pembahasan iv.1.1 biaya bahan baku langsung 1. kondisithesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00535-ak...

38
52 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Anggaran biaya produksi digunakan sebagai alat perencanaan pada PT Pangansari Utama. IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisi Biaya bahan baku langsung PT. Pangansari Utama adalah semua biaya – biaya yang dikeluarkan untuk pembelian segala jenis sumber daya bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi guna memenuhi tujuan perusahaan yaitu menghasilkan produk atau katering yang akan dijual kepada klien PT. Freeport Indonesia. Bahan baku yang dibeli dan digunakan dalam proses produksi dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu food & beverage serta bahan special item. PT. Pangansari Utama memperoleh bahan baku untuk menjalankan proyek Freeport yaitu sebesar 70% bahan baku di datangkan dari Surabaya menggunakan fasilitas pengangkutan bahan baku yang telah disediakan oleh klien PT. Freeport Indonesia sehingga PT. Pangansari tidak perlu mengeluarkan biaya pengangkutan tersebut dan sisanya kurang lebih 30% bahan baku didatangakan atau berasal dari daerah lokal papua yang juga difasilitasi pengangkutannya oleh klien PT. Freeport Indonesia. Setelah bahan baku tiba di lokasi Timika Papua, bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan yang juga telah di fasilitasi oleh PT. Freeport Indonesia.

Upload: phamtuong

Post on 02-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

52

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1. Anggaran biaya produksi digunakan sebagai alat perencanaan pada PT

Pangansari Utama.

IV.1.1 Biaya bahan baku langsung

1. Kondisi

Biaya bahan baku langsung PT. Pangansari Utama adalah semua biaya –

biaya yang dikeluarkan untuk pembelian segala jenis sumber daya bahan baku yang

diperlukan dalam proses produksi guna memenuhi tujuan perusahaan yaitu

menghasilkan produk atau katering yang akan dijual kepada klien PT. Freeport

Indonesia. Bahan baku yang dibeli dan digunakan dalam proses produksi

dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu food & beverage serta bahan special item.

PT. Pangansari Utama memperoleh bahan baku untuk menjalankan proyek

Freeport yaitu sebesar 70% bahan baku di datangkan dari Surabaya menggunakan

fasilitas pengangkutan bahan baku yang telah disediakan oleh klien PT. Freeport

Indonesia sehingga PT. Pangansari tidak perlu mengeluarkan biaya pengangkutan

tersebut dan sisanya kurang lebih 30% bahan baku didatangakan atau berasal dari

daerah lokal papua yang juga difasilitasi pengangkutannya oleh klien PT. Freeport

Indonesia. Setelah bahan baku tiba di lokasi Timika Papua, bahan baku dimasukkan

ke dalam gudang penyimpanan yang juga telah di fasilitasi oleh PT. Freeport

Indonesia.

Page 2: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

53

Berikut ini merupakan tabel anggaran dari jumlah dan jenis bahan baku yang

digunakan dalam Freeport Project selama tahun 2009 :

Tabel 4.1

Anggaran pemakaian bahan baku PT. Pangansari Utama

Tahun 2009 (dalam Rupiah)

Nama Barang VolumeNilai Pemakaian Per Tahun

Dairy Product 119,618 26,328,000,000 Meats 936,717 49,749,000,000 Poultry 1,894,996 44,645,000,000 Fish 1,138,759 25,605,000,000 Bakery 27,282 6,006,000,000 Fruit & Vegetable 3,025,550 70,597,000,000 Juice & Beverage 93,005 10,846,000,000 Coffee & Tea 19,460 4,619,000,000 Staples & Groceries 207,759 39,013,000,000 Packated Sweat & cookies 8,696 934,000,000

Total Food & Beverage 7,471,842 278,342,000,000

Baby Accecories - - Suplement & Medicine - - Cigaretes 305 67,000,000 Toys & Supporting Goods - - Batteries & Films - - Stationery 101,558 680,000,000 Animal Food & Accecories - - Sport - -

Total Special Item 101,863 747,000,000

Total 7,573,705 279,089,000,000

Sumber: RKAT PT. Pangansari Utama tahun 2009 (data diolah)

Page 3: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

54

Perencanaan anggaran biaya bahan baku tahun 2009 dilakukan oleh General

Manager Operation PT. Pangansari Utama yaitu Herman Hartomo. Tahapan dalam

penyusunan anggaran biaya bahan baku adalah sebagai berikut :

a. Herman Hartomo selaku General Manager Operation menyusun anggaran

bahan baku untuk periode tahun 2009

b. Setelah anggaran selesai disusun, di berikan kepada pimpinan perusahaan

untuk ditinjau dan disahkan.

c. Setelah mendapat pengesahan dari pimpinan perusahaan, anggaran di bagikan

kepada bawahan atau karyawan untuk dilaksanakan proses produksi.

Dalam menyusun anggaran biaya bahan baku, didasari oleh rumusan

perhitungan perencanaan biaya bahan baku yaitu sebagai berikut :

Biaya DM realisasi t-1 + Besarnya inflasi = <= 51% dari anggaran penjualan

Jumlah aktual yang digunakan X Harga aktual

Dalam perencanaan anggaran, pihak manajemen hanya membuat anggaran

dan memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku saja

yaitu berdasarkan biaya bahan baku realisasi tahun sebelumnya ( jumlah aktual

dikalikan dengan harga aktual ) ditambah dengan besarnya inflasi dan jumlah dari

anggaran bahan baku tidak boleh melebihi dari 51 % anggaran penjualan. Prosedur

penyusunan anggaran pada PT. Pangansari Utama tidak memperhatikan jumlah

persediaan awal dan persediaan akhir dari bahan baku. Karena perusahaan tidak

menggunakan metode minimum maksimum dalam menetukan margin aman dari

kuantitas bahan baku di persediaan. Selain itu dalam tiap bulannya jumlah katering

Page 4: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

55

yang di buat untuk karyawan PT. Freeport Indonesia tidak lah sama jumlahnya

karena adanya sistem kerja on off dari karyawan klien tersebut.

Sehingga pada tahun 2009 anggaran bahan baku langsung untuk freeport

project adalah sebesar Rp. 279.089.000.000.

2. Kriteria

Anggaran biaya bahan baku adalah sebuah rencana terperinci yang disusun

mengenai jumlah biaya bahan baku yang akan dikeluarkan pada periode tertentu

dimasa yang akan datang. Sebagai bagian dari fungsi perencanaan,anggaran

merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam

bertindak. Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan.

Tanpa memiliki anggaran perusahaan tidak memiliki arah ,sasaran dan target yang

harus dicapai dalam satu kurun waktu tertentu. Tujuan dibuatnya anggaran di bidang

perencanaan diantaranya adalah untuk:

a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang

berkaitan dengan aktivitas yang akan dilaksanakan,

b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan dalam

menentukan arah atau aktivitas yang paling menguntungkan,

c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan,

d. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia,

e. Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.

