cahyo priyatno

37
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER STRATEGIC COST MANAGEMENT 13 Juni, 2014 Kirim jawaban ujian ini ke mail box: [email protected] paling lambat tanggal 27 Juni 2014 pukul 23:55 TAKE-HOME EXAM Drs. Mulyadi, M.Sc., CPA Petunjuk: a. Kerjakan semua soal ujian ini. Jumlah seluruh soal yang harus Saudara kerjakan adalah 12 soal. Jawaban yang benar dan bagus akan mendapatkan nilai sesuai dengan nilai yang tercantum dalam setiap soal; b. Tulis jawaban Saudara dengan word processor (MS Words) dalam format .doc atau .docx; c. Tulis nama file Saudara dengan nama Saudara; d. Kirim jawaban Saudara via e-mail ke mailbox saya: m ulyadiug m @gmail.com paling lambat tanggal 27 Juni 2014 pukul 23:55 Tulis surat pengantar dalam e-mail Saudara dan tempatkan file jawaban UTS Saudara sebagai attachment email Saudara. Saudara akan saya jamin mendapatkan konfirmasi via e-mail tentang penerimaan file jawaban UTS Saudara hanya jika Saudara menulis surat pengantar dalam e-mail Saudara. 1. NILAI: 9 Strategic cost management adalah berkaitan dengan pengelolaan kos (cost) secara strategik dan yang dimaksud kos dalam pengelolaan ini mencakup cost of capital maupun cost of operations (seluruh biaya yang diperhitungkan dalam penentuan laba rugi operasi perusahaan). a.Untuk mengurangi cost of capital perusahaan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melipatgandakan kekayaan investor dan kreditor sehingga dalam melakukan emisi saham dan obligasi, perusahaan memiliki kesempatan untuk memperoleh harga premium.

Upload: cahyo-priyatno

Post on 19-Jan-2016

479 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

STRATEGIC COST MANAGEMENT13 Juni, 2014

Kirim jawaban ujian ini ke mail box: [email protected] paling lambat tanggal

27 Juni 2014 pukul 23:55

TAKE-HOME EXAM

Drs. Mulyadi, M.Sc., CPA

Petunjuk:a. Kerjakan semua soal ujian ini. Jumlah seluruh soal yang harus Saudara kerjakan

adalah 12 soal. Jawaban yang benar dan bagus akan mendapatkan nilai sesuai dengan nilai yang tercantum dalam setiap soal;

b. Tulis jawaban Saudara dengan word processor (MS Words) dalam format .doc atau .docx;

c. Tulis nama file Saudara dengan nama Saudara;d. Kirim jawaban Saudara via e-mail ke mailbox saya: m ulyadiug m @gmail.com

paling lambat tanggal 27 Juni 2014 pukul 23:55 Tulis surat pengantar dalam e-mail Saudara dan tempatkan file jawaban UTS Saudara sebagai attachment email Saudara. Saudara akan saya jamin mendapatkan konfirmasi via e-mail tentang penerimaan file jawaban UTS Saudara hanya jika Saudara menulis surat pengantar dalam e-mail Saudara.

1. NILAI: 9Strategic cost management adalah berkaitan dengan pengelolaan kos (cost) secara strategik dan yang dimaksud kos dalam pengelolaan ini mencakup cost of capital maupun cost of operations (seluruh biaya yang diperhitungkan dalam penentuan laba rugi operasi perusahaan).a. Untuk mengurangi cost of capital perusahaan dituntut untuk memiliki

kemampuan dalam melipatgandakan kekayaan investor dan kreditor sehingga dalam melakukan emisi saham dan obligasi, perusahaan memiliki kesempatan untuk memperoleh harga premium. Setujukah Saudara dengan pernyataan ini? Jelaskan jawaban Saudara.

Setuju. Pengurangan biaya modal (cost of capital) merupakan cara lain untuk meningkatkan nilai yang dilakukan melalui pengelolaan struktur permodalan perusahaan dan peningkatan dapat diprediksinya laba perusahaan. Pembelanjaan ekuitas bersifat jangka panjang dan lebih berisiko bagi investor dibandingkan dengan pembelanjaan melalui pinjaman, sehingga modal ekuitas memerlukan biaya modal yang lebih tinggi dibandingkan dengan modal pinjaman. Dengan menggeser ratio lebih tinggi ke pembelanjaan melalui pinjaman, perusahaan akan memperoleh biaya modal yang lebih rendah. Pengurangan biaya modal juga dapat diperoleh dengan mencari pinjaman dengan tingkat bunga yang rendah. Pengefesiensian pajak,

pemilihan saham atau obligasi yang berbiaya modal rendah merupakan cara lain dalam mengurangi cost of capital.

Pada akhirnya, ketika perusahaan dapat melipatgandakan kekayaan investor dan kreditor maka nilai perusahaan akan semakin meningkat. Nilai yang diciptakan diukur dengan menggunakan ukuran economic value added (EVA) yang dihitung dengan formula berikut ini EVA = Pendapatan - Biaya - Beban Modal (hand Out 8 ABB), dengan nilai perusahaan meningkat maka dalam melakukan emisi saham dan obligasi, perusahaan memiliki kesempatan untuk memperoleh harga premium, dan perusahaan dapat memilah capital yang cost nya rendah.

b. Sebutkan management tool yang sangat powerful dalam menjanjikan pengurangan cost of capital dan jelaskan pula kekuatan sesungguhnya management tool tersebut.

Management tool yang sangat powerful dalam menjanjikan pengurangan cost of capital adalah Perencanaan keuangan atau Anggaran (Budget) yang disusun dengan metode Activity-based budgeting (ABB) yaitu penyusunan anggaran dengan Balanced Scorecard sebagai rerangka dan aktivitas sebagai basis. Tujuan utama pendekatan ini adalah untuk menghasilkan anggaran yang memiliki keterkaitan erat dengan visi, tujuan, dan strategi organisasi serta pengerahan dan pengarahan seluruh aktivitas perusahaan ke penciptaan nilai. Dalam penciptaan nilai, fokus perhatian penyusun anggaran diarahkan ke tujuh pemacu nilai (value drivers) yaitu Pemerolehan atau pertumbuhan pangsa pasar, Peningkatan laju pertumbuhan penjualan, Peningkatan produktivitas aktiva, Peningkatan profit margin, Pengurangan pajak penghasilan, Pengurangan biaya dan Pengurangan biaya modal (cost of capital)

Peningkatan produktivitas aktiva merupakan cara penting untuk meningkatkan nilai, karena dengan meningkatnya produktivitas aktiva baik tangible maupun intagible, akan meningkatkan perputaran modal kerja sehingga meningkatkan pendapatan dan mengurangi cost of capital dan biaya. Biaya itu sendiri terjadi akibat dari adanya aktivitas, sehingga cara yang efektif ditempuh dalam pengurangan biaya adalah dengan mengelola penyebab timbulnya biaya tersebut sehingga menjadikan anggaran menjadi suatu langkah strategik untuk melaksanakan pengurangan biaya (cost reduction) melalui perencanaan aktivitas yang mengkonsumsi biaya.

Kekuatan sesungguhnya adalah terletak pada Balance Scorecard sebagai rerangkanya inti sistem manajemen strategik. Balanced Scorecard diterapkan dalam sistem perencanaan strategik untuk menerjemahkan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi ke dalam sasaran dan inisiatif strategik yang memiliki empat atribut: komprehensif, koheren, terukur, dan berimbang. Dari keempat atribut sasaran dan inisiatif strategik inilah Balanced Scorecard menjanjikan pelipatgandaan kinerja keuangan berkesinambungan.

c. Untuk mengurangi cost of operations perusahaan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengurangi cost of operation sehingga usaha perusahaan menjadi cost effective. Setujukah Saudara dengan pernyataan ini? Jelaskan jawaban Saudara.

Setuju. Perusahaan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengurangi cost of operation sehingga usaha perusahaan menjadi cost effective karena dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk memuaskan kebutuhan customer yang senantiasa berubah cepat, sehingga memaksa perusahaan untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan keluarannya dan menitik beratkan hanya pada aktivitas penambah nilai (value added activities) dan meminimalisasi aktifitas bukan penambah nilai (non value added activities) sehingga menciptakan keluaran yang mampu memenuhi kebutuhan customer dengan menggunakan hanya aktivitas penambah nilai dengan konsumsi masukan yang minimum (cost efective).

d. Sebutkan management tool yang sangat powerful dalam menjanjikan pengurangan cost of operation dan jelaskan pula kekuatan sesungguhnya management tool tersebut.

