pembahasan iv.1. analisis pengakuan, pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00334-ak...

46
63 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan tersebut. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan Undang- Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008. Pajak penghasilan tangguhan PT UG disajikan dengan jumlah penuh dengan menggunakan metode kewajiban. Aktiva pajak tangguhan merupakan saldo aktiva pajak tangguhan yang berasal dari saldo neraca sebelumnya dan akan diperhitungkan pada neraca bulan Desember. Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak 28% pada tahun 2009 sedangkan di tahun 2010 dan 2011 menggunakan tarif pajak 25% adalah sebagai berikut :

Upload: doannga

Post on 02-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

63

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan

beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara

aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam

laporan keuangan. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa

jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi

perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan

dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan tersebut. Beban pajak kini

ditetapkan berdasarkan Undang- Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008.

Pajak penghasilan tangguhan PT UG disajikan dengan jumlah penuh dengan

menggunakan metode kewajiban.

Aktiva pajak tangguhan merupakan saldo aktiva pajak tangguhan yang berasal

dari saldo neraca sebelumnya dan akan diperhitungkan pada neraca bulan Desember.

Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak 28% pada

tahun 2009 sedangkan di tahun 2010 dan 2011 menggunakan tarif pajak 25% adalah

sebagai berikut :

Page 2: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

64

Tabel IV.1

Perhitungan Aktiva Pajak Tangguhan per 31/12/2009 PT UG

Sumber : Data internal PT UG

Saldo aktiva pajak tangguhan 958.767.718 tahun 2009 sama dengan saldo

aktiva pajak tangguhan tahun 2008. Angka tersebut diperoleh dari 28% dikalikan

beban penyisihan piutang tak tertagih tahun 2008 sebesar 229.456.252 dan ditambah

saldo awal aktiva pajak tangguhan per 1/1/2008 sebesar 894.519.967.

Tabel IV.2

Perhitungan Aktiva Pajak Tangguhan per 31/12/2010 PT UG

Sumber : Data internal PT UG

Saldo sebesar 343.442.169 diperoleh dari 25% dikalikan dengan 1.373.768.677

yang merupakan cadangan piutang tak tertagih tahun 2010 di tabel IV.4 sedangkan

424.147.765 diperoleh dari 25% dikalikan saldo kewajiban imbalan kerja per tanggal

neraca 31/12/2010 di tabel IV.4

Page 3: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

65

Tabel IV.3

Perhitungan Aktiva Pajak Tangguhan per 31/12/2011 PT UG

Sumber : Data internal PT UG

Saldo aktiva pajak tangguhan sebesar 3.312.219.890 diperoleh dari 25% dikalikan

rugi fiskal 13.248.879.561,75 di tahun 2011 yang dapat dilihat pada tabel IV.8.

Page 4: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

66

Tabel IV.4

Neraca PT UG yang Telah Diaudit

per 31 Desember 2009, 2010, dan 2011

Sumber : Data internal PT UG

Page 5: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

67

Berikut penjelasan dari akun neraca dari tabel IV.4 adalah sebagai berikut :

• Aktiva Real Estate

Saldo aktiva real estate sebesar 49.445.674.231 di tahun 2009, 51.462.336.949

di tahun 2010, dan 48.880.552.051 di tahun 2011. Saldo Aktiva real estate

merupakan penjumlahan yang terdiri dari :

- Tanah dan bangunan, merupakan rumah toko (ruko) yang terletak di Taman

Setia Budi Indah, Medan, Sumatera Utara, yang sudah selesai pekerjaan

pembangunannya dan sebagian sudah terjual.

- Tanah yang sedang dikembangkan, terdiri dari pengembangan tanah yang

terletak di desa Gandoang Cileungsi, pekerjaan pembangunan perumahan

Geo Asri Bandung, pekerjaan pembangunan perumahan di daerah

Songgokerto Batu Malang dan pengembangan tanah di Yogyakarta.

- Tanah yang belum dikembangkan, merupakan tanah yang berlokasi di Kebon

Sari, Surabaya.

• Aktiva Lancar Lainnya

Saldo aktiva lancar lainnya sebesar 8.244.748.189 di tahun 2009,

3.355.419.826 di tahun 2010, dan 2.508.763.106 di tahun 2011. Saldo aktiva lancar

lainnya merupakan penjumlahan dari persediaan (material pemeliharaan gedung, alat

tulis kantor, dan meterai), pajak dibayar di muka, dan asuransi dibayar di muka.

• Penyertaan Saham

Saldo penyertaan saham merupakan penjumlahan dari penyertaan saham pada PT

PIM, PT DIG, dan PT UGL.

Page 6: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

68

Penyertaan saham pada PT PIM dicatat dengan metode ekuitas sehingga nilai

penyertaan dicatat sebesar nilai tercatat awal ditambah bagian laba dikurangi

penerimaan dividen. Untuk penyertaan saham pada PT DIG dicatat sebesar nilai

perolehannya (metode biaya). Penyertaan saham pada PT UGL sebesar 55.000.000

dengan prosentase 55%, tetapi laporan keuangan PT UGL tidak dikonsolidasi dengan

laporan keuangan PT UG karena sejak awal pendiriannya sampai dengan saat ini

tidak melakukan kegiatan dan tidak pernah menyusun laporan keuangan. PT UG

akan melakukan divestasi atas saham tersebut.

Tabel IV.5

Perhitungan Saldo Penyertaan Saham pada PT UG

Sumber : Data internal PT UG

• Properti Investasi

Properti investasi PT UG terdiri dari tanah dan bangunan. Saldo properti

investasi yang disajikan di neraca diperoleh dari nilai perolehan dikurangi dengan

akumulasi penyusutan (kecuali tanah). Saldo properti investasi tersebut sebesar

19.320.877.431 di tahun 2009, 22.394.518.861 di tahun 2010, dan 22.922.826.357 di

tahun 2011 dengan akumulasi penyusutan tahun 2009 sebesar 36.263.108.950, tahun

2010 sebesar 38.413.755.221, dan di tahun 2011 sebesar 39.625.820.432.

Page 7: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

69

• Aktiva Lain-lain

Saldo aktiva lain-lain merupakan penjumlahan dari pinjaman karyawan, beban

yang ditangguhkan, dan akumulasi amortisasi beban yang ditangguhkan. Untuk

beban yang ditangguhkan merupakan nilai buku dari beban perbaikan gedung dan

pembuatan partisi kantor yang jumlahnya signifikan. Saldo aktiva lain-lain pada

tahun 2009 sebesar 7.513.216.703, tahun 2010 sebesar 4.319.871.357, dan tahun

2011 sebesar 3.463.749.113.

