pendidikan akhlak tasawuf pada tarekat …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/muhammad...

181
PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT QADIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA DUSUN BALAK DESA LOSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.P.d.I) Oleh MUHAMMAD CAHYO RISWANTO NIM 11111039 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: hoangcong

Post on 06-Jul-2019

269 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

i

PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF

PADA TAREKAT QADIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH

DI PONDOK PESANTREN SURYABUANA

DUSUN BALAK DESA LOSARI KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.P.d.I)

Oleh

MUHAMMAD CAHYO RISWANTO

NIM 11111039

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

Page 2: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

ii

Page 3: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

i

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudara Muhammad Cahyo Riswanto

Kepada:

Yth. Dekan FTIK Salatiga

Di Salatiga

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka sekripsi Saudara:

Nama : Muhammad Cahyo Riswanto

NIM : 111 11 039

Jurusan : Tarbiyah

Fakultas : Pendidikan Agama Islam

Judul : PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA

TAREKAT QADIRIYYAH WA

NAQSYABANDIYYAH DI PONDOK

PESANTREN SURYABUANA DUSUN BALAK

DESA LOSARI KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015.

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 7 Juli 2015

Pembimbing

Muh. Hafidz, M.Ag.

NIP. 19730801 200312 1002

Page 4: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

ii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

SKRIPSI

PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT

QADIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH DI PONDOK PESANTREN

SURYABUANA DUSUN BALAK DESA LOSARI KECAMATAN PAKIS

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

DISUSUN OLEH MUHAMMAD CAHYO RISWANTO

NIM : 111 11 039

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Sabtu, 29 Agustus 2015 dan telah

dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I).

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : M. Farid Abdullah, S.Pd.I, M.Hum. __________________

Sekretaris Penguji : Muh. Hafidz, M.Ag. __________________

Penguji I : Rovi’in, M.Ag. __________________

Penguji II : Supardi, S.Ag., MA. __________________

Salatiga, 29 Agustus 2015

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1002

Page 5: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Cahyo Riswanto

NIM : 111 11 039

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi ini saya tulis benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah..

Salatiga, 7 Juli 2015

Penulis

Muhammad Cahyo Riswanto

NIM: 111 11 039

Page 6: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

iv

MOTTO

إ هلي أ نت مقصودى و رضاك مطلويب أعطىن حمبتك ومعرفتك

Artinya : Tuhanku, Engkaulah yang aku maksud dan keridhoan-Mu yang aku cari.

Berikanlah kepadaku kecintaan dan ma’rifat kepada-Mu

همن عرف نفسه فقد عرف ر ب

Artinya Barang siapa yang mengerti dirinya sendiri maka telah akan mengerti

Tuhannya.

Artinya Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah

ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun

dalam beribadat kepada Tuhannya". (Q.S. Al-Kahfi:110)

Artinya Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka Dialah yang

mendapat petunjuk; dan Barangsiapa yang disesatkan-Nya, Maka kamu tidak

akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk

kepadanya. (Q.S. Al-kahfi:17)

Page 7: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Keluarga besar Ayah dan Ibu tercinta Bpk. Juwandi dan Ibu Sri Udati yang

selalu memberikan bimbingan dan doa yang dipanjatkannya. Dan adik

penulis Nurul Heni Astuti yang membuat bangga kakaknya. Dia menjadi

Asisten Dosen Di Universitas Kriten Satyawacana (Satyawacana) Jurusan

doble degree yakni pendidikan fisika dan fisika non medis. Teman saya

Marianus Ama Kii (MAN) yang membantu dalam segala apapun.

2. Dosen paling spesial memberikan inspirator dan kedekatan secara personal

kepada penulis, di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga M. Hafidz,

M. Ag, M. Gufron, M. Ag., Drs. Ahmad Sultoni dan Dra. Siti Asdiqoh, Muna

Erawati, SP.si., M.Si. dan Siti Rukhayati, M. Ag.

3. Keluarga besar Majelis Doa Mawar Allah (MDMA), Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga, Griya Zakat, Pusat

Komunikasi Daerah (PUSKOMDA) Semarang Raya, Forum Silaturrahim

Lembaga Dakwah Kampus Salatiga (FSLDKS) dan TIM Public Speaking

Training (PST), SD Islam Sains Terpadu (IST) Att-Taqwa, TPQ Asy-fa

Pulutan, TPQ Miftahun Nurul Jannah, TPQ Al-Gufran, TPQ Ass-Salam, Sie

Kerohanian Islam (SKI) Kota Salatiga khusunya SMPN 2 Tengaran, SMK

Diponegoro, SMKN 2 Salatiga, SMK PGRI 3, SMAN3 Salatiga, Forum

Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Salatiga (FSLDKS) dan Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren di Pondok Suryabuna

khususnya Bapak Ahmad Ikhda Sufiyana, S.Pd.I dan Sri Wanidah.

Page 8: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak

lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku ketua Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Kepala Jurusan Tarbiyah PAI Studi

Pendidikan Agama Islam (PAI).

3. Bapak M. Hafidz, M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan

ikhlas mencurahkan pikiran, tenaga serta pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini..

4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga.

5. Keluarga Besar Penulis yakni Juwandi, Sri Udati, Nurul Heni Astuti dan

Simbah Warti.

Page 9: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

vii

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 7 Juli 2015

Penulis

Muhammad Cahyo Riswanto

Page 10: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

viii

ABSTRAK

Riswanto, Muhammad Cahyo. 2015. Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun

Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015.

Pembimbing: Muh. Hafidz, M.Ag.

Kata kunci : Pendidikan Akhlak Tasawuf, Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pendidikan akhlak tasawuf pada tarekat

qadiriyyah wa naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana tahun 2015 Dusun

Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015. Rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pendidikan akhlak tasawuf pada

tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak

Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015?, (2) Bagaimana sistem

pendidikan akhlak tasawuf pada tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok

Pesantren Suryabuana?, (3) Bagaimana kontribusi tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan

Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015 terhadap masyarakat Balak, Murid-murid dan

Jamaah Pada Umumnya?

Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif.

Metode pengumpulan data meliputi: metode wawancara, metode observasi dan

documentary historical (penelaah dokumentasi). Teknis analisis data meliputi: reduksi

data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Pengecekkan keabsahan data yang

diambil meliputi: derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

ketergantungan (dependability), kepastian (confirmability).

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pendidikan akhlak tasawuf pada

tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana meliputi:

taubat, wara’, qanaah, zuhud, mahabbah, fana’ dan ma’rifatullah. (2) Sistem pendidikan

akhlak tasawuf terdiri dari: pertama, metode pendidikan meliputi: metode penyadaran

diri, metode ceramah, metode diskusi, metode sms tebar tausyiah, metode percetakan

majalah dan buku-buku, metode tafakur, metode syair lagu, metode pembacaan tanbih

dan metode bimbingan secara personal (suluk). Kedua, Materi pendidikan terdiri dari:

managemen hati, zikir dan menguatkan pondasi Islam dengan syahadattainn yakni

syahadat tauhid dan syahadat Rasul. Ketiga Tujuan tarekat qadiriyyah wa

naqsyabandiyyah terdiri dari: taqarrub ilallah, menuju mardhatillah, kema’rifatan (al-

ma’rifat) melihat Tuhan dengan mata hati, kecintaan (mahabbah) kepada Allah

mengandung keteguhan jiwa dan kejujuran hati. (3) Kontribusi pendidikan akhlak

tasawuf pada tarekat yakni, meliputi: mengubah masyarakat yang Agamis, program air

bersih memakmurkan masyarakat, pengadaan diskusi rutin terbuka untuk umum berguna

membuka cakrawala ilmu pengetahuan, penyediaan prasarana dalam hal berdagang bagi

khalayak umum dan tazkiyah An-Nafs (penyucian jiwa) dalam praktisi metode zikir.

Page 11: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................ ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii

PENGESAHAN.......................................... ..................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 6

D. Fokus Penelitian 6

E. Manfaat Penelitian 7

F. Penegasan Istilah 8

G. Metode Penelitian 10

H. Sistematika Penulisan 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Akhlak Tasawuf 18

1. Pengertian pendidikan 18

Page 12: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

x

2. Tujuan akhlak tasawuf 20

B. Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 35

1. Pengertian Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 35

2. Tujuan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 39

3. Metode Zikir Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah 40

4. Perkembangan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 46

5. Komponen-komponen Tarekat 50

6. Silsilah Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 56

7. Manfaat Silsilah Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 58

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Letak Geografis Pondok Pesantren Suryabuana 62

B. Profil Pondok Pesantren Suryabuana 62

C. Perubahan Akhlak Tasawuf pada Murid Tarekat

Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 83

D. Keanggotaan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 86

E. Ritual Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 89

F. Sistem pendidikan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah 94

G. Kontribusi Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

terhadap masyarakat 98

BAB IV PEMBAHASAAN

A. Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyyah

Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana 101

B. Sistem Pendidikan Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada

Page 13: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

xi

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok

Pesantren Suryabuana 104

C. Kontribusi Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

terhadap Masyarakat Balak, Murid-murid dan Jamaah

pada umumnya 124

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 126

B. Saran-saran 128

C. Penutup 130

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini didasari oleh pengalaman yang dialami peneliti ketika

melihat antusias jamaah dalam mengikuti kegiatan Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Losari

Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015. Biasanya kegiatan yang

dilakukan sebulan sekali tersebut disebut manakib Syekh Abdul Qadir Al-

Jailani yang sering merubah suasana malam hening menjadi ramai dengan

lantunan zikir lãilãha illallãh dan sholawat bani hasyim. Serangkaian acara

meliputi khotaman kitab Uquudul Jumaan dimulai bakda mahrib sampai

menjelang ishak di Masjid Surya Mustika Rahmat, kemudian murid tarekat

istirahat dan makan di Pendopo Pondok Pesantren Suryabuana dengan aneka

menu yang tersedia. Dengan hal itu, murid tarekat begitu semangat mengikuti

acara dari awal sampai berakhir penutupan pengajian Manakib Syekh Abdul

Qadir Al-Jailani, yang mana sebelum mulai acara biasanya diawali dengan tim

rebana pimpinan Bapak Irfani dari Salatiga yang berisi lantunan syair Mbah

Siroj Payaman dan sholawat burdah.

Dalam pengajian manakib, ajaran yang sering disampaikan mubaligh

yakni diantaranya: leburnya kehendak diri kepada wali mursyidnya (fana’ fi

syekh) yang mana akan menghantarkan fana’ fillah bertujuan untuk

menghilangkan keegoan diri supaya mencapai maqam kema’rifatan melalui

Page 15: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

2

bimbingan wali mursyidnya, metode zikir menggerakkan tujuh latifah- latifah

kalbu guna menata hati supaya maksud dan tujuan ibadah terfokus hanya

kepada Allah SWT. dan pentingnya mengucapkan makna syahadatain dalam

menguatkan pondasi Islam dalam setiap peribadatan. Hakikat manusia adalah

kalbu (hati). Adapun keistimewaan dan kelebihan manusia dari makhluk-

makhluk lainnya, memiliki potensi untuk ma’rifat kepada Allah. Ma’rifat

kepada Allah yang maha tinggi di dunia adalah keagungan dan

kesempurnaannya bagi kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Menurut Bruinessen mengemukakan dalam forum karya ilmiah purna

siswa (2011:171-173) Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah yaitu

gabungan dua tarekat Qadiriyyah dan Naqsyabandiyyah, yang mana tarekat

Qadiriyyah menekankan zikir jahr atau keras, pengambilan nama tarekat ini

dari pendirinya yaitu Abd. al- Qadir Jilani yang terkenal dengan sebutan Syekh

Abdul Qadir Jalaini al- ghawsts atau quthub al- awliya’, akan tetapi tarekat

Naqsyabandiyyah menekankan zikir khofi atau dalam hati yang mana

pengambilan nama tarekat ini dibawa pemuka tasawuf terkenal yakni,

Muhammad bin Baha’ al-Din al-Uwaisi al- Bukhari Naqsyabandi (717 h/1318

M- 791 H/1389 M).

Menurut Tim Redaksi Kalimosodo (2011:67) murid Tarekat Qadiriyyah

Wa Naqsyabandiyyah tidak hanya datang dari wilayah Kabupaten Magelang,

mereka juga datang dari Salatiga, Banyubiru, Wonosobo, Purworejo,

Purwodadi, Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Purbalinggo, Tegal dan

daerah-daerah lainnya. Sementara yang secara geografis jauh dari Pondok

Page 16: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

3

Pesantren Suryabuana berasal dari Jawa Timur, Nganjuk, Magetan dan

Surabaya, ada juga yang berasal dari luar Jawa, Palembang dan Sulawesi.

Menurut silsilah cerita, Bapak M. Akib Ali Atmo sesepuh Pondok

Suryabuana mengatakan dahulu masyarakat Balak terkenal glamournya

kehidupan kejahatan, seperti: rampok, judi, minuman keras, pembunuhan dan

lain-lain. Dengan demikian Dusun ini terkesan dengan kebejatan moral dan

keberingasan. Namun, setelah kedatangan ulama’ tersohor di Jawa Tengah

yakni KH. Hasan Al As’ari atau dikenal dengan Mbah Mangli sekitar tahun

1956-1966 M dengan metode pengajian tafsir Al-Qur’annya setiap Kamis

Kliwon (35 Hari sekali), banyak perubahan yang dialami masyarakat baik dari

segi pengamalan Agama dan akhlaknya. Mbah Mangli hanya membangun

pendidikan di Balak kurang lebih 10 tahun karena sudah lanjut usia. Semenjak

Mbah Mangli meninggal dunia, Dusun Balak mengalami fakum (kekosongan

mubaligh) kurang lebih 5 tahun dan berdampak bagi kehidupan masyarakat

yakni: ada minoritas masyarakat masih beribadah dengan bercampurnya

kesyirikkan ketauhidan kepada Allah yakni memakai sesaji dicampuri menyan

,masih adanya mempercayai animisme dan dinamisme, masyarakat dalam

melakukan ibadah hanya sebatas ritual seremonial belaka atau bisa dikatakan

tradisi dalam waktu tertentu saja. Akan tetapi, Allah berkehendak lain

datanglah Mubaligh bernama Kanjeng Syekh Sirullah Muhammad Qadir

Dausat murid dari Mursyidnya KH. A.Shokhibul wafa Tajul Arifin (Abah

Anom) Tasikmalaya, Jawa Barat.

Page 17: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

4

Kedatangan Kanjeng Syekh Sirullah Muhammad Qadir Dausat ini atas

perintah Abah Anom dikarenakan kondisi masyarakat Balak sangat

memperihatinkan seadainya tidak ada mubaligh yang memimpin, membimbing

dan mengarahkan kejalan yang benar. Alhasil, dengan metode pembinaan zikir

tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah kepada masyarakat balak dibeberapa

lokasi titik sentra yakni di Masjid Al-Falah, Mushola Al-Akbar, Mushola Al-

Husain dan Pondok Pesantren Suryabuana (titik pusatnya) merubah kondisi

pengamalan agama masyarakat meningkat drastis, sehingga mereka mulai

memahami makna penumbuhan iman melalui perpaduan syariat, tarekat,

hakikat dan ma’rifat itu sendiri. Karena bibit zikir lãilãha illallãh yang sering

masyarakat praktekkan membuat perubahan akhlak dalam diri pribadi masing-

masing dan masyarakat sekitar.

Nama Balak merupakan singkatan dari tumbaling Jawa. “wong sang

alak-alak” artinya perisai bagi masyarakat luas, khususnya di Pulau Jawa.

Dusun Balak bila dilihat dari sisi profesi tidak jauh berbeda dengan Dusun lain

di sekitarnya, yang mayoritas penduduknya pekerja petani, buruh, pedagang

kecil- kecilan di pasar lokal dan lain-lainnya. Namun Dusun ini menyimpan

sebuah kisah perjalanan sejarah waliyullah yang layak untuk diungkapkan

dalam sebuah penelitian tentang pendidikan dan perkembangan Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah. Dusun terpencil ini konon pernah disinggahi

Syekh Subakir yang telah mengembangkan Islam di pulau Jawa, seorang

waliyullah yang menancapkan pusaka Kalimo Sodo (Dua Kalimah Syahadat)

di Gunung Balak ini, konon berguna pengusiran makhluk-makhluk ghaib

Page 18: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

5

sangat jahat yang kemudian mereka semua lari ke pesisir laut selatan. Makanya

setiap tanggal 1 muharam diperingati manakib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.

Dusun ini juga ditemukan peninggalan warisan walisongo sebuah batu

tertata rapi berjumlah 9 melingkar yang dinamakan petilasan, Pondasi Masjid

yang sudah ada sebelum pembangunan Masjid Surya Mustika Rahmat. Dan

juga ada tombak Syekh Subakir yang sering ditancapkan ketika tanggal

peringatan 1 muharam dan juga ada pohon beringin peninggalan Syekh

Subakir yang terdapat di Gunung Balak yang sampai sekarang masih hidup.

Maka dari itu, dengan adanya fenomena tersebut, peneliti hendaknya

bermaksud melakukan penelitian yang berkaitan dengan judul Pendidikan

Akhlak tasawuf Pada Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok

Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang Tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015?

2. Bagaimana Sistem Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyyah

Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015?

3. Bagaimana Kontribusi Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok

Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

Page 19: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

6

Kabupaten Magelang Tahun 2015 terhadap masyarakat Balak, murid-murid

dan jamaah pada umumnya?

C. Tujuan Penelitian

Memberikan gambaran secara kongkrit serta arah yang jelas berdasarkan

pokok permasalahan tersebut, dalam pelaksanaan penelitian ini maka peneliti

merumuskan tujuan yang ingin dicapai, adapun tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015.

2. Mengetahui Sistem Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyyah

Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015.

3. Mengetahui Kontribusi Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di

Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

Kabupaten Magelang Tahun 2015 terhadap masyarakat Balak, murid-murid

dan jamaah pada umumnya.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan

penelitian yang sedang dilakukan. Fokus penelitian adalah garis besar dari

penelitian. Jadi wawancara, observasi dan dokumentasi serta analisa hasil

penelitian akan lebih terarah. (http://seputarpendidikan003.blogspot.com/

2013/08/fokuspenelitian.html, diakses 27 April 2015).

Page 20: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

7

Berdasarkan penelitian awal maka peneliti memfokuskan penelitian pada

pendidikan akhlak tasawuf, sistem pendidikan dan kontribusi Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015 terhadap

masyarakat balak, murid-murid dan jamaah umum.

E. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

banyak umat Islam baik dari segi teoritis maupun secara praktis, adapun

manfaat itu adalah sebagai berikut:

1. Teoritis

Diharapkan penelitian ini mampu memberikan tambahan

pengembangan ilmu pengetahuan Agama, khususnya dalam pespektif

pendidikan akhlak tasawuf yang membangun pribadi muslim yang tangguh

dan serta memiliki berakhlakhul karimah.

2. Praktis

a. Bagi peneliti

Pertama, dapat mengetahui pendidikan akhlak tasawuf pada

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang Tahun 2015. Kedua, dapat mengetahui hal-hal yang terkait

tentang pemahaman murid-murid tarekat terhadap ekstensi Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana

Page 21: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

8

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun

2015.

b. Bagi Masyarakat Balak, murid-murid tarekat dan jamaah umum.

Membuka pemahaman masyarakat tentang esensi Tarekat

Qadiriyyah Wa Nasyabandiyyah terhadap kontribusi kepada masyarakat

untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

F. Penegasan Istilah

1. Pendidikan Akhlak Tasawuf

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

(SISDIKNAS) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara. Akhlak adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang

melahirkan perbuatan baik atau buruk (Ali, 2008:345). Tasawuf adalah

upaya untuk membebaskan diri dari sifat-sifat kemanusiaan demi meraih

sifat-sifat malaikat dan akhlak Illahi, serta menjalani hidup pada poros

ma’rifatullah dan mahabbatullah sembari spiritual (Gulen, 2013:2). Jadi

pendidikan Akhlak Tasawuf adalah suatu proses pembelajaran dengan cara

mengubah akhlak yang ada dalam diri seorang hamba agar meningkatkan

ketaqwaan kepada Allah serta mencapai maqam ridla, mahabbah dan

ma’rifatullah.

Page 22: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

9

2. Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

Menurut Al-Kasyani mengemukakan dalam Al-Qahthani (2004:515)

tarekat adalah perjalanan khusus yang ditempuh oleh salik menuju Allah

dengan melalui tahap-tahap dan tingkat-tingkat yang ada dalam maqamat.

Menurut Anshary mengemukakan dalam Mulyati (2004:26-29) tarekat

Qadiriyyah adalah nama tarekat yang diambil dari nama pendirinya, yaitu

Abd al-Qadir Jilani yang terkenal dengan sebutan Syekh Abd al-Qadir Jilani

al–ghawsts atau quthub al- awliya’. Tarekat Naqsabandiyah diambil dari

nama pendirinya seorang pemuka tasawuf terkenal yakni, Muhammad bin

Baha’ al-Din al-Uwais al- Bukhari Naqsyabandi (717 h/1318 M- 791

H/1389 M. Forum Karya Ilmiah Purna Siswa (2011:172).

Menurut Bruinessen mengemukakan dalam Forum Karya Ilmiah

Purna Siswa (2011:172-173) tarekat Qadiriyyah Wa Nasyabandiyyah adalah

sebuah tarekat hasil penggabungan dari dua tarekat besar, yaitu tarekat

Qadiriyyah dan tarekat Naqsabandiyyah yang mana dimodifikasi Syekh

besar Masjid Al-haram di Makkah al-mukaromah, yaitu Ahmad Khatib ibn

‘Abdul Ghoffar Al-sambasi dari Kalimantan Timur. Jadi tarekat Qadiriyyah

Wa Naqsabandiyyah adalah suatu tarekat hasil penggabungan dari dua

tarekat yaitu tarekat Qadiriyyah dan tarekat Nasyabandiyyah yang

keberadaan muktabaroh di Indonesia, yang dimodifikasi Syekh Ahmad ibn

‘Abdul Ghoffar Al-Sambasi dari Kalimantan Timur.

Page 23: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

10

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif selama kurang lebih tujuh

bulan (Kamis, 1 Januari 2015–Selasa, 14 Juli 2015), karena peneliti hendak

mengetahui lebih dalam tentang fenomena yang diteliti dan menjaga

keaslian hasil penelitian. Menurut Moleong (2008:6) penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan peranan mengikuti

tarekat terhadap pendidikan akhlak tasawuf pada murid-murid tarekat. Data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu pendapat

para murid tarekat tentang pendidikan akhlak tasawuf, perilaku-perilaku dan

perubahan kondisi hati yang dialami murid-murid tarekat semenjak

mengikuti tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Dalam

penelitian ini, peneliti sebagai instrumen utama karena yang merencanakan,

melaksanakan, mengumpulkan dan membuat laporan penelitian.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode

wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebagai tahap penelitian awal,

Page 24: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

11

peneliti melakukan penelitian langsung di Pondok Pesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Peran

peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat penuh, simpatisan dan

partisipan kegiatan tarekat qadiriyyah wa naqsayabandiyyah di berbagai

wilayah diantaranya: kegiatan khotaman setiap minggu di Pendopo Rosojati

Desa Gilang Kecamatan Banyubiru, silaturrahim kepengurus Pondok dan

silaturrahim kepada murid-murid, sholat Jum’at bersama di Masjid Surya

Mustika Rahmat, mengikuti kegiatan diskusi setiap jum’t pukul 13.00-14.30

WIB, Manakib setiap sebulan di Masjid Mustika Rahmat Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang. Selain itu, peneliti ketika hadir juga melakukan wawancara,

observer dan dokumentasi. Dengan demikian, kehadiran peneliti atas

perizinan dan sepengetahuan subjek penelitian.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun

Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang tahun 2015.

Sedangkan pemilihan waktu dalam penelitian ini yakni, dilakukan pada

Kamis, 1 Januari 2015 – Selasa, 14 Juli 2015.

4. Sumber Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui dua jenis yakni: pertama,

data primer adalah data profile Pondok Pesantren Suryabuana, informan dari

murid tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah, buku terbitan yayasan

Bhakti yang ditemukan di lokasi penelitian. Kedua, sumber data sekunder

Page 25: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

12

yaitu buku-buku yang relevan di perpustakaan berkaitan teori-teori tarekat

Qadiriyyah Wa Nqasyabandiyyah.

5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2005:100).

a. Metode Wawancara

Metode Wawancara atau intervew adalah percakapan dengan

maksud tertentu, yang mana dilakukan oleh dua pihak yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu (Moleong, 2008:186). Wawancara yang digunakan peneliti

menggunakan wawancara terstruktur yakni susunan pertanyaan

sistematis yang sudah ditetapkan sebelumnya (Mulyana, 2010:180).

Peneliti menggali informasi kepada Sesepuh Pondok Pesantren

yakni Bapak M. Akib Ali Atmo dan Bapak Subchan, S.Ag. dan murid-

murid tarekat. Peneliti menanyakan informasi data kepada mereka, yakni

berupa: pendidikan akhlak tasawuf pada tarekat qadiriyyah wa

naqsyabandiyyah, sistem pendidikan akhlak tasawuf terdiri dari:

pertama, metode pendidikan akhlak tasawuf, kedua, materi pendidikan

dan ketiga, tujuan pendidikan dan kontribusi pendidikan akhlak tasawuf

terhadap masyarakat Balak, murid-murid dan jamaah umum.

Page 26: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

13

b. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan

penyaksian langsung dan biasanya peneliti sebagai partisipan atau

observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu obyek peristiwa yang

sedang ditelitinya. (Moleoung, 2004:9). Jenis observasi yang digunakan

peneliti yaitu observasi partisipan, maksudnya peneliti berperan serta

dalam kegiatan tarekat qadariyyah wa naqsyabandiyyah. Peneliti

mengamati yakni: pendidikan akhlak tasawuf, sistem pendidikan dan

kontribusi kegiatan tarekat terhadap masyrakat Balak, murid-murid

tarekat dan jamaah umum. Dan juga peneliti melihat deskriptif Pondok

Pesantren yang berupa: tata ruang, lapangan, penjualan, terbitan buku-

buku dari yayasan bhakti umat, aktifitas keseharian, perilaku murid-

murid tarekat, kegiatan khotaman, manakib, mandi taubat, metode zikir,

talqin akbar, sholat jum’at, diskusi rutin mingguan dan manakib akbar

sebulan sekali.

c. Metode Documentary Historical (penelaah dokumentasi)

Metode Documentary historical (penelaah dokumentasi) adalah

peneliti melakukan melakukan kontak dengan pelaku atau sebagai

partisipan yang terlibat pada suatu peristiwa sejarah masa lalu. Adapun

dokumen-dokumen, yakni meliputi: pertama, data archival (arsif).

Kedua, dokumen sejarah masa lalu. Ketiga, dokumen privacy milik

pribadi seperti surat wasiat, ijazah, berkas rahasia.

Page 27: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

14

Keempat, dokumentasi publik seperti: kepustakaan dan koperasi.

(Moleoung, 2004:9). Peneliti mengambil dokumen berupa: data-data file

pondok terdiri dari: latar belakang berdirinya, pengurus, kurikulum,

buku-buku terbitan dan surat wasiat.

6. Analisis Data

Data dalam penelitian kualitatif sangat beragam bentuknya. Ada

berupa catatan wawancara, gambar, foto, peta dan file dokumen-dokumen.

(Pohan, 2007:94) Analisi data adalah proses menyusun data agar dapat

ditafsirkan menyusun data berarti menggolongkan ke dalam pola, tema, atau

kategori. Mencari hubungan antara berbagai konsep (Pohan, 2007:133)

Analisis data ini sendiri akan dilakukan dalam tiga cara yakni, meliputi:

Pertama, Reduksi Data yakni data yang diperoleh di lapangan ditulis

dalam bentuk uraian yang sangat lengkap dan banyak. Data tersebut

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan kepada hal-hal

penting yang berkaitan dengan masalah. Sehingga memberi gambaran yang

lebih tajam tentang hasil wawancara. Reduksi dapat membantu dalam

memberikan kode kepada aspek-aspek yang dibutuhkan. Kedua, penyajian

Data yakni, analisis ini dilakukan untuk mengkaji data-data yang telah

direduksi dengan kajian ilmu yang berhubungan dengan tema penelitian.

Dalam hal ini data-data wawancara dan file dokumen yang diperoleh di

lapangan tentang kegiatan tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah akan

dikaji lebih mendalam, yang mana akan dikaitkan dengan pendidikan akhlak

tasawuf dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, kesimpulan dan verifikasi

Page 28: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

15

yakni, data yang sudah dipolakan, difokuskan dan disusun secara sistematis

baik melalui reduksi dan pengkajian data kemudian disimpulkan sehingga

makna data bisa ditemukan. Namun, kesimpulan ini baru bersifat sementara

saja dan bersifat umum. Supaya kesimpulan secara lebih mendalam, maka

diperlukannya data yang baru sebagai penguji terhadap kesimpulan tadi.

7. Pengecekkan Keabsahan Data

Penilaian keabsahan (trustworthiness) riset kualitatif, biasanya data

diperlukan dalam teknik pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan

didasarkan atas empat kriteria, yaitu sebagai berikut: (Moleoung,

2004:324).

Pertama, derajat kepercayaan (credibility) yakni, penerapan

kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) berfungsi untuk menggantikan

konsep validitas internal dari nonkualitatif. Adapun fungsinya yakni

memperlihatkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan

pembuktian peneliti yang pada kenyataanya terdapat ganda sedang diteliti.

Kedua, keteralihan (transferability) yakni, konsep validitas menyatakan

bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada

semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar yang diperoleh pada

sampel secara representatif. Ketiga, ketergantungan (dependability) yakni,

kriteria ketergantungan dengan jalan mengadakan replikasi studi. Jika dua

atau lebih diadakan pengulangan suatu studi dalam kondisi yang sama dan

hasilnya secara esensial sama, dapat dikatakan realibilitasnya tercapai.

Page 29: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

16

Keempat, kepastian (confirmability) yakni, kriteria kepastian

berasal dari konsep objektivitas menurut nonkualitatif yang menetapkan

objektivitas dari segi kesepakatan antarsubjek. Pengalaman seseorang

secara subjektif jika disepakati oleh beberapa orang atau banyak orang

dapat dikatakan objektif.

8. Tahap-tahap Penelitian

a. Kegiatan Administratif

Pertama, pengajuan permohonan izin oprasional untuk melakukan

penelitian dari ketua IAIN Salatiga ke Pengasuh Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang. Kedua, mengkonfirmasi permohonan izin penelitian dengan

menemui pengasuh Pondok Pesantren Suryabuana guna mengetahui

tindak lanjut dari surat permohonan izin tersebut.

b. Kegiatan Lapangan

Pertama, melakukan observasi ke lapangan dengan mengamati

secara langsung dan mengikuti kegiatan yang ada. Kedua, melakukan

wawancara kepada informan dan para responden untuk

mengumpulkan data dan menganalisis data. Ketiga, menyajikan data

dengan susunan dan urutan yang memungkinkan untuk memudahkan

dalam melakukan pemaknaan. Keempat, melakukan verifikasi untuk

membuat kesimpulan sebagai deskriptif temuan penelitian. Kelima,

menyusun laporan akhir.

Page 30: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

17

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini maka laporan

penelitian ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

Penulisan penelitian ini merupakan pendahuluan yang

berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, fokus penelitian, manfaat penelitian,

penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika

penulisan penelitian.

Kajian pustaka dalam penulisan penelitian ini mencakup

tentang teori-teori mengenai pendidikan akhlak tasawuf,

dan tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah.

Memaparkan atau mendeskripsikan penelitian pada

kegiatan tarekat qadiriyyah wa nasyabandiyyah di pondok

Pesantren Suryabuana di Dusun Balak Desa Losari

Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015.

Menganalisa pendidikan akhlak tasawuf pada tarekat

qadiriyyah wa nasyabandiyyah di Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015

meliputi pendidikan akhlak tasawuf, sistem pendidikan dan

peran terhadap masyarakat Balak, murid-murid dan Jamaah

pada umumnya.

Merupakan bagian akhir dari seluruh pembahasan penutup

yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Page 31: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Akhlak Tasawuf

1. Pengertian Pendidikan Akhlak Tasawuf

Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:263) pendidikan

adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional (SISDIKNAS) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.

Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan sistematis, yang

dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk

mempengaruhi anak agar mempuyai sifat dan takbiat sesuai cita-cita

pendidikan (Rahmaniyah, 2010:25). Jadi pendidikan adalah suatu proses

pembelajaran yang terencana sehingga mewujudkan suasana belajar guna

menumbuh kembangkan potensi- potensi peserta didik, mengubah sikap dan

Page 32: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

19

perilaku menjadi dewasa agar bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007:20) akhlak

adalah budi pekerti, kelakuan, krisis dan pendidikan. Menurut Imam Ghazali

mengemukakan dalam Sultoni (2007:55) akhlak adalah kondisi/keadaan hati

seseorang yang menjadi lahirnya akhlak mulia atau akhlak tercela. Akhlak

adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan perbuatan

baik atau buruk (Ali, 2008:345). Jadi akhlak adalah sifat yang melekat

dalam diri manusia yang mendorong perbuatan baik atau buruk tanpa

memerlukan pertimbangan pikiran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007:1147) tasawuf

adalah suatu cara untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah

sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya.

Tasawuf adalah kepasrahan mutlak pada kekuasaan al-Haqq untuk

mencapai kebahagiaan hakiki dan mencapai tingkat kesempurnaan manusia

serta berpegang teguh pada prinsip-prinsip ajaran Islam (Dahlan, 2010:6).

Tasawuf adalah upaya untuk membebaskan diri dari sifat-sifat kemanusiaan

demi meraih sifat-sifat malaikat dan akhlak Illahi, serta menjalani hidup

pada poros makrifatullah dan mahababbtullah sembari spiritual (Gulen,

2013:2). Jadi tasawuf adalah suatu cara untuk mendekatkan diri kepada

Allah dan kepasrahan mutlak pada kekuasaan Al-Haqq sehingga

membebaskan diri dari sifat-sifat tercela agar mencapai mahabbah dan

ma’rifat kepada Allah. Jadi pendidikan akhlak tasawuf adalah suatu proses

Page 33: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

20

pembelajaran dengan cara mengubah akhlak yang ada dalam diri seorang

hamba agarmeningkatkan ketaqwaan kepada Allah serta mencapai maqam

mahabbah dan ma’rifatullah.

2. Tujuan Akhlak Tasawuf

Dalam bertasawuf setiap manusia memiliki tujuan yang diantaranya

(Sultoni, 2007:49-51).

a. Tujuan Tasawuf yang Hakiki ;

Pertama, pembinaan akhlak secara pribadi dan berhubungan

dengan makhluk, yang semua itu ia lakukan untuk memperloleh kerelaan

tuhan. Kesadaran diri akan melihat Tuhan dengan segala kesempurnaan

sifat-Nya. Kedua, melihat sang Maha Kasih dan maha sayang, amaliyah

pembersihan diri dari akhlak buruk dan menghiasinya dengan akhlak

mulia sehingga menyingkap tabir hati, yang mengantarkannya pada

penglihatan tuhan. Karena kebersihan hatilah mudah melihat tuhan.

Ketiga, bersatulah diri dengan Tuhan.

b. Tujuan Tasawuf Secara Umum ;

Secara umum tujuan tasawuf adalah taqorrub, mendekatkan diri

kepada Allah. Dalam hal ini yang di maksud dengan dekat kepada

Allah yaitu:

Pertama, mengenal dan mempercayai Allah dengan segala

kesempurnaan sifat-Nya. Kedua, melihat kesempurnaan sifat Asma’,

Af’al, dan Dzat Allah. Ketiga, bersatu dengan kehendak Allah.

Page 34: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

21

c. Tujuan Tasawuf Menurut Beberapa Ahli Tasawuf:

Beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli tasawuf

diantaranya:

Pertama, Hamka mengistilahkan tasawuf dengan hidup kerohanian

dan tujuannya adalah diawali dengan keinginan mengendalikan jiwa

dalam menempuh hidup mencari kerelaan Tuhan supaya tidak

terpedaya oleh kebendaan. Selanjutnya tasawuf menjadi alat untuk

mencapai tujuan yang lebih hebat yaitu melihat wajah Tuhan. Sampai

pada akhirnya ingin mencapai maqam tertinggi yaitu fana dalam wujud

Allah yaitu Ittihad baik hulul maupun wahdatul wujud, melalui

latihan rohani dan kesungguhan. Kedua, Rabiah al-Adawiyah tujuan

tasawuf yaitu terbukanya tabir penyekat alam gaib sehingga sang

sufi bisa mengalami, menyaksikan dan berhubungan langsung dengan

dunia gaib dan zat Tuhan. Sufi dapat menghayati alam gaib dan

langsung bertatap muka dengan wajah Tuhan melalui pengalaman

kejiwaan sewaktudalam keadaan fana’ fillah.