Management tool yang sangat powerful dalam menjanjikan pengurangan cost of operation adalah Activity Based Management (ABM) yang berdasarkan pada Activity Based Cost (ABC) System. Dengan mengunakan ABC System aktifitas yang memiliki nila tambah dan yang tidak memiliki nilai tambah akan teridentifikasi, sehingga perusahaan dengan mudah dapat mengelola dengan meningkatkan alokasi sumber dayanya kepada aktifitas yang bernilai tambah dan meminimalisasi pemakaian sumber dayanya untuk aktifitas yang tidak bernilai tambah. Penitikberatan pengelolaannya ke non-value added activity ditujukan untuk meningkatkan cost effectiveness proses yang digunakan untuk melayani customer.

Kekuatan sesungguhnya adalah terletak pada ABC System yang menyediakan informasi untuk memantau kinerja personel dalam mewujutkan rencana (informing) serta kemampuan ABC system dalam menhasilkan informasi untuk memberdayakan manajemen dan karyawan dalam pengurangan biaya dan pemrakiran biaya secara andal (empowering).

2. NILAI: 9Keberhasilan strategic cost management ditentukan oleh tiga factor berikut ini: (a) management mindsets, (b) management knowledge, dan (c) management system yang diaplikasikan dalam pengelolaan perusahaan. Setujukah Saudara dengan pernyataan ini? Jelaskan jawaban Saudara. (Petunjuk: Jawaban Saudara harus secara spesifik menyasar ke setiap faktor tersebut.)

Setuju, bahwa strategic cost management ditentukan oleh tiga faktor yaitu management mindsets, management knowledge dan management system:

Strategic cost management ditentukan oleh management mindests karena untuk menerapkan strategic cost management hanya bisa efektif bekerja

jika berlandaskan pada falsafah / mindset yang tepat untuk menerjemahkan visi, misi, tujuan, nilai dasar sebuah perusahaan ke dalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, terukur dan berimbang. Lingkungan bisnis yang begitu cepat berubah, memaksa perusahaan untuk melakukan improvement secara terus menurus, pengelolaan perusahaan tidak lagi bisa berasumsi bahwa pencapain yang diraih dimasa lalu dan sekarang akn dapat diraih kembali dimasa mendatang dengan cara yang sama sehingga pengelolaan biaya agar dapat memenuhi keinginan customer pun harus terus dilakukan improvement. Oleh karenanya manajemen harus merubah mindsetsnya dari berpatokan ke masa lalu atau “creating the future from the past” menjadi “creating the future from the future”1.

Strategic cost management ditentukan oleh management knowledge karena management knowledge dibentuk dari paradigma manajemen yang mendasari perumusan strategi di perspektif keuangan dan non keuangan yang terjababarkan dalam balance scorecard. Pada perspektif keuangan, saat ini perusahaan dituntut untuk tidak hanya menjadi institusi pencipta kekayaan saja, tapi juga sebagai institusi pelipatgandaan kekayaan dan untuk menjadi institusi pelipatgandaan kekayaan, manajemen harus memiliki pengetahuan bahwa kekayaan yang berkesinambungan dapat diperoleh dari peletakan leverage ke intangible assets seperti loyalitas customer, hubungan yang berkualitas dengan customer, cost effectiveness. Disamping itu, dari sisi perspektif Customer, paradigma yang digunakan sebagai basis dari management knowledge adalah customer value strategy yang artinya perusahaan menempatkan customer pada peringkat pertama dari keseluruhan pemangku kepentingan. Dari perspektif proses, manajemen diminta untuk memiliki pengetahuan yang bisa membawa perusahaan terus melakukan improvement berkelanjutan agar proses menjadi efective. i. Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, manajemen dituntut untuk memberdayakan karyawan (empowering) sehingga bisa mengambil inisiatif yang responsisf dan bertanggung jawab

Keberhasilan cost strategic management ditentukan oleh management system karena dengan semakin kompleksnya operasi perusahaan dan semakin kompleks dan turbulennya lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan, manajemen tidak akan mampu mengambil keputusan sendiri dan perlu melibatkan semua personel perusahaan untuk merumuskan dan menerapkan hal-hal yang bersifat strategik di dalam perusahaan. Sehingga memang diperlukan suatu structured management system untuk membantu manajemen untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang muncul karena lingkungan bisnis yang turbulen dan kompetitif

3. NILAI: 9

Dengan adanya perubahan pesat yang terjadi di lingkungan bisnis global, banyak pengetahuan (knowledge) yang menjadi tidak berdaya untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam lingkungan bisnis dan menjadi kehilangan daya prediktifnya. Terjadilah the death of strategic planning, the death of budgeting, dan the death of cost accounting.

1

a. Jelaskan mengapa suatu pengetahuan menjadi mati.

Pengetahuan menjadi mati karena realitas yang terdapat dalam lingkungan bisnis tidak lagi sesuai dengan paradigma yang digunakan. Ilmu dan pengetahuan yang ada tidak mampu menjelaskan peristiwa yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang telah berubah menjadi turbulance, persaingan ketat dan tidak menentu sebagai dampak jaman globalisasi ekonomi, jaman teknologi informasi, jaman strategic quality management, dan jaman revolusi manajemen. Praktik-praktik serta pengetahuan manajemen yang sebelumnya dapat menjanjikan sukses seperti management by exception, mass production yang sebelumnya mampu untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul, tidak lagi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul.

b. Jelaskan maksud the death of strategic planning, the death of budgeting, dan the death of cost accounting.

Dalam lingkungan bisnis global sekarang ini telah terjadi kematian sistem perencanaan strategik, sistem anggaran, sistem akuntansi biaya (the death of strategic planning, budgeting, and cost accounting).

Maksud dari The death of strategic planning kematian dari sistem perencanaan strategik di dalam manajemen tradisional yang hanya mencakup sasaran-sasaran strategik di perspektif keuangan, sehingga tidak mengarahkan usaha manajemen ke sasaran strategik nonkeuangan (seperti customer, proses, dan sumber daya manusia), yang justru menjadi pemacu sesungguhnya (the real drivers) dihasilkannya kinerja keuangan. Oleh karena itu, sistem perencanaan strategik seperti itu tidak dapat digunakan oleh perusahaan yang menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif, karena sistem tersebut tidak dapat memampukan manajemen mendongkrak kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

Maksud the death of budgeting adalah kematian dari sistem anggaran dalam manajemen tradisional yang disusun berdasarkan organisasi fungsional sehingga berfokus ke pencapaian tujuan fungsi, bukan tujuan perusahaan secara keseluruhan, yaitu menghasilkan value terbaik bagi customer. Oleh karena itu, sistem penyusunan anggaran berbasis fungsi tersebut (functionalbased budgeting) tidak pas digunakan untuk memasuki lingkungan bisnis yang di dalamnya customer memegang kendali bisnis. Sedangkan yang dimaksud dengan the death of cost accounting kematian akuntansi biaya tradisional akibat manajer perusahaan yang menghadapi kompetisi global,tidak lagi dapat menggunakan informasi biaya yang dihasilkan oleh akuntansi biaya tradisional untuk menghadapi persaingan harga yang ketat, karena informasi biaya tersebut dihasilkan oleh sistem informasi yang berfokus ke biaya produksi. Jika di masa lalu, informasi kasar tentang kos produk dapat menjanjikan sukses dalam menghadapi persaingan domestik, maka di masa kini dan masa mendatang, informasi biaya yang akurat dan tepat waktu sangat menentukan posisi kompetitif perusahaan.

4. NILAI: 9 Sekarang ini kita berada dalam jaman strategic quality management.a. Jelaskan karakteristik setiap jaman yang mendahului jaman strategic quality

management.Jaman Inspeksi (Inspection Era)Dalam jaman ini, kualitas produk hanya terbatas pada atribut yang melekat pada produk. Kualitas hanya dipandang sebagai masalah yang berkaitan dengan produk rusak, cacat, atau penyimpangan yang terjadi dalam atribut yang melekat pada produk. Produser menganggap bahwa pasar merupakan pasar massa, sehingga pendekatan produksi yang digunakan adalah produksi massa. Di dalam proses produksi diperlukan inspeksi terhadap kualitas produk pada akhir proses produksi, dengan membentuk Departemen Inspeksi yang bertanggung jawab untuk mengukur atribut yang melekat pada produk yang dihasilkan dan membandingkannya dengan atribut standar yang ditetapkan. Perhatian produser terhadap kualitas sangat terbatas. Manajemen puncak sama sekali tidak menaruh perhatian terhadap kualitas produk; tanggung jawab terhadap kualitas produk didelegasikan ke departemen inspeksi. Tanggung jawab departemen inspeksi terbatas pada pendeteksian dan penyisihan produk yang tidak memenuhi syarat kualitas dari produk yang baik. Tidak ada perhatian sama sekali terhadap proses dan sistem yang digunakan untuk menghasilkan produk.

