word muskuloskeletal sk2 kelompok a15

30
WRAP UP BLOK MUSKULOSKELETAL SKENARIO 2 “ NYERI DI ATAS TUMIT ” KELOMPOK A.15 Ketua : Ike Kumala Sari (1102013131) Sekretaris : Indah Syawal Lina (1102013133) Anggota : Haya Harareed (1102013125) Herwidyandari Permata Putri (1102013126) Heva Normalita Putri Mahmud (1102013127) Hirari Fattah Yasfi (1102013128) Iga Faldini Ghazali (1102013130) Indah Aprilyani Kusuma Dewi (1102013132) Inez Talitha (1102013134) 1

Upload: inezlitha

Post on 10-Dec-2015

290 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tutor

TRANSCRIPT

Page 1: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

WRAP UP BLOK MUSKULOSKELETALSKENARIO 2

“ NYERI DI ATAS TUMIT ”

KELOMPOK A.15

Ketua : Ike Kumala Sari (1102013131)Sekretaris : Indah Syawal Lina (1102013133)Anggota : Haya Harareed (1102013125) Herwidyandari Permata Putri (1102013126)

Heva Normalita Putri Mahmud (1102013127) Hirari Fattah Yasfi (1102013128) Iga Faldini Ghazali (1102013130) Indah Aprilyani Kusuma Dewi (1102013132)

Inez Talitha (1102013134)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

2014/2015

1

Page 2: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

SKENARIO 2NYERI DI ATAS TUMIT

Seorang laki-laki 50 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri sekali di pergelangan kaki kanannya sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini dirasakan pada saat bermain tenis lapangan, ketika berlari tiba-tiba kaki kanannya berbunyi krek dan langsung terjatuh di sertai rasa nyeri sekali tidak bisa berjalan. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum baik,tanda vital baik. Pergelangan kaki kanan nyeri bila di tekan dan test Simmonds tidak di dapatkan plantar flexi kaki kanan.

2

Page 3: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

KATA-KATA SULIT1. Test Simmonds : Test untuk mendeteksi Ruptur Tendo Achilles2. Plantar Fleksi : Gerakan yang mendekatkan telapak kaki ke tubuh

3

Page 4: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah setelah rupture tendon bisa kembali seperti awal ?2. Otot apa saja yang bekerja pada saat plantar fleksi ?3. Selain test Simmonds, test apa yang dapat digunakan untuk rupture tendon Achilles ?4. Apakah factor usia berpengaruh pada rupture tendo Achilles?5. Mengapa tanda vital pada penderita tetap baik ?6. Apakah fungsi tendo Achilles selain untuk plantar fleksi?7. Apakah factor jenis kelamin berpengaruh pada rupture tendon Achilles?8. Apa saja factor terjadinya rupture tendo Achilles ?

JAWABAN1. Bisa, rupture bisa kembali ke keadaan normal dengan cara operasi2. M. gastrocnemius, M. soleus dan M.plantaris3. - Test o’brien

MRI Radiografi Muskuloskeletal ultrasonografi

4. Iya, karena di usia 25 sampai 30 tahun tendo mengalami perubahan/ degenerasi5. Karena baru saja terkena/ baru ter-injuri6. Untuk membantu menapak dan mengulurkan kaki7. Tidak, tergantung aktivitasnya8. - penyakit & kelainan

Obat-obatan Aktivitas berat / berlebih Kecelakaan Gerakan tiba-tiba Gaya hidup

4

Page 5: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

HIPOTESATendo Achilles merupakan penghubung dari M.Gastrocnemius, M.Soleus,

M.plantarisdengan Os.calcaneus. Apabila seseorang jatuh dengan gerakan tiba-tiba dapat menyebabkan dorso fleksi maksimal pasif tendo Achilles dan juga rupture Tendo Achiles. Rupture Tendo Achilles menyebabkan gejala seperti nyeri tekan,tidak bisa jalan, dan terdengar bunyi krek. Pemeriksaan fisik seperti Test Simmonds dan pemeriksaan penunjang seperti MRI dan Ultrasonografi dapat menunjang diagnosis Rupture tendo Achilles.

