun

anaknya selalu membantah apa yang dinasehati oleh ayahnya maupun

kakek dan neneknya.

Hal serupa yang diungkapkan oleh Bapak Sukamto ayah dari

Nadia, beliau mengungkapkan bahwa:

“Kalau saya ya pasrah sama adik saya mbak, jadi kalau ada

masalah atau kesulitan tentang mengasuh dan mengurus Nadia

saya cerita dengan adik saya, dan sebaliknya jika adik saya

mengalami kesulitan mengurus Nadia, adik saya juga cerita ke

saya. Tapi ya saling memberi saran mbak, kadang saya memberi

saran kepada adik saya, sebaliknya adik saya memberi saran dan

nasihat kepada saya. Kalau untuk urusan pekerjaan ataupun yang

lainnya saya berusaha menyelesaikan sendiri mbak. Untuk

memotivasi Nadia dalam belajar saya dan adik saya selalu

memberikan dia hadiah, kemudian Nadia saya beri nasihat dan

saya berikan contoh yang baik. Saya memberikan semua i i

tujuannya agar anak saya itu nantinya akan terbiasa dan menjadi

anak yang dapat membanggakan orang tuanya.” (Wawancara

dengan Bapak Sukamto).

Hal ini dibenarkan oleh Ibu Sumiyati adik dari Bapak Kamto,

bahwa beliau mengungkapkan:

Page 118: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

“Nadia ini memang dari kecil saya yang mengasuh mbak sejak

ibunya pergi ke Arab Saudi. Ya rumah saya dengan Bapak

Sukamto bersebelahan jadi kalau ada apa-apa ayahnya juga tahu.

Tapi kalau ada apa-apa itu ya pasti dibicarakan sama-sama,

seperti ayahnya punya masalah atau kesulitan apa pasti minta

pendapat saya, dan intinya kita ngasuh sama-sama jadi kalau ada

apa-apa saling menasehati dan memberi saran biar anak tidak

nakal dan rajin sekolah rajin belajar, kan kasihan kalau nanti

ibunya pulang anaknya malah jadi anak yang tidak baik, dibela-

belain jadi TKW itu karena semua demi anak.” (Wawancara

dengan Ibu Sumiyati).

Dalam keluarga Bapak Sukamto dapat dilihat bahwa jika keluarga

ini mengalami kesulitan dalam mengasuh anak dan cara

menyelesaikannya dengan anggota keluarga yang lain untuk

menyelesaikannya. Tampak dalam keluarga Bapak Sukamto

menggunakan strategi keteladanan dan memberikan nasihat dalam

mengasuh anaknya.

Dari paparan diatas dapat diketahui bahwa ayah single parent

dalam pembentukan karater anak dengan cara memberikan nasihat dan

memberikan contoh yang baik pada anak sehingga anak mampu

melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya.

3. Hambatan Single Parent Ayah dalam Mengasuh Anak TKW

Setiap orang tua dalam mengasuh anak tentu banyak mempunyai

hambatan-hambatan tersendiri. Hambatan-hambatan yang dialami

single parent ayah, berdasarkan ketrangan Bapak Junet (37 tahun)

yang bekerja sebagai petani. Beliau mengungkapan hambatan-

hambatan yang dialaminya seperti keterbatasan pengetahuan tentang

agama. Selebihnya anak diserahkan pada sekolah maupun madrasah

Page 119: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

yang lebih banyak memiliki pengetahuan tentang agama. Di keluarga

sendiri, ayah single parent merasa kurang pengetahuannya dalam

mendidik dan mengajarkan tentang agama pada anak, sehingga Bapak

Junet hanya mengandalkan pendidikan anak dari sekolah maupun

madrasah tempat anak mengaji.

Berdasarkan pengamatan, setiap sore anak mengikuti madrasah

TPA. Tujuannya agar anak mendapatkan pengetahuan yang lebih luas

tentang agama dari guru madrasahnya, maka ayah single parent ini

menyekolahkan anaknya ke madrasah TPA.

Selain itu, menurut ketrangan Bapak Mislan (40 tahun) yang

bekerja sebagai supir bus luar kota. Bapak Mislan mengungkapan

bahwa ketika ditinggal istrinya menjadi TKW selama 5 tahun ini,

anaknya yang dititipkan di rumah mertuanya, karena pekerjaan

ayahnya sebagai supir luar kota menjadikan ayah single parent ini

tidak bisa mengasuh dan mendidik anak sepenuhnya. Hal ini

mengakibatkan kedekatan ayah dan anak menjadi berkurang.

Kemudian pengaruh HP yang membuat anak akan lupa waktu, karena

tidak ada yang mengawasi dan mengingatkannya.

Hambatan lain yang dialami oleh ayah single parent dengan Bapak

Sukamto (45) tahun yang bekerja sebagai buruh dengan pendidikan

terakhir SMA. Beliau mengungkapakan bahwa hambatan yang

dialaminya yaitu waktu kebersamaan orang tua dan anak yang kurang

Page 120: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

sehingga orang tua tidak bisa sepenuhnya mengawasi dan mendidik

anak secara langsung.

Dari hambatan-hambatan yang dialam oleh ayah single parent

selama mengasuh anaknya itu tentu berbeda dengan yang lain. Hal

tersebut tergantung bagaimana ayah single parent dalam mengasuh

anak dan menggantikan peran ibu sementara di rumah.

B. Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai pola pengasuhan anak

TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo yaitu

menggunakan cara sebagai berikut:

1. Pola Pengasuhan Ayah Single Parent dalam Pembentukan

Karakter Anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo

Dari paparan data diatas yang diperoleh penulis, orang tua

memiliki peranan penting dalam mengasuh dan mendidik anaknya

dalam pembentukan karakter anak TKW sebagai berikut:

a. Pola Asuh Demokratif

Ayah single parent dalam mengasuh dan mendidik anaknnya,

ada yang mengasuh anaknya secara sendirian dan ada juga yang

dibantu oleh kerabat dekatnya hal ini disebabkan karena ayah

memiliki kesibukan dalam pekerjaannya sebagai kewajiban untuk

memenuhi kebutuhan anak. Ayah dalam mengasuh dan mendidik

anaknya, memberikan kebebasan anak dalam bermain namun ada

Page 121: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

pengontrolan dan aturan dari ayah maupun kerabat dekatnya yang

ikut membantu mengasuh anak tersebut.

