manajemenumk.files.wordpress.com€¦ · web viewkelompok vi. cahyo aji tiardi201311140....
TRANSCRIPT
INVESTASI DALAM KASDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan I
Dosen pengampu : Drs. M. Masruri, MM
Disusun Oleh :
Kelompok VI
1. Cahyo Aji Tiardi 201311140
2. Mustofa 201311141
3. Ermawati 201311144
4. Eko Setyantono 201311151
5. Dian Dwi Sofyanita S 201311157
FAKULTAS EKONOMIPROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kas adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas/logam dan benda-benda lain yang
dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap
saat..pada setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas Kas
diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan
investasi baru dalam aktiva tetap.
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya,
makin besar jumlah kas yang berada dalam perusahaan berarti tingkat likuiditasnya semakin
tinggi, yang berarti resiko untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya semakin kecil,
tetapi makin besar kas dalam perusahaan maka makin banyak uang yang menganggur
sehingga tingkat profitabilitasnya kecil
Aliran kas dibedakan menjadi dua jenis yaitu aliran kas keluar (cash outflow) seperti
pembelian bahan mentah, gaji para pegawai dan lain sebagainya, dan aliran kas masuk (cash
inflow) seperti hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang secara tunai dan lain
sebagainya. Saldo kas akan selalu mengalami perubahan dari waktu kewaktu karena berbagai
faktor seperti perubahan pilitik marketing, keputusan dibidang produksi, keputusan dibidang
pembelian dan lain sebagainya.
Karena pentingnya fungsi kas dalam perusahaan maka perusahaan tidak bisa
menyampingkan kas, karena penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan akan terus
berlangsung terus selama hidupnya perusahaan, karena aliran kas itu bagaikan aliran darah
yang terus menerus mengalir dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu
dapat melangsungkan hidupnya atau tidak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana aliran kas dalam perusahaan ?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas minimun ?
3. Pengertian budget kas ?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan fungsi aliran kas dalam perusahaan
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan kas minimun
3. Menjelaskan pengertian budget kas
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALIRAN KAS DALAM PERUSAHAAN
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, Kas
diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan
investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu perusahaan dapat bersifat terus-
menerus atau kontinu , seperti pengeluaran kas untuk pembelian bahan mentah. pembayaran
upah buruh dan gaji dsb
Tetapi di samping itu juga ada aliran kas ke luar (cash outflow) yang bersifat tidak
Kontinu atau bersifat ‘intermittent", seperti pengeluaran untuk pembayaran bunga, dividen .
pajak penghasilan atau laba. pembayaran angsuran utang. pembelian kembali saham
perusahaan. pembelian aktiva tetap dll. Di samping aliran kas keluar juga terdapat aliran kas
masuk (cash inflow) di dalam perusahaan. Seperti halnya pada cash outflow. di dalam cash
inflowpun terdapat aliran yang bersifat kontinu dan yang bersifat 'intermittent"
Aliran kas masuk yang bersifat kontinu misalkan aliran kas yang berasal dan hasil
penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang, dsb Sedangkan aliran kas masuk yang
tidak kontinu misalnya aliran kas masuk yang berasal dan penyertaan pemilik perusahaan,
penjualan saham. penerimaan kredit dan bank, penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai dsb.
Penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan akan berlangsung terus selama hidupnya
perusahaan. Dengan demikian aliran kas itu, bagaikan darah yang terus-menerus mengalir
dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu dapat melangsungkan hidupnya.
Kelebihan dari aliran kas masuk terhadap aliran kas keluar merupakan saldo kas yang
akan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari
waktu ke waktu karena berbagai faktor. Jumlah saldo kas yang ada dalam perusahaan akan
meningkat apabila aliran masuknya yang berasal dari penjualan tunai dan piutang yang
terkumpul lebih besar daripada aliran kas keluar untuk bahan mentah, tenaga kerja. biaya lain
dan pajak.
Perubahan dalam tingkat harga juga mempunyai pengaruh yang besar dan aliran kas
di dalam perusahaan. Perubahan politik marketing . keputusan di bidang produksi. kebijakan
di bidang pembelian dan di bidang personalia juga mempunyai efek terhadap aliran kas
dalam perusahaan
Adanya kebijakan untuk mengadakan advertensi secara besar besaran berarti akan
mengakibatkan adanya aliran kas yang segera keluar, sementara efek dan pengeluaran itu
belum dirasakan sampai saat ini di mana adanya tambahan cash inflow yang berasal dari
kenaikan sales Kebijakan dalam meningkatkan produksi dengan membeli aktiva tetap baru
juga mempunyai efek terhadap aliran kas di dalam perusahaan. Di sini pun segera ada aliran
kas keluar secara sekaligus sedangkan aliran kas masuknya sebagai akibat dari bertambahnya
produksi dan sales tidak sebanyak aliran kas keluarnya.
Demikian pula dalam politik pembelian akan mempunyai efek terhadap aliran kas.
Untuk mendapatkan diskon perusahaan sering mengadakan pembelian dalam jumlah yang
besar. Apabila semula perusahaan mengadakan pembelian bahan mentah setiap kali
pembelian untuk kebutuhan satu bulan. kemudian mengubah kebijakannya dengan
mengadakan pembelian untuk kebutuhan empat bulan setiap kali pembelian. maka hal ini
akan sangat berpengaruh terhadap aliran kas dalam perusahaan.
Juga dalam bidang personalia. apabila semua pembayaran gaji dilakukan setiap bulan
kemudian diubah menjadi dua kali setiap bulannya, maka hal ini akan mengakibatkan adanya
aliran kas keluar yang lebih cepat. Dengan demikian maka perimbangan antara aliran kas
masuk dengan aliran kas keluar baik dalam kuantitas maupun waktunya akan menentukan
besarnya saldo kas dalam perusahaan pada suatu saat. Mengenai aliran kas dalam perusahaan,
dapatlah dilihat dalam gambar dibawah ini :
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PERSEDIAAN
KAS MINIMUM.
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti makin tinggi tingkat
likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak
dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan harus
berusaha untuk mempertahankan persediaan kas yang sangat besar. karena makin besarnya
kas berarti makin banyaknya uang yang menganggur sehingga akan memperkecil
profitabilitasnya.
Sebaliknya kalau perusahaan hanya mengejar profitibility saja akan berusaha agar
semua persediaan kasnya dapat diputarkan atau dalam keadaan bekerja. Kalau perusahaan
menjalankan tindakan tersebut berarti menempatkan perusahaan itu dalam keadaan
illikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.
Untuk menentukan berapa jumlah kas yang sebaiknya harus dipertahankan Oleh suatu
perusahaan, belum ada standard ratio yang bersifat umum Meskipun demikian ada beberapa
standar tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman didalam menentukan jumlah kas
yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan.Jumlah kas pada suatu saat dapat
dipertahankan dengan besarnya jumlah aktiva lancar ataupun utang lancar H G. Guthmann
menyatakan bahwa jumlah kas yang ada di dalam perusahaan yang “well Finance’’
hendaknya tidak kurang dari 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancar.
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan jumlah penjualannya atau salesnya.
Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata menggambar tingkat perputaran kas
(cash turnover). Makin tinggi turn over ini makin baik, karena ini berarti makin tinggi
efisiensi penggunaan kasnya.Tetapi cash turnover yang berlebih-lebihan tingginya dapat
berarti bahwa jumlah kas yang tersedia adalah terlalu kecil untuk volume sales yang
bersangkutan.
Seperti halnya pada inventory dan piutang. pada kas pun terdapat “persediaan besi”
atau persediaan minimal ialah apa yang disebut "safety cash balance” atau persediaan besi
Dimaksudkan sebagai persediaan besi kas ialah jumlah kas. minimal dari kas yang harus
dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-waktu.
Persediaan besi kas ini merupakan unsur atau inti permanen dari kas.
Besarnya persediaan kas minimal ini berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan
lainnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan besi kas suatu
perusahaan dapatlah disebutkan terutama:
1. Perimbangan Antara Aliran Kas Masuk dengan Aliran Kas Keluar
Adanya perimbangan yang baik mengenai kuantitas maupun timing antara cash
inflow cash outflow dalam suatu perusahaan berarti bahwa pengeluaran kas baik mengenai
jumlahnya maupun mengenai waktunya akan dapat dipenuhi dari penerimaan kasnya
sehingga perusahaan tidak perlu mempunya persediaan besi kas yang besar.
Adanya perimbangan tersebut antara lain disebabkan karena adanya kesesuaian antara
syarat pembelian dengan syarat penjualan. Ini berarti bahwa pembayaran utang akan dapat
dipenuhi dengan kas yang berasal dari pengumpulan piutang. Pembayaran-pembayaran untuk
pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh, dan lain-lain, diharapkan dapat dipenuhi
dengan kas berasal dan yang hasil penjualan produknya.
2. Penyimpangan Terhadap Aliran kas yang Diperkirakan
Untuk menjaga likuiditas perusahaan perlu membuat perkiraan atau estimasi menjaga
mengenai aliran kas di dalam perusahaannya. Apabila aliran kas senyatanya selalu sesuai
maka perusahaan tersebut tidak menghadapi kesukaran dengan estimasinya, maka
perusahaan tidak menghadapi kesukaran likuiditas. Bagi perusahaan ini tidak perlu
mempetahankan adanya persedaan besi kas yang besar.
Sebaliknya perusahaan yang aliran kasnya sering mengalami penyimpangan yang
merugikan dan yang diestimasikan, perlulah perusahaan ini mempertahankan adanya
persediaan minimal kas yang agak besar. Penyimpangan yang merugikan dalam aliran kas
keluar misalnya karena adanya pemogokan, banjir, angin puyuh dan bencana alam lainnya.
adanya perubahan peraturan pemerintah mengenai pengupahan buruh, sehingga perusahaan
harus sering mengadakan pengeluaran ekstra Penyimpangan yang merugikan dalam aliran
kas masuk misalnya teradi karena kegagalan langganan untuk memenuhi kewajiban
finansiilnya.
Bagi perusahaan yang sering mengalami penyimpangan merugikan dalam aliran yang
kasnya dirasakan perlu untuk mempertahankan adanya persediaan besi kas yang relatif besar
dibandingkan dengan perusahaan lain tidak sering mengalami peristiwa yang seperti tersebut
di atas.
3. Adanya Hubungan yang Baik dengan Bank-bank
Apabila pimpinan suatu perusahaan telah berhasil dapat membina hubungan yang
baik dengan bank akan mempermudah baginya untuk mendapatkan kredit dalam menghadapi
kesukaran finansiilnya, baik yang disebabkan karena adanya peristiwa yang tidak diduga
maupun dapat diduga sebelumnya. Bagi yang perusahaan ini tidak perlu mempunyai
persediaan besi kas yang besar.
C. BUDGET KAS
Budget kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tentu yang akan
datang. Penyusunan budget kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi
penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun budget kas akan dapat diketahui kapan
perusahaan akan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasinya perusahaan.
Dengan mengetahui akan defisit jauh adanya kas sebelumnya, maka dapatlah
direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutup
defisit tersebut. Karena masih cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber
dana, dan makin banyaknya alternatif sumber dana berarti kita dapat mengadakan pemilihan
sumber dana yang biayanya paling rendah, Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya
bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat
direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana tersebut secara efisien.
Budget kas dapat disusun untuk periode bulanan atau kuartalan. Pada dasarnya budget
kas dapat dibedakan dalam dua bagian. yaitu:
1. Estimasi penerimaan- penerimaan kas yang berasal dari hasil penjualan tunai seperti
piutang yang terkumpul, penerimaan bunga, dividen. hasil penjualan aktiva tetap, dan
penerimaan- penerimaan lain,
2. Estimasi pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian bahan mentah
pembayaran utang-utang, pembayaran upah bunuh: pengeluaran untuk biaya
penjualan, biaya administrasi dan umum, pembayaran bunga, dividen. tantieme.
pajak. premi asuransi. pembelian aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain.
Dengan mengadakan estimasi penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu
bahwa berbagai perusahaan menyusun budget kas dalam bentuk yang berbeda-beda,
meskipun sebenarnya maksudnya adalah sama. yaitu bahwa budget kas disusun agar supaya
pimpinan perusahaan dapat mengetahui
1. kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan:
2. kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasinya perusahaan:
3. besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup defisit kas
4. saat-saat kapan kredit itu dibayar kembali.
Penyusutan budget kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. yaitu:
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional
perusahaan Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating
transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena
rencana operasinya perusahaan.
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-
sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana
operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut
beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi-transaksi di sini merupakan
transaksi finansiil (financial transactions).
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansiil, dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi
operasionil dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas keseluruhan.
Untuk lebih jelasnya bagaimana menyusun budget kas dapatlah diberikan contoh sebagai
berikut
Perusahaan “WIDI” menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas selama 6 bulan
pertama dalam tahun 1975 sebagai berikut:
Estimasi penerimaan
1. Hasil penjualan tunai yang diterima setiap bulannya:Januari...... Rp400.000,00 April....... Rp.960.000,00Februari.... Rp500.000,00 Mei......... Rp.800.000,00Maret ....... Rp730.000,00 Juni......... Rp.900.000,00
2. hutang yang terkumpul setiap bulannya.Januari...... Rp400.000,00 April....... Rp.760.000,00Februari.... Rp500.000,00 Mei......... Rp.660.000,00Maret ....... Rp650.000,00 Juni......... Rp.670.000,00
3. Penerimaan-penerimaan lainnyaJanuari...... Rp200.000,00 April....... Rp.180.000,00Februari.... Rp200.000,00 Mei......... Rp.140.000,00Maret ....... Rp220.000,00 Juni......... Rp.124.000,00
Estimasi pengeluaran:
1. Pembelian bahan mentah secara tunai setiap bulannya:Januari...... Rp600.000,00 April....... Rp.550.000,00
Februari.... Rp600.000,00 Mei......... Rp.600.000,00Maret ....... Rp500.000,00 Juni......... Rp.600.000,00
2. Pembayaran upah buruh setiap bulannya:Januari...... Rp250.000,00 April....... Rp.250.000,00Februari.... Rp250.000,00 Mei......... Rp.250.000,00Maret ....... Rp200.000,00 Juni......... Rp.300.000,00
3. Pengeluaran untuk biaya penjualan setiap bulannya:Januari...... Rp200.000,00 April....... Rp.200.000,00Februari.... Rp300.000,00 Mei......... Rp.250.000,00Maret ....... Rp200.000,00 Juni......... Rp.230.000,00
4. Pengeluaran untuk biaya administrasi & umum setiap bulannyaJanuari...... Rp350.000,00 April....... Rp.400.000,00Februari.... Rp350.000,00 Mei......... Rp.400.000,00Maret ....... Rp400.000,00 Juni......... Rp.420.000,00
5. Pembayaran pajak penghasilan dalam bulan Maret sebesar Rp100.000,00
Berdasarkan data tersebut kita dapat menyusun budget kas untuk tahap pertama, yaitu
estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasinya perusahaan (operating
transactions).
Tabel 1Perusahaan "WIDI"
Budget penerimaan dan pengeluaran kas untuk operasinya perusahaan(transaksi operasionil) selama 6 bulan pertama tahun 1975
(dalam ribuan rupiah)
Uraian Januar
i
Februar
i
Maret April Mei Juni
Estimasi penerimaan
Hasil penjualan tunaiPenagihan piutangPenerimaan lain
Jumlah penerimaan
Estimasi pengeluaran
Pembelian bahan mentahPembayaran upah
400 500 730 960 800 900400 500 650 760 660 670200 200 220 180 140 124
1000 1200 1600 1900 1600 1694
600 600 500 550 600 600250 250 200 250 250 300
Biaya penjualanBiaya administ.& umumPembayaran pajak
Jumlah penjualan
Surplus (defisit)
200 300 200 200 250 230350 350 400 400 400 420
- - 100 - - -1400 1500 1400 1400 1500 1550
(400) (300) 200 500 100 144
Dari estimasi penerimaan dan pengeluaran transaksi operasionil sebagai- mana
nampak dalam skedul tersebut di atas kita dapat mengetahui bahwa selama 6 bulan
mendatang perusahaan akan dalam keadaan illikuid dalam bulan Januari dan Februari.
sedangkan untuk bulan-bulan lainnya keadaan likuiditasnya cukup baik. Berhubung dengan
itu maka kita harus mengadakan transaksi finansiil untuk dapat menutup defisit untuk 2 bulan
tersebut beserta menentukan waktu pembayaran kembalinya kredit dan pembayaran
bunganya. Untuk keperluan itu kita perlu menyusun “skedul penerimaan dan pembayaran
pinjaman dan bunga”
Untuk keperluan penyusunan skedul tersebut diperlukan tambahan data sebagai
berikut:
1. Estimasi saldo kas pada akhir bulan Desember 1974 = Rp 100.000.00.
2. Persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp50.000.00
3. Pinjaman dari Bank "X" diterima pada permulaan bulan dan pembayaran bunga
dilakukan pada akhir bulan. Pembayaran kembali utang dilakukan pada permulaan
bulan. Bunga bank ditetapkan sebesar 2% perbulan .
Berdasarkan data tambahan tersebut perlulah kita menentukan berapa besarnya kredit
yang akan diminta dari bank untuk bulan Januari dan Februari. Defisit bulan Januari sebesar
Rp400.000,00 Persediaan besi kas ditetapkan sebesar Rp50.000.00. Pada permulaan bulan
Januari tersedia
uang kas sebesar Rp100.000.00 Bunga kredit 2% yang harus dibayar pada akhir bulan. Atas
dasar data tersebut dapat diperhitungkan besarnya kredit yang akan di yaitu sebesar :
400.000 + 50.000 – 100.000 + 2/100X = XX = 357.143,00
Kalau kita meminjam dari bank sebesar Rp357.143,00 maka pada akhir bulan,
Januari saldo kas adalah sebesar persediaan kas.
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
Saldo kas pada permulaan januari .............................................. Rp.100.000,00Terima pinjaman dari bank.......................................................... Rp.357.143,00
Jumlah kas yang tersedia................................................. Rp.457.143,00
Untuk menutup defisit Rp400.000,00Bunga pinjaman yang harus dibayarPada akhir bulan januari =2% X Rp357.143,00 Rp 7.143,00
Jumlah ........................................................................................... Rp.407.143,00
Saldo kas pada akhir bulan............................................................. Rp. 50.000,00
Dalam contoh ini misalnya ditetapkan besarnya jumlah kredit yang diminta dari Bank
“X" untuk bulan Januari sebesar Rp360.000,00 dan untuk bulan Februari sebesar
Rp330.000,00 Pembayaran kembali kredit tersebut sebagian akan dilakukan pada permulaan
bulan April sebesar Rp200.000.00 dan sisanya sebesar Rp490 000.00 dibayar pada permulaan
bulan Mei. Berdasarkan data tersebut dapatlah disusun skedul penerimaan dan pembayaran
pinjaman dan bunga yang merupakan transaksi finansiil seperti di bawah ini.
Tabel 2skedul penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga
(dalam ribuan rupiah).
Uraian Januari Februari Maret April Mei Juni
Saldo kas. P.B.Terima kredit. P.B.Membayar kembali kredit.P.B.Alat likuid tersedia pada P.BSurplus (defisit)Pembayaran bunga A.B.Saldo kas.A.B.
Pinjaman kumulatif. P.B.
100 52,8 69 255,2 545,4 155,4360 330 - - - -
- - - (200) (490) -460 382,8 69 55,2 55,4 155,4
(400) (300) 200 500 100 144(7,2) (13,8) (13,8) (9,8) - -52,8 69 255,2 545,4 155,4 299,4360 690 690 490 0 -
Keterangan: P.B. = permulaan bulanA.B. = Akhir bulan
Sebagai tahap terakhir dalam penyusunan budget kas tersebut adalah penyusunan
budget kas final yang merupakan gabungan dan transaksi operasional dan transaksi finansiil,
yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran
Tabel 3Perusahaan "WIDI"
Budget Kas selama 6 bulan pertama tahun 1975(dalam ribuan rupiah)
Uraian Januari
Februari
Maret April Mei Juni
I. Saldo Kas, P.B.II. Penerimaan Kas:
1. Hasil penjualan tunai2. Penagihan piutang3. Penerimaan kredit dari
bank4. Penerimaan lainnyaJumlah penerimaanJumlah kas keseluruhan
III. Pengeluaran kas1. Pembelian bahan mentah2. Pembayaran upah3. Biaya penjualan4. Biaya adm. & umum5. Pembayaran bunga6. Pembayaran pajak7. Pembayaran kembali
kepada bankJumlah pengeluaran
IV. Saldo kas, A.B.
100 52,8 69 255,2 545,4 155,4
400 500 730 960 800 900400 500 650 760 660 670360 330 - - - -200 200 220 180 140 124
1.360 1.530 1.600 1.900 1.600 1.6941.460 1.582,8 1.669 2.155,2 2.145,
41.849,
4
600 600 500 550 660 600250 350 300 350 350 300200 300 200 200 250 230350 350 400 400 400 4207,2 13,8 13,8 9,8 - -- - 100 - - -
- - - 200 490 -1.407,2 1.513,8 1.413,8 1609,8 1.990 1.550
52,8 69 255,2 545,4 155,4 299,4
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULANDalam setiap perusahaan pasti membutuhkan kas dalam menjalankan usahanya baik
membiayai biaya operasional maupun dalam mengadakan investasi baru, aliran kas dalam
perusahaan bagaikan darah yang terus menerus mengalir dalam perusahaan yang
memungkinkan keberlangsungan hidup perusahaan.
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, dan
perusahaan harus mengatur jumlah kas dalam besi kas nya dan jumlahnya tidak boleh
berlebihan serta tidak boleh terlalu sedikit serta untuk menjaga likuiditasnya perusahaan perlu
membuat perkiraan mengenai aliran kas dalam perusahaan.
Budget kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tentu yang akan
datang. Penyusunan budget kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi
penjagaan likuiditasnya. Dengan menyusun budget kas akan dapat diketahui kapan
perusahaan akan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasinya perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Bambang. 1995. Dasar dasar pembelajaran perusahaan. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta
Anonim (n.d) investasi dalam kas
http://aiken21.blogspot.in/2011/01/investasi-dalam-kas.html
diakses tanggal 29 maret 2015
Anonim (n.d) pengertian kas dalam laporan keuangan
http://akunt.blogspot.in/2014/01/pengertian-kas-dalam-laporan-keuangan.html
diakses tanggal 29 maret 2015