5

Page 6: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

SASARAN BELAJARLI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Tendo Achilles LO 1.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makroskopis LO 1.2. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikroskpis LO 1.3. Memahami dan menjelaskan Fungsi Tendo AchillesLI 2. Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo Achilles LO 2.1. Memahami dan menjelaskan definisi Ruptur Tendo Achilles LO 2.2. Memahami dan menjelaskan etilogi & factor resiko Ruptur Tendo Achilles LO 2.3. Memahami dan menjelaskan patofisiologi Ruptur Tendo Achilles LO 2.4. Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis Ruptur Tendo Achilles LO 2.5. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan fisik & pemeriksaan penunjang Ruptur Tendo Achilles LO 2.6. Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis bandingRuptur Tendo Achilles LO 2.7. Memahami dan menjelaskan tatalaksana Ruptur Tendo Achilles LO 2.7.1. Memahami dan menjelaskan Farmakologi Ruptur Tendo Achilles LO 2.7.2. Memahami dan menjelaskan Non FamakologiRuptur Tendo Achilles LO 2.8. Memahami dan menjelaskan komplikasi Ruptur Tendo Achilles LO 2.9 Memahami dan menjelaskan Prognosis Ruptur Tendo Achilles LO 2.10. Memahami dan menjelaskan Rehabilitasi Ruptur Tendo Achilles LO 2.11 Memahami dan menjelaskan Pencegahan Ruptur Tendo Achilles

6

Page 7: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

1.1. Memahami dan Menjelaskan Makroskopis Tendon AchillesTendon adalah tali fibrosa jaringan ikat tempat berakhirnya serat serat otot,

yang melekatkan otot pada tulang atau struktur lain.Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus,

dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal

1.2. Memahami dan menjelaskan anatomi mikroskopis tendo Achilles

Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat elastin dapat menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika serat elastin ada pada tendon dalam proporsi yang besar maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke tulang.

7

Page 8: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

Fibril kolagen terikat ke fasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tersebut secara bersamaan di kelilingi oleh epitenon dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan mengurangi pergesekan.Meskipun tendon Achilles normal hampir seluruhnya terdiri dari kolagen tipe-I, tendon Achilles yang putus juga berisi proporsi besar dari kolagen tipe-III. Fibroblast dari tendon Achilles yang putus menghasilkan baik kolagen tipe-I dan tipe-III pada kultur. Kolagen tipe-III kurang tahan terhadap kekuatan tarikan dan arena itu dapat mempengaruhi putusnya tendon secara spontan.

Tendon Achilles normal menunjukkan pengaturan selular yang terorganisir dengan baik, sangat berbeda dengan tendon yang putus. Tenosit, yang merupakan fibroblast khusus, muncul pada potongan longitudinal. Pengaturan yang baik ini disebabkan oleh sekresi kolagen secara sentrifugal yang seragam disekitar kolom tenosit, yang menghasilkan baik komponen fibriler dan nonfibriler dari matriks eksraseluler dan juga dapat menyerap kembali serat-serat kolagen.Gambaran tendon achilles normal Gambaran ruptur tendon achilles

Histologi Tendon Achilles

1.3. Memahami dan Menjelaskan Fungsi Tendon1. Membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang2. Membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang seperti katrol3. Menekuk dan meregangkan (flex) semua sendi dan otot untuk menahan tulang.

Tanpa tendon, otot-otot hanya akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan bisa bergerak.

4. Menghubungkan otot dengan tulang

8

Page 9: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Rupture Tendo Achilles .Ruptur Tendo Achilles adalah putusnya tendo achilles atau cedera yang mempengaruhi bagian bawah belakang kaki, terjadinya robekan pada tendon Achilles, yang biasanya muncul 2 inchi / 6 cm di atas tumit. - KlasifikasiAda 4 klasifikasi ruptur Tendon achilles yaitu:

• Tipe I: Pecah parsial, yaitu sobek yang kurang dari 50%, biasanya diobati dengan manajemen konservatif

• Tipe II: sobekan yang penuh dengan kesenjangan tendon kurang dari sama dengan 3 cm, biasanya diobati dengan akhir-akhir anastomosis

• Tipe III: sobek yang penuh dengan jarak tendon 3 sampai 6 cm• Tipe IV: perpisahan yang penuh dengan cacat lebih 6 cm (pecah diabaikan)

Gambar Ruptur Tendon Achilles Komplit

2.2. Memahami dan Menjelaskan Etiologi dan Faktor Resiko Ruptur Tendon Achilles Etiologi

Biasanya rupture pada tendo Achilles disebabkan karena beban yang bekerja pada tendon Achilles meningkat secara tiba-tiba. Contoh nya adalah :

Peningkatan intensitas latihan pada olahragawan ( terutama pada olahraga yang banyak melompat)

Jatuh dari ketinggian Melangkah kedalam lubang Stretching atau perenggangan yang berlebihan pada tendon pada berbagai

aktivitas saat tendon sudah cedera karena Achilles tendinopathy atau kondisi lainnya.