Ayah dan keluarga yang membantu mengasuh menerapkan

pemberian reward terhadap prestasi anak. Hal tersebut menujukkan

bahwa ayah melakukan tanggung jawabnya dalam mendidik anak.

Dengan adanya reward yang diberikan kepada anak akan memacu

anak untuk lebih giat belajar dan menjadikan anak untuk lebih

berusaha menjadi yang lebih baik. Sehingga anak akan

bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Sama dengan teori

yang diungkapkan oleh Purwanto (2006:182) bahwa penggunaan

reward pada anak dimaksudkan untuk membuat anak lebih giat

dan anak merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya

mendapatkan penghargaan. Cara ini seperti yang diajarkan Islam

juga diajarkan oleh Rasulullah. Dalam hal ini hubungan hadiah dan

hukumanan sangatlah erat yaitu membiasakan anak untuk berbuat

baik dan peringatan jika anak berbuat yang tidak baik. Pemberian

hadiah apabila anak berprestasi atau anak berbuat baik, disamping

itu juga harus ada hukuman sebagai sarana dalam pembentukan

karakter anak.

Untuk perkembangan belajar ada perhatian dan

pendampingan belajar pada anak. Sesuai dengan pendapat Syafei

(2006:51) bahwa kewajiban ayah yaitu mengingatkan anak jika

lupa belajar dan menyemangati anak agar mau belajar. Dari

Page 122: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sesibuk apapun ayah

bekerja namun ayah tetap melakukan kewajibannya mengasuh dan

mendidik anak. Ayah juga tetap mengontrol kegiatan anak dan

memperhatikan perkembangan belajar anak.

Adanya komunikasi yang baik antara ayah dengan anak.

Tidak ada hukuman fisik yang diterapkan oleh ayah jika anak

melakukan kesalahan namun ayah memberikan nasihat pada anak.

Mendidik dan tanggung jawab pada anak dengan menegur dan dan

memberikan nasihat dari kesalahan yang dilakukan anak.

Bapak Junet dan Bapak Sukamto yang istrinya bekerja

sebagai TKW di luar negeri mereka menggunakan pola asuh

demokratis dalam mengasuh anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan

pendapat Noor A. Roesli (2014:17) yang menyatakan diskusi dua

arah antara orang tua dan anak akan membantu untuk

menyelesaikan masalah yang terjadi. Selain itu terdapat studi yang

menunjukkan bahwa kesejahteraan berhasil terjadi saat anak diasuh

oleh orang tua demokratis. Pola asuh demokratis lebih kondusif

dalam pendidikan karakter anak.

Ayah yang mengasuh dan mendidik anak secara sendirian

tampak lebih totalitas dalam mengasuh anaknya yakni dengan cara

memberikan kasih sayang, memenuhi kebutuhan anak sendiri dan

memantau perkembangan belajar anak. Memberi kebebasan anak

dalam bergaul namun tetap ada kontrol dari ayah. Dalam

Page 123: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

membentuk karakter kemandirian dan tanggung jawab pada anak,

cara mengasuh dan mendidik anak antara ayah yang mengasuh

secara sendirian dengan ayah yang mengasuh dibantu oleh kerabat

dekatnya yakni tidak jauh berbeda. Ayah single parent ini

menggunakan cara nasihat, keteladanan, pembiasaan, serta reward

dan punishment.

Untuk membentuk karakter kemandirian dan tanggung jawab

anak, ada beberapa ayah single parent yang membentuk karakter

tersebut dengan cara memberi pengertian dan pemahaman kepada

anak mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh

dilakukan. Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh ayah yakni

moral knowing, dimana ayah memberikan contoh dan

membiasakan anaknya untuk melakukan kewajiban dan tugasnya

yakni kewajiban sebagai anak dan tugasnya sebagai pelajar yaitu

berangkat ke sekolah, belajar, mengerjakan PR, dan lain

sebagainya.

Berdasarkan paparan diatas dapat dijelaskan bahwa dalam

membentuk karakter kemandirian dan tanggung jawab anak, yang

dilakukan oleh ayah yaitu sebagian ayah tidak melalui tahapan

moral knowing dan moral action namun yang dilakukan ayah

dengan membiasakan anak melakukan perbuatan nyata untuk

membentuk karakter kemandirian dan tanggung jawab anak.

Page 124: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Untuk pembentukan karakter juga diperlukan syarat yang

mendasar untuk terbentuknya karakter anak yaitu kelekatannya

anak dengan ibu, namun disini syarat yang mendasar tersebut

hilang dikarenakan ibu yang bekerja di luar negeri sebagai TKW.

Seperti pendapat Ratna Megawati (2010:92) ada tiga kebutuhan

yang mendasar yang harus dipenuhi oleh anak yaitu maternal

bonding (kelekatan psikologis anak dengan ibunya), rasa aman,

dan stimulasi fisik dan mental.

b. Pola Asuh Permisif

Dalam mendidik dan mengasuh anaknya, Bapak Mislan tidak

secara sendirian, namun ayah single parent ini dibantu oleh

keluarga lain yakni kakek dan neneknya. Ayah single parent dan

kakeknya dalam mengasuh anak dengan menuruti semua keinginan

anak, pengontrolan terhadap anak lemah, tidak ada perhatian dalam

perkembangan belajar anak.

Dalam mengasuh anak ayah single parent tidak menerapkan

reward dan punishment untuk memotivasi anak agar menjadi lebih

baik. Untuk pembentukan karakter anak, ayah juga tidak

melakukan pembiasaan terhadap anak. Dapat dikatakan bahwa

ayah menggunakan pola asuh permisif dalam mengasuh dan

mendidik anak. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hurlock

dalam Aliyah (2015:102-103) bahwa pola asuh permisif

merupakan adanya sikap yang longgar atau bebas dari orang tua.