• Hutang Pajak

Saldo hutang pajak di neraca merupakan penjumlahan dari hutang PPN, hutang

PPh, dan hutang PBB. Di bawah ini disajikan rincian perhitungan hutang pajak

tersebut :

Tabel IV.6

Perhitungan Saldo Hutang Pajak pada PT UG

Sumber : Data internal PT UG

Hutang pajak terdiri dari : Per 31/12/ 2009 Per 31/12/2010 Per 31/12/2011

1. Hutang PPN

-PPN keluaran BM - 526.500 22.133.250

-PPN Kurang Bayar 297.219.307 881.497.753 1.104.380.530

2. Hutang PPh

-PPh Pasal 21 190.343.395 187.747.916 259.977.188

-PPh Pasal 23 37.933.874 29.229.001 32.803.812

-PPh Pasal 25 126.382.602 -

-PPh Badan pasal 29 - 14.939.919 -

3. Hutang PBB 369.187 375.209

Total hutang pajak 651.879.178 1.114.310.277 1.419.669.989

Page 8: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

70

• Hutang pada Pihak Hubungan Istimewa

Hutang pada pihak hubungan istimewa ini merupakan hutang kepada BM atas

sewa gedung untuk pemakaian sendiri dan yang telah dipungut oleh PT UG dari

pihak lain tetapi belum disetorkan kepada BM. Jurnal untuk mencatat transaksi PT

UG membantu BM melakukan penagihan terhadap penyewa adalah sebagai berikut :

Piutang Usaha XXX

Hutang afiliasi XXX

PPN keluaran XXX

Jurnal untuk mencatat pembayaran piutang oleh penyewa adalah sebagai berikut :

Kas XXX

Piutang usaha XXX

Saldo hutang pada pihak hubungan istimewa di neraca periode tahun 2009 sebesar

6.567.987.811, tahun 2010 sebesar 8.370.410.987, dan tahun 2011 sebesar

9.952.359.952.

Page 9: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

71

Tabel IV.7

Perhitungan Pajak Penghasilan PT UG

Sumber : Data internal PT UG

Page 10: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

72

Dalam tabel tersebut dapat dilihat yang termasuk beda tetap terdiri dari

penghasilan yang telah dikenakan pajak final, penghasilan yang dikecualikan dari

objek pajak, dan biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan. Sedangkan beda waktu

terdiri dari biaya penyisihan piutang tak tertagih dan penyisihan manfaat karyawan.

Penyisihan piutang tak tertagih tahun 2009 tidak menimbulkan beda waktu

karena tidak ada pencadangan, sedangkan penyisihan manfaat karyawan diperoleh

dari selisih saldo awal kewajiban imbalan pasca kerja 778.961.308 dengan saldo

akhir hasil perhitungan aktuaris 1.192.920.165. Untuk beda waktu penyisihan

piutang tak tertagih di tahun 2010 sebesar 1.086.548.406 dapat dilihat di tabel IV.7

sedangkan nilai penyisihan manfaat karyawan diperoleh dari selisih dari saldo awal

kewajiban imbalan pasca kerja 1.192.920.165 ditambah pencadangan di pembukuan

404.005.320 dengan saldo akhir hasil perhitungan aktuaris 1.696.591.058. Dan untuk

tahun 2011 tidak ada beda waktu dari penyisihan piutang tak tertagih dan penyisihan

manfaat karyawan.

Berdasarkan tabel IV.7 pada tahun 2009 PT UG mengalami rugi fiskal sebesar

1.081.759.553 sehingga mengakibatkan lebih bayar sebesar 1.513.534.488 dan pada

tahun 2011 juga mengalami rugi fiskal sebesar 13.248.879.561 yang mengakibatkan

lebih bayar sebesar 85.904.410.

Page 11: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

73

Tabel IV.8

Laporan Laba Rugi PT UG yang Telah Diaudit

per 31 Desember 2009, 2010, dan 2011

Sumber : Data internal PT UG

Page 12: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

74

Dari tabel IV.8 di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 hanya beban pajak

kini (final) sebesar 3.582.286.203 diakui sebagai manfaat (beban) pajak penghasilan.

Beban (manfaat) pajak tangguhan nihil karena saldo awal pajak tangguhan per

1/1/2009 sama dengan saldo akhir pajak tangguhan per 31/12/2009.

Pada tahun 2010 manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari beban pajak

kini (tidak final) sebesar 446.536.250 yang merupakan PPh badan yang terutang dan

diperoleh dari tabel IV.7, beban pajak kini (final) sebesar 4.789.855.634 yang

merupakan biaya PPh pasal 4 (2), dan beban pajak tangguhan sebesar 191.177.784

yang merupakan selisih saldo awal aktiva pajak tangguhan per 1/1/2010 sebesar

958.767.718 dengan saldo akhir aktiva pajak tangguhan per 31/12/2010 sebesar

767.589.934.

Sedangkan manfaat (beban) pajak penghasilan tahun 2011 terdiri dari beban

pajak kini (final) sebesar 4.813.328.608 yang merupakan biaya PPh pasal 4 (2) dan

beban (manfaat) pajak tangguhan sebesar 2.544.629.957 yang merupakan selisih

saldo awal aktiva pajak tangguhan per 1/1/2011 sebesar 767.589.934 dengan saldo

akhir aktiva pajak tangguhan per 31/12/2011 sebesar 3.312.219.891.

Page 13: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

75

IV.2. Analisis Akun Perbedaan Temporer pada PT UG

a. Aset Tetap dan Penyusutannya

PT UG menggunakan metode penyusutan yang sama yaitu garis lurus dalam

laporan keuangan komersial maupun laporan keuangan fiskal. Estimasi yang

digunakan juga sama antara komersial dan fiskal yaitu 4 tahun. Berikut disajikan

estimasi umur dan metode penyusutan aset tetap yang digunakan PT UG untuk

laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal, yaitu :

Tabel IV.9

Metode Penyusutan dan Estimasi Umur Aset Tetap PT UG

Sumber : Data internal PT UG

Namun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 96/PMK.03/ 2009, ada

beberapa taksiran masa manfaat aset tetap PT UG yang tidak seharusnya 4 tahun

yaitu :

- Peralatan pemeliharaan gedung

Peralatan pemeliharaan gedung terdiri dari Air Condition, exhaust fan, dan

peralatan logam lainnya. Peralatan pemeliharaan gedung termasuk golongan II

dengan masa manfaat 8 tahun.

Page 14: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

76

- Mesin pemeliharaan gedung

Mesin pemeliharaan gedung terdiri dari mesin pembersih kaca, gondola, mesin

bor, mesin PABX, mesin ketam, dan mesin pemeliharaan lainnya. Peralatan

pemeliharaan gedung termasuk golongan II dengan masa manfaat 8 tahun.

- Mobil

Mobil termasuk golongan II dengan masa manfaat 8 tahun.