Ketiga, Abdul Hakim dalam kitabnya Al-Taswuf fi Al-syi’ri

‘Arabi, abdul hakim berpendapat tentang tujuan tasawuf yaitu sampai

pada Dzat yang haq, atau mutlaq atau bahkan bersatu dengan Dia. Para

sufi tidak akan sampai pada tujuannya kecuali dengan laku

mujahadah yang berat dan lama yang dipusatkan untuk mematikan

segala keinginanya selain Allah dan menghancurkan segala keburukan

jiwanya dan menjalankan bermacam-macam riyalat yang diatur dan

Page 35: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

22

ditentukan oleh para sufi sendiri dan mereka namakan tarekat.Setiap

manusia memiliki perbedaan orientasi dalam beribadah dan

bertasawuf.

Orang- orang yang berkecimpung dalam dunia tasawuf adalah

orang-orang yang selalu beriman kepada Allah dan hari akhir. Hal itu

disebabkan bahwa tasawuf adalah sebuah bimbingan yang mengarah

senantiasa bersifat rohani, mencintai Allah SWT., menjaga hubungan

dengannya. Itulah tujuan akhir dari sufi. Namun, hal itu tidaklah mudah

bagi pribadi-pribadi yang bukan mukmin untuk mencapai kesempurnaan

itu, maka disini dijelaskan tujuan tasawuf diantaranya: (Forum Karya

Ilmiah Purna Siswa, 2011:24).

a. Pembinaan Moral

Ilmu tasawuf sendiri oleh para ulama diandaikan sebagai alat yang

khusus untuk membersihkan hati, mengobati penyakit-penyakit hati,

menjauhkan dari sifat-sifat tercela, dan selalu menghiasi dengan sifat-

sifat yang baik. Sebagaimana dalam firman Allah:

Artinya:Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa

itu. (Q.S Asy- Syam:9)

Dari makna ayat tersebut, bisa diketahui bahwa tasawuf adalah

sebuah metode yang bisa menjadikan seseorang itu selamat dari sifat

tercela, kesungguhan hati untuk menghadap kepada Allah dengan hati

yang bersih. Menurut Valiudin mengemukakan dalam Forum karya Ilmiah

Page 36: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

23

Purna Siswa, Zakariya Al-Anshariy (2011:24) mengatakan bahwa apa

yang di ajarkan tasawuf adalah tentang tatacara memurnikan diri orang,

memperbaiki moral orang serta membangun kehidupan di dalam maupun

di luar diri orang tersebut untuk mencapai kebahagiaan abadi. Isi yang

dikandungnya adalah pemurniaan jiwa (tazkiyatun nafs) dan tujuannya

adalah kebahagiaan dan keberkahan abadi.

b. Pembersih Jiwa

Tasawuf juga dapat berfungsi sebagai pembersih jiwa dari

pengaruh materi keduniaan. Manusia tidak semestinya memuaskan

dirinya hanya dengan materi saja tanpa unsur estetikanya (akhlak).

Dengan kesempurnaan hati yang bersih seperti apa yang telah diajarkan

oleh nabi, seseorang akan selalu berbudi luhur, memalingkan hatinya dari

selain Allah, menghiasi dirinya dengan selalu ingat kepada Allah dan

memperteguh sehingga menyuburkan keyakinan beragama merupakan

salah satu dampak dari ajaran tasawuf

3. Rukun – rukun Tasawuf

Rukun- rukun tasawuf yaitu sesuatu yang akan dicapai secara

berurutan dalam mencapai maqam ma’rifatullah. Salik tidak mungkin

menaiki suatu peningkatan jika tidak melalui Rukun- rukun yang dilalui.

Page 37: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

24

Adapun dijelaskan rukun- rukun tasawuf yang disusun peringkatnya

sebagai berikut: (Gulen, 2014:4). Pertama, pencapain Tauhid Hakiki

melalui jalan teoretik dan praktik. Kedua, membaca serta mengobservasi

perintah-perintah dari Hadrah “yang terhormat” kekuasaan dan kehendak

Ilahi, di samping mendengar dan memahami yang terhormat firman Illahi.

Ketiga, memenuhi diri dengan Mahabbah kepada Al-Haqq Allah

SWT; melihat demi Dia kepada semua entitas dengan menganggapnya

sebagai persemayan ukhuwah serta melaksanakan interaksi yang baik

dengan semua manusia, dan bahkan dengan segala sesuatu. Keempat,

beramal dengan semangat iisaar (mengutamakan orang lain) di setiap saat,

dengan selalu mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan diri

sendiri sesuai.

Kelima, mengutamakan kehendak illahi di atas kehendak pribadi serta

berusaha menggunakan seluruh usia untuk menghendaki ke puncak “ al

fana’ fi-Allah” (fana’ dalam Allah) dan “ al Baqa’ bi-Allah” (kekal dengan

Allah). Keenam, terbuka terhadap al-‘isyg (cinta), al wajd (kerinduan

spiritual), al-jadz, dan al-injidzab (ekstase). Ketujuh, mampu menembus apa

yang ada di dalam hati melalui ekspresi wajah, dan mampu membaca

berbagai rahasia Illahi yang terdapat pada tampilan kejadian-kejadian.

Kedelapan, melakukan ziarah ketempat-tempat yang dapat mengingatkan

kepada akhirat dengan niat perjalanan untuk mendapatkan semangat hijrah.

Kesembilan, merasa cukup dengan berbagai perasaan dan kenikmatan yang

berada di dalam lingkup syariat, serta bertekad untuk tidak melangkah

Page 38: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

25

sedikit pun kearah kawasan diluar syariat. Kesepuluh, terus bermujahadah

dan berjuang untuk melawan sikap panjang angan-angan (thu al-amal) yang

akan menimbulkan dugaan-dugaan tak berkesudahan. Kesebelas, tidak

pernah melupakan- meski hanya sesaat- bahwa tidak ada keselamatan yang

dapat diraih selain hanya melalui jalan keyakinan, keikhlasan dan ridlo

Illahi, walaupun amal yang dilakukan adalah demi kekhidmat pada agama

dan untuk menghantarkan umat manusia menuju al-haqq Allah SWT.

4. Tahapan-tahapan Supaya Bisa Dekat Dengan Allah

Menurut Ahmad Daudi mengemukakan dalam Cecep Alba (2012:20),

menempuh jalan rohani menuju Tuhan taqqarub illah (mendekatkan diri

kepada Allah), ada stasiun-stasiun (al-maqamat) yang mesti ditempuh oleh

seorang salik. Maqam adalah kedudukan atau tahapan (posisi) di mana

seorang sufi berada. Kedudukan ini hanya akan di dapat oleh seorang sufi

atas usahanya sendiri dengan penuh kesungguhan dan istiqamah. Menurut

Al-Qusyairy dalam Al-Risalahnya, mengemukakan dalam Forum Karya

Ilmiah Purna Siswa (2011:62) maqam adalah suatu etika yang direalisasikan

seorang hamba dalam satu kedudukan spiritual, yaitu suatu kedudukan yang

dituju atau ditempuh seorang hamba dengan berbagai upaya, keinginan dan

usaha secara maksimal serta menyibukkan diri dengan dengan berbagai

riyadlahnya. Ketika seorang salik sudah melaksanakan semua itu, dia akan

bertempat dalam satu kedudukan spiritualnya. Jadi maqam adalah suatu

kondisi di mana kedudukan spiritual seorang sufi berada akan tetapi di

dapatkan dengan cara riyadlahnya.

Page 39: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

26

Adapun tahapan-tahapan supaya agar mudah mendekatkan diri kepada

Allah yakni sebagai berikut: (Alba, 2012:20-26)

a. At-Taubah

Taubah adalah maqam pertama yang mesti dilalui oleh setiap salik.

Secara etimologis taubah artinya kembali. Kesadaran hati terhadap

kelalaian diri dan memandang diri dalam keadaan yang serba kurang

karena tercemar dengan berbagai dosa.

At-taubah ada tingkatan-tingkatan: pertama, Taubah orang yang

sadar yakni awalnya kebiasaan yang terjadi dalam lingkungan beragama

tetapi akhirnya menjadi tinggi dalam perasaan dan bertambah menjadi

peringatan. Kedua, taubah salik yakni taubah seorang salik bukan dari

dosa dan kesalahan dan bukan dari penyesalan dan istigfar tetapi terjadi

karena perpindahan kondisi jiwa yang naik menjadi sempurna, sehingga

dapat menghadirkan Allah dalam setiap gerak nafasnya.

Dalam sebuah syi’ir yang indah Abdullah Al-Mubarok

menyatakan:

“Aku melihat dosa mematikan hati, lalu diikuti dengan kehinaan di

setiap zamannya, meninggalkan dosa adalah cara untuk

menghidupkan hati, maka pilihlah bagi dirimu untuk menjauhi dosa-

dosa”.

Ketiga, Taubah ‘Arif yakni Taubah seorang ‘arif (orang yang

ma’rifat) bukan dari dosa atau dari menyalahi jiwa, tetapi taubah dari

kelupaan terhadap dirinya sendiri bahwa dirinya itu berada dalam

genggaman Tuhannya. Zun Nun al-Misri menjelaskan bahwa taubah

orang awam dari dosa-dosa, sementara taubah orang-orang khawas

Page 40: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

27

adalah dari kelupaan. Taubah inabah ialah engkau takut oleh Allah

karena Allah berkuasa penuh atasmu. Sedangkan taubah istijabah ialah

engkau merasa malu oleh Allah karena Allah itu dekat kepadamu.

b. Wara’

Wara’ adalah sikap menahan diri agar hati tidak menyimpang

sekejap pun dari mengingat Allah. Wara’ ada empat tingkatan, yaitu:

pertama, Wara’ orang ‘awam yakni kebanyakan menahan diri dari

melakukan ha-hal yang dilarang Allah Swt. Kedua, Wara’ orang saleh

yakni menahan diri dari menyentuh atau memakan sesuatu yang mungkin

akan jatuh kepada haram, misalnya memakan sesuatu yang tidak jelas

hukumnya (syubhat). Ketiga, Wara’ Muttaqin yakni menahan diri dari

sesuatu yang tidak diharamkan dan tidak syubhat karena takut jatuh

kepada haram. Keempat, Wara’ orang yang benar yakni menahan diri, dari

apa yang tidak berdosa sama sekali dan tidak khawatir jatuh ke dalam

dosa, tapi dia menahan diri melakukannya karena takut tidak ada niat

untuk beribadah kepada Allah atau karena dapat membawanya kepada

sebab-sebab yang memudahkannya jatuh kepada yang makruh atau

maksiat.

c. Zuhud

Zuhud secara bahasa adalah zahada fihi, wa zahada ‘anhu

zuhdan wa zahadan yaitu berpaling darinya dan meninggalkannya karena

menganggapnya hina atau menjauhinya karena dosa. Sedangkan menurut

Ibnu Qadamah Al-Maqdisi, zuhud adalah gambaran tentang menghindari

Page 41: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

28

dari mencintai sesuatu menuju kepada sesuatu yang lebih baik darinya,

menghindari dunia karena tahu kehinaannya bila dibandingkan dengan

kemahalan akhirat. (Al-Qathani, 2003:488).

Artinya ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini

hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan

bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang

banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya

mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering

dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan

di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah

serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah

kesenangan yang menipu. (Q.S. Al-Hadid:20)

d. Al-ma’rifat

Ma’rifat artinya mengenal atau melihat. Dan yang dimaksud adalah

melihat Tuhan dengan mata hati. Dzunun al-Misri membagi ma’rifat

menjadi tiga bagian. Pertama, ma’rifat mukmin, kedua, ma’rifat ahli

kalam, ketiga, ma’rifat Auliya muqarrabin. Sufi membagi manusia pada

tiga klasifikasi: pertama, tingkatan kaum árif yang mendapatkan

kebahagiaan sebuah hikmah. Kedua, tingkatan orang-orang mukmin yang

mendapatkan kebagaiaan karena memiliki keimanan. Ketiga, tingkatan

orang-orang bodoh dan mereka ini orang-orang yang binasa. Kebagiaan

yang didapat dengan ma’rifat jauh lebih utama ketimbang kebahagiaan

yang didapatkan dengan iman dan amal saleh. (Alba, 2012: 26).

Page 42: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

29

5. Struktur Ahwal

Menurut Ali mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna siswa

(2011:85) ahwal adalah Jamak dari hal. Bila ditinjau secara bahasa ahwal

berarti keadaan, berlalu, lewat, berubah atau tidak tetap. Sedangkan

menurut Al-Qushairy mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna

siswa (2011:86) hakekat ahwal secara istilah yaitu suatu makna atau

perasaan dalam kalbu seorang salik yang dianugrahkan atau dikaruniakan

Allah dan merupakan efek dari peningkatan maqam yang tidak bisa

diusahakan atau diupayakan. Ia bersifat tidak permanen (berubah ubah).

Namun ada beberapa ahwal dalam forum karya ilmiah purna

siswa (2011:85-109).

a. Muraqabah

Menurut Ma’luf mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna

siswa (2011:87) Muraqabah Secara bahasa berarti menjaga,

mengawasi. Sedangkan Menurut Al Ghozali mengemukakan dalam

Forum Karya Ilmiah Purna Siswa (2011:87) muraqabah secara istilah

yaitu suatu keadaan seorang hamba yang selalu merasa diawasi sang

Raqib (Zad yang selalu mengawasi) dan selalu memfokuskan tujuan

hanya kepadanya. Menurut Al- Qasimiy mengemukakan dalam forum

karya Ilmiah purna siswa (2011:88) bagi Muraqib (hamba yang selalu

di awasi oleh Allah) di dalam setiap amalan terdapat dua sudut

pandang yaitu: pertama, sebelum beramal harus intropeksi diri apakah

motif amaliah dan seluruh gerakannya hanya untuk Allah semata atau

Page 43: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

30

mengikuti hawa nafsu atau mengikuti syetan. Kedua, dalam beramal

harus meneliti tata dalam beramal supaya ia bisa memenuhi hak Allah,

memperbaiki niat dalam menyempurnakannya dan menjalankan

sesempurna mungkin sesuai dengan kadar kemampuannya.

b. Mahabbah

Menurut Ma’luf mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna

siswa (2011:91) mahabbah secara bahasa berarti kecintaan watak pada

sesuatu yang nikmat atau yang disenangi. Sedangkan Menurut Al-

Sulamy, mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna siswa

(2011:91) mahabbah secara Istilah yaitu keadaan seorang hamba ketika

matanya menyaksikan nikmat yang diberikan allah kepada dirinya.

Ketika hatinya menyaksikan penjagaan dan perlindungan Allah

kepadannnya, dan ketika iman serta keyakinan sejatinya menyaksikan

inayah, Hidayah dan kecintaan Allah kepada dirinya.

Menurut Versi Abi Nasr As-Sarraj Ath Thusiy, Mahabbah terjadi

menjadi tiga yaitu: (forum karya Ilmiah purna siswa, 2011:92-93)

Pertama, Mahabbah yang dirasakan orang umum. Mahabbahini

lahir dari bagaimana mereka merasakan kebaikan dan perhatian Allah

pada dirinya. Kedua, Mahabbah para Sodiqin dan muttqin, mahabbah

ini lahir dari penyaksian hati atas ketidak butuahan Allah pada suatu

apapun, kemuliaan, keagungan, pengetahuan dan kuasa allah. Ketiga,

Mahabbah para siddiqin dan arivin, mahabbah ini lahir dari penyaksian

dan kema’rifatan mereka terhadap cinta Allah tanpa satu alasan.

Page 44: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

31

c. Khauf

Menurut Ma’luf mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna

siswa (2011:93) khauf secara bahasa berarti perasaan terkejut, takut,

kebalikan dari merasa aman dari pada sesuatu. Sedangkan menurut Al-

Qasimiy mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna siswa

(2011:93) khauf secara istilah yaitu kepedihan dan terbakarnya hati

disebabkan hadirnya sesuatu keadaan yang lebih dikuasai dimasa

mendatang, serta mengetahui beberapa sebabnya. Menurut Al-Ghozali

mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna siswa (2011:94)

Secara garis besar perasaan khauf kepada allah disebabkan tiga faktor

yaitu: pertama, khauf yang muncul karena perasaaan ma’rifat pada

Allah dan sifat sifatnya. Kedua, khauf yang muncul karena banyak

penganiayaaan dari seseorang hamba dengan melaksanakan perbuatan

maksiat. Ketiga, khauf yang muncul karena dua hal diatas.

d. Raja’

Menurut Ma’luf mengemukakan dalam forum karya Ilmiah purna

siswa (2011:93) raja’ secara bahasa berarti berangan–angan, harapan

dan menginginkan sesuatu kebalikan berputus asa. Raja’ adalah

memperhatikan kebaikan dan berharap dapat mencapainya, melihat

berbagai bentuk kelembutan dan nikmat Allah Swt. dan memenuhi diri

dengan harapan demi masa depan serta hidup demi meraih harapan

tersebut (Gulen, 2014 : 87).

Page 45: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

32

Untuk menumbuhkan perasaan raja’ dalam setiap individu, perlu

diketahui bahwa permulaan raja’ ada empat kriteria yaitu: menurut Al-

Qusyairiy dalam forum karya Ilmiah purna siswa (2011:98)

Pertama, mengingat permulaan dari anugrah Allah tanpa

didahului amal dan permintaan syafaat dari seorang hamba

sebelumnya. Kedua, mengingat agungnya pahala dan kemuliaan

Allah dengan memandang anugrah dan sifat kedermawanan. Ketiga,

mengingat banyaknya nikmat dari Allah, baik perkara dunia dan

akhirat. Keempat, mengingat keluasan rahmat allah dan mendahului

rahmat dari pada murkannya.

Menurut Imam Abi Nassr As Sarraj Ath-Thusiy diklasifikasikan

ada tiga hal yaitu: (forum karya Ilmiah purna siswa, 2011:93)

Pertama, Raja’ (Rasa harap) kepada Allah. Kedua, Raja’ kepada

keluassaan rahmat Allah. Ketiga, Raja’ kepada pahala Allah.

6. Pokok- pokok Ajaran Akhlak Tasawuf

Mempelajari akhlak tasawuf juga harus mempertimbangkan Pokok-

pokok ajarannya. Sehingga apapun yang dipelajari merujuk pada landasan

yang akan dicapai. Pokok- pokok ajaran akhlak tasawuf dibahas yang

diantaranya: (Lathief, 2014:1-2).

Pertama, taqwa kepada Allah dalam setiap keadaan (Sirri wal

‘alaniyah). Kedua, mengikuti panduan sunnah dalam setiap ucapan dan

perbuatan. Ketiga, berpaling tujuan dari makhluk di depan atau di belakang

Page 46: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

33

mereka. Keempat ridla terhadap Allah Swt dalam pemberian banyak atau

sedikit. Kelima, kembali kepada Allah Swt dalam kondisi tenang atau susah.

Taqwa direalisasikan dengan pola hidup wara’ dan istqomah.

Mengikuti sunnah dinyatakan dengan memelihara dan menjaganya dan

dengan budi pekerti yang baik. Berpaling dari makhluk dinyatakan dalam

bentuk kesabaran dan tawakal. Ridla terhadap Allah dinyatakan dalam

bentuk qona’ah dan berserah diri kepada Allah. Kembali kepada Allah

diyatakan bentuk syukur dalam kondisi lapang dan mengembalikan urusan

kepada Allah Swt dalam kondisi yang sulit.

Adapun penjelasan pokok kesemuannya itu ada 5 (Lima) yaitu :

Pertama, uluwwul Himmah atau Cita-cita yang yang tinggi. Kedua,

hifdzul Hurmah atau menjaga kemuliaan Allah. Ketiga, husnul Hidmah

(Pelayanan yang baik). Keempat, nufudzul ‘Azimah (Melestarikan

kemauan). Kelima, ta’Dzhimum Ni’mah (Menghargai Nikmat). Orang yang

tinggi Cita-citanya akan tinggi pula derajatnya, orang yang menjaga

kemuliaan maka Allah akan menjaga kemuliaannya, orang yang berkhidmat

dengan baik maka akan mendapat kemuliaan, orang yang melestarikan

kemauannya maka akan senantiasa memperoleh petunjuk, orang yang

menghargai, mensyukuri nikmat maka akan memperoleh fasilitas nikmat

tambahan dari Allah ( Al- Mazid).

Page 47: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

34

Menjadi pelaku salik (orang yang menempuh perjalanan tarekat),

adapun harus memperhatikan beberapa hal berkaitan etika tasawuf yang

diantaranya: (Sultoni, 2007:28- 45).

Pertama, tasawuf mengajarkan manusia untuk mengembangkan

kepekaan terhadap realita dan lingkungannya. Semua yang terjadi ada dalam

kehendak Allah sehingga melatih Hamba bersifat Husnudzhan

(berprasangka baik) terhadap sesuatu apapun. Kedua, tasawuf senantiasa

mengajak kita terbimbing oleh cahaya Allah, yaitu dengan menyiapkan hati

agar selalu dapat mengungkap cahaya Allah. Kebersihan hati tetap mampu

menangkap cahaya Allah. Ukuran kebaikan manusia bukan mutlak

ditentukan keindahan jasmaninya, ketinggian ilmunya, namun lebih dari itu

kebersihan hati menjadi ukuran yang paling diperhitungkan untuk mengukur

tinggi rendahnya derajat manusia dihadapan Allah. Dari hati inilah akan

muncul taqwa, sebagai indikator kemuliaan hamba dihadapan-NYA.

Ketiga, tasawuf mengajarkan berpenampilan kesederhanaan seperti

halnya pakaian para kekasih Allah sebagai teladan baginya dan menghindari

sifat kesombongan serta meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah.

Dengan demikia gelar, pangkat, jabatan akan menjadi tak bermakna jika

menjadikan manusia sombong di hadapan Allah.

Page 48: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

35

B. Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

1. Pengertian Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007:1.144 ) tarekat

memiliki beberapa pengertian diantaranya: Jalan menuju kebenaran dalam

ilmu tasawuf, cara atau aturan hidup dalam keagamaan atau ilmu batin,

persekutuan para penuntut ilmu tasawuf. Tarekat adalah suatu jalan atau

cara yang ditempuh oleh seseorang penganutnya guna mendekatkan diri

kepada Allah Swt. serta mencari ridla-Nya dalam bentuk beribadat secara

khusyu’ baik lahir maupun batin (Faqih, 1992:5). Menurut Al-Kasyani

mengemukakan dalam Al-Qahthani (2004:515) tarekat adalah perjalanan

khusus yang ditempuh oleh para salik menuju Allah dengan melalui tahap-

tahap dan tingkat-tingkat yang ada dalam maqamat. Jadi tarekat adalah

suatu jalan yang ditempuh seorang hamba dalam mendekatkan diri kepada

Allah serta mencari Ridla-Nya.

Anshary mengemukakan dalam Mulyati (2004:26-27) tarekat

qadiriyyah adalah nama tarekat yang diambil dari nama pendirinya, yaitu

Abd al- Qadir Jilani yang terkenal dengan sebutan Syekh Abd Al-Qadir

Jilani Al–Ghawsts atau Quthub Al- Awliya’. Tarekat ini menempati posisi

yang amat penting dalam sejarah spiritualitas Islam karena tidak saja

sebagai pelopor lahirnya organisasi tarekat, tetapi juga cikal bakal

munculnya berbagai cabang tarekat di dunia Islam. Kendati struktur

Page 49: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

36

organisasinya baru muncul beberapa dekade setelah kematiannya, semasa

hidup Syekh telah memberikan pengaruh yang amat besar pada pemikiran

dan sikap umat Islam. Dia dipandang sebagai sosok ideal dalam keunggulan

dan pencerahan spiritual.

Namun, generasi selanjutnya mengembangkan sekian banyak legenda

berkisar pada aktivitas spiritualnya sehingga muncul berbagai kisah ajaib

tentang dirinya. Syekh ‘Abd Al-Qadir lahir di Desa Naif Kota Gilan tahun

470/1077 yaitu wilayah yang terletak 150 km timur laut baghdad. Ibunya

seorang yang saleh bernama Fatimah Binti ‘Abdullah Al-Shamial al-

Husayni ketika melahirkan Syekh Qadir Al-Jalaini berumur 60 tahun dan

Ayahnya bernama Abu Shalih yang jauh sebelum kelahirannya ia bermimipi

bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. yang diiringi oleh para sahabat,

Imam Mujahidin dan Wali. Syekh Qadir Al-Jalaini meninggal di Bagdad

pada tahun 561/1.166. Kalangan kaum sufi beliau menempati hierarki mistik

yang tertinggi dan menduduki kewalian yang tertinggi.

Nama lengkap dan silsilah Syekh ‘Abd al- Qadir Jilani ibn Abi Shalih

Ibn Musa Ibn Janki Dusat (Janka Dusat) Ibn Abi Abdillah ibn Yahya al-

Zahid Ibn Muhammad ibn Dawud Ibn Musa ibn Abd Allah al- ibn Hasan al-

Musanna ibn Hasan al-Sibthi ibn Ali ibn Abi Thalib dan Fatimah al- Zahra

‘al-Batul binti Rasulullah SAW. Silsilah ini amat penting artinya dalam

tradisi spiritual tarekat harus bersambung sampai kepada Nabi Muhammad

SAW. Di samping itu, bersambungnya silsilah tarekat merupakan indikator

bahwa tarekat tersebut dianggap muktabaroh.

Page 50: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

37

Naqsabandiyyah diambil dari nama pendirinya seorang pemuka

tasawuf terkenal yakni, Muhammad bin Baha’ al-Din al-Uwais al- Bukhari

Naqsyabandi (717h/1318 M-791 H/1389 M), menurut Said mengemukakan

dalam Mulyati (2004:90 ) beliau dilahirkan di sebuah Desa Qashrul Arifah,

kurang lebih 4 mil dari Bukhara tempat lahir Imam Bukhari. Menurut

Nizami dan Nasr mengemukakan dalam Mulyati Ia berasal dari keluarga

dan lingkungan yang baik. Ia mendapat gelar Syekh yang menunjukkan

posisinya yang penting sebagai seorang pemimpin spiritual.

Setelah ia lahir segera dibawa oleh ayahnya kepada Baba al-samasi

yang menerimanya dengan gembira. Ia belajar tasawuf kepada Baba Al-

Samasi ketika berusia 18 tahun. Kemudian ia belajar ilmu tarekat pada

seorang Quthub di Nasaf, yaitu Amir Sayyid Kulal al-Bukhari

(w.772/1371). Kulal adalah seorang khalifah Muhammad Baba al-Samasi.

Dari Kulal inilah ia pertama belajar tarekat yang didirikannya. Selain itu

Naqsyabandi pernah juga belajar pada seorang al-Dikkirani selama sekitar

satu tahun.

Ia pun pernah bekerja untuk Khalil penguasa Samarkand kira-kira

selama dua belas tahun. Ketika sang penguasa digulingkan pada tahun

748/11347 M, ia pergi ke Ziwartun. Di sana ia mengembali binatang ternak

selama tujuh tahun, dan tujuh tahun berikutnya dalam pekerjaan perbaikan

jalan. Hali ini dilakukan sebagai bagian dari pendidikan dan pembinaan

mistisnya untuk memperdalam sumber-sumber rasa kasih sayang dan cinta

Page 51: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

38

kepada sesama manusia serta memangkitkan perasaan pengabdian dalam

memasuki lingkungan mistis.

Bruinessen (1999:172-173) Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah

adalah sebuah tarekat hasil dari penggabungan dua tarekat besar, yaitu

tarekat Qadiriyyah dan tarekat Naqsabandiyyah. Penggabungannya dua

tarekat tersebut selanjutnya dimodifikasi sedemikian rupa membentuk

sebuah tarekat yang mandiri dan berbeda dengan induknya. Perbedaan itu

terutama terdapat pada bentuk bentuk riyadlah dan ritualnya. Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah didirikan oleh seorang sufi dan Syekh

besar masjid Al-haram di Makkah Almukaromah, yaitu Ahmad Khatib ibn

‘Abdul Ghoffar Al-sambasi (Kalimantan Timur), beliau wafat pada tahun

1878 M. Beliau adalah seorang ulama besar Indonesia yang sampai

hayahtnya di Makkah, Syekh Ahmad Katib adalah seorang mursyid Tarekat

Qadiriyyah, namun ada yang menyebutnya bahwa beliau juga seorang

mursyid dalam tarekat Naqsabandiyyah.

Sebagai seorang mursyid yang sangat alim dan arif billah, Syekh

Akhmad Khatib memiliki otoritas dalam memodifikasi tarekat yang

dipimpinnya. Karena Tarekat Qadiriyyah memang ada kebebasan dalam

melakukan hal itu bagi mereka yang mencapai derajat mursyid. Luasnya

Penyebaran tarekat Naqsabandiyyah di kota suci Makkah maupun di

Madinah sangat dimingkinkan bahwa beliau mendapat baiat dari

kemursyidan tarekat tersebut pada Zamannya. Kemudian beliau

menggabungkan tarekat Qadiriyyah dan tarekat Naqsabandiyyah dan

Page 52: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

39

mengajarkan kepada murid muridnya, terutama yang berasal dari Indonesia.

Sebagai seorang guru dari tarekatnya sendiri beliau mendapatkan pengikut

dengan jumlah besar dan segera menggantikan kedudukanya tarekat

Samaniyah sebagai tarekat yang paling populer di Indonesia. Setelah beliau

wafat kedudukan beliau digantikan oleh salah satu muridnya di Banten,

yaitu Abdul Karim yang berdomisili di Mekkah. Dua kholifah yang lainnya

adalah Kiai Tolhah dari cirebon dan Kiai Ahmad Hasbullah dari Madura.

Penggabungan inti ajaran kedua tarekat itu didasarkan pada

pertimbangan logis dan strategis bahwa inti kedua ajaran itu saling

melengkapi, terutama dalam hal zikir dan metodenya. Tarekat Qadiriyyah

menekankan pada zikir Jahr (zikir dengan bersuara), sedangkan tarekat

Naqsabandiyyah menekankan pada model zikir khofi (zikir dalam hati atau

zikir lathoif). Penggabungan tersebut diharapkan dapat membuat para

muridnya mencapai derajat kesufian yang lebih tinggi dengan cara yang

lebih efektif dan efisien. Konon tarekat ini tidak berkembang di kawasan

lain akan tetapi di luar wilayah Asia Tenggara. Tarekat ini bisa dipelajari

dalam fathul arifin karya Imam Khatib sendiri, atau Umdatus Salik dan Al-

Fuatubat Ar-Rabbaniyyah karya KH. Muslih ‘Abd Rahman.

2. Tujuan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

Salik menempuh perjalanan kepada Allah pasti ingin mencapai

maqam tertinggi, tasawuf sunni tujuan tertinggi yaitu mencapai maqam

ma’rifatullah akan tetapi tasawuf falsafi tujuan tertinggi mencapai maqam

Page 53: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

40

Fana’, tapi semua hal yang akan dicapai tidak lepas dari meningkatkan

Iman dan Taqwa kepada Allah.

Adapun beberapa tujuan tarekat Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah diantaranya:(Faqih, 1992:16-17).

Pertama, dengan mengamalkan tarekat berarti mengadakan

beberapa latihan jiwa (riyadlah) dan berjuang melawan hawa Nafsu

(mujahadah) membersihkan diri dari sifat sifat tercela dan diisi sifat sifat

terpuji dengan melalui perbaikan budi pekerti dalam berbagai sifat

kehidupan. Kedua, dapat mewujudkan ingat kepada Allah Dzat yang maha

besar dan maha kuasa atas segalanya dengan cara mengamalkan wirid dan

zikir dibarengi tawajjuh (taffakur) yang dikerjakan secara terus menerus.

Ketiga, timbul perasaan takut kepada Allah sehingga dalam diri seseorang

itu timbul suatu usaha untuk menghindari diri dari segala macam pengaruh

dunia yang dapat menyebankan lupa kepad Allah.

Keempat, jika hal itu dilakukan dengan penuh keikhlasan dan

ketaatan kepada Allah, maka akan dapat mencapai suatu tingat ma’rifat.

3. Metode Zikir Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

Zikir secara lughowi artinya ingat, mengingat atau eling dalam

bahasa Sunda. Zikir terbagi dua yakni : (Arifin, 1970:17-24).

pertama, zikir bimakna ‘am “zikir secara umum” termasuk objek

kajian ilmu syariat. Seperti: shalat adalah zikir, puasa adalah zikir, zakat

adalah zikir, pergi melaksanakan haji ke tanah suci adalah zikir, membaca

Page 54: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

41

Al-Qur’an adalah zikir. Kedua, zikir bimakna khas yakni hudurul Qalbi

ma’allah (hadirnya hati kita bersama Allah). Zikir dalam arti khusus ini

terbagi menjadi dua, yakni zikir jahr dan zikir khafi.

a. Zikir jahr melafalkan kalimah tayibah yakni láiláha illalláh secara lisan

dengan suara keras dan dengan cara-cara tertentu.

Teknik melakukan zikir jahr minimal 165 kali adalah sebagai

berikut:

Zikir dimulai dengan ucapan Lá dari bawah pusat dan

diangkatanya sampai ke otak dalam kepala, sesudah itu diucapkan iláha

dari otak dengan menurunkan perlahan-lahan bahu kanan. Lalu memulai

lagi mengucapkan illalláh dari bahu kanan dengan menurunkan kepala

kepada pangkal dada di sebalah kiri dan berkesudahan pada hati sanubari

di bawah tulang rusuk lambung dengan menghembuskan lafadz Allahu

Allah sekuat mungkin sehingga terasa geraknya pada seluruh badan,

seakan-akan di seluruh bagaian badan amal yang rusak itu terbakar dan

memancarkan Nur Tuhan.

Getaran itu meliputi seluruh bidang latifah sehingga dengan

demikian tercapai makna tahlil yang artinya tidak ada yang dimaksudkan

melainkan Allah. Kalimat nafi melenyapkan seluruh wujud sesuatu yang

baru dari pada pandangan dan ibarat, lalu berubah menjadi pandangan

fana’ dari kalimat isbat ditegakkanlah dengan tegak dalam hati dan

kepada Dzat yang Maha Besar, lalu memandang wujud Dzat Allah

dengan pandangan yang baqa. Setelah selesai zikir dengan bilangan

Page 55: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

42

ganjil, dapatlah kita pada akhirnya membaca: Sayyiduna Muhammadur

Rasulullah Shollallahu ‘alaihi Wasallam.

Firman Allah yang menjelaskan tentang Nafsu:

Artinya dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran

Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka

Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). (Q.S. An-Naziat 40-

41).

Dalam zikir jahr ini ada tujuh latifah-latifah yakni sebagai

berikut:

Pertama, nafsu lawwamah (latifah qolbi) yakni kehalusan jantung

yang tempatnya di bawah susu kiri, kira-kira dua jari dari susu kiri.

Dalam wilayah ini ada akhlak: perbuatan yang suka mencela, menuruti

hawa nafsu, makar/menipu, suka membanggakan diri, menggunjing,

ria/pamer, aniaya/dhalim, berbohong, lupa mengingat Allah. Manfaatnya

setelah terasa zikir di dalamnya, keluarlah cahaya yang menyinari ke

bawah bahunya menuju ke atas, atau di dalamnya itu terasa getaran yang

kuat.

Artinya dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali

(dirinya sendiri) (Q.S. Al-Qimah:2)

Page 56: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

43

Kedua, nafsu mulhimah (latifah ruhi) yakni tempatnya di bawah

susu kanan, kira-kira dua jari dari susu kanan. Dalam wilayah ini ada

akhlak: Dermawan (sakhowah), tidak rakus (qona’ah), lapang dada (al-

hilmd), merdendahkan diri, bertaubat, tahan uji (sabar), tahan menderita

(al-tahamul).

Manfaatnya setelah melakukan zikir bersama-sama zikir di dalam

hati seperti orang melihat jurusan kanan dan kiri disatukan pandangan

batinnya menjadi satu jurusan. Setelah terasa di dalamnya gerak dan

teguhnya zikir.

Artinya maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)

kefasikan dan ketakwaannya. (q.s. asy-syam: 8)

Ketiga, nafsu muthmainah (latifah sirri) yakni tempatnya di atas

susu kiri, kira-kira dua jari. Dan zikirnya itu merasa tetap. Dalam wilayah

ini ada akhlak: tidak kikir, tawakal, ibadah dengan ikhlas, syukur atas

nikmat, ridla, takut maksiat.

Artinya hai jiwa yang tenang. (Q.S. Al-Fajr: 27)

Keempat, nafsu mardhiyah (latifah khafi) yakni tempatnya di atas

susu kanan, kira-kira dua jari. Dalam wilayah ini ada akhlak: baik budi

pekerti, meninggalkan selain Allah Swt, belas kasihan kepada semua

Page 57: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

44

makhluk, selalu mengajak kepada kebaikan, memaafkan kesalahan

semua pihak, sayang sesama makhluk hidup, tahu diri.

Artinya Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi

diridhai-Nya. (Q.S. Al-Fajr: 28)

Kelima, nafsu kamilah, (latifah akhfa) yang tempatnya di tengah-

tengah dada.

Dalam wilayah ini ada akhlak: ilmu yaqien, ainul yaqien, haqqul

yaqien.

Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394],

daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain

Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan

diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu

menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih

untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan

anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah

kefasikan. pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa

untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut

kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah

Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan

kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama

bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan

tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Maidah:3)

Page 58: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

45

Keenam, nafsu amarah (latifah nafsi) tempatnya diantara mata dan

keningnya. Dalam wilayah ini ada akhlak: pelit/bakhil/kikil,serakah,

dengki, bodoh, takabur, syahwat dan pemarah. Disini diisi dengan teguh

hatinya penuh zikir di seluruh latifahnya.

Artinya dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan),

karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,

kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya

Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (Yusuf: 53)

Ketujuh, nafsu rodhiyah, (latifah jasad atau latifah qolab) yakni

berarti kehalusan seluruh badan yang penuh dengan zikir setelah

menyeluruh, zikirnya di tiap-tiap bahagian anggotanya, sehingga

menembus keseluruhan akar-akar bulunya iman dengan getaran rasa

yang lemas dan atau merasa menyelusupkan zikir nampak di seluruh

badan.

Artinya maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

(Q.S. AL-Qariah:7)

b. Zikir khafi “zikir dalam hati”

Zikir khafi adalah ingat kepada Allah dengan zikir isbat saja yaitu

mengingat nama Allah secara sirr di dalam hati dengan cara-cara

tertentu. Zikir khafi ini biasanya dilaksanakan setelah melaksanakan zikir

jahr 165 kali.

Page 59: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

46

Teknik melakukan zikir khafi yakni sebagai berikut:

Zikir dalam hati’ sekuat-kuatnya dengan suasana hening yakni,

mengambil nafas sekuat-kuatnya disertai dengan mata terpejam, bibir

dirapatkan, kepala diletakkan disamping bertepatan di atas dada sebelah

kiri tidak bergerak, lidah diletakkan dan sekaligus ditekankan pada

langit-langit mulut sambil tidak bergerak seluruh anggota badan. Sambil

melafadzkan Allahu Allah. Sebanyak-banyaknya tanpa batas.

4. Perkembangan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

Perkembangan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah semakin

menyebarluas ke berbagai daerah, karena setiap kegiatan yang dilakukan

tidak lain hanya menyebarkan dakwah Islam, mengajak amr ma’ruf nahi

Munkar dan yang terpenting menyelaraskan keseimbangan ranah syariat,

tarekat dan hakikat.

Adapun beberapa perkembangan tarekat di berbagai daerah yang

diantaranya; (Mulyati, 2004:263-265).

a. Qadiriyyah Naqsabandiyah di Jawa Tengah.

Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah di Jawa tengah berpusat di

pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen. Pesantren ini didirikan oleh

Kiai ‘Abd al- Rahman pada tahun 1905, lalu dilanjutkan oleh putranya

bernama Kiai Muslih yang merupakan Mursyid dari dua silsilah :

Pertama, Kiai Asnawi Banten dan Kiai Abd al-latif Banten keduanya di

baiat oleh Kiai ‘Abd Al-Karim Banten. Kedua, Mbah ‘Abd Rahman

Page 60: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

47

Menur, yang berada di utara Mranggen yang dibaiat oleh Ibrohim al-

Barumbuni atau Brumbung ,yang juga adalah Kholifah ‘Abd al -Karim

Banten. Kiai muslih meninggal pada tahun 1981 dan diteruskan oleh

putranya Kiai Muhammad Sodiq lutfi Hakim dan Kiai Muhammad Hanif

serta Saudara kandung dan para menantunya. Menurut wasiat lesan Kiai

Muslih, Kiai Hakim menjabat sebagai ketua Yayasan Futuhiyyah dan

Kepala Madrasrah ’Aliyyyah Futuhiyyah I Mranggen. Kiai Hakim

terpilih sebagai ketua umum Jam’iyyah Ahli tarekat Mu’tabaroh

Nahdiyyah tahun 2002–2005 pada muktamar kesembilan yang

diselenggrakan pada tanggal 26-28 Pebruari 2000 di pekalongan Jawa

Tengah.

Salah satu murid dari Kiai Mulih, Kiai abu Nur Djazuli telah

menyebarkan Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah di Brebes, salah satu

murid Kiai Ibrohim Brumbung adalah Kiai Hasan Anwar gubug dan

dilanjutkaan oleh Kiai Madhan lalu ke putranya sendiri, Kiai Komarudin

dari Purwodadi. Sementara itu di Kajen seorang murid lainnya yaitu KH.

Durri Nawawi, dan mengajar Tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyyah di

Mranggen dan juga mempunyai Cabang- cabang di seluruh Indonesia

juga diluar negeri.

b. Qadiriyyah Naqsabandiyah di Madura dan Rejoso Jawa Timur.

Menurut Schal dan Bangkalan mengemukakan dalam Mulyati

(2004:264) seorang Kholifah dari Syekh Sambas yang berasal dari

Madura bernama Akhmad Hasbullah telah sukses mengembangkan TQN

Page 61: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

48

(Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyambadiyyah) dikalangan orang Madura

dan di luar pulau itu yang bernama Rejoso. Salah satu seorang keturunan

Kiai Kholil Bangkalan, K.H. Abbdullah Sechal menjelaskan bahwa

banyak pimpinan Tarekat Naqsabandiyyah dan Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyambadiyyah telah berkunjung dan meminta ijazah dari Kiai Kholil,

Menurut Al-Tarmisi mengemukakan dalam Mulyati tetapi beliau berdiam

diri tentang tarekat yang sebenarnya diikutioleh Kiai Kholil. Kiai Kholil

sendiri belajar dan tanggal di Mekkah dan beliau mempelajari tasawuf,

bahasa arab dan fikih dari Sykeh Abd Al- Karim Banten, Syekh Nawawi

Banten, dan Sykeh Mahfuz Termas.

Menurut Sunardjo mengemukakan dalam Mulyati (2004:264) Kiai

Kholil Bangkalan adalah seorang kholifah Syekh ‘Abd al-Karim Banten.

Menurut Dhofier mengemukakan dalam Mulyati (2004:264) Kiai Kholil

Bangkalan yaitu seorang wali keramat pada tarekat di Indonesia. Melalui

spiritual Syekh Kholil berhasil melahirkan Murid-murid menjadi ulama

besar diantaranya adalah KH. M. Hasyim Asy’ari, Tebu Ireng Jombang,

Kiai Manaf Abdul Karim Liorboyo Kediri, Kiai Muhammad Sidiq

Jember, Kiai Munawwir Krapyak, Yogyakarta Kiai Ma’sum Lasem,

Rembang Kiai Abdullah Mubarok Suryalaya Tasik Malaya, Kiai Bisri

Samsuri Jombang dan Kiai Bisri Musfofa. Menurut Bawani Tarekat

Qadiriyyah Wa Nasqbandiyyah Rejoso berpusat di Pondok Pesantren

Darul Ulum, dan dikenal sebagai pesantren bergensi dan pusat tarekat di

jawa timur. Pesantren ini didirikan oleh Kiai Tamim dari Madura.

Page 62: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

49

c. Qadiriyyah Naqsabandiyyah di Banten, Cirebon, Bogor dan Suryalaya

(Jawa Barat ).

Menurut Sanusi mengemukakan dalam Mulyati (2004:265) tarekat

Qadiriyyah Naqsabandiyyah di Banten memainkan peran yang sangat

penting, terutama dalam komunikasi dan koordinasi jaringan petani pada

abad ke 19, yaitu dengan pecahnya pemberontakan petani Banten tahun

1888. Selain itu silsilah Banten berperan penting ketika Kiai Muslih dari

mranggen (Jawa tengah) menerima ijazah dari Kiai As Nawi Banten.

Melaluhi Kiai Muslih inilah Kiai Adlan Ali nantinya mengajarkan TQN

(Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah) di selatan Jombang Jawa

Timur. Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Cirebon tidak dapat

dilepaskan dari nama Kai Tolhah. Kholifah yang sangat penting dari

Kiai Thohal yaitu Kiai Abdullah Mubarok (Abah sepuh, 1956) yang juga

mengambil inisiasi dari Syekh ‘Abd Al-karim Banten.

Abah sepuh inilah yang kemudian pada tahun 1905 mendirikan

Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya yang kemudian diteruskan oleh

putranya Abah Anom hingga sekarang. Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsabandiyyah di Daerah Bogor dikembangkan oleh Kiai Falak, yang

juga seorang Kholifah dari Syekh Al- Karim banten. Kiai Falak sendiri

asalnya dari Banten dan beliau mendirikan pesantren Pangentongan yang

dimasa hidupnya menjadi salah satu pusat pengembangan Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah. Kiai wafat pada tahun 1973 berusia

130 Tahun. Sebagai pengganti anaknya adalah Kiai Tohir Falak yang

Page 63: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

50

mengatakan bahwa ia menerima wasiat dari ayahnya untuk meneruskan

pembacaan manakib Syekh Abdul Qadir Al-jailaini pada setiap tanggal

sebelas hijriah dan menyelenggarakan khotaman Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsabandiyyah pada setiap hari jum’at sesudah sholat ashar atau

mahgrib.

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Suryalaya saat ini

dikenal sebagai salah satu pusat Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsabandiyyah yang aktif dan dinamis, seorang Mursyidnya KH.

A.Shokhibul wafa Tajul Arifin (Abah Anom) yang telah berhasil

mengembangkan Cabang-cabang di Indonesia maupun di luar negeri

seperti: Singapura, Brunai Darussalam, Malaysia. Abah anom telah

menulis beberapa karyanya yaitu miftah al shudar, ibadah sebagai

metode pembinaan korban penyalahgunaan narkotika dan kenakalan

remaja, Uqud al- juman, Akhlaq al-Karimah/ akhlaq al-Mahmudah

berdasarkan Mudawamatu dzikrillah, dan menerbitkan maklumat secara

tertulis antara lain seperti Negara dalam menghadapi krisis berat,

pemilu, krisis di negara Irak, dan disebarluaskan di seluruh cabang

Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah di Suryalaya.

5. Komponen-komponen Tarekat

Komponen- komponen tarekat yaitu sesuatu yang harus ada dalam

kegiatan tarekat, karena tanpa adanya komponen tarekat, tarekat tidak

mungkin berjalan dan melakukan kegiatan suluk sebagaimana semestinya.

(Forum Karya Ilmiah Siswa Purna, 2011:150 ).

Page 64: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

51

a. Mursyid

Seorang mursyid yakni pemimpin atau khalifah dalam tarekat. Jika

para ulama sebagai pewaris Nabi Muhammad Saw. dalam mengajarkan

penghayatan keagamaan yang bersifat batin, maka dalam silsilah tarekat

terlihat posisi Nabi Muhammad Saw. berada pada puncaknya, setelah

Allah Swt dan malaikat Jibril. Otoritas mutlak mussyid dalam masalah-

masalah spiritual maupun material terhadap Murid-muridnya adalah

salah satu ciri khas dari aliran tarekat. Dengan demikian dalam tarekat

mursyidlah yang berhak untuk membait muridnya, sehinga dengan bait

dan menerima talqin zikir dari mursyid sebagai perantara penyambung

antara dirinya dengan Allah.

Akan tetapi terkadang musryid menunjuk salah satu muridnya

untuk menjadi wakil mursyid atau wakil talqin ketika dalam pembaitan

menerima murid baru. Dikarenakan mursyid yakni manusia yang sudah

mencapai ma’rifatullah, sehingga segala sesuatu dalam tarekat biasanya

murid harus mendengarkan dan melaksanakan perintah apapun dari

mursyidnya.

b. Murid

Murid tarekat adalah seorang yang disyaratkan harus berjanji setia

kepada dirinya di hadapan mursyid, bahwa ia akan mengamalkan segala

amalan dan wirid yang telah diajarkan guru kepadanya dengan sungguh

sungguh. Dalam ketarikatan para murid mendapat bimbingan dan

pelatihan spiritual untuk mencapai peringkat kerohanian tertentu dalam

Page 65: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

52

ilmu suluk. Di samping itu, para murid mendapat pelajaran ilmu agama,

khususnya fikih, ilmu kalam, falsafah dan tasawuf (Forum Karya Ilmiah

purna Siswa, 20110:158).

Menurut Syekh Abdul Qodir Al-Jalaini mengemukakan dalam Al-

Qahthani (2004:434) menerangkan kewajiban-kewajiban yang harus

dijalankan oleh seorang murid tarekat yakni meliputi:

Pertama, memiliki kaedah yang benar, yang merupakan dasar,yaitu

berpegang kepada kidah ahli sunah waljamaah. Kedua, berpegang teguh

pada Al- Kitab dan Sunnah, serta mengamalkan keduaanya baik yang

berupa perintah, larangan, asal maupun cabang. Ketiga, jujur, sungguh-

sungguh, Ikhlas terhadap Allah, memenuhi janji, menjalankan perintah,

selalu beribadah dan mencari Keridlaan-Nya. Keempat, tidak mengurangi

Ibadah. Kelima, bersifat dengan sifat sifat yang mulia.

Keenam, ridla untuk menjadi orang yang tidak terkenal, selalu

berzikir, meninggalkan perbuatan yang sia-sia, rela kelaparan dan

menahan syahwat. Ketujuh, lebih mengutamakan untuk selalu menemani

guru, duduk bersama di majlis ilmu, duduk bersama ulama, dan orang

orang mulia. Kedelapan, memohon ampunan kepada Allah dari dosa-

dosa yang telah dilakukan sebelumnya dan agar terjaga pada sisa

umurnya serta mendapatkan taufik dalam amal yang dicinta Allah dan

diridhainya dalam gerak dan diamnya. Kesembilan, mencintainya

kepada guru dan orang orang yang Sholeh. Kesepuluh, bersikap Zuhud

dalam segala hal.

Page 66: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

53

c. Zikir

Salah satu amalan yang menjadi ini wirid tarekat adalah Zikir.

Semua kelompok tarekat mengajarkan zikir.

Di dalam firman Allah :

Artinya Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (Q.S. Ar-Ra’ad:28 )

Artinya (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri

atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan

Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci

Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka (Q.S Ali Imran

:191 )

Menurut para Ulama, Zikir adalah menyebut asma Allah Swt.

dengan Ungkapan-ungkapan yang baik (kalimah toyibah) yang telah

ditentukan oleh ajaran Islam seperti membaca Tasbih “Subhanallah”

(maha suci Allah), tahmid “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah ),

Takbir “Allahu Akbar” (Allah maha besar), Tahlil “lãilãha illallãh”

(tiada tuhan selain Allah ). Ungkapan-ungkapan tersebut dipandang baik

untuk diucapkan. Setiap tarekat memiliki wirid tertentu sesuai dengan

tradisi masing masing.

Page 67: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

54

Zikir paling banyak digemari dan diamalkan ada tiga macam wirid

yaitu Pertama, wirid Istighfar dilakukan dalam upaya membersihkan

semua noda yang pernah diperbuat, bagi seorang salik menjadi syarat

utama untuk mencapai tujuan selau ingin dekat dengan Allah. Kedua,

wirid Sholawat biasanya dilakukan sebagai pengisi kekosongan jiwa dari

nilai-nilai luhur dan mulia.

Wirid Sholawat berfungsi sebagai pengisi kekosongan jiwa dari

nilai-nilai luhur dan mulia, media komunikasi spiritual sebagai bentuk

perasaan rindu kepada Rasulullah Saw. sebagai teladan yang baik.

Sehingga pintu menuju kebersamaan dengan Allah dan mudah wushul.

Ketiga, wirid zikir menurut Al-Kalabadziy mengemukakan dalam Forum

Karya Ilmiah Purna zikir selalu ingat kepada Allah, dan melupakan

sesuatu selain Allah. Sehingga dapat menumbuhkan dua Sifat dasar yang

akan terus menancap pada dirinya, yaitu perasaan cinta dan takut kepada

Allah. Sedangkan rasa Cinta akan menjadi motifasi baginya untuk selalu

berbuat apa yang diperintahkan Allah seraya menghindari larangan-Nya.

d. Zawiyah

Zawiyah adalah majelis tempat para murid mengamalkan suluk,

Zikir, dan berbagai wirid tarekat yang lain seperti membaca manakib

Syekh Abdul Qodir Al- Jailainiy. Latar belakang munculnya Zahwiyah

tidak lepas dari kebiasaan kaum sufi dalam mengembara dari suatu

tempat ketempat yang lain dari kebiasaan tersebut terbentuklah pusat

Page 68: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

55

pusat kegiatan kaum sufi di berbagai kawasan dunia Islam (Forum Karya

Ilmiah Purna siswa, 2011:158-163 ).

e. Adab

Syarqawi mengemukakan dalam Al-Qahthani (2004:431). Adab

seorang murid yaitu adab batin yang diharapkan darinya kebersihan hati

dari segala penyakit dan dari kekuasaan kesenangan dan nafsu syahwat.

Hakikat adab menyatunya semua tabiat baik. Adab murid terhadap guru

tingkat kepasrahannya sebagai simbol ketaatannya (Forum Karya Imiah

Purna Siswa, 2011 : 163 ).

Ada beberapa etika murid kepada gurunya yang hartus diperhatikan

yang diantaranya:(Forum Karya Ilmiah Purna, 2011:163)

Pertama, murid tidak boleh berprasangka buruk terhadap gurunya.

Kedua, murid tidak boleh duduk pada tempat yang biasa diduduki oleh

Gurunya. Ketiga, murid tidak boleh memakai barang yang bisa dipakai

oleh Gurunya. Keempat, apabila sang guru menyuruh, murid

mengerjakan sesuatu maka hendaklah ia segera mengerjakannya. Kelima,

murid tidak boleh mengajukan usul apapun jika ia tidak atau belum

memahami jenis pekerjaan itu. Keenam, jika Murid melihat guru berjalan

kesuatu arah, ia tidak boleh bertanya kemana guru pergi. Ketujuh, murid

tidak boleh menikahi janda gurunya. Ketika gurunya telah bercerai atau

meninggal dunia. Kedelapan, murid yang berani melawan gurunya dalam

sebuah tarekat dipandang telah melawan allah, karena Syekh tarekat itu

Page 69: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

56

bersama sama dengan Allah dan ia berposisi sebagai madhariah

(penampakan diri Allah Swt.)

Syekh Abdul Qodir Al- Jailaini mengemukakan dalam Al-Qahthani

(2004: 435) melihat pentingnya hubungan murid antara guru, maka

Adab-adab khusus yang harus diterapkan oleh Muridnya diantaranya:

Pertama, mentaatinya dan tidak menentangnya baik secara lahir

maupun batin. Kedua, harus menutupi aib guru yang dilihatnya dan

menyalahkan dirinya sendiri mungkin hal itu terjadi karena dirinya tidak

memahami maksud gurunya. Ketiga, selalu mengikuti gurunya dan tidak

lepas darinya. Keempat, harus bersikap sopan di depan gurunya. Kelima,

murid harus yakin dan percaya bahwa gurunya adalah ahli untuk ditimba

ilmu dan pengetahuannya.

6. Silsilah Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

Tarekat Qadariyah Wa Naqsabandiyah ini memiliki susunan

silsilah yang muktabaroh maksudnya silsilah sudah jelas dan tidak

terputus dari awal sampai akhir. Berikut ini adalah susunan silsilah

tarekat tersebut: (Faqih, 1992:96-98).

a. Rabbul arābb wamu’tiqurriqaabi Allah.

b. Sayyidina Jibril a.s.

c. Sayyidina Muhammad Rasulullah Saw.

d. Sayyidina ‘Ali k.w.

e. Sayyidina Husein r.a.

f. Sayyidina Zaenal Abidin r.a.

Page 70: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

57

g. Sayyidina Muhammad Baqir r.a.

h. Sayyidina Ja’far Shaadiq r.a.

i. Sayyidina Imam Mussa Al-Kāzhim.

j. Syekh Abdul Hasan ‘Ali bin Māsā r.a.

k. Syekh Ma’ruāful Karkhì r.a

l. Syekh Sirri Saqathi r.a

m. Syekh Abu Al-Qāsim Al-Junaedi Al-Baghdādì r.a

n. Syekh Abu Al- Bakrin Dilfisy- Syiblí r.a

o. Syekh Abu Al-fadhlì Au ‘Abdul Wāhìd At Tamimi r.a.

p. Syekh Abu Al-Faroji Ath-Thurthứsi r.a

q. Syekh Abu Al-Hasan ‘Alì bin Yusuf Al-Qirsyi al- hakkarì r.a

r. Syekh Abứ Sa’ìddil Mubarok bin ‘Ali Al Makhzứmi r.a

s. Syekh Muhyiddin Abdul Qādir Al- Jaelani qaddasallahu sirrohu.

t. Sykh Abdul Azizi r.a.

u. Syekh Muhammad Al-Hattak r.a.

v. Syekh Syamsuddin r.a.

w. Syekh Syarofuddin r.a.

x. Syekh Nứruddin r.a.

y. Syekh Waliyuddin r.a.

z. Syekh Hisyaamuddin r.a.

aa. Syekh Yahyaa r.a.

bb. Syekh Abứ Bakrin r.a.

cc. Syekh Abdurohìm r.a.

Page 71: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

58

dd. Syekh Utsman r.a.

ee. Syekh Abdul Fattah r.a.

ff. Syekh Muhammad Murād r.a.

gg. Syekh Syamsuddin r.a.

hh. Syekh Ahmad Khaatib Asy-Syambas Ibnu Abdul Ghaffar r.a.

ii. Syekh H. Abdullah Al-Mubarok bin Nur Muhammad r.a. (Abah Sepuh)

Suryalaya Tasikmalaya.

jj. Syekh H.A Shahibul Wafa Tajul ‘Arifin r.a. (Abah Anom ) Pondok

Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.

7. Manfaat Bertarekat

Bentuk pengimplementasian (pengamalan) ajaran tasawuf, tarekat

tidak hanya menghasilkan apa yang dituju dalam ajaran tasawuf. Bentuk

tarekat yang terstruktur dan ketat telah memunculkan kemudahan tersendiri

bagi para pengamal tasawuf, antara lain adalah: (Forum Karya Ilmiah Purna

Siswa, 2011:139).

a. Bimbingan Mursyid

Seorang mursyid yang merupakan sosok guru, keberadaannya

sekarang tidak sama seperti zaman sufi-sufi terdahulu. Di zaman sufi

seperti Hasan Al-Basriy dan Al-Junaid, mursyid adalah sosok yang

mudah ditemukan diberbagai tempat dan tidak sulit untuk dipertanyakan

kebenarannya. Hal ini karena dekatnya masa itu dengan masa kenabian.

Pemahaman tentang syariat dan makna tasawuf pada masa itu masih

tergolong dalam. Jauh berbeda bila dibandingkan dengan zaman

Page 72: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

59

sekarang. Keabsahan seorang guru amat perlu sekali dipertanyakan

seiring munculnya guru-guru palsu yang berjalan dan mengajarkan ajaran

tidak sesuai dengan ketentuan para sufi terdahulu. Kemunculan tarekat

memberi solusi terkait sosok guru yag dibutuhkan oleh para pengamal

tasawuf. Karena dalam tarekat sendiri tidakllah mudah memberi izin

seorang untuk mengajarkan tarekat tanpa ada pengujian dan kriteria yang

harus dipenuhi sesuai yag ada dalam syariat Islam sebagai acuan dalam

tarekat.

b. Kebersamaan dan Solidaritas

Doktrin sufi yang mengajarkan kebersamaan antar pengamal

tarekat (shuhbah) menjadi kelebihan tersendiri dalam tarekat. Dalam

sebuah kelompok yang setiap hari terus dipupuk adanya rasa

kebersamaan dan solidaritas antar individu, memungkinkan untuk terus

saling solidaritas antar individu, memunginkan untuk terus saling

berhubungan dan tercipta suasana keakraban yang semakin menipiskan

bentuk perbedaan yang ada. Jadilah di antara mereka tak lagi ada rasa

segan untuk sekedar saling mengingatkan, membantu bila ada yang

membutuhkan, dan kebutuhan lain yang lazim ada dalam kesosialan.

Keadaan ini membuat para pengamal tarekat semakin nyaman dan mudah

untuk mengkontekstualisasikan tasawuf dalam kehidupan sehari-hari.

c. Lebih Terbimbing dan Terarah

Dalam sebuah tarekat lazim terjadi kontrol diri seorang mursyid

terhadap murid. Setiap perubahan kejiwaan perlu adanya konsultasi

Page 73: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

60

tersendiri pada sang mursyid yang tentunya lebih mengetahui apa dan

bagaimana munculnya suatu perubahan. Apalagi terkait hal yang tak

mampu untuk diusahakan maupun ditolak keberadaannya. Pengetahuan

murid tentunya sangat minim dengan perubahan kejiwaan tersebut.

Sehingga dengan adanya kontrol dari sang mursyid, tentunya murid akan

lebih terbimbing dan terarah.

d. Menghindari Penyimpangan dalam Ajaran Agama

Manfaat ini sudah pasti bisa didapatkan dengan adanya

kemudahan-kemudahan di atas. Berkaitan dengan terbentuknya

pemahaman syariat, tarekat dan hakikat sudah pasti dalam mengamalkan

dan mengajarkan ajaran selalu berhati-hati dalam segala hal, bahkan

menghindari penyimpangan dalam ajaran Agama. Kehatian- hatian setiap

aktifitas mempengaruhi pola pikir seorang salik untuk bertindak.

Bimbimbingan ajaran yang selalu didapatkan ketika menjalankan amalan

selalu diperhatikan, bahkan ketika ada amalan-amalan Agama yang

sebenarnya tidak ada tuntunan dari syariat Islam seorang salik lebih baik

meninggalkan dan tidak melakukannya. Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah termasuk salah satu dari tarekat muktabaroh yaitu

silsilahnya tidak terputus dari Rasullah, jadi jelas amalan yang dilakukan

berlandaskan pada syariat Islam yang berlaku.

e. Diri Lebih Terkontrol

Hal ini terkait dengan keketatan dan kedisiplinan dalam sistem

tarekat. Dengan adanya sebuah peraturan dalam sebuah kelompok, akan

Page 74: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

61

semakin memperkecil kesempatan diri untuk lari dari tanggung jawab

dan bermalas-malasan.

Zamakhsyari Dhofier mengungkapkan penelitiannya tentang

anggota

Anggota perkumpulan organisasi tarekat dewasa ini adalah

orang-orang yang lanjut usia yang tidak lagi didorong oleh

keinginan mengejar kehidupan duniawi sebagai dasar utama untuk

memperoleh kebahagiaan.

Setelah menyadari bahwa akhir dari hidupnya semakin dekat,

mereka merasakan bahwa kebutuhan spiritual untuk lebih

mendekatkan diri kepada Allah adalah merupakan tuntutan

hidupnya yang paling menonjol, kemudian mereka memasuki

perkumpulan tarekat. Bimbingan spiritual dari guru memang sangt

diperlukan. Tetapi bukan merupakan motif utama.

Alasan pertama, memasuki perkumpulan tarekat ialah ingin

merasa terus-menerus tarekat dengan amalan-amalan zikir setelah

melakukan sembahyang wajib yang biasa dilakukan bersama-sama

dengan anggota lainnya di bawah pimpinan gurunya. Alasan kedua,

adalah tekanan para pengamal tarekat kepada perasaan kesetia-kawanan.

Sebagaimana diakui oleh kebanyakan penulis bahwa diantara kelompok-

kelompok masyarakat Islam, anggota perkumpulan tarekat merupakan

orang-orang yang paling terpanggil oleh ajaran AL-Quran untuk saling

mencintai antar sesama muslim, sebagaimana yang dicontohkan oleh

Nabi dan para sahabatnya.

Page 75: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

62

BAB III

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Letak Geografis

Nama Balak adalah sebuah Dusun yang terpencil yang jauh dari

kebisingan hiruk pikuk Kota. Dusun ini terletak di lereng Gunung Balak, di

sebuah Bukit yang berada di Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang. Desa ini berada di sebelah timur Kota Magelang, sekitar 15 km dari

arah Kota Magelang. Desa ini berpenduduk 2.621 jiwa yang tersebra di empat

Dusun yaitu: Dusun Balak jumlah penduduk 637, Dusun Jengkol jumlah

penduduk 807, Dusun Klenteng 500 dan Dusun Losari jumlah penduduk 677.

Dusun ini tidak jauh berbeda dengan Dusun-dusun lain di sekitarnya

yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, pekerja,

buruh, pedagang kecil-kecilan di pasar lokal. Adapun batas wilayah meliputi:

sebelah timur berbatasan dengan Desa Pakis, sebelah barat berbatasan dengan

Desa Bawang, sebelah utara berbatasan dengan Desa Daseh, sebelah Selatan

berbatasan dengan Kecamatan Candimulyo (Observasi, Jum’at 15 Mei pukul

12.30 WIB).

B. Profil Pondok Pesantren Suryabuana Magelang

1. Deskripsi Pondok Pesantren Suryabuana

Pondok Pesantren Suryabuana dalam melaksanakan kegiatan dan

misinya di bawah yayasan Bakti Umat, sebagaimana tercantum dalam

format berikut ini.

Page 76: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

63

YAYASAN BAKTI UMAT

-PUSAT-

PONDOK PESANTREN SURYABUANA

Akte Notaris : No 26 Tanggal 9 Juli 1999

NPWP NO : 01.821.103.7-524.000

Alamat : Jl. Magelang Kopeng KM 15, Balak Losari Pakis Magelang 5619

=====================================================

DESKRIPSI PONDOK PESANTREN SURYABUANA

Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan

Pakis Kabupaten Magelang merupakan pusat kegiatan tarekat Qodiriyyah

Wa Naqsabandiyyah yang menyelenggarakan Manakib Syekh Abdul Qadir

Al-Jailani yang dihadiri jamaah dari berbagai wilayah seperti Kab.

Magelang, Salatiga, Demak dan lain-lain. Pondok Pesantren Suryabuana

Nama

Alamat

Telephon

Rekening Bank

Awal berdiri

Didirikan Oleh

Pengasuh Pondok

Pembina

No. NPWP

Kegiatan Amaliyah

Jumlah Perwakilan

Jumlah Mubaligh

Jumlah Santri Mukim

Jumlah Santri

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Pondok Pesantren Suryabuana (PP.SB)

Jln. Magelang – Kopeng KM 15 Balak Losari

087834365351 / 085740003230

1. Bank BRI Rek No:6774-01-003857-53-

8.

2. BPD Jateng Rek No : 3-005-00625-1

9 Juli 1999

Ahmad Sirrulloh MQD

Ahmad Sirrulloh MQD

1. H. Arif Sudarsono.

2. Drs. M. Safi’i

01.821.103.7-524.000

1. Dzikir Harian Sehabis Sholat Rowatib.

2. Khotaman Mingguan.

3. Manaqib Bulanan

27 Daerah

10 Orang

Pertama, 15santriwan, kedua 12 santriwati

-/+ 7500 Tahun 2015

Page 77: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

64

dilengkapi dengan Masjid Surya Mustika Rahmat menjadi sentra kegiatan

ibadah santriwan dan santriwati karena digunakan melakukan ritual sholat,

dzikir, khotaman, dan manakiban (Observasi Senin, 18 Mei 2015 pukul

13.00 WIB).

Di samping dilengkapi dengan Masjid, juga dilengkapi dengan buku-

buku yang berasal dari Pondok Pesantren Suryalaya Jawa Barat, Pendopo

yang sering digunakan diskusi anggota tarekat, ruang khalwat khusus

(menyendiri), ruang makan bersama, kolam mandi taubat khusus, pondok

putra dan putri yang dibedakan yang dilengkapi kamar mandi tersendiri,

Gapura Sasoning Swarga, petilasan “batu sembilan yang konon disinggahi

wali songo untuk bermusyawarah”, Menara Kalimosodo cukup tinggi yang

berada di sebelah Masjid Surya Mustika Rahmat, Lapangan yang cukup luas

guna menjadi tempat parkir dan pedagang warung sederhana sering

digunakan jualan makanan pada saat manakiban sebulan sekali dan juga ada

sesuatu misteri yang dianggap keramat di sebalah barat Pondok ada Gunung

Balak yang sering digunakan untuk peringatan hari besar Islam (PHBI)

Muharam konon di gunung ini Syekh Subakir menanamkan tombak

Kalimasodo (Dua Kalimat Syahadat) untuk membentengi dari penguasaan

raja iblis dan ratu pantai selatan. Pondok Pesantren ini terletak disebelah

utara penduduk bermukim (Observasi, Jum’at 22 Mei 2015 Pukul 12.30

WIB).

Page 78: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

65

2. Latar belakang pendirian Pondok Pesantren Suryabuana

Menurut sesepuh Pondok Pesantren Suryabuana, bahwa Pondok

Pesantren Suryabuana merupakan salah satu Pondok Pesantren di Indonesia

khususnya di Jawa Tengah yang mengajarkan ilmu-ilmu ke-Islaman secara

terpadu, baik ilmu-ilmu Syariat maupun ilmu-ilmu hakikat dengan ciri

khasnya Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah. Dahulu sebelum Pondok

Pesantren Suryabuana dibuka secara resmi, kegiatan mujahadah zikir telah

dirintis oleh Ahmad Sirrulloh, baik secara pribadi maupun dengan teman-

teman dekatnya. Apa yang didapat dan diperoleh Ahmad Sirrulloh dengan

Wali Mursyid Pangersa Abah Anom di PP. Suryalaya Tasikmalaya Jawa

Barat, memberikan inspirasi dalam dada diri Ahmad Sirulloh (wawancara

kamis 14 Juni 2015 pukul 15.00 WIB dari informan sesepuh Pondok

Pesantren suryabuana Bapak M. Akib Ali Atmo dan Subchan. S.Ag).

Ahmad Sirrulloh berupaya untuk menata kembali kondisi keagamaan

masyarakat Desa Balak Pakis Magelang khususnya dan menyebarkan ajaran

tarekat yang merupakan ruh Islam ke seluruh masyarakat. Pertemuan itu

juga menambah kemantapan Ahmad Sirrulloh melangkahkan kaki di

wilayah kebenaran. Seiring perjalanan waktu, Ahmad Sirrulloh mulai

mengenalkan zikir yang beliau terima dari Pangersa Abah Anom kepada

rekan-rekannya, kepada para kerabatnya, dan kepada anggota keluarganya.

Beliau juga mencari kesamaan-kesamaan antara tarekat yang telah berjalan

cukup lama di dusun Balak dan tarekat yang baru diterimanya. Beliau juga

mencari sebab mengapa tarekat yang telah berjalan sekian lama tidak

Page 79: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

66

mampu menjadi benteng kemerosotan moral dan terkesan tidak memberikan

kontribusi dalam membangun pola pikir dan sikap dalam hidup

bermasyarakat. Mulailah Ahmad Sirrulloh mengajak anak-anak kecil dan

rekan-rekan sebayanya untuk melakukan zikir tarekat sebagai wirid,

walaupun mereka belum mendapatkan talqin zikir dari seorang wali

mursyid.

Beberapa murid keluarganya yang memang telah mengenal zikir dan

pernah mendapat talqin zikir dari mursyid yang bernama Mbah Nawawi dari

Berjan Purworejo, beliau berikan pengertian dan pengenalan akan zikir yang

diajarkan di PP. Suryalaya. Diantara anggota keluarga yang memahami

metode zikir Suryalaya adalah bapaknya sendiri Said bin muhtar dan

mertuanya Kiai Ahmad, serta beberapa anggota keluarga yang lain. Pada

akhirnya mereka mau mengikuti mengambil pelajaran zikir dari Pangersa

Abah Anom serta mengamalkannya sehingga turut membantu Ahmad

Sirrulloh mengembangkan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah.

Zikir dengan metode pengamalan khusus dari Pangersa Abah Anom

ini ternyata cepat sekali dapat dirasakan manfaatnya oleh mereka yang

mengamalkan. Berbekal pengalaman, perasaan dan penghayatan yang

diperoleh dari zikir dari Suryalaya, Ahmad Sirrulloh dan Kiai Ahmad

mencoba mensosialisasikan metode ini kepada jamaah yang dibinanya. Juga

Ahmad Sirrulloh dengan semangat yang luar biasa mencoba mencari celah

dan cara untuk menanamkan pengertian, khususnya kepada para remaja

akan dasar dan tujuan dari tarekat tersebut.

Page 80: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

67

Di awal aktifitasnya, Ahmad Sirrulloh lebih mendahulukan berdakwah

dan mengajak para remaja dan pemuda untuk masuk dan mengamalkan

tarekat, mengingat merekalah tunas-tunas dan tulang punggung masyarakat.

Dengan langkah yang demikian ini tarekat di Balak khususnya dan

Magelang pada umumnya, tidak hanya diikuti generasi yang telah tua, tetapi

generasi muda pun bersemangat mengamalkannya. dengan bantuan Allah

Swt. akhirnya banyak remaja yang menyadari betapa mereka memerlukan

satu metode untuk meluruskan keyakinan mereka, memupuk semangat

juang keagamaan mereka dan meraih cita-cita mereka dengan penuh ridha

Allah Swt. para remaja ini akhirnya juga mengambil talqin zikir dari

Pangersa Abah Anom, yang kemudian diikuti generasi tua laki-laki dan

perempuan. Bahkan Orang-orang yang dahulunya jahat, banyak berbuat

dosa, tidak malu-malu untuk bergabung dengan Ahmad Sirrulloh sekaligus

jadi orang yang bersungguh-sungguh dalam bertarekat serta mengajak yang

lain untuk bersatu bergabung melantunkan kalimat lãilãha illa allãh.