Faktor Resiko Olahraga danAktivitas fisik

Penggunaan terus menerus dapat mencederai dan melemahkan tendon Achilles. Kesalahan dalam training olahraga

Tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum olahraga, berkurangnya fleksibilitas tendon.

UsiaPasokan darah pada tendon semakin berkurang (di atas 30 tahun)

Berat BadanSemakin besar berat badan, semakin besar resiko terkena rupture tendon Achilles.

9

Page 10: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

Alas KakiResiko meningkat ketika memakai sepatu yang tidak mensupport kaki atau tidak membantali bagian tumit.

Riwayat Cedera pada tendon achilles. Suntikan kortikosteroid pada tendon Achilles. Pemakaian jangkapanjang obat antibiotic golongan kuinolon

(CiprofloxasindanOfloxacin) Memiliki riwayat osteoarthritis, gout atauReumathoid Arthritis.

2.3. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Ruptur Tendon AchillesSaat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibril

kolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabka pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang di tempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan interfibriller.Ruptur Pertahanan posisi plantar-flexi timbul kontraktur / pemendekan penurununan elastisitas jaringan dan supply darah menurun iskemia Degenerasi Reaksi fibrosus tendon pengerasan & pendek.

2.4. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Ruptur Tendo AchillesTanda dan gejala yang dirasakan pasien :

Rasa sakit yang berat dirasakan pada bagian belakan pergelangan kaki atau betis seperti adanya sakit pada tendon Achilles 1-3 inchi di atas tulang.

Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan merasakan adanya kelemahan yang luas pada serat protein kolagen yang mengakibatkan robeknya sebagian serat atau seluruh serat tendon.

Terlihat depresi di tendon 3-5 cm di atas tulang tumit.Tumit tidak bisa digerakkan turun dan naik.

Biasanya timbul bunyi ‘krek’ atau ‘pop’ dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki.

Nyeri bisa berat dan tiba-tiba saat mengubah arah lari atau pada lari mendaki. Mugkin pasien dapat merasakan bagian lembek bila meraba daerah sekitar tendon karena adanya cairan peradangan yang berkumpul di bawah peritenon.

Nyeri lokal, begkak sepajang tendon Achilles dan kekuatan plantar fleksi lemah.2.5. Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang

Lokasi Sakit Pengamatan

a. Berdirib. Berjalanc. TengkurapAmati pembengkakan, penebalan pada tendo, otot betis melemah (mengecil)

Gerakan Aktifa. Penegangan/pelenturan (plantarfleksi)b. Penegangan/pelenturan saraf punggung kaki (dorsofleksi)

Gerakan pasif

10

Page 11: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

a. PlantarfleksiBiasanya menyakitkan jika ada kelainan pada bagian belakang tendo

b. Plantarfleksi dengan tekanan lebihc. Dorsofleksid. Tulang sendi subtalare. Peregangan otot

i. GastrocnemiusBerdiri, berat badan sebagai tekanan. Lutut diregangkan dan tumit diatas permukaan tanah. Bandingkan kedua pergelangan kaki.

ii. SoleusBerdiri tegak dengan lutut dilenturkan. Kaki posisi normal

Gerakan tertahana. Plantarfleksi

Pengujian secara fungsionala. Betis diangkatb. Meloncatc. Menjatuhkan tumit secara tiba-tiba

Palpasi/pijitana. Tendo Achillesb. Bursa retrocalcanealc. Talus bagian belakangd. Otot betis

Pengujian Khususb. Tes Thomsonc. Penilaian secara biomekanik

Thompson testPertama kali ditemukan oleh Simmonds dan dipopulerkan oleh Thompson-Doherty.Posisi pasien tengkurap, kemudian betis pasien diremas. Apabila tendo achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.

Gambar test Thompson.

Obrien’s Test

11

Page 12: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus dimasukkan jarum berukuran 25. Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak  bergerak, menandakan tendo achilles yang mengalami rupture. Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar.