Perbedaan estimasi masa manfaat dari ketiga aset tetap tersebut yang

menyebabkan timbul perbedaan temporer. Berikut disajikan jumlah nilai perolehan

dan total akumulasi penyusutan aset tetap PT UG yang menimbulkan beda temporer

sebagai berikut :

Tabel IV.10

Nilai Perolehan dan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

yang Menimbulkan Beda Temporer

Nilai Perolehan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Nilai Perolehan 6.217.100.106 6.532.537.736 6.483.216.836 Akum. Penyusutan Komersial 5.232.151.822 5.293.369.206 5.686.570.509 Akum. Penyusutan Fiskal 3.810.030.103 4.412.905.078 5.004.147.393

Sumber : Data PT UG diolah

Dari tabel IV.10 dapat dilihat bahwa nilai perolehan aset tetap yang

menimbulkan beda temporer pada tahun 2009 sebesar 6.217.100.106, tahun 2010

sebesar 6.532.537.736, dan tahun 2011 sebesar 6.483.216.836. Nilai akumulasi

penyusutan komersial pada tahun 2009 sebesar 5.232.151.822, tahun 2010 sebesar

5.293.369.206, dan tahun 2011 sebesar 5.686.570.509. Sedangkan nilai akumulasi

fiskal pada tahun 2009 sebesar 3.810.030.103, tahun 2010 sebesar 4.412.905.078,

dan tahun 2011 sebesar 5.004.147.393.

Page 15: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

77

Tabel IV.11

Beban Penyusutan Komersial dan Fiskal Tahun 2009-2011

Beban Penyusutan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Komersial 771.862.276 61.217.384 393.201.303 Fiskal 453.328.021 602.874.975 591.242.315

Sumber : Data PT UG diolah

Dari tabel IV.11 dapat dilihat bahwa nilai beban penyusutan komersial tahun

2009 sebesar 771.862.276 diperoleh dari selisih saldo akumulasi penyusutan

komersial tahun 2008 sebesar 4.460.289.546 dengan saldo akumulasi penyusutan

komersial tahun 2009 sebesar 5.232.151.822. Sedangkan nilai beban penyusutan

fiskal tahun 2009 sebesar 453.328.021 diperoleh dari selisih saldo akumulasi

penyusutan fiskal tahun 2008 sebesar 3.356.702.082 dengan saldo akumulasi

penyusutan fiskal tahun 2009 sebesar 3.810.030.103. Begitu seterusnya cara untuk

menghitung beban komersial dan fiskal untuk tahun 2010 serta 2011.

Tabel IV.12

Perhitungan Beda Temporer dan Beda Waktu

Akun Aset Tetap dan Penyusutan

URAIAN Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 A. Analisis Akun Neraca 1. Akuntansi (GL, 4thn)

a. Hrg perolehan 6.217.100.106 6.532.537.736 6.483.216.836 b. Akum. Penyusutan

1) Saldo awal 4.460.289.546 5.232.151.822 5.293.369.206 2) Penambahan 771.862.276 61.217.384 393.201.303 3) Saldo Akhir 5.232.151.822 5.293.369.206 5.686.570.509

c. Nilai sisa buku 984.948.284 1.239.168.530 796.646.327

Page 16: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

78

2. Pajak (GL, 8 thn) a. Hrg perolehan 6.217.100.106 6.532.537.736 6.483.216.836 b. Akum. Penyusutan

1) Saldo awal 3.356.702.082 3.810.030.103 4.412.905.078 2) Penambahan 453.328.021 602.874.975 591.242.315 3) Saldo Akhir 3.810.030.103 4.412.905.078 5.004.147.393

c. Nilai sisa buku 2.407.070.003 2.119.632.658 1.479.069.443 3. Selisih / beda temporer 1.422.121.719 880.464.128 682.423.116

4. Pajak tangguhan 398.194.081 220.116.032 170.605.779 B.Analisis Akun Laba Rugi 1. Akuntansi

Biaya penyusutan 771.862.276 61.217.384 393.201.303 2. Pajak

Biaya penyusutan 453.328.021 602.874.975 591.242.315 3. Beda waktu [koreksi

positif (negatif)] 318.540.255 (541.657.591) (198.041.021) 4. Pajak tangguhan

a. Saldo awal 309.002.810 355.530.430 220.116.032 b. Penambahan

(penurunan) 89.191.271 (135.414.398) (49.510.253) c. Saldo akhir 398.194.081 220.116.032 170.605.779

Sumber : Data PT UG diolah

Dari tabel IV.12 yang disajikan tampak bahwa pada analisis akun neraca dari

tahun 2009-2011 nilai buku aset tetap komersial lebih kecil dari nilai buku aset tetap

fiskal. Perbedaan ini akan menimbulkan perbedaan temporer dapat dikurangkan

sebesar 1.422.121.719 di tahun 2009, 880.464.128 di tahun 2010, dan 682.423.116 di

tahun 2011. Oleh karena itu, harus dilakukan pengakuan aset pajak tangguhan

sebesar perbedaan temporer dapat dikurangkan dikalikan dengan tarif pajak yang

berlaku.

Pada analisis laba rugi, baris penambahan (penurunan) pajak tangguhan

diperoleh dari beda waktu dikalikan tarif pajak yang berlaku. Untuk saldo awal pajak

tangguhan tahun 2010 tidak sama dengan saldo akhir pajak tangguhan di tahun 2009

Page 17: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

79

karena dilakukan koreksi akibat perubahan tarif di tahun 2010 dari 28% menjadi

25%. Angka 355.530.430 diperoleh dari 25% dibagi 28% dikali 398.194.081.

b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan mencatat kewajiban yang terkait dengan biaya pesangon,

penghargaan masa depan dan penggantian hak berdasarkan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No.24 yang sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan

No.13 tahun 2003. Penghitungan kewajiban imbalan kerja dilakukan oleh PT Rynest

International. Sesuai PSAK No.24 (Revisi 2004), metode perhitungan aktuaria yang

harus dipergunakan adalah Projected Unit Credit.

Berdasarkan metode ini, manfaat/imbalan diakui secara prorata sesuai periode

jasa, atau dengan kata lain manfaat/imbalan dibagi total masa kerja. Metode ini

menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan

manfaat/imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan

kewajiban final. Asumsi- asumsi utama yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel IV.13

Asumsi dalam Perhitungan Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Asumsi Per 31/12/2009 Per 31/12/2010 Per 31/12/2011

Tingkat diskonto 11% per tahun 11% per tahun 6,5%per tahun

Ekspektasi tingkat pengembalian aktiva pensiun

N/A N/A N/A

Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun 8% per tahun 8% per tahun

Usia pensiun 55 tahun 55 tahun 56 tahun

Table mortalita TMI-II TMI-II TMI-II

Sumber : Data internal PT UG

Page 18: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

80

Estimasi kewajiban imbalan pasca kerja pada tanggal neraca yang terdiri dari :

Tabel IV.14

Saldo Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2009-2011

Kewajiban Per 31/12/2009 Per 31/12/2010 Per 31/12/2011

Cadangan Pesangon 859.924.102 1.216.720.535 1.725.773.535

Ganti Cuti Besar 332.996.063 479.870.523 327.211.000

Total 1.192.920.165 1.696.591.058 2.052.984.535

Sumber : Data internal PT UG

PT UG setiap bulan melakukan penjurnalan untuk pencadangan hutang pesangon

sebagai berikut :

Biaya pesangon XXX

Hutang pesangon XXX

Pencadangan hutang pesangon dilakukan setiap bulan berdasarkan nilai kewajiban

imbalan pasca kerja hasil perhitungan aktuaris tahun sebelumnya. Di akhir tahun

akan dilakukan kembali penghitungan nilai kewajiban imbalan pasca kerja oleh

aktuaris. Apabila terdapat selisih atas akun imbalan kerja dalam pembukuan dengan

perhitungan aktuaris, maka akan dilakukan jurnal koreksi untuk menyesuaikannya.