Begitu juga Kiai Ahmad, tidak begitu sukar memberikan pengertian

akan tarekat dari PP. Suryalaya ini kepada jamaahnya, karena pada dasarnya

apa yang diamalkannya sama dengan apa yang mereka terima dari Mbah

Nawawi Berjan. Mereka hanya memerlukan sedikit argumentasi akan

keharusan mencari wali mursyid lagi setelah Mursyid mereka meninggal

dunia. Akhirnya murid Kiai Ahmad juga banyak yang memperbaharui talqin

zikir mereka kepada Pangersa Abah Anom. Barokah zikir yang diamalkan

sebagian masyarakat Balak ini terasa sekali manfaatnya dan dapat dirasakan

Page 81: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

68

secara langsung oleh pribadi masing-masing, maupun secara kolektif dalam

masyarakat.

Walaupun disatu sisi ada sebagian lagi dari masyarakat Dusun Balak

yang tidak biasa menerima dan mau mengerti akan metode zikir Suryalaya

ini. Kegiatan tetap berjalan terus dan gaung pun bersambut, layar

terkembang, kabarpun terbawa angin sampai ke Dusun sekitar. Terdorong

untuk menyebarluaskan tarekat di dusun Balak dan upaya membangkitkan

kembali amaliyah tarekat yang telah dirintis oleh Kiai Samudi yakni saudara

Ipar Kiai Ahmad, dan mengajak masyarakat yang kurang peduli dengan

kondisi keagamaan untuk bersama-sama bergabung mengharumkan agama

Islam, Ahmad Sirrulloh mencoba mengadakan sosialisasi tarekat dengan

sarana pengajian umum di Masjid Al-Falah, yang merupakan Masjid

Kampung tempat Mbah Mangli menyelenggarakan pengajian tiap kamis

kliwon dan Kiai Samudi pernah membina masyaraakat dengan amaliyah

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah dari Berjan Purworejo.

Tercatat beberapa kali pengajian umum pernah dilakukan di Masjid Al

Falah tersebut. Pengajian umum dan manaqib untuk pertama kali juga

dilakukan di Mushola Al-Akbar. Semakin hari murid yang ikut kegiatan

amaliyah tarekat ini semakin banyak, bahkan dari dusun-dusun sekitar mulai

banyak yang ikut bergabung dan mengambil talqin zikir, semakin banyak

pula murid Ikhwan yang memerlukan pembinaan.

Dengan demikian guna bisa menampung murid yang banyak dalam

acara bulanan yaitu manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, acara yang

Page 82: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

69

semula dilaksanakan di mushola Al-Akbar tersebut dipindahkan tempatnya

ke Mushola Al-Husain, Mushola tempat Kiai Ahmad membina masyarakat

dengan amaliyah keagamaan sehari-hari, tercatat beberapa kali acara

manakib dilaksanakan di Mushola Al-Husain ini. Dengan kekuasaan Allah

Swt. Tarekat ini terus berkembang karena memang dapat dirasakan

manfaatnya dan diperlukan untuk kemajuan pendekatan diri kepada Allah,

menggapai ridha-Nya. Perkembangan ini menjadikan Mushola Al-Husain

tidak lagi mampu menampung Murid-muid tarekat dalam acara manakib

dan memberikan inspirasi kepada Ahmad Sirrulloh untuk membuka satu

tempat baru di ujung barat laut Dusun Balak untuk dijadikan pusat

pembinaan dan pengembangan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah.

Maka dengan memohon kekuatan kepada Allah Swt. yakin akan

pertolongan dan kuasa-Nya dibukalah areal baru tersebut dengan nama

Suryabuana.

Secara harfiyah Suryabuana terdiri dari dua kata dari bahasa jawa,

yaitu Surya yang berarti sinar atau matahari dan Buana yang berarti bumi

atau dunia. Suryabuana kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia

berarti sinar yang menerangi dunia. Dengan nama Suryabuana tersebut

Ahmad Sirrulloh menaruh harapan yang sangat tinggi dari keseluruhan

kegiatan pembangunan dan pembinaan yang dilakukan di lokasi tersebut.

Diantara harapan yang senantiasa dimohonkan kepada Allah Swt.

adalah terangnya keadaan rohani semua orang yang pernah mengunjungi

Suryabuana, bersinar dengan pancaran nur ma’rifat Illahi sehingga mampu

Page 83: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

70

memberikan penerangan kepada jalan hidupnya sendiri, untuk senantiasa

dalam jalan yang diridhai Allah Swt. juga mampu memberikan penerangan

kepada jalan hidup keluarganya dan masyarakat luas, untuk senantiasa hidup

penuh dengan keharmonisan, penuh ridha Allah Swt. bahkan mampu

memberikan penerangan kepada mereka yang hidup dalam kegelapan untuk

bisa kembali pada jalan hidayah Illahi.

Tentunya maksud yang terkandung dalam pemberian nama

Suryabuana sangat banyak dan hanya Ahmad Sirrulloh dan Pangersa Abah

Anom yang lebih mengetahui hakikatnya secara rinci. Secara umum

Suryabuana merupakan satu paket rencana pembangunan sarana dan

prasarana yang akan dijadikan basis atau pusat pembinaan dan

pengembangan Agama Islam yang lebih sempurna melalui pengamalan

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Kabupaten Magelang, tepatnya

di Dusun Balak Losari kecamatan Pakis. Adapun prioritas utama dan

pertama dari pembangunan adalah Masjid serta menara. Secara lahiriyah

dibukanya areal baru tersebut memang karena Mushola Al-Husain

dipandang tidak akan mampu menampung murid ikhwan yang mengikuti

kegiatan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah yang terus bertambah.

Tetapi pada hakikatnya, pembukaan tersebut merupakan amanah yang

diterima dari Allah Swt. Sebagaimana tarekat yang tidak hanya

mengembangkan sisi lahiriyah manusia, tetapi juga mengedepankan sisi

batiniahnya, maka Ahmad Sirrulloh dengan Suryabuana yang dijadikan

pusat pembinaan dan pengembangan Tarekat Qadiriyyah Wa

Page 84: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

71

Naqsyabandiyyah senantiasa merambah dua sisi tersebut secara bersamaan

dalam pembangunan dan pemakmurannya.

Setiap tahap dari pembangunan Suryabuana senantiasa diimbangi

dengan serangkaian dzikir dan mujahadah sebagai wujud permohonan

kepada Allah, sekaligus sebagai wujud rasa syukur karena telah dijadikan

tangan-tangan-Nya untuk melaksanakan kehendak-Nya. Secara historis,

persiapan pembukaan areal Suryabuana oleh Ahmad Sirrulloh dimulai pada

tanggal 27 Dzulhijjah 1419 H bertepatan dengan 14 April 1999 M, dimulai

dengan pengangkatan sebuah batu bersejarah yang sudah ratusan tahun

berada di lokasi itu, diteruskan sehari kemudian dengan penataan calon

lokasi masjid, bertepatan dengan hari kamis kliwon. Penataan dimaksud

termasuk penentuan arah kiblat dan rencana bangunan sebagai awal

pembangunan sebuah masjid.

Selang tiga hari setelah persiapan tersebut, pada hari sabtu pahing,

bertepatan dengan tahun baru Islam yaitu 01 Muharom 1420 H atau tanggal

17 April 1999 M, setelah pemancangan benang persegi empat di lokasi yang

benar-benar masih alas atau bisa dikatakan masih ditanami pohon ketela

dengan taqdir dan ridla-Nya, Ahmad Sirrulloh mengumumkan

diresmikannya masjid tersebut dan dinamakan Masjid Surya Mustika

Rahmat. Peresmian dilakukan bertepatan dengan isyroq, pukul 05.37 WIT.

tepat saat terbit sang surya.

Dalam perjalanan waktu, fungsi masjid Surya Mustika Rahmat tidak

hanya digunakan untuk keperluan ibadah dan amaliyah rutin jamaah tarekat

Page 85: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

72

saja, namun digunakan juga untuk keperluan ibadah yang bersifat sosial,

seperti musyawarah tentang perencanaan dan pekerjaan proyek, pelaksanaan

akad nikah, bersihan yakni acara pemberian nama seorang bayi yang baru

lahir dan sebagainya. Masjid Surya Mustika Rahmat merupakan mustika

bagi para Ikhwan khususnya dan masyarakat pada umumnya, selang

beberapa bulan kemudian ada beberapa Ikhwan dari beberapa daerah yang

memasrahkan anaknya kepada Ahmad Sirrulloh untuk mendapatkan

pembinaan keagamaan yang intensif. Satu anak, dua anak dan terus

bertambah sehingga memerlukan pemikiran untuk menempatkan mereka.

Dengan pertimbangan yang masak akhirnya dibangunlah kamar-kamar

sederhana sebagai asrama bagi santri-santri di dekat Masjid Surya Mustika

Rahmat.

Sementara pembangunan fisik dan pembinaan rohani terus berjalan,

terus bertambah pula kemantapan para Ikhwan dalam mendukung dan ikut

berpartisipasi dalam pengembangan Suryabuana. Menyadari kian hari kian

bertambah mereka yang memerlukan bimbingan dan juga semakin banyak

yang bersilaturahmi kepada beliau, rumah yang menjadi tempat tinggal

beliau terkadang tidak mampu menampung tamu saat-saat sehabis

pengajian, maka atas perintah Pangersa Abah Anom dibangunlah satu

pendopo untuk menerima tamu di belakang rumah beliau dengan ukuran 12

X 12 M2. Pada perjalanan pengembangan selanjutnya, Ahmad Sirrulloh

merencanakan membangun satu menara sebagai simbol keimanan yang kuat

Page 86: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

73

dan kokoh serta tingginya cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh para

Ikhwan dan yang paling pokok adalah sebagai Mi’rojul washilīn.

Menara Masjid tersebut rencana akan dibangun 15 M sebelah selatan

Masjid Surya Mustika Rahmat. Atas saran dan perintah dari Pangersa Abah

Anom maka menara tersebut akan dibangun dengan ketinggian 27 M

sebagai simbol hakikatnya. Peletakan batu pertama pembangunan menara

tersebut dilakukan oleh Ahmad Sirrulloh pada tanggal 27 Juli 2003 M

bertepatan dengan 23 Jumadil Ulaa 1424 H pada pukul 21.00 WIB. Ahmad

Sirrulloh member nama pada menara tersebut Menara Kalimosodo “Menara

kalimat Syahadat”, yaitu tempat ditemukannya dan juga tempat bersinarnya

lãilãha illa allaah Muhammadur Rasulullah.

Adapun penggarapan dan pembangunan menara, sampai saat ini baru

sampai selesai tahap pondasi. Dengan adanya pembangunan menara ini,

pembangunan Masjid dihentikan sementara waktu walau belum sempurna,

karena dianggap sudah biasa dipergunakan untuk kegiatan rutin baik harian,

mingguan, maupun bulanan. Seiring perkembangan jamaah dan berjalannya

kegiatan, para tokoh Ikhwan dengan arahan dan bimbingan Ahmad

Sirrulloh, bahkan juga beliau sendiri memberikan pengertian kesadaran

kepada ja Ikhwan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah bahwa proyek

yang sedang dilaksanakan tersebut adalah proyek untuk mengagungkan

Asma Allah sendiri dan Rasul-Nya, hidup yang hanya sekali ini haruslah

dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berkarya dalam rangka

mengagungkan Allah dan Rasulullah.

Page 87: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

74

Sehingga dengan pengertian tersebut para Ikhwan dengan kesadaran

sendiri memberikan tenaga, pikiran, bahkan harta benda untuk kelancaran

pembangunan. Dengan kiat-kiat semacam inilah secara tidak disadari para

Ikhwan digiring masuk kedalam nuansa kehidupan para sahabat Nabi oleh

Ahmad Sirrulloh. Perkembangan Masyarakat yang bergabung mengikuti

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah (TQN) di PP. Suryabuana saat ini

ternyata tidak hanya berasal dari Kabupaten Magelang saja, banyak murid

Ikhwan dari beberapa daerah disekitar Magelang secara rutin mengikuti

kegiatan dan program pembinaan yang dilakukan Ahmad Sirrulloh.

Murid-murid Ikhwan berasal dari berbagai daerah yang diantaranya:

Kabupaten Boyolali, Kendal, Pekalongan, Tegal, Purworejo, Wonosobo,

Salatiga, Surakarta, Nganjuk, Surabaya, Jakarta, Palembang, Makasar dan

serta setiap Kabupatendan Kota di Jawa Tengah. Melalui bimbingan Ahmad

Sirrulloh, mereka dengan seksama diberikan pengertian bahwa dalam

rangka mendekatkan diri dan berjalan menuju Allah sangatlah memerlukan

seorang penuntun Wali Mursyid. Dalam benak pemikiran Ahmad Sirrulloh

sebetulnya tidak hanya yang mukim di komplek PP. Suryabuana saja yang

menjadi Santri, namun keseluruhan Ikhwan yang bergabung dianggap santri

dan diharapkan betul-betul akan menjadi santri dalam makna yang

sesungguhnya, yaitu menjadi murid yang benar-benar selalu haus memasuki

wilayah kebenaran.

Keseluruhan Ikhwan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

(TQN) yang saat ini bergabung senantiasa diharapkan menjadi suatu

Page 88: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

75

komunitas yang Islami, Imani, dan Ihsani, bersatu padu hidup di medan

kebenaran, sebagaimana nuansa masa-masa para Sahabat Nabi Muhammad

Saw. Harapan itu dapat terealisir melalui bimbingan Pangersa Abah Anom

dan ketaatan ikhwan PP. Suryabuana kepada wali mursyid dalam

melaksanakan amalannya.

Menurut informan Bapak Abdullah MH. Makhasin Ahli Terapi

Herbal dari Jamaah Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah di Balak

beliau mengatakan:

Menurut silsilah cerita turun- temurun, dahulu Dusun Balak

pernah diadakan tempat Musyawarah Walisongo berkumpul yang

dibuktikan penemuan batu besar sembilan yang mana sebagai alas

duduk mereka. Dikarenakan lokasi tersebut memiliki nilai sejarah

yang sangat bermakna maka masyarakat menjadikan tempat petilasan.

Wali Songo singgah dan bermukim di Dusun Balak karena mereka

mempunyai misi berdakwah menyebarkan agama Islam serta

mengenalkan metode dzikir tarekat yang dzikirnya apabila ada

bimbingan dari Wali Mursyid sangat bernilai berkualitas di hadapan

Allah, dzikir yang didapatkan dari talqin memberikan kondisi hati dan

perubahan akhlakhlul karimah yang sangat pesat terhadap diri

personal.

Akan tetapi sebelum Walisongo meninggal mereka khawatir

siapa nanti yang akan meneruskan jejak perjuangannya, kemudian

Walisongo setiap habis sholat bermunajat kepada Allah supaya

sepeninggal mereka nanti ada generasi pemimpin penerus di Dusun

Balak ini. Kemudian atas berkah para Wali Songo dan terkabulnya

doa yang dipanjatkan kepada Allah, Dusun Balak dikaruniai

terlahirnya seorang Bayi dengan cahaya yang sangat terang

benderang, hanya orang-orang yang bersih hatinya, pakar spiritual dan

para kiai yang mampu melihat cahaya terang benderang dari seorang

bayi tersebut. Bayi tersebut putra dari Bapak Said bin Muhtar dan

mertuanya Kiai Ahmad.

Kemudian bayi tersebut dikasih nama Ahmad Fauzun yang

waktu menginjak dewasa menempuh belajar di UIN Yogyakarta

Jurusan Filsafat. Dan beliau tergolong mahasiswa yang sangat cerdas,

pintar, dan semangat yang tinggi dalam meraih prestasi. Kemudian

seusai wisuda beliau bersilaturrahim ke Pondok Suryalaya,

Tasikmalaya Jawa Barat yang dipimpin Wali Murysid Syekh Shohibul

Wafa Tajul ‘Arifin atau dengan gelar Abah Anom. Setelah Ahmad

Page 89: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

76

Fauzhun bertalqin dan secara legalitas menjadi Murid Abah Anom

bertahun-tahun mengalami kemajuan ruhani spiritual yang signifikan

maka Abah Anom Bermimpi dan mendapatkan Ilham mengganti

nama Ahmad Sirulloh (wawancara, Selasa Mei 2015 pukul 09.00

WIB).

Berbeda dengan Mubaligh Muh Badrur Munir atau sering dipanggil

Gus Munir berasal dari nganjuk Jawa Timur beliau menjelaskan:

Dahulu memang Ahmad Fauzun bersilaturrahim dan

mendapatkan talqin bibit lã ilãha illallãh dari Wali Mursyid (Abah

Anom), tetapi karena Abah Anom mengetahui kenaikan maqam

ruhani yang sangat pesat terhadap Muridnya khususnya Ahmad

Fauzun, kemudian Abah Anom mendapatkan ilham lewat mimpinya

yang kemudian menyuruh mengganti nama Ahmad fauzun dengan

nama Ahmad Sirulloh. Setelah beberapa tahun kemudian para Murid

tarekat yang memiliki gairah ibadah riyadlah yang tinggi diantarnya :

Kiai Gus Jalil dari Kudus Putra dari Syekh Jumadil Kubro dari Kudus

mendapatkan Ilham dalam mimpinya menambah nama Syekh kepada

Ahmad Sirulloh.

Pakar spiritual daerah Magelang ini sesepuh Mbah Tugi dalam

mujahadah dengan jamaahnya dan serta riyadlahnya yang sangat

tinggi juga bermimpi dengan menambahkan nama Kanjeng kepada

Ahmad Sirulloh, jamaah yang bernama Bapak kuat dalam riyadlah

dan mujahadahnya mendapatkan Ilham dalam mimpinya bertemu

Rasulullah, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dan Syekh At Dasuat, para

wali mengemukakan penambahan nama Muhammad Qadir Dausat

kepada Ahmad Sirulloh. Jadi kumpulan mimpi jamaah ikhwan pilihan

Allah dari mujahadah dan riyadlahnya yang tinggi akhirnya beliau

mendapat gelar Gelar Kanjeng Syekh Sirulloh Muhammad Qadir

Dausat sebagai pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Pakis Kabupaten Magelang yang mengajarkan

tarekat Qadirinyyah wa naqsyabandiyyah atas qodho dan qadarnya

Allah dan perintah Kekasih Allah Wali Murysid Syekh Shohibul

Wafa Tajul ‘Arifin atau dengan gelar Abah Anom dari Pondok

Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat (Wawancara, Rabu 3

Mei 2015 pukul 19.00 WIB).

Dilanjutkan dari informan Bapak Ahmad Ikhda Sufiyana, S.Pd.I yang

menempuh perkuliahan di UIN Sunan Kalijogo beliau mengatakan sebagai

berikut:

Page 90: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

77

Sebenarnya pemberian nama gelar Ahmad Fauzun itu atas

qodho dan qadarnya Allah satu paket yang diberikan kepadanya,

akan tetapi pemberian nama gelar itu disampaikan Allah melalui

mimpi-mimpi orang-orang tertentu yang memiliki pakar spiritual

yang tinggi akibat dari mujahadah dan riyadlahnya, orang yang

mendapatkan ilham berasal dari berbagai daerah: Magelang, Kudus

dan lain- lain.

Dahulu ketika Ahmad Fauzun bersama sahabat karib Bapaknya

Mustakim, ketika mereka mau bersilaturrahim ke Pondok Pesantren

Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat yakni Wali Mursyid KH.

A.Shokhibul Wafa Tajul Arifin atau gelar Abah Anom, Ahmad

Fauzhun setelah mendapatkan talqin bibit dzikir lã ilãha illallãh

kemudian menjadi murid yang mengalami kenaikkan maqam yang

sangat drastis dan kemudian beliau Abah Anom mimpi mendapatkan

ilham memerintahkan Ahmad Fauzun berganti nama Ahmad Sirulloh

yang disaksikan beberapa Jamaah tarekat dan sahabat dekat beliau

sendiri Bapak Mustakim.

Berbeda dengan jama’ah lain Gus jalil dari Kudus Demak juga

bermimpi mendapatkan ilham menambahkan nama Syekh, Jamaah

dari Magelang sesepuh Mbah Tugi juga mendapatkan ilham

menambahkan nama Kanjeng dan sesepuh Bapak kuat dari

Magelang juga mendapatkan ilham menambahkan Muhammad

Qadir Dausat karena dalam mimpinya beliau meceritakan bertemu

Muhammad, Syekh Abdul Qadir Al Jailani, dan Syekh Dausat dan

para wali memerintahkan untuk menambahkan nama di belakang

Ahmad Sirulloh. Kemudian dari beberapa ilham para jamaah yang

bisa dikatakan memiliki tingkat spiritualitas yang sangat tinggi yang

mendapatkan ilham maka nama Ahmad Sirulloh berubah menjadi

nama Kanjeng Syekh Sirulloh Muhammad Qadir Dusat.

Sejarah Tarekat Qadiryyah Wa Naqsyabandiyyah di Dusun

Balak, Kanjeng Syekh Sirulloh Muhammad Qadir Dusat

diperintahkan Abah Anom untuk mendirikan dan menyebarkan

Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah dari Pondok Pesantren

Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat yang kemudian membuka areal

baru di tengah sawah yang bernama Masjid Mustika Rahmat.

Pembangunan Pondok Pesantren suryalaya, dan pembangunan

gapura dan menara yang tinggi, dan pelestarian petilasan yang ada

sembilan batu wali songo bermusyarah, dan sarana prasarana yang

menunjang kegiatan tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah

dikembangkan Kanjeng Syekh Ahmad Sirulloh Muhammad Qadir

Dausat, semua bangunan yang beliau dirikan hanya perintah dari

Abah Anom, sehingga perkembangan tarekat ini diharapkan mampu

merubah perubahan akhlak jamaah dan mema’rifati Allah baik dari

segi Dzat, Asma’ dan Af’alnya. Dan yang penting melaksanakan

wasiat dari Abah Sepuh yang salah satunya jangan terbujuk oleh

Page 91: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

78

bujukan rayuan syetan dan mengekang dari hawa nafsu (wawancara,

Sabtu 6 Juni 2015 pukul 07.00 WIB).

3. Azaz, Aqidah, Maksud dan Tujuan Pondok Pesantren Suryabuana

Asas Pondok Pesantren Suryabuana adalah Pancasila, sedang dalam

bidang aqidahnya adalah mengikuti aqidah Islam, ahlussunnah wal jama’ah.

Adapun maksud dan tujuan Pondok Pesantren ini adalah pertama, mental

spiritual meliputi : membangkitkan, meluruskan, dan memperbaiki keilmuan

umat, mencegah dan mengatasi kebobrokan Akhlak (moral) umat,

memperdalam dan menyebarluaskan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

umum kepada umat, menegakkan dan menghidupkan kembali kalimah

lãilãha illallãh (ruh Islam) ke tengah-tengah kehidupan umat, Menggalang

Persatruan dan kesatuan Intern umat Islam dan antar Umat beragama.

Kedua, material meliputi: mengatasi persoalan umat seperti

keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan, dengan membangun fasilitas

dibidang perekonomian, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain. Ketiga,

usaha meliputi : untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut maka, yayasan

berusaha dengan cara sebagai berikut: mengadakan majlis ta’lim,

Pengkajian ilmu-ilmu keislaman, dan ilmu-ilmu umum. Majlis Dzikir dan

gemblengan mental mujahadah, mendirikan Pondok Pesantren, sekolah

umum, Perpustakaan, dan Balai pengobatan untuk menangani korban

penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan terlarang (NARKOBA),

penggalian dana melalui usaha di sektor pertanian, peternakan, perkebunan,

pertukangan, dan perbengkelan dan lain-lain yang tertuang dalam Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Bakti Umat Pusat Pondok

Page 92: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

79

Pesantren Suryabuana (Dokumen, M. Akib Ali Atmo pada Kamis, 14 Mei

2015).

4. Visi dan Misi Pondok Pesantren Suryabuana

Adapun visi Pondok Pesantren Suryabuana sebagaimana dijelaskan

oleh bapak Akib adalah Menghidupkan kembali nilai – nilai ruh Laailaaha-

illallah ke tenggah masyarakat muslim, dengan semangat keilmuan Islam

dan nilai-nilai ketimuran,persatuan ikhwan dan pancasila yang saat ini sudah

mulai ditinggalkan dan menipisnya semangat nasionalisme

Misinya adalah Pertama, melaksanakan dan menyebarkan ajaran

TQN (Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah) Asuhan Pangarsa Abah

Anom (PP Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat) ke tengah-tengah masyarakat

muslim. Kedua, melaksanakan dan menyebarkan ajaran Tanbih

“peringatan” dari pangarsa Abah Sepuh dari PP. Suryalaya ke tenga- tengah

para Ikhwan TQN (Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah). Ketiga,

melaksanakan dan menyebarkan keilmuan Islam (ala ahli sunnah wal

jama’ah) ke tengah-tengah masyarakat muslim yang berkait dengan

kehidupan beragama dan bernegara. (Dokumen, M. Akib Ali Atmo pada

Kamis, 14 Mei 2015).

Page 93: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

80

5. Susunan Pengurus dan Kurikulum Pondok Pesantren Suryabuana

Peneliti mendapatkan informasi dari Dokumen Bapak M. Akib Ali

Atmo pada Kamis, 14 Mei 2015 yang menyatakan

Pengurus Yayasan

Pengasuh : Ahmad Sirrulloh .MQD

Pembina : Drs. KH. Arif Sudarsono

Drs. M. Safe’i

Subhan, S.Ag

Ketua umum : M. Akib Ali Atmo

Ketua I : A. Khadzik S.Pd.I

Ketua II : Kiai. Zaenal Mutaqien

Ketua III : Kiai. Isyono Humam

Ketua IV : Kiai. Abdul Kodir

Sekretaris I : Rofi’I Zaenudin

Sekretaris II : Wiwik Ekowati

Bendahara I : Muhyar Ahmadi

Bendahara II : Suroso

Program Divisi operasional

1. Divisi Pendidikan & Dakwah :

2. Divisi Pembangunan &

Infrastruktu :

3. Divisi Keamanan :

4. Divisi Dokumentasi, Pemberitaan /

Majalah :

5. Divisi Inabah :

Pertama, Sayyid Rahman Al-

Jufri, S.E. Kedua, Badrul

Munir, Ketiga Ahmad Ikhda

Sufiyana, S. Pd.I

Pertama, Agus Riyanto,

Kedua,

Sabar Abdul Rasyid, Ketiga,

Edy Ristiyono

Pertama, Joko Tetuko,

Kedua, Darsono,Ketiga, Heri

Pertama, Bambang, Kedua,

As Ary JS, Ketiga, Anang

Pertama, Ahmad Ikhda

Sufiyana, S. Pd.I, Kedua, DR.

David Hernawan

Ketiga, KH. A. Dimyati

Page 94: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

81

Daftar Mubaligh

No Nama Alamat

1 Kiai. Sidiq Luthfi Balak, Pakis Magelang

2 Kiai. Zaenal Mutaqien Banyu biru Kab. Semarang

3 Kiai. Abdul Kodir Suruh, Kab Semarang

4 Kiai. M. Khadzik Randu kuning Muntilan

Magelang

5 Kiai. Isyono Humam Sawangan Muntilan, Magelang

6 Kiai. Drs. Budiarso Semampir Purwokerto

7 KH (Letda) Eko Surahmanto Kutoarjo, Purworejo

8 Kiai. A.Ikhda Sufiyana. S Pd.I Karang Banyubiru. Kab

Semarang

9 Kiai. Muhammad Badrul

Munir Nganjuk. Jawa Timur

Kurikulum yang dimaksudkan disini adalah kegiatan-kegiatan yang

berupa aktivitas peribadatan yang harus diikuti oleh para anak bina. Adapun

kurikulum dan jadwal selengkapnya adalah sebagai berikut:

NO Waktu Jenis ibadah Jumlah rakaat dan

salam

1 09.00

WIB.

Sholat Dhuha,

Dzikir

8 rakaat / 4 salam

2 12.00 Sholat Sunnah Qobla Dhuhur, 2 rakaat

Page 95: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

82

Sholat Dhuhur,

Sholat Sunnah Ba’da Dhuhur,

Dzikir

4 rakaat

2 rakaat

3 15.00

WIB.

Sholat Sunnah Lidaf’il Bala

Sholat Ashar

Dzikir dan Khotaman

Sholat Sunnah Qobla Maghrib

Sholat Maghrib

Dzikir dan khotaman

2 rakaat

4 rakaat

2 rakaat

3 rakaat

4 18.00

WIB.

Sholat Sunnah Ba’da Maghrib

Sholat Sunnah Awwabin

Sholat Sunnah Taubah

Sholat Sunnah Birulwalidain

Sholat Sunnah Lisyukrin

Ni’mat

Sholat Sunnah Qobla Isya

2 rakaat

6 rakaat / 3 Salam

2 rakaat

2 rakaat

2 rakaat

2 rakaat

5 19.00

WIB.

Sholat Isya

Sholat Sunnah Ba’da Isya

Dzikir Minimal 165 X

4 rakaat

2 rakaat

6 21.00

WIB.

Sholat Sunnah Mutlak

Sholat Sunnah Istikharoh

2 rakaat

2 rakaat

Page 96: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

83

Sholat Sunnah Hajat, Dzikir 2 rakaat

7 02.00

WIB.

Mandi Taubat

Sholat Sunnah Tahajut

Sholat Sunnah Tasbih

Sholat Sunnah WIBir

Dzikir Sampai Menjelang

Subuh

12 rakaat / 6

salam

4 rakaat / 2 salam

3 rakaat

Jadwal dan pelaksanaan kurikulum tersebut dilaksanakan secara

berjamaah dengan penuh kedisiplinan, karena inilah yang dijadikan “obat”

bagi terlaksananya proses penyembuhan (psikoterapi).

C. Perubahan Akhlak Tasawuf pada Murid Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah

Peneliti menggali informasi dari sesepuh Pondok Pesantren suryabuana

Bapak Subchan beliau menjelaskan

Menurut Informan Bapak Subchan perubahan sikapnya tergantung

pada seberapa baik murid tarekat mema’rifati Allah melalui bimbingan

wali mursyid maka semakin baik kuantitas dan berkualitas murid tarekat

tersebut. Barometer atau ukurannya tidak menentu perhari, perbulan,

pertahun dan seterusnya tergantung pada anugerah hidayah dari Allah.

Apabila seorang murid semakin takut siksa neraka maka akan semakin

baik pula cara pandang murid tersebut memfokuskan pada maksud dan

tujuannya hanya untuk Allah dan menyingkirkan yang lain keduniwian.

Jadi metodenya mengenal Allah dulu maka akan berdampak akan

mengenal Allah. (Wawancara, Kamis 14 Mei 2015 pukul 17.00 WIB.)

Menurut informan Kiai Muhammad Badrul Munir atau Gus Munir

mengemukakan beberapa hal yang diantaranya :

Page 97: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

84

Pertama, maqam taubat maksudnya apabila murid tarekat memiliki

suatu dosa apapun itu harus meminta kepada Allah supaya tidak

mengulanginya lagi. Biasanya dengan cara mandi taubat, sholat taubat,

istiqomah, istigfhar dan lain-lain. Kedua, mahabbah maksudnya

timbulnya rasa cinta seorang murid tarekat kepada gurunya sehingga

akan berdampak positif mengantarkan rasa cinta kepada Allah atau

mahabbah kepada Allah. Seperti rajin dzikir, puasa, sosial dan lain-lain.

Beliau juga mengatakan orang tua kita itu meliputi orang tua kandung,

guru sekolah, guru ngaji dan Wali Musryid tarekat khususnya yang

mengantarkan laju maqam ruhaniah.

Mereka menyayangi kita sebagaimana rasa kasih sayangnya orang

tua kandung kita kepada kita, tidak menginginkan anaknya terjadi

sesuatu hal yang buruk menimpanya. Sebagaimana ridla Allah tergantung

ridla orang tua kita, surga ditelapak kaki seorang ibu yang melahirkan

kita, begitu pula wali mursyid. Guru dan murid memiliki ikatan batin

yang sangat kuat dikarenakan guru termasuk orang tua kita. Jadi sudah

jelas bahwa mahabbah kepada guru tarekat akan menambah mahabah

kepada Allah khusunya gairah ibadah kepada Allah.

Ketiga, wirai’ maksudnya kehati-hatian seorang murid melakukan

sesuatu aktifitas apapun karena takut perbuatannya salah dan

menimbulkan dosa. Seperti halnya sebelum berdiskusi berdizkir 12 kali

terlebih dahulu untuk mengawalinya supaya terteteskan keberkahan dari

Allah SWT, dan juga ketika mengemukakan pendapat harus tawasul

terlebih dahulu, dalam mimilih sesuatu harus istikharah terlebih dahulu,

sholat hajat meminta petunjuk yang terbaik kepada Allah SWT. kehati-

kehatian dalam beradap kepada wali mursyidnya yang sering

diprioritaskan karena dengan berlatih beradap gurunya nanti akan

berdampak beradap kepada semua makhluk ciptaanya. Dan juga selalu

husnudzhon dari segala apapun. keempat, kefakiran ‘tidak butuh sesuatu,

sederhana’ biasanya yang dilakukan secara lahiriyah tidak menampakkan

tingkatan jabatan di dunia seperti menghilangkan atribut-atribut, gelar dst

karena yang dipandang kebersihan hati dan pemfokuskan hanya kepada

Allah Swt.

Kelima, Fana’ fisyekh akan mengantarkan fana’ fillah karena tidak

mungkin bisa murid mengalami kenaikan laju ruhaniah sangat tinggi

tanpa lebur dahulu kedalam dada seorang guru. Dengan mewakili segala

perbuatan atas nama gurnya pasti secara lahiriah akan semakin rajin

ibadah kepada Allah, semua gerakan berasal dari Allah tanpa ada yang

lain. (Wawancara, Jum’at 4 Juni 2015 Pukul 19.00 WIB)

Menurut informan Bapak Ikhda Sufiyana. S.Pd.I beliau menjelaskan:

Pertama, mahabbah kepada guru akan mengantarkan mahabbah

kepada Allah. Karena murid tidak mungkin bisa mema’rifati Allah dari

segala sifat-sifatnya kalau murid tidak belajar mahabbah dari gurunya,

siapa yang ingin bersanding kepada Allah apabila dia belum mampu

Page 98: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

85

maka bersandinglah dengan para kekasih Allah. Ketika seorang Anak

melihat orang tuanya sebagai tajaliat Allah di bumi maka si anak akan

berbakti pada orangnya secara wajar. Sebagaimana ditekankan sabda

nabi Saw surga berada ditelapak kaki Ibu. Karena kontek orang tua itu

meliputi orang tua kandung, guru sekolah, guru ngaji dan yang paling

berbahagianya guru wali mursyid tarekat yang bisa membimbing baik

secara dohir dan batin.

Kedua, wara’ ‘kehati-hatian dalam pikiran dan perbuatan segala

hal‘ yang sering dilakukan selalu berihsan melaui gurunya dimanapun

berada selalu diawasi gurunya secara otomatis tidak akan melaukan

perbuatan maksiat apabila murid sudah masuk dalam dimensi ini, seperti

kisah nabi yusuf ketika di ganggu zulaikha yang menggodanya karena

beliau nabi melihat ihsannya ayahnya maka dia menolak dan

meninggalkannya. Contoh lain ketika diskusi wasilah dahulu, dimulai

dzikir dahulu, beradap sesuai adabnya guru. Dst. ketiga, kefakiran tarekat

balak biasanya busana lahiriah, pangkat jabatan di dunia seperti harus

memakai sorba, jubah dst tidak ditampakkan karena yang menjadi tolak

ukur hanya ingatnya hati bersama Allah.Keempat, zuhud dalam tarekat di

balak bertingkat- tingkat meliputi : zuhud secara lahiriyah atau umum

seperti puasa, mujahadah, dzikir dst. Kemudian apabila murid sudah bisa

melakukan hal-hal yang secara wajar maka dia akan meningkat dengan

zuhud meningggalkan perbuatan yang kiranya baik tapi dialihkan dengan

hal-hal yang bersifat labih baik, seperti menahan sementara waktu tidak

bersantai-santai, nonton tivi, bermain dst dialihkan dengan fokus ibadah

kepada allah

Kelima fana’ fisyekh akan mengantarkan fana’ fillah dimana laju

kecepatan spiritual ruhaniyah murid mewakili dan masuk ke dimesi dada

seorang guru maka secara otomatis rukhaniahnya akan terbimbing

dengan wasilah-wasilah yang muktabaroh, ketika murid itu lebur dalam

lenyapnya dada seorang guru maka rasa kesombongan, iri, dengki dst.

akan lenyap dengan fana’nya guru di hadapan Allah Swt. dan ketika

murid bersanding dan mewakili gurunya 100 % atau bisa dikatakan lebur

total maka yang dinilai dan dipandang Allah dengan siapa Murid itu

berkholil, perlu diketahui seorang wali mursyid itu kekasih Allah,

bagaimana jika diri ini lebur hanya kepada guru dan yang ada gurunya.