Penyusunan perencanaan pembeliaan bahan baku dihitung sebagai berikut:

Page 5: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

56

Bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi XXX

Ditambah persediaan akhir bahan mentah yang diinginkan XXX

Total bahan mentah yang diperlukan XXX

Dikurangi persediaan akhir bahan mentah XXX

Bahan mentah yang akan dibeli XXX

Biaya –biaya yang umumnya diperhitungkan dalam penyusunan perencanaan

biaya bahan baku diantaranya adalah :

a. Biaya pembelian bahan baku

b. Diskon pembelian

c. Beban angkut pembelian

d. Biaya penyimpanan atau penggudangan persediaan bahan baku

3. Sebab – Akibat

Oleh karena perusahaan menentukan rencana pemakaian biaya bahan baku

langsung dengan cara jumlah realisasi biaya bahan baku tahun lalu ditambah

besarnya inflasi yaitu maksimal 51% dari anggaran penjualan maka anggaran

pemakaian bahan material tidak dapat digunakan sebagai alat perencanaan yang

akurat.

Ketidak akuratan perencanaan biaya bahan baku tersebut disebabkan karena

manajemen tidak membuat anggaran produksi serta anggaran pemakaian bahan baku

sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui tingkat persediaan awal yang dimiliki

perusahaan dan berapa kapasitas bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.

Selain itu ketidak akuratan perencanaan biaya bahan baku juga disebabkan oleh

Page 6: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

57

kegagalan manajemen dalam meramalkan kondisi pasar yang menyangkut jumlah

atau harga bahan baku di pasaran sehingga perusahaan mengeluarkan biaya yang

lebih besar dengan jumlah yang telah dianggarkannya.

4. Rekomendasi

Bagian operasional perusahaan yang membuat perencaan terhadap anggaran

bahan baku sebaiknya membuat rincian mengenai anggaran produksi dan anggaran

pemakaian bahan baku selama periode berjalan. Karena dengan adanya anggaran

produksi dan anggaran pemakaian bahan baku perusahaan menjadi memiliki patokan

atau ukuran dalam pembelian jumlah bahan baku.

IV.1.2. Biaya tenaga kerja langsung

1. Kondisi

Biaya tenaga kerja langsung PT. Pangansari Utama adalah semua biaya yang

dikeluarkan terkait dengan pembayaran terhadap gaji atau upah karyawan yang

berhubungan langsung dengan proses produksi untuk tujuan menghasilkan produk

atau Katering yang akan dijual kepada PT. Freeport Indonesia.

Asal dari tenaga kerja dalam melakukan proyek Freeport sebesar kurang lebih

sebesar 72% berasal dari putera daerah (Lokal Papua), sebesar 19% berasal dari luar

Papua dan sisanya para karyawan yang berasal dari Jakarta. Perusahaan memberikan

gaji kepada karyawan berdasarkan jabatan dimana jabatan tertinggi mendapatkan gaji

Rp. 17.100.000 per bulan sedangkan untuk jabatan terendah sebesar Rp. 3.003.000

per bulan. Jumlah karyawan di Freeport Project berjumlah sebanyak 1982 orang.

Waktu kerja para karyawan adalah 6 hari waktu kerja dan 1 hari libur yaitu hari

Page 7: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

58

Minggu. PT. Pangansari Utama dalam pengadaan tenaga kerja bekerja sama dengan

PJTKI setempat selaku badan yang menaungi pengadaan tenaga kerja lokal.

Tabel 4.2

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan

Tahun 2009

Jabatan JumlahKoki dan Asisten koki 380 orangStaff (Manajer,supervisor admin) 103 orangNon Staff ( pekerja kasar) 1499 orang

Sumber : PT. Pangansari Utama

Perencanaan anggaran biaya tenaga kerja tahun 2009 dilakukan oleh General

Manager Operation PT. Pangansari Utama yaitu Herman Hartomo. Tahapan dalam

penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung sama dengan tahapan pada

penyusunan biaya bahan baku langsung yang sudah diuraikan diatas.

Rumus perhitungan perencanaan anggaran biaya gaji tenaga kerja :

Biaya DL realisasi t-1 + Besarnya inflasi = <= 19% dari anggaran penjualan

Jumlah karyawan berdasarkan jabatan X tarif gaji sesuai jabatan

Manajemen menyusun anggaran tenaga kerja langsung yaitu berdasarkan

jumlah biaya realisasi gaji karyawan tahun lalu (jumlah karyawan berdasarkan

jabatan dikalikan dengan tarif gaji sesuai jabatan) ditambahan komponen biaya

tenaga kerja lainnya dan juga ditambah dengan besarnya inflasi dan jumlah dari

Page 8: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

59

anggaran biaya tenaga kerja langsung tidak boleh melebihi dari 19% anggaran

penjualan.

Perencanaan menggunakan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut :

a. Tingkat pertumbuhan nasional : 6,2%

b. Laju Inflasi : 6,5%

Tabel 4.3

Anggaran biaya tenaga kerja PT. Pangansari Utama

Tahun 2009 (dalam Rupiah)

Deskripsi Anggaran

Biaya Gaji 43,888,000,000 Biaa Tunjangan Jabatan 584,000,000 Biaya Transport 1,874,000,000 Biaya Tunjangan Daerah 1,861,000,000 Biaya Tunjangan Khusus 1,861,000,000 Biaya Tunjangan Lapangan 2,954,000,000 Biaya Lembur 51,614,000,000 Biaya Insentif - Biaya Makan - Biaya Pengobatan 2,252,000,000 Biaya Astek 2,805,000,000 Biaya Pensiun 7,000,000 Biaya THR 4,124,000,000 Biaya Jasa Produksi 765,000,000 Biaya Cuti 2,673,000,000 Biaya Pesangon 1,608,000,000 Biaya Asuransi Karyawan 253,000,000 Biaya Pegawai lain-lain 3,000,000

- Total Biaya Gaji & Tunjangan 119,126,000,000

Sumber: RKAT PT. Pangansari Utama tahun 2009

Page 9: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

60

Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung, perusahaan tidak

melakukan perhitungan dengan menggunakan tarif jam tenaga kerja langsung

diakrenakan perusahaan telah membuat patokan atau ukuran tarif gaji dan tarif

lembur berdasarkan jabatan para karyawan. Dalam pemotongan upah perusahaan

hanya mengenakan potongan sebesar 2% dari gaji kotor untuk pembayaran asuransi

tenaga kerja. Untuk tahun 2009 total anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk

freeport project adalah sebesar Rp. 119.126.000.000.

2. Kriteria

Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah sebuah rencana terperinci

mengenai jumlah biaya yang tenaga kerja langsung yang akan digunakan pada

periode tertentu di masa yang akan datang. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung

adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai penggunaan tenaga kerja (manusia)

dalam proses produksi. Sebagai bagian dari fungsi perencanaan,anggaran merupakan

rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam bertindak.

Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan. Tanpa memiliki

anggaran perusahaan tidak memiliki arah ,sasaran dan target yang harus dicapai

dalam satu kurun waktu tertentu

Penyusunan perencanaan biaya tenaga kerja langsung dihitung sebagai

berikut:

Permintaan produksi XXX

Dikalikan jam tenga kerja langsung XXX

Total jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan XXX

Dikalikan biaya tenaga kerja langsung per jam XXX

Total biaya tenaga kerja langsung XXX

Page 10: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

61

Pengaturan akuntansi untuk biaya tenaga kerja langsung mencakup :

a. Sejarah kerja dari setiap pekerja ,seperti tanggal dipekerjakan, tingkat upah,

penugasan awal, promosi, kenaikan gaji dan waktu cuti untuk liburan atau

karena sakit

b. Informasi yang diperlukan untuk memenuhi kontrak serikat kerja, hukum

jaminan sosial, peraturan upah dan jam kerja, pajak penghasilan yang

dipungut, dan persyaratan pemerintah.

c. Waktu kerja dan biaya standar

d. Jam kerja setiap karyawan,tingkat upah, dan total pendapatan untuk setiap

periode penggajian

e. Perhitungan potongan dari upah kotor untuk setiap karyawan

f. Output atau pencapaian dari setiap karyawan

3. Sebab – Akibat

Oleh karena perusahaan menentukan rencana biaya tenaga kerja langsung

dengan cara jumlah realisasi biaya tenaga kerja langsung tahun lalu ditambah

besarnya inflasi yaitu maksimal 19% dari anggaran penjualan maka anggaran biaya

tenaga kerja langsung tidak dapat digunakan sebagai alat perencanaan yang akurat.

Ketidakakuratan perencanaan biaya tenaga kerja tersebut disebabkan karena

manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam proses

produksi hingga menjadi sebuah produk sehingga tidak dapat dinilai apakah kinerja

karyawan telah efektif dan efisien. Tidak hanya itu, ketidak akuratan anggaran biaya

tenaga kerja sebagai alat perencanaan juga dikarenakan perusahaan dalam

Page 11: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

62

menentukan komponen biaya tenaga kerja hanya didasari pada tinggi atau rendahnya

jabatan karyawan tersebut. Selain itu ketidak akuratan perencanaan biaya tenaga

kerja juga disebabkan oleh kegagalan manajemen dalam meramalkan kondisi

lingkungan di area proyek Freeport. Dengan ketidakakuratan perencanaan anggaran

tersebut mengakibatkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya

tenaga kerja langsung meningkat dan mengurangi profit perusahaan.

4. Rekomendasi

Bagian operasional perusahaan yang membuat perencaan terhadap anggaran

tenaga kerja sebaiknya membuat waktu kerja dan biaya standar dalam proses

produksi. Selain itu manajemen juga lebih memperhatikan mengenai sejarah kerja

dari setiap pekerja ,seperti tanggal dipekerjakan, tingkat upah, penugasan awal,

promosi, kenaikan gaji dan waktu cuti agar dapat menempatkan sumber daya

manusia sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

IV.1.3. Biaya overhead

1. Kondisi

Biaya overhead PT. Pangansari Utama adalah biaya yang dikeluarkan atau

berhubungan dengan proses produksi Freeport Project diluar dari biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja. PT. Pangansari Utama hanya mengeluarkan biaya variabel

overhead dikarenakan biaya fix overhead telah dibebankan ke klien PT. Freeport

Indonesia.

Perencanaan anggaran biaya overhead atau biaya tidak langsung PT.

Pangansari Utama tahun 2009 dilakukan oleh General Manager Operation yaitu

Herman Hartomo. Tahapan dalam penyusunan anggaran biaya overhead sama

Page 12: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

63

dengan tahapan pada penyusunan biaya bahan baku langsung yang sudah diuraikan

diatas. Pada perusahaan industrial catering seperti PT. Pangansari utama , komponen

overhead lebih banyak disediakan oleh klien PT. Freeport Indonesia.

Berikut ini merupakan tabel anggaran biaya overhead yang digunakan dalam

Freeport Project selama tahun 2009 :

Tabel 4.4

Anggaran Biaya Overhead PT. Pangansari Utama

Tahun 2009 (dalam Rupiah)

Deskripsi Anggaran

Perlengkapan & Linen 35,385,000,000

Biaya Peningkatan SDM 257,000,000

Biaya Mobilisasi -

Biaya Perjalanan Dinas 176,000,000

Biaya Pajak -

Biaya Service & Pemeliharaan 58,000,000

Biaya Penyusutan -

Biaya Amortisasi -

Biaya Asuransi 128,000,000

Biaya Sewa 43,000,000

Biaya Leasing -

Biaya Kantor 504,000,000

Biaya Project -

Handling Expenses 36,000,000

Biaya Tidak Langsung Lain-lain 443,000,000

Total 37,030,000,000

Sumber: RKAT PT. Pangansari Utama tahun 2009 (data diolah)

Rumus perhitungan perencanaan anggaran biaya overhead :

Page 13: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

64

Biaya OH realisasi t-1 + Besarnya inflasi = <= 12% dari anggaran penjualan

Jumlah biaya aktual yang dikeluarkan

Dalam perencanaan anggaran, pihak manajemen hanya membuat dan

memperhitungakan biaya variabel overhead saja dengan rumusan jumlah biaya

overhead aktual yang dikeluarkan tahun sebelumnya ditambah dengan besarnya

inflasi dan jumlah dari anggaran overhead tidak boleh melebihi dari 12% anggaran

penjualan. Prosedur penyusunan anggaran overhead PT. Pangansari Utama hanya

menggunakan tarif tunggal dan tidak memasukan biaya fix overhead.Untuk tahun

2009 anggaran biaya overhead untuk freeport project adalah sebesar Rp.

37.030.000.000.

2. Kriteria

Anggaran biaya overhead manufaktur adalah suatu rencana terperinci

mengenai jumlah biaya overhead yang akan dikeluarkan pada periode tertentu

dimasa yang akan datang.

Penuyusunan perencanaan biaya overhead dihitung sebagai berikut :

Anggaran jam tenaga kerja langsung XXX

Dikalikan tarif overhead variabel XXX

Overhead manofaktur variabel XXX

Ditambah overhead manufaktur tetap XXX

Total overhead manufaktur XXX

Dikurangi depresiasi XXX

Pengeluaran kas untuk overhead manufaktur XXX

Page 14: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

65

faktor –faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan tarif biaya overhead

adalah :

a. Dasar yang digunakan

Output fisik,biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga

kerja langsung, jam mesin.

b. Pemilihan tingkat aktifitas

Kapasitas teoritis, kapasitas praktis, kapasitas aktual yang diperkirakan, kapasitas

normal, dampak kapasitas terhadap tarif overhead, kapasitas mengganggur versus

kelebihan kapasitas.

c. Memasukan atau tidak memasukan overhead tetap

Perhitungan biaya penyerapan penuh, perhitungan biaya langsung

d. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif

Tarif tingkat pabrik, tarif departemental, tarif subdepartemental dan aktivitas.

e. Menggunakan tarif yang berbeda untuk aktifitas jasa

Cara basis alokasi yang digunakan untuk menghitung tarif overhead ditentukan

dimuka :

Tarif overhead = Estimasi biaya overhead pabrik total

yang ditentukan di muka Estimasi unit produk total

Page 15: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

66

Rumus untuk membebankan biaya overhead ke produk atau pekerjaan adalah

sebagai berikut :

overhead yang ditetapkan tarif overhead yang Jumlah jam kerja yang

untuk pekerjaan tertentu ditentukan di muka dibutuhkan dalam suatu pekerjaan= X

3. Sebab – Akibat

Oleh karena perusahaan menentukan rencana biaya overhead dengan cara

jumlah realisasi tahun sebelumnya ditambah besarnya inflasi yatitu maksimal 12%

dari anggaran penjualan maka anggaran biaya overhead tidak dapat digunakan

sebagai alat perencanaan yang akurat.