Realisasi pembayaran kewajiban imbalan pasca kerja tahun 2009, 2010, dan

2011 adalah sebagai berikut :

Page 19: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

81

Tabel IV.15

Realisasi Pembayaran Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2009-2011

Realisasi Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Pesangon 29.226.744 2.244.679 9.637.000

Ganti Cuti Besar - - 149.029.922,66

Total 29.226.744 2.244.679 158.666.922,66

Sumber : Data internal PT UG

Dari tabel di atas dapat dilihat realisasi pembayaran pesangon serta ganti cuti

besar 2009-2011. Di tahun 2009 dan 2010 tidak ada pembayaran ganti cuti besar

karena adanya Program Perampingan Tenaga Kerja di tahun 2006. Perubahan

kebijakan bahwa masa kerja semua karyawan dimulai dari awal lagi dan pembayaran

cuti besar setiap 3 tahun sekali. Di tahun 2009 seharusnya dibayarkan uang cuti besar,

namun karena Surat Edaran belum keluar. Maka uang cuti besar baru dibayarkan

pada tahun 2011 setelah Surat Edaran dikeluarkan.

Tabel IV.16

Perhitungan Beda Temporer dan Beda Waktu

Akun Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

URAIAN Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 A. Analisis Akun Neraca 1. Akuntansi- Penyisihan

Pesangon

a. Saldo Awal 778.961.308 1.192.920.165 1.696.591.058 b. Penambahan

(penurunan) 443.185.601 505.915.572 515.060.400

c. Pembayaran (29.226.744) (2.244.679) (158.666.923) d. Saldo akhir 1.192.920.165 1.696.591.058 2.052.984.535

Page 20: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

82

2. Pajak- Penyisihan Pesangon

- - -

3. Selisih / beda temporer 1.192.920.165 1.696.591.058 2.052.984.535 4. Pajak tangguhan 334.017.646 424.147.765 513.246.134

B. Analisis Akun laba/rugi 1. Akuntansi

Biaya penyisihan pesangon

443.185.601 505.915.572 515.060.400

2. Pajak Biaya pesangon 29.226.744 2.244.679 158.666.923

3. Beda waktu [koreksi positif (negatif)] 413.958.857 503.670.893 356.393.477

4. Pajak tangguhan

a. Saldo awal 218.109.166 298.230.042 424.147.765 b. Penambahan

(penurunan) 115.908.480 125.917.723 89.098.369 c. Saldo akhir 334.017.646 424.147.765 513.246.134

Sumber : Data PT UG diolah

Nilai pada analisis akun neraca baris penambahan (penurunan) dan pada

analisis akun laba rugi biaya penyisihan pesangon diperoleh dari tabel IV.8 yang

termasuk di dalam biaya gaji, upah, dan tunjangan. Dari tabel IV.16 tampak bahwa

nilai buku kewajiban imbalan pasca kerja secara komersial lebih besar dari nilai buku

kewajiban imbalan pasca kerja secara fiskal. Hal ini akan menimbulkan perbedaan

temporer dapat dikurangkan di masa yang akan datang sebesar 1.192.920.165 di

tahun 2009, 1.696.591.058 di tahun 2010, dan 2.052.984.535 di tahun 2011.

Sehingga harus dilakukan pengakuan aset pajak tangguhan sebesar perbedaan

temporer dapat dikurangkan dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku.

Page 21: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

83

c. Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Metode pencatatan piutang usaha yang dilakukan di PT UG yaitu dengan

menggunakan metode pencadangan. Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan

berdasarkan analisis kolektibilitas masing-masing piutang pada akhir tahun. PT UG

mencatat penyisihan piutang tak tertagih dengan melakukan penjurnalan sebagai

berikut :

Beban penyisihan piutang tak tertagih XXX

Cadangan piutang tak tertagih XXX

Sedangkan jurnal untuk mencatat penghapusan piutang tak tertagih adalah :

Cadangan piutang tak tertagih XXX

Piutang usaha XXX

Tabel IV.17

Perhitungan Beda Temporer dan Beda Waktu

Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih

URAIAN Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 A. Analisis Akun Neraca 1. Akuntansi

a. Piutang usaha 10.722.615.021 11.589.453.881 10.866.482.848 b. Penyisihan piutang

tak tertagih

1) Saldo awal 3.260.088.796 3.260.088.796 1.373.768.677 2) Penambahan

(penurunan) - 1.086.548.406 -

3) Penghapusan piutang

- (2.972.868.525) (145.634.001)

4) Saldo Akhir 3.260.088.796 1.373.768.677 1.228.134.676 c. Nilai sisa buku 7.462.526.225 10.215.685.204 9.638.348.172

Page 22: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

84

2. Pajak a. Piutang usaha 10.722.615.021 11.589.453.881 10.866.482.848 b. Penyisihan piutang

tak tertagih - - -

c. Piutang usaha neto 10.722.615.021 11.589.453.881 10.866.482.848 3. Selisih / beda temporer 3.260.088.796 1.373.768.677 1.228.134.676 4. Pajak tangguhan 912.824.863 343.442.169 307.033.669 B. Analisis Akun laba/rugi 1. Akuntansi

Biaya penyisihan piutang tak tertagih

- 1.086.548.406 -

2. Pajak Biaya penyisihan (penghapusan) piutang tak tertagih - 2.972.868.525 145.634.001

3. Beda waktu [koreksi positif (negatif)] - (1.886.320.119) (145.634.001)

4. Pajak tangguhan

a. Saldo awal 912.824.863 815.022.199 343.442.169 b. Penambahan

(penurunan) - (471.580.050) (36.408.500) c. Saldo akhir 912.824.863 343.442.169 307.033.669

Sumber : Data PT UG diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa di tahun 2009 perusahaan tidak

melakukan pencadangan di tahun 2009 dan 2011 karena manajemen berkeyakinan

bahwa jumlah penyisihan piutang tak tertagih cukup untuk menutup kemungkinan

tidak tertagihnya piutang usaha. Beban penyisihan piutang tak tertagih dalam laporan

laba rugi digabungkan ke dalam akun biaya umum lainnya. Penghapusan piutang tak

tertagih sebesar 2.972.868.525 di tahun 2010 dan 145.634.001 di tahun 2011 telah

memenuhi persyaratan yang ditentukan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

Page 23: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

85

57/PMK.03/2010 sehingga merupakan biaya yang dapat dikurangkan (deductible

expenses).