Gambar test Obrien’s

( O’Brien T. The Needle Test for Complete Rupture of the Achilles Tendon. J Bone and Joint Surgery, 66-a (7), 1984. )

Copeland TestPosisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket. Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif.Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg. Namun bila tendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak sama sekali.Maffuli mengevaluasi sensitivitas, spesifisitas dan prediktif dan nilai dari tes pijat betis, jarak teraba, tes Matles, tes jarum O’Brien dan tes sphygmomanometer tes dari 174 ruptur tendon achilles lengkap. Semua tes menunjukan nilai prediksi positif tinggi, namun tes pijat betis ( test Thompson ) dan tes Matles ternyata lebih sensitif ( 0,96 dan 0,88 ) dibandingkan tes lain.

Test fleksi LututPasien diminta untuk aktif melenturkan lutut sampai 90 derajat sambil berbaring rawan dimeja periksa. Selama gerakan ini, jika kaki pada sisi yang terkena jatuh ke netral atau dorsofleksi, diagnosis ruptur tendon achilles dapat ditegakkan.

Tes sphygmomanometerUntuk tes ini, manset Sphygmomanometer melilit betis di bagian tengah sementara pasien berbaring rawan. Manset mengembang hingga 100 milimeter merkuri (13,33 kilopascal)dengan kaki di fleksi plantar. Kaki kemudian dorsofleksi. Jika tekanan naik sampai sekitar140 milimeter merkuri (18,66 kilopascal), unit musculotendinous dianggap menjadi utuh.Namun, jika tekanan tetap sekitar 100 milimeter merkuri (13,33 kilopascal), maka diagnosisruptur tendon Achilles dapat ditegakkan.Menjelaskan pemeriksaan radiologi ruptur tendon achilles

Pemeriksaan penunjang

12

Page 13: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

Plain Radiograph

Dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon Achilles. Radiografi menggunakan sinar-Xuntuk menganalisis titik cedera. Hal ini tidak efektif untuk mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron energi tinggi menghantam sumber logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati jaringan dan ditangkap di film. Sinar-X umumnya dipakai untuk mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti tulang, sementara jaringan lunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang nya. Radiografimemiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis. Foto Polos diambil dengan posisi kaki yang ingin diperiksa secara lateral.

Foto Rontgen Perbandingan antara Normal dan mengalami rupture tendon Achilles

(http:// radiopaedia.org/images/457875) 

Ultrasonografi

Dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan adanya robekan. Bekerja dengan

mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh pasien. Beberapa suara dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan jaringan lunak atau tulang.Gambar-gambar yang tercermin ini dapat dianalisis dan dihitung ke dalam suatu gambar. Gambar-gambar ditangkap secara nyata dan dapat membantu dalam mendeteksi pergerakan tendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau robek.Perangkat ini membuat pemeriksaan menjadi sangat mudah untuk menemukan kerusakan struktural jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera. Alat modalitas gambar ini tidak mahal, tidak melibatkan radiasi pengion dan di tangan ultrasonographer ahli, bisa diandalkan.

USG Ruptur Tendon Achilles

13

Page 14: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

MRI (Magnetic Resonance Imaging)Dapat digunakan untuk membedakan ruptur tidak lengkap dari degenerasi tendon

Achilles,dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh. Proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang merubuhkan beberapa dari proton tsb keluar dari garis (alignment). Ketika proton kembali mereka (proton )memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar tajam penampang silang dari area penting. MRI dapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto berkualitas sangat tinggi sehingga mudah untuk teknisi menemukan robekan dan cedera lainnya. Jika terdapat rupture pada gambar pencitraan MRI terlihat hiperintens pada bagian yang terjadi rupture karena terisi oleh cairan.

Gambar 7 Gambaran MRI ruptur tendo Achilles

Tendo pada MRI: DENSITAS PROTON T2

NORMAL gelap GelapTENDINOSIS Terang GelapRUPTUR terang terang

2.6. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Ruptur Tendo Achilles

14

Page 15: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

- DiagnosisDalam mendiagnosis ruptur tendo achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan

mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedra terjadi dan apakah pasien tersebut sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Rentang gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki.

Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Diagnosis ruptur tendo Achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melaluipemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI atau lainnya.

