pemeriksaan fisik sk2.docx

4
Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik hidung bagian luar, ada tanda- tanda yang sudah baku walaupun tidak patognomonik. 1 Gejala fisik pada anak adalah adanya bayangan gelap di kelopak mata bawah akibat sumbatan vena di daerah orbita, hidung dan sinus yang biasanya menetap akibat bocornya hemosiderin (Allergic Shiners), Dennie-Morgan lines adalah garis pada kulit di kelopak mata bawah. Allergic Salute adalah kebiasaan anak menggosok-gosok hidung karena gatal dengan telapak tangan ke arah atas yang akan mengakibatkan timbulnya garis melintang di dorsum nasi sepertiga bawah (Allergic Crease). Pada anak dengan sumbatan hidung kronik dapat menimbulkan facies adenoid karena sering bernafas lewat mulut. Hal ini akan menyebabkan lengkung palatum yang tinggi dan gangguan pertumbuhan gigi sehingga terjadi penonjolan ke depan dari gigi seri atas. Pasien sering menggerak- gerak mulut dan gigi saat tidur terutama pada anak untuk mengatasi masalah gejala rasapenuh di telinga akibat sumbatan tuba. Kadang-kadang ditemukan adanya krusta dan kulit yang kasar di daerah nostril. 2 Selain itu, pemeriksaan hidung luar juga dapat dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi. Kelainan- kelainan yang mungkin didapat adalah sebagai berikut :

Upload: christa-gisella-frankstein-ms

Post on 02-Oct-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pemfis

TRANSCRIPT

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik hidung bagian luar, ada tanda-tanda yang sudah baku walaupun tidak patognomonik.1 Gejala fisik pada anak adalah adanya bayangan gelap di kelopak mata bawah akibat sumbatan vena di daerah orbita, hidung dan sinus yang biasanya menetap akibat bocornya hemosiderin (Allergic Shiners), Dennie-Morgan lines adalah garis pada kulit di kelopak mata bawah. Allergic Salute adalah kebiasaan anak menggosok-gosok hidung karena gatal dengan telapak tangan ke arah atas yang akan mengakibatkan timbulnya garis melintang di dorsum nasi sepertiga bawah (Allergic Crease). Pada anak dengan sumbatan hidung kronik dapat menimbulkan facies adenoid karena sering bernafas lewat mulut. Hal ini akan menyebabkan lengkung palatum yang tinggi dan gangguan pertumbuhan gigi sehingga terjadi penonjolan ke depan dari gigi seri atas. Pasien sering menggerak-gerak mulut dan gigi saat tidur terutama pada anak untuk mengatasi masalah gejala rasapenuh di telinga akibat sumbatan tuba. Kadang-kadang ditemukan adanya krusta dan kulit yang kasar di daerah nostril.2Selain itu, pemeriksaan hidung luar juga dapat dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi. Kelainan-kelainan yang mungkin didapat adalah sebagai berikut : Kelainan kongenital seperti agenesis hidung, hidung bifida, atresia nares anterior. Radang, misal selulitis, infeksi spesifik Kelainan bentuk, misal saddle nose, hidung betet (hump). Kelainan akibat trauma Tumor Rinoskopi Anterior adalah pemeriksaan rongga hidung dari depan dengan memakai spekulum hidung. Tangan kiri memegang speculum dengan ibu jari (di atas/depan) dan jari telunjuk (dibawah/belakang) pada engsel speculum. Jari tengah diletakan dekat hidung, sebelah kanan untuk fiksasi. Jari manis dan kelingking membuka dan menutup spekulum. Speculum dimasukkan tertutup ke dalam vestibulum nasi setelah masuk baru dibuka. Tangan kanan bebas : dapat membantu memegang alat-alat pinset dan kait dsb, menahan kepala dari belakang/tengkuk atau mengatur sikap kepala. Melebarkan nares anterior dengan meregangkan ala nasi. Melihat jelas dengan menyisihkan rambut hidung. Hal-hal yang harus diperhatikan pada rinoskopi anterior : Mukosa. Dalam keadaaan normal berwarna merah muda, pada radang berwarna merah, pada alergi pucat atau kebiruan (livid) Septum. Normalnya terletak ditengah dan lurus, perhatikan apakah terdapat deviasi, krista, spina, perforasi, hematoma, abses, dll. Konka. Perhatikan apakah konka normal (eutrofi), hipertrofi, hipotrofi atau atrofi Sekret. Bila ditemukan sekret perhatikan jumlah, sfat dan lokalisasinya Massa.3

Endoskopi nasal Endoskopi nasal tidak hanya memainkan peran yang penting untuk diagnosis rinosinusitis tetapi juga dapat membantu untuk terapi yang tepat. Alasan mengapa banyak dokter menggunakan endoskopi nasal: Gejala-Gejala pasien saja tidak dapat menjadi patokan untuk mendiagnosis. Endoskopi merupakan fasilitas diagnostik yang lebih baik dan dapat mendeteksi kelainan yang tidak ditemukan pada saat anamnesa, pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan pencritraan. Perubahan warna hijau kekuningan tampak pada permukaan nasal Kultur endoskopik berguna untuk mengetahui organisme yang menyebabkan rinosinusitis.4

Referensi1. Baratawidjaya KG. Reaksi Hipersensitivitas, dalam : Imunologi Dasar. Ed.7. Jakarta, Balai penerbit FKUI. 2006; 157-161.2. N Irawati. Panduan Penatalaksaan Terkini Rinitis Alergi, dalam : Kumpulan Makalah Simposium Current Opinion in Allergy and Clinical Immunology. Divisi Alergi Imunologi klinik. FKUI/RSUPN-CM. Jakarta, 2002.3. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Ed.3.1998. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.