Jaman Pengendalian Kualitas Secara Statistik (Statistical Quality Control Era)Kualitas produk merupakan serangkaian karakteristik yang melekat pada produk yang dapat diukur secara kuantitatif. Semakin tinggi kualitas, maka semakin tinggi pula biaya produksinya. Departemen Inspeksi diperlengkapi dengan alat dan metode statistik di dalam mendeteksi penyimpangan yang terjadi dalam atribut produk yang dihasilkan dari proses produksi. Atribut produk diinspeksi oleh Departemen Inspeksi dan dicantumkan di dalam statistical quality control chart, dan jika masih di dalam batas-batas kontrol (di dalam daerah di antara upper dan lower control limits) penyimpangan atribut yang terjadi bersifat kebetulan dan tidak perlu dilakukan tindakan koreksi terhadap sistem dan proses produksi. Namun jika penyimpangan atribut produk berada di luar batas-batas kontrol, penyimpangan tersebut diberitahukan kepada Departemen Produksi untuk dasar diadakannya tindakan koreksi terhadap proses dan sistem yang digunakan untuk mengolah produk. Pada jaman ini telah terjadi kemajuan dalam penanganan masalah kualitas produk. Jika di jaman sebelumnya kualitas produk hanya dideteksi melalui inspeksi terhadap atribut produk yang dihasilkan dari proses produksi, dalam jaman statistical quality control ini, hasil deteksi yang menunjukkan penyimpangan signifikan secara statistik sudah mulai digunakan oleh departemen produksi untuk memperbaiki proses dan sistem yang digunakan untuk mengolah produk. Kualitas mulai dikendalikan melalui keterlibatan Departemen Produksi dan Departemen teknik, tidak sekadar diinspeksi oleh Departemen Inspeksi pada akhir proses produksi. Penekanan penanganan kualitas produk dititikberatkan pada keseragaman produk dan pengurangan aktivitas inspeksi. Konsep kualitas masih terbatas pada atribut yang melekat

pada produk yang sedang dan telah diproduksi. Peran para ahli ahli kualitas berfokus pada Pencarian masalah dan penerapan metode statistik

Jaman Jaminan Kualitas (Quality Assurance Era)Dalam jaman quality assurance, konsep kualitas mengalami perluasan ke tahap desain dan koordinasi dengan departemen jasa. Kualitas mulai dibangun Dalam jaman ini statistical quality control tetap penting di dalam penanganan kualitas produk. Kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh pekerjaan manufaktur, namun jauh lebih luas dari itu, menyangkut keterlibatan pemasok, desain dan pengembangan produk, kerja team antarfungsi (cross-functional teamwork). Masalah kualitas dipandang suatu masalah yang harus diatasi namun secara proaktif dengan penitikberatan pada keseluruhan matarantai produksi, sejak desain sampai dengan pemasaran, dan kontribusi semua fungsi, terutama fungs desain, untuk mencegah kegagalan kualitas

Keterlibatan manajemen dalam penanganan kualitas produk mulai disadari pentingnya, karena pelibatan pemasok dalam penentuan kualitas produk memerlukan koordinasi dan kebijakan manajemen. Manajemen mulai terlibat dalam penanganan kualitas produk. Namun tanggung jawab kulaitas sudah berada pada semua departemen, manajemen puncak hanya sedikit terlibat dalam desain, perencanaan, dan implementas kebijakan kualitas Para ahli kulaitas mengembangkan pengukuran kualitas, perencanaan kualitas, dan desain program. Mereka juga menetapan tujuan, pendidikan dan pelatihan, pekerjaan yang bersifat konsultatif dengan departemen lain, dan desain program

b. Jelaskan karakteristik jaman strategic quality management.

Dalam jaman strategic quality management ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah penanganan kualitas, keterlibatan manajemen puncak sangat besar dan menentukan dalam menjadikan kualitas untuk menempatkan perusahaan pada posisi kompetitif. Oleh karena itu, kualitas produk menjadi tanggung jawab setiap orang di dalam organisasi, sejak dari manajemen puncak sampai dengan karyawan, dari fungsi produksi dan inspeksi sampai dengan fungsi-fungsi lain dalam organisasi perusahaan, bahkan meluas sampai organisasi pemasok dan mitra bisnis. Penanganan kualitas produk dalam jaman strategic quality management ini mengakomodasi semua unsur-unsur penanganan kualitas yang dikembangkan di jaman sebelumnya. Konsep kualitas produk tidak lagi terbatas pada kepentingan intern perusahaan, namun sudah mulai memasukkan kebutuhan customer di dalam penanganan kualitas. Jika digambarkan dalam keseluruhan proses pembuatan produk, titik berat penanganan kualitas pada jaman strategic quality management bergeser ke seluruh aspek organisasi. Penanganan kualitas berdasarkan strategic quality management inilah yang menjadi dasar pengembangan total quality management.

c. Sebut dan jelaskan prinsip-prinsip manajemen dalam jaman strategic quality management.

Value-based Strategy. Kualitas telah menjadi kepentingan manajemen puncak sampai dengan karyawan, strategi yang dipilih perusahaan tidak lagi diarahkan untuk mengalahkan pesaing, namun untuk menghasilkan value terbaik bagi customers. Strategi yang dipilih bergeser penekanannya, dari generic strategy dan grand strategy ke value based strategy.Dalam value based strategy mengarahkan manajer agar bertanggung jawab atas: (1) penyerahan produk/jasa yang memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan tertentu customer, dan (2) penciptaan sistem strategik untuk secara berkelanjutan melakukan improvement terhadap value tersebut dan untuk menunaikan kewajiban perusahaan. Dengan demikian, dalam jaman strategic quality management, kualitas dikelola secara strategik.

Keunggulan KompetitifDalam jaman strategic quality management, keunggulan kompetitif perusahaan diperoleh dengan: (1) menyediakan value terbaik bagi customer dan (2) menjadikan organisasi berbeda (distinct) dari pesaing. Untuk menyediakan value terbaik bagi customers, perusahaan melakukan kegiatan utama berikut ini:a. Mendesain produk dan jasa yang pas dengan kebutuhan customers.b. Memproduksi produk dan jasa secara cost effectivec. Memasarkan produk dan jasa secara efektif kepada customers.Untuk menjadikan organisasi berbeda, manajemen harus menerapkan pengetahuan di dalam pengelolaan.

d. Apakah terdapat korelasi antara riwayat pengendalian dan pengelolaan terhadap kualitas dengan riwayat pengendalian dan pengelolaan terhadap biaya. Jelaskan jawaban Saudara.Ada, Hubungannya terletak pada fokus pengendalian dan pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen. Jika fokus pengendalian dan pengelolaan terhadap kualitas dilakukan seperti di jaman Strategic Quality Management, yang memfokuskan konsep kualitas produk tidak lagi terbatas pada kepentingan internal perusahaan, tapi juga sudah mulai memasukkan kebutuhan costumer di dalam penanganan kualitas, maka perusahaan bisa menciptakan produk yang memiliki value terbaik atau yang berarti produk hanya mengkonsumsi aktivitas yang memiliki nilai tambah untuk customer dan menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah. Produk yang memiliki value terbaik adalah produk yang akan dicari oleh customer. Selain itu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi produk ini akan menjadi lebih rendah karena perusahaan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah seperti inspeksi dan penyimpanan. Kualitas yang baik akan membuat perusahaan untuk tidak mengeluarkan biaya-biaya tambahan di masa depan untuk layanan purna jual seperti penarikan barang dari pasar karena tidak sesuai spesifikasi dan laku di pasaran atau biaya klaim garansi

5. NILAI 9Berikut ini dialog via telepon antara karyawan customer service dengan seorang customer.

- Customer: Halo, printer saya rusak.- Customer Service: Apanya yang rusak Bu?- Customer: Mouse is jammed.

- Customer Service: Bu, mouse tidak digunakan untuk printer.- Customer: Ooh begitu? Ok, saya akan kirim gambar printer

saya via email.

Inilah gambar printer yang dikirim oleh customer tersebut via e-mail.