Page 125: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Orang tua tidak banyak mengatur, tidak banyak mengontrol dan

juga tidak banyak membimbing. Anak diberi kebebasan untuk

mengatur dirinya sendiri. Sehingga dalam hal ini dengan kesibukan

orang tua dan kurangnya komunikasi dengan anak, dalam keluarga

ini menimbulkan pola asuh permisif. Sehubungan dengan hal

tersebut, informan (x) mengemukakan bahwa:

“Saya jarang sekali bertanya kepda anak apa saja yang anak saya

butuhkan, saya sibuk bekerja apalagi saya pekerjaan saya yang

menjadi supir dan jarang pulang mbak, jadi jarang nanya

kebutuhan anak, toh anak saya juga diasuh oleh kakek dan

neneknya. Paling saya memberikan uang kepada kakek dan

neneknya, kadang juga anaknya yang meminta uang ke saya ya

saya kasih mbak.”

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat

kesesuaian antara teori, hasil wawancara dan hasil observasi diatas

yang menunjukkan bahwasannya orang tua menerapkan pola asuh

permisif yang cenderung kurang memberikan perhatian terhadap

kebutuhan anaknya. Jarang sekali melakukan komunikasi terhadap

anak.

Sebagian ayah mengasuh dan mendidik anaknya dengan cara

ayah tidak membiasakan anak untuk melakukan tugasnya, ayah

selalu memanjakan anak dengan menuruti semua keinginan anak.

Seperti apa yang diungkapkan oleh informan (x) bahwa “pokoknya

apa yang anak minta selalu diturutin.”

Dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif yang digunakan

oleh ayah dalam mendidik anak tidak kondusif untuk membentuk

Page 126: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

karakter anak. Pengasuhan permisif yang dilakukan oleh ayah

sebagaimana yang telah dipaparkan diatas tampak bahwa ayah

tidak mengajarkan anak bertanggung jawab. Apabila anak

diajarkan tanggung jawab dari usia dini maka nanti anak akan

bertanggung jawab dimasa dewasanya. Orang tua hendaknya

memberikan kasih sayang kepada anak namun jangan memanjakan

anak berlebihan.

2. Strategi Pengasuhan Ayah Single Parent dalam Pembentukan

Karakter Anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo

Pengasuhan anak TKW oleh ayah single parent tanpa hadirnya

seorang ibu akan terasa berbeda dengan keluarga yang lengkap,

dimana ada seorang ayah dan seorang ibu di dalamnya. Ayah single

parent dalam mengasuh dan mendidik anaknya memiliki strategi

dalam pengasuhan untuk pembentukan karakter terutama pada

kemandirian dan tanggug jawab. Adapun strategi yang digunakan oleh

ayah single parent sebagai berikut:

1. Pemberian Nasihat

Dari hasil wawancara dengan beberapa informan, mereka

banyak yang menggunakan mendidik dan mengasuh anaknya

dengan cara menasehati. Karena nasihat merupakan cara yang

mudah untuk menyampaikan dan mejelaskan apa yang

Page 127: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

diharapkan orang tua untuk anaknya. Alasan mereka

menggunakan cara ini yaitu mudah dan praktis.

2. Keteladanan

Strategi ini dipilih karena dianggap sangat bagus dan menarik,

anak dapat melakukannya setelah dicontohkan. Pada usia anak

sekolah khususnya usia sekolah dasar metode ini cepat ditiru apa

yang dilakukan oleh orang tua maupun orang-orang disekitar.

Dengan memberi keteladanan yang positif informan berharap

supaya anak dapat menirunya, sehingga anak-anaknya dapat

memiliki karakter yang lebih baik. Seperti yang diungkapkan

salah satu informan Bapak Sukamto (45):

“Saya mendidik anak dalam membentuk karakter caranya yang

pertama anaknya saya kasih tahu saya beri nasihat terus anak

saya kasih contoh mbak. Kalau tidak diberikan contoh anak

jaman sekarang susah nurut tapi kalau sudah dikasih tahu dan

diberikan contoh Insya Allah anak bisa nurut.”

Jadi, strategi keteladanan ini lebih efektif dan menarik untuk

diterapkan bersamaand engan metode nasihat, karena disamping

anak mendapatkan masukan anak juga sekaligus mendapatkan

contoh langsung orang tuanya. Sehingga kemungkinan besar anak

untuk menurut.

3. Pembiasaan

Strategi pembiasaan merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh anak untuk berfikir, bertindak, dan bersikap sesuai

dengan ajaran agama. Cara ini sangat praktis dalam pembentukan

Page 128: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

karakter anak dalam meningkatkan pembiasaan-pembiasaan dalam

melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya.

Dengan membiasakan hal-hal yang baik anak akan terbiasa

melakukan hal tersebut dengan ikhlas dan tanpa rasa berat, dan

kebiasaan tersebut dapat melekat pada diri anak. Dalam hal ini,

informan membiasakan anak dengan hal-hal yang baik seperti

shalat, mengaji, dan dibiasakan menyiapkan kebutuhannya sendiri

serta bersih-bersih rumah.

3. Hambatan Ayah Single Parent dalam Mengasuh Anak TKW

Hambatan ayah single parent dalam mengasuh anak TKW yaitu

keterbatasan pengetahuan agama ayah, waktu untuk anak yang kurang

karena kesibukan orang tua. Pengaruh pergaulan lingkungan bermain

anak, dan pengaruh teknologi informasi dan komunikasi (HP). Faktor

dari anaknya sendiri yaitu sifat bosan yang pada akhirnya berujung

pada tindakan malas yang menghambat pembentukan karakter anak.

Page 129: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas yang telah dipaparkan sebelumnya

dalam pembahasan yang terkait dengan pola asuh ayah single parent dalam

pembentukan karakter anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pola Pengasuhan Ayah Single Parent dalam Pembentukan

Karakter Anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo

Pola pengasuhan ayah single parent yang ditinggal istrinya bekerja

sebagai TKW di luar negeri dalam membentuk karakter anak yakni

ayah single parent menggunakan pola asuh demokratis dan permisif.

Adapun keluarga TKW cenderung menggunakan pola asuh demokratis

dalam membentuk karakter anak menerapkan aturan yang harus

ditaati, memberikan teguran jika anak melakukan kesalahan,

memberikan nasihat, dan memberikan contoh yang baik bagi anak.