Dokter biasanya dapat membuat diagnosis ini dengan baik pemeriksaan fisik maupun dari riwayat. X-Ray biasanya tidak diambil. Sebuah tes sederhana dari meremas otot betis sambil berbaring pada perut Anda ,harus menunjukkan jika tendon masih terhubung (kaki harus menunjuk). Tes ini mengisolasi hubungan antara otot betis dan tendon dan menghilangkan tendon lain yang masih memungkinkan pergerakan yang lemah.Sebuah kata peringatan: Achilles tendon pecah sering salah diagnogsis sebagai ketegangan atau cedera minor tendon. Pembengkakan dan melanjutkan kemampuan untuk lemah titik jari dapat membingungkan diagnosis. USG dan MRI adalah tes yang dapat membantu dalam diagnosis sulit. Tergantung pada tingkat cedera, tes ini juga dapat membantu dalam menentukan pengobatan yang mungkin yang terbaik.

Dilakukan tes beberapa maneuvers kaki yang mudah (seperti berdiri pada jari kaki). Saat terjadi rupture tendo Achilles, ditemukan celah lembut di tumit

Menurut rekomendasi dari AAOS (American Academy of Orthopaedic Surgeon), pemeriksaan fisik haus mengandung 2 atau lebih pemeriksaan berikut untuk mendiagnosis Ruptur Tendon Achilles akut, yaitu :

Thompson test (Simmond test) Berkurangnya kekuatan plantar flexi Dirasakannya gap atau jarak saat diraba (kerusakan, kehilangan garis bentuk) Pertambahan dorsofleksi pasif pada pergelangan kaki dengan manipulasi lembut.

- Diagnosis Banding Calcaneal bursitis

Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketika bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa di belakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon fibrosa tebal di belakang tumit meluncur turun naik. Achilles tendoncitis

Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/ berlari,achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma tendon achilles dan betis. Achilles tendinopathy atau tendonosis

Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon achilles yang juga menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon. Peritendinosis (peritendinitis)

Edema dan goresan pada paratenon (jaringan lemak disekitar tendo), nyeri dan bengkak akut, terlihat pada pelari yang menaikkan frekuensi latihan mereka tiba-tiba.

2.7. Memahami dan Menjelaskan Tata Laksana Rupture Tendo Achilles- FARMAKOLOGI

15

Page 16: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

Penanganan Medis Terapi dengan OAINS a. Mekanisme Kerja

- Menghambat sintesis prostaglandin melalui siklooksigenase (KOKS)- Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan kekuatan dan selektifitas

yang berbeda- Enzim cox ada dua isomer yaitu koks-1 berfungsi dalam pemeliharaan

fungsi dalam kondisi normal, koks-2 diinduksi stimulus inflamasi termasuk sitokin, endotoksin, dan faktor pertumbuhan.

b. Efek Farmakologi- Antipiretik

Obat AINS dapat menurunkan demam menjadi normal- Analgesik

Prostaglandin hanya berperan pada nyeri yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau inflamasi.

Prostaglandin menyebabkan sensitasi reseptor nyeri (hiperagesia) terhadap stimulasi mekanik dan kimiawi.

- Antiinflamasi (kerusakan mikrovaskuler, permeabilitas kapiler, migrasi leukosit kejaringan radang)

Mediator inflamasi yang dipengaruhi oleh OAINS adalah prostaglandin.

AINS dosis kecil tidak menekan migrasi sel oleh zat kemotaktik leukosit dan leukotriene

c. Efek Samping Obat - Tukak lambung- Gangguan fungsi trombosit akibat hambatan sintesis tromboksan A2- Gangguan fungsi ginjal akibat penurunan aliran darah ginjal- Nefropati analgetik pada jangka panjang- Reaksi hipersensitivitas yaitu perubahan jalur metabolisme asam

arakidonatContoh obat :

Salisilat, salisilamid, dan diflunisalDigunakan sebagai analgetik, antipiretik, dan antiinflamasiFarmakokinetik : Absorbsi di lambung lambat, absorbsi melalui kulit cepat, metabolisme di hati dan diekskresikan melalui ginjal.