Pertanyaan:a) Nilai dasar apakah yang tidak dijunjung tinggi oleh karyawan customer

service tersebut, sehingga karyawan tersebut memberikan jawaban seperti itu kepada customer-nya?Nilai dasar yang tidak dijunjung tinggi oleh karyawan Customer Service tersebut adalah kerendahan hati dan karena kerendahan hati ini tidak dijunjung tinggi maka nilai dasar kesediaan untuk melayani pun tidak dijunjung tinggi. Personal value “kesediaan untuk melayani” customer hanya dapat tercipta jika setiap anggota organisasi memiliki personal value “kerendahan hati.” Sikap Customer Service yang “mempertanyakan” tentang mouse seolah olah customer tidak mengerti istilah “mouse” didunia komputer bahkan terasa mengolok customer. Semestinya customer service tersebut dapat dengan rendah hati meminta penjelasan lebih terkait dengan masalah yang dihadapi oleh customer, dan menunujukan sikap melayani. Pertlu bagi customer service untuk memantapkan nilai nilai customer value ini dalam dirinya, karena customer service merupakan orang yang senantiasa menghadapi customer. Dan caustomer merupakan bagian terpenting dalam stakeholder.

b) Nilai dasar apa saja yang perlu dijunjung tinggi oleh personel perusahaan agar institusi mereka mampu memenangkan pilihan customer? Jelaskan jawaban Saudara.

Ada tiga nilai dasar yang perlu dijunjung tinggi oleh personel perusahaan agar institusi mereka mampu memenangkan pilihan customer yaitu integritas, kesediaan untuk melayani dan kerendahan hati. Integritas adalah kemampuan seseorang untuk mewujudkan apa yang telah dikatakan, menjadi realitas, dalam situasi apapun. Jika personel suatu perusahaan telah menjanjikan sesuatu kepada customer, maka personel tersebut wajib untuk memegang teguh komitmen yang telah dijanjikan kepada customer tersebut walaupun mungkin untuk merealisasikannya perusahaan harus mengeluarkan sumber daya yang lebih dari yang diperkirakan. Customer akan memilih perusahaan yang personelnya memiliki dan menjunjung tinggi integritas karena mereka adalah tipe yang paling baik untuk dijadikan partner bisnis. Kesediaan untuk melayani adalah nilai dasar yang dimiliki perusahaan untuk selalu dengan ringan hati, memberikan layanan kepada customer. Jika setiap personel perusahaan dengan ringan hati, siap untuk memberikan layanan perusahaan, dalam situasi apapun kepada customer¸ maka customer akan merasa dipedulikan oleh perusahaan. Dan kepedulian terhadap customer inilah yang akan mengikat perusahaan dengan customernya. Kerendahan hati adalah merupakan sikap mental yang mampu menerima seseorang atau sesuatu. Nilai dasar ini menjadikan semua personel perusahaan menempatkan diri pada posisi mampu menerima setiap kelainan atau keanehan dalam berhubungan dengan customer. Dengan nilai dasar ini, maka customer tidak akan merasa direndahkan dan merasa puas dengan layanan yang diberikan perusahaan sehingga bisa memperkuat loyalitas hubungan antara perusahaan dan customer

c) Keyakinan dasar apa saja yang perlu ditanamkan dalam diri personel perusahaan agar institusi mereka mampu memenangkan pilihan customer? Jelaskan jawaban Saudara.Paradigma customer value strategy perlu diwujudkan ke dalam keyakinan dasar yang kuat yang harus ditanamkan kepada seluruh personel organisasi bahwa: Bisnis merupakan suatu mata rantai yang menghubungkan pemasok

dengan customers. Manajemen perusahaan berusaha agar perusahaan yang dipimpinnya menjadi mata rantai fungsional dalam value chain process dari pemasok sampai end customer. Dengan keyakinan dasar ini, maka manajemen tidak akan mudah terjerumus ke dalam pandangan yang bersifat selfish yang mementingkan tujuan-tujuan perusahaan seperti laba, efisiensi, dan produktivitas. Dengan keyakinan dasar ini pula maka seluruh personel perusahaan akan menyadari tentang pentingnya perusahaan untuk memberikan layanan terbaik dan membuat hubungan yang berkualitas kepada pemasok dan customer, karena dengan hanya cara begitulah maka perusahaan dapat berfungsi sebagai mata rantai yang pantas dipilih baik oleh pemasok maupun customer.

Customer merupakan tujuan pekerjaan, berarti perusahaan menanamkan prinsip bahwa satu-satunya alasan perusahaan ini ada dan bergerak di bisnis ini adalah customer. Dengan keyakinan dasar ini, maka personel akan tahu bahwa tujuan dari pekerjaan mereka bukan untuk menyenangkan bos, diri sendiri atau personel perusahaan yang lain, tapi untuk menyenangkan customer sebagai alasan perusahaan masih berdiri dan aktif di bisnis.

Sukses merupakan hasil penilaian terhadap suara customer. berarti perusahaan harus menanamkan prinsip pada seluruh personel perusahaan bahwa suara customer selalu benar. Oleh karena itu sukses di dalam bisnis, sangat tergantung atau ditentukan oleh kemampuan personel dalam mendengarkan suar customer. Suara customer ini akan menjadi bahan evaluasi atau review perusahaan tentang apa yang salah di dalam perusahaan

d) Jika di masa kini manajemen perusahaan tidak menggunakan customer value strategy dalam mengelola perusahaan mereka, jelaskan kemungkinan dampaknya terhadap strategic cost management mereka.

Jika di masa kini manajemen perusahaan tidak menggunakan customer value strategy dalam mengelola perusahaan mereka, maka strategic cost management yang dijalankan akan menghasilkan produk dengan cost yang tinggi dan tida efficiens , sehingga akan sangat costly yang dapat menyebabkan kebangkrutan atau setidaknya tidak dapat tumbuh. Customer sekarang dengan mudahnya dapat memilih produk yang memberikan value terbaik bagi mereka. Selain itu karena sangat rasional, sangat memperdulikan tentang apakah sumber daya yang digunakan oleh produsen dapat memberikan manfaat bagi customer. Customer juga menginginkan produknya tidak memiliki cacat dan berkualitas tinggi atau zero defect, waktu pengiriman yang tepat serta waktu dan layanan purna jual yang sigap dan tanggap melayani keluhan. Dengan menerapkan customer value strategy, maka perusahaan akan bisa memotong biaya yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan untuk menciptakan value¸ perusahaan harus menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah. Penghilangan aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah ini akan membuat perusahaan bisa secara akurat menentukan harga jual (pricing) sehingga bisa bersaing dengan perusahaan lainnya dengan tetap memuaskan kepentingan dan kebuthan customer

6. NILAI 9.Strategic cost management yang efektif dilandasi oleh paradigma manajemen yang fit dengan karakteristik lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan.

Pertanyaana. Continuous improvement merupakan paradigma manajemen pendukung yang

melandasi strategic cost management yang efektif. Setujukah Saudara dengan pernyataan ini? Jelaskan jawaban Saudara.

Setuju Paradigma improvement berkelanjutan mengerahkan semua energi personel untuk melakukan improvement secara terus menerus terhadap proses

dan sistem yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer. Kegiatan manajer dalam setiap tahap proses manajemen hanya menambah nilai (value-adding) jika kegiatan tersebut menyebabkan personel memiliki komitmen tinggi untuk menghasilkan value bagi customer. Fokus perhatian manajemen bergeser ke sistem yang lebih luas, tidak kenal akhir, bersifat proaktif terhadap peluang, baik yang telah terlihat maupun yang masih potensial, dan mencakup improvement besar maupun kecil. Kesalahan sebagai suatu kesempatan untuk belajar. Personel diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen, karena pada dasarnya improvement berkelanjutan hanya akan terjadi bila personel tidak takut untuk mengemukakan ide baru dan mencoba ide tersebut dalam suatu eksperimen karena setiap eksperimen selalu mengandung kemungkinan gagal, namun perlu juga disadari, setiap eksperimen selalu mengandung pula kesempatan untuk improvement. Tanpa eksperimen ide baru, organisasi akan berada dalam status quo. Kesalahan akan diakui secara terbuka oleh personel, karena manajer tidak membebankan kesalahan sebagai kegagalan pribadi, namun sebagai bagian dari usaha tidak kenal lelah dalam melakukan improvement terhadap proses dan sistem yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer.