Dengan demikian karakter anak dalam pengasuhan orang tua seperti

ini akan tumbuh menjadi anak yang mandiri tegas terhadap diri sendiri,

ramah, dan mau bekerja sama dengan orang tua. Sedangkan keluarga

TKW yang menggunakan pola asuh permisif cenderung kurang

memberikan perhatian terhadap kebutuhan anaknya. Memberikan

kebebasan pada anak, tidak banyak mengontrol anak, dan selalu

Page 130: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

memanjakan anak. Seperti apa yang diminta oleh anak selalu diturutin.

Hal ini menyebabkan karakter anak dalam pengasuhan orang tua

permisif yakni orang tua tidak mengarahkan anak menjadi lebih

dewasa dan dia selalu terbiasa tidak mandiri.

Untuk pembentukan karakter kemandirian dan tanggung jawab

anak, ayah single parent memberikan pemahaman apa yang baik dan

buruk untuk anak, yang boleh dilakukan maupun yang tidak boleh

dilakukan anak, dan membiasakan anak dengan melakukan kewajiban

sebagai seorang anak.

2. Strategi Pengasuhan Ayah Single Parent dalam Pembentukan

Karakter Anak TKW di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo

Strategi pengasuhan ayah single parent dalam membentuk karakter

anak dengan menggunakan strategi memberikan nasihat, keteladanan,

dan pembiasaan terhadap anak.

3. Hambatan Ayah Single Parent dalam Mengasuh Anak TKW

Adapun hambatan yang dirasakan oleh ayah single parent dalam

membentuk karakter anak di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag

Kabupaten Purworejo terdiri dari faktor internal yaitu keterbatasan

pengetahuan agama ayah, kesibukan orang tua, keterbatasan orang tua

dalam mendidik anak, dan salah satu orang tua tidak berada pada satu

tempat sehingga menyebabkan rindu. Sedangkan faktor eksternal yaitu

pengaruh pergaulan di lingkungan bermain anak, dan pengaruh

Page 131: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

teknologi informasi dan komunikasi (HP). Faktor pendukungnya

adalah status ekonomi berupa biaya sekolah dan terpenuhinya fasilitas

anak, memberikan reward atau hadiah terhadap anak dalam

membentuk karakter anak, dan adanya kedekatan dengan keluarga dan

kerabat dekat sehingga`memudahkan orang tua single parent untuk

membantu mengawasi dan mengasuh anaknya.

B. Saran

Diharapkan dari penelitian tentang pola asuh orang tua single parent

dalam pembentukan karakter anak dapat disempurnakan lagi dengan

mengadakan penelitian lebih lanjut dari segi yang lain, sehingga dapat

memberikan gambaran lengkap mengenai pola asuh anak dan

pembentukan karakter anak. Untuk itu yang diharapkan peneliti sebagai

berikut:

a. Ayah

Hendaknya ayah lebih memperhatikan dan mengontrol segala

kegiatan anak baik di rumah maupun di luar rumah. Serta

membiasakan anak untuk bersifat mandiri dan tanggung jawab.

b. Anak

Diharapkan anak lebih dapat memahami terhadap kewajiban dan

tanggung jawabnya dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah.

c. Guru

Diharapkan dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang

tua dalam membentuk karakter anak.

Page 132: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

VERBATIN INSTRUMEN

Keterangan :

Responden (x) : Ayah

Responden (y) : Anak

Tanggal : 13 April 2018

Tempat : Rumah Bapak Junet

Dialog Tema

Interview : Maaf pak saya mau wawancara, apakah bapak sekarang

luang?

Pengantar/

Pengenalan

Inf (x): luang mbak, mau wawancara apa?

Interview : wawancara tentang bagaimana bapak mengasuh dan

mendidik anak.

Inf (x): oh iya mbak.

Interview : Kalau yang membangunkan anak setiap pagi siapa?

P

E

N

G

A

S

U

H

A

N

A

N

A

K

Inf (x) : Anak saya bangun sendiri mbak, dia sudah terbiasa bangun

pagi.

Inf (y) : Saya kalau bangun sendiri mbak.

Interview : Agar anak berangkat sekolah tidak terlambat gimana?

Inf (x): Saya bangunkan pagi-pagi mbak, kadang anaknya juga bangun

sendiri.

Inf (y) : kadang dibangunkan bapak mbak, kadang saya sendiri.

Interview : Apa anak selalu diingatkan dengan sholat 5 waktunya?

Inf (x) : yaa tetap tak ingatkan mbak, wong sholat itu sudah

kewajibannya.

Inf (y) : iya bapak yang mengingatkan sholat mbak.

Page 133: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Interview : Kalau yang mengurusi kebutuhan sekolah dan kebutuhan

lainnya, seperti makan, mandi, dan pakaian siapa?

Inf (x) : yaa saya juga mbak, kalau mandi anaknya juga sudah bisa

mandiri ngga perlu saya suruh. Kalau pakaiannya seperti mencuci ya

saya cucikan, tapi kalau pakaian bermain anaknya saya suruh cuci

sendiri biar buat ngelatih anak mbak.

Inf (y) : kalau yang menyiapkan semua keperluan sekolah yo bapak

mbak.

Interview : apakah diterapkan jam makan pada anak? Bagaimana

caranya?

Inf (x) : yaa mbak, masalah makan bebas, terserah anaknya yang mau

makan. Nanti kalau laper kan anaknya juga makan sendiri.

Inf (y) : kalau makan bapak tidak mempermasalahkan mbak, makan

terserah saya mau makan apa dan mau makan jam berapa.

Interview : jika anak sulit makan bagaimana?

Inf (x) : tetap tak ingetkan mbak, soal makan itu penting. Tapi

alhamdulillah anakku ngga pernah susah makan.

Inf (y) : bapak yo mengingatkan mbak.

P

E

N

G

A

S

U

H

A

N

A

N

A

K

Interview : Kalau jam bermain pada anak itu seperti apa?

Inf (x) : yaa pokoknya bebas yang penting jam 3 anak sudah harus

pulang. Setelah pulang bermain anak tak latih untuk beres-beres

rumah kemudian pergi mengaji.