Subkhanallah pikiran dan perbuatan apapun dan bahkan sifat-sifat yang

ada dirinya digunakan hanya untuk Allah bukan yang lain. (Wawancara

Sabtu 6 Juni 2015 pukul 07.00 WIB).

Menurut Ahmad Latif Ghufron Kuliah di Institut Pertanian

Yogyakarta menjelaskan:

Zuhud ajaran Suryabuana itu analoginya zero dunia, juga zero

akhirat, tidak ada harapan untuk mendapat dunia juga dan tidak

menjadikan surga sebagai sesuatu amalan yang diagung-agungkan karena

pada hakikatnya kebagiaan yang terbesar yakni bertemu sang Maha

Kekasih Allah SWT., segala apapun cara untuk menuju titik fokus yakni

akhirat di nomer satukan akan tetapi melalui bimbingan wali mursyid.

Page 99: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

86

Dengan ta’dim pada guru akan semakin cepat laju ruhaniyahnya karena

tidak sengaja kondisi leburnya sifat-sifat itu. Makan, minum, harta,

pakaian tidak menjadi tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan

dikarenakan yang menajadi tolak ukur yakni kebersihan dan kesucian

hati. Sikap wara’ ‘kehati-hatian’ dalam berbuat, seperti halnya ketika

melakukan sesuatu yang salah, itulah kami sebagai manusia yang mana

seperti analogi tiada manusia sempurna. Segala sesuatu yang baik itu

karena digerakkan hati nuraninya dari Allah. Tapi kalau segala perbuatan

menuju maksiat karena tercampurnya hawa nafsu, membuat resah gelisah

dalam tataran melakukan sesuatu. Hati-hati dengan bisikan syetan. Dan

hati-hatinya tentang adab kepada guru dan rasanya pengen menginsankan

guru secara total. Tujuan dunia bukan satu-satunya tujuan hidup, jadi

kesederhanaan dalam segala apapun, selalu bersyukur dalam setiap

keadaan. Karena wali mursyid termasuk orang tua kita, jadi seandainya

kita bersama dengan para kekasih-kekasih Allah dan mencintainya

mereka seperti sebagaimana kita mencintai dirikita sendiri maka, sudah

otomatis rahmat dan keberkahannya akan tercurahkan kedalam seorang

hamba tersebut. (Wawancara, Minggu 5 Juli 2015 pukul 10.00 WIB.)

D. Keanggotaan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

Menurut hasil wawancara dari salah satu informan Sri Wanidah alumni

pasca sarjana Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, tentang keanggotaan

tarekat beliau menyebutkan :

Bagi warga masyarakat yang ingin memasuki murid Tarekat tidak

memiliki persyaratan yang rumit, seperti harus berpuasa beberapa tahun,

khalwat ”menyendiri dari berbagai keramaian” beberapa tahun di ruang

khusus, dan lain- lain. Namun bagi masyarakat yang ingin memasukinya

diantaranya : pertama, berniat dalam hati yang tulus ikhlas serta

bersungguh- sungguh guna mendekatkan diri kepada Allah, kedua,

melalui pintu talqin tapi yang berhak mentalqin dan menanamkan bibit la

ilaha illallah yaitu Wali Mursyid atau bisa wakil talqin yang ditunjuknya

karena melalui proses ini murid baru bisa menggerakkan tujuh latifah-

latifah yang bersemayam dalam hati yang nanti dampaknya secara

psikologis atau ketenangan kejiwaan sangat terasa.

Informan juga menjelaskan sumber rujukan tuntunannya dari kitab

Al-Futuhat al-Rabbaniyah fi at-tarekat at-qadiriyyah, sebelum

melaksanakan talqin Jamaah membaca bacaan berikut:

1. Syahadatain 1x

رسول اهلل اإال اهلل وأشهد أن حممد أشهد أن الإله2. Membaca Istighfar 3x

أستغفر اهلل العظيم

Page 100: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

87

3. Membaca Sholawat Nabi 3x

4. Membaca surat Al-Fatihah

Pada Kesempatan Itu juga Wakil talqin menjelaskan petunjuk inti

ajaran dan amalan yang harus dilaksanakan seorang murid dari segi

mekanisme dzikir jahr dan dilanjutkan dzikir khofi, materi spiritual

kerohanian yang lebih difokuskan keyakinan ketauhidan dan penguatan

refleksi muhasabah diri. Kemudian di mulailah talqin secara bersamaan

dimulai tuntunan dari wakil talqin menuntunnya secara perlahan-lahan

dan membaca seperti penjelasan kitab Al-Futuhat al- Rabbaniyah fi at-

tarekat at-qadiriyyah dan ditirukan jamaah tarekat secara bersamaan.

Ketiga, mengamalkan amalan yang bersumber dari kitab uquudul jumaan

yang meliputi: zikir wajib harian sehabis sholat fardlu 165 kali,

Khotaman seminggu sekali harinya sesuai mufakat dari daerah masing-

masing akan tetapi mengenai waktu Jam 09.00 WIB.., Manakib sebulan

sekali baik di daerah masing-masing dan Manakib akbar yang dihadiri

dari berbagai wilayah di Masjid Surya Mustika Rahmat Pondok

Pesantren Suryabuana.

Pengerakkan zikir jahr “suara keras” bergedhek serta

menggerakkan kepala bergerak ini berguna untuk menghancurkan

penyakit-penyakit hati seperti analogi sebuah batu besar akan hancur

apabila dihantamkan dengan pukulan dan hentakkan yang sangat keras

serta bersungguh-sungguh dan juga bermanfaat memerangi godaan hawa

nafsu yang sering mengotori perilaku dalam kehidupan sehari- hari. Dan

juga beliau menjelaskan tujuh latifah-latifah yang ada dalam diri manusia

yang diantaranya : pertama, latifah qolbi kehalusan jantung yang

tempatnya di bawah susu kiri, kira-kira dua jari dari susu kiri. Maka

setelah terasa dzikir di dalamnya, keluarlah cahaya yang menyinari ke

bawah bahunya menuju ke atas, atau di dalamnya itu terasa getaran yang

kuat.

Kedua, Latifah Ruhi yang tempatnya di bawah susu kanan, kira-

kira dua jari dari susu kanan, setelah melakukan zikir bersama-sama

dzikir di dalam hati seperti orang melihat kedua jurusan kanan dan kiri

disatukan pandangan batinnya menjadi satu jurusan. Setelah terasa di

dalamnya gerak dan teguhnya dzikir. Ketiga,Latifah sirri tempatnya di

atas susu kiri, kira-kira dua jari. Dan dzikirnya itu merasa mantap.

Keempat, kemudian ditalqinkan lagi oleh gurunya dengan latifah khofi

yang ditempatnya di atas susu kanan, kira-kira dua jari.

Kelima, Kemudian ditalqinkan lagi latifah Akhfa yang tempatnya

di tengah-tengah dada, dan terus diteguhkan dzikir seperti dii latifah-

latifah lainnya. Setelah itu ditalqinkan lagi denga latifah nafsi yang

tempatnya diantara mata dan keningnya. Disini diisi dengan teguh

hatinya penuh dzikir di seluruh latifahnya. Kemudian sampai ke latifah

jasad atau latifah qolab yang berarti kehalusan seluruh badan yang penuh

dengan dzikir setelah menyeluruh dzikirnya di tiap-tiap bahagian

anggotanya, sehingga menembus keseluruhan akar-akar bulunya iman

Page 101: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

88

dengan getaran rasa yang lemas dan atau merasa menyelusupkan dzikir

nampak di seluruh badan (Wawancara, Jum’at 29 Mei 2015 Pukul 15.00

WIB).

Sementara menurut informan lain Bapak Tono tentang keanggotaan

tarekat memberikan penjelasan sebagai berikut :

Memasuki anggota tarekat diantaranya: pertama, memiliki

kesadaran diri diserta niat yang baik, kedua, mempunyai keinginan taubat

nasukha, ketiga, melakukan ritual talqin dari Wali Musryid atau wakil

talqin karena murid akan mendapatkan bibit khalimah toyyibah lailah ha

illah. Keempat, mengamalkan Dzikir wajib harian sehabis sholat fardlu

165 kali, Khotaman seminggu sekali harinya sesuai mufakat dari daerah

masing-masing akan tetapi mengenai waktu Jam 09.00 WIB.., Manakib

sebulan sekali baik di daerah masing-masing dan Manakib akbar yang

dihadiri dari berbagai wilayah di Masjid Surya Mustika Rahmat Pondok

Pesantren Suryabuana. (Wawancara, Rabu 20 Mei 2015 pukul 18.30

WIB.)

Menurut Informan yang berbeda Saudara Bapak Akib Ali Atmo

Pengasuh Pondok Pesantren Suryabuana mengatakan seseorang yang ingin

mememasuki dunia tarekat yang harus dilakukan diantaranya :

Pertama, adanya keinginan ingin bertaubat baik melaksanakan

mandi tobat maupun sholat tobat guna pembersihan hati secara lahir dan

batin karena seorang hamba yang ingin menghadap ke Allah harus suci

dan bersih dari kotoran- kotoran hati, kedua, Melaui pintu talqin dengan

Wali Musryid atau wakil talqin supaya murid bisa mendapatkan bibit

kalimah toyyibah lailah ha illah yang ditancapkan di dalam dada Murid

masing- masing, kalimah ini apabila di amalkan setiap hari sebanyak 165

kali berguna untuk revolusi mental akhlakhul karimah dan lebih fokus

sebagai benteng pembersihan penyakit-penyakit hati yang cepat dan

praktis, dan beliau juga menuturkan hati bisa hidup bugar segar kembali

apabila sering dihiasi lantunan dzikir lailaha illah. Perubahan akhlak

yang baik akan menunjang dan menebarkan islam yang rahmatn lil

alamin. (Wawancara, Kamis 21 Mei 2015 pukul 17.00 WIB)

Menurut informan Bapak Ahmad Ikhda Sufiyana, S.Pd.I beliau kuliah di

UIN Yogyakarta cara memasuki Anggota tarekat terbuka untuk umum bagi

siapa saja yang ingin memasukinya yang diantaranya:

Page 102: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

89

Pertama, jamaah umum maksudnya setiap orang diperbolehkan

mengikuti kegiatan tarekat di balak ini tanpa terikat apapun baik amalan

dan lain-lain yang bisa dikatan jamaah simpatisan, kedua, melaui pintu

Talqin dari wakil talqin yang ditunjuk wali murysid, dengan talqin secara

legaitas menjadi murid syekh abdul qadir al jalinai dan mengamalkan

dzikir harian 165 kali, khotaman daerah, manakib daerah, manakib pusat

di balak, peringatan muharam dan ziarah per tahun di abah anom. Akan

tetapi semua ini tidak mengikat secara mutlak atau harus wajib

dilaksanakan tapi tergantung kondisonal keinginan hati murid tergantung

menyikapinya tapi biasanya bimbingan ruhani ikatan batin antara murid

dengan guru kalau berkaitan dengan ibadah kepada Allah para murid

sami’na wa atho’na (Wawancara, Sabtu 6 Juni 2015 Pukul 07.00 WIB).

E. Ritual Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren

Suryabuana

Ritual tarekat ini adalah membaca lafadz la ilaha illallah sebanyak 165

kali, khataman mingguan dan manakib syekh Abdul Qadir Jailani,

sebagaimana dikatakan oleh bapak Kiai Mahsun dalam wawancaranya.

Amalan harian sehabis shalat fardlu adalah dzikir la ilaha illallah

sebanyak 165 kali secara jahr, khataman mingguan dan manakib daerah

masing-masing dan manakib di masjid mustika rahmat Pondok Pesantren

suryabuana balak magelang. Adapun penjelasan yang berkaitan dzikir

harian yang bersumber dari kitab uquudul jumaan diantaranya.

Adapun amalan dzikir harian yang dilaksanakan sesudah shalat

Fardhu dengan urutan sebagai berikut :

1. Membaca surah Al –Fatihah yang diawali dengan membaca

Wasillah

2. Membaca istighfar 3x

ر الرحيمو أستغفر اهلل الغف 3. Membaca sholawat 3x

له وصحبه وسلمآنا حممد وعلي صل علي سيد اللهم4. Membaca Doa

فتكر مطلويب أعطين حمبتك ومع هلي أنت مقصودي ورضاكإ

5. Membaca Lá Ilaha Illa lllah sebanyak 165x

اهلل إله إال ال 6. Membaca Shalawat Munjiyat sebanyak 1x

Page 103: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

90

نا حممد صالة تنجينا هبا من مجيع علي أل سيدنا حممد و اللهم صل علي سيداألهوال واألفات وتقضي لنا هبا مجيع احلاجات وتطهرنا هبا من مجيع السيئات

ت يف من مجيع اخلرياوترفعنا هبا عندك أعلى الدرجات وتبلغنا هبا أقصى الغايات .تيه أجرا عظيمايعون اهلل فسيؤ يباإن الذين يبايعونك إمنا توبعد املما ةاحليا

7. Membaca surat al-Fatehah satu kali yang dikhususkan kepada nabi

besar Muhammad Saw dan shahabatnya.

8. Membaca surat al-Fatehah satu kali wasilah mulai dari Syeh Abdul

Qadir Al –Jaelani sampai mursid yang paling bawah

9. Membaca surat Al-Fatehah satu kali wasilah untuk orang tua dan

Saudara saudanya kaum muslimindan muslimat.

10. Membaca Istighfar 3x

أستغفر اهلل ريب من كل ذنب وأتوب إليه11. Membaca Tashahud akhir 1x

نا سيد ىنا إبراهيم وبارك علصليت على سيد نا حممد كمال سيدأاللهم صل علي نك محيد جميديف العا. . . عيل س يدان محمد و حممد .ملني ا

12. Membaca Doa

إهلي أنت مقصودي ورضاك مطلويب أعطين حمبتك ومعرفتك 13. Tawajjuhan dzikir khoffi ‘dzikir dalam hati’ sekuat-kuatnya dengan

suasana hening yakni, mengambil nafas sekuat-kuatnya disertai

dengan mata terpejam, bibir dirapatkan, kepala diletakkan

disamping bertepatan diatas dada sebelah kiri tidak bergerak,lidah

di letakkan dan ditekankan pada langit-langit mulut sambil tidak

bergerak seluruh anggota badan.

Adapun ritual atau amalan yang mingguan biasanya dalam tarekat

qadiriyyah wa naqsyabandiyyah disebut khotaman waktunya sesuai

mufakat daerah kelompok daerah masing-masing. Kata khotaman

diambil dari bahasa Arab dengan kata dasarnya khotaman yaktumu

khotman ‘selesai atau menyelesaikan’. Khotaman berfungi ganda

bagai pedang bermata dua.

Khotaman merupakan penunjang utama untuk mencapai ma’rifat

dan juga berfungsi sebagai doa yang manjur yang dipergunakan

untuk memohon kepada Allah dalam urusan dunia dan akhirat.

Sumber amalan ini dari kitab uquudul jumaan. Pelaksanaan dalam

tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah di balak Pondok Pesantren

suryabuana ini dilaksanakan secara bersamaah dalam seminggu

sekali, dan lokasinya juga kondisonal meliputi rumah, masjid,

mushola dan pendopo. Beberapa hal yang dijelaskan dalam ritual

atau amalan dalam khotaman yang diantaranya :

Page 104: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

91

1. Membaca surat Al-Fatihah yang diawali dengan bacaan

wasilah 1x

2. Membaca sholawat Nabi 100x

اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم3. Membaca Surat an-Nasyr 80x

4. Membaca surat al-Ikhlas 500x

5. Membaca Surat al-Fatihah dikhususkan kepada Syekh

Ahmad Baqir 1x

6. Membaca sholawat Nabi 100x

اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم7. Membaca 100x

اللهم يا قاضي احلاجات 8. Membaca 100x

اللهم يا كايف املهمات 9. Membaca 100x

يا دافع البليات اللهم 10. Membaca 100x

ع الدرجات ياللهم يا رف 11. Membaca 100x

اللهم يا شفيع األمراض12. Membaca 100x

اللهم يا جميب الدعوات 13. Membaca 100x

نيحيماللهم يا أرحم الر 14. Membaca surat al-fatihah di khususkan kepada Imam

Khawaibkan 1x

15. Membaca sholawat Nabi 100x

لهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلمال16. Membaca 500x

هلل العلي العظيال باإ ةالحول وال قو 17. Membaca sholawat nabi 100x

على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم صلاللهم

18. Membaca surat Al- fatihah dikhususkan untuk Imam

Rabbani 1x

19. Membaca surat al-Alaq 1x

20. Membaca istighfar 1000x

Page 105: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

92

ليه إتوب أم و احلي القيو هو ستغفر اهلل العظيم الذي الاله االأ 21. Membaca surat An-Nas 3x

22. Membaca surat al-fatihah dikhususkan kepada sayyid

Mudhohhir 1x

23. Membaca shalawat Nabi 100x

آله وصحبه وسلم اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى 24. Membaca 500x

حسبنا اهلل ونعم الو كيل25. Membaca shalawat Nabi 100 X

اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم26. Membaca surat al-fatihah dikhususkan kepada Syekh Abdul

Qadir al- Jalaini 1x

27. Membaca shalawat Nabi 100x

يدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلماللهم صل على س28. Membaca 500x

ونعم النصري نعم املوىل29. Membaca shalawat Nabi 100x

اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم30. Membaca surat al-fatihah dikhususkan kepada Syaikhina al-

Mukarrom 1x

31. Membaca shalawat Nabi 100x

اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم32. Membaca 100x

يا خايف اللطفي أد ركين بلطفك اخلفي33. Membaca sholawat Nabi 100x

اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم34. Membaca surat al-fatihah dikhususkan kepada Imam

Khowajah An-naqsyabandiyah 1x

35. Membaca shalawat Nabi 100x

اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم36. Membaca 500x

ملني ين كنت من الظاإت سبحانك نأال إله إال 37. Membaca sholawat Nabi 100x

اللهم صل على سيدنا حممد النيب األمي وعلى آله وصحبه وسلم

Page 106: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

93

38. Membaca surat al-fatihah dikhususkan kepada Sayyid

Ma’sum 1x

39. Membaca doa 3x

إهلي أنت مقصودي ورضاك مطلويب أعطين حمبتك ومعرفتك 40. Membaca 16.641x

يا لطيف Sedangkan untuk bacaan selanjutnya bisa dibaca dalam kitab

Uquudul Jumaan yang ditulis K.H.A Shohibul Wafa Tajul A’rifin

(Pangersa Abah Anom). Demiakian amalan dari tarekat qadiriyyah wa

naqsyabandiyyah di balak yang berpusat di Pondok Pesantren Suryalaya,

Tasikmalaya, Jawa Barat. Akan tetapi dzikir amalannya bisa

dilaksanakan lebih dari hitungan itu dan bia kurang. Biasanya jamaah

khotaman melaksanakan 33 kali atau 3 kali saja. (Wawancara, Minggu

24 Mei 2015 pukul 20.30 WIB.)

Menurut informan Bapak Bisroni berasal dari Desa Kalibening beliau

jamaah ikhwan yang paling istiqomah terhadap kegiatan tarekat di balak

mengatakan

Ritual-ritual atau amalan yang harus dilaksanakan hanya sebatas

melaksanakan kitab dari Uquudul Jumaan yang terdiri dari dzikir lailaha

illah wajib 165 kali sehabis sholat fardlu, khotaman dari daerah masing-

masing yang waktu dan tempatnya sesuai kesepakatan Jamaah, manakib

perdaerah, manakib pusat di Pondok Pesantren suryabuana balak yang

dihadiri dari berbagai daerah.Dan terkadang secara personal sebelum

malam manakib jamaah Tarekat melaksnakan ritual mandi taubat. Beliau

menjelaskan tatacara mandi taubat di kolam taubat khusus diantaranya :

pertama, mensucikan dari hadats dengan cara berwudlu terlebih dahulu,

kedua, syahadatain, ketiga, tawasul, keempat, nyemplong di dalam bak

keramas (Wawancara, Senin 1 Juni 2015 pukul 16.00 WIB.)

Hal serupa sama dikatakan dari jamaah Akhwat yang bernama Ibu

Munfaiah dari dusun krajan banyubiru beliau mengatakan

Ritual atau amalan yang harus dilaksanakan bersumber dari kitab

uquudul Jumaan dzikir 165 kali, khotaman, manakib daerah dan manakib

pusat di balak. Dan melakukan mandi taubat secara personal di kolam

taubat. (Wawancara, Minggu 24 Mei 2015 pukul 21.00 WIB).

Menurut informan Bapak Sartono dari Desa Rowoboni beliau mengataka

Ritual amalan yang harus dilaksanakan diantaranya: zikir

lailahaillah 165 kali, khotaman daerah masing-masing, manakib daerah,

Page 107: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

94

manakib pusat di balak, mandi taubat secara personal biasanya

dilaksanakan sebelum hari jum’at dan sebelum malam manakib di masjid

surya mustika rahmat. Dan juga ditambah peringatan satu muharam di

gunung balak dan ziarah kemakam Wali Mursyid Abah Anom di Pondok

Pesantren suryalaya tasikmalaya Jawa Barat (Wawancara, Sabtu 23 Mei

2015 pukul 16.00 WIB.)

Menurut informan Bapak Ahmad Ikhda Sufiyana, S.Pd.I mengatakan ada

juga kegiatan perayaan peringatan 01 Muharram

Dahulu menurut silsilah cerita di gunung balak waliyullah Syekh

Subakir menancapkan tombak kalimosodo atas perintah raja Rum dari

persia di pusatkan di Jawa tengah untuk membentengi pengaruh raja iblis

dan penguasa pantai selatan nyai roro kidul yang ingin menguasai pulau

jawa baik daratan dan lauatan. Di daerah bagaian pantai selatan di

bentengi kalimah dzikir tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah dari

Syekh Jumadil Kubro dan Jamaahnya. Dan juga beliau menuturkan 200

tahun sebelum datangnya wali songo syekh Maulana Mahribi juga

berjasa dalam membentengi dari hal- hal gaib dengan kalimah dzikir

tarekatnya. Peringatan Muharam dalam rangka ucapan rasa syukur dan

mengirimkan doan para wali songo yang sudah berjasa menyebarkan

ajaran yang benar baik berupa pendidikan, tasawuf dan lain sebagainya.

Kemudian pengurus tarekat di balak setiap tanggal 1 Muharam diadakan

peringatan di gunung balak yang meliputi kegiatan diataranya

mujahadah, manakib dan di akhiri penutupan penancapan tombak

kalimosodo (Wawancara, Sabtu 6 Juni 2015 pukul 07.00 WIB)

F. Sistem Pendidikan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandyah

Berkenaan dengan sistem pendidikan tarekat ini penulis berusaha

mengkaji tentang metode, materi dan tujuan pendidikan tarekat. Metode yang

dipergunakan dalam pendidikan tarekat bagi jamaahnya ada beberapa macam

sebagaimana dijelaskan oleh salah seorang narasumber Ahmad Ikhda Sufiyana,

S.Pd.I sebagai berikut:

Pertama: metode zikrullah maksudnya bagaimana caranya

menggerakkan tujuh latifah-latifah qalb yang nanti akan membersihan

hati dari segala noda dosa, kedua, metode diskusi maksudnya

mencurahkan segala pemikiran guna mendiskusikan keilmuan yang

diajarkan guru, ketiga, metode ceramah maksudnya ceramah yang

disampaikan oleh para mubaligh-mubaligh waktu manakib sebulan sekali

Page 108: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

95

di Masjid Mustika Rahmat, keempat, metode suluk mendapatkan sesuatu

bimbingan dari guru biasanya mengamalkan ijazah yang didapatkan guna

mempercepat laju rukhaniyah sehingga memupuk biar rukhani biar

semakin kuat melaui riyadlahhya , kelima, metode mencetak kalimosodo

dan serpihan mutiara menyebarkan keilmuan yang kiranya jamaah

tarekat tidak sempat mengikuti kajian manakib dan mengaitkan teori

dengan dasar hukum yang ada di nash, keenam, metode tebar tausyiah

melalui sms maksdunya berisi peringatan dan nasihat-nasihat, ketujuh,

metode syair lagu maksudnya menikmati nuansa keilmuan dari guru

dengan memasuki suatu makna di dalamnya karena terkadang pribadi

masing-masing dalam bermuhasabah diri tapi melalui lagu suatu makna

hakikat cepat dirasakan

THE SPARKEL 2002, GUGUSAN “PERKUMPULAN” BINTANG-

BINTANG

PERSONIL MAHASISWA UNIVERSITAS GAJAH MADA (UGM)

LAUT KEMATIAN

BY Kanjeng Sirulloh Muhammad Qadir At-Dausat (KS)

Pelan-pelan mata wujudmu . . . mulai terbit dipekat egoku . . .

Ucapkan salam . . .tuk kefana’anku . . .

Perlahan rasa kematianku . . . mulai terbit dikelam nafsuku . .

Ucapkan salam . . .tuk kesinaranku . . .

Gelap gulita kini . . . selimuti . . .

Seluruh rasaku . . . Hancurkan pancar semi . . .

Ego hayatku . . . aku larut dan kularut dipelarutanku . . .

Reef : Benar-benar kini kurasakan . . . tusuk tajam pegang hayatmu . . .

Tiba-tiba aku terkapar . . . dihening laut matiku . . .

Siapa aku . . . dimana aku . . . dimanakah hayatku . . .

Dimana wujudku . . .dimana rasaku . . .

Dimana aku . .. aku aku siapaku . . .

4000 tahun . . .aku terpaku . . .

Tenggelam di dasar batinku . . . tak kuat lagi . . .

Berlama kutersepi . . . tak tahan lagi . . . berabad kumenjerit . . .

4000 tahun aku mengalir . . . ikuti arus air tangisku . . .

Sampailah aku . . . kutepi laut hayati . . . ditelan wujud tak bertepi . . .

Ya Allah kau tlah . . . yang telah menemukanku . . .

Ya Allah kau tlah . . . yang telah menyelimutiku . . .

Ya Allah kau tlah . . . yang telah mendekapku . . .

Ya Allah kau tlah . . . yang telah terangi kelamku . . .

Ya Allah . . . aku yakinan sepi . . . Ya Allah aku bingung tersesat . .

.

Akulah Bapa . . . dan Miskin . . . Aku Hambamu . . .

Ya Allah . . . kaulah Al-Wajid . . . Ya Allah Peliput wujudku . . .

Kaulah . . . sendiri . . . Ya Wajid . . . Ya Wajid . . .

Peliput seluruh wujudku . . .

Page 109: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

96

Kedelapan, metode tafakur maksudnya melihat suatu keindahan

jagad raya mengambil hikmah ayat-ayat qauniyah yang tampak.

Adapun materi yang disajikan dalam pendidikan tarekat bagi

jamaahnya dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu materi

syariat dan tarekat.

Pertama, syariat yakni norma-norma yang terdapat dalam syariat

Agama Islam. Kedua, tarekat suatu jalan yang ditempuh bagi salik

mencapai ma’rifatullah melalui bimbingan Wali Mursyid. Dengan talqin

bibit lãilãha illallãh yang tertancapkan dalam dadanya dan amalannya

dzikirnya semakin memberi pencerahan hati untuk menangkap cahaya

Allah SWT.

أل ت ر كيف ضرب الله مثالا كلمةا طيبةا كشجرة طيبة أصلها ثابت وف رعها يف السماء .(42:إبراهيم )

Artinya tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat

perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya

teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit (Q.S Ibrahim : 24 ).

Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala Ucapan

yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta

perbuatan yang baik. kalimat tauhid seperti laailaaha illa allaah.

Sebagaimana dasar hukum bertarekat terdapat dalam firman Allah :

ناهم ماءا غدقاا .(61:اجلن )وأن لو است قاموا على الطريقة ألسقي Artinya dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan Lurus di

atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi

minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak (Q.S. Al-

Jin : 16 ).

Ketiga, hakikat yakni keadaan hati dan kesucian jiwa dalam diri

seorang hamba kepada Allah. Dalam makna hakikat ini sangat

ditekankan dalam keadaan batiniah, dzikir yang kuat berdampak keadaan

batiniah dan keimanan semakin kuat pula yang secara otomatis

memberikan pondasi bagi tegaknya syariat Agama Islam. Keterkaitakan

antara syariat, tarekat dan hakikat terdapat dalam firman Allah :

و مبني يا أي ها الذين آمنوا ادخلوا يف السلم كافةا وال ت تبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عد (402: البقرة )

Artinya:hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam

Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah

syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S.

Al-Baqarah : 208).

Page 110: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

97

Beliau juga mengemukakan pendapat dari Imam Al Ghozali orang

yang menjalankan syariat tanpa hakikat dinamakan fasik, kemudian

kebalikannya juga orang yang melaksanakan hakikat tanpa syariat zindiq.

Di perkuat dalam dalam sabda Nabi SAW : untuk mengetahui Islam

Pelajarilah ilmu fiqh, untuk mengetahui Iman pelajarilah ilmu

ushuluddin, dan untuk mengetahui ihsan pelajarilah ilmu tasawuf atau

tarekat. Sedangkan beliau menjelaskan tujuan tarekat di balak yakni

pertama, memfokuskan kepada Allah dari segala apapun cara pandang,

kedua, mencari Ridla Allah, ketiga, mahabbah kepada Guru dan

Mahabbah kepada Allah dan semua makhluk ciptaannya, keempat,

mema’rifati Allah baik dari dzat, sifat-sifatnya dan af’alnya.

(Wawancara, Sabtu 6 Juni 2015 pukul 07.00 WIT).

Sedangkan metode yang diterapkan guru dalam mendidik jamaahnya

menurut Irfani adalah sebagai berikut:

Pertama, ceramah, kedua, diskusi, ketiga, tebar tausyiah, keempat,

bimbingan secara personal, kelima, metode dzikrullah. Berkaitan materi

yang disampaikan di balak meliputi dzikirullah, adab kepada siapapun,

syahadat, lãilãha illallãh, kehidupan akhirat, akhlak sosial. Materi pokok

yang disampaikan dalam kegiatan tarekat antara lain: pertama,

Dzikirullah, kedua, Adab kepada semua makhluk khususnya guru tarekat

karena yang membimbing secara dhohir dan batin, ketiga, mengkaji

kalimat tertinggi laailaaha illa allaah, keempat, kehidupan Akhirat,

kelima, akhlak tasawuf. Sedangkan tujuan tarekat di balak yaitu sesuai

hadits nabi yang terdapat dalam kitab Uquudul Jumaan wahai Tuhanku,

engkaulah yang aku maksud dan ridla-Mu yang aku cari berilah aku

kemampuan untuk bisa mencimtai-Mu dan ma’rifat kepada-Mu.

(Wawancara, Jum’at 6 Juni 2015 pukul 19.00 WIB).

Menurut informan Bapak Sochib Alwi metode guru dalam menuntun

rukhaniah murid secara dohir ditampakkan melalui :

Pertama, metode zikirullah, kedua, diskusi, ketiga, tebar tausiyah.

Adapun materi pendidikan di balak yakni meliputi syariat Pertama,

Syariat, maksudnya aturan-aturan dalam syariat Islam, seperti ketika

dzikir 165 kali ada tuntunan dari kitab uquduul Jumaan, kedua, tarekat,

yakni jalan tercepat untuk mencapai ma’rifatullah dikarenakan

mempunyai guru Wali Murayid, ketiga, hakikat, maksudnya kenyataan

yang terjadi suatu rasa yang dilakukan dari syariat dan tarekat.

Sedangkan tujuan tarekat balak sesuai hadits nabi yang terdapat dalam

kitab Uquudul Jumaan wahai Tuhanku, engkaulah yang aku maksud dan

ridla-Mu yang aku cari berilah aku kemampuan untuk bisa mencimtai-

Mu dan ma’rifat kepada-Mu. (Wawancara, Jum’at 18 Mei 2015 pukul

19.00 WIB.)

Page 111: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

98

G. Kontribusi Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah terhadap masyarakat

Balak, Murid-murid dan Jamaah pada umumnya.

Kehadiran tarekat qadiriyyah wan naqsyabandiyyah di Balak tidak lepas

dari perjuangan para Walisongo dahulu karena tempat ini dijadikan lokasi

penyebaran pendidikannya.

Berkaitan dengan kontribusi tarekat peneliti mendapat penjelasan dari

informan Pengasuh Pondok Pesantren Suryabuana, Bapak M Akib Ali:

Keberadaan tarekat sangat bermanfaat bagi diskusi terbuka umum

yakni sehabis sholat Jum’at dimulai jam 13.00- 14.30 WIB di pendopo,

kemudian program penggalian air bersih yang diambil dar jarak 3 KM

Desa Kajang koso akan di bagikan kepada Masyarakat dengan gratis

peralon akan dialihkan ke Rumah-rumah Penduduk, penyediaan

prasarana penjual khalayak umum, metode zikir berguna tazkiyah an nafs

(penyucian jiwa) dan eksistensi tarekat mengubah kondisi masyarakat

yang lebih Agamis (wawancara, Kamis 21 Mei 2015 Pukul 17.00 WIB).

Menurut informan sesepuh Bapak Subchan beliau menjelaskan:

Pendidikan akhlak tasawuf mengubah masyarakat Agamis,

program air bersih memakmurkan masyarakat, diskusi terbuka umum

seminggu sekali jam 13.00-14.30 WIB di pendopo, penyediaan prasarana

jualan, dan zikir berguna tazkiyahan nafs, (wawancara, Kamis 12 Mei

Pukul 18.00 WIB )

Menurut informan Mubaligh Bapak Ahmad Ikhda Sufiyana, S.Pd.I

beliau menjelaskan:

Eksistensi tarekat mengubah masyarakat Agamis, program air

bersih memakmurkan masyarakat, pengadaan diskusi rutin terbuka untuk

umum yang berguna membuka cakrawala ilmu pengetahuan, penyediaan

prasarana dalam hal berdagang bagi khalayak umum, tazkiyah an-nafs

(penyucian jiwa) dalam praktisi metode zikir. (wawancara, Sabtu 6 Juni

2015 pukul 07.00 WIB).

Page 112: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

99

BAB IV

PEMBAHASAN

Pendidikan akhlak tasawuf pada Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

di Pondok Pesantren Suryabuana Balak merupakan suatu proses pembelajaran

yang diarahkan untuk mengubah akhlak yang ada dalam diri seorang hamba agar

meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, serta mencapai maqam fana’ fi syekh

menghantarkan fana’ fillah agar mencapai ma’rifatullah, pencapaian tujuan

tersebut harus melalui proses takhalli, tahalli dan tajalli atas bimbingan wali

mursyid. Tarekat di Balak mengenalkan metode zikir beserta pengamalannya bagi

masyarakat sekitar. Pendidikan akhlak tasawuf merupakan perpaduan antara

syariat, tarekat dan hakikat yang bertujuan membantu perkembangan akhlak

pribadi muslim yang menuju insan kamil. Dengan demikian manusia mampu

menjalankan peran utamanya itu sebagai khalifah di muka bumi.

Menjalankan peran tersebut manusia sejak lahir dalam keadaan fitrah dan

suci membawa sejumlah potensi. Potensi tersebut dalam Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Balak diarahkan seperti analogi bayi yang telah lahir tanpa

dosa apapun keadaan fitrah. Kiat-kiat sufi dalam mencapai tujuan itu dengan cara:

Pertama, takhalli terdapat ciri moralitas Islam, yakni menghindarkan diri dari

sifat-sifat tercela, baik secara vertikal maupun secara horisontal, misalnya iri

(hasud) terhadap nikmat yang diterima orang lain, memamerkan diri (riya’) untuk

kepentingan subyektif, kecenderungan pemenuhan materi secara berlebih-lebihan

(hirsh) dan sebagainya. Kedua, tahalli merupakan pengungkapan secara progresif

nilai moral yang terdapat dalam Islam, seperti: zuhud, qana’ah, ridla, wara’ dan

Page 113: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

100

sebagainya. Inilah yang disebut station (maqam), sebagai wahana penggondokan

kualitas moral manusia, yang berarti proses penyempurnaan diri yang tergantung

pada faktor manusianya sendiri yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab

moral. Bermula dari tanggung jawab moral inilah akhirnya moral manusia

berkembang dan tumbuh menjadi luhur dalam dinamika kehidupan manusia tanpa

diliputi goncangan psikologis. Ketiga, tajalli sebagai realisasi nilai-nilai religio

moral dalam dari manusia yang berarti melembaganya nilai-nilai ilahiyah yang

selanjutnya akan direfleksikan dalam setiap gerak dan aktifitas lainnya. Pada

tingkat ini seseorang telah mencapai tingkat kesempurnaan insan kamil. Dapat

merealisasikan segala kemungkinan yang dapat dicapai oleh makhluk manusia

yang membawa potensi keilahian. Dalam tataran ini, insan kamil merupakan

kualitas moral yang hidup dan dinamis, tidak menjelma dalam wujud seseorang

tetapi hanyalah proses penyempurnaan diri, dan tempat manusia mencoba dan

berusaha membuat dirinya semakin sempurna. Manusia demikian inilah yang

mampu menyerap sifat-sifat Ilahi dan memancarkannya kembali dalam kehidupan

antara sesama manusia. Penyerapan dan pemancaran kembali sifat-sifat Ilahi ini

pada hakikatnya adalah usaha pamantapan dan pemberian makna pada keberadaan

manusia bahwa ia benar-benar ada, berada dan mengada, yang hanya mungkin

terjadi dalam komunikasi dan interaksi antara manusia dan keadaan di luar

dirinya, yakni Tuhan. (Amin, 2004:35-37).