Improvement berkelanjutan adalah usaha peningkatan di segala bidang dalam jangka panjang. Usaha tersebut perlu dilandasi oleh mindset yang semestinya agar unsur berkelanjutannya dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Pergeseran ke paradigma improvement berkelanjutan disebabkan oleh semakin turbulennya lingkungan bisnis dan semakin tajamnya persaingan yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya. Di dalam lingkungan bisnis yang demikian, improvement berkelanjutan merupakan prasyarat untuk mempertahankan eksistensi perusahaan; bahkan improvement berkelanjutan saja tidak cukup; perusahaan harus melakukan improvement lebih signifikan dan cepat daripada improvement yang dilakukan dalam persaingan untuk dapat bertahan hidup dan berkembang. Oleh karena itu, improvement berkelanjutan ini lah yang menjadikan strategic cost management menjadi efektif

b. Employee empowerment merupakan paradigma manajemen pendukung yang melandasi strategic cost management yang efektif. Setujukah Saudara dengan pernyataan ini? Jelaskan jawaban Saudara.

Setuju, Pemberdayaan berarti memampukan (to enable), memberi kesempatan (to allow) atau mengizinkan (to permit), yang dapat diartikan baik melalui inisiatif sendiri atau dipicu oleh orang lain. Pemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberi kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau tanggung jawab kelompoknya. Ditinjau dari sudut pandang manajer, pemberdayaan karyawan merupakan proses pemberian peluang kepada karyawan untuk memampukan diri karyawan di dalam merencanakan dan mengendalikan pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan. Ditinjau dari sudut pandang karyawan, pemberdayaan karyawan merupakan proses untuk meningkatkan keandalan dirinya agar

dipercaya oleh manajer di dalam merencanakan dan mengendalikan pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan yang bersangkutan. Sebagaimana diuraikan di atas, pemberdayaan karyawan merupakan proses yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan sebagai akibat tuntutan pergeseran teknologi dan tipe pekerja yang pas dengan tuntutan teknologi masa depan.

7. NILAI 9

Good result without good planning comes from good luck not good management (David Jaquith).

a. Setujukah Saudara dengan pernyataan David Jaquith tersebut? Jelaskan jawaban Saudara.

Setuju, Suatu hasil yang berasal dari keberuntungan tidak akan dapat diulangi lagi pencapaiannya oleh organisasi. Good management tercermin dari good planning yang disusun oleh personel organisasi. Good result sebagai akibat dari good planning akan menjanjikan keberhasilan jangka panjang, karena keberhasilan organisasi berasal dari kapabilitas untuk merencanakan dan mewujudkan rencana tersebut ke dalam kenyataan. Kapabalitas itulah yang menjanjikan keberhasilan jangka panjang.

a. Jelaskan apakah pemindahan titik berat pengelolaan dari manajemen yang bersifat tactical dan operasional ke manajemen yang bersifat strategik dilandasi oleh kalimat bijak David Jaquith tersebut? Jelaskan jawaban Saudara.

Perubahan radikal yang terjadi di lingkungan bisnis, dari lingkungan bisnis stabil dengan kompetisi rendah ke lingkungan bisnis bergolak dan kompetitif telah menyebabkan manajemen memindah titik berat pengelolaannya dari pengelolaan yang bersifat tactical dan operational ke pengelolaan yang bersifat strategik. Pergeseran titik berat pengelolaan dari pengelolaan yang bersifat tactical dan operational ke pengelolaan yang bersifat strategik dipacu oleh dua karakteristik lingkungan bisnis berikut ini: (1) lingkungan bisnis bergolak dan (2) lingkungan bisnis kompetitif.

Perubahan menjadi pesat, serentak, radikal, berkelanjutan, dan pervasif. Pemanfaatan secara intensif teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) di masyarakat menyebabkan kemudahan untuk menciptakan dan mengomunikasikan ide, sehingga menimbulkan perubahan yang pesat. Lingkungan bisnis bergolak menuntut organisasi untuk mengamati secara berkelanjutan trend perubahan yang terjadi dalam lingkungan makro, lingkungan industri, dan lingkungan persaingan. Di samping itu, lingkungan tersebut juga menuntut organisasi untuk merespons dengan cepat trend perubahan lingkungan yang diidentifikasi. Mode operasi sense and respond—melakukan penginderaan berkelanjutan terhadap trend perubahan lingkungan makro, lingkungan industri, dan lingkungan persaingan serta melakukan respons dengan cepat terhadap hasil penginderaan tersebut, merupakan mode operasi yang cocok untuk menghadapi lingkungan bergolak. Mode operasi sense and respond menuntut organisasi untuk mengubah secara radikal falsafah yang mendasari perencanaan dari creating the future from the past ke creating the future from the future. Falsafah baru

yang mendasari perencanaan ini tidak lagi dapat dipenuhi dengan budgeting system; organisasi perlu menambahkan tiga alat perencanaan selain budgeting system yaitu: (1) sistem perumusan strategi, (2) sistem perencanaan strategik, dan (3) sistem penyusunan program. Lingkungan bergolak menuntut organisasi untuk meningkatkan kualitas perencanaan dengan menambah tahap perencanaan menjadi empat dan keempat tahap perencanaan tersebut didesain secara terpadu. Semakin bergolak lingkungan yang dimasuki oleh organisasi, semakin diperlukan alat perencanaan untuk mengantisipasi trend perubahan lingkungan. Setiap tahap perencanaan memerlukan informasi akuntansi manajemen untuk membangun hubungan sebab-akibat sehingga masa depan menjadi lebih pasti.

b. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang turbulen dan kompetitif, perusahaan membutuhkan continuous planning agar mampu menghasilkan good result. Akuntansi perencanaan menjadi suatu kebutuhan manajemen dalam pengelolaan perusahaan. Setujukah Saudara dengan pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban Saudara.

Setuju. Lingkungan bisnis turbulen dan kompetitif menyebabkan perubahan mengalami pergeseran atribut. Perubahan sekarang memiliki atribut konstan, radikal, pesat, serentak, dan pervasif. Perencanaan yang dilaksanakan secara periodik tidak cocok untuk menghadapi lingkungan bisnis dengan karakteristik seperti itu. Diperlukan perencanaan berkelanjutan (continuous planning) agar perusahaan mampu beroperasi dengan lincah, responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis.Perencanaan merupakan proses pembuatan peta perjalanan bisnis dalam membangun masa depan perusahaan. Perencanaan berkelanjutan merupakan proses pembuatan peta yang dilaksanakan secara terus menerus yang senantiasa dimutakhirkan, diubah, dan diganti sejalan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis. Perencanaan berkelanjutan membutuhkan akuntansi perencanaan yaitu sistem informasi akuntansi manajemen yang mencatat dan menyediakan informasi kualitatif, kuantitatif nonkeuangan, dan kuantitatif keuangan yang dipakai sebagai basis pengambilan keputusan dan informasi keluaran yang dihasilkan dari proses perencanaan. Tipe informasi perencanaan tersebut disediakan dalam database sehingga membentuk peta perjalanan bisnis dalam bentuk softcopy. Informasi perencanaan dalam database inilah yang memampukan perusahaan melakukan perencanaan berkelanjutan, memungkinkan perusahaan beroperasi dengan sense and respond mode

Untuk memungkinkan perencanaan berkelanjutan, setiap tahap perencanaan perlu dilaksanakan secara bersistem. Sistem perumusan strategi, sistem perencanaan strategik, sistem penyusunan program, dan sistem penyusunan anggaran digunakan secara formal untuk merekonfirmasi atau meredefinisi misi, visi, dan strategi perusahaan. Di samping itu, berbagai sistem perencanaan tersebut juga digunakan secara formal untuk menerjemahkan, menginternalisasi, me-review misi, visi, strategi organisasi serta melaksanakan penyelarasan (alignment) berbagai unit organisasi dalam perusahaan. Sistem akuntansi perencanaan menyediakan informasi untuk memampukan personel dalam melakukan review atas pertimbangan yang

dibuat dalam memutuskan pilihan yang telah dilakukan dalam proses perencanaan

8. NILAI: 9 Strategic cost management is the development of cost management information to facilitate the principle management function, strategic management. (Bloker, Chen, Lin, 2002).

a. Jelaskan evolusi perkembangan manajemen dari traditional management ke strategic management system.

Evolusi Manajemen mengubah secara radikal prinsip-prinsip manajemen yang digunakan untuk mengelola perusahaan. Dalam prinsip-prinsip manajemen baru ini, pengetahuan diterapkan dalam pengelolaan untuk memuasi kebutuhan customer. Pada masa traditional management, pengelolaan masih berorientasikan pada produser. Sehingga fokus pada manaegement ini adalah terkait dengan bagaimana menghitung kos, meng efesiensikan tanpa atau minim memperhatikan sisi dari customer. Tolok ukur keberhasilan suatu management dilihat dari performa laporan keuangan nya saja, lebih sempit lagi performa dalam pencapaian laba. Ini mengakibatkan mananagement perusahaan hanya berpikiran sempit dan sangat pendek untuk mencapai performa tersebut. Belum ada nya sistematika jangka panjang dan respon terhadap perubahan masih lambat.