Inf (y) : kalau bermain bapak mengharuskan jam 3 sudah di rumah

mbak, sehabis pulang main saya membantu bapak bersih-bersih rumah

habis itu saya mengaji mbak.

Interview : apa setiap malam anak selalu belajar dan yang

mendampingi anak belajar siapa ?

Inf (x) : anaknya belajar sendiri mbak, ngga perlu saya ingatkan lagi.

Alhamdulillah anakku selalu dapet rangking terus mbak di kelasnya.

Inf (y) : iya mbak, tanpa bapak mengingatkan dan menyuruh saya

sudah belajar sendiri.

Interview : jika anak tiba-tiba tidak mau belajar gimana?

Inf (x) : kalau yang namanya belajar anak saya alhamdulillah rajin

mbak, dia ngga pernah yang namanya ngga belajar. Soale yo itu

anakku selalu dapet rangking terus di sekolahnya.

Page 134: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Inf (y) : ya gimana ya mbak, bapak gak pernah gimana-gimana sih.

Wong itu kesadaran saya sendiri tanpa harus bapak menyuruh saya

sudah belajar sendiri.

Interview : apa ada pengaturan untuk tidur malam? Bagaimana

penerapannya?

Inf (x) : heem mbak, memang tak terapkan maksimal jam 9 atau

setengah 10 anak harus sudah tidur.

Inf (y) : iya mbak, kalau jam 9 kata bapak sudah harus tidur.

Interview : apakah anak diajarkan menabung? Bagaimana cara

mengajarkannya?

K

A

R

A

K

T

E

R

Inf (x) : engga mbak, saya tidak mengajarkan cuman anak sudah

menyelengkan sendiri.

Inf (y) : kalau menabung saya sendiri yang punya ide mbak, bapak ga

pernah mengajarkan.

Interview : apa anak diajarkan menjaga kebersihan? Bagaimana

caranya?

Inf (x) : soal bersih bersih anak ya tak ajarkan mbak, kaya menyapu,

mengepel, jadi semisal saya tidak dirumah anak yang bersih-bersih

rumah.

Inf (y) : bapak yo yang mengajarkan bersih-bersih mbak, bapak buat

jadwal bersih-bersih di rumah. Kalau pagi yang bersih-bersih bapak

kalau sore saya. Kalau tidak saya dan bapak bareng-bareng bersih-

bersihnya.

Intreview : bagaimana cara bapak mengajarkan anak untuk berkata

jujur?

Inf (x) : yaa anaknya tak nasihati mbak, orang tua juga harus memberi

contoh dulu seperti orang tua ngomong ke anak juga harus jujur.

Inf (y) : iya bapak bilang kita harus berkata jujur kita ga boleh

berbohong. Bapak juga kalau berbicara kepada saya juga tidak pernah

bohong.

Interview : apakah anak diajarkan untuk tanggung jawab sendiri,

seperti berpakaian sendiri, makan sendiri, mandi sendiri? Bagaimana

cara mengajarkannya?

K

A

R

A

K

T

E

R

Inf (x) : heem mbak, anakku ya sudah gede jadi sudah bisa apa-apa

sendiri. Dari anakku SD sudah tak ajarkan mandiri mbak, dulu saya

cuman menyiapkan dan anakku yang apa-apa sendiri.

Inf (y) : kalau dulu waktu SD bapak yang menyiapkan semuanya nanti

saya yang melakukan sendiri seperti memakai seragam sekolah

Page 135: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

sendiri,makan sendiri,mandiri sendiri. Jadi sampai sekarang saya

sedikit-sedikit sudah terbiasa sendiri mbak.

Interview : bagaimana mengajarkan anak agar mau tolong menolong,

seperti membantu orang tua ketika sibuk dirumah?

Inf (x) : anak saya latih mbak, tak suruh-suruh supaya anak mau

membantu dan anak juga terbiasa.

Inf (y) : yaa bapak selalu nyuruh-nyuruh gitu mbak, kaya misalkan

suruh beli sesuatu di warung gitu.

Interview : bagaimana cara ayah memberikan semangat anak untuk

sekolah?

R

E

W

A

R

D

Inf (x) : anakku tak nasihati mas, tak pacu-pacu, tak dukung soalnya

sekolah itu kan penting buat masa depan anak.

Inf (y) : bapak selalu ngasih nasihat mbak, bapak selalu bilang kalau

sekolah itu penting buat masa depan.

Interview : jika anak mendapatkan prestasi apa bapak memberikan

hadiah untuk anak agar anak tetap mendapatkan prestasi lagi?

Inf (x) : kalau saya ada rezeki ya saya berikan mbak, supaya anak

tetap semangat.

Inf (y) : iya mbak kalau saya nilainya bagus kalau ga saya dapet

rangking dan bapak ada rezeki lebih bapak selalu memberikan hadiah

ke saya.

Page 136: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Keterangan:

Responden (x) : Ayah

Responden (y) : Anak

Tanggal : 16 April 2018

Tempat : Rumah Bapak Mislan

Dialog Tema

Interview : Maaf pak saya mau wawancara, apakah bapak

sekarang luang?

Pengantar/

Pengenalan

Inf (x): luang mbak, mau wawancara apa?

Interview : wawancara tentang bagaimana bapak

mengasuh dan mendidik anak.

Inf (x): oh iya mbak.

Interview : Kalau yang membangunkan anak setiap pagi

siapa? P

E

N

G

A

S

U

H

A

N

A

N

A

K

Inf (x) : yang membangunkan anak saya yo kakek dan

neneknya mbak, soalnya yang mengasuh anak saya mertua

saya.

Inf (y) : kakek yang membangunkan saya mbak.

Interview : Agar anak berangkat sekolah tidak terlambat

gimana?

Inf (x) : yo kalau saya bekerja dibangunkan simbahnya

mbak, soalnya saya jarang pulang ke rumah dua hari mbak.

Inf (y) : kakek yang membangunkan mbak, yang

mengingatkan, ayo nang bangun sekolah. Soale bapak

jarang di rumah.

Interview : Apa anak selalu diingatkan dengan sholat 5

waktunya?

Page 137: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Inf (x) : yaa tadi itu mas memang belum saya latih biar

diajarkan sekolah saja mbak.

Inf (y) : engga mbak, kakek sama bapak jarang

mengingatkan.