Asetaminofen, FenasetinMemiliki efek analgetik dan antipiretik yang cukup tapi hampir tidak memiliki efek antiinflamasi.Farmakokinetik : - absorbsi oral cepat dan sempurna-T ½ : 1-3 jam- Di metabolisme di hati- Toksisitas : nekrosis hati

Pirazolon dan derivatnyaMemiliki efek analgetik dan antipiretikDiindikasikan sebagai analgetik dan antipiretik yang tidak dapat diturunkan oleh obat lain. Efek samping obat : agranulositosis, anemia aplastik, trombositopenia

Fenilbutazon dan OksifenbutazonTidak lagi dianjurkan sebagai antiinflamasi

Asam Mefenamat dan MeklofenamatAsam mefenamat lebih sering digunakan sebagai analgesik, antiinflamasi. Efek samping obat : Iritasi lambung, waspada dengan interaksi terhadap antikoagulan

16

Page 17: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

DiklofenakDiabsorbsi cepat dan lengkap dari saluran cerna.Ikatan protein 99%. T ½ : 1-3 jam. Diakumulasi di cairan sinovial. Efek samping obat : gangguan saluran cerna

Ibuprofen, Ketoprofen, dan NaproksenSebagai analgesik dan antiinflamasi.Ibuprofen juga digunakan sebagai antipiretik.Menurunkan efek diuresis dan natriuretik furosemid dan tiazid, alfa dan beta bloker dan katopril.

- NON FARMAKOLOGIa. Non-surgery/konservatif

Biasanya melibatkan pemakaian cast atau boot untuk berjalan mengangkat bagian tumit yang mensupport tendon yang rusak untuk sembuh. Metode ini menghindari resiko yang dapat ditimbulkan oleh operasi, seperti infeksi. Namun, resiko rupture kembali lebih besar pada metode ini, dan waktu pulihnya cukup lama. Jika rupture kembali, perbaikan dengan operasi akan lebih sulit.

Pemakaian boot orthosis yang bias dilepas dengan sisipan untuk tumit agar ujung tendon dapat berdekatan sama-sama. Kelebihan dari pemakaian boot ini adalah pasien dapat bergerak. Pada robekan parsial dilakukan pemasangan gips sirkuler di atas lutut selama 4-6minggu dalam posisi fleksi 30-40 derajat pada lutut dan fleksi plantar pada pergelangan kaki.

b. Surgery- Perawatan Surgical

Prosedurnya biasnya adalah membuat irisan pada bagian belakang bawah tungkai dan menjahit tendon yang putus. Tergantung dengan kondisi jaringan yang robek, perbaikan dapat diperkuat oleh tendon lainnya. Komplikasi dari operasi dapat timbul infeksi dan kerusakan pada syaraf.

o Percutaneous SurgeryPada tindakan ini,dibuat sayatan kecil selebar 2-4 cm. Melalui luka tusuk, jahitan melewati ujung distal dan proksimal, yang diperkirakan ketika pergelangan kaki berada pada equinus maksimal.Jahitan itu kemudian dipotong pendek, diikat menggunakan simpul, danmendorong subkutan. Luka-luka kecil dibersihkan dan dipasang perban kering dan sterilSetelah itu, pasien menggunakan bantalan gips yang tanpa beban.Penggunaan gips dilakukanselama 4 minggu,diikuti oleh 4 minggu di bantalan berat dan pemakaian gips dengan elevasi tumit rendah.

Gambar 8 Percutaneous Surgery

(http://ajs.sagepub.com/content/33/9/1369/F2/graphic-3.large.jpg)

o Open Surgical RepairPerbaikan terbuka dilakukan dengan menggunakan pendekatan longitudinal medial.Insisi medial memiliki keuntungan visualisasi yang lebih baik pada

17

Page 18: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

tendon plantaris, sertamenghindari cedera pada saraf Sural. Insisi garis tengah jarang digunakan karena tingginyatingkat komplikasi luka dan adesi. Pada pendekatan ini, dibuat sayatan sepanjang 3-10 cm. Setelah paratenon disayat secara longitudinal, ujung tendon dapat dikenali dengan mudah dan didekatkan dengan menggunakan jahitan tipe Kesler/Krackow/Bunnell dengan menggunakann onabsorbable suture. Selanjutnya, epitenon disambung dengan teknik cross-stitch. Para tendon harus disambung kembali agar tidak terjadi adesi. Kemudian, penutupan oleh kulit akanmembatasi terjadinya komplikasi luka.Setelah operasi, pergelangan kaki dipertahankan dalam fleksi saat pemasanganorthosis. Setelah periode imobilisasi, kaki digerakkan secara netral ke plantar atau sedikitdalam orthosis kaku, dan pasien diperbolehkan memakai bantalan berat parsial. Imobilisasi biasanya dihentikan 4-6 minggu setelah perbaikan. Pada saat itu, jangkauan yang aktif danaktif-dibantu gerak, berenang, bersepeda stasioner, dan berjalan dalam sepatu dilengkapidengan mengangkat tumit dapat dimulai. Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat beraktivitaskembali dalam jangka waktu 4 bulan. Tindakan operasi untuk perbaikan ruptur Achilles tendon telah dilaporkan memilikitingkat yang lebih rendah dalam terjadinya rerupture; peningkatan kekuatan otot pascaoperasi,dan daya tahan, dan membutuhkan waktu yang lebih singkat agar dapat kembali beraktivitas normal jika dibandingkan dengan tindakan konservatif. Namun, kemungkinan terjadinya komplikasi luka seperti infeksi, drainase, pembentukan sinus, dan pengelupasankulit lebih tinggi daripada tindakan non-operasi.