Adapun temuan-temuan yang didapatkan oleh peneliti melalui wawancara

ataupun observasi di lapangan dirumuskan dalam tiga hal yaitu pendidikan akhlak

tasawuf, materi pendidikan tasawuf dan tujuan pendidikan tasawuf.

Page 114: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

101

1. Pendidikan Akhlak Tasawuf pada Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di

Pondok Pesantren Suryabuana.

Pendikan Akhlak tasawuf dari tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

di Pondok Pesantren Suryabuana menekankan pada aspek batiniah, bukan

gejala-gejala yang dhahir. Guru menjelaskan penyakit hati yang menjadi

penghalang dan penghambat untuk mencapai nur Allah. Guru menjelaskan cara

yang tepat dalam membersihkan penyakit hati yakni dengan metode zikrullah

dan fana ‘lebur dan tenggalam’ dalam mengingat Allah. Dengan dua cara ini,

rasa kebanggan diri, merasa serba bisa akan hanyut dengan sendirinya dan

hilang karena sebenanrnya dalam diri seseorang, tiada yang wujud sebenarnya

kecuali wujud Allah, tiada kekuatan yang sebenarnya kecuali kekuatan itu

bersumber dari Allah dan segala apapun itu sifat-sifat Allah yang akan nampak

dalam dirinya.

Perubahan-perubahan akhlak pada diri para murid terpusat pada hal-hal

berikut; Pertama, taubat adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah dan

berpisahnya dia dari jalan Orang-orang yang dimurkai Allah dan Orang-orang

tersesat (Farid, 2012:188). Namun dalam Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana ini, taubat ini dilakukan

melalui tahapan-tahapannya, yakni menyadari dan mengakui kesalahan dan

tidak mengulangi lagi, mandi taubat, shalat taubat dan talqin zikir, karena

dengan metode talqin ini murid cepat merasuki dunia hakekat dan perubahan

kondisi batiniah semakin cepat.

Page 115: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

102

Kedua, wara’ artinya berhati-hati dalam dalam segala hal seperti:

sebelum dan sesudah berdiskusi melakukan zikir minimal dua belas kali

terlebih dahulu, kemudian ketika mengeluarkan pendapat di forum dan berbuat

apapun bertawasul terlebih dahulu dan juga ketika beradab kepada sesama

makhluk dan ibadah kepada Allah selalu berhati-hati dalam segala hal.

Ketiga, qanaah yakni menerima dengan ikhlas segala apapun yang

dianugerahkan kepada hamba-Nya. Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

di Pondok Pesantren Suryabuana ini menekankan qanaah, seperti: tidak ada

tingkatan-tingkatan atau kasta dalam hal jabatan, pakaian, ilmu dan lain-lain.

Misalnya, pakaian mubaligh tidak harus menonjolkan pakaian serban, jubah

dan lain-lain. Tidak ada bedanya yang tampak dari segi pakaian antara atribut-

atribut yang dipakai mubaligh dengan murid tarekat. Jadi yang dilihat murid

bukan lahiriyahnya akan tetapi kondisi batiniah murid.

Keempat, Namun mahabbah yang diajarkan dalam tarekat ini yakni

mahabbah kepada guru akan melahirkan mahabbah kepada Allah. Seorang

murid menganggap guru sebagai tajalliyat Allah di bumi, kedudukan guru

dianggap sebagai orang tua yang membimbing baik secara dzahir dan batin.

Sebab timbulmya rasa mahabbah yang mendalam dialami murid tentu akan

timbul gejala ta’dzim kepada guru. Murid akan berusaha selalu sami’na wa

‘ata’na untuk melaksanakan perintah baik guru baik berupa wajib ataupun

sunah-sunah, yang mana guru tidak menyuruhnya dan menjauhi segala

larangannya. Jadi dampak dari mahabbah kepada guru menghantarkan

Page 116: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

103

mahabbah kepada Allah dibuktikkan semakin tingginya ibadah dari murid

dengan riyadlah, mujahadah, rajin zikir dan rajin ibadah.

Kelima, fana’, leburnya kehendak diri dan tenggelam kedalam sifat-sifat

Allah. Maksudnya keyakinan bahwa semua gerakan berasal dari Allah. Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana

menekankan tahap-tahapan untuk keadaan fana’, yakni fana’ fi syekh dan fana’

fillah. Keterkaitan antara kedua fana’ tersebut sangat erat, dikarenakan

sesorang tidak mungkin langsung bisa fana’ fillah tanpa melewati fana’ fi

syekh terlebih dahulu. Biasanya murid dalam belajar fana’fi syekh diberikan

saran kepada mubaligh segala apapun perbuatan ibadah mewakili gurunya,

bertawasul kepada gurunya terlebih dahulu ketika berbuat apapun. filosofi

manusia lebur kedalam dada gurunya, segala rasa, dan mengakui semua

gerakan mewakili gurunya dampaknya secara cepat peningkatan kuantitas dan

kualitas ibadah yang dilakukan. Karena salik tidak bisa secara cepat masuk

dalam dunia rasa dan lebur tanpa belajar dengan seorang yang pernah

melakukan hal tersebut.

Keenam, zuhud, bukan meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi, akan

tetapi memalingkan cara pandang dan berfikir bukan kesenangan dunia yang

dituju melainkan fokus ke hari akhirat. Sehingga murid ketika sudah memiliki

rasa ini, maka secara otomatis baik hal-hal yang berupa kepentingan dan

kesukaan dunia berusaha sedikit demi sedikit diminimalisir tahap pertahap.

Seperti halnya; mementingkan kepentingan dengan guru ketika acara tarekat

sehingga meningkatkan rasa ta’dim yang mendalam kepadanya, berusaha

Page 117: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

104

selektif dalam pergaulan, rajin mujahadah ketika acara bersama dan lain-lain.

Jadi zuhudnya orang tarekat di balak tidak zuhud secara berlebihan akan tetapi

zuhud sesuai kondisi zamannya.

Ketujuh, belajar mema’rifati Allah. Yaitu murid selalu belajar untuk

mengerti, memahami dan mengetahui Dzat, sifat-sifat Allah dan af’alNya.

Seluruh anggota tubuh berupa gerakan berasal dari Allah, pengetahuan yang

dimilikinya berasal dari Allah, kekuatan yang ada dalam dirinya berasal dari

Allah. Jadi dalam belajar mema’rifati Allah ini akan merubah cara pandang

berfikir murid, dia harus selalu husnudzhan dalam segala hal baik berupa

cobaan dan kejadian yang terjadi dalam dunia, semua hal itu dikembalikan

kepada qadha dan qadar Allah.

2. Sistem Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana.

Pendidikan sebagai usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk

kepribadian manusia seutuhnya dengan jalan membina seluruh potensi yang

ada pada peserta didik baik jasmani maupun rohani. Dalam mencapai tujuan

kegiatan pembelajaran dalam pendidikan tersebut dibutuhkan peranan seorang

pendidik yang berprofesional agar materi pelajaran yang disampaikan dapat

diserap siswa. Adapun langkah-langkah yang diambil oleh seorang pendidik

agar dapat mencapai tujuan kegiatan pembelajaran salah satunya adalah

memilih metode yang tepat. Kedudukan metode ini pada proses pendidikan

sangat efektif untuk mencapai tujuan pendidikan. Metode adalah suatu cara

Page 118: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

105

yang harus dilakukan pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka

menyampaikan materi guna mencapai tujuan pendidikan yang dilakukan.

Sistem yang pendidikan yang diterapkan dalam tarekat ini meliputi

metode, materi dan tujuan. Adapun berkaitan hal tersebut yakni ;

a. Metode pendidikan dalam Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di

Pondok Pesantren Suryabuana.

Metode pendidikan yang dipergunakan dalam Tarekat Qadiriyyah

Wa Naqsabandiyyah adalah sebagai berikut;

1) Metode penyadaran diri yakni menanamkan kesadaran akan hubungan

seorang hamba dengan Allah S.W.T. Tujuannya tazkiyatun nafsi

‘mensucikan jiwa’ dari penyakit-penyakit hati yang menyelimuti hati

sanubari. Dan juga berguna penyembuhan untuk kalangan pengguna zat-

zat adiktif dan obat-obatan terlarang (narkoba) dan berbagai macam

penyandang gangguan-gangguan yang bersifat kejiwaan.

Cara yang digunakan dalam Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah dalam proses penyadaran yakni

Pertama, mandi taubat. Mandi taubat termasuk amalan sunnah

yang biasa dilakukan dalam tarekat ini. Mandi taubat berguna untuk

menghilangkan dosa dengan cara menyesali segala perbuatan dan tidak

akan mengulangi perbuatan lagi.

Metode ini sangat ampuh untuk meningkatkan kesadaran diri (self

conciousness) dan penyembuhan dari berbagai macam penyakit,

demikian pula kondisi-kondisi psikologis lain yang diakibatkan adanya

Page 119: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

106

pengaruh syaitan, seperti lemas, gelisah, susah, stress dan lain-lain.

Adapun tata cara mandi taubat yakni sebagai berikut: mensucikan dari

hadats dengan cara berwudlu terlebih dahulu, mengucapkan syahadatain,

tawasul kepada silsilah tarekat dari rasulullah sampai wali mursyid,

keempat, berendam (nyemplong) di dalam bak keramas yakni caranya

dengan mengalirkan air pada seluruh anggota tubuh mulai dari ubun-

ubun sampai ke ujung kaki disertai niat bertaubat sebagai ekspresi dari

keinginan untuk membersihkan diri dari dosa anggota tubuh secara

keseluruhan. Dengan demikian mandi taubat dapat dikatakan sebagai

taubat dalam bentuk perilaku atau taubat yang bersifat aktif dan

ekspresif. Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 02.00 dini hari sampai

menjelang subuh.

Kedua, shalat secara bahasa berarti doa, secara istilah yakni suatu

amal ibadah baik perkataan dan perbuatan yang memenuhi syarat dan

rukun tertentu yang diawali takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Penerapan shalat sebagai salah satu metode tazkiyatun nafs didasarkan

atas pemikiran bahwa shalat mempunyai hikmah yang dapat

mempengaruhi pribadi seseorang untuk tidak bertindak keji. Seperti ;

perzinaan, perjudian, minum-minuman keras dan lain-lain.

Page 120: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

107

Sebagaimana firman Allah:

اتل ما أوحي إليك من الكتاب وأقم الصالة إن الصالة ت ن هى عن الفحشاء .(24:العنكبوت )والمنكر ولذكر الله أكب ر والله ي علم ما تصن عون

Artinya bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al

kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan

Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Ankabut : 45)

Ketiga, Qiyam al-lail yakni bangun melakukan shalat di malam

hari adalah salah satu metode tazkiyatun nafs yang mana amalan sunnah

ini sangat diistimewakan oleh Rasulullah semasa beliau hidup. Dalam

firman Allah ;

( 3)نصفه أو ان قص منه قليالا ( 4)قم الليل إال قليالا ( 6)يا أي ها المزمل إن ناشئة ( 4)إنا سن لقي عليك ق والا ثقيالا ( 2)أو زد عليه ورتل القرآن ت رتيالا (7:املزمل )إن لك يف الن هار سبحاا طويالا ( 1)الليل هي أشد وطئاا وأق وم قيالا

Artinya hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk

sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu)

seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih

dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-

lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu

Perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam

adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih

berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan

yang panjang (banyak). Sembahyang malam ini mula-mula wajib,

sebelum turun ayat ke 20 dalam surat ini. setelah turunnya ayat ke

20 ini hukumnya menjadi sunat (Q.S. Al-Muzammil : 7)

Kegiatan qiyamul lail di Pondok Pesantren Suryabuana dilakukan

mulai pukul 02.00 sampai dengan masuk waktu subuh, kegiatan ini sangat

bermanfaat sekali bagi tubuh karena memiliki aspek olah raga yang baik

Page 121: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

108

sekali untuk memperlancar peredaran darah dan kebugaran tubuh,

khususnya pada gerakan-gerakan shalat. Lagi pula, kegiatan qiyamul-lail

dilaksanakan pada waktu yang paling tepat yang mana keadaan suhu dan

kepekatan udara sedang dalam kondisi yang paling jernih (titik jenuh),

pada saat-saat itu paling baik digunakan bermunajat kepada Allah, serta

mudah terkabulnya doa atau bisa dikatakan doa mustajab.

Keempat, zikir adalah komitmen seseorang untuk senantiasa

menyebut dan mengingat akan asma Allah, menanamkan suatu kesadaran

bahwa tiada Tuhan selain Allah, tiada yang dituju selain Allah, dan tiada

yang wujud kecuali Allah. Jenis dan bentuk zikir yang dipraktekkan

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren

Suryabauana yakni zikir Jahr zikir dengan suara keras lãilãha illallãh dan

zikir ismu dzat atau zikir khafi ‘dalam hati’ dengan mengucapkan lafadz

“Allah-Allah”. Metode zikir akan menjadi autoterapi atas ketergantungan

narkoba pada diri seseorang. Orang yang melakukan zikir dengan serius

dan berulang-ulang akan merasakan ketenangan kejiwaan.

Disini filosofi zikir jahr guna memberikan ketenangan hati dan

kesucian jiwa, adapun cara yang dilakukan sebagai berikut ;

Cara melakukan zikir jahr ‘zikir dengan suara keras’ ialah bahwa

orang yang berzikir itu memulai dengan ucapan LAA dari bawah pusar dan

diangkatnya sampai ke otak di kepala, sesudah itu diucapkan ILAAHA dari

otak dengan menurunkan perlahan-lahan bahu kanan. Lalu memulai lagi

mengucapkan ILLALLAAH dari bahu kanan dengan menurunkan kepala

Page 122: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

109

kepada pangkal dada di sebelah kiri dan berkesudahan pada hati sanubari

di bawah tulang rusuk lambung dengan menghembuskan lafadz nama

Allah sekuat mungkin sehingga terasa geraknya pada seluruh badan

seakan-akan di seluruh bagian badan amal yang rusak itu terbakar dan

memancarkan Nur Tuhan. Getaran itu meliputi seluruh bidang latifah

sehingga dengan demikian tercapai makna tahlil yang artinya tidak ada

yang dimaksudkan melainkan Allah. Kalimat nafi melenyapkan seluruh

wujud sesuatu yang baru dari pada pandangan dan ibarat, lalu berubah

menjadi pandangan fana dari kalimat isbat ditegakkanlah dengan tegak

dalam hati dan kepada dzat yang Maha Besar, lalu memandang wujud dzat

Allah dengan pandangan yang baqa.

Adapun mengenai cara zikir khafi sebagai berikut: Tawajjuhan zikir

khafi ‘zikir dalam hati Allahu Allah’ sekuat-kuatnya dengan suasana

hening yakni, mengambil nafas sekuat-kuatnya disertai dengan mata

terpejam, bibir dirapatkan, kepala diletakkan di samping bertepatan di atas

dada sebelah kiri tidak bergerak, lidah diletakkan dan ditekankan pada

langit-langit mulut sambil tidak bergerak seluruh anggota badan. Proses

terjadinya penyadaran diri dan perubahan psikologis saat melaksanakan

zikir dengan penuh keseriusan itu dalam Tarekat ini dikenal ada tujuh

tingkat kesadaran jiwa yang sekaligus menunjukkan tingkat

kesempurnaannya.

Page 123: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

110

Tingkatan-tingkatan zikir khafi melalui tujuh tahapan yang

dinamakan dengan tujuh latifah. Menurut Ahli sufi latifah-latifah berguna

untuk alat penghapus dosa dan penjernih batin. Adapun latifah-latifah

meliputi

Latifah qalbi kehalusan jantung yang tempatnya di bawah susu kiri,

kira-kira dua jari dari susu kiri. Disini terdapat letak sifat-sifat

kemusyrikan, kekafiran, ketakhayulan dan sifat-sifat Iblis. Maka setelah

terasa zikir di dalamnya, keluarlah cahaya yang menyinari ke bawah

bahunya menuju ke atas, atau di dalamnya itu terasa getaran yang kuat.

Kedua, Latifah Ruhi yang tempatnya di bawah susu kanan, kira-kira dua

jari dari susu kanan. Di latifah terdapat sifat bahimiyah ‘sifat binatang

jinak’, akan tetapi setelah melakukan zikir bersama-sama zikir di dalam

hati seperti orang melihat kedua jurusan kanan dan kiri disatukan

pandangan batinnya menjadi satu jurusan. Setelah terasa di dalam gerak

dan zikir. Ketiga, Latifah sirri tempatnya di atas susu kiri, kira-kira dua

jari. Dan zikirnya itu merasa mantap.

Keempat, latifah khafi yang ditempatnya di atas susu kanan, kira-

kira dua jari. Disinilah letaknya sifat dhalim atau aniaya, pemarah,

pendendam. Kelima, latifah Akhfa yang tempatnya di tengah-tengah dada,

dan terus diteguhkan zikir seperti dii latifah-latifah lainnya. Terdapat sifat-

sifat pendengki dan khianat. Keenam, latifah nafsi yang tempatnya

diantara mata dan keningnya. Terdapat sifat-sifat riya’, sombong dan

membanggakan diri. Ketujuh, latifah qolab yang berarti kehalusan seluruh

Page 124: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

111

badan yang penuh dengan zikir setelah menyeluruh zikirnya di tiap-tiap

bahagian anggotanya, sehingga menembus keseluruhan akar-akar bulunya

iman dengan getaran rasa yang lemas dan atau merasa menyelusupkan

zikir nampak di seluruh badan. Disini terdapat nafsu ammarah yakni nafsu

yang mendorong orang berbuat kejahatan.

2) Metode ceramah

Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaktif edukatif melalui

penerangan dan penuturan secara lisan oleh Guru atau pendidik terhadap

peserta didik (dalam hal ini murid) untuk meperjelas uraiannya. Metode

ceramah sebagai suatu metode dalam pendidikan dilakukan dengan cara

penerangan dan penuturan secara lisan (Kastolani, 2014:156). Metode

ceramah dalam pendidikan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah

dilakukan sebulan sekali saat malam manakib bertempat di Masjid Surya

Mustika Rahmat Pondok Pesantren Suryabuana, setiap seminggu sekali di

Pendopo Suryabuana dimulai dari jam 13.00-14.30 WIB, khotaman daerah

masing-masing setiap minggu baik di salatiga, Pulutan, Pondok Suryabunana,

Banyubiru, Purwodadi, Sraten Tuntang dan lain-lain. Metode penyampaian

dengan cara ceramah dilakukan para Mubaligh secara bergilirian dibeberapa

daerah tersebut.

3) Metode diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana

guru menugaskan pelajar atau kelompok pelajar melaksanakan percakapan

ilmiah untuk mencari kebenaran (Karo-Karo, 1975:29).

Page 125: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

112

Metode diskusi bisa dilakukan digunakan dalam semua kelas baik

besar maupun kecil (Zaini dkk, 2008:117). Metode diskusi dipergunakan

dalam pendidikan di Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Balai

Pendopo Pondok Pesantren Suryabuana, seminggu sekali pada, Jum’at pukul

13.00-14.30 WIB yakni, sehabis melaksanakan shalat juma’at secara

bersama-sama yang dihadiri dari berbagai wilayah yakni Pakis, Salatiga,

Kudus dan lain-lain. Dalam praktiknya, para murid berkumpul di Pondopo

Pondok untuk makan bersama-sama dan dilanjutkan diskusi untuk pemberian

materi. Sebelum diskusi Para murid melakukan tawassul terlebih dahulu

kepada silsilah Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah mulai dari Nabi

Muhammad SAW sampai pada tingkatan Wali Mursyid yang paling bawah,

kemudian zikir dua belas kali sebelum melaksanakan diskusi dan sesudahnya,

diskusi bisa dilakukan juga lewat media jejaringan sosial, facebook, twitter

dan lain-lain.

4) Metode sms tebar tausyiah

Metode sms tebar tausiyah dari mursyid tarekat kepada muridnya

biasa dilakukan secara situasional dan kondisional tertentu, tidak secara

kontinue seminggu, sebulan ataupun yang lainnya. Metode ini sangat

bermanfaat bagi murid yang rumahnya jauh dari lokasi Pondok Pesantren

Suryabuana dikarenakan tidak bisa hadir mengikuti diskusi rutin ataupun

kegiatan lainnya. Biasa sumber sms dari Wali Mursyid Kanjeng Syekh

Sirulloh Muhammad Qadir Dausat (MQD) kemudian mekanismenya di kirim

ke koordinator daerah salatiga, pulutan, purwodadi, magelang, dan lain-lain

Page 126: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

113

kemudian di forward (teruskan/lanjutkan) ke murid-murid TQN. Materi sms:

menata hati, zikir dan menguatkan pondasi Islam dengan syahadatain.

5) Penerbitan majalah dan buku-buku

Penerbitan majalah dan buku-buku merupakan hasil kompilasi materi

Pondok Pesantren Suryalaya dengan materi di Pondok Suryabuana. Majalah

yang diterbitkan ini berisi Manakib Syekh Abdul Qadir Al-jalaini, Syair lagu,

fatwa-fatwa guru tarekat, zikir, liputan kegiatan baik sosial, agama dan

nasionalisme dan lain-lain. Penerbitan majalah ini sangat bermanfaat bagi

semua kalangan dikarenakan bisa memperdalam kajian materi. Majalah dan

buku-buku ini dijual belikan di koperasi Pondok Pesantren Suryabuana

Kabupaten Magelang

6) Metode tafakur

Tafakur merupakan sarana untuk mencapai ma’rifat kepada Allah

dengan cara melihat keindahan seluruh jagad raya baik tumbuh-tumbuhan,

binatang, langit, gunung-gunung dan lain-lain sehingga murid mentadaburi

ayat-ayat qauniyah yang diciptakan Allah, sebagai tanda kebesaran dan kasih

sayang kepada semua makhluknya. Para murid biasanya melakukan tafakur

secara situasional dan kondisional. Tafakur ini sangat bermanfaat bagi murid

untuk mencapai ma’rifat kepada Allah.

7) Metode syair lagu

Syair lagu-lagu yang mengandung nilai pendidikan akhlak tasawuf

yang terfokuskan meliputi: muhasabah, ma’rifat, zuhud dan fana’. Penciptaan

lagu ini merupakan sarana yang paling tepat guna transfer menghantarkan

Page 127: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

114

murid menuju ketenangan kejiwaannya, memahami dan meresapi fatwa-fatwa

dari guru tarekat melalui syair-syair lagu. Lagu yang diciptakan ditujukan

untuk mendidik murid agar mempunyai stabilitas psikologis dan dapat

melakukan muhasabah diri sehingga menjadi lebih baik yang menekankan

laju sipritual dan akhlak tasawufnya.

Lagu ini diciptakan Kanjeng Syekh Sirulloh Muhammad Qadir At

Dausat (MQD), salah satu contohnya yakni:

THE SPARKEL 2002

GUGUSAN “PERKUMPULAN” BINTANG-BINTANG

PERSONIL MAHASISWA

UNIVERSITAS GAJAH MADA (UGM) YOGYAKARTA

LAUT KEMATIAN

BY Kanjeng Syekh Sirulloh Muhammad Qadir At- Dausat (MQD)

Pelan-pelan mata wujudmu . . . mulai terbit dipekat egoku . . .

Ucapkan salam . . .tuk kefana’anku . . .

Perlahan rasa kematianku . . . mulai terbit dikelam nafsuku . .

Ucapkan salam . . .tuk kesinaranku . . .

Gelap gulita kini . . . selimuti . . .

Seluruh rasaku . . . Hancurkan pancar semi . . .

Ego hayatku . . . aku larut dan kularut dipelarutanku . . .

Reef : Benar-benar kini kurasakan . . . tusuk tajam pegang hayatmu . . .

Tiba-tiba aku terkapar . . . dihening laut matiku . . .

Siapa aku . . . dimana aku . . . dimanakah hayatku . . .

Dimana wujudku . . .dimana rasaku . . .

Dimana aku . .. aku aku siapaku . . .

4000 tahun . . .aku terpaku . . .

Tenggelam di dasar batinku . . . tak kuat lagi . . .

Berlama kutersepi . . . tak tahan lagi . . . berabad kumenjerit . . .

4000 tahun aku mengalir . . . ikuti arus air tangisku . . .

Sampailah aku . . . kutepi laut hayati . . . ditelan wujud tak bertepi . . .

Ya Allah kau tlah . . . yang telah menemukanku . . .

Ya Allah kau tlah . . . yang telah menyelimutiku . . .

Ya Allah kau tlah . . . yang telah mendekapku . . .

Ya Allah kau tlah . . . yang telah terangi kelamku . . .

Page 128: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

115

Ya Allah . . . aku yakinan sepi . . . Ya Allah aku bingung tersesat . .

.

Akulah bapa . . . dan miskin . . . Aku Hamba-Mu . . .

Ya Allah . . . kaulah Al-Wajid . . . Ya Allah Peliput wujudku . . .

Kaulah . . . sendiri . . . Ya Wajid . . . Ya Wajid . . .

Peliput seluruh wujudku . . .

8) Metode pembacaan tanbih

Metode tanbih ‘peringatan’ ini dilaksanakan waktu manakib sebulan

sekali di pondok pesantren suryabuana, salah satu rangkaian dari acara

manakib. Tanbih ini dilakukan oleh Al-Marhum Syekh Abdullah Mubarok

Bin Nur Muhammad yang bersemayam di Papatan Suryalaya kajembaran

Rahmaniyah. Tanbih ini diberikan kepada segenap Murid-murid tarekat baik

pria maupun wanita, tua, atau muda. Secara vertikal Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah membimbing manusia menuju kepada Tuhan dan secara

horizontal memberikan rambu-rambu dan prinsip bagaimana seharusnya

murid hidup dengan baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tanbih mengandung ajaran moral, menyangkut pelbagai kehidupan pribadi,

keluarga, masyarakat, dan negara secara lebih luas. Pandangan tarekat ini

menyangkut hubungan dengan negara misalnya dapat dilihat dalam uraian

tanbih sebagai berikut :

Kami tempat bertanya tentang tarekat qadiriyyah wa

naqsyabandiyyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas, wasiat kepada

segenap Murid-murid berhati-hatilah dalam segala hal, jangan

sampai berbuat sesuatu yang bertentangan dengan peraturan Agama

maupun negara. Insyafillah wahai Murid-murid sekalian, janganlah

terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh goadaan syaitan,

waspadailah akan penyelewengan terhadap perintah Agama maupun

negara, agar dapat meneliti diri kalau tertarik oleh bisikan Iblis yang

selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.

Page 129: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

116

Pandangan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah mengenai

hubungan sosial kemasyarakatan, baik dengan sesama muslim maupun

dengan non-muslim dapat dilihat dalam statemen tanbih berikut ini :

Pertama, pergaulan dengan orang yang lebih tinggi dari kita, baik

lahir maupun batin harus hormat. Begitulah seharusnya hidup rukun saling

menghargai di tengah-tengah masyarakat. Kedua, pergaulan dengan orang

yang sederajat, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus

berskiap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah Agama

maupun Negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, kalau-

kalau terkena firman Allah azabun alim yang artinya ‘ duka nestapa untuk

selamanya dari dunia hingga akhirat. Ketiga, pergaulan dengan orang yang

lebih rendah derajatnya, janganlah menghinanya atau berbuat tidak senonoh,

bersikap angkuh. Keempat, peragulan dengan fakir miskin harus kasih sayang

rumah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan

kesadaran.

9) Metode bimbingan secara personal (suluk)

Metode bimbingan secara personal (suluk) ini biasanya dilakukan

seorang guru tarekat kepada muridnya secara pribadi dan personal.

Terkadang secara tiba-tiba atau bisa dikatakan situsional dan kondisional

guru mendekati, menemui dan memberikan ijazah kepada muridnya. Kadar

ijazah yang diberikan guru kepada murid berbeda-beda sesuai dengan

kondisi ruhaniah Murid-murid berbeda-beda. Guru dalam memberikan

ijazah amalan kepada muridnya secara kontinue bisa dilakukan setiap

Page 130: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

117

seminggu sekali pada selasa malam Rabu bakda Ishak- selesai di Pendopo

Pondok Pesantren Suryabuana.

b. Materi Pendidikan Akhlak Tasawuf dalam Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana.

Materi pelajaran dalam Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

merupakan ajaran yang disampaikan oleh mubaligh kepada murid tarekat baik

dalam forum manakib, diskusi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Semua ajaran

yang dipelajari menjadikan bekal bagi murid untuk meningkatkan kuantitas

dan kualitas ibadahnya. Adapun materi yang sering dikaji dan disampaikan

yakni mubaligh yakni ;

Pertama, Manajemen hati yakni menata hati supaya selalu menjaga

kebersihan hati dan kesucian jiwa guna mencapai ma’rifatullah.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

احلالل بني )مسعت رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم يقول : قال مسعت النعمان بن بشري يقول واحلرام بني وبينهما مشبهات ال يعلمها كثري من الناس فمن اتقى املشبها استربأ لدينه وعرضه

الشبهات كراع يرعى حول احلمى أوشك أن يواقعه أال وإن لكل ملك محى أال وإن ومنوقع يفيف أرضه حمارمه أال وإن يف اجلسد مضغة إذا صلحت صلح اجلسد كله وإذا فسدت فسد اهللمحى

(.اجلسدكله أال وهي القلب

Artinya ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada

segumpal daging. Apabila ia baik, maka seluruh anggota tubuhnya

yang lain pun akan baik. Namun, jika ia rusak, maka seluruhnya

akan rusak. Ingatlah, segumpal daging itu adalah hati.

Page 131: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

118

Dalam firman Allah:

Artinya kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke

dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali

bersyukur (Q.S. Al-Sajdah:9).

Namun tarekat di pondok pesantren balak ini dalam menata hati dengan

beberapa proses: takhalli, tahlli dan tahalli.

Takhalli yang dilakukan dalam ajaran tarekat ini yakni menjauhakan

dari penyakit hati seperti: jangan sampai berbuat sesuatu yang

bertentangan dengan peraturan Agama maupun negara, menghindari

godaan hawa nafsu yang menyimpang, godaan syetan, memeriksa murid

orang lain, menghindari pergaulan etika yang buruk kepada siapapun.

Tahallinya yakni memperbanyak zikir jahr dan zikir khofi dalam setiap

apapun, memfokuskan titik pusat yang dituju hanya Allah dan sering

tawasul dalam segala hal. Tajallinya yakni fana’ fi syekh akan cepat

meningkatkan fana’ fillah setiap ibadah apapun mewakili gurunya, zuhud,

merasa diriya lemah tidak berdaya apa-apa dihadapan sesuatu apapun atau

hilangnya keakuan/kesombongan diri, mahabbah kepada guru

mengantarkan mahabbah kepada Allah. Memandang yang dituju hanya

Allah saja.

Page 132: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

119

Kedua, berzikir yakni zikir yang dilakukan murid harus

mendapatkan talqin dan bimbingan dari wali mursyidnya, dan apabila murid

tidak mampu berkonsentrasi secara penuh kekusyukkan dan sulitnya

mencapai suatu makna batin/hakekat maka murid harus merasai bahwa dia

harus fana fi syekh dan lebur dalam dada guru, meleburkan sifat-sifat

keeogoan diri yang melekat dan merasa serba bisa dihilangkan semua, semua

gerakan baik tangan, kaki, dan tubuh berasal dari Allah, dan pengilihatan,

pendengaran dan kemampuan semua lebur hanya Allah lah yang mempunyai

kekuatan dan kebesaran itu. Tawasul dalam tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah memiliki kekuatan dan sarana tercepat menggapai tingkat

ma’rifatullah, karena dalam tawasul memiliki silsilah sanad yang muktabaroh

sampai kepada Rasulullah SAW. Berzikir dalam segala apapun harus didasari

dengan niat yang benar atau dengan kata lain agar tidak salah niat.

Zikir yang artinya mengingat kepada Allah harus mampu

menghantarkan perbuatan murid untuk mencapai akhlak yang baik. Karena

dengan berzikir manusia bisa tertuntun hatinya dan mendorong kekuatan

keimanan dan keislaman yang tinggi. Model zikir yang dilakukan tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana adalah

zikir jahr ‘keras’ dengan melafadzkan kalimah lailâha illâh dengan suara

keras dengan cara-cara tertentu. Dan ada juga zikir khofi adalah ingat kepada

Allah dengan zikir isbat saja mengingat nama ‘Allah’ secara sirr di dalam

hati dengan cara-cara tertentu sebagiamana sudah penulis terangkan di

kalimat-kalimat sebelumnya.

Page 133: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

120

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

أفضل الذكر فاعلم أنه ال إله إال اهللArtinya; zikir yang paling utama ialah melafalkan lailâha

illâh (tidak ada Tuhan kecuali Allah)”.

Dalam firman Allah:

ف رعها يف أل ت ر كيف ضرب الله مثالا كلمةا طيبةا كشجرة طيبة أصلها ثابت و .(42:إبراهيم )السماء

Artinya tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah

membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon

yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke

langit (Q.S Ibrahim : 24 )

Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala

ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran

serta perbuatan yang baik. kalimat tauhid seperti lailâha illâh.

Ketiga, menguatkan pondasi Islam dengan syahadatain.

Maksudnya memposisikan dua kalimah ini menjadi kuat, tertanam dalam hati

sehingga menjadi dasar syariat, tarekat dan hakikat, khususnya dalam

membentuk kepribadian murid dan mencapai kebersiham hati dan kesucian

jiwa. Syahadat merupakan hal yang sangat penting bagi seorang muslim.

Dengan syahadat, tujuan hidup duniawi dapat berubah menjadi orientasi

ukhrawi. Dengan syahadat ini, Rasulullah mengubah kondisi masyarakat

Arab, dari kehidupan yang jahili menuju kehidupan yang Islami. Saat

manusia mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa tidak ada yang berhak

disembah selain Allah SWT. berarti menyakini bila ragam sesembahan selain

Allah yakni batil dan ibadahnya menjadi batal. Kalimah syahadah terdiri dari

Page 134: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

121

redaksi nafi (peniadaan) dan itsbat (penetapan). Yakni lâ ila Allah yang

berarti kecuali Allah itu sendiri.

Adapun maknanya adalah tidak ada yang berhak disembah secara

haqq di bumi maupun di langit melainkan Allah semata. Sedangkan kesaksian

Muhammad SAW yakni membenarkan beritanya, menjauhi yang dilarangnya

dan tidak menyembah Allah SWT. kecuali dengan cara yang disyariatkan-

Nya. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan, namun tidak

mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat

sama sekali denga syahadatnya. Makna kesaksian Muhammad utusan Allah

yakni mengetahui dan meyakini bahwa Muhammad hanyalah utusan Allah

untuk seluruhmanusia, seorang hamba biasa yang tidak boleh disembah

sekaligus Rasul tidak boleh di dustakan. Siapa yang menaati Rasul maka

suatu hari akan masuk surga, dan siapa yang mendurhakai beliau maka kelak

akan masuk neraka. Sebagaimana firman Allah:

ما أفاء الله على رسوله من أهل القرى فلله وللرسول ولذي القرب واليتامى والمساكني وابن السبيل كي ال يكون دولةا ب ني األغنياء منكم وما آتاكم الرسول

.(7: احلشر )عنه فان ت هوا وات قوا الله إن الله شديد العقاب فخذوه وما ن هاكم Artinya apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada

RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota

Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak

yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,

supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di

antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah.

dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras

hukumannya (Q.S. Al-Hasyr:7 ).

Page 135: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

122

Pada ayat ini, Allah memerintahkan kaum Muslimin supaya

menaati Rasulnya, Muhammad SAW., karena apa yang beliau perintah dan

larangan berdasarkan perintah Allah (Fatoni, 2013 : 339 : 242).

c. Tujuan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren

Suryabuana

Tujuan Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah (TQN) sama

dengan tujuan Islam itu sendiri, yaitu menuntun manusia agar mendapat ridla

Allah, sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat. Tujuan tarekat tersebut

terdapat dalam doa yang sering dibaca ketika setiap murid melaksanakan

ibadah (Cecep, 2012:95-98).

Sebagaimana Doa TQN:

إهلي أنت مقصودي ورضاك مطلويب أعطين حمبتك ومعرفتكArtinya “Tuhanku, Engkaulah yang aku maksud dan keridlaan-Mu

yang aku cari. Berilah aku kemampuan untuk bisa mencintai-Mu

dan ma’rifat”.