Interview : Kalau yang mengurusi kebutuhan sekolah dan

kebutuhan lainnya, seperti makan, mandi, dan pakaian

siapa?

Inf (x) : yang mengurusi semua kebutuhan anak saya yo

juga kakek dan neneknya mbak. Paling saya hanya

memberikan uang untuk kebutuhan anak.

Inf (y) : kalau yang mengurusi keperluan sekolah kakek

sama nenek mbak.

Interview : apakah diterapkan jam makan pada anak?

Bagaimana caranya?

Inf (x) : soal makan yo simbahnya yang mengingatkan

mbak.

Inf (y) : kakek dan nenek yang mengingatkan makan

mbak.

Interview : jika anak sulit makan bagaimana?

Inf (x) : tetap di ingetkan sama simbahnya mbak, anaknya

juga susah kalau suruh makan. Paling ya gantinya makan

anak dikasih uang tambahan mbak biar bisa buat jajan biar

perutnya kenyang.

Inf (y) : kalau saya ga mau makan kakek memberikan uang

tambahan ke saya buat jajan di luar mbak.

P

E

N

G

A

S

U

H

A

N

A

N

A

K

Interview : Kalau jam bermain pada anak itu seperti apa?

Inf (x) : diingatkan oleh simbahnya mbak yang penting

jam 4 anak sudah harus pulang karena sore harinya dia

harus mengaji. Tapi kadang anak sebelum jam 4 dia sudah

pulang, teman-temannya diajak ke rumah mainan

handphone.

Inf (y) : kalau jam 4 kakek mnyuruh pulang mbak, tapi

kadang sebelum jam 4 saya sudah pulang, teman-teman

taka ajak ke rumah main handphone.

Interview : apa setiap malam anak selalu belajar dan yang

mendampingi anak belajar siapa ?

Page 138: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Inf (x) : halah mbak anakku susah banget kalau suruh

belajar, belajar ya kalau cuma ada PR aja. Simbahnya juga

gak pernah mendampingi belajar.

Inf (y) : engga mbak, kakek ga pernah nemenin belajar.

Interview : jika anak tiba-tiba tidak mau belajar gimana?

Inf (x) : lah gimana yo mbak, aku sendiri juga jarang

pulang, anak yang ngasuh simbahnya kalau anaknya susah

belajar yo simbahnya juga gak pernah mengingatkan.

Inf (y) : kakek sama bapak ga pernah memarahi mbak

kalau saya ga belajar. Jadi terserah saya mau belajar apa

engga.

Interview : apa ada pengaturan untuk tidur malam?

Bagaimana penerapannya?

Inf (x) : heem mbak, tapi kadang anaknya jam 7 sudah

ngantuk terus tidur sendiri kok.

Inf (y) : iya mbak, tapi kalau jam 7 itu saya sudah

mengantuk dan langsung tidur sendiri.

Interview : apakah anak diajarkan menabung? Bagaimana

cara mengajarkannya?

K

A

R

A

K

T

E

R

Inf (x) : anakku belum bisa mbak kalau suruh nabung gitu

mesti boros ya itu mungkin gara-gara ditinggal lama

ibunya jadi TKW anak sering manja banyak permintaan

mbak.

Inf (y) : engga mbak, bapak sama kakek ga pernah

mengajarkan menabung.

Interview : apa anak diajarkan menjaga kebersihan?

Bagaimana caranya?

Inf (x) : anakku gak pernah tak latih bersih-bersih mbak,

soalnya kasian juga masih kecil mbak. Kakek dan

neneknya juga gak pernah mengajarkannya.

Inf (y) : engga mbak.

Intreview : bagaimana cara bapak mengajarkan anak

untuk berkata jujur?

Inf (x) : namanya aja anak kecil yo mbak, kalau bohong

juga masih lumrah, urusan mengajarkan anak yo tak

serahin pihak sekolah mbak yang bisa mendidik anakku.

Inf (y) : bapak ga ngajarin saya jujur mbak saya juga suka

Page 139: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

bohong sama bapak dan kakek kok. Tapi kakek dan bapak

tidak marah.

Interview : apakah anak diajarkan untuk tanggung jawab

sendiri, seperti berpakaian sendiri, makan sendiri, mandi

sendiri? Bagaimana cara mengajarkannya? K

A

R

A

K

T

E

R

Inf (x) : yo diajarkan mbak, tapi anaknya tetap manja apa-

apa masih neneknya mbak.

Inf (y) : iya mbak, tapi apa-apa saya masih disiapkan sama

nenek.

Interview : bagaimana mengajarkan anak agar mau tolong

menolong, seperti membantu orang tua ketika sibuk

dirumah?

Inf (x) : lah gimana yo mbak, anakku memang susah kalau

suruh bantu-bantu.

Inf (y) : engga mbak, saya nggak pernah ikut bantu-bantu.

Interview : bagaimana cara ayah memberikan semangat

anak untuk sekolah?

R

E

W

A

R

D

Inf (x) : yo itu mbak, apa yang diminta anak saya belikan

kalau gak uang jajannya saya tambahkan biar anak mau

sekolah.

Inf (y) : kalau saya gamau sekolah bapak ngasih uang jajan

lebih biar saya mau sekolah.

Interview : jika anak mendapatkan prestasi apa bapak

memberikan hadiah untuk anak agar anak tetap

mendapatkan prestasi lagi?

Inf (x) : saya dan kakeknya tidak pernah memberikan

hadiah. Pokoknya dia minta apa saya dan kakeknya selalu

membelikan.

Inf (y) : engga bapak sama kakek ngga pernah ngasih

hadiah ke saya.

Page 140: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Keterangan

Reponden (x) : Ayah

Responden (y) : Anak

Tanggal : 20 April 2018

Tempat : Rumah Bapak Sukamto

Dialog Tema Keterangan

Interview : Maaf pak saya mau wawancara, apakah bapak

sekarang luang?

Pengantar/

Pengenalan Ayah

Inf (x): luang mbak, mau wawancara apa?

Interview : wawancara tentang bagaimana bapak

mengasuh dan mendidik anak.

Inf (x): oh iya mbak.

Interview : Kalau yang membangunkan anak setiap pagi

siapa? P

E

N

G

A

S

U

H

A

N

A

N

A

K

Inf (x) : saya yang membangunkan anak saya, kadang yo

anaknya bangun sendiri.

Inf (y) : bapak yang membagunkan mbak.

Interview : Agar anak berangkat sekolah tidak terlambat

gimana?

Inf (x): anakku tak bangunkan pagi-pagi mbak buat

persiapan sekolah.

Inf (y) : bapak bangunin pagi-pagi mbak, nduk ayo bangun

sekolah.

Interview : Apa anak selalu diingatkan dengan sholat 5

waktunya?

Inf (x) : yaa tetap tak ingatkan mbak, tak contohin tak

nasehati juga biar anaknya rajin sholat.

Inf (y) : iya mbak, bapak suka mengingatkan sholat. Suka

ngomongin juga sholat nduk, sholat jangaan ditinggal-

tinggal.

Page 141: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Interview : Kalau yang mengurusi kebutuhan sekolah dan

kebutuhan lainnya, seperti makan, mandi, dan pakaian

siapa?

Inf (x) : ya saya yang menyiapkan mbak, tapi kalau makan

dan saya masih kerja yang menyiapkan makanannya adik

saya mbak.

Inf (y) : bapak yang menyiapkan mbak, tapi kalau bapak

pas kerja, yang menyiapkan makan bulek.

Interview : apakah diterapkan jam makan pada anak?

Bagaimana caranya?

Inf (x) : yaa mbak kalau masalah makan saya perhatikan

sekali pas anakku lagi main ya di susul suruh pulang

makan dulu.

Inf (y) : iya mbak kalau aku lagi main terus belum makan

bapak suka nyusuli aku main suruh pulang suruh makan.

Interview : jika anak sulit makan bagaimana?

Inf (x) : kalau seumpama anak susah makan yo tak

ingetkan mbak, kalau makan itu penting.

Inf (y) : yaa nganu mbak, bapak suka ngingetin kalau aku

ngga mau makan. P

E

N

G

A

S

U

H

A

N

A

N

A

K

Interview : Kalau jam bermain pada anak itu seperti apa?

Inf (x) : jam bermainnya anakku yo tak perhatikan juga

mbak, jam 3 atau jam 4 sore anak harus sudah pulang

mbak.

Inf (y) : kalau main jam 3 atau jam 4 kata bapak harus

sudah pulang mbak.

Interview : apa setiap malam anak selalu belajar dan yang

mendampingi anak belajar siapa ?

Inf (x) : anak ya tak kasih tau mbak, tak ingetkan tak

tungguin belajarnya supaya anak mau belajar.

Inf (y) : iya mbak, bapak yang nemenin aku belajar.

Interview : jika anak tiba-tiba tidak mau belajar gimana?

Inf (x) : sebagai orang tua ya harus tetap sabar mbak, anak

gak mau belajar tetap dibujukin biar mau belajar pinter-

pinternya orang tua melakukan pendekatan dengan anak.

Inf (y) : kalau aku gamau belajar yo bapak bujuk-bujukin

gitu mbak, bapak ngajarin buka buku-buku sekolahku.

Page 142: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Interview : apa ada pengaturan untuk tidur malam?

Bagaimana penerapannya?

Inf (x) : iyo mbak, paling malem anak tak suruh tidur jam

9 anak sudah tak suruh persiapan tidur. Ayo nduk tidru

besuk sekolah.

Inf (y) : ya mbak, jam 9 bapak sudah mengingatkan untuk

tidur.

Interview : apakah anak diajarkan menabung? Bagaimana

cara mengajarkannya?

K

A

R

A

K

T

E

R

Inf (x) : iya mbak, anak tak kasih uang saku 3000 nanti

setengahnya dimasukan ke celengan.

Inf (y) : iya mbak, kalau bapak ngasih uang lebih nanti

sisanya tak celengin mbak.

Interview : apa anak diajarkan menjaga kebersihan?

Bagaimana caranya?

Inf (x) : sudah mbak, anak tak jadwal mbak. Misalnya saya

nyapu pas pagi anak tak jadwal nyapu sore mbak.

Inf (y) : iya mbak, bapak bikin kaya jadwal gitu kalau pagi

bapak yang bersih-bersih nanti baru sorenya saya gitu.

Intreview : bagaimana cara bapak mengajarkan anak

untuk berkata jujur?

Inf (x) : yaa anaknya tak nasihati mbak supaya gak

bohong. Soalnya orang bohong itu dosa.

Inf (y) : bapak selalu ngasih contoh sama ngomongin kalau

kita jadi orang ngga boleh bohong gitu mbak.

Interview : apakah anak diajarkan untuk tanggung jawab

sendiri, seperti berpakaian sendiri, makan sendiri, mandi

sendiri? Bagaimana cara mengajarkannya? K

A

R

A

K

T

E

R

Inf (x) : iya mbak, anak sudah tak ajarkan dari dia masih

TK mbak, biar pas SD nya sudah terbiasa sendiri.

Inf (y) : ya mbak, bapak sudah mengajarkannya dari kecil.

Kadang bapak yang menyiapkan saya sendiri yang

memakainya.

Interview : bagaimana mengajarkan anak agar mau tolong

menolong, seperti membantu orang tua ketika sibuk

dirumah?

Inf (x) : anak saya latih mbak, tak suruh-suruh supaya anak

terbiasa.

Page 143: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Inf (y) : itu mbak bapak suka minta tolong ke saya, nduk

bapak belikan rokok gitu mbak.

Interview : bagaimana cara ayah memberikan semangat

anak untuk sekolah?

R

E

W

A

R

D

Inf (x) : itu sudah kesadaran anak sendiri mbak, kadang yo

tak nasehati biar semangat sekolah.

Inf (y) : yo nganu mbak, bapak selalu ngomongin selalu

nasehatin. Nduk sekolah yang rajin biar jadi anak pinter

ank yang sukses buat masa depan.

Interview : jika anak mendapatkan prestasi apa bapak

memberikan hadiah untuk anak agar anak tetap

mendapatkan prestasi lagi?

Inf (x) : tak kasih hadiah mbak biar anaknya seneng, biar

semangat juga mbak.