Gambar 9 Open Surgical Repair

(http://www.orthopaedicsurgeon.com.sg/wp-content/uploads/2012/05/Ruptured-Achilles-Tendon.jpg)

18

Page 19: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

Perawatan di Rumah :Mengikuti standar RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)

Mengistirahatkan alat gerak yang cedera Memberikan es pada area yang cedera (es ditaruh dalam kantong plastic dan

dibungkus dengan handuk) Mengkompres bagian yang sakit untuk mengurangi pembengkakan.

- Membalutkan bagian yang sakit dengan bandage- Pastikan bandage tidak mengganggu sirkulasi darah

Mengangkat tempat yang cedera jika memungkinkan. Lebih tinggi daripada jantung agar tidak bengkak.

Pengambilan perawatan immobilisasi atau surgical tergantung aktivitas, kebutuhan kekuatan kaki saat beraktivitas, umur, dan kondisi klinis.

2.8. Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Ruptur Tendo AchillesJika rupture tendo Achilles keseluruhan diterapi nonsurgical, resiko re-ruptur dapat terjadi

20%-40%. Pengulangan pembedahan untuk rupture tendo Achilles biasanya hasilnya buruk.Awal (perioperative) Kerusakan nervus, haematomaIntermediate: (<6 minggu) InfeksiAkhir: (6 minggu-6 bulan) Re-rupturResiko operasi tendon Achilles:

Infeksi kulit di tempat sayatan Komplikasi normal pembedahan atau anestesi, seperti pendarahan dan efek

sampingobat-obatan Kerusakan saraf Resiko kembalinya ruptur Achilles. Walaupun risiko ini lebih kecil disbanding

pengobatan nonsurgical Kemungkinan tendon yang sembuh setelah operasi tidak akan sekuat seperti sebelum

cedera.Efek samping : dapat terjadi kerusakan syaraf.Setelah kedua jenis operasi, kemungkinan akan mengenakan gips, boot berjalan, atauperangkat serupa untuk 6-12 minggu. Pada awalnya, boot diposisikan untuk menjagakakimenunjuk ke bawah untuk menyembuhkan tendon. Boot kemudian disesuaikan secarabertahap untuk meletakkan kaki dalam posisi netral (tidak mengarah ke atas atau bawah).Waktu pemulihan total Anda mungkin akan selama 6 bulan.Lebih dari 80 dari100 orang yang menjalani operasi untuk ruptur tendon Achilles dapatkembali ke semua aktivitas yang mereka lakukan sebelum cedera, termasuk kembali berolahraga.

2.9. Memahami dan Menjelaskan Prognosis Ruptur Tendo Achilles Jika penanganan dan rehabilitasi yang baik, prognosisnya sangat baik, biasanya para atlit

dapat kembali ke latihan / olahraga mereka sebelumnya. Jika tidak melakukan operasi, harus waspada akan terjadinya reruptur. Kebanyakan pasien dapat beraktivitas kembali seperti biasa baikd engan perawatan surgical m aupun konservatif. Beberapa studi mengindikasikan hasil yang lebih baik pada perawatan surgical. Atlet dapat kembali beraktivitas lebih cepat namun dengan resiko rupture kembali rendah. Secara khas, saat tempat rupture sembuh akan terbentuk tonjolan kecil bekas cedera. Biasanya dapat beraktivitas kembali 4-6 bulan setelah pengobatan. Dengan motivasi dan terapi fisik yang terus-menerus, seorang atlet dapat kembali latihan paling cepat 3bulan setelah cedera.