Dalam laporan keuangan komersial nilai piutang usaha disajikan sebesar nilai

yang dapat direalisasi. Yaitu nilai piutang usaha kotor dikurangi dengan cadangan

piutang tak tertagih, sedangkan dalam laporan keuangan fiskal nilai piutang usaha

disajikan sebesar piutang usaha kotor, karena tidak ada pencadangan piutang tak

tertagih yang boleh diakui. Maka berdasarkan tabel di atas nilai buku piutang usaha

komersial lebih kecil daripada nilai buku piutang usaha fiskal sehingga timbul

perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dimasa yang akan datang sebesar

3.260.088.796 di tahun 2009, 1.373.768.677 di tahun 2010, dan 1.228.134.676 di

tahun 2011. Perbedaan temporer tersebut dilaporkan dalam tahun terjadinya dalam

bentuk aset pajak tangguhan sebesar perbedaan temporer yang boleh dikurangkan

dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku.

d. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Saldo akun biaya yang masih harus dibayar di neraca merupakan penjumlahan

dari akun di bawah ini :

- Hutang jasa produksi outsourcing;

- Hutang pada rekanan;

- Gaji, upah, dan jasa produksi;

- Umum dan administrasi.

Salah satu contoh jurnal untuk mencatat biaya yang masih harus dibayar di PT UG

adalah sebagai berikut :

Page 24: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

86

Beban tenaga ahli XXX

Biaya yang masih harus dibayar XXX

Tabel IV.18

Perhitungan Beda Temporer dan Beda Waktu

Akun Biaya yang Masih Harus Dibayar

URAIAN Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 A. Analisis Akun Neraca 1. Akuntansi- Biaya YMD

a. Saldo Awal 5.524.838.619 6.761.632.644 7.557.178.470 b. Penambahan

(penurunan) 2.028.778.430 1.475.263.030 391.431.412

c. Pembayaran (791.984.405) (679.717.204) (2.914.377.476) d. Saldo akhir 6.761.632.644 7.557.178.470 5.034.232.406

2. Pajak- Biaya YMD - - - 3. Selisih / beda temporer 6.761.632.644 7.557.178.470 5.034.232.406 4. Pajak tangguhan 1.893.257.140 1.889.294.618 1.258.558.102

B. Analisis Akun laba/rugi

1. Akuntansi Beban yang telah diakui

2.028.778.430 1.475.263.030 391.431.412

2. Pajak Pembayaran kas 791.984.405 679.717.204 2.914.377.476

3. Beda waktu [koreksi positif (negatif)] 1.236.794.025 795.545.826 (2.522.946.064)

4. Pajak tangguhan

a. Saldo awal 1.546.954.813 1.690.408.161 1.889.294.618 b. Penambahan

(penurunan) 346.302.327 198.886.457 (630.736.516) c. Saldo akhir 1.893.257.140 1.889.294.618 1.258.558.102

Sumber : Data PT UG diolah

Page 25: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

87

Berdasarkan tabel di atas nilai buku biaya yang masih harus dibayar komersial

lebih besar daripada nilai buku biaya yang masih harus dibayar fiskal sehingga

timbul perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dimasa yang akan datang.

Jumlah perbedaan temporer yang dapat dikurangkan adalah selisih dari nilai buku

komersial dengan nilai buku fiskal (Dasar Pengenaan Pajak) yaitu sebesar

6.761.632.644 di tahun 2009, 7.557.178.470 di tahun 2010, dan 5.034.232.406 di

tahun 2011. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengakuan aset pajak tangguhan

sebesar perbedaan temporer dapat dikurangkan dikalikan dengan tarif pajak yang

berlaku.

e. Rugi Fiskal yang Belum Dikompensasi

Manajemen memprediksikan bahwa laba kena pajak masa depan akan memadai

untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi karena PT UG akan

memperluas bidang usahanya selain usaha sewa gedung dan jasa pengelolaan yaitu

• Menjalankan usaha dalam bidang jasa penyewaan mesin ATM dan usaha terkait;

• Menjalankan usaha bidang ATM dalam pengertian seluas-luasnya;

• Menjalankan usaha jasa pengiriman dokumen, jasa pengambilan, dan pengantaran

uang tunai dalam arti luas.

Oleh karena itu, aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi fiskal yang

belum dikompensasi. Kerugian fiskal dikompensasikan dengan penghasilan mulai

tahun pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan

laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2005-2008, PT UG tidak terdapat rugi

fiskal. Dan menurut perhitungan penulis di tabel IV.23 dan IV.24, pada tahun 2010

terdapat rugi fiskal sebesar 528.829.454 dan pada tahun 2011 sebesar 15.759.107.161.

Page 26: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

88

Aset pajak tangguhan yang diakui sebesar akumulasi rugi fiskal yang belum

dikompensasi dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku.

f. Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima dimuka terdiri dari pendapatan diterima dimuka kurang

dari setahun dan pendapatan diterima dimuka lebih dari setahun. Pendapatan diterima

dimuka kurang dari setahun berasal dari transaksi sewa gedung dan uang muka sewa

ruang parkir, sedangkan pendapatan diterima dimuka lebih dari setahun berasal dari

transaksi sewa gedung dan sewa ruangan antena.

Contoh jurnal untuk mencatat pendapatan diterima dimuka di PT UG adalah sebagai

berikut :

Kas XXX

Uang muka sewa ruang parkir XXX

(Jurnal untuk mencatat penerimaan kas atas uang muka sewa)

Uang muka sewa ruang parkir XXX

Pendapatan sewa ruang parkir XXX

(Jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan setelah penyediaan jasa)

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa akun pendapatan diterima

dimuka terdiri dari transaksi yang dikenakan pajak penghasilan final. Sehingga

berdasarkan PSAK No. 46 paragraf 50 maka perbedaan tersebut tidak terdapat

perbedaan temporer dan tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan.

Page 27: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

89

IV.3. Pengukuran dan Penyajian Pajak Tangguhan Sesuai PSAK No.46

IV.3.1. Pengukuran Pajak Tangguhan Sesuai PSAK No.46

Berikut ini disajikan perhitungan pajak tangguhan PT UG untuk tahun 2009,

2010, dan 2011 dengan menggunakan pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi

berdasarkan pembahasan sebelumnya mengenai akun-akun yang menimbulkan

perbedaan temporer :

IV.3.1.1. Pendekatan Neraca (Balance Sheet Liability Method)

Langkah-langkah mengidentifikasi aset atau kewajiban pajak tangguhan dan

beban (penghasilan) pajak tangguhan :

1. Hitung perbedaan temporer untuk akun-akun yang dikategorikan sebagai unsur

beda temporer dengan membandingkan nilai buku menurut akuntansi dan dasar

pengenaan pajaknya.

2. Bila akun yang memiliki unsur beda temporer adalah kelompok aset, maka :

- Nilai buku akuntansi lebih besar dari dasar pengenaan pajak akan

menghasilkan kewajiban pajak tangguhan

- Nilai buku akuntansi lebih kecil dari dasar pengenaan pajak akan

menghasilkan aset pajak tangguhan

Sedangkan jika akun yang memiliki unsur beda temporer adalah kelompok

kewajiban, maka :

- Nilai buku akuntansi lebih besar dari dasar pengenaan pajak akan

menghasilkan aset pajak tangguhan

Page 28: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

90

- Nilai buku akuntansi lebih kecil dari dasar pengenaan pajak akan

menghasilkan kewajiban pajak tangguhan

3. Hitung pajak tangguhan dengan cara menerapkan tarif pasal 17 UU PPh dikali

selisih yang dihasilkan oleh langkah no.1

4. Bandingkan saldo aset pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan sesuai

langkah no.3 dengan saldo awal tahun sebelumnya. Jika saldo aset pajak

tangguhan menurun akan menghasilkan beban pajak tangguhan, sedangkan jika

saldo aset pajak tangguhan meningkat akan menghasilkan penghasilan pajak

tangguhan. Dan jika saldo kewajiban pajak tangguhan menurun akan

menghasilkan penghasilan pajak tangguhan, sedangkan jika saldo kewajiban

pajak tangguhan meningkat akan menghasilkan beban pajak tangguhan.

Page 29: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

91

Tabel IV.19

Perhitungan Pajak Tangguhan Tahun 2009 dengan Pendekatan Neraca

Sumber : Data PT UG diolah

Page 30: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

92

Angka pada kolom nilai buku akuntansi diambil dari tabel IV.4 tahun 2009.

Sedangkan nilai pada kolom DPP sama dengan nilai tercatat akuntansi, kecuali akun-

akun yang menimbulkan perbedaan temporer yang terdiri dari piutang usaha, aset

tetap, biaya yang masih harus dibayar, dan kewajiban imbalan kerja. Nilai kolom

DPP untuk akun-akun yang menimbulkan perbedaan temporer, nilai kolom

perbedaan temporer, dan kolom DTA/ DTL diperoleh dari pembahasan tabel IV.12,

IV.16, IV.17, dan IV.18 pada kolom tahun 2009.

Berdasarkan tabel di atas, maka perhitungan pajak tangguhan 2009 berdasarkan

pendekatan neraca adalah sebagai berikut:

Total Perbedaan Temporer 2009 12.636.763.324

Total 12.636.763.324

Tarif 28%

Pajak Tangguhan :

- Aset pajak tangguhan (28% x 12.636.763.324) 3.538.293.731

Aset pajak tangguhan 31/12/2009 3.538.293.731

Aset (kewajiban ) pajak tangguhan 1/1/2009 2.986.891.653

Beban (Penghasilan) pajak tangguhan tahun 2009 (551.402.078)

Dari perhitungan di atas diperoleh penghasilan pajak tangguhan dan aset pajak

tangguhan pada tahun 2009 sebesar 551.402.078 dan 3.538.293.731. Sedangkan nilai

aset pajak tangguhan di neraca tahun 2009 di tabel IV.4 sebesar 958.767.718

sehingga kurang saji (understated) sebesar 2.579.526.013. Penghasilan pajak

tangguhan dan aset pajak tangguhan hasil perhitungan di atas akan disajikan di

laporan laba rugi dan neraca periode tahun 2009.

Page 31: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

93

Tabel IV.20

Perhitungan Pajak Tangguhan Tahun 2010 dengan Pendekatan Neraca

Sumber : Data PT UG diolah

Page 32: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

94

Angka pada kolom nilai tercatat akuntansi diambil dari tabel IV.4 kolom tahun

2010. Sedangkan nilai pada kolom DPP sama dengan nilai tercatat akuntansi, kecuali

akun-akun yang menimbulkan perbedaan temporer yang terdiri dari piutang usaha,

aset tetap, biaya yang masih harus dibayar, dan kewajiban imbalan kerja. Nilai kolom

DPP untuk akun-akun yang menimbulkan perbedaan temporer, nilai kolom

perbedaan temporer, dan kolom DTA/ DTL diperoleh dari pembahasan tabel IV.12,

IV.16, IV.17, dan IV.18 pada kolom tahun 2010.

Berdasarkan tabel di atas, maka perhitungan pajak tangguhan 2010 berdasarkan

pendekatan neraca adalah sebagai berikut:

Total Perbedaan Temporer 11.508.002.334

Kerugian Fiskal 2010 528.829.454

Total 12.036.831.788

Tarif 25%

Pajak Tangguhan :

- Aset pajak tangguhan (25% x 11.508.002.334)

- DTA- Rugi fiskal 2010 (25% x 528.829.454)

2.877.000.583

132.207.364

Aset pajak tangguhan 31/12/2010 3.009.207.947

Aset (kewajiban) pajak tangguhan 1/1/2010 3.538.293.731

Beban (Penghasilan) pajak tangguhan tahun 2010 529.085.784

Nilai kerugian fiskal 2010 diperoleh dari tabel IV.23. Pada tahun 2010

diperoleh beban pajak tangguhan sebesar 529.085.784 sedangkan aset pajak

tangguhan sebesar 3.009.207.947. Sedangkan nilai aset pajak tangguhan di neraca

tahun 2010 di tabel IV.4 sebesar 767.589.934 sehingga kurang saji (understated)

Page 33: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

95

sebesar 2.241.618.013. Beban pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan hasil

perhitungan di atas akan disajikan di laporan laba rugi dan neraca periode tahun 2010.

Tabel IV.21

Perhitungan Pajak Tangguhan Tahun 2011 dengan Pendekatan Neraca

Sumber : Data PT UG diolah

Page 34: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

96

Angka pada kolom nilai tercatat akuntansi diambil dari tabel IV.4 kolom tahun

2011. Sedangkan nilai pada kolom DPP sama dengan nilai tercatat akuntansi, kecuali

akun-akun yang menimbulkan perbedaan temporer yang terdiri dari piutang usaha,

aset tetap, biaya yang masih harus dibayar, dan kewajiban imbalan kerja. Nilai kolom

DPP untuk akun-akun yang menimbulkan perbedaan temporer, nilai kolom

perbedaan temporer, dan kolom DTA/ DTL diperoleh dari pembahasan tabel IV.12,

IV.16, IV.17, dan IV.18 pada kolom tahun 2011.

Perhitungan pajak tangguhan 2011 sebagai berikut berdasarkan pendekatan neraca :

Perbedaan Temporer 8.997.774.733

Kerugian Fiskal 2010 528.829.454

Kerugian Fiskal 2011 15.759.107.161

Total 25.285.711.348

Tarif 25%

Pajak Tangguhan :

- Aset pajak tangguhan (25% x 8.997.774.733)

- DTA- rugi fiskal 2011 (25% x 16.287.936.615)

2.249.443.683

4.071.984.154

Aset pajak tangguhan 31/12/2011 6.321.427.837

Aset (kewajiban) pajak tangguhan 1/1/2011 3.009.207.947

Beban (Penghasilan) pajak tangguhan tahun 2011 (3,312,219,890)

Nilai kerugian fiskal 2010 diperoleh dari tabel IV.23 sedangkan nilai kerugian

fiskal 2011 diperoleh dari tabel IV.24. Penghasilan pajak tangguhan dan aset pajak

tangguhan pada tahun 2011 sebesar 3.312.219.890 dan 6.321.427.837. Sedangkan

nilai aset pajak tangguhan di neraca tahun 2011 di tabel IV.4 sebesar 3.312.219.891

sehingga kurang saji (understated) sebesar 3.009.207.946. Penghasilan pajak

Page 35: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

97

tangguhan dan aset pajak tangguhan hasil perhitungan di atas akan disajikan di

laporan laba rugi dan neraca periode tahun 2011.

IV.3.1.2 Pendekatan Laba Rugi (Income Statement Liability Method)

Langkah-langkah mengidentifikasi aset atau kewajiban pajak tangguhan dan

beban (penghasilan) pajak tangguhan :

1. Perhatikan rekonsiliasi fiskal yang telah dibuat dan identifikasi akun-akun di laba

rugi yang termasuk beda waktu

2. Identifikasi koreksi fiskal yang dihasilkan dari akun-akun di atas dan tentukan

apakah koreksi fiskal tersebut termasuk koreksi positif atau negatif. Koreksi

positif akan menghasilkan penghasilan pajak tangguhan, sedangkan koreksi

negatif akan menghasilkan beban pajak tangguhan.

3. Hitung pajak tangguhan dengan cara menerapkan tarif pasal 17 UU PPh dikali

koreksi fiskal yang dihasilkan oleh langkah di atas

4. Tentukan aset pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan dengan cara

merujuk pada saldo aset pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan tahun

sebelumnya

Page 36: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

98

Tabel IV.22

Perhitungan Pajak Tangguhan Tahun 2009 dengan Pendekatan Laba Rugi

Sumber : Data PT UG diolah

Page 37: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

99

Peredaran bruto PT UG pada tahun pajak 2009 sebesar 46.953.552.693,

sehingga dalam menghitung pajak penghasilan yang terutang menggunakan Pasal

31E UU PPh. Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai

dengan 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif 50% dari tarif

Pasal 17 yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto

sampai dengan 4.800.000.000.

Penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang :

1. Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang memperoleh

fasilitas :

(4.800.000.000: 46.953.552.693) x 473.575.000 = 48.412.950

2. Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak

memperoleh fasilitas :

473.575.000 - 48.412.950 = 425.162.050

Pajak penghasilan yang terutang :

- (50% x 28%) x 48.412.950 = 6.777.813

- 28% x 425.162.050 = 119.045.374 (+)

Jumlah Pajak Penghasilan yang terutang 125.823.187

Kredit pajak PT UG tahun 2009 sebesar 1.513.534.488 sehingga terdapat lebih bayar

sebesar 1.387.711.301. Nilai item-item beda waktu diperoleh dari tabel IV.12, IV.16,

IV.17, dan IV.18 pada kolom tahun 2009. Nilai mutasi DTA/ L dari beda waktu

diperoleh dari total beda waktu 1.969.293.137 dikalikan tarif pajak 28% sehingga

Page 38: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

100

diperoleh 551.402.078 yang diakui sebagai penghasilan pajak tangguhan karena total

beda waktu tersebut merupakan koreksi positif. Maka pada tahun 2009 diperoleh

penghasilan pajak tangguhan sebesar 551.402.078.

Jurnal untuk mencatat penghasilan pajak tangguhan akibat koreksi positif dari beda

waktu adalah sebagai berikut :

Aset pajak tangguhan 551.402.078

Penghasilan pajak tangguhan 551.402.078

Sedangkan jurnal untuk mengakui Pajak Penghasilan terutang pada tahun 2009 yaitu :

Beban pajak kini 125.823.187

Hutang pajak penghasilan 125.823.187

Sehingga kedua jurnal diatas seandainya digabung menjadi 1 jurnal adalah :

Aset pajak tangguhan 551.402.078

Beban pajak penghasilan 425.578.891

Hutang pajak penghasilan 125.823.187

Page 39: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

101

Tabel IV.23

Perhitungan Pajak Tangguhan Tahun 2010 dengan Pendekatan Laba Rugi

Sumber : Data PT UG diolah

Page 40: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

102

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 PT UG mengalami rugi

fiskal sebesar 528.829.454 sehingga PPh badan terutang nihil dan terdapat lebih

bayar sebesar 431.596.331. Nilai item-item beda waktu diperoleh dari tabel IV.12,

IV.16, IV.17, dan IV.18 pada kolom tahun 2010. Nilai mutasi DTA/ L dari beda

waktu diperoleh dari total beda waktu 1.128.760.991 dikalikan tarif pajak 28%

sehingga diperoleh 316.053.077 yang diakui sebagai beban pajak tangguhan karena

total beda waktu tersebut merupakan koreksi negatif. Sedangkan nilai DTA/ L dari

akumulasi rugi pajak 148.072.247 diperoleh dari rugi fiskal tahun 2010 dikalikan

tarif pajak 28% yang diakui sebagai penghasilan pajak tangguhan. Maka pada tahun

2010 diperoleh penghasilan pajak tangguhan sebesar 167.980.830. Karena tarif pajak

tahun 2010 berbeda dengan tahun 2009 yaitu dari 28% turun menjadi 25% maka ada

koreksi perubahan tarif sebesar 361.104.954 yang diperoleh dari 3/28 dari saldo aset

pajak tangguhan 1/1/2010 3.538.293.731 dikurangi penghasilan pajak tangguhan

167.980.830. Sehingga diperoleh beban pajak tangguhan sebesar 529.085.784 di

tahun 2010.

Jurnal untuk mencatat aset pajak tangguhan dari manfaat rugi fiskal dengan tarif 28%

adalah sebagai berikut :

Aset pajak tangguhan 148.072.247

Penghasilan pajak tangguhan 148.072.247

Jurnal untuk mencatat beban pajak tangguhan akibat koreksi negatif dari beda waktu

dengan tarif 28% adalah sebagai berikut :

Beban pajak tangguhan 316.053.077

Aset pajak tangguhan 316.053.077

Page 41: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

103

Jurnal untuk mencatat beban pajak tangguhan akibat penurunan tarif pajak dari

koreksi perubahan tarif 28% ke 25% adalah sebagai berikut :

Beban pajak tangguhan 361.104.954

Aset pajak tangguhan 361.104.954

Sehingga kedua jurnal diatas seandainya digabung menjadi 1 jurnal adalah :

Beban pajak tangguhan 529.085.784

Aset pajak tangguhan 529.085.784

Jurnal untuk mencatat Pajak Penghasilan Lebih Bayar Pasal 28A adalah sebagai

berikut :

Piutang PPh Pasal 28A 431.596.331

Pajak di bayar dimuka 431.596.331

Page 42: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

104

Tabel IV.24

Perhitungan Pajak Tangguhan Tahun 2011 dengan Pendekatan Laba Rugi

Sumber : Data PT UG diolah

Pada tahun 2011 mengalami rugi fiskal sebesar 15.759.107.161 sehingga PPh

badan terutang nihil dan terdapat lebih bayar sebesar 85.904.410. Nilai item-item

beda waktu diperoleh dari tabel IV.12, IV.16, IV.17, dan IV.18 pada kolom tahun

2011. Nilai mutasi DTA/ L dari beda waktu diperoleh dari total beda waktu

Page 43: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

105

2.510.227.600 dikalikan tarif pajak 25% sehingga diperoleh 627.556.900 yang diakui

sebagai beban pajak tangguhan karena total beda waktu tersebut merupakan koreksi

negatif. Sedangkan nilai DTA/ L dari akumulasi rugi pajak sebesar 3.939.776.790

diperoleh dari rugi fiskal tahun 2011 dikalikan tarif pajak 25% yang diakui sebagai

penghasilan pajak tangguhan. Sehingga pada tahun 2011 diperoleh penghasilan pajak

tangguhan sebesar 3.312.219.890.

Jurnal untuk mencatat aset pajak tangguhan dari manfaat rugi fiskal adalah sebagai

berikut :

Aset pajak tangguhan 3.939.776.790

Penghasilan pajak tangguhan 3.939.776.790

Jurnal untuk mencatat beban pajak tangguhan akibat koreksi negatif dari beda waktu

sebagai berikut :

Beban pajak tangguhan 627.556.900

Aset pajak tangguhan 627.556.900

Sehingga kedua jurnal diatas seandainya digabung menjadi 1 jurnal adalah :

Aset pajak tangguhan 3.312.219.890

Penghasilan pajak tangguhan 3.312.219.890

Jurnal untuk mencatat Pajak Penghasilan Lebih Bayar Pasal 28A adalah sebagai

berikut :

Piutang PPh Pasal 28A 85.904.410

Pajak di bayar dimuka 85.904.410

Page 44: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

106

IV.3.2. Penyajian Pajak Tangguhan Sesuai PSAK No.46

IV.3.2.1. Penyajian di Neraca

Tabel IV.25

Penyajian Pajak Tangguhan di Neraca

per 31 Desember 2009 (Sesuai PSAK No.46)

Aset tidak lancar

Aset pajak tangguhan 3,538,293,731

Liabilitas lancar

Hutang pajak penghasilan 125,823,187

Sumber : Data PT UG diolah

Tabel IV.26

Penyajian Pajak Tangguhan di Neraca

per 31 Desember 2010 (Sesuai PSAK No.46)

Aset lancar

Piutang PPh Pasal 28A 431,596,331

Aset tidak lancar

Aset pajak tangguhan 3,009,207,947

Sumber : Data PT UG diolah

Tabel IV.27

Penyajian Pajak Tangguhan di Neraca

per 31 Desember 2011 (Sesuai PSAK No.46)

Aset lancar

Piutang PPh Pasal 28A 85,904,410

Aset tidak lancar

Aset pajak tangguhan 6,321,427,837

Sumber : Data PT UG diolah

Page 45: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

107

IV.3.2.2. Penyajian di Laba Rugi

Tabel IV.28

Penyajian Pajak Tangguhan di Laporan Laba Rugi

per 31 Desember 2009 (Sesuai PSAK No.46)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

13,419,691,027

Beban (Manfaat) Pajak

Beban pajak kini tidak final

125,823,187

Beban pajak kini final

3,582,286,203

Beban (penghasilan) pajak tangguhan

(551,402,078) 3,156,707,312

LABA (RUGI) BERSIH SETELAH PAJAK

10,262,983,715

Sumber : Data PT UG diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen beban (manfaat) pajak pada

laporan laba rugi tahun 2009 terdiri dari beban pajak kini tidak final 125.823.187

diperoleh dari tabel IV.22, beban pajak kini final 3.582.286.203 diperoleh dari tabel

IV.8, dan penghasilan pajak tangguhan sebesar 551.402.078 diperoleh dari tabel

IV.22. Laba bersih setelah pajak tahun 2009 sebesar 10.262.983.715.

Tabel IV.29

Penyajian Pajak Tangguhan di Laporan Laba Rugi

per 31 Desember 2010 (Sesuai PSAK No.46)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

14,424,784,379

Beban (Manfaat) Pajak

Beban pajak kini tidak final -

Beban pajak kini final

4,789,855,634

Beban (penghasilan) pajak tangguhan

529,085,784 5,318,941,418

LABA (RUGI) BERSIH SETELAH PAJAK

9,105,842,961

Sumber : Data PT UG diolah

Page 46: PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-2-00334-AK Bab4001.pdf · Perhitungan aktiva pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak

108

Untuk tahun 2010 komponen beban (manfaat) pajak terdiri dari beban pajak

kini tidak final nihil karena terjadi rugi fiskal, beban pajak kini final 4.789.855.634

diperoleh dari tabel IV.8, dan beban pajak tangguhan 529.085.784 diperoleh dari

tabel IV.23. Laba bersih setelah pajak tahun 2010 sebesar 9.105.842.961.

Tabel IV.30

Penyajian Pajak Tangguhan di Laporan Laba Rugi

per 31 Desember 2011 (Sesuai PSAK No.46)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

7,240,098,519

Beban (Manfaat) Pajak

Beban pajak kini tidak final -

Beban pajak kini final

4,813,328,608

Beban (penghasilan) pajak tangguhan

(3,312,219,890) 1,501,108,718

LABA (RUGI) BERSIH SETELAH PAJAK

5,738,989,801

Sumber : Data PT UG diolah

Sedangkan komponen beban (manfaat) pajak tahun 2011 terdiri dari beban

pajak kini tidak final nihil karena terjadi rugi fiskal, beban pajak kini final

4.813.328.608 diperoleh dari tabel IV.8, dan penghasilan pajak tangguhan

3.312.219.890 diperoleh dari tabel IV.24. Laba bersih setelah pajak tahun 2011

sebesar 5.738.989.801.