Ketidakakuratan perencanaan biaya overhead tersebut disebabkan karena

manajemen dalam menentukan biaya overhead dengan menggunakan tarif tunggal

dan manajemen dalam melakukan proses produksi juga tidak menetapkan tingkatan

aktifitas produksi .

4. Rekomendasi

Bagian operasional perusahaan yang melakukan penyusunan anggaran

sebaiknya dalam pembebanan biaya overhead menggunakan cara basis alokasi untuk

menghitung biaya tarif dimuka dengan rumusan estimasi biaya overhead pabrik total

dibagi dengan estimasi unit produk total

Page 16: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

67

IV.2 Anggaran biaya produksi digunakan sebagai alat pengendalian pada PT

Pangansari Utama

IV.2.1 Biaya bahan baku

1. Kondisi

Pengendalian anggaran biaya material langsung PT. Pangansari Utama tahun

2009 dapat dilakukan oleh tingkatan manajemen yang terkait dengan aktifitas

produksi perusahaan. Dalam anggaran biaya bahan baku perusahaan tidak

menetapkan standar keperluan bahan baku yang diperlukan dan perusahaan lebih

mengarah kepada metode just in time. Perusahaan tidak menggunakan metode

minimum maksimum sehingga tidak adanya kisaran ukuran aman mengenai jumlah

standar bahan baku yang diperlukan.

Anggaran yang telah disahkan oleh pimpinan perusahaan dapat dibandingkan

dengan kondisi fisik maupun biaya yang dikeluarkan dalam biaya bahan baku

langsung selama proses produksi berlangsung. Analisa penyimpangan dari biaya

bahan baku langsung dilakukan dengan cara membandingkan jumlah biaya yang

telah dianggarkan dengan jumlah biaya realisasi yang dikeluarkan.

Page 17: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

68

Tabel 4.5

Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku PT. Pangansari Utama

Januari- juni 2009 (dalam Rupiah)

Deskripsi Anggaran Jan-Jun Realisasi Jan-jun Selisih F atau UF

Dairy Produce 12,934,000,000 14,966,920,734 (2,032,920,734) UF Meats 24,354,000,000 21,790,973,710 2,563,026,290 F Poultry 21,470,000,000 26,473,881,294 (5,003,881,294) UF Fish 12,400,000,000 18,742,156,124 (6,342,156,124) UF Bakery 2,563,000,000 2,459,697,841 103,302,159 F Fruit & vegetable 36,977,000,000 37,105,093,489 (128,093,489) UF Juice & Baverage 5,373,000,000 5,531,439,672 (158,439,672) UF Coffe & Tea 2,298,000,000 2,405,633,535 (107,633,535) UF Staples & Groceries 18,333,000,000 20,658,172,776 (2,325,172,776) UF Packed Sweat & Cookies 406,000,000 293,828,357 112,171,643 F

Food & Beverage 137,108,000,000 150,427,797,532 (13,319,797,532) UF

- - Baby Accesories - - - Suplement & Medicine - - - Cigarettes 24,000,000 22,281,022 1,718,978 F Toys & Supporting Goods - - - Batteries & Film - - - Stationary ( Stamp & Duties ) 356,000,000 - 356,000,000 F

Special Item 380,000,000 22,281,022 357,718,978 F

Total 137,488,000,000 150,450,078,554 (12,962,078,554) UF

PT. PANGANSARI UTAMAVARIANCE DIRECT MATERIAL

LOCATION : FREEPORTJanuari - Juni 2009

(Rupiah)

Sumber : Laporan Biaya Bahan Baku PT. Pangansari Utama tahun 2009 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat penyimpangan biaya bahan baku tahun

2009 yaitu :

Total anggaran : Rp. 137.448.000.000

Total realisasi : Rp. 150.450.078.554

Selisih/Varians : Rp. 12.962.078.554 atau 9%

Page 18: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

69

Dengan rincian penyimpangan sebagai berikut :

Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) :

Food and Beverage Rp. 13.319.797.532

Penyimpangan yang menguntungkan (favorable Variance) :

Special item Rp. 357.718.978

Tabel 4.6

Anggaran dan Realisasi Biaya Bahan Baku PT. Pangansari Utama

Juli- Desember 2009 (dalam Rupiah)

Deskripsi Anggaran Jul-Des Realisasi Jul-Des Selisih F atau UF

Dairy Produce 13,394,000,000 14,298,791,117 (904,791,117) UF Meats 25,393,000,000 21,106,216,407 4,286,783,593 F Poultry 23,174,000,000 28,256,639,277 (5,082,639,277) UF Fish 13,206,000,000 22,655,052,840 (9,449,052,840) UF Bakery 3,443,000,000 2,875,271,147 567,728,853 F Fruit & vegetable 33,620,000,000 27,579,141,231 6,040,858,769 F Juice & Baverage 5,473,000,000 5,728,498,031 (255,498,031) UF Coffe & Tea 2,320,000,000 3,078,869,624 (758,869,624) UF Staples & Groceries 20,680,000,000 22,466,743,967 (1,786,743,967) UF Packed Sweat & Cookies 528,000,000 590,489,885 (62,489,885) UF

Food & Beverage 141,231,000,000 148,635,713,526 (7,404,713,526) UF

- - Baby Accesories - - - Suplement & Medicine - - - Cigarettes 44,000,000 74,252,539 (30,252,539) UF Toys & Supporting Goods - - - Batteries & Film - - - Stationary ( Stamp & Duties ) 325,000,000 - 325,000,000 F

Special Item 369,000,000 74,252,539 294,747,461 F

TOTAL 141,600,000,000 148,709,966,065 (7,109,966,065) UF

PT. PANGANSARI UTAMAVARIANCE DIRECT MATERIAL

LOCATION : FREEPORTJuli- Desember 2009

(Rupiah)

Sumber : Laporan Biaya Bahan Baku PT. Pangansari Utama tahun 2009 (data diolah)

Page 19: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

70

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat penyimpangan biaya bahan baku tahun 2009

yaitu :

Total anggaran : Rp. 141.600.000.000

Total realisasi : Rp. 148.709.966.065

Selisih/Varians : Rp. 7.109.966.065 atau 5%

Dengan rincian penyimpangan sebagai berikut :

Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) :

Food and Beverage Rp. 7.404.713.526

Penyimpangan yang menguntungkan (favorable Variance) :

Special item Rp. 294.747.461

Selisih sebesar Rp. 20.072.044.619 merupakan unfavorable variance karena

jumlah realisasi lebih besar dari jumlah biaya yang sudah dianggarkan oleh

perusahaan.