Doa di atas wajib dibaca oleh murid Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah (TQN) setiap selesai shalat minimal dua kali sebagai

mukadimah dan akhir ritual zikir. Dalam doa tersebut terkandung empat

macam tujuan tarekat itu sendiri, yaitu ;

Pertama, Taqarrub ilallah yakni ialah mendekatkan diri kepada

Allah dengan jalan dzikrullah sehingga tak ada penghalang satu pun yang

antara abid dengan ‘ma’bud’ antara khalik dengan makhluk. Kedua, jalan

menuju mardhatillah yakni menuju jalan yang dirilai Allah baik dalam

‘ubudiyyah’ maupun di luar ubudiyyah, alhasil dalam segala gerak gerik

Page 136: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

123

manusia diharuskan menaati perintah-perintah Tuhan dan menjahui larangan-

larangan-Nya.

Hasil dari itu budi pekerti dan akhlak murid pun semakin baik, baik

berhubungan dengan Allah ataupun yang berhubungan dengan sesama

manusia. Ketiga, kema’rifatan (al-ma’rifat) melihat Tuhan dengan mata hati.

Keempat, kecintaan mahabbah kepada Allah, yang mana dalam mahabbah itu

mengandung keteguhan jiwa dan kejujuran hati. Kalau telah tumbuh

mahabbah timbullah rupa-rupa hikmah, diantaranya membiasakan diri

dengan selurus-lurusnya dalam hak zahir dan batin dan dalam keadilan yakni

dapat menetapkan sesuatu pada tempatnya dengan sebenar-benarnya.

Adapun dasar-dasar Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah

(TQN) agar dapat mencapai tujuan sebagaimana tertulis diatas, dijelaskan

oleh Tuan Syekh sendiri sebagai berikut :

Pertama, cita-cita tinggi (uluwu al himmah) di hadapan Ilahi,

maksudnya barang siapa yang tinggi cita-citanya di hadapan Allah, maka

menjadi tinggilah martabatnya. Kedua, memelihara kehormatan maksudnya

barang siapa memelihara kehormatan Allah, maka Allah akan memelihara

kehormatannya. Ketiga, memperbaiki khidmat maksudnya barang siapa

memperbaiki khidmat, ia wajib memperoleh rahmat. Keempat, membesarkan

Rahmat. Keempat, melaksanakan cita-cita maksudnya barang siapa berusaha

mencari cita-citanya ia akan selalu memperoleh hidayah-Nya. Kelima,

membesarkan nikmat, maksudnya barang siapa membesarkan nikmat Allah,

Page 137: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

124

berarti ia bersyukur kepada Allah. Barang siapa bersykur kepada Allah SWT

maka ia akan mendapatkan tambahan nikmat sebagai yang dijanjikan Allah.

3. Kontribusi Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah Terhadap Masyarakat

Balak, Murid-murid dan Jamaah Pada Umumnya.

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren

Suryabuana memiliki peranan dan andil yang sangat besar terutama dalam

bidang pendidikan akhlak tasawuf yang mengutamakan kehidupan

kerohanian. Beberapa kontribusi riil dari tarekat ini terhadap masyarakat

meliputi:

Pertama, memberikan bimbingan kehidupan keagamaan kepada

masyarakat setempat. Masyarakat Balak pada mulanya mengamalkan ajaran

Agama Islam hanya sebatas ritual semata, sekarang berubah menjadi

masyarakat yang agamis yang menekankan aspek ritual dan pemaknaannya

sekaligus didasarkan pada praktik kesufiannya. Masyarakat mengamalkan

Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah yang bersumber dari Pondok

Pesantren Suryabuana. Kehadiran tarekat ini menuntun kehidupan spiritual

masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Allah, mencapai derajat ma’rifat

kepada Allah, menimba Ilmu sebagai kombinasi antara syariat, tarekat dan

hakikat menuju insan kamil melalui kegiatan mujahadah dan pengajian yang

dilakukan setiap sebulan sekali yang disebut manakib Syekh Abdul Qadir Al-

Jalaiani. Sedikit demi sedikit pengajian tersebut meminimalisir penyakit

ruhani di masyarakat misalnya, riya’, pamer, hasud, dengki dan lain-lain.

Page 138: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

125

Kedua, Program air bersih yang diambil dari desa Kajang Koso yang

berjarak kurang lebih sekitar 3 KM dari lokasi Pondok Pesantren Suryabuna

dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. Program air bersih ini merupakan

hasil kerjabakti bergilir perdaerah, melalui pipa pralon disalurkan dan

dialirkan kepada masyarakat tanpa dipungut biaya. Program ini sangat

bermanfaat bagi masyarakat sekitar khususnya dalam memeuhi kebutuhan air

bersih dan kebutuhan air untuk beribadah kepada Allah khususnya. Ketiga,

Pondok Pesntren Suryabuana menyelenggarakan diskusi rutin setiap Jum’at

pukul 13.00 sampai 14.30 yang dihadiri murid tarekat dan terbuka masyarakat

umum. Materi diskusi biasanya ajaran tarekat menuju Islam yang sempurna

melalui amalan syariat, tarekat dan ma’rifat kepada Allah. Dan bahasan

materi lebih fokus kepada bahasan ilmu akhirat dari pada ilmu dunia, jadi

membuat hati murid terenyuh ‘terketuk hati’.

Keempat, kesempatan dan peluang untuk berdagang. Masyarakat

Balak punya inisiatif untuk menjualbelikan barang dagangan di pinggir

lapangan Pondok Pesantren Suryabuana dalam kegiatan manakib sebulan

sekali, biasanya barang yang dijual seperti ; peralatan ibadah, makanan dan

minuman dan peralatan pertanian. Kelima, metode zikir sebagai terapi

kejiwaan terhadap ketergantungan narkoba dan stres dengan cara tazkiyatun

nafsi atau penyucian jiwa, melalui serangkaian mujahadah meliputi: zikir 165

kali jahr sehabis sholat fardlu, zikir khofi dan khataman kitab uqûdul jumaan.

Page 139: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

126

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dengan pembahasan

mengenai Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, maka dapat ditarik suatu

kesimpulan sebagi berikut :

1. Pendidikan akhlak tasawuf yang diajarkan dalam Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang yang mana kedatangan

tarekat ini berasal dari Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa

Barat yang dipimpin Wali Musyid KH. A. Shokhibul wafa Tajul Arifin

dengan gelarnya Abah Anom. Kemudian dilanjutkan murid Abah Anom

yang bernama Ahmad Fauzhun dengan gelar Kanjeng Syekh Sirullah

Muhammad Qadir Daust (MQD) yang mana pemberian gelarnya

melewati mimpi dan riyadlah Jamaah tarekat. Pendidikan Akhlak

tasawuf mampu merubah akhlak masyarakat Balak dan jamaah tarekat

khsususnya, yang mana meliputi: taubat, wara’, qanaah, zuhud,

mahabbah, fana’ dan ma’rifatullah.

Page 140: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

127

2. Sistem Pendidikan Akhlak Tasawuf dalam Tarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis KabupatenMagelang meliputi: Pertama, metode

yang diajarkan terdiri dari: metode penyadaran diri, ceramah, diskusi, sms

tebar tausyiah, percetakan majalah dan buku-buku, tafakur, syair lagu,

pembacaan tanbih dan metode bimbingan secara personal (suluk). Kedua,

materi pelajaran yang dikaji dan disampaikan meliputi: menagemen hati,

zikir, dan menguatkan pondasi Islam dengan syahadattainn yakni

syahadat tauhid dan syahadat Rasul. Ketiga, Tujuan tarekat qadiriyyah wa

naqsyabandiyyah terdiri dari: taqarrub ilallah, menuju mardhatillah,

kema’rifatan (al-ma’rifat) melihat Tuhan dengan mata hati, kecintaan

(mahabbah) kepada Allah mengandung keteguhan jiwa dan kejujuran hati.

3. Kontribusi Tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang terhadap masyarakat meliputi: pertama, mengubah masyarakat

yang Agamis. Kedua, program air bersih yang diambil dari Desa Kajang

Koso yang ditampung di Pondok Pesantren Suryabuana yang kemudian

dialirkan kepada msyarakat balak khususnya sangat bermanfaat bagi

kemakmuran kebutuhan sehari-hari. Ketiga, pengadaan diskusi rutin di

pendopo setiap hari Jum’at pukul 13.00-14.30 WIB sebagai sarana

membuka cakrawala ilmu bagi masyarakat balak khususnya dan Jamaah

tarekat pada umumnya. Keempat, memberikan fasilitas/ sarana dan

prasarana kepada penjual makanan, minuman dan lain-lain untuk menjual

Page 141: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

128

barang dagangannya, tepatnya di pinggir lapangan saat kegiatan manakib

sebulan sekali. Kelima, metode zikir tarekat ini sebagai terapi

membersihan hati dan kesucian jiwa, dan juga terapi kejiwaan yang lain

misal: pecandu narkotika, strees, tempramental dan lain-lain.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis uraikan di atas,

selanjutnya penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Para pengurus sebaiknya mengadakan program sosialisasi, diskusi dan

seminar sebulan sekali di beberapa daerah, khususnya kepada masyarakat

yakni: Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali

dan lain-lain guna menjelaskan eksistensi kemuktabarohan Tarekat

Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun

Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

2. Para pengurus sebaiknya membuat jadwal diskusi rutin sebulan sekali bagi

khalayak umum dengan cara mengundang organisasi-organisasi dari

tingkatan SMP/MTS, SMA/MA/MAN, elemen-elemen Mahasiswa, tokoh-

tokoh masyarakat dan juga tokoh pendidikan yang meliputi: pendidikan

formal, informal dan non formal dari berbagai daerah guna membuka

cakrawala ilmu pengetahuan mereka, sehingga dengan adanya perpaduan

korelasi syariat, tarekat, hakikat dan ma’rifat membentuk manusia menuju

insan kamil.

Page 142: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

129

3. Mengikuti kegiatan tarekat Qadiriyyah Wa Naqsyabandiyyah ternyata

terbuka untuk umum, tidak dibatasi waktu, umur, biaya yang mengikat dan

amaliyah metode zikirnya aplikatif (praktis penerapannya). Dan juga

berguna bagi peningkatan iman dan ketaqwaan kepada Allah sehingga

membentuk pribadi Muslim yang berakhluk karimah khususnya

masyarakat Balak, murid-murid dan jamaah umum.

4. Tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryabuana

Pakis Balak dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan

yang meliputi: pendidikan formal, informal dan non formal yang

menyeimbangkan korelasi positif terhadap tiga aspek, yakni: kognitif,

afektif dan psikomotorik. Dan juga pembelajarannya dengan menggunakan

pendekatan hati, bukan hanya transfer keilmuan saja sehingga membentuk

akhlakhul karimah.

5. Tarekat qadiriyyah wa naqsyabandiyyah memberikan kontribusi positif

terhadap cita-cita Bangsa Indonesia, yang mana bisa mewujudkan dan

menunjang UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

(SISDIKNAS) yang menekankan pada aspek pengembangkan kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan

Negara.

Page 143: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

130

C. Penutup

Dalam mengakhiri penyusunan skripsi ini, penulis memanjatkan

puji syukur kehadirat Allah SWT., karena setiap gerakan baik pikiran dan

perbuatan tidak lepas bersumber dari-Nya., setiap badai rintangan segala

apapun penulis dapatkan untuk berjihad menyusun sekripsi ini, akan tetapi

berkat ikhtiyar dan tawakal secara total kepada-Nya maka semua itu dapat

dilalui-Nya dengan kekuatan Doa yang terpanjatkan. Oleh karena itu, segala

kekurangan pasti ada dalam diri seorang Hamba, seperti peribahasa tiada

gading yang tak retak maksudnya tiada manusia yang sempurna setiap pikiran

dan perbuatan pasti ada dalam kekhilafan, maka dari itu kritik dan saran

sangat perlu dibutuhkan dalam evaluasi kedepan selanjutnya.

Page 144: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

131

DAFTAR PUSTAKA

Alba, Cecep. 2012. Tasawuf dan Tarekat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Amin. 2004. Tasawuf Sosial. Celeban Timur Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Manjamen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

A.Shahibul Wafa Tajul ‘Arifin. 1987. Miftahus Shudur. Tasikmalaya: Yayasan

Serba Bakti.

Eko. 2011. Majalah Kalimosodo. Magelang: Bakti Umat.

Faqih, HMA Sodikin. 1992. Dialog tentang AjaranTarekat Qadiriyyah Wa

Naqsyabandiyyah. Bandung: Wahana Karya

Grafika.

Fatoni, Ade.2013. Panduan Lengkap Rukun Iman dan Islam. Yogyakarta: Buku

Pintar.

Fethullah Gulen, Muhammad. 2014. Tasawuf Untuk Kita Semua. Jakarta:

Republika.

Forum Karya Ilmiah Siswa. 2011. Jejak Sufi. Kediri: Lirboyo Press.

http://seputarpendidikan003.blogspot.com/ 2013/08/fokuspenelitian.html, diakses

27 April 2015.

Karo-Karo, Ulihbukit. 1975. Metode Pengajaran. Salatiga: CV. Saudara.

Kastolani. 2014. Model Pembelaran Inovatif : Teori Dan Aplikasi. Salatiga:

STAIN Salatiga Press.

Lathief, Burhan ABD. 2014. Kumpulan Fatwa Hadhrotusy-Syaikh KHM. Hasyim

Asy’arie Tentang Tarekat dan Kewalian.

Lirboyo Kediri: Mitra Gayatri.

Page 145: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

132

Mulyana, Deddi. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyati, Sri. 2004. Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia. Jakarta: Prenada

Media.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mohammad Daud, Ali. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakrta: PT Raja Grafindo

Persada.

Rusdian, Pohan. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogjakarta: Lanarka.

Said bin Musafir, Al-Qathani. 2004. Buku Putih Syekh Abdul Qadir Al-Jalaini.

Jakarta: CV Darul Falah.

Syekh Ahmad, Farid. 2012. Tazkiyah An-Nafs Mensucikan Jiwa. Solo: Al-

Hambra.

Sultoni, Ahmad. 2007. Sang Maha Segalanya Mencintai Sang Mahasiswa.

Surabaya: PT.Temprina Media Grafika.

Tamrin, Dahlan. 2010. Tasawuf Irfani Tutup Nasut Buka Lahut . Malang: UI-

Maliki Press.

Tim Penyusunan Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2007.

Jarkarta: Balai Pustaka.

Page 146: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

133

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 2007. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zezen ZA Bazul, Asyhab. 2011. Kitab Uquudul Jumaan. Bandung: Wahana

Karya Grafik.

Page 147: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

1

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 148: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Muhammad Cahyo Riswanto

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 25 Januari 1992

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. HP : 085 741 687 647

7. Alamat : Dusun Kauman, Desa Sraten

RT 002 RW 005, Kec. Tuntang,

Kabupaten Semarang

8. Riwayat Pendidikan :

a. SD Negeri Rowoboni 01 Banyubiru

b. SMP Negeri 2 Banyubiru

c. MAN 1 Salatiga

d. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Page 149: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

2

DAFTAR INFORMAN

NO NAMA ALAMAT PEKERJAAN

1. M. Akib Ali Atmo Dusun Balak, Desa Losari

Kec. Pakis, Kab. Magelang

Pengasuh

Pondok Pesantren

Suryabunana

2. Subchan, S.Ag Dusun Balak, Desa Losari,

Kec. Pakis, Kab. Magelang

Sesepuh

3. Muh Badrur Munir Tegaron, Kec. Banyubiru

RT 01 / RW 02

Mubaligh

4. Mahsun Dusun Krajan RT 04 / RW 07,

Desa Kebumen,

Kec. Banyubiru

Mubaligh

5. Akhmad Ikhda

Sufiyana, Spd.I

Dusun Karang, RT 05 RW

Desa Tegaron,

Kecamatan Banyubiru

Mubaligh

6. Abdullah Mh.

Makashin

Candi RT 02 RW 08,

Kec. Tuntang, Kab. Semarang

Pakar Herbal dan

Spiritual

7. Bisroni Desa Kalibenng,

RT 002 RW 003, Kec. Tingkir

Pengurus

8. Ngirfani

Dusun Kalilondo

Desa Siderojo Kidul

Kec. Tingkir Kota Salatiga

Ketua Rebana

9. Sartono

Dusun Rowoganjar

Desa Rowoboni,

Kec. Banyubiru,

Kab. Semarang

Murid TQN

Page 150: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

3

10. Sochib Alwi Dusun Rowoganjar

Desa Rowoboni

Kec. Banyubiru Kab. Semarang

Murid TQN

11. Sri Wanidah

Dusun Balak

Desa Losari Kec. Pakis

Kab. Magelang

Murid TQN

12. Muntafiah Dusun Krajan RT 04 / RW 07

Desa Kebumen

Murid TQN

13. Ahmad Latif

Ghufron

Temanggung, Kab. Semarang Murid TQN

Page 151: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

4

PEDOMAN WAWANCARA

I. Identitas Informan

1. Nama :

2. Tempat/tanggal lahir :

3. Alamat lengkap :

4. Pekerjaan :

5. Status :

6. Mulai kapan ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah :

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan :

Smp/mts dan lulusan :

Sma/smk dan lulusan :

Perguruan Tinggi dan lulusan :

8. Hari dan tanggal wawancara :

9. Waktu :

II. Sasaran Wawancara

1. Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak

Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015.

2. Sistem Pendidikan Akhlak Tasawuf Pada Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak

Desa Losari Kecamatan Pakis KabupatenMagelang Tahun 2015.

3. Peran Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang terhadap masyarakat.

III. Pertanyaan

1. Apa pengertian Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah?

2. Bagaimana menurut anda sejarah Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak

Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang tahun 2015?

3. Bagaimana Ritual- ritual atau amalan-amalan yang

dilakukanTarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok

Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

Kabupaten Magelang tahun 2015?

4. Apakah kebanyakan Dusun Balak mengikuti TQN atau tidak? dan

yang membuat ketertarikan mengikuti TQN di balak disini apa ya?

5. Bagaimana menurut anda pendanaan (cara mengumpulkan dana)

Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang ? semisal sukarelawan atau iuran wajib atau apa . . .

jelaskan!

6. Berikan penjelasan mengenai sistem pendidikan TQN di balak ?

a. Metode pendidikan

Page 152: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

5

Pertama, metode ceramah waktu manakib, kedua metode

diskusi, ketiga metode tebar tausyiah/ sms dari guru,

keempat metode bimbingan spiritual secara perorangan dan

lain-lain?

b. Materi pendidikan akhlak tasawuf pada tarekat Qadiriyah

Wa Naqsyabandiyah (TQN)!

c. Tujuan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah (TQN)!

7. Bagaimana caranya masuk anggota Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak

Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang tahun 2015?

8. Bagaimana menurut anda sifat taubat, wara’ (kehati-hatian dalam

berbuat, berfikir dst), qanaah (kesederhanaan dalam hidup), zuhud,

mahabbah kepada guru menghantarkan mahabbah kepada Allah,

Fana’ fi syekh menghantarkan fana’ fillah dan Mema’rifati diri

mudah mencapai mema’rifati Allah dan ma’rifatullah dan lain-lain

yang ada di TQN Balak 2015?

9. Bagaimana caranya masuk anggota TQN di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang 2015?

10. Bagaimana perkembangan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

dari sejak awal berdiri sampai saat ini di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang 2015?

11. Bagaimana respon (tanggapan) masyarakat tentang keberadaan

Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten

Magelang Tahun 2015?

12. Bagaimana peran/kontribusi/ manfaat bagi masyarakat disekitar

Dusun balak mengenai keberadaan Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015

terhadap masyarakat, Murid-murid dan Jamaah Pada Umumnya?

Page 153: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

6

HASIL WAWANCARA

Hari/ tanggal : Kamis, 21 Mei 2015.

Pukul : 17.00-18.00 WIB.

Tempat : Rumah Bapak M. Akib Ali Atmo

I. Identitas Informan

Nama : M. Akib Ali Atmo

1. Tempat/ tanggal lahir : Kab. Magelang, 26 Desember 1961

2. Alamat lengkap : Dusun Balak Desa Losari Kec. Pakis Kab.

Magelang

3. Pekerjaan : Pengasuh Pondok Pesantren Suryabunana

4. Status : Nikah

5. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah : 1999

6. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : SDN 1 Pakis 1973

Smp/mts dan lulusan : MTS Pakis 1976

Sma/smk dan lulusan : MAN Garjo 1980

Perguruan Tinggi dan Lulusan : IAIN Suka 1983

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak M. Akib

Ali :

Cahyo

:

Bapak M. Akib

Ali :

Cahyo

:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. wb

Bagaimana caranya masuk anggota Tarekat

Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan

Pakis Kabupaten Magelang?

Pertama, adanya keinginan ingin bertaubat baik

melaksanakan mandi tobat maupun sholat tobat guna

pembersihan hati secara lahir dan batin karena

seorang hamba yang ingin menghadap ke Allah harus

suci dan bersih dari kotoran- kotoran hati. Kedua,

Melaui pintu talqin dengan Wali Musryid atau wakil

talqin supaya murid bisa mendapatkan bibit kalimah

toyyibah lailah ha illah yang ditancapkan di dalam

dada Murid masing- masing, kalimah ini apabila di

amalkan setiap hari sebanyak 165 kali berguna untuk

revolusi mental akhlakhul karimah dan lebih fokus

sebagai benteng pembersihan penyakit-penyakit hati

yang cepat dan praktis, dan beliau juga menuturkan

hati bisa hidup bugar segar kembali apabila sering

dihiasi lantunan dzikir lailaha illah. Perubahan akhlak

yang baik akan menunjang dan menebarkan islam

yang rahmatn lil alaminlil alamin.

Bagaimana peran/kontribusi/ manfaat bagi

masyarakat disekitar dusun balak mengenai

keberadaan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Page 154: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

7

Bapak M. Akib

Ali :

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang?

Keberadaan tarekat ini sangat menunjang

kontribusi pendidikan di balak dikarenakan adanya

diskusi rutin di Pondok Pesantren suryabuana

dibukak secara umum bagi siapa saja yang

mengingkan keilmuan tarekat ini sehabis sholat

Jum’at, biasanya diskusi dimulai jam 13.00- 14.30

WIB. Manakib Akbar sebulan sekali dibuka bagi

siapa saja yang pengen mengikutinya karena disitu

rangkaian mujahadah dan keilmuan dibukak selebar-

lebarnya, kemudian program penggalian air bersih

yang diambil dar jarak 3 KM Desa Kajang koso akan

di bagikan kepada Masyarakat dengan gratis peralon

akam dialihkan ke Rumah-rumah Penduduk.

Page 155: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

8

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Kamis 14 Mei 2015

Waktu : 17.00 – 18.00 WIT.

Tempat : Rumah Bapak Subchan, S.Ag.

I. Identitas Informan

1. Nama : Subchan, S.Ag

2. Tempat/ tanggal lahir : Magelang, 17 Agustus 1971

3. Alamat lengkap : Dusun Balak Desa Losari Kec. Pakis Kab.

Magelang

4. Pekerjaan : Sesepuh Pondok Pesantren Suryabuana

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2005

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : MI Losari 1 lulus tahun

1983

Smp/mts dan lulusan : MTS As Salaam Surakarta lulus

tahun 1996

Sma/smk dan lulusan : SMA 2 Magelang lulus tahun 1989

Perguruan Tinggi dan lulusan : IAIN Jurusan Sastra Arab Suka

Yogyakarta lulus Tahun 1995

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak Subchan

:

Cahyo :

Bapak Subchan :

Cahyo :

Bapak Subchan

:

Cahyo :

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. wb

Apa pengertian Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah?

Tarekat Jalan menuju kepada Allahh SWt. dan

metode yang dirumuskan oleh wali musryid guna

membimbing muird- muirdnya.Secara asal usul

tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah gabungan dua

tarekat Qadiriyah yang di namanya diambil dari

pendirinya Syekh Abdul Qadir al- Jalaini dan Tarekat

Naqsyabandiyah yang namanya diambil dari

namanya Muhammad bin Baha’ al-Din al-Uwais al-

Bukhari Naqsyabandi kemudian tarekat ini di

gabungkan Syekh Ahmad Khatib ibn ‘Abdul Ghoffar

Al-sambasi.

Bagaimana ritual- ritual atau amalan-amalan Tarekat

Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah?

Pertama, harian maksudnya dzikir 165 kali sehabis

sholat fardlu. Kedua, mingguan melakukan khotaman

perdaerah masing-masing. Ketiga, manakib di masjid

mustika rahmat pondok pesantren suryabuana yang

dihadiri jamaah berbagai wilayah. Amalannya

diambil dari kitab uquudul jumaan.

Bagaimana cara masuk tarekat ini bapak?

Page 156: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

9

Bapak Subchan

:

Cahyo :

Bapak Subchan

:

Cahyo

:

Bapak Subchan

:

Cahyo

:

Bapak Subchan

:

Sebenarnya Tarekat ini tidak ada persyaratan

khusus, bisa dikatakan ritualnya sama dengan tarekat-

tarekat lain. Pertama, Talqin Dzikir,kedua, mandi

tobat tidak diwajibkan akan tetapi banyak murid-

murid melakukan secara personal karena merasa

dirinya banyak kotoran hati.

Ketiga,melakukan amaliah wirid yang diantaranya

seperti ritual yang saya jelaskan tadi. Keempat,taat

kepada guru.

Bagaimana Pendanaan untuk kegiatan tarekat ini

bapak?

Pendanaan dari infaq jamaah setiap manakib sebulan

sekali atau biasanya disebut sukarelawan.

Bagaimana perubahan akhlak tasawuf pada Murid-

murid tarekat ini bapak?

Perubahan sikapnya tergantung pada seberapa

baik murid tarekat mema’rifati Allah melalui

bimbingan wali mursyid maka semakin baik kuantitas

dan berkualitas murid tarekat tersebut. Barometer

atau ukurannya tidak menentu perhari, perbulan,

pertahun dan seterusnya tergantung pada anugerah

hidayah dari Allah. Apabila seorang murid semakin

takut siksa neraka maka akan semakin baik pula cara

pandang murid tersebut memfokuskan pada maksud

dan tujuannya hanya untuk Allah dan menyingkirkan

yang lain keduniwian. Jadi metodenya mengenal

Allah dulu maka akan berdampak akan mengenal

Allah.

Bagaimana peran/kontribusi/ manfaat bagi

masyarakat disekitar dusun balak mengenai

keberadaan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang?

Pendidikan akhalk tasawuf yang diajarkan dalam

tarekat ini biasanya membuat masyarakat

mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dalam

segi sosialnya, Program air bersih, penjualan waktu

manakib dibukak secara lebar bai siapa saja yang

ingin bukak usahanya, kerjabakti sosial, dan lain-lain.

Page 157: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

10

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Jum’at, 4 Juni 2015

Pukul : 17.00 – 18.00 WIT.

Tempat : Rumah Gus Munir

I. Identitas Informan

1. Nama : Muh Badrur Munir

2. Tempat/ tanggal lahir : Nganjuk 4 Desember 1984

3. Alamat lengkap : Tegaron, Banyubiru RT 01 / RW 02

4. Pekerjaan : Mubaligh

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah : 2005

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : MI Malang 2002

Smp/mts dan lulusan : SMP Waru Jayeng, Nganjuk 2009

Sma/smk dan lulusan : -

Perguruan Tinggi dan Lulusan : -

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak Muh

Badrur Munir :

Cahyo :

Bapak Muh

Badrur Munir :

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. wb

Bagaimana Sejarah Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah di PondokPesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

KabupatenMagelang Tahun 2015?

Tarekat Jalan menuju kepada Allahh SWt. dan

metode yang Dahulu memang Ahmad Fauzun

bersilaturrahim dan mendapatkan talqin bibit lã ilãha

illallãhdari Wali Mursyid (Abah Anom), tetapi karena

Abah Anom mengetahui kenaikan maqam ruhani

yang sangat pesat terhadap Muridnya khususnya

Ahmad Fauzun, kemudian Abah Anom mendapatkan

ilham lewat mimpinya yang kemudian menyuruh

mengganti nama Ahmad fauzun dengan nama

Ahmad Sirulloh.

Setelah beberapa tahun kemudian para Jamaah

tarekat yang memiliki gairah ibadah riyadlah yang

tinggi diantarnya:Kiai Gus Jalil dari Kudus Putra dari

Syekh Jumadil Kubro dari Kudus mendapatkan Ilham

dalam mimpinya menambah nama Syekh kepada

Ahmad Sirulloh.

z akar spiritual daerah Magelang ini sesepuh Mbah Tugi

dalam mujahadah dengan jamaahnya dan serta

riyadlahnya yang sangat tinggi juga bermimpi dengan

menambahkan nama Kanjeng kepada Ahmad

Sirulloh, jamaah yang bernama Bapak kuat dalam

Page 158: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

11

Cahyo

:

Muh Badrur

Munir:

riyadlah dan mujahadahnya mendapatkan Ilham

dalam mimpinya bertemu Rasulullah, Syekh Abdul

Qadir Al-Jailani, dan Syekh At Dasuat, para wali

mengemukakan penambahan nama Muhammad Qadir

Dausat kepada Ahmad Sirulloh. Jadi kumpulan mimpi

jamaah ikhwan pilihan Allah dari mujahadah dan

riyadlahnya yang tinggi akhirnya beliau mendapat

gelar Gelar Kanjeng Syekh Sirulloh Muhammad

Qadir Dausat sebagai pendiri dan pemimpin Pondok

Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Pakis

Kabupaten Magelang yang mengajarkan tarekat

Qadirinyyah wa naqsyabandiyyah atas qodho dan

qadarnya Allah dan perintah Kekasih Allah Wali

Murysid Syekh Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin atau

dengan gelar Abah Anom dari Pondok Pesantren

Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Bagaimana menurut anda sifat mahabah, zuhud,

wara’i (kehati-hatian dalam berbuat, berfikir dst),

fana’, taubat, qanaah (kesederhanaan dalam hidup)

anggota TQN di Pondok Pesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

Kabupaten Magelang ?

Pertama, maqam taubat maksudnya apabila

murid tarekat memiliki suatu dosa apapun itu harus

meminta kepada Allah supaya tidak mengulanginya

lagi. Biasanya dengan cara mandi taubat, sholat

taubat, istiqomah, istigfhar dan lain-lain. Kedua,

mahabbah maksudnya timbulnya rasa cinta seorang

murid tarekat kepada gurunya sehingga akan

berdampak positif mengantarkan rasa cinta kepada

Allah atau mahabbah kepada Allah. Seperti rajin

dzikir, puasa, sosial dan lain-lain. Beliau juga

mengatakan orang tua kita itu meliputi orang tua

kandung, guru sekolah, guru ngaji dan Wali Musryid

tarekat khususnya yang mengantarkan laju maqam

ruhaniah. Mereka menyayangi kita sebagaimana rasa

kasih sayangnya orang tua kandung kita kepada kita,

tidak menginginkan anaknya terjadi sesuatu hal yang

buruk menimpanya. Sebagaimana ridla Allah

tergantung ridla orang tua kita, surga ditelapak kaki

seorang ibu yang melahirkan kita, begitu pula wali

mursyid. Guru dan murid memiliki ikatan batin yang

sangat kuat dikarenakan guru termasuk orang tua kita.

Jadi sudah jelas bahwa mahabbah kepada guru tarekat

akan menambah mahabah kepada Allah khusunya

gairah ibadah kepada Allah.

Page 159: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

12

Ketiga, wirai’ maksudnya kehati-hatian seorang

murid melakukan sesuatu aktifitas apapun karena

takut perbuatannya salah dan menimbulkan dosa.

Seperti halnya sebelum berdiskusi berdizkir 12 kali

terlebih dahulu untuk mengawalinya supaya

terteteskan keberkahan dari Allah SWT, dan juga

ketika mengemukakan pendapat harus tawasul

terlebih dahulu, dalam mimilih sesuatu harus

istikharah terlebih dahulu, sholat hajat meminta

petunjuk yang terbaik kepada Allah SWT. kehati-

kehatian dalam beradap kepada wali mursyidnya yang

sering diprioritaskan karena dengan berlatih beradap

gurunya nanti akan berdampak beradap kepada semua

makhluk ciptaanya. Dan juga selalu husnudzhon dari

segala apapun. Keempat, qanaah ‘tidak butuh sesuatu,

sederhana’ biasanya yang dilakukan secara lahiriyah

tidak menampakkan tingkatan jabatan di dunia seperti

menghilangkan atribut-atribut, gelar dst karena yang

dipandang kebersihan hati dan pemfokuskan hanya

kepada Allah Swt.

Kelima, Fana’ fisyekh akan mengantarkan fana’

fillah karena tidak mungkin bisa murid mengalami

kenaikan laju ruhaniah sangat tinggi tanpa lebur

dahulu kedalam dada seorang guru. Dengan mewakili

segala perbuatan atas nama gurnya pasti secara

lahiriah akan semakin rajin ibadah kepada Allah,

semua gerakan berasal dari Allah tanpa ada yang lain.

Page 160: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

13

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Minggu, 24 Mei 2015.

Waktu : 20.00-21.00 WIT.

Tempat : Rumah Bapak Mahsun

I. Identitas Informan

1. Nama : Mahsun

2. Tempat/ tanggal lahir : Kab. Semarang 26 Januari 1961

3. Alamat lengkap : Dsn. Krajan RT 04 / RW 07 Ds. Kebumen

Banyubiru

4. Pekerjaan : Mubaligh

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2005

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : SDN1 Kebumen 1

Smp/mts dan lulusan : -

Sma/smk dan lulusan : -

Perguruan Tinggi dan lulusan :-

II. Wawancara

Cahyo

:

Rumah Bapak

Mahsun

:

Cahyo

:

Bapak Mahsun

:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. Wb

Bagaimana Ritual- ritual atau amalan-amalan yang

dilakukan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di

Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang ?

Amalan harian sehabis shalat fardlu adalah

dzikir la ilaha illallah sebanyak 165 kali secara jahr,

khataman mingguan dan manakib daerah masing-

masing dan manakib di masjid mustika rahmat

Pondok Pesantren suryabuana balak magelang.

Adapun penjelasan yang berkaitan dzikir harian yang

bersumber dari kitab uquudul jumaan.

Sedangkan untuk bacaan selanjutnya bisa dibaca

dalam kitab Uquudul Jumaan yang ditulis K.H.A

Shohibul Wafa Tajul A’rifin (Pangersa Abah Anom).

Demiakian amalan dari tarekat qadiriyyah wa

naqsyabandiyyah di balak yang berpusat di Pondok

Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Akan

tetapi dzikir amalannya bisa dilaksanakan lebih dari

hitungan itu dan bia kurang. Biasanya jamaah

khotaman melaksanakan 33 kali atau 3 kali saja.

Page 161: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

14

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Sabtu, 6 Mei 2015

Waktu : 07.00-10.00 WIT.

Tempat : Rumah Akhmad Ikhda Sufiyana, Spd.I

I. Identitas Informan

1. Nama : Akhmad Ikhda Sufiyana, Spd.I

2. Tempat/ tanggal lahir : Tegar 24 April 1982

3. Alamat lengkap : Dsn. Karang RT 05 RW Desa Tegaron Kecamatan

Banyubiru

4. Pekerjaan : Mubaligh

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 1987

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : SD Lebak Gowah 03

lebaksiau Tegal 1989

Smp/mts dan lulusan : MTSN Model Babakan Tegal 1997

Sma/smk dan lulusan : SMUN1 Slawi Tegal 2000

Perguruan Tinggi dan lulusan : UIN Sunan Kalijaga 2004

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak Akhmad

Ikhda Sufiyana,

Spd.I

:

Cahyo

:

Bapak Akhmad

Ikhda Sufiyana,

Spd.I

:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. wb

Bagaimana Sejarah Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah di PondokPesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

KabupatenMagelang Tahun 2015?

Sebenarnya pemberian nama gelar Ahmad

Fauzun itu atas qodho dan qadarnya Allah satu paket

yang diberikan kepadanya, akan tetapi pemberian

nama gelar itu disampaikan Allah melalui mimpi-

mimpi orang-orang tertentu yang memiliki pakar

spiritual yang tinggi akibat dari mujahadah dan

riyadlahnya, orang yang mendapatkan ilham berasal

dari berbagai daerah: Magelang, Kudus dan lain- lain.

Dahulu ketika Ahmad Fauzun bersama sahabat

karib Bapaknya Mustakim, ketika mereka mau

bersilaturrahim ke Pondok Pesantren Suryalaya,

Tasikmalaya, Jawa Barat yakni Wali Mursyid KH.

A.Shokhibul Wafa Tajul Arifin atau gelar Abah

Anom, Ahmad Fauzhun setelah mendapatkan talqin

bibit dzikir lã ilãha illallãh kemudianmenjadi murid

yang mengalami kenaikkan maqam yang sangat

drastis dan kemudian beliau Abah Anom mimpi

mendapatkan ilham memerintahkan Ahmad Fauzun

Page 162: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

15

Cahyo

:

Bapak Akhmad

Ikhda Sufiyana,

berganti nama Ahmad Sirulloh yang disaksikan

beberapa Jamaah tarekat dan sahabat dekat beliau

sendiri Bapak Mustakim.Berbeda dengan jama’ah lain

Gus jalil dari Kudus Demak juga bermimpi

mendapatkan ilham menambahkan nama Syekh,

Jamaah dari Magelang sesepuh Mbah Tugi juga

mendapatkan ilham menambahkan nama Kanjeng dan

sesepuh Bapak kuat dari Magelang juga mendapatkan

ilham menambahkan Muhammad Qadir Dausat

karena dalam mimpinya beliau meceritakan bertemu

Muhammad, Syekh Abdul Qadir Al Jailani, dan

Syekh Dausat dan para wali memerintahkan untuk

menambahkan nama dibelakang Ahmad Sirulloh.