Pada strategic management system, pengelolaan lebih berfokus pada aktifitas yang menyebabkan biaya, sehingga bergeser dari cost efesisensi menjadi cost efektifnees. Custmer menjadi prioritas, sehingga segala system strateteg diarahkan untuk memberikan kepuasan kepada customer.System management menjadi terarah dan mempunyai horisan dimasa mendatang, sehingga mampu untuk menjawab perubahan lingkungan bisnis yang radikal.

b. Jelaskan hubungan antara strategic cost management, activity-based cost system, dan strategic management system.Strategic cost management bertujuan untuk memenangkan persaiangan bisnis dilingkungan bisnis yang begitu kompetitif dengan mengefektifkan sumber daya yang ada sehingga cost menjadi efektif. Cost yang efektif merupakan cost yang dapat memberikan kepuasan yang optimum bagi pemenuhan kebutuhan customet dengan cara memaksimalkan value added cost dan menghilangkan non value added cost. Agar dapat mengidentifikakannya agar tercipta cost yang efektif tersebut, diperlukan tool yaitu Activity based Costing System, yang merupakan system yang mengidentifikasikan aktifitas aktifitas yang menimbulkan biaya. Dengan ABC System ini maka teridentifikanlah aktifitas yang mempunyai nilai tambah dan tidak memiliki nilai tambah, sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya yang digunakan untuk menciptakan nilai yang lebih bagi customer. Strategic management system melingkupi seluruh strategic system yang ada seperti Atrategic cost management, Activity Based Budgeting (ABB), ABM, mensingkronkannya, mengkorenkannya sehingga sesuai dengan misi visi perusahaan sehingga mampu melipatkandakan keayaan investor.

9. Nilai 9

Ruang lingkup strategic management accounting sangat berbeda dengan traditional management accounting.

a. Jelaskan beda ruang lingkup yang dicakup strategic management accounting dengan traditional management accounting.

Pada akuntansi manajemen strategik, menitikberatkan manajemen pada management yang bersifat strategik, teknologi pengolah data akuntansi sudah terkomputrisasi (computerized accounting system) isi informasi informasi keuangan dan informasi nonkeuangan ruang lingkup dan tipe tipe informasi akuntansi manajemen strategik dirumuskan dari informasi hasil trend watching, informasi hasil swot analysis, informasi misi, visi, keyakinan dasar, dan nilai dasar beserta rationale pemilihannya masing-masing dan informasi hasil proses pemilihan strategi dan rationale yang melandasi pemilihan strategi. Perencanaan strategik disusun dengan menggunakan company scorecard , hasil cascading company scorecard ke mission center scorecard, hasil cascading mission center scorecard ke service center scorecard, hasil cascading mission center dan service center scorecard ke personal scorecard, pengelolaan terpadu kinerja personel berbasis balanced scorecard

Informasi akuntansi manajemen untuk pengelolaan secara strategik capital expenditure, secara strategik penetapan harga jual, untuk outsourcing decision, economic value added dan pemacu nilai, just-in time purchasing and just-in time production, value chain analysis and value added analysis, dan quality cost management

Anggaran disusun dengan pendekatan activity-based budgeting, activity-based cost-volume profit analysis, activity-based break-even analysis, target pricing and target, costing pengukuran cost effectiveness, informasi akuntansi manajemen untuk short-run decision making

Pengimplementasiannya dengan activity-based management activity-based responsibility accounting yang dipantau dengan feature costing dan activity-based cost system

Horison waktu masa depan, pemakai informasi manajemen dan karyawan pemanfaatan pemberdayaan karyawan sehingga cocok untuk menghadapi lingkungan bisnis kompetitif dan turbulen akuntansi manajemen tradisional

Pada traditional management accounting, titik berat manajemen yang masih bersifat tactical dan operational, teknologi untuk pengolah data akuntansi masih menggunakan manual accounting system sehingga isi informasinya hanya sebatas informasi keuangan

Ruang lingkup dan tipe informasi pada traditional management accounting tidak terdapat perumusan strategi, penyusunan program bertujuan untuk capital investment decision , transfer pricing decision. Budgeting menggunakan functional-based budgeting, cost-volume-profit analysis, break-even analysis , cost-plus pricing , pengukuran efisiensi dan produktivitas dan informasi akuntansi manajemen untuk short-run decision

making.pengimplementasiannya menggunakan responsibility accounting yang dipantau dengan menggunakan product costing dan standard costing and variance analysis.

Memiliki ruang lingkup horison waktu pada masa lalu, pemakai informasi manajemen puncak untuk pemanfaatan pengendalian karyawan sehingga cocok untuk menghadapi lingkungan bisnis stabil dan dengan tingkat persaingan rendah

b. Jelaskan mengapa ruang lingkup yang dicakup strategic management accounting sangat berbeda dengan traditional management accounting.

Pergeseran akuntansi manajemen tradisional ke akuntansi manajemen strategik dipacu oleh:o Pergeseran pengelolaan dari pengelolaan yang bersifat tactical dan

operational ke pengelolaan yang bersifat strategik.o Pergeseran pengolahan data akuntansi dari manual system ke

computerized accounting systemo Pengimplementasian Balanced Scorecard sebagai inti sistem manajemen

strategiko Pengimplementasian activity-based cost system dalam pengelolaan proses

bisnis.

c. Jika di Jaman Digital ini suatu perusahaan masih menggunakan traditional management accounting, apa kemungkinan dampaknya terhadap pengelolaan perusahaan. Jelaskan jawaban Saudara.

Costly, pengelolaan perusahaan akan menjadi mahal karena management tidak memiliki informasi akuntansi yang memadai untuk pengambilan keputusan. Perubahan lingkungan bisnis yang begitu pesat menuntut perusahaan menerapan mode operasi sense and respond—melakukan penginderaan berkelanjutan terhadap trend perubahan lingkungan makro, lingkungan industri, dan lingkungan persaingan serta melakukan respons dengan cepat terhadap hasil penginderaan tersebut, merupakan mode operasi yang cocok untuk menghadapi lingkungan bergolak. Mode operasi sense and respond menuntut organisasi untuk mengubah secara radikal falsafah yang mendasari perencanaan dari creating the future from the past ke creating the future from the future. (1) sistem perumusan strategi, (2) sistem perencanaan strategik, dan (3) sistem penyusunan program. Jika masih menggunakan traditional management accounting, maka perusahaan akan tergilas oleh perubahan lingkungan bisnis yang pesat dan radikal.

d. Apakah ada hubungan antara perubahan ruang lingkup akuntansi manajemen tersebut terhadap peran profesi akuntan manajemen? Jelaskan jawaban Saudara.

Ada hubungan antara perubahan ruang lingkup akuntansi manajemen terhadap peran profesi akuntan managemen. Pergeseran titik berat pengelolaan dari manajemen yang bersifat tactical dan operational ke manajemen yang bersifat strategik telah mengubah secara radikal lingkungan yang di dalamnya profesi akuntan manajemen bekerja. Sesuai dengan lingkungan pekerjaan mereka, profesi akuntan manajemen dalam manajemen

tradisional lebih berfokus ke penyediaan informasi bagi manajemen puncak untuk melaksanakan pengelolaan yang bersifat tactical dan operational. Oleh karena itu, peran profesi akuntan manajemen dalam manajemen tradisional terbatas pada penyediaan informasi untuk penyusunan anggaran, pencatatan implementasi anggaran, dan pengendalian pelaksanaan anggaran. Sebagian besar waktu profesi akuntan manajemen dikonsumsi dalam pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan bagi kepentingan pihak luar perusahaan.

- Akuntan manajemen berfokus ke perumusan strategi, penerjemahan misi, visi dan strategi ke dalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, dan terukur, serta menjabarkan sasaran-sasaran strategik tersebut ke dalam action plans terpadu melalui kerja sama lintas fungsi dengan manajer operasional.

- Akuntan manajemen menyediakan bantuan pengambilan keputusan seketika (real time decision support), bekerja sama dengan personel operasi untuk memberikan projeksi dan rekomendasi efektif.

- Akuntan manajemen menempatkan diri sebagai anggota senior dalam tim manajemen, yang berperan serta aktif dalam penentuan sasaran-sasaran strategik perusahaan, bukan lagi sebagai penyedia informasi akuntansi bagi pengambil keputusan.

- Akuntan manajemen mendasarkan keahlian mereka pada pengetahuan mendalam tentang advanced (modern) management control process, bukan lagi pada traditional cost accounting.

- Akuntan manajemen memerluas tanggung jawab mereka ke proses pengendalian di luar daerah yang murni keuangan. Pemanfaatan Balanced Scorecard sebagai inti sistem manajemen strategik menggeser titik berat pengelolaan ke perspektif yang menjadi pemacu sesungguhnya kinerja keuangan (perspektif customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan), sehingga akuntan manajemen memerluas tanggung jawab mereka ke perspektif nonkeuangan. Di samping itu, penggunaan ABC system dalam tahap pemantauan menghasilkan informasi berlimpah tentang aktivitas, sehingga tanggung jawab akuntan manajemen meluas ke informasi tentang aktivitas.

- Akuntan manajemen mengarahkan orientasi mereka ke bisnis yang lebihbersifat strategik, bukan yang bersifat tactical dan operational.

10. Nilai 9

Information content yang dihasilkan oleh strategic management accounting sangat berbeda dengan traditional management accounting.

a. Jelaskan mengapa information content yang dicakup strategic management accounting sangat berbeda dengan traditional management accounting.

b. Informasi tentang tentang:

i. transfer pricing;

ii. product costs (dengan full costing);

iii. cost control;

iv. cost plus pricing; dan

v. cost efficiency;

tidak lagi relevan dalam pengelolaan perusahaan di Jaman Digital ini. Setujukah Saudara dengan pernyataan tersebut? Jelaskan satu-persatu mengapa demikian?

Setuju,

i. Transfer pricing yang mengalihkan cost departemen satu ke departemen lain tidak relevan lagi karena tidak terkait dengan kebutuhan customer. Transfer pricing hanya memindahkan beban saja.

ii. Produc cost (dengan full costing) tidak relefan lagi. Karena pada saat ini tidak lagi berorientasi pada produk masal, namun cenderung pada produk yang memenuhi kebutuhan customer, dan product cost dengan full costing tidak dapat mengidentifikasikan aktifitas yang value added atau non value added. Sehingga costing lebih tepat menggunakan Acitivity Based Costing (ABC) System yang menitik beratkan pada nilai tambah bagi customer.

iii. Cost Control tidak relevan lagi, karena control saat ini menggunakan balance scorecard yang mengonrol dari 4 perseptif yaitu keuangan, customer, proses pemeblajaran dan pertumbuhan.

iv. Cost plus pricing tidak relevan lagi, sekarang menggunakan target costing.

v. Cost efficiency sudah tidak relefan lagi karena lebih mengutamakan pada cost efectiveness yaitu tingkat keefektifan penggunaan sumberdaya untuk menghasilkan keluaran produk yang mampu memenuhi kebutuhan custmer.

c. Jika di Jaman Digital ini suatu perusahaan masih menyediakan information content yang dihasilkan oleh traditional management accounting apa kemungkinan dampaknya terhadap pengelolaan perusahaan. Jelaskan jawaban Saudara.

Akan terjadi miss management dalam pengelolaan perusahaan yang dapat beresiko kebangkrutan bagi perusahaan, karena management menggunakan informasi informasi yang mungkin tidak lagi relevan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Bahkan informasi yang muncul bisa dikatakn basi dan tidak dapat dimanfaatkan lagi akrena cenderung pada horisaon waktu dimasa lampau, padahal perubahan yang terjadi begitu pesat, turbulance, dan radikal bisa menyebabkan kejadian dimasa lampau tidak berhubungan lagi dengan kejadian dimasa sekarang.

11. Nilai 9

Tabel berikut ini memperlihatkan perubahan radikal yang terjadi dalam revolusi manajemen.

No MANAJEMEN MASA LALU (ABAD XX)

MANAJEMEN MASA DEPAN (ABAD XXI)

1 Leadership dari puncak Leadership dari setiap orang2 Pengendalian melalui aturan dan

hirarkhiPengendalian melalui visi dan values

3 Informasi dijaga ketat Information sharing4 Independensi perusahaan Saling ketergantungan

antarperusahaan

Untuk setiap butir perbedaan dalam tabel tersebut (butir 1 s.d. 4) jelaskan:

a. Mengapa terjadi perubahan radikal tersebut?

Pergeseran leadership dari puncak ke leadership dari setiap orang. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang turbulen, organisasi perusahaan memerlukan banyak leader. Di dalam manajemen tradisional, leader adalah orang yang berada di puncak organisasi, dan yang mengarahkan jalannya perusahaan berdasarkan berbagai kebijakan dan aturan yang dibuatnya. Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang turbulen, organisasi perusahaan memerlukan kecepatan respon terhadap setiap perubahan yang terjadi. Kecepatan respon hanya dapat dimiliki oleh organisasi jika karyawan dan manajer bawah berdaya (empowered) di dalam menghadapi perubahan. Konsep pemberdayaan karyawan untuk membangun leadership potential dalam diri setiap karyawan diperlukan untuk menggantikan konsep delegasi wewenang yang selama ini dikenal di dalam manajemen tradisional.

Dari pengendalian melalui aturan ke pengendalian melalui visi dan values.Manajemen tradisional dibangun pada waktu masyarakat menggunakan teknologi hard automation. Teknologi ini dijalankan oleh skilled workers yang memerlukan instruksi rinci di dalam menjalankan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, untuk mengendalikan pekerjaan skilled workers ini diperlukan aturan yang ketat sehingga pengendaliannya pun memerlukan supervisor yang mengamati kesesuaian pekerjaan karyawan dengan aturan yang telah ditetapkan. Manajemen kontemporer dibangun dalam smart technology era. Teknologi ini hanya produktif di tangan knowledge workers. Sebagaimana telah disebutkan di atas, smart technology menuntut kreativitas knowledge workers dalam memasukkan knowledge ke dalam produk dan jasa yang dihasilkan. Kreativitas tidak dapat dihasilkan melalui aturan rinci, namun memerlukan visi organisasi yang memberikan gambaran yang ingin diwujudkan di masa depan. Hanya melalui visi dan values, kreativitas knowledge workers dapat diarahkan oleh manajemen.

Dari informasi yang dijaga ketat ke information sharing. Dengan teknologi manual, manajemen tradisional mengumpulkan secara terpusat informasi untuk kepentingan pengambilan keputusan. Oleh karena pengumpulan informasi dilaksanakan secara terpusat dan pusat informasi dijaga ketat, hanya manajemen puncak yang dapat melakukan akses ke dalam pusat informasi, sehingga di tangan manajemen puncaklah wewenang pengambilan keputusan berada.Smart technology menyediakan shared database yang memungkinkan information sharing di antara anggota organisasi. Shared database mampu mengatasi kendala pengambilan keputusan yang dihadapi oleh manajemen tradisional, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh manajemen bawah dan karyawan. Dengan information sharing ini, organisasi dapat memanfaatkan secara optimum semua potensi karyawan untuk memberikan layanan terbaik

bagi customer. Di samping itu, kemitraan usaha antara perusahaan dengan para pemasok dan dengan para mitra bisnis dapat diwujudkan melalui information sharing, sehingga kualitas hubungan antarorganisasi perusahaan mampu menyediakan produk dan jasa yang menghasilkan value bagi customer.

Dari independensi perusahaan ke saling ketergantungan antarperusahaan.Dalam manajemen tradisional, tanggung jawab manajemen perusahaan hanya mencakup daerah yang dibatasi oleh batas-batas organisasi perusahaannya. Daerah di luar batas-batas tersebut merupakan daerah perusahaan lain, yang sama sekali bukan tanggung jawab manajemen perusahaan. Hubungan antara perusahaan dengan pemasok merupakan hubungan independen antarperusahaan. Di dalam manajemen kontemporer, manajemen menyadari bahwa perusahaan merupakan salah satu matarantai yang menghubungkan pemasok dengan customer. Keberadaan perusahaan ditentukan seberapa baik perusahaan berfungsi sebagai matarantai fungsional yang menghubungkan pemasok dengan customer. Manajemen kontemporer menyadari ketergantungan perusahaan dari hubungan baik dengan pemasok dan customer. Perusahaan tidak mungkin menyediakan produk dan jasa yang mampu memenuhi kebutuhan customer jika manajemen tidak menyadari ketergantungan perusahaan terhadap pemasoknya dan ketergantungan perusahaan terhadap customer.

b. Jelaskan dampak perubahan radikal dalam manajemen tersebut terhadap akuntansi biaya.

Sistem akuntansi biaya didesain sejalan dengan proses pembuatan produk dalam perusahaan manufaktur. Sistem akuntansi keuangan didesain sejalan dengan proses transaksi keuangan perusahaan. Sebagaimana yang berlaku dalam akuntansi keuangan dan akuntansi biaya, proses akuntansi perencanaan didesain sejalan dengan proses perencanaan, karena akuntansi merupakan bagian terpadu proses manajemen.

Akuntansi manajemen strategik menuntut pergeseran peran profesi akuntan manajemen. Jika sebelumnya profesi akuntan manajemen berperan sebagai penyedia informasi bagi manajemen untuk pengambilan keputusan, dalam perannya yang baru, profesi akuntan manajemen berperan sebagai decision support specialist—berperan serta secara aktif sebagai anggota tim lintas fungsional dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategik. Sebagai konsekuensinya, pergeseran peran profesi akuntan manajemen ini menuntut perubahan secara radikal pengetahuan yang menjadi tulang punggung profesi, dari akuntansi biaya tradisional ke advanced (modern) management planning and control dan activity based cost system

12. Nilai 9Oleh karena titik berat pengelolaan perlu digeser ke manajemen yang bersifat strategik agar perusahaan mampu memasuki lingkungan bisnis terkini, maka akuntansi perencanaan menjadi suatu kebutuhan.a. Setujukah Saudara dengan pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban Saudara.

Setuju, perusahaan, semakin dibutuhkan perencanaan yang baik bagi perusahaan untuk secara efektif mengarungi lingkungan bisnis semacam itu. Perencanaan yang baik membutuhkan informasi yang baik, dan informasi yang baik membutuhkan sistem informasi akuntansi yang khusus didesain untuk kebutuhan itu. Sistem informasi akuntansi ini disebut akuntansi perencanaan. karakteristik lingkungan bisnis turbulen dan kompetitif yang dimasuki oleh perusahaan telah menggeser titik berat pengelolaan dari pengelolaan yang bersifat tactical dan operational ke pengelolaan yang bersifat strategik.

Akuntansi manajemen strategik sebagai bagian terpadu sistem manajemen strategik berfokus ke penyediaan informasi yang bersifat strategik. Karena pengelolaan yang bersifat strategik seluruhnya terdiri dari kegiatan perencanaan (perumusan strategi, perencanaan strategik, dan penyusunan program), maka akuntansi manajemen strategik didesain dengan fokus ke pemenuhan kebutuhan manajemen dalam proses perencanaan yang bersifat strategik. Akuntansi perencanaan yang merupakan sistem informasi yang berfokus ke penyediaan informasi kualitatif, kuantitatif nonkeuangan, dan kuantitatif keuangan dalam proses perencanaan menjadi pilar utama akuntansi manajemen strategik (strategic management accounting). Di samping itu, kita sekarang sudah berada di Jaman Jejaring yang di dalamnya teknologi informasi merupakan tulang punggung teknologi yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Computerized accounting menjadi pemampu pengelolaan informasi kualitatif, kuantitatif nonkeuangan, kuantitatif keuangan, dan informasi masa depan

b. Jelaskan mengapa di dalam manajemen tradisional akuntansi perencanaan tidak menjadi suatu kebutuhan bagi manajemen.Akuntansi perencanaan mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, menggolongkan, mencatat informasi (kualitatif, kuantitatif nonkeuangan dan kuantitatif keuangan) yang dijadikan sebagai basis pemilihan strategi,

Di samping itu, akuntansi perencanaan juga menangkap dan mencatat strategi pilihan yang dihasilkan dari strategy crafting process. Ada dua fungsi akuntansi perencanaan: empowering dan informing. Akuntansi perencanaan berfungsi untuk memberdayakan (empowering) personel dalam menyepakati informasi yang dijadikan basis pengambilan keputusan (dalam contoh ini keputusan dalam memilih strategi pilihan). Di samping itu, akuntansi perencanaan juga menyediakan informasi (informing) bagi personel yang berkepentingan tentang informasi keluaran yang berhasil disepakati oleh personel dari proses perencanaan beserta informasi penguatnya (corroborating information).

Jika perencanaan dalam manajemen tradisional hanya membutuhkan pembangunan kesepakatan di antara manajemen puncak, Akuntansi manajemen tradisional berfokus ke penyediaan informasi untuk pengelolaan yang bersifat tactical dan operational. Mengapa demikian? Ada dua penyebab: Pertama, titik berat pengelolaan dalam manajemen tradisional berada di pengelolaan yang bersifat tactical dan operational. Oleh karena akuntansi manajemen merupakan bagian terpadu proses manajemen, maka

akuntansi manajemen tradisional berfokus ke penyediaan informasi untuk pengelolaan yang bersifat tactical dan operational. Kedua, teknologi yang dipakai untuk memproses informasi akuntansi adalah pen-and-ink technology atau lebih sering disebut manual system. Oleh karena itu, akuntansi manajemen tradisional hanya mampu menangkap informasi terutama yang bersifat keuangan dan informasi masa lalu. Informasi yang bersifat kualitatif, kuantitatif nonkeuangan, dan masa depan (future information) berada di luar kemampuan manual system yang digunakan oleh akuntansi manajemen tradisional. Keterbatasan manual system itulah yang menyebabkan akuntansi manajemen tradisional tidak mampu menyediakan informasi untuk kepentingan perencanaan.

Dalam manajemen tradisional, perencanaan dilakukan secara periodik (lima tahun sekali untuk rencana laba jangka panjang dan setahun sekali untuk rencana laba jangka pendek). Pada waktu akuntansi diolah secara manual, proses perencanaan laba jangka panjang menghasilkan keluaran dalam bentuk buku yang dijilid, begitu pula proses perencanaan jangka pandek. Itulah sebabnya terhadap rencana yang telah dibuat jarang dilakukan perubahan, karena rencana yang dijilid dalam bentuk buku menyulitkan dilakukannya perubahan terhadap isinya

c. Jelaskan apa yang menjadi pemampu akuntansi berperan besar dalam proses perencanaan.

Tersedia Teknologi Informasi sebagai Pemampu Sebenarnya, sejak dahulu manajemen memerlukan dokumentasi informasi dalam proses perencanaan. Informasi yang dihasilkan dari proses perencanaan menjadi basis yang kuat untuk mengevaluasi kesepakatan personel yang dicapai pada waktu proses perencanaan berlangsung. Pengevaluasian kesepakatan personel diperlukan karena pada waktu pelaksanaan rencana, kondisi lingkungan bisnis yang dipakai sebagai basis kesepakatan kemungkinan besar mengalami perubahan. Namun, karena akuntansi pada waktu itu masih menggunakan manual system—yang hanya mampu secara terbatas menangkap dan menyajikan informasi kuantitatif keuangan, maka dokumentasi informasi dalam proses perencanaan tidak mungkin dilakukan. Jika dilakukan dokumentasi informasi dalam proses perencanaan, itu sangat terbatas pada hasil akhir proses perencanaan berupa anggaran (budget) berserta rinciannya, tanpa informasi yang menjelaskan tentang asal angka-angka yang disajikan dalam anggaran tersebut. Informasi yang dipakai sebagai basis pengambilan keputusan yang banyak dilakukan dalam proses perencanaan sama sekali tidak didokumentasikan, karena keterbatasan manual technology yang dimanfaatkan oleh akuntansi. Sekarang kita berada di Jaman Jejaring (Network Era) yang di dalamnya teknologi informasi merupakan teknologi yang dominan untuk memenuhi kebutuhan umat manusia. Jika di masa lalu teknologi hanya digunakan untuk mendukung perubahan, dalam Jaman Jejaring ini, teknologi informasi dimanfaatkan untuk memacu perubahan (Tom Peters, p. 29).Ada empat manfaat yang dapat diperoleh akuntansi dari penerapan teknologi informasi:

1. Memampukan akuntansi untuk menangkap dan mengolah informasi apa saja, dari informasi kualitatif, kuantitatif nonkeuangan, maupun kuantitatif keuangan.

2. Memampukan akuntansi dalam memberdayakan personel secara individual dan tim dalam pengambilan keputusan

3. Memampukan akuntansi untuk menyediakan peta perjalanan bisnis yang dengan mudah dimutakhirkan sejalan dengan perubahan lingkungan bisnis

d. Jika Saudara ditugasi untuk merancang sistem akuntansi perencanaan dalam suatu organisasi, jelaskan langkah strategik yang Saudara tempuh.

Langkah strategic yang akan ditempuh:1. Menerjemahkan misi, ,Visi, dan Strategi ke Dalam Company

Scorecard2. Mendokumentasikan Strategy Map 3. Mendokumentasikan Company Scorecard4. Mendokumentasian Mision Center Scorecards5. Mendokumentasian Service Center Scorecards6. Mendokumentasian Team dan Personal Scorecards

ßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßßß