manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · web viewkelompok vi. cahyo aji tiardi201311140....

22
INVESTASI DALAM KAS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan I Dosen pengampu : Drs. M. Masruri, MM Disusun Oleh : Kelompok VI 1. Cahyo Aji Tiardi 201311140 2. Mustofa 201311141 3. Ermawati 201311144 4. Eko Setyantono 201311151 5. Dian Dwi Sofyanita S 201311157 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Upload: others

Post on 21-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

INVESTASI DALAM KASDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Keuangan I

Dosen pengampu : Drs. M. Masruri, MM

Disusun Oleh :

Kelompok VI

1. Cahyo Aji Tiardi 201311140

2. Mustofa 201311141

3. Ermawati 201311144

4. Eko Setyantono 201311151

5. Dian Dwi Sofyanita S 201311157

FAKULTAS EKONOMIPROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2015

Page 2: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kas adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-benda lain yang

dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap

saat..pada setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas Kas

diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan

investasi baru dalam aktiva tetap.

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya,

makin besar jumlah kas yang berada dalam perusahaan berarti tingkat likuiditasnya semakin

tinggi, yang berarti resiko untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya semakin kecil,

tetapi makin besar kas dalam perusahaan maka makin banyak uang yang menganggur

sehingga tingkat profitabilitasnya kecil

Aliran kas dibedakan menjadi dua jenis yaitu aliran kas keluar (cash outflow) seperti

pembelian bahan mentah, gaji para pegawai dan lain sebagainya, dan aliran kas masuk (cash

inflow) seperti hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang secara tunai dan lain

sebagainya. Saldo kas akan selalu mengalami perubahan dari waktu kewaktu karena berbagai

faktor seperti perubahan pilitik marketing, keputusan dibidang produksi, keputusan dibidang

pembelian dan lain sebagainya.

Karena pentingnya fungsi kas dalam perusahaan maka perusahaan tidak bisa

menyampingkan kas, karena penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan akan terus

berlangsung terus selama hidupnya perusahaan, karena aliran kas itu bagaikan aliran darah

yang terus menerus mengalir dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu

dapat melangsungkan hidupnya atau tidak.

Page 3: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana aliran kas dalam perusahaan ?

2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas minimun ?

3. Pengertian budget kas ?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan fungsi aliran kas dalam perusahaan

2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas minimun

3. Menjelaskan pengertian budget kas

Page 4: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

BAB II

PEMBAHASAN

A. ALIRAN KAS DALAM PERUSAHAAN

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, Kas

diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan

investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu perusahaan dapat bersifat terus-

menerus atau kontinu , seperti pengeluaran kas untuk pembelian bahan mentah. pembayaran

upah buruh dan gaji dsb

Tetapi di samping itu juga ada aliran kas ke luar (cash outflow) yang bersifat tidak

Kontinu atau bersifat ‘intermittent", seperti pengeluaran untuk pembayaran bunga, dividen .

pajak penghasilan atau laba. pembayaran angsuran utang. pembelian kembali saham

perusahaan. pembelian aktiva tetap dll. Di samping aliran kas keluar juga terdapat aliran kas

masuk (cash inflow) di dalam perusahaan. Seperti halnya pada cash outflow. di dalam cash

inflowpun terdapat aliran yang bersifat kontinu dan yang bersifat 'intermittent"

Aliran kas masuk yang bersifat kontinu misalkan aliran kas yang berasal dan hasil

penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang, dsb Sedangkan aliran kas masuk yang

tidak kontinu misalnya aliran kas masuk yang berasal dan penyertaan pemilik perusahaan,

penjualan saham. penerimaan kredit dan bank, penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai dsb.

Penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan akan berlangsung terus selama hidupnya

perusahaan. Dengan demikian aliran kas itu, bagaikan darah yang terus-menerus mengalir

dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu dapat melangsungkan hidupnya.

Kelebihan dari aliran kas masuk terhadap aliran kas keluar merupakan saldo kas yang

akan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari

waktu ke waktu karena berbagai faktor. Jumlah saldo kas yang ada dalam perusahaan akan

meningkat apabila aliran masuknya yang berasal dari penjualan tunai dan piutang yang

terkumpul lebih besar daripada aliran kas keluar untuk bahan mentah, tenaga kerja. biaya lain

dan pajak.

Perubahan dalam tingkat harga juga mempunyai pengaruh yang besar dan aliran kas

di dalam perusahaan. Perubahan politik marketing . keputusan di bidang produksi. kebijakan

di bidang pembelian dan di bidang personalia juga mempunyai efek terhadap aliran kas

dalam perusahaan

Page 5: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

Adanya kebijakan untuk mengadakan advertensi secara besar besaran berarti akan

mengakibatkan adanya aliran kas yang segera keluar, sementara efek dan pengeluaran itu

belum dirasakan sampai saat ini di mana adanya tambahan cash inflow yang berasal dari

kenaikan sales Kebijakan dalam meningkatkan produksi dengan membeli aktiva tetap baru

juga mempunyai efek terhadap aliran kas di dalam perusahaan. Di sini pun segera ada aliran

kas keluar secara sekaligus sedangkan aliran kas masuknya sebagai akibat dari bertambahnya

produksi dan sales tidak sebanyak aliran kas keluarnya.

Demikian pula dalam politik pembelian akan mempunyai efek terhadap aliran kas.

Untuk mendapatkan diskon perusahaan sering mengadakan pembelian dalam jumlah yang

besar. Apabila semula perusahaan mengadakan pembelian bahan mentah setiap kali

pembelian untuk kebutuhan satu bulan. kemudian mengubah kebijakannya dengan

mengadakan pembelian untuk kebutuhan empat bulan setiap kali pembelian. maka hal ini

akan sangat berpengaruh terhadap aliran kas dalam perusahaan.

Juga dalam bidang personalia. apabila semua pembayaran gaji dilakukan setiap bulan

kemudian diubah menjadi dua kali setiap bulannya, maka hal ini akan mengakibatkan adanya

aliran kas keluar yang lebih cepat. Dengan demikian maka perimbangan antara aliran kas

masuk dengan aliran kas keluar baik dalam kuantitas maupun waktunya akan menentukan

besarnya saldo kas dalam perusahaan pada suatu saat. Mengenai aliran kas dalam perusahaan,

dapatlah dilihat dalam gambar dibawah ini :

Page 6: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PERSEDIAAN

KAS MINIMUM.

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti makin tinggi tingkat

likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak

dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus

berusaha untuk mempertahankan persediaan kas yang sangat besar. karena makin besarnya

kas berarti makin banyaknya uang yang menganggur sehingga akan memperkecil

profitabilitasnya.

Sebaliknya kalau perusahaan hanya mengejar profitibility saja akan berusaha agar

semua persediaan kasnya dapat diputarkan atau dalam keadaan bekerja. Kalau perusahaan

menjalankan tindakan tersebut berarti menempatkan perusahaan itu dalam keadaan

illikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.

Untuk menentukan berapa jumlah kas yang sebaiknya harus dipertahankan Oleh suatu

perusahaan, belum ada standard ratio yang bersifat umum Meskipun demikian ada beberapa

standar tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman didalam menentukan jumlah kas

yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan.Jumlah kas pada suatu saat dapat

Page 7: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

dipertahankan dengan besarnya jumlah aktiva lancar ataupun utang lancar H G. Guthmann

menyatakan bahwa jumlah kas yang ada di dalam perusahaan yang “well Finance’’

hendaknya tidak kurang dari 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancar.

Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan jumlah penjualannya atau salesnya.

Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata menggambar tingkat perputaran kas

(cash turnover). Makin tinggi turn over ini makin baik, karena ini berarti makin tinggi

efisiensi penggunaan kasnya.Tetapi cash turnover yang berlebih-lebihan tingginya dapat

berarti bahwa jumlah kas yang tersedia adalah terlalu kecil untuk volume sales yang

bersangkutan.