2. Kriteria

Metode pengendalian bahan baku yaitu :

a. Metode siklus pesanan

Dilakukan dengan cara memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku

yang tersedia untuk setiap item atau kelas.Perusahaan yang berbeda

menggunakan periode waktu yang berbeda (misalnya 30, 60, 90 hari)

Page 20: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

71

b. Metode minimum maksimum

Dilakukan dengan didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian

besar item persediaan berada pada kisaran tertentu, dimana jumlah

maksimum untuk setiap item ditetapkan dan tingkat minimun sudah

memasukan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya

kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali.

c. Just in time

Filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi

persediaan, semua bahan baku dan komponen sebaiknya tiba di lokasi kerja

pada saat dibutuhkan – tepat waktu.

3. Sebab – Akibat

Oleh karena perusahaan dalam pengendalian biaya bahan baku tidak

mempunyai standar dalam memenuhi kebutuhan bahan baku maka anggaran biaya

bahan baku langsung tidak memberikan peranan yang besar dalam proses

pengendalian biaya produksi dikarenakan terjadinya penyimpangan atau variance

yang besar.

Penyimpangan atau varians untuk realisasi dari biaya bahan bahan baku

disebabkan oleh :

a. Perbedaan kuantitas bahan baku

= ( kuantitas aktual – kuantitas standar) X harga standar

= (7.763.677 – 7.573.705) X 38.533

= 7.320.191.076 ( Unfavorable variance)

b. Perbedaan harga bahan baku

= ( Harga aktual – Harga standar) X Kuantitas aktual

Page 21: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

72

= (38.533 – 36.850 ) X 7.763.667

= 13.066.251.561 (unfavorable variance)

Perbedaan kuantitas bahan baku tersebut disebabkan dengan adanya

perbedaan jumlah kuantitas bahan yang dianggarkan dibandingkan dengan jumlah

bahan baku yang digunakan. Selisih tidak menguntungkan ini dikarenakan adanya

ketidak efisiensian dalam penggunanaan bahan baku serta adanya perbedaan jumlah

orderan katering dikarenakan sistem day off karyawan PT. Freeport Indonesia yaitu

4 bulan kerja mendapat libur 2 minggu. Sedangkan perbedaan harga bahan baku

disebabkan dengan adanya kenaikan harga bahan baku pada saat realisasinya, dan

juga disebabkan karena penetapan harga dalam anggaran bahan baku langsung hanya

didasari pada biaya tahun lalu dan tidak mempertimbangkan kemungkinan terjadinya

inflasi atau kenaikan harga.

Varians berdasarkan flexible budget :

1. Aktual pemakaian bahan baku

= Jumlah aktual yang dipakai X Harga aktual

= 38.533 X 7.763.667

= Rp. 299.157.380.511

2. Flexible Budget

= Jumlah aktual yang dipakai X harga Standar

= 38.533 X 7.573.705

= Rp. 291.837.574.765

Page 22: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

73

3. Varians Bahan baku

= Rp. 291.837.574.765 – Rp. 299.157.380.511

= Rp. (7.319.805.746) -� Unfavorable variance

Dengan adanya selisih yang tidak menguntungkan tersebut mengakibatkan

perusahaan mengeluarkan biaya lebih besar untuk bahan baku dan anggaran biaya

bahan baku tidak berperan dengan baik dalam pengendalian biaya produksi

perusahaan PT. Pangansari Utama.

4. Rekomendasi

Bagian divisi operasional perusahaan perlu melakukan analisis dan evaluasi

terhadap penyimpangan biaya yang tidak menguntungkan ( Unfavorable variance)

untuk perbedaan kuantitas bahan baku yang digunakan serta perbedaan harga bahan

baku yang terjadi selama proses produksi bahan baku tersebut.

Bagian divisi operasional perusahaan juga sebaiknya menggunakan

standarisasi baik dalam penggunaan maupun pembelian bahan baku. Perusahaan

juga harus membuat langkah antisipasi guna menghadapi terjadinya kenaikan harga

bahan baku dengan cara mencari produsen pemasok bahan baku di beberapa wilayah

di pulau Jawa lainnya selain Surabaya dan juga perusahaan dapat membandingkan

jumlah potongan harga atau diskon yang diberikan oleh para pemasok bahan baku.

Selain itu divisi yang terkait dengan proses produksi bahan baku diharapkan

menggunakan bahan baku dengan seefisien mungkin agar tidak terjadi pemborosan

bahan baku.

IV.2.2 Biaya tenga kerja

Page 23: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

74

1. Kondisi

Pengendalian anggaran biaya tenaga kerja langsung PT. Pangansari Utama

tahun 2009 dilakukan oleh tingkatan manajemen yang terkait dengan tenaga kerja di

perusahaan yaitu departement HR&Administration yang mengurusi administrasi

kepegawaian & umum dan bagian departement finance untuk mengurusi pembayaran

gaji para tenaga kerja. Manajemen menyusun anggaran tenaga kerja langsung dengan

memperhitungkan anggaran untuk biaya gaji dan biaya lembur secara terpisah

dengan tujuan mengontrol jam kerja karyawan.Anggaran yang telah disahkan oleh

pimpinan perusahaan dapat dibandingkan dengan kondisi maupun biaya yang

dikeluarkan dalam biaya tenaga kerja langsung selama proses produksi berlangsung.

Analisa penyimpangan dari biaya tenaga kerja langsung dilakukan dengan cara

membandingkan jumlah biaya yang telah dianggarkan dengan jumlah biaya realisasi

yang dikeluarkan. Pada tahun 2009 perseroan telah melakukan perundingan

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dengan para karyawan PT. Pangansari Utama

mengenai tuntutan kenaikan gaji karyawan proyek Freeport.

Page 24: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

75

Tabel 4.6

Anggaran dan Realisasi Biaya Tenaga Kerja PT. Pangansari Utama

Jan-Jun 2009 (dalam Rupiah)

Description Anggaran Jan- Jun Realisasi Jan-jun Selisih F atau UFBiaya Gaji 21,942,000,000 49,626,754,949 (27,684,754,949) UFBiaa Tunjangan Jabatan 294,000,000 - 294,000,000 F Biaya Transport 936,000,000 599,100,000 336,900,000 F Biaya Tunjangan Daerah 930,000,000 - 930,000,000 F Biaya Tunjangan Khusus 930,000,000 58,650,777 871,349,223 F Biaya Tunjangan Lapangan 1,476,000,000 - 1,476,000,000 F Biaya Lembur 25,806,000,000 - 25,806,000,000 F Biaya Insentif - 16,337,600 (16,337,600) UFBiaya Makan - - - Biaya Pengobatan 1,128,000,000 636,262,670 491,737,330 F Biaya Astek 1,404,000,000 1,550,641,241 (146,641,241) UFBiaya Pensiun 6,000,000 81,781,415 (75,781,415) UFBiaya THR - 1,608,705,420 (1,608,705,420) UFBiaya Jasa Produksi 384,000,000 3,750,904,168 (3,366,904,168) UFBiaya Cuti 1,338,000,000 1,434,699,109 (96,699,109) UFBiaya Pesangon 1,262,000,000 2,156,769,896 (894,769,896) UFBiaya Asuransi Karyawan 126,000,000 - 126,000,000 F

Total Biaya 57,962,000,000 61,520,607,245 (3,558,607,245) UF

VARIANCE SALARIES & ALLOWANCES LOCATION : FREEPORT

Januari - Juni 2009(Rupiah)

PT. PANGANSARI UTAMA

Sumber : Laporan Biaya Tenaga Kerja PT. Pangansari Utama tahun 2009 (data

diolah)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat penyimpangan biaya tenaga kerja bulan

Januari sampai dengan Juni tahun 2009 yaitu :

Total anggaran : Rp.57.962.000.000

Total realisasi : Rp. 61.520.607.245

Selisih/Varians : Rp. 3.558.607.245 atau 6 %

Dengan rincian penyimpangan sebagai berikut :

Page 25: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

76

Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) :

Biaya tunjangan jabatan Rp. 294.000.000

Biaya Transport Rp. 336.900.000

Biaya tunjangan daerah Rp. 930.000.000

Biaya tunjangan khusus Rp. 871.349.223

Biaya tunjangan lapangan Rp. 2.954.000.000

Biaya lembur Rp.25.806.000.000

Biaya pengobatan Rp. 491.737.330

Biaya Asuransi Karyawan Rp. 126.000.000

Total Favorable Variance Rp. 30.331986.553

Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) :

Biaya gaji Rp. 27.684.754.949

Biaya Insentif Rp. 16.337.600

Biaya Astek Rp. 146.641.241

Biaya pensiun Rp. 75.781.415

Biaya THR Rp. 1.608.705.420

Biaya jasa produksi Rp. 6.700.000.000

Biaya cuti Rp. 96.699.109

Biaya pesangon Rp. 2.685.000.000

Page 26: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

77

Total Unfavorable Variance Rp. 33.890.593.798

Tabel 4.7

Anggaran dan Realisasi Biaya Tenaga Kerja PT. Pangansari Utama

Jul-Des 2009 (dalam Rupiah)

Description Anggaran Jan- Jun Realisasi Jan-jun Selisih F atau UFBiaya Gaji 21,942,000,000 49,409,794,341 (27,467,794,341) UFBiaa Tunjangan Jabatan 294,000,000 - 294,000,000 F Biaya Transport 936,000,000 630,760,000 305,240,000 F Biaya Tunjangan Daerah 930,000,000 - 930,000,000 F Biaya Tunjangan Khusus 930,000,000 12,347,800 917,652,200 F Biaya Tunjangan Lapangan 1,476,000,000 - 1,476,000,000 F Biaya Lembur 25,806,000,000 - 25,806,000,000 F Biaya Insentif - 5,214,057,594 (5,214,057,594) UFBiaya Makan - - - Biaya Pengobatan 1,128,000,000 623,720,913 504,279,087 F Biaya Astek 1,404,000,000 1,520,092,608 (116,092,608) UFBiaya Pensiun 6,000,000 109,903,042 (103,903,042) UFBiaya THR 4,124,000,000 1,985,605,194 2,138,394,806 F Biaya Jasa Produksi 384,000,000 95,092,909 288,907,091 F Biaya Cuti 1,338,000,000 857,751,152 480,248,848 F Biaya Pesangon 348,000,000 2,137,754,425 (1,789,754,425) UFBiaya Asuransi Karyawan 126,000,000 - 126,000,000 F

Total Biaya 61,172,000,000 62,596,879,978 (1,424,879,978) UF

PT. PANGANSARI UTAMAVARIANCE SALARIES & ALLOWANCES

LOCATION : FREEPORTJuli- Desember 2009

(Rupiah)

Sumber : Laporan Biaya Tenaga Kerja PT. Pangansari Utama tahun 2009 (data

diolah)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat penyimpangan biaya tenaga kerja bulan

Juli sampai dengan Desember tahun 2009 yaitu :

Page 27: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

78

Total anggaran : Rp.61.172.000.000

Total realisasi : Rp. 65.596.879.978

Selisih/Varians : Rp. 1.424.879.978 atau 2 %

Dengan rincian penyimpangan sebagai berikut :

Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) :

Biaya tunjangan jabatan Rp. 294.000.000

Biaya Transport Rp. 305.240.000

Biaya tunjangan daerah Rp. 930.000.000

Biaya tunjangan khusus Rp. 917.652.200

Biaya tunjangan lapangan Rp. 1.476.000.000

Biaya lembur Rp.25.806.000.000

Biaya pengobatan Rp. 504.279.087

Biaya THR Rp. 2.138394.806

Biaya jasa produksi Rp. 288.907.091

Biaya cuti Rp. 480.248.848

Biaya asuransi karyawan Rp. 127.000.000

Total Favorable Variance Rp. 33.266.722.032

Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) :

Biaya gaji Rp. 27.467.794.341

Page 28: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

79

Biaya Insentif Rp. 5.214.957.594

Biaya Astek Rp. 116.092.608

Biaya pensiun Rp. 103.903.042

Biaya pesangon Rp. 1.789.754.425

Total Unfavorable Variance Rp. 34.691.602.010

Selisih sebesar Rp. 4.983.487.223 merupakan unfavorable variance karena

jumlah realisasi lebih besar dari jumlah biaya yang sudah dianggarkan oleh

perusahaan.

2. Kriteria

Pengendalian biaya tenaga kerja dimulai dengan desain produk dan terus

berlanjut sampai waktu penjualan dan pelayanan purna jual. Departemen yang

terlibat dalam perhitungan biaya tenaga kerja adalah :

a. Departemen personalia

Fungsi utama dari departemen personalia adalah untuk menyediakan tenaga

kerja yang efisien dan memastikan bahwa seluruh organisasi mengikuti

kebijakan personalia yang sesuai. Fungsi utama departemen personalia

meliputi perekrutan,pelatihan,penilaian,konseling pensiun, pemutusan

hubungan kerja dan penempatan ke luar.

b. Departemen perencanaan produksi

Page 29: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

80

Departemen perencanaan produksi bertanggung jawab untuk menjadwalkan

pekerjaan dan memberikan perintah kerja ke departemen produksi. Pemberian

perintah kerja umumnya disertai dengan permintaan bahan baku dan kartu

jam tenaga kerja yang mengindikasikan operasi yang akan dilakukan atas

produk tersebut.

c. Departemen pencatatan waktu

Departemen pencataan waktu memastikan adanya catatan yang akurat atas

waktu kerja setiap karyawan adalah langkah pertama dalam perhitungan

biaya tenaga kerja.

d. Departemen penggajian

Data penggajian diproses dalam dua tahap yaitu menghitung dan menyiapkan

gaji, serta mendistribusikan biaya gaji ke pesanan dan departemen. Langkah-

langkah ini dilakukan oleh departemen penggajian yang bertanggung jawab

untuk mencatat klasifikasi pekerjaan, departemen, dan tingkat upah untuk

setiap karyawan.

e. Departemen biaya

Departemen biaya mencatat biaya tenaga kerja langsung pada kartu biaya

pesanan atau laporan produksi departemental, serta mencatat baiya tenaga

kerja tidak langsung pada catatan overhead departemental yang terinci.