Kemudian dari beberapa ilham para jamaah

yang bisa dikatakan memiliki tingkat spiritualitas

yang sangat tinggi yang mendapatkan ilham maka

nama Ahmad Sirulloh berubah menjadi nama

Kanjeng Syekh Sirulloh Muhammad Qadir Dusat.

Sejarah Tarekat Qadiryyah Wa Naqsyabandiyyah di

Dusun Balak, Kanjeng Syekh Sirulloh Muhammad

Qadir Dusat diperintahkan Abah Anom untuk

mendirikan dan menyebarkan Tarekat Qadiriyyah wa

Naqsyabandiyyah dari Pondok PesantrenSuryalaya

Tasikmalaya Jawa Barat yang kemudian membuka

areal baru di tengah sawah yang bernama Masjid

Mustika Rahmat.

Pembangunan Pondok Pesantren suryalaya, dan

pembangunan gapura dan menara yang tinggi, dan

pelestarian petilasan yang ada sembilan batu wali

songo bermusyarah, dan sarana prasarana yang

menunjang kegiatan tarekat qadiriyyah wa

naqsyabandiyyah dikembangkan Kanjeng Syekh

Ahmad Sirulloh Muhammad Qadir Dausat, semua

bangunan yang beliau dirikan hanya perintah dari

Abah Anom, sehingga perkembangan tarekat ini

diharapkan mampu merubah perubahan akhlak

jamaah dan mema’rifati Allah baik dari segi Dzat,

Asma’ dan Af’alnya. Dan yang penting melaksanakan

wasiat dari Abah Sepuh yang salah satunya jangan

terbujuk oleh bujukan rayuan syetan dan mengekang

dari hawa nafsu.

Bagaimana menurut anda sifat mahabbah, wara’

(tkehati-hatian dalam berbuat, berfikir dst), qanaah

(kesederhanaan dalam hidup), zuhud, maqam fana’

fisyekh menghantarkan fana’ fillah?

Pertama, Mahabbah kepada guru akan

Page 163: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

16

Spd.I :

mengantarkan mahabbah kepada Allah. Karena murid

tidak mungkin bisa mema’rifati Allah dari segala

sifat-sifatnya kalau murid tidak belajar mahabbah dari

gurunya, siapa yang ingin bersanding kepada Allah

apabila dia belum mampu maka bersandinglah dengan

para kekasih Allah. Ketika seorang Anak melihat

orang tuanya sebagai tajaliat Allah di bumi maka si

anak akan berbakti pada orangnya secara wajar.

Sebagaimana ditekankan sabda nabi Saw surga berada

ditelapak kaki Ibu. Karena kontek orang tua itu

meliputi orang tua kandung, guru sekolah, guru ngaji

dan yang paling berbahagianya guru wali mursyid

tarekat yang bisa membimbing baik secara dohir dan

batin.

Kedua, wira’i ‘kehati-hatian dalam pikiran dan

perbuatan segala hal‘ yang sering dilakukan selalu

berihsan melaui gurunya dimanapun berada selalu

diawasi gurunya secara otomatis tidak akan melaukan

perbuatan maksiat apabila murid sudah masuk dalam

dimensi ini, seperti kisah nabi yusuf ketika di ganggu

zulaikha yang menggodanya karena beliau nabi

melihat ihsannya ayahnya maka dia menolak dan

meninggalkannya. Contoh lain ketika diskusi wasilah

dahulu, dimulai dzikir dahulu, beradap sesuai adabnya

guru. Dst.

Ketiga, qanaah tarekat balak biasanya busana

lahiriah, pangkat jabatan di dunia seperti harus

memakai sorba, jubah dst tidak ditampakkan karena

yang menjadi tolak ukur hanya ingatnya hati bersama

Allah.Keempat, zuhud dalam tarekat di balak

bertingkat- tingkat meliputi ; zuhud secara lahiriyah

atau umum seperti puasa, mujahadah, dzikir dst.

Kemudian apabila murid sudah bisa melakukan hal-

hal yang secara wajar maka dia akan meningkat

dengan zuhud meningggalkan perbuatan yang kiranya

baik tapi dialihkan dengan hal-hal yang bersifat labih

baik, seperti menahan sementara waktu tidak

bersantai-santai, nonton tivi, bermain dst dialihkan

dengan fokus ibadah kepada allah. kelimafana’

fisyekh akan mengantarkan fana’ fillah dimana laju

kecepatan spiritual ruhaniyah murid mewakili dan

masuk ke dimesi dada seorang guru maka secara

otomatis rukhaniahnya akan terbimbing dengan

wasilah-wasilah yang muktabaroh, ketika murid itu

lebur dalam lenyapnya dada seorang guru maka rasa

kesombongan, iri, dengki dst. akan lenyap dengan

Page 164: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

17

Cahyo

:

Bapak Akhmad

Ikhda Sufiyana,

Spd.I

:

Cahyo

:

Bapak Akhmad

Ikhda Sufiyana,

Spd.I

:

Cahyo

:

fana’nya guru di hadapan Allah Swt. dan ketika murid

bersanding dan mewakili gurunya 100 % atau bisa

dikatakan lebur total maka yang dinilai dan dipandang

Allah dengan siapa Murid itu berkholil, perlu

diketahui seorang wali mursyid itu kekasih Allah,

bagaimana jika diri ini lebur hanya kepada guru dan

yang ada gurunya. Subkhanallah pikiran dan

perbuatan apapun dan bahkan sifat-sifat yang ada

dirinya digunakan hanya untuk Allah bukan yang lain

Bagaimana ke anggotaan Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

Kabupaten Magelang?

Pertama, jamaah umum maksudnya setiap

orang diperbolehkan mengikuti kegiatan tarekat di

balak ini tanpa terikat apapun baik amalan dan lain-

lain yang bisa dikatan jamaah simpatisan, kedua,

melaui pintu Talqin dari wakil talqin yang ditunjuk

wali murysid, dengan talqin secara legaitas menjadi

murid syekh abdul qadir al jalinai dan mengamalkan

dzikir harian 165 kali, khotaman daerah, manakib

daerah, manakib pusat di balak, peringatan muharam

dan ziarah per tahun di abah anom. Akan tetapi semua

ini tidak mengikat secara mutlak atau harus wajib

dilaksanakan tapi tergantung kondisonal keinginan

hati murid tergantung menyikapinya tapi biasanya

bimbingan ruhani ikatan batin antara murid dengan

guru kalau berkaitan dengan ibadah kepada Allah

para murid sami’na wa atho’na

Bagaimana sejarah ritual peringatan di gunung Balak?

Dahulu menurut silsilah cerita di gunung balak

waliyullah Syekh Subakir menancapkan tombak

kalimosodo atas perintah raja Rum dari persia di

pusatkan di Jawa tengah untuk membentengi

pengaruh raja iblis dan penguasa pantai selatan nyai

roro kidul yang ingin menguasai pulau jawa baik

daratan dan lauatan. Di daerah bagaian pantai selatan

di bentengi kalimah dzikir tarekat qadiriyyah wa

naqsyabandiyyah dari Syekh Jumadil Kubro dan

Jamaahnya. Dan juga beliau menuturkan 200 tahun

sebelum datangnya wali songo syekh Maulana

Mahribi juga berjasa dalam membentengi dari hal- hal

gaib dengan kalimah dzikir tarekatnya. Peringatan

Muharam dalam rangka ucapan rasa syukur dan

mengirimkan doan para wali songo yang sudah

berjasa menyebarkan ajaran yang benar baik berupa

Page 165: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

18

Bapak Akhmad

Ikhda Sufiyana,

Spd.I

:

pendidikan, tasawuf dan lain sebagainya. Kemudian

pengurus tarekat di balak setiap tanggal 1 Muharam

diadakan peringatan di gunung balak yang meliputi

kegiatan diataranya mujahadah, manakib dan di akhiri

penutupan penancapan tombak kalimosodo.

Berikan penjelasan mengenai sistem pendidikan TQN

di balak!

a. Metode pendidikan

Pertama metode ceramah waktu manakib. Kedua,

metode diskusi. Ketiga, metode tebar tausyiah/

sms dari guru, keempat metode bimbingan

spiritual secara perorangan!

b. Materi Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

(TQN)!

c. Tujuan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiya

(TQN)!

Pertama: metode zikrullah maksudnya

bagaimana caranya menggerakkan tujuh latifah-

latifah qalb yang nanti akan membersihan hati dari

segala noda dosa. Kedua, metode diskusi maksudnya

mencurahkan segala pemikiran guna mendiskusikan

keilmuan yang diajarkan guru. Ketiga, metode

ceramah maksudnya ceramah yang disampaikan oleh

para mubaligh-mubaligh waktu manakib sebulan

sekali di Masjid Mustika Rahmat. Keempat, metode

suluk mendapatkan sesuatu bimbingan dari guru

biasanya mengamalkan ijazah yang didapatkan guna

mempercepat laju rukhaniyah sehingga memupuk biar

rukhani biar semakin kuat melaui riyadlahhya.

Kelima, metode mencetak kalimosodo dan serpihan

mutiara menyebarkan keilmuan yang kiranya jamaah

tarekat tidak sempat mengikuti kajian manakib dan

mengaitkan teori dengan dasar hukum yang ada di

nash. Keenam, metode tebar tausyiah melalui sms

maksdunya berisi peringatan dan nasihat-nasihat.

Ketujuh, metode syair lagu maksudnya menikmati

nuansa keilmuan dari guru dengan memasuki suatu

makna di dalamnya karena terkadang pribadi masing-

masing dalam bermuhasabah diri tapi melalui lagu

suatu makna hakikat cepat dirasakan.

Kedelapan, metode tafakur maksudnya melihat

suatu keindahan jagad raya mengambil hikmah ayat-

ayat qauniyah yang tampak.Adapun materi yang

disajikan dalam pendidikan tarekat bagi jamaahnya

dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu

Page 166: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

19

materi syariat dan tarekat.

Pertama, syariat yakni norma-norma yang terdapat

dalam syariat Agama Islam. Kedua, tarekat suatu

jalan yang ditempuh bagi salik mencapai

ma’rifatullah melalui bimbingan Wali Mursyid.

Dengan talqin bibit lãilãha illallãh yang tertancapkan

dalam dadanya dan amalannya dzikirnya semakin

memberi pencerahan hati untuk menangkap cahaya

Allah SWT.

ت ر كيف ضرب الله مثالا كلمةا طيبةا كشجرة طيبة أل (.42:إبراهيم )أصلها ثابت وف رعها يف السماء

Artinya tidakkah kamu perhatikan

bagaimana Allah telah membuat

perumpamaan kalimat yang baik

seperti pohon yang baik, akarnya

teguh dan cabangnya (menjulang) ke

langit (Q.S Ibrahim : 24 ).

Termasuk dalam kalimat yang baik ialah

kalimat tauhid, segala Ucapan yang menyeru

kepada kebajikan dan mencegah dari

kemungkaran serta perbuatan yang baik.

kalimat tauhid seperti laailaaha illa allaah.

Sebagaimana dasar hukum bertarekat

terdapat dalam firman Allah :

ناهم ماءا غدقاا اجلن )وأن لو است قاموا على الطريقة ألسقي

:61.) Artinya dan bahwasanya: Jikalau

mereka tetap berjalan Lurus di atas

jalan itu (agama Islam), benar-benar

Kami akan memberi minum kepada

mereka air yang segar (rezki yang

banyak (Q.S. Al-Jin : 16 ).

Ketiga, hakikat yakni keadaan hati dan

kesucian jiwa dalam diri seorang hamba

kepada Allah. Dalam makna hakikat ini

sangat ditekankan dalam keadaan batiniah,

dzikir yang kuat berdampak keadaan batiniah

dan keimanan semakin kuat pula yang secara

otomatis memberikan pondasi bagi tegaknya

syariat Agama Islam. Keterkaitakan antara

Page 167: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

20

syariat, tarekat dan hakikat terdapat dalam

firman Allah :

يا أي ها الذين آمنوا ادخلوا يف السلم كافةا وال ت تبعوا (402: البقرة )خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبني

Artinya:hai orang-orang yang

beriman, masuklah kamu ke dalam

Islam keseluruhan, dan janganlah

kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang

nyata bagimu. (Q.S. Al-Baqarah :

208). Beliau juga mengemukakan pendapat dari

Imam Al Ghozali orang yang menjalankan syariat

tanpa hakikat dinamakan fasik, kemudian

kebalikannya juga orang yang melaksanakan hakikat

tanpa syariat zindiq. Di perkuat dalam dalam sabda

Nabi SAW: untuk mengetahui Islam Pelajarilah ilmu

fiqh, untuk mengetahui Iman pelajarilah ilmu

ushuluddin, dan untuk mengetahui ihsan pelajarilah

ilmu tasawuf atau tarekat. Sedangkan beliau

menjelaskan tujuan tarekat di balak yakni pertama,

memfokuskan kepada Allah dari segala apapun cara

pandang. Kedua, mencari Ridla Allah. Ketiga,

mahabbah kepada Guru dan Mahabbah kepada Allah

dan semua makhluk ciptaannya. Keempat,

mema’rifati Allah baik dari dzat, sifat-sifatnya dan

af’alnya.

Page 168: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

21

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Selasa, 26 Mei 2015

Pukul : 09.00-10.00 WIB

Tempat : Rumah Bapak Abdullah Mh. Makashin

I. Identitas Informan

1. Nama : Abdullah Mh. Makashin

2. Tempat/ tanggal lahir : Kab. Semarang, 13 Agustus 2015 1973

3. Alamat lengkap : Candi RT 02 RW 08, Kec. Tuntang, Kab.

Semarang

4. Pekerjaan : Pakar Herbal dan Spiritual

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun: 2004

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : SDN1 Candirejo 1984

Smp/mts dan lulusan : SMPN 2 Tuntang

Sma/smk dan lulusan : SMEA Negeri Salatiga

Perguruan Tinggi dan lulusan : -

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak Abdullah

Mh. Makashin:

Cahyo

:

Bapak Abdullah

Mh. Makashin

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. Wb

Bagaimana pendapat Bapak mengenai Sejarah tarekat

di pondok pesantren suryabuana?

Menurut silsilah cerita turun- temurun, dahulu

Dusun Balak pernah diadakan tempat Musyawarah

Walisongo berkumpul yang dibuktikan penemuan

batu besar sembilan yang mana sebagai alas duduk

mereka. Dikarenakan lokasi tersebut memiliki nilai

sejarah yang sangat bermakna maka masyarakat

menjadikan tempat petilasan. Wali Songo singgah

dan bermukim di Dusun Balak karena mereka

mempunyai misi berdakwah menyebarkan agama

Islam serta mengenalkan metode dzikir tarekat yang

dzikirnya apabila ada bimbingan dari Wali Mursyid

sangat bernilai berkualitas di hadapan Allah, dzikir

yang didapatkan dari talqin memberikan kondisi hati

dan perubahan akhlakhlul karimah yang sangat pesat

Page 169: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

22

terhadap diri personal. Akan tetapi sebelum

Walisongo meninggal mereka khawatir siapa nanti

yang akan meneruskan jejak perjuangannya,

kemudian Walisongo setiap habis sholat bermunajat

kepada Allah supaya sepeninggal mereka nanti ada

generasi pemimpin penerus di Dusun Balak ini.

Kemudian atas berkah para Wali Songo dan

terkabulnya doa yang dipanjatkan kepada Allah,

Dusun Balak dikaruniai terlahirnya seorang Bayi

dengan cahaya yang sangat terang benderang, hanya

orang-orang yang bersih hatinya, pakar spiritual dan

para kiai yang mampu melihat cahaya terang

benderang dari seorang bayi tersebut. Bayi tersebut

putra dari Bapak Said bin Muhtar dan mertuanya

Kyai Ahmad.

Kemudian bayi tersebut dikasih nama Ahmad

Fauzun yang waktu menginjak dewasa menempuh

belajar di UIN Yogyakarta Jurusan Filsafat. Dan

beliau tergolong mahasiswa yang sangat cerdas,

pintar, dan semangat yang tinggi dalam meraih

prestasi. Kemudian seusai wisuda beliau

bersilaturrahim ke Pondok Suryalaya, Tasikmalaya

Jawa Barat yang dipimpin Wali Murysid Syekh

Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin atau dengan gelar Abah

Anom. Setelah Ahmad Fauzhun bertalqin dan secara

legalitas menjadi Murid Abah Anom bertahun-tahun

mengalami kemajuan ruhani spiritual yang signifikan

maka Abah Anom Bermimpi dan mendapatkan Ilham

mengganti nama Ahmad Sirulloh.

Page 170: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

23

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Senin 1 Juni 2015

Pukul : 16.00-17.00 WIB

Tempat : Rumah Bapak Bisroni

I. Identitas Informan

1. Nama : Bisroni

2. Tempat/ tanggal lahir : Kab. Semarang, 6 Juni 1966

3. Alamat lengkap : Desa Kalibenng, RT 002 RW 003, Kec. Tingkir

4. Pekerjaan : Pengurus

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2009

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : SDN1 Siderojo Kidul 1979

Smp/mts dan lulusan : SMP Kristen 1982

Sma/smk dan lulusan : SMA Pertanian Magelang 1985

Perguruan Tinggi dan lulusan : -

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak Bisroni

:

Cahyo

:

Bapak Bisroni

:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. Wb

Bagaimana Ritual- ritual atau amalan-amalan yang

dilakukan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di

Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang ?

Ritual-ritual atau amalan yang harus

dilaksanakan hanya sebatas melaksanakan kitab dari

Uquudul Jumaan yang terdiri dari dzikir lailaha illah

wajib 165 kali sehabis sholat fardlu, khotaman dari

daerah masing-masing yang waktu dan tempatnya

sesuai kesepakatan Jamaah, manakib perdaerah,

manakib pusat di Pondok Pesantren suryabuana balak

yang dihadiri dari berbagai daerah.

Terkadang secara personal sebelum malam

manakib jamaah Tarekat melaksnakan ritual mandi

taubat. Beliau menjelaskan tatacara mandi taubat di

kolam taubat khusus diantaranya : pertama,

mensucikan dari hadats dengan cara berwudlu

terlebih dahulu. Kedua, syahadatain. Ketiga, tawasul.

Keempat, nyemplong di dalam bak keramas.

Page 171: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

24

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Jum’at 6 Juni 2015

Waktu : 19.00-20.00 WIB.

Tempat : Rumah Bapak Irfani

I. Identitas Informan

1. Nama : Ngirfani

2. Tempat/ tanggal lahir : Kab. Semarang, 20 Februari 1967

3. Alamat lengkap : Dsn. Kalilondo Desa Siderojo Kidul Kec. Tingkir

Kota Salatiga

4. Pekerjaan : Ketua Rebana

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2002

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : SD Karanggede 1983

Smp/mts dan lulusan : SMP Karanggede 1986

Sma/smk dan lulusan : MA Karanggedhe 1989

Perguruan Tinggi dan lulusan : -

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak Irfani:

Cahyo

:

Bapak Irfani:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. Wb

Bagaimana Metode yang dilakukan Tarekat Qadiriyah

Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

Kabupaten Magelang?

Pertama, ceramah. Kedua, diskusi. Ketiga,

tebar tausyiah. Keempat, bimbingan secara personal.

Kelima, metode dzikrullah. Berkaitan materi yang

disampaikan di balak meliputi dzikirullah, adab

kepada siapapun, syahadat, lãilãha illallãh,

kehidupan akhirat, akhlak sosial. Materi pokok yang

disampaikan dalam kegiatan tarekat antara lain:

Pertama, Dzikirullah. Kedua, Adab kepada semua

makhluk khususnya guru tarekat karena yang

membimbing secara dhohir dan batin. Ketiga,

mengkaji kalimat tertinggi laailaaha illa allaah.

Keempat, kehidupan Akhirat. Kelima, akhlak

tasawuf.Sedangkan tujuan tarekat di balak yaitu

sesuai hadits nabi yang terdapat dalam kitab Uquudul

Jumaan wahai Tuhanku, engkaulah yang aku maksud

dan ridla-Mu yang aku cari berilah aku kemampuan

untuk bisa mencimtai-Mu dan ma’rifat kepada-Mu.

Page 172: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

25

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Rabu 20 Mei 2015

Pukul : 18.30-19.30 WIB

Tempat : Rumah Bapak Sartono.

I. Identitas Informan

1. Nama : Sartono

2. Tempat/ tanggal lahir : Kab. Semaraang RT 02 RW 08 Candi

3. Alamat lengkap : Dsn. Rowoganjar Desa. Rowoboni Banyubiru

Semarang

4. Pekerjaan : Murid TQN

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2006

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : MI Rowoboni 1980

Smp/mts dan lulusan : -

Sma/smk dan lulusan : -

Perguruan Tinggi dan lulusan : -

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak Sartono

:

Cahyo

:

Bapak Sartono

:

Cahyo

:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. Wb

Bagaimana caranya masuk anggota Tarekat

Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren

Suryabuana Dusun Balak Desa Losari Kecamatan

Pakis Kabupaten Magelang Tahun 2015?

Memasuki anggota tarekat diantaranya:

Pertama, memiliki kesadaran diri diserta niat yang

baik. Kedua, mempunyai keinginan taubat nasukha.

Ketiga, melakukan ritual talqin dari Wali Musryid

atau wakil talqin karena murid akan mendapatkan

bibit khalimah toyyibah lailah ha illah. Keempat,

mengamalkan Dzikir wajib harian sehabis sholat

fardlu 165 kali, Khotaman seminggu sekali harinya

sesuai mufakat dari daerah masing-masing akan tetapi

mengenai waktu Jam 09.00 WIB.., Manakib sebulan

sekali baik di daerah masing-masing dan Manakib

akbar yang dihadiri dari berbagai wilayah di Masjid

Surya Mustika Rahmat Pondok Pesantren

Suryabuana.

Bagaimana Ritual- ritual atau amalan-amalan yang

dilakukan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di

Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang?

Ritual amalan yang harus dilaksanakan

diantaranya: zikir lailahaillah 165 kali, khotaman

daerah masing-masing, manakib daerah, manakib

Page 173: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

26

Bapak Sartono

:

pusat di balak, mandi taubat secara personal biasanya

dilaksanakan sebelum hari jum’at dan sebelum

malam manakib di masjid surya mustika rahmat. Dan

juga ditambah peringatan satu muharam di gunung

balak dan ziarah kemakam Wali Mursyid Abah

Anom di Pondok Pesantren suryalaya tasikmalaya

Jawa Barat.

Page 174: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

27

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Senin, 22 Mei 2015.

Pukul : 21.00-22.00 WIB.

Tempat : Rumah Bapak Sochib Alwi

I. Identitas Informan

1. Nama : Sochib Alwi

2. Tempat/ tanggal lahir : Kab. Semarang, 28 Agustus 1972

3. Alamat lengkap : Dsn. Rowoganjar Desa. Rowoboni Banyubiru

Semarang

4. Pekerjaan : Murid TQN

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2008

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : SDN Rowoboni 1985

Smp/mts dan lulusan : SMP Sultan Fatah 1985

Sma/smk dan lulusan : SMA Aliyah Sanawi Hadiri 1991

Perguruan Tinggi dan lulusan : -

II. Wawancara

Cahyo

:

Bapak Sochib

Alwi :

Cahyo

:

Bapak Sochib

Alwi:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. Wb

Bagaimana Metode Pendidikan yang dilakukan

Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok

Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa Losari

Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang?

Pertama, metode zikirullah. kedua, diskusi.

Ketiga, tebar tausiyah. Adapun materi pendidikan di

balak yakni meliputi syariat Pertama, Syariat,

maksudnya aturan-aturan dalam syariat Islam, seperti

ketika dzikir 165 kali ada tuntunan dari kitab uquduul

Jumaan. Kedua, tarekat, yakni jalan tercepat untuk

mencapai ma’rifatullah dikarenakan mempunyai guru

Wali Murayid. Ketiga, hakikat, maksudnya kenyataan

yang terjadi suatu rasa yang dilakukan dari syariat

dan tarekat. Sedangkan tujuan tarekat balak sesuai

hadits nabi yang terdapat dalam kitab Uquudul

Jumaan wahai Tuhanku, engkaulah yang aku maksud

dan ridla-Mu yang aku cari berilah aku kemampuan

untuk bisa mencimtai-Mu dan ma’rifat kepada-Mu.

Page 175: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

28

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Jum’at 29 Mei 2015

Waktu : 15.00-16.00 WIB.

Tempat : Rumah Ibu Sri Wanidah

I. Identitas Informan

1. Nama : Sri Wanidah

2. Tempat/ tanggal lahir : Pati, 2 April 1974

3. Alamat lengkap : Dusun Balak Desa Losari Kec. Pakis Kab.

Magelang

4. Pekerjaan : Murid TQN

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2009

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : MI Yayasan Tarbiyatul banin banat (Yataba) Alas

duwo dukuhseti pati.

Smp/mts dan lulusan : Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTS) Yayasan

Tarbiyatul banin banat (Yataba) Alas duwo dukuhseti pati.

Sma/smk dan lulusan : Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Tarbiyatul

banin banat (Yataba) Alas duwo dukuhseti pati.

Perguruan Tinggi dan lulusan : S1 Sekolah Tinggi Agama Islam

(STAI) Pati Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), S2 Universitas

Isalam Imdonesia (UII) Yogyakarta Jurusan Studi Islam.

II. Wawancara

Cahyo

:

Ibu Sri Wanidah

:

Cahyo

:

Ibu Sri Wanidah

:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. wb

Bagaimana caranya masuk anggota Tarekat Qadiriyah

Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

Kabupaten Magelang?

Tarekat Jalan menuju kepada Allahh SWt. dan

metode yang Bagi warga masyarakat yang ingin

memasuki anggota Tarekat tidak memiliki persyaratan

yang rumit, seperti harus berpuasa beberapa tahun,

khalwat ”menyendiri dari berbagai keramaian”

beberapa tahun di ruang khusus, dan lain- lain.

Namun bagi masyarakat yang ingin memasukinya

diantaranya ; pertama, berniat dalam hati yang tulus

ikhlas serta bersungguh- sungguh guna mendekatkan

diri kepada Allah,kedua, melalui pintu talqin tapi

yang berhak mentalqin dan menanamkan bibit la

ilaha illallah yaitu Wali Mursyid atau bisa wakil

talqin yang ditunjuknya karena melalui proses ini

murid baru bisa menggerakkan tujuh latifah-latifah

yang bersemayam dalam hati yang nanti dampaknya

secara psikologis atau ketenangan kejiwaan sangat

Page 176: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

29

Cahyo

:

Ibu Sri Wanidah

:

terasa. sumber rujukan tuntunannya dari kitab Al-

Futuhat al-Rabbaniyah fi at-tarekat at-qadiriyyah.

Bagaimana Ritual- ritual atau amalan-amalan yang

dilakukan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di

Pondok Pesantren Suryabuana Dusun Balak Desa

Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang?

Bagi warga masyarakat yang ingin memasuki

murid Tarekat tidak memiliki persyaratan yang rumit,

seperti harus berpuasa beberapa tahun, khalwat

”menyendiri dari berbagai keramaian” beberapa tahun

di ruang khusus, dan lain- lain. Namun bagi

masyarakat yang ingin memasukinya diantaranya

:pertama, berniat dalam hati yang tulus ikhlas serta

bersungguh- sungguh guna mendekatkan diri kepada

Allah,kedua, melalui pintu talqin tapi yang berhak

mentalqin dan menanamkan bibit la ilaha illallah

yaitu Wali Mursyid atau bisa wakil talqin yang

ditunjuknya karena melalui proses ini murid baru bisa

menggerakkan tujuh latifah-latifah yang bersemayam

dalam hati yang nanti dampaknya secara psikologis

atau ketenangan kejiwaan sangat terasa.

Informan juga menjelaskan sumber rujukan

tuntunannya dari kitab Al-Futuhat al-Rabbaniyah fi

at-tarekat at-qadiriyyah, sebelum melaksanakan

talqin Jamaah membaca bacaan berikut:

1. Syahadatain 1x

أشهد أن الإهلإال اهلل وأشهد أن حممدا رسول اهلل 2. Membaca Istighfar 3x

أستغفر اهلل العظيم 3. Membaca Sholawat Nabi 3x

4. Membaca surat Al-Fatihah

Pada Kesempatan Itu juga Wakil talqin

menjelaskan petunjuk inti ajaran dan amalan

yang harus dilaksanakan seorang murid dari

segi mekanisme dzikir jahr dan dilanjutkan

dzikir khofi, materi spiritual kerohanian yang

lebih difokuskan keyakinan ketauhidan dan

penguatan refleksi muhasabah diri.

Kemudian di mulailah talqin secara

bersamaan dimulai tuntunan dari wakil talqin

menuntunnya secara perlahan-lahan dan

membaca seperti penjelasan kitab Al-Futuhat

al- Rabbaniyah fi at-tarekat at-qadiriyyah dan

Page 177: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

30

ditirukan jamaah tarekat secara

bersamaan.Ketiga, mengamalkan amalan

yang bersumber dari kitab uquudul jumaan

yang meliputi: zikir wajib harian sehabis

sholat fardlu 165 kali, Khotaman seminggu

sekali harinya sesuai mufakat dari daerah

masing-masing akan tetapi mengenai waktu

Jam 09.00 WIB.., Manakib sebulan sekali

baik di daerah masing-masing dan Manakib

akbar yang dihadiri dari berbagai wilayah di

Masjid Surya Mustika Rahmat Pondok

Pesantren Suryabuana.

Pengerakkan zikirjahr “suara keras”

bergedhek serta menggerakkan kepala

bergerakiniberguna untuk menghancurkan

penyakit-penyakit hati seperti analogi sebuah

batu besar akan hancur apabila dihantamkan

dengan pukulan dan hentakkan yang sangat

keras serta bersungguh-sungguh dan juga

bermanfaat memerangi godaan hawa nafsu

yang sering mengotori perilaku dalam

kehidupan sehari- hari. Dan juga beliau

menjelaskan tujuh latifah-latifah yang ada

dalam diri manusia yang diantaranya

:pertama,latifah qolbi kehalusan jantung

yang tempatnya di bawah susu kiri, kira-kira

dua jari dari susu kiri. Maka setelah terasa

dzikir di dalamnya, keluarlah cahaya yang

menyinari ke bawah bahunya menuju ke atas,

atau di dalamnya itu terasa getaran yang

kuat.

Kedua,Latifah Ruhi yang tempatnya di

bawah susu kanan, kira-kira dua jari dari

susu kanan, setelah melakukan zikir

bersama-sama dzikir di dalam hati seperti

orang melihat kedua jurusan kanan dan kiri

disatukan pandangan batinnya menjadi satu

jurusan. Setelah terasa di dalamnya gerak

dan teguhnya dzikir.Ketiga,Latifah sirri

tempatnya di atas susu kiri, kira-kira dua jari.

Dan dzikirnya itu merasa mantap.Keempat,

kemudian ditalqinkan lagi oleh gurunya

dengan latifah khofi yang ditempatnya di atas

susu kanan, kira-kira dua jari.

Kelima,Kemudian ditalqinkan lagi latifah

Akhfa yang tempatnya di tengah-tengah dada, dan

Page 178: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

31

terus diteguhkan dzikir seperti dii latifah-latifah

lainnya. Setelah itu ditalqinkan lagi denga latifah nafsi

yang tempatnya diantara mata dan keningnya. Disini

diisi dengan teguh hatinya penuh dzikir di seluruh

latifahnya. Kemudian sampai ke latifah jasad atau

latifah qolab yang berarti kehalusan seluruh badan

yang penuh dengan dzikir setelah menyeluruh

dzikirnya di tiap-tiap bahagian anggotanya, sehingga

menembus keseluruhan akar-akar bulunya iman

dengan getaran rasa yang lemas dan atau merasa

menyelusupkan dzikir nampak di seluruh badan

Page 179: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

32

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Minggu, 24 Mei 2015

Waktu : 21.00-22.00 WIB.

Tempat : Rumah Ibu Muntafiah

I. Identitas Informan

1. Nama : Muntafiah

2. Tempat/ tanggal lahir : Kab.Semarang, 31 Desember 1996

3. Alamat lengkap : Dsn. Krajan RT 04 / RW 07 Ds. Kebumen

4. Pekerjaan : Murid TQN

5. Status : Nikah

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2006

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : MI Candi 1980

Smp/mts dan lulusan : -

Sma/smk dan lulusan : -

Perguruan Tinggi dan lulusan :-

II. Wawancara

Cahyo

:

Ibu Muntafiah

:

Cahyo

:

Ibu Muntafiah

:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. wb

Bagaimana Ritual- ritual atau amalan-amalan

yang dilakukan Tarekat Qadiriyah Wa

Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Suryabuana

Dusun Balak Desa Losari Kecamatan Pakis

Kabupaten Magelang ?

ritual atau amalan yang harus dilaksanakan

bersumber dari kitab uquudul Jumaan dzikir 165 kali,

khotaman, manakib daerah dan manakib pusat di

balak. Dan melakukan mandi taubat secara personal

di kolam taubat.

Page 180: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

33

HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal : Minggu, 5 Juli 2015

Waktu : 10.00-12.00 WIB.

Tempat : Pondok Suryabuana Balak

I. Identitas Informan

1. Nama : Ahmad Latif Ghufron

2. Tempat/ tanggal lahir : Kab. Semarang, 11 November 1995

3. Alamat lengkap : Temanggung, Kab. Semarang

4. Pekerjaan : Murid TQN

5. Status : Mahasiswa

6. Mulai Ikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah sejak tahun : 2013

7. Riwayat pendidikan

Sd/mi dan lulusan : MI Al-Falah Depok Bogor

2007

Smp/mts dan lulusan : SMP Islam Ngadirejo 2010

Sma/smk dan lulusan : SMKN1 Temanggung 2014

Perguruan Tinggi dan lulusan : Kuliah di Institut Pertanian

Yogyakarta

II. Wawancara

Cahyo

:

Latif :

Cahyo

:

Latif

:

Cahyo

:

Latif

:

Assalamualaikum wr. wb.

Walaikumussalam wr. wb

Bagaimana sikap zuhud murid-murid tarekat di

Pondok PesantrenSuryabuana?

Zuhud ajaran Suryabuana itu analoginya zero

dunia juga zero akhirat, tidak ada harapan untuk

mndapat dunia juga dan tidak menjadikan surga

sebagai sesuatu amalan yang diagung-agungkan

karena pada hakikatnya kebagiaan yang terbesar

yakni bertemu sang Maha Kekasih Allah SWT.,

segala apapun cara untuk menuju titik fokus yakni

akhirat di nomer satukan akan tetapi melalui

bimbingan wali mursyid. Dengan ta’dim pada guru

akan semakin cepat laju ruhaniyahnya karena tidak

sengaja kondisi leburnya sifat-sifat itu. Makan,

minum, harta, pakaian tidak menjadi tolak ukur

keberhasilan dan kesuksesan dikarenakan yang

menajadi tolak ukur yakni kebersihan dan kesucian

hati.

Bagaimana ajaran kehati-hatian yang ada di pondok

surybuanan?

Kehati-hatian dalam berbuat, seperti halnya

ketika melakukan sesuatu yang salah, itulah kami

sebagai manusia yang mana seperti analogi tiada

manusia sempurna. Segala sesuatu yang baik itu

karena digerakkan hati nuraninya dari Allah. Tapi

Page 181: PENDIDIKAN AKHLAK TASAWUF PADA TAREKAT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/227/1/Muhammad Cahyo Riswanto_11111039.pdf · i KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

34

Cahyo

:

Latif

:

Cahyo

:

Latif

:

kalau segala perbuatan menuju maksiat karena

tercampurnya hawa nafsu, membuat resah gelisah

dalam tataran melakukan sesuatu. Hati-hati dengan

bisikan syetan. Dan hati-hatinya tentang adab kepada

guru dan rasanya pengen menginsankan guru secara

total.

Bagaimana ajaran kesederhanaan yang ada di pondok

surybuanan?

Tujuan dunia bukan satu-satunya tujuan hidup, jadi

kesederhanaan dalam segala apapun, selalu bersyukur

dalam setiap keadaan.

Kenapa ajaran mahabah kepada wali mursyid bisa

menghantarkan mahabah kepada Allah?

Karena wali mursyid termasuk orang tua kita, jadi

seandainya kita bersama dengan para kekasih-kekasih

Allah dan mencintainya mereka seperti sebagaimana

kita mencintai dirikita sendiri maka, sudah otomatis

rahmat dan keberkahannya akan tercurahkan kedalam

seorang hamba tersebut.