Seperti halnya pada inventory dan piutang. pada kas pun terdapat “persediaan besi”

atau persediaan minimal ialah apa yang disebut "safety cash balance” atau persediaan besi

Dimaksudkan sebagai persediaan besi kas ialah jumlah kas. minimal dari kas yang harus

dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-waktu.

Persediaan besi kas ini merupakan unsur atau inti permanen dari kas.

Besarnya persediaan kas minimal ini berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan

lainnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan besi kas suatu

perusahaan dapatlah disebutkan terutama:

1. Perimbangan Antara Aliran Kas Masuk dengan Aliran Kas Keluar

Adanya perimbangan yang baik mengenai kuantitas maupun timing antara cash

inflow cash outflow dalam suatu perusahaan berarti bahwa pengeluaran kas baik mengenai

jumlahnya maupun mengenai waktunya akan dapat dipenuhi dari penerimaan kasnya

sehingga perusahaan tidak perlu mempunya persediaan besi kas yang besar.

Adanya perimbangan tersebut antara lain disebabkan karena adanya kesesuaian antara

syarat pembelian dengan syarat penjualan. Ini berarti bahwa pembayaran utang akan dapat

dipenuhi dengan kas yang berasal dari pengumpulan piutang. Pembayaran-pembayaran untuk

pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh, dan lain-lain, diharapkan dapat dipenuhi

dengan kas berasal dan yang hasil penjualan produknya.

2. Penyimpangan Terhadap Aliran kas yang Diperkirakan

Untuk menjaga likuiditas perusahaan perlu membuat perkiraan atau estimasi menjaga

mengenai aliran kas di dalam perusahaannya. Apabila aliran kas senyatanya selalu sesuai

maka perusahaan tersebut tidak menghadapi kesukaran dengan estimasinya, maka

Page 8: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

perusahaan tidak menghadapi kesukaran likuiditas. Bagi perusahaan ini tidak perlu

mempetahankan adanya persedaan besi kas yang besar.

Sebaliknya perusahaan yang aliran kasnya sering mengalami penyimpangan yang

merugikan dan yang diestimasikan, perlulah perusahaan ini mempertahankan adanya

persediaan minimal kas yang agak besar. Penyimpangan yang merugikan dalam aliran kas

keluar misalnya karena adanya pemogokan, banjir, angin puyuh dan bencana alam lainnya.

adanya perubahan peraturan pemerintah mengenai pengupahan buruh, sehingga perusahaan

harus sering mengadakan pengeluaran ekstra Penyimpangan yang merugikan dalam aliran

kas masuk misalnya teradi karena kegagalan langganan untuk memenuhi kewajiban

finansiilnya.

Bagi perusahaan yang sering mengalami penyimpangan merugikan dalam aliran yang

kasnya dirasakan perlu untuk mempertahankan adanya persediaan besi kas yang relatif besar

dibandingkan dengan perusahaan lain tidak sering mengalami peristiwa yang seperti tersebut

di atas.

3. Adanya Hubungan yang Baik dengan Bank-bank

Apabila pimpinan suatu perusahaan telah berhasil dapat membina hubungan yang

baik dengan bank akan mempermudah baginya untuk mendapatkan kredit dalam menghadapi

kesukaran finansiilnya, baik yang disebabkan karena adanya peristiwa yang tidak diduga

maupun dapat diduga sebelumnya. Bagi yang perusahaan ini tidak perlu mempunyai

persediaan besi kas yang besar.

C. BUDGET KAS

Budget kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tentu yang akan

datang. Penyusunan budget kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi

penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun budget kas akan dapat diketahui kapan

perusahaan akan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasinya perusahaan.

Dengan mengetahui akan defisit jauh adanya kas sebelumnya, maka dapatlah

direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutup

defisit tersebut. Karena masih cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber

dana, dan makin banyaknya alternatif sumber dana berarti kita dapat mengadakan pemilihan

sumber dana yang biayanya paling rendah, Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya

Page 9: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat

direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana tersebut secara efisien.

Budget kas dapat disusun untuk periode bulanan atau kuartalan. Pada dasarnya budget

kas dapat dibedakan dalam dua bagian. yaitu:

1. Estimasi penerimaan- penerimaan kas yang berasal dari hasil penjualan tunai seperti

piutang yang terkumpul, penerimaan bunga, dividen. hasil penjualan aktiva tetap, dan

penerimaan- penerimaan lain,

2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian bahan mentah

pembayaran utang-utang, pembayaran upah bunuh: pengeluaran untuk biaya

penjualan, biaya administrasi dan umum, pembayaran bunga, dividen. tantieme.

pajak. premi asuransi. pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain.

Dengan mengadakan estimasi penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu

bahwa berbagai perusahaan menyusun budget kas dalam bentuk yang berbeda-beda,

meskipun sebenarnya maksudnya adalah sama. yaitu bahwa budget kas disusun agar supaya

pimpinan perusahaan dapat mengetahui

1. kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan:

2. kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasinya perusahaan:

3. besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit kas

4. saat-saat kapan kredit itu dibayar kembali.

Penyusutan budget kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. yaitu:

1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional

perusahaan Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating

transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena

rencana operasinya perusahaan.

2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-

sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana

operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut

beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi-transaksi di sini merupakan

Page 10: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

transaksi finansiil (financial transactions).

3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya

transaksi finansiil, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi

operasionil dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan

pengeluaran kas keseluruhan.

Untuk lebih jelasnya bagaimana menyusun budget kas dapatlah diberikan contoh sebagai

berikut

Perusahaan “WIDI” menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas selama 6 bulan

pertama dalam tahun 1975 sebagai berikut:

Estimasi penerimaan

1. Hasil penjualan tunai yang diterima setiap bulannya:Januari...... Rp400.000,00 April....... Rp.960.000,00Februari.... Rp500.000,00 Mei......... Rp.800.000,00Maret ....... Rp730.000,00 Juni......... Rp.900.000,00

2. hutang yang terkumpul setiap bulannya.Januari...... Rp400.000,00 April....... Rp.760.000,00Februari.... Rp500.000,00 Mei......... Rp.660.000,00Maret ....... Rp650.000,00 Juni......... Rp.670.000,00

3. Penerimaan-penerimaan lainnyaJanuari...... Rp200.000,00 April....... Rp.180.000,00Februari.... Rp200.000,00 Mei......... Rp.140.000,00Maret ....... Rp220.000,00 Juni......... Rp.124.000,00

Estimasi pengeluaran:

1. Pembelian bahan mentah secara tunai setiap bulannya:Januari...... Rp600.000,00 April....... Rp.550.000,00

Page 11: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

Februari.... Rp600.000,00 Mei......... Rp.600.000,00Maret ....... Rp500.000,00 Juni......... Rp.600.000,00

2. Pembayaran upah buruh setiap bulannya:Januari...... Rp250.000,00 April....... Rp.250.000,00Februari.... Rp250.000,00 Mei......... Rp.250.000,00Maret ....... Rp200.000,00 Juni......... Rp.300.000,00

3. Pengeluaran untuk biaya penjualan setiap bulannya:Januari...... Rp200.000,00 April....... Rp.200.000,00Februari.... Rp300.000,00 Mei......... Rp.250.000,00Maret ....... Rp200.000,00 Juni......... Rp.230.000,00

4. Pengeluaran untuk biaya administrasi & umum setiap bulannyaJanuari...... Rp350.000,00 April....... Rp.400.000,00Februari.... Rp350.000,00 Mei......... Rp.400.000,00Maret ....... Rp400.000,00 Juni......... Rp.420.000,00

5. Pembayaran pajak penghasilan dalam bulan Maret sebesar Rp100.000,00

Berdasarkan data tersebut kita dapat menyusun budget kas untuk tahap pertama, yaitu

estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasinya perusahaan (operating

transactions).

Tabel 1Perusahaan "WIDI"

Budget penerimaan dan pengeluaran kas untuk operasinya perusahaan(transaksi operasionil) selama 6 bulan pertama tahun 1975

(dalam ribuan rupiah)

Uraian Januar

i

Februar

i

Maret April Mei Juni

Estimasi penerimaan

Hasil penjualan tunaiPenagihan piutangPenerimaan lain

Jumlah penerimaan

Estimasi pengeluaran

Pembelian bahan mentahPembayaran upah

400 500 730 960 800 900400 500 650 760 660 670200 200 220 180 140 124

1000 1200 1600 1900 1600 1694

600 600 500 550 600 600250 250 200 250 250 300

Page 12: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

Biaya penjualanBiaya administ.& umumPembayaran pajak

Jumlah penjualan

Surplus (defisit)

200 300 200 200 250 230350 350 400 400 400 420

- - 100 - - -1400 1500 1400 1400 1500 1550

(400) (300) 200 500 100 144

Dari estimasi penerimaan dan pengeluaran transaksi operasionil sebagai- mana

nampak dalam skedul tersebut di atas kita dapat mengetahui bahwa selama 6 bulan

mendatang perusahaan akan dalam keadaan illikuid dalam bulan Januari dan Februari.

sedangkan untuk bulan-bulan lainnya keadaan likuiditasnya cukup baik. Berhubung dengan

itu maka kita harus mengadakan transaksi finansiil untuk dapat menutup defisit untuk 2 bulan

tersebut beserta menentukan waktu pembayaran kembalinya kredit dan pembayaran

bunganya. Untuk keperluan itu kita perlu menyusun “skedul penerimaan dan pembayaran

pinjaman dan bunga”

Untuk keperluan penyusunan skedul tersebut diperlukan tambahan data sebagai

berikut:

1. Estimasi saldo kas pada akhir bulan Desember 1974 = Rp 100.000.00.

2. Persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp50.000.00

3. Pinjaman dari Bank "X" diterima pada permulaan bulan dan pembayaran bunga

dilakukan pada akhir bulan. Pembayaran kembali utang dilakukan pada permulaan

bulan. Bunga bank ditetapkan sebesar 2% perbulan .

Berdasarkan data tambahan tersebut perlulah kita menentukan berapa besarnya kredit

yang akan diminta dari bank untuk bulan Januari dan Februari. Defisit bulan Januari sebesar

Rp400.000,00 Persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp50.000.00. Pada permulaan bulan

Januari tersedia

uang kas sebesar Rp100.000.00 Bunga kredit 2% yang harus dibayar pada akhir bulan. Atas

dasar data tersebut dapat diperhitungkan besarnya kredit yang akan di yaitu sebesar :

400.000 + 50.000 – 100.000 + 2/100X = XX = 357.143,00

Kalau kita meminjam dari bank sebesar Rp357.143,00 maka pada akhir bulan,

Januari saldo kas adalah sebesar persediaan kas.

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

Page 13: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

Saldo kas pada permulaan januari .............................................. Rp.100.000,00Terima pinjaman dari bank.......................................................... Rp.357.143,00

Jumlah kas yang tersedia................................................. Rp.457.143,00

Untuk menutup defisit Rp400.000,00Bunga pinjaman yang harus dibayarPada akhir bulan januari =2% X Rp357.143,00 Rp 7.143,00

Jumlah ........................................................................................... Rp.407.143,00

Saldo kas pada akhir bulan............................................................. Rp. 50.000,00

Dalam contoh ini misalnya ditetapkan besarnya jumlah kredit yang diminta dari Bank

“X" untuk bulan Januari sebesar Rp360.000,00 dan untuk bulan Februari sebesar

Rp330.000,00 Pembayaran kembali kredit tersebut sebagian akan dilakukan pada permulaan

bulan April sebesar Rp200.000.00 dan sisanya sebesar Rp490 000.00 dibayar pada permulaan

bulan Mei. Berdasarkan data tersebut dapatlah disusun skedul penerimaan dan pembayaran

pinjaman dan bunga yang merupakan transaksi finansiil seperti di bawah ini.

Tabel 2skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga

(dalam ribuan rupiah).

Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni

Saldo kas. P.B.Terima kredit. P.B.Membayar kembali kredit.P.B.Alat likuid tersedia pada P.BSurplus (defisit)Pembayaran bunga A.B.Saldo kas.A.B.

Pinjaman kumulatif. P.B.

100 52,8 69 255,2 545,4 155,4360 330 - - - -

- - - (200) (490) -460 382,8 69 55,2 55,4 155,4

(400) (300) 200 500 100 144(7,2) (13,8) (13,8) (9,8) - -52,8 69 255,2 545,4 155,4 299,4360 690 690 490 0 -

Keterangan: P.B. = permulaan bulanA.B. = Akhir bulan

Sebagai tahap terakhir dalam penyusunan budget kas tersebut adalah penyusunan

budget kas final yang merupakan gabungan dan transaksi operasional dan transaksi finansiil,

yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran

Page 14: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

Tabel 3Perusahaan "WIDI"

Budget Kas selama 6 bulan pertama tahun 1975(dalam ribuan rupiah)

Uraian Januari

Februari

Maret April Mei Juni

I. Saldo Kas, P.B.II. Penerimaan Kas:

1. Hasil penjualan tunai2. Penagihan piutang3. Penerimaan kredit dari

bank4. Penerimaan lainnyaJumlah penerimaanJumlah kas keseluruhan

III. Pengeluaran kas1. Pembelian bahan mentah2. Pembayaran upah3. Biaya penjualan4. Biaya adm. & umum5. Pembayaran bunga6. Pembayaran pajak7. Pembayaran kembali

kepada bankJumlah pengeluaran

IV. Saldo kas, A.B.

100 52,8 69 255,2 545,4 155,4

400 500 730 960 800 900400 500 650 760 660 670360 330 - - - -200 200 220 180 140 124

1.360 1.530 1.600 1.900 1.600 1.6941.460 1.582,8 1.669 2.155,2 2.145,

41.849,

4

600 600 500 550 660 600250 350 300 350 350 300200 300 200 200 250 230350 350 400 400 400 4207,2 13,8 13,8 9,8 - -- - 100 - - -

- - - 200 490 -1.407,2 1.513,8 1.413,8 1609,8 1.990 1.550

52,8 69 255,2 545,4 155,4 299,4

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANDalam setiap perusahaan pasti membutuhkan kas dalam menjalankan usahanya baik

membiayai biaya operasional maupun dalam mengadakan investasi baru, aliran kas dalam

perusahaan bagaikan darah yang terus menerus mengalir dalam perusahaan yang

memungkinkan keberlangsungan hidup perusahaan.

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, dan

perusahaan harus mengatur jumlah kas dalam besi kas nya dan jumlahnya tidak boleh

berlebihan serta tidak boleh terlalu sedikit serta untuk menjaga likuiditasnya perusahaan perlu

membuat perkiraan mengenai aliran kas dalam perusahaan.

Budget kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tentu yang akan

datang. Penyusunan budget kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi

Page 15: manajemenumk.files.wordpress.com€¦  · Web viewKelompok VI. Cahyo Aji Tiardi201311140. Mustofa201311141. Ermawati201311144. Eko Setyantono201311151. Dian Dwi Sofyanita S201311157

penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun budget kas akan dapat diketahui kapan

perusahaan akan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasinya perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar dasar pembelajaran perusahaan. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta

Anonim (n.d) investasi dalam kas

http://aiken21.blogspot.in/2011/01/investasi-dalam-kas.html

diakses tanggal 29 maret 2015

Anonim (n.d) pengertian kas dalam laporan keuangan

http://akunt.blogspot.in/2014/01/pengertian-kas-dalam-laporan-keuangan.html

diakses tanggal 29 maret 2015