3. Sebab – Akibat

Oleh karena dalam mengendalikan anggaran biaya tenaga kerja langsung

bagian yang dilibatkan hanya bagian finance dan bagian HR&Administration maka

Page 30: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

81

anggaran biaya tenaga kerja langsung tidak memberikan peranan yang besar dalam

proses pengendalian biaya produksi dikarenakan terjadinya penyimpangan atau

variance yang besar. Selain itu dikarenakan perusahaan tidak memiliki jam kerja atau

jam standar terhadap proses produksi sehingga varians tarif tenaga kerja dan varians

tarif efisiensi tidak bisa dihitung secara detail.

Penyimpangan atau varians untuk realisasi dari biaya tenaga kerja langsung

disebabkan oleh :

a. Adanya kenaikan biaya gaji

Kenaikan biaya gaji disebabkan adanya demo mogok kerja oleh buruh dengan

tuntutan agar tingkat upahnya disamakan atau mendekati upah karyawan freeport

yang akhirnya disetujui oleh manajemen perusahaan dan perusahaan tidak

menganalisis dampak yang akan diakibatkan.

b. Adanya kenaikan biaya insentif

Kenaikan biaya insentif ini juga disebabkan karena perusahaan menyetujui

tuntutan dari para buruh yang menginginkan kenaikan insentif bagi para pekerja

proyek freeport.

c. Adanya kenaikan biaya astek

Kenaikan biaya astek merupakan salah satu dampak dari kenaikan gaji,

diakrenakan perusahaan membayar beban biaya asuransi tenaga kerja sebesar

3,4% dari gaji kotor para tenaga kerja, sehingga jika nominal gaji tenaga kerja

naik maka biaya astek yang dikeluarkan juga meningkat.

d. Adanya kenaikan biaya pensiun

Kenaikan biaya pensiun ini juga disebabkan karena perusahaan menyetujui

Page 31: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

82

tuntutan dari para buruh yang juga menginginkan kenaikan jumlah tunjangan

pensiun.

e. Adanya kenaikan biaya jasa produksi

Kenaikan biaya jasa produksi disebabkan karena adanya kenaikan pembayaran

royalti atas pengadaan tenaga kerja oleh PJTKI (outsourcing) setempat.

f. Adanya kenaikan biaya pesangon

Kenaikan biaya pesangon yang terjadi dikarenakan turn over karyawan serta

tunjangan pesangon bagi karyawan yang meninggal di lokasi kerja.

Dengana adanya varians tarif tenaga kerja yang tidak menguntungkan yang

disebabkan oleh penyesuaian tarif gaji tenaga kerja yang dilakukan perusahaan

mengakibatkan jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan menjadi meningkat.

4. Rekomendasi

Bagian divisi operasional perusahaan perlu melakukan analisis dan evaluasi

terhadap penyimpangan biaya yang tidak menguntungkan ( Unfavorable variance)

untuk perbedaan tarif tenaga kerja yang digunakan selama proses produksi bahan

baku tersebut. Selain itu sebaiknya anggaran produksi perusahaan dibuat secara

berkala atau periodesasi angar apabila terjadi kasus seperti ini perusahaan dapat

langsung melakukan tindakan perbaikan di bulan selanjutnya.

Tidak hanya itu bagian departement HR&Administration harus menjalankan

perannya dengan lebih maksimal, yaitu dengan benar-benar menseleksi atas

penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya agar tidak terjadi turn over

karyawan yang tinggi. Selain itu sebaiknya perusahaan menambahkan beberapa

bagian untuk melakukan pengawasan terhadap jam kerja para karyawan.

Page 32: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

83

IV.2.3 Biaya overhead

1. Kondisi

Pengendalian anggaran biaya overhead atau biaya tidak langsung PT.

Pangansari Utama tahun 2009 dapat dilakukan oleh tingkatan manajemen yang

terkait dengan operasional produksi perusahaan Anggaran yang telah disahkan oleh

pimpinan perusahaan dapat dibandingkan dengan kondisi maupun biaya yang

dikeluarkan dalam biaya overhead atau biaya tidak langsung selama proses produksi

berlangsung. Analisa penyimpangan dari biaya overhead dilakukan dengan cara

membandingkan jumlah biaya yang telah dianggarkan dengan jumlah biaya realisasi

yang dikeluarkan.

Tablel 4.8

Anggaran dan Realisasi Biaya Overhead PT. Pangansari Utama

Jan-Jun 2009 (dalam Rupiah)

Deskripsi Anggaran Jan- Jun Realisasi Jan-Jun Selisih Uf atau FPerlengkapan & Linen 17,971,000,000 17287738444 683,261,556 FBiaya Peningkatan SDM 126,000,000 0 126,000,000 FBiaya Mobilisasi - 0 - Biaya Perjalanan Dinas 84,000,000 139541066 (55,541,066) UFBiaya Pajak - 0 - Biaya Service & Pemeliharaan 30,000,000 109615289 (79,615,289) UFBiaya Penyusutan - 0 - Biata Amortisasi - 0 - Biaya Asuransi 66,000,000 217052360 (151,052,360) UFBiaya Sewa 24,000,000 43193000 (19,193,000) UFBiaya Leasing - 0 - Biaya Kantor 260,000,000 349698572 (89,698,572) UFBiaya Project - 0 - Handling Expenses 18,000,000 15997950 2,002,050 FBiaya Kerugian Persediaan - 0 - Potongan Pembelian - 0 - Biaya Tidak Langsung Lain-lain 222,000,000 242942500 (20,942,500) UF

TOTAL 18,801,000,000 18,405,779,181 395,220,819 F

PT. PANGANSARI UTAMAVARIANCE OVERHEAD

LOCATION : FREEPORTJanuari- Juni 2009

(Rupiah)

Sumber : Laporan Biaya Overhead PT. Pangansari Utama tahun 2009 (data diolah)

Page 33: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

84

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat penyimpangan biaya overhead pada bulan

Januari sampai dengan Juni 2009 yaitu :

Total anggaran : Rp. 18.801.000.000

Total realisasi : Rp. 18.405.779.181

Selisih/Varians : Rp. 395.220.819

Dengan rincian penyimpangan sebagai berikut :

Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) :

Biaya perlengkapan & linen Rp. 683.261.556

Biaya peningkatan SDM Rp. 126.000.000

Handlling expenses Rp. 2.002.050

Total Rp. 811.263.606

Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) :

Biaya perjalanan dinas Rp. 55.541.066

Biaya service & pemeliharaan Rp. 79.615.289

Biaya asuransi Rp. 151.052.360

Biaya sewa Rp. 19.193.000

Biaya Kantor Rp. 89.698.572

Biaya tidak langsung lain-lain Rp. 20.942.500

Total Rp. 416.042.787

Page 34: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

85

Tablel 4.9

Anggaran dan Realisasi Biaya Overhead PT. Pangansari Utama

Jul- Des 2009 (dalam Rupiah)

Deskripsi Anggaran Jul- Des Realisasi Jul- Des Selisih Uf atau F

Perlengkapan & Linen 17,415,000,000 20,204,501,839 (2,789,501,839) UFBiaya Peningkatan SDM 126,000,000 - 126,000,000 FBiaya Mobilisasi - - - Biaya Perjalanan Dinas 84,000,000 66,617,980 17,382,020 FBiaya Pajak - - - Biaya Service & Pemeliharaan 30,000,000 106,130,673 (76,130,673) UFBiaya Penyusutan - - - Biata Amortisasi - - Biaya Asuransi 66,000,000 (15,383,547) 81,383,547 FBiaya Sewa 24,000,000 33,810,000 (9,810,000) UFBiaya Leasing - - - Biaya Kantor 238,000,000 336,971,128 (98,971,128) UFBiaya Project - - - Handling Expenses 18,000,000 - 18,000,000 FBiaya Kerugian Persediaan - - - Potongan Pembelian - - - Biaya Tidak Langsung Lain-lain 222,000,000 199,430,000 22,570,000 F

TOTAL 18,223,000,000 20,932,078,073 (2,709,078,073) UF

PT. PANGANSARI UTAMAVARIANCE OVERHEAD

LOCATION : FREEPORTJuli- Desember 2009

(Rupiah)

Sumber : Laporan Biaya Overhead PT. Pangansari Utama tahun 2009 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat penyimpangan biaya overhead pada bulan

Juli sampai dengan Desember 2009 yaitu :

Total anggaran : Rp. 18.223.000.000

Total realisasi : Rp. 20.932.078.073

Selisih/Varians : Rp. 2.709.078.073

Page 35: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

86

Dengan rincian penyimpangan sebagai berikut :

Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) :

Biaya peningkatan SDM Rp. 126.000.000

Biaya perjalanan dinas Rp. 17.382.020

Biaya asuransi Rp. 81.383.547

Handlling expenses Rp. 18.000.000

Biaya tidak langsung lain-lain Rp. 22.570.000

Total Rp. 265.335.5567

Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) :

Biaya perlengakapan & linen Rp. 2.789.501.839

Biaya service & pemeliharaan Rp. 76.130.673

Biaya sewa Rp. 9.810.000

Biaya Kantor Rp. 98.971.128

Total Rp. 2.974.413.640

Selisih sebesar Rp. 2.313.857.254 merupakan unfavorable variance karena

jumlah realisasi lebih besar dari jumlah biaya yang sudah dianggarkan oleh

perusahaan.

2. Kriteria

Pembebanan biaya overhead terbagi dua jenis yaitu :

Page 36: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

87

a. Overhead pabrik dibebankan terlalu rendah (underapplied)

Yaitu keadaan dimana jumlah biaya overhead pabrik aktual lebih besar dari

pada overhead yang dianggarkan

b. Overhead pabrik dibebankan terlalu tinggi (overapplied)

Yaitu keadaan dimana jumlah biaya overhead pabrik aktual lebih kecildari

pada overhead yang dianggarkan

3. Sebab – Akibat

Oleh karena dalam pembebanan anggaran overhead terjadi underapplied atau

jumlah realisasi biaya overhead pabrik lebih besar dari pada jumlah biaya overhead

yang dianggarkan maka anggaran biaya overhead tidak memberikan peranan yang

besar dalam proses pengendalian biaya produksi dikarenakan terjadinya

penyimpangan atau variance yang besar.

Menurut pihak manajemen dari PT. Pangansari Utama penyebab dari selisih

antara realisasi dengan anggaran biaya overhead atau biaya tidak langsung tahun

2009 dikarenakan oleh :

a. Adanya kenaikan biaya untuk perlengkapan dan linen

Kenaikan biaya perlengkapan dan linen ini disebabkan adanya pengeluaran

biaya untuk penggantian dari peralatan yang sudah haus pemakaiannya dan

adanya kenaikan dari harga chemical atas penambahan area kerja.

b. Adanya kenaikan biaya perjalanan dinas

Kenaikan biaya perjalanan dinas ini dikarenakan adanya peningkatan biaya

untuk memberikan uang transport terhadap par akaryawan yang melakukan

Page 37: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

88

perjalanan dinas baik dalam negri maupun luar negri

c. Adanya kenaikan biaya servis dan pemeliharaan

Kenaikan biaya servis dan pemeliharaan disebabkan adanya pengeluaran

biaya untuk perbaikan canopi bangunan akibat kejatuhan pohon tumbang

dilokasi freeport project dan untuk biaya servis kendaraan yang rusak atau

yang telah berumur lebih dari 5 tahun.

d. Adanya kenaikan biaya asuransi

Kenaikan biaya asuransi disebabkan adanya kebijakan dr PT. Freeport untuk

asuransi pertanggungan (Liability automobile insurance) terhadap kendaraan

yang digunakan oleh PT. Pangansari Utama.

e. Adanya kenaikan biaya sewa

Kenaikan biaya sewa ini disebabkan adanya peningkatan jumlah pinjaman

kaset dan video kepada pihak luar untuk diputar dalam ruang rekreasi dengan

tujuan menghibur klien yang sedang makan.

f. Adanya kenaikan biaya kantor

Kenaikan biaya kantor ini disebabkan adanya penggantian sewa mesin

fotokopi dari hitam putih menjadi warna.

Dapat diketahui terdapat controllable variance atau varians terkendali yang

tidak menguntungkan hal ini disebabkan jumlah perhitungan biaya overhead aktual

lebih besar dibandingkan dengan anggaran biaya overhead. Penyimpangan ini terjadi

disebabkan dengan adanya ketidakefisiensian dalam penggunaan komponen

overhead dan juga adanya kenaikan harga dari komponen tersebut. Dengan adanya

Page 38: PEMBAHASAN IV.1.1 Biaya bahan baku langsung 1. Kondisithesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2011-2-00535-AK Bab4001.pdf · manajemen tidak membuat waktu kerja standar yang diperlukan dalam

89

penyimpangan tersebut menagkibatkan perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih

besar selama proses produksi tahun 2009 tersebut.

4. Rekomendasi

Bagian divisi operasional perusahaan perlu melakukan analisis dan evaluasi

terhadap penyimpangan biaya yang tidak menguntungkan ( Unfavorable variance)

untuk perbedaan varians terkendali.

Bagian divisi operasional harus lebih tanggap dalam mengevaluasi semua

peralatan yang telah berumur lebih dari 5 tahun, agar bisa diperhitungkan perkiraan

dalam biaya pemeliharaannya,selain itu penggunaan peralatan-peralatan yang terkait

dengan proses produksi harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin agar tidak

terjadi pemborosan.

Peranan pengawasan oleh bagian manager atau supervisor juga sangat

disarankan kepada perusahaan agar tidak ada lagi kelalaian dalam memeriksa

perlengkapan-perlengkapan komponen overhead.