Inf (y) : iya mbak kalau aku dapet nilai bagus bapak selalu

ngasih hadiah mbak.

Page 144: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

1. Keluarga Bapak J dan Anak AI

Page 145: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

2. Keluarga Bapak M dan Anak TF

Kakek dari TF

Page 146: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Kakek W dan Cucunya TF

3. Keluarga Bapak S dan Anak NS

Page 147: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Wawancara dengan NS

Page 148: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti
Page 149: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti
Page 150: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Dwi Indriyani NIM : 111-14-047

Dosen Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si Jurusan : PAI

No

. Jenis Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan Status Skor

1.

OPAK STAIN SALATIGA 2014 dengan tema

“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa Yang Beretika,

Disiplin, dan Berfikir Terbuka” oleh DEMA STAIN

Salatiga.

18-19

Agustus

2014

Peserta 3

2.

Opak Jurusan Tarbiyah STAIN SALATIGA 2014

dengan tema “Aktualisasi Pendidikan Karakter

Sebagai Pembentuk Generasi yang Religius,

Educative, dan Humanis” oleh HMJ Tarbiyah.

20-21

Agustus

2014

Peserta 3

3.

Orientasi Dasar Keislaman (ODK) dengan tema

“Pemahaman Islam Rahmatan Lil „Alamin Sebagai

Langkah Awal Menjadi Mahasiswa Berkarakter”

oleh LDK Darul Amal & ITTAQO STAIN Salatiga.

21 Agustus

2014 Peserta 2

4.

Achievement Motivation Training (AMT) dengan

tema “Dengan AMT Semangat Menyongsong

Prestasi” oleh CEC dan JQH STAIN Salatiga.

23 Agustus

2014 Peserta 2

5. Library User Education (Pendidikan Pemustaka) oleh

UPT Perpustakaan

28 Agustus

2014 Peserta 2

6.

Seminar Nasional denga tema “Peran Mahasiswa

dalam Mengawal Masa Depan Indonesia Pasca

Pilpres 2014” oleh DEMA STAIN Salatiga.

25

September

2014

Peserta 8

7.

Kegiatan Diklat Microteaching oleh HMPS

Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga.

8 November

2014 Peserta 2

8.

Seminar Nasional dengan tema “ Perbaikan Mutu

Pendidikan Melalui Profesionalitas Pendidikan” oleh

HMJ Tarbiyah.

13

November

2014

Peserta 8

9.

Seminar Nasional Enterpreneurship oleh Gerakan

Pramuka Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandi

Gugus Depan Kota Salatiga 02.237-02.238

Pangkalan STAIN Salatiga

16

November

2014

Peserta 8

10.

Kajian Intensif Mahasiswa dengan tema “Fenomena

Islam di Salatiga” oleh LDK Darul Amal STAIN

Salatiga.

28

November

2014

Peserta 2

11. Seminar Nasional dengan “Peranan Technopreneur

dalam Mendukung Program Pemerintah Melalui

15 April

2015 Peserta 8

Page 151: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti

Ekonomi Kreatif” oleh KOPMA “FATAWA” IAIN

Salatiga.

12.

Seminar Bedah Buku dalam rangkaian kegiatan

Milad XIII LDK Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga

dengan tema “Aktualisasi Dakwah dalam

Membentuk Generasi yang Bertaqwa, Berilmu, dan

Berakhlak Mulia” oleh LDK IAIN Salatiga.

5 Mei 2015 Peserta 2

13.

Seminar Nasional dengan tema Mencegah Generasi

Pemuda Islam dari Pengaruh Radikalisme ISID” oleh

Anjangsana AS #2

6 Mei 2015 Peserta 8

14.

Workshop Tahfidz dengan tema “Kontekstualisasi

Nilai-nilai Al-Qur‟an dalam Membentuk Kepribadian

Huffadz Menuju Peradaban Dunia” oleh JQH Al-

Futqon IAIN Salatiga.

4 Juni 2015 Peserta 2

15.

Talkshow Sukses Kuliah Bersama KAMMI Salatiga. 16

September

2015

Peserta 2

16.

Seminar Nasional dengan tema “Pendidikan Agama

Menjadi Pelopor Kebangkitan Nasional di Era

Modern” oleh HMJ IAIN Salatiga.

21 Mei

2016 Peserta 8

17. Pelatihan Ilmu Falak di PPTI Al-Falah oleh Tim

Hisab CSS Mora UIN Walisongo Semarang

18-19 Juni

2016 Peserta 2

18.

Seminar Internasional dengan tema Petani Untuk

Negeri” oleh Krida Taruna “Bumi Persada”.

18

September

2016

Peserta 8

19.

Kegiatan Pelatihan Ilmu Falak oleh PPTI Al Falah

Salatiga bekerjasama dengan CSS Mora UIN

Walisongo Semarang dan Kanwil Jateng.

17

September

2016

Peserta 2

20.

Seminar Nasional Problematika Hakim dan Peradilan

dengan tema Rekontruksi Ideal Sistem Peradilan di

Indonesia” oleh HMJ Ahwal Al-syakhshiyyah IAIN

Salatiga.

22

September

2016

Peserta 8

21.

Dialog Interaktif Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dalam tema “Peran

Politik dalam Perekonomian di Indonesia” oleh Senat

FEBI IAIN Salatiga.

4 otober

2016 Peserta 2

22.

Seminar Nasional Meretas Bullying dengan tema

“Mengembangkan Layanan Kemanusiaan Berbasis

Kearifn Lokal Komunitas” oleh HMJ PMI.

17

Desember

2016

Peserta 8

23.

Seminar Nasional dengan tema “Perempuan

Indonesia di Mata Hukum dan HAM oleh Fakultas

Syari‟ah IAIN Salatiga bekerjasama dengan MUI

Kota Salatiga.

21

Desember

2016

Peserta 8

24.

Seminar Internasional dengan tema “Menjadi

Mobilepreneur dalam Era E-commerce oleh Krida

Taruna “Bumi Persada”.

22 April

2017 Pserta 8

Page 152: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti
Page 153: POLA ASUH ORANG TUA SINGLE PARENTe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4548/1/skripsi.pdf · Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti