problematika pembelajaran pendidikan agama islam...

116
i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS XII TKJ 1 SMKN 1 TENGARAN TAHUN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Di Susun Oleh: FIMA NAYANG NIM. 23010150139 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 28-Sep-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

i

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA KELAS XII TKJ 1 SMKN 1 TENGARAN TAHUN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Di Susun Oleh:

FIMA NAYANG

NIM. 23010150139

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 2: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

ii

Page 3: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

iii

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA KELAS XII TKJ 1 SMKN 1 TENGARAN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Di Susun Oleh:

FIMA NAYANG

NIM. 23010150139

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 4: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

iv

Page 5: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

v

Page 6: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

vi

Page 7: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

vii

MOTTO

Lelahnya orang yang menuntut ilmu selalu akan membuahkan hasil. Jikalau kamu

merasa jenuh, berhentilah sejenak kemudian berlari untuk mewujudkan kehidupan

yang lebih baik.

(Zhra asy-syauqillah)

Page 8: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

viii

PERSEMBAHAN

Segala puji hanyalah milik AllahSWT. dan panutan terbaik hanyalah kepada baginda

Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayangnya dengan

sepenuh hati. Mensupport do’a, semangat dan materi, sehingga dalam

perjalanan panjang ini, penulis bisa menyelesaikan skripsi.

2. K. Abdul Nashir Asy’ari dan ibu Nyai Siti Aminah yang selalu kuhapkan do’a

–do’a dan berkah ilmunya.

3. Adik-adik ku tersayang yang selalu mendukung kakak nya menjadi kakak

terbaik untuk keluarga.

4. Dosen pembimbing Skripsi, Drs. Abdul Syukur, M.Si. yang dengan ketulusan

dan keikhlasanya dalam memberikan bimbingan dan arahan guna

terselesaikanya Skripsi ini .

5. Kajur jurusan PAI , Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.

6. Sahabat terbaik ku Wijayanti,Aifah,Firoh,Azlina, dan sahabat-sahabat PAI

IAIN Salatiga angkatan 2015.

7. Sabat KKN ku yang selalu mendukung satu sama lain, Roni, Ikhsan, Amrul,

Ani, Ila makasih atas dukungan semuanya.

Page 9: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

ix

8. Temen-temen seperjuangan di pondok Pesantren Putri Masyitoh Tingkir Lor,

yang selalu bersama-sama dalam suka duka.

9. Keluarga besar AL-KHIDMAH Salatiga dan Ukhsafi Copler Salatiga yang

telah menjadi inspirasi terbaik dalam segala hal, yang tidak penulisan

dapatkan dalam bangku-bangku kuliah. Darinya, penulis belajar keikhlasan,

optimisme, loyalitas dan kerjasama untuk berbagi dengan indah.

10. Keluarga besar SMKN 1 Tengaran yang telah banyak membantu saya dalam

mengerjakan Skripsi saya sehingga selesai dengan baik.

11. Buat teman mengajar di KB dan RA Nurul Iman Salatiga yang selalu

menyemangati untuk bisa mengerjakan Skripsi saya ini.

Page 10: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

x

Page 11: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

xi

Page 12: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

xii

ABSTRAK

Nayang,fima.2019 . Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII

TKJ 1 di SMK N1 Tengaran Tahun 2019. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Abdul Syukur, M.Si.

Kata Kunci: Probelatika pembelajaran PAI, Problematika, Solusi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika pembelajaran PAI pada

siswa kelas XII TKJ 1 SMK N 1 Tengaran. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

acuan dalam menigkatan hasil belajar peserta didik, dan dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk mengatasi problematika pembelajaran PAI.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan bersifat

deskriptif kualitatif. Sumber dalam penelitian ini, berupa sumber data primer,

meliputi hasil wawancara waka kurikulum SMK N 1 Tengaran, hasil hasil wawancara

guru PAI, dan Hasil wawancara siswa,dan sumber sekunder meliputi dokumen RPP

guru PAI, profil SMKN 1 Tengaran dan foto-foto kegiatan pembelajaran.

Adapunmetode yang digunakan selama penelitian adalah metode wawancara,

observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI di

SMKN 1 Tengaran menggunakan metode ceramah, endikte, meresum, membuat kata

kunci,menghafal,siswa menjelaskan ,Tanya jawab,latihan soal,penayangan video dan

diskusi. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan strategi belajar

menyesuaikan kondisi siswa. Problematika Pembelajaran PAI meliputi :

menghafalkan materi yang banyak, terlambat mencatat, menghafal Al-Qur’an dan

Hadis yang banyak, serta moivasi membaca siswa rendah. Untuk mengatasi

Problematika tersebut, guru melakukan: variasi metode pembelajaran, merangkum

materi, membuat kaa kunci, mengadakan latihan soal setiap akhir pembelajaran dan

motivasi siswa.

Page 13: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii

HALAM SAMPUL ................................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN .................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... v

LEMBAR DEKLARASI ....................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

E. Metode Penelitian......................................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12

Page 14: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

xiv

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 14

A. Tinjauan Umum Pembelajaran. ................................................................ 14

1. Pengertian Belajar ......................................................................... 14

2. Proses Pembelajaran ...................................................................... 14

3. Pendekatandan Metode Pembelajaran ........................................... 18

4. Strategi Pembelajaran1 .................................................................. 19

5. Media pembelajaran ..................................................................... 23

6. Motivasi Belajar ............................................................................ 24

7. Pembelajaran yang Efektif ............................................................ 29

B. Matapelajaran Pendidikan Agama Islam................................................... 33

1. Pengertian ..................................................................................... 33

2. Tujuan Belajar .............................................................................. 35

3. Ruang Lingkup Pembelajaran ....................................................... 36

C. Pendidikan Menengah kejuruan ................................................................ 37

BAB III METODE PEMBELAJARAN ................................................................ 42

A. Pendekatandan Jenis Penelitian ................................................................. 42

B. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 43

C. Sumber Data ............................................................................................. 44

D. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................... 46

E. Teknik Analisis Data. ............................................................................... 48

F. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................................... 50

G. Tahap-tahap Penelitian .............................................................................. 51

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS ...................................................... 53

A. Paparan Data ............................................................................................ 53

1. Profil SMKN 1 TENGARAN ....................................................... 53

Page 15: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

xv

2. Temuan Penelitian ......................................................................... 65

B. Analisis Data .............................................................................................. 78

1. Pelaksanaan pembelajaran PAI ..................................................... 78

2. Upaya dalam mengatasi problematka pembelajaran PAI .............. 89

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 92

A. Kesimpulan ............................................................................................... 92

B. Saran .......................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan pendekatan pembelajaran konvensional dan pembelajaran

Aktif ........................................................................................................ 19

Tabel 2.2 Ruang Lingkup Pembelajaran PAI ..................................................... 20

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMKN 1 Tengaran ................................... 56

Page 17: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Hubungan Strategi Pembelajaran –Guru-siswa-Hasil Belajar ......... 20

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif .................... 54

Page 18: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Catatan hasil observasi kelas XII

Lampiran 2 Transkip wawancara siswa-siswi kelas XII

Lampiran 3 Transkip Wawancara bersama Guru PAI Kelas XII

Lampiran 4 Transkip wawancara bersama waka kurikulum

Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 6 Suratijin penelitian

Lampiran 7 Surat keterangan penelitian

Lampiran 9 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Foto-Foto Hasil Observasi

Page 19: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia,

memperbaiki masyarakat dan membangun bangsa yang beradab. Menyadari akan

hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab

dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa

yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal

13 Ayat 1 menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Dengan

demikian, pendidikan di semua lingkungan, baik di sekolah, keluarga, dan

masyarakat menjadi sangat penting.Sehubungan denganperolehan pendidikan di

sekolah yang diberikan dengan intensitas pertemuan yang tinggi dengan alokasi

waktu yang banyak, pendidikan di lingkungan sekolah membutuhkan perhatian

lebih.

Pembelajaran merupakan suatu langkah untuk mengenalkan peserta didik

pada segudang pengetahuan, karena ilmu pengetahuan tidak akan di dapatkan

oleh peserta didik tanpa belajar. Pembelajaran dapat di lakukan di mana saja,

dengan bimbingan seorang pendidik.Sejak kecil seorang anak telah mendapat

pendidikan dari orang tuanya hingga tumbuh menjadi anak yang sesuai harapan.

Page 20: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

2

Seling berjalanya waktu, anak tumbuh besar dan orang tua mengharapkan anak

untk memperoleh pengetahuan yang lebih luas.Banyak orang tua menyadari

bahwa ilmu yang di mlikinya terbatas, maka mereka memutuskan untuk

menitipkan putra putri mereka ke lembaga pendidikan yang terpercaya.

Dengan cita-cita yang sama, pendidikan agama Islam sangat berperan

dalam membentuk karakter anak didik karena tidak hanya berorientasi pada

pengetahuantetapi juga pengamalan dalam kehidupan. Hal ini sesuai dengan yang

disampaikan bahwa pendidikan agama Islam yang diajarkan kepada manusia pada

hakekatnya bukanlah semata-mata transformasi pengetahuan, akan tetapi juga

harus menyangkut aspek sikap dan kesadaran beragama maupun aspek keinginan

untuk mengamalkannnya di tengah-tengah lingkungan pergaulan masyarakat.

Islam sendiri, sebagai agamafitrah(suci), memberikan keistimewaan

kedudukan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu baik kedudukan

disisi Allah maupun kedudukan di mata manusia. Dalam Q.S Al Mujadalah : 11

dan Q.S Al Isra’ : 23-24

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan

Page 21: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

3

orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa

yang kamu kerjakan.(Q.S Mujadilah:11)

23. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan

menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu

bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara

keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam

pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan

kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak

mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia[850].

24. dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh

kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka

keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu

kecil".

[850] Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh

agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka

dengan lebih kasar daripada itu.

Meskipun secara sistemik pendidikan sekolah sudah dijalankan dengan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang matang, pendidikan sekolah belum

sepenuhnya menghasilkan manusia-manusia terdidik dan beretika dalam

pergaulannya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Di antara

permasalahan yang belum terselesaikan dan bahkan angkanya cenderung

meningkat adalah kurangnya perilaku siswa terhadap guru dan orang tua,

kurangnya keteladanan guru selama pembelajaran, kurangnya transfer motivasi

dan kepercayaan diri selama pembelajaran di sekolah, semakin maraknya kasus-

Page 22: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

4

kasus kriminal di sekolah seperti kenakalan remaja, pergaulan bebas, hamil di luar

nikah, pemakaian obat-obat terlarang, tawuran, penyelewengan uang spp sekolah

yang disalahgunakan, dan sebagainya.

Sholichun (2014:1) berpendapat bahwa peranan pendidikan agama islam

sangat besar bagi penyiapan SDM yang berkualitas. Pendidikan agama

merupakan petunjuk arah, pembentuk etika dan penuntun bagaimana agar kita

dapat beribadah dengan baik dan benar .hal ini menunjukkan bahwa SMKN 1

Tengaran kiranya cukup menjadi refrensi bagi para orang tua dalam mencerminka

lembaga pendidikan bagi putra-putri mereka.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tengaran adalah sekolah

yang kejuruan yang bervisikan membentuk manusia yang beriman dan

bertakwa.Sekolah ini berdiri pada tahun 2004, yang didirikan melalui

musyawarah antara dewan komite sekolah dengan warga sekitar untuk

mendirikan SMK Kecil waktu itu.Berawal dari 2 jurusan, hingga saat ini

berkembang dari 5 jurusan.Dari banyaknya Jurusan sudah pasti terlihat ada

bermacam-macam karakter yang bereda di masing-masing Jurusan.Hal ini juga

menjadi dasar SMK N 1 Tengaran untuk membentuk karakter siswanya dengan

semaksimal mungkin. Berkaitan dengan visisekolah, “UNGGUL DALAM

PRESTASI, SOPAN DAN SANTUN DALAM BERTINDAK”, dimaksudkan

selain untuk memberikan bekal untuk peserta didik dengan ilmu pengetahuan

sesuai dengan jurusannya masing-masing, juga ditanamkan dalam diri mereka

Page 23: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

5

untuk memperkuat kualitas iman dan takwa mereka dalam kehidupan di sekolah,

keluarga dan masyarakat luas.

Lingkungan SMKN 1 Tengaran yang terkenal dengan suasana yang

menyengkan sangat memberi pengaruh bagi masyarakat yang ada di

dalamnya.Secara tidak langsung, dengan pembiasaan yang telah di tetapkan

SMKN 1Tengaran dapat menjadi rutinitas yang baik untuk menambah nilai

spiritualitas dalam diri mereka.Hasil sirvey yang peneliti lalukan di SMKN

1Tengaran, lingkungan SMKN 1 Tengaran mencerminkan identitas meeka

dengan suasana yang sangat baik.Selai dengan busana yang rapi yang di kenakan

oleh seluruh warga SMKN 1 Tengaran, SMKN 1 Tengaran ini memiliki

pembiasaan-pembiasaan yang sesuai dengan nilai-nilai moral, pendidikan islam

dan kedisiplinan. Nilai-nilai tersebut dapat di jelaskan seperti berikut :

Nilai moral,di tunjukkan dengan aktivitas bapak ibu guru menyambut

kehadiran siswa-siswi mereka dengan berjabat tangan saat memasuki pintu

SMKN 1 Tengaran di waktu pagi.

Nilai kedisiplinan, bagi siswa-siwi yang terlambat, harus meminta izin

terlebih dahulu ke guru piket, dan mendapatkan izin barulah masuk kedalam kelas

mereka.

Beberapa hal positif di atas adalah yang memberikan motivasi kepada

penulis untuk melakukan penelitian di SMKN 1 Tengaran.Selain memiliki

pembiasaan-pembiasaan yang bagus, ternyata SMKN 1 Tengaran ini memiliki

kendala pembelajaran dalam bidang ilmu agama, khususnya yang masih di

Page 24: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

6

anggap sulit oleh siswa adalah pada mata pelajaran PAI (berdasarkan informasi

guru PAI SMKN 1 Tengaran). Melihat fokus studi penulis pada bidang PAI ,

maka peneliti memilih PAI sebagai objek penelitian. Dikarenakan peneliti

mengambil jurusan PAI maka peneliti menetapkan penelitian tentang PAI di

SMKN 1 Tengaran.

Adapun alasan peneliti memilih pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran

sebagai objek peneliti adalah karena beberapa hal: pertama, materi PAI yang

banyak membuat siswa-siswi kesulitan belajar. Kedua,waktu belajar yang sedikit

membuat guru belum maksimalmenyampaikan materi. Ketiga,penjelasan guru

yang cepat membuat siswa kesulitan memahami materi. Ke empat,motivasi

belajar siswa rendah. Kelima, siswa kesulitan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan

hadis dalam mata pelajaran PAI.

Berdasarkan hal-hal tersebut, seperti yang telah di paparkan peneliti,

dalam menyusun skripsi ini peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran.Apa upaya yang di lakukan

guru dalam mengatasi rproblematika pembelajaran tersebut, serta agar di temukan

cara pembelajaran PAI yang baik, yang mudah di pahami dan lebih diminati siswa

sehingga hasil belajar siswa bisa lebih dari yang sebeumnya. Oleh karena itu,

skripsi ini diberi judu dengan

“PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM PADA SISWA KELAS XII TKJ 1 SMKN 1 TENGARAN TAHUN

PELAJARAN 2019/2020”

Page 25: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, yang mengkaji pokok

permasalahan tentang problematika pembelajaran Penidikan Agama Islam pada

siswa SMKN 1 Tengaran, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan di

bahas adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidkan Agama Islam pada siswa

kelas TKJ 1 SMKN 1 Tengaran ?

b. Apa saja problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa

kelas TKJ 1 SMKN 1 Tengaran ?

c. Apa upaya yang di lakukan guru dalam mengatasi problematika

pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas TKJ 1 SMKN 1

Tengaran ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan peulis dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama

Islam pada siswa kelas TKJ 1 SMKN 1 Tengaran.

2. Untuk mengungkapkan problema pembelajaran Pendidikan Agama Islam

pada siswa kelas TKJ 1 SMKN 1 Tengaran.

3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang di lakukan guru PAI dalam

mengatasi problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islma pada

siswa kelas TKJ 1 SMKN 1 Tengaran.

Page 26: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

8

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat memberikan konstribusi ke

ilmuan baik secara teoritis maupun secara praktis :

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian yang di peroleh dapat menjadi bahan rujukan

ilmiah dalam penelitian lanjutan pada kasus yang hampir sama

dan untuk di kembangkan secara mendetail.

b. Memberikan konstribusi secara teoritis dan metodologis dalam

bidang pengkajian dan pengembangan pelksanaan

pembelajaran pendidikan agama islam.

c. Menjadi tulisan yang berguna untuk meningkatkan hasil

belajara siswa agar nilainya semakin baik dalam mata pelajaran

pendidikan agama islam.

2. Secara praktis

a. Bagi SMKN 1 TENGARAN yang di teliti, hasil penelitian ini

merupakan potret diri yang bisa di jadikan refleksi untuk

menigkatkan kuwalitas pembelajaran pendidikan agama islam,

khusus bagi guru dan siswa siswi SMKN 1 TENGARAN.

b. Dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk mengoptimalkan

metodologi pembelajaran bagi pendidik mata pelajaran PAI

khususnya SMKN 1 TENGARAN.

Page 27: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

9

c. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman berharga

unuk memperluas pemikiran dan wawasan, serta akan menjadi

bekal penulis ketika nanti memasuki dunia pendidikan sebagai

pendidik.

E. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara yang di gunakan untuk mencapai tujuan yang di

maksud. Sementara itu,metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur,

teknik, alat serta desain penelitian yang di gunakan (Sederajat,2010 dalam

asmani, 2011:38) . berikut ini adalah metode penelitian penulis dalam menyusun

skripsi ini.

1. Jenis dan pendekatan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan karena meneliti

fenomena yang ada di lapangan atau masyarakat dan memusatkan

perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar

belakang ke adaan sekarang yang di permasalahkan (Asmani,2011:66).

Selanjutnya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,

karena sifatnya deskriptif analitis yang mana data di peroleh seperti hasil

pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen,

catatan lapangan, tidak di tuangkan dalam bentuk dan angka-

angka(Asmani,2011:75).

Page 28: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

10

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primr dan data

sekunder.Data primer merupakan data yang di peroleh dari sumber secara

langsung. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data

wawancara dan pengamatan terhadap SMKN 1 TENGARAN tentang

Problematika Pembelajaran Pendidika Agama Islam dalam pembelajaran

pendidikan agama islam. Sedangkan data sekunder merupakan data yang

telah tersedia,berupa data-data kepustakaan, profil dan dokumen

kelembagaan.

3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini bertempat di SMKN 1 TENGARAN rentang waktu

bulan Agustus sampai September tahun 2019. Penulis memilih SMKN 1

TENGARAN sebagai objek penelitian karena merupakan sekolah yang

mengutamakan pendidikan karakter melalui pembelajaran pendidikan

agama islam.

4. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah alat dan cara untuk mengumpulkan

data. Dalam penelitian inipenulis menggunakan beberapa teknik yaitu:

a. Metode dokumentasi

Adalah suatu cara untuk mendapatkan data mengenai hal-

hal atau fariabel dengan membuka kembali catatan, daftar riwayat

hidup, transkip dan lain-lain yang di sebut dokumen. Dokumen

Page 29: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

11

adalah rekaman peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan,

menyangkut persoalan pribadi dan memerlukan interpretasi yang

berhubungan sangat dekat konteks rekaman pristiwa tersebut

(bungin,2011:142). Metode dokumentasi di sisni di gunakan untuk

mendapatkan data yang berkenaan dengan data basis siswa dan

guru, konsep dan pelaksanaan pendidikan karakter, dan profil

SMKN 1 TENGARAN.

b. Interview

Interview atau wawan cara adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara (intervewer) untuk memper oleh

informasi dari terwawancara. Wawancara sebaiknya di laksanakan

secara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses memper

oleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawan cara dengan informan atau

orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat

dalam kehidupan social yang relatif lama (Prof. Dr. Burhan

Bungin,2008 dalam Asmani,2011:122 ).

Metode ini digunakan sebagai metode dalam

mengumpukan data tentang konsep, pelaksanaan hingga efaluasi

pendidikan karkter SMKN 1 TENGARAN.

Page 30: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

12

5. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data kan di gunakan metode analisis kualitatif

yaitu mengetahui adakah pengaruh keaktifan pendidikan karakter

terhadap siswa dan sekolah menengah SMKN 1 TENGARAN tahun

Ajaran 2018/2019.

6. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian melewati tahap-tahap berikut :

a. Pengumpulan data

b. Pemilihan data yang sesui dengan fokus pembahasan

c. Pemilihan data yang falid

d. Analisa awal

e. Penyusunan teks dan penarikan kesimpulan awal

f. Analisa kesimpulan adakah data yang kurang falid di masukkan

g. Penyusunan teks dan laporan akhir penelitian

F. Sistwmatika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan ini berisi mata rantai penulisan laporan penelitian

secara umum, yang penulis susun secara sistematis agar mudah di pahami

pembaca. Adapun mata rantai tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I , Pendahuluan, Merupakan tentang latar belakang masalah, fokus

penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

Page 31: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

13

BAB II, Landasan Teori , Merupakan tentang konsep umum

pembelajaran, pemebelajaran efektif, setrategi pembelajaran, media pembelajara,

pendekatan dan metode pembelajaran, motifsi belajar, hubungan motifasi dan

belajar, dan mata pelajaran pendidikan agama islam.

BAB III, Metode Penelitian, Berisi tentang pendekatan dan jenis

penelitian, lokasi penelitian, instrument penelitian, sumberdata, teknik

pengumpulandata, teknik analisi data, pengecekan ke absahan data dan tahap-

tahap penelitian.

BAB IV, Deskripsi dan Analisis Data, Meliputi deskripsi data dan analisis

data.

BAB V, Penutup, Berisi kesimpulan dan saran.

Page 32: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Belajar secara umum dapat diartikan sebagai tahapan

perubahann seluruh tingkah laku individu yang relative menetap

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkana proses kognitif .

Sementara itu Suyono dan Hariyanto (2014:9) mendefinisikan

belajar dengan suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh

pengetahuan, meningkatkana ketrampilan, memperbaiki perilaku,

sikap, dan mengokohkan kepribadian.

Melihat definisi yang diungkapkaan para pakar diatas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu aktifitas dan

interaksi yang melibatkan proses kognitif untuk mengubah tingkah

laku individu dan meningkatkan segala aspek kepribadianya.

2. Proses Pembelajaran

Istilah lain yang kaitanya dengan kegiatan belajar mengajar

adalah kata pembelajaran. Pembelajaran merupakan interaksi antara

Page 33: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

15

guru dan murid untuk membicarakan topic tertentu. Pembelajaran

adalah segala upaya yang dilakukan pendidik agara terjadi proses

belajar pada diri peserta didik (Sutikno, 2014:12). Disamping itu,

pembelajaran lebih ditekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan

yang berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan isi

pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran, dan mengelola

pembelajaran. Adapun ciri pembelajaran sebagaimana diungkapkan

Sutikno (2014:14-15) adalah sebagai berikut:

a. Memiliki tujuan, yaitu membentuk peserta didik dalam suatu

perkembangan tertentu.

b. Terdapat mekanisme, langkah-langkah, metode daan tehnik yang

direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Focus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik.

d. Adanya aktifitas peserta didik merupakan syarat mutlak bagi

berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

e. Tindakan guru yang cermat dan tepat

f. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan peserta didik dalam

proporsi masing-masing.

g. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran, adanya

evaluasi, baik evauasi proses maupun evaluasi hasil atau produk.

Page 34: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

16

Selain mengetahui ciri-ciri pembelajaran, dalam melaksanakan

proses pembelajaran juga harus mengetahui prinsip-prinsipnya.

Sutikno, (2014;14-15) menjelaskan bahwa ada beberapa prinsip

pembelajaran yang harus diperhatikan:

a. Pembelajaran berfokus pada peserta didik, artinya peserta didik

menjadi subjek pembelajaran, dengan memperhatikan kecepatan

belajar peserta didik yang berbeda-beda.

b. Menyenangkan, artinya guru harus berupaya menciptakan

lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik, agar

peserta didik “betah” dan asyik dalam mengikuti pembelajaran.

c. Interaktif, maksudnya adanya hubungan timbal balik antara guru

dengan peserta didik, dan antar peserta didik.

d. Prinsip motivasi, yaitu dengan adanya motivasi dapat mendorong

peserta didik lebih giat belajar.

e. Mengembangkan kreatifitas dan kemandirian peserta didik.

f. Pembelajaran terpadu, yaitu pengelolaan pembelajaran dilakukan

secara integratif. Semua tujuan pembelajaran berupa kemampuan

dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu

mencapai kemampuan dasar lulusan.

g. Memberikan penguatan dan umpan balik. Dalam situasi tertentu,

guru memebrikan pujian atau mengembalikan resnpon pesreta

Page 35: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

17

didik. Namun guru tetap menjaga suasana agar peserta didik

berani dalam berpendapat.

h. Prinsip perbedaan individual, artinya setiap perbedaan yang ada

pada peserta didik (baik watak, intelegensi, latar belakang

keluarga, ekonomi, sosial, dan lainya) dapat diperhitungkan oleh

guru. Guru memberikan pengayaan pada peserta didik yang

berkemampuan lebih dan remedialbagi peserta didik yang

berkemampuan kurang atau mengalami kesulitan belajar.

i. Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar peserta didik

perlu dihadapkan pada situasi-situasi bermasalah dan guru

membimbing peserta didik untuk memecahkannya.

j. Memanfaatkan aneka sumber belajar. Guru menggunakan aneka

sumber belajar yang meliputi pesan,orang,, bahan, alat, teknik, dan

lingkungan.

k. Memberi keteladanan. Guru memeberikan keteladanan dalam

bersikap, bertindak, dan bertutur kata baik di dalam maupun di

luar kelas.

l. Mengembangkan kecakapan hidup. Hal ini di tandai dengan

tumbuhnya kompetensi peserta didik.

Page 36: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

18

3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan profesi interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya (Hosnan, 2014:206). Pendidikan di selenggarakan

berdasarkan rencana yang mengacu pada kurikulum yang sedang di

terapkanberdasarkan rencana yang mengacu pada kurikulum yang sedang di terapkan

(Hosnan, 2014:207).

Hosnan (2014:213-214) berpendapat bahwa terdapat dua pendekatan dalam

pembelajaran, yaitu pendekatan pembelajaran konvensional dan pendekatan

pembelajaran aktif.

Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran di mana peserta

didik(subjek didik) terlibat secara intelektual dan emosional, sehingga ia betul-betul

berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.belajar aktif

adalah suatu pendekatan dalam kegiatan belajar dengan menggunakan seluruh potensi

yang dimiliki oleh peserta didik secara optimal, dengan tujuan agar siswa mencapai

hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik kepribadiannya

(Hosnan,2014:208).

Berbeda dengan belajar aktif, pendekatan pembelajaran konvensional lebih

mendekatkan pada keaktifan pendidik dalam menyampaikan materi. Adapun

perbedaan dari kedua pendekatan pembelajaran tersebut, menurut Hosman

(2014:213-214) adalah sebagai berikut:

Page 37: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

19

NO Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Aktif

1. Berpusat pada guru Berpusat pada siswa

2. Penekanan pada menerima

pengetahuan

Penekanan pada kegiatan

menemukan

3. Kurang menyenangkan Sangat menyenangkan

4. Kuang memberdayakan

semua indra dan potensi

anak didik

Memberdayakan semua

indera dan potensi siswa

5. Menggunakan metode yang

monoton, kurang banyak

media yang di gunakan.

Menggunakan banyak

metode

6. Tidak perlu di sesuaikan

dengan pengetahuan yang

sudah adaa.

Di sesuaikan dengan

pengetahuan yang sudah

ada.

Pendekatan di atas dapat dijadikan sebagai bahan pertimbanagan guru dalam

memilih pendekatan pembelajaran yang baik untuk di terapkan di dalam kelas.

4. Strategi pembalajaran

Page 38: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

20

Strategi

Pembelajaran

Peningka

tan

Bagi

Siswa

Sebagai pendidik seorang guru di tuntut untuk paham strategi pembelajaran.

Kata strategi dapat di artikan dengan cara dan seni Menggunakan sumber daya untuk

mencapai tujuan, sedangkan pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.

Dilihat dari kedua unsur kata pembentuknya, yaitu kata strategi dan pembelajaran,

maka strategi pembelajaran dapat diartikan dengan cara dan seni untuk menggunakan

semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa (Wena, 2011: 2-3).

Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat dibutuhkan, karena

untuk mendukung proses pembelajarn suapay hasilnya optimal. Tanpa adanya strategi

pembelajaran, tujuan pembelajaran sulit tercapai. Strategi pembelajaran sangat

bermanfaat bagi guru dan siswa. Bagi guru strategi dapat dijadikan sebagai pedoman

dan acuan bertindak sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa, strategi

pembelajaran dapat mempermudah proses belajar (memahami isi pembelajaran),

karena strategi pembelajaran memang dirancang untuk mempermudah siswa (Wena,

2011: 2-3).

Bagi Guru

Page 39: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

21

Gambar 2.2. hubungan strategi pembelajaran-guru-siswa-hasil

belajar

Hamruni (2012: 8-10) berpendapat bahwa strategi

pembelajaran diklasifikasikan menjadi lima:

a. Strategi Pembelajaran Langsung

Merupakan strategi pembelajaran yang banyak diarahkan

oleh guru. Efektif untuk menemukan informasi dan membangun

ketrampilan tahap demi tahap.

Adapun kelebihanya adalah mudah untuk direncanakan dan

digunakan, namun kelemahanya adalah dalam mengembangkan

kemampuan, proses, dan sikap untuk pemikiran kritis dan

hubungan interpersonal serta kelompok belajar.

b. Strategi Pembelajaran Tak Langsung

Merupakan pembelajaran dimana peran guru bergeser

sebagau fasilitator. Kelebihan strategi ini antara lain 1) mendorong

keingintahuan dan ketertarikan peserta didik, 2) mendorong

kreatifitas dan pengembangan ketrampilan interpersonal dan

kemampuan lain, 3) mengekspresikan pemahaman.

Kekuranganya, strategi ini memerlukan waktu panjang, dan tidak

cocok apabila peserta didik perlu mengingat materi dengan cepat.

Page 40: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

22

c. Strategi Pembelajaran Interaktif

Strategi ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara

peserta didik. Strategi ini memberikan kesempatan pada peserta

didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan,

dan pengetahuan guru atau temanya serta untuk membangun cara

alternative untuk berpikir dan merasakan.

Kelebihan strategi ini: 1) peserta didik dapat belajar

dengan temanya dan guru untuk membangun ketrampilan sosial

dan kemampuan lainya, 2) mengorgaanisasikan pemikiran dan

membangun argument rasional.

d. Strategi Pembelajaran Empirik.

Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif,

berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktifitas. Refleksi pribadi

tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan

pada konteks yang lain merupakab faktor kritis dalam

pembelajaran empiris dan efektif.

Kelebihan strategi ini antara lain: 1) meningkatkan

partisipasi peserta didik, 2) meningkatkan sifat kritis peserta didik,

3) meningkatkan analisis peserta didik. Adapun kekuranganya

Page 41: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

23

hanya menekankan pada proses bukan hasil, keamanan siswa,

biaya mahal, dan waktu yang panjang.

e. Strategi Pembelajaran Mandiri

Merupakan strategi yang bertujuan membangun inisiatif

individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah

pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan

bantuan guru.

Kelebihanya adalah untuk membentuk peserta didik yang

mandiri dan bertanggung jawab. Kekuranganya adalah bila

diterapkan pada anak didik yang belum dewasa karena tidak

mampu berpikir dewasa.

5. Media Pembelajaran

Media adalah semua sumber yang perlukan untuk melakuka n

komunikasi dengan siswa. Media dapat berupa perangkat keras atau

perangkat lunak yang digunakan dalam perangkat keras tersebut

(Wena, 2011:9).

Leshin, dkk. Berpendapat dalam Wena (2011:9) bahwa media

diklasifikasikan ke dalam lima kelompok, yaitu:

a. Media berbasis manusia, seperti pengajar, instruktur, tutor,

bermain peran, dst.

Page 42: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

24

b. Media berbasis cetak, seperti buku catatan, buku latihan dan

modul.

c. Media berbasis visual, seperti buku, bagan, grafik, peta, gambar,

slide, dst.

d. Media berbasis audio visual, seperti video, film, televise, dll.

e. Media berbasis computer, seperti pengajaran dengan bantuan

computer, interaktif video, hypertext, dst.

6. Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi

Motivasi merupakan salah satu komponen yang palin

penting dalam belajar, namun sering kali sulit diukur (Wahyuni,

2014;11). Kata motivasi berasal dari bahasa Latin moveers yang

berarti menggerakan. Oleh Printich dan Schunk (1996) kemudian

diartikan sebagai sebuah usaha menggerakan (Wahyuni, 2014:12).

Secara umum motivasi didefinisikan sebagai sebuah usaha internal

yang memunculkan, mengarahkan, dan menjaga sebuah perilaku

(Woolfolk, dkk dalam wahyuni: 2014:13). Agar individu memiliki

motivasi maka harus ada dorongan atau penjagaan terhadap

motivasi tersebut (Wahyuni, 2014:13). Langkah pertama yang

harus dilakukan adalah memulai sebuah tindakan untuk

mewujudkan tujuan, kemudian konsistensi untuk mencapai tujuan

tersebut.

Page 43: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

25

Adapun manfaat belajar seperti yang dikutip dalam

(Wahyuni, 2014:14-15) adalah:

1) Motivasi mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia.

2) Motivasi sebagai penyeleksi tingkah laku. Seperti contoh

siswa ingin lulus ujian, maka ia konsentrasi terhadap strategi

yang dipilih untuk mencapai.

3) Motivasi memberi energy dan menahan tingkah laku.

Selain menjaga motivasi diatas, keberadaan motivasi

juga dipengaruhi oleh dua sumber

1) Motivasi Instrinsik

Merupakan motivasi yang tumbuh dalam diri

individu. Dalam proses belajar, seorang siswa yang

termotivasi secara instrinsik akan melakukan pekerjaan

semata-mata ia merasa puas dan senang dengan pekerjaan

tersebut (Wahyuni, 2014:28).

2) Motivasi Ekstrinsik

Merupakan motivasi yang diperoleh dari luar

individu. Seperti contoh ketika anak mengerjakan pekerjaan

rumah karena takut sangsi dari ibunya. Hal ini menunjukan

jika anak tersebut termotivasi secara ekstrinsik, yaitu

mengerjakan pekerjaan rumah untuk menghindari sangsi.

Page 44: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

26

b. Hubungan Motivasi dan Belajar

Salah satu tugas guru dalam kegiatan pembelajaran

adalah meningkatkan lingkungan belajar yang dapat

memotivasi belajar (Wahyuni, 2014;38).

Banyak elemen yang mempengaruhi motivasi

dalam belajar, antara lain perencanaan, konsentrasi

terhadap tujuan, kesadaran terhadap apa yang akan

dipelajari, aktif mencari informasi-informasi yang baru,

tidak cemas dan tidak takut (Wahyuni, 2014:38). Siswa

yang termotivasi belajar, akan menunjukan antusiasme

terhadap aktivitas-aktivitas belajar, memperhatikan penuh

apa yang diinstruksikan guru, melakukan evaaluasi diri

terhadap materi yang dipelajarinya serta memiliki

komitmen yang tinggi untuk dapat mencapai tujuan belajar

(Wahyuni, 2014:39).

Akan tetapi tidak semua siswa memiliki motivasi

belajar yang tinggi. Oleh karenanya, ada tiga tugas penting

guru yang berkaitan dengan memotivasi belajar siswa:

1) Mengajak siswa untuk secara produktif berpartisipasi

dalam kegiatan belajar siswa di kelas.

2) Merancang tujuan jangka panjang untuk

mengembangkan kepribadian siswa yang termotivasi

Page 45: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

27

untuk belajar, sehingga mereka akan mampu untuk

mendidik diri mereka sendiri sepanjang hidupnya.

3) Mengajak siswa untuk memiliki kemampuan berpikir

mendalam terhadap apa yang mereka pelajari

(Wahyuni, 2014:39-40)

Hosnan, (2014:439) berpendapat bahwa ada salah

satu laangkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa melalui inovasi pembelajaran,

antara lain adalah:

1) Membuat alat peraga sendiri dengan memanfaatkan

apa yang ada di lingkungan sekitar, sehingga dapat

menghemat biaya.

2) Membuat rangkuman materi, soal dan media

pembelajaran.

3) Penyajian materi ditunjang media video dan audio.

4) Mengadakan program pengayaan (les)

5) Menulis diktat untuk mempermudah pemahaman

siswa dalam menerima materi pelajaran, misalnya

membuat diktat latihan soal-soal dari berbagai sumber

untuk mempermudah proses belajar.

6) Penggunaan alat peraga elektronika.

7) Melakukan dialog interaktif dengan narasumber.

Page 46: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

28

8) Melakukan kunjungan ke lembaga/ instansi terkait.

9) Pembelajaran tidak monoton di luar kelas.

10) Membuat model manajemen kelas.

11) Merumuskan dan menentukan metode belajar dengan

kelompok kerja guru (KKG)

Selain melakukan inovasi pembelajaran, guru juga perlu

memberikan umpan balik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Hal tersebut menjadi faktor yang sangat penting dalam pembelajaran,

namun harus diberikan secara baik agar tidak mematahkan semangat

siswa. Hosnan 2014; 445) berpendapat bahwa ada beberapa cara yang

dapat ditempuh dalam memberikan umpan balik terhadap siswa, antara

lain sebagai berikut:

1) Guru segera memberikan kembali tugas yang telah dikerjakan

siswa.

2) Sebaiknya guru tidak hanya memberi kritik, tetapi berikan pula

penghargaan kepada siswa ketika mencapai sukses atau

menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

3) Guru memberikan jalan keluar apabila siswa mengalami kesulitan.

4) Jika memberi bantuan, tidak secara langsung. Upayakan siswa

merasa mampu menyelesaikan sendiri.

7. Pembelajaran yang Efektif

Page 47: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

29

Pembelajaran efektif merupakan suatu pembelajaran yang

memungkinkan peserta diidk untuk dapat belajar dengan mudah dan

tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan (Sutikno,

2014:152). Jenis pembelajaran ini perlu didukung dengan suasana dan

lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu guru perlu

mengelola peserta didik, mengelola kegiatan pembelajaran, mengelola

materi pembalajaran, dan mengelola sumber-sumber belajar (Sutikno,

2014:152).

Pembelajaran efektif yang diciptakan dari lingkungan sekolah

yang efektif. Sekolah yang efektif mengukur keberhasilan siswa tidak

ditentukan oleh kondisi yang berada diluar sekolah ( seperti latar

belakang ekonomi atau pendidikan orang tua), akan tetapi

mengukurnya dengan nilai tambah. (value added)ang bisa diberikan

sekolah bagi pengembangan kemampuan siswa (Jamaludin, 2014: 15)

Untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif,

perlu memperhatikan beberapa dimensi berikut:

a. Guru

Guru merupakan elemen terpenting dalam sebuah

sistem pendidikan (Jamaludin, 2014: 36). Kepribadian guru

sangat mempengaruhi siswa. Guru yang humanis, seperti

Page 48: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

30

memberi perhatian, hangat, dan suka memberi semangat

diyakini dapat memotivasi dan membantu meningkatkan siswa

dalam berprestasi. Empati yang tepat dari seorang guru kepada

siswa membantu perkembangan prestasi akademik mereka

secara signifikan (Halsall dalam Jamaludin, 2014: 36).

b. Harapan yang Tinggi

Kesuksesan seseorang berawal dari keyakinanya utnuk

sukses. Seperti terdapat dalam sebuah hadits qudsi, Allah

berfirman: “Ana ‘inda zhonni ‘abdii bii”, yang artinya Aku

(Allah) sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila

seseorang berprasangka baik kepada-Nya. Maka Allah akan

menolognya. Demikian pula jika sesorang yakin bahwa dirinya

akan sukses, maka ia akan sukses dengan pertolongan Allah.

c. Melibatkan Siswa

Siswa yang dilibatkan dalam perencanaan program

sekolah, penentuan peraturan sekolah, dan aktifitas lain yang

dilakukan bersama siswa akan membantu siswa memiliki rasa

cinta terhadap sekolah dan pada saatnya secara signifikan akan

meningkatkan keterlibatan mereka terhadap kegiatan-kegiatan

sekolah (Jamaludin, 2014: 44). Hal ini tentu sangat baik jika

Page 49: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

31

dilakukan, karena siswa akan merasa dihargai pendapatnya dan

juga dapat mengajari mereka untuk bertanggungjawab terhadap

keputusan yang dibuatnya sendiri.

d. Peer-Group (Kelompok Belajar)

Kelompok belajar yang dimaksudkan disini bukanlah

belajar kelompok seperti yang biasa kita lihat dalam praktik

belajar selama ini, akan tetapi merupakan penciptaan suasana

dimana semua anggota kelas adalah satu kelompok (Jamaludin,

2014: 47). Harapanya, mereka akan saling mendorong, saling

mendukung, dan saling membantu satu sama lain untuk

mendapatkan keberhasilan secara bersama-sama.

e. Kondisi Kelas

Belajar merupakan interaksi dan proses adaptasi yang

tak pernah selesai antara individu dan masyarakat (Jamaludin,

2014: 49). Artinya kehadiran masyarakat memberikan

pengaruh terhadap perkembangan dan proses belajar seseorang.

Dilingkungan sosial tentu terdapat aturan-aturan dan norma

seperti kerjasama, meghargai orang lain, dan berpartisipasi

terhadap kegiatan yang positif yang dapat membantu

meningkatkan prestasi siswa.

Page 50: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

32

f. Keterlibatan Orang Tua

Keterlibatan orang tua, memiliki peran untuk

memberikan motivasi pada anak. Seseorang anak yang

mendapatkan motivasi dari orang tuanya, akan merasa lebih

percaya diri. Finn (1998) dalam (Jamaludin, 2014: 53)

mengidentifikasi tiga bentuk peran orang tua dirumah yang

berhubungan dengan prestasi anak disekolah. Pertama, Orang

tua secara aktif memonitor dan mengaturwaktu anak. Kedua,

memnbimbing dan membantu dalam menyelesaikan pekerjaan

rumah. Ketiga, mendiskusikan masalah-masalah sekolah

dengan anak.

Kebiasaan-kebiasaan orang tua diyakini berpengaruh

terhadap terhadap prestasi akademik siswa dengan

mempengaruhi perkembangan kemampuan kognitif yang

berfungsi sebagai basis kesuksesan sekolah. Orang tua dapat

membantu anak dalam mencarikan metode balajar yang tepat

sesuai potensi anak. Harapanya agar anak merasakan

kenyamanan belajar baik dirumah maupun disekolah.

Page 51: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

33

g. Kesehatan dan kondisi fisik sekolah

Kesehatan sekolah terdiri dari aspek fisik dan psikis

(Jamaludin, 2014: 55). Aspek psikis berkaitan erat dengan

hubungan-hubungan interpersonal yang hangat dan positif

dalam komunitas sekolah, belajar secara bersama, Kesempatan

yang sama, dan cara belajar yang humanis (Grebow, dkk dalam

Jamaludin, 2014:55). Adapun aspek fisik berkaitan dengan

nutrisi yang baik dan olahraga yang teratur.

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pembelajaran

adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar.

Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

(UUSNPN) No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) ditegaskan bahwa isi

kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat,

antara lain pendidikan agama. Dan dalam penjelasannya dinyatakan

bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman

dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama

yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan

memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam

Page 52: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

34

hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional.

Dari pengertian diatas maka dapat diambil sebuah kesimpulan

bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar, yakni suatu

kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan secara

berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

Sedangkan dalam (Kurikulum PAI, 3: 2002) seperti yang telah

dikutip oleh Abdul Majid, mengatakan bahwa pendidikan agama Islam

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik

untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran

agama Islam yang dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat

beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam

mengenalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,

pelatihan, serta penggunaan pengalaman (Majid, 2014:11 )

Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha untuk

membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami

kandungan ajaran islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan,

Page 53: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

35

yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai

penanganan hidup.

Sedangakn menurut Muhaimin (20004:75-76), pendidikan

Agama islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam

meyakini memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan

mmemperlihatkan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam

hubungan kerukunan antara umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas penelitian menarik

kesimpulan bahwa, Pendidikan Agama Islam merupakan mata

pelajaran yang tidak hanya sebagai pengantar peserta didik untuk

menguasai dan mencapai berbagai kajian islam, tetapi dalam hal ini

siswa mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hal

beribadah kepada Allah SWT.

2. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan merupakan seperangkat hasil yang harus di capai

oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Rangkaian kegiatan yang

di ikuti melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan, kesemuanya di arahkan

untuk tercapainya tujuan pendidikan. Pendidikan di selenggarakan tentu saja

memiliki tujuan yang ingin di capai terhadap peserta didik, demikian pula

pembelajaran PAI memiliki tujuan spesifik.

Page 54: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

36

Adapun secara khusus tujuan pendidikan islam menurut imam Al-

Ghazali menjelaskan bahwa ada dua tujuan pokok pendidikan islam yaitu;

1. Untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri

kepada tuhan.

2. Untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalin hidup

dan penghidupan guna mencapai kebahagian dunia dan akhirat.

3. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam

Matapelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya di lihat dari aspek

materi atau subtansi pelajaran yang hanya mencakup aspek kognitif

(pengetahuan), tetapi lebih luas yaitu mencakup aspek efektif dan

pesikomotorik. Ruang lingkup mata pelajaran PAI meliputi keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara lain : hubungan manusia dengan

ALLAH SWT, hubungan manusia dengan sesame manusia, hubungan

manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan makluk lain dan

lingkungan nya. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan

agama islam untuk SMA / SMK meliputi 5 aspek, yaitu:

1. Al-Qur’an atau hadis ; menekankan pada kemampuan

membaca, menulis, dan menerjemahkan dengan baik dan benar

2. Keimanan; menekankan pada kemampuan memahami dan

mempertahankan keyakinan, serta menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai asmaulhusna sesuai dengan

kemampuan peserta didik.

Page 55: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

37

3. Akhlak; menekan kan pada pengamalan sikap terpuji dan

menghindari akhlak tercela.

4. Fiqih atau ibadah; menekankan pada cara melakukan ibadah

dan muamalah yang baik dan benar.

5. Tarikh dan kebudayaan islam menekankan pada kemampuan

mengambil pelajaran (ibrah) dari peristiwa-peristiwa bersejarah

(islam), meneladani tokoh-tokoh muslim yang berprestasi, dan

mengaitkan nya dengan fenomena-fenomena sosial, untuk

melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban

islam.

C. Pendidikan Menengah Kejuruan

Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2010 (BAB I : Pasal 1), Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan

Forrmal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang

sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK,terdapat

banyak sekali Program Keahlian.

SMKN 1 Tengaran adalah salah satu SMKN yang berdiri pada tahun

2004, di mana saat ini terdiri dari 5 jurusan, yaitu : Teknik Kendaraan Ringan

(TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Tata Busana (TB), Rekayasa Perangkat

Page 56: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

38

Lunak (RPL), dan Tata Boga. Perkembangan ini tidak lepas dari peran semua

perangkat sekolah yang saling mendukung. Hubungan satu jurusan dengan

jurusan yang lain juga harus kompak, adapun standar yang harus dipenuhi

oleh semua perangkat / tenaga sekolah adalah sebagai berikut:

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi

Sekolah/MadrasahKepala Tenaga Administrasi

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB:

a. Kepala tenaga administrasi SMA/MA/SMK/MAK/SMALB berkualifikasi

sebagai berikut:

1) Berpendidikan S1 program studi yang relevan dengan pengalaman

kerja sebagai tenaga administrasisekolah/madrasah minimal 4

(empat) tahun, atau D3 dan yang sederajat, program studi yang

relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi

sekolah/madrasah minimal 8 (delapan) tahun.

2) Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah

dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.

b. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang

sederajat,dan dapat diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga

kependidikan minimal 50 orang.

Page 57: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

39

c. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan

Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang

relevan, atau SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan.

d. Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana Berpendidikan

minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.

e. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang

sederajat, dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki

minimal 9 (sembilan) rombongan belajar.

f. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang

relevan.

g. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang

sederajatdan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal

9 (sembilan) rombongan belajar.

h. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang

sederajat dan diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 12

rombongan belajar.

Peraturan Pemerintah tersebut telah dilaksanakan dengan sangat baik

oleh SMKN 1 Tengaran, dari awal sekolah berdiri hingga sekarang.

Page 58: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

40

Keprofesionalisme dari masing – masing komponen sekolah ditambah

bimbingan secara rutin oleh kepala sekolah, menjadikan semua perangkat

sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan. Sementara itu, peserta didik, yang

menjadi obbyek dari pendidikan nasional juga tidak terlepas dari bimbingan

kepala sekolah, kesiswaan, guru Bimbingan Konseling, wali kelas, bahkan

dari guru agama masing – masing.

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu meta pelajaran

yang senantiasa memberikan pengetahuan tentang keaagamaan kepada

siswa. Bagaimana di SMKN ini telah menjadi kebiasaan untuk menjunjung

tinggi rasa persaudaraan, agar terjadi hubungan yang baik di semua pihak

yang berada di dalamnya. PAI juga mampu mendorong kemajuan siswa

dalam menghadapi semua permasalahan dalam dirinya. Kebiasaan yang

ditanamkan dalam PAI dikembangkan dengan seefektif mungkin. Tenanga

pengajar selalu mengajarkan tentang karakteristik yang baik di dalam setiap

pembelajaran.

Adapun faktor pendukung lainnya adalah kurikulum, SMKN 1

Tengaran menggunakan Kurikulum K13.Di mana, dalam kurikulum ini

terdapat unsur pendidikan karakter. Kurikulum ini, juga menuntut guru

untuk selalu kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran saat proses

pembelajaran. Jadi, sebisa mungkin guru untuk mengolah pembelajaran PAI

menjadi pembelajaran yang menyenangkan untuk para siswa. Hal ini

Page 59: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

41

ditujukan agar siswa dapat mengambil semua inti dari pembelajaran PAI di

kelas. Sehingga mampu mengimplemantasikan pendidikan karakter di dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Sesuai dengan apa yang menjadi tujuan

Pendidikan Nasional.

Page 60: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif, yang mana posisi

penulis dalam penelitian ini adalah sebagai instrumen kunci. Pendekatan

kualitatif merupakan sebuah penelitian yang berusaha memahami fenomena

sosial dan masalah manusia melalui metodologi (Noor, 2015:33). Penelitian

kualitatif digunakan untuk mengetahui masalah yang belum jelas, mengetahui

makna yang tersembunyi, memahami interaksi sosial, mengembangkan teori,

dan memastikan kebenaran data (Noor, 2015:33).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan

(field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Karena peneliti berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian. Sebagaimana tujuan

dari penelitian ini, yaitu memahami dan mendeskripsikan fenomena-fenomena

sosial terkait dengan problematika pembelajaran PAI yang ada di SMKN 1

Tengaran.

Strategi dan prosedural penelitian PAI sangat fleksibel, karena

rancangan penelitian bersifat terbuka, dan dapat disempurnakan selama

pengumpulan data. Selama melakukan penelitian, peneliti berbaur dengan

situasi yang teliti, yaitu di SMKN 1 Tengaran.Peneliti harus mempersiapkan

Page 61: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

43

dengan matang, karena di lokasi peneliti berperan sebagai orang yang ahli dan

sebagai pengumpul data.

Penelitian kualitatif disebut juga sebagai penelitian “subjektif” dan

penelitian “reflektif” karena peneliti melakukan pengujian sendiri secara kritis

selama proses penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti di SMKN

1 Tengaran adalah berangkat dari problematika yang disampaikan oleh guru-

guru mapel PAI di sekolah setempat. Selanjutnya penulis membuat daftar list

tentang informasi yang dibutuhkan, menentukan procedural pengumpulan

data, pengolahan data dan informasi, dan yang terakhir menarik kesimpulan.

B. Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja setelah

melakukan servey di lingkungan SMKN 1 Tengaran. Lokasi SMKN 1

Tengaran berada di Jl Darun Na’im Karangduren Kecamatan Tengaran.

SMKN 1 Tengaran adalah salah satu SMKN yang berdiri pada tahun 2004, di

mana saat ini terdiri dari 5 jurusan, yaitu : Teknik Kendaraan Ringan (TKR),

Teknik Sepeda Motor (TSM), Tata Busana (TB), Rekayasa Perangkat Lunak

(RPL), dan Tata Boga. Perkembangan ini tidak lepas dari peran semua

perangkat sekolah yang saling mendukung. Dalam penelitian ini, yang

menjadi alasan penulis memilih SMKN 1 Tengaran sebagai lokasi penelitian

adalah karena beberapa hal berikut:

Page 62: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

44

1. SMKN 1 Tengaran memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai

untuk menunjang pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. SMKN 1 Tengaran memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap

untuk kegiatan ektrakulikuler, sehingga siswa memiliki lebih banyak

kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai minat mereka.

3. SMKN 1 Tengara Memiliki letak yang strategis, sehingga sangat mudah

di jangkau bagi semua kalangan yang berminat untuk mengetahui SMKN

tersebut seara terperinci.

Sebelum peneliti memasuki lokasi SMKN 1 Tengaran sebagai objek

peneliti, peneliti konsultasi terlebih dahulu dengan dosen pembimbing skripsi

terkait dengan SMKN yang akan diteliti. Setelah dosen pembimbing

menyarankan untuk melakukan survey terkait tema yang akan di teliti, peneliti

segera memasuki lokasi penelitian untuk meminta izin melakukan penelitian

disana. Peneliti bertemu dengan kepala bagian TU untuk menyerahkan surat

izin penelitian. Ketika surat izin tersebut diberikan, peneliti segera

menghubungi informan-informan kunci, yaitu guru PAI, waka kurikulum dan

siswa untuk dimintai informasi terkait dengan tema penelitian.

C. Sumber Data

Data merupakan sumber yang diketahui (Noor, 2015:137) melalui

proses penelitian. Data yang memuat sekumpulan informasi yang diperoleh

melalui proses pengamatan, wawancara, dokumentasi dan lain sebagainya.

Page 63: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

45

Adapun sumber data merupakan subjek dari mana data-data tersebut

didapatkan. Artinya segala sesuatu yang dijadikan sebagai data-data penulis

itulah yang dimaksud sebagai sumber data. Sumber data penelitian kualitatif

terbagi menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder.

1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh melalui

sumbernya secara langsung (Sholichun, 2014:17). Data primer umunya

memuat karakteristik demografi maupun sosio-ekonomi, sikap atau

pendapat, kesadaran atau pengetahuan, minat, motivasi serta tindakan

(Noor, 2015:137). Adapun data primer yang penulis dapatkan selama

penelitian adalah berupa wawancara dengan waka kurikulum, wawancara

dengan tiga guru PAI, serta hasil wawancara bersama tiga peserta didik

kelas TKJ 1SMKN 1 Tengaran. Data tersebut penulis dapatkan melalui

tehnik sampling purposive dan smowball sampling.

2. Sumber data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari data yang

sudah ada dan bersifat melengkapi data primer (Sholichun, 2014:17).

Sumber data ini penulis dapatkan dari dokumen RPP guru PAI, nilai PAI

siswa, profil sekolah dan foto kegiatan. Data tersebut penulis dapatkan

dengan cara menghubungi pihak-pihak bersangkutan.

Informasi kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, karena

kepala sekolah merupakan penaggung jawab penuh lembaga. Ditangan kepala

sekolah semua kegiatan diusulkan, ditetapkan dan diterapkan oleh semua

Page 64: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

46

warga sekolah. Khususnya yang terkait dengan materi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam. Namun informan kunci dalam penelitian ini

dilakukan terhadap waka kurikulumSMKN 1 Tengaran.Guru Pendidikan

Agama Islam merupakan sumber utama yang dijadikan narasumber dalam

penelitian ini. Terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran PAI dan kendala-kendala yang dihadapi.

Selain guru siswa juga merupakan sumber utama penelitian. Karena

siswa yang menjadi pelaku utama dalam peneltian. Siswa yang mengikuti

aktif pembelajaran, dijadikan narasumber karena memahami tentang proses

pembelajaran yang berlangsung. Dari keterangan beberapa informan

diharapkan diketahui problem selama pembelajaran PAI berlangsung dan

muncul harapan siswa serta solusi untuk pembelaran PAI dari problematika

yang dialami.

D. Proses Pengumpulan Data

Untuk Mendapatkan Data Yang Akurat Dan Jelas Kebenaranya

Penulis Menggunaka Tehnik-Tehnik Berikut Dalam Melakukan Penelitian:

1. Tehnik Observasi

Tehnik observasi merupakan tehnik pengumpulandata dengan

mengamati secara langsung. Adapun instrument penelitian yang

dibutuhkan adalah pedoman observasi. Melalui pedoman observasi

Page 65: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

47

peneliti melakukan pengamatan tentang kondisi lingkungan SMKN 1

Tengaran. Termasuk sarana dan prasarana pendiidkan dan media

pembelajaran. Dalam tehnik ini peneliti melakukan pengamatan langsung

dikelas saat pembelajaran Pendidikan Agam Islam.

2. Tehnik interview

Tehnik ini dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap

narasumber. Instrument penelitian yang dibuuthkan adalah pedoman

wawancara. Dengan tehnik ini penulis melakukan wawancara terhadap

guru dan siswa di SMKN 1 Tengaran terkait pembelajaran Pendidikan

Agama Islam. Dari tehnik ini penulis berusaha mengetahui kendala-

kendala yang dihadapi dari sudut pandang guru dan siswa, serta upaya

yang dilakukan guru dalam mengatasi problematika tersebut.

3. Tehnik dokumentasi

Merupakan tehnik mengumpulkan data dengan melihat dokumen-

dokumen yang telah ada, seperti nilai raport, profil sekolah dan lain

sebagainya. Melalui tehnik iji, penulis menmghubungi guru Pendidikan

Agama Islam untuk mendapatkan informasi mengenai dokumen RPP PAI

dan nilai PAI siswa. Sementara untuk mendapatkan informasi mengenai

sekolah, penulis menghubungi bagian tata usaha (TU). Informasi dari tata

usaha tersebut berupa:

Page 66: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

48

1. Sejarah berdirinya SMKN 1 Tengaran.

2. Visi dan misi SMKN 1 Tengaran.

3. Struktur organisasi SMKN 1 Tengaran.

4. Data guru, siswa, dan karyawan SMKN 1 Tengaran.

5. Daftar pembagian tugas guru SMKN 1 Tengaran.

6. Jadwal mengajar guru SMKN 1 Tengaran.

7. Mata pelajaran yang diajarkan beserta KKM yang ditetapkan di SMKN 1

Tengaran.

E. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian

(Noor, 2015:163). Untuk menganalisis data yang sudah dianalisis melalui

tehnik observasi, interview dan dokumentasi, penulis menggunakan tehnik

analisis deskriptif kualitatif dengan pertimbangan bahwa penelitian ini

berusaha mengungkapkan dan menjelaskan data secara sistematis, singkat dan

sederhana tentang pengelolaan kelas untuk mengefektifkan kegiatan

pembelajaran. Harapanya hasil penelitian tersebut mudah dipahami dan

dimengerti oleh penulis maupun pembaca yang berminat pada hasil penelitian

yang telah dilakukan.

Adapun proses yang dilakukan dalam tehnik analisis data selama

penelitian di SMKN 1 Tengaran adalah:

1. Reduksi data (Penyaringan Data)

Page 67: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

49

Reduksi data merupakan analisis untuk menajamkan. Reduksi

data dilakukan dengan melakukan penggolongan sedemikian rupa

hingga dapat ditarik kesimpulan final. Setelah melakukan penelitian

berupa tehnik wawancara, tehnik observasi, dan tehnik dokumentasi.

Peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh dan memilah data-data

yang sesuai dengan tema.

2. Display data (Penyajian Data)

Merupakan kegiatan menyusun yang sudah ada di teks naratif,

grafik, atau lainya untuk membantu peneliti dalam menyusun langkah

selanjutnya. (Noor, 2015: 163). Setelah data-data penelitian didapatkan

dan dipilih data utama sesuai dengan tema penelitian, peneliti menyusun

data tersebut dalam bentuk teks naratif dan tabel, sehingga lebih mudah

dipahami.

3. Menarik Kesimpulan Data atau Verifikasi

Verifikasi yang dimaksud adalah untuk mendapatkan

kesimpulan yang valid. Sebagai analisis puncak kegiatan ini dilakukan

untuk meneliti kembali catatan-catatan selama penelitian (Noor, 2015;

24), mengambil data pokok dan diambil sebuah kesimpulan. Berikut

Analisis Data: Model Interaktif

Page 68: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

50

Berdasarkan gambar diatas, Miles dan Huberman memberikan

penjelasan bahwa dalam analisis data kualitatif merupakan upaya yang

berlanjut, berulang, dan terus menerus. Masalah reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan atau verifikasi menjadi gambaran keberhasilan

secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul

menyusul Miles dan Huberman.

Untuk mendapatkan kesimpulan yang baik dan mudah dipahami,

peneliti melakukan pengecekan data pada seluruh data yang diperoleh,

mengaitkan hasil penelitian dari tehnik wawancara, observasi dan

dokumentasi, sehingga hasil penelitian menjadi akurat.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian, setiap hal harus di cek keabsahanya supaya hasil

penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya dan dapat dibuktikan

keabsahanya (Sholichun, 2014 ; 24). Dalam pengecekan keabsahan data ini,

peneliti menggunakan tehnik trianggulasi, yaitu tehnik pemeriksaan

keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang kain diluar data untuk

keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu (moleong dalam

Sholichun, 2014 ; 24). Kegiatan pemeriksaan dilakukan dengan beberapa

langkah yaitu:

Page 69: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

51

1. Trianggulasi tehnik, yaitu dengan membandingkan data hasil pengamatan

dengan hasil wawancara, data hasil wawancara dengan dokumentasi, dan

data hasil dokumentasi dengan pengamatan (Sholichun, 2014 ; 24). Hasil

pembandingan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk

menyatukan persepsi peneliti dalam melihat data penelitian. Jadi, data

tersebut dapat dipahami secara komprehensif.

G. Tahap-Tahap Penelitian

Selama melakukan penelitian, peneliti menggunakan beberapa tahapan

yang secara singkat dapat diuraikan dalam poin-poin berikut:

a. Tahap Persiapan

1. Mengajukan judul kepada ketua jurusan.

2. Mengajukan proposal penelitian kepada dosen pembimbung skripsi.

3. Mengkonsultasikan proposal skripsi kepada dosen pembimbing

skripsi.

4. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan judul penelitian.

5. Menyusun metode penelitian.

6. Mengurus surat perizinan penelitian dari fakultas untuk diberikan

kepada kepala SMKN 1 Tengaran yang dijadikan objek penelitian.

7. Mengobservasi dan menilai keadaan lapangan SMKN 1 Tengaran

sebagai objek yang diteliti.

8. Memilih dan memanfaatkan informan.

Page 70: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

52

9. Menyiapkan perlengkaoan penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Memahami latar penelitian

2. Mengadakan observasi langsung di SMKN 1 Tengaran.

3. Melakukan wawancara kepada subjek penelitian.

4. Menggali data-data penunjang melalui dokumen-dokumen.

c. Tahap Pengolahan

1. Mengumpulkan semua data-data hasil penelitian dan

merumuskanya secara sistematis.

2. Menyajikan data penelitian, menganalisis dan menarik kesimpulan

dari hasil penelitian yang dilakukan.

3. Menyusun laporan penelitian.

Dengan rangkaian metode ini, diharapkan peneliti mendapatkan data-

data yang akurat dan subjek terpercaya untuk memberi dan menjadi solusi dari

problematika pembelajaran PAI pada siswa SMKN 1 Tengaran.

Page 71: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

53

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Paparan Data

1. Profil SMKN 1 Tengaran

a. Identitas SMKN 1 Tengatan

1) Nama SMK : SMKN 1 Tengaran

2) Alamat :

a) Jalan :Jl. Darun Na’im Tengaran

b) Nomor Telepon : 02983405144

c) Desa : Karanduren

d) Kecamatan : Tengaran

e) Kabupaten : Kabupaten semarang

f) Kodepos : 50775

g) Website : smkn1tengaran.sch.id

3) Luas Tanah : 15.257m2

4) Luas Bangunan : 5.038m2

5) Peresmian SMK : 1 Agustus 20005

6) Jumlah pelajaran yang di ajarkan

a) Kelas X : 626

b) Kelas XI : 582

c) Kelas XII : 572

b. Sejarah berdirinya SMKN 1 Tengaran

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran yang berdiri pada

17 Juni 2004 merupakan bagian terpadu dari sistem Pendidikan

Kejuruan di bawah naungan Kementrian Pendidikan Nasional, dalam

hal ini Dinas Pendidikan dan Pengajaran Propinsi Jawa Tengah. Serta

mengemban misi untuk meningkatkan pendidikan kejuruan di wilayah

Page 72: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

54

Indonesia bagian barat, khususnya Kabupaten Semarang bagian selatan

dan sekitarnya.SMK Negeri 1 Tengaran adalah sebuah sekolah

menengah kejuruan yang populer atau diunggulkan di kabupaten

Semarang.

Dalam mempersiapkan tugas tersebut, SMK Negeri 1 Tengaran

telahmengembangkan sumber daya manusia, terutama mengikuti

program pengembangan tenaga kependidikan baik di dalam maupun di

luar negeri. Hal ini sebagai konsekuensi dari investasi besar dalam

sumber daya, khususnya sumber daya manusia, terutama untuk

mempersiapkan diri menuju sekolah berstandar internasional.SMK

Negeri 1 Tengaran telah melaksanakan kegiatan inti pada bidang jasa

pendidikan dan pelatihan di lima program keahlian antara lain Teknik

Kendaraan Ringan (TKR), Tata Busana (TB), Teknik Sepeda Motor

(TSM), Tata Boga (TB) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang

dalam melaksanakan kegiatannya didukung oleh beberapa urusan antara

lain : ketatausahaan, urusan pengembangan kurikulum, urusan hubungan

masyarakat, urusan kesiswaan, urusan sarana dan prasarana.

SMK Negeri 1 Tengaran mengembangkan produk-produknya

yang terdiri dari perancangan serta pembuatan alat bantu pengajaran,

pengembangan bahan ajar serta kegiatan produksi dan jasa dengan

fasilitas pelatihan yang sesuai serta dukungan peralatan dan software

yang mengacu pada perkembangan IPTEK, SMK Negeri 1 Tengaran

siap memberikan layanan yang prima. Selain itu juga terdukung oleh

tatanan organisasi dan sistem manajenen yang siap menghadapi

persaingan global.

Page 73: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

55

c. Rencana strategis tahun 2016 s.d 2021

Visi :

Menjadi pusat diklat sertivikasi (Center of Training and

Certification) yang unggul dalam mewujudkan lulusan yang

professional beradaptasi, memiliki respon yang bagus, didasari iman

dan takwa.

Misi :

SMK Negeri 1 Tengaran selalu berupaya untuk memenuhi

kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga dapat mencapai kepuasan

pelanggan secara optimal. Sehubung dengan hal tersebut, misi yang

dirancangkan sebagai berikut :

a) Mengembangkan keunggulan melalui keprigelan, ketelatenan,

dan kebersihan dengan mengedepankan kemandirian dan

kreativitas serta menumbuhkan rasa kejujuran dan kepedulian

terhadap sesama dan lingkungan,

b) Meningkatkan pemahaman warga sekolah pelaksanaan

kurilkulum SMK KTSP dan spectrum,

c) Meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan bidang tugasnya,

d) Melengkapi sekolah dengan sarana yang memadai untuk

mencapai tatanan ideal,

e) Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif

untuk mengasah kasanah keilmuan, dan

f) Menjadi pusat kegiatan pengembanagan ilmu pengetahuan dan

teknologi dengan memberikan fasilitas penelitian dan

eksperimen.

Page 74: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

56

d. Data Guru

Daftar guru dan karyawan SMKN 1 Tengaran

NO NAMA JABATAN

1 Sriyanto, S.Pd, M.Pd KEPALA

SEKOLAH

2 Harti, S.Pd, M.Kom GURU

3 Dwi Retnawati, S.Psi, M.Si GURU

4 Dra. Sri Wahyuni GURU

5 Sudaryanto, S.Pd, M.Or GURU

6 Drs. Tri Joko GURU

7 Siti Suhartini, S.PdI GURU

8 Indah Winanti, S.Pd GURU

9 Eko Susilo, S.Pd, M.M. GURU

10 Arif Subagiono, S.Pd GURU

11 Riyanti, S.Pd GURU

12 Heni Wahyutisari, S.E, M.M. GURU

13 Chomsijati, S.Pd, M.M.Par GURU

14 Siwi Puji Setyati, S.Pd, M.Pd GURU

15 Trisno Dirgantoro, S.Pd GURU

16 Titin Khoufiyah, S.Pd GURU

Page 75: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

57

17 Mustabiyatun Umriyah, S.Pd, M.Pd GURU

18 Sartono, S.Pd GURU

19 Ida Sriyati, S.Pd GURU

20 Istiqlalia Irawati, S.Psi GURU

21 Maya Harsasi, S.Pd GURU

22 Aris Abadi, S.Pd GURU

23 Joko Listiawan Sukowati, S.T. GURU

24 Amy Iswardani, S.Pd GURU

25 Joko Sukamto, S.T GURU

26 Ali Mashudi, S.Pd GURU

27 Ahmad Mahbub, S.T GURU

28 Retno Indriyastuti, S.E GURU

29 Eko Supriyadi, S.Kom GURU

30 Ta'mirur Rojak DS, S.Pd GURU

31 Sinung Ratih Kurniani, S.Pd GURU

32 Sri Wahyu Sarwoko, S.Pd GURU

33 Sulasminingsih, S.Pd GURU

34 Arnik Atin, S.Pd GURU

35 Theresia Ning Yuni Rahayu, S.Si GURU

36 Galih Wisnu Murdhani, S.Pd, M.Pd GURU

Page 76: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

58

37 Maulida Wulan Sari, S.Pd GURU

38 Nazarudin Zen, S.Kom GURU

39 Arif Yuliyanto, S.Pd GURU

40 Ni Made Astiti Byantari, S.Si GURU

41 Sugiyanto, S.Pd GURU

42 Titik Sifriyanti, S.Pd GURU

43 Siswati, S.T GURU

44 Sintauli Sulistyawati, S.Pd GURU

45 Widi Haryani, S.Pd GURU

46 Misbahul Mujib, S.Pd GURU

47 ulkani, S. Ag, S.Kom GURU

48 Nuzul Naskin, S.Pd GURU

49 Sadiyah Woro Asih, S.Pd GURU

50 Afid Anggorowati, S.Pd GURU

51 Wahyu Pagiarsih, S.Pd GURU

52 Widiyono, S.T GURU

53 Lutfi Ariani W, S.Pd GURU

54 Luqman, S.T GURU

55 Rohman, S. Pd GURU

56 Agung Manik P, S.T GURU

Page 77: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

59

57 Ninik Dwi Royani, S.Pd GURU

58 Junaida Khusnanto, S.T GURU

59 Dwi Ernawati, S.Pd GURU

60 Susi Nugraheni, S.Pd GURU

61 Rizky Kristiana, S.Pd GURU

62 Ambar Rukmiati, S.Pd GURU

63 M. Habibi, S.T GURU

64 Tri Wahyanto, S.T GURU

65 Fitri Yunita, S.Pd. GURU

66 Imam Fajar Utama, S.Pd. GURU

67 Agung Nugroho, S.Pd. GURU

68 Anggi Subkhan Fitrianto, S.Pd GURU

69 Ariana Romasari, S.Pd. GURU

70 Imam Muthohar, S.Pd.Kom GURU

71 Endah Dwi Emerawati, S.kom GURU

72 Afifatul Ummah, S.Pd. GURU

73 M. Sidik Afandi, S.Pd.I. GURU

74 Suyitno,S.Pd. GURU

75 Titom Pradana, S. GURU

76 Agus Fajri Widodo, S.T GURU

Page 78: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

60

77 Avi Febriand, S.Pd GURU

78 Sunarto Sri Wibowo,S.Pd GURU

79 Muh Rifai Fajrin,S.Pd GURU

80 Tuhu Susilowati, S.Pd GURU

81 M Lutfi Zaeni Fuad, S.Pd GURU

82 Meila Rian Prasetyo, S.Pd GURU

83 Karina Kusumastuti, S.Pd GURU

84 Enggar Kusuma W. S,Pd GURU

85 Diarny Widyastuti, S.Pd GURU

86 Ika Nur Khasanah, S.Pd.Kom GURU

87 Mike Ariyani, S.Pd GURU

88 Marita Anggiet Artaty, S.Pd GURU

89 Muhamad Muhlas, S.Pd.I GURU

90 Mutaqim, S.Pd. GURU

91 Abdul Majid, S.Pd.I GURU

92 Aldila Saputri, S.Pd GURU

93 Irvan Surya Hardy, S.Pd. GURU

94 Lara Fitriana Galih Pratiwi, S.Pd GURU

95 Ahmad Bagus Pambudi, S.Pd.Kom GURU

96 Aprilia Tidar Naresta, S.Pd.Kom GURU

Page 79: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

61

97 Heny Hidayati, S.Pd GURU

98 Triani Prihatiningsih, S.Pd GURU

99 Taufik Hermawan, S.Pd. GURU

100 Nurjanah, S.Pd. GURU

101 Zulfa Nur Azizah, S.Pd GURU

102 Nur Cahyono, S.Pd GURU

103 Endang Widayati, S.E KASUBBA

G TU

104 Nanik Setyaningsih, S.E. STAF TU

105 Sugiyanto, S.E STAF TU

106 Herry Fitriyanti, S.E STAF TU

107 Wiwit Kristiyowati, S.Kom STAF TU

108 Ani Widiastuti, S.E. STAF TU

109 Inurita Sunargo, S.Pd. STAF TU

110 Ashli Khatul Fuadah, S.H. STAF TU

111 Muslimah STAF TU

112 Nurma Baiti Abidin, S.Hum STAF TU

113 Rina Ristanti, S.Hum STAF TU

114 Rosidatun Aminah, S.I.Pust STAF TU

115 Nur Chabibur Rohim STAF TU

Page 80: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

62

116 Supriyanto STAF TU

117 Karyanto STAF TU

118 Ahmadi STAF TU

119 Jaswadi STAF TU

120 Mustofa STAF TU

121 Slamet Widodo STAF TU

123 Bero Pujo STAF TU

124 Soewanto STAF TU

125 Sukiman STAF TU

126 Sodiqin STAF TU

127 Rumini STAF TU

128 Painem STAF TU

129 Munajibur Rohman STAF TU

130 Miftahurrohmah STAF TU

131 M. Aji Setyawan STAF TU

132 Nurul Kartika STAF TU

134 Arti Rahayu Prasetyaningsih STAF TU

135 M. Fateh STAF TU

136 Evi Jazilatul Ulya, A.Md. STAF TU

137 M. Mujiburrohman, S.Pd STAF TU

Page 81: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

63

138 Aminanto PHL

139 Juminah PHL

140 Dalati PHL

141 Purwanti PHL

142

e. Prestasi SMK Negeri 1 Tengaran

a. Prestasi Peserta didik

1) Tahun 2009 Juara I Ladies Dressmaking Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

2) Tahun 2012 Juara III Sofware Aplikasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

3) Tahun 2012 menjadi wakil Indonesia diajang International Exhibition for

Young Inventor (IEYI) di Bangkok Thailand dengan membuat aplikasi

teka teki silang berbasis mobile.

4) Tahun 2014 Juara I Lomba Artikel Ilmiah Tingkat Provinsi Jawa

Tengah.

5) Tahun 2015 Juara Umum Lomba Ketrampilan Siswa Tingkat Kabupaten

Semarang.

6) Tahun 2015 Juara III Lomba Rancang Busana Muslim Tingkat

Nasional.

7) Tahun 2015 Juara I Safety Riding Kapolres Cup Kabupaten Semarang.

Page 82: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

64

b. Prestasi Tenaga Pendidik

1) Tahun 2012 Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Semarang.

2) Tahun 2012 Juara 2 Forum Ilmiah Guru Pkn Tingkat Nasional.

3) Tahun 2014 Juara 2 Guru Anugrah Konstitusi Tingkat Nasional.

4) Tahun 2015 Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Semarang.

5) Tahun 2016 Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Semarang.

6) Tahun 2016 Juara 1 Guru Anugrah Konstitusi Tingkat Kabupaten

Semarang.

2. Temuan Penelitian

a. Proses pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran

Pelaksanaan pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran

menggunakan kurikulum 2013. Ketika guru mengajar guru menggunakan

metode yang variasi, seperti metode ceramah, Tanya jawab spontan,index

card match dan yang lainnya. Seluruh siswa klas XII TKJ 1 yang di amu

oleh guru PAI berisial F, antusias terhadap proses kegiatan belajar di

kelas. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh guru PAI berikut :

“… unutuk pelaksanaan pemebelajaran PAI itu pada dasarnya

semua siswa antusias, Cuma kendalanya itu pada materi…”(hasil

wawancara guru F pada tanggal 13 Agustus 2019 pukul 12.30 WIB di

ruang guru).

Senada dengan yang di nyatakan oleh guru F, siswa-siswi kelas

XII TKJ 1 juga memberikan penelitian yang sama terikat pembelajaran

PAI yang ada di kelas, sebagaimana yang penulis paparkan berikut:

Pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas XII selama ini berjalan

baik, nyaman dan tidak membosankan.Kadang menegangkan, tetapi

Page 83: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

65

pelajaran mudah di pahami, berjalan lancer dan seru. Guru dan murid

dapat bekerja sama, semua siswa memperhatikan dan tidak ada yang

gaduh. Metode yang dipakai guru sangat baik, membuat siswa ceria,

serius dan menyenangkan, kondusif, sangat tidak membosankan dan jelas

saat menyampaikan materi. Dalam pembelajaran di kelas, guru

menggunakan metode membaca, mencatat, menghafal, ceramah, menulis,

memberi soal latihan, post test, siswa menjelaskan kembali dan

penugasan. Dengan metode yang di pakai guru tersebut, kami merasa

senang, nyaman, tetapi kadang deg-degan.Mengasyikkan, memotivasi,

membuat bersemangat dan kadang ada perasaan takut saat lupa materi.

(hasil wawancara siswa-siswi kelas XII TKJ 1 pada hari Selasa, 13

Agustus 2019 di ruang kelas TKJ 1).

Adapun proses kegiatan pembelajaran PAI yang di lakukan guru

F tergambarkan Sebagai berikut :

Selasa 13 Agustus 2019.Guru F memasuki ruang kelas pada pukul

13.15 WIB untuk melakukan kegiatan pembelajaran PAI.Pada saat guru

memasuki ruang kelas, siswa-siwa kelas TKJ 1 sedang membaca asmaul

husna.Suasana terlihat khusyu’, karena semua siswa menghadap buku

Asmaul Husna dihadapan mereka. Tidak lama setelah guru duduk di

kursi depan kelas, siswa-siswi telah usai membaca Asmaul Husna.

Tidak berlama-lama, guru segera membuka pelajaran dengan

salam dan mempresensi kehadiran. Semua siswa hadir, tidak ada yang

absen.Setelah mempresensi siwa, guru segera mulai mereview sedikit

tentang materi yang telah di ajarkan sebelumnya.Kini tiba saatnya pada

materi selanjutnya yaitu tentang Qodo dan Qodar.

Page 84: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

66

Dalam menerangkan kepada siswa, guru menggunakan metode

membaca.Pada saat guru membacakan materi, siswa-siswa tersebut

menyimak dalam buku paket mereka. Sesekali, guru menuliskan poin

penting di papan tulis depan kelas. Sembari mengajak siswa aktif, ketika

menulis guru mencoba menanyakan poin yang di catat itu pada

siswa.Kemudian beramai-ramai siswa menjawab poin-poin tersebut.

Usai menuliskan poin penting di depan kelas, guru melanjutkan

membacakan materi, dan siswa menyimak. Begitu seterusnya hingga

materi usai.Di sela-sela guru menyampaikan materi, dengan sip siswa-

siswa itu mencatat hal-hal penting di sampaikan guru dalam buku catat

mereka.

Ketika materi selesai di sampaikan, guru mengintruksikan kepada

siswa agar menutup buku pakrt dan catatan mereka.Guru juga menghapus

catatan di papan tulis. Selanjutnya secara spontan guru memangil nama

salah satu siswa, dan memberinya soal untuk di jawab seketika. Siswa

pertama mamu menjawab pertanyaan dengan mudah.Kembali guru

memanggil siswa-siswi secara bergantian.Dari keempat siswi yang di

berikan pertanyaan tersebut, semuanya mampu menjawab soal tanpa

berpikir lama.Belum merasa puas, guru menambah tiga siwa lagi.Ketika

siswa tersebut di minta untuk menjelaskan materi yang telah di

sampaikan tadi dengan benar merka menjelskan kepada guru tersebut.

(hasil observasi pemelajran PAI di kelas TKJ 1 pada hari selasa 13

Agustus 2019 pukul 13.15- 14.30 WIB di ruang kelas TKJ 1 ).

Untuk mendapatkan pembelajaran yang optimal guru sedah

menerapkan metode pembelajaran seperti yang didokumentasikan dalam

RPP PAI sebagai berikut:

Page 85: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

67

A. MATERI PEMBELAJARAN

1. Al-Qur’an Hadis

2. Iman

3. Fiqih Tarikh

B. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanyajawab

3. Diskusi

(Dokumentasi RPP Guru PAI Kelas TKJ 1 Semester

Ganjil)

Dari RPP tersebut, guru akan menggunakan tiga metode

pembelajaran, akan tetapi metode diskusi pada saat pembelajaran tidak di

lakukan karena guru harus menggunakan ulangan harian.

Pada hari ini , selasa 13 Agustus 2019 terdapat kegiatan latihan

upacara 17 Agutus semua siswa yang bertugas di suruh berkumpul di

lapangan untuk melakukan latihan upacara pengibaran bendera dalam rangka

17 Agustus, setelah beberapa jam di lakukan latihan meraka di perkenangkan

memasuki ruang kelas masing-masing. Tidak lama setalah mendengar

intruksi itu, siswa –siswi berlari-lari menuju ruang kelas. Guru mengingatkan

pada siswa-siswi, bahwa pembelajaran akan di mulai kembali setelah jam

istirahat di saat mereka juga sudah selesai latihan upacara 17 Agustusan.

Waktu berlalu, dan bel tanda masuk berbunyi kembali. Guru dan

siswa-siswi menuju ruang kelas masing-masing untuk melanjutkan

pembelajaran. Setelah ruang kelas di penuhi oleh siswa-siswi, guru

mengawali pembelajaran hari itu dengan salam. Pada pertemuan ini, tema

pembelajarannya adalah tentang Qur’an Hadis, Iman, Fiqih, Tarikh .Dalam

menyampaikan materinya, guru menggunakan media papan tulis putih (white

Page 86: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

68

board),sepidol, dan buku pendukung(LKS) sebagai sumber belajar. Di sela-

sela menerangkan materi, guru memperhatikan siswa-siswi satu pesatu.

Siswa-siswi yang tiadak memperhatikan akan di tegur atau di minta untuk

memperhatikan bukunya.

Selama pemebelajaran, banyak siswa lain di luar kelas yang ramai.

Hal ini membuat suara guru tidak terdengar jelas dari belakang.Dalam

menyampaikan materi, guru sudah menguasai materi.Namun, di ruang kelas

terlihat aktifitas yang bermacam-macam dari siswa.Sebagian siswa

mendengarkan penjelasan guru, sebagian lagi ada yang masih membuka-

buka LKS karena masih mencari materi yang di ajarkan.Bebrapa siswa yang

ada di dalam kelas juga ada yang mengantuk dan meletakkan kepala mereka

di atas meja. Apabila melihat keadaan tersebut, maka guru akan segera

mengingatkan. Namun, masih ada juga siswa yang mengantuk.

Setelah guru dirasa cukup menyampaikan materi, siswa-siswi di

minta untuk mengerjaka tugas uji kompetensi yang ada di LKS.Beberapa

siswa aktif dengan cepat menemukan jawaban dari tugas-tugas

tersebut.Namun masih banyak siswa yang bingung mencari jawabanya

dengan membolak-balik buku LKS.Beberapa menit siswa mengerjakan

tugas, bunyi bel tanda pembelajaran berakhir terdengar. Guru menjadikan

tugas tersebut sebagai PR dan guru segera menutup pembelajaran dengan

salam penutup. (hasil observasi di kelas TKJ 1 pada tanggal 13 Agustus 2019

pukul 14.50-15.45).

Pelaksanaan Pembelajaran PAI di kelas TKJ 1 tersebut tidak seperti

yang tertera dalam RPP yang telah dibuat.Di dalam RPP guru menuliskan

bahwa sanya metode yang di pakai adalah metode saintifik dan pembelajaran

koompresif dengan memanfaatkan media pembelajaran video dan gambar

Page 87: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

69

(sumber RPP PAI kelas TKJ 1 SMKN 1 Tengaran).Akan tetapi guru hanya

menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan penugasan.

Adapun pandangan siswa kelas TKJ 1 terkait dengan pembelajaran

PAI didalam kelas iailah :

Siswa A mengatakan :

“Menurut saya, kegiatan belajar mengajar PAI terkadang agak

memberatkan saya, karena terkadang guru belum menjelaskan secara rinci

bagian-bagian yang sulit.Dan dalam bercerita kadang saya merasa bingung.

Metode yang di gunakan adalah metode ceramah dan metode

mencatat(terkadang)”.

Siswa B menambahi :

“terkadang membosankan, karena guru menjelaskan terlalu cepat,

sehingga banyak materi yang kurang di fahami dan saya harus lebih giat

belajarnya. Metodenya dijelaskan dengan cara menceritakan kejadian lalu

diberi soal.”

Siswa C juga mengatakan :

“Pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas menurutku kurang dapat di

pahami, seperti KBM biasanya. Untuk metode, biasanya guru menggunakan

buku LKS dan buku paket serta siswa diminta untuk memiliki 1 buku tulis

khusus PAI.”

Siswa D menambahi :

Page 88: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

70

“menurutsaya, kurang sesuai dengan saya, karena guru

menjeaskannya terlalu cepat dan sulit dipahami. Metodenya meringkas,

diterangkan soal, dan diberi PR.”

Siswa E mengatakan :

“Dalam pembelajaran PAI di kelas, menurut saya harus lebih

menyesuaikan diri dengan guru, karena kebanyakannya materi PAI saat guru

menerangkan begitu cepat, sehingga saya harus banyak membaca agar lebih

mudah menyesuaikan diri dengan pelajaran di kelas. metodenya dengan cara

di jelaskan kemudian di beri latihan soal dan juga dan juga di beri ulangan

harian.”

Siswa F mengatakan :

“pelaksanaan pembelajran PAI di kelas menurut saya kurang cocok

dengan saya, Karena pelajarannya terlalu membosankan dan penjelasanya

sangat kurang jelas karena menjelaskannya terlalu cepat. Metodenya siswa di

suruh meringkas materi pembelajaran sendiri dari buku paket dan LKS.”

Siswa G mengatakan :

“Menurut saya,pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas TKJ 1 ini

membosankan dan kurang menarik minat belajar karena gurunya

menjelaskannya terlalu cepat da anyak materi yang di hafal. Metodenya di

suruh membaca, terus di ringkas, lalu di terangkan dan diberi PR.”

Siswa H menambahkan :

“Pelaksanan pembelajaran PAI di kelas belum cukup memudahkan

saya dalam memahami PAI.Metode yang di gunakan adalah guru mrnjlakan

materi lalu guru meminta murid untuk meringkas materi di buku.”

Page 89: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

71

Siswa I mengatakan :

“Menurut saya pembelajaran PAI di kelas kurang sesuai dengan

saya.Karena guru sangat cepat menjelaskan dan banyaknya materi.

Metodenya dijelaskan, diberi soal,dan memberi PR.”

Siswa J menambahi :

“Menurut saya cara menjelaskannya cepat dan sulit di pahami. Siswa

di suruh untuk meringkas sendiri materi pelajaran.”

b. Problematikan Pembelajaran PAI SMKN 1 Tengaran

Selama ini yang menjadi problematika pembelajaran PAI di SMKN 1

Tengaran adalah ketika menghafalkan materi pembelajaran yang terlalu

banyak.Hal ini dijelaskan oleh guru maple PAI, baik yang mengampu pada

kelas TKJ 1. Guru Y mengatakan:

“… PAI itu sulit mbak. Di SMKN 1 Tengaran ini ya, pembelajaran

yang dianggap siswa paling susah dari materi agama itu ada dua, yaitu materi

PAI dan SKI …”(hasil wawancara guru Y pada tanggal 15 Agustus 2019

pukul 10.30 WIB di SMKN 1 Tengaran).”

Hal senada juga di sampaikan oleh sejumlah siswa-siswi SMKN 1

Tengaran, yang mana mereka merasakan kesulitan pada saat: menghafalkan

pelajaran, mencatat dan memahami plajaran yang didekte guru karena terlalu

cepat, mengingat materi yang banyak (khususnya tentang hadis hadis yang

panjang, nama-nama tokoh islam, tahun, tanggal dan daerah), dan menjawab

soal dadakan (hasil wawancara siswa kelas XII TKJ 1 pada tanggal 15

Agustus 2019 ).

Page 90: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

72

Problematika pembelajaran tersebut memang dapat terlihat ketika

guru mendekte materi, dan siswa mencatat. Siswa yang kurang terampil akan

tertinggal mencatat. Begitu pula problematika menghafal pada siswa. Siswi

hanya diberi waktu menghafal yang singkat.(hasil wawancara siswa kelas

XII TKJ 1 SMKN 1 Tengaran, 23 Agustus 2019 pukul 07.45-08.50 WIB di

ruang Kelas TKJ 1).

Sementara itu guru F menyatakan bahwa problematika pembelajaran

terkait dengan siswa adalah sebagai berikut:

“… Motivasi siswa saja mbak yang masih kurang, terutama minat

baca.Sementara PAI memang harus rajin membaca dan minat baca siswa

masih kurang mbak sampai saat ini …” (wawancara tanggal 23 Agustus

2019 pukul 13.00 WIB di ruang guru SMKN 1 Tengaran).

c. Upaya dan mengatasi problematika pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran.

Untuk mengatasi problematika pembelajaran pada peserta didik yang

di ampunya, guru F menjelaskan materi menggunakan sedikit ceramah,

mencatatkan poin-poin penting materi di papan tulis dan melalui metode

menghafal materi yang sudah diterangkan. Di akhir pembelajaran guru

memberikan post test(hasil observasi kelas XII TKJ 1 ).

Hasil pengamatan tersebut senada dengan hasil wawancara siswa,

yang mana ketika guru menerangkan, siswa mendengarkan dan memahami

materi.Seteahnya siswa di minta mengulang materi tanpa membuka

buku.Biasanya sebelum guru menunjuk siswa untuk mengulang materi, guru

memberi kesempatan pada siswa untuk menghafal sedikit-sedikit. Guru

membuatkan kata kunci agar siswa mudah menghafal. Setelah pembelajaran

Page 91: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

73

usai, guru selalu memberikan soal latihan(post test). Di samping itu, guru

juga menyediakan permainan berungsur pelajaran, menghafal dengan lagu,

dan terus mengulang materi serta memberi pertanyaan sontan agar saat

ulangan materi serta memberikan pertanyaan spontan agar saat ulangan siswa

tidak keteteran.Ketika mengerjakan soal latihan, siswa tidak boleh membuka

buku.

Guru juga selalu meringkaskan materi, mencatat poin-poin penting

plajaran, menyampaikan materi sejelas-jelasnya dan terus memotivasi siswa

untuk menjadi yang terbaik. Dalam menyampaikan materi guru juga tegas

dan sabar, sehingga suasana pembelajaran terlihat serius tapi santai(hasil

wawancara kelas XII TKJ 1 pada tanggal 23 Agustus 2019 ).

Sementara itu, dalam suatu kesempatan sharing bersama dengan guru

F, belau menyampaikan bahwa sanya lebih suka mengatasinya dengan

berceramah, karena menurut beliau banyak siswa yang tidak paham jika

membaca materi senidiri.

Di samping strategi tersebut, guru F juga memberikan solusi agar

guru menggunakan strategi berikut:

“ Ajarkan pad anak-anak tiap KD , baru dilanjutkan paa materi yang

selanjutnya, karena tidak mungkin pelajaran dilanjutkan kalau dasarnya saja

belum faham. Guru hrus jeli materi manayang sulit difahami, diberi alokasi

waktu yang lebih banyak.”(wawancara tanggal 15 Agustus 2019 pukul 13.00

WIB di ruang guru SMKN 1 Tengaran).

C. Analisis Data

Berdasrkan data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang

peneliti peroleh selama penelitian di SMKN 1 Tengaran, peneliti akan

Page 92: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

74

mengatasi data-data tersebut sehingga ditemukan teori baru yang terintegrasi

sesuai dengan tema penelitian.

1. Pelaksanaan pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran

Secara umum, pelaksanaan pembelajaran PAI di SMKN 1

Tengaran sudah berjalan lancer jika dilihat dari sudut pandang komponen

pembelajaran yang di gunakan.Hubungan atau interaksi antara guru dan

juga siswa yang sudah berjalan baik.Akan tetapi, selama selama

pembelajaran berlangsung, guru lebih dominan menguasai kelas bila

dibandigkan peserta didik sebgai subjek belajar.Sesuatu pembelajaran

yang seperti ini cenderung membuat siswa menjadi positif.

Melalui metode ceramah yang guru pakai untuk menjelaskan

materi perlu dikembangkan lagi dengan memperhatikan prinsip-

prinsipnya, agar metode tersebut benar-benar mampu meningkatkan hasil

belajar siswa. Kaitanya dengan pembelajran PAI, metode ceramah

memang menjadi salah satu metode yang paling sering digunakan oleh

para guru PAI, karena di samping mudah di laksanakan, juga tidak

membutuhkan biyaya yang mahal. Meskipun mudah, menggunakan

metode ini juga tidak boleh disepelekan, tetapi guru perlu

mempertimbangkan situasi dan kondisi peserta didiknya.

Hamdayana (2014: 168) menyebutkan bahwa metode ceramah

dapat digunakan dalam situasi berikut :

a. Guru akan mengajarkan topik baru. Pada saat kegiatan pendahuluan,

guru dapat mengantarkan gambaran umum materi baru tersebut

dengan beceramah.

Page 93: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

75

b. Belum adanya sumber belajar pada siswa. Dengan begitu siswa di

tuntut kreativitasnya untuk membuat catan-catatan atas apa yang di

sampaikan guru.

c. Guru menghadapi jumlah peseta didik yang cukup banyak, sehingga

guru tidk mungkin memperhatikan siswa secara individual.

d. Guru ingin membangkitkan semangat peseta didik.

e. Proses belajar membutuhkn penjelasan secara lisan.

Dari ulasan diatas, dapat diketahui bahwa penggunaan metode

ceramah sebaiknya tidak digunakan secara terus menerus.Pada saat

situasi-situasi tertentulah sebaiknya metode ini digunakan.

Maka dengan pertimbangan itu guru harus menguasai beberapa

variasi metode pelajaran agar dpat dikembangkan dalam kegiatan

belajar mengajar menyesuaikan kondisi siswa.

Metode menghafal dan anya jawab yang dilakukan guru F,

juga baik dikembangkan untuk memberi jeda ceraah lenjutan, karena

dengan kegiatan Tanya jawab spontan tersebut memaksa siswa untuk

memperhatikan penjelasan guru dan menghafal atau mengingat

materi yang di sampaikan agar nantinya ia mampu menjawab

pertanyaan dari guru.

Berbeda lagi papabila guru menonton menggunakan ceramah

dari awal hingga akhir pembelajaran, hal ini tentu membuat siswa

menjadi bosan dan menganuk.Menurut penulis, gur F perlu

menambahakan metode dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Seperti metode menghafal, Tanya jawab , agar memberikan cara

mudah siswa agar cepat belajar, yaitu dengan mencatat poin-poin

Page 94: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

76

penting pembelajaran dan membuat kata kunci. Dengan begitu, siswa

akan lebih mudah dan diringankan dlam belajarnya.

Siswa yang diperlakukan sepeti ini akan merasa dimudahkan

oleh guru, merasakan bentuk perhatian guru, dan semakin

memotivasinya menjadi lebih giat belajar. Demikian ini seperti apa

yang diungkapkan halsall dalam jamaludin (2014:36) bahwasanya

kepribadian guru sangat mempengaruhi siswa. Guru yang humanis,

seperti memberi perhatian, hangat, dan suka memberi semangat

diyakini dapat memotivasi siswa dapat membantu siswa untuk

mengingatkan prestasinya.Empati yang tepat seorang guru kepada

siswanya membantu perkembangan prestasi akademik mereka secara

signifikan.

Dalam hal ini sutikna (2014: 15-16) berpendapat bahwa untuk

menciptakan pembelajaran yang baik, setidaknya mempengaruhi

prinsip-prinsip pembelajaran berikut ini:

a. Pembelajaran berfokus pada peserta didik.

b. Menyenangkan

c. Interaktif

d. Prinsip motivasi

e. Mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta didik

f. Pembelajaran terpadu

g. Memberikan penguatan dan umpan balik

h. Prinsip perbedaan individual

i. Prinsip pemecahan masalah

j. Memanfaatkam aneka sumber belajar

k. Memberi keteladanan

l. Mengembangkan kecakapan hidup

Page 95: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

77

Apabila dalam suatu pembelajaran menggunakan prinsip-

prinsip seperti yang tersebut di atas, sangat mungkin dalam

pembelajaran tercipta suatu hubungan yang baik antara guu dan

peserta didik, serta suasana belajar yang kondisif. Terciptanya

kerjasama yang baik antara guru dan siswa di dalam kelas, akan

meningkatkan motivasi belajar siswa. Jadi,tugas guru di dalam kelas

tidak hanya menympaikan materi, tetapi juga agar bisa memahami

karakter peserta didik dan memberikan apa yang mereka butuhkan.

Memahami banyak variasi soal PAI yang akan membantunya

terbiasa menjawab soal ketika ulangan.

Terkait metode, guru dapat mengembangkan metode mind

map untuk membantu siswa mengingat materi yang telah diajarkan.

Belajar dengan mind map dapat menyeimbangkan otak kanan dan

kiri peserta didik. Seperti yng kita ketahui bersama, bahwa otak

kanan adalah pusat kreativitas, sedangkan otak kiri adalah psat kiri

adalah pusat berpikir. Oleh karena itu, belajar dengan mind map akan

menjadikan keseimbangan antara otak kanan dan kiri lebih baik.

Berlajar dengan mind map dapat menjadikan anak lebih mudah

mengingat materi pelajaran. Dalam hal ini, Buzan (20006: 10)

menyatakan bahwa metode mind map dapat membantu individu: 1)

menjadikan lebih kreatif, 2) menghemat waktu, 3)memecahkan

masalah, 4) berkonsentrasi, 5) mengatur dan menjernihkan pikiran,

6) lulus ujian dengan nilai-nilai baik, 7) mengingat dengan lebih

baik, 8) belajar lebih cepat dan efisien, 9) belajar dengan lebih

mudah, 10) melihat “gambaran keseluruhan”, 11) membuat rencana,

12) berkomunikasi, 13) bisa tetap bertahan hidup, 14)

menyelamatkan pohon. Jadi, secara umum belajar melalui peta

Page 96: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

78

pikiran dan agar mereka tidak merasa boan dengan suasana belajar

yang monoton seperti yang sudah berjalan.

Belajar dengan mind map juga bisa menjadi alternative untuk

mudah belajar PAI. Materi PAI yang banyak bisa diringkas dan

dikemas dengan membuat mind map yang sederhana sehingga ia

tidak harus membaca seluruh materi pelajaran yang di ajarkan untuk

mereview materi.

Adapun untuk siswa yang mengalami kesulitan memahami

materi harus diberi perhatian dan arahan. Guru juga harus

introspeksi, mengapa siswa yang didik kurang respek terhadap

pelajaran yang ia bawakan, mungkin ada sesuatu yang salah. Selama

ini siswa kelas XII TKJ 1 yang mengalami kesulitan memahanmi

materi di sebabkan oleh metode mengajar guru yang terlalu cepat, di

samping juga karena materinya yang banyak.

Sebenarnya apabila guru F menerapkan metode ceramah dan

Tanya jawab , suasana pembelajaran di kelas dapat lebih aktif, karena

semua siswa akan berusaha mendengarkan apa yang dijelaskan guru,

dengan menghafalnya. Siswa akan mencoba terus mengingat materi

yang disampaikan karena aka nada pertanyaan yang diberikan guru.

Di saming itu, suasana kelas yang seperti itu juga dapat menciptakan

kompetensi antara siswa, sehingga apabila ia tidak mampu menjawab

pertanyaan dari guru akan merasa malu.

Adapun untuk problematika materi pembelajaran itu sendiri,

guru dapat mengatasinya dengan meringkaskan materi untuk siswa,

sehingga materi PAI yang sedemikian banyaknya itu, dapat

dijelaskan guru poin-poin pentingnya saja, dan siswa mencatat poin-

Page 97: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

79

poin penting tersebut kedalam buku catatan. Dengan metode

demikian, siswa akan lebih merasa ringan belajar, karena materi

tidak terlalu banyak untuk dipelajari. Guru juga harus menyadari,

bahwa siswa mempelajari berbagai mapel, maka sebisa mungkin

guru menceritakan cara termudah bagi siswa belajar.

Dalam menulis catatan, guru juga dapat memberitahu siswa

agar menggunakan bolpoin yang warna-warni, karena ternyata

ingatan manusia lebih mudah menginat warna-warna juga gambar.

Sementara untuk gambar, siswa dapat menggambar apa saja yang

sekiranya melalui gambar tersebut siswa menjadi mudah belajar.

Terkait dengan rendahnya motivasi siswa, menurut

jamaludin, guru dapat membangkitkannya dengan menjadi guru yang

humanis, seperti memberi perhatian, hangat dan suka memberi

semangat. Selain itu, guru juga dapat motivasi siswa dengan

memberinya harapan, seperti memberinya penguatan secara lisan

yang serupa dengan : “ibu yakin kamu bisa, nilai kamu akan lebih

baik jika waktu belajarmu ditambah. Semangat yaa…”

Tidak hanya guru, orangtua juga mempunyai tugas untuk

memtotivasi anak. Seorang anak yang mendapatkan motivasi dari

orangtuanya akan merasa lebih percaya diri. Hal ini sebagaimana

pendapat finn (1998) dalam jamaludin (20002:53) yang

mengidentifikasikan tiga bentuk peran oang tua di rumah yang

berhubungan dengan prestasi anak di sekolah, pertama , orang tua

secara aktif mengatu dan memonitor waktu anak,

kedua,membimbing mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rumah,

ketiga,mendiskusikan masalah-masalah sekolah dengan anak.

Page 98: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

80

Alasan yang mengharuskan orang tua turut berperan dalam

memberikan motivasi pada anak adalah karena motivasi memiliki

manfaat yang besar pada anak, di antaranya adalah seperti yang di

ungkapkan Fudyantanto (2000) dalam wahyuni (2009: 14-15) berikut

:

a. Memotifasi mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia.

b. Memotivasi sebagai penyeleksi tigkah laku. Seperti contoh

seperti sisa ingin lulus ujian, maka ia berkonsentrasi menggunkan

strategi yang terpilih untuk mencapai tujuan.

c. Motivasi memberi energi dan menahan tingkah laku .

Meskipan demikian, keberadaan motivasi juga di pengaruhi oleh

dua sumber berikut:

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang tumuh dari dalam

diri individu. Dalam proses belajar, seorang siswa yang termotivasi

secara intrinsic akan melakukan pekerjaannya semata-mata ia merasa

puas dan senang dengan pekerjaan tersebut (wahyuni, 2009:28)

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ektrinsik erupakan motivasi yang diperoleh dari luar

individu.Seperti contoh ketika anak mengerjakan pekerjaan rumah

karena takut sangsi dari ibunya.Hal ini menunjukkan bahwaanak

tersebut termotivasi secara ektrinsik, yaiu mengerjakan pekerjaan

rumah untuk menghindari sangsi.

Page 99: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

81

Apabila di dalam diri peserta didik sudah terdapat motivasi

intrinsik ini, maka guru tidak perlu bersusah payah lagi, karena

mereka sudah menyukai pekerjaan belajarnya tersebut. Namun untuk

siswa yang di dalam dirinya belum timbul rasa senang terhadap

pelajaran SKI, maka guru harus mencari cara agar peserta didik

merasa nyaman belajar. Hosnan, (2014: 439) berpendapat bahwa ada

salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa, yaitu melalui inovasi pembelajaran. Langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Guru membuat alat peraga sendiri dengan memanfaatkan apa

yang ada di lingkungan sekitar, sehingga dapat menghemat biaya.

b. Membuat rangkuman materi, soal dan media pembelajaran.

c. Penyajian materi ditunjang media video dan audio.

d. Mengadakan program pengayaan (les).

e. Menulis diktat untuk mempermudah pemahaman siswa dalam

menerima materi pelajaran, misalnya membuat diktat latihan

soalsoal dari berbagai sumber untuk mempermudah proses belajar.

f. Penggunaan alat peraga elektronika.

g. Melakukan dialog interaktif dengan narasumber.

h. Melakukan kunjungan ke lembaga / instansi terkait.

i. Pembelajaran tidak monoton di ruang kelas.

j. Membuat model manajemen kelas.

k. Merumuskan dan menentukan metode belajar dengan Kelompok

Kerja Guru (KKG).

Page 100: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

82

Selain melakukan inovasi pembelajaran, guru juga perlu memberikan

umpan balik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut

menjadi faktor yang sangat penting dalam pembelajaran, namun harus

diberikan secara baik agar tidak mematahkan semangat siswa. Hosnan

(2014: 445) berpendapat bahwa ada beberapa cara yang dapat ditempuh

dalam memberikan umpan balik pada siswa, antara lain sebagai berikut:

a. Guru segera memberikan kembali tugas yang pernah dikerjakan siswa.

b. Sebaiknya guru tidak hanya memberi kritik, tetapi berikan pula

penghargaan ketika siswa mencapai sukses atau mampu

mengerjakan tugas-tugas tertentu.

c. Guru memberikan jalan keluar apabila siswa mengalami kesulitan.

d. Jika memberi bantuan, tidak secara langsung. Upayakan siswa merasa

mampu menyelesaikan sendiri.

Melihat keadaan demikian, sudah pasti guru harus sabar dan tidak

memaksakan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru harus

menyadari dan memahami perbedaan tersebut, agar sesama peserta didik

bisa saling menyesuaikan terlebih dahulu.

3.Upaya dalam Mengatasi Problematika Pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran

Upaya mengatasi problematika pembelajaran seperti yang dilakukan

guru F alangkah baiknya dikembangkan oleh guru SMK yang lain,

khususnya bagi guru yang mengajar mata pelajaran PAI. Metode ceramah

baik digunakan ketika dipadukan dengan metode belajar yang lain, karena

ceramah saja tentu akan menjenuhkan bagi peserta didik.

Metode ceramah saat dipadukan dengan metode hafalan dan tanya

jawab, teryata mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif di dalam

Page 101: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

83

kelas. Ketika guru menerangkan, semua siswa duduk mendengarkan

penjelasan guru.Namun hal ini juga harus diimbangi dengan kemampuan

guru yang profesional dalam penyampaian materi.

Metode Ceramah memang komponen pembelajaran yang harus betul-

betul diperhatikan guru, karena kemampuan guru memilih dan menggunakan

metode tersebut ternyata mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar.Maka

dalam hal ini, guru harus cermat dalam memilih metode pembelajaran

dengan menyesuaikan kondisi siswa yang diajar agar siswa dapat memahami

materi pembelajaran dengan baik.

Upaya yang dilakukan guru F seperti merangkumkan poin-poin

penting materi dan mengadakan post test di akhir pembelajaran sangat

membantu siswa mengingat materi pelajaran. Meski demikian, guru F juga

harus bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengunakan

metode-metode yang lainnya agar siswa merasakan suasana yang baru dalam

pembelajaran.

Materi pelajaran yang banyak bisa diatasi dengan upaya guru

memberikan rangkuman materi, dikarenakan jika siswa diberikan tugas

untuk meresum sendiri, kemampuan memahami siswa terhadap materi juga

masih kurang, sehingga lebih efektif ketika guru merangkumkan dan siswa

mencatat atau diberikan materi dalam bentuk printout untuk di fotocopy

masing-masing siswa.

Adapun untuk keterlambatan mencatat dan kemampuan memahami

materi memang harus ada kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Guru

tidak tergesa-gesa dalam mendikte, dan siswa juga dituntut untuk membaca

sebelumnya, sehingga transfer ilmu pengetahuan itu akan lebih mudah dan

materi juga akan selesai pada wakunya.

Page 102: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

84

Di samping itu, untuk meningkatkan minat atau motivasi membaca

siswa, guru dapat mengatasinya dengan memberikan tugastugas latihan atau

PR, sehingga secara otomatis siswa akan tegugah untuk membaca, karena

ada tuntutan mengerjakan PR. Apabila dalam kelas tersebut terdapat siswa

yang bandel (dengan indikasi tidak mau mengerjakan tugas-tugas misalnya)

guru dapat memberikan reward and punnishment yang menjadi penguatan

pada siswa.

Page 103: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran menggunakan

metode bervariasi, meliputi metode ceramah, mendikte, meresum,

membuat kata kunci, meghafal, siswamenjelaskan, Tanya jawab,

latihansoal, penayangan video dandiskusi. Kegiatan pembelajaran

menyesuaikan kondisi siswa. Selama pembelajaran, guru menentukan

jalannya pembelajaran yang akanberlangsung.

2. Problematika Pembelajaran PAI di SMKN 1 Tengaran padasiswa kelas

XII TKJ 1 dan guru SMKN 1 Tengaran adalah: masa beradaptasi dengan

mata pelajaran PAI, materi yang banyak, memahamimateri,

menghafalkanmateri, mengingatayat al-Qur’an danHadis, motivasi

membaca siswa rendah, metodemengajar guru.

3. Solusi untuk mengatasi problematika pembelajaran PAI antara lain: guru

membuat variasi metode pembelajaran, merangkumkan materi, membuat

kata kunci, mengadakan latihan soal/post test setiap akhir pembelajaran

dan memotivasisiswa.

B. Saran

1. Sebaliknya guru membuat variasi metode pembelajaran agar siswa merasa

nyaman dan tidak bosan mengikuti pembelajaran.

2. Sebaliknya guru senantiasa memotivasi siswa, baik dengan memberikan

perhatian atau melalui dukungan terhadap kemampuannya dengan

memberi reward.

3. Sebaliknya guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan

guru mengembangkan kemampuan mengajarnya.

Page 104: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

86

DAFTAR PUSTAKA

Buzan, Tony. 2006. How to Mind Map. Jakarta: Gramedia

Hamdayama, Jumanta.2014. Model dan Metode Pembelajatan Kreatif dan

Berkarakter. Blogor: Gramedia Indonesia

Hamruni.2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Hosnan..2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pemebalajaran Abad 21

: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor : Gramedia Indonesia.

Jamaludin. 2002 . Pembelajaran yang Efektif : Faktor-Faktor yang mempengaruhi

Presentasi Siswa .-Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Miles, Mathew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif : Buku

Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Terj. Qualitative Data Analysis oleh Tjetjep

Rohendi Rohidi Jakarta : UI – Press

Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan . Bandung : Remaja Rosdakarya.

Noor, Juliansyah. 2015. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disetasi, dan Karya

Ilmiyah. Jakarta: Prenada media Group.

Sholichun,Muhammad. 2014 . “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab : Studi

Kasus di MTs N Susukan dan MTs Terpadu Al-Mustaqim Timpik Kecamatan

Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2013 “. Thesis S2 Jurusan Pendidikan

Agama Islam, FTIK, STAIN Salatiga.

Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Terj. Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject oleh Sarjuli, dkk.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sutikno. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran: Menjadikan Proses

Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan.

Lombok: Holistica.

Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep

Dasar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Jakarta:

Remaja Rosda Karya.

Page 105: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

87

Uno. Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan

PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuni, Esa Nur. 2009. Motivasi dalam Pembelajaran. Malang: UIN-Malang

Press.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional. Jakarta Timur: Bumi Aksara.

Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Agama.

Yusani, Hakiki. 2012. “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan

Sidomulyo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Tahun 2012”. Skripsi S1.

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, STAIN Salatiga.

Page 106: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 catatan hasil observasi kelas XII TKJ

Pada hari ini, selasa 22 Agustus 2019 terdapat kegiatan seleksi paskibraka

untuk seluruh calon organisasi Osis sekolah SMKN 1 Tengaran. Ketika itu siswa-siwi

yang kelasnya yang di panggil untuk mengikuti seleksi tersebut, maka akan

meninggalkan ruang kelas. Pada saat pelajaran PAI akan di langsungkan, tepatnya

pad apukul 08.30 WIB, guru berjalan menuju ruang kelas melewati halaman sekolah

dan beberapa anak tangga. Setibanya di ruang kelas tepat di lantai dua, guru

mendapati anak-anak masih di luar kelas untuk melihat teman nya yang sedang

latihan Paskibraka. Pada saat itu juga, guru meminta siswa-siswa agar segera masuk

kelas dikarenakan agar segera dilakukan pembelajaran. Tidak lama setelah

mendengar intruksi itu, siswa-siswa berlari menuju ruang kelas. Namun baru saja

masuk dalam kelas sealama lima menit, siswa-siswi tersebut mendapatkan jadwal

latihan paskibraka, sehingga dengan terpaksa guru harus meng akhiri pembelajaran

saat itu. Guru mengingatkan kepada siswa-siswi, bahwa pembelajaran akan di mulai

kembali setelah jam istirahat di saat mereka juga sudah selesai latihan paskibra.

Waktu berlalu, dan bel tanda masuk berbunyi kembali. Guru dan siswa-siswi

menuju ruang kelas masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran. Setelah ruang

kelas di penuhi oleh siswa-siswi, guru mengawali pembelajaran hari itu dengan

salam. Pada pertemuan ini , tema pembelajarannya adalah tentang Al-Qur’an Hadis.

Dalam menyampaikan materinya, guru menggunakan media papan tulis putih (white

board), spidol, dan buku pendukung (LKS) sebagai sumber belajar. Di sela-sela

menerangkan materi, guru memperhatikan siswa-siswi satu persatu. Siswa-siswi yang

tidak memperhatikan akan ditegur atau diminta untuk memperhatikan bukunya.

Selama pempelajaran, banyak siswa lain yang diluar kelas yang ramai. Hal ini

membuat suara guru tidak terdengar jelas dari belakang. Dalam menyampaikan

materi, guru sudah menguasai materi. Namun di ruang kelas terlihat aktifitas yang ber

macam-macam dari siswa. Sebagian siswa mendengarkan penjelasan guru, sebagian

lagi ada yang masih membuka-buka buku LKS karena masih mencari materi yang

diajarkan. Beberapa siswa di dalam kelas juga ada yang mengantuk dan meletakkan

kepala mereka di atas meja. Apabila melihat keadaan tersebut, maka guru akan

mengingatkan. Namun masih ada siswa yang mengantuk.

Setelah guru dirasa sudah cukup menyampaikan materi, siswa-siwi diminta

untuk mengerjakan tugas uji kompetensi yang ada di LKS. Beberapa siswa aktif

degan cepat menemukan jawaban dari tugas-tugas tersebut. Namun masih banyak

siswa yang bingung mencari jawabanya dengan membolak balik buku LKS. Beberapa

menit siswa mengerjakan tugas, bunyi bel tanda pembelajaran berakhir terdengar.

Page 107: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

89

Guru menjadikan tugas tersebut sebagai PR dan guru segera menutup pembelajaran

dengan salam penutup. (hasil observasi di kelas XII TKJ 1 pada tanggal 22 Agustus

2019 pukul 08.30-09.30).

Lampiran 2 Transkip Wawancara siswa-siswi kelas XII 1 TKJ

Pertanyaan:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas?

2. Metode apa yang biasa di pakai guru PAI saat mengajar?

3. Perasaan apa yang kamu rasakan saat pembelajaran PAI ?

4. Bagaimana pembelajaran PAI yang kamu harapkan ?

5. Kesulitan apa yang kamu alami saat belajar PAI ?

6. Usaha apa yang di lakukan guru agar siswa mudah belajar PAI?

Jawaban:

Siswa A :

1. Sesuai guru pengampunya, kalau lagi seru ya seru tapi lebih sering membuat

ngantuk, jenuh dan boring. Say kira memang pelajaran PAI di manapu itu

boring.

2. Cerita, cerita dan cerita dan juga menjawab pertanyaan dari siswa yang

bertanya.

3. Sedikit bisa mengambil hikmahnya misal hal yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

4. Seperti mata pelajaran yang lainya. Tidak banyak cerita tapi kupas mengupas

topik pembelajaran.

5. Tidak ada kesulitan paling ngantuk.

6. Saya tidak tau karena setiap guru punya cara tersendiri untuk membuat

pelajaran PAI menjadi maju.

Siswa B :

1. Pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas, menurut saya cukup menyenangkan

karena di dalam pembelajaran tidak hanya membahas materi saja, terkadang

disisipkan pelajaran-pelajaran lain dan cerita.

2. Metode yang di gunakan adalah metode cerita menghafalkan materi

pembelajaran dengan hal-hal di kehidupan nya dan ada sesi bertanyanya.

3. Cukup menyenangkan.

4. Memberikan siswa-siswi untuk konsultasi mengenai masalah yang mereka

temui di kehidupanya.

5. Dalam mengartikan ayat-ayat Al-Qur’an dan hukum tajwidnya.

Page 108: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

90

6. Menyampaikan materi pembelajaran dengan cerita-cerita kehidupan dan

terkadang ada humornya.

Siswa C :

1. Pembelajarannya menyenangkan mudah dipahami antara bercanda dan serius

nya seimbang. Sehingga siswa bisa memahami dengan jelas dan bisa menjadi

pintar.

2. Membaca bacaan Al-Qur’an. Menerangkan menggunakan topik pembelajaran

dengan hal yang mudah di ingat oleh siswa.

3. Senang tidak membosankan dan semangat.

4. Yang saya harapkan adalah agar saya bisa faham dan tidak mudah lupa apa

yang telah di ajarkan atau di sampaikan saat pembelajaran.

5. Saat membaca bacaan Al-Qur’an masih tidak mengingat tajwid.

6. Yaitu memberikan bercandaan atau lelucon kepada siswa agar tidak mudah

bosan saat melaksanakan pembelajaran.

Siswa D :

1. Membosankan, karena metode saat dilakukannya pembelajaran PAI yaitu sifat

tanpa ada candaan kalo candaan itu garing tidak lucu gitu. Pelaksanaannya

juga jarang menulis catatan, susah jika ada ulangan harus membuka paket atau

leptop.

2. Metode pengungkapan teori dari guru presentsi perkelompok.

3. Bosan, tidak menyenangkan, kadang mengantuk garing.

4. Menyenangkan, sya harap ada waktu untuk meringkas teori yang di pelajari

agar siswa tidak repot-repot membuka website tersebut. Mungkin di tambahi

dengan game yang bermutu.

5. Sulit untuk mencari intisari dari teori karena materinya banyak da berbeli-

belit.

6. Usaha yang harus dilakukan yaitu menciptakan kelas itu menyenangkan

terlebih dahulu, agak tegas dengan siswa.

Siswa E :

1. Membosankan, karena metode yang di lakukan saat pembelajaran tanpa ada

candaan atau garing pembelajaran PAI situasi di kelas menjadi tegang jarang

menulis catatan sehingga sulit saat ulangan.

2. Metode : pengungkapan teori secara lisan dari guru, presentasi kelompok.

3. Biasa aja, kadang malah mengantuk, garing.

4. Saya berharap ada waktu untuk mencatatkan inti dari teori atau pembelajaran

yang di lakukan. Dan sebisa mungkin agar situasi di kelas tidak tegang.

Page 109: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

91

5. Saya kesulitan dari pokok pembahasan karena materinya banyak dan berbelit-

belit.

6. Usaha yang dilakukan yaitu menciptkan kelas menjadi menyenangkan dan

agak tegas dan selanjutnya diijinkan untuk bertanya.

Siswa F :

1. Kurang menyenagkan karena terlalu fokus dengan pembelajaran. Terkadang

juga membuat saya sebagai karena tidak pernah di suruh mencatat sebagai

rangkuman materi dan sering ulangan.

2. Metode presentasi berkelompok, teori dari guru , sering ulangan.

3. Saya bosan karena kadang saya tidak memahami apa yang di ucapkan,

4. Sebagai guru agama serig mengadakan syering tentang ke agamaan di luar

materi plajaran.

5. Terkadang bahasa yang di gunakan sertalalu sulit di pahami dan sering

ulangan.

6. Guru berusaha menjadi teman agar kami lebih mudah atau menerima materi

yang di sampaikan lebih mudah.

Siswa G :

1. Pembelajaran berjalan baik, hanya saja terlalu banyak berbincang-bincang dan

kurang mencatat teori yang terkait dan sekalinya ulangan langsung mencakup

materi bab . penjelasan yang di jabarkan guru sulit dipahami atau di cerma di

fikiran.

2. Metode bercerita dan melalui presentasi para murid. Guru menceritakan

pembelajaran dengan mengatakan dengan kehidupan.

3. Terbilang biasa saja, karena kurang canda gurauan agar para murid tidak

tegang.

4. Banyak bercerita tapi di seligi dengan gurauan , candaan bila perlu di tambah

game atau menayangkan vidio tentang materi tersebut.

5. Mencerna apa yang dimaksud guru.

6. Harus sembang saat guru memberikan materi dan ketika bercerita agar para

murid tidak bosan.

Page 110: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

92

Siswa H :

1. Menurut saya pembelajaran PAI menyenangkan karena lebih banyak

berdiskusi, tetapi saat ada ulangan kami tidak memiliki materi sehingga

banyak pertanyaan yang sulit di pahami.

2. Metode berdiskusi , da tanya jawab serta lebih banyak mencontohkan

kehidupan nyata sehingga mudah di pahami.

3. Kadang mudah bosan

4. Plajaran yang santai tapi tidak terlalu santai

5. Kesulitanya ada materi yang belum di jelaskan tapi saat ada soal di tanyakan,

6. Murid di suruh berkelompok untuk diskusi dan membuat ppt sehingga bisa

bertanya teman jika tidak paham.

Siswa I :

1. Pelajaran PAI dikela maih terlalu tergesa atau tidak efektif. Karena hanya

penjelasan lisan. Lebih baik diberi materi agar para siswa dapat belajar lagi

dengan membacanya.

2. Penjelasa lisan. Terkadang kita dapat menangkap ilmu yang diberi melalui

lisan tapi terkadang tidak bisa di pahami apa materi yang di sampaikan.

3. Terkadang merasa terlalu bosan karena hanya penjelasn lisan tetapi terkadang

memotivasi dapat membuat saya berfikir.

4. Pembelajaran lisan dan tulis agar memiliki catatan untuk ulangan . tetapi di

plajaran tetap serius tapi juga diberi sela untuk bertukar pikiran dan bercanda

5. Penjelasan guru yang kurang dapat membuat saya kesulitan apabila hanya

penjelasan lisan.

6. Dapat menempatkan waktu untuk serius, bercanda , dan bertukar pkiran, dan

memberikan tugas jangan banyak-banyak.

Siswa J :

1. Sedikit membosankan karena disaat pembelajaran berlangsung banyak

bercerita hal yang tidak menyangkut materi di buku.

2. Membaca, memahami sendiri kemudian disuruh membuat PPT, lalu

mempresentasikan di depan kelas. Belajar sebentar habis itu ulangan.

3. Kadang senang, kadang sedih karena cukup membosankan.

4. Yang saya harapkan guru PAI banyak menjelskan materi perbab, tidak banyak

cerita.

5. Kesulitan saya dalam membaca dalam membaca Al-Qur’an karena belum

negitu lancar dalam membacanya.

6. Menjelaskan materi per bab agar paham semua materi yang terdapat di dalam

buku.

Page 111: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

93

Siswa K :

1. Pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas kadang mudah di pahami dan kadang-

kadang juga sulit untuk di pahami.

2. Metode yang biasa di pakai guru PAI saat mengajar yaitu dijelaskan,

mengerjakan tugas, presentasi, ulangan.

3. Perasaan yang saya rasakan yaitu jika pembelajaranya tidak terlalu sulit saya

merasa senang.

4. Pembelajaran PAI yang saya harapkan adalah guru bisa menjelskan materi

dan semua siswa bisa memahami apa yang di jelaskan oleh guru.

5. Kesulitan yang saya alami saat pembelajaran adalah saat ada pembelajaran

mengenai tajwid dan seajarah.

6. Memberikan tugas kelompok seperti PPT.

Page 112: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

94

Lampiran 3 Transikip wawancara bersama guru PAI kelas XII TKJ 1

Peneliti : Bapak.... bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI di kelas Bapak ?

Guru PAI : Untuk pelaksanaan pembelajaran PAI itu pada dasarnya semua anak

antusias, Cuma kendalanya itu pada materi. Kelas XII itu kendalanya

materinya sangat banyak untuk di sampaikan. Materi PAI itukan

mecakup banyak hal seperti hadis, ayat Al-Qur’an dan sejaran-sejarah

islam itu yang membuat siswa sulit untuk memahami materi yang saya

rasakan sampai saat ini.

Peneliti : Begitu ya Pak ya,, lalu usaha yang Ibu lakukan untuk mengatasi

problematika pemelajaran itu apa Pak?

Guru PAI : Kalau saya menyiasatinya ya dengan menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi, ada mencatat, ada penugasan, Sebanyak ini

nanti disampaikan satu pertemuan. Kadang kalau sama nyatet itu nda

selesai, makanya guru harus kreatif. Sebenarnyaisa isusun dalam PPT, materi

dan soal, tapi nanti anak ndak punya catatan. Kalau mencatat waktunya habis.

Nah... dilema juga to.

Peneliti : Em.. iya Pak. Tapi dengan metode yang Ibu pakai tadi anak malah

langsung punya inisiatif mencatat ya Pak ya. Kalau untuk meningkatkan

motivasi membaca anak Bapak dengan cara apa?

Guru PAI : Untuk motivasi membaca, setiap kali pertemuan saya memberikan

tugas, baik yang terdapat dalam lembar kerja LKS, buku paket, maupun

tugas mandiri dari guru. Dengan diberikan tugas, itu kan merangsang anak

untuk membaca materi Mbak.

Page 113: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

95

Lampiran 4, Transkrip wawancara bersama waka kurikulum

Peneliti : Bu, selama menjadi waka kurikulum apakah ada kendala dari

Bapak Ibu guru yang mengajar PAI?

Guru : kalau dari guru PAI itu tidak ada masalah. Cuman karena

memang materi PAI itu banyak nggih, jadi kadang pemahaman anak yang

masih kurang. Karena itu sejarah yang harus hafalan, harus banyak baca.

Sedangkan minat baca sekarang kan kurang anak-anak.

Peneliti : Iya Bu... jadi kendala di motivasi membaca siswa ya Bu? Kalau

begitu, apa harapan Ibu dengan pelajaran PAI sekarang? baik untuk guru dan

juga siswa.

Guru : Harapannya ya apa yang disampaikan itu siswa paham gitu saja.Guru

menyampaikan materi setiap KD, baru nanti dilanjutkan ke KD selanjutnya.

Karena kalau siswa belum paham kan nanti tidak baik kalau dilanjutkan. Guru

harus jeli, materi mana yang sulit nanti diberi alokasi waktu lebih banyak.

Peneliti : Ouh..njih Ibu. Matur suwun atas wekdalipun njih Bu...

Guru : Iya Mbak...

Page 114: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

96

Lampiran 5 Fotokegiatanpembelajaran PAI kelas XII TKJ 1

Page 115: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

97

Lampiran 6, Fotopembelajaran PAI kelas XII RKJ 1

Page 116: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7755/1/FIMA NAYANG.pdf · Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XII TKJ

98