2.10. Memahami dan Menjelaskan Rehabilitasi Ruptur Tendo Achilles.

19

Page 20: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

Rehabilitasi setelah operasi bertujuan untuk menguatkan tendon dan membantu tendon untuk kembali seperti sedia kala.

Terapi Fisiko Perenggangan dan latihan fleksibilitas

Membantu memperbaiki tendon tanpa memendekkan dan menimbulkan rasa sakit kronis.

o Latihan ketahanan / kekuatanMembantu menguatkan kembali otot yang kehilangan kekuatannya pada saat proses perbaikan.

o Terapi panas ultrasoundMelancarkan sirkulasi darah

o PemijatanMeningkatkan fleksibilitas dan sirkulasi darah.

Program rehabilitasi dapat terdiri dari : Latihan penguatan Ketahanan terhadap aktivitas (bersepeda stasis) Koordinasi tubuh dan atau training ketangkasan.

2.11 PencegahanRuptur Tendon Achilles dapat dicegah dengan cara :

a. Regangkan dan kuatkan otot betis. Jangan melompat saat peregangan. Latihan penguatan otot betis (pemanasan) membantu otot dan tendon menyerap lebih banyak gaya dan mencegah cedera.

b. Hindari aktivitas yang memberikan tekanan tinggi pada tendon seperti melompat dan berlari.

c. Hindari berlari pada permukaan yang kasar atau licin. Gunakan sepatu dengaan bantalan pada tumit.

d. Hindari intensitas latihan secara tiba-tiba. Naikkan jarak latihan, durasi dan frekuensi latihan kurang lebih 10% tiap minggu.

DAFTAR PUSTAKA

20

Page 21: Word Muskuloskeletal Sk2 Kelompok a15

• Achillesblog.com• Anderson, Silvia Prince.1996. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit.

Jakarta : EGC• Eradiology.bidmc.harvard.edu/LearningLab/musculo/aspden.pdf• Healthwise Staff, http://www.webmd.com/a-to-z-guides/achilles-tendon-rupture• http://ajs.sagepub.com/content/33/9/1369/F2/graphic-3.large.jpg• http://images.radiopaedia.org/images/555107/be5f948c23b6fc6053b855209ccb56.jpg• http://radiopaedia.org/images/457875• http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131453189/Cedera

%20Achilles&Perawatannya.pdf• http://www.aaos.org/research/guidelines/artsummary• http://www.aidmyachilles.com/_img/thompson-test-diagnosis.jpg• http://www.emedicinehealth.com/achilles_tendon_rupture/

page12_em.htm#prognosis_of_achilles_tendon_rupture• http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendon-rupture/basics/

causes/con-20020370• http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendon-rupture/basics/

prevention/con-20020370• http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendon-rupture/basics/

symptoms/con-20020370• http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendon-rupture/basics/

treatment/con-20020370• http://www.orthopaedicsurgeon.com.sg/wp-content/uploads/2012/05/Ruptured-

Achilles-Tendon.jpg• http://www.webmd.com/a-to-z-guides/achilles-tendon-problems-cause• http://www.webmd.com/a-to-z-guides/achilles-tendon-problems-what-increases-your-

risk • http://www.webmd.com/a-to-z-guides/ruptured-tendon-treatment• http://www.webmd.com/pain-management/tc/achilles-tendon-injury-physical-therapy-

and-rehab-topic-overview• Justin M. Weatherall, MD; Kenneth Mroczek, MD; Nirmal Tejwani, MD. Acute

Achilles Tendon Ruptures. [published online ahead of print October 2010] 33(10):758-64 (2010) PMID 20954624) http://www.orthosupersite.com/view.aspx?rid=70484,

• Keith L.Moore, Ph.D,etc. 2013. Anatomi Berorientasi Klinis. Erlangga; Jakarta• Medicinenet.com/script/main/mobileart.asp?articlekey=173484&Page=6• O’Brien T. The Needle Test for Complete Rupture of the Achilles Tendon. J Bone

and Joint Surgery, 66-a (7), 1984• Sjamsuhidajat,R dan Wim de Jong, 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi revisi. Jakarta.

EGC hal 1075• Sudoyo AW,dkk, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi IV, Jilid III,FKUI,

Jakarta• Tambajong J,Wonodirekso S.1996.Buku Teks Histologi. Jakarta EGC• www. mayoclinic.org/disease-conditions/achilles-tendon-rupture/basic/definition• www.rcsed.ac.uk/rcsedbackissues/journal/vol47_4/